sangat deras: kali code meluap ratusan orang dievakuasi · tersebut mencapai 20 meter dan lebar 2...

1
MANTAN Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi pesimistis persoalan kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri bisa diselesaikan tanpa campur tangan presiden. ‘’Berbagai kasus tersebut hanya bisa dihentikan jika ra- janya bertindak sehingga butuh diplomasi tingkat tinggi,’’ kata- nya seusai menghadiri pelan- tikan M Zeet Assovie sebagai Sekretaris Daerah Pemprov Kalimantan Barat di Pontianak, kemarin. Wakil Rais Aam PBNU itu menganggap tim penyelesaian masalah TKI pimpinan Men- teri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Gumelar tidak efektif menangani problematik buruh migran di Arab Saudi. Ia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencontoh tindakan yang di- lakukan kepala negara lain, yang turun tangan langsung dalam menyelesaikan kasus tenaga kerja mereka di luar negeri. Dari Lampung dilaporkan, pemerintah diminta menang- gapi secara serius penganiayaan terhadap para TKI yang bekerja di luar negeri. Untuk itu, pengi- riman TKI ke luar negeri untuk sementara ditunda. Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi V DPRD Lam- pung Achmad Nyerupa terkait dengan belum tuntasnya kasus penganiayaan TKI asal Lam- pung, Winfaidah, dan mening- galnya Jutawiana. Tujuannya agar penyiksaan terjadi tidak terulang lagi menimpa TKI, khususnya tenaga kerja asal Lampung. “Belum selesai kasus Winfaidah, muncul lagi kasus Jutawiana.” Ia berpendapat ada permasa- lahan dalam rekrutmen TKI asal Lampung yang mengakibatkan berulangnya kasus kekerasan. Di Banyumas, Jawa Tengah, seorang TKI asal Desa Gan- datapa, Kecamatan Sumbang, bernama Fitri, 21, mengalami depresi sepulang dari Malaysia. Selain depresi, Fitri mengalami luka memar muka dan badan. Diduga, ia depresi setelah me- ngalami penyiksaan. Namun, sampai sekarang belum ada pihak yang bertanggung jawab atas apa yang dialami Fitri. (AR/RM/PO/LD/N-1) Kali Code Meluap Ratusan Orang Dievakuasi Banjir besar yang melanda sungai yang membelah jantung Kota Yogyakarta ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua hari terakhir. Agus Utantoro K ALI Code di bagian atas yang disebut Kali Boyong ini berhulu di kawasan puncak Gu- nung Merapi. Aliran air yang berwarna cokelat pekat juga mengeluarkan bau sulfur atau belerang yang cukup menye- ngat tercium seperti bau bara arang yang disiram air. Akibat banjir itu, beberapa tebing sungai ambrol. Tidak ha- nya dipenuhi material vulkanis, banjir lahar dingin yang meluap di sepanjang Kali Code juga menyebabkan tiga warga RT 10, Jogoyudan, Kota Yogyakarta, terjebak di atas genteng rumah 8 | Nusantara SELASA, 30 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA Belum selesai kasus Winfaidah, muncul lagi kasus Jutawiana.” Achmad Nyerupa Anggota DPRD Lampung SANGAT DERAS: Lahar dingin material Gunung Merapi mengalir sangat deras di Kali Code, DI Yogyakarta, kemarin. Warga memasang karung-karung berisi pasir untuk mengantisipasi luapan lahar masuk ke rumah. ANTARA/REGINA SAFRI SEBANYAK 1.700 warga yang berada di Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, yang berjarak kurang lebih 30 kilometer dari Kota Bengkulu, terisolasi akibat jembatan gan- tung penghubung antardesa hanyut diterjang banjir Minggu (28/11) malam. Hujan deras yang terjadi