sambutan direktur jenderal perikanan · pdf filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah...

38

Upload: trinhtram

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999
Page 2: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| i

Sambutan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas Rahmat

dan Ridho-Nya yang senantiasa menyertai kita

sekalian.

Sejalan dengan visi dan misi serta tujuan

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yaitu untuk

Meningkatnya Produksi Perikanan Budidaya yang

Berkelanjutan, maka ketersediaan benih bermutu

baik dan pengelolaan induk unggulnya sangatlah memegang peranan

penting. Sasaran produksi perikanan budidaya yang telah direncanakan

setiap tahun, harus dapat ditunjang dengan penggunaan induk unggul.

Untuk mendukung program peningkatan produksi tersebut,

dibutuhkan induk unggul dalam jumlah/kuantitas yang sesuai kebutuhan.

Secara nasional pada tahun 2016, telah ditetapkan proyeksi peningkatan

produksi perikanan budidaya sejumlah 19,4 juta ton. Untuk memenuhi

target produksi tersebut, diperkirakan kebutuhan benih ikan bermutu yaitu

sejumlah 104 milyar ekor, dan diperkirakan memerlukan induk unggul

sekitar 18 juta ekor.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, pada tahun 2016 Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya telah mencanangkan salah satu kegiatannya

yaitu produksi 1 juta ekor induk unggul. Kegiatan tersebut diharapkan

mampu untuk mendorong penggunaan induk unggul lebih luas pada

masyarakat pembenihan. Penggunaan induk unggul juga dapat didorong

melalui pengenalan tentang kriteria-kriteria induk unggul.

Pedoman kriteria induk unggul ini merupakan salah satu acuan untuk

pengelolaan induk unggul di lapangan. Semoga pedoman ini memberi

manfaat bagi pembangunan perikanan budidaya dan pembangunan nasional

pada umumnya.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya,

Dr. Ir. Slamet Soebjakto, MSi

Page 3: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| ii

Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena

atas Rahmat dan Ridho-Nya dapat disusun

Pedoman mengenai “Kriteria Umum Induk Unggul”.

Induk unggul merupakan salah satu faktor

penting untuk keberhasilan usaha akuakultur.

Untuk mendukung penggunaan induk unggul

tersebut, harus didukung melalui pengelolaan induk yang baik di

lapangan. Sampai dengan tahun 2016 ini, telah dihasilkan 44 varietas

induk-induk unggul dari yang dihasilkan oleh unit pemulia ikan. Dan

untuk pendistribusiannya, telah terbangun suatu sistem yaitu jejaring

pemuliaan ikan. Dengan sistem tersebut, induk unggul dapat tersedia

pada unit pembenihan ikan.

Induk-induk unggul yang sudah ada tersebut harus dikelola

dengan baik. Selain itu, tetap harus dilakukan penyediaan induk-induk

unggul strain baru lainnya, sambil terus dilakukan

perbanyakan/produksi calon induk unggul. Oleh sebab itu, melalui

Pedoman “Kriteria Umum Induk” ini diharapkan dapat memberikan

suatu acuan/informasi praktis bagi para pemangku kepentingan

(stakeholder). Sehingga para stakeholder dapat mengenal, menggunakan

dan mengelola induk unggul yang mampu menghasilkan benih bermutu

baik.

Dalam penyusunan pedoman ini tentunya masih terdapat

kekurangan dan perlu penyempurnaan lebih lanjut, oleh karenanya

saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan guna

penyempurnaannya. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

berbagai pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pedoman

ini. Semoga bermanfaat. Aamiin Ya Rabbal Alamin.

Direktur Perbenihan,

Ir. H. Sarifin, MS.

Page 4: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| iii

DAFTAR ISI

Sambutan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya ...................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................... iii

BAB – I PENDAHULUAN .............................................................................

1

1.1. LATAR BELAKANG ................................................................. 1

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................... 2

1.3. RUANG LINGKUP KRITERIA INDUK UNGGUL ....................... 2

1.4. SASARAN .............................................................................. 2

BAB – II METODE PRODUKSI DAN KRITERIA INDUK UNGGUL .................. 3

2.1. METODE MENGHASILKAN INDUK UNGGGUL ........................ 3

2.2. KRITERIA INDUK UNGGUL .................................................... 4

2.3. KOMODITAS DAN KEUNGGULAN INDUK UNGGUL

HASIL RILIS ........................................................................... 6

2.4. ANGGOTA JEJARING PEMULIAAN IKAN ................................ 6

BAB – III PENUTUP .................................................................................... 7

LAMPIRAN Lampiran 1 Profil Induk Unggul Lampiran 2 Anggota Jejaring Pemuliaan Ikan

Page 5: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| - 1 -

BAB – I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mendukung tercapainya produksi perikanan budidaya, dibutuhkan

ketersediaan induk unggul yang mampu memenuhi kebutuhan benih bermutu baik

dengan jumlah/kuantitas sesuai kebutuhan. Pada tahun 2016 secara nasional

untuk mendukung produksi perikanan budidaya yaitu sejumlah 19,4 juta ton,

dibutuhkan benih bermutu baik sekitar 104 milyar ekor dan induk unggul sejumlah

18,7 juta ekor. Induk unggul yang menghasilkan benih bermutu baik diharapkan

dapat mendukung tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) pada Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya, yaitu tercapainya peningkatan produksi perikanan

budidaya pada tiap tahun.

