sap komunitas i

26
SATUAN ACARA PENYULUHAN “PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT GAYA HIDUP” OLEH : SGD 6 MAS UTAMI GARNISWARI (1002105054) NI KOMANG ANA MELYANTIKA (1102105011) I PT YOGA APRIADI (1102105014) NI KD DWI MAS PUJASTUTI (1102105020) NI KD DIYANTINI (1102105023) NI WAYAN KUNIAWATI (1102105032) NI LUH PT NOPITA APSARI (1102105033) NI PT RATIH FEBRIANA DEWI L. (1102105042) I KETUT SUGIARSA (1102105045) IDA AYU AGUNG SUKMA SASTRIKA (1102105053) I WAYAN FAJAR GUSTIKA (1102105054)

Upload: yoga-apriadi

Post on 12-Nov-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Keperawatan

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

[SATUAN ACARA PENYULUHAN]November 9, 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT GAYA HIDUP

OLEH :SGD 6MAS UTAMI GARNISWARI

(1002105054)

NI KOMANG ANA MELYANTIKA

(1102105011)

I PT YOGA APRIADI

(1102105014)

ni kd dwi mas pujastuti

(1102105020)

ni kd diyantini

(1102105023)

ni wayan kuniawati

(1102105032)

NI LUH PT NOPITA APSARI

(1102105033)

NI PT RATIH FEBRIANA DEWI L.

(1102105042)

I KETUT SUGIARSA

(1102105045)

IDA AYU AGUNG SUKMA SASTRIKA

(1102105053)

I WAYAN FAJAR GUSTIKA

(1102105054)PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

2013Satuan Acara Penyuluhan

Topik: Promosi Kesehatan

Judul

: Pencegahan Penyakit Akibat Gaya Hidup

Hari/Tanggal: Rabu, 13 November 2013

Waktu: 15.00-15.35 WITA

Tempat Pelaksanaan:Banjar Sengguan Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar UtaraSasaran:Masyarakat yang tinggal disekitar lingkungan Banjar Sengguan Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar UtaraSub Topik

:1. Pengertian gaya hidup2.Bentuk bentuk gaya hidup

3.Faktor faktor yang mempengaruhi gaya hidup4. Gaya hidup yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit

5.Penyakit yang muncul akibat gaya hidup6. Pencegahan penyakit akibat gaya hidupa. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan aspek penting dalam menunjang kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang baik merupakan modal utama pembangunan bangsa. Oleh karena itu, pembangunan di bidang kesehatan sangat penting. Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk Indonesia sehingga mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu daya saing generasi yang mempunyai sumber daya manusia (Depkes RI, 1999).Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri mengakibatkan perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi lingkungannya, seperti perubahan pola konsumsi makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya perilaku merokok .Perubahan tersebut telah memberi kontribusi terhadap semakin meningkatnya kasus kasus penyakit tidak menular seperti; jantung, tumor, diabetes, hipertensi, gagal ginjal dan sebagainya (Tjandra, 2011).

Penyakit tidak menular menjadi "tren" tersendiri dalam masalah kesehatan. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan, stres serta kurangnya aktivitas fisik yang bermanfaat disebut sebagai pemicu timbulnya penyakit tidak menular seperti penyempitan pembuluh darah jantung dan stroke (Tri, 2012)

Prevalensi penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Namun pemerintah kesulitan untuk memprogramkan penanggulangannya. Penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus (DM), penyakit jantung, hipertensi dan kanker. Jumlah penderita ketiga penyakit tersebut di RSU dr.Pirngadi Medan pada 2011 mencapai 1.466 dengan kasus baru 136 kasus (Bahrum, 2011)

Masalah kesehatan ini pada umumnya terjadi pada orang muda perkotaan, pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mempengaruhi lingkungan, cara hidup, dan perkembangan pola penyakit. Adanya perubahan gaya hidup, mengakibatkan peningkatan jumlah penyakit tidak menular dengan berbagai faktor risiko antara lain merokok, diet yang tidak sehat, kurang mengkonsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik serta memiliki gaya hidup yang tidak sehat(Sedyaningsih, 2010)

