sampling audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi.rtf

Upload: listiyanuraini

Post on 02-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    1/18

    SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN

    PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI

    Pada bab ini akan dibahas sampling non statistik dan sampling statistik untuk

    pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. Standar audit (SA 530)

    mendefinisikan sampling audit sebagai berikut :

    Penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100 unsur dalam suatu populasi

    audit !ang rele"an sedemikian rupa sehingga semua unit sampling memiliki peluang

    !ang sama untuk dipilih untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk

    menarik kesimpulan tentang populasi se#ara keseluruhan.

    SAMPEL REPRESENTATIF

    Sampel representatif adalah sampel !ang memiliki karakteristik !ang hampir sama

    dengan karakteristik populasi. $al ini berarti bah%a unsur sampel serupa dengan

    unsur !ang tidak diikutsertakan dalam sampel.

    &isiko non'sampling adalah risiko bah%a suatu pengujian audit tidak dapat

    mengungkapkan adan!a pen!impangan dalam sampel. ua pen!ebab risiko non'

    sampling adalah : auditor gagal mengetahui adan!a pen!impangan dan tidak tepat

    atau tidak efektifn!a prosedur audit.

    &isiko sampling adalah risiko auditor men#apai suatu kesimpulan !ang keliru karena

    sampel tidak men#erminkan populasi. &isiko sampling adalah bagian inheren dari

    sampling !ang disebabkan karena pengujian tidak dilakukan terhadap keseluruhan

    populasi.

    Auditor mempun!ai dua #ara untuk mengontrol risiko sampling !aitu :

    1. *engubah ukuran sampel

    2. *enggunakan metode !ang tepat untuk memilih unsur sampel dari populasi

    1

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    2/18

    SAMPLING STATISTIK DAN SAMPLING NON-STATISTIK SERTA

    PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK DAN NON-PROBABILISTIK

    SAMPLING STATISTIK DAN SAMPLING NON-STATISTIK

    *etode sampling audit dapat dibagi menjadi dua golongan besar !akni sampling

    statistik dan sampling non'statistik. +edua kategori ini serupa karena keduan!a terdiri

    dari tiga tahapan !aitu :

    1. *eren#anakan sampel

    2. *emilih sampel dan melakukan pengujian

    3. *enge"aluasi hasil

    ,indakan'tindakan tahap demi tahap :

    Tindakan Langkah

    *enentukan bah%a ukuran sampel adalah 100 1. *eren#anakan sampel

    *emutuskan 100 unsur mana !ang akan dipilih

    dari populasi

    *elaksanakan prosedur audit pada 100 unsur

    !ang dipilih dan menentukan bah%a terdapat

    tiga pen!impangan

    2. *emilih sampel

    *elakukan sampel

    *enarik kesimpulan tentang kemungkinan

    tingkat pen!impangan dalam populasi ketika

    diketahui bah%a tingkat pen!impangan dalam

    sampel adalah 3 persen

    3. *enge"aluasi hasil

    Sampling statistik berbeda dari sampling non'statistik. alam metode sampling

    statistik dengan menerapkan aturan matematika auditor dapat mengkuantifikasi

    2

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    3/18

    (mengukur) risiko sampling dalam peren#anaan sampel (tahap 1) dan dalam

    menge"aluasi hasil (tahap 3).

    alam sampling non'statistik auditor tidak mengkuantifikasi risiko sampling.

    Auditor memilih unsur'unsur sampel !ang di!akinin!a akan memberi informasi !ang

    paling bermanfaat dalam situasi !ang dihadapi dan men#apai kesimpulan tentang

    populasi berdasarkan hasil pertimbangann!a.

    PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK DAN NON-PROBABILISTIK

    Pemilihan sampel probabilistik auditor memilih unsur'unsur sampel se#ara a#ak

    (random) !ang setiap unsur populasin!a memiliki probabilitas !ang diketahui untuk

    dimasukkan dalam sampel.

    alam pemilihan sampel non'probabilistik auditor memilih unsur sampel dengan

    menggunakan pertimbangan profesionaln!a tidak menggunakan metoda

    probabilistik.

    PENERAPAN SAMPLING STATISTIK DAN NON-STATISTIK DALAM

    PRAKTIK SERTA METODA PEMILIHAN SAMPEL

    Ada tiga tipe metoda pemilihan sampel !ang la-im !ang berhubungan dengan

    sampling audit non'statistik. +etigan!a adalah non'probabilistik. Ada empat tipe

    metoda pemilihan sampel !ang berhubungan dengan sampling audit statistik.

