sampling audit dalam pengujian pengendalian

33
Makalah Pengauditan 1 SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN OLEH KELOMPOK 11 ANDI FAKHRUL HAQ ATIKA MULYAWATI JAMALUDDIN JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN

Upload: andi-fakhrul-haq

Post on 09-Nov-2015

613 views

Category:

Documents


101 download

DESCRIPTION

none

TRANSCRIPT

Makalah Pengauditan 1

SAMPLING AUDITDALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

OLEH KELOMPOK 11

ANDI FAKHRUL HAQATIKA MULYAWATI JAMALUDDIN

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2013

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.Salam Sejahtera bagi kita semu.Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang kiranya patut penulis ucapkan, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai sampling audit dalam pengujian pengendalian. Makalah ini dibuat dalam rangka tugas sebelum memaparkannya dan untuk mempelajari tentang konse-konsep sampling audit dan penerapannya dalam pengujian pengendalian.Kami menyadari, makalah ini belum lengkap sebagaimana mestinya, hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki, namun demikian kami senantias berusaha semampu kami dalam penyusunannya. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.Sekian dan Terima Kasih.Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 2 November 2013

Kelompok 11

SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN

Dalam setiap pelaksanaan audit baik keuangan maupun operasional, auditor selalu dihadapkan dengan banyaknya bukti-bukti transaksi yang harus diaudit dengan waktu audit yang sangat terbatas. Sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya, auditor berkepentingan dengan keabsahan simpulan dan pendapatnya terhadap keseluruhan isi laporan dan/atau kegiatan yang diauditnya. Mengingat tanggung jawab ini, maka auditor hanya akan dapat menerbitkan laporan yang sepenuhnya benar, jika dia memeriksa seluruh bukti transaksi. Namun demikian, hal ini tidak mungkin dilakukan. Pertama, dari segi waktu dan biaya hal ini akan memerlukan sumberdaya yang sangat besar. Kedua, dari segi konsep, audit memang tidak dirancang untuk memberikan jaminan mutlak bahwa hasil audit 100% sesuai dengan kondisinya.Oleh karena itu, auditor harus merancang cara untuk mengatasi hal tersebut. Cara yang dapat dilakukan auditor adalah hanya memeriksa sebagian bukti yang ditentukan dengan cara seksama, sehingga bisa untuk mengambil kesimpulan secara menyeluruh. Hal ini dapat dilakukan dengan metode sampling audit. Dengan cara demikian maka audit dapat dilakukan dengan biaya dan waktu yang rasional.Jadi digunakannya metode pengujian dengan sampling audit diharapkan auditor dapat memperoleh hasil pengujian yang objektif dengan waktu dan biaya yang minimal, sehingga pekerjaan audit bisa efektif dan efisien.Dalam audit kontemporer, sampling telah dikembangkan dengan baik. Pentingnya sampling audit dalam praktik saat ini telah ditekankan dengan terbitnya AU 350, Audit Sampling (SAS 39). Di samping itu, AICPA juga telah mempublikasikan pedoman akuntansi dan audit komprehensif berjudul Audit Sampling untuk membantu auditor dalam pengimplementasian SAS.Sampling adalah metode penelitian, yang kesimpulan terhadap populasi yang diteliti didasarkan pada hasil pengujian terhadap sampel. Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari kelompok data yang menjadi objek penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi, yang di pilih untuk diteliti, berfungsi sebagai perwakilan dari seluruh anggota populasi.

KONSEP DASAR SAMPLING AUDITSIFAT DAN TUJUAN SAMPLING AUDITAU 350.01 mendefinisikan sampling audit sebagai penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100% dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantive. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh prosedur audit yang dapat digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut.Sampling audit ini dapat dilakukan dengan dua pendekatan umum, yaitu :1.Tidak menggunakan statistik(nonstatistik)dan2.Menggunakan statistik.

Kedua pendekatan tersebut mengharuskan auditor menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian sampel, serta dalam menghubungkan bukti audit yang dihasilkan dari sampel dengan bukti audit lain dalam penarikan kesimpulan atas saldo akun atau kelompok transaksi yang berkaitan.Sampling audit yang menggunakan statistk adalah audit yang menggunakan matematika sebagai sarana untuk menentukan perencanaan, pemilihan dan evaluasi sampel. Dalam hal ini statistik sangat membantu kerana statistik menyediakan beberapa metode yang dapat digunakan oleh auditor untuk memilih dan mengunakan sampel-sampel tersebut untuk kemudian membuat kesimpulan yang menyeluruh mengenai populasi yang diaudit.Sampling Audit dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian pengendalian, maupun pengujian subtantif. Sampling audit banyak diterapkan auditor dalam prosedur pengujian yang berupavoucing, tracing, dan konfirmasi.Sampling dipergunakan kalau waktu dan biaya tidak memungkinkan untuk memeriksa seluruh transaksi/kejadian dalam suatu populasi. Populasi adalah seluruh item yang harus diperiksa. Sub dari populasi disebut dengan istilah sampel.Kedua pendekatan ini dapat di gunakan dalam audit, karena tidak ada satu pihakpun yang dapat menjamin bahwa salah satu di antara keduanya lebih baik dari yang lain.Sampling dipergunakan untuk menginferensi karakteristik dari populasi.Keuntungan dari sampling itu sendiri adalah :1.Menghemat sumber daya: biaya,waktu, tenaga2.Kecepatan mendapatkan informasi(up date)3.Ruang lingkup (cakupan) lebih luas4.Data/informasi yang diperoleh lebih teliti dan mendalam5.Pekerjaan lapangan lebih mudah dibanding cara sensus.

