sampul lkj dinkes papua 2020

94

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020
Page 2: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020
Page 3: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Provinsi Papua disusun sebagai

bentuk pertanggungjawaban atas kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam

mencapai tujuan/sasaran strategis instansi yang disusun berdasarkan rencana kerja

yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran. LKj digunakan sebagai

sumber informasi untuk perbaikan dan peningkatan kinerja secara berkelanjutan yang

memuat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dengan kegiatan yang terukur

dengan sasaran/target kinerja yang ditetapkan.

Indikator Kinerja Utama Instansi sebagaimana tertuang pada Renstra Dinas

Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2019-2023 sebagian besar telah terpenuhi.

Indikator Utama yang digunakan adalah indikator utama yang dianggap mampu

mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud yang meliputi : Usia Harapan Hidup,

Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan Cakupan rumah tangga dengan

Sanitasi Baik.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan Provinsi

Papua melaksanakan urusan kesehatan yang pada tahun 2020 dituangkan dalam 19

program dengan 83 kegiatan. Anggaran belanja langsung Dinas Kesehatan Provinsi

Papua tahun 2020 setelah direvisi adalah Rp 174.376.359.092,04 dengan realisasi

Rp. 133.327.352.210,14 ( 76,5%).

Pencapaian kinerja tahun 2020 Angka Harapan Hidup target adalah 67,03

Tahun namun sampai dengan laporan ini dibuat data ini belum didapatkan, Angka

kematian ibu target 212 Per 100.000 Kelahiran Hidup realisasinya 200 Per 100.000

Kelahiran Hidup capaian kinerjanya Sangat Baik, Angka Kematian Bayi target adalah

23 Per 1.000 Kelahiran Hidup realisasinya 8,0 per 1.000 Kelahiran Hidup capaian

kinerjanya Sangat Baik, dan Cakupan Rumah Tangga Dengan Sanitasi Baik target

adalah 36,4% realisasinya 33,1% capaian kinerjanya Kurang Baik.

Page 4: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

IKHTISAR

EKSEKUTIF

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………… 1

1.2 Maksud Dan Tujuan ……………………………………………………… 2

1.3 Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan…… 2

1.4 Sumber Daya Manusia …………………………...……………………… 15

1.5 Sistematika Pelaporan…………………………………………………… 16

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ……………………………………….................

18

2.1 Rencana Strategis (Renstra) Dan Rencana Kerja Tuhunan (RKT).... 18

2.2 Perjanjian Kinerja …………………………………………….…………… 28

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………………

36

3.1 Capaian Kinerja …………….. …………………………………............... 36

3.2 Realisasi Anggaran ……………………………………………………… 75

BAB IV. PENUTUP ………………………………………………………………………

78

LAMPIRAN

Page 5: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Pemerintah Provinsi Papua, yang mendukung Visi Misi Gubernur Provinsi Papua yaitu

mewujudkan Generasi Emas Papua dan Papua Sehat untuk Bangkit, Mandiri dan

Sejahtera.

Dalam aspek strategi, Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah OPD Teknis

membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan wajib bidang kesehatan yang

mempunyai tugas dan kewenangan diatur berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor. 08

Tahun 2015. Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap

pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-

cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan

sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya

guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan dan didasarkan pada TAP MPR

RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi,

Kolusi, dan Nepotisme, dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara

Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Dalam Pasal 3

Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara

meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan

umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas

akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas

akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

Page 6: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 2

masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviuw atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Maka SKPD wajib menyusun

Laporan Kinerja (LKj) setelah berakhir tahun anggaran yaitu ikhtisar pencapaian sasaran

sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja dan dokumen perencanaan.

Pertanggungjawaban dimaksud berupa laporan yang disampaikan kepada atasan

masing-masing, lembaga-Iembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas, dan akhirnya

disampaikan kepada Presiden selaku kepala pemerintahan. Laporan tersebut

menggambarkan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Atas dasar tersebut di atas, sebagai bagian dari SKPD Pemerintah Provinsi

Papua, Dinas Kesehatan wajib menyusun Laporan Kinerja untuk selanjutnya

disampaikan kepada Pemerintan Provinsi Papua setiap tahunnya.

1.2. Maksud Dan Tujuan

Maksud dan tujuan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah

sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan kepada Gubernur Papua

atas Perjanjian Kinerja dan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan

yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2020.

1.3. Struktur Organisasi, Tugas Pokok , Fungsi dan Kewenangan Struktur organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah disesuaikan dengan Peraturan

Pemerintah nomor 41 Tahun 2007 dengan ditetapkanya Peraturan Daerah Provinsi Papua No

10 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Papua. Diperbaharui

Peraturan Gubernur Papua Nomor 8 Tahun 2015 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas

Page 7: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 3

Kesehatan Provinsi Papua dan diterbitkan Peraturan Gubernur Nomor 35 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua, susunan organisasi terdiri dari

Kepala Dinas, Sekretariat, Bidang dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) serta Kelompok Jabatan

Fungsional.

Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua saat ini sebagaimana

bagan struktur berikut :

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Paapua

Page 8: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 4

Keterangan :

Dinas Kesehatanh Provinsi Papua terdiri dari Sekretariat dan 4 (empat) Bidang

yang terdiri dari :

Sekretariat terdiri dari Sub Bagian Program, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan

Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, dan Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja

dan Olah Raga, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tediri dari Seksi

Survelens dan Imunisasi, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa.

Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan

Tradisionil, Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Seksi Fasilitas Pelayanan

Kesehatan dan Peningkatan Mutu Bidang Sumberdaya Kesehatan terdiri dari Seksi

Kefarmasian, Seksi Alat Kesehatan dan Seksi Sumberdaya Manusia Kesehatan. Dan

Dinas Kesehatan Provinsi Papua memiliki 4 (empat) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu :

UPT. Balai Latihan Kesehatan, UPT. Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Kesehatan,

UPT. Balai Laboratorium Kesehatan, dan UPT. Balai Pencegahan dan Pengendalian

AIDS,Tuberkulosa dan Malaria (ATM)

Dinas Kesehatan Provinsi Papua merupakan pelaksana pemerintahan urusan

kesehatan yang menjadi kewenangan daerah yang mempunyai tugas pokok membantu

gubernur melaksanakan Urusan Pemerintahan di bidang kesehatan masyarakat

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta tugas-tugas lainnya yang

diberikan oleh Gubernur,

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Kesehatan mempunyai

fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang

kesehatan;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan;

Page 9: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 5

4. Pelaksanaan ketatausahaan Dinas; dan

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Tugas pokok dijabarkan dalam uraian tugas sebagai berikut :

1. Penyusunan rencana strategis, rencana kerja anggaran Dinas Kesehatan;

2. Pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja anggaran Dinas Kesehatan;

3. Penyusunan kebijakan, pedoman dan standar teknis urusan kesehatan;

4. Penyusunan pelaksanaan kebijakan sistem kesehatan daerah;

5. Perencanaan, pembangunan, pengembangan dan pembinaan kesehatan

masyarakat, kesehatan lingkungan serta pelayanan keseahatan

6. Pengawasan, pemantauan pengendalian dan evaluasi sistem upaya dan kegiatan

pengembangan kesehatan masyarakat kesehatan lingkngan serta pelayanan

keseahatn

7. Pengawasan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan

pada seluruh sarana keseahatan di wilayah provinsi,

8. Perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan

pelayanan kesehatan khusus

9. Perencanaan, pengaturan, penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan upaya

kesehatan ibu, bayi, anak, remaja,lanjut usia dan penyandang dissabilitas

10. Pencegahan, pengendalian dan penanganan penyakit menular dan penyakit tidak

menular

11. Pengawasan, pemantauan, pengendalian, pembinaan dan evaluasi pelayanan

rumah sakit,

12. Pengawasan, pengendalian dan pembinaan kesehatan kerja

13. Pengumpulan, pengolahan, penyajian dan pengembangan informasi kesehatan,

14. Pembangunan, pengembangan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan kesehatan,

15. Perencanaan dan pengelolaan pembiayaan penyelenggaraan pelayanan

kesehatan,

Page 10: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 6

16. Penanganan kesehatan fakir miskin sesuai dengan lingkup tugasnya,

17. Pemungutan, penata usahaan, penyetoran, pelaporan dan peretanggungjawaban

penerimaan retribusi bidang pelayanan kesehatan

18. Penyediaan, penatausahaan, penggunaan, pemeliharaan dan perawatan

prasarana dan sarana dibidang kesehatan,

19. Pengawasan dan pengendalian izin di bidang kesehatan,

20. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat perangkat daerah dibidang

kesehatan,

21. Penegakan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan,

22. Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang dinas,

23. Pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan dinas,

24. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi dinas

kesehatan.

1.3.1. Uraian Tugas Sekretariat dan Bidang

1.3.1.1. Sekretariat

Sekretariat, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan adminstrasi umum, kepegawaian,

perlengkapan, penyusunan program, keuangan, hubungan masyarakat dan protokol.

Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas sekretariat mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1) Penyiapan perumusan kebijakan analisis determinan kesehatan;

2) Pengelolaan pelayanan adminstrasi umum dan perizinan;

3) Pengelolaan adminstrasi kepegawaian;

4) Koordinasi pengelolaan kepegawaian, keuangan aset dan dokumen di UPT;

5) Pengelolaan administrasi keuangan;

6) Pengelolaan adminstrasi perlengkapan;

7) Pengelolaan aset dan barang miliki negara;

8) Pengelolaan urusan rumah tangga, hubungan masyarakat dan protokol;

Page 11: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 7

9) Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-

undangan;

10) Pelaksanaan koordinasi penyelesaiaan masalah hukum (non yustisial) di bidang

kepegawaian

11) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang dan UPT;

12) Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;

13) Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tatalaksana

14) Pelaksanan tugas-tugas laain yang diberikan oleh Kepala Dinas

1.3.1.2. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan

Bidang Bina Pelayanan Kesehatan, mempunyai tugas melaksanakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta evaluasi dibidang pelayanan

kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional,

fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas, jaminan

kesehatan serta penanggulangan bencana bidang kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Pelayanan

Kesehatan mempunyai fungsi :

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan primer,

pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, dan jaminan

kesehatan;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang pelayanan kesehatan

primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas

pelayanan kesehatan ,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan

bencana bidang kesehatan dan jaminan kesehatan;

3) Pelaksanaan koordinasi dibidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan

kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan kesehatan

,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang

kesehatan dan jaminan kesehatan;

Page 12: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 8

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang pelayanan kesehatan primer,

pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan

kesehatan ,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana

bidang kesehatan dan jaminan kesehatan;

5) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang pelayanan kesehatan primer,

pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional, fasilitas pelayanan

kesehatan ,mutu dan akreditasi,kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana

bidang kesehatan dan jaminan kesehatan; dan

6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

1.3.1.3. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional, koordinasi serta

evaluasi dibidang surveilans dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit

menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.

Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Bidang Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi :

1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit

zoonotik dan penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans epidemiologi dan karantina, pencegahan

dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit zoonotik dan

penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

3) Pelaksanaan koordinasi di bidang surveilans epidemiologi dan karantina,

pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor, penyakit

zoonotik dan penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

Page 13: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 9

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans epidemiologi dan

karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor,

penyakit zoonotik dan penyakit tidak menluar, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans epidemiologi dan

karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vektor,

penyakit zoonotik dan penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan NAPZA;

6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

1.3.1.4. Bidang Bina Sumberdaya Kesehatan

Bidang Bina Sumberdaya Kesehatan, melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumberdaya manusia kesehatan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana tersebut diatas Bidang Sumberdaya Kesehatan mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat keseahatan

dan sumberdaya manusia kesehatan

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat

kesehatan dan sumberdaya manusia kesehatan

3) Pelaksanaan koordinasi di bidang kefarmasian, alat keseahatan dan sumberdaya

manusia kesehatan

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat keseahatan

dan sumberdaya manusia kesehatan

5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat keseahatan dan

sumberdaya manusia kesehatan

6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Page 14: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 10

1.3.1.5. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat

Bidang Bina Kesehatan Masyarakat, mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan operasional serta koordinasi dibidang

keseahatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan

masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang Kesehatan

Keluarga mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Penyiapan perumusan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan operasional dibidang kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

3) Pelaksanaan koordinasi dibidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi

kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan

kesehatan olah raga.

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

5) Pemantauan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga dan gizi

masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan,

kesehatan kerja dan kesehatan olah raga.

6) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

1.3.2. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Provinsi

Organisasi dan Tata Kerja pada UPT UPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Kesehatan dan Balai Latihan Kesehatan (Balatkes) sebagaimana diatur dalam

Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2017. Sedangkan Balai Laboratorium Kesehatan

Page 15: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 11

Daerah dan Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, TB dan Malaria diatur dalam

Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2017.

1.3.2.1. UPT Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan

Susunan organisasi terdiri dari Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi

Pendidikan, Seksi Kesiswaaan dan Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1.3.2.1 Struktur Organisasi Sekolah Menengah Kejuruan Menengah (SKM) Kesehatan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan proses pendidikan, belajar mengajar siswa program analsis

kesehatan dan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas. Untuk menyelenggarakan

tugas pokoknya SMK Kesehatan mempunyai fungsi :

1) Menyelenggarakan proses pendidikan belajar mengajar dan praktek sesuai

kurikulum;

2) Pelaksanaan bimbingan dan konseling siswa;

3) Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah dan

4) Pengelolaan urusan ketatausahaan.

Page 16: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 12

1.3.2.2. UPTD. Balai Latihan Tenaga Kesehatan (Balatkes)

Susunan organisasi teridir dari Kepala, Sub Bagian Tata Usaha teridir dari

Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Sertifikasi dan Akreditasi, Seksi Sarana

Prasarana dan Operasional dan Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 1.3.2.2 Struktur Organisasi Balai Labotortium Kesehatan

Balai Latihan Tenaga Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan bidang

tenaga kesehatan dan masyarakat serta tugas lainnya yang diberikan oleh kepala dinas.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Balatkes mempunyai fungsi :

1) Pelaksanaan pelatihan dan peningkatan mutu sumberdaya manusia kesehatan dan

masyarakat;

2) Pelaksanaan mutu pelayanan kesehatan;

3) Pengelolaan sarana dan prasarana latihan dan

4) Pengelolaan urusan ketata usahaan.

Page 17: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 13

1.3.2.3 UPTD. Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosa dan Malaria

(Balai PP ATM)

Susunan organisasi Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, TB dan

Malaria terdiri dari Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi HIV-ADIS/IMS, Seksi

Tuberkulosa dan Malaria dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 1.3.2.3 Struktur Organisasi Balai Pencegahan dan Pengendalian AIDS

Tuberkulosa dan Malaria

UPTD. Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, TB dan Malaria mempunyai

tugas pokok menyelenggarakan proses penanggulangan dan pengendalian masalah

AIDS,Tuberkulosis dan Malaria, program kegiatan penanggulangan dan pengendalian

masalah AIDS,Tuberkulosis dan Malaria serta tugas laing yang diberikan Kepala Dinas.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Penanggulangan dan Pengendalian AIDS,

TB dan Malaria mempunyai fungsi :

1) Penyelenggaraan proses penanggulangan dan pengendalian masalah kesehatan

2) Penyusunan rancangan kebijakan umum, rumusan kebijakan teknis sertakoordinasi

pelaksanaan bimbingan dan pengendalian

Page 18: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 14

3) Pelaksanaan evaluasi, kebijakan dan strategi, peraturan dan standar dan program

AIDS Tuberkulosis dan Malaria

4) Pengelolaan sarana prasarana

5) Pengelolaan urusan ketatausahaan.

1.3.2.4 UPTD. Laboratorium Kesehatan Daerah

Susunan organisasi UPTD. Balai Laboratorium Kesehatan Daerah terdiri dari

Kepala, Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Laboratorium, Seksi Pemantapan Mutu dan

Rujukan dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 1.3.2.4 Struktur Organisasi Balai Laboratorium Kesehatan

UPTD. Laboratorium Kesehatan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan

pemeriksaan laboratorium yang meliputi mikrobiologi dan immunologi, kimia

patologi,toksikologi dan kesehatan lingkungan serta pemantapan mutu dan rujukan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Laboratorium Kesehatan Daerah mempunyai

fungsi :

1) Perumusan program kerja

2) Pelaksanaan sistem rujukan

3) Pelaksanaan pemeriksaan laboratorium

4) Pelaksanaan rujukan pemeriksaan, rujukan pengetahuan dan teknologi

5) Pengelolaan rujukan tenaga dan sarana, dan

6) Pengeloaan urusan ketatausahaan

Page 19: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 15

1.4. Sumber Daya Manusia

Keadaan Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Papua sampai dengan Tanggal 31

Desember 2020 jumlah pegawai 327 (Tiga Ratus Dua Puluh Tujuh ) orang . Rincian

pegawai hingga tanggal tersebut menggunakan struktur yang baru yaitu Peraturan

Gubernur No. 35 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah

Provinsi Papua. Adapun rincian tersebut sebagai berikut :

Tabel 1.4.1 Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Dinas Kesehatan

Provinsi Papua Berdasarkan Tingkat Pendidikan

NO TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 Sarjana Strata 3 (S3) 3

2 Sarjana Strata 2 (S2) 41

3 Sarjana Strata 1 (S1) 140

4 Sarjana Muda / Diploma 56

5 SLTA Sederajat 57

6 SLTP Sederajat 2

7 Sekolah Dasar (SD) -

Jumlah 299

Tabel 1.4.2

Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Berdasarkan Eselon

NO ESELON JUMLAH

1 II 1

2 III 9

3 IV 28

4 Staf Fungsional 57

5 Staf Struktural 190

Jumlah 299

Page 20: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 16

1.5. Sistematika Pelaporan

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Dinas Kesehatan Provinsi Papua

berdasarkan PERMENPANRB RI Nomor 53 Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek

strategis organisasi serta permasalahan utama (strategicissued)yang sedang dihadapi

organisasi.

Bab II. Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan / ikhtisar Perjanjian Kinerja tahun yang bersangkutan.

Bab III. Akuntabilitas Kinerja

Terdiri dari dua bagian , yaitu :

a. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap Pernyataan Kinerja

Sasaran Strategis Organisasi sesuai dengan Hasil Pengukuran Kinerja Organisasi.

Untuk setiap Pernyataan Kinerja Sasaran Strategis tersebut dilakukan Analisis

Capaian Kinerja sebagai berikut:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;

2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan

tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka

menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada);

5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja

serta alternative solusi yang telah dilakukan;

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan

pencapaian pernyataan kinerja).

