sap asma

21
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) ASMA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Lapangan Keperawatan Keluarga Oleh : Annisa Rahmatiah P07120112046 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

Upload: anntitik

Post on 10-Nov-2015

91 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

promkes

TRANSCRIPT

USER

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

ASMADisusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Lapangan Keperawatan Keluarga

Oleh :Annisa Rahmatiah

P07120112046KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTAJURUSAN KEPERAWATANTAHUN 2015BAB I

PENDAHULUAN

Latar BelakangSaat ini olahraga senam digemari oleh sebagian besar masyarakat pecinta olahraga. Khususnya senam bagi orang dengan penderita penyakit jantung, diabetes, bahkan senam lansia. Saat ini ada juga senam asma, namun kurang akrab di telinga masyarakat bahkan bagi penderita penyakit tersebut. Senam asma merupakan salah satu pilihan olahraga yang tepat bagi penderita asma. Karena senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas.BAB II

PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR

1. Pengkajian

a. Faktor Predisposisi

1) Pengkajian riwayat kesehatanSetelah dilakukan pengkajian pada Ny. Y, Ny. Y mengatakan mempunyai keturunan asma dari neneknya. Ny. S mengatakan sudah menghindari faktor pencetus kekambuhan asmanya, namun 3 minggu yang lalu asmanya kambuh dikarenakan kelelahan. 2) Keadaan FisikNy. Y memiliki TD : 100/80 mmHg, BB : 70 kg, TB : 160 cm, RR 20 kali/ menit, Nadi 80 kali/ menit.

3) Motivasi Belajar

Ny. Y ingin mengetahui bagaimana senam asma dan manfaatnya karena belum pernah mendengar hal itu sebelumnya.4) Kesiapan BelajarNy. Y menyatakan belum pernah mengetahui adanya senam asma yang berguna bagi penderita asma sepertinya. Ny. Y siap dengan apa yang akan diajarkan oleh penyuluh. Ny. Y juga mempunyai banyak waktu luang untuk mendapatkan pendidikan tentang senam asma5) Kemampuan Membaca

Ny. Y mampu mengenal huruf, membaca dan menulis dengan baik. Ny.Y mempunyai pendidikan terakhir SMP. Ketika diajak berkomunikasi ia mengerti dan memahami Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ketika diberikan bahan bacaan berupa leaflet tentang penyakit asma, ia mampu memahami sebagian besar isi leaflet dan dapat menjelaskan inti dari isi leaflet tersebut.

b. Faktor Pemungkin

Ny. Y memiliki potensi yang dapat digali dan dikembangkan. Keluarganya menyadari masalah kesehatan yang diderita Ny. Y dan bersedia bekerja sama serta mendukung rencana pemecahan masalah Ny. Yc. Faktor Penguat

Keluarga Ny. Y bersedia mengawasi pola aktivitas dan membantu apabila penyakit asmanya kambuh.2. Diagnosa Keperawatan

Kurangnya pengetahuan tentang adanya senam asma berhubungan dengan kurang terpapar informasi.3. Perencanaan

Berdasarkan diagnosa di atas yaitu Kurangnya pengetahuan tentang adanya senam asma berhubungan dengan kurang terpapar informasi, maka akan dilakukan penyuluhan kesehatan tentang senam asma. Satuan acara penyuluhan terlampir.BAB IIISATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik : Senam asma

2. Sasaran

a. Sasaran penyuluhan : Ny. Y dan keluargab. Sasaran program : Ny.Y3. Tujuan

a. Tujuan umum

: setelah diberikan penyuluhan 1 x 55 menit diharapkan Ny.Y mampu memahami tentang senam asma

b. Tujuan khusus

: setelah dilakukan penyuluhan tentang senam asma diharapkan Ny.Y dapat:

1) Menjelaskan pengertian asma

2) Menjelaskan penyebab asma

3) Menjelaskan cara mencegah terjadinya asma

4) Menjelaskan gejala-gejala asma

5) Menjelaskan cara mengatasi asma (senam asma)

4. Materi :

a. Pengertian asma

b. Penyebab asma

c. Cara mencegah terjadinya asma

d. Gejala-gejala asmae. Penatalaksanaan pada penyakit asmaf. Cara mengatasi asma (senam asma)5. Metode

Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi6. Media

a. Video

b. Leaflet tentang penyakit asma

c. Lembar balik

7. Alat

a. Meja

b. Kursi

c. Laptop

8. Waktu

a. Hari/tanggal: Jumat, 7 mei 2015b. Tempat: Rumah Ny.Yc. Alokasi waktu: 10.00-10.30 WIB

TahapPembicaraPesertaWaktu

Pembukaan1. Mengucapkan salam

2. Memperkenalkan diri

1. Membalas salam

2. memperhatikan5 menit

Penyampaian materi1. Pengertian asma

2. Penyebab asma

3. Cara mencegah terjadinya asma

4. Gejala-gejala asma

5. Penatalaksanaan pada penyakit asma6. Cara mengatasi asma (senam asma)Memperhatikan15 menit

Penutup1. Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.