KETIDAKPASTIAN DAN SAMPLING AUDITAuditor dibenarkan menerima beberapa ketidakpastian jika biaya dan waktu yang diperlukan untuk melakukan pengujian 100%, dalam pertimbangannya, lebih besar daripada konsekuensi kemungkinan kesalahan pemberian pendapat auditor dari audit terhadap data sampel semata. Oleh karena hal tersebut biasa terjadi dalam kasus ini, sampling secara luas digunakan dalam audit.Standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga berisi elemen ketidakpastian. Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit. Sampling audit menerapkan dua komponen risiko audit, yaitu :1. Risiko pengendalian2. Pengujian rincian risikoSampling audit dalam pengujian pengendalian memberikan informasi yang secara langsung berhubungan dengan penilaian auditor atas risiko pengendalian, dan sampling audit dalam pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan mengendalikan pengujian rincian atas risiko.RISIKO SAMPLING DAN RISIKO NONSAMPLINGPada saat sampling digunakan dalam memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga, harus diperhatikan bahwa ketidakpastian dapat disebabakan oleh factor-faktor (1) yang berhubungan secara langsung dengan penggunaan sampling (risiko sampling) dan (2) tidak berhubungan dengan sampling (risiko non sampling).Risiko SamplingRisiko sampling berkaitan dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar populasi tersebut. Dalam melakukan pengujian pengendalian jenis risiko sampling berikut dapat terjadi :1. Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendahRisiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalau rendah (the risk of assessing control risk too low) adalah risiko bahwa penilaia tingkat risiko pengendalian berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas operasi actual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang direncanakan.2. Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggiRisiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (the risk of assessing control risk too high) adalah risiko bahwa penilaian tingkat risiko pengendalian berdasarkan sample tidak mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan pada saat efektivitas operasi actual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian, jika diketahui, dianggap cukup untuk mendukung tingkat penilaian yang direncanakan.Sedangkan dalam melakukan pengujian substantif risiko sampling berikut dapat terjadi :1. Risiko kesalahan penerimaanRisiko kesalahan penerimaan (risk of incorrect acceptance) adalah risiko bahwa sampel mendukung kesimpulan bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material padahal saldo akun tersebut salah saji material.2. Risiko kesalahan penolakanRisiko kesalahan penolakan (risk of incorrect rejection) adalah risiko bahwa sampel mendukung kesimpulan bahwa saldo akun yang dicatat salah saji secara material padahal saldo akun tersebut tidak salah saji material.

Risiko NonsamplingRisiko nonsampling menunjukkan bagian risiko audit yang tidak disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian data. Sumber-sumber risiko nonsampling meliputi :1. Kesalahan manusia2. Penerapan prosedur audit yang tidak sesuai dengan tujuan audit3. Salah menginterpretasikan hasil sampel4. Kepercayaan pada informasi yang salah diterima dari pihak lain

SAMPLING NONSTATISTIK DAN STATISTIKDalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor dapat menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik atau keduanya. Kedua jenis sampling memerlukan pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling serta pengevaluasian hasil-hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis sampling tersebut dapat memberiakn bahan bukti yang cukup sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pekerjaan lapangan yang ketiga. Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum probabilitas digunakan untuk mengendalikan risiko sampling dalam sampling statistik.

Sampling StatistikGuy (1981) menyatakan bahwa sampling statistik adalah penggunaan rencana sampling (sampling plan) dengan cara sedemikian rupa sehingga hukumprobabilitasdigunakan untuk membuatstatementtentang suatu populasi. Ada dua syarat yang harus dipenuhi agar suatu prosedur audit bisa dikategorikan sebagai sampling statistik. Pertama, sampel harus dipilih secara random. Random merupakan lawanarbritrariataujudgemental. Seleksi random menawarkan kesempatan sampel tidak akan bias. Kedua, hasil sampel harus bisa dievaluasi secara matematis. Jika salah satu syarat ini tidak terpenuhi maka tidak bisa disebut sebagai sampling statistik.Untuk memilih sampel secara random ada beberapa metode yang bisa digunakan :1. Simple Random Sampling.Menggunakan pemilihan random untuk memastikan bahwa tiap elemen populasi mempunyai peluang yang sama dalam pemilihan. Tabel bilangan acak dapat dipakai untuk mecapai kerandoman (randomness).2. Stratified Random Sampling.Membagi populasi dalam kelompok-kelompok(grup/stratum)dan kemudian melakukan pemilihan secara random untuk tiap kelompok.Kelebihan metode ini, pertama, pemilihan sampel bisa dihubungkan dengan item kunci, serta bisa menggunakan teknik audit berbeda untuk tiap stratum. Kedua, stratifikasi meningkatkan reliabilitas sampel dan mengurangi besarnya sampel (sample size) yang dibutuhkan. Jika sampel yang homogen dikelompokkan maka keefektifan dan keefisienan sampel bisa ditingkatkan.3. Systematic Sampling.Menggunakanrandom strart pointkemudian memilih tiap populasi ken. Kelebihan utama metode ini adalah penggunaannya mudah. Namun problem utama adalah kemungkinan masih timbul sampel yang bias (Guy, 1981).4. Sampling Probability Proportional to Size (Dollar Unit Sampling).Memilih sampel secara random sehingga probabilitas pilihan langsung terkait dengan nilai (size). Dengan metode ini unit yang nilai tercatatnya besar secara proporsional akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk terpilih daripada unit yang nilai tercatatnya kecil.

