sarintafitriani_politekniknegerisemarang_pkmm

25
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG MELALUI INDUSTRI ONLINE KREATIF LAMPION BENANG” BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan Oleh : Sarinta Fitriani 3.41.13.3.23 2013 Dewi Yuli Setyowati 3.42.13.0.08 2013 Nurfitriana Kusumawardhani 4.41.14.0.14 2014 Ardi Firmansyah 4.31.13.1.03 2013 Dwi Sulistryono 3.21.13.6.08 2013 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG SEMARANG 2014

Upload: ivandi

Post on 09-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pkm

TRANSCRIPT

  • i

    PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN DI KOTA SEMARANG MELALUI

    INDUSTRI ONLINE KREATIF LAMPION BENANG

    BIDANG KEGIATAN :

    PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

    Diusulkan Oleh :

    Sarinta Fitriani 3.41.13.3.23 2013

    Dewi Yuli Setyowati 3.42.13.0.08 2013

    Nurfitriana Kusumawardhani 4.41.14.0.14 2014

    Ardi Firmansyah 4.31.13.1.03 2013

    Dwi Sulistryono 3.21.13.6.08 2013

    POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

    SEMARANG

    2014

  • ii

  • iii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

    RINGKASAN ................................................................................................. v

    BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................

    1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................... 1

    1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................... 2

    1.3 TUJUAN KHUSUS .................................................................................. 2

    1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN .......................................................... 2

    1.5 MANFAAT KEGIATAN ......................................................................... 2

    BAB 2 GAMBARAN UMUM MASYARAKAT TUJUAN ......................... 4

    BAB 3 METODE PELAKSANAAN ............................................................. 5

    BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................

    4.1 ANGGARAN BIAYA .............................................................................. 6

    4.2 JADWAL KEGIATAN ............................................................................. 6

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

    LAMPIRAN ....................................................................................................

    LAMPIRAN 1 (BIODATA KETUA PELAKSANA, ANGGOTA, DAN

    DOSEN PEMBIMBING) ................................................................................ 8

    LAMPIRAN 2 (JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN) ........................ 14

    LAMPIRAN 3 (STRUKTUR ORGANISASI TIM PELAKSANA, DAN

    PEMBAGIAN TUGAS) .................................................................................. 16

    LAMPIRAN 4 (SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA) .............. 17

    LAMPIRAN 5 (SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MITRA) .............. 18

    LAMPIRAN 6 (DENAH LOKASI MITRA) ................................................... 19

  • iv

    LAMPIRAN 7 (DESKRIPSI BARANG KERAJINAN YANG AKAN

    DIKEMBANGKAN) ....................................................................................... 20

  • v

    RINGKASAN

    Berdasar pada semangat dan tecline Kota Semarang sebagai Kota

    Pesona Asia, serta guna mendukung program besar pemerintah dalam peningkatan

    taraf hidup masyarakat melalui industri kreatif, maka tiap anggota masyarakat

    harus mampu berperan aktif, dan berfikir cerdas terhadap perkembangan

    teknologi informasi yang semakin membumi. Guna mewujudkan itu semua,

    dibutuhkan suatu langkah nyata dan strategis untuk memunculkan pesona-pesona

    Kota Semarang itu menjadi suatu wadah perekonomian kreatif sehingga bangsa

    Indonesia bisa siap untuk menghadapi suatu fenomena ekonomi bernama ASEAN

    Economic Community.

    Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan mindset

    anak jalanan sebagai suatu komunitas di masyarakat agar mereka mampu menjadi

    agen penggerak perekonomian negara di masa depan melalui industri kreatif

    berbasis teknologi informasi. Untuk menyukseskan program ini, kami

    menggunakan tiga metode khusus, yaitu metode pendekatan, metode distract and

    atrract, dan metode change mindset. Bila dipadukan, ketiga metode tersebut akan

    membentuk suatu pemahaman yaitu metode menerapkan strategi untuk membuat

    masyarakat atau komunitas tujuan menjadi tidak minat dengan apa yang mereka

    minati sekarang, dan mengganti fokus mereka terhadap hal lain yang lebih positif

    dan menjanjikan, namun semuanya dilakukan dengan pendekatan emosional yang

    intensif.