sela- ma dua hari mengakibatkan infrastruktur jembatan dan jalan tidak dapat dilewati warga ka- rena rusak setelah diterjang banjir. Hingga kemarin, belum ada bantuan berupa alat berat un- tuk membersihkan jalan-jalan yang tertutup oleh longsor serta jembatan. Jembatan gantung sebagai penghubung antardesa di keca- matan itu berperan penting se- bagai sarana penyeberangan ke desa lainnya. Panjang jembatan tersebut mencapai 20 meter dan lebar 2 meter. Buyung, 45, warga Desa Rindu Hati, mengatakan hingga kemarin daerahnya masih ter- isolasi. “Warga di sini belum da- pat melakukan aktivitas seperti bertani dan berkebun yang ber- ada di desa lain karena jembatan penghubung sudah tidak ada karena hanyut,” katanya. Dengan kondisi itu, sebagian warga mulai bergotong royong untuk membersihkan jalan-jalan yang tertutup lumpur, serta men- cari alternatif untuk mengatasi permasalahan jembatan itu. Dari Temanggung, Jawa Te- ngah, dilaporkan, jalan yang menghubungkan kawasan Ke- camatan Gamawang dengan Jumo tertimbun material tanah dari longsoran tebing setinggi 10 meter. Namun, peristiwa itu tidak menyebabkan korban jiwa. Camat Gemawang Tri Rahar- jo mengatakan longsor terjadi karena tanah di daerahnya me- mang tergolong labil. “Apalagi belakangan kerap turun hujan deras sehingga mempercepat terjadinya longsor,” katanya. Hingga kemarin siang, jalan penghubung itu masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Warga setempat masih melakukan kerja bakti member- sihkan tanah bekas longsoran tebing itu. (MY/TS/LD/N-1) Ribuan Warga Bengkulu Terisolasi Menata Lingkungan tanpa Menggusur milik mereka. Pemantau Sungai pada Sub Dinas Pengairan Provinsi DIY Sutrisno melaporkan banjir mulai terjadi pukul 17.15 WIB, kemarin. Aliran air yang mem- bawa material vulkanis Gunung Merapi langsung menerjang bantaran kali. Jembatan ditutup Untuk mengantisipasi hal terburuk, sejumlah jembatan di Yogyakarta ditutup dari seluruh lalu lintas. Kota Yogyakarta terbelah, Yogya barat dan Yogya timur. Jembatan yang ditutup itu, antara lain Jembatan Gemawang yang menghubungkan Dusun Pogung Lor, Kecamatan Depok dengan Kecamatan Mlati, Jem- batan Wreksodiningrat yang meng hubungkan UGM de- ngan Jl Monjali, dan Jembatan Sardjito yang menghubungkan UGM selatan dengan Jetis. Lahar dingin juga menyapu jembatan yang menghubung- kan kampung-kampung di bantaran Kali Code, tepatnya di Cokrokusuman dan Terban. Derasnya aliran juga meretak- kan fondasi Jembatan Sardjito dan menggoyangkan Jembatan Jambu, dekat Jalan Mas Suharto, DI Yogyakarta. “Sehabis melihat kondisi Code, saya pulang. Dekat ru- mah, Kali Kuning juga penuh material Merapi,” kata Rio, war- ga Purwomartani, Yogyakarta. Derasnya banjir lahar dingin Merapi menyebabkan tanggul penahan air jebol di RW 07, Gon- dolayu, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Yogyakarta. “Pasir dan air setinggi 1 me- ter akhirnya masuk ke rumah warga RW 07 yang persis di ban- taran Kali Code,” kata Wihadi, seorang relawan Universitas Sa- nata Dharma Yogyakarta yang datang menyerahkan pakaian melalui Ketua RW 07. Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Eko Suryo mengata- kan, akibat banjir itu, sedikitnya 500 warga di wilayah Jambu, Cokrodirjan, dan Jogoyudan dievakuasi. “Rumah mereka terendam banjir,” ujarnya. Berdasarkan pemantauan di posko Kartika Utara di Ngen- tak Kali Boyong Sleman, debit air mulai naik dari ketinggian 30 cm menjadi 220 cm dalam waktu yang cukup cepat. Camat Gondokusuman Ju- nianto mengatakan terdapat 50 kepala keluarga yang terancam akibat luapan banjir lahar di- ngin Merapi karena merupakan wilayah yang paling rendah di kecamatan tersebut. Dia mengatakan seluruh warga kampung tersebut telah dievakuasi dan diungsikan ke Masjid Syuhada, karena luapan air menggenangi rumah warga hingga mencapai ketinggian sekitar 2 meter. Menghadapi banjir lahar di- ngin ini, Pemerintah Kota Yog- yakarta menyiapkan 99 lokasi evakuasi untuk warga di sepa- njang bantaran Kali Code. Sementara itu, Direktur Pe- ngurangan Risiko Bencana Ba- dan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan 1.510 unit rumah korban banjir ban- dang Wasior dipastikan dire- lokasi ke dataran Inyora Naikere yang berjarak sekitar 7 km dari Kota Wasior, Papua Barat. (Ccr/Tls/TS/Ant/N-2) agus_utantoro @mediaindonesia.com SBY Perlu Atasi Kasus TKI KONSOLIDASI tanah bisa menjadi alternatif penyele- saian masalah perkota an. Mela- lui peran aktif masyarakat, kebijakan pemerintah yang mulai diterapkan pada 1991 itu mengubah paradigma bahwa pembangunan tidak selalu identik dengan peng- gusuran. Demikian disampaikan Kepala Subdirektorat (Kasub- dit) Penataan Tanah Bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Edi Priatmono kepada Media Indonesia di Jakarta, kemarin. “Jika kita membiarkan suatu wilayah berkembang secara alami tanpa penataan yang jelas, dampaknya pemukiman kumuh semakin menjamur, sarana jalan menjadi sempit, tidak teratur, dan berkelok- kelok,” ujar Edi. Menurut dia, jalan keluarnya ialah konsolidasi tanah. Kon- solidasi tanah pada hakikatnya merupakan penataan bidang tanah dengan menyediakan infrastruktur lingkungan. Mekanismenya, masyarakat diimbau secara sukarela me- nyerahkan bidang tanah me- reka untuk ditata BPN. Bidang tanah yang semula berkelok- kelok dan rawan disengke- takan disulap menjadi lahan yang teratur dan tertata rapi. Tidak hanya itu, konsoli- dasi tanah yang diatur dalam Peraturan Kepala BPN Nomor 4 Tahun 1991 juga meningkat- kan nilai tanah karena setiap bidang tanah menghadap ke jalan. Tanah yang disumbang- kan secara sukarela oleh masyarakat diserahkan seba- gai sumbangan tanah untuk pembangunan (STUP). Tanah itu dialokasikan untuk pemba- ngunan sarana dan prasarana umum di wilayah tersebut, seperti jalan, taman bermain, lapangan olahraga, dan sarana pendidikan. “Masyarakat jangan kha- watir Setelah konsolidasi ta- nah, meskipun tanah mereka berkurang, nilai harga tanah menjadi naik karena tidak ada bidang tanah yang tidak menghadap ke jalan.” Ia mencontohkan harga tanah di kawasan Mega Ku- ningan dan Thamrin pasca- konsolidasi yang melonjak tajam. Selain peningkatan produk- tivitas penggunaan tanah, manfaat lainnya yang bisa dirasakan masyarakat melalui konsolidasi ialah kepastian hak kepemilikan tanah. “Setelah lingkungan tertata rapi, BPN akan memberikan sertifikat hak milik tanah kepada warga sehingga sengketa pertanahan bisa dihindari,” ungkapnya. Bagi warga yang ingin mengikuti program ini secara swadaya, biayanya pun relatif murah, berkisar Rp500 ribu hingga Rp1juta bergantung pada luas tanah yang hendak dikonsolidasi. “Jadi memang program ini dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tukas Edi. (Mps/N-1)

