sambutan menteri pertanian · peternakan sapi potong berdasarkan informasi spasial tentang kondisi...
TRANSCRIPT
i
SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2015-2019 menyatakan bahwa salah satu tantangan pembangunan pertanian ke depan
adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan bahan baku industri dan energi di tengah dinamika kondisi
perekonomian global dan perubahan iklim yang mungkin akan memengaruhi upaya-upaya pembangunan pertanian menuju swasembada
dan kedaulatan pangan. Guna mengatasi tantangan tersebut, salah satu pendekatan yang dilakukan adalah melalui pengembangan
kawasan pertanian yang telah diatur melalui Permentan No. 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian.
Kawasan pertanian perlu dikembangkan agar kegiatan pembangunan pertanian dapat dilakukan secara utuh dan terpadu, serta fokus pada pencapaian
sasaran pembangunan berdasarkan keunggulan kompetitif dan komparatif wilayah.
Sebagai tindak lanjut rencana pengembangan kawasan pertanian, Pemerintah Provinsi diharuskan menyusun Masterplan yang menjabarkan rencana
pembangunan kawasan selama lima tahun ke depan, dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun Rencana Aksi yang berisi langkah-langkah kegiatan
tahunan yang dilakukan di tiap kawasan. Dalam hal ini, Kementerian Pertanian menyusun Atlas Peta Pengembangan Kawasan Peternakan Skala 1:250.000
sebagai acuan Pemerintah Daerah dalam penyusunan Masterplan. Atlas tersebut secara garis besar memuat kondisi potensi pengembangan komoditas
peternakan sapi potong berdasarkan informasi spasial tentang kondisi sumber daya lahan dan populasi ternak.
Semoga atlas ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mendukung pencapaian
target-target pembangunan melalui pengembangan kawasan peternakan.
Jakarta, Desember 2016
Menteri Pertanian,
Amran Sulaiman
ii
KATA PENGANTAR
Pada hakikatnya pendekatan kawasan merupakan upaya pengembangan komoditas pertanian pada suatu wilayah yang memenuhi
persyaratan agroekologis, memenuhi kelayakan agroekonomi dan agro-sosio-teknologi, aksesibilitas lokasi memadai, dan diseconomic-
externality yang ditimbulkannya dapat dikendalikan agar kawasan yang terbangun berkelanjutan. Untuk itu, informasi daya dukung lahan
menjadi sangat penting yang dibangun dari analisis sumber daya lahan.
Peraturan Menteri Pertanian No.50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian menekankan
bahwa pengembangan komoditas unggulan perlu dilaksanakan dengan pendekatan kawasan. Ciri-ciri pengembangan kawasan pertanian,
antara lain: (a) berbasis agroekosistem (komoditas yang dikembangkan sesuai dengan agroekosistem setempat); (b) agregat hamparan/populasi ditentukan
dengan batasan tertentu dan dapat lintas batas kabupaten; (c) pengembangan kawasan bersifat menyeluruh/tidak parsial yang mencakup aspek hulu hingga
hilir; (d) sistem pertanian dapat dilakukan secara terintegrasi; (e) program dan kegiatan pada kawasan terpadu baik antara Eselon I Kementan maupun
antara Pusat dan Daerah; dan (f) pengembangan kawasan bersifat partisipatif melibatkan Kementan dan Kementerian/Lembaga terkait, Pemda Provinsi,
Pemda Kabupaten/Kota, dan pelaku usaha. Pembangunan pertanian khususnya pengembangan kawasan peternakan sangat membutuhkan data dan
informasi dalam bentuk tabular dan spasial (peta) dan populasi ternak. Peta yang dihasilkan memberikan informasi lokasi, sebaran, dan luas lahan yang
berpotensi untuk pengembangan kawasan peternakan.
Peta-peta yang dihasilkan dari analisis sumber daya lahan ini merupakan informasi spasial tentang potensi daya dukung pakan. Dengan
mempertimbangkan populasi ternak maka tersusunlahn potensi pengembangan kawasan peternakan. Atlas ini akan sangat bermanfaat bagi perencana di
tingkat Pusat dan Daerah dalam menentukan arah pengembangan kawasan peternakan
Kepada semua pihak yang telah berperan aktif membantu tersusunnya Atlas ini disampaikan penghargaan dan terima kasih. Akhirnya semoga Atlas
ini dapat bermanfaat dalam mendukung peningkatan populasi ternak di Indonesia.
Jakarta, Desember 2016 Sekretaris Jenderal, Ir. Hari Priyono, M.Si. NIP. 19581214 198403 1 002
iii
SUSUNAN TIM
Tim Pengarah
Tim Pengarah : Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian
Wakil Ketua : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Sekretaris : Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
Tim Pelaksana
Ketua I : Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
Ketua II
Sekretaris I
Sekretaris II
:
:
:
Kepala Biro Perencanaan, Kementerian Pertanian
Kepala Bagian Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian, Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
Kepala Bagian Penyusunan Kebijakan, Program dan Wilayah, Kementerian Pertanian
Tim Penyusun
Penulis : Chendy Tafakresnanto, Ediyatno, Rio B. Handika, Noviati
Aplikasi SIG dan Basisdata : Adi Priyono dan Wahyu Supriatna
Disain dan Layout : Adi Priyono
iv
INFORMASI UMUM
A. Proyeksi Map : Transverse Mercator TM
B. Sumber Dana : Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TA. 2016
C. Diterbitkan oleh : Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
Website : www.pertanian.go.id/sikp
Cetakan pertama, Desember 2016
v
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN i
KATA PENGANTAR ii
SUSUNAN TIM iii
INFORMASI UMUM iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR PETA vii
I. PENDAHULUAN 1
II. BAHAN DAN METODE 3
2.1. Bahan dan Alat 3
2.2. Metode 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 6
3.1. Potensi Daya Dukung Pakan Pulau Jawa
3.2. Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Pulau Jawa
6
6
3.3. Potensi Daya Dukung Pakan Provinsi Banten
3.4. Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten
7
7
IV. PENUTUP 9
DAFTAR PUSTAKA 10
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Luas Daya Dukung Pakan Pulau Jawa 6
Tabel 2. Luas Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Pulau Jawa 7
Tabel 3. Luas Daya Dukung Pakan Provinsi Banten 7
Tabel 4. Luas Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten 8
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Prosedur Penentuan Sentra Peternakan Kabupaten 4
Gambar 2. Prosedur Penyusunan Peta Potensi Pengembangan Kawasan Perternakan Sapi Potong Nasional 5
vii
DAFTAR PETA
Halaman
Gambar 1. Peta Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Nasional 11
Gambar 2. Peta Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Pulau Jawa 12
Gambar 3. Peta Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten 13
Gambar 4. Peta Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten Skala 1:250.000 Lembar 3 14
Gambar 5. Peta Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten Skala 1:250.000 Lembar 4 15
1
I. PENDAHULUAN
Kementerian Pertanian telah menetapkan salah satu kebijakan
operasional pembangunan pertanian melalui pendekatan kawasan
sebagaimana dituangkan dalam Permentan 50/2012 tentang Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian. Sesungguhnya pendekatan kawasan
pembangunan pertanian bukanlah suatu pendekatan yang sama sekali
baru. Pendekatan kawasan ini lebih merupakan upaya reorientasi
manajemen pembangunan pertanian yang merubah cara pandang
pembangunan pertanian dari sudut pandang kawasan sentra produksi
yang segregatif menjadi cara pandang kerja sama jaringan kelembagaan
antar wilayah dengan komoditas unggulan sebagai perekat utamanya. Di
samping itu, pendekatan kawasan ini juga mewacanakan diterapkannya
revolusi perencanaan dengan digunakannya instrumen perencanaan
teknokratis dalam pembangunan pertanian. Melalui pendekatan kawasan
ini daya saing wilayah dan komoditas akan dapat dirancang secara optimal,
karena dirumuskan sesuai dengan potensi dan prospek daya dukung
sumberdaya wilayah hingga mencapai titik optimumnya. Dengan demikian
pendekatan kawasan ini meniscayakan digunakannya analisis kuantitatif
serta penguatan data base sumber daya yang ada di wilayah.
