skripsi terbaru doniii 2222.docx

27
BAB 1  PENDAHULUAN A. Latar Be lakang Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran penccernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, dan disertai gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran (Mansjoer, 2000) Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di !ndonesia, "enyakit ini termasuk penyakit menular yang terca ntum dalam #ndang #ndang nomor $ tahun %&$2 tentang 'abah elompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan 'abah (idodo, 20%0) De ma m ti foid di seba bk an ol eh Salmo nella Ty phii,  bas il gram nega tif,  bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, mempunyai sekurangnya empat macam antigen, yaitu antigen * (somatik), + (flagela), i dan protein membran hialin (Mansjoer,20% 0) "enyakit demam tifoid adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar kuman Salmonella Typhii aktu inkubasi berkisar tiga hari sampai satu bulan -ejala a'al meliputi onset progresif demam, rasa tidak ena k pad a per ut, hila ngn ya naf su makan, sembelit yan g dii kut i diare, bat uk kering, malaise, dan disertai relatif bradikardi Tanpa pengobatan, demam tifoid mer upa kan penya kit yan g dap at men gak ibat kan deliri um, per darahan usus,  perforasi usus dan kematian dalam 'aktu satu bulan onset  "enderita mungkin mendapatkan komplikasi neuropsikiatrik jangka panjang atau gangguan permanen (.skkena/y, 2000) .ngka kejadian demam tifoid di seluruh dunia tergolong besar "ada tahun 2000, demam tifoid terjadi 2%$0&71 ji'a di seluruh dunia, dan menyebabkan 2%$%0 kematian edangkan !nsidensi demam tifoid diseluruh dunia menurut data pada tahun 2002 sekitar %$ juta per tahun $00000 diantaranya menyebabkan kematian (World Health Organization (+*), 2003)

Upload: mardoni-efrijon

Post on 05-Mar-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 1/27

BAB 1

 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai

saluran penccernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari, dan disertai

gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran (Mansjoer, 2000)

Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di !ndonesia, "enyakit ini

termasuk penyakit menular yang tercantum dalam #ndang #ndang nomor $ tahun

%&$2 tentang 'abah elompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang

mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan

'abah (idodo,20%0)

Demam tifoid di sebabkan oleh Salmonella Typhii,  basil gram negatif,

 bergerak dengan rambut getar, tidak berspora, mempunyai sekurangnya empat

macam antigen, yaitu antigen * (somatik), + (flagela), i dan protein membran

hialin (Mansjoer,20%0)

"enyakit demam tifoid adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan dan

minuman yang tercemar kuman Salmonella Typhii aktu inkubasi berkisar tiga

hari sampai satu bulan -ejala a'al meliputi onset progresif demam, rasa tidak 

enak pada perut, hilangnya nafsu makan, sembelit yang diikuti diare, batuk 

kering, malaise, dan disertai relatif bradikardi Tanpa pengobatan, demam tifoid

merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan delirium, perdarahan usus,

 perforasi usus dan kematian dalam 'aktu satu bulan onset  "enderita mungkin

mendapatkan komplikasi neuropsikiatrik jangka panjang atau gangguan permanen

(.skkena/y, 2000)

.ngka kejadian demam tifoid di seluruh dunia tergolong besar "ada tahun

2000, demam tifoid terjadi 2%$0&71 ji'a di seluruh dunia, dan menyebabkan

2%$%0 kematian edangkan !nsidensi demam tifoid diseluruh dunia menurut

data pada tahun 2002 sekitar %$ juta per tahun $00000 diantaranya menyebabkan

kematian (World Health Organization (+*), 2003)

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 2/27

.ngka kejadian demam tifoid di negara berkembang masih tergolong

tinggi Di .sia tenggara, yang menjadi faktor risiko terjangkit infeksi tifus

abdominis adalah kontak dengan pasien tifus, dan rendahnya tingkat engetahuan,

tidak tersedianya jamban di rumah, minum air yang kurang bersih dan memakan

 berbagai makanan tercemar, dan makanan yang dijual di pinggir jalan ( World 

 Health Organization +*, 2000)

Di !ndonesia, tifoid bersifat endemis yang banyak dijumpai di kota besar

"enderita anak yang ditemukan biasanya berumur diatas satu tahun ebagian

 besar dari penderita (304) yang dira'at di 5agian !lmu esehatan .nak 6#!