    +eempat metoda tersebut adalah probabilistik.

    *etoda pemilihan sampel non'probabilistik (judgemental) terdiri dari :

    1. Pemilihan sampel langsung (Directed sample selection)

    2. Pemilihan sampel blok (Block sample selection)

    3. Pemilihan sampel sembarang (Haphazard sample selection)

    *etoda pemilihan sampel probabilistik terdiri dari :

    3

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    4/18

    1. Pemilihan sampel a#ak sederhana (simple random sample selection)

    2. Pemilihan sampel sistematik (systematic sample selection)

    3. Pemilihan sampel probabilitas proportional dengan ukuran (probability

    Proportional to size sample selection)

    4. Pemilihan sampel berjenjang (Stratified sample selection)

    METODA PEMILIHAN SAMPEL NONPROBABILISTIK

    *etoda pemilihan sampel non'probabilistik adalah metoda'metoda !ang tidak

    memenuhi pers!aratan teknis untuk pemilihan sampel probabilistik.

    PEMILIHAN SAMPEL LANGSUNG

    Auditor sengaja memilih setiap unsur di dalam sampel berdasarkan kriteria menurut

    pertimbangann!a sendiri dan tidak memilihn!a se#ara a#ak. e%asa ini pendekatan

    !ang digunakan terdiri dari :

    Unsur ang Pa!ing Mungkin B"risi K"sa!ahan P"na#ian

    Auditor sering kali bisa mengidentifikasi unsur populasi mana !ang paling mungkin

    berisi kesalahan pen!ajian. alam menge"aluasi sampel sema#am itu auditor

    biasan!a beranggapan bah%a apabila dari unsur !ang dipilih tidak ada !ang kesalahan

    pen!ajian maka populasi diperkirakan tidak mengandung kesalahan pen!ajian se#ara

    material.

    Unsur ang B"risi Karak$"ris$ik P%&u!asi T"r$"n$u

    engan memilih satu atau lebih unsur !ang memiliki karakteristik populasi !ang

    berbeda auditor mungkin bisa meran#ang sampel !ang representatif.

    Unsur B"rni!ai Ru&iah B"sar

    4

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    5/18

    Auditor kadang kadang dapat memilih sampel !ang men#akup sebagian besar dari

    total rupiah populasi dan dengan #ara itu dapat mengurangi risiko menarik

    kesimpulan !ang tidak tepat karena tidak memeriksa unsur'unsur !ang ke#il.

    PEMILIHAN SAMPEL BLOK

    Auditor memilih unsur pertama dalam suatu blok dan selanjutn!a dipilih se#ara

    berurutan. Penggunaan sampel blok biasan!a dapat diterima han!a apabila jumlah

    blok !ang digunakan #ukup ban!ak. Apabila han!a sedikit blok !ang digunakan

    probabilitas untuk mendapatkan satu sampel !ang tidak representatif akan terlalu

    besar terutama bila terjadi pergantian pega%ai terjadi perubahan sistem akuntansi

    dan adan!a sifat musiman seperti !ang sering dijumpai dalam ban!ak bisnis.

    P"'i!ihan Sa'&"! S"'(arangan )haphazard*

    Adalah pemilihan unsur'unsur tanpa suatu bias !ang disadari oleh auditor. alam hal

    seperti ini auditor memilih unsur populasi tanpa mempertimbangkan ukuran sumber

    ataupun karakteristik pembeda lainn!a.

    +elemahan paling serius pemilihan sampel sembarangan adalah sulitn!a memegang

    teguh untuk sepenuhn!a tidak bias dalam pemilihan. +arena pelatihan auditor dan

    bias !ang tidak disengaja unsur populasi tertentu akan lebih besar kemungkinann!a

    untuk dimasukkan dalam sempel ketimbang !ang lainn!a.

    METODA PEMILIHAN SAMPEL PROBABILISTIK

    Sampling statistik mengharuskan digunakann!a sampel probabilistik untuk

    menghitung risiko sampling. ntuk sampel probabilistik auditor tidak menggunakan

    pertimbangan (judgement) tentang unsur sampel mana !ang akan dipilih ke#uali

    dalam memilih metoda seleksin!a.

