salah 2222

10
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TERAPI MODALITAS : TERAPI BERKEBUN A. LATAR BELAKANG Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami penurunan kemampuan fisik, mental dan social secara bertahap sampai tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Bagi kebanyakan orang masa tua itu masa yang kurang menyenangkan. Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli terhadap lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak berminat dengan sexual dan tidak berguna bagi masyarakat. Namun kenyataannya tidak semua usia lanjut yang mencapai kematangan, kemantapan dan produktivitas mental dan material pada usia lanjut. Oleh karena itu perawat harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri, rasa keterbatasan akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang dideritanya. Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam perawatan tidak kalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam proses penyembuhan dan ketenangan para klien lanjut usia. 1

Upload: arief-alvian

Post on 13-Jul-2016

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

okey

TRANSCRIPT

Page 1: Salah 2222

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

TERAPI MODALITAS : TERAPI BERKEBUN

A. LATAR BELAKANG

Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan

hidup manusia yang terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami

penurunan kemampuan fisik, mental dan social secara bertahap sampai tidak

dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Bagi kebanyakan orang masa tua

itu masa yang kurang menyenangkan.

Anggapan terhadap lansia adalah bingung dan tidak peduli terhadap

lingkungan, kesepian dan tidak bahagia, pikun, tidak berminat dengan sexual

dan tidak berguna bagi masyarakat. Namun kenyataannya tidak semua usia

lanjut yang mencapai kematangan, kemantapan dan produktivitas mental dan

material pada usia lanjut. Oleh karena itu perawat harus dapat

membangkitkan semangat dan kreasi klien lanjut usia dalam memecahkan

masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri, rasa keterbatasan akibat

dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang dideritanya. Dapat disadari

bahwa pendekatan komunikasi dalam perawatan tidak kalah pentingnya

dengan upaya pengobatan medis dalam proses penyembuhan dan ketenangan

para klien lanjut usia.

Terapi modalitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut usia dapat

beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak

aktivitas dan lebih mandiri. Salah satu terapi modalitas pada lanjut usia

adalah terapi berkebun yaitu terapi dengan menggunakan berkebun secara

terapeutik untuk meningkatkan fungsi fisik, psikologis, kognitif, perilaku dan

fungsi sosial serta meningkatkan hubungan yang terapeutik, juga dapat

memperbaiki, memelihara dan meningkatkan status fisik dan mental.

Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan

serta rasa aman dan membuat lanjut usia merasa lebih baik dengan

memanfaatkan waktu luang luangnya.

1

Page 2: Salah 2222

Jenis terapi berkebun adalah: kegiatan bercocok tanam, mencangkok,

merawat dan memelihara tanaman sehingga energi yang di keluarkan akan

menghasilkan keringat,

B. TOPIK

Terapi berkebun

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun klien mampu

beradaptasi terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri.

2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti terapi modalitas : terapi berkebun selama 45 menit diharapkan

klien dapat:

a. Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih

sayang terhadap seseorang dan lingkungan.

b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.

c. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.

d. Meningkatkan control diri dan perasaan berharga.

e. Mengubah perilaku.

f. Mengembangkan kreatifitas.

g. Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.

3. Tujuan Hari Ini

a. Klien dapat meningkatkan interaksi social dengan orang lain.

b. Menurunkan atau mengurangi kejenuhan dengan kegiatan rutinitas.

c. Klien dapat mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosional

yang dihadapi.

d. Klien mendapatkan hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.

2

Page 3: Salah 2222

D. INDIKASI TERAPI BERKEBUN

Dilakukan pada lanjut usia dengan kondisi:

a. Lansia yang masih bisa bergerak dan sehat secara fisik

b. Defisit fungsional pada fisik, psikologis/fungsi mental.

c. Marah gusar dan kesepian.

d. Gangguan emosi dan perilaku.

e. Stres dan kecemasan

f. Gangguan kepribadian (anti sosial)

E.  PROSES SELEKSI

Seleksi dilakukan oleh terapis selama pengkajian dan observasi serta wawancara

dengan menggunakan pedoman pengkajian fisik, psikososial, masalah emosional,

spiritual, pengkajian fungsional klien yaitu KATZ indeks, BARTHEL indeks,

pengkajian status mental gerontik yaitu SPSMQ dan MMSE serta pengkajian

keseimbanagan, yang dilakukan mulai tanggal 08 – 10 April 2014.

F. SASARAN KEGIATA

Semua klien perempuan dan laki-laki ( oma dan opa) dengan kriteria di atas yang

berjumlah 12 orang.

G. TEMPAT

Kebun BPSTW ................. vg.

H. WAKTU

Hari : Kamis

Tanggal : 10 April 2014.

Jam : 16.30 – 17.15 WIB

I. METODE DAN ALAT BANTU

Metode

Dinamika kelompok.