    Secara garis besar, program yang akan kami laksanakan adalah

    sebagai berikut. Pertama, Tim pelaksana mensurvei dan melakukan studi kasus di

    lokasi-lokasi yang banyak ditemui anak jalanan di Kota Semarang, misalnya di

    kawasan Tugu Muda, Simpang Lima, Perempatan Jalan Fatmawati, dll.

    Kedua, Studi banding di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia

    (KPAI) Kota Semarang untuk mengetahui rekam jejak kasus-kasus kriminalitas

    yang pernah terjadi dan melibatkan anak jalanan di Kota Semarang.

    Tim melaksanakan sosialisasi, dan pelatihan pembuatan lampion

    benang secara bertahap dan berkesinambungan di lokasi tertentu yang telah

    ditentukan, dan mudah dijangkau oleh peserta. Lampion benang dipilih karena

    bahan pembuatannya mudah didapat, terjangkau, dan proses pembuatannya yang

    tidak begitu sulit. Selain itu, minat masyarakat terhadap barang kerajinan yang

    mulai meningkat juga harus disikapi dengan inisiatif ekonomi yang terarah.

    Pendekatan emosional pada kegiatan ini lebih ditekankan serta dilakukan dengan

    ramah, santai, dan supel mengingat karakteristik masyarakat target cenderung

    labil.

    Terakhir, tim melaksanakan pendampingan dalam usaha pemasaran

    hasil kerajinan yang telah dibuat anak jalanan tersebut. Pemasaran lebih

    diintensifkan melalui media online yaitu melalui web yang telah dirancang

    sebelumnya maupun berbagai social network, karena selain bisa menghemat

    biaya, tenaga, dan tempat, pemasaran secara online juga bisa menambah

    jangkauan atau area pemasaran.

  • 1

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Anak jalanan selalu menjadi suatu fenomena yang menarik untuk

    diulas, tidak hanya karena aktivitas yang mereka lakukan, tetapi juga

    penyebab mereka melakukan aktivitas-aktivitas itu. Kehadiran mereka di

    tengah keramaian kota lebih disebabkan oleh kesenjangan sosial yang ada di

    kota-kota besar, seperti halnya di Kota Semarang. Semarang sebagai ibukota

    Provinsi Jawa Tengah memang mempunyai beberapa pesona wisata yang

    menjanjikan, seperti Simpang Lima, Tugu Muda, Lawang Sewu, Kuil Sam

    Poo Kong, dan lain sebagainya. Ibarat peribahasa mengatakan, ada gula ada

    semut, di tengah keramaian Kota Semarang tidak sulit untuk kita menemukan

    anak jalanan tersebut. Kenyataan ini membuat beberapa pihak merasa risih

    terhadap kehadiran mereka, terlebih mereka sering kali melakukan aktivitas

    yang mengganggu kenyamanan para pengguna jalan, wisatawan, dan

    masyarakat sekitar yang sekadar berlalu-lalang di jalanan ibukota Jawa

    Tengah tersebut.

    Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 34 telah dijelaskan bahwa

    fakir miskin dan anak yang terlantar dipelihara oleh negara. Namun, perlu

    disadari bersama bahwa untuk mendapatkan suatu generasi emas, tidak cukup

    jika negara hanya melakukan pemeliharaan sehingga menurut kami perlu

    adanya upaya pemberdayaan agar semua potensi yang ada pada anak jalanan

    dapat digali dan dimaksimalkan.

    Berdasarkan survei yang telah kami lakukan di beberapa kawasan

    keramaian di Kota Semarang, kami menemukan beberapa kelompok anak

    jalanan yang masing-masing kelompok tersebut terdiri dari sepuluh hingga

    lima belas orang.