Menurut Halim (2001) sampling statistik memerlukan lebih banyak biaya daripada sampling nonstatistik. Alasannya karena harus ada biaya yang dikeluarkan untuktrainingbagi staf auditor untuk menggunakan statistik dan biaya pelaksanaan sampling secara statistik. Namun tingginya biaya sampling statistik dikompensasi dengan tingginya manfaat yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan sampling statistik. Sedang menurut Guy (1981) ada empat kelebihan sampling statistik, yaitu :1. Memungkinkan auditor menghitung reliabilitas sampel dan risiko berdasarkan sampel.2. Mengharuskan auditor merencanakan sampling dengan lebih baik (more orderly manner) dibandingkan dengan sampling non statistik3. Auditor bisa mengoptimalkansampel size, tidakoverstatedatauunderstated, dengan risiko yang hendak diterima terukur secara matematis.4. Berdasarkan sampel, auditor bisa membuatstatementyang obyektif mengenai populasi sampel.

Sampling NonstatistikSampling non statistik merupakan pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkankriteria subyektif berdasarkan pengalaman auditor. Guy (1981) mendefinisikan samplingyang sampelnya dipilih secara subyektif, sehingga proses pemilihan sampel tidak randomdan hasil penyampelan tidak dievaluasi secara matematis. Ada beberapa metodepemilihan sampel yang dikategorikan dalam sampling non statistik, sebagai berikut :1. Haphazard sampling.Auditor memilih sampel yang diharapkan representatif terhadap populasi lebih berdasarjudgement individutanpa menggunakan perandom probabilistik (misalnya semacam tabel bilangan random). Untuk menghindari bias, sampel dipilih tanpa memperhatikan ukuran, sumber, atau ciri-ciri khas lainnya(Arrens dan Loebbecke, 2000).Tetapi kelemahan utama metode ini adalah kesulitan untuk benar-benar menghilangkan bias pemilihan.2. Block sampling.Menggunakan seleksi satu atau lebih kelompok elemen populasi secara berurut. Bila satu item dalam blok terpilih maka secara berurut item-item berikutnya dalam blok akan terpilih dengan otomatis. Metode ini secara teoritis merupakan metode pemilihan sampel yang representatif namun jarang digunakan karena tidak efisien. Waktu dan biaya untuk memilih sampel yang memadai agar representatif terhadap populasi sangat mahal (Guy dan Carmichael, 2001).3. Systematic sampling.Menggunakanstart pointyang ditentukan secara judgementkemudian memilih tiap elemen populasi ken. Sampel dipilih berdasarkan interval yang ditentukan dari pembagian jumlah unit dalam populasi dengan jumlah sampel.4. Directed sampling.Menggunakan seleksi berdasarkanjudgementelemen bernilai(high value)atau elemen yang diyakini mengandungerror.Auditor tidak mendasarkan pada pemilihan yang mempunyai kesempatan sama(probabilistik), namun lebih menitik beratkan pemilihan berdasarkan kriteria. Kriteria yang biasa digunakan adalah:1. Item-item yang paling mungkin mengandung salah saji.2. Item-item yang memiliki karakteristik populasi tertentu.3. Item yang mempunyai nilai tinggi (large dollar coverage).Sampling statistik,judgementatau sampling non statistik sering dikritik karena secara berlebihan mengandalkan intuisi dan juga sering secara irasional dipengaruhi faktor-faktor subyektif. Kecukupan ukuran sampel tidak bisa secara obyektif ditentukan. Misalnya reaksi personal auditor terhadap karyawan klien, proses pengadilan, dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penugasan bisa sangat mempengaruhi ukuran sampel (Guy, 1981). Namun demikian terlepas dari kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut, sampling non statistik yang direncanakan secara tepat akan dapat seefektif sampling statistik. Banyak situasi yang membuat judgementsampling lebih sesuai dari pada sampling statistik. Harus dicatat bahwa sampling statistik merupakan alat yang berguna untuk sebagian, tidak semua situasi. Apakah sampling statistik harus digunakan, tergantung dari keputusan, tujuan audit, pertimbangan cost diferensial (dibandingkan denganjudgement sampling) sertatrade-offsantara biaya dan manfaat yang didapat dalam pengauditan.