    PEMILIHAN SAMPEL A+AK SEDERHANA

    5

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    6/18

    alam suatu sampel a#ak sederhana setiap kombinasi unsur populasi mempun!ai

    kesempatan !ang sama untuk dimasukkan dalam sampel. Auditor menggunakan a#ak

    sederhana untuk populasi sampel apabila tidak ada kebutuhan untuk menekankan satu

    atau lebih tipe unsur populasi.

    /omor'nomor a#ak adalah serangkaian angka (digits) !ang memiliki probabilitas

    !ang sama untuk terjadi dalam jangka panjang dan tidak memiliki pola tertentu. Para

    auditor sering menghasilkan nomor'nomor a#ak dengan menggunakan salah satu dari

    tiga teknik pemilihan sampel berbantuan #omputer !aitu : electronic spreadsheets,

    random number generators, dangeneralized audit software.

    Program komputer memberi sejumlah keuntungan !aitu : menghemat %aktu

    mengurangi kemungkinan auditor salah dalam memilih nomor dan

    mendokumentasikan se#ara otomatis. +arena keban!akan auditor memiliki akses ke

    komputer dan ke electronic spreadsheet atau random number generator programs,

    mereka biasan!a lebih senang menggunakan komputer !ang menghasilkan nomor'

    nomor a#ak dibandingkan metoda pemilihan probabilistik lainn!a.

    PEMILIHAN SAMPEL SISTEMATIK

    alam pemilihan sampel sistematik auditor menghitung suatu inter"al dan kemudian

    memilih unsur'unsur untuk sampel berdasarkan ukuran inter"al. nter"al ditentukan

    dengan membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel !ang dikehendaki.

    +euntungan pemilihan sistematik adalah mudah penggunaann!a. alam keban!akan

    populasi sampel sistematik dapat dengan #epat ditarik dan se#ara otomatis

    meletakkan nomor'nomor se#ara berurutan sehingga memudahkan untuk membuatdokumentasi.

    +elemahan pemilihan sampel sistematik ialah adan!a kemungkinan terjadi bias.

    engan #ara pemilihan sampel seperti telah dilukiskan di atas sekali unsur pertama

    dalam sampel dipilih maka unsur lainn!a dalam sampel akan terpilih se#ara otomatis.

    6

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    7/18

    Apabila auditor menggunakan pemilihan sistematik auditor harus

    mempertimbangkan kemungkinan pola dalam data populasi !ang bisa membuat

    sampel menjadi bias.

    PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS PROPORSIONAL TERHADAP

    UKURAN DAN SAMPEL BERJENJANG

    alam ban!ak situasi pengauditan biasan!a akan menguntungkan untuk memilih

    sampel !ang menekankan pada unsur'unsur populasi !ang berjumlah besar. Ada dua

    #ara untuk memperoleh sampel seperti ini :

    1. *engambil sampel !ang kemungkinan terpilih setiap unsur indi"idualn!a

    proporsional dengan jumlah rupiah di pembukuan. *etode ini disebut

    pemilihan sampel probabilitas proporsional dengan ukuran (PP) dan

    kemudian die"aluasi dengan menggunakan sampling non'statistik atau

    sampling statistik unit moneter.

    2. *embagi populasi menjadi subpopulasi biasan!a dengan ukuran rupiah dan

    mengambil sampel !ang lebih besar dari subpopulasi dengan ukuran !ang

    lebih besar. $al seperti ini disebut pemilihan sampel berjenjang dan

    die"aluasi dengan menggunakan sampling non'statistik atau sampling

    statistik "ariabel.

    PEMILIHAN SAMPEL UNTUK TINGKAT PEN,IMPANGAN

    Auditor menggunakan sampel dalam pengujian pengendalian dan pengujian

    substantif transaksi untuk menaksir persentase unsur'unsur dalam suatu populasi !ang

    berisi suatu karakteristik atau atribut. Persentase ini disebut tingkat keterjadian

    atau tingkat pen!impangan. Sebagai #ontoh apabila auditor menetapkan bah%a

    tingkat pen!impangan untuk "eri"ikasi internal dalam faktur penjualan adalah sekitar

    3 persen hal ini berarti se#ara rata rata 3 dari 100 faktur tidak di"erifikasi dengan

    benar.