Alat Bantu:

1) Tanah kosong

2) Alat Perkakas

3

Page 4: Salah 2222

3) Ember

4) Air

5) Gayung

6) Benih Kangkung

7) Pupuk

J. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK

Pengorganisasian:

1. Leader: Nandang Sunandar

Tugas :

1) Membuka acara

2) Memimpin kegiatan.

3) Memotivasi peserta.

4) Menjelaskan tujuan terapi berkebun.

5) Menjelaskan langkah-langkah terapi berkebun.

6) Melaksanakan dan mengontrol jalannya terapi berkebun

7) Menutup acaa

2. Co-Leader : Rian Rustandi

Tugas :

1) Mendampingi dan membantu Leader menjalankan tugasnya.

2) Mengambil alih tugas Leader jika Leader pasif.

3. Fasilitator :,.......................

4. .................,NAMA

Tugas :

1) Mempertahankan keikutsertaan klien

2) Memfasilitasi dan memotivasi klien untuk ikut Berkebun

5. Observer : Selvyana Agustie

Tugas :

1) Mencatat anggota yang pasif/aktif, respon verbal dan non verbal, kejadian

penting selama terapi tertawa.

2) Mengidentifikasi issue penting selama terapi berkebun

4

Page 5: Salah 2222

Memberika umpan balik selama proses kegiatan dari mulai persiapan sampai selesai.

K. LANGKAH-LANGKAH

1. PERSIAPAN

Klien diatur membentuk persegi

2. FASE ORIENTASI ( 5 menit)

a. Leader membuka acara.

b. Melakukan perkenalan (terapis dan klien).

c. Leader menyampaikan tujuan terapi berkebun.

d. Leader membuat validasi kontrak.

e. Co-Leader membaca tata tertib.

f. Leader di bantu Co-Leader menjelaskan langkah-langkah terapi berkebun.

3. FASE KERJA (30 menit)

Pelaksanaan terapi berkebun

a. Leader memimpin peserta dan terapis untuk menggali tanah sedalam 20 cm.

b. Lalu tanah yang sudah di gali di isi dengan biji kangkung

c. Selanjutnya di tutup kembali dengan tanah

d. Lalu di beri pupuk

e. Serta di siram air

f. Leader membuat kesimpulan.

4. FASE TERMINASI (10 menit)

a. Leader menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti terapi berkebun.

b. Leader menanyakan / melakukan evaluasi materi.

c. Leader memberikan tugas/rencana tindak lanjut.

d. Leader membuat kontrak untuk yang akan datang

e. Leader menutup acara.

5. PERILAKU YANG DIHARAPKA

a. Persiapan:

1. Fasilitator

a) Mengidentifikasi masalah yang dialami lansia sebelum terapi

berkebun dilakukan.

5

Page 6: Salah 2222

b) Mengatuir setting tempat/ruangan untuk terapi berkebun.

2. Lansia:

a) Siap untuk mengikuti terapi berkebun:

b) Mengetahui aturan permainan terapi berkebun

c) Hadir 10 menit sebelum terapi dimulai.

3. Proses

a. Terapis

a) Melaksanakan terapi berkebun sampai dengan selesai.

b) Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan

1. Lansia

a) Mengikuti terapi berkebun sampai dengan selesai.

b) Klien aktif mengikuti terapi berkebun dengan ceria.

2. Hasil

a. Fasilitator

Menjalankan tugas dengan baik sesuai rencana atau modifikasi saat acara

3. Lansia

Mengungkapkan rasa senang dan lebih santai.

b. TATA TERTIB

a. Peserta bersedia mengikuti terapi berkebun.

b. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai.

c. Peserta tidak diperkenankan makan dan minum selama terapi

d. Perserta yang mengacauk

an jalannya terapi akan dikeluarkan.

e. Jika ingin mengajukan pertanyaan peserta mengangkat tangan dan bicara

setelah dipersilahkan.

f. Waktu terapi dapat berubah sesuai dengan kondisi peserta

g. Peserta yang ingin keluar dari acara untuk keperluan ijin terlebih dahulu

kepada pemimpin acara.

c. PROGRAM ANTISIPASI.

6

Page 7: Salah 2222

a. Bila ada peserta yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan,

fasilitator mengingatkan dan mengarahkan.

b. Bila peserta pasif, fasilitator memotivasi untuk mengikuti kegiatan.

c. Jika peserta ingin pergi sebelum terapi berkebun selesai, fasilitator

membimbingnya agar menyelesaikan terapi

d. Bila leader bloking maka co-leader yang mengambil jalan acara

d. PENUTUP

Demikian proposal Terapi Berkebun ini kami susun sebagai media penuntun dalan

pelaksanaan Terapi Modalitas yang akan dilaksanakan di BPSTW Ciparay pada

praktek Keperawatan Gerontik smester V Program Studi D-III Keperawatan. Besar

harapan kami agar terapi berkebun ini berjalan dengan lancar dan dapat

memberikan manfaat bagi semua pihak terkait, terutama lansia. Atas kerjasama

yang baik dan dukungannya kami mengucapkan terima kasih.

7