salah hukum (abuse of justice ) dalam perspektif …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/bab i, v, daftar...

44
SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM Oleh: ISMAIL MARZUKI 09370037 PEMBIMBING Dr. OCKTOBERRINSYAH, M. Ag. JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Upload: doandat

Post on 29-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

SALAH HUKUM ( ABUSE OF JUSTICE) DALAM PERSPEKTIF HUKUM

PIDANA ISLAM

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

Oleh: ISMAIL MARZUKI

09370037

PEMBIMBING Dr. OCKTOBERRINSYAH, M. Ag.

JINAYAH SIYASAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2013

Page 2: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

ii

ABSTRAK

Karya ilmiah ini ditulis berkenaan dengan maraknya fenomena penegakan hukum yang melukai rasa keadilan masyarakat, salah satu di dalamnya adalah salah hukum (abuse of justice). Salah hukum (abuse of justice) merupakan suatu kesalahan yang dilakukan aparat penegak hukum dalam menerapkan suatu peraturan perundang-undangan bagi seseorang yang diduga pelaku kejahatan baik kesalahan itu karena ada unsur kesengajaan maupun karena khilaf, dan apabila si tertuduh terbukti, maka akan menimbulkan keonaran di tengah-tengah masyarakat. Ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya salah hukum ini, di antaranya adalah ketidakmampuan aparat (unability) dan ketidakmauan aparat (unwillingness). Hal ini tentu sangat merugikan tersangka dalam suatu proses peradilan.

Mengingat banyaknya fenomena yang demikian, sampai saat ini pun, masyarakat masih belum mampu untuk melakukan terobosan baru dalam upaya hukum untuk meminta pertanggungjawaban pejabat penegak hukum, baik itu kepada pihak kepolisian, kejaksaan maupun hakim itu sendiri, hal ini dikarenakan masih ada rasa phobia yang berlebihan dalam benak masyarakat terhadap aparat. Oleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam memandang kasus salah hukum (abuse of justice), apakah sanksi bagi pejabat penegak hukum jika terjadi salah hukum (abuse of justice) tersebut, dan bagaimana status hukum korban salah hukum itu.

Adapun jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah jenis penelitian kepustakaan (library research), dengan sifat penelitian dekriptif-analitik dengan pendekatan yuridis-normatif. Data diperoleh dari buku-buku, kitab, jurnal, undang-undang, artikel, dokumentasi, laporan hasil penelitian terdahulu dan sumber lain yang relevan dengan pembahasan yang dikaji. Setelah semua data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut dengan analisis deduktif-eksploratif, yaitu bagaimana hukum Islam memandang konsep salah hukum ini.

Setelah melakukan kajian terhadap data, penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep salah hukum sangat bertentangan dengan sistem peradilan Islam, karena Islam sangat menjunjung tinggi seluruh hak tersangka. Hak seorang tersangka dapat dibatasi, namun terhadap hak-hak yang prinsip tetap tidak boleh dihilangkan. Misalnya hak untuk hidup, tidak disiksa, dan hak untuk dipelakukan secara manusiawi. Jika pejabat penegak hukum melakukan kesalahan dalam proses peradilan yang dilakukannya dengan kesengajaan, maka baginya berhak untuk dikenakan sanksi, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Namun, jika kesalahan itu dilakukan karena khilaf, maka sanksi baginya tidak berlaku kecuali ditemukan bukti baru. Dan bagi korban, berhak untuk memperoleh kompensasi dan rehabilitasi sebagai akibat dari kesalahan aparat tersebut.

Page 3: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03 / RO

iii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

Hal : Skripsi Kepada, Yth. Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga di Yogyakarta, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberi petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Ismail Marzuki NIM : 09370037 Judul Skripsi : Salah Hukum (Abuse Of Justice) Dalam Perspektif

Hukum Pidana Islam

Sudah dapat diajukan kepada Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam studi Ilmu Hukum Islam.

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat dengan segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 21 Januari 2013

Pembimbing

Dr. Ocktoberrinsyah, M. Ag.

NIP. 19681020 199803 1 002

Page 4: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM JURUSAN JINAYAH SIYASAH

Jl. Marsda Adi Sucipto Telp./Fax. (0274) 512840 Yogyakarta 55281

iv

PENGESAHAN SKRIPSI Nomor : UIN.02/DSH/PP.00.9/206/2013

Skripsi/Tugas Akhir dengan judul : SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE)

DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : Ismail Marzuki NIM : 09370037 Telah dimunaqasyahkan pada : 15 Februari 2013 Dengan nilai : A- (90,33)

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

SIDANG DEWAN MUNAQASYAH :

Ketua Sidang

Dr. Ocktoberrinsyah, M.Ag. NIP.19681020 199803 1 002

Penguji I Penguji II

Prof. Dr. H. Abd. Salam Arief, M.A. Subaidi, S.Ag.,M.Si. NIP.19490521 198303 1 001 NIP. 19750517 200501 1 004

Yogyakarta, 15 Februari 2013

UIN Sunan Kalijaga Fakultas Syari’ah dan Hukum

DEKAN

Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D. NIP. 19711207 199503 1 002

Page 5: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03 / RO

v

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ismail Marzuki

NIM : 09370037

Jurusan : Jinayah Siyasah

Fakultas : Syariah dan Hukum

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau laporan penelitian yang saya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain. Kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam acuan daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Yogyakarta, 10 Februari 2013 Yang menyatakan

Ismail Marzuki NIM. 09370037

Page 6: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 05936/U/1987. I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

� Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

� Ba’ B be

� Ta’ T te

� Sa’ Ś es (dengan titik diatas)

� Jim I je

� Ha’ H ha (dengan titik di bawah)

� Kha’ Kh ka dan ha

� Dal D de

Żal Ż zet (dengan titik di atas)

� Ra’ R er

� Za’ Z zet

Sin S es

� Syin Sy es dan ye

� Sad Ş es (dengan titik di bawah)

� Dad D de (dengan titik di bawah)

� Ta’ ț te (dengan titik di bawah)

� Za’ Z zet (dengan titik di bawah)

� ‘Ain ‘ koma terbalik di atas

� Gain G ge

� Fa’ F ef

Page 7: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

vii

� Qaf Q qi

� Kaf K ka

� Lam L ‘el

� Mim M em

� Nun ‘n ‘en

� Waw W W

� Ha’ H ha

� Hamzah ‘ aposrof

� Ya’ Y ye

II. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

������ Ditulis muta’addidah

��� Ditulis ‘iddah

III. Ta’ Marbutah di Akhir Kata

a. Bila dimatikan/sukunkan ditulis “h”

�� Ditulis hikmah

��� Ditulis Jizyah

b. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah,

maka ditulis h

������� ���� Ditulis Karãmah al-auliyã

c. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan

dammah ditulis t

��������� Ditulis Zãkah al-fiţri

IV. Vokal Pendek

���� ��� Fathah Ditulis A

���� ��� Kasrah Ditulis I

���� ��� Dammah Ditulis U

Page 8: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

viii

V. Vokal Panjang

1 Fathah diikuti Alif Tak berharkat

� !�� Ditulis Jãhiliyyah

2 Fathah diikuti Ya’ Sukun (Alif layyinah)

"#$% Ditulis Tansã

3 Kasrah diikuti Ya’ Sukun &�� Ditulis Karǐm

4 Dammah diikuti Wawu Sukun '(�) Ditulis Furūd

VI. Vokal Rangkap 1 Fathah diikuti Ya’ Mati Ditulis ai *�$�+ Ditulis bainakum

2 Fathah diikuti Wawu Mati Ditulis au ,�- Ditulis qaul

VII. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof

*�.�� Ditulis a’antum

/��0 Ditulis ‘u’iddat

12�34�� Ditulis la’in syakartum

VIII. Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti huruf Qomariyah

5��6�� Ditulis al-Qur’ãn

7��6�� Ditulis al-Qiyãs

b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyah

yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf ‘l’ (el) nya.