    7

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    8/18

    Auditor menaruh perhatian pada jenis'jenis pen!impangan dalam populasi data

    akuntansi berikut:

    1. Pen!impanan dari pengendalian !ang ditetapkan klien

    2. +esalahan pen!ajian rupiah dalam populasi data transaksi

    3. +esalahan pen!ajian rupiah dalam populasi detil saldo akun

    Pengetahuan tentang tingkat pen!impangan terutama berguna untuk pen!impangan

    tipe satu dan tipe dua !ang bersangkutan dengan transaksi. leh karena itu auditor

    ban!ak menggunakan audit sampling !ang mengukur tingkat pen!impangan dalam

    melakukan pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. ntuk

    pen!impangan tipe tiga auditor biasan!a perlu menaksir jumlah total rupiah

    pen!impanan karena auditor harus menetapkan apakah kesalahan pen!ajian material

    atau tidak. Apabila auditor ingin mengetahui jumlah total kesalahan pen!ajian

    auditor harus menggunakan metoda !ang mengukur rupiah bukan tingkat

    pen!impangan.

    ,ingkat pen!impangan dalam suatu sampel akan digunakan untuk menaksir tingkat

    pen!impangan dalam keseluruhan populasi. ni merupakan 2taksiran terbaik auditormengenai tingkat pen!impangan dalam populasi. stilah pen!impangan harus

    diartikan baik berupa de"iasi dari prosedur pengendalian !ang ditetapkan klien dan

    jumlah rupiah !ang tidak benar baik !ang disebabkan oleh kesalahan akuntansi !ang

    tidak disengaja maupun oleh pen!ebab lainn!a. stilah de"iasi terutama berkaitan

    dengan pen!impangan dari pengendalian !ang ditetapkan.

    alam penggunaan sampling audit untuk tingkat pen!impangan auditor ingin

    mengetahui tingkat pen!impangan !ang paling mungkin dan bukan lebarn!a inter"alke!akinann!a. leh karena itu auditor fokus pada batas atas dari taksiran inter"al

    !ang disebut taksiran atau computed upper exception rate)+UER*dalam pengujian

    pengendalian dan pengujian substantif transaksi. engan menggunakan angka'angka

    dari #ontoh !ang lalu auditor dapat men!impulkan bah%a 4& untuk dokumen

    8

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    9/18

    pengiriman !ang hilang adalah 6 dengan risiko sampling sebesar 5 !ang berarti

    auditor men!impulkan bah%a tingkat penge#ualian populasi tidak lebih besar dari 6

    dengan risiko sebesar 5 tingkat penge#ualian itu akan melampaui 6. Setelah

    dihitung auditor dapat mempertimbangkan 4& dalam konteks tujuan audit

    khusus. Sebagai #ontoh jika pengujian dilakukan atas dokumen pengiriman !ang

    hilang auditor harus menentukan apakah tingkat pen!impangan sebesar 6 itu

    merupakan risiko pengendalian !ang dapat bagi tujuan keterjadian (o##urren#e).

    PENERAPAN PEMILIHAN SAMPEL AUDIT NON-STATISTIK

    Auditor menggunakan 16 langkah !ang diran#ang untuk menerapkan sampling audit

    dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi. 7angkah langkah

    tersebut dibagi menjadi tiga tahap !ang telah digambarkan sebelumn!a. Auditor harus

    mengikuti langkah langkat tersebut dengan #ermat untuk memastikan diterapkann!a

    pers!aratan audit maupun sampling dengan benar.

    M"r"nanakan Sa'&"!

    1.*enetapkan tujuan pengujian audit

    2. *enentukan apakah sampling audit dapat diterapkan

    3. *erumuskan atribut dan kondisi penge#ualian

    4. *erumuskan populasi

    5. *erumuskan unit sampling

    6. *enetapkan tingkat penge#ualian !ang dapat ditoleransi

    7. *enetapkan risiko !ang dapat diterima atas penentuan risiko penilaian !ang

    terlalu rendah

    8. *enaksir tingkat penge#ualian populasi

    9. *enentukan ukuran sampel a%al

    M"'i!ih Sa'&"! dan M"!aksanakan Pr%s"dur Audi$

    1. *emilih sampel

    2. *elaksanakan proseur audit

    9

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    10/18

    M"ng".a!uasi Hasi!