Induk unggul dapat dihasilkan dari alam, dan dapat juga dihasilkan dari hasil

pemuliaan ikan. Untuk meningkatkan dan menjaga kualitas induk unggul, maka

unit pemuliaan ikan merupakan unit yang menjadi andalan untuk memproduksi

induk dan calon induk unggul, agar dapat diedarkan kepada masyarakat. Sistem

kerja yang sudah terbangun pada unit pemuliaan ikan tersebut selama ini sudah

dikenal melalui jejaring pemuliaan ikan. Melalui jejaring pemuliaan ikan, produksi

induk unggul dan pendistribusiannya dapat berjalan dengan baik.

Sejalan dengan berjalannya waktu, kondisi induk unggul mengalami penurunan

kualitas genetis karena kurang tepatnya pengelolaan induk-induk yang

dikembangbiakan. Hal tersebut berpengaruh terhadap pertumbuhan benih yang

tersebar, dan penurunan produksi, produktivitas serta pendapatan pembudidaya

ikan tidak bisa dihindari. Untuk mengantisipasi hal tersebut, telah dihasilkan

beberapa varietas induk unggul dari hasil pemuliaan ikan. Unit pemuliaan ikan yang

merupakan anggota jejaring pemuliaan ikan, terdiri dari UPT Direktorat Jenderal

Perikanan Budidaya, UPT Balitbang-KP, UPTD Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Unit

Pembenihan Ikan swasta, dengan didampingi oleh tenaga ahli yang kompeten, telah

menghasilkan beberapa varietas unggul baru ikan dalam negeri yang berasal dari

sumber daya genetik yang ada di Indonesia.

Dalam upaya mempertahankan ketersediaan induk unggul, diperlukan

pengelolaan induk unggul yang telah ada agar terjaga kualitasnya sekaligus

meningkatkan produksi calon induk, dan pengelolaan peredaran induk unggul pada

unit pembenihan ikan secara luas. Oleh sebab itu, pada TA 2016 melalui Direktorat

Page 6: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| - 2 -

Perbenihan disusun suatu pedoman umum mengenai kriteria induk unggul secara

umum, dan profil induk unggul hasil rilis yang telah ada saat ini.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud pedoman kriteria induk unggul ini adalah : untuk menyebarluaskan

informasi mengenai kriteria induk unggul untuk pembudidayaan ikan.

Tujuan pedoman kriteria induk unggul ini adalah : untuk memberikan acuan bagi

stakeholder untuk mengenal induk ikan unggul untuk pembudidayaan ikan.

1.3. Ruang Lingkup Kriteria Induk Unggul

Ruang lingkup pedoman kriteria induk unggul ini meliputi : kriteria induk unggul

ikan yang terdiri dari paramater-parameter umum induk unggul ikan, metode

produksi induk unggul, dan komoditas induk unggul hasil pelepasan (rilis).

Pada pedoman kriteria induk unggul ini terdiri dari :

1. Pendahuluan;

Menjelaskan tentang pentingnya penggunaan induk unggul untuk usaha

budidaya ikan.

2. Metode Produksi dan Kriteria Induk Unggul

Menjelaskan tentang metode untuk menghasilkan induk unggul, kriteria induk

unggul, dan pengenalan profil beberapa induk unggul yang sudah pernah

dihasilkan oleh anggota jejaring pemuliaan ikan, serta daftar anggota jejaring

pemuliaan ikan.

1.4. Sasaran

Penggunaan induk unggul pada unit pembenihan ikan, baik unit pembenihan

skala kecil maupun unit pembenihan skala besar dalam rangka menghasilkan

benih bermutu baik.

Page 7: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| - 3 -

BAB – II METODE PRODUKSI DAN KRITERIA INDUK UNGGUL

Induk unggul dapat dihasilkan melalui beberapa metode, diantaranya dari hasil

domestikasi, hasil pemuliaan dan hasil introduksi. Hasil domestikasi, pemuliaan dan

hasil introduksi induk unggul tersebut dilakukan pada unit pemuliaan ikan anggota

jejaring pemuliaan ikan. Melalui sistem jejaringan pemuliaan ikan, anggota jejaring

pemuliaan ikan yang ada pada saat ini yaitu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat

Jenderal Perikanan Budidaya, UPT Badan Litbang-KP, UPT Dinas Kelautan dan Perikanan

Propinsi/Kabupaten/Kota maupun Unit Pembenihan swasta menjadi unit yang berfungsi

untuk penyediaan induk unggul sesuai komoditas pengembangan yang telah ditetapkan.