���#�� Ditulis as-Samã’

8�9�� Ditulis asy-Syams

IX. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

'(���� :(; Ditulis zawil furūd atau al-furūd

$#�� <!� Ditulis ahlussunnah atau ahl as-sunnah

Page 9: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

ix

MOTTO

��� ��#�+ =� >� ��#)( ,=� >� ��#�+ ������ ��#) ,���

,�>� @ �A�B�+ ��� �����#)(( C�D� E F��G��)@���� � I6$>�1 (,KL��

RusaknyaRusaknyaRusaknyaRusaknya rakyat disebabkan karena rusaknya para pemimpin. Rusaknya rakyat disebabkan karena rusaknya para pemimpin. Rusaknya rakyat disebabkan karena rusaknya para pemimpin. Rusaknya rakyat disebabkan karena rusaknya para pemimpin. Rusaknya para pemimpin disebabkan karena rusaknya para ulama, dan rusaknya para pemimpin disebabkan karena rusaknya para ulama, dan rusaknya para pemimpin disebabkan karena rusaknya para ulama, dan rusaknya para pemimpin disebabkan karena rusaknya para ulama, dan rusaknya para ulama disebabkan karena kecintaan mereka terhadap harta dan para ulama disebabkan karena kecintaan mereka terhadap harta dan para ulama disebabkan karena kecintaan mereka terhadap harta dan para ulama disebabkan karena kecintaan mereka terhadap harta dan

jabatan/kedudukan. (Aljabatan/kedudukan. (Aljabatan/kedudukan. (Aljabatan/kedudukan. (Al----GhazaliGhazaliGhazaliGhazali))))

E ���� * )��3M * ��� E ����� 1����+ N� O� 1����� P��!� ��.��� (NASHAIHUL ‘IBAD)

Barang siapa yang bertambah pandai ilmunya, kemudian ia tidak Barang siapa yang bertambah pandai ilmunya, kemudian ia tidak Barang siapa yang bertambah pandai ilmunya, kemudian ia tidak Barang siapa yang bertambah pandai ilmunya, kemudian ia tidak bertambah zuhud mengenai dunia, maka hanya akan bertambah jauh dari bertambah zuhud mengenai dunia, maka hanya akan bertambah jauh dari bertambah zuhud mengenai dunia, maka hanya akan bertambah jauh dari bertambah zuhud mengenai dunia, maka hanya akan bertambah jauh dari

AllahAllahAllahAllah

���Q RQ S( $# R� �% 5T) * ������ �% UVQ��( W�Q#% %���I�(-�X R� �� N 1> R�� �%( +�- R�I+( ��Y� R$

1 U��Z�) (:M��3� *3�! [�9� * ��>�( P���� \�� @���� E <Q� 1+ ;��� Pelajarilah oleh kalian ilmu pengetahuan karena mempelajarinyaPelajarilah oleh kalian ilmu pengetahuan karena mempelajarinyaPelajarilah oleh kalian ilmu pengetahuan karena mempelajarinyaPelajarilah oleh kalian ilmu pengetahuan karena mempelajarinya merupakan merupakan merupakan merupakan

suatu kebaikan, mencarinya adalah ibadah, suatu kebaikan, mencarinya adalah ibadah, suatu kebaikan, mencarinya adalah ibadah, suatu kebaikan, mencarinya adalah ibadah, muzakarah muzakarah muzakarah muzakarah (mendiskusikannya(mendiskusikannya(mendiskusikannya(mendiskusikannya) terhadapnya lasana tasbih, membahasnya merupakan ) terhadapnya lasana tasbih, membahasnya merupakan ) terhadapnya lasana tasbih, membahasnya merupakan ) terhadapnya lasana tasbih, membahasnya merupakan jihad, memberikannya (dengan kemurahan hati) dianggap mendekatkan jihad, memberikannya (dengan kemurahan hati) dianggap mendekatkan jihad, memberikannya (dengan kemurahan hati) dianggap mendekatkan jihad, memberikannya (dengan kemurahan hati) dianggap mendekatkan diri (kepada Allah), dan mengajarkannya kepada orang yang tidak diri (kepada Allah), dan mengajarkannya kepada orang yang tidak diri (kepada Allah), dan mengajarkannya kepada orang yang tidak diri (kepada Allah), dan mengajarkannya kepada orang yang tidak

mengerti berartimengerti berartimengerti berartimengerti berarti shodaqah”shodaqah”shodaqah”shodaqah”

Page 10: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

x

PERSEMBAHAN Atas Karunia Allah Subhanahu Wata’ala Skripsi ini Kupersembahkan Kepada : Almamaterku tercinta, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kepada keluargaku tercinta : Ayahanda termulia Abdul Latif, ibunda Samnatun Hasanah, adikku Ana Masruroh Mutia & Ghafriah Laili Zam-Zam Ulfataini, Suparto (kakek) & Sumarni (nenek), Dan semua civitas para pecinta ilmu Semoga karya tulis ini membawa manfaat bagi kita semua Amin…

Page 11: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

xi

KATA PENGANTAR

����﷽

يك له رش هد ان الاله اال هللا وحده الشا .� والحول و ال قوة ا ال با�كر شالولحمد � ا

.بعد اما هلوسررو هد ان دمحما عبدهشاو

Segala pujian bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat

serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam senantiasa tercurah

kepada junjungan Nabi kita Muhammad SAW yang mampu memberikan suri

tauladan bagi umatnya sehingga kita mampu terlepas dari zaman jahiliyah menuju

zaman sekarang yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Syukur alhamdulillah, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan skripsi

sebagai bukti tanggung jawab penyusun untuk memenuhi tugas akhir yang

diberikan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum, juga sebagai salah satu syarat yang

harus dipenuhi guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Hukum

Islam. Dalam penyusunan skripsi yang berjudul SALAH HUKUM (ABUSE OF

JUSTICE) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM ini, tidak sedikit

hambatan yang penyusun hadapi. Hambatan-hambatan itu tidak berlalu begitu saja

tanpa adanya doa kedua orang tua, bimbingan, bantuan serta dorongan dari

berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penyusun haturkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah dengan ikhlas membantu, baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan petunjuknya, segala

puji bagi-Mu wahai dzat yang maha welas asih.

Page 12: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

xii

2. Ayahanda Abdul Latif dan Ibunda tercinta Samnatun Hasanah, yang tiada

henti selalu memberi motivasi Ananda untuk melangkah maju dan yang

selalu mencurahkan doa, kasih sayang dan cintanya hingga tak berbatas,

yang senantiasa mengadakan sebuah ketiadaan. Mungkin sampai habis

kata-kata di dunia ini, belum cukup untuk mengungkapkan segenap

perasaan sayang dan terimakasih Ananda untuk Ayah dan Ibu.

3. Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’ari selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

4. Bapak Noorhaidi, S.Ag, M.Phil, Ph.D selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

5. Bpk. Dr. H. M. Nur, S.Ag.,M.Ag selaku Ketua Jurusan Jinayah Siyasah

Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga

6. Bpk. Subaidi, S.Ag.,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus

Sekretaris Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga

7. Bapak Dr. Ocktoberrinsyah, M. Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah

sudi dan ikhlas meluangkan waktu di sela-sela kesibukan beliau untuk

mengarahkan, membimbing serta memberikan saran dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Abang saya Qomarus Zaman, S.HI, Adik saya Masruroh Mutia Septiani

dan Ghafriah Laili Zam-Zam Ulfataini serta saudara-saudaraku yang telah

memberikan bantuan dan dukungan materil maupun moril.

Page 13: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

xiii

9. Seluruh teman-teman JS angkatan 2009, teman-teman KKN Jetis, dan para

Rekan-Rekanita Forum Keluarga Mahasiswa Bondowoso Yogyakarta

(FKMBY), serta keluarga besar warga Pangguyuban Alumni Nurul Jadid

Yogyakarta (PANJY), dan semua teman-teman yang tak mampu

lembaran-lembaran ini menyebutkan satu-persatu.

Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya. Semoga kita semua oleh Allah senantiasa

diberi sehat selamat jasmani rohani dari segala penyakit dan musibah, lancar

urusan, banyak dapat rizki yang halal, baik yang datangnya tidak disangka-

sangka, tercapai segala apa yang dicita-citakan dan inginkan, lulus dalam

segala ujian, diberi kekayaan baik harta, ilmu dan pangkat yang tinggi serta

sukses dunia dan akhirat. Semoga Allah mengabulkan. Amin Ya Rabbal ‘alamin.

Akhir kata, penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik konstruktif dari pembaca tetap penulis

harapkan demi perbaikan dan sebagai bekal pengetahuan dalam penyusunan-

penyusunan berikutnya. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua,

khususnya bagi penulis pribadi, Amin.

Yogyakarta, 10 Februari 2013 M

Penyusun

ISMAIL MARZUKI NIM. 09370037

Page 14: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i ABSTRAK ii HALAMAN PERSETUJUAN iii HALAMAN PENGESAHAN iv SURAT PERNYATAAN SKRIPSI v PEDOMAN TRANLITERASI ARAB LATIN vi HALAMAN MOTTO ix HALAMAN PERSEMBAHAN x KATA PENGANTAR xi DAFTAR ISI xiv BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………… 1 A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1 B. Pokok Masalah ……………………………………………. 5 C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ………………………… 5 D. Telaah Pustaka ……………………………………………. 6 E. Kerangka Teoritik ………………………………………… 8 F. Metode Penelitian ………………………………………… 13 G. Sistematika Pembahasan ………………………………….. 15 BAB II : ASAS-ASAS HUKUM PIDANA ISLAM DAN MAQÃŞID

AS-SYARĨ’AH ……………… 17

A. Asas-Asas Hukum Pidana Islam ………………………….. 17 1. Asas Legalitas …………………………………………. 18 2. Asas Praduga Tak Bersalah ……………………………. 19 3. Asas Kesalahan ………………………………………... 20 4. Asas Tidak Berlaku Surut ……………………………... 21 5. Asas Kesamaan Dihadapan Hukum ………………….... 23 6. Asas Larangan Memindahkan Kesalahan Kepada Orang

Lain ……………………………………………………. 24

7. Asas Tidak Sahnya Hukuman Karena Subhat ………..... 25 B. Maqãşid as-Syari’ah ……………………………………… 27 1. Definisi Maqãşid as-Syari’ah …………………………. 27 2. Macam-Macam Maqãşid as-Syari’ah …………………. 28 a) Dharuriyyat (Tujuan-Tujuan Primer) ………………. 29 b) Hajiyyat (Tujuan-Tujuan Sekunder) ………………... 29 c) Tahsiniyyat (Tujuan-Tujuan Tertier) ……………….. 30 BAB III : TINJAUAN UMUM SALAH HUKUM ( ABUSE OF

JUSTICE) ……………………………………………………. 32

Page 15: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

xv

A. Pengertian Salah Hukum Dan Unsur-Unsurnya ………...... 32 1. Pengertian Salah Hukum ………………………………. 32 2. Unsur-Unsur Salah Hukum ……………………………. 33 B. Sebab-Sebab Terjadinya Salah Hukum …………………… 34 1. Tingkat Penyelidikan atau Penyidikan ……………….... 35 2. Tingkat Kejaksaan …………………………………….. 38 3. Tingkat Pemeriksaan di Persidangan ………………….. 40 C. Hak-Hak Terdakwa ……………………………………….. 41 1. Hak Untuk Segera Mendapatkan Pemeriksaan ……….. 43 2. Hak Untuk Diberitahu Secara Jelas Tentang Apa Yang

Disangkaan dan Didakwakan …………………………. 43

3. Hak Bebas Memberi Keterangan ……………………... 44 4. Hak Untuk Mendapatkan Bantuan Juru Bahasa ……… 45 5. Hak Mendapatkan Bantuan Penasihat Hukum ……….. 46 6. Hak Untuk Mengajukan Pra Peradilan ………………... 48 7. Hak Diberitahukan Tentang Penahanan Atas Dirinya

Maupun Keluarganya …………………………………. 49

8. Hak Mengajukan Saksi a de Charge ………………….. 50 9. Hak Untuk Upaya Hukum ……………………………. 51 10. Hak Menuntut Ganti Kerugian ……………………….. 53 11. Hak Memperoleh Rehabilitasi ………………………... 53 12. Hak Untuk Dianggap Tidak Bersalah ………………... 54 13. Hak Terdakwa Untuk Mengingkari Keterangan ……... 54 14. Hak Untuk Diberlakukan Secara Manusiawi dan

Diperlakukan Sama di Depan Hukum ………………..... 55

BAB IV : ANALISIS KONSEP SALAH HUKUM ( ABUSE OF

JUSTICE) DALAM HUKUM ISLAM DAN PENANGGULANGANNYA ……………………….………

57

A. Analisis Konsep Salah Hukum (Abuse of Justice) Berdasarkan Unsur Kesengajaan ……………………….....

57

B. Analisis Konsep Salah Hukum (Abuse of Justice) Berdasarkan Kekhilafan ………………………………

75

C. Penanggulangan Kejahatan Salah Hukum (Abuse Of Justice)……………………………………………………..

77

BAB V : PENUTUP …………………………………………………… 81 A. Kesimpulan ……………………………………………….. 81 B. Saran ………………………………………………………. 82

DAFTAR PUSTAKA 84 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Daftar Terjemahan 88 2. Biografi Tokoh 91 3. Daftar Riwayat Hidup 93

Page 16: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara hukum

yang berkonstitusi tertulis. Dalam konstitusi tersebut pada Pasal 27 ayat (1)

berbunyi sebagai berikut: “segala warga Negara bersamaan kedudukannya di

dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan

pemerintahan itu dengan tidak ada kecualiannya.” “Menjunjung hukum”

bermakna mematuhi hukum, berperilaku sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan hukum.1

Namun dalam realitasnya, banyak aparat penegak hukum kita yang

meremehkan suatu peraturan perundang-undangan, baik perundang-undangan

yang bersifat privat maupun publik. Dalam kondisi seperti itulah terjadi suatu

sistem yang bisa dikatakan sebagai transaksi jual beli hukum.

Maraknya transaksi jual beli hukum di negeri ini menandakan bahwa

banyak aparat penegak hukum kita yang tidak patuh terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Ironisnya, banyak di antara anggota

legislatif selaku pembuat peraturan perundang-undangan melanggar juga

terhadap hukum yang mereka buat sendiri. Maka jangan berharap aturan

hukum di negeri ini akan berjalan mulus, jika aparat penegak hukumnya sendiri

termasuk anggota legislatif masih bersikap dan berperilaku yang tidak sesuai

1 Leden Marpaung,, Tindak Pidana Terhadap Kehormatan (Jakarta: Sinar Grafika, 2010),

hlm. 1.

Page 17: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

2

dan tidak menunjukkan kepatuhannya terhadap aturan-aturan hukum yang

berlaku.

Padahal di antara fungsi adanya aturan-aturan hukum itu dibuat adalah

untuk memenuhi rasa keadilan masyarakat. Artinya, hukum bisa dikatakan

sebagai perisai dari kesewenang-wenangan orang lain. Namun, apa jadinya jika

aturan hukum disalahgunakan? apakah dampak yang akan ditimbulkan jika

hukum tidak ditegakkan?.

Banyak sekali fenomena penyalahgunaan hukum di negeri ini yang

mengakibatkan salah hukum (abuse of justice) yang bisa kita jadikan bahan

instropeksi dalam proses penegakan hukum selanjutnya. Salah hukum dapat

terjadi karena aparat penegak hukum merekayasa suatu perkara dengan sengaja

atau memang tidak ada unsur sengaja untuk merekayasa suatu kasus, misalnya

salah tangkap, atau juga karena menerapkan sanksi tidak sesuai dengan aturan

hukum yang ada.