89M :akarta berumur diatas lima tahun (Departemen esehatan 8epublik 

!ndonesia D;"; 8!, 2003)

umber penularan utama demam tifoid adalah penderita itu sendiri dan

karier, yang mana mereka dapat mengeluarkan berjutajuta kuman Salmonella

typhi dalam tinja, dan tinja inilah yang menjadi sumber penularan Makanan

 berdebu yang mengandung tinja atau urin dari penderita atau karier demam tifoid

5ila makanan dan minuman tersebut dikonsumsi oleh orang sehat terutama anakanak sekolah yang sering jajan sembarangan maka ra'an tertular penyakit infeksi

demam tifoid (idodo, 20%0)

#ndang#ndang nomor $ tahun %&&2 telah mencantumkan demam tifoid

tentang 'abah elompok penyakit menular ini merupakan penyakit infeksi yang

mudah menular kepada banyak orang (D;"; 8!, 2003)

5erdasarkan data yang diperoleh dari sur<ey pendahuluan di 8 9amatha

ahidya 5atam, jumlah demam tifoid yang dira'at pada tahun 20%% adalah %=

 penderita dari 172% pasien ra'at inap (2,34) pada tahun 20%2 adalah %0

 penderita dari 1307 pasien ra'at inap (=,%4) pada tahun 20%= adalah 2%1

 penderita dari 1313 pasien ra'at inap (1,14) 5ardasarkan latar belakang yang

diuraikan diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita

demam tifoid ra'at inap di 8 9amatha ahidya 5atam tahun 20%=

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 3/27

B. Rumusan Masalah

8umusan masalah dalam penelitian ini adalah .pa 6aktorfaktor yang

mempengaruhi terjadinya Demam Tifoid pada pasien ra'at ianap di 8umah

akit 9amatha ahidya Tahun 20%=>

C. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  #ntuk mengetahui 6aktorfaktor yang mempengaruhi kejadian Demam

Tifoid pada pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya Tahun 20%=

  2. Tujuan khusus

 a #ntuk mengetahui faktor karier yang mempengaruhi Demam Tifoid ada

 pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya 5atam Tahun 20%=

  b #ntuk mengetahui faktor hygiene sanitasi yang mempengaruhi Demam

Tifoid pada pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya 5atam

Thun 20%=

c #ntuk mengetahui faktor kebersihan makanan yang mempengaruhi

Demam Tifoid pada pasien ra'at inap di 8umah akit 9amatha

ahidya Tahun 20%=

D. Manaat Penelitian

1. Penulis

  Menambah pengetahuan dan 'a'asan penulis tentang ilmu yang didapat

selama mengikuti pendidikan di #ni<ersitas 5atam

 

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 4/27

2. !nstitusi

  ebagai informasi dan masukan bagi pihak 8umah sakit 9amatha ahidya

tentang faktorfakror yang mempengaruhi terjadinya Demam Tifoid "ada

 pasien ra'at inap di 8umah sakit 9amatha ahidya Tahun 20%=

 

". Res#$n%en

  #ntuk menambah pengetahuan tentang faktorfakto yang mneyebabkan

Demam Tifoid

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 5/27

BAB !!

T!N&AUAN PU'TA(A

A. Demam Ti$i%

1. Pengertian Demam Ti$i%

Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut pada usus halus dengan

gejala demam lebih dari satu minggu atau lebih di sertai gangguan pada

saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran (8angpengan,

2007)

  Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat

 pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu

minggu,gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran

(8usepno, 2000)

  Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai

saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada

saluran cerna, dan gangguan kesadaran (Mansjoer, 2000)

ampai saat ini, Demam Tifoid masi merupakan masalah kesehatan, hal ini

disebabkan oleh kesehatan lingkungan yang kurang memadai, penyediaan

air minum yang tidak memenuhi syarat, serta lingkungan sosial ekonomi

dan tingkat pendidikan masyarakat yang kurang ( 8ampengan, 2007)

Dalam masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau

thypus, tetapi dalam dunia kedokteran di sebut Typhoid fever  atau Thypus

abdominalis karena berhubungan dengan usus di dalam perut "enyakit

demam tifoid merupakan penyakit yang di tularkan melalui makanan dan

minuman yang tercemar oleh bakteri Salmonella Thyposa, (food and 

water borne disease). seorang yang menderita penyakit tifus menandakan

 bah'a ia sering mengonsumsi makanan atau minuan yang terkontaminasi

 bakteri ini (.khsin /ulkoni, 20%0)

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 6/27

2. E#i%emi$l$gi

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai di seluruh

dunia, secara luas di daerah tropis dan subtropis terutama di daerah dengan

kualitas sumber air yang tidak memadai dengan standar higienis dan sanitasi

yang rendah yang mana di !ndonesia dijumpai dalam keadaan endemik ("rofil

esehatan !ndonesia, 2003)

ur<eilans Departemen esehatan 8!, 6reku'ensi kejadan demam

tifoid di !ndonesia pada tahun %&&0 sebesar &,2 dan pada tahun %&&1 terjadi

 peningkatan frek'ensi menjadi %,1 per %0000 pendudukdari sur<ey berbagai

rumah sakit di indonesia dari tahun dan %&3% sampai dengan %&3$

memperlihatkan peningkatan jumlah penderita sekitar =,34 yaitu dari %&&$

menjadi 2$$0$ kasus (idodo 20%0)