Upload: ledung

Post on 20-Jun-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MANTAN Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi pesimistis persoalan kekerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri bisa diselesaikan tanpa campur tangan presiden.

‘’Berbagai kasus tersebut hanya bisa dihentikan jika ra-janya bertindak sehingga butuh diplomasi tingkat tinggi,’’ kata-nya seusai menghadiri pelan-tikan M Zeet Assovie sebagai Sekretaris Daerah Pemprov Kalimantan Barat di Pontianak, kemarin.

Wakil Rais Aam PBNU itu menganggap tim penyelesaian masalah TKI pimpinan Men-teri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Gumelar tidak efektif menangani problematik buruh migran di Arab Saudi.

Ia berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)mencontoh tindakan yang di-lakukan kepala negara lain,

yang turun tangan langsung dalam menyelesaikan kasus tenaga kerja mereka di luar negeri.

Dari Lampung dilaporkan,

pemerintah diminta menang-gapi secara serius penganiayaan terhadap para TKI yang bekerja di luar negeri. Untuk itu, pengi-riman TKI ke luar negeri untuk sementara ditunda.

Hal itu dikemukakan Wakil Ketua Komisi V DPRD Lam-pung Achmad Nyerupa terkait

dengan belum tuntasnya kasus penganiayaan TKI asal Lam-pung, Winfaidah, dan mening-galnya Jutawiana. Tujuannya agar penyiksaan terjadi tidak terulang lagi menimpa TKI, khususnya tenaga kerja asal Lampung. “Belum selesai kasus Winfaidah, muncul lagi kasus Jutawiana.”

Ia berpendapat ada permasa-lahan dalam rekrutmen TKI asal Lampung yang mengakibatkan berulangnya kasus kekerasan.

Di Banyumas, Jawa Tengah, seorang TKI asal Desa Gan-datapa, Kecamatan Sumbang, bernama Fitri, 21, mengalami depresi sepulang dari Malaysia. Selain depresi, Fitri mengalami luka memar muka dan badan.

Diduga, ia depresi setelah me-ngalami penyiksaan. Namun, sampai sekarang belum ada pihak yang bertanggung jawab atas apa yang dialami Fitri. (AR/RM/PO/LD/N-1)

Kali Code MeluapRatusan Orang DievakuasiBanjir besar yang melanda sungai yang membelah jantung Kota Yogyakarta ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua hari terakhir.

Agus Utantoro

KALI Code di bagian atas yang disebut Kali Boyong ini berhulu di kawasan puncak Gu-

nung Merapi. Aliran air yang berwarna cokelat pekat juga mengeluarkan bau sulfur atau belerang yang cukup menye-ngat tercium seperti bau bara arang yang disiram air.

Akibat banjir itu, beberapa tebing sungai ambrol. Tidak ha-nya dipenuhi material vulkanis, banjir lahar dingin yang meluap di sepanjang Kali Code juga menyebabkan tiga warga RT 10, Jogoyudan, Kota Yogyakarta, terjebak di atas genteng rumah

8 | Nusantara SELASA, 30 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

Belum selesai kasus Winfaidah, muncul lagi kasus Jutawiana.”

Achmad NyerupaAnggota DPRD Lampung

SANGAT DERAS: Lahar dingin material Gunung Merapi mengalir sangat deras di Kali Code, DI Yogyakarta, kemarin. Warga memasang karung-karung berisi pasir untuk mengantisipasi luapan lahar masuk ke rumah.

ANTARA/REGINA SAFRI

SEBANYAK 1.700 warga yang berada di Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, yang berjarak kurang lebih 30 kilometer dari Kota Bengkulu, terisolasi akibat jembatan gan-tung penghubung antardesa hanyut diterjang banjir Minggu (28/11) malam.

Hujan deras yang terjadi sela-ma dua hari mengakibatkan infrastruktur jembatan dan jalan tidak dapat dilewati warga ka-rena rusak setelah diterjang ban jir.

Hingga kemarin, belum ada bantuan berupa alat berat un-tuk membersihkan jalan-jalan yang tertutup oleh longsor serta jembatan.