2.1. Metode Menghasilkan Induk Unggul

(a) Domestikasi

Induk unggul hasil domestikasi adalah jenis ikan liar yang telah beradaptasi

dan bisa bereproduksi di lingkungan budidaya. Induk unggul hasil domestikasi

yang dilepas minimal adalah generasi kedua.

(b) Pemuliaan

Induk unggul hasil pemuliaan adalah induk unggul yang dihasilkan dari

rangkaian kegiatan untuk mempertahankan kemurnian, menghasilkan jenis

atau varietas ikan yang sudah ada dan/atau untuk menghasilkan jenis atau

varietas baru yang lebih unggul.

Induk unggul hasil pemuliaan dapat dihasilkan melalui :

(1) Seleksi;

a. Hasil seleksi konvensional; adalah induk unggul yang telah mengalami

peningkatan kualitas genetik dengan nilai respons seleksi kumulatif

minimal 30% pada karakter yang diseleksi;

b. Hasil seleksi berdasarkan marka; adalah induk unggul yang telah

mengalami peningkatan kualitas genetik dengan nilai peningkatan

karakter yang diseleksi minimal sebesar 30% dan stabil selama 2

generasi (minimal sama dengan generasi sebelumnya).

Page 8: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| - 4 -

(2) Hibridisasi; adalah induk unggul yang telah mengalami peningkatan

kualitas genetik dengan nilai heterosis minimal 20% pada karakter yang

diperbaiki.

(3) Manipulasi Kromosom

Manipulasi kromosom meliputi :

a. Poliploidisasi (3n dan 4n); adalah induk unggul yang telah mengalami

peningkatan jumlah set kromosom menjadi 3n dan 4n.

b. Ginogenesis / Androgenesis; adalah induk unggul yang telah mengalami

peningkatan keseragaman seks betina/jantan lebih dari 90%.

c. Sex reversal; adalah induk unggul yang telah mengalami keseragaman

seks fenotipe >85%.

(c) Introduksi

Induk unggul hasil introduksi adalah ikan yang bukan asli dan/atau tidak

berasal dari alam darat dan laut Indonesia yang dikenali dan/atau diketahui

dimasukkan ke dalam wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia. Ikan

hasil introduksi yang dapat dilepas adalah ikan yang tidak menimbulkan

pengaruh yang merugikan terhadap jenis ikan/lingkungan/habitat yang ada.

2.2. Kriteria Induk Unggul

Secara umum, induk unggul harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan pada

saat penilaian ikan sebelum pelepasan. Penilaian induk unggul yang akan

dilepas/rilis harus memiliki data sebagai berikut :

(1) Informasi sumber ikan/silsilah induk

(2) Metode pemuliaan yang diterapkan

(3) Klasifikasi (famili, nama latin, nama dagang, nama Indonesia)

(4) Keunggulan fenotipe

a. Morfometrik

b. Meristik

c. Warna

d. Pertumbuhan

e. Nilai toleransi lingkungan

f. Kualitas daging

Page 9: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| - 5 -

g. Jenis pakan & kebiasaan makan

h. Reproduksi

i. Ketahanan penyakit

j. Produktivitas

(5) Keunggulan genotipe

a. Keragaman genetik (seleksi konvensional)

b. Jumlah individu yang membawa marka per generasi (%) (seleksi bantuan

marka)

(6) Ketersediaan/stok induk

(7) Aspek manfaat (aspek teknologi yang mudah diterapkan di masyarakat, aspek

ekonomi, aspek sosial dan aspek lingkungan).

Dalam pelaksanaannya, untuk menentukan keunggulan induk sebagaimana

dimaksud di atas dikelompokkan menjadi keunggulan fenotipe dan keunggulan

genotipe. Kriteria induk unggul yang akan diuji untuk penilaian harus memenuhi

keunggulan :

a. Keunggulan fisik;

Meliputi panjang total, bobot total badan, panjang lingkar badan, perbandingan

panjang kepala dengan panjang badan, bobot tanpa kepala, dan warna.

b. Keunggulan fisiologi

Meliputi karakteristik pertumbuhan, toleransi lingkungan, dan kandungan

proksimat atau kualitas daging

c. Keunggulan genetik

Meliputi karakteristik DNA mengikuti metode standar dengan parameter

keragaman genetik dan heterosigositas.

d. Keunggulan terhadap ketahanan penyakit

Meliputi ketahanan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh jamur, parasit,

bakteri, dan/atau virus.