2. Menyimpulkan kembali materi yang disajikan

3. Evaluasi

4. Memberi salam1. Bertanya

2. Mendengar

3. Menjawab salam

10 menit

9. Tempat

a. Tempat: rumah Ny.Yb. Setting tempat:

ruang tamu (penyampaian materi)

teras rumah (demonstrasi senam asma)

10. EvaluasiNo.AspekWaktuMetodeAlatEvaluator

1.Kognitif15 menit, segera setelah pembacaan materiTanya jawab Daftar pertanyaanPenyuluh

2.Afektif5 menit, segera setelah tanya jawab WawancaraDaftar wawancaraPenyuluh

a. Kognitif1) Apa saja penyebab penyakit asma?2) Apa saja penatalaksanaan penyakit asma?3) Bagaimana cara mengatasi terjadinya asma?

4) Apa saja manfaat dari senam asma?b. Afektif1) Apakah kondisi fisik anda saat ini mampu untuk melakukan senam asma?

2) Apakah sebelumnya anda pernah melakukan senam asma?BAB IV

MATERIA. Pengertian asmaPenyakit asma berasal dari kata asthma yang diambil dari bahasa Yunani yang mengandung arti sulit bernapas. Menurut Wikipedia, Asma adalah keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan ini bersifat sementara.

B. Penyebab asma1. Bawaan atau TurunanPenyakit asma merupakan penyakit turunan. Jika dikeluarga kita memiliki riwayat penyakit asma, maka tidak menutup kemungkinan anda atau anak anda juga akan mengidap penyakit tersebut. Jadi, perlu diketahui kalau penyakit asma itu tidak menular melainkan penyakit turunan.Oleh karena itu, jika anda sudah mengetahui kalau diriwayat keluarga kita ada yang mengidap penyakit asma, maka segeralah untuk mengambil tindakan untuk mengobati penyakit asma ini dengan cara berkonsultasi pada dokter spesialis.2. Faktor LingkunganLingkungan yang kotor yang dipenuhi dengan debu dan asap merupakan awal dari timbulnya penyakit asma. Debu yang terdapat dirumah maupun ditempat umum lainnya adalah penyebab terjadinya penyakit asma, begitu halnya dengan asap rokok, asap kendaraan dan asap-asap lainnya, kesemuanya itu merupakan faktor terjadinya penyakit asma.Oleh karena itu, dianjurkan untuk senantiasa menjaga pola hidup yang sehat. Membersihkan rumah dari debu sesering mungkin dan sebisa mungkin menghindarkan anak dari benda-benda yang mudah pencetus alergi seperti boneka yang berbulu halus maupun bantal atau kasur dari kapok.3. Faktor MakananMakanan juga menyebabkan timbulnya penyakit asma. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan penyakit asma dan perlu untuk dihindari diantaranya adalah makanan junk food yang memiliki kadar MSG dan pengawet yang tinggi, minuman es atau dingin, kacang dan coklat yang mengandung allergen begitu juga dengan kacang tanah.

