ampere meter

17
AMPEREMETER KELOMPOK II Oleh :

Upload: muhammad-fakhri

Post on 25-Oct-2015

647 views

Category:

Documents


106 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ampere Meter

AMPEREMETER

KELOMPOK II

Oleh :

Page 2: Ampere Meter

KELOMPOK II

MUH. RIZKI HATSAFREZY SUSANTO M.HBOY DUALEMBANGHIDAYAT SARDJUMIMAM HIDAYATAHMAD FAHRI THAHANININ KURNIATIODILIA VALENTINE

PENGUKURAN LISTRIK

Page 3: Ampere Meter

Pengertian Amperemeter

Jenis-jenis Amperemeter

Prinsip Kerja Amperemeter

Komponen-Komponen Amperemeter

Cara Penggunaan Amperemeter

Langkah-Langkah Pengukuran & Hasil Pengukuran

Penggunaan Multimeter Sebagai Amperemeter

PETA KONSEP

PENGUKURAN LISTRIK

Page 4: Ampere Meter

Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang secara seri (berderet) dengan elemen listrik. Dalam praktikum sumber listrik arus searah, amperemeter biasanya digunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.

Alat ini sering digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau Avometer. Avometer adalah singkatan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.terdapat dua macam amperemeter yaitu: amperemeter digital dan amperemeter analog.

Pengertian Amperemeter

PENGUKURAN LISTRIK

Page 5: Ampere Meter

Jenis-jenis Amperemeter

1. Amperemeter Analog Amperemeter analog ini adalah model amperemeter yang lama, dan jarum sebagai alat penunjuk skalanya.

PENGUKURAN LISTRIK

Page 6: Ampere Meter

Pembacaan Skala pada Amperemeter Analog

Cara pembacaannya adalah dengan menetukan batas ukur yang di gunakan, misalnya batas ukur yang di tentukan adalah 10mA dimana jarak pada amperemeter analog menunjukkan pada skala 28. Maka penyetelan saklar pemilih batas ukur menunjukkan nilai skala penuh dari pembacaan meter. Karena skala meter di kalibrasi dari 0-10, maka penting untuk membagi bacaan dengan 10 untuk memperoleh kuat arus.

Contoh pembacaan skala di tunjukkan pada: • Jangkah ukur DC 10V: 4,4V ( baca langsung skala 0-10 ) • Jangkah ukur DC 50 V: 22V ( baca langsung skala0-50 ) • Jangkah ukur DC 25mA: 11mA ( baca 0-250 dan bagi dengan 10 ) • Jangkah ukur AC 10V: 4,45V ( gunakan skala merah, baca 0-10 )

PENGUKURAN LISTRIK

Page 7: Ampere Meter

2. Amperemeter DigitalAmperemeter digital adalah model amperemeter baru dan

lebih akurat. Dalam percobaan dengan pengukuran amperemeter digital, di gunakan multimeter dengan memfungsikan saklar sebagai amperemeter dimana rata – rata jangka ukur untuk multimeter digital :

• Tegangan DC : 200 mV, 2000 mV, 20 V, 200 V, 600 V

• Tegangan AC : 200V, 600 V • Arus DC 200μA, 2000 μA, 20mA,

200 mA, 10 A • Arus AC • Resistansi : 200Ω, 2kΩ, 20kΩ,

200kΩ, 2000k

PENGUKURAN LISTRIK

Page 8: Ampere Meter

PENGUKURAN LISTRIK

Prinsip Kerja Amperemeter

Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz). Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan dikembalikan ke posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuai dengan Prinsip Gaya Lorentz.

Dimana:F : Gaya Lorentz (N)B : Medan Magnet (T)I : Kuat Arus (A)L : Panjang Kawat (m)

Page 9: Ampere Meter

PENGUKURAN LISTRIK

Komponen-Komponen Amperemeter

Keterangan:1. Papan skala 2. Jarum penunjuk skala 3. Pengatur jarum skala 4. Knop pengatur nol ohm 5. Batas ukur ohm meter 6. Batas ukur DC volt (dcv) 7. Batas ukur AC volt (acv) 8. Batas ukur ampere meter DC 9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc) 10. Test pin positif (+) 11. Test pin negatif (-)

Page 10: Ampere Meter

PENGUKURAN LISTRIK

Cara Penggunaan Amperemeter

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan amperemeter :  1. Medan magnet luar; alat ukur akan terganggu bilamana di sekitar terdapat

hantaran yang bermuatan atau berarus tinggi, terdapat medan magnet yang lebih besar.

2. Temperatur keliling; alat ukur akan terjadi kesalahan bilamana keadaaan temperatur sekelilingnya Lebih besar dari . o 20

3. Pemanasan sendiri; penunjuk alat ukur akan stabil apabila pemanasan komponen dalam alat ukurnya telah konstan.

4. Pergeseran dari titik nol; posisi daripada alat penunjuk tanpa kebesaran listrik, disebut titik nol. Akan tetapi, bilamana alat ukur dipergunakan beberapa lama, kemungkinan setelah selesai terpakai ternyata kedudukan atau posisi jarum penunjuk bergeser atau berubah, hal ini disebabkan oleh posisi pegas dalam alat ukur. Hal ini dapat disetarakan kembali dengan jalan mengubah secara mekanik atau setelan secara mekanik pada alat ukurnya sendiri.