Pembangunan kawasan peternakan sangat membutuhkan data,
informasi, rekomendasi, dan arahan penataan sistem peternakan. Data dan
informasi terkait dengan ternak sangat diperlukan untuk meningkatan
populasi ternak yang ada. Ketersediaan data dan informasi yang berbasis
spasial kawasan peternakan dapat disajikan dalam beberapa tingkat, yaitu
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten. Tingkat Nasional setara dengan peta
skala 1:1.000.000, yang memberikan informasi wilayah-wilayah yang
berpotensi untuk pengembangan kawasan peternakan secara global.
Tingkat Provinsi setara dengan peta skala 1:250.000, yang memberikan
informasi potensi pengembangan kawasan peternakan lebih rinci untuk
perencanaan pusat dan provinsi, sedangkan tingkat Kabupaten yang setara
dengan peta skala 1:50.000 yang sudah dapat digunakan untuk operasional
lapangan. Pada tingkat Kabupaten, selain kajian sumberdaya, juga perlu
dilakukan kajian mengenai aspek teknis dan agrobisnis di lapangan,
sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal dalam pembangunan
suatu kawasan peternakan di Indonesia.
Penyusunan peta potensi pengembangan kawasan peternakan
Nasional ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk menyajikan data
dan informasi mengenai potensi sumberdaya dan kondisi eksisting
populasi ternak. Berkaitan dengan hal di atas, penyusunan peta potensi
pengembangan kawasan peternakan sangat diperlukan.
Tujuan kegiatan penyusunan peta potensi pengembangan kawasan
peternakan sapi potong Nasional adalah :
(1) Menyusun dan mengembangkan data dan informasi sumberdaya dan
populasi ternak sapi potong Nasional.
(2) Menyusun peta potensi pengembangan kawasan peternakan sapi
potong Nasional yang disajikan per Provinsi.
(3) Memperkuat Sistem Informasi Kawasan Pertanian (SIKP) Nasional.
2
Keluaran dari penyusunan peta potensi pengembangan kawasan
peternakan sapi potong Nasional adalah:
(1) Tersedianya data dan informasi (data base) sumberdaya dan populasi
ternak sapi potong Nasional.
(2) Tersedianya peta potensi pengembangan kawasan peternakan sapi
potong Nasional yang disajikan per Provinsi.
Peta potensi pengembangan kawasan peternakan Nasional
merupakan peta indikasi untuk pengembangan kawasan peternakan sapi
potong yang dihasilkan dari analisis sumberdaya dan populasi ternak
dengan mempertimbangkan peta kawasan hutan skala 1:250.000
(Kemenhut, 2013), peta penggunaan lahan, Hak Guna Usaha (HGU) skala
1:250.000 (BPN, 2013). Peta yang dihasilkan akan memberikan informasi
lokasi, sebaran, dan luas lahan yang berpotensi untuk pengembangan
kawasan peternakan sapi potong. Hasil penyusunan peta potensi
pengembangan kawasan peternakan sapi potong disajikan dalam bentuk
data tabular dan spasial.
3
II. BAHAN DAN METODE
2.1. Bahan dan Alat
Data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan peta potensi
pengembangan kawasan peternakan sapi potong Nasional antara lain:
1. Peta dasar (base map) skala 1:250.000 (BIG, 2010-2013)
2. Peta tanah skala 1:250.000 dari Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian (BBSDLP, 1989-2013).
3. Peta Potensi Pengembangan Kawasan PJKU Nasional dan Provinsi skala
1:250.000 (Kementerian Pertanian, 2015).
4. Peta Potensi Pengembangan Kawasan Perkebunan Nasional dan
Provinsi skala 1:250.000 (Kementerian Pertanian, 2015).
5. Peta Penggunaan Lahan skala 1:250.000 dan perizinan penggunaan
lahan Hak Guna Usaha (HGU) dari Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN, 2013).
6. Peta Status Kawasan Hutan dari Kementerian Kehutanan (Kementerian
Kehutanan, 2013).
7. Data Populasi Ternak (Kementrian Pertanian, 2014)
Peralatan yang diperlukan dalam penyusunan peta potensi
pengembangan kawasan perternakan sapi potong Nasional berupa:
komputer PC atau Laptop dengan spesifikasi hardware tinggi Core i5,
minimal 8 RAM. Software yang diperlukan ArcGis dan Microsoft Office.
2.2. Metode
Sentra peternakan sapi potong Nasional merupakan potensi untuk
pengembangan kawasan peternakan sapi potong Nasional. Sentra
peternakan sapi potong Nasional ditentukan secara parametrik dengan
pembobotan terhadap: daya dukung pakan/biomasa pakan (30), populasi
ternak (20), infrastruktur peternakan (20), status penyakit ternak (10),
rumah tangga peternak/RTP (10), kelembagaan peternakan (5), dan
dukungan masterplan/renaksi peternakan (5) Gambar 1.
Daya dukung pakan/biomasa pakan dihasilkan dari analisis
sumberdaya lahan. Satuan lahan mengandung unsur karakteristik tanah/
lahan yang diperlukan dalam kegiatan evaluasi lahan terhadap daya
dukung pakan ternak sapi potong. Kegiatan evaluasi lahan ini dilakukan
dengan cara matching, yaitu dengan cara membandingkan antara
karakteristik tanah/lahan dengan persyaratan tumbuh pakan ternak.
Metode penilaian kesesuaian lahan menggunakan kerangka FAO (1976).