4. Udara DinginCuaca suhu dingin juga merupakan faktor timbulnya penyakit asma. Penggunaan AC dengan suhu dan serta cuaca dingin didaerah pegunungan bisa menyebabkan terjadinya penyakit asma.C. Cara mencegah terjadinya asma1. Menjaga KesehatanMenjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat serangan penyakit asma beserta komplikasinya.Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai. Penderita dianjurkan banyak minum kecuali bila dilarang dokter, karena menderita penyakit lain seperti penyakit jantung atau ginjal yang berat.Banyak minum akan mengencerkan dahak yang ada di saluran pernapasan, sehingga dahak tadi mudah dikeluarkan. Sebaliknya bila penderita kurang minum, dahak akan menjadi sangat kental, liat dan sukar dikeluarkan.Pada serangan penyakit asma berat banyak penderita yang kekurangan cairan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran keringat yang berlebihan, kurang minum dan penguapan cairan yang berlebihan dari saluran napas akibat bernapas cepat dan dalam.2. Menjaga kebersihan lingkunganLingkungan dimana penderita hidup sehari-hari sangat mempengaruhi timbulnya serangan penyakit asma. Keadaan rumah misalnya sangat penting diperhatikan. Rumah sebaiknya tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari.Saluran pembuangan air harus lancar. Kamar tidur merupakan tempat yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebaiknya kamar tidur sesedikit mungkin berisi barang-barang untuk menghindari debu rumah.Hewan peliharaan, asap rokok, semprotan nyamuk, atau semprotan rambut dan lain-lain mencetuskan penyakit asma. Lingkungan pekerjaan juga perlu mendapat perhatian apalagi kalau jelas-jelas ada hubungan antara lingkungan kerja dengan serangan penyakit asmanya.3. Menghindari Faktor PencetusAlergen yang tersering menimbulkan penyakit asma adalah tungau debu sehingga cara-cara menghindari debu rumah harus dipahami. Alergen lain seperti kucing, anjing, burung, perlu mendapat perhatian dan juga perlu diketahui bahwa binatang yang tidak diduga seperti kecoak dan tikus dapat menimbulkan penyakit asma.Infeksi virus saluran pernapasan sering mencetuskan penyakit asma. Sebaiknya penderita penyakit asma menjauhi orang-orang yang sedang terserang influenza. Juga dianjurkan menghindari tempat-tempat ramai atau penuh sesak.Hindari kelelahan yang berlebihan, kehujanan, penggantian suhu udara yang ekstrim, berlari-lari mengejar kendaraan umum atau olahraga yang melelahkan. Jika akan berolahraga, lakukan latihan pemanasan terlebih dahulu dan dianjurkan memakai obat pencegah serangan penyakit asma.Zat-zat yang merangsang saluran napas seperi asap rokok, asap mobil, uap bensin, uap cat atau uap zat-zat kimia dan udara kotor lainnya harus dihindari.

Perhatikan obat-obatan yang diminum, khususnya obat-obat untuk pengobatan darah tinggi dan jantung (beta-bloker), obat-obat antirematik (aspirin, dan sejenisnya). Zat pewarna (tartrazine) dan zat pengawet makanan (benzoat) juga dapat menimbulkan penyakit asma.4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma Pada serangan penyakit asma yang ringan apalagi frekuensinya jarang, penderita boleh memakai obat bronkodilator, baik bentuk tablet, kapsul maupun sirup. Tetapi bila ingin agar gejala penyakit asmanya cepat hilang, jelas aerosol lebih baik.Pada serangan yang lebih berat, bila masih mungkin dapat menambah dosis obat, sering lebih baik mengkombinasikan dua atau tiga macam obat. Misalnya mula-mula dengan aerosol atau tablet/sirup simpatomimetik (menghilangkan gejala) kemudian dikombinasi dengan teofilin dan kalau tidak juga menghilang baru ditambahkan kortikosteroid.Pada penyakit asma kronis bila keadaannya sudah terkendali dapat dicoba obat-obat pencegah penyakit asma. Tujuan obat-obat pencegah serangan penyakit asma ialah selain untuk mencegah terjadinya serangan penyakit asma juga diharapkan agar penggunaan obat-obat bronkodilator dan steroid sistemik dapat dikurangi dan bahkan kalau mungkin dihentikan.D. Gejala-gejala asma

1. Sulit mengeluarkan udara dari paru-paru

2. Gugup, tegang dan ketakutan

3. Batuk-batuk4. Berkeringat di bagian kening5. Merasa seperti tersedak6. Mual atau muntah7. Demam ringan8. Tubuh sedikit membiru akibat sedikitnya udara yang masuk ke tubuh9. Penderita selalu mencoba duduk tegak lurus karena berusaha memudahkan pernapasanE. Penatalaksanaan pada penyakit asmaDalam mengatasi dan mencegah asma paling tidak meminimalisir terjadinya serangan asma secara tiba-tiba, kita perlu mengetahui bagaimana tata pelaksaan dalam menangani asma itu sendiri terutama yang banyak terjadi pada anak.Pencegahan dan mengatasi asma dengan melakukan beberapa terapi asma, antara lain :1. Terapi medikamentosa

a. Pada serangan asma ringan, dapat diberikan obat pereda asma

b. (reliever) yang berupa beta agonis secara inhalasi / oral atau adrenalin 1/1000, subkutan 0,01 ml/kg,

c. Pada serangan asma sedang, diberikan obat seperti di atas ditambah dengan pemberian oksigen, cairan intravena, kortikosteroid oral dan dirawat di ODC (One Day Care) atau ruang rawat inap sehari.

d. Pada serangan asma berat, selain obat di atas, dilakukan pemberian aminofilin secara inisial dan rumatan. Kortikosteroid dapat diberikan secara intravena. Steroid oral dengan dosis 1-2 mg/kg BB/hari dibagi 3 diberikan selama 3-5 hari. Steroid yang dianjurkan adalah prednison dan prednisolon.