Kriteria tersebut harus dipenuhi suatu induk unggul untuk penggunaannya di

masyarakat.

Page 10: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| - 6 -

2.3. Komoditas dan Keunggulan Beberapa Induk Unggul Hasil Rilis

Dari hasil kegiatan domestikasi, introduksi, seleksi, maupun produk rekayasa

genetika yang telah dilakukan oleh unit pemuliaan ikan, telah dihasilkan jenis

dan/atau varietas ikan unggul baru bagi pemenuhan kebutuhan induk yang

bermanfaat bagi masyarakat pembenihan ikan. Sampai dengan disusunnya buku

ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas

Sinyonya pada tahun 1999. Profil beberapa induk unggul tersebut terlampir

(Lampiran 1). Pengenalan Jenis dan/atau varietas ikan unggul dimaksud

diharapkan dapat memberikan pengenalan mengenai induk unggul yang sudah

ada, dan mendorong penggunaan induk unggul pada pembudidaya ikan.

2.4. Anggota Jejaring Unit Pemuliaan

Untuk mendukung penyediaan induk unggul bagi masyarakat pembudidaya ikan,

telah terbentuk sistem penyediaan induk unggul melalui suatu jejaring

pemuliaanan ikan (Lampiran 2). Melalui jejaring pemuliaan ikan tersebut,

diharapkan induk unggul dapat dikembangkan, dikelola dengan baik, dan tersedia

sesuai kebutuhan.

Page 11: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

Hal.| - 7 -

BAB – III PENUTUP

Pengelolaan induk unggul yang baik dan benar diharapkan mampu menjadi kunci

keberhasilan di lapangan bila dilakukan sesuai kriteria yang ditentukan. Dengan adanya

kriteria induk unggul pada pedoman ini dan ditunjang dengan respons positif dari semua

pihak yang terkait, diharapkan keterdiaan induk unggul di lapangan dan produksi benih

bermutu baik dapat memenuhi kebutuhan. Ketersediaan induk dan benih unggul

diharapkan dapat mendukung program peningkatan produksi perikanan budidaya yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan.

Untuk melengkapi acuan pengelolaan dan pengembangan induk unggul,

dibutuhkan juga pedoman/petunjuk teknis lain yang sudah ada, seperti Standar Nasional

Indonesia (SNI) di bidang induk sesuai masing-masing komoditas. Diharapkan Pedoman

tentang Kriteria Induk Unggul ini menjadi acuan umum dalam pengelolaan induk

sehingga penggunaan induk unggul dapat terlaksana sesuai dengan tujuan serta sasaran

secara efisien, efektif, dan tepat sasaran.

Page 12: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

LAMPIRAN 1. Profil Induk Unggul Yang Sudah Dilepas/Pelepasan (Rilis)

1. Ikan Mas Majalaya a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 836/KPTS/IK.120/7/1999 Tanggal 19 Juli 1999 tentang Pelepasan Varietas Ikan Mas Majalaya Sebagai Varietas Unggul

b. Instansi Pemulia Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi

c. Keunggulan Pertumbuhan yang relatif cepat serta tahan terhadap bakteri Aeromonas hydrophila

d. Fekunditas : 80.000 – 125.000 butir telur/kg e. Sintasan : 75-90%

2. Ikan Mas Sinyonya a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837/KPTS/IK.120/7/1999 tentang Pelepasan Ikan Mas Sinyonya

b. Instansi Pemulia Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi

c. Keunggulan Memiliki ketahanan terhadap parasit Myxosporea

d. Fekunditas : 85.000-125.000 butir telur/kg e. Sintasan : 80-90%

3. Ikan Patin Jambal a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Pertanian Nomor 265/KPTS/IK.240/5/2000 tentang Pelepasan Ikan Patin Jambal b. Instansi Pemulia

Balai Budidaya Air Tawar Jambi c. Keunggulan

Potensi komoditas ekspor karena dagingnya berwarna putih yang memang lebih disukai oleh konsumen luar negeri

d. Fekunditas : > 7.000 butir telur/kg e. Sintasan : > 75%

Page 13: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

4. Udang Vaname a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.41/MEN/2001 Tanggal 12 Juli 2001 tentang Pelepasan Varietas Udang Vaname Sebagai Varietas Unggul

b. Instansi Pemulia Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Situbondo, Jawa Timur

c. Keunggulan Responsif terhadap pakan serta tahan terhadap serangan penyakit

d. Fekunditas : 50.000 – 75.000 butir e. Sintasan : > 80%

5. Udang GI-Macro a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP.42/MEN/2001 Tanggal 23 Juli 2001 tentang Pelepasan Varietas Udang Galah Sebagai

Varietas Unggul b. Instansi Pemulia

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Sukamandi, Jawa Barat

c. Keunggulan Pertumbuhannya 30% lebih baik dan daya adaptasinya lebih tinggi dari

udang galah biasa d. Fekunditas : 477.0-587.0 butir / gram bobot tubuh e. Sintasan : 60.0 – 80.0 %