Sistem kesesuaian lahan yang digunakan dibedakan menjadi ordo sesuai
(S) dan ordo tidak sesuai (N). Lahan yang tergolong ordo sesuai (S)
dibedakan atas kelas lahan sangat sesuai (S1), cukup sesuai (S2), dan
sesuai marginal (S3), sedangkan lahan tergolong ordo tidak sesuai (N)
tidak dibedakan. Kriteria kesesuaian lahan pakan ternak mengacu pada
Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian (Ritung et al.,
2011). Hasil evaluasi lahan tersebut dengan memperhatikan penggunaan
lahan dihasilkan daya dukung pakan dalam ton per hektar. Dari hasil
4
analisis daya dukung pakan ternak dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu: rendah,
sedang, dan tinggi.
Gambar 1. Prosedur Penentuan Sentra Peternakan Kabupaten
Jumlah populasi ternak menunjukkan kondisi eksisting ternak pada
suatu wilayah. Populasi ternak pada suatu wilayah merupakan indikator
riil tentang kesesuaian tumbuh ternak. Data jumlah populasi ternak
tersebut berbasis administrasi (kabupaten/kecamatan).
Infastruktur, RTP, dan kelembagaan merupakan hal sangat penting
dalam mendukung usaha peternakan. Keberlanjutan usaha peternakan
sangat ditentukan oleh dukungan infastruktur dan kelembagaan terkait
dengan penanganan sektor hulu dan hilir peternakan.
Status penyakit ternak cukup penting untuk diperhatikan. Wilayah-
wilayah endemi penyakit ternak menjadi pertimbangan dalan penentuan
sentra peternakan.
Dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan peternakan
menjadi pertimbangan dalam menentukan sentra peternakan. Dukungan
pemerintah daerah antara lain berupa masterplan/renaksi peternakan. Hal
ini menunjukkan pemerintah daerah tersebut serius dalam mengelola
pengembangan peternakan.
Sentra pengembangan peternakan sapi potong Nasional menjadi
dasar dalam delineasi Peta Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan
Sapi Potong Nasional. Konsep dasar dalam penyusunan Peta Potensi
Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Nasional sebagai berikut:
1) Penentuan sentra peternakan sapi potong didasarkan daya dukung
pakan/biomasa pakan, populasi ternak, infrastruktur peternakan, status
penyakit ternak, rumah tangga peternak/RTP, kelembagaan peternakan,
dan dukungan masterplan/renaksi peternakan akan menghasilkan
kabupaten sentra sapi potong, 2) Delineasi potensi pengembangan
kawasan peternakan sapi potong Nasional dihasilkan dari overlay sentra
peternakan sapi potong kabupaten dengan daya dukung pakan dan jumlah
populasi tinggi dan sedang pada tingkat kecamatan, 3) Penyebaran potensi
pengembangan kawasan peternakan sapi potong berada di luar Kawasan
Hutan dan dataran rendah, yaitu pada ketinggian <700 m dpl. Delineasi
kawasan dilakukan secara automatik. Potensi pengembangan kawasan
peternakan sapi potong Nasional merupakan wilayah pengembangan
peternakan sapi potong yang terbangun dalam satu kesatuan konektivitas
5
(kelembagaan dan infrastruktur) yang mencakup wilayah dengan daya
dukung pakan potensial yang mendukung dan jumlah populasi ternak
cukup banyak. Peta Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi
Potong Nasional dihasilkan dari Peta Potensi Pengembangan Kawasan
Peternakan Sapi Potong Provinsi dengan melakukan penggabungan atribut
dan delineasi potensi pengembangan peternakan. Prosedur penyusunan
peta potensi pengembangan kawasan peternakan sapi potong Nasional
disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Prosedur Penyusunan Peta Potensi Pengembangan Kawasan
Perternakan Sapi Potong Nasional
POTENSI SENTRA PENGEMBANGAN
PETERNAKAN
DAYA DUKUNG PAKAN KECAMATAN
- JUMLAH POPULASI TERNAK KECAMATAN
STATUS KAWSAN HUTAN
PETA POTENSI PENGEMBANGAN
KAWASAN PETERNAKAN SAPI POTONG
KETINGGIAN TEMPAT (<700 m dpl)
6
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Potensi Daya Dukung Pakan Pulau Jawa
Potensi daya dukung pakan diperoleh dari hasil kesesuaian lahan
pakan ternak, berupa kelas kesesuaian lahan dan memperhatikan
penggunaan lahan akan dihasilkan daya dukung pakan dalam ton per
hektar. Dari hasil analisis daya dukung pakan ternak dibagi menjadi 3
(tiga), yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Potensi daya dukung pakan ternak
di Pulau Jawa disajikan pada Tabel 1.
Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa potensi daya dukung pakan di
Pulau Jawa yang tergolong rendah seluas 5.217.647 ha (61,22%), sedang
seluas 736.295 ha (8,64%), dan tinggi seluas 2.568.546 ha (30,14%).
Provinsi yang mempunyai potensi daya dukung pakan ternak tergolong
tinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur (943.329 ha) dan Jawa Tengah
(865.202 ha).
Tabel 1. Luas Daya Dukung Pakan Pulau Jawa
Ha % Ha % Ha %
1 BANTEN 418.461 66,8 74.988 11,98 132.560 21,18 626.009
2 JAWA BARAT 1.566.286 65,8 187.182 7,86 627.455 26,35 2.380.923
3 JAWA TENGAH 1.507.156 58,7 197.193 7,67 865.202 33,67 2.569.552
4 JAWA TIMUR 1.725.743 58,6 276.932 9,40 943.329 32,02 2.946.004
5.217.647 61,22 736.295 8,64 2.568.546 30,14 8.522.488
T O T A LRENDAH SEDANG TINGGINO PROVINSI
DAYA DUKUNG PAKAN
T O T A L
Potensi daya dukung pakan sangat ditentukan oleh satuan lahan,
seperti bentukan lahan (landform), bentuk wilayah, iklim, dan penggunaan
lahan. Penilaian bobot satuan lahan didasari oleh kemampuan lahan dalam
menghasilkan sumber pakan ternak, aksesibilitas, dan ketersediaan
infrastruktur.
Landform aluvium dan volkanik mempunyai tingkat kesuburan
tinggi dibandingkan dengan landform lainnya, sehingga mempunyai daya
dukung pakan tinggi. Bentuk wilayah datar sampai berombak (lereng <8%)
sangat ideal untuk pertumbuhuan pakan ternak. Penggunaan lahan sawah,
perkebunan, dan padang rumput mempunyai daya dukung sangat tinggi.
Kondisi iklim sangat menentukan daya dukung pakan. Wilayah dengan
iklim basah mempunyai daya dukung pakan lebih tinggi dari pada iklim
kering. Hal ini terkait dengan ketersediaan air.
3.2. Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Pulau
Jawa
Potensi pengembangan kawasan peternakan sapi potong di Pulau
Jawa diperoleh dari analisis daya dukung pakan/biomasa pakan, populasi
ternak, infrastruktur peternakan, status penyakit ternak, RTP,
kelembagaan peternakan, dan dukungan masterplan/renaksi peternakan
dengan mempertimbangkan dengan daya dukung pakan dan jumlah
populasi tinggi dan sedang pada tingkat kecamatan. Berdasarkan hal
tersebut menunjukkan bahwa masing-masing provinsi di Pulau Jawa
berpotensi sebagai pengembangan kawasan peternakan sapi potong.