    1. *enggenaralisasi dari sampel ke populasi

    2. *enganalisis pen!impangan

    3. *enentukan aksebtabilitas populasi

    MENETAPKAN TUJUAN PENGUJIAN AUDIT

    ,ujuan pengujian harus ditetapkan sesuai dengan siklus transaksi !ang akan diuji.

    8iasan!a auditor merumuskan tujuan pengujian pengendalian dan pengujian

    substantif transaksi sebagai berikut :

    *enguji keefektifan operasi pengendalian

    *enentukan apakah transaksi berisi kesalahan pen!ajian rupiah

    MENENTUKAN APAKAH SAMPLING AUDIT BISA DITERAPKAN

    Audit sampling dapat diterapkan apabila auditor meren#anakan untuk memperoleh

    kesimpulan mengenai populasi berdasarkan suatu sampel. Auditor harus memeriksa

    program audit dan memilih prosedur audit dimana sampling audit dapat diterapkan:

    1. &e"ie% transaksi penjualan apakah ada !ang berjumlah besar atau tidak biasa

    (prosedur analitis)

    2. 7akukan pengamatan (obser"asi) apakah tugas pega%ai !ang menangani

    piutang usaha terpisah dari tugas pega%ai !ang menangani kas (pengujian

    pengendalian)

    3. Periksa suatu sampel duplikat faktur penjualan dan periksalah :

    a. Persetujuan kredit oleh manajer kredit (pengujian pengendalian)

    b. +eberadaan dokumen pengiriman !ang dilampirkan (pengujian

    pengendalian)

    c. Pen#antuman nomor bagan akun(pengujian pengendalian)

    4. *emilih sampel dokumen pengiriman dan menelusuri masing masing ke

    salinan faktur penjualan terkait (pengujian pengendalian)

    10

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    11/18

    5. *embandingkan kuantitas !ang ter#antum pada setiap salinan faktur

    penjualan dengan kuantitas pada dokumen pengiriman !ang terkait (pengujian

    substantif atas transaksi)

    Sampling audit tidak dapat diterapkan bagi dua prosedur pertama dalam program

    audit ini. Prosedur !ang pertama adalah prosedur analitis dimana sampling tidak

    la!ak diterapkan. Sementara !ang kedua adalah prosedur obser"asi !ang tidak

    memiliki dokumentasi untuk melaksanakan sampling audit.

    MERUMUSKAN ATRIBUT DAN KONDISI-KONDISI PEN,IMPANGAN

    Apabila akan menggunakan sampling audit auditor harus merumuskan karakteristik

    (atribut) !ang akan diuji dan kondisi'kondisi pen!impangan. Apabila atribut tidak

    dirumuskan di muka dengan #ermat para staf audit !ang melaksanakan prosedur

    audit tidak memiliki pegangan untuk mengidentifikasi pen!impangan. Atribut dan

    kondisi pen!impangan untuk sampling audit diambil langsung dari prosedur audit

    !ang ditetapkan auditor.

    PERUMUSAN POPULASI

    Populasi adalah unsur'unsur !ang ingin digeneralisasikan oleh auditor. Auditor dapat

    merumuskan populasi untuk mengikutsertakan setiap unsur !ang diinginkan tetapi

    ketika memilih sampel sampel tersebut harus dipilih dari sepuluh populasi seperti

    !ang telah didefinisikan. Auditor harus mendefinisikan dengan #ermat terlebih

    dahulu sejalan dengan tujuan pengujian audit.

    PERUMUSAN UNIT SAMPLING

    nit sampling dirumuskan oleh auditor berdasarkan definisi tentang populasi dan

    tujuan pengujian audit. nit sampling adalah unit fisik uang berhubungan dengan

    angka a#ak ang dihasilkan auditor. 9adi sangatlah bermanfaat memikirkan unit

    sampling sebagai titik a%al untuk melakukan pengujian audit. ntuk siklus penjualan

    11

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    12/18

    dan penagihan unit sampling biasan!a berupa nomor faktur penjualan atau dokumen

    pengiriman.

    MENETAPKAN TINGKAT PEN,IMPANGAN BISA DITOLERANSI

    Penetapan tingkat pen!impangan bisa ditoleransi atau tolerabel exeption rate

    )TER*untuk setiap atribut membutuhkan pertimbangan profesional auditor. ,&

    merupakan tingkat pen!impangan tertinggi !ang bisa diterima auditor dalam

    pengendalian !ang sedang diuji dan masih dapat disimpulkan bah%a pengendalian

    berjalan efektif (dan atau tingkat kesalahan pen!ajian jumlah rupiah dalam transaksi

    !ang bisa diteriima).