    Kami mewawancarai tiga orang untuk mendapatkan informasi

    mengenai seluk-beluk anak jalanan di kawasan Simpang Lima. Pertama

    adalah seorang pedagang makanan, yang kedua adalah seorang pengunjung,

    dan yang ketiga adalah anak jalanan itu sendiri. Dari hasil wawancara kami

    pada dua narasumber pertama, kami dapat mengambil kesimpulan bahwa

    aktivitas yang anak jalanan lakukan cenderung mengganggu kenyamanan dan

    ketertiban. Namun di sisi lain, dari hasil wawancara kami terhadap

    narasumber terakhir didapatkan jawaban yang mengejutkan. Ia mengatakan

    bahwa sebagaian besar dari mereka adalah anak putus sekolah. Mereka pernah

    mengenyam manisnya bangku sekolah sebelum nasib membawa mereka

    mengadu peruntungan di jalanan. Mereka juga tidak asing lagi dengan dunia

    internet, teknologi informasi, maupun dunia seni rupa. Mengingat alat-alat

    yang mereka gunakan untuk beraktivitas seperti mengamen, mereka dapat

    membuatnya sendiri dengan mudah. Oleh karena itu, kami berkonsentrasi

  • 2

    dengan program peningkatan kreativitas ini untuk memaksimalkan potensi

    yang telah ada, guna mewujudkan suatu industri kreatif sehingga Kota

    Semarang sebagai Kota Pesona Asia dapat dilihat secara nyata, serta secara

    umum Indonesia lebih siap menghadapi ASEAN Economic Community tahun

    2015 nanti.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang

    dapat dikaji adalah sebagai berikut :

    1. Mengapa anak jalanan dipilih sebagai subjek peningkatan kreativitas

    guna mewujudkan suatu industri kreatif?

    2. Bagaimana cara agar anak jalanan tidak lagi melakukan aktivitas seperti

    mengamen di kawasan keramaian Kota Semarang?

    3. Apakah metode yang tepat untuk melakukan pendekatan dengan anak

    jalanan yang dikenal labil dan anarki?

    4. Industri kreatif seperti apa yang dapat diterapkan pada komunitas anak

    jalanan di Kota Semarang?

    5. Bagaimana proses pendampingan terhadap hasil industri kreatif yang

    telah dikerjakan oleh anak jalanan?

    1.3 Tujuan Khusus

    1. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah.

    2. Membantu terlaksananya penerapan UUD 1945 pasal 34.

    3. Membantu pemerintah Kota Semarang untuk melakukan penertiban anak

    jalanan yang mengganggu kenyamanan masyarakat.

    4. Memberi pemahaman mendasar kepada anak jalanan di Kota Semarang

    mengenai tecline kotanya sebagai Kota Pesona Asia.

    5. Mengubah pola pikir anak jalanan ke arah yang lebih maju guna

    melahirkan industri kreatif baru di Kota Semarang.

    6. Mengarahkan anak jalanan agar dapat segera menatap masa depannya

    sehingga tidak terlalu lama dan makin terbelenggu hidup di jalanan.

    1.4 Luaran yang Diharapkan

    1. Kenyamanan dan ketertiban Kota Semarang khususnya dengan

    berkurangnya jumlah anak jalanan di kawasan keramaian Kota Semarang.

    2. Anak jalanan dapat mengoptimalkan potensi-potensi yang ada menuju ke

    arah yang lebih baik, serta mampu menata diri mempesiapkan masa depan

    mereka yang lebih terprogram.

    3. Lahirnya industri-industri kreatif baru di Kota Semarang.

  • 3

    1.5 Manfaat Kegiatan

    1. Mengurangi dampak kesenjangan sosial yang ada di Kota Semarang.

    2. Mewujudkan program besar pemerintah guna meningkatkan jumlah

    industri kreatif yang ada.

    3. Memberikan program pelatihan industri kreatif berbasis teknologi

    informasi terhadap anak jalanan di Kota Semarang.