Departemen Kesehatan (2002) menetapkan 3 indikator gaya hidup sehat antara lain perilaku tidak merokok, pola makan seimbang, dan aktivitas fisik yang teratur. Dengan ditetapkannya ketiga indikator ini diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengikuti dan memiliki ketiga kriteria gaya hidup sehat tersebut sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyakit degeneratif yang diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak sehat

b. TUJUAN

1) Tujuan Instruksional UmumSetelah mendapatkan penyuluhan selama 35 menit diharapkan sasaran masyarakat Banjar Sengguan Kelurahan Tonja Denpasar Utara dapat mengaplikasikan pencegahan - pencegahan penyakit akibat perubahan gaya hidup dan menerapkan gaya hidup sehat.Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan sasaran penyuluhan mampu:

1. Memahami dan mampu menyebutkan kembali gaya hidup yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit2. Memahami dan mampu menyebutkan kembali penyakit penyakit yang diakibatkan oleh gaya hidup3. Memahami dan mampu menyebutkan kembali bagaimana gaya hidup sehat ituc. SASARAN PENYULUHANMasyarakat Banjar Sengguan Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar Utarad. PENYELENGGARA PENYULUHANPenyelenggara penyuluhan Pencegahan Penyakit Akibat Gaya Hidup adalah mahasiswa kelompok SGD 6 semester V Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.e. GARIS BESAR MATERI

1. Pengertian gaya hidup2. Bentuk bentuk gaya hidup

3. Faktor faktor yang mempengaruhi gaya hidup

4. Gaya hidup yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit

5.Penyakit yang muncul akibat gaya hidup6. Pencegahan penyakit akibat gaya hidupf. STRATEGI PELAKSANAAN

No.WaktuKegiatan PenyuluhKegiatan Peserta

1.5 menitPendahuluan

Moderator memberikan salam kepada sasaran.

Moderator memperkenalkan kelompok kepada sasaran.

Moderator menjelaskan topik penyuluhan.

Moderator menjelaskan tujuan penyuluhan.

Moderator menjelaskan waktu pelaksanaan. Sasaran membalas salam dari moderator.

Sasaran menyimak.

Sasaran menyimak.

Sasaran menyimak.

Sasaran menyimak.

2.20 menit (10 menit materi, 10 menit tanya jawab)Penyampaian Materi

Penyaji menggali sedikit informasi pada sasaran mengenai bladder retraining Penyaji menjelaskan materi mengenai :

1. Pengertian gaya hidup2. Bentuk bentuk gaya hidup3. Faktor faktor yang mempengaruhi gaya hidup4. Gaya hidup yang mengakibatkan munculnya penyakit5. Penyakit yang muncul akibat gaya hidup6. Pencegahan penyakit akibat gaya hidupTanya Jawab Moderator membuka sesi tanya jawab.

Penyelenggara penyuluhan menjawab pertanyaan sasaran. Sasaran mengeksplorasi apa yang mereka ketahui tentang retraining bladder.

Sasaran memperhatikan penjelasan dan mencermati materi.

Sasaran mengajukan pertanyaan.

Sasaran memperhatikan jawaban yang diberikan.

3.10 menitPenutup

Moderator menyimpulkan hasil penyuluhan.

Moderator melakukan evaluasi dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada sasaran.

Pembagian leaflet pada sasaran.

Mengakhiri dengan salam Sasaran menyimak kesimpulan yang disampaikan oleh moderator.

Sasaran menjawab pertanyaan evaluasi.

Sasaran menerima leaflet yang diberikan oleh fasilitator.

Menjawab salam dan sasaran bersiap untuk meninggalkan tempat penyuluhan.

g. METODE PENYULUHAN

1. Ceramah2. Tanya jawab

h. MEDIA PENYULUHAN

1. Leaflet

2. Mc. Power Pointi. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Moderator: Ni Luh Pt. Nopita ApsariPenyaji

: Ni Wayan KuniawatiFasilitator

: Kadek Dwi Mas Pujastuti

Ni Putu Ratih Febriana Dewi L.