!nsidens demam tifoid berfariasi di tiap daerah biasanya terkait dengan

sanitasi lingkungan di daerah luar (:a'a 5arat) %7 kasus per %00000

 penduduk, sedangkan di daerah urbar di temukan 7$03%0 per %00000

 penduduk "erbedaan insidens di perkotaan berhubugan erat dengan

 penyediaan air bersih yang belum memadai serta sanitasi lingkungan dengan

 pembangunan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan lingkungan

(idodo, 20%0)

-ambar %? ;pidemiologi Demam Tifoid di Dunia

umber ? (World Health Organization, 2003)

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 7/27

". Eti$l$gi

"enyakit demam tifoid di sebabkan oleh infeksi kuman  salmonella

typhosa  atau bethella Typhosa yang merupakan kuman gram negatif, motil,

dan tidak menghasilkan spora kuman ini dapat hidup baik sekali pada suhu

tubuh manusia

Demam tifoid disebabkan oleh kuman S.typhi yang berhasil diisolasi pertama

kali dari seorang pasien demam tifoid oleh -afrrkey di -erman pada tahun

%331 Mikroorganisme ini merupakan bakteri gram negatif yang motil, bersifat

aerob dan tidak membentuk spora yang menghasilkan endotoksin sehingga

merusak jaringan usus halus S.typhi dapat tumbuh pada semua media, pada

media yang selektif bakteri ini memfermentasi glukosa dan manosa, tetapi

tidak dapat memfermentasi laktosa S.typhi masuk ke tubuh manusia secara

 fe!al"oral , dan melalui alat atau makakanan yang terkontaminasi (oegijanto,

2002)

5akteri ini mempunyai beberapa komponen antigen, yaitu ?

% .ntigen dinding sel (*) yang merupakan lipopolisakarida dan bersifat

spesifik grup

2 .ntigen flagella (+) yang merupakan komponen protein berada dalam

flagella dan bersifat spesifik spesies

= .ntigen <irulen (i) merupakan polisakarida dan berada di kapsul yang

melindungi seluruh permukaan sel .ntigen i dapat menghambat prosesaglutinasi antigen * oleh anti * serum dan melindungi antigen * dari proses

fagositosis .ntigen i berhubungan dengan daya in<asif bakteri dan

efekti<itas <aksin S.typhi menghasilkan endotoksin yang merupakan bagian

terluar dari dinding sel, terdiri dari antigen * yang sudah dilepaskan,

lipopolisakarida dan lipid . etiga antigen di atas di dalam tubuh akan

membentuk antibodi aglutinin (idodo, 20%0)

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 8/27

1 Outer #embrane $rotein (*M") Merupakan bagian dari dinding sel terluar 

yang terletak di luar membran sitoplasma dan lapisan peptidoglikan yang

membatasi sel dengan lingkungan sekitarnya *M" berfungsi sebagai barier 

fisik yang mengendalikan masuknya cairan ke dalam membran sitoplasma

elain itu *M" juga berfungsi sebagai reseptor untuk bakteriofag dan

 bakteriosin yang sebagian besar terdiri dari protein purin, berperan pada

 patogenesis demam tifoid dan merupakan antigen yang penting dalam

mekanisme respon imun pejamu edangkan protein non purin hingga kini

fungsinya belum diketahui secara pasti (idodo, 20%0)

). *akt$r+akt$r ,ang mem#engaruhi Demam Ti$i%

6aktor penyebab thypoid adalah karier,pola makan, kebersihan makanan,

hygiene sanitasi (kualitas sumber air dan kebersihan jamban), tingkat pengetahuan

hygiene perorangan (perilaku cuci tangan dan kebersihan badan),  pengobatan

yang belum tuntas ("otter @ "erry, 200, 8ampengan, 2007,Aursalam, etal,

200). 6aktor arier 

6aktor karier sangat penting dalam hal penularan Demam Tifoid

yang tersembunyi, penemuan kasus sedini mungkin serta pengobatan yang

sangat penting dalam hal menurunkan angka kematian Demam Tifoid

karier adalah seseorang yang tidak menunjukan gejala penyakit demam

tifoid,tetapi mengandung kuman  salmonella typhosa di dalam sekretnya

(8ampengan, 2007)

