satopin
DESCRIPTION
ddedeTRANSCRIPT
12/10/13 Teknologi Industri Pangan: PENDINGINAN
teknologiindustripangan.blogspot.com/2012/11/pendinginan.html 1/3
Teknologi Industri Pangan
Sunday, November 4, 2012
PENDINGINAN
Pendinginan umumnya merupakan suatu metode pengawetan yang ringan, pengaruhnya
kecil sekali terhadap mutu bahan pangan secara keseluruhan. Oleh sebab itu
pendinginan seperti di dalam lemari es sangat cocok untuk memperpanjang kesegaran
atau masa simpan sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan buah-buahan tropis tidak
tahan terhadap suhu rendah dan ketahanan terhadap suhu rendah ini berbeda-beda
untuk setiap jenisnya. Sebagai contoh, buah pisang dan tomat tidak boleh disimpan pada
suhu lebih rendah dari 130C karena akan mengalami chilling injury yaitu kerusakan
karena suhu rendah. Buah pisang yang disimpan pada suhu terlalu rendah kulitnya akan
menjadi bernoda hitam atau berubah menjadi coklat, sedangkan buah tomat akan menjadi
lunak karena teksturnya rusak.
Pendinginan
Pendiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2
sampai +10 0 C. Cara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan.
Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12
sampai -24 0 C. Pembekuan cepat (quick freezing) di lakukan pada suhu -24 sampai -40 0
C. Pendinginan biasanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau
minggu tergantung pada macam bahan panganya, sedangkan pembekuan dapat
mengawetkan bahan pangan untuk beberapa bulan atau kadang beberapa tahun.
Perbedaan lain antara pendinginan dan pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya
terhadap keaktifan mikroorganisme di dalam bahan pangan. Penggunaan suhu rendah
dalam pengawetan pangan tidak dapat membunuh bakteri, sehingga jika bahan pangan
beku misalnya di keluarkan dari penyimpanan dan di biarkan mencair kembali (thawing),
pertumbuhan bakteri pembusuk kemudian berjalan cepat kembali. Pendinginan dan
pembekuan masing-masing juga berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gizi,
dan sifat-sifat lainya. Beberapa bahan pangan menjadi rusak pada suhu penyimpangan
yang terlalu rendah.
PENDINGINAN HASIL PERTANIAN
Kegunaan umum pendinginan adalah untuk pengawetan, penyimpanan dan distribusi
bahan pangan yang rentan rusak. Kelayakan bahan pangan untuk dikonsumsi dapat
diperpanjang dengan penurunan suhu, karena dapat menurunkan reaksi dan penguraian
kimiawi oleh bakteri. Pendinginan maupun pembekuan tidak dapat meningkatkan mutu
bahan pangan, hasil terbaik yang dapat diharapkan hanyalah mempertahankan mutu
tersebut pada kondisi terdekat dengan saat akan memulai proses pendinginan. Hal ini
berarti mutu hasil pendinginan sangat dipengaruhi oleh mutu bahan pada saat awal
proses pendinginan.
Untuk dapat mempertahankan mutu bahan pangan, sangat penting diperhatikan proses
penanganan dari mulai bahan pangan tersebut di panen/diolah, disimpan atau pada saat
transportasi sampai ke tangan konsumen. Analisis rantai dingin (cold chain) dapat
digunakan sebagai cara untuk mengetahui apakah bahan pangan tersebut ditangani
secara benar atau tidak.
Penurunan mutu produk segar dapat dipengaruhi oleh :
· Perubahan metabolic seperti penguapan, ethylene, tekstur dan aroma
· Pertumbuhan dan pengembangan
► 2013 (4)
▼ 2012 (16)
▼ November (16)
Cara Men-generate Bilangan Random diMicrosoft Exc...
Manfaat dan Mudarat Brem
CONTROL ATMOSPHERE STORAGE(CAS)
PENDINGINAN
Pembekuan
Modified Atmosphere Packaging (MAP)
MAS (Modified Atmosphere Storage )
”SYARAT MUTU”
KELEBIHAN DAN KEKURANGANMETODE WAKTU BAKU DANWAK...
METODE – METODE PENYESUAIAN
JALUR DISTRIBUSI PADAPERUSAHAAN DAGING DALAMKEM...
Proses Cilling Jaringan Hewan danTumbuhan
Bioetanol
Apa Itu Proyeksi
Pasar Oligopoli
Penggunaan Autocad
Blog Archive
Everyday Sharing
View my complete profile
About Me
Lainnya Blog Berikut» Buat Blog Masuk
12/10/13 Teknologi Industri Pangan: PENDINGINAN
teknologiindustripangan.blogspot.com/2012/11/pendinginan.html 2/3
· Transpiration
· Cacat
· Kerusakan Physiologis
· Busuk; pertumbuhan mikroba
Yang harus diperhatikan dalam melakukan proses pendinginan yang baik adalah :
· Waktu antara panen dan “pre-cooling”
· Jenis karton, palet; ventilasi
· Cara pendinginan dan waktu yang dibolehkan
· Suhu produk sebelum didinginkan
· Suhu produk akhir
· Sanitasi dari sistem pendingin
· Pelihara suhu produk
Dewasa ini dikenal beberapa metode pendinginan untuk bahan pangan, yaitu:
1. Air cooling
Air cooling menggunakan suhu pendingin lebih dari 0°C dengan debit udara 150m3/jam.