    4. Membentuk suatu komunitas masyarakat yang kreatif dan inovatif.

  • 4

    BAB 2

    GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

    Semarang terkenal dengan potensi wisatanya yang sangat menjanjikan.

    Ibukota Provinsi Jawa Tengah ini mempunyai banyak hal menarik yang dapat

    dieksplorasi. Baik di kawasan Kota Semarang atas maupun bawah, keduanya

    menyuguhkan satu pengalaman eksplorasi yang tidak akan kita dapatkan di daerah

    lain.

    Namun, di sisi lain dari pesona Kota Semarang tersebut terdapat satu hal

    yang menjadi ironi. Program pemerintah Kota Semarang yang mencanangkan

    Kota Semarang sebagai Kota Pesona Asia mendapat satu hambatan yang datang

    dari eksisnya komunitas anak jalanan. Mereka hadir bukan karena kemauan

    mereka sendiri, tetapi karena keadaanlah yang menuntun mereka untuk hidup di

    tengah keramaian kota. Sebagian besar dari mereka merupakan anak putus

    sekolah yang terpaksa meninggalkan bangku SD dan SMP karena kendala biaya.

    Menjadi wajar adanya saat mereka ditanya mengenai teknologi informasi yang

    ada saat ini. Sebagian besar dari mereka tidak merasa asing dengan situs jejaring

    sosial. Sehari-hari anak jalanan tersebut melakukan aktivitas seperti mengamen,

    menjadi loper koran, bahkan ada yang menjual jasa semir sepatu. Pemberian dari

    orang lain merupakan faktor utama yang mengakibatkan mereka terus hidup di

    jalanan.

  • 5

    BAB 3

    METODE PELAKSANAAN

    Dalam setiap kegiatan ilmiah, supaya lebih terarah dan rasional diperlukan

    adanya suatu metode yang tepat untuk mencapai tujuan. Metode disini diartikan

    sebagai cara untuk mengarahkan suatu kegiatan supaya mendapatkan hasil yang

    optimal.

    Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :

    1. Metode Pendekatan

    Metode pendekatan ditekankan pada pendekatan emosional

    dikarenakan kondisi psikologi masyarakat tujuan yang labil atau mudah

    tergoncang. Metode ini kami rancang sedemikian rupa sehingga dapat

    memunculkan rasa antusias para anak jalanan untuk mengikuti kegiatan

    yang telah kami agendakan. Kegiatan sosialisasi awal kami selingi dengan

    menonton film yang menarik dan bermain permainan yang tak

    menjemukan. Di tengah-tengah kegiatan sosialisasi tersebut, kami

    memperkenalkan diri sekaligus berbaur dengan para anak jalanan agar

    menambah nuansa keakraban dan timbul suasana yang hangat dan

    bersahabat.

    2. Metode Distract and Atrract Metode Distract and Atrract yaitu metode yang menerapkan

    strategi untuk membuat masyarakat atau komunitas tujuan menjadi tidak

    minat dengan apa yang mereka minati sekarang dan mengganti fokus

    mereka terhadap hal lain yang lebih positif dan menjanjikan.

    3. Metode Change Mindset Metode Change Mindset adalah metode yang menerapkan proses

    perubahahan pola pikir masyarakat tujuan dengan menggunakan doktrin

    dan studi kasus tertentu agar timbul suatu inisiatif dan gambaran ke depan

    sehingga mampu melahirkan satu peta pemikiran baru (mind map).

  • 6

    BAB 4

    BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

    4.1 Anggaran Biaya

    Tabel 4.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-M

    No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

    1. Peralatan Penunjang 2.670.500,00

    2. Bahan Habis Pakai 4.430.000,00

    3. Perjalanan 2.775.000,00

    4. Lain-lain 1.140.000,00

    Total Pengeluaran 11.015.000,00

    4.2 Jadwal Kegiatan

    Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-M

    Jenis

    Kegiatan

    Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

    Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    Survei Lokasi Pendataan

    dan

    Sosialisasi

    Tahap Awal Pembelian

    Alat dan

    Bahan Sosialisasi

    Tahap Lanjut

    :