TEKNIK SAMPLING AUDITAuditor dapat menggunakan sampling untuk memeperoleh informasi tentang beberapa perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian, kebanyakan sampel audit mengarah pada :1. Tingkat penyimpangan2. Jumlah uangPada saat sampling statistik dugunakan, teknik sampel ini masing-masing ditunjukkan sebagai sampling atribut dan sampling variabel. Perbedaan pokok kedua teknik ini diiktisarkan dalam tebel berikut.Teknik SamplingJenis PengujianTujuan

Sampling atributPengujian pengendalianUntuk mengestimasi tingkat penyimpangan dari pengendalian yang sudah ditentukan dalam populasi

Sampling variabelPengujian SubstantifUntuk mengestimasi total jumlah uang pada populasi atau kesalahan jumlah uang dalam populasi

SAMPLING NONSTATISTIK UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIANPENGENDALIAN YANG DAPAT DIUJI DENGAN MENGGUNAKAN SAMPLING NONSTATISTIKDalam lingkungan saat ini di mana beberapa prosedur pengendalian diprogram untuk mendapatkan keunggulan teknologi informasi, efektivitas biaya dapat dicapai dengan mempertimbangkan rencana sampling nonstatistik. Pada saat auditor sedang mengembangkan rencana audit untuk menguji prosedur pengendalian yang diprogram, auditor perlu mempertimbangkan efisiensi bukti mengenai pengendalian yang diprogram, pengendalian umum komputer, dan prosedur tindak lanjut manual. Namun demikian, auditor dapat mepertimbangkan rencana pengembangan untuk menguji pengendalian manajemen pada seluruh transaksi.

Pengujian Prosedur Pengendalian Dengan Program Komputer (Testing Computer-Programmed Control Procedures) Untuk prosedur pengendalian yang diprogram secara spesifik sesuai kehendak, biasanya cukup bagi auditor untuk menguji pengendalian yang diprogram dengan hanya dua transaksi yang sesuai : satu transaksi yang diproses dengan benar dan satu transaksi yang harus ditandai sebagai suatu pengecualian. Akan tetapi, auditor dapat menguji setiap aspek pengendalian yang diprogram dengan ukuran sampel dua pengujian transaksi.

Pengujian Prosedur Pengendalian Umum Computer (Testing Computer General Control Procedures)Prosedur pengendalian umum komputer meliputi pengendalian organisasi dan operasi, pengembangan sistem dan pengendalian dokumentasi, pengendalian perangkat keras dan sistem perangkat lunak, pengendalian akses, serta pengendalian data dan prosedur.

PENGUJIAN PROSEDUR TINDAK LANJUT MANUALProsedur pengendalian berpogram computer biasanya memberikan pengecualian untuk tindak lanjut manual. Hal ini dapat menunjukkan pengecualian pada layar computer dan tidak dapat memroses lebih lanjut sebuah transakasi sampai perkecualian tersebut dikoreksi. Pengujian pengendalian yang ditampikan di layar diuji terutama dengan pengajuan pertanyaan dan observasi, dan dengan menyerahkan transaksi yang dapat meninghasilkan pesan yang diduga salah. Alternatifnya, pengecualian dicetak dan dilaporkan secara harian atau mingguan untuk tindak lanjut dan koreksi. Karyawan biasanya membaut notasi pada laporan pengecualian yang diceta, yang berkaitan dengan langkah yang diambil dalam mengoreksi transaksi tersebut termasuk hal-hal yang berkaitan.

Pengujian Pengendalian ManajemenBanyak prosedur pengendalian manajemen meliputi adanya review manajemen terhadap berbgai laporan keuangan dan kinerja bisnis. Laporan siklus pendapatan dapat mengurutkan order pelanggan berdasarkan profitabiltas laporan pelanggan baru, laporan pelanggan pasif empat bulan terkahir, atau menunjukkan volume aktifitas, harga penujualan, dan marjin produk. Pengendalian ini mengharapkan manajemen unutk me-review dan meyetujui kelengkapan. keakuratan, dan alasan-alasan melakukkanya transaksi dalam satu minggu. Sampling nonstatistik merupakan metode yang tepat untuk menentukan efektivitas pengujian audit atas pengendalian manajemen yang memanfaatkan laporan-laporan jenis ini dari system akuntansi.

LANGKAH-LANGKAH DALAM SAMPLING NONSTATISTIKSampel nonstatistik tepat digunakan ketika auditor menginspeksi ringkasan laporan yang dapat memberikan bukti tentang efektivitas pengendalian umum, prosedur tindak lanjut manual, atau pengendalian manajemen. Langkah-langkah yang tercakup dalam rencana sampling nonstatistik meliputi hal-hal berikut ini :1. Menentukan tujuan audit dan prosedur untuk memenuhi tujuan tersebutPengujian pengendalian dirancang untuk menentukan efektivitas rancangan dan operasi berbagai pengendalian intern. Beberapa pengendalian, seperti prosedur pengendalian yang terpogram, dapat dirancang untuk menghindari atau mendeteksi dan mengoreksi salah saji tertentu. Beberapa pengendalian, seperti prosedur pengendalian umum computer, dapat mempunyai pengaruh pervasif pada beberapa tujuan audit. Akhirnya, auditor harus memahami bagaimana pengendalian tertentu atau mempengaruhi penilaian risiko pengendalian untuk asersi tertentu atau tujuan audit.