I Ketut Sugiarsa

Observer

: Ni Kadek DiantiniNotulen

: Agung Sukma Sastrikaj. SETTING TEMPAT

Keterangan gambar:

:Penyaji

:Observer

:Moderator

:Notulen

:Fasilitator

:Pesertak. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Rencana kegiatan dipersiapkan lima hari sebelum kegiatan dan informasi kepengurusan empat hari sebelum kegiatan. Penyuluh sudah ditetapkan serta masyarakat sasaran telah mengetahui tentang rencana pelaksanaan latihan ini.2. Evaluasi Proses

Kegiatan berlangsung tepat waktu

Peserta yang hadir 80% dari jumlah total peserta berjumlah 50 - 60 orang Balai Banjar Kelurahan Tonja Kecamatan Denpasar Utara Peserta aktif bertanya

Peserta mampu mengikuti instruksi yang diberikan

3. Evaluasi Hasil

Sasaran penyuluhan mampu:

1. Memahami dan mampu menyebutkan kembali pengertian gaya hidup2. Memahami dan mampu menyebutkan kembali bentuk bentuk gaya hidup3. Memahami dan mampu menyebutkan kembali factor factor yang mempengaruhi gaya hidup4. Memahami dan mampu menyebutkan kembali gaya hidup yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit5. Mampu menyebutkan kembali penyakit yang muncul akibat gaya hidup

6. Mampu menyebutkan pencegahan penyakit akibat gaya hidup

7. Memahami dan mampu melakukan pencegahan penyakit akibat gaya hidupLampiran Materi

I. PENYAKIT AKIBAT GAYA HIDUP1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya (Assael, 1984) Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya (Kotler, 2002)

Gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktunya (Minor & Mowen, 2002)

Gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta (Hall & Lindzey, 1985)Jadi, gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari hari segolongan manusia di dalam masyarakat yang menunjukkan bagaimana orang tersebut mengatur kehidupan pribadinya, kehidupan masyarakat, perilaku didepan umum, dan upaya membedakan statusnya dari orang lain melalui kedudukan social.2. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Gaya Hidup

Factor yang dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu factor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan factor yang berasal dari luar (eksternal) (Nugraheni, 2003) :a. Faktor Internal

Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikiran yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan, dan lingkungan sosialnya. Pengalaman dan Pengamatan

Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan social dalam tingkah laku. Pengalam dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari. Melalui belajar, orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman social akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.

Kepribadian

Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara perilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.

Konsep Diri

Factor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola keprobadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.

Motif

Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup hedonis.

PersepsiPersepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

b. Faktor Eksternal

Kelompok Referensi

Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotaanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberikan pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.

Keluarga

Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secra tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.

Kelas Sosial

Kelas social adalah sebuah kelompok yang relative homogeny dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam system social pembagian kelas masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan social artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak haknya serta kewajibannya. Kedudukan social ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan. Kebudayaan

Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat, dan kebiasaan kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola pola perilaku yang normative, meliputi ciri ciri pola piker, merasakan dan bertindak.

3. Gaya Hidup, Penyakit, dan Pencegahan penyakit yang muncul akibat gaya hidup Toksik

Toksik bisa berasal dari luar seperti logam berat, bahan-bahan kimia ( indistri, rokok, pertanian, adatif, polutan ), obat-obatan, horma pada ternak, produk susu, makanan yang diproses, lemak, dan mikroba. Toksik juga bisa berasal dari dalam tubuh sendiri, yaitu dari sisa metabolisme, radikal bebas, produksi hormon yang berlebihan akibat stres, gangguan fungsi hormon, dan bakteri yang sudah ada di dalam tubuh. Racun-racun tersebut akan memicu terjadinya berbagai penyakit degeneratif akut dan kronis, juga menyebabkan tubuh kekurangan energi serta terjadi penuaan dini. Selanjutnya melalui aliran darah, zat-zat toksik tersebut juga bisa masuk ke jaringan lain dengan akibat antara lain mengacaukan sistem kekebalan tubuh.