    MERUMUSKAN RISIKO ,ANG BISA DITERIMA UNTUK PENETAPAN

    RISIKO PENGENDALIAN TERLALU RENDAH

    ntuk sampling audit dalam pengujian pengendalian dan pengujian substantif

    transaksi risiko tersebut disebut sebagai risiko !ang bisa diterima untuk penetapan

    risiko pengendalian terlalu rendah atau acceptable risk of assessing control risk to

    low (ARACR). A&A4& mengukur risiko !ang bersedia ditanggung auditor untuk

    menerima suatu pengendalian sebagai efektif (atau tingkat salah saji sebagai dapat

    ditoleransi) apabila tingkat pen!impangan populasi !ang sebenarn!a lebih besar

    daripada tingkat pen!impangan !ang dapat ditoleransi (,&).

    MENAKSIR TINGKAT PEN,IMPANGAN POPULASI

    Auditor harus menaksir di muka tingkat pen!impangan populasi untuk meren#anakan

    ukuran sampel !ang tepat. Apabila taksiran tingkat pen!impangan populasi atau

    estimated population exception rate (EER)rendah maka ukuran sampel !ang lebih

    12

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    13/18

    ke#il akan memenuhi tingkat penge#ualian !ang dapat di toleransi (,&) auditor

    karena han!a diperlukan suatu tingkat ketepatan taksiran !ang rendah.

    MENENTUKAN UKURAN SAMPEL A/AL

    Ada empat faktor !ang menentukan ukuran sa'&"! a0a! untuk sampling audit

    !aitu : ukuran populasi ,& A&A4& dan P&. Setelah ketiga faktor !ang

    mempengaruhi ukuran sampel ditentukan auditor dapat memutuskan ukuran sampel

    a%al. isebut 2ukuran sampel a%al karena pen!impangan dalam sampel !ang

    sesungguhn!a harus die"aluasi sebelum auditor memutuskan apakah sampel #ukup

    besar untuk men#apai tujuan pengujian.

    S"nsi$i.i$as Ukuran Sa'&"! T"rhada& Sua$u P"ru(ahan da!a' Fak$%r P"n"n$u

    ntuk memahami konsep !ang melandasi sampling dalam pengauditan anda harus

    memahami pengaruh dari kenaikan atau penurunan !ang terjadi pada salah satu dari

    keempat faktor !ang menentukan ukuran sampel dengan asumsi bah%a faktor

    lainn!a konstan.

    +ombinasi dua faktor akan berpengaruh besar terhadap ukuran sampel : ,&

    dikurangi P&. Selisih antara kedua faktor adalah presisi sampel a%al. Presisi !ang

    lebih ke#il !ang biasa disebut taksiran lebih persis memerlukan sampel !ang lebih

    besar.

    MEMILIH SAMPEL

    Auditor harus memilih unsur'unsur dalam populasi !ang akan diikutsertakan dalam

    sampel. Auditor dapat melakukan pemilihan sampel dengan metoda probabilistik atau

    non'probabilistik. ntuk memperke#il kemungkinan klien merubah unsur sampel

    auditor tidak memberitahu klien terlalu jauh sebelumn!a mengenai unsur sampel

    !ang akan dipilih. Auditor juga harus mengontrol sampel setelah klien men!erahkan

    13

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    14/18

    dokumen. 8eberapa unsur sampel tambahan bisa dipilih sebagai ekstra untuk

    mengganti unsur !ang dibatalkan dalam sampel semula.

    MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT

    Auditor melaksanakan prosedur audit dengan memeriksa unsur'unsur dalam sampel

    untuk menentukan apakah unsur tersebut konsisten dengan definisi dari atribut dan

    dengan men#atat semua pen!impangan !ang ditemukan. Apabila prosedur audit telah

    selesai diterapkan pada sampel auditor telah memiliki ukuran sampel dan sejumlah

    pen!impangan untuk setiap audit. ntuk mendokumentasikan pengujian dan memberi

    informasi untuk keperluan re"ie% auditor membuat daftar hasil.