Page 14: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

6. Udang Rostris a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 15/MEN/2002 tentang Pelepasan Varietas Udang Rostris Sebagai Varietas Unggul

b. Instansi Pemulia Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara,Jawa Tengah

c. Keunggulan Lebih tahan terhadap penyakit dengan prosentase hidup yang lebih tinggi (sekitar 60% – 85%) dibandingkan udang windu biasanya. Selain itu udang rostris bernilai ekonomis tinggi

d. Fekunditas : 191.153 butir/ekor/pemijahan e. Sintasan benih : 30.2 % f. Sintasan konsumsi : 52.90 – 94.84 %

7. Ikan Lele Sangkuriang a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.26/MEN/2004 Tanggal 21 Juli 2004 tentang Pelepasan Varietas Ikan Lele Sebagai Varietas Unggul

b. Instansi Pemulia Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi

c. Keunggulan Hasil perbaikan genetik melalui cara silang balik induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6)

d. Fekunditas : 40.000 – 60.000 butir/kg induk betina e. Sintasan larva : 90 – 95 %

Page 15: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

8. Ikan Nila JICA a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.52/MEN/2004 Tanggal 20 Desember 2004 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila JICA Sebagai Varietas Baru

b. Instansi Pemulia Balai Budidaya Air Tawar Jambi

c. Keunggulan Pertumbuhan yang cepat dan disukai oleh masyarakat

d. Fekunditas : 1000 – 4.100 butir/gram induk betina e. Sintasan : > 80%

9. Lobster Huna Capit Merah a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 23/MEN/2006 Tanggal 4 Agustus 2006 tentang Pelepasan Varietas Lobster Huna Capit Merah Sebagai Varietas Unggul

b. Instansi Pemulia BRPBAT Bogor

c. Keunggulan hasil introduksi dari Australia yang dalam pembudidayaannya banyak diminati karena jenis ini tidak mudah stres seperti lobster jenis lain

d. Fekunditas : 5-8 butir / g induk betina e. Derajat Penetasan Telur : 70 – 80 %.

Page 16: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

10. Lobster Huna Biru a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2006 Tanggal 4 Agustus 2006 tentang Pelepasan Varietas Lobster Huna Biru Sebagai Varietas Unggul

b. Instansi Pemulia Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi

c. Keunggulan Tidak mudah stres dan pertumbuhan lebih baik

d. Fekunditas : 6.5±0.50 butir/g induk betina e. Derajat Penetasan Telur : 75 ± 5.0 %

11. Ikan Patin Pasupati a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.25/MEN/2006 Tanggal 4 Agustus 2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Patin Pasupati Sebagai Varietas Benih Unggul

b. Instansi Pemulia Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar Sukamandi, Jawa Barat

c. Keunggulan Daging berwarna putih

d. Hatching Rate : 85.82±8.55 % e. Sintasan : > 68%

Page 17: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

12. Ikan Nila GESIT a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 44/MEN/2006 Tanggal 14 Desember 2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Gesit Sebagai Galur Unggul Induk Ikan Nila Jantan

b. Instansi Pemulia BBPBAT Sukabumi c. Keunggulan

Lebih tahan terhadap penyakit, serta lebih aman dikonsumsi jika dibandingkan dengan nila yang menggunakan hormon

13. Ikan Nila Nirwana a. Dasar hukum Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: KEP. 45/MEN/2006

Tanggal 14 Desember 2006 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Nirwana Sebagai Varietas Unggul Induk Penjenis

b. Instansi Pemulia Balai Pengembangan Benih Ikan Wanayasa, Jawa Barat

c. Keunggulan Pertumbuhannya yang cepat dimana dalam waktu 6 bulan dapat mencapai bobot 6 kg serta struktur daging yang lebih tebal dan kenyal

d. Fekunditas : 1500-2000 butir telur/gram e. Sintasan > 90%

Page 18: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

14. Ikan Nila Jatimbulan a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 11/MEN/2008 Tanggal 19 Februari 2008 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Jatimbulan Sebagai Galur Unggul Induk Ikan Nila

b. Instansi Pemulia BPBAT Umbulan, Jawa Timur

c. Keunggulan Pertumbuhannya lebih cepat dan dagingnnya lebih kenyal

d. Fekunditas : 1800-2500 butir telur/gram e. Sintasan : 85%

15. Ikan Nila BEST a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 77/MEN/2009 Tanggal 23 Oktober 2009 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila BEST Sebagai Galur Unggul Induk Ikan Nila

b. Instansi Pemulia Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT) Bogor

c. Keunggulan Dapat hidup di lingkungan yang bersifat ekstrim dan tahan terhadap penyakit, pertumbuhannya lebih cepat, menghasilkan telur 3-5 kali lebih banyak, serta tingkat hidupnya di atas 90%