Potensi pengembangan kawasan peternakan di Pulau Jawa disajikan pada
Tabel 2. Sebaran potensi pengembangan kawasan peternakan sapi potong
Pulau Jawa disajikan pada Peta Potensi Pengembangan Kawasan
Peternakan Sapi Potong Pulau Jawa.
7
Tabel 2. Luas Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong
Pulau Jawa
NO PROVINSI DAYA DUKUNG PAKAN T O T A L
SEDANG TINGGI
..........ha.......... 1 BANTEN 655 5.242 5.898
2 JAWA BARAT 18.489 21.992 40.481
3 JAWA TENGAH 46.225 189.124 235.350
4 JAWA TIMUR 62.640 175.683 238.324
T O T A L 128.011 392.041 520.052
Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa potensi pengembangan kawasan
peternakan sapi potong di Pulau Jawa seluas 520.052 ha. Provinsi yang
mempunyai potensi pengembangan kawasan peternakan sapi potong
cukup luas terdapat di Provinsi Jawa Timur (238.324 ha) dan Jawa Tengah
(235.350 ha). Wilayah potensi pengembangan kawasan peternakan sapi
potong terdapat pada dataran rendah (ketinggian <700 m dpl), bentuk
wilayah datar sampai bergelombang (lereng <15%) dengan daya dukung
pakan tergolong sedang sampai tinggi.
3.3. Potensi Daya Dukung Pakan Provinsi Banten
Potensi daya dukung pakan diperoleh di Provinsi Banten disajikan
pada Tabel 3. Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa potensi daya dukung
pakan ternak di Provinsi Banten yang tergolong rendah seluas 418.461 ha
(65,68%), sedang seluas 74.998 ha (11,98%), dan tinggi seluas 132.560 ha
(21,18%). Daerah yang mempunyai potensi daya dukung pakan ternak
tergolong tinggi terdapat di Kabupaten Tangerang (44.202 ha), Serang
(29.701 ha), dan Pandeglang (27.130 ha).
Penyebaran potensi daya dukung pakan tergolong sedang sampai
tinggi umumnya di wilayah dataran volkan dan aluvial dengan bentuk
wilayah datar sampai bergelombang (<15%) pada dataran rendah
(ketinggian <700 m dpl). Kabupaten Lebak dan Kota Serang mempunyai
potensi daya dukung pakan ternak tergolong cukup tinggi, sehingga
berpotensi untuk pengembangan peternakan sapi potong.
3.4. Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten
Potensi pengembangan kawasan peternakan sapi potong di Provinsi
Banten didasarkan sentra-sentra peternakan dan daya dukung pakan pada
suatu wilayah. Di pulau jawa, Provinsi Banten, hanya Kabupaten Tangerang
yang termasuk wilayah kawasan pengembangan peternakan sapi potong
dengan luas 5.898 ha. Potensi pengembangan kawasan peternakan di
Provinsi Banten disajikan pada Tabel 4. Sebaran potensi pengembangan
kawasan peternakan sapi potong di Provinsi Banten disajikan pada Peta
Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten.
Tabel 3. Luas Daya Dukung Pakan Provinsi Banten
Ha % Ha % Ha %
1 KOTA CILEGON 6.237 61,0 1.901 18,59 2.085 20,40 10.223
2 KOTA SERANG 6.167 28,0 5.094 23,14 10.755 48,85 22.016
3 KOTA TANGERANG 97 2,4 221 5,50 3.700 92,07 4.019
4 KOTA TANGERANG SELATAN 4.155 68,9 494 8,19 1.379 22,88 6.028
5 LEBAK 214.031 89,0 12.805 5,33 13.605 5,66 240.442
6 PANDEGLANG 119.987 70,5 23.179 13,61 27.130 15,93 170.296
7 SERANG 47.531 45,4 27.521 26,27 29.701 28,35 104.754
8 TANGERANG 20.255 29,7 3.773 5,53 44.202 64,78 68.231
418.461 66,85 74.988 11,98 132.560 21,18 626.009 T O T A L
NO KABUPATEN/KOTA
DAYA DUKUNG PAKAN
T O T A LRENDAH SEDANG TINGGI
8
Kabupaten Tangerang merupakan kabupaten dengan potensi
pengembangan kawasan peternakan sapi potong cukup luas di Provinsi
Banten. Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi daya dukung pakan di
kabupaten tersebut cukup tinggi.
Berdasarkan Peta Potensi Pengembangan Kawasan Pertanian
Nasional, Provinsi Banten merupakan kawasan padi dan jagung, sehingga
integrasi ternak terhadap padi dan jagung sangat dimungkinkan.
Kabupaten yang berpotensi untuk integrasi ternak dengan tanaman padi
adalah Kabupaten Tangerang.
Tabel 4. Luas Potensi Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Provinsi Banten
NO KABUPATEN/KOTA DAYA DUKUNG PAKAN
T O T A L SEDANG TINGGI
…… Ha ……
1 TANGERANG 655 5.242 5.898
T O T A L 655 5.242 5.898
9
IV. PENUTUP
Pembangunan sektor peternakan di Indonesia merupakan suatu
proses pembangunan yang harus disinergiskan dengan pembangunan
sektor pertanian lainnya. Walaupun sektor peternakan tidak berbasis
lahan tetapi terkait dengan lahan, tetapi data dan informasi sumberdaya
lahan sebagai salah satu komponen utama sumber daya alam, mempunyai
peranan penting dalam menunjang pengembangan kawasan peternakan.
Data dan informasi sumberdaya lahan, terutama data spasial yang
menyajikan karakteristik tanah/lahan, potensi dan tingkat kesesuaian
lahan, distribusi dan luasannya tersebut dibutuhkan dalam penentuan
potensi pengembangan kawasan peternakan, khususnya sapi potong.
Dengan tersedianya data sebaran potensi pengembangan kawasan
peternakan sapi potong Nasional, perlu ditindaklanjuti pada skala
operasional (>1:50.000). Mengingat data sudah terformat dalam database
yang dinamis, sehingga bisa di update menggunakan SIG untuk dapat
memperkuat Sistem Informasi Kawasan Pertanian (SIKP).
Pengembangan peternakan dapat dilakukan dengan sistem integrasi
dengan tanaman pangan dan perkebunan, disamping dengan sistem
pengembalaan. Potensi daya dukung pakan di Pulau Jawa umumnya
tergolong rendah (61,22%), tetapi sebagian (38,78%) tergolong sedang
sampai tinggi. Provinsi yang mempunyai potensi daya dukung pakan
ternak tergolong tinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur (943.329 ha) dan
Jawa Tengah (865.202 ha).