5  Hygiene sanitasi

%.  Hygiene

 Hygiene  adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari

 pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia,upaya

mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh ligkungan kesehatan serta

membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin

 pemeliharaan kesehatan Termasuk upaya melindungi, memelihara, dan

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 9/27

mempertinggi derajat kesehatan manusia (perorangan atau masyarakat),

sedemikian rupa sehingga berbagai faktor lingkungan yang

menguntungkan tersebut tidak sampai menimbulkan gangguan kesehatan

(./'ar 200) pada pera'at yang memilki lingkungan yang tidak sehat

misalnya sumber air yang tercemar dan dampak menibulkan dampak pada

 pencemaran air yang biasa dikonsumsi seharihari

2 anitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan

 pada penga'asan terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi atau

mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia Bebih

mengutamakan usah pencegahan terhadap berbagai faktor lingkungan

sedemikian rupa (./'ar, 200)

= ebersihan jamban

:amban jenis septik merupakan cara yang paling tepat memenuhi

 persyaratan, oleh sebab itu cara pembuangan tinja semacam ini yang

dianjurkan ( Aotoadmojo, 200$) dengan adanya jamban dalam suatu

rumah mempengaruhi kesehatan lingkungan sekitar untuk mencegah

atau mengurangi kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka

 pembuangan tinja pada manusia harus di satu tempat tertentu agar 

menjadi jamban yang sehat :amban yang sehat untuk daerah pedesaan

herus memenuhi persyaratan yaitu tidak mengotori permukaan tanah

di sekeliling jamban Tidak mengotori jamban disekitarnya, tidak 

terjangkau oleh serangga,tidak menimbulkan bau mudah digunakan

dan di pelihara diperoleh, sederhana desainnya , murah dapat diterimaoleh pemakainya "enularan penyakit demam thpoid bersifat fecaloral

maka pembuangan kotoran melalui jamban menjadi penting

 penggunaan jamban keluarga dengan baik dan bersih, dapat

mengurangi resiko demam thypoid berulang Transmisi kuman demam

thypoid berulang dengan cara menelan makanan atau air yang

tercemar tinja manusia salmonella thyphi hanya dapat hidup pada

tubuh manusia ember penularan berasal dari tinja dan urine karier,

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 10/27

dari penderita pada fase akut dan penderita delam fase penyuluhan

(oegijanto, 200$)

9 ebersihan Makanan

+* telah menetapkan sepuluh aturan tersebut jika diperlukan harus

disesuaikan dengan kondisi setempat yakni?

%  "ilih makanan yang diolah untuk keamanan 5uahbuahan dan sayuran

 paling baik dikonsumsi dalam keadaan alami, makanan lain tidak aman

 jika mengalami pengolahan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan

mentah perlu dibersihkan sebelum dikonsumsi

2  Masak makanan dengan diteliti Makanan mentah seperti unggas, daging,

telur dan susu yang tidak mengalami pasteurisasi dapat terkontaminasi

organism penyebab penyakit "emasakan yang teliti akan membunuh

mikroba pathogen, suhu untuk seluruh makanan yang harus mencapai

minimal 70 9 jika ayam dimasak masih mentah di bagian dekat

tulangnya, harus dimasak kembali sampai matang seluruhnya Daging,ikan dan unggas beku harus dicairkan dengan teliti dan sempurna

  =  Makanmakanan matang dengan segera :ika makanan matang menjadi

dingin karena suhu kamar, mikroba mulai berkembang biak, semakin lama

didiamkan akan semakin besar resikonya .gar aman makan segera

makanan begitu jelas dipanaskan

  1  impan makanan matang dengan hatihati :ika masakan akan disiapkan

 jauh sebelumnya dan ingin disimpan sisanya,harus dipastikan makanandisimpan dalam kondisi panas (suhu mendekati atau melebihi %0 9) aturan