Page 21: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 17

b. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian

kinerja

Bab IV. Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di

masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja

Lampiran :

1. Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD 2019-2023

2. Perjanjian Kinerja Kepala SKPD Tahun 2020

3. Jenis Penghargaan yang diterima/diperoleh SKPD

Page 22: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 18

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua didasarkan pada rencana

sasaran yang ingin dicapai sebagaimana tercantum dalam perencanaan strategis (

RENSTRA ) Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2018 - 2023. Sasaran tersebut

merupakan tekad sekaligus janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara

Kepala Dinas Kesehatan yang menerima amanah / tanggungjawab / kinerja dengan pihak

yang memberikan amanah / tanggungjawab / kinerja. Dengan demikian, penetapan

kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat

penerima amanah kepada atasan langsungnya. Target sasaran kinerja Dinas Kesehatan

Provinsi Papua merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari pimpinan instansi/unit

kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan suatu target

kinerja tertentu.

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah mulai pada tahun 2018

berakhir hingga tahun 2023, untuk rencana kerja tahunan mengacu pada rencana

strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2018-2023.

2.1. Rencana Strategis (Renstra) Dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Visi dan Misi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua periode 2018-

2023 ditetapkan sebagai pelembagaan atas visi dan misi pembangunan Gubernur dan

Wakil Gubernur Papua terpilih yaitu:

Berangkat dari visi dan misi kepala daerah terpilih tahun 2018-2023, maka dalam

merumuskan visi dan misi Dinas Kesehatan Provinsi Papua diwujudkan dengan bahasa

yang mudah diterjemahkan dan dipahami oleh masyarakat sehingga keadaan dan

kondisi yang dilakukan bisa terlihat secara nyata dalam wujud visi dan misi SKPD.

“PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA YANG BERKEADILAN”

Page 23: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 19

Visi pembangunan merupakan gambaran kondisi masa depan pelayanan

kesehatan yang dijanjikan untuk diwujudkan dalam kurun waktu 2018-2023. Misi

merupakan suatu kondisi yang dijanjikan untuk diubah sebagai kondisi dasar untuk

pencapaian visi pembangunan tersebut. Visi pembangunan Kesehatan juga mengacu

kepada arah kebijakan Kesehatan Provinsi, sehingga akan terdapat benang merah

dengan tahapan pencapaian cita-cita masyarakat Papua dalam jangka panjang. Visi

SKPD Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah:

Jika memperhatikan pernyataan visi diatas pembangunan di atas, maka

Kebangkitan, Kemandirian dan Kesejahteraan masyarakat Papua sebagai cita-cita

bersama akan dapat terwujud secara hakiki jika dalam pelaksanaan pembangunan

menjawab rasa Keadilan bagi seluruh masyarakat di Provinsi Papua. Korelasi antara

Papua Bangkit, Mandiri dan Sejahtera yang Berkeadilan sebagai visi pembangunan

dapat dilihat pada gambar berikut :

Dari gambar diatas tampak jelas bahwa Papua yang BERKEADILAN menjadi

fokus utama bagi perwujudan PAPUA BANGKIT, MANDIRI DAN SEJAHTERA, yang

diselimuti dengan prinsip Kasih Menembus Perbedaan, karena dengan kasih yang akan

menembus segala sekat-sekat perbedaan yang ada, inilah yang disebut Papua Yang

Baru Dalam Bingkai Peradaban Baru Papua. Pelaksanaan pembangunan harus

dengan pendekatan KASIH, menjadikan pembangunan yang dilaksanakan dapat

menghilangkan perasaan masyarakat Papua terhadap bentuk ketidakadilan,

marginalisasi, ketimpangan dan diskriminasi. Sehingga dengan pendekatan Kasih ini

akan menghilangkan konflik dalam masyarakat dan pembangunan dapat terus terjaga

dan terpelihara untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

“Memantapkan Kualitas dan Daya Saing SDM”

“Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Tertentu”

Page 24: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 20

Penjelasan masing-masing elemen visi diatas adalah sebagai berikut:

PAPUA BANGKIT

Terwujudnya Masyarakat Papua yang berkemauan dan bertekad tinggi sebagai

kesadaran kontemplatif kolektif untuk melepaskan diri dari label ketertinggalan dan

kemiskinan untuk mencapai derajat kualitas hidup yang setinggi-tingginya, sehingga

mampu berdiri tegak dengan harkat dan martabat dalam bingkai Negara Kesatuan

Republik Indonesia tanpa menghilangkan identitas diri dan kekhususan ke-Papua-an.

Kebangkitan ini terjadi dilevel individu, keluarga, komunitas, maupun regional. Identitas

diri orang Papua diakui dan dihormati dalam berbagai level dan bidang pembangunan.

Dimana Orang Papua mampu mengaktualisasikan diri dan mengambil peran diberbagai

bidang pembangunan. Papua Bangkit dapatdilihat dari Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) yang semakin baik.

PAPUA MANDIRI

Terwujudnya kondisi Masyarakat Papua mampu mewujudkan kualitas hidup yang lebih

baik dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan

kemajuan ekonomi. Dengan didukung Generasi baru Papua yang memiliki jiwa

kewirausahaan (Entrepreneurship) serta ekonomi kampung tumbuh dan berkembang.

Perwujudan Papua Mandiri dilakukan dengan mendorong tumbuhnya berbagai sektor

unggulan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan dan peternakan sektor

kehutanan dan pariwisata harus dikembangkan sehingga memberi nilai tambah dalam

pembangunan dan memastikan tersedianya lapangan kerja, serta didukung

pengembangan industri pengolahan yang berbasis keunggulan potensi daerah dan

industri ramah lingkungan. Papua Mandiri dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi

Papua pada sektor dan subsektor unggulan yang semakin baik.

Page 25: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 21

PAPUA SEJAHTERA

Secara sederhana, sejahtera dipahami sebagai tidak kekurangan sesuatu apapun,

perasaan aman sentosa, makmur dan selamat atau terlepas dari segala macam

gangguan. Dengan pendekatan yang lain, sejahtera juga dapat dikaitkan dengan

meningkatnya kualitas hidup masyarakat papua yang setinggi-tingginya dengan

tercermin dari kenyamanan masyarakat papua dalam menjalani kehidupan atau

menikmati hasil pembangunannya. Di sini, kesejahteraan dikaitkan tidak saja pada

konsep lahiriah, tapi juga menjangkau segi batiniah. Dalam konteks makro,

pembangunan daerah juga dimaknai sebagai upaya mencapai kesejahteraan sosial.

Kesejahteraan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material

maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteraman lahir

bathin, yang memungkinkan bagi setiap Masyarakat Papua untuk mengadakan usaha

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya

bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak azasi serta

kewajiban manusia.

PAPUA BERKEADILAN

Terwujudnya Keadilan adalah semua Masyarakat Papua tanpa terkecuali dapat

memenuhi hak-hak dasarnya di bidang sosial, ekonomi dan budaya terutama pangan,

sandang dan papan secara merata, serta memiliki rasa aman dan kepercayaan yang

tinggi kepada pemerintah sehingga menikmati kehidupan yang lebih bermutu dan maju

serta memiliki pilihan yang luas dalam seluruh kehidupannya. Sikap mental dan perilaku

adil, menjunjung tinggi kesetaraan dan kebersamaan, didukung moral dan budaya

gotong royong, saling menghormati dan menunjung tinggi nilai luhur kemanusiaan,

mempertahankan eksistensi dan jati diri orang asli Papua sebagai kebanggaan sudah

terbentuk dan tertanam di dalam setiap individu orang asli Papua. Pembangunan yang

adil dan merata, dengan partisipasi aktif adat dan agama serta seluruh komponen

Page 26: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 22

masyarakat, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh Masyarakat khususnya Orang

Asli Papua.

Kesejahteraan sosial merupakan suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial

materiil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan

ketenteraman lahir bathin, yang memungkinkan bagi setiap masyarakat Papua untuk

mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial

yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-

hak azasi serta kewajiban manusia.

Isu strategis yang menjadi fokus sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Provinsi

Papua Tahun 2019 - 2023 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan akses dan kualitas sarana pelayanan kesehatan.

2. Meningkat kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak

3. Menurunnya angka kesakitan

4. Mengoptimalkan sumber daya kesehatan

5. Mengoptimalkan tata kelola pemerintahan.

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Provinsi Papua merupakan

penjabaran dari sasaran pembangunan jangka menengah daerah yang menjadi urusan

kesehatan sebagaimana tertuang didalam RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023

sebagaimana tabel berikut :

Page 27: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 23

Tabel 2.1.1 Indikator Sasaran Urusan Kesehatan RPJMD Tahun 2019 - 2023

Catatan : Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi Capaian Kondisi Awal berasal dari

SUPAS 2015.

Tujuan jangka menengah Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2019-2023 adalah

“Mewujudkan Papua Sehat yang Berkeadilan” dengan sasaran sebagai berikut :

Sasaran 1 :

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, dengan

sasaran yang akan dicapai adalah :

1. Persentase Distrik yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang bersertifikasi

akreditasi sebesar 71,23%

2. Persentase Rumah Sakit yang tersertifikasi Akreditasi sebesar 100%

Capaian kondisi

awal RPJMD

2018 2019 2020 2021 2022 20231 Angka Harapan

Hidup 65,36 66,06 67,03 68,01 68,08 69,06 69,59

IKU Penunjang :Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup

216 216 212 208 204 200 200

Angka Kematian Bayi Per 1.000 Kelahiran Hidup

24 24 23 22 21 20 20

2 Meningkatnya Pemenuhan Perumahan Layak Huni dan Penataan Pemukiman

Cakupan rumah tangga dengan sanitasi baik 35,22 35,22 36,36 37,54 38,75 40,00 40,00

Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode RPJMD

Target Kinerja Tujuan/Sasaran Pada Tahun Indikator Sasaran No Sasaran Strategis

Page 28: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 24

3. Presentase Orang Asli Papua tidak mampu yang terlayani menggunakan jaminan

kesehatan Papua sebesar 64%

Sasaran 2 :

Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, dengan sasaran yang akan

dicapai adalah :

1. Cakupan (%) kunjungan ibu hamil K4 sebesar 70%

2. Cakupan (%) pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 45%

3. Cakupan (%) pelayanan anak balita sebesar 40%

4. Prevalensi balita sangat kurus dan kurus (stunting) sebesar 23%

5. Cakupan (%) masyarakat akses terhadap air bersih sebesar 30%

6. Cakupan (%) keluarga akses terhadap asanitasi sebesar 60%

7. Cakupan (%) PHBS sebesar 45%

8. Cakupan (%) Poyandu Aktif sebesar 87%

Sasaran 3 :

Mengendalikan, mencegah dan memberantas penyakit dengan sasaran yang akan

dicapai adalah :

1. Persentase Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria sebesar 69%

2. Persentase ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin 32,2%

3. Persentase pengobatan semua kasus TB (case detection rate / CDR ) yang

diobati sebesar 95%

4. Jumlah Kumulatif Kabupaten/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang

melaksanakan Posbindu sebesar 6 Kab/Kota

5. Persentase Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA

sebesar 22,8%

6. Persentase cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) sebesar 95%

7. Cakupan pelayanan bagi penduduk pada kejadian luar biasa (KLB) Provinsi

sebesar 100%

8. Jumlah Kumulatif Kabupaten/Kota dengan angka Prevalensi Kusta < 1 per

10.000 penduduk sebesar 23 kab/kota

Page 29: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 25

9. Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi filaria (kaki gajah) 18

Kabupaten /Kota

Sasaran 4 :

Meningkatnya kualitas sumberdaya kesehatan dengan sasaran yang akan dicapai

adalah :

1. Persentase puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis

tenaga (Perawat, Bidan, Kesling, Gizi, Analis Kesehatan) sebesar 90%

2. Persentase Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin sebesar

92%

3. Persentase Pelaksanaan Diklat sesuai standart sebesar 100%

Sasaran 5 :

Meningkatnya pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, terdepan , terluar dan tertentu

dengan sasaran yang akan dicapai adalah :

1. Persentase ketersediaan puskesmas di daerah perbatasan sebesar 100%

2. Cakupan pelayanan kesehatan (KIA, Gizi dan penyakit menular) di daerah

perbatasan, terbelakang terdepan, terluar dan tertentu sebesar 50%

3. Cakupan pelayanan kesehatan didaerah bencana /berpotensi bencana dalam

krisis bencana sebesar 100 %

Sasaran 6 :

Meningkatya tata kelola pemerintahan yang baik dengan sasaran yang akan dicapai

adalah :

1) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) daerah sebesar

88 %

Page 30: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 26

Tabel 2.1.2 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Tahun 2019 - 2023

2019 2020 2021 2022 2023

S1 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas

1 Cakupan Distrik memiliki minimal 1 Puskesmas yang bersertifikasi akreditasi

Persen 30,8 42,7 52,1 62,1 71,2 71,2

2 Cakupan Rumah Sakit yang tersertifikasi Akreditasi Persen 62,8 86,1 100,0 100,0 100,0 100,0

3 Cakupan Orang Asli Papua tidak mampu yang terlayani menggunakan jaminan kesehatan Papua

Persen 44,0 48,0 53,0 58,0 64,0 64,0

S2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang berkualitas

1 Cakupan Kujungan Ibu Hamil K4Persen 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 70,0

2 Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan (PF) Persen 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 45,0

3 Cakupan Neonatus Persen 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 45,04 Cakupan Pelayanan Anak Balita Persen 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 40,05 Prevalensi Balita sangat kurus dan

kurus (stunting) Persen 27,0 26,0 25,0 24,0 23,0 23,0

6 Cakupan Masyarakat Akses terhadap air bersih Persen 43,5 47,5 51,5 55,5 60,0 60,0

7 Cakupan Keluarga akses terhadap sanitasi Persen 20,0 22,0 24,0 27,0 30,0 30,0

8 Cakupan PHBS Persen 35,0 37,5 40,0 42,5 45,0 45,09 Cakupan Posyandu Aktif Persen 72,0 78,0 80,0 85,0 87,0 87,0

TARGET KINERJA TAHUN KENS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode Renstra

Page 31: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 27

2019 2020 2021 2022 2023

S3 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1 Cakupan Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria Persen 13,8 27,6 41,4 55,2 69,0 69,0

2 Cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin

Persen 12,8 17,2 21,9 26,9 32,2 32,2

3 Cakupan pengobatan semua kasusTB (case detectionrate/CDR) yang diobati

Persen 75,0 80,0 85,0 90,0 95,0 95,0

4 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang melaksanakan Posbindu

Jumlah 2 3 4 5 6 6

5 Cakupan Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA

Persen 7,6 11,4 15,2 19,0 22,8 22,8

6 Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) Persen 74,0 79,0 84,0 89,0 95,0 95,0

7 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa

Persen 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

8 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan angka Prevalensi Kusta<1 per10.000 penduduk

Jumlah 15 17 19 21 23 23,0

9 Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi filaria Jumlah 8 11 13 16 18 18,0

S4 Meningkatnya Sumberdaya Kesehatan

1 Cakupan puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis tenaga (Perawat, Bidan, Kesling, Gizi, Analis Kesehatan)

Persen 38,0 51,0 54,0 77,0 90,0 90,0

2 Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin

Persen 82,0 85,0 87,0 90,0 92,0 92,0

3 Pelaksanaan Diklat sesuai standart Persen 75,0 75,0 80,0 80,0 100,0 100,0

TARGET KINERJA TAHUN KENS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode Renstra

Page 32: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 28

2.2. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2020 sesuai dengan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Papua . Dokumen Perjanjian Kinerja merupakan

dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh

instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran trategis, indikator kinerja utama beserta

target kinerja dan anggaran.

Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU,

dan anggaran atau DPA, PK. Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

2019 2020 2021 2022 2023

S5 Meningkatnya pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal Terdepan, Terluar dan Tertentu

1 Cakupan puskesmas sesuai standar di daerah perbatasan Persen 80,0 85,0 90,0 95,0 100,0 100,0

2 Cakupan daerah terisolir/terpencil yang dilayani SATGAS KIJANG

Jumlah petugas 96 96 96 96 96 96,0

3 Cakupan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dan gizi Persen 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0 50,0

4 Cakupan Penyakit Menular endemik (Kusta, Filaria/Kaki Gajah, frambusia dan kecacingan)

Persen 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0 50,0

5 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi bencana provinsi

Persen 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

S6 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik

1 Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) Satuan 84,0 85,0 86,0 87,0 88,0 88,0

TARGET KINERJA TAHUN KENS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

Kondisi Kinerja

Pada Akhir Periode Renstra

Page 33: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 29

Tabel 2.2.1 Target Perjanjian Kinerja (PK) SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Tahun 2020

2020

S1 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas

1 Cakupan Distrik memiliki minimal 1 Puskesmas yang bersertifikasi akreditasi

Persen 42,7

2 Cakupan Rumah Sakit yang tersertifikasi Akreditasi Persen 86,1

3 Cakupan Orang Asli Papua tidak mampu yang terlayani menggunakan jaminan kesehatan Papua

Persen 48,0

S2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang berkualitas

1 Cakupan Kujungan Ibu Hamil K4Persen 40,0

2 Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan (PF) Persen 30,0

3 Cakupan Neonatus Persen 30,04 Cakupan Pelayanan Anak Balita Persen 25,05 Prevalensi Balita sangat kurus dan

kurus (stunting) Persen 26,0

6 Cakupan Masyarakat Akses terhadap air bersih Persen 47,5

7 Cakupan Keluarga akses terhadap sanitasi Persen 22,0

8 Cakupan PHBS Persen 37,59 Cakupan Posyandu Aktif Persen 78,0

TARGET KINERJA TAHUNNS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

Page 34: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 30

2020

S3 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1 Cakupan Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria Persen 27,6

2 Cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin

Persen 17,2

3 Cakupan pengobatan semua kasusTB (case detectionrate/CDR) yang diobati

Persen 80,0

4 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang melaksanakan Posbindu

Jumlah 3

5 Cakupan Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA

Persen 11,4

6 Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) Persen 79,0

7 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa

Persen 100,0

8 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan angka Prevalensi Kusta<1 per10.000 penduduk

Jumlah 17

9 Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi filaria Jumlah 11

S4 Meningkatnya Sumberdaya Kesehatan

1 Cakupan puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis tenaga (Perawat, Bidan, Kesling, Gizi, Analis Kesehatan)

Persen 51,0

2 Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin

Persen 85,0

3 Pelaksanaan Diklat sesuai standart Persen 75,0

TARGET KINERJA TAHUNNS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

Page 35: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 31

Dari sasaran strategis dan indikator tersebut diatas dituangkan ke dalam Indikator

Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

2020

S5 Meningkatnya pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal Terdepan, Terluar dan Tertentu

1 Cakupan puskesmas sesuai standar di daerah perbatasan Persen 85,0

2 Cakupan daerah terisolir/terpencil yang dilayani SATGAS KIJANG

Jumlah petugas 96

3 Cakupan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dan gizi Persen 35,0

4 Cakupan Penyakit Menular endemik (Kusta, Filaria/Kaki Gajah, frambusia dan kecacingan)

Persen 35,0

5 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi bencana provinsi

Persen 100,0

S6 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik

1 Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) Satuan 85,0

TARGET KINERJA TAHUNNS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA SATUAN

Page 36: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 32

Tabel 2.2.2 Target Perjanjian Kinerja (PK) Bidang Kesehatan dalam RPJMD Tahun 2020

2020

1

Meningkatnya

derajat

kesehatan

masyarakat

Angka Harapan

HidupTahun 67,03

IKU Penunjang :

1. Angka Kematian Ibu

Jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama

x 100.000

Per 100.000

Kelahiran Hidup

212

2. Angka Kematian Bayi

Jumlah bayi usia 0 -11 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama

x 1.000Per 1.000 Kelahiran

Hidup23

2

Meningkatnya

Pemenuhan

perumahan

layak huni dan

penataan

pemukiman

Cakupan rumah

tangga dengan

sanitasi baik

Penduduk yang menggunakan

jamban yang memenuhi syarat

kesehatan DIBAGI Jumlah

penduduk yang ada

x 100 Persen 36,36

SATUANTARGET

Rata-rata tahun hidup yang masih akan

dijalani oleh seseorang yang telah berhasil

mencapai umur x, pada suatu tahun

tertentu, dalam situasi mortalitas yang

berlaku di Provinsi Papua

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA

(IKU)FORMULASI IKU

Page 37: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 33

Tabel 2.2.3 Penganggaran dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Tahun 2020 (Sumber DAU dan OTSUS)

Awal Akhir1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 6.000.000.000 6.056.516.250,00

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

56.516.250 2.300.000.000,00

3 Program peningkatan disiplin aparatur

4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

6 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

9.780.372.255 7.017.576.120,00

7 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 850.000.000 8.260.000.000,00

8 Program Pengawasan Obat dan Makanan

69.200.000 69.200.000,00

9 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

1.629.127.650 1.364.455.650,00

10 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1.490.000.000 1.014.790.000,00

11 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 62.196.149.735 61.838.812.516,00

12 Program Pengembangan Lingkungan Sehat

1.069.552.535 583.476.990,00

NO PROGRAM /KEGIATAN PAGU (Rp)

Page 38: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 34

Awal Akhir13 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular 6.085.733.495 11.190.975.530,00

14 Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

301.556.680 0,00

15 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita

- 0,00

16 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

667.081.320 456.652.924,00

17 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

3.400.006.029 14.016.789.382,00

18 Program Upaya Kesehatan Perorangan 81.430.099.370 27.790.521.804,00

19 Program Sumber Daya Kesehatan 41.162.768.323 20.774.880.040,04

20 Program Peningkatan Pelayanan Laboratorium

16.629.020.000 5.744.140.500,00

21 Program Pengembangan Data dan Informasi

1.193.499.996 597.199.376,00

22 Program Peningkatan Kesehatan Jiwa Masyarakat

460.600.000 460.600.000,00

23 Upaya Kesehatan Perorangan 12.865.907.205 4.839.772.010,00Jumlah Belanja Langsung 247.337.190.843,00 174.376.359.092,04Belanja Tidak Langsung 54.416.241.420,00 54.416.241.420,00TOTAL 301.753.432.263,00 228.792.600.512,04

NO PROGRAM /KEGIATAN PAGU (Rp)

Page 39: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 35

2.2.4 Penganggaran dalam Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Tahun 2020 (Sumber APBN)

Pada tabel di atas Anggaran Belanja Langsung dibagi menjadi anggaran yang

digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan program/kegiatan

pendukung. Program/kegiatan salah satunya adalah mendukung pencapaian target dari

Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2020

NOAwal Akhir

1 024.01.250003Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementrian

5.626.311.000 1.495.323.000,00

2 024.03.259002Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat 18.087.487.000 1.322.011.000,00

3 024.04.259003Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan 4.522.547.000 1.527.759.000,00

4 024.05.259004Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 28.529.691.000 5.705.938.000,00

5 024.07.259005Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan 2.342.306.000 320.000.000,00

6 024.12.259006Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan

7.367.842.000 932.372.000,00

TOTAL 66.476.184.000 11.303.403.000,00

APBD + APBN 368.229.616.263,00 240.096.003.512,04

Nomor Kode dan Nama Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)

PAGU

Page 40: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 36

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu

pada Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2020 yang telah disepakati.

Penilaian ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam

rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan

kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran.

Tingkat Capaian Kinerja dihitung dengan mengunakan 2 cara yaitu :

Cara I : Semakin TINGGI realisasi = pencapaian kinerja yang semakin BAIK, rumusnya:

Cara II : Semakin TINGGI realisasi = pencapaian kinerja yang semakin BURUK, rumusnya :

Penilaian kinerja cara II ini diperuntukkan untuk indikator yang terkait dengan :angka Kesakitan

maupun angka kematian

Sedangkan Pola peniaian kedua kondisi tersebut :

Pengukuran target kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan

antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator Kinerja sebagai keberhasilan dari tujuan

dan sasaran strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua serta target dan capaian realisasinya

dirinci sebagai berikut :

% Pencapaian Target (Rencana)

Rencana – (Realisasi-Rencana) --------------------------------------- X 100 % Rencana

Diatas 100 % : Sangat Baik = 100 % : Baik Di bawah 100% : Kurang Baik

% Pencapaian Target (Rencana)

Realisasi ----------- X 100 % Rencana

Page 41: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 37

3.1.1. Capaian Kinerja Utama Tahun 2020

Tabel 3.1.1 Capaian Kinerja Utama Tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA

(IKU)SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN

KINERJAKETERANGAN

KINERJA

1Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Angka Harapan Hidup Tahun 67,03 Belum ada

dataBelum ada

data

IKU Penunjang :

1. Angka Kematian Ibu

Jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama

X 100.000

Per 100.000

Kelahiran Hidup

212 200 105,7% Sangat Baik

2. Angka Kematian Bayi

Jumlah bayi usia 0 -11 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama

X 1.000Per 1.000 Kelahiran

Hidup23 8,0 165,2% Sangat Baik

2

Meningkatnya Pemenuhan perumahan layak huni dan penataan pemukiman

Cakupan rumah tangga dengan sanitasi baik

Penduduk yang menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan DIBAGI Jumlah penduduk yang ada

X 100 Persen 36,4 33,1 91,0% Kurang Baik

Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalanioleh seseorang yang telah berhasil mencapaiumur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasimortalitas yang berlaku di Provinsi Papua

FORMULASI IKU

Page 42: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 38

3.1.2. Capaian Kinerja Perjanjian Kinerja 2020

Tabel 3.1.2 Capaian Kinerja Perjanjian Kinerja 2020

TARGET REALISASI CAPAIAN Ket. Kinerja

S1 Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas

1 Cakupan Distrik memiliki minimal 1 Puskesmas yang bersertifikasi akreditasi

42,7 17,5 41,0% Kurang Baik

2 Cakupan Rumah Sakit yang tersertifikasi Akreditasi

86,1 68,1 79,1% Kurang Baik

3 Cakupan Orang Asli Papua tidak mampu yang terlayani menggunakan jaminan kesehatan Papua

48,0

S2 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang berkualitas

1 Cakupan Kujungan Ibu Hamil K4

40,0 27,2 68,0% Kurang Baik

2 Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan (PF)

30,0 44,2 147,3% Sangat Baik

3 Cakupan Neonatus 30,0 70,9 236,3% Sangat Baik

4 Cakupan Pelayanan Anak Balita

25,0 20,5 82,0% Kurang Baik

5 Prevalensi Balita sangat kurus dan kurus (stunting)

26,0 0,5 198,1% Sangat Baik

6 Cakupan Masyarakat Akses terhadap air bersih

47,5 41,0 86,3% Kurang Baik

7 Cakupan Keluarga akses terhadap sanitasi

22,0 33,1 150,5% Sangat Baik

8 Cakupan PHBS 37,5

9 Cakupan Posyandu Aktif 78,0 73,7 94,5% Kurang Baik

S3 Meningkatnya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

1 Cakupan Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria

27,6 0,0 0,0% Kurang Baik

2 Cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin

17,2 15,8 91,9% Kurang Baik

3 Cakupan pengobatan semua kasusTB (case detectionrate/CDR) yang diobati

80 40,5 50,6% Kurang Baik

4 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang melaksanakan Posbindu

3 3 100,0% Baik

Tidak ada data

TIdak ada data

2020NS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA

Page 43: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 39

TARGET REALISASI CAPAIAN Ket. Kinerja

5 Cakupan Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA

11,4 16,3 143,0% Sangat Baik

6 Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL)

79 48,9 61,9% Kurang Baik

7 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa

100 10,8 10,8% Kurang Baik

8 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan angka Prevalensi Kusta<1 per10.000 penduduk

17 12 70,6% Kurang Baik

9 Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi filaria

11 2 18,2% Kurang Baik

S4 Meningkatnya Sumberdaya Kesehatan

1 Cakupan puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minmal 5 jenis tenaga (Perawat, Bidan, Kesling,Gizi,Analis Kesehatan)

51,0 35,3 69,2% Kurang Baik

2 Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin

85,0 89,7 105,5% Sangat Baik

3 Pelaksanaan Diklat sesuai standart

75,0 100,0 133,3% Sangat Baik

S5 Meningkatnya pelayanan kesehatan di Daerah Tertinggal Terdepan, Terluar dan Tertentu

1 Cakupan puskesmas sesuai standar di daerah perbatasan

85,0 56,3 66,2% Kurang Baik

2 Cakupan daerah terisolir/terpencil yang dilayani SATGAS KIJANG

96 96 100,0% Baik

3 Cakupan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dan gizi

35,0 22,0 62,9% Kurang Baik

4 Cakupan Penyakit Menular endemik (Kusta, Filaria/Kaki Gajah, frambusia dan kecacingan)

35,0 23,6 67,4% Kurang Baik

5 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan atau berpotensi bencana provinsi

100,0 278,0 278,0% Sangat Baik

S6 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik

1 Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP)

85,0TIdak ada data

2020NS SASARAN NO INDIKATOR KINERJA

Page 44: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 40

Hasil capaian 30 indikator bidang kesehatan tahun 2020 sesuai dengan tabel 3.1.2

terdapat 3 indikator yang tdak ada datanya (10,0%), 8 indikator dengan kinerja Sangat Baik

(26,7%), 2 indikator dengan kinerj Baik, dan 17 indikator dengan kinerja kurang baik (56,7%).

3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Dalam sub bab ini disajikan hasil evaluasi dan analisis pencapaian sasaran strategis

Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Adapuan

evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran strategis diuraikan sebagai

berikut:

3.2.1. Evaluasi dan Analisis Capaian Indikator Kinerja Utama

Terdapat 2 indikator Kinerja Utama yaitu Angka Harapan Hidup dan Cakupan Rumah

Tangga dengan sanitasi baik. Indikator Angka Harapan Hidup didukung oleh 2 indikator

penunjang yaitu Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

3.2.1.1. Angka Harapan Hidup Tahun 2020

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Formulasi Satuan Target Realisasi Capaian Keteran Kinerja

Angka Harapan Hidup

Rata-rata tahun hidup yang masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x, pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di Provinsi Papua

Tahun 67,03 Belum ada Data

Sementara ini data ini belum kami dapatkan. Secara umum angka harapan hidup dipengaruhi

oleh angka kematian dari berbagai penyebab, baik penyebab penyakit menular, penyakit tidak

menular, maupun penyebab kematian yang lainnya. Dalam kaitannya dengan kesehatan yang

mempengaruhi kematian diantara : Angka kematian ibu, Angka kematian bayi, Angka kematian

anak balita, Angka kematian penyakit menular. Kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan usia

Page 45: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 41

harapan hidup adalah program/atau kegiatan untuk menurunkan angka-angka kematian berupa

kegiatan/program yang mendukung siklus kehidupan meliputi :

• Pelayanan kesehatan pada Bumil dan Bufas.

• Pelayanan Kesehatan pada Bayi dan Balita

• Pelayanan Kesehatan pada Usia Dini (PAUD)

• Pelayanan Kesehatan pada Usia Sekolah Dasar,

• Pelayanan Kesehatan pada Usia Remaja

• Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif

• Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lansia.

Tentunya hampir semua pelayanan kesehatan yang dilakukan baik pelayanan promotive,

preventif dan kuratif adalah pelayanan untuk meningkatkan AHH. Oleh karena itu semua

program atau kegiatan untuk mendukung Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan,

penanggulangan penyakit menular dan penyakit tidak menular adalah kegiatan untuk mendukung

peningkatan Angka Harapan Hidup.

sebagai indikator penunjang Angka Harapan Hidup digunakan indikator Angka Kematian Ibu dan

angka kematian bayi yang hasilnya sebagai berikut :

3.2.1.1.1 Angka Kematian Ibu

Indikator Kinerja

Penunjang IKU

Formulasi Satuan Target Realisasi Capaian Keterangan Kinerja

Angka Kematian Ibu

Jumlah ibu yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama DIKALI 100.000

Per 100.000

Kelahiran Hidup

212 200 105,7 % Sangat Baik

Page 46: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 42

Angka Kematian Ibu berdasarkan data yang diterima Dinkes Provinsi Papua dari Kabupaten/Kota

di Provinsi Papua. Data ini merupakan data yang terlaporkan yang kemungkinan mempunyai

kecenderungan hasilnya lebih rendah bila dibandingkan data hasil SUPAS. Jumlah kematian ibu

absolut tahun 2020 adalah 72 dengan lahir hidup 36.068. Jika disetarakan dengan AKI menjadi

200 per 100.000 KH. Kinerja penurunan angka kematian ibu pada tahun 2020 Sangat Baik

karena lebih rendah dari target yaitu 212.

Tabel 3.2.1.1.1. Angka Kematian Ibu Per Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2020

Angka kematian ibu (AKI) merupakan kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan

dan nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik dan non obstetrik. Bila dibandingkan dengan

target AKI di Provinsi Papua telah mencapai target. Secara angka absolut terjadi penurunan

kematian ibu dari 2019 sebanyak 75 kasus sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 72.

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Jumlah Kematian

Ibu

Jumlah Kelahiran

Hidup

Per 100.000

KH1 MERAUKE 3 4.096 732 JAYAWIJAYA 6 1.848 3253 JAYAPURA - 2.890 04 NABIRE 4 3.372 1195 KEPULAUAN YAPEN 10 2.085 4806 BIAK NUMFOR 5 3.063 1637 PANIAI 2 - 08 PUNCAK JAYA 2 532 3769 MIMIKA 2 2.821 71

10 BOVEN DIGOEL 9 1.330 67711 MAPPI 3 2.813 10712 ASMAT - 677 013 YAHUKIMO - - 014 PEGUNUNGAN BINTANG 1 365 27415 TOLIKARA - 5 016 SARMI 7 636 1.10117 KEEROM 3 886 33918 WAROPEN - 131 019 SUPIORI 1 293 34120 MAMBERAMO RAYA - 6 021 NDUGA - 44 022 LANNY JAYA 1 1.959 5123 MAMBERAMO TENGAH 2 99 2.02024 YALIMO - - 025 PUNCAK - 206 026 DOGIYAI 6 1.099 54627 INTAN JAYA 1 86 1.16328 DEIYAI - - 029 KOTA JAYAPURA 4 4.726 85

JUMLAH 72 36.068 200

34. Angka Kematian Ibu

Page 47: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 43

Kendala yang dihadapi adalah Sistem pencatatan pelaporan belum tertata dengan baik, masih

ada under reported, laporan kematian ibu belum baik misalnya dari laporan masyarakat, rumah

sakit, RT/RW/Kelurahan/Distrik.

Belum semua Puskesmas melakukan otopsi verbal pada ibu yang meninggal di rumah,

audit maternal perinatal (AMP) belum berjalan dengan baik, dan dukungan dana APBD tidak

terealisasi.

Upaya untuk menghadapainya adalah pembentukan tim AMP di Kabupaten/Kota dan

memaksimalkan Tim AMP kabupaten yang sudah ada, kerjasama lintas sektor (Puskesmas

mengambil dan melacak setiap kematian ibu ke RT/RW kelurahan dan Distrik, memberi

pembinaan dan supervisi tentang 3T (terlambat mengambil keputusan, terlambat mendapat

penanganan, terlambat ke fasilitas kesehatan) dan memaksimalkan Rumah Tunggu Kelahiran,

pemberian PMT Bumil KEK, Pemantauan Bumil anemi untuk minum Tablet Tambah Darah,

Peningkatan kompetensi bidan dalam kegawat daruratan maternal, perlunya komitmen steke

holder dalam upaya penemuan kematian ibu dan bayi, dan mengoptimalkan peran Pokja

kelangsungan Hidup Anak dalam meningkatkan kualitas peyanan kesehatan.

3.2.1.1.2. Angka Kematian Bayi

Indikator Kinerja

Penunjang IKU

Formulasi Satuan Target Realisasi Capaian Keterangan

Kinerja

Angka Kematian Bayi (AKB)

Jumlah bayi usia 0 -11 bulan yang meninggal di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu DIBAGI Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama DIKALI 1.000

Per 1.000 Kelahiran Hidup

23 8,4 163,5% Sangat Baik

Angka Kematian Bayi (AKB) ini juga berdasarkan data yang diterima Dinkes Provinsi Papua dari

Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Data ini merupakan data yang terlaporkan yang kemungkinan

mempunyai kecenderungan hasilnya lebih rendah bila dibandingkan data hasil SUPAS. Jumlah

kematian bayi absolut tahun 2020 adalah 303 dengan lahir hidup berjumlah 36.068 jika

Page 48: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 44

disetarakan dengan AKB menjadi 8,4 per 1.000 KH. Angka ini lebih rendah bila dibandingkan

dengan target yang ditentukan 23 per 1.000 KH sehingga capaian kinerjanya Sangat Baik.