Untuk mengetahui definisi salah hukum, maka setiap kata dari

keduanya harus diuraikan terlebuh dahulu. Diawali dari kata salah menurut

kamus hukum, salah; dapat disalahkan adalah seseorang yang dituduh

menyiarkan kabar bohong bila perbuatan si tertuduh dapat dibuktikan

menimbulkan keonaran, kesalahan dapat dalam bentuk disengaja atau karena

kekhilafan, dan kesalahan itu merupakan tindak pidana yang dapat dituntut.2

Kata hukum adalah keseluruhan dari pada peraturan-peraturan yang mana tiap-

2 Yan Pramadya Puspa, Kamus Hukum, (Semarang: Aneka Ilmu, 2000), hlm. 746.

Page 18: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

3

tiap orang yang bermasyarakat wajib menaatinya, bagi pelanggaran terdapat

sanksi.3

Apabila terjadi salah hukum, maka korban dari salah hukum inilah

yang sangat menderita dan sangat dirugikan, baik secara jasmani maupun

rohani. Salah satu contohnya adalah kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M

Hamzah yang dituduh telah melakukan dua tindak pidana. Pertama, mereka

dituduh telah menerima suap dari Anggoro Widjojo, tersangka kasus korupsi

pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu. Dengan total uang suap 5,1

miliar. Kedua, mereka juga dituduh telah menyalahgunakan kewenangannya

saat mengeluarkan keputusan cegah kepada Anggoro. Di mana kemudian pihak

kepolisian memeriksa para saksi hingga pimpinan KPK, yakni M Jasin dan

Haryono Umar, termasuk juga Bibit dan Chandra. Bibit dan Chandra pun

dijadikan tersangka oleh Mabes POLRI dan ditahan di Kelapa Dua, Depok.

Namun, penahanan dua komisioner KPK ini pun mendapatkan reaksi keras dari

masyarakat karena banyak kejanggalan-kejanggalan. Masyarakat menolak

keduanya ditahan, POLRI pun kemudian membebaskan Bibit dan Chandra

pada tanggal 03 November 2009.4

Dari contoh kasus Bibit dan Chandra tersebut, kita bisa memahami

bahwa pembuktian tentang benar tidaknya terdakwa melakukan perbuatan yang

didakwakan, merupakan bagian yang terpenting acara pidana. Dalam hal ini

pun hak asasi manusia dipertaruhkan. Bagaimana akibatnya jika seseorang

3 Ibid,, hlm. 439. 4 “Kasus Bibit dan Chandra”, http://politik.news.viva.co.id/news/read/182013-jalan-

panjang-kasus-bibit-chandra. Diakses pada tanggal 26 November 2012.

Page 19: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

4

yang didakwa dinyatakan terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan

berdasarkan alat bukti yang ada disertai keyakinan hakim, padahal tidak benar.5

Hal ini terjadi dikarenakan gagalnya proses penegakan hukum di

Negara ini. Peradilan gagal memproses pelaku pelanggar hukum secara tepat

dan benar serta gagal menerapkan hukum sebagaimana mestinya. Salah satu

penyebab utamanya adalah integritas penegak hukum yang rendah. Cikal bakal

kegagalan peradilan ini sebagian besar dilakoni aparat penegak hukum kita

yang tidak professional.6 Sehingga diperlukan suatu aturan tentang adanya

sanksi bagi pejabat penegak hukum yang melakukan suatu pelanggaran, baik

itu pelanggaran yang disengaja maupun tidak. tujuannya adalah untuk

meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas aparat penegak hukum.

Peristiwa di atas mencerminkan bahwa hakim, jaksa, polisi dan

pengacara yang sebenarnya diharapkan menjadi penegak hukum yang memiliki

tanggung jawab menegakkan wibawa hukum dan menegakkan keadilan di

tengah-tengah masyarakat ternyata telah melupakan semboyannya sendiri yaitu

Integrity is not negotiable.7

Oleh karena itu, hendaklah dalam memproses setiap tindak kejahatan,

para penegak hukum harus jeli dan teliti dalam memeriksa kasus tersebut,

mulai dari penyidikan, penuntutan, pemeriksaan sidang, alat-alat bukti sampai

5 Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia: Edisi Kedua, (Jakarta: Sinar Grafika,

2011), hlm. 249. 6 Amir Syamsuddin, Integritas Penegak hukum: Hakim, Jaksa, Polisi dan Pengacara,

(Jakarta: Kompas, 2008), hlm. 9.

7 Ibid., hlm. IX.

Page 20: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

5

pada putusan. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekeliruan dalam menuduh

seseorang bersalah.

B. Pokok Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penyusun dapat

mengambil suatu rumusan pokok masalah yaitu:

1. Bagaimana konsep salah hukum (abuse of justice) dalam perspektif hukum

pidana Islam?

2. Apakah sanksi bagi pelaku salah hukum (abuse of justice) dalam hukum

pidana Islam?

3. Bagaimana status hukum korban salah hukum (abuse of justice)?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka:

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi pokok masalah di atas, maka yang menjadi

tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana konsep salah hukum

(abuse of justice) dalam perspektif hukum pidana Islam.

b. Untuk mengetahui dan memahami persamaan dan perbedaan bentuk

konsep salah hukum (abuse of justice) dalam hukum Islam dan hukum

positif.

c. Untuk mengetahui bagaimanakah sanksi bagi pelaku abuse of justice.

Page 21: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

6

d. Untuk mengetahui status hukum bagi korban salah hukum.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini dapat diharapkan memenuhi

beberapa hal sebagai berikut:

a. Secara ilmiah, memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang konsep

abuse of justice dan sanksinya dalam aspek hukum pidana Islam.

b. Secara praktis, menjadi sumbangan pemikiran dan landasan rintisan bagi

pengembangan khazanah ilmu pengetahuan umum (sekaligus sebagai

masukan berupa ide maupun saran) dan disiplin ilmu syari’ah khususnya

dalam bidang pengembangan Ilmu Jinayah Atau Hukum Pidana Islam

yang penyusun tekuni.

c. Sebagai bahan dan penelitian awal untuk dilanjutkan penelitian-

penelitian selanjutnya.

D. Telaah Pustaka

Telaah pustaka dapat memberikan konstibusi positif bagi pemahaman

secara utuh. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam melakukan penelitian

dan juga untuk membedakan dengan penelitian-penelitian yang lainnya.

Karena itu, penyusun mencoba melihat beberapa literatur yang relevan dengan

pembahasan yang penyusun telaah.

Karya dari Muhammad Salam Madkur yang berjudul “Peradilan

Dalam Islam” menjelaskan bahwa menegakkan peradilan itu adalah kewajiban

yana ditetapkan dan diikuti Rasul, begitu juga dengan para sahabat, tabi’in dan

Page 22: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

7

generasi seterusnya. Lebih lanjut beliau juga membahas tentang kewajiban-

kewajiban para hakim untuk tunduk dan patuh pada batas-batas aturan Allah

SWT, kepada siapa hak itu harus diberikan dan kepada siapa pula kewajiban

itu dibebankan.8

Karya dari T.M. Hasbi as-Shiddieqy yang berjudul “Peradilan dan

Hukum Acara Islam” menjelaskan tentang hukum-hukum peradilan dan segala

yang berpautan dengan hakim dan pengadilan, serta diterangkan pula masalah

murafa’at (hukum acara Islam) yang terdiri dari unsur-unsur peradilan dan lain-

lainnya.9

Kemudian dalam karyanya Moch, Faisal Salam yang berjudul

“Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek” yang berisikan sejarah

hukum acara pidana sebelum KUHAP dan proses pembuatan KUHAP baru di

mana ada perbedaan diantara keduanya, di antaranya dari sudut hak-hak

terdakwa/tersangka mendapat bentuan hukum pada tingkat pemeriksaan.10

Kemudian dalam skripsinya Yeni Lusmayantini yang berjudul “Hak-

hak Terdakwa dalam Proses Pemeriksaan Perkara Tugas dan Wewenang

Pengacara/Advokat”, yang menjelaska tentang hak-hak terdakwa dalam proses

8 Muh. Salam Madkur, Peradilan Dalam Islam, alih bahasa Imron A.M, cet. ke- 4,

(Surabaya: Bina Ilmu, 1993).