d. Fekunditas : 620 – 2.993 butir e. Sintasan : 85%

Page 19: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

16. Udang Vaname Unggul Nusantara I a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.78/MEN/2009 Tanggal 23 Oktober 2009 tentang Pelepasan Varietas Udang Vaname Unggul Nusantara I

b. Instansi Pemulia Balai Budidaya Air Payau Situbondo

c. Keunggulan Pertumbuhan yang cepat

d. Fekunditas : 140.000-250.000 butir telur/gram e. Sintasan : mencapai 98%

17. Nila Larasati (Nila Merah Strain Janti) a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP. 79/MEN/2009 tentang Pelepasan Varietas Ikan Nila Larasati Sebagai Benih Bermutu

b. Instansi Pemulia BPBAT Janti, Klaten, Jawa Tengah

c. Keunggulan memiliki warna merah dengan laju pertumbuhan yang cepat dan daya tahan terhadap lingkungan yang adaptif

d. Sintasan : 87.37±3.93 ; 97.31±2.62 %

Page 20: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

18. Udang Vaname Global Gen a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 57/MEN/2010 Tanggal 18 Oktober 2010 tentang Pelepasan Varietas Udang Vaname Global Gen

b. Instansi Pemulia PT Bibit Unggul, Global Gen, NTB

c. Keunggulan Tahan terhadap 9 jenis virus yang berbahaya bagi udang

d. Jumlah telur per induk (spawner) : 173.885 – 241.257 butir e. Daya tetas telur : 70.91 - 82.83 %

19. Ikan Torsoro a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 66/MEN/2011 Tanggal 29 November 2011 tentang Pelepasan Ikan Torsoro

b. Instansi Pemulia Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor c. Keunggulan Bernilai ekonomis cukup tinggi d. Fekunditas : 572-1310 butir telur/kg e. Sintasan : 49-96%

Page 21: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

20. Ikan Nila Nirwana II a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 23/MEN/2012 Tanggal 20 April 2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Nirwana II

b. Instansi Pemulia Balai Pengembangan Benih Ikan Air Tawar Wanayasa, Jawa Barat

c. Keunggulan Dapat tumbuh dengan cepat di perairan tawar

d. Fekunditas : 1500 – 2000 butir telur/gram e. Sintasan : >80%

21. Ikan Nila Sultana a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 28/MEN/2012 Tanggal 7 Juni 2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Sultana

b. Instansi Pemulia Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Jawa Barat

c. Keunggulan Pertumbuhannya lebih baik

d. Fekunditas : 1.000-2.000 butir telur/gram e. Sintasan : 70-80%

Page 22: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

22. Ikan Nila Srikandi (Sukamandi) a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 09/MEN/2012 Tanggal 22 Februari 2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Srikandi

b. Instansi Pemulia Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi

c. Keunggulan Dapat tumbuh dengan baik pada salinitas 10 – 30 ppt dibandingkan strain ikan nila lainnya serta pertumbuhannya pun lebih cepat

d. Sintasan benih umur 1 bulan : 90,71 ± 2,47

23. Nila Anjani a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 46/MEN/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Anjani

b. Instansi Pemulia Balai Pembenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Aik Mel, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat

c. Keunggulan Dalam laju pertumbuhan, memiliki ketahanan terhadap penyakit dan perubahan lingkungan

d. Fekunditas : 2.384 butir/kg e. Sintasan : > 90%

ikan nila anjani jantan

ikan nila anjani betina

Page 23: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

24. Nila Merah Nilasa a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP. 47/MEN/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Merah Nilasa

b. Instansi Pemulia Unit Kerja Budidaya Air Tawar Cangkringan, Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan , Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

c. Keunggulan Cepat tumbuh, SR tinggi, FCR rendah, memiliki warna merah

d. Fekunditas 6.042 ± 2.002 butir telur per kg induk e. Sintasan : mencapai 95%

25. Nila Jantan Pandu dan Nila Betina Kunti a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.48/MEN/2012 Tanggal 27 Desember 2012 tentang Pelepasan Induk Ikan Nila Jantan Pandu dan Induk Ikan Nila Betina Kunti

b. Instansi Pemulia Balai Perbenihan dan Budidaya Ikan Air Tawar Janti, Dinas Kelautan dan Perikanan, Provinsi Jawa Tengah

c. Keunggulan Persilangan nila jantan pandu dan nila betina kunti akan menghasilkan benih sebar larasati berwarna merah yang unggul dalam laju pertumbuhan dan daya tahan

d. Fekunditas : 2.000-3.000 butir telur/gram e. Sintasan : >95%

Page 24: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

26. Nila Salina a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 22/KEPMEN-KP/2014 Tanggal 21 Maret 2014 tentang Pelepasan Ikan Nila Salina

