sap - pendidikan seks

9
SATUAN ACARA PENGAJARAN Pokok bahasan: Pendidikan seks Sub pokok bahasan : Organ reproduksi dan dorongan seksual Sasaran : Siswa SMA N 1 Kendal Jumlah peserta : 20 orang Hari/ tanggal: Kamis, 5 Januari 2006 Waktu : 1 x 30 menit Tempat : Kampus SMA N 1 Kendal Jl. Raya barat No. 22 Kendal Pengajar : Nur Zuhri, Mahasiswa S1 Keperawatan semester VII, FIKKES UNIMUS I. TAHAP IDENTIFIKASI A. Analisa Kebutuhan Peserta diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem reproduksi dan dorongan seksual, sehingga mempunyai kemampuan untuk berprilaku sehat. B. Karakteristik Peserta 1. Siswa SMA kelas 3. 2. Jumlah peserta didik sebanyak 20 orang. 3. Peserta mampu melihat dan mendengar dengan baik. 4. Usia peserta antara 16-19 tahun. 5. Ada beberapa siswa sudah pernah mendapatkan pendidikan seks sebelumnya.

Upload: senjaagustina

Post on 24-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP - Pendidikan Seks

SATUAN ACARA PENGAJARAN

Pokok bahasan : Pendidikan seks

Sub pokok bahasan: Organ reproduksi dan dorongan seksual

Sasaran : Siswa SMA N 1 Kendal

Jumlah peserta : 20 orang

Hari/ tanggal : Kamis, 5 Januari 2006

Waktu : 1 x 30 menit

Tempat : Kampus SMA N 1 Kendal

Jl. Raya barat No. 22 Kendal

Pengajar : Nur Zuhri, Mahasiswa S1 Keperawatan semester VII, FIKKES UNIMUS

I. TAHAP IDENTIFIKASI

A. Analisa Kebutuhan

Peserta diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem reproduksi dan

dorongan seksual, sehingga mempunyai kemampuan untuk berprilaku sehat.

B. Karakteristik Peserta

1. Siswa SMA kelas 3.

2. Jumlah peserta didik sebanyak 20 orang.

3. Peserta mampu melihat dan mendengar dengan baik.

4. Usia peserta antara 16-19 tahun.

5. Ada beberapa siswa sudah pernah mendapatkan pendidikan seks sebelumnya.

II. TAHAP PENGEMBANGAN

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan pendidikan selama 1 x 30 menit, peserta didik diharapkan

mengetahui tentang sistem reproduksi dan dorongan seksual.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan, selama 1 x 30 menit, peserta mampu :

1. Memahami bagian-bagian sistem reproduksi wanita dengan baik.

Page 2: SAP - Pendidikan Seks

2. Memahami bagian-bagian sistem reproduksi pria secara benar.

3. Menjelaskan fungsi sistem reproduksi dengan benar.

4. Mengetahui penyaluran dorongan seks secara baik.

5. 5. Mengetahui konsekuensi penyaluran dorongan seks dengan baik dan benar.

C. Materi Pengajaran

1. Sistem reproduksi wanita.

2. Sistem reproduksi pria.

3. Macam penyaluran dorongan seks.

4. Konsekuensi penyaluran dorongan seks.

D. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

E. Media

1. Lembar balik.

2. Leaflet.

Page 3: SAP - Pendidikan Seks

F. Kegiatan Pembelajaran

NoTahapan &

waktuKegiatan penyuluhan Kegiatan klien

1 Pembukaan

( 5 menit)

1.Mengucapkan salam

2.Memperkenalkan diri

3.Menjelaskan maksud dan

tujuan pendidikan.

4.Apersepsi tentang sistem

reproduksi dan dorongan

seksual.

1.Menjawab salam

2.Mendengarkan

3.Memperhatikan

4.Merespon

2 Kegiatan Inti

( 20 menit)

1.Menjelaskan sistem reproduksi

wanita.

2.Menjelaskan sistem reproduksi

pria .

3.Memberikan kesempatan

bertanya

4.Memberikan reinforcement

5.Menjelaskan tentang dorongan

seksual.

6.Menjelaskan tentang

konsekuensi perilaku seksual

7.Memberikan kesempatan

untuk bertanya

8.Memberikan reinforcement

1.Mendengarkan

2.Mendengarkan

3.Bertanya

4.Memperhatikan

5.Mendengarkan

6.Memperhatikan

7.Bertanya

8.Memperhatikan

3 Penutup 1.Mengevaluasi dengan 1.Menjawab pertanyaan

Page 4: SAP - Pendidikan Seks

( 5 menit) mengajukan pertanyaan

2.Membagikan leafleat kepada

peserta didik

3.Merangkum hasil pendidikan

4.Mengucapkan salam penutup

2.Menerima

3.Memperhatikan

4.Menjawab salam

Page 5: SAP - Pendidikan Seks

G. Metode Evaluasi

Dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, pertanyaan yang diajuakan antara lain:

1. Apakah bagian sistem reproduksi wanita bagian luar ?

2. Sebutkan bagian-bagian uterus / rahim ?

3. Sebutkan cara penyaluran dorongan seks yang positif ?

4. Konsekuensi melakukan petting ?

H. Sumber Pustaka

Lucia, E, A., (1996) Ilmu pengetahuan alam tubuh manusia, Jakarta : Lazuardi putra

pertiwi

Dinkes Kabupaten Pemalang, (2000) Dorongan seksual, Pemalang : Safe motherhood

partnership

Prawirohardjo, S., (2002) Ilmu kebidanan, Jakarta : FKUI

Prawirohardjo, S., (1999) Ilmu kandungan, Jakarta : FKUI

Putz, R, & Pabst, R., (2000) Atlas amatomi manusia sobotta, Jakarta : EGC

Page 6: SAP - Pendidikan Seks

Lampiran Materi :

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI

A. Sistem Reprodusi Wanita :

1. Organ reproduksi bagian luar :

a. Mons Veneris , berfungsi memainkan peran dalam seksualitas dan melindungi simpisis pubis saat coitus.

b. Labio mayora , Merupakan 2 lipatan kulit yang menutupi lemak, berbatasan dengan mons.

c. Labio minora , terletak diantara labio mayora, lebih sempit, lipatan kulit tanpa rambut.

d. Clitoris , berfungsi stimulasi dan meningkatkan seksual.e. Vestibulum , berbentuk ovoid, mengandung : meatus uretra, introitus

vagina, kelenjar bartholini, kelenjar skene; analog dengan kelenjar prostat, hymen.

f. Fourchette , merupakan lipatan jaringan tipis, mendatar, transversal yang dibentuk dari perbatasn labio manora dan minora tepat dibagian tengah dibawah orificium vagina.

g. Perineum , merupakan jaringan otot yang terbungkus kulit pada daerah introitus vagina dan anus.

2. Organ reproduksi bagian dalam :a. vagina , struktur turbuler, letak depan rektum di belakang kandung

kemihb. Ovarium , berfungsi ovulasi , produksi hormon estrogen, progesteron,

androgen.c. Tuba uterine, mrpk lapisan muskuler tipis, peristaltik dibantu oleh

estrogen dan prostaglandin.d. Uterus

Page 7: SAP - Pendidikan Seks

NUR ZUHRIS1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIMUS5 JANUARI 2006

Http : [email protected]. Garuda no. 40

Taman gede,Gemuh KENDAL

Phone : (0294) 382210, 081575503347