9 T.M. Hasbi as-Shiddieqy, Peradilan dan Hukum Acara Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 1997).

10 Moch. Faisal Salam, Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Mandar Maju, 2001).

Page 23: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

8

pemeriksaan perkara seperti hak mendapat bantuan hukum

pengacara/advokat.11

Kemudian skripsi dari Ainun Yudhistira yang berjudul “Salah Hukum

(Abuse of Justice) dalam Kasus Sengkon-Karta perspektif Hukum Islam” yang

menitikberatkan terhadap upaya hukum bagi terdakwa apabila terjadi salah

hukum dalam memutus sanksi pidana.12 Akan tetapi tidak menjelaskan

bagaimana konsep salah hukum dan sanksinya bagi pelaku tersebut yang telah

banyak merugikan korban salah hukum baik jasmani maupun rohani dalam

perspektif hukum Islam.

E. Kerangka Teoretik

Orang pada mulanya dengan mudah memperkirakan, bahwa kejahatan

akan lenyap atau berkurang dengan sendirinya apabila telah dicapai berbagai

kemajuan dalam segala bidang, utamanya bidang ekonomi. Akan tetapi dalam

kenyataanya tidaklah selalu demikian, karena kemajuan-kemajuan di bidang-

bidang itu sendiri, telah pula diikuti secara membandel oleh kemajuan aktivitas

berbagai bentuk kejahatan. Malahan menurut Howard Jones, justru kemajuan-

kemajuan itu sendiri dapat dikatakan sebagai biang dari perkembangan

11 Yeni Lusmayantini, Hak-hak Terdakwa dalam Proses Pemeriksaan Perkara, (Skripsi

tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2003).

12 Ainun Yudhistira, Salah Hukum (Abuse of Justise) dalam Kasus Sengkon-Karta Perspektif Hukum Islam, (Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2009).

Page 24: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

9

kejahatan.13 Salah satunya adalah salah hukum yang tidak lepas dari

perkembangan itu.

Salah hukum merupakan salah satu bentuk perilaku kajahatan yang

sangat membahayakan eksistensi seseorang. Dalam hukum Islam, setiap

tindakan yang menyinggung kehormatan seseorang dan dapat menimbulkan

kebencian, permusuhan, merusak kehormatan dan nama baik keluarga,

hukuman had atas tindak pidana tersebut dijadikan sebagai hak Allah SWT.

Hak Allah dalam kasus ini lebih besar dari pada hak orang yang tertuduh.14

Artinya hukuman bagi si penuduh tidak boleh dikurangi atau diampuni oleh si

tertuduh. Adapun yang dimaksud dengan hak Allah seperti yang telah

penyusun uraikan di atas adalah hak masyarakat.15

Ini mengindikasikan bahwa Islam pun memberikan gambaran bahwa

setiap orang berhak untuk mencari keadilan, mengingat bahwa untuk mencari

keadilan lembaga penegak hukum hendaknya tidak membeda-bedakan derajat

tiap insan dihadapan hukum. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

1945 dan Amandemen Tahun 2002 pasal 28D ayat (1) dinyatakan bahwa

“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian

hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.”16

13 Elwi Danil, Korupsi: Konsep, Tindak Pidana dan Pemberantasannya, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2012), hlm. 17-18.

14 Tim Tsalisah, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, (Jakarta: PT. Kharisma Ilmu, 2007), hlm. 236.

15 Ibid, hlm. 235. 16 UUD ’45 dan Amandemen Tahun 2002, (Surakarta: Sendang Ilmu, 2002), hlm. 26.

Page 25: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

10

Dalam suatu proses peradilan, baiknya aparat penegak hukum agar

berhati-hati dalam menyelidiki, memeriksa, dan mengadili serta memutuskan

suatu perkara pidana. Sehingga tidak terjadi salah hukum yang mengakibatkan

korban menderita banyak kerugian.

Salah hukum dapat terjadi jika aparat penegak hukum tidak

berperilaku dan bersikap sesuai dengan aturannya. Dalam hal ini, kita perlu

melakukan terobosan baru dalam upaya hukum untuk meminta

pertanggungjawaban pejabat penegak hukum, seperti polisi, jaksa, dan hakim

terhadap kegagalan penegakan hukum yang mereka lakukan. Polisi, jaksa, atau

hakim memang memiliki kewenangan untuk melakukan penegakan hukum

berdasarkan undang-undang, tetapi juga dibebani tanggung jawab untuk

menjalankan kewenangannya secara benar dan bertanggung jawab. Para

korban atau masyarakat lain secara hukum dapat meminta pertanggungjawaban

aparat penegak hukum sebagai pribadi pejabat apabila melakukan

penyimpangan dalam proses penegakan hukum dan bertindak sewenang-

wenang yang melanggar hak-hak asasi warga Negara.17

Dari kacamata Maqāşid al-Syarī’ah, salah hukum merupakan

pelanggaran dan kejahatan terhadap manusia baik dari segi menjaga jiwa (hifdu

an-nafs), menjaga keturuan (hifdu an-nasab), menjaga harta (hifdu al-māl),

menjaga akal (hifdu al-‘aql), maupun menjaga agama (hifdu al-dīn) yang

kesemuanya merupakan poin penting dalam kehidupan manusia.

17 Amir Syamsuddin, Integritas Penegak Hukum, hlm. 11.

Page 26: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

11

Dari aspek menjaga jiwa (hifdu an-nafs), dan menjaga keturuan (hifdu

an-nasab, tidak jarang korban salah hukum ini reputasi diri dan keluarganya

akan dinilai jelek oleh masyarakat luas. Sehingga akan mencemarkan nama

baik diri beserta keluarga korban bahkan keturunannya pun akan menerima

akibatnya. Dari aspek menjaga harta (hifdu al-māl) dan menjaga akal (hifdu al-

‘aql), korban akan berusaha dengan segala upaya dan daya untuk tidak

menerima tuduhan kriminal yang diterimanya. Dan ini penyusun rasa akan

menghabiskan banyak tenaga baik itu materil maupun non-materil. Bahkan

aspek religious korban akan dinilai buruk, ditambah lagi jika korban adalah

tokoh agama.

Dipandang dari aspek-aspek di atas ternyata tidak sedikit akibat yang

ditimbulkan dari salah hukum tersebut terhadap korban. Mulai dari harga diri

yang rusak, persepsi masyarakat yang buruk sampai kepada eksistensi

keagamaan korban pun dinilai negatif. Oleh karena itu, wajar jika pelaku

dihukum dengan hukuman berat walaupun tidak bisa mengubah kondisi yang

telah tercipta.

Adapun hukum acara pidana positif memandang bahwa dengan

adanya Negara Indonesia sebagai Negara hukum yang berdasarkan Pancasila

dan UUD 1945, maka hukum yang berlaku haruslah menjunjung tinggi

keadilan dan hak asasi manusia bagi setiap warga negaranya. Di mana dalam

hukum acara pidana positif terdapat asas-asas yang berkaitan dengan salah

hukum, di antaranya adalah asas remedy and rehabilitation yang menjelaskan

bahwa kepada seorang yang ditangkap, ditahan, dituntut, ataupun diadili tanpa

Page 27: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

12

alasan yang berdasarkan undang-undang dan atau karena kekeliruan mengenai

orangnya atau hukum yang diterapkan wajib diberi ganti kerugian dan

rehabilitasi sejak tingkat penyidikan dan para pejabat penegak hukum yang

dengan sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan asas hukum tersebut

dilanggar, dituntut, dipidana dan atau dikenakan hukuman administrasi.