Adapun yang bisa dilakukan untuk pncegahan penyakit yang disebabkan oleh toksik adalah menurunkan berat badan secara bertahap, olahraga, dan menerpakan pola makan rendah kalori bergizi seimbang, yaitu mengatur pemasukan kalori yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kemudian dikombinasikan dengan konsumsi antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C. Tinggalkan gaya hidup sedentery ( kurang gerak ) serta makanan lebih banyak makan serat. Apalagi secara genetik penduduk Indonesia lebih cocok makan makanan hasil pertanian, bukan keju atau makanan berlemak tinggi.

Konsumsi Kolesterol Tinggi (Fast Food)

Sehari-hari lemak membuat makan menjadi lebih nikmat dan lezat. Namun lemak juga memberi sumbangan besar bagi beberapa penyakit akibat gaya hidup yang salah ini memerlukan pengaturan kompisisi makan. Salah satu komponen yang terutama harus dikurangi adalah konsumsi lemak. Beberapa penyakit seperti tekanan darah tinggi, koesterol tinggi, asam urat, dan jantung koroner, memiliki hubungan dengan kegemukan. Penyakit ini bisa menjadi penyebab dari komplikasi dan menimbulkan penyakit lain.Pada umunya, makan yang banyak mengandung lemak juga mengandung kolesterol. Bagi penderita kosterol tinggi harus mengurangi asupan lemak jenuh dan makannya yang mengandung kalori tinggo, seperti kue tar, es krim, dan gorenga. Selain itu, penderita kolesterol tinggi harus menghindari jenis makanan rendah lemak tinggi kolestrol, seperti kuning telor, otak, dan jeroan. Mengonsumsi bahan makanan serat terutama sayur dan buah serta beberapa jenis serat lain seperti hevermouth juga baik bagi penderita kolesterol tinggi. Untuk menurunkan kolesterol, bisa mengonsumsi vitamin E, vitamin C, dan berbagai zat lain seperti niasin dan lesitin yang terkandung dalam beras, kedelai, gandum, kacang kedelai dan bawang putih.

Untuk penderita penyakit diabetes melitus, pada prinsipnya harus melakukan pengaturan makanan dengan mengurangi karbohidrat kompleks. Makanan pokok yanh banyak mengandung serat seperti ubi sangat dianjurkan dibandingkan dengan nasi dan kentang Diet bagi penderita diabetes harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mengatur jumlah, jadwal, dan jenisnya. Penderita harus membatasi makanan tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi kolestrol. Makanan yang dianjurkan adalah sayuran dan buah yang kurang manis seperti apel pepay, tomat, kendongdong, salak, dan pisang.

Penyakit lain yang bisa dikurangi efeknya dengan mengatur pola makan adalah hipertensi dan asam urat. Untuk penderita hipertensi, selain mengatu asupan kalori yang seimbang juga harus dibatasi makanan yang mengandung banyak lemak dan kolestrol. Asupan garam ( natrium klorida ) juga mesti dikurangi. Masalahnya, banyak makanan yang tanpa disadari banyak mengandung gara, mulai daru cemilan seperti biskuit dan mie instan sampai makanan yang diawetkan semisal ikan asin, serta bumbu seperti kecap, terasi, dan taoco. Untuk mengurangi takanan darah, dapat lewat sayur yang banyak mengandung banyak mineral, sperti seledri, kol, jamur dan kacang-kacangan.

Untuk penderita asam urat terdapa sesderatan makanan mengandung purin yang harus dihindari, seperti jeroan, kacang-kacangan, dan makanan laut. Penderita asam urat sebaiknya mengonsumsi makanan berkabohidrat seperti nasi, terigu, roti, dan singkong. Namun, karbohidrat sederhana seperti gua dan permen sebaiknya dihindari.