2. Menentukan populasi dan unit samplingPopulasi (population) didefiisikan oleh pengendalian intern sebagai seluruh situasi dimana pengendalian harus dilakukan. Unit Sampling (sampling unit) merupakan cara auditor mengidentifikasi kinerja pengendalian intern yang dikehendaki.3. Menspesifikasi pengendalian yang dikehendaki dan bukti efektivitas operasiAuditor harus menentukan bukti yang menunjukkan efektif tidaknya suatu pengendalian intern. Seperti contoh dalam kasus pengendalian umum atas perubahan program, auditor dapat mengharapkan departemen pemakai mendokumentasikan persetujuan atas perubahan program. 4. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan ukuran sampelFactor-faktor utama pada ukuran sampel dalam sampel nonstatistik adalah (1) risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah, (2) tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi, dan (3) tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan untuk setiap pengendalian. Dalam sampling nonstatistic, auditor tidak perlu mengkuantifikasi factor-faktor ini secara jelas dalam menentukan ukuran sampel.5. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan metode pemilihan sampelTeknik sampling nonstatistik yang biasa adalah sampling sembarang (haphazard sampling) adalah cara pemilihan sampel yang pemilihan sampelnya dilakukan sendiri oleh auditornya, tanpa menggunakan alat bantu. Umpama, auditor mengambil langsung dengan tangan sendiri, tanpa memperhatikan jumlah, letak, sifat, dan kondisi dari bukti yang menjadi populasinya.6. Menetapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian7. Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalianPengevaluasian hasil sampel mencakup pengevaluasian efektivitas pengendalian. Ketika menggunakan data untuk menguji prosedur pengendalian yang terpogram, auditor mencari satu transaksi yang diproses dengan baik dan satu transaksi yang akan dilaporkan sebagai pengecualian. Auditor juga dapat mengevaluasi efektivitas pengguna yang terlibat dalam pengembangan program, atau mengevaluasi efktivitas prosedur tindak lanjut manual atau pengendalian manajemen. Tahapan ini terutama ditujukan padad risiko nonsampling jika auditor tidak dapat mengidentifikasi kegagalan pengendalian pada saat bukti ada di tangan. Auditor tersebut perlu mengevaluasi apakah pengendalian intern pada audit yang dikehendaki beroperasi secara efektif.8. Mengevaluasi hasil sampelPenyimpangan dari prosedur pengendalain yang ditentukan harus ditabulasi, diringkas, dan dievaluasi. Pertimbangan professional diperlukan dalam mengevaluasi hasil secara kualitatif dan kuantitatif.

MERANCANG ATRIBUT SAMPEL STATISTIK UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIANSampling atribut dalam pengujian pengendalian hanay digunakan pada saat ada jejak bukti dokumen yang lemah atas kinerja prosedur pengendalian. Beberapa prosedur pengendalian umumnya termasuk dalam kategori prosedur otorsasi, dokumen dan catatan-catatan, serta pemeriksaan independen. Apabila pemeriksaaan tersebut dilakukan oleh prosedur pengendalian yang terpogram, auditor menggunakan teknik audit berbantuan computer (computer-assisted audit techniques). Langkah-langkah dalam rencana sampling statistic untuk pengujian pengendalian dijelaskan sebagai berikut.MENETAPKAN TUJUAN AUDITTujuan menyeluruh dari pengendalian adalah untuk mengevaluasi efektivitas rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana sampling atribut dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian yang berkaitan dengan kelompok transaksi tertentu. Hasil pengujian pengendalian yang ada daalm rencana sampling atribut kemudian digunakan untuk menilai risiko pengendalian pada saldo akun terkait yang dipengaruhi oleh kelompok tersebut.MENENTUKAN POPULASI DAN UNIT SAMPLINGDalam atribut sampel statistik untuk pengujian pengendalian, populasi merupakan kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus menentukan bahwa penyajian secara fisik atas populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya.Identifikasi populasi juga termasuk pertimbangan homogenitas populasi pada pengendalian yang diuji.Unit sampling merupakan elemen individual dalam populasi. Unit sampling dapat berupa dokumen, item-item dalam dokumen, ayat jurnal atau register atau cataatn dalam arsip komputer. Unit sampling mempunyai dampak yang signifikan terhadap terhadap efisiensi audit.MENSPESIFIKASI ATRIBUT-ATRIBUT YANG DIKEHENDAKIAtribut harus ditunjukkan untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Setiap atribut harus berhubungan dengan pengendalian dimana auditor mencari tingkat risiko pengendalian yang diperkirakan dibawah tingkat maksimum. Namun demikian, setiap atribut mungkin tidak sama pentingnya. Pentingnya setiap atribut secara relatif harus dipertimbangkan dalam penentuan parameter statistik dimana diperlukan spesifikasi untuk menentukan ukuran sampel dan untuk mengevaluasi hasil sampel.Berikut ini merupakan atribut-atribut yang dikehendaki untuk pengujian pengendalian yang berkaitan dengan eksistensi atau keterjadian dan penilaian atau alokasi untuk transaksi penjualan.AtributDeskripsi Atribut