ini sangat penting jika berencana untuk menyimpan makanan lebih dari

empat atau lima jam

    "anaskan kembali makanan matang dengan telititindakan memanaskan

makanan perlindungan terbaik mela'an mikroba yang mungkin

 berkembang selama penyimpanan "enyimpanan yang tepat dapat

memperlambat pertumbuhan mikroba tetapi tidak membunuh mikroba

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 11/27

"emasangan ulang yang diteliti berarti seluruh bagian makanan harus

mencapai suhu minimal 70 9

  $  +indari kontak makanan mentah dan makanan matang Makanan yang

matang yang aman dapat terkontaminasi melalui kontak sedikit saja

dengan makanan mentah

7  9uci tangan berulang kali 9uci tangan dengan teliti sebelum menyiapkan

makanan akan menghindari kuman bersinggah dalam makanan

3  :aga kebersihan seluruh permukaan dapur Makanan sangat mudah

terkontaminasi, setiap makanan yang digunakan untuk menyiapkan

makanan harus dijaga bersihsetiap potongan kecil, sisa makanan

merupakan tempat yang potensial untuk kuman Bap yang menyentuh

 peralatan makanan dan masak harus sering diganti dan direbus sebelum

digunakan kembali Bap pembersih lantai yang yang terpisah harus sering

dibersihkan

&  Bindungi makanan dari serangga,binatang pengerat, dan binatang lain

5inatang sering memba'a mikroorganisme pathogen penyimpanan

makanan secara tertutup merupakan perlindungan terbaik

%0  -unakan air yang aman .ir untuk menyiapkan makanan sama pentingnya

dengan air untuk diminum :ika air diragukan keamanannya maka air 

harus direbus sebelum ditambahkan kedalam makanan es untuk diminum

-. Pat$isi$l$gi

Masuknya kuman salmonella typhi (S. tiphy) dan salmonella paratyphy

(S.paratyphy) ke dalam tubuh manusia terjadi melalui makanan yang

terkontaminasi kuman ebagian kuman dimusnahkan dalam lambung,

sebagian lolos masuk kedalam usus dan selanjutnya berkembang biak 5ila

respon imunitas humoralmukosa (ig.) usus kurang baik maka kuman akan

menembus sel epitel (terutama selM) dan selanjutnya ke lamina propia Di

lamina propia kuman berkembang biak dan difagosit oleh selsel fagosit

terutama oleh makrofag uman dapat hidup dan berkembang biak di dalam

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 12/27

makrofag dan selanjutnya di ba'a ke plak peyeri ileum distal dan kemudian

kekelanjar getah bening mesenterika selanjutnya melalui duktus torasikus

kuman yang terdapat di dalam makrofag ini masuk ke dalam sirkulasi darah

(mangakibatkan bakterimia pertama yang asimtomatik) dan menyebar 

keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan linfa Di organ

organ ini kuman meninggalkan sel sel fagosit dan kemudian berkembang biak 

di luar sel atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk dalam sirkulasi darah lagi

mengakibatkan bakterimia yang keua kalinya dengan disertai tanda tanda dan

gejala penyakit infeksi sistemik (idodo, 20%0)

Di dalam hati, kuman masuk kedalam kandung empedu, berkembang

 biak dan bersama cairan empedu diekskresikan secara intermiten ke dalam

lumen usus sebagian kuman dikeluarkan melalui feses dan sebagian masuk lagi

kedalam sirkulasi setelah menembus usus "roses yang sama terulang kembali

 berhubungan makrofag telah terakti<asi dan hiperaktif maka saat fagositosis

kuman  salmonella  terjadi pelepasan beberapa mediator inflamasi yang

selanjutnya akan menimbulkan gejala reaksi inflamasi sistemik seperti demam,

malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, instbilitas <askular, gangguan

mental, dan koagulasi (idodo, 20%0)

. /ejala (linis

-ejala klinis demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan jika

dibandingkan dengan penderita de'asa Masa tunas ratarata %020 hari, yang

tersingkat 1 hari jika infeksi terjadi melalui makanan, sedangkan yang terlama

sampai =0 hari jika infeksi melalui minuman elama masa inkubasi mungkin

ditemukan gejala prodormal, yaitu tidak enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing

dan tidak bersemangat (5agian !lmu esehatan .nak 6#!, 2000)

emudian menyusul gejala klinis yang bisa ditemukan, yaitu?

  a Demam

"ada kasuskasus yang khas, demam berlangsung = minggu 5ersifat febris

remiten dan suhu tidak seberapa tinggi elama minggu pertama, suhu tubuh

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 13/27

 berangsurangsur meningkat setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari

dan meningkat lagi pada sore dan malam hari Dalam minggu kedua,

 penderita terus berada dalam keadaan demam Dalam minggu ketiga suhu

 badan berangsurangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga

(5agian esehatan .nak 6#!,2000)

 b -angguan pada saluran pencernaan

"ada mulut terdapat nafas berbau tak sedap 5ibir kering dan pecahpecah,

lidah ditutupi selaput lendir kotor, ujung dan tepinya kemerahan, jarang

disertai tremor "ada abdomen mungkin ditemukan keadaan perut kembung,

hati dan limpa membesar disertai nyeri pada pada perabaan 5iasanya

didapati obstipasi, akan tetapi mungkin pula normal bahkan dapat terjadi

diare (5agian esehatan .nak 6#!, 20%0)

c -angguan kesadaran

5iasanya kesadaran penderita menurun 'alaupun tidak berapa dalam, yaitu

apatis sampai somnolen :arang terjadi sopor, koma atau gelisah Di

samping gejalagejala yang biasa ditemukan tersebut, mungkin pula

ditemukan gejala lain "ada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan

roseola, yaitu bintikbintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler 

kulit 5iasanya ditemukan dalam minggu pertama demam adangkadang

ditemukan bradikardi pada anak besar dan mungkin pula ditemukan

epistaksis (5agiann esehatan .nak 6#!, 20%0)