Page 11: Ampere Meter

5. Gesekan-gesekan; pada alat ukur yang dibuat konstruksi sumbu dan bantalan, maka penunjukan jarum penunjuk akan mengalami perubahan yang diakibatkan pemakaian alat ukur yang secara berulang-ulang yang mengakibatkan pergeseran pada sumbu dan bantalan.

6. Umur alat ukur; setelah dalam jangka waktu dari mulai alat ukur dibuat, maka berbagai komponen alat ukur akan mengalami perubahan kemampuannya, hal ini akan mempengaruhi kepekaan penunjukan. Agar alat ukur tetap stabil maka perlu dilakukan kalibrasi secara berkala, dalam interval waktu setengah tahun sampai satu tahun.

7. Letak dari alat ukur; agar memperoleh hasil penunjukan yang teliti, maka cara peletakan dan penyimpanan perlui diperhatikan letaknya.

PENGUKURAN LISTRIK

Untuk amperemeter jenis analog, menggunakan kekuatan magnit yang biasanya tidak bisa mengukur secara tepat. Apabila dalam pengukuran arus menggunakan Avometer,maka selector harus ditempatkan pada posisi DcmA jika menggunakan Avo analog,maka cara membaca hasil pengukuran adalah batas ukur dibagi dengan penyimpangan skala penuh klemudian dikalikan dengan penunjukan jarum,atau dapat ditulis dengan rumus :

Hasil = batas ukur X penunjukan : Simpangan skala penuh

Page 12: Ampere Meter

Langkah-Langkah Pengukuran & Hasil Pengukuran

1. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.

2. Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada angka 500.

3. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip baterai.

4. Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip baterai.

5. Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak ke kanan menunjuk angka antara 0-250 DCV, (pada beberapa alat ukur pada papan skala tertulis DCV, A artinya skala tersebut untuk DCV, DCA dan DcmA, atau VmA artinya skala tersebut untuk DCV, ACV dan DcmA).

6. Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca, batas ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25.

PENGUKURAN LISTRIK

Page 13: Ampere Meter

A. Mengukur Arus Pada Rangkaian

1. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol.

2. Saklar jangkauan ukur diletakkan pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada angka 500.

3. Perhatikan gambar 32. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada titik uji (test point/TP) rangkaian yang ter-koneksi dengan titik positip catu daya/baterai.

4. Kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada titik uji (test point/TP) rangkaian yang ter-koneksi dengan titik negatip catu daya/baterai.

5. Jarum penunjuk pada papan skala akan bergerak ke kanan menunjuk angka antara 0-250 DCV, A (pada beberapa alat ukur, pada papan skala tertulis DCV, A artinya skala tersebut untuk DCV, DCA dan DCmA, atau VmA artinya skala tersebut untuk DCV, ACV dan DcmA).

6. Jika pada pada batas ukur (range) 500, hasil pengukuran kurang terbaca, batas ukur (range) dapat dipindahkan posisinya pada angka 25 atau 0,25.

PENGUKURAN LISTRIK

Page 14: Ampere Meter

B. Membaca Hasil Pengukuran

Ada dua cara membaca hasil pengukuran kuat arus pada papan skala, Pertama, menggunakan rumus :

dan Kedua, membacanya secara langsung.

PENGUKURAN LISTRIK

Page 15: Ampere Meter

Cara pertama:

Untuk cara pertama, misalkan batas ukur (range) diletakkan pada posisi angka 25, skala yang digunakan adalah penunjukan skala penuh (0-250). Jarum menunjuk angka 175, kuat arus yang mengalir adalah : I = 175 x 25/250 = 17,5 mA.  Cara kedua:

1. Untuk batas ukur (range) 0,25, hasil pengukuran dibaca pada skala 0-250. Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil pengukuran = 0,25 mA. Jarum pada papan skala menunjuk angka 200, hasil pengukuran = 0,20 mA dan seterusnya.

2. Untuk batas ukur (range) 25, hasil pengukuran dibaca pada skala 0-250. Jarum pada papan skala menunjuk angka 250, hasil pengukuran = 25 mA. Jarum pada papan skala menunjuk angka 200, hasil pengukuran = 20 mA dan seterusnya.

 PENGUKURAN LISTRIK

Page 16: Ampere Meter

Penggunaan Multimeter Sebagai AmperemeterSalah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Amperemeter

dalam mengukur kuat arus listrik antara 0 – 1000 mili-Ampere (mA) atau lebih tergantung spesifikasi Multimeter. Saklar jangkauan ukur berada pada posisi DcmA, batas ukur (range) pada angka 0,25, 25, atau 500 DcmA, sesuai kebutuhan. Hasil pengukuran dibaca pada papan skala 0-250 DCV, A.

Pada posisi mengukur kuat arus, Multimeter diletakkan secara seri/deret dengan baterai kering (dry cell) dan/atau rangkaian elektronik (electronics circuit) yang akan diukur.

Gambar. Pengukuran Arus Pada Baterai Kering (Baterai di dalam multimeter dihubung seri dengan baterai yang diukur)

PENGUKURAN LISTRIK

Page 17: Ampere Meter

SESI TANYA JAWAB!!!

PENGUKURAN LISTRIK