Metode pendinginan air cooling dapat digolongkan menjadi:
a) Room cooling
Room cooling biasanya menggunakan ruang dengan insulasi yang dilengkapi
dengan alat pendingin. Umumnya digunakan untuk berbagai macam produk segar
tapi kurang efektif untuk segera memindahkan field heat produk.
Cara penyimpanan produk dalam ruangan berpendingin sangat dipengaruhi oleh:
· Debit aliran udara (diusahakan sekitar 100 cfm per ton produk)
· Tumpukan produk
· Ventilasi antar kotak
· Suhu udara terendah
Penerapan metode pendinginan room cooling adalah untuk proses pendinginan produk
pada skala kecil maupun besar.
b) Air forced cooling
Pada pendinginan air forced cooling, udara pendingin didorong dengan kipas.
Udara bersirkulasi dengan kecepatan tinggi 75-90% lebih cepat dibanding room
cooling. Penggunaan air forced cooling harus dengan pengontrolan RH yang
berkisar antara 90-98%. Metode pendinginan ini efektif untuk produk yang
dikemas.
2. Hydrocooling
Pada pendinginan hydrocooling, panas produk dipindahkan melalui media air. Metode ini
banyak digunakan untuk sayuran untuk mempertahankan tekstur dan kesegaran daun
dan dapat digunakan sekaligus untuk membersihkan produk dimana dapat dicampur
dengan klorin sebagai disinfectant. Kelemahannya adalah sering terjadi mechanical injury
dan hanya bisa digunakan untuk komoditi yang tidak sensitif terhadap air. Hydrocooling
untuk sayur biasanya dilakukan setelah dikemas.
3. Vacuum Cooling
Pendinginan vakum adalah salah satu metoda yang umum digunakan untuk pra-
pendinginan sayuran berdaun. Efek pendinginan terjadi akibat penguapan cepat sejumlah
air dari bahan yang akan didinginkan pada ruang bertekanan rendah. Panas laten yang
dibutuhkan untuk penguapan tersebut diambil dari produk itu sendiri sehingga terjadi
penurunan panas sensibelnya dan sebagai akibatnya terjadi penurunan suhu.
Pendinginan vakum sangat popular pada pra-pendinginan sayuran berdaun karena dua
keunggulannya yang utama, yaitu laju pendinginan cepat dan sebaran suhu seragam
pada seluruh bahan Efek pendinginan melalui panas laten penguapan. Metode
pendinginan vakummerupakan metod ependinginan yang paling cepat. Tekanan udara di
ruang pendinginnya berkisar 4.6 mm Hg. Metode pendinginan vakum banyak diterapkan
untuk mendinginkan sayuran daun seperti lettuce, cabbage, wortel, pepper, jamur,
cauliflower.
Metode Analisis Data Pendinginan
Kebutuhan industri pendinginan terdiri atas tiga hal, yaitu prosedur analisa data
pendinginan, prosedur penggunaan data pendinginan untuk merancang sistem
12/10/13 Teknologi Industri Pangan: PENDINGINAN
teknologiindustripangan.blogspot.com/2012/11/pendinginan.html 3/3
Newer Post Older PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Posted by Everyday Sharing at 9:36 AM
refrigerasi, serta pengumpulan data dasar, sifat termofisik, dan sifat pindah panas antara
bahan dengan mesin pendingin, sedemikian sehingga dapat menyediakan informasi yang
dibutuhkan untuk merancang sistem pendingin yang diinginkan. Pada tulisan ini dijelaskan
beberapa metoda analisa dan cara pemilihan metoda yang ada tersebut, sehingga dapat
digunakan oleh para perekayasa bidang refrigerasi dan ahli ilmu pangan untuk
keperluannya masing-masing. Fokus utama diberikan pada proses pendinginan konduktif.
Pemilihan metoda analisa perlu mempertimbangkan antara pemecahan yang diturunkan
secara pasti atau penggunaan grafik suhu-waktu secara aritmetik. Untuk menuju pada
metoda analisa yang seragam, beberapa hal yang harus dipenuhi oleh suatu metoda
analisis adalah:
· Dapat diterapkan pada kisaran kondisi yang luas, dari pendinginan lambat dengan
udara (air-cooling) hingga pendinginan cepat dengan pencelupan ke dalan cairan
(hydro cooling).
· Mampu menduga waktu pendinginan, serta menganalisa dan mengkorelasikan
data waktu pendinginan tersebut.
· Cukup mudah tetapi akurat untuk dipahami dan digunakan oleh perekayasa
refrigerasi.
· Mengandung pengertian fisik.
· Mempunyai parameter yang minimum, dan variabel atau parameter yang tidak
lebih banyak dari bilangan non-dimensional dalam sistem persamaannya.
· Dapat membantu para perekayasa refrigerasi dan ahli ilmu pangan dalam
mengukur sifat termofisik bahan pangan tertentu.
Recommend this on Google
Enter your comment...
Comment as: Google Account
Publish
Preview
No comments:
Post a Comment
Watermark template. Powered by Blogger.