0. Diagn$sis

.da dua cara utama untuk mendiagnosis demam tifoid yaitu secara klinis

dan pemeriksaan laboratorium Diagnosis klinis penyakit ini sering tidak tepat,

kerena gejala klinis yang khas pada demam tifoid tidak ditemukan atau gejala

yang sama dapat juga ditemukan pada penyakit lain Diagnosis klinis demam

tifoid seringkali terle'atkan karena pada penyakit dengan demam beberapa

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 14/27

hari tidak diperkirakan kemungkinan diagnosis demam tifoid (oegijanto,

2001) *leh karena itu untuk menegakan diagnosis demam tifoid perlu

dilakukan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut ?

 a. Pemeriksaan Darah Te#i

Diagnosis demam tifoid melalui pemeriksaan darah tepi akan

mendapatkan gambaran leukopenia, limfositisis relatif dan aneosinofilia

 pada permulaan sakit Di samping itu, pada pemeriksaan ini kemungkinan

terdapat anemia dan trombositopenia ringan "emeriksaan darah tepi ini

sederhana, mudah dikerjakan dilaboratorium yang sederhana, akan tetapi

 berguna untuk menegakan diagnosis (+asan dkk, 200)

. Pemeriksaan akteri$l$gis

Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakan bila ditemukan bakteri

 salmonella typhii dalam biakan dari darah #rin, feses, dan sumsum tulang

5erkaitan dengan patogenesis penyakit, maka bakteri akan lebih mudah

ditemukan dalam darah penderita pada minggu pertama sakit, dengan hasil

 positif 70&04 dari penderita, sedangkan biakan sumsum tulang

memberikan hasil positif pada 30&4 penderita selama perjalanan

 penyakit dan hilang pada fase penyembuhan 5akteri dalam feses di

temukan meningkat pada minggu pertama (%0%4) sampai minggu ke tiga

(74) dan turun secara perlahan, sedangkan biakan urin memberikan hasil

 positif setelah mengnggu pertama sakit ("rasetyo,2001)

+asil biakan yang positif memastikan diagnosis demam tifoid, akan

tetapi hasil biakan negatif tidak mengenyampingkan diagnosis demam

tifoid, karena hasil tergantung dari beberapa faktor 6aktor faktor yang

mempengaruhi hasil biakan yaitu jumlah darah yang diambil, perbandingan

<olume darah dengan media empedu dan 'aktu pengambilan darah Media

 pembiakan yang direkomendasikan untuk salmonella adalah media empedu

( gal ) dari sapi, dimana media ini dapat meningkatkan positifitas hasil

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 15/27

karena hanya  salmonella typhi  yang dapat tumbuh pada media tersebut

("rasetyo, 2001)

. Pemeriksaan 'er$l$gis

#ji serologis digunakan untuk membantu menegakan diagnosis demam

tifoid dengan mendeteksi antibodi spesifik terhadap komponen antigen

 salmonella typhi maupun mendeteksi antigen itu sendiri

1.Uji 3i%al

#ji 'idal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi

(aglutinin) .glutinin yang spesifik terhadap  salmonell typhi  terdapat

dalam serum penderita demam tifoid, pada orang yang pernah tertular 

 salmonella thypi dan pada orang yang pernah mendapat <aksin demam

tifoid

  .ntigen yang digukan pada uji idal adalah suspensi  salmonella thypi

yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium Tujan dari uji idal

adalah untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita yang

diduga menderita demam tifoid (:u'ono, %&&$)

  Dari ketiga aglutinin (aglutinin *, + dan i) hanya aglutinin * dan

+ yang ditentukan titernya untuk diagnosis emakin tinggi titer 

aglutininnya, semakin besarpula kemungkinan diagnosis sebagi

 penderita demam tifoid "ada infeksi yang aktif, titer aglutinin akan

meningkat pada pemeriksaan ulang yang dilakukan selang 'aktu paling

sedikit hari "eningkatan titer aglutinin empat kali lipat selama 2

sampai = minggu memastikan diagnisis demam tifoid interprestasi hasil

uji 'idal adalah sebagai berikut?