Tabel 3.2.1.1.2 Angka Kematian Bayi Per Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Jumlah Kematian

Bayi

Jumlah Kelahiran

Hidup

Per 1.000

KH

1 MERAUKE 32 4.096 7,82 JAYAWIJAYA - 1.848 0,03 JAYAPURA 9 2.890 3,14 NABIRE 68 3.372 20,25 KEPULAUAN YAPEN 17 2.085 8,26 BIAK NUMFOR 10 3.063 3,37 PANIAI 5 - 0,08 PUNCAK JAYA - 532 0,09 MIMIKA 11 2.821 3,9

10 BOVEN DIGOEL 73 1.330 54,911 MAPPI 36 2.813 12,812 ASMAT 4 677 5,913 YAHUKIMO - - 0,014 PEGUNUNGAN BINTANG - 365 0,015 TOLIKARA - 5 0,016 SARMI 11 636 17,317 KEEROM 10 886 11,318 WAROPEN - 131 0,019 SUPIORI - 293 0,020 MAMBERAMO RAYA - 6 0,021 NDUGA - 44 0,022 LANNY JAYA - 1.959 0,023 MAMBERAMO TENGAH - 99 0,024 YALIMO - - 0,025 PUNCAK - 206 0,026 DOGIYAI 14 1.099 12,727 INTAN JAYA - 86 0,028 DEIYAI - - 0,029 KOTA JAYAPURA 3 4.726 0,6

JUMLAH 303 36.068 8,4

Angka Kematian Bayi

Page 49: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 45

Kendala yang dihadapi adalah angka kematian bayi belum semua yang meninggal di

rumah sakit dilakukan audit verbal, data kematian masyarakat, RS belum terdata dengan baik

dan Audit maternal perinatal belum berjalan dengan baik.

Upaya untuk menghadapinya adalah pembentukan Tim AMP di kabupaten/kota dan

memaksimalkan Tim AMP kabupaten/kota yang sudah ada, kerja sama lintas sektor. Puskesmas

mengambil dan melacak setiap kematian ke RT/RW , Kelurahan dan Distrik. Peningkatan

kompetensi perawatan NICU dalam menangani kegawatdarutan, peningkatan kompetensi bidan

dalam kegawatdaruratan neonatal, peningkatan cakupan bayi mendapat inisiasi menyusui dini

(IMD), peningkatan cakupan bayi mendapat ASI Eklusif, peningkatan cakupan Immunisasi dasar,

dan menerapkan MTBS di layanan kesehatan.

3.2.1.2. Cakupan Rumah Tangga dengan Sanitasi Baik

Indikator

Kinerja

Utama (IKU)

Formulasi Satuan Target Realisasi Capaian Ket.

Kinerja

Cakupan

rumah

tangga

dengan

sanitasi baik

Penduduk yang

menggunakan

jamban yang

memenuhi syarat

kesehatan DIBAGI

Jumlah penduduk

yang ada DIKALI

100

Persen 36,36 33,09 91,0% Kurang

Baik

Capaian cakupan rumah tangga dengan sanitasi baik tahun 2020 adalah 33,09 % sedangkan

target yang ditetapkan 36,36 % sehingga capaian kinerjanya Kurang Baik, adapun rincian

masing-masing Kaupaten/Kota di Provinsi Papua sebagai berikut :

Page 50: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 46

Tabel 3.2.1.2 Cakupan Rumah Tangga dengan Sanitasi Baik di Kabupaten/Kota

Provinsi Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Penduduk yang menggunakan jamban yang

memenuhi syarat kesehatan

Penduduk yang

menjadi target

%

1 MERAUKE 32.848 57.428 57,202 JAYAWIJAYA 1.821 15.882 11,473 JAYAPURA 24.938 38.390 64,964 NABIRE 13.030 33.491 38,915 KEPULAUAN YAPEN 4.143 14.690 28,206 BIAK NUMFOR 18.501 29.891 61,897 PANIAI 5.305 43.309 12,258 PUNCAK JAYA 335 1.172 28,589 MIMIKA 18.373 55.673 33,00

10 BOVEN DIGOEL 2.921 12.212 23,9211 MAPPI 1.275 29.653 4,3012 ASMAT 4.593 23.894 19,2213 YAHUKIMO 42 10.456 0,4014 PEGUNUNGAN BINTANG 853 4.958 17,2015 TOLIKARA 1.630 29.264 5,5716 SARMI 4.556 7.232 63,0017 KEEROM 6.461 14.016 46,1018 WAROPEN 1.735 6.284 27,6119 SUPIORI 2.331 3.934 59,2520 MAMBERAMO RAYA 1.186 5.925 20,0221 NDUGA 197 1.820 10,8222 LANNY JAYA 1.044 30.791 3,3923 MAMBERAMO TENGAH 554 6.323 8,7624 YALIMO 97 724 13,4025 PUNCAK 2.395 7.819 30,6326 DOGIYAI 1.198 21.639 5,5427 INTAN JAYA 454 22.704 2,0028 DEIYAI 403 7.925 5,0929 KOTA JAYAPURA 58.709 103.020 56,99

JUMLAH 211.928 640.519 33,09

Cakupan Rumah Tangga Dengan Sanitasi Baik

Page 51: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 47

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat adapun upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatan cakupan rumah

tangga dengan sanitasi baik dalam hal ini formula yang dipakai adalah Penduduk yang

menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan yaitu :

Stop Buang air besar Sembarangan (SBS)

Suatu kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan.

Perilaku SBS diikuti dengan pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban sehat.

Saniter merupakan kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan

yaitu:

a. tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi

manusia akibat pembuangan kotoran manusia; dan

b. dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan

sekitarnya.

Jamban sehat efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Jamban sehat harus

dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan (di dalam rumah atau di

luar rumah) yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah.

Standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari :

a) Bangunan atas jamban (dinding dan/atau atap)

Bangunan atas jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan cuaca dan

gangguan lainnya

-13-

a. tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia; dan

b. dapat mencegah vektor pembawa untuk menyebar penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya.

Contoh perubahan perilaku SBS :

Jamban sehat efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Jamban sehat harus dibangun, dimiliki, dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan (di dalam rumah atau di luar rumah) yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah.

Standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari : a) Bangunan atas jamban (dinding dan/atau atap)

Bangunan atas jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan cuaca dan gangguan lainnya.

Page 52: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 48

b) Bangunan tengah jamban

Terdapat 2 (dua) bagian bangunan tengah jamban, yaitu:

• Lubang tempat pembuangan kotoran (tinja dan urine) yang saniter dilengkapi oleh

konstruksi leher angsa. Pada konstruksi sederhana (semi saniter), lubang dapat dibuat

tanpa konstruksi leher angsa, tetapi harus diberi tutup.

• Lantai Jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mempunyai saluran untuk

pembuangan air bekas ke Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL).

c) Bangunan Bawah

Merupakan bangunan penampungan, pengolah, dan pengurai kotoran/tinja yang berfungsi

mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa

penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Terdapat 2 (dua) macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu:

• Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai penampungan limbah

kotoran manusia (tinja dan urine). Bagian padat dari kotoran manusia akan tertinggal

dalam tangki septik, sedangkan bagian cairnya akan keluar dari tangki septik dan

diresapkan melalui bidang/sumur resapan. Jika tidak memungkinkan dibuat resapan

maka dibuat suatu filter untuk mengelola cairan tersebut.

• Cubluk, merupakan lubang galian yang akan menampung limbah padat dan cair dari

jamban yang masuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan limbah tersebut ke dalam

-14-

b) Bangunan tengah jamban

Terdapat 2 (dua) bagian bangunan tengah jamban, yaitu: - Lubang tempat pembuangan kotoran (tinja dan urine)

yang saniter dilengkapi oleh konstruksi leher angsa. Pada konstruksi sederhana (semi saniter), lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher angsa, tetapi harus diberi tutup.

- Lantai Jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mempunyai saluran untuk pembuangan air bekas ke Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL).

c) Bangunan Bawah

Merupakan bangunan penampungan, pengolah, dan pengurai kotoran/tinja yang berfungsi mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat 2 (dua) macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu: - Tangki Septik, adalah suatu bak kedap air yang berfungsi

sebagai penampungan limbah kotoran manusia (tinja dan urine). Bagian padat dari kotoran manusia akan tertinggal dalam tangki septik, sedangkan bagian cairnya akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui bidang/sumur resapan. Jika tidak memungkinkan dibuat resapan maka dibuat suatu filter untuk mengelola cairan tersebut.

- Cubluk, merupakan lubang galian yang akan menampung limbah padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan limbah tersebut ke dalam tanah dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan bagian padat dari limbah tersebut akan diuraikan secara biologis.

Page 53: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 49

tanah dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan bagian padat dari limbah tersebut

akan diuraikan secara biologis.

Bentuk cubluk dapat dibuat bundar atau segi empat, dindingnya harus aman dari longsoran,

jika diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan bata, batu kali, buis beton,

anyaman bambu, penguat kayu, dan sebagainya.

3.2.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Indikator dalam Perjanjian Kinerja 2020

Sesuai dengan Tujuan jangka menengah Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2019-2023

adalah “Mewujudkan Papua Sehat yang Berkeadilan” dengan 6 sasaran adapun hasil evaluasi

dan analisis capaian per indicator sebagai berikut :

3.2.2.1 Cakupan Distrik memiliki minimal 1 Puskesmas yang bersertifikasi akreditasi

Tahun 2020 target 42,7% dan realisasinya 17,5 % dengan capaian kinerja 41,0%

sehingga capaian kinerja Kurang Baik.

Terdapat 9 Kabupaten yang Distriknya belum memiliki puskesmas yang terakreditasi adalah

Kabupaten Puncak Jaya, Tolikara, Waropen, Nduga, Yalimo, Puncak, Dogiyai, Intan Jaya, dan

Deiyai.

-15-

Bentuk cubluk dapat dibuat bundar atau segi empat, dindingnya harus aman dari longsoran, jika diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan bata, batu kali, buis beton, anyaman bambu, penguat kayu, dan sebagainya.

2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

CTPS merupakan perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir. a. Langkah-langkah CTPS yang benar :

- Basahi kedua tangan dengan air bersih yang mengalir. - Gosokkan sabun pada kedua telapak tangan sampai

berbusa lalu gosok kedua punggung tangan, jari jemari, kedua jempol, sampai semua permukaan kena busa sabun.

- Bersihkan ujung-ujung jari dan sela-sela di bawah kuku. - Bilas dengan air bersih sambil menggosok-gosok kedua

tangan sampai sisa sabun hilang. - Keringkan kedua tangan dengan memakai kain, handuk

bersih, atau kertas tisu, atau mengibas-ibaskan kedua tangan sampai kering.

Page 54: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 50

Tabel 3.2.2.1 Persentase Distrik dengan 1 Puskesmas Yang Terakreditasi Tahun 2020

Permasalahan dan Solusi :

Permasalahan : a. Masih banyak puskesmas di Provinsi Papua yang belum memenuhi standar puskesmas

sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No 43 tahun 2019 dan belum terakreditasi.

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Distrik yang memiliki

Puskesmas Terkreditasi

Jumlah Distrik %

1 MERAUKE 15 20 75,02 JAYAWIJAYA 4 40 10,03 JAYAPURA 15 19 78,94 NABIRE 5 15 33,35 KEPULAUAN YAPEN 5 16 31,36 BIAK NUMFOR 9 19 47,47 PANIAI 1 26 3,88 PUNCAK JAYA - 23 0,09 MIMIKA 5 18 27,8

10 BOVEN DIGOEL 3 10 30,011 MAPPI 6 11 54,512 ASMAT 1 34 2,913 YAHUKIMO 1 51 2,014 PEGUNUNGAN BINTANG 2 46 4,315 TOLIKARA - 11 0,016 SARMI 6 20 30,017 KEEROM 6 15 40,018 WAROPEN - 19 0,019 SUPIORI 4 5 80,020 MAMBERAMO RAYA 1 8 12,521 NDUGA - 5 0,022 LANNY JAYA 1 5 20,023 MAMBERAMO TENGAH 3 39 7,724 YALIMO - 32 0,025 PUNCAK - 25 0,026 DOGIYAI - 10 0,027 INTAN JAYA - 8 0,028 DEIYAI - 5 0,029 KOTA JAYAPURA 5 5 100,0

JUMLAH 98 560 17,5

Cakupan Distrik yang memiliki Puskesmas Akreditasi

Page 55: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 51

b. Semua kabupaten/kota di Provinsi Papua telah mempunyai Tim Pendamping Akreditasi ,

tetapi banyak Tim Pendamping yang di mutasi dan Tim Pendamping tidak maksimal

melakukan pendampingan kepada puskesmas yang akan diakreditasi.

Solusi :

a. Kabupaten/kota di Provinsi Papua agar menstandartkan puskesmas di wilayah kerjanya

sesuai Permenkes No.43 tahun 2019 .

b. Dinas Kesehatan Provinsi Papua perlu mengangggarkan dana untuk Pelatihan Pendamping

Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk kabupaten/kota yang belum memiliki

Tim Pendamping dan yang masih kurang jumlah tim pendampingnya, agar seluruh

Puskesmas dapat segera terakreditasi.

c. Dinas Kesehatan kabupaten/kota perlu menganggarkan dana untuk Pelatihan Pendamping

Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama secara mandiri melalui dana APBD

kabupaten/kota.

Dinas Kesehatan Provinsi perlu melakukan pemetaan puskesmas yang beroperasional dan

mampu untuk akreditasi serta bimbingan teknis untuk melihat puskesmas yang siap untuk

diakreditasi

3.2.2.2 Cakupan Rumah Sakit yang tersertifikasi Akreditasi

Tahun 2020 target 86,1% dan realisasinya 68,0 %, capaian kinerjanya 79,0%

dengan kinerja Kurang Baik.

Rumah Sakit di Provinsi Papua sampai dengan Desember 2020 berjumlah 47 Rumah Sakit.

Mengalami penambahan 3 RS bila dibandingkan tahun 20219. Melihat Tupoksi dalam upaya

Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit melalui Akreditasi, maka capaian

secara umum dapat dilihat pada data dibawah ini :

Page 56: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 52

Tabel 3.2.2.2 Jumlah Rumah Sakit di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua

Per Desember 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Jumlah Rumah Sakit Terakreditasi

Jumlah Rumah

Sakit %

1 MERAUKE 3 3 100,02 JAYAWIJAYA 1 1 100,03 JAYAPURA 1 2 50,04 NABIRE 1 1 100,05 KEPULAUAN YAPEN 1 1 100,06 BIAK NUMFOR 2 3 66,77 PANIAI 1 1 100,08 PUNCAK JAYA - 2 0,09 MIMIKA 4 5 80,0

10 BOVEN DIGOEL 1 2 50,011 MAPPI 1 1 100,012 ASMAT 1 1 100,013 YAHUKIMO 1 2 50,014 PEGUNUNGAN BINTANG 1 1 100,015 TOLIKARA 1 1 100,016 SARMI - 1 0,017 KEEROM 1 1 100,018 WAROPEN - 1 0,019 SUPIORI 1 1 100,020 MAMBERAMO RAYA 1 1 100,021 NDUGA - 1 0,022 LANNY JAYA 1 1 100,023 MAMBERAMO TENGAH - 1 0,024 YALIMO - - 0,025 PUNCAK - - 0,026 DOGIYAI - 1 0,027 INTAN JAYA - 1 0,028 DEIYAI - 1 0,029 KOTA JAYAPURA 8 9 88,9

JUMLAH 32 47 68,1

Cakupan Rumah Sakit yang terakreditasi

Page 57: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 53

3.2.2.3 Cakupan Orang Asli Papua tidak mampu yang terlayani menggunakan jaminan

kesehatan Papua

Tahun 2020 target 48 % dapat kami sampaikan sampai dengan laporan ini dibuat kami kesulitan untuk mendapatkan datanya.

3.2.2.4 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Tahun 2020 target 49,0% dan realisasinya 27,2 %, dengan capaian kinerja 68,0% atau kinerjanya Kurang Baik. Ibu hamil diharapkan secara rutin memeriksakan kehamilannya sehingga terpenuhi standar kunjungan minimal 4 kali (K4) selama kehamilannya.

Tabel 3.2.2.4 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Per Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Jumlah Ibu Hamil yang

mendapatkan pelayanan

kesehatan ibu

Jumlah Ibu Hamil %

1 MERAUKE 1.985 5.376 36,92 JAYAWIJAYA 364 3.702 9,83 JAYAPURA 2.005 3.190 62,94 NABIRE 1.443 3.536 40,85 KEPULAUAN YAPEN 1.234 2.663 46,36 BIAK NUMFOR 1.507 3.814 39,57 PANIAI - 3.681 0,08 PUNCAK JAYA 264 2.427 10,99 MIMIKA 1.261 5.886 21,4

10 BOVEN DIGOEL 1.266 2.212 57,211 MAPPI 547 3.500 15,612 ASMAT 640 3.521 18,213 YAHUKIMO - 3.261 0,014 PEGUNUNGAN BINTANG 357 2.278 15,715 TOLIKARA 32 2.467 1,316 SARMI 333 1.098 30,317 KEEROM 771 1.372 56,218 WAROPEN 65 864 7,519 SUPIORI 249 647 38,520 MAMBERAMO RAYA - 805 0,021 NDUGA - 1.965 0,022 LANNY JAYA 798 2.969 26,923 MAMBERAMO TENGAH 80 864 9,324 YALIMO - 998 0,025 PUNCAK 533 2.699 19,726 DOGIYAI 403 2.862 14,127 INTAN JAYA 114 1.302 8,828 DEIYAI - 2.101 0,029 KOTA JAYAPURA 5.118 6.427 79,6

JUMLAH 21.369 78.487 27,2

Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil (K4)

Page 58: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 54

3.2.2.5 Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan (PF)

Tahun 2020 target 30,0 % dan realisasinya 44,2 %, capaian kinerja 147,3% atau Sangat Baik

Pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil sesuai standar (bidan, dokter, dan tenaga paramedis lainnya) di fasilitas kesehatan.