Sedentary Living ( Gaya hidup kurang gerak )Booth FW ( 2002 ) dalam laporannya yang dimuat dalam President Counsil on Physical Fitness and Sports Washington, DC menuliskan bahwa musuh dalam selimut yang menyebabkan meningkatannya penyakit kronik modern adalah sedentary living. Gaya hidup sedenterial yang ditandai banyak duduk, dan kurang aktivitas fisik meningkatkan resiko munculnya penyakit kronik modern. Kurang gerak dan konsumsi tinggi lemak memudahkan terjadinya obesitas. Pada umumnya, obesitas tidak berdiri sendiri, ia sangat dekat dengan peningkatan kadar lemak darah, hipertensi, dan diabetes mellitus.Kegiatan fisik melalui olah raga terbukti memberikan efek protektif terhadap penyakit kronik : obesitas, diabetes militus, hipertensi, osteoporosis , kanker kolon, kecemasan, depresi dan jantung koroner. The pyhsician and sportmedicine, olah raga dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner melalui mekanisme : penurunan denyat jantung dan tekanan darah, penurunan tonus simpatik meningkatkan diameter arteri koroner, dan sistem kolateralisasi pembuuh darah, meningkatkan HDL dan menurunkan LDL darah. Merokok

Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi lebih berat. Selanjutnya, nikotin juga menyebabkan ketagihan. selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Oleh karena itu, semakin banyak rokok dihisap, semakin hebat jantung dipacu. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paruparu.

Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru - paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).

Adanya upaya prevensi dan motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua. Konsumsi Alkohol

Mengkomsumsi alkohol dalam jumlah yang banyak akan menyebabkan ketergantungan dan toleransi terhadap jumlah dari alkohol yang dikomsumsi. Konsumsi alkohol dalam jangka yang lama dan jumlah yang berlebihan bisa merusak berbagai organ di tubuh terutama hati, ginjal, otak dan jantung.

Pasien yang sering meminum alkohol akan dengan mudah ditemui kelainan pada lambungnya. Peradangan kronis yang terjadi pada saluran pencernaan akan membentuk erosi sampai tukak usus dan menyebabkan perubahan struktur dalam usus sampai akhirnya berubah menjadi sel-sel ganas (kanker). Peradangan kronis juga sering kali berlanjut menjadi penciutan hati (sirosis). Komplikasi lanjutannya bisa bermacam-macam, seperti pembengkakan pada perut, perdarahan pada saluran cerna sampai kanker usus besar ( Syam, 2012)

Tips Cara Mengatasi Kecanduan Alkohol Dengan cara :1. Melakukan OlahragaProses detoksifikasi bisa memicu depresi, yang bisa diredakan dengan melakukan yoga atau olahraga lainnya secara teratur. Karena banyak potasium yang dikeluarkan bersama keringat, imbangi dengan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran. misalny Pisang, melon, tomat, jeruk sitrus dan sayuran hijau banyak mengandung potasium.

2. Mengkonsumsi Sayuran dan Buah SegarJus buah bit (beetroots) diyakini berkhasian membersihkan hati, sementara jus wortel mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Untuk mendukung proses detoksifikasi, kombinasikan jus buah bit, wortel dan apel. Jus cranberry juga bisa ditambahkan, karena mampu memurnikan tubuh dari racun-racun pengotor.

3. Minum Air Putih Lebih BanyakUntuk membersihkan racun alkohol, seseorang harus menambah konsumsi carian sebanyak 2-3 liter/hari karena sel-sel dalam tubuh butuh cairan agar bisa berfungsi dengan baik. Saat melakukan detoksifikasi, cairan yang cukup akan sangat membantu sistem kekebalan tubuh. Cairan juga akan melancarkan pembuangan racun-racun termasuk sisa alkohol dari dalam tubuh.

4. Mengkonsumsi herba dan suplemenBeberapa jenis herba atau tumbuhan dan suplemen yang mengandung vitamin B yang dapat membantu mengurangi ketegangan fisik maupun psikis yang muncul selama proses detoksifikasi alkohol. Konsultasikan dengan dokter atau konsultan herbal, suplemen apa yang cocok dengan kondisi individual masing-masing.

DAFTAR PUSTAKA Kothler, Philip. 2002. Lifestyle Marketing. Jakarta : Gramedia

Cooper, Philip D. 1984. Health Care Marketing 3th Edition. Jakarta : Gramedia

Bastable, Susan B.2002. Perawat Sebagai Pendidik: Prinsip Pengajaran & Pembelajaran. Jakarta : EGC Hall Calvin S. & Lindzey Gardner. 1985. Teori Teori Psikodinamik (Klinis). Jakarta : KanisiusSGD VI PSIK A 2011 FK UDAYANA 15