  a Titer * yang tinggi (C %$0) menunjukan adanya infeksi akut

 b Titer + yang tinggi (C %$0) menunjukan telah mendapat imunisasi

atau pernah menderita infeksi

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 16/27

  c Titer antibodi yang tinggi terhadap antigen i terjadi pada !arrier 

2. Uji Enzime-Linked Immunosortbent assay ( EL!'A4

  #ji ;B!. untuk melacak antibodi terhadap salmonella typhi

#ji ;B!. untuk melacak antibodi terhadap antigen  salmonella ttyphi

 belakang ini mulai dipakai "rinsip dasar uji ;B!. yang dipakai umumnya

uji ;B!. tidak lansung .ntibodi yang dilacak denagn uji ;B!. ini

tergantung dari jenis antigen yang dipakai (+andojo, 2001)

#ji ;B!. untuk melacak salmonella typhi

Deteksi antigen spesifik dari salmonella typhii dalam spesimen klinik 

(darah atau urin) secara teoritis dapat menegakan diagnosis demam tifoid

secara dini dan cepat #ji ;B!. yang sering dipakai untuk melacak 

adanya antigen  salmonella typhi  dalam spesimen klinik, yaitu double

antibody sand'ich ;B!. (+andojo, 2001)

5. Dign$sis Ban%ing

  bila terdapat demam lebih dari satu minggu sedangkan penyakit yang dapat

menerangkan penyebab demam tersebut belum jelas, perlulah dipertimbangkan

 pula selain Demam Tifoid, seperti ? "aratifoid ., 5, dan 9,!influen/a, Malaria,

Tuberkulosis, Dengue, "neumonia lobaris, dan lainlain (ilmu kesehatan anak 

6#!,2007)

6. Penegahan

ecara #mum, untuk memperkecil kemungkinan tercemar S.typhi, maka

setiap indifidu harus memperhatikan kualitas makanan dan minuman yang

mereka konsumsi S.typhi akan mati dalam air yang dipanaskan setinggi 7 9

dalam beberapa menit atau dengan proses iodinasiklorinasi aksinasi atau

imunisasi, memberikan pendidikan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan

secara berkala terhadap penyaji makanan baik pada industri makanan maupun

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 17/27

restoran dapat berpengaruh terhadap penurunan angka kejadian demam tifoid

(sumarno, 2002)

  "encegahan demam tifoid melalui gerakan nasional sangat diperlukan

karena akan berdampak cukup besar terhadap penurunan kesakitan dan

kematian akibat demam tifoid Tindakan pre<entif dan kontrol penularan kasus

luar biasa (B5) demam tifoid mencakup banyak aspek, mulai dari segi kuman

S.typhi sebagai agen penyakit dan faktor penjamu (host) serta faktor 

lingkungan (soegijanto, 2002)

ecara garis besar ada tiga strategi pokok untuk memutuskan transmisi tifoid,

yaitu ? (sumarno, 2002)

  a !dentifikasi dan eradikasi S.typhi  baik pada kasus demam tifoid maupun

kasus karier tifoid

 b "encegahan transmisi langsung dari pasien yang terinfeksi S.thypi akut

maupun karier

c "roteksi pada orang yang berisiko teinfeksi

17. Peng$atan

"enderita yang dira'at dengan diagnosis obser<asi tifus abdominalis harus

dianggap dan diperlakukan lansung sebagai penderita tifus abdominalis dan

diberikan pengobatan sebagai berikuit?

% !solasi penderita dan disenfeksi pakaian dan ekskreta

2 "era'atan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang

selama, lemah dan anoreksia dan lain lain

= !stirahat selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali, yaitu

istirahat mutlak, berbaring terus di tempat tidur seminggu kemudian boleh

duduk dan selanjutnya boleh berdiri dan berjalan

1 Diet makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protien

 bahan makanan tidak boleh mengandung banyak serat, tidak meransang

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 18/27

dan tidak menimbulkan banyak gassusu 2 kali satu gelas sehari perlu di

 berikan :enis makanan untuk penderita dengan kesadaran menurun ialah

makanan cair yang dapat diberikan melalui pipa lambung 5ila anak sadar 

dan nafsu makan baik, dapat diberikan makanan lunak (5agian !lmu

esehatan .nak 6#!,20%0)

"emberian antimikroba, *batobat antimikroba yang sering digunakan untuk 

mengobati demam tifoid adalah (idodo, 20%0)

% loramfenikol, D! indonesia kloramfenikol masih merupakan pilihan

 pertama untuk mengobati demam tifoid, Dosis yang di berikan adalah 1 E

00 mg per hari dapat diberikan secara oral selama 7 hari (idodo, 20%0)