Tabel 3.2.2.5. Cakupan Pertolongan Persalinan di Fasilitas Kesehatan (PF) Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Ibu Bersalin yang mendapatkan

pelayanan persalinan di

Fasilitas

Jumlah Ibu

bersalin%

1 MERAUKE 4.114 5.132 80,22 JAYAWIJAYA 1.695 3.534 48,03 JAYAPURA 2.825 3.045 92,84 NABIRE 2.886 3.376 85,55 KEPULAUAN YAPEN 1.228 2.542 48,36 BIAK NUMFOR 3.052 3.641 83,87 PANIAI - 3.513 0,08 PUNCAK JAYA 533 2.316 23,09 MIMIKA 2.670 5.619 47,5

10 BOVEN DIGOEL 1.381 2.112 65,411 MAPPI 2.214 3.341 66,312 ASMAT 660 3.361 19,613 YAHUKIMO - 3.113 0,014 PEGUNUNGAN BINTANG 198 2.175 9,115 TOLIKARA 5 2.355 0,216 SARMI 644 1.048 61,517 KEEROM 714 1.309 54,518 WAROPEN 131 824 15,919 SUPIORI 294 617 47,620 MAMBERAMO RAYA 9 769 1,221 NDUGA 44 1.875 2,322 LANNY JAYA 1.602 2.834 56,523 MAMBERAMO TENGAH 84 824 10,224 YALIMO - 952 0,025 PUNCAK 208 2.577 8,126 DOGIYAI 1.133 2.732 41,527 INTAN JAYA 86 1.243 6,928 DEIYAI - 2.006 0,029 KOTA JAYAPURA 4.687 6.135 76,4

JUMLAH 33.097 74.920 44,2

Cakupan Ibu Bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan

Page 59: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 55

3.2.2.6 Cakupan Neonatus

Tahun 2020 target 30,0 % dan realisasinya 70, %, capaian kinerjanya 236,3% atau kinerja Sangat Baik. Neonatus merupakan masa kehidupan pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari.

Kunjungan neonatus lengkap sebaiknya diberikan kepada setiap bayi baru lahir yang meliputi KN

1, KN 2, KN 3, yang dilakukan pada saat bayi berumur 6-48 jam, 3-7 hari dan 8- 28 hari

Tabel 3.2.2.6 Cakupan Pelayanan Neonatus di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Jumlah bayi baru lahir mendapatkan

pelayanan kesehatan bayi

baru lahir

Jumlah bayi baru

lahir %

1 MERAUKE 3.187 4.096 77,82 JAYAWIJAYA 673 1.848 36,43 JAYAPURA 2.706 2.890 93,64 NABIRE 3.372 3.372 100,05 KEPULAUAN YAPEN 1.782 2.085 85,56 BIAK NUMFOR 1.748 3.063 57,17 PANIAI - - 0,08 PUNCAK JAYA 233 532 43,89 MIMIKA 1.084 2.821 38,4

10 BOVEN DIGOEL 1.067 1.330 80,211 MAPPI 1.033 2.813 36,712 ASMAT 677 677 100,013 YAHUKIMO - - 0,014 PEGUNUNGAN BINTANG 365 365 100,015 TOLIKARA 5 5 100,016 SARMI 593 636 93,217 KEEROM 886 886 100,018 WAROPEN 49 131 37,419 SUPIORI 177 293 60,420 MAMBERAMO RAYA - 6 0,021 NDUGA - 44 0,022 LANNY JAYA 752 1.959 38,423 MAMBERAMO TENGAH 99 99 100,024 YALIMO - - 0,025 PUNCAK 129 206 62,626 DOGIYAI 301 1.099 27,427 INTAN JAYA 30 86 34,928 DEIYAI - - 0,029 KOTA JAYAPURA 4.628 4.726 97,9

JUMLAH 25.576 36.068 70,9

Cakupan bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir

Page 60: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 56

3.2.2.7 Cakupan Pelayanan Anak Balita

Tahun 2020 target 25,0 % dan realisasinya 20,5 %, dengan capaian kinerja 82,0% atau kinerjanya Kurang Baik. Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun dan tercatat dalam Buku KIA dan

kohort SDIDTK minimal 2 kali setahun dan tercatat dalam buku KIA dan Kohort Pemberian Vit A

IU 2 x setahun tercatat dalam buku KIA dan Kohort Kepemilikan dan pemanfaatan Buku KIA

setiap balita Pelayanan anak sakit dengan algoritma MTBS

Tabel 3.2.2.7 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kabupaten/Kota Provinsi Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Jumlah Pelayanan Kesehatan

Balita sesuai standar

Jumlah Balita (Data

Proyeksi Balita)

%

1 MERAUKE 4.572 23.026 19,92 JAYAWIJAYA 593 15.860 3,73 JAYAPURA 2.582 13.664 18,94 NABIRE 10.003 15.147 66,05 KEPULAUAN YAPEN 7.468 11.407 65,56 BIAK NUMFOR 8.359 16.334 51,27 PANIAI - 15.762 0,08 PUNCAK JAYA - 10.393 0,09 MIMIKA 1.540 25.212 6,1

10 BOVEN DIGOEL 1.024 9.476 10,811 MAPPI 8.557 14.992 57,112 ASMAT - 15.081 0,013 YAHUKIMO - 13.968 0,014 PEGUNUNGAN BINTANG 3.072 9.756 31,515 TOLIKARA - 10.569 0,016 SARMI 765 4.701 16,317 KEEROM 2.534 5.874 43,118 WAROPEN 14 3.697 0,419 SUPIORI 566 2.769 20,420 MAMBERAMO RAYA - 3.450 0,021 NDUGA - 8.416 0,022 LANNY JAYA 3.729 12.716 29,323 MAMBERAMO TENGAH 2.666 3.700 72,124 YALIMO - 4.275 0,025 PUNCAK - 11.561 0,026 DOGIYAI 3 12.260 0,027 INTAN JAYA 371 5.576 6,728 DEIYAI - 8.997 0,029 KOTA JAYAPURA 10.424 27.524 37,9

JUMLAH 68.842 336.163 20,5

Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita sesuai standar

Page 61: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 57

3.2.2.8 Prevalensi Balita sangat kurus dan kurus (stunting)

Tahun 2020 target 26,0 % dan realisasinya 0,5 %, capaiain kinerjanya 198,1% atau kinerja Sangat Baik.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis

sehingga anak lebih pendek untuk usianya. (kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan

dan pada masa awal kehidupan setelah lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun)

Tabel 3.2.2.8 Prevalensi Balita Stunting di Kabupaten/ Kota Provinsi Papua Tahun 2020

Pembilang Pembagi Satuan

Jumlah balita gizi buruk

Jumlah Balita (Data Proyeksi

Balita)%

1 MERAUKE 197 23.026 0,92 JAYAWIJAYA 64 15.860 0,43 JAYAPURA 95 13.664 0,74 NABIRE 300 15.147 2,05 KEPULAUAN YAPEN 85 11.407 0,76 BIAK NUMFOR 119 16.334 0,77 PANIAI 19 15.762 0,18 PUNCAK JAYA 2 10.393 0,09 MIMIKA 76 25.212 0,3

10 BOVEN DIGOEL 154 9.476 1,611 MAPPI 88 14.992 0,612 ASMAT 3 15.081 0,013 YAHUKIMO 15 13.968 0,114 PEGUNUNGAN BINTANG 18 9.756 0,215 TOLIKARA - 10.569 0,016 SARMI 15 4.701 0,317 KEEROM 26 5.874 0,418 WAROPEN 9 3.697 0,219 SUPIORI 13 2.769 0,520 MAMBERAMO RAYA - 3.450 0,021 NDUGA - 8.416 0,022 LANNY JAYA - 12.716 0,023 MAMBERAMO TENGAH 53 3.700 1,424 YALIMO 7 4.275 0,225 PUNCAK - 11.561 0,026 DOGIYAI - 12.260 0,027 INTAN JAYA - 5.576 0,028 DEIYAI - 8.997 0,029 KOTA JAYAPURA 208 27.524 0,8

JUMLAH 1.566 336.163 0,5

Prevalensi Balita sangat kurus dan kurus (stunting)

NO KABUPATEN

Page 62: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 58

Kendala yang dihadapi adalah belum semua kabupaten memiliki TFC/Pusat

perawatan/pemulihan gizi buruk, Kabupaten belum melatih puskesmas tentang asuhan gizi

terstandar di puskesmas dengan petugas gizi, pelaksanaan entri e-PPG-BM belum maksimal,

pada pelakcakan gizi buruk, terkendala almat yang tercatat pada kasus gizi susah untuk dicari

karena berpindah-pindah atau sudah di kebun/hutan.

Upaya untuk menghadapi hal tersebut adalah pelatihan asuhan gizi standard, koordinasi

dengan Kabupaten/Kota untuk mencatat kasus gizi buruk dengan mencantumkan nama dan

alamat dengan jelas, distribusi PMT Balita kurus dan Bumil ke sasaran , Buffer stok PMT di Dinkes

Provinsi, kabupaten/kota mengalikasikan dana APBD untuk PMT lokal, dan pembinaan ke

kabupaten untuk peningkatan entri e-PPG-BM.

3.2.2.9 Cakupan Masyarakat Akses terhadap air bersih

Tahun 2020 target 47,5% dan realisasinya 41,0 %, capaian kinerja 86,3% atau kinerjanya Kurang Baik. Data ini bersumber dari e-monev pengawasan kualitas air minum yang melapor hanya 7

Kabupaten yaitu : Kabupaten Jayapura, Nabire, Kepulauan Yapen, Mimika, Boven Digoel,

Keerom, dan Memberamo Tengah.

3.2.2.10 Cakupan Keluarga akses terhadap sanitasi

Tahun 2020 target 22 % dan realisasinya 33,1 %, capaian kinerja 150,5% atau kinerjanya Sangat Baik.

3.2.2.11 Cakupan PHBS

Tahun 2020 target 37,5 % namun pada tahun 2020 tidak dilakukan pendataan. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang

dilakukan atas kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di

masyarakat.

Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat

beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat menjadi

simpul–simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup bersih sehat :

• PHBS di Rumah tangga

• PHBS di Sekolah

• PHBS di Tempat kerja

Page 63: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 59

• PHBS di Sarana kesehatan

• PHBS di Tempat umum

3.2.2.12 Cakupan Posyandu Aktif Tahun 2020 target 78,0 % dan realisasinya 73,7 %, capaian kinerja 94,5 % atau kinerja Kurang Baik.

Tabel 3.2.2.12 Cakupan Pusyadu Akti di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Posyandu Aktif

Jumlah Posyandu %

1 MERAUKE 170 244 69,72 JAYAWIJAYA 100 126 79,43 JAYAPURA 190 208 91,34 NABIRE 80 124 64,55 KEPULAUAN YAPEN 130 151 86,16 BIAK NUMFOR 180 288 62,57 PANIAI 55 74 74,38 PUNCAK JAYA 75 109 68,89 MIMIKA 110 137 80,3

10 BOVEN DIGOEL 70 88 79,511 MAPPI 120 180 66,712 ASMAT 130 161 80,713 YAHUKIMO 450 695 64,714 PEGUNUNGAN BINTANG 90 123 73,215 TOLIKARA 20 25 80,016 SARMI 60 65 92,317 KEEROM 70 106 66,018 WAROPEN 30 50 60,019 SUPIORI 35 44 79,520 MAMBERAMO RAYA 55 72 76,421 NDUGA 5 8 62,522 LANNY JAYA 70 92 76,123 MAMBERAMO TENGAH 10 15 66,724 YALIMO 12 18 66,725 PUNCAK 5 6 83,326 DOGIYAI 50 79 63,327 INTAN JAYA 5 6 83,328 DEIYAI 25 35 71,429 KOTA JAYAPURA 192 192 100,0

JUMLAH 2.594 3.521 73,7

41 Cakupan Posyandu Aktif

Page 64: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 60

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat,

untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh

pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita.

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan/pilihan.

Kegiatan utama, mencakup kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi,

pencegahan dan penanggulangan diare.

Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah kegiatan baru disamping

lima kegiatan utama yang telah ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru

tersebut misalnya Bina Keluarga Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA), Bina Keluarga

Lansia (BKL), Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berbagai program pembangunan

masyarakat desa lainnya.

3.2.2.13 Cakupan Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi malaria

Tahun 2020 target 13,8% dan realisasinya 0,0 %, capaian kinerjanya 0,0% atau

kinerjanya Kurang Baik.

Sampai dengan Tahun 2020 belum terdapat Kabupaten/Kota yang telah eliminasi malaria

di Provinsi Papua. Terdapat 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Supiori, Biak

Numfor diusulkan untuk pra assessment dengan API sudah dibawah 5 per 1000 penduduk.

Kendala belum di eliminasi malaria karena belum memenuhi kriteria SPR < 5% dan API < 1 per

1.000 penduduk serta tidak adanya kasus penularan setempat atau kasus indigenous selama

tiga tahun berturut-turut.

Page 65: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 61

3.2.2.14 Cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin

Tahun 2020 target 17,2 % dan realisasinya 15,8 %, capaian kinerja 91,9% atau kinerja Kurang Baik

Tabel 3.2.2.14 Cakupan ODHA yang rutin pengobatan ARV (ODHA on ARV) di Kabupaten/Kota Provinsi

Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

ODHA on ARV

Jumlah ODHA %

1 MERAUKE 453 2.414 18,8 2 JAYAWIJAYA 801 6.477 12,4 3 JAYAPURA 652 3.624 18,0 4 NABIRE 924 8.314 11,1 5 KEPULAUAN YAPEN 116 1.191 9,7 6 BIAK NUMFOR 230 2.542 9,0 7 PANIAI 296 2.083 14,2 8 PUNCAK JAYA 105 668 15,7 9 MIMIKA 893 6.187 14,4

10 BOVEN DIGOEL 37 176 21,0 11 MAPPI 50 208 24,0 12 ASMAT 22 177 12,4 13 YAHUKIMO 49 22 222,7 14 PEGUNUNGAN BINTANG 137 639 21,4 15 TOLIKARA 177 1.009 17,5 16 SARMI 63 - 17 KEEROM 75 320 23,4 18 WAROPEN 43 140 30,7 19 SUPIORI 11 105 10,5 20 MAMBERAMO RAYA - 16 - 21 NDUGA - 1 - 22 LANNY JAYA 91 839 10,8 23 MAMBERAMO TENGAH 12 43 27,9 24 YALIMO 20 76 26,3 25 PUNCAK 4 61 6,6 26 DOGIYAI 23 484 4,8 27 INTAN JAYA 14 14 100,0 28 DEIYAI 4 114 3,5 29 KOTA JAYAPURA 1.872 6.991 26,8

JUMLAH 7.111 44.998 15,8

Cakupan ODHA on ARV

Page 66: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 62

Pada tahun 2020 realisasi cakupan ODHA yang mendapatkan pengobatan ARV rutin

belum tercapai (kekurangan 1,4% dari target). Adapun kendalanya adalah belum semua ODHA

mau diberi ARV, jarak yang jauh untuk mengakses ARV, belum semua Kabupaten/Kota

menganggarkan program penanggulangan HIV/AIDS, dan kurangnya komitmen pemerintah

dalam penanggulangan HIV/AIDS.

Upaya untuk menghadapinya adalah memperluas layanan ARV sampai Puskesmas,

memperkuat kelompok dukungan sebaya, melibatkan kader untuk mengurangi angka Loos to

follow up, dan Advokasi KPA Papua kepada pempinan daerah.

3.2.2.15 Cakupan pengobatan semua kasus TB (case detection rate/CDR) yang diobati

Tahun 2020 target 80 % dan realisasinya 40,5 %, capaian kinerja 50,6% atau

kinerjanya Kurang Baik

Penyakit TBC paru yang disebabkan terjadi ketika daya tahan tubuh menurun. Dalam

perspektif epidemiologi yang melihat kejadian penyakit sebagai hasil interaksi antar tiga

komponen pejamu (host), penyebab (agent), dan lingkungan (environment) dapat ditelaah faktor

risiko dari simpul-simpul tersebut. Pada sisi pejamu, kerentanan terhadap infeksi Mycobacterium

tuberculosis sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang pada saat itu. Pengidap HIV

AIDS atau orang dengan status gizi yang buruk lebih mudah untuk terinfeksi dan terjangkit TBC.

Upaya dan Pengendalian :

• Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat;

• Membudayakan perilaku etika berbatuk;

• Melakukan pemeliharaan dan perbaikan kualitas perumahan dan lingkungannya sesuai

dengan standar rumah sehat;

• Peningkatan daya tahan tubuh;

• Penanganan penyakit penyerta TBC;

• Penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi TBC di Fasilitas Pelayanan Kesehatan,

dan di luar Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Page 67: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 63

3.2.2.16 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan 50% Desa/Kelurahan yang melaksanakan

Posbindu

Tahun 2020 target 3 Kabupaten dan realisasinya 3 Kabupaten, capaian kinerja

100,0% dengan kinerja Baik.

Kab/kota yang memiliki 50% desa/kelurahan yang melaksanakan posbindu adalah Kab.

Merauke. Kab. Jayapura, dan Kab. Nabire. Kendala utama dalam penyelenggaraan

posbindu adalah ketersediaan Bahan Habis Pakai untuk pemeriksaan/skirining PTM yang belum

mampu disediakan oleh posbindu tersebut, diharapkan dana pemberdayaan masyarakat

kampung dapat dialokasikan untuk kebutuhan tersebut. Selain itu, jumlah kampung yang sangat

banyak menjadi kendala dalam pencapaian persentase tersebut

3.2.2.17 Cakupan Puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan NAPZA

Tahun 2020 target 11,4% dan realisasinya 16,3 %, capaian kinerja 143,0% atau

kinerja Sangat Baik.

Jumlah puskesmas yang menyediakan layanan kesehatan jiwa dan napza sebanyak 71

puskesmas yang tersebar di 7 kab/kota di Provinsi Papua, yaitu Kab. Merauke, Kab. Jayapura,

Kab. Nabire, Kab. Boven Digoel, Kab. Keerom, Kab. Lanny Jaya, dan Kota Jayapura.

Kendala utama dalam pelayanan kesehatan jiwa di kabupaten adalah masalah

ketersediaan obat yang belum mencukupi kebutuhan pasien

3.2.2.18 Cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL)

Tahun 2020 target 79,0 % dan realisasinya 48,9 %, capaian kinerja 61,9% atau

kinerja Kurang Baik.