b. Instansi Pemulia Pusat Teknologi Produksi Pertanian, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

c. Keunggulan Memiliki laju pertumbuhan yang baik dan daya tahan terhadap salinitas sampai dengan 20-25 ppt, tahan serangan bakteri Streptococcus spp

d. Fekunditas : 1206,67 ± 424,42 butir untuk induk berukuran 310,00 ± 60,83 g

e. Sintasan : 78.79 - 86.02 %

27. Mas Najawa a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 41/KEPMEN-KP/2014 Tanggal 22 Juli 2014 tentang Pelepasan Ikan Mas Merah Najawa

b. Instansi Pemulia Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Daerah Istimewa Yogyakarta

c. Keunggulan Memiliki warna merah cerah yang menarik untuk komoditas budidaya dan ikan hias

d. Fekunditas 110.000 ± 14.525 butir untuk induk berukuran 2 kg

Page 25: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

28. Udang Galah Gi Macro - II a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 23/KEPMEN-KP/2014 Tanggal 21 Maret 2014 tentang Pelepasan Udang Galah Gi Macro II

b. Instansi Pemulia Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi

c. Keunggulan Laju Pertumbuhan jauh lebih baik dan tahan perubahan lingkungan

d. Fekunditas : 786 ± 224 butir / gr induk e. SR Pembenihan : 62,0 ± 11,08 % SR Pendederan I : 71,97 ± 3,70 % SR Pendederan II : 76,60 ± 5,50 %

Page 26: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

29. Ikan Papuyu a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 40/KEPMEN-KP/2014 Tanggal 22 Juli 2014 tentang Pelepasan Ikan Papuyu

b. Instansi Pemulia : Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

c. Keunggulan Lebih mudah diproduksi secara masal, dapat dikendalikan produksinya dan adaptif terhadap lingkungan budidaya khususnya dalam hal respon terhadap pakan pellet

d. Fekunditas : 192 ± 17 butir telur/ gram

30. Ikan Lele Mandalika a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 42/KEPMEN-KP/2014 Tanggal 22 Juli 2014 tentang Pelepasan Benih Sebar Ikan Lele Mandalika

b. Instansi Pemulia Instalasi Balai Benih Ikan Batu Kumbung, Balai Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa Tenggara Barat

c. Keunggulan Memiliki laju pertumbuhan yang baik dan daya tahan terhadap lingkungan yang baik

d. Sintasan pembesaran : 97,6 ± 2,2 %

Page 27: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

31. Ikan Gabus Haruan a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 18/KEPMEN-KP/2015 Tanggal 30 Maret 2015 tentang Pelepasan Ikan Gabus Haruan

b. Instansi Pemulia Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin

c. Keunggulan Merupakan ikan spesifik lokal, lebih mudah diproduksi, dapat dipijahkan secara alami dan semibuatan, dapat dipijahkan sepanjang tahun, dapat memakan pakan buatan (pelet apung), dan adaptif terhadap lingkungan budidaya terutama kondisi pH asam

d. Fekunditas : 29 ± 2 butir/gram (bobot induk 300 g)

Page 28: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

32. Udang Galah Siratu a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 25/KEPMEN-KP/2015 Tanggal 16 April 2015 tentang Pelepasan Udang Galah Siratu

b. Instansi Pemulia Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

c. Keunggulan Memiliki laju pertumbuhan yang cepat, bebas virus MrNV dan tahan terhadap bakteri vibriosis.

d. Fekunditas : 742.51 butir / g e. Sintasan pemeliharaan non intensif : kolam tanah 81.9 %; kolam beton 80,7 %;

Sintasan pemeliharaan intensif : 70 %

Page 29: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

33. Ikan Mas Mantap a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan republic Indonesia Nomor 24/KEPMEN-KP/2015 Tanggal 16 April 2015 tentang Pelepasan Ikan Mas Mantap

b. Instansi Pemulia Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

c. Keunggulan Tahan KVH dan Aeromonas hydrophyla, cepat tumbuh dan konversi pakan rendah

d. Fekunditas : 85.000 – 125.000 butir/kg

Page 30: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

34. Ikan Lele Mutiara a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 77/KEPMEN-KP/2015 Tanggal 14 Juli 2015 tentang Pelepasan Ikan Lele Mutiara

b. Instansi Pemulia Balai Penelitian Pemuliaan Ikan Sukamandi

c. Keunggulan Tumbuh cepat, produktivitas panen tinggi, keseragaman ukuran tinggi, FCR rendah (0,6-1,0), lama pemeliharaan singkat, daya tahan terhadap penyakit tinggi, toleransi terhadap lingkungan tinggi.