    Pelatihan dan

    Pendampinga

    n Pembuatan

    Kerajinan

    Desain Web

    Pedampingan

    Pemasaran

    Pemantauan

    Hasil Penyusunan

    Laporan

  • 7

    DAFTAR PUSTAKA

    UUD 1945 dengan Penjelasannya, Sari Agung, Semarang, 2009

    Bajari, atwar, Anak Jalanan Dinamika Komunikasi, dan Perilaku Sosial,

    Humaniora, Bandung, 2012

    Puji Endah Wahyu Ningsih, 2013. Penanganan Anak Jalanan di Rumah

    Perlindungan Sosial Anak Pelangi oleh Dinas Sosial, Pemuda, dan Olahraga

    Kota Semarang. Skripsi Universitas Negeri Semarang

    m.detik.com/news/read/2012/31/113511/2130007/10

  • 8

  • 9

  • 10

  • 11

  • 12

  • 13

  • 14

    Lampiran 2

    JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

    1. Peralatan Penunjang

    Material Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantitas Harga

    Satuan (Rp)

    Jumlah

    Roll Kabel 3 buah 40.000 Rp 120.000

    Sewa LCD Akumulasi

    2 hari

    1 buah 125.000 Rp 250.000

    Sewa Tempat 10 kali

    pertemuan

    1 buah 150.000 Rp 1.500.000

    Speaker - 1 buah 80.000 Rp 80.000

    Kabel Listrik 1,5 meter x

    100

    150 meter 2.500 Rp 375.000

    Gunting - 3 buah 3.500 Rp 10.500

    Drei - 3 buah 20.000 Rp 60.000

    Tang Potong - 3 buah 25.000 Rp 75.000

    Socket Male - 100 buah 2.000 Rp 200.000

    SUBTOTAL

    Rp 2.670.500

    2. Bahan Habis Pakai

    Material Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantitas Harga Satuan

    (Rp)

    Jumlah

    Kertas A4 - 1 rim 35.000 Rp 35.000

    Benang - 100

    gulung

    14.000 Rp 1.400.000

    Lem tembak - 100 buah 2.000 Rp 200.000

    Bohlam 5 watt - 100 buah 6.000 Rp 600.000

    Kain Flanel - 25 meter 20.000 Rp 500.000

    Balon - 1 bungkus

    (100 buah)

    24.000 Rp 24.000

    Korek Api - 20 buah 500 Rp 10.000

    Kayu - 100 buah 6.000 Rp 600.000

    Fitting Tempel

    APM

    - 100 buah 3.200 Rp 320.000

    Lilin - 13 pack 13.000 Rp 169.000

    Lem Kanji - 100

    bungkus

    5.000 Rp 500.000

    SUBTOTAL Rp 4.430.000

  • 15

    3. Perjalanan

    Material Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantitas Harga

    Satuan (Rp)

    Jumlah

    Perjalanan dari

    Tembalang ke

    Semarang Kota

    10 kali

    perjalanan

    x 2 (pulang

    pergi)

    5 orang Rp 15.000 Rp 750.000

    Perjalanan

    Tembalang ke

    Jatisari (Toko

    Elektronik)

    5 kali

    perjalanan

    x 2 (pulang

    pergi)

    5 orang Rp 20.000 Rp 1.000.000

    Transportasi

    pembelian alat

    dan bahan

    5 kali

    perjalanan

    x 2 (pulang

    pergi)

    5 orang Rp 10.000 Rp 500.000

    Penjemputan

    Peserta Pelatihan

    (Anak Jalanan)

    7 kali Rp 75.000 Rp 525.000

    SUBTOTAL Rp 2.775.000

    4. Lain-lain

    Material Justifikasi

    Pemakaian

    Kuantitas Harga

    Satuan

    (Rp)