Page 68: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 64

Tabel 3.2.2.18 Cakupan Imuniasai Dasar Lengkap (IDL) di Kabupaten/Kota Provinsi Papua Tahun 2020

NO KABUPATENPembilang Pembagi Satuan

Jumlah Bayi yang

mendapatkan IDL

Jumlah Bayi

%

1 MERAUKE 3.124 5161 60,52 JAYAWIJAYA 463 3112 14,93 JAYAPURA 2.613 3017 86,64 NABIRE 1.898 3288 57,75 KEPULAUAN YAPEN 1.779 2466 72,16 BIAK NUMFOR 2.514 3560 70,67 PANIAI 2.151 2870 74,98 PUNCAK JAYA 32 2151 1,59 MIMIKA 3.014 5457 55,2

10 BOVEN DIGOEL 1.594 2128 74,911 MAPPI 2.901 3217 90,212 ASMAT 1.047 3414 30,713 YAHUKIMO 234 1724 13,614 PEGUNUNGAN BINTANG 280 2255 12,415 TOLIKARA 68 1590 4,316 SARMI 331 1058 31,317 KEEROM 1.151 1307 88,118 WAROPEN 334 796 42,019 SUPIORI 113 616 18,320 MAMBERAMO RAYA 72 737 9,821 NDUGA 64 1210 5,322 LANNY JAYA 326 1895 17,223 MAMBERAMO TENGAH 271 495 54,724 YALIMO 287 686 41,825 PUNCAK 1.241 2247 55,226 DOGIYAI 250 2631 9,527 INTAN JAYA 73 1254 5,828 DEIYAI 85 1974 4,329 KOTA JAYAPURA 5.089 6054 84,1

JUMLAH 33.399 68370 48,9

Cakupan Desa/Kelurahan UCI (Diganti Cakupan Imunisasi Dasar

Lengkap (IDL)

Page 69: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 65

Cakupan IDL terpenuhi di 4 Kabupaten yaitu Kab. Jayapura, Kota Jayapura, Keerom, dan Kab.

Mappi. Sedangkan 25 Kabupaten masih kurang dari target.

Permasalahan yang menyebabkan cakupan IDL masing kurang karena :

• Adanya pandemi covid-19

• Pergantian Petugas Imunisasi yang tidak memperhitungkan keberlangsungan Program

Imunisasi

• Pemekaran wilayah dan perubahan status dari Pustu menjadi puskesmas tanpa

memperhitungkan sarana dan tenaga

• Sarana kebutuhan dasar yang masih terbatas di puskesmas, Petugas tidak betah ditempat.

Solusinya adalah :

• Pendanaan Yang Konsisten dan berkelanjutan

• Pemenuhan Kebutuhan Coolchain di Seluruh Puskesmas

• Sistim Reward and Punishment untuk kabupaten/kota di bidang Imunisasi

• Pergantian Petugas Harus Mempertimbangkan keberlanjutan program imunisasi

• Pendanaan Yang Konsisten dan berkelanjutan

• Memperhatikan aturan pemerintah tentang persyaratan pendirian Puskesmas atau

perubahan status pustu menjadi puskesmas

• Meng SK kan Wasor di Puskesmas untuk memperjelas hak dan kewajiban

• Pembangunan puskesmas harus mempertimbangkan sarana kebutuhan dasar petugas

3.2.2.19 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa

Tahun 2020 target 100 % dan realisasinya 10,8 %, capaian kinerja 10,8% atau kinerja Kurang Baik.

Pada tahun 2020 terdapat 39 KLB dengan 49 kasus yang dilayani. Target sasaran absolut

sesuai dengan renstra yang dilayani adalah 452 kasus namun pada tahun 2020 terdapat 49

kasus yang dilayani. Sehingga capaian yang dilayani hanya 31,7 % dari target yang ditentukan

100,0%, Namun demikian semua kejadian KLB yang di laporkan dapat ditangani semuannya.

Adapun Rincian Kejadian KLB pada Tahun 2020 adalah : 30 Kasus AFP (Acute Flaccid Paralysis)

atau kejadian lumpuh layuh di 12 Kabupaten/Kota, 1 Kasus campak di Kabupaten Lanny Jaya,

3 Kasus Penyakit Difteri di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan di Merauke, sedangkan 5

Kasus Tetanus Neonatorum terjadi di Kabupaten Nabire.

Page 70: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 66

Kendala dalam penanganan kejadian KLB di Provinsi Papua :

1. Keterlambatan informasi KLB sehingga respon dari Kab/Kota dalam hal penanggulangan

juga terlambat tertangani

2. Sulit akses ke wilyah terdampak KLB

3. Deteksi Dini KLB SKDR belum di manfaatkan di beberapa Puskesmas dan Kabupaten

hanya sebesar 30% saja yang merespon deteksi Kewaspadaan dini KLB

4. Masalah Keamanan

5. Sinyal Internet blm merata di smua Kab/Kota untuk pelaporan Sistem kewaspadaan dini

KLB

35

1 1 13

5

12

42

1 1 1

1

1

1

5

KOTA …

JA YAPURA

ASMAT

KEP . YA P EN

JA YAWI J A YA

B I AK N

UMFOR

WAROPEN

MIM

I KA

BOVEN DIG

OE L

NAB I RE

SARMI

YAHUK IMO

KE EROM

MERAUKE

LANNY J A YA

39 KLB DENGAN 49 KASUS DI KABUPATEN/KOTA DIPROVINSI PAPUA TAHUN 2020

AFP Campak Difteri TN

Page 71: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 67

3.2.2.20 Jumlah Kumulatif Kab/Kota dengan angka Prevalensi Kusta<1 per10.000

penduduk

Tahun 2020 target 15 Kabupaten dan realisasinya 12 Kabupaten, capaian kinerja

70,6% atau kinerja Kurang Baik

Provinsi Papua terdiri dari 29 kabupaten /kota dimana yang telah menjalankan program

kusta baru 20 kabupaten. Masih kurangnya kabupaten yang menjalan program kusta

disebabkan karena geografis yang sulit, terbatasnya sumber daya manusia serta transportasi

yang mahal.

Secara epidemiologi, pelaksanaan program P2 Kusta telah berjalan dengan baik, hal ini

tampak dari adanya pelaksanaan penemuan kasus secara aktif, 15 % pasien ditemukan secara

aktif di masyarakat. Pengetahuan, perhatian dan kesadaran masyarakat tentang Kusta juga

semakin baik, hal ini dapat diketahui bahwa 86 % pasien ditemukan dari pemeriksaan pasien

yang berkunjung untuk memeriksakan diri secara sukarela di Puskesmas ataupun Rumah Sakit.

Masih tingginya proporsi pasien MB dan anak di Papua merupakan indikator masih

adanya penularan Kusta di masyarakat, sehingga masih perlu adanya aktifitas penemuan pasien

secara aktif di masyarakat yang ditunjang dengan kegiatan sosialisasi, advokasi maupun

penyebarluasan informasi melalui berbagai media.

Semakin aktif dan intensif pelaksanaan program P2 Kusta akan mendapatkan hasil yang

semakin baik dan akan mendapat perhatian serta dukungan dari tingkat kabupaten/kota. Upaya

untuk melibatkan OYPMK ( Orang Yang Pernah Mengalami Kusta ) dalam kegiatan program di

lapangan akan dapat meningkatkan kepercaayaan diri OYPMK dan pasien Kusta yang di bantu

oleh OYPKM akan termotivasi untuk berobat dan melakukan perawatan diri secara teratur.

OYPMK yang mempunyai motivasi kuat untuk berusaha di bidang ekonomi, hendaknya dapat

didukung dengan memberikan bantuan modal usaha, karena hal tersebut akan dapat memotivasi

OYPMK untuk mandiri dan dapat menjadi motivator untuk OYPMK lainnya.

Page 72: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 68

3.2.2.21 Jumlah Kabupaten/Kota yang mencapai eliminasi filaria

Tahun 2020 target 11 Kabupaten dan realisasinya 2 Kabupaten, capaian kinerjanya

18,2% atau kinerja Kurang Baik.

a. Eliminasi filariia merupakan PRIORITAS NASIONAL Pemberantasan Penyakit Menular. Ada

2 Kegiatan Pokok dalam Eliminasi Filariasis :

• POPM di Daerah Endemis

• Penatalaksanaan Kasus Klinis (perawatan mandiri)

b. Satuan LOKASI POPM Filariasis (Implementation Unit) adalah Kabupaten/Kota, artinya

POPM filariasis dilaksanakan Se Kabupaten/Kota

c. Mencegah penyebaran penyakit Filariasis antar Kabupaten, Provinsi dan antar Negara.

Masih rendahnya Kabupaten/Kota yang eliminasi filaria, kerena Kabupaten belum lengkap dalam

penilaian kelulusan atau belum dilakukan 3 TAS (Transmission Assesment Survey) karena

membutuhkan waktu dalam menjalankan TAS tersebut.

3.2.2.22 Cakupan puskesmas yang memenuhi standar ketenagaan minimal 5 jenis tenaga

(Perawat, Bidan, Kesling, Gizi, Analis Kesehatan)

Tahun 2020 target 51.0% dengan realisasi 35,3 %, capaian kinerja 69,2% atau

kinerja Kurang Baik.

Pada tahun 2020 terdapat 11 Kabupaten yang 50 % Puskesmasmasnya memiliki 5 Jenis

tenaga kesehatan yaitu : Kabupaten Merauke, Jayapura, Biak Numfor, Mappi, Sarmi, Keerom,

Supiori, Memberamo Tengah, Yalimo, Intan Jaya, dan Kota Jayapura.

Page 73: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 69

Tabel 3.2.2.22 Cakupan Puskesmas yang memenuhi Standar Ketenagaan Minimal 5 Jenis Tenaga Kesehatan

di Kabupaten/Kota Provinsi Papua

Jumlah %1 MERAUKE Anim Ha 25 15 60,02 JAYAWIJAYA La Pago 17 7 41,23 JAYAPURA Mamta 20 14 70,04 NABIRE Mee Pago 26 10 38,55 KEPULAUAN YAPEN Saireri 13 4 30,86 BIAK NUMFOR Saireri 18 10 55,67 PANIAI Mee Pago 18 1 5,68 PUNCAK JAYA La Pago 8 3 37,59 MIMIKA Mee Pago 21 10 47,6

10 BOVEN DIGOEL Anim Ha 20 3 15,011 MAPPI Anim Ha 17 11 64,712 ASMAT Anim Ha 13 4 30,813 YAHUKIMO La Pago 33 6 18,214 PEGUNUNGAN BINTANG La Pago 29 0 0,015 TOLIKARA La Pago 25 1 4,016 SARMI Mamta 11 7 63,617 KEEROM Mamta 10 7 70,018 WAROPEN Saireri 10 3 30,019 SUPIORI Saireri 5 5 100,020 MAMBERAMO RAYA Mamta 11 3 27,321 NDUGA La Pago 8 1 12,522 LANNY JAYA La Pago 10 2 20,023 MAMBERAMO TENGAH La Pago 6 3 50,024 YALIMO La Pago 7 4 57,125 PUNCAK La Pago 8 0 0,026 DOGIYAI Mee Pago 10 2 20,027 INTAN JAYA Mee Pago 6 3 50,028 DEIYAI Mee Pago 10 0 0,029 KOTA JAYAPURA Mamta 13 12 92,3

JUMLAH 428 151 35,3

No Kabupaten/KotaWilayah

AdatJumlah

Pusk

Puskesmas dgn Nakes lebih dari 5 Jenis Nakes

Page 74: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 70

3.2.2.23 Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin

Tahun 2020 target 85,0% dengan realisasi 89,7%, capaian kinerja 105,5% atau Sangat Baik.

Tabel 2.2.23

Cakupan Puskesmas yang mempunyai ketersediaan obat & vaksin di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua 2020

NO KABUPATEN

1 MERAUKE 90,0 2 JAYAWIJAYA 92,3 3 JAYAPURA 100,0 4 NABIRE 100,0 5 KEPULAUAN YAPEN 100,0 6 BIAK NUMFOR 94,4 7 PANIAI 88,9 8 PUNCAK JAYA 50,0 9 MIMIKA 100,0

10 BOVEN DIGOEL 100,0 11 MAPPI 100,0 12 ASMAT 69,2 13 YAHUKIMO 100,0 14 PEGUNUNGAN BINTANG 100,0 15 TOLIKARA 16,0 16 SARMI 100,0 17 KEEROM 100,0 18 WAROPEN 80,0 19 SUPIORI 100,0 20 MAMBERAMO RAYA 90,9 21 NDUGA 100,0 22 LANNY JAYA 80,0 23 MAMBERAMO TENGAH 100,0 24 YALIMO 100,0 25 PUNCAK 100,0 26 DOGIYAI 100,0 27 INTAN JAYA 100,0 28 DEIYAI 50,0 29 KOTA JAYAPURA 100,0

JUMLAH 89,7

Persentase Puskesmas

dengan ketersediaan obat

dan vaksin

Page 75: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 71

3.2.2.24 Pelaksanaan Diklat sesuai standart

Tahun 2020 target 75,0% realisasi 100,0 %, capaian kinerja 133,3% atau kinerja Sangat Baik.

Pada tahun 2020 karena Pandemi covid-19 hanya terdapat 2 kegiatan Diklat yaitu

Pelatihan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita dan Pelatihan Pemberian Makan Bayi

dan Anak (PMBA) kedua pelatihan tersebut terstandart.

Akreditasi Pelatihan Kesehatan adalah suatu pengakuan yang diberikan

oleh pemerintah atau badan akreditasi yang berwenang, kepada suatu

pelatihan kesehatan yang telah memenuhi standar yang telah ditetapkan

berdasarkan hasil penilaian terhadap komponen yang diakreditasi. Akreditasi Pelatihan bertujuan untuk mengendalikan dan meningkatkan

mutu pelatihan kesehatan, antara lain mutu Kurikulum, Peserta, Pelatih,

Penyelenggara, dan Tempat Penyelenggaraan. Untuk itu setiap Penyelenggaraan

pelatihan diharapkan telah terakreditasi untuk memberi jaminan atas penyelenggaraan

pelatihan yang bermutu.

3.2.2.25 Cakupan puskesmas sesuai standar di daerah perbatasan

Tahun 2020 target 85,0 % realisasinya 56,3%, capaian kinerja 66,2% atau kinerja

Kurang Baik.

Di Provinsi Papua terdapat 5 Kabupaten yang merupakan daerah perbatasan yaitu

Kabupaten Merauke, Boven Digoel, Supiori, Pegunungan Bintang, Keerom. Dari 5 Kabupaten

tersebut terdapat 32 Puskesmas dan 18 diantaranya merupakan Puskesmas yang sesuai standar

(56,3%)

3.2.2.26 Cakupan daerah terisolir/terpencil yang dilayani SATGAS KIJANG

Tahun 2020 target 96 Petugas realisasimya 96 petugas, capaian kinerjanya 100,0%

ataun kinerja Baik.

Page 76: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 72

Cakupan penempatan pelayanan kesehatan Satgas Kijang pada tahun 2020 sesuai dengan target yang telah ditentukan yaitu 100,%. Adapun tujuan penempatan Satgas Kijang adalah mengisi kekosongan dan kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas terisolir dan terpencil.

3.2.2.27 Cakupan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dan gizi

Tahun 2020 target 35,0 % realisasinya 22,0 %, capaian kinerja 62,9% atau kinerja Kurang Baik. Capaian pelayanan ini difokuskan pada wilayah adat Laa Pago dan Mee Pago yang berjumlah 16 Kabupaten dari 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Terkait dengan indikator ini menggunakan 2 Indikator yaitu Indikator Bumil K4 dan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) adapun capaian cakupannya adalah :

Tabel 3.2.2.27 Cakupan Bumil K4 dan Imunisasi Dasar Lengkap di 16 Kabupaten Wilayah Adat Mee Pago

dan La Pago Provinsi Papua Tahun 2020

Pembilang Pembagi Satuan Pembilang Pembagi Satuan Rata-Rata

Jumlah Ibu Hamil yang

mendapatkan pelayanan

kesehatan ibu hamil K4

Jumlah Ibu Hamil %

Jumlah Bayi yang

mendapatkan IDL

Jumlah Bayi %

1 MERAUKE Anim Ha2 JAYAWIJAYA La Pago 364 3.702 9,8 463 3.112 14,9 12,4 3 JAYAPURA Mamta4 NABIRE Mee Pago 1.443 3.536 40,8 1.898 3.288 57,7 49,3 5 KEPULAUAN YAPEN Saireri6 BIAK NUMFOR Saireri7 PANIAI Mee Pago 0 3.681 0,0 2.151 2.870 74,9 37,5 8 PUNCAK JAYA La Pago 264 2.427 10,9 32 2.151 1,5 6,2 9 MIMIKA Mee Pago 1.261 5.886 21,4 3.014 5.457 55,2 38,3

10 BOVEN DIGOEL Anim Ha11 MAPPI Anim Ha12 ASMAT Anim Ha13 YAHUKIMO La Pago 0 3.261 0,0 234 1.724 13,6 6,8 14 PEGUNUNGAN BINTANG La Pago 357 2.278 15,7 280 2.255 12,4 14,0 15 TOLIKARA La Pago 32 2.467 1,3 68 1.590 4,3 2,8 16 SARMI Mamta17 KEEROM Mamta18 WAROPEN Saireri19 SUPIORI Saireri20 MAMBERAMO RAYA Mamta21 NDUGA La Pago 0 1.965 0,0 64 1.210 5,3 2,6 22 LANNY JAYA La Pago 798 2.969 26,9 326 1.895 17,2 22,0 23 MAMBERAMO TENGAH La Pago 80 864 9,3 271 495 54,7 32,0 24 YALIMO La Pago 0 998 0,0 287 686 41,8 20,9 25 PUNCAK La Pago 533 2.699 19,7 1.241 2.247 55,2 37,5 26 DOGIYAI Mee Pago 403 2.862 14,1 250 2.631 9,5 11,8 27 INTAN JAYA Mee Pago 114 1.302 8,8 73 1.254 5,8 7,3 28 DEIYAI Mee Pago 0 2.101 0,0 85 1.974 4,3 2,2 29 KOTA JAYAPURA Mamta

JUMLAH 5649 42.998 13,1 10.737 34.839 30,8 22,0

NO KABUPATEN

Cakupan Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil K4

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)