d. Fekunditas : 104.550 ± 24 butir/kg bobot induk e. Sintasan : 60-70%

Page 31: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

35. Ikan Nila Nirwana-III a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 28/KEPMEN-KP/2016 Tanggal 13 Juni 2016 tentang Pelepasan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Nirwana-III

b. Instansi Pemulia BPBINM Wanayasa

c. Keunggulan Pertumbunan cepat, mudah dibudidayakan pada berbagai ekosistem, memiliki biomassa tinggi, konversi pakan lebih rendah, rendah penggunaan obat-obatan

d. Fekunditas : 3.187 butir/kg e. Sintasan : 83-87%

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Nirwana III Jantan

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Nirwana III Bentina

Page 32: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

36. Ikan Mas Marwana a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 27/KEPMEN-KP/2016 Tanggal 13 Juni 2016 tentang Pelepasan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Marwana

b. Instansi Pemulia BPBINM Wanayasa

c. Keunggulan Produksi budidaya dan daya tahan penyakit lebih tinggi, konversi pakan lebih rendah

d. Fekunditas : 85.000 – 125.000 butir/kg

LAMPIRAN 2.

Ikan Mas (Cyprinus carpio) Marwana Jantan

Ikan Mas (Cyprinus carpio) Marwana Betina

Page 33: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

37. Ikan Kelabau a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 26/KEPMEN-KP/2016 Tanggal 13 Juni 2016 tentang Pelepasan Ikan Kelabau (Osteochilus melanopleurus) Hasil Domestikasi

b. Instansi Pemulia BPBAT Mandiangin

c. Keunggulan Mudah diproduksi, dapat dipijahkan secara buatan, dapat dipijahkan sepanjang tahun, dapat memakan pelet buatan, dan addaptif terhadap lingkungan budidaya pada kondisi pH asam 4 - 8,7

d. Fekunditas : 46.120 - 92.240 butir/g e. Sintasan : +80%

Ikan Kelabau (Osteochilus melanopleurus) Jantan

Ikan Kelabau (Osteochilus melanopleurus) Betina

Page 34: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

38. Abalone a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 22/KEPMEN-KP/2016 Tanggal

13 Juni 2016 tentang Pelepasan Abalon (Haliotis squamata) hasil domestikasi b. Instansi Pemulia

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut Gondol c. Keunggulan

Mudah dibudidayakan, dapat dipijahkan secara buatan, dapat diangkut/transportasi dalam kondisi hidup

d. Fekunditas : >700.000 butir/ekor

Page 35: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

39. Ikan Mas (Cyprinus carpio) Rajadanu Super Rd a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 23/KEPMEN-KP/2016 Tanggal 13 Juni 2016 tentang Pelepasan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Rajadanu Super Rd

b. Instansi Pemulia BPPBAT Bogor

c. Keunggulan Unggul dalam pertumbuhan bobot (dibanding ikan mas lokal Thailand, China, India dan Banglades), relatif resisten terhadap bakteri Aeromonas hidrophyla dan Koi herpesvirus(KHV)

d. Fekunditas : 251.800 butir/kg

Gambar Ikan Mas (Cyprinus carpio) Rajadanu Super Rd

40. Ikan Mas (Cyprinus carpio) Rajadanu Tahan Penyakit KHV a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 24/KEPMEN-KP/2016 Tanggal 13 Juni 2016 tentang Pelepasan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Rajadanu Tahan Penyakit KHV.

b. Instansi Pemulia BPPI Sukamandi

c. Keunggulan Persentase marka MHC-II sebesar 100%, daya tahan terhadap infeksi KHV tinggi, pertumbuhan relatif cepat, produktifitas pembesaran tinggi, toleransi terhadap lingkungan tinggi

Ikan Mas (Cyprinus carpio) Rajadanu Tahan Penyakit KHV Jantan

Ikan Mas (Cyprinus carpio) Rajadanu

Tahan Penyakit KHV Betina

Page 36: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

41. Ikan Mas (Cyprinus carpio) Jayasakti a. Dasar hukum

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Pelepasan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Jayasakti b. Instansi Pemulia

BPBAT Jambi c. Keunggulan

Lebih tahan infeksi virus KHV, produktifitas tinggi, dan konversi pakan rendah d. Fekunditas : 85.000 - 125.000 butir/kg

Ikan Mas (Cyprinus carpio) Jayasakti Jantan

Ikan Mas (Cyprinus carpio) Jayasakti Betina

Page 37: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

SUSUNAN KEANGGOTAAN JEJARING PEMULIAAN IKAN

(Sesuai Kepmen KP Nomor 20/Kepmen-KP/2016 tentang Jejaring Pemuliaan Ikan)

Page 38: Sambutan Direktur Jenderal Perikanan · PDF filebakteri, dan/atau virus. ... ini, telah dihasilkan 44 komoditas strain/varietas ikan, dimulai dengan Ikan Mas Sinyonya pada tahun 1999

ISBN : 978-602-60831-0-4