    GENERALISASI DARI SAMPEL KE POPULASI

    ,ingkat pen!impangan sampel atau SER )sample exception rate* dapat dengan

    mudah dihitung dari hasil sampel sesungguhn!a. S& sama dengan jumlah

    pen!impangan sesungguhn!a dibagi dengan ukuran sampel sesungguhn!a.

    Apabila S& lebih besar daripada P& !ang digunakan dalam peran#angan sampel

    auditor biasan!a berkesimpulan bah%a hasil sampel tidak mendukung penetapan

    risiko pengendalian pendahuluan. alam keadaan demikian auditor akan

    berkesimpulan bah%a terdapat risiko tinggi bah%a tingkat de"iasi dalam populasi

    !ang sesungguhn!a lebih besar dari pada ,&.

    MENGANALISIS PEN,IMPANGAN

    Sebagai tambahan atas penentuan S& untuk setiap atribut dan menge"aluasi apakah

    pen!impangan sesungguhn!a (!ang tidak diketahui) kemungkinan lebih besar dari

    tingkat pen!impangan bisa ditoleransi auditor harus menganalisis pen!impangan

    indi"idual untuk menentukan titik lemah dalam pengendalian inheren !ang

    memungkinkan terjadin!a pen!impangan.

    MEMUTUSKAN AKSEPTABILITAS POPULASI

    14

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    15/18

    Pada saat melakukan generalisasi dari sampel ke populasi keban!akan auditor

    menggunakan sampling non'statistik mengurangkan S& dari ,& dan menge"aluasi

    apakah selisihn!a (kesalahan sampling terhitung) #ukup besar. Apabila auditor

    berkesimpulan bah%a selisih #ukup besar maka pengendalian !ang diuji dapat

    digunakan untuk mengurangi penetapan risiko pengendalian sebagaimana

    diren#anakan dengan asumsi analisis !ang #ermat tentang pen!impangan tidak

    menunjukkan kemungkinan adan!a masalah signifikan lain dalam pengendalian

    internal.

    M"r".isi TER a$au ARA+R

    Alternatif ini harus diikuti han!a jika auditor telah men!impulkan bah%a spesifikasi

    a%al terlalu konser"atif. *engurangi baik ,& maupun A&A4& mungkin sulit

    dipertahankan jika auditor akan dire"ie% oleh pengadilan atau komisi. Auditor harus

    mengubah pers!aratan tersebut han!a setelah pers!aratan !ang #ermat diberikan.

    M"'&"r("sar Ukuran Sa'&"!

    Peningkatan dalam ukuran sampel dapat menurunkan kesalahan sampling jika tingkat

    pen!impangan sampel (S&) aktual tidak meningkat. S& juga dapat meningkat atau

    menurun jika unsur'unsur tambahan dipilih. +enaikan ukuran sampel akan diberikan

    jika auditor !akin sampel a%al tidak bersifat presentatif atau jika penting untuk

    memperoleh bukti bah%a pengendalian telah beroperasi se#ara efektif.

    M"r"1isi P"n"$a&an Risik% P"ng"nda!ian2

    Apabila hasil pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi tidak mendukung

    penilaian risiko pengendalian auditor harus mere"isi penilaian risiko pengendalian ke

    atas. $al ini mungkin men!ebabkan auditor meningkatkan pengujian substantif

    transaksi dan pengujian atas rin#ian saldo.

    B"rk%'unikasi d"ngan K%'i$" Audi$ a$au Mana#"'"n2

    15

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    16/18

    +omunikasi diperlukan bersamaan dengan salah satu dari ketiga tindakan lainn!a

    !ang baru saja dijelaskan memang harus dilakukan tanpa memandang sifat

    pen!impangan. 9ika auditor menentukan bah%a pengendalian internal tidak

    beroperasi se#ara efektif.

    SAMPLING AUDIT STATISTIK

    *etode sampling statistik !ang paling umum digunakan untuk pengujian

    pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi adalah sampling atribut (atribute

    sampling). Sampling non'statistik juga memiliki atribut !ang merupakan

    karakteristik !ang sedang diuji dalam populasi tetapi sampling atribut merupakan

    metode statistik.