WILAYAH ADAT

Page 77: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 73

3.2.2.28 Cakupan Penyakit Menular endemik (Kusta, Filaria/Kaki Gajah, frambusia dan kecacingan)

Tahun 2020 target 35,0% realisasinya 23,6 %, capaian kinerja 67,4% atau kinerja Kurang Baik. Capaian pelayanan ini difokuskan pada wilayah adat La Pago dan Mee Pago yang berjumlah 16 Kabupaten dari 29 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua. Terkait dengan indikator ini menggunakan 2 Indikator yaitu Indikator TBC dan Indikator ODHA on ARV capaian kedua indikatot tersebut di rata-ratakan adapun capaian cakupannya adalah :

Tabel 3.2.2.28 Capaian Penemuan Penderita TB (CDR) dan ODHA on ARV di 16 Kabupaten Wilayah Adat La

Pago dan Mee Pago Provinsi Papua Tahun 2020

Rata-Rata Cakupan

Jumlah Penemuan Penderita TB

Target Penemuan

% ODHA on ARV

Jumlah ODHA

% %

1 MERAUKE Anim Ha2 JAYAWIJAYA La Pago 8 933 0,9 801 6.477 12,4 6,63 JAYAPURA Mamta4 NABIRE Mee Pago 845 1.190 71,0 924 8.314 11,1 41,15 KEPULAUAN YAPEN Saireri6 BIAK NUMFOR Saireri7 PANIAI Mee Pago 371 577 64,3 296 2.083 14,2 39,38 PUNCAK JAYA La Pago - 238 0,0 105 668 15,7 7,99 MIMIKA Mee Pago 1.370 1.903 72,0 893 6.187 14,4 43,2

10 BOVEN DIGOEL Anim Ha11 MAPPI Anim Ha12 ASMAT Anim Ha13 YAHUKIMO La Pago 146 249 58,6 49 22 222,7 140,714 PEGUNUNGAN BINTANG La Pago 2 191 1,0 137 639 21,4 11,215 TOLIKARA La Pago - 276 0,0 177 1.009 17,5 8,816 SARMI Mamta17 KEEROM Mamta18 WAROPEN Saireri19 SUPIORI Saireri20 MAMBERAMO RAYA Mamta21 NDUGA La Pago - 338 0,0 - 1 - 0,022 LANNY JAYA La Pago - 425 0,0 91 839 10,8 5,423 MAMBERAMO TENGAH La Pago 2 244 0,8 12 43 27,9 14,424 YALIMO La Pago 7 256 2,7 20 76 26,3 14,525 PUNCAK La Pago 7 323 2,2 4 61 6,6 4,426 DOGIYAI Mee Pago - 299 0,0 23 484 4,8 2,427 INTAN JAYA Mee Pago - 209 0,0 14 14 100,0 50,028 DEIYAI Mee Pago - 467 0,0 4 114 3,5 1,829 KOTA JAYAPURA Mamta

JUMLAH 2.758 8.118 34,0 3.550 27.031 13,1 23,6

No Kabupaten/Kota Wilayah Adat

Cakupan Penemuan Penderita TB (CDR) Cakupan ODHA on ARV

Page 78: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 74

3.2.2.29 Cakupan pelayanan kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat

bencana dan atau berpotensi bencana provinsi

Tahun 2020 target 100,0% realisasi 278,0 %, capaian kinerja 278,0% atau kinerja Sangat Baik. Pada tahun 2020 secara persentase adalah 278 % melebihi dari target yang ditentukan

100,0% hal ini terjadi karena pandemi covid-19 yang saat ini masih berlangsung, dimasukkan

kedalam capaian indikator Pelayanan Kesehatan terdampak krisis kesehatan akibat bencana.

Selain pandemic Covid-19 pada tahun 2020 terdapat terdapat 8 kejadian karena konflik yaitu :

1. Kabupaten Paniai terdapat konflik yang mengakibatkan 1 orang meninggal.

2. Kabupaten Mimika terdapat 5 kejadian konflik dengan mengakibatkan 1 orang meninggal dan

1 orang dirawat.

3. Kabupaten Pegunungan Bintang terdapat 1 kejadian konflik namun tidak terdapat korban jiwa

baik meninggal maupun luka-luka.

4. Kabupaten Nduga terdapat 1 kejadian konflik dengan 1 orang yang dirawat.

Kemudian terdapat 1 Kejadian Bencana Non Alam yaitu Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini

sedang berlangsung. Sampai dengan data per tanggal 31 Desember 2020 terdapat :

• Konfirmasi positif : 13.444

• Meninggal : 240

• Kontak erat : 9.840

• Suspek : 3.689

• Probabel : 127

Kegiatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam penanggulangan pendemi

Covid-19 adalah :

1. Melakukan distribusi Alat dan Obat-obatan untuk penanganan kasus Covid-19 di Provinsi

Papua.

2. Mendirikan Posko Covid-19 Dinas Kesehatan Provinsi Papua. 2 Melakukan pendistribusin

alkes ke kabupaten/kota yang memiliki kasus Covid-19. Update data Covid-19.

3. Mengkoordinir penanganan pandemi covid-19 dengan dinas kesehatan kab/kota dan rumah

sakit se-provinsi Papua.

Page 79: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 75

3.2.2.30 Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP)

Tahun 2020 target nilainya 85,0 sampai dengan laporan ini dibuat data ini belum tersedia. Pencapaian Nilai SAKIP tahun 2020 belum ada, namun untuk penilaian tahun 2019 Dinas

Kesehatan mendapatkan Nilai 84,92

3.2. Realisasi Anggaran Penyerapan Anggaran belanja langsung Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2020

bersumber APBD sebesar Rp. 133.327.352.210,14.- (76,5%) dari alokasi dana Rp.

174.376.359.092.04.- terjadi peningkatan penyerapan dana 6,9 % yang mana tahun 2019

penyerapannya 69,6 % dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan sebesar

Rp.267.536.145.700,- . Sedangkan penyerapan anggaran bersumber APBN Tahun 2020

sebesar Rp. 5.531.075.776.000.- (48,9 %) dari alokasi dana Rp. 11.303.403.000.-

Tabel 3.2.1 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2020

Awal Akhir Rp. % 1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 6.000.000.000 6.056.516.250,00 5.777.879.711,00 95,4 BAIK

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

56.516.250 2.300.000.000,00 2.004.117.000,00 87,1 BAIK

3 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

9.780.372.255 7.017.576.120,00 6.117.030.415,00 87,2 BAIK

4 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

850.000.000 8.260.000.000,00 4.939.244.033,00 59,8 KURANG

5 Program Pengawasan Obat dan Makanan

69.200.000 69.200.000,00 0,00 - KURANG

6 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia

1.629.127.650 1.364.455.650,00 796.494.650,00 58,4 KURANG

7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1.490.000.000 1.014.790.000,00 1.006.188.700,00 99,2 BAIK

8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 62.196.149.735 61.838.812.516,00 44.192.626.626,52 71,5 CUKUP9 Program Pengembangan Lingkungan

Sehat 1.069.552.535 583.476.990,00 160.121.000,00 27,4 KURANG

10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

6.085.733.495 11.190.975.530,00 9.098.578.548,00 81,3 BAIK

KETNO PROGRAM /KEGIATAN REALISASI PAGU (Rp)

Page 80: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 76

Khusus untuk Penyerapan anggaran belanja langsung dalam pelaporan ini dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu Program dengan penyerapan dana : • BAIK jika penyerapan dananya : >= 80 %. • CUKUP jika penyerapan dananya : 65% - < 80% • KURANG jika penyerapan dananya : <= 65% Maka dari 19 program belanja langsung di Dinas Kesehatan Provinsi Papua setelah direvisi tinggal 18 program penyerapan dana sebagai berikut : Sebanyak 12 program (66,7%) dengan penyerapan dana katagori BAIK, sebanyak 1 program (5,6%) dengan penyerapan dana katagori CUKUP, dan sebanyak 5 program (27,8%) dengan penyerapan dana katagori KURANG. Adapun Program- Program yang penyerapan dananya KURANG yaitu :

3.2.1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Penyerapannya 59,8 % diakibatkan karena Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi (DAK) kegiatannya berupa pemberian insentif tenaga medis dan paramedis dalam

Awal Akhir Rp. % 11 Program Kemitraan Peningkatan

Pelayanan Kesehatan 301.556.680 0,00 #DIV/0!

12 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak

667.081.320 456.652.924,00 365.931.088,00 80,1 BAIK

13 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

3.400.006.029 14.016.789.382,00 12.626.320.180,00 90,1 BAIK

14 Program Upaya Kesehatan Perorangan

81.430.099.370 27.790.521.804,00 16.180.427.760,00 58,2 KURANG

15 Program Sumber Daya Kesehatan 41.162.768.323 20.774.880.040,04 18.836.046.655,62 90,7 BAIK16 Program Peningkatan Pelayanan

Laboratorium 16.629.020.000 5.744.140.500,00 5.699.947.900,00 99,2 BAIK

17 Program Pengembangan Data dan Informasi

1.193.499.996 597.199.376,00 520.752.626,00 87,2 BAIK

18 Program Peningkatan Kesehatan Jiwa Masyarakat

460.600.000 460.600.000,00 409.057.907,00 88,8 BAIK

19 Upaya Kesehatan Perorangan 12.865.907.205 4.839.772.010,00 4.596.587.410,00 95,0 BAIKJumlah Belanja Langsung 247.337.190.843,00 174.376.359.092,04 133.327.352.210,14 76,5 CUKUPBelanja Tidak Langsung 54.416.241.420,00 54.416.241.420,00 46.927.776.587,00 86,2 TOTAL 301.753.432.263,00 228.792.600.512,04 180.255.128.797,14 78,8

KETNO PROGRAM /KEGIATAN REALISASI PAGU (Rp)

Page 81: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 77

penanganan Covid-19 yang bekerja di RSUD Jayapura terlambat dalam pengajuan klaim atau tagihan yang kedua ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang mengakibatkan dana Rp. 3.161.100.000 (41,0 %) tidak dapat dicairkan.

3.2.2. Program Pengawasan Obat dan Makanan Kegiatan pengawasan obat dan makanan dilakukan untuk melindungi konsumen dari

peredaran obat dan makanan ilegal dan sudah lewat ijin edar. Penyerapannya 0,0 % diakibatkan karena pada saat mau dijalankan dana tidak tersedia di kas, sehingga pada akhirnya karena kondisi pandemi Covid-19 kegiatan ini diusulkan untuk ditiadakan atau direvisi. Namun karena kesalahan administrasi pada saat dilakukan revisi maka kegiatan pengawasan obat dan makanan masih ada dalam DPA. Kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan keterbatasan dalam pelaksanakan kegiatan sehingga kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan.

3.2.3. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia Penyerapannya 58,4 % diakibatkan karena keterlambatan dalam pencairan dana

mengakibatkan kegiatan yang direncanakan tidak dapat dijalankan karena keterbatasan waktu pelaksanaan dan adanya pandemi Covid-19. Terdapat 3 kegiatan yang tidak dapat dijalankan yaitu : Pengembangan Obat Asli Daerah, Penilaian Pemanfaatan TOGA, dan Pelatihan Akupressur Bagi Tenaga Medis Puskesmas.

3.2.4. Program Pengembangan Lingkungan Sehat Penyerapannya 27,4 % diakibatkan karena Biaya senilai Rp.197.770.000 (33,93%) dari

program Pengembangan Lingkungan Sehat dianggarkan untuk penyediaan alat dan bahan Sanitasi namun pengusaha yang telah ditunjuk tidak mampu melaksanakan pekerjaan tersebut, karena tidak melengkapi administrasi yang dipersyaratkan. Hal ini menyebabkan alat dan bahan sanitasi yang sangat berguna bagi masyarakat terutama di masa pandemi ini, tidak dapat tersedia. Selain itu, kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan kegiatan-kegiatan yang bersifat pertemuan dengan mengumpulkan massa harus ditiadakan dalam hal ini pengukuran kebugaran jasmani, dimana total anggaran dari kegiatan tersebut senilai Rp.160.995.490 (27,62%).

3.2.5. Program Upaya Kesehatan Perorangan

Penyerapannya 58,2 % diakibatkan karena gagal lelang kegiatan Peningkatan Fasilitas Mini Hospital Dalam rangka PON XX dengan Pagu dana sebesar Rp. 6.542.272.743.- tidak dapat terealisasi.

Page 82: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LKj 2020 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA

Hlm 78

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Papua disusun berdasarkan PERMENPAN

RB RI Nomor 53 Tahun 2014 yang terdiri dari Kebijakan Umum Anggaran Tahun Anggaran 2020,

serta Penetapan Perjanjian Kinerja tahun 2020 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi

yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian

sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang

mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai

dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Kesehatan Provinsi Papua pada tahun anggaran

2020 merupakan tahun ke-2 dari Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tahun

2019-2023. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan

diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu, untuk target-target yang

belum tercapai perlu diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.

Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Provinsi Papua tahun 2020 ini diharapkan dapat

dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi auntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan sebagai

bahan pertimbangan BAPPEDA untuk perencanaan Tahun berikutnya, penyempurnaan

pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan

yang diperlukan.

Page 83: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

LAMPIRAN

Page 84: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020
Page 85: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

41

Men

ingka

tnya

aks

es d

an k

ualita

s pe

layan

an k

eseh

atan

das

ar d

an

rujuk

an

1.1

Caku

pan

Dist

rik m

emilik

i mini

mal

1 Pu

skes

mas

yan

g be

rser

tifika

si ak

redit

asi

%30

,827

,828

,829

,830

,8Pr

ogra

m U

paya

Ke

seha

tan

Mas

yara

kat

Pem

binaa

n Ak

redit

asi

Pusk

esm

as33

8.85

3.50

0

Perte

mua

n Ko

ordin

asi

Akre

ditas

i FKT

P28

3.58

0.00

0

Pem

binaa

n Te

knis

Prog

ram

Pe

layan

an P

rimer

227.

566.

500

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an O

bat

Asli I

ndon

esia

Peng

emba

ngan

Oba

t Asli

Da

erah

75.6

00.0

00

Wor

ksho

p Ob

at T

radis

ional

Berb

asis

Wila

yah

Adat

378.

432.

500

Penil

aian

Pem

anfa

atan

TO

GA26

1.00

0.00

0

Perte

mua

n da

ta ja

ringa

n inf

orm

asi d

an d

okum

enta

si SP

3T

396.

376.

850

Peng

emba

ngan

st

anda

risas

i tan

aman

oba

t ba

han

alam

indo

nesia

118.

050.

000

Pelat

ihan

Akup

ress

ur B

agi

Tena

ga M

edis

Pusk

esm

as39

9.66

8.30

0

1.2

Caku

pan

Rum

ah S

akit

yang

te

rser

tifika

si A

kred

itasi

%62

,859

,860

,861

,862

,8Up

aya

Kese

hata

n Pe

rora

ngan

Bim

binga

n Te

knis

Akre

ditas

i Rum

ah S

akit

328.

753.

500

Pem

binaa

n Pe

rsiap

an

Akre

ditas

i Rum

ah S

akit

281.

678.

905

Mon

itorin

g da

n Ev

aluas

i Pe

laksa

naan

ASP

AK d

an

SIRS

Onli

ne d

i Kab

/Kot

a

255.

474.

800

Duku

ngan

tena

ga

kese

hata

n da

n Fa

silita

s Ke

seha

tan

dalam

pe

laksa

naan

PON

di P

apua

ta

hun

2020

12.0

00.0

00.0

00

PERJ

ANJIA

N KI

NERJ

A DI

NAS

KESE

HATA

N PR

OVIN

SI P

APUA

TAH

UN 2

020

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

Page 86: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

4

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

1M

ening

katn

ya a

kses

dan

kua

litas

pelay

anan

kes

ehat

an d

asar

dan

ru

jukan

1.3

Caku

pan

Oran

g As

li Pap

ua ti

dak

mam

pu y

ang

terla

yani

men

ggun

akan

jam

inan

kese

hata

n Pa

pua

%44

,041

,042

,043

,044

,0Pr

ogra

m U

paya

Ke

seha

tan

Pero

rang

anPe

laksa

naan

Kar

tu P

apua

Se

hat

22.8

16.0

00.0

00

Peng

emba

ngan

fasy

anke

s di

5(lim

a) re

giona

l du

kung

an p

elaks

anaa

n KP

S

58.1

75.0

00.0

00

Wor

ksho

p St

anda

r Ak

redit

asi R

S KA

RS e

disi I

43

9.09

9.37

0

2M

ening

kat k

ualita

s pe

layan

an

kese

hata

n ibu

dan

ana

k2.

1Ca

kupa

n ku

njung

an ib

u ha

mil K

4 %

30,0

27,0

28,0

29,0

30,0

Prog

ram

Pen

ingka

tan

Kese

lamat

an Ib

u M

elahir

kan

dan

Anak

Mon

ev d

an b

imte

k da

n va

lidas

i dat

a da

ri pe

ngelo

la pr

ogra

m P

rovin

si ke

Ka

b/Ko

ta

294.

813.

690

2.2

Caku

pan

perto

longa

n pe

rsali

nan

di fa

silita

s k

eseh

atan

%

25,0

22,0

23,0

24,0

25,0

Penin

gkat

an K

apas

itas

Tena

ga d

alam

pen

cata

tan

dan

pelap

oran

bag

i pe

ngelo

la da

ta K

IA

372.

267.

630

2.3

Caku

pan

Neon

atus

%

25,0

22,0

23,0

24,0

25,0

2.4

Caku

pan

pelay

anan

ana

k ba

lita

%20

,017

,018

,019

,020

,02.

5Pr

evale

nsi b

alita

san

gat k

urus

dan

ku

rus

(stu

nting

) %

27,0

24,0

25,0

26,0

27,0

Prog

ram

Per

baika

n Gi

zi M

asya

raka

tPe

latiha

n Su

rveil

ence

Ke

wasp

adaa

n Pa

ngan

, Gi

zi, P

eman

taua

n St

atus

Gi

zi di

Daer

ah B

erm

asala

h Ke

seha

tan

18.0

00.0

00.0

00

Pem

beria

n ta

mba

han

mak

anan

dan

vita

min

43.5

26.9

13.0

00

Perte

mua

n pe

ncat

atan

dan

pe

lapor

an p

rogr

am g

izi66

9.23

6.73

5

2.6

Caku

pan

mas

yara

kat a

kses

te

rhad

ap a

ir b

ersih

%

43,5

40,5

41,5

42,5

43,5

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Lingk

unga

n Se

hat

Peng

awas

an K

ualita

s Ai

r

14

8.59

9.44

5

Pem

binaa

n Ke

buga

ran

Jasm

ani

409.

663.