Jembatan gantung sebagai

penghubung antardesa di keca-matan itu berperan penting se-bagai sarana penyeberangan ke desa lainnya. Panjang jembatan tersebut mencapai 20 meter dan lebar 2 meter.

Buyung, 45, warga Desa Rindu Hati, mengatakan hingga kemarin daerahnya masih ter-isolasi. “Warga di sini belum da-pat melakukan aktivitas seperti bertani dan berkebun yang ber-ada di desa lain karena jembatan penghubung sudah tidak ada karena hanyut,” katanya.

Dengan kondisi itu, sebagian warga mulai bergotong royong untuk membersihkan jalan-jalan yang tertutup lumpur, serta men-cari alternatif untuk mengatasi permasalahan jembatan itu.

Dari Temanggung, Jawa Te-

ngah, dilaporkan, jalan yang menghubungkan kawasan Ke-camatan Gamawang dengan Jumo tertimbun material tanah dari longsoran tebing setinggi 10 meter.

Namun, peristiwa itu tidak menyebabkan korban jiwa.

Camat Gemawang Tri Rahar-jo mengatakan longsor terjadi karena tanah di daerahnya me-mang tergolong labil. “Apalagi belakangan kerap turun hujan deras sehingga mempercepat terjadinya longsor,” katanya.

Hingga kemarin siang, jalan penghubung itu masih belum bisa dilalui kendaraan roda empat. Warga setempat masih melakukan kerja bakti member-sihkan tanah bekas longsoran tebing itu. (MY/TS/LD/N-1)

Ribuan Warga Bengkulu Terisolasi

Menata Lingkungan tanpa Menggusur

milik mereka.Pemantau Sungai pada Sub

Dinas Pengairan Provinsi DIY Sutrisno melaporkan banjir mulai terjadi pukul 17.15 WIB, kemarin. Aliran air yang mem-bawa material vulkanis Gunung Merapi langsung menerjang bantaran kali.

Jembatan ditutupUntuk mengantisipasi hal

terburuk, sejumlah jembatan di Yogyakarta ditutup dari seluruh lalu lintas. Kota Yogyakarta terbelah, Yogya barat dan Yogya timur.

Jembatan yang ditutup itu, antara lain Jembatan Gemawang yang menghubungkan Dusun Pogung Lor, Kecamatan Depok dengan Kecamatan Mlati, Jem-batan Wreksodiningrat yang meng hubungkan UGM de-ngan Jl Monjali, dan Jembatan Sardjito yang menghubungkan UGM selatan dengan Jetis.

Lahar dingin juga menyapu jembatan yang menghubung-kan kampung-kampung di bantaran Kali Code, tepatnya di Cokrokusuman dan Terban. Derasnya aliran juga meretak-kan fondasi Jembatan Sardjito

dan menggoyangkan Jembatan Jambu, dekat Jalan Mas Suharto, DI Yogyakarta.

“Sehabis melihat kondisi Code, saya pulang. Dekat ru-mah, Kali Kuning juga penuh material Merapi,” kata Rio, war-ga Purwomartani, Yogyakarta.

Derasnya banjir lahar dingin Merapi menyebabkan tanggul penahan air jebol di RW 07, Gon-dolayu, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, Yogyakarta. “Pasir dan air setinggi 1 me-ter akhirnya masuk ke rumah warga RW 07 yang persis di ban-taran Kali Code,” kata Wihadi, seorang relawan Universitas Sa-nata Dharma Yogyakarta yang datang menyerahkan pakaian melalui Ketua RW 07.

Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Eko Suryo mengata-kan, akibat banjir itu, sedikitnya 500 warga di wilayah Jambu, Cokrodirjan, dan Jogoyudan dievakuasi. “Rumah mereka terendam banjir,” ujarnya.