Potensi pengembangan kawasan peternakan sapi potong Pulau Jawa
seluas 520.052 ha. Provinsi yang mempunyai potensi pengembangan
kawasan peternakan sapi potong cukup luas terdapat di Provinsi Jawa
Timur (238.324 ha) dan Jawa Tengah (235.350 ha).
Potensi daya dukung pakan di Provinsi Banten umumnya tergolong
rendah (66,85%), sebagian (33,15%) tergolong sedang sampai tinggi.
Secara umum potensi pengembangan kawasan peternakan sapi potong
cukup luas di Provinsi Banten. Kabupaten Tangerang merupakan
kabupaten dengan potensi pengembangan kawasan peternakan sapi
potong cukup luas di Provinsi Banten. Hal tersebut menunjukkan bahwa
potensi daya dukung pakan di kabupaten tersebut cukup tinggi.
Di pulau jawa, Provinsi Banten, hanya Kabupaten Tangerang yang
termasuk wilayah kawasan pengembangan peternakan sapi potong dengan
luas 5.898 ha.
10
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pertanahan Nasional. 2013. Peta Penggunaan Lahan skala
1:250.000. BPN, Jakarta.
Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. 2013. Peta Sumberdaya
Tanah dan Potensi Sumberdaya Lahan skala 1:250.000. BBSDLP,
Bogor.
Balai Iklim dan Hidrologi. 2003. Peta sumberdaya iklim Indonesia skala
1:1.000.000. Balitklimat, Bogor
FAO. 1976. A Framework of land Evaluation. FAO Soil Bulletin No. 6, Rome.
Kementerian Kehutanan. 2013. Peta Kawasan Hutan skala 1:250.000.
Kemenhut, Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2015. Peta Potensi Pengembangan Kawasan
Pertanian PJKU skala 1:250.000. Kementan, Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2015. Peta Potensi Pengembangan Kawasan
Perkebunan skala 1:250.000. Kementan, Jakarta.
Marsoedi Ds, Widagdo, Dai J, Suharta N, Darul SWP, Hardjowigeno S, Hof J,
dan Jordens ER. 1997. Pedoman klasifikasi landfrom. LT 5 Versi 3.0.
Proyek LREP II, CSAR, Bogor.
Sofyan Ritung, Kusumo Nugroho, Anny Mulyani, Erna Suryani. 2011.
Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Badan
Litbang Pertanian, BBSDLP, Bogor
BALI
BANTEN
BENGKULU
DI YOGYAKARTA
GORONTALO
JAMBI
JAWA BARATJAWA TENGAH
JAWA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
KEP. BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
LAMPUNG
MALUKU
MALUKU UTARA
ACEH
NUSA TENGGARA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
PAPUA
PAPUA BARAT
RIAU
SULAWESI BARATSULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI UTARA
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARAKaltara
Australia
Myan
mar (
Burm
a)
Brunei
Cambodia
Cocos (Keeling) Islands
Christmas Island
Malaysia
Spratly Islands
Papu
a New
Guin
ea
Pacif
ic Isl
ands
(Pala
u)
Philippines
Singapore
Thailand
Vietnam
Indonesia
Timor Leste
139°0'
139°0'
135°0'
135°0'
131°0'
131°0'
127°0'
127°0'
123°0'
123°0'
119°0'
119°0'
115°0'
115°0'
111°0'
111°0'
107°0'
107°0'
103°0'
103°0'
99°0'
99°0'
10°0
'
10°0
'
6°0'
6°0'
2°0'
2°0'
-2°0'
-2°0'
-6°0'
-6°0'
-10°0
'
-10°0
'
-14°0
'
-14°0
'
SAPI POTONG INDONESIA
PETA POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI POTONGINDONESIA
0 200 400 600 800 1.000100Km
Peta dasar:- Peta Rupa Bumi Indonesia digital skala 1:1.000.000, Badan Informasi Geospasial, 2000
KEMENTERIAN PERTANIAN2016U
Proyeksi Peta Geografis, Datum WGS84
LEGENDAPotensi Pengembangan Kawasan Sapi Potong
!
!
!
!
!!
!
!
!
! !
!
!
!!
!
!!!
!!!
!
!
!!
!
!!
!!
!!
!!
!
!
!
!!
!!!!! !!
!!
!!! !!
!
!!
!
!
! !!
!
!!!
!
!
!
!
!
!!
! ! ! !!!
!
!!!!!! !!
!
!
!
!!
!
! !
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!!! !
! !!!!
!
!
!
!
!
!
! !!
!
!
!!! !
!
!!!
!!
!!!
! !!!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!!!
!
!
!! !
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
! !
! !!!! !! !! !!
! !!!!!
!
! !
!!!
!!
!!!
!!!!
!!
!!!! !
! !!!
!!!
!
!
!!
!
!!
!
!
!
!
!!! !!
!!
!!!
!!
!!
!!!
!!! !!!!
!!!
!!!!!!
!!!
!!
!! !!
! !!
!
! !!!
!!
! !!
!
! !
! !!
!!
!!
!!!
!
!!
!
! !
!!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
S E L A TK A R I M A T A
L A U T J A W A
S EL A
TG
A SPA
R
SELAT BALI
SELA
T LOM
BOK
S E L A T S U N D A
"/
"/
"/
"/
"/
"/
"/"/
"/
Prov. Bali
Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta
Prov. DKI
Prov. Jawa Barat
Prov. Jawa Tengah Prov. Jawa Timur
Prov. Kalimantan Selatan
Prov. Lampung
Prov. Nusa Tenggara Barat
SEMARANG
SERANG
SURABAYA
BANDUNG
BANDARLAMPUNG
MataramDenpasar
115°
115°
113°
113°
111°
111°
109°
109°
107°
107°
-6° -6°
-8° -8°
-10°
-10°
SAPI POTONG PULAU JAWA140°
140°
130°
130°
120°
120°
110°
110°
100°
100°
90°
90°
5° 5°
0° 0°
-5° -5°
-10°
-10°
-15°
-15°
PETA POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI POTONGPULAU JAWA
0 50 100 150 20025Km
Peta dasar:- Peta Rupa Bumi Indonesia digital skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial, 2012- Peta Wilayah Administrasi Indonesia, Badan Pusat Statistik, 2010Proyeksi Peta Geografis, Datum WGS84
KEMENTERIAN PERTANIAN2016U
Proyeksi Peta Geografis, Datum WGS84
PETUNJUK LETAK PETALEGENDA
Daya Dukung PakanRendahtidak potensi
TinggiSedang
Kawasan Sapi Potong
!!
!
!
!!
!
!!
!
!!
!!
!!!
!
!
!
!!
!!!
!!
!
!
!
!!
!!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!
!!
!!! !
!!
!!
!!
!
!
!!
!
!!
!
!
!!!
! !
!
!
!!
!
!
!
! !
! !
!
!!!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!!!
!
!
!!
!!
!!
!
!
!!! ! !
!!!
!!!!!
!!
!
!
!
!
! !
! !
! !! !
!
!
! !! !
!!
!
!
!
!