Kemudian asas pengawasan; pengawasan pelaksanaan putusan pengadilan

dalam perkara pidana dilakukan oleh ketua pengadilan negeri yang

bersangkutan.18

Menurut J.C.T. Simorangkir mengemukakan bahwa terdakwa adalah

seseorang yang diduga telah melakukan suatu tindakan pidana dan ada cukup

alasan untuk dilakukan pemeriksaan di muka sidang pengadilan.19 Dari sini

setidaknya ada tiga unsur yang dapat kita pahami, yakni, adanya orang yang

dituntut, diduga sebagai pelaku tindak pidana, dan cukup alasan untuk

dilakukan pemeriksaan atas dirinya di depan sidang pengadilan.

Adapun konsep atau teori yang digunakan dalam pembahasan ini lebih

cenderung menggunakan ayat-ayat al-Qur’an dan hadist nabi Muhammad

SAW. Sebagaimana firman Allah SWT:

������ � � � �� ��20

Redaksi ayat di atas menunjukkan bahwa fitnah itu lebih keji dari

pada pembunuhan. Ayat tersebut merupakan salah satu sumber dari al-Qur’an

dalam menganalisis pembahasan selanjutnya.

18 Luhut M.P. Pangaribuan, Hukum Acara Pidana, (Jakarta: Djembatan, 2008), hlm. 1.

19 J.C.T. Simorangkir, dkk, Kamus Hukum, (Jakarta: Aksara Baru, 1980), hlm. 167.

20 Al-Baqarah, (2): 217.

Page 28: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

13

F. Metode Penelitian

Guna menunjang dan mengarahkan penelitian ini sampai pada target

secara ilmiah, maka penelitian ini menggunakan metode/operasionalisasi dan

cara kerja untuk dapat memahami obyek yang bersangkutan.21 Metode tersebut

meliputi:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penyusun gunakan dalam skripsi ini adalah

penelitian kepustakaan (library research). Library research yaitu jenis

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data melalui

penelusuran kepustakaan yang selanjutnya digunakan sebagai landasan teoritis

yang berkaitan dengan masalah yang penyusun teliti.

Adapun sumber pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian

library research yaitu data sekunder yang diperoleh dengan menelusuri dan

mengkaji buku literatur kepustakaan seperti; undang-undang, buku, jurnal,

catatan kuliah, artikel, dokumentasi, laporan hasil penelitian terdahulu, dan

sumber lain yang relevan dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.22

Ciri-ciri umum data sekunder yaitu:23

a. Data sekunder pada umumnya ada dalam keadaan siap terbuat:

21 Kuntjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1997), hlm. 16.

22 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 11.

23 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan Singkat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 24.

Page 29: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

14

b. Bentuk maupun isi data sekunder telah dibentuk dan diisi oleh peneliti-

peneliti terdahulu;

c. Dapat diperoleh tanpa terikat atau dibatasi oleh waktu dan tempat.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif-

analitik.24 Deskriptif-analitik artinya setelah data yang berkaitan dengan

penelitian terkumpul, kemudian diklasifikasikan, digambarkan, diuraikan, dan

selanjutnya dilakukan analisisa secara mendalam dan komprehensif sehingga

diperoleh gambaran dari obyek penelitian.25 Dengan demikian mempermudah

penyusun untuk melakukan analisis dan memberikan kesimpulan.

3. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif (legal-resech).

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis-normatif, yang

digunakan untuk mengkaji sumber-sumber yang didasarkan pada norma-norma

hukum yang berlaku, baik yang bersumber dari nas al-Qur’an dan hadist,

pendapat para ulama’ dalam kitab-kitabnya, maupun kitab undang-undang

yang berlaku (KUHP, KUHAP dan sebagainya).

4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang penyusun kumpulkan dalam penelitian ini adalah data

yang bersifat liteler, yaitu membaca dan menelaah sumber-sumber

24 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia,

2005), hlm. 69. 25 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1985), hlm. 139.

Page 30: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

15

kepustakaan, khususnya buku-buku atau kitab yang mengupas tentang salah

hukum (abuse of justice).

5. Teknik Analisis Data

Dari data-data yang telah terkumpul dalam penelitian ini, penyusun

kemudian menganalisa isinya (content analysis), di mana dengan content

analysis diharapkan penyusun dapat memunculkan data-data kepustakaan yang

valid dan akurat tentang dimensi jawaban dari permasalahan yang ada.

Sebagai alat untuk menganalisa data, penyusun menggunakan

instrumen deduktif-eksploratif,26 yakni analisa terhadap data dan penafsiran-

penafsiran yang bersifat umum yang mempunyai unsur kesamaan dalam

masalah yang sedang dikaji, kemudian data dan penafsiran tersebut dijelaskan

(eksplor) secara rinci dan dijadikan premis mayor. Sedangkan inti masalah

yang penyusun angkat dalam penelitian ini dijadikan premis minor (khusus).

Sehingga dengan demikian mempermudah penyusun untuk mengambil sebuah

kesimpulan secara khusus.

G. Sistematika Pembahasan

Skripsi ini terdiri dari lima bab, di mana setiap bab masing-masing

terkait satu dengan lainnya secara sistematis dalam satu rangkaian logis

(logical sequence) yang utuh.

Bab pertama sebagai bab pendahuluan menguraikan dan menjelaskan

aspek-aspek metodologis dari penelitian. Bab ini meliputi latar belakang 26 M. Subana dan Sudrajat, Dasar., hlm. 69.

Page 31: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

16

masalah, pokok masalah, menguraikan tujuan dan kegunaan penelitian ini,

telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian dan sistematika

pembahasan.

Bab dua, membahas tentang teori-teori keIslaman. Bab ini terdiri dari

tiga sub bab. Pertama, asas-asas hukum pidana Islam. Kedua, pembuktian

dalam hukum Islam. Dan ketiga, tentang Maqãşid as-Syari’ah.

Bab tiga, membahas tentang tinjauan umum tentang salah hukum

(abuse of justice). Bab ini terdiri dari tiga sub bab. Pertama, berisi tentang

definisi salah hukum, unsur-unsurnya. Kedua, berisi tentang sebab-sebab

terjadinya salah hukum. Ketiga, berisi tentang hak-hak bagi terdakwa.

Bab empat, analisis, yang terdiri dari analisis konsep salah hukum

(abuse of justice) dalam hukum Islam dan penanggulangan kejahatan salah

hukum.

Bab lima, merupakan penutup yang berisi kesimpulan sebagai

jawaban dari pokok masalah yang diangkat. Tidak itu juga pada bab ini

dimasukkan saran dan rekomendasi yang mudah-mudahan signifikan dan

menjadi kontribusi bagi semua pihak.

Page 32: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

81

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian dan pembahasan terdahulu dalam karya ilmiah ini,

penyusun dapat memberi kesimpulan bahwa:

1. Salah hukum (abuse of justice) merupakan suatu kesalahan yang dilakukan

oleh aparat/pejabat penegak hukum dalam menerapkan suatu peraturan

perundang-undangan terhadap seseorang yang diduga melakukan tindak

pidana, baik kesalahannya dalam bentuk kesengajaan atau kekhilafan yang

apabila orang tersebut terbukti telah melakukan tindak pidana, maka akan

menimbulkan keonaran. Kesalahan tersebut dapat dilakukan dengan

sengaja/tidak sengaja merekayasa bukti-bukti formal, atau penerapan sanksi

yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Akibat dari kesalahan

pejabat penegak hukum tersebut, seorang tersangka/terdakwa merasa

dirugikan, baik secara fisik, materiel maupun non-materiel. Dengan kata lain

bahwa orang yang tidak bersalah, harus menjalani hukuman karena tidak

profesionalnya aparat penegak hukum dalam memeriksa dan memutus suatu

perkara.