    DISTRIBUSI SAMPLING

    Auditor mendasarkan pengujian statistikn!a pada distribusi sampling. istribusi

    sampling adalah distribusi frekuensi hasil semua sampel berukuran khusus !ang dapat

    diperoleh dari populasi !ang memiliki beberapa karakteristik tertentu. istribusi

    sampling memungkinkan auditor untuk membuat laporan probabilitas mengenai

    kemungkinan ter%akiln!a setiap sampel dalam distribusi. Sampling atribut

    didasarkan pada distribusi binominal dimana setiap sampel dalam populasi memiliki

    satu dari dua nilai !ang mungkin atau de"iasi pengendalian.

    PENERAPAN SAMPLING ATRIBUT

    M"r"nanakan sa'&"!

    16

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    17/18

    1. *enetapkan tujuan pengujian audit

    2. *emastikan apakah sampling audit dapat diterapkan

    3. *erumuskan atribut dan kondisi pengendalian

    4. *erumuskan populasi

    5. *erumuskan unit sampling

    6. *erumuskan tingkat pen!impangan !ang dapat ditoleransi

    7. *enetapakan risiko !ang bisa diterima untuk penetapan risiko

    pengendalian terlalu rendah.

    8. *enaksir tingkat pen!impangan populasi

    9. *enentukan ukuran sampel a%al

    P"nggunaan Ta("!

    Apabila auditor akan menggunakan tabel untuk menentukan ukuran sampel a%al

    harus diikuti empat tahap berikut ini :

    i. Pilih tabel !ang #o#ok dengan A&A4&

    ii. ,entukan lokasi ,& pada bagian atas tabel

    iii. ,entukan lokasi P& pada kolom paling kiri

    iv. 8a#a kolom ,& !ang sesuai ke ba%ah hingga memotong baris P& !ang

    sesuai. Angka !ang tertulis dalam titik perpotongan itu menunjukkan ukuran

    sampel a%al.

    P"ngaruh dari Ukuran P%&u!asi

    M"'i!ih sa'&"! dan '"!aksanakan &r%s"dur audi$

    10. *emilih sampel. Satu satun!a perbedaan dalam pemilihan sampel bagi

    sampling statisti# dan non'statistik adalah terletak pada pers!aratan bah%a

    metode probabilistik harus digunakan untuk sampling statistik. 8aik samplinga#ak sederhana maupun sampling sistematis akan digunakan pada sampling

    atribut.

    11. *elaksanakan prosedur audit sama untuk sampling atribut maupun sampling

    non'statistik

    17

  • 8/10/2019 SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI.rtf

    18/18

    M"ni!ai hasi!

    12. eneralisasi dari sampel ke populasi. ntuk sampling atribut auditor

    menghitung batas kemampuan atas 4& dengan A&A4& tertentu !ang

    sekali lagi menggunakan program komputer khusus atau tabel !ang

    dikembangkan dari rumus statistik.

    M"nggunakan Ta("!2 Penggunaan tabel untuk menghitung 4& terdiri dari empat

    tahap !aitu:

    i. *emilih tabel !ang sesuai dengan A&A4& !ang ditetapkan auditor. A&A4&

    ini harus sama dengan A&A4& !ang digunakan untuk menetapkan ukuran

    sampel a%al.

    ii. *enentukan lokasi jumlah pen!impanan sesungguhn!a !ang ditemukan

    dalam pengujian audit pada bagian atas tabel

    iii. *enentukan lokasi ukuran sampel sesungguhn!a pada kolom paling kiri

    iv. 8a#a kolom jumlah pen!impangan sesungguhn!a !ang sesuai ke ba%ah

    sampai memotong baris ukuran sampel !ang sesuai angka !ang ter#antum

    pada titik perpotongan adalah 4&.

    KEBUTUHAN AKAN PERTIMBANGAN PROFESIONAL

    Salah satu kritik terhadap pemakaian sampling statistik adalah bah%a metoda statistik

    telah mengurangi penggunaan pertimbangan profesional auditor. Sampling atribut

    menuntut auditor untuk menggunakan pertimbangan profesional pada berbagai

    tahapan. ntuk memilih ukuran sampel a%al auditor menggantungkan pada ,& dan

    A&A4& !ang membutuhkan pertimbangan profesional tingkat tinggi demikian pula

    untuk P& diperlukan penaksiran !ang #ermat. $al !ang sama juga terjadi dalam

    penilaian akhir tentang ke#ukupan penerapan sampling atribut keseluruhan termasuk

    ke#ukupan ukuran sampel juga harus didasarkan pada pertimbangan profesional

    tingkat tinggi.

    18