    Jumlah

    Snack peserta 2 x 50

    orang

    100 5.000 Rp 500.000

    Print Laporan

    Kemajuan, Jilid,

    Scan, dan

    Fotokopi

    5 20.000 Rp 100.000

    Print Laporan

    Pertanggungjawa

    ban akhir

    5 20.000 Rp 100.000

    Print Pamflet 5 lembar x

    7 kali

    pertemuan

    35 5.000 Rp 175.000

    MMT 1 buah 80.000 Rp 80.000

    Dokumentasi Rp 60.000

    Biaya Tak

    terduga

    5 orang 25.000 Rp 125.000

    SUBTOTAL Rp 1.140.000

    TOTAL Rp 11.015.000

  • 16

    Lampiran 3

    SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS

    A. Susunan Organisasi Tim

    B. Pembagian Tugas

    1. Pembimbing

    Sebagai pembimbing dan mentor dalam pembuatan proposal dan

    pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa.

    2. Ketua Pelaksana

    Nama : Sarinta Fitriani

    Bidang Ilmu : Ekonomi Akuntansi

    Rincian Tugas : Bagian koordinasi setiap kegiatan, hubungan masyarakat

    Alokasi Waktu : 10 jam/minggu

    3. Anggota 1

    Nama : Dewi Yuli Setyowati

    Bidang Ilmu : Keuangan dan Perbankan

    Rincian Tugas : Bagian kesekreatiatan

    Alokasi Waktu : 10 jam/minggu

    4. Anggota 2

    Nama : Nurfitriana Kusumawardhani

    Bidang Ilmu : Komputerisasi Akuntansi

    Rincian Tugas : Bagian perbendaharaan dan pengadaan barang

    Alokasi Waktu : 10 jam/minggu

    5. Anggota 3

    Nama : Ardi Firmansyah

    Bidang Ilmu : Teknik Telekomunikasi

    Rincian Tugas : Bagian sosialisasi, pelatihan, dan desain web

    Alokasi Waktu : 10 jam/minggu

    6. Anggota 4

    Nama : Dwi Sulistryono

    Bidang Ilmu : Teknik Mesin

    Rincian Tugas : Bagian sosialisasi, pelatihan, dan pembuatan kreasi

    Alokasi Waktu : 10 jam/minggu

    Pembimbing

    Ketua Pelaksana

    Anggota 1 Anggota 3 Anggota 2 Anggota 4

  • 17

  • 18

  • 19

    Lampiran 6

    DENAH LOKASI MITRA KERJA

  • 20

    Lampiran 7

    DESKIPSI BARANG KERAJINAN YANG AKAN DIKEMBANGKAN

    Lampion benang adalah salah satu barang hasil kerajinan yang ada di

    masyarakat. Lampion benang termasuk dalam barang seni rupa. Sebagaimana

    dengan fungsinya secara umum, lampion dapat dipergunakan sebagai penerangan

    maupun penghias ruangan.

    Lampion yang akan kami kembangkan terbuat dari benang, dan dikerjakan

    secara manual. Sumber penerangan utama dalam lampion menggunakan bola

    lampu yang mendapat aliran listrik dari sumber PLN 220 V.

    Proses pembuatan lampion ini dimulai dengan penggelembuangan balon

    sampe berbentuk bola. Selanjutnya balon dilapisi dengan lem kanji untuk

    kemudian ditempeli benang secara melingkar hingga menutupi balon secara

    keseluruhan, kecuali di bagian bawah balon.

    Setelah selesai tahap penempelan, balon kemudian dijemur sampe lem

    benar- benar mengering. Setalah mengering, balon dipecahkan untuk mendapat

    bentuk bulatan bola benang.

    Kini lampion benang siap dihias sesuai dengan imajinasi dan kreasi

    masing-masing menggunakan kain flanel.

    Pemasaran lampion benang tergolong mudah, karena selain selera

    masyarakat yang mulai tinggi untuk hasil kesenian, lampion benang juga diminati

    oleh berbagai jenis usaha restoran menengah ke atas, hotel, penginapan, maupun

    klinik, dan rumah sakit di seluruh Indonesia.