!
! ! ! ! !!
!!
!
!
!!
!!!!!
!
!
!
!
!
!!!
!
!
!!
!!
!!
!
!
!!
!
!!
!!
!
!
! !!
!!!
! !!
!
!!
!
!
!!
!
!
!
!!
!!
!!
!!
!!
!
!
!
!!
!
! !
! !
! !
!!
!!
! !
!!
!!
!
!
! ! !!
!!
! !
!!
!
!
!!
!!
!!
!!
!!
!!
!!
!
!
!
!!
!!
!!!!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!!!!
!!
! !!!
!!!
! !! !
!!!!
!
!!!
!!
!
!
!!
!! !!!!
!!!!
!
!!!
!! !
!!
!!!!
!!
! ! !
! ! !
!!
!!
!
!
!
!
! ! !!
!
!!!
!
!
!
!
!
!
! !
!
!!
!!
!
!!
!!
!
!
!!
! !!!!
!!
!!
!
!
!
!
!!
!
!
!!! !
!!
!!
!! !!
!
!
!!
!
!
!
! !
!!
!!!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!
!!!
!!
!
!
!
!!
! !!
!
!
!
!! !
!
! !! !
!
!
!
!!
!!
! !! !
!!
!!
!
!!!
!!
!!
!
!!
!!
!
!
!
!
!! !
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
! !!
!!
!
!!!
!!
!
!!
!
!
!!
!
! !
!
!
! !
!
!
! !
!!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!!
!
!!
!!!
!
!!
!
! !
!
!
!!!!
!!!
! !!
!!!
!
! !
!
!
!
!
!
!
!!!
!!
!! !! !
!
!!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!
!
! !
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!!
!
!
!!!
!
!!
!
!
!
! !
!!!!
!
!
!
!
!
!
!!
! !
!!
!!
!!
! !
!!
!
! !!!
! !!!!
!
! !
!
! !!
!
!!
!!
!
!
!
!! !
!
!
!!!
!!
!
!
! !
! !
!!
!! !
!!
!
!
!
!
!!
!
!!
!
!
!!
!
!
! !!
!
!!
!! !!
!! !!
!!
! !
!!
! !
!! !
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!!
!!
!!
!!!!!!
!
!
!!!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!!
! !!!! !
!! !!
!
!
! !
!
!
!!
!!!
!!
!!!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!!
!
!!
!
!
!!
!
!!
!
!
!
!!
! !
!!
!!
!
!
!!
! !! !! ! !
!
!!
!!!
! !
! ! !!
!!
!!
!!
!!
!!
!!
!
!
!!
!!
!!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!!!
!
!
!!
! !
!!
!!
!
!
!!
!!
! ! ! !
!
!
!!
!
!
!!
!!
!!
!
!
!!
!
!
! !
!
!
!
!
!!
!!
!
!
!
!!
! !!
!
!
!
!
!!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
! !
!!
!!
!
!!
!
!
!!
!!!
!
!
!!
!!
!
!
! !
!
!
! !
!
!
!
!!
!!!
!
!
!
!
!!
!!
!
!!
!
!
!!
!!
!
!!!
!
!
! !
!
!
!
!
!
!!
!!
!!
!
!
!
!
!!!
!!
! !!!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!!!!!
! !! !
! !
!
!
!
!
!
!!
!
!!
!
! ! !
!
!
!
!! !!! ! !!
! !
!
! !
! !
! !
!!
!!
!!
!
!!
!
!!
!!!
! !
!!
!!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
!
!
!!
!!
!!
!
!
!!
!!
!
!!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!!
! !
!!
!
!
!!!
!!
!
!
!
!
!
!
!!
!
! !
!!
!
!
!
!
! !!!!! !
!
!!
!
!
!
!
!
!
!! !
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
! !!!!
!
!
!
!
! !
!
!
!!!
!
!!
!
!!
!!
!!
!!!
!!
! !
!!!
!!!!
!!
!! ! !!
!!
!!
!
!
!! !
!!!
! !
!!!!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!!!
!
! !
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!!!!
!!
!
!
!!
!!
!
!!
!!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
! !
!
!
! !!!
!!
!
!!!
!!!
!
!!
!!!
! !
!
! !
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!!
!!
!
!
!
!!!! ! !
!!!
!!
!
!
!!
!!
!! !
!!! !!
!
!
!!
!
!!
!!
!!!
!! !!
!!
!
!!
!! !!
!!
!!!!
!
!!!!!!!!!!
!
! !!
!!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!
!
!
!! ! !
!
! ! !
!
!
!!
!
!
!!!!
!!!!
!!
!!
! !
!
!!!
!!
!!
!!
!!
! !
!
!
!
!
!!
!!
!!
!!
!!
!!
!
!
!
!
! !
!!
!! !
!
!!
!!!!!!
!
!
!!!
!
!!
! !! ! !
!
! !
!!
!!!!
!
! ! ! !
!! !
!
!!
!!!
!!
!!
!!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!!!!
!
!
!
!!
!!
! ! !!!!
!!
!!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!
!
!!!!
!!
!
!
! !
!!!
!
!!!
!
!!! !
!!
!
!
!!
! !
!
!!
!!
!
!
!
!!
!!!
!
! !!!
!
!!
!
!!!
!
! ! !!! !
!!
!
!
!!
!
!
!!
! !
!!
!
!
!
!! !
! !
!
!
! !
! !! !!
!
!
!!
!!
! !!
!!
!
!
! !
!!!!
!
!
!
!
!
!! !
!
!! !
!!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!
!
!
!!
!
! !!
!
!
!!
!
!!
!
!
!!
!
!
!
! !
!!
!!
!!
!!
!
!
! !
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!
!!!
!
!
!
!
!!
!!
!
!
!
!
! !
!!
!!!!
!!
!!
!
!!!
!!
!!
! !
!!
!!
!
!
!
! !
!
!
!
!
!!
!
!
! !!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!!
!!
!
!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!
!
!!!
!
!
!
!!
! !!
!!
!
!!
!!!
!
!!
!
!
!
!
!
!! !
!!
!!
!!!
! !!
!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!!
!!
!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!!!
!!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!!
!!
! !!
!
!!
!!
!!
!
!
!!
!!
!!
! !
!!
!
!
!!
!!
!
!
!
!
! !
!
!
!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!!
!
!
!!
!
!!
! !
! !
! !
!
!
!!
!
!!!
!!
!!
! !
!!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!
!
!
!!
!
!!
!!
!
!
!
!!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!
!!
!! !!
!
!
!
!
!
!
!!
!!!
!
!
! !
! !
! !!
!!
!
!
!!
!!
!!
! !
!!!!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!!
!!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!
!!
!!
!
!
!
!
!!
!!
!!
!!
!!