1.Eksistensi salinan factor penjualan dengan dokumen pengiriman pendukung, order penjualan dan order pelanggan

2.Otorisasi penjualan oleh personel departemen order penjualan yang berwenang

3.Verifikasi departemen order penjualan atas kesepakatan order penjualan dengan pelanggan tentang kuantitas, deskripsi dan harga

4.Persetujuan kredit oleh personil departemen kecil yang berwenang

5.Verifikasi departemen pengiriman atas barang-barang yang dikirim dengan order penjualan

6.Verifikasi departemen penagihan atas kesepakatan dalam factor penjualan dengan dokumen pengiriman dan order penjualan

7.Verifikasi departemen penagihan atas penentuan harga dan keakuratan perhitungan faktur penjualan

8.Menyetujui rincian juranl penjualan dan ayat-ayat pada buku pembantu dengan faktur penjualan

MENENTUKAN UKURAN SAMPELDalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian yang diuji, auditor harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap faktor-faktor berikut :1. Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah2. Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi3. Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkanPertama kita akan menguji proses mekanisnya dengan menggunakn table untuk mennetukan ukuran sampel berdasarkan tiga factor di atas. Kemudian mempertimbangkan bagaimana auditor menentukan nilai setiap factor tersebut, dan mengupas bagaiamana pengubahan nialai setiap factor mempengaruhi ukuran sampel pada saat factor-faktor lain dianggap konstan.Tabel Ukuran SampelBerikut ini gambar yang dapat mengilustrasikan table yang dapat digunakan auditor untuk menentukan ukuran sampel.Ukuran Sampel Statistik untuk Pengujian Pengendalian (populasi 5000 unit)Tabel 1. Risiko 5% atas Penilaian Risiko Pengendalian Yang Terlalau Rendah

Tingkat PenyimpanganPopulasi yang Diharapkan (%)

Tingkat Penyimpangan yang Dapat Ditoleransi

2%3%4%5%6%7%8%9%10%

0.001499974594942363229

0.50*157117937866585146

1.00**156937866585146

1.50**19212410366585146

2.00***18112788776846

2.50****150109776861

3.00****195129958461

4.00******14610089

5.00*******158116

6.00********179

Tabel 2. Risiko 10% atas Penilaian Risiko Pengendalian Yang Terlalau Rendah

Tingkat PenyimpanganPopulasi yang Diharapkan (%)

Tingkat Penyimpangan yang Dapat Ditoleransi

2%3%4%5%6%7%8%9%10%

0.001147657453832282522

0.50*19412996776455484238

1.00*17696776455484238

1.50**1321056455484238

2.00**1981328875484238

2.50***15811075655838

3.00****13294655852

4.00*****149987365

5.00******16011578

6.00*******182116

*Ukuran sampel terlalau besar untuk dibiayai/efektif dar segi biaya untuk aplikasi audit pada umumnya.

Risiko atas Penilaian Risiko Pengendalian yang Terlalu RendahDalam sampling atribut, risiko atas penilaia risiko pengendalian yang terlalu rendah harus disajikan secara eksplisit. Beberapa auditor menspesifikasikan satu tingkat risiko tersebut, seperti 5%, untuk seluruh pengujian pengendalian. Sebagai alternative, auditor mengubah tingkat risiko tersebut secara langsung dengan risiko pengendalian yang direncanakan yang sebagaimana yang direncanakan sebagaimana diilustrasikan berikut.Risio Pengendalianyang DirencanakanRisiko atas Penilaian RisikoPengendalian yang Terlalu Rendah (%)

Rendah5

Sedang10

Tinggi15

Perubahan tingkat risiko berhubungan langsung sengan risiko pengendalian yang direncanakan berpengaruh pada bukti yang lebih banyak untuk mendukung rendahnya risiko pengendalian yang direncanakan dan kurangnya bukti untuk mendukung risiko pengendalian yang dirncanakan pada tingkat sedang.Tingkat Penyimpangan yang Dapat DitoleransiTingkat penyimpanagan yang dapat ditoleransi (tolerable deviation rate) adalah tingkat maksimum penyimpangan pengendalian yang mana auditor tetap menerima dan masih menggunakan risisko pengendalian yang direncanakan. Dalam memutuskan tingkat yang dapat ditoleransi, auditor harus mempertimbangkan hubungna setiap penyimpangan dengan Catatan akuntansi yang sedang diuji Beberapa pengendlaian intern yang berkaitan Tujuan evaluasi auditorAuditor harus menyadari bahwa penyimpangan dari pengendalian dapat meningkatkan risiko, tetapi tidak selalu meningkatkan jumlah kesalahan dalam catatan akuntansi.Tingkat Penyimpangan Populasi yang DiharapkanAuditor menggunkan satu atau lebih hal-hal berikut untuk mnegestimasi tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan (expected population deviation rate) untuk setiap pengendalian; Tingkat penyimpangan sampel tahun lalu, yang disesuaikan berdasarkan pertimbangan auditor dengan perubahan tahun berjalan dalam efektifitas pengendalian. Estimasi berdasarkan penilaian awal tahun berjalan atas pengendalian tersebut. Tingkat yang ditemukan dalam sampel pendahuluan atau 50 item yang diperkirakan Jika tingkat yang diharpakan sama dengan atau lebih besar daripada tingakt yang dapat ditoleransi, auditor tidak dapat mengaharpkan untuk memperoleh dukungan atas rendahnya penilaian tingkat risiko pengendalian, dan pengujian pengendalian seharusnya tidak dilakukan.Ukuran SampelUkuran sampel mempunyai sedikti pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap ukuran sampel. Pedoman sampling audit mengilustrasikan pengaruh perubahan ukuarn populasi terhadap ukuran sampel, dengan asumsi risiko 5% atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah, 5% tingakt yagn dapat ditoleransi, dan tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan 1%