2. Terapi suportif

Pengobatan atau terapi dengan peralatan yang mendukung dan lengkap pada serangan asma sangat diperlukan. Dalam kondisi tertentu bila terjadi komplikasi asma berupa dehidrasi, asidosis metabolik atau atelektasis akan segera dilakukan antisipasi yang tepat untuk mengatasinya. Pada kondisi yang khusus, misalnya adanya gangguan secara fisik, maka dibutuhkan peran psikolog atau psikiater anak untuk meredam stress yang menjadi salah satu faktor penyebab serangan asma.3. Terapi bedah

Umumnya tindakan dengan terapi bedah ini tidak perlu dilakukan bahkan jarang sekali dilakukan, dalam hal ini guna dari terapi bedah adalah untuk mencegah terjadi komplikasi berupa pneumothoraks yakni sejenis gangguan kesehatan pada fungsi paru-paru bila pada anak atau orang dewasa dikenal dengan sakit paru-paru basah. Dalam kondisi yang seperti ini diperlukan fungsi dan bila perlu dilakukan pemasangan WSD (Water Seal Drainage) dengan tujuan untuk mengeluarkan udara dari pleura (selaput atau membran pembungkus paru-paru).

4. Terapi menggunakan inhalerInhaler merupakan cara yang sangat efektif untuk memberikan obat kepada penderita asma. Ada teknik tertentu yang oleh anak-anak, orang tua dan yang tak paham, serta mereka yang menderita artritis berat terasa sulit untuk dilaksanakan. Agar obat mencapai tempat tujuan, penderita asma harus menyemprot inhaler saat tarik napas.E. Cara mengatasi asma (senam asma)Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas.Senam asma dilakukan dengan gerakan-gerakan dengan posisi tubuh berdiridan mengoptimalkan gerakan tangan dan kaki yang divariasikan dengan gerakan kepala. Senam asma biasanya dilakukan 3-4 kali dalam seminggu sekitar 30 menit. Senam asma akan memberikan hasil setidaknya setelah 6-8 minggu.Manfaat senam asma yaitu : 1. Melatih Otot pernafasan agar lebih Kuat, lentur, terlatih.2. Melatih cara bernafas yang benar jika terjadi serangan asma.3. Meningkatkan sirkulasi darah.4. Memudahkan batuk dan ekspektorasi (mengeluarkan lendir).5. Mempercepat dan mempertahankan asma yang terkontrol.6. Aktivitas fisik maksimal.7. Kualitas hidup yang lebih baik.Efek SampingEfek samping yang timbul dari senam asma biasanya berupa serangan asma bertambah berat atau timbulnya serangan pneumotoraks (Kempes Paru). Oleh karena itu, sebelum melakukan senam asma harus memperhatikan beberapa hal berikut ini :1. Tidak dalam serangan asma.2. Tidak dalam serangan gagal jantung3. Tidak dalam kondisi kesehatan yang menurun, seperti Flu, Kurang tidur, Baru sembuh dari sakit, dll.Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam Asma:a. PemanasanMeliputi penghitungan denyut nadi, jalan di tepat 3 x 3. Kemudian pelemasan semua otot leher, kaki, dan tangan. Lalu, menggeleng-gelengkan kepala dan menaikkan tangan ke atas untuk membuka pernapasan atau membuka thorak (dada).

Selanjutnya pelemasan engsel-engsel dengan menggoyang pinggang secara keseluruhan. Lalu, menarik dan membuang napas.b. PereganganBanyak gerakan yang bermain dengan perut dan pinggang. Selain bermanfaat untuk membentuk postur tubuh perempuan menjadi lebih ideal, gerakan ini baik untuk merenggangkan otot-otot sebelum melakukan senam.1) Gerakan inti ABertujuan melatih cara bernapas yang efektif bagi penderita asma. Caranya, menarik napas dan mengeluarkan napas. Proses pengeluaran napas lebih lama dua hitungan. 2) Gerakan inti BDimaksudkan untuk melepaskan otot-otot pernapasan. Dengan irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai sehingga mempermudah pernapasan dan ekspektorasi. 3) AerobikDilakukan agar tubuh dapat menghasilkan pembakaran oksigen (O2) tinggi untuk meningkatkan embusan napas. Disesuaikan dengan kondisi maupun usia peserta senam asma. 4) PendinginanDilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan semula. Yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan.

Dosen pembimbing

Mahasiswi perawat

Meja

Pasien

Perawat

Pasien