PROV. BANTEN
PROV. JAWA BARAT
PROV. LAMPUNG
Laut Jawa
Samudera IndonesiaTANGERANG
CILEGON
SERANG
TANGERANG SELATAN
BOGOR
SUKABUMIBANDUNG
BEKASI
DEPOK
CIMAHI
BANDAR LAMPUNG
Kab. Pandeglang
Kab. Pandeglang
Kab. PandeglangKab. Lebak
Kab. Tangerang
Kab. Serang
Kab. Serang
Kab. Bogor
Kab. Sukabumi Kab. CianjurKab. Bandung
Kab. Garut
Kab. Subang
Kab. Purwakarta
Kab. Karawang
Kab. Bekasi
Kab. Bandung Barat
Kab. Tanggamus
Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung TimurKab. PesawaranKab. Pringsewu
Kab.
5 6
3 4
8
7
2
1
108°
108°
107°
107°
106°
106°
-6° -6°
-7° -7°
KAWASAN SAPI POTONG PROV. BANTEN
PETA POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI POTONGPROVINSI BANTEN
0 20 40 6010Km
Peta dasar:- Peta Rupa Bumi Indonesia digital skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial, 2012- Peta Wilayah Administrasi Indonesia, Badan Pusat Statistik, 2010Proyeksi Peta Geografis, Datum WGS84
KEMENTERIAN PERTANIAN2016
U
Proyeksi Peta Geografis, Datum WGS84
LEGENDA
Daya Dukung PakanRendahtidak potensi
TinggiSedang
Pengembangan Kawasan Sapi Potong
!
!
!
!!
!
!
!!!
!
!!!!!
!!!
!!!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
!
!
!
!
!
!
!
!!
!!
!
!!
!
!!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!!
!!
!!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
Î
o
p
"/
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
!.
"
"
"
"
"
!.
"
"
"
"
"
"
"
"
!.
"
"
"
"
"
"
!.
"
"
" !.
"
"
"
"
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
PROV. BANTEN
PROV. JAWA BARAT
CILEGON
SERANG
KAB. PANDEGLANG
KAB. LEBAK
KAB. TANGERANG
KAB. SERANG
KAB. BOGOR
G. Cipari
G. Puri
G. Mokol
G. CaluG. Ipis
G. Pulosari
G. KarangG. Jamungkal
Curug
CipocokjayaWalantaka
Pasirjaya
Jongjing
Pamanuk
Labuan
Sajira
Padarincang
Kadugedong
Kramatwatu
Kaburon
Cikande
Maja
Saketi
Bojong
Baros
Pabuaran
Pontang
Cikeusal
Kragilan
Balaraja
Pagedangan Ilir
Sukajaya
Ciruas
Cimarga
Batubantar
Cibeka
Ciomas
Pagelaran
Sukacai Selaraja
Kopibera
Mandalawangi
Kasemen
Kopo
Anyar
Pamarayan
LAUT J A W A
RANGKASBITUNG
CILEGON
PANDEGLANG
TIGARAKSA
SERANG
P. Popole
Tg. Bangkuang
Tg. Katapang
Tg. Lampe
Tg. Gelebeg
Tl. Kalidano
Tl. Pangabuan
Tl. Tengah
Tl. Pasaruan
Tl. Citawing
Tl. Carita
Tl. Pulaucangkir
Tl. Anyar
Kec. Anyar
Kec. Balaraja
Kec. Bandung
Kec. Banjar
Kec. Banjarsari
Kec. Baros
Kec. Binuang
Kec. Bojonegara
Kec. Bojong
Kec. Bojongmanik
Kec. Cadasari
Kec. Carenang
Kec. Carita
Kec. Cibadak
Kec. Cibeber
Kec. Cikande
Kec. Cikedal
Kec. Cikeusal
Kec. Cikulur
Kec. Cikupa
Kec. Cilegon
Kec. Cileles
Kec. Cimanuk
Kec. Cimarga
Kec. Cinangka
Kec. Ciomas
Kec. Cipeucang
Kec. Cipocok Jaya
Kec. Ciruas
Kec. Cisata
Kec. Cisoka
Kec. Citangkil
Kec. Ciwandan
Kec. Curug
Kec. Curugbitung
Kec. Grogol
Kec. Gunung Kaler
Kec. Gunungsari
Kec. Jambe
Kec. Jawilan
Kec. Jayanti
Kec. Jiput
Kec. Jombang
Kec. Kaduhejo
Kec. Kalanganyar
Kec. Karangtanjung
Kec. Kasemen
Kec. Kemiri
Kec. Kibin
Kec. Kopo
Kec. Koroncong
Kec. Kragilan
Kec. Kramatwatu
Kec. Kresek
Kec. Kronjo
Kec. Labuan
Kec. Leuwidamar
Kec. Maja
Kec. Majasari
Kec. Mancak
Kec. Mandalawangi
Kec. MaukKec. Mekarbaru
Kec. Mekarjaya
Kec. Menes
Kec. Muncang
Kec. PabuaranKec. Padarincang
Kec. Pagelaran
Kec. Pamarayan
Kec. Pandeglang
Kec. Panimbang
Kec. Panongan
Kec. Patia
Kec. Petir
Kec. Picung
Kec. Pontang
Kec. Pulosari
Kec. Purwakarta
Kec. Rajeg
Kec. Rangkasbitung
Kec. Sajira
Kec. Saketi
Kec. Serang
Kec. Sindang Jaya
Kec. Sindangresmi
Kec. Solear
Kec. Sukamulya
Kec. Sukaresmi
Kec. Taktakan
Kec. Tanara
Kec. Tigaraksa
Kec. Tirtayasa
Kec. Tunjungteja
Kec. Walantaka
Kec. Waringinkurung
Kec. Warunggunung
Kec. CigudegKec. Jasinga
Kec. Tenjo
CA
HL
HL
HP
HPT
HPTTahura
HP
106°30'
106°30'
106°15'
106°15'
106°0'
106°0'
105°45'
105°45'
-6°15
'
-6°15
'
KAWASAN SAPI POTONG BANTEN 3
5 6
3 4
8
7
2
1PETA POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI POTONG LEMBAR 3PROVINSI BANTEN
SKALA 1:250.000
0 5 10 152,5KmPeta dasar:
- Peta Rupa Bumi Indonesia digital skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial, 2012- Peta Wilayah Administrasi Indonesia, Badan Pusat Statistik, 2010Proyeksi Peta Geografis, Datum WGS84
KEMENTERIAN PERTANIAN2016U
PETUNJUK LOKASI PETA
Lokasi Peta Peta Potensi Pengembangan Kawasan tidak ada kawasan
LEGENDA
Daya Dukung PakanRendahtidak potensi
TinggiSedang
Pengembangan Kawasan Sapi Potong
!
!!
!!
!!
!
!
!
!
!!
!!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!!
!
!!!!!
!!!
!!!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
!
!
!
!
!
!
!
!!
!!
!
!!
!
!!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!!
!!
!!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!! !
!
!
!
!! !!!
!!
!
!
!!
!
!
!
!!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!!
!!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!!
!
!!!
!
!
!
!
