sap kekambuhan

11
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan : Kekambuhan Sub Pokok : Peran keluarga dalam penanganan kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa Hari/Tanggal : Jum’at, 13 Maret 2015 Waktu : Jam10.00 WIB (30 menit) Penyaji : Mahasiswa STIKES Bhakti Kencana Bandung Program ProfesiNers Tempat : Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat 1. Tujuan Tujuan Umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan klien dan keluarga klien diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang peran keluarga dalam penanganan kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa. 1.2 Tujuan Khusus Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit klien diharapkan mampu: 1. Mengetahui tentang pengertian kekambuhan 2. Mengetahui tentang tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa 3. Mengetahui tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kekambuhan

Upload: akbarbone

Post on 16-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

keperawatan jiwa

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan: KekambuhanSub Pokok: Peran keluarga dalam penanganan kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwaHari/Tanggal: Jumat, 13 Maret 2015Waktu: Jam10.00 WIB (30 menit)Penyaji: Mahasiswa STIKES Bhakti Kencana Bandung Program ProfesiNersTempat: Ruang Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat1. Tujuan0. Tujuan UmumSetelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan klien dan keluarga klien diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang peran keluarga dalam penanganan kekambuhan pada pasien dengan gangguan jiwa. 1.2 Tujuan KhususSetelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit klien diharapkan mampu:1. Mengetahui tentang pengertian kekambuhan1. Mengetahui tentang tanda dan gejala kekambuhan klien gangguan jiwa1. Mengetahui tentang faktor faktor yang mempengaruhi kekambuhan1. Mengetahui tentang peran klien dan keluarga dalam pencegahan kekambuhan

II. Sasaran Sasaran ditujukan pada klien dan keluarga klien di ruang rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat

III. Strategi Pelaksanaan1. Metode: Ceramah,diskusi2. Media: Leaflet

1. SettingPeserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji

Keterangan : : Penyaji : Moderator : Fasilitator : Observer : Pesertapenyuluhan

V. Pengorganisasian Kelompok1. Moderator: 1. Penyaji: 1. Fasilitator: 1. Observer:

3. Pelaksanaan Kegiatan NoKegiatanPenyuluhPesertaWaktuMedia

1Pembukaan- Salam Pembuka- Memperkenalkan diri- Menyampaikan topik& tujuan penyuluhan Menjawab salam Mendengarkan5 menit

2Isi1. Penyampaian Materi Menjelaskan tentang:a. Pengertian kekambuhanb. Tanda dan gejala kekambuhan pasien jiwac. Faktor faktor yang mempengaruhi kekambuhan pasien jiwad. Peran klien dan keluarga klien dalam penanganan kekambuhan

1. Tanya Jawab Memberikan kesempatan kepadapeserta untuk bertanya

1. Evaluasi Memberikan pentanyaantentang:a. Pengertian tentang kekambuhab. Tanda dan gejala kekambuhan pasien jiwac. Faktor faktor yang mempengaruhi kekambuhand. Peran klien dan keluarga klien dalam penanganan kekambuhan Mendengarkan dengan penuh perhatian

Memperhatikan dan mengikutiManajemen nyeri Bertanya

Menjawab pertanyaan

Menjelaskan dan mempraktekkan5 menit

7 menit

5 menit

5 menit Leaflet

3Penutup Menyimpulkan Salam Penutup Mendengarkan Menjawab salam3 menit

VII. Evaluasi0. Evaluasi Struktural0. Kesepakatan pertemuan dengan peserta0. Kesiapan penyuluhan dari mahasiswa STIKES Bhakti Kencana Profesi Ners0. Evaluasi Proses1. Peserta1. Peserta mengikuti kegiatan sampai selesai.1. Pertemuan berjalan dengan lancar.1. Penyuluh1. Bisa memfasilitasi jalannya penyuluhan.1. Bisa menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.0. Evaluasi Hasil2. Teslisan : di akhir ceramah2. PenilaianLampiran

PERAN KELUARGA DALAM PENANGANAN KEKAMBUHAN PASIEN GANGGUAN JIWAA. Kekambuhan Kekambuhan adalah kembalinya suatu penyakit setelah tampaknya mereda (Dorland, 2002).Kekambuhan yaitu kembalinya gejala gejala penyakit sehingga cukup parah dan mengganggu aktivitas sehari hari dan memerlukan rawat inap dan rawat jalan yang tidak terjadwal (Boyd danNihart, 1998)

B. Tanda tanda kekambuhan

Tahap I : Penderita memperlihatkan ketegangan yang berlebihan (overextension), sering mengeluh cemas terus menerus, tidak dapat konsentrasi, lupa kata kata dalam pertengahan kalimat, adanya hambatan mental dalam aktivitas dan penampilan diri yang menurun.

Tahap II : Memperlihatkan keterbatasan tingkat kesadaran (retric tion conciusness), depresi, mudah bosan, apatis, obsesional dan fobia, mengeluh sakit di seluruh tubuh (somatisasi), menarik diri dari aktivitas sehari hari dan membatasi stimulus eksternal.

Tahap III : Kadang kadang menunjukan penampilan psikotik, hipomania, gangguan persepsi, gangguan isi piker dan gagal memakai mekanisme pembelaan yang matang

Tahap IV : Memperlihatkan gejala psikotik yang jelas, adanya halusinasi dan waham secara terus menerus

Tahap V : Penderita tidak lagi mengenal keluarga dan menganggap keluarga sebagai penipu.Dapat pula penderita mengamuk.

Tahap VI : Penderita Nampak seperti robot dan bingung serta gelisah. Jika muncul tanda tanda di atas segera : Bantu klien untuk mengungkapkan apa yang dirasakan Segera control ke RS, sehingga segera mendapat pertolongan.

C. Penyebab kekambuhanFaktor faktor yang menyebabkan kekambuhan :1. Tidak teratur minum obat, pemakaian obat neuroleptik yang lama dapat menyebabkan efek samping tardive dyskinesia (gerakan tidak terkontrol)2. Lingkungan dengan stressor tinggi3. Keluarga dengan ekspresi emosi yang tinggi4. Kurang nya aktivitas dan latihan serta suplai nutrisi.

D. Perawatan penderita di rumahBeberapa hal yang perlu diperhatikan oleh keluarga dan lingkungan dalam merawat pasien di rumah antara lain :1. Memberikan kegiatan / kesibukan dengan membuatkan jadwal sehari hari2. Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendiri dalam melakukan suatu kegiatan, misalnya :makan bersama, bekerja bersama, bepergian dll.3. Meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien, jika klien mulai menyendiri atau berbicara sendiri4. Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat, misalnya : pengajian, kerja bakti dll5. Berikan pujian, umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat di lakukan pasien6. Mengontrol kepatuhan minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter7. Jika klien malas minum obat, anjurkan untuk minum obat secara halus dan empati. Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien.8. Kontrol suasana lingkungan / pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah9. Mengenali tanda tanda yang muncul sebagai gejala kekambuhan10. Segera control ke dokter / RS jika muncul perubahan perilaku yang menyimpang atau obat habis.

\

DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulanaskep.com/blog/satuan-acara-penyuluhan-s-a-p-jiwa/http://dhiassylviecyang.blogspot.com/2012/01/satuan-acara-penyuluhan-jiwa-memahami.htmlhttp://perawat-home-care.blogspot.com/2010/07/sap-peran-keluarga-dalam-mencegah.htmlhttp://onlinekayaa.blogspot.com