2. Terhadap kesalahan pejabat penegak hukum yang demikian, seharusnya ada

suatu sanksi agar tidak terjadi suatu peristiwa yang sama terhadap seorang

tersangka/terdakwa, sanksi yang dapat dikenakan menurut hukum Islam

adalah hukuman takzir. Hal ini disebabkan karena adanya diskresi yang

Page 33: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

82

besar bagi aparat yang cenderung disalahgunakan. Oleh sebab itu, menurut

hemat kami, aparat yang dengan sengaja melakukan pelanggaran, baik itu

pelanggaran terhadap hak-hak tersangka/terdakwa maupun perekayasaan

bukti-bukti formal, mereka dapat dikenakan sanksi pidana sekaligus sanksi

administrasi. Mengingat akibat dari kesalahan yang dilakukan karena ada

unsur kesengajaan oleh aparat sangat merugikan pihak tersangka/terdakwa,

termasuk hakim yang salah mengambil suatu dasar untuk putusannya,

padahal ia tahu bahwa itu salah, maka ia bisa dikenakan hukuman, termasuk

hukuman pidana. Sedangkan bagi pejabat penegak hukum yang karena

kekhilafannya berbuat kesalahan dalam memeriksa dan memutus perkara,

maka ia tidak kenakan sanksi kecuali ditemukan bukti baru (novum).

3. Kemudian bagi korban salah hukum, mereka berhak untuk melakukan upaya

hukum dan meminta pertanggungjawaban penegak hukum untuk

memperoleh apa yang seharusnya menjadi haknya. Mereka berhak untuk

memperoleh kompensasi dan rehabilitasi (pemulihan nama baik secara

hukum).

B. SARAN

Untuk meningkatkan kinerja penegakan hukum di negeri ini menjadi

lebih baik, penyusun memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Hendaklah aparat penegak hukum memperhatikan prinsip kehati-hatian

dalam memeriksa suatu kasus, khususnya kasus pidana. Jika memang semua

bukti tidak mendukung bahwa tertuduh telah melakukan tindak pidana,

Page 34: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

83

maka berikanlah hak-haknya. Seperti memperoleh rehabilitasi dang anti

rugi.

2. Hindari perlakuan yang tidak manusiawi, seperti penyiksaan (baik fisik,

mental maupun psikis), karena hal itu hanya akan mempersulit pemeriksaan

terhadap tersangka atau bahkan dapat menimbulkan kebencian masyarakat

terhadap lembaga penegak hukum.

3. Dalam proses pemeriksaan di persidangan, perhatikan prinsip persamaan

dihadapan hukum (equality before the law). Hakim tidak boleh memandang

penuntut umum lebih tinggi derajatnya atau kedudukannya dari tersangka.

Hakim wajib mendengarkan keterangan dari para pihak. Dan tersangka

berhak untuk menolak atau menyangkal tuduhan-tuduhan jaksa penuntut

umum.

4. Majelis hakim hendaklah dalam memeriksa perkara mampu menggali

hukum dan menerapkannya dengan seadil-adilnya, jangan hanya terpaku

atau melihat pada bukti-bukti formal yang kemungkinan besar hal itu bisa

direkayasa oleh si pembuat surat dakwaan.

Page 35: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

84

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Hadist

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Edisi Baru; Revisi Terjemah, Semarang: CV. Toha

Putra, 1989.

At-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Jilid IV, Mesir: Dãr al-Bãb al-Halabį, 1963.

Muslim, Imam bin Hajjaj, Sahih Muslim, cek. ke-2, Lebanon: Daru al-Kutub al-

Ilmiyah, 2008.

Muhammad, Abu ‘Isa bin ‘Isa bin Surah, Al-Jãmiu as-Sahih wa huwa Sunan Al-

Timidzi, Bairut: Daar al-Fikr, 1988.

Fiqh dan Ushul Fiqh

Al Faruk, Asadulloh, Hukum Pidana Dalam Sistem Hukum Islam, Bogor: Ghalia

Indonesia, 2007.

Ali, Zainuddin, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2007.

As-Shiddieqy, T.M. Hasbi, Peradilan dan Hukum Acara Islam, Semarang:

Pustaka Rizki Putra, 1997.

Djazuli, A., Fiqh Jinayah: Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997.

Djalil, Basiq, Peradilan Islam, Jakarta: Amzah, 2012.

Hanafi, Ahmad, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1976.

Hulam, Taufiqul, Reaktualisasi alat bukti tes DNA; Perspektif Hukum Islam Dan

Hukum Positif, Yogyakarta: UII Press, 2002.

Jazuli, A., Kaidah-Kaidah Fikih, Jakarta: Kencana, 2010.

HA, Noorwahidah, Pidana Mati dalam Hukum Pidana Islam, cet. ke-1, Surabaya:

al-Ikhlas, 1994.

Muhdlor, Ahmad Zuhdi, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia al-Asri,

Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum P.P. Krapyak, 1998.

Syarbini al-Khãtib, Mugnį al-Muhtaj, Beirut: Dãr al-Fikr, t.t.

Munajat, Makhrus, Dekonstruksi Hukum Pidana Islam, Jogjakarta: Logung

Pustaka, 2004.

Page 36: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

85

------------, Hukum Pidana Islam di Indonesia, Yogyakarta: Bidang Akademik

UIN Sunan Kalijaga, 2008.

------------, Studi Islam Di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Pesantren Nawesea

Press, 2008.

Qohar, Adnan dan Anshoruddin., Hukum Acara Peradilan Islam, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007.

Rahman, Fathur, Usul Fikih bagi Pemula, Jakarta: CV. Artha Rivera, 2008.

Subekti, R., Hukum Pembuktian, Jakarta: Pradnya Paramita, 1999.

Tim Tsalisah, Ensiklopedi Hukum Pidana Islam, Jakarta: PT. Kharisma Ilmu,

2007.

Umar, Nasruddin, Konsep Maqasid Syari’ah menurut al-Syatibi, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1996.

Wahyudi, Yudian, Ushul fikih versus Hermeneutika, Yogyakarta: Pesantren

Nawesea Press, 2006.

Zein, Satria Efendi M., Usul Fiqh, Jakarta: Kencana, 2005.

Buku dan Dokumen

Arief, Barda Nawawi, Masalah Penegakan Hukum Dan Kebijakan Hukum Pidana

Dalam Penanggulangan Kejahatan, Jakarta: Kencana, 2010.

Danil, Elwi, Korupsi: Konsep, Tindak Pidana dan Pemberantasannya, Jakarta:

Rajawali Pers, 2012.

Hamzah, Andi, Hukum Acara Pidana Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.

Harahap, M. Yahya, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHP,

Penyidikan dan Penuntuta: Edisi Kedua, Jakarta: Sinar Grafika, 2004.

Hasan, M. Iqbal, Pokok-Pokok Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002.

Kaligis, O.C., Perlindungan Hukum Atas Hak Asasi Tersangka, Terdakwa, dan Terpidana, Bandung: PT. Alumni, 2006

Kaufal, M.A, Penerapan KUHAP Dalam Praktek Hukum, Edisi ke-8, Malang, UMM Press, 2005.

Kuntjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 1997),

Page 37: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

86

KSBH, Hak Anda Dalam pemeriksaan perkara pidana tentang pemeriksaan

pendahuluan (pemeriksaan oleh polisi dan pra-peradilan), Yogyakarta,

LP3ES, t.t.

Packer, Herbert L., The Model In Operation: From Arrest To Charge, California: Stanford University Press, 1968.

Marpaung, Leden, Tindak Pidana Terhadap Kehormatan, Jakarta: Sinar Grafika,

2010.

Pangaribuan, Luhut M.P., Hukum Acara Pidana, Jakarta: Djembatan, 2008.

Ritonga, A. Rahman, dkk., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve, 1997.

Salam, Moch. Faisal, Hukum Acara Pidana dalam Teori dan Praktek, Bandung:

Mandar Maju, 2001.

Santoso, Topo, Membumikan Hukum Pidana Islam; Penegakan Syari’at Dalam Wacana Dan Agenda, Jakarta: Gema Insani, 2003.

Simorangkir, J.C.T., dkk, Kamus Hukum, Jakarta: Aksara Baru, 1980.

Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif; Suatu Tinjauan

Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Subana, M. dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka

Setia, 2005.