!
o
p
p
p
"
"
"
"
"
"
"
"
""
"
"
"
"
"
"
"
""
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
!.
"
"
"
"
"
"
""
"
"
"
"
!.
"
"
"
"
"
"
"
""
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
!.
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
""
""
"
"
"
"
"
"
!.
!.
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
"
" "
"
"
"
"
"
"
"
"
"
!.
"
"
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
##
#
"/
PROV. BANTEN
PROV. DKI JAKARTA
PROV. JAWA BARAT
TANGERANG
TANGERANG SELATAN
JAKARTA SELATAN
JAKARTA TIMUR
JAKARTA BARAT
JAKARTA UTARA
BEKASI
DEPOK
KAB. TANGERANG
KAB. BOGOR
KAB. KARAWANG
KAB. BEKASI
G. Cilingcing
G. Dago
G. Endut
Pasarrebo
Makasar
Pegadungan Angke
Cakung
Cipinangbesar
Kebonbawang
Warungsawah
Legok
Curug
CiputatSerpong
Bojonggede
CimanggisBeji
Cileungsi
Bantargebang
Pekayon
Kukun
Cikupa
Jatiuwung
Pakuhaji
Sukatani
Pangkalan
Serangkongsi
Cibitung Citarik
Cikarang
Pakisjaya
Batujaya
Durensawit
Langengong
Parung
Parungpanjang
Sawangan
Limo
Pasarkemis
Teluknaga
Tambelang
Pasarlama
Setu
Jamantri Dua
TANGERANG
BEKASI
W. PluitD. Ancol
D. Jatijajar
P. Kelor
P. Bidadari
Tg. Pasir
Tg. Glatik
Tg. Kait
S.Te
mpur
an
S. Karang
S. Tarum
S. Liw ung
S.Sad ane
Kec. Batuceper
Kec. Benda
Kec. Cibodas
Kec. Cikupa
Kec. Ciledug
Kec. Cipondoh
Kec. CiputatKec. Ciputat Timur
Kec. Cisauk
Kec. Curug
Kec. Jambe
Kec. Jatiuwung
Kec. Karang Tengah
Kec. Karawaci
Kec. Kelapa Dua
Kec. Kosambi
Kec. Larangan
Kec. Legok
Kec. Mauk
Kec. Neglasari
Kec. Pagedangan
Kec. Pakuhaji
Kec. Pamulang
Kec. Panongan
Kec. Pasar KemisKec. Periuk
Kec. Pinang
Kec. Pondok Aren
Kec. RajegKec. Sepatan
Kec. Sepatan Timur
Kec. Serpong
Kec. Serpong Utara
Kec. Sindang Jaya
Kec. Sukadiri
Kec. Tangerang
Kec. Teluknaga
Kec. Tigaraksa
Kec. Cakung
Kec. Cengkareng
Kec. Cilandak
Kec. Cilincing
Kec. Cipayung
Kec. Ciracas
Kec. Duren Sawit
Kec. GambirKec. Grogolpetamburan
Kec. Jagakarsa
Kec. Jatinegara
Kec. Johar Baru
Kec. Kabayoran Lama
Kec. Kalideres
Kec. Kebayoran Baru
Kec. Kebayoran Lama
Kec. Kebonjeruk
Kec. Kelapa GadingKec. Kemayoran
Kec. Kembangan
Kec. Kepulauan Seribu Selatan
Kec. Koja
Kec. KramatjatiKec. Makasar
Kec. Mampang Prapatan
Kec. Matraman
Kec. Menteng
Kec. Pademangan
Kec. Palmerah
Kec. Pancoran
Kec. Pasar Minggu
Kec. Pasarrebo
Kec. Penjaringan
Kec. Pesanggrahan
Kec. Pulogadung
Kec. Sawah Besar
Kec. Senen
Kec. Setia BudiKec. Setiabudi
Kec. TamansariKec. Tambora
Kec. Tanahabang
Kec. Tanjung Priok
Kec. Tebet
Kec. Babelan
Kec. Bantargebang
Kec. Batujaya
Kec. Beji
Kec. Bekasi Barat
Kec. Bekasi Selatan
Kec. Bekasi Timur
Kec. Bekasi Utara
Kec. Bojong Gede
Kec. Bojongmangu
Kec. Bojongsari
Kec. Cabangbungin
Kec. Cariu
Kec. Cibarusah
Kec. Cibinong
Kec. Cibitung
Kec. Cigudeg
Kec. Cikarang Barat
Kec. Cikarang Pusat
Kec. Cikarang Selatan
Kec. Cikarang Timur
Kec. Cikarang Utara
Kec. Cileungsi
Kec. Cilodong
Kec. Cimanggis
Kec. Cinere
Kec. Ciseeng
Kec. Citeureup
Kec. Gunung Putri
Kec. Gunung Sindur
Kec. Jasinga
Kec. Jatiasih
Kec. Jatisampurna
Kec. Jayakerta
Kec. Jonggol
Kec. Karangbahagia
Kec. Kedungwaringin
Kec. Kelapa Nunggal
Kec. Kemang
Kec. Limo
Kec. Medan Satria
Kec. Muara Gembong
Kec. Mustikajaya
Kec. Pakisjaya
Kec. Pancoran Mas
Kec. Pangkalan
Kec. Parung
Kec. Parung Panjang
Kec. Pebayuran
Kec. Pondokgede
Kec. Pondokmelati
Kec. Ranca Bungur
Kec. Rawalumbu
Kec. Rumpin Kec. Sawangan
Kec. Serang Baru
Kec. Setu
Kec. Sukakarya
Kec. Sukatani
Kec. Sukawangi
Kec. Sukma Jaya
Kec. Tajur Halang
Kec. Tambelang
Kec. Tambun Selatan
Kec. Tambun Utara
Kec. Tapos
Kec. Tarumajaya
Kec. Tegalwaru
Kec. Telukjambe Barat
Kec. Tenjo
Kec. Tirtajaya
HL
HPTWA
HL
HPHP
HPTHPT
HPTHP
HP
107°15'
107°15'
107°0'
107°0'
106°45'
106°45'
106°30'
106°30'
-6°15
'
-6°15
'
KAWASAN SAPI POTONG BANTEN 4
5 6
3 4
8
7
2
1PETA POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN SAPI POTONG LEMBAR 4PROVINSI BANTEN
SKALA 1:250.000
0 5 10 152,5KmPeta dasar:
- Peta Rupa Bumi Indonesia digital skala 1:250.000, Badan Informasi Geospasial, 2012- Peta Wilayah Administrasi Indonesia, Badan Pusat Statistik, 2010Proyeksi Peta Geografis, Datum WGS84
KEMENTERIAN PERTANIAN2016U
PETUNJUK LOKASI PETA
Lokasi Peta Peta Potensi Pengembangan Kawasan tidak ada kawasan
LEGENDA
Daya Dukung PakanRendahtidak potensi
TinggiSedang
Pengembangan Kawasan Sapi Potong