200

Page 87: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

4

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

2.7

Caku

pan

kelua

rga

akse

s te

rhad

ap

sanit

asi

%20

,017

,018

,019

,020

,0Pr

ogra

m

Peng

emba

ngan

Lin

gkun

gan

Seha

t

Penin

gkat

an k

emam

puan

pe

tuga

s ke

seha

tan

dalam

pe

laksa

naan

san

itasi

tota

l be

rbas

is m

asya

raka

t (

STBM

)

511.

289.

890

2.8

Caku

pan

PHBS

%

35,0

32,0

33,0

34,0

35,0

Prog

ram

Pro

mos

i Ke

seha

tan

dan

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t

Peng

emba

ngan

med

ia pr

omos

i dan

info

rmas

i sa

dar h

idup

seha

t

1.30

0.00

0.00

0

2.9

Caku

pan

Poya

ndu

Aktif

%

72,0

69,0

70,0

71,0

72,0

Prog

ram

Pro

mos

i Ke

seha

tan

dan

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t

Pend

ataa

n Pe

ngem

bang

an

Upay

a Ke

seha

tan

Berb

asis

Mas

yara

kat (

UKB

M )

100.

000.

000

Peng

emba

ngan

Sak

a Bh

akti

Husa

da (

SBH

)90

.000

.000

3M

enur

unny

a an

gka

kesa

kitan

3.1

Caku

pan

Kab/

Kota

yan

g m

enca

pai

elim

inasi

mala

ria

%13

,810

,811

,812

,813

,8Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gulan

gan

Peny

akit

Men

ular

Pem

bera

ntas

an P

enya

kit

Mala

ria1.

735.

300.

000

Mon

ev T

erpa

du

(AID

S,TB

,Mala

ria)

199.

533.

760

3.2

Caku

pan

ODHA

yan

g m

enda

patk

an

peng

obat

an A

RV ru

tin

%12

,89,

810

,811

,812

,8Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gulan

gan

Peny

akit

Men

ular

Penc

egah

an d

an

Pem

bera

ntas

an P

enya

kit

IMS-

HIV/

AIDS

602.

400.

000

3.3

Caku

pan

peng

obat

an s

emua

kas

us

TB (c

ase

det

ectio

n ra

te/C

DR) y

ang

dioba

ti

%75

,072

,073

,074

,075

,0Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gulan

gan

Peny

akit

Men

ular

Pena

nggu

langa

n pe

nyak

it TB

C70

9.60

0.00

0

33.

4Ju

mlah

Kum

ulatif

Kab

/Kot

a de

ngan

50

% D

esa

/ Kelu

raha

n ya

ng

mela

ksan

akan

Pos

bind

u

Kab

2,0

0,0

0,0

1,0

2,0

Prog

ram

Pen

cega

han

dan

Pena

nggu

langa

n Pe

nyak

it M

enula

r

Pena

nggu

langa

n Pe

nyak

it Ti

dak

Men

ular

448.

200.

000

Pena

nggu

langa

n Pe

nyak

it He

patit

is23

1.92

5.00

0

3.5

Caku

pan

Pusk

esm

as y

ang

men

yedia

kan

laya

nan

kese

hata

n jiw

a da

n NA

PZA

%7,

64,

65,

66,

67,

6Pr

ogra

m P

ening

kata

n Ke

seha

tan

Jiwa

Mas

yara

kat

Pelay

anan

Kes

ehat

an J

iwa

di Ka

bupa

ten/

Kota

460.

600.

000

Page 88: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

4

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

3.6

Caku

pan

imun

isasi

dasa

r len

gkap

(ID

L)

%74

,071

,072

,073

,074

,0Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gulan

gan

Peny

akit

Men

ular

Penin

gkat

an p

elaya

nan

Imun

isasi

di Pr

ovins

i dan

Ka

bupa

ten

468.

020.

000

3.7

Caku

pan

pelay

anan

kes

ehat

an b

agi

pend

uduk

pad

a ko

ndisi

keja

dian

luar

biasa

%10

010

0,0

100,

010

0,0

100,

0Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gulan

gan

Peny

akit

Men

ular

Pem

bera

ntas

an P

enya

kit

DBD

235.

700.

000

Erad

ikasi

Polio

, red

uksi

Cam

pak

dan

elim

inasi

Teta

nus

518.

377.

735

Penin

gkat

an P

enge

ndali

an

dan

Penc

egah

an IS

PA d

i W

ilaya

h Re

giona

l

267.

502.

000

3.8

Jum

lah K

umula

tif K

ab/K

ota

deng

an

angk

a P

reva

lensi

Kust

a <1

per

10

.000

pen

dudu

k

Kab

1512

,013

,014

,015

,0Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gulan

gan

Peny

akit

Men

ular

Pem

bera

ntas

an P

enya

kit

Kust

a25

6.54

0.00

0

3.9

Jum

lah K

ab/K

ota

yang

men

capa

i eli

mina

si fila

ria

Kab

85,

06,

07,

08,

0Pr

ogra

m P

ence

gaha

n da

n Pe

nang

gulan

gan

Peny

akit

Men

ular

Pena

nggu

langa

n Pe

nyak

it Fi

larias

is25

2.05

0.00

0

Pena

nggu

langa

n Pe

nyak

it Ta

enias

is16

0.58

5.00

0

4M

engo

ptim

alkan

sum

ber d

aya

kese

hata

n4.

1Ca

kupa

n pu

skes

mas

yan

g m

emen

uhi s

tand

ar k

eten

agaa

n m

inmal

5 jen

is te

naga

(Per

awat

, Bi

dan,

Kes

ling,

Gizi,

Anali

s Ke

seha

tan)

%38

3838

3838

Prog

ram

Pen

ingka

tan

Pelay

anan

La

bora

toriu

m

Peng

adaa

n Pe

ralat

an

Labo

rato

rium

8.75

0.00

0.00

0

Peng

adaa

n Pe

ralat

an

Labo

rato

rium

(DAK

)64

5.99

9.00

0

Peng

adaa

n Ba

han

pem

eriks

aan

Labo

rato

rium

5.74

7.39

8.50

0

Bim

binga

n Te

hnik

ke

Kabu

pate

n/Ko

ta61

0.00

0.00

0

Penja

mina

n M

utu

Labo

rato

rium

875.

622.

500

4Pr

ogra

m S

umbe

r Day

a Ke

seha

tan

Seko

lah M

enen

gah

Kejur

uan

Anali

s Ke

seha

tan

3.31

8.36

1.00

0

Page 89: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

4

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

44.

2Ca

kupa

n Pu

skes

mas

yan

g m

empu

nyai

ket

erse

diaan

oba

t &

vaks

in

%82

79,0

80,0

81,0

82,0

Prog

ram

Oba

t dan

Pe

rbek

alan

Kese

hata

nPe

ningk

atan

mut

u lay

anan

fa

rmas

i kom

unita

s da

n ru

mah

sak

it

675.

605.

600

Peng

iriman

dan

Relo

kasi

Obat

buf

fer s

tok

dan

prog

ram

Pro

vinsi

ke

Kab

dan

14 ti

tik te

risoli

r

163.

050.

000

Mon

itorin

g pe

man

faat

an

buffe

r sto

ck d

i GF

K/RS

/PKM

dan

pos

oba

t ka

mpu

ng s

erta

eva

luasi

hasil

mag

ang

tena

ga G

F ka

b/ko

ta

335.

900.

000

Peng

adaa

n ob

at b

uffe

r st

ock

prov

insi

2.76

9.36

4.56

3

Peng

adaa

n ob

at-o

bata

n un

tuk

prog

ram

HIV

/AID

S37

1.07

7.78

7

Peng

adaa

n ob

at-o

bata

n pr

ogra

m P

2M38

0.71

0.75

0

Peng

adaa

n log

istik

Non

Oat P

rovin

si Pa

pua

297.

652.

250

Peng

adaa

n re

agen

IMS

Prov

insi P

apua

91.9

97.9

50

Peng

elolaa

n Pe

rbek

alan

Farm

asi/G

udan

g Ob

at

Buffe

r Sto

ck P

rovin

siPe

ningk

atan

Kap

asita

s SD

M K

efar

mas

ian d

i Ap

otek

132.

300.

000

Peny

ediaa

n Da

na D

istrib

usi

Obat

,Vak

sin d

an R

eage

n da

ri In

stala

si Fa

rmas

i Pr

ovins

i Ke

IFK

dan

RS

1.85

3.95

1.35

5

Page 90: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

4

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

Duku

ngan

sar

ana

dan

pras

aran

a ob

at d

an

perb

ekala

n ke

seha

tan

serta

m

anaje

men

ber

sum

ber

DAK

1.85

3.32

7.00

0

Penin

gkat

an P

rasa

rana

dan

Sa

rana

Pen

unjan

g fa

rmas

i (B

OK)

855.

435.

000

Prog

ram

Pen

gawa

san

Obat

dan

Mak

anan

Penin

gkat

an p

enga

wasa

n ke

aman

an p

anga

n da

n ba

han

berb

ahay

a

69.2

00.0

00

44.

3Pe

rsen

tase

Pela

ksan

aan

Dikla

t se

suai

stan

dart

%75

72,0

73,0

74,0

75,0

Prog

ram

Sum

ber D

aya

Kese

hata

nPe

mbin

aan

dan

Peng

awas

an M

utu

Tena

ga

Kese

hata

n

10.9

19.3

85.7

87

Pelat

ihan

anali

si ke

butu

han

diklat

di r

egion

al Pa

pua

1.66

1.68

1.62

5

Pem

binaa

n Or

ganis

asi

Prof

esi B

idang

Kes

ehat

an32

8.60

7.56

0

Mon

itorin

g da

n Ev

aluas

i te

naga

Kes

ehat

an2.

049.

190.

201

Train

ing N

eed

Ases

smen

t (T

NA)

374.

000.

000

Pelak

sana

an A

kred

itasi

Balai

Pela

tihan

tena

ga

kese

hata

n se

baga

i pus

at

pelat

ihan

lokal

terb

aik d

i Pa

pua

400.

050.

520

Pem

binaa

n pe

renc

anaa

n ke

butu

han

SDM

Kes

ehat

an31

1.17

1.34

0

Pem

bang

unan

ged

ung

dan

pera

latan

ser

ta

pem

eliha

raan

bap

elkes

5.89

5.46

7.85

5

Sosia

lisas

i Sas

aran

Kine

rja

Pega

wai (

SKP)

1.03

6.47

8.06

0

Page 91: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

4

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

Peng

awas

an A

lkes

di sa

rana

fasil

itas

pelay

anan

ke

seha

tan

(Fas

yank

es)

234.

123.

775

Pem

anta

uan

pere

dara

n Al

kes

di Ap

otik

dan

Toko

Al

kes.

45.0

00.0

00

Pem

bang

unan

Sar

ana

dan

Pras

aran

a BA

PELK

ES

(DAK

)

5.53

8.00

0.60

0

5M

ening

katn

ya p

elaya

nan

kese

hata

n d

i Dae

rah

Terti

ngga

l Te

rdep

an,

Terlu

ar d

an T

erte

ntu

5.1

Caku

pan

pusk

esm

as s

esua

i sta

ndar

di

daer

ah p

erba

tasa

n %

8077

,078

,079

,080

,0

5.2

Caku

pan

daer

ah te

risoli

r / te

rpen

cil

yang

dila

yani

SAT

GAS

KIJA

NG

Jmh

pe

tuga

s 96

93,0

94,0

95,0

96,0

Prog

ram

Sum

ber D

aya

Kese

hata

nSa

tuan

tuga

s pe

layan

an

kese

hata

n ka

ki te

lanjan

g/jal

an k

aki,

pelay

anan

tera

pung

dan

te

rban

g (S

atga

s Ki

jang)

9.05

1.25

0.00

0

55.

3Ca

kupa

n pe

layan

an k

eseh

atan

Ibu

dan

Anak

dan

gizi

%

3027

,028

,029

,030

,0

5.4

Caku

pan

Peny

akit

Men

ular e

ndem

ik (K

usta

, Fila

ria/K

aki G

ajah,

fram

busia

da

n ke

cacin

gan)

%30

27,0

28,0

29,0

30,0

5.5

Caku

pan

pelay

anan

kes

ehat

an b

agi

pend

uduk

ter

dam

pak

krisi

s ke

seha

tan

akiba

t be

ncan

a da

n a

tau

berp

oten

si be

ncan

a pr

ovins

i

%10

097

,098

,099

,010

0,0

6M

engo

ptim

alkan

tat

a ke

lola

pem

erint

ahan

6.1

Nilai

Sist

em A

kunt

abilit

as In

stan

si

Pem

erint

ah (S

AKIP

) Ni

lai84

84,0

Prog

ram

Pela

yana

n Ad

mini

stra

si Pe

rkan

tora

n

Peny

ediaa

n jas

a su

rat

men

yura

t30

.000

.000

Peny

edia

jasa

kom

unika

si,

sum

ber d

aya

air d

an lis

trik

1.62

4.45

0.00

0

Peny

edia

jasa

pem

eliha

ran

dan

periz

inan

kend

araa

n din

as/o

pera

siona

l

206.

000.

000

Peny

edia

jasa

kebe

rsiha

n ka

ntor

2.54

4.76

0.00

0

Page 92: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

TW 1

TW 2

TW 3

TW 4

13

45

4

NoSa

sara

n St

rate

gis

Ese

lon

IINo

Indi

kato

r Kin

erja

Sa

tuan

Targ

et

Ang

gara

n (R

p)

Renc

ana

Aksi

Tar

get p

er

Tri W

ulan

(TW

)20

20Ke

giat

an

6

Prog

ram

Peny

ediaa

n jas

a pe

rbaik

an

pera

latan

kan

tor

120.

000.

000

Peny

ediaa

n ala

t tuli

s ka

ntor

49.0

01.0

30

Peny

ediaa

n ba

han

baca

an

dan

pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

344.

222.

900

Peny

ediaa

n m

akan

an d

an

minu

man

380.

566.

070

Rapa

t-rap

at k

ordin

asi d

an

kons

ultas

i ke

luar d

aera

h70

1.00

0.00

0

Prog

ram

Pen

ingka

tan

Sara

na d

an P

rasa

rana

Ap

arat

ur

Peng

adaa

n ke

ndar

aan

dinas

/ope

rasio

nal

56.5

16.2

50

Prog

ram

Kem

itraa

n Pe

ningk

atan

Pela

yana

n Ke

seha

tan

Peng

elolaa

n m

itra

pem

bang

unan

kes

ehat

an30

1.55

6.68

0

Prog

ram

Keb

ijaka

n da

n M

anaje

men

Pe

mba

ngun

an

Kese

hata

n

Loka

kary

a Pe

nyus

unan

Pr

ogra

m30

0.00

2.61

7

Mon

itorin

g da

n Su

perv

isi

pere

ncan

aan

serta

sin

kron

isasi

Prog

ram

835.

983.

600

Pend

ampin

gan

Pere

ncan

aan

pada

dae

rah

berm

asala

h Ke

seha

tan

2.26

4.01

9.81

2

Prog

ram

Pe

ngem

bang

an

Data

/Info

rmas

i

Peng

elolaa

n da

ta/in

form

asi

kese

hata

n67

2.47

6.16

1

Peny

usun

an P

rofil

Kese

hata

n Pr

ovins

i52

1.02

3.83

5

Jum

lah

24

7.33

7.19

0.84

3

Page 93: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020

Jum

lah

Ang

gara

n un

tuk

kese

luru

han

prog

ram

bai

k pr

ogra

m u

tam

a m

aupu

n pe

nduk

ung

adal

ah :

Prog

ram

Ang

gara

n (R

p)Su

mbe

r Dan

a

1P

rogr

am P

elay

anan

Adm

inis

trasi

Per

kant

oran

6.

000.

000.

000

AP

BD

2P

rogr

am P

enin

gkat

an S

aran

a da

n P

rasa

rana

Apa

ratu

r

5

6.51

6.25

0 A

PB

D5

Pro

gram

Oba

t dan

Per

beka

lan

Kes

ehat

an

9.78

0.37

2.25

5 A

PB

D6

Pro

gram

Upa

ya K

eseh

atan

Mas

yara

kat

850.

000.

000

AP

BD

7P

rogr

am P

enga

was

an O

bat d

an M

akan

an

6

9.20

0.00

0 A

PB

D8

Pro

gram

Pen

gem

bang

an O

bat A

sli I

ndon

esia

1.

629.

127.

650

AP

BD

9P

rogr

am P

rom

osi K

eseh

atan

dan

Pem

berd

ayaa

n M

asya

raka

t

1.49

0.00

0.00

0 A

PB

D10

Pro

gram

Per

baik

an G

izi M

asya

raka

t

62

.196

.149

.735

A

PB

D11

Pro

gram

Pen

gem

bang

an L

ingk

unga

n S

ehat

1.

069.

552.

535

AP

BD

12P

rogr

am P

ence

gaha

n da

n P

enan

ggul

anga

n P

enya

kit M

enul

ar

6.08

5.73

3.49

5 A

PB

D13

Pro

gram

Kem

itraa

n P

enin

gkat

an P

elay

anan

Kes

ehat

an

30

1.55

6.68

0 A

PB

D14

Pro

gram

Pen

ingk

atan

Pel

ayan

an A

nak

Bal

itaA

PB

D15

Pro

gram

Pen

ingk

atan

Kes

elam

atan

Ibu

Mel

ahirk

an d

an A

nak

667.

081.

320

AP

BD

16P

rogr

am K

ebija

kan

dan

Man

ajem

en P

emba

ngun

an K

eseh

atan

3.

400.

006.

029

AP

BD

17P

rogr

am P

enin

gkat

an K

eseh

atan

Per

oran

gan

81.4

30.0

99.3

70

AP

BD

18P

rogr

am S

umbe

r Day

a K

eseh

atan

41.1

62.7

68.3

23

AP

BD

19P

rogr

am P

enin

gkat

an P

elay

anan

Lab

orat

oriu

m

16

.629

.020

.000

A

PB

D20

Pro

gram

Pen

gem

bang

an D

ata/

Info

rmas

i

1.19

3.49

9.99

6 A

PB

D21

Pro

gram

Pen

ingk

atan

Kes

ehat

an J

iwa

Mas

yara

kat

460.

600.

000

AP

BD

22U

paya

Kes

ehat

an P

eror

anga

n

12

.865

.907

.205

A

PB

D

Jum

lah

Ang

gara

n A

PBD

247.

337.

190.

843

Page 94: Sampul LKJ Dinkes Papua 2020