2 Tiamfenikol Dosis dan efektifitas tiamfenikol pada demam tifoid hampir 

sama dengan kloramfenikol akan tetapi komplikasi hematologi seperti

kemungkinan terjadinya anemia aplastik lebih rendah dibandingkan

dengan kloramfenikol Dosis tiamfenikol adalah 1E 000 mg, Demam

ratarat turun pada hari ke sampai ke$

= otrimoksa/ol ;fektifitas obat ini hampir sama dengan klramfenikol

Dosis untuk orang de'asa 2E2 tablet (% tablet mengandung

sulfametoksa/ol 100 mg dan 30 mg trimetoprim) diberikan selama 2

minggu

1 .mpisilin dan .moksisilin emampuan obat ini untuk menurunkan

demam lebih rendah dibandingkan kloramfenikol, Dosis yang di anjurkan

 berkisar antara 0%0 mgkg 55 digunakan selama 2 minggu

efalosforin dan -enerasi ketiga +ingga saat ini golongan sefalosforin

generasi ke= yang terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson,dosis yang dianjurkan adalah antara =1 gram dalam dekstosa %00 cc

diberikan selama =0 menit perinfus sekali sehari, Diberikan selama =

hingga hari

$ -olongan 6luorokuinolon -olongan ini beberapa jenis bahan sediaan dan

aturan pemberianya?

 Aorfloksasin dosis 2 E 100 mg hari selama %1 hari

iprofloksasin dosis 2 E 00 mghari selama $ hari

*floksasin dosis 2 E 100 mghari selama 7 hari

"efloksasin dosis 100 mghari selama 7 hari

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 19/27

6leuroksasin dosis 100 mghari selama 7 hari

11. ($m#likasi

omplikasi yang dapat terjadi, antara lain adalah ? (sudigjo %&&3)

  % !ntra intestinal

a "erforasi usus

"erforasi merupakan komplikasi pada %4 penderita yang dira'at, biasanya

terjadi pada minggu ketiga tetapi bisa terjadi selama masa sakit

"erforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan bila

terdapat udara di rongga peritoneum

 b "erdarahan #sus

"ada plak "ayeri usus yang terinfeksi dapat terbentuk tukakluka berbentuk lonjong dan memanjang terhadap sumbu usus 5ila sedikit

hanya ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan ben/idin

"erdarahan hebat dapat menyebabkan syok, tetapi biasanya sembuh

spontan tanpa pembedahan

2) ;kstra intestinal

Terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis yaitu meninggal,

kolesistis, ensefalopati dan lainlain "ankreatitis merupakan komplikasi yang

 jarang terjadi pada demam tifoid Myokarditis terjadi pada %4 penderita

demam tifoid +epatitis tifosa merupakan komplikasi demam tifoid yang

 jarang ditemukan ebagian kasus demam tifoid mengeluarkan bakteri S.typhi

melalui urin pada saat sakit maupun sembuh ehingga sistitis bahkan

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 20/27

 pielonefritis merupakan penyulit demam tifoid Dilaporkan pula kasus dengan

komplikasi neuro psikiatrik ebagian besar bermanifestasi gangguan

kesadaran, disorientasi, delirium, obtundasi, stupor bahkan koma (sudigjo,

%&&3)

  B. (ERAN/(A (8N'EP PENEL!T!AN

  1. (erangka k$nse#

  erangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara

konsepkonsep yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian

 penelitianyang akan di lakukan (Aotoadmodjo, 200)

ariabel !ndependen ariabel Dependen

 2.Hi#$tesis

  +ipotesis adalah ja'aban sementara penelitian yang kebenarannya

akan dibuktikan dalam penelitian tersebut etelah melalui

 pembuktian drai hasil penelitian maka hipotesis ini dapat benar atau

salah, dapat diterima atau di tolak (Aotoadmodjo, 20%0) Dalam

 penelitian ini adapun hipotesisnya sebagai

A. Hi#$tesis N$l 9H$4

Tidak ada faktorfaktor yang mempengaruhi demam tifoid pada

 pasien ra'at inap di 8umah akit 9amatha ahidya Tahun 20%=

  arier 

   Hygiene sanitasi

  ebersih makanan

Demam Tifoid

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 21/27

  B. Hi#$tesis lternati 9Ha4

  .da faktorfaktor yang mempengaruhi resiko pada penderitademam tifoid di ra'at inap 8umah akit 9amatha ahidya Tahun

20%=

BAB !!!

MET8DE PENEL!T!AN

A. &enis Penelitian

.dapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah !ross se!tional yaitu sebuah penelitian yang dilakukan dalam sekali

'aktu saja tidak ada perulangan dalam pengambilan data itu berarti jika

yang ingin diketahui adalah karier, hygiene sanitasi, kesehatan makanan,

maka semuanya diukur secara bersamaan (8umengan, 2003)

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 22/27

B. :ariael Penelitian

ariabel mengandung engertian ukuran atau