Supriadi, Etika & Tanggung Jawab Profesi Hukum Di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1985.

Syamsuddin, Amir, Integritas Penegak hukum: Hakim, Jaksa, Polisi dan

Pengacara, Jakarta: Kompas, 2008.

Skripsi, Tesis dan Disertasi

Lusmayantini, Yeni, Hak-hak Terdakwa dalam Proses Pemeriksaan Perkara,

(Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari’ah UIN Sunan

Kalijaga, 2003).

Yudhistira, Ainun, Salah Hukum (Abuse of Justice) dalam Kasus Sengkon-Karta

Perspektif Hukum Islam, (Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas

Syari’ah UIN Sunan Kalijaga, 2009).

Page 38: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

87

Kamus dan Undang-Undang

Peraturan Kapolri Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Implementasi Prinsip dan

Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian

Negara Republik Indonesia.

Puspa, Yan Pramadya, Kamus Hukum, Semarang: Aneka Ilmu, 2000.

Team Redaksi Penerbit Kesindo Utama, KUHP & KUHAP, Surabaya: Kesindo

Utama, 2010.

UU No. 14 Tahun 1970

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004.

UUD ’45 dan Amandemen Tahun 2002, Surakarta: Sendang Ilmu, 2002.

Internet dan Lain-lain

Citra Hakim dan Penegakan Hukum, oleh Anang Priyanto, Pdf. Diunduh pada

tanggal 12 Januari 2013.

Hakim Harus Mempertanggung Jawabkan Pekerjaan Profesionalnya,

http://www.patarutung.net/index.php, diakses pada tanggal 26 Januari

2013.

http://click-gtg.blogspot.com/2010/02/menanti-akhir-peradilan-sesat.html, diakses

pada tanggal 26 Januari 2013.

“Kasus Bibit dan Chandra”, http://politik.news.viva.co.id/news/read/182013-

jalan-panjang-kasus-bibit-chandra. Diakses pada tanggal 26 November

2012.

Tinjauan Yuridis Penanganan Perkara Penipuan (Pasal 378 KUHP) dan

Penggelapan (Pasal 372 KUHP), http://rangselbudi.wordpress.com,

diunduh pada tanggal 22 Januari 2013.

Page 39: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

88

LAMPIRAN I

No. Hlm. FN TERJEMAHAN

BAB I

1 12 20 Fitnah itu lebih kejam dari pada pembunuhan

BAB II

2 18 6

Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah),

maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan)

dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka

sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri.

Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang

lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami

mengutus seorang rasul.

3 19 7

Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota,

sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang

membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak

pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali

penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman

4 19 9 Tidak ada hukum bagi perbuatan manusia sebelum adanya

aturan.

5 20 13 Hukum asal sesuatu itu adalah boleh sampai datang petunjuk

yang melarangnya.

6 24 24 Andaikata Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan

aku potong tangannya.

7 24 25 Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di

Page 40: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

89

sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.

8 25 26 Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain

9 25 27 Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah

diperbuatnya.

10 26 30 Hukuman hudud gugur dengan sebab keraguan.

11 26 31 Hindarilah hukuman hudud sebab adanya keraguan.

12 26 33

Apabila seorang hakim berijtihad dan kemudian salah, maka

ia mendapat satu pahala. Namun, jika ia berijtihad lalu

kemudian benar, maka ia mendapat dua pahala.

BAB IV

13 60 8

Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota,

sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang

membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka dan tidak

pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota kecuali

penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.

14 60 9

Dan Al Quran ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia

aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang

yang sampai Al-Quran (kepadanya).

15 68 19

Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin

dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka

sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa

yang nyata.

16 72 25 Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah

diperbuatnya,

Page 41: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

90

17 72 26

Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa,

maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka

pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak

menyukai orang-orang yang zalim.

18 72 27 Seorang imam lebih baik salah memaafkan dari pada salah

menjatuhkan hukuman.

19 74 30 Hindarilah hukuman had karena ada unsur syubhat.

20 75 31 Seorang imam lebih baik salah memaafkan dari pada salah

menjatuhkan hukuman.

21 76 32 Kesalahan (dosa) seseorang tidak dicatat karena khilaf, lupa

dan dipaksa.

Page 42: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

91

LAMPIRAN II

BIOGRAFI TOKOH

A. Drs. Mahrus Munajat, M. Hum

Beliau dilahirkan di Pemalang pada tanggal 02 Februari 1968.

Riwayat pendidikan dimulai dari Pendidikan Dasar (SD) Negeri Sokawangi I

Pemalang selesai tahun 1982, dilanjutkan pendidikan menegah di SMP Negeri

3 Pemalang selesai tahun 1985. Pendidikan menegah atas ditempuh di SMA

Negeri I Pemalang selesai tahun 1988. Di tahun yang sama, beliau masuk di

Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga Jurusan Perdata Pidana Islam dan

selesai pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan studi Magister Ilmu Hukum

UII dengan konsentrasi Hukum Islam dan diselesaikan pada tahun 1999.

Adapun pendidikan non formal, beliau tempuh di Pondok Pesantren

Salafiyah Kauman Pemalang tahun 1983-1988, sempat belajar di Pondok

Pesantren Al-Munawir Krapyak Yogyakarta tahun 1988-1922 dan dilanjutkan

ke Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem Pendowoharjo Sewon Bantul

Yogyakarta.

Banyak sekali hasil penelitian beliau yang dipublikasikan, di

antaranya adalah Reaktualisasi Hukum Pidana Islam, Tujuan Pemidanaan

dalam Islam, Hukum Qisas Diyat dalam Perspektif Humanisme dan masih

banyak lagi yang lainnya.

Page 43: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

92

B. Topo Santoso, S.H., M.H

Beliau dilahirkan di Wonogiri pada tanggal 05 Juli 1970. Pria yang

bertempat tinggal di Anyelir II No. 218 Depok I ini, berhasil menyelesaikan

pendidikan S1-nya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) tahun

1992 dan pernah mengikuti pendidikan di luar negeri, antara lain di Australia

tahun 1994 dan Dalas USA tahun 1996.

Beliau menjadi asisten dosen di FHUI sejak tahun 1996 sampai tahun

2000. Setelah itu, beliau menjadi dosen di Fakultas Hukum sampai sekarang.

Peraih gelar Magister Hukum dari FHUI di tahun 1999 ini, juga menjadi dosen

di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Esa Unggul sampai sekarang. Dan ia

pun dipercaya untuk menjabat Pembantu Dekan Bidang Akademis sejak Juni

1999 di sana.

Selain mengajar, beliau juga terlibat dengan berbagai aktivitas yang

terkait dengan bidang keilmuannya. Ia pun menjadi peneliti dan pembicara di

berbagai seminar maupun acara-acara diskusi. Karyanya dalam bentuk buku

juga telah diterbitkan, antara lain: Seksualitas dan Hukum Pidana tahun 1997

dan Menggagas Hukum Pidana Islam: Penegakan Syari’at dalam Konteks

Modernitas tahun 2000.

Page 44: SALAH HUKUM (ABUSE OF JUSTICE ) DALAM PERSPEKTIF …digilib.uin-suka.ac.id/7473/1/BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdfOleh sebab itu yang menjadi pertanyaannya adalah sejauh mana hukum Islam

93

CURRICULUM VITAE

Nama lengkap : Ismail Marzuki

Tempat & tanggal lahir : Bondowoso, 28 Juli 1991

Jenis Klamin : Laki-Laki

Nama Ayah : Abdul Latif

Nama Ibu : Samnatun Hasanah

Alamat Asal : Ds. Selolembu RT 04 RW 02, Kec. Curahdami,

Kab. Bondowoso

Alamat Yogja : Perum POLRI Gowok Blok C V/146 Sleman,

Yogyakarta

Riwayat Pendidikan

� SDN Selolembu (1997-2003)

� MTs Negeri II Bondowoso (2003-2006)

� MA Nurul Jadid (2006-2009)

� UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009-2013)