Berdasarkan pemantauan di posko Kartika Utara di Ngen-tak Kali Boyong Sleman, debit air mulai naik dari ketinggian 30 cm menjadi 220 cm dalam

waktu yang cukup cepat.Camat Gondokusuman Ju-

nianto mengatakan terdapat 50 kepala keluarga yang terancam akibat luapan banjir lahar di-ngin Merapi karena merupakan wilayah yang paling rendah di kecamatan tersebut.

Dia mengatakan seluruh warga kampung tersebut telah dievakuasi dan diungsikan ke Masjid Syuhada, karena luapan air menggenangi rumah warga hingga mencapai ketinggian sekitar 2 meter.

Menghadapi banjir lahar di-ngin ini, Pemerintah Kota Yog-yakarta menyiapkan 99 lokasi evakuasi untuk warga di sepa-njang bantaran Kali Code.

Sementara itu, Direktur Pe-ngurangan Risiko Bencana Ba-dan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan 1.510 unit rumah korban banjir ban-dang Wasior dipastikan dire-lokasi ke dataran Inyora Naikere yang berjarak sekitar 7 km dari Kota Wasior, Papua Barat. (Ccr/Tls/TS/Ant/N-2)

[email protected]

SBY Perlu Atasi Kasus TKI

KONSOLIDASI tanah bisa menjadi alternatif penyele-saian masalah perkota an. Mela-lui peran aktif masyarakat, kebijakan pemerintah yang mulai diterapkan pada 1991 itu mengubah paradigma bahwa pembangunan tidak selalu identik dengan peng-gusuran.

Demikian disampaikan Kepala Subdirektorat (Kasub-dit) Penataan Tanah Bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) Edi Priatmono kepada

Media Indonesia di Jakarta, kemarin.

“Jika kita membiarkan suatu wilayah berkembang secara alami tanpa penataan yang jelas, dampaknya pemukiman kumuh semakin menjamur, sarana jalan menjadi sempit, tidak teratur, dan berkelok-kelok,” ujar Edi.

Menurut dia, jalan keluarnya ialah konsolidasi tanah. Kon-solidasi tanah pada hakikatnya merupakan penataan bidang tanah dengan menyediakan

infrastruktur lingkungan. Mekanismenya, masyarakat

diimbau secara sukarela me-nyerahkan bidang tanah me-reka untuk ditata BPN. Bidang tanah yang semula berkelok-kelok dan rawan disengke-takan disulap menjadi lahan yang teratur dan tertata rapi.

Tidak hanya itu, konsoli-dasi tanah yang diatur dalam Peraturan Kepala BPN Nomor 4 Tahun 1991 juga meningkat-kan nilai tanah karena setiap bidang tanah menghadap ke

jalan.Tanah yang disumbang-

kan secara sukarela oleh masyarakat diserahkan seba-gai sumbangan tanah untuk pembangunan (STUP). Tanah itu dialokasikan untuk pemba-ngunan sarana dan prasarana umum di wilayah tersebut, seperti jalan, taman bermain, lapangan olahraga, dan sarana pendidikan.

“Masyarakat jangan kha-watir Setelah konsolidasi ta-nah, meskipun tanah mereka

berkurang, nilai harga tanah menjadi naik karena tidak ada bidang tanah yang tidak menghadap ke jalan.”

Ia mencontohkan harga tanah di kawasan Mega Ku-ningan dan Thamrin pasca-konsolidasi yang melonjak tajam.

Selain peningkatan produk-tivitas penggunaan tanah, manfaat lainnya yang bisa dirasakan masyarakat melalui konsolidasi ialah kepastian hak kepemilikan tanah. “Setelah

lingkungan tertata rapi, BPN akan memberikan sertifikat hak milik tanah kepada warga sehingga sengketa pertanahan bisa dihindari,” ungkapnya.

Bagi warga yang ingin mengikuti program ini secara swadaya, biayanya pun relatif murah, berkisar Rp500 ribu hingga Rp1juta bergantung pada luas tanah yang hendak dikonsolidasi. “Jadi memang program ini dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” tukas Edi. (Mps/N-1)