MENENTUKAN METODE PEMILIHAN SAMPELSeluruh item dalam populasi harus mempunyai kesempatan untuk dipilih.Untuk melakukan hal ini, rencana sampling statistik memerlukan penggunaan metode pemilihan acak. Metode pemilihan acak yang digunakan dalam sampling atribut adalah :Sampling nomor acakPemilihan sampel secara acak (random) adalah metode pemilihan sampel tanpa dipengaruhi oleh pertimbangan subjektif auditornya. Pemilihan acak tersebut dilakukan untuk menjamin objektivitas hasil sampling. Pemilihan sampel secara acak diyakini lebih objektif dibandingkan pemilihan sampel non acak.Untuk menggunakan sampling nomor acak, auditor harus mempunyai dasar untuk menghubungkan nomor-nomor tertentu dengan setiap item dalam populasi. Kemudian, dengan merajuk ke tabel nomor-nomor acak, pemilihan nomor tersebut dapat dilakukan dengan memilih item-item yang akan menjadi sampel.Sampling sistematisSampling sistematis terdiri dari pemilihan setiap item ke-n dalam populasi dari satu atau lebih item awal yang dipilih secara acak. Interval antara item-item biasanya dianggap sebagai interval lompatan. Ketika menggunakan metode pemilihan sistematis, auditor harus menandai adanya kemungkinan pola berputar dalam populasi yang serupa dengan interval lompatan.

MEMBUAT ATRIBUT SAMPEL SECARA STATISTIK DAN MENGEVALUASI HASIL-HASILNYAMembuat sampel mencakup pengguanaan kembali item-item yang dipilih untuk sampel tersebut dan melakukan pengujian pengendalian berdasarkan sampel-sampel tersebut. Pengevaluasian hasil-hasilnya mencakup penentuan mengenai ada tidaknya sampel yang mendukung risiko pengendalian yang direncanakan berdasarkan frekuensi penyimpangan dari pengendalian yang diobservasi dalam sampel tersebut.

MELAKSANAKAN RENCANA SAMPLINGSetelah rencana sampling dirancang, item-item sampel dipilih dan diuji untuk menentukan sifat dan frekuensi penyimpangan dari pengendalian. Penyimpangan meliputi kesalahan dokumen, tidak ada inisial yang menujukan kinerja pengendalian, ketidaksesuaian dalam dokumen dan catatan yang berkaitan, tidak adanya harga yang diotorisasi, dan kesalahan perhitungan yang ditemukan dengan pengerjaan kembali oleh auditor.

MENGEVALUASI HASIL SAMPELPenyimpangan yang ditemukan dalam sampel harus ditabulasi, diirngkas, dan dievaluasi. Pertimbangan professional diperlukan dalam mengevaluasi factor-faktor utama pada kesimpulan menyeluruh.Menghitung Tingkat Penyimpangan SampelTingkat penyimpangan sampel (sample deviation rate) untuk setiap pengendalian yang diuji dihitung dengan membagi jumlah penyimpangan yang ditentukan dengan ukuran sampel yagn diuji. Tingkat tersebut merupakan estimasi terbaik auditor atas tingkat penyimpangan actual dalam populasi.Menentukan Batas Penyimpangan AtasBatas penyimpangan atas (upper deviation limit) menunjukkan tingkat penyimpangan atas dalam populasi berdasarkan jumlah penyimpangan yang ditentukan dalam sampel. Batas tersebut dinyatakan dalam bentuk persentase, dan terkadang dianggap sebagai batas ketepatan atas yang dapat dicapai atau tingkat penyimpangan populasi maksimum.Menentukan Cadangan Untuk Risiko SamplingCadangan risiko sampling (allowance for sampling risk) yang ditambahkan pada tingkat penyimpangan sampel merupakan batas penyimpangan atas yang akan melebihi, atau lebih besar dari, proporsi tingkat penyimpangan populasi sesungguhnya pada saat itu. Cadangan untuk risiko sampling secara langsung berhubungan dengan jumlah penyimpangan yang ditemukan dalam sampel, hal ini menunjukkan dalam sampling statistic, bahwa apabila tingkat penyimpangan sampel melebihi tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan, cadangan risiko sampling akan lebih besar sehingga menyebabkan batas penyimpangan atas melebihi tingkat yang dapat ditoleransi dalam perancangan sampel.Mempertimbangkan Aspek Penyimpangan KualitatifKesimpulan yang salah dapat terjadi jika auditor hanya memperhatikan frekuensi penyimpangan. Setip penyimpangan yang terjadi pada pengendalian harus dianalisis untuk menentukan hakikat penyimpangan dan sebab-sebabnya. Penyimpangan dapat disebabkan oleh beberapa factor, seperti masuknya karyawan baru, tidak adanya pengalaman, kesalahpahaman instruksi, ketidakmampuan, kurang perhatian, dan pelanggaran.Menarik Kesimpulan Secara MenyeluruhAuditor menggunakan hasil-hasil dari sampel tersebut, pegetahuan tentang lingkungan pengendalian dan system akuntansi, pertmbangan professional untuk membuat penilaian akhir atas risiko pengendalian untuk pengendalian yang dicerminkan oleh atribut-atribut yang tercakup dalam rencana sampling. Penilaian tersebut digunakan unutk menilai risiko pengendalian atas asersi laporan keuangan relevan yang dipengaruhi oleh kelompok transaksi yang diuji.Ketika penialai final atas risiko pengendalian untk asersi tidak mandukung tingkat risiko pengendalian yang direncanakan dalam strategi audit pendahuluan oleh auditor, strategi tersebut harus direvisi. Ini meliputi kenaikan risiko pengendalian dan penurunan tingkat risiko deteksi yang dapat diterima. Untuk mencapai hal ini, auditor biasanya perlu memodifikasi tingkat pengujian substantive yang direncanakan, yang mempengaruhi pilihan atas sifat, waktu dan luas perancangan pengujia-pengujian tersebut. Sebelum merevisi strategi, auditor harus mempertimbangakan adanya kompensasi pengendalian jika diadakan pengujian, dan menemukan ketentuan dari prosedur struktur pengendalian pada kondisi yang dapat dilaporkan harus dikomunikasikan kepada manajemen dan komite audit. LANGKAH SETELAH PENGUJIAN PENGENDALIANHasil pengujian pengendalian merupakan dasar untuk penetapan langkah dalam pengujian substantif. Langkah tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: Jika pengujian pengendalian menyimpulkan bahwa pengendalian cukup memadai, maka auditor melanjutkan dengan pengujian substantif tanpa merubah asumsi semula mengenai tingkat keyakinan atau risiko samplingnya. Jika pengujian pengendalian menyimpulkan bahwa pengendalian lemah, maka terdapat dua kemungkinan langkah yang dapat ditempuh, yakni: Auditor memperluas pengujian untuk memastikan bahwa simpulan pertama (pengendalian lemah) adalah benar. Auditor mengoreksi asumsi tingkat keandalan laporan atau tingkat risiko sampling. Dalam hal ini auditor menetapkan tingkat risiko yang lebih rendah, yang berarti auditor memperluas pengujian substantifnya. Mengingat keterbatasan waktu, auditor sebaiknya memilih langkah kedua tersebut.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAINNYASAMPLING PENEMUAN (Discovery/Exploratory Sampling)Sampling penemuan adalah bentuk dari sampling atribut yang dirancang untuk menemukan sedikitnya satu pengecualian jika tingkat penyimpangan dalam populasi sama atau diatas tingkat yang ditentukan. Metode sampling ini digunakan untuk mencari penyimpangan penting yang menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan ketentuan, seperti terbitnya cek pembayaran gaji kepada karyawan fiktif. Sampling penemuan tepat ketika tingkat penyimpangan yang diharapkan sangat rendah dan auditor menginginkan sebuah sampel yang akan memberikan kemungkinan tertentu dari satu keterjadian yang dobservasi. Sampling penemuan bermanfaat ketika auditor :1. Sedang menguji sebuah populasi besar yang terdiri dari item-item berisi proporsi risiko pengendalian yang sangat tinggi2. Curiga bahwa telah terjadi ketidaksesuaian dengan ketentuan3. Mencari bukti tambahan dalam sebuah kasus untuk menentukan apakah ketidaksesuaian dengan ketentuan merupakan kejadian yang terisolasi atau bagian dari pola yang berulang-ulangSampling penemuan umumnya tidak digunakan untuk menemukan sesuatu yang sangat sulit atau satu kejadian dalam kejadian-kejadian.

SAMPLING PENERIMAAN (Acceptance Sampling)Sampling Penerimaan adalah teknik sampling yang bertujuan untuk menentukan sikap, menerima (accept) atau menolak (reject) populasi. Unit sampelnya ditetapkan dari Tabel Ukuran Sampel untuk Sampling Penerimaan. Dalam audit, menerima populasi berarti menyatakan pengendalian intern handal, sebaliknya menolak populasi, berarti menyatakan pengendalian intern lemah.

DAFTAR PUSTAKABoynton, William C., Johnson, Raymond N., and Kell, Walter G. 2003. Modern Auditing (7th ed.). Jakarta: Erlangga. Broto, Sigit S., 2008. Sampling Audit. Modul disajikan dalam Diklat Srtifikasi JFA Tingkat Penjenjangan Auditor Ketua Tim, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, Bogor, Desember 2008.http://arvantc40s.blogspot.com/2012/02/sampling-audit.html http://farah-aul.blogspot.com/2012/10/audit-sampling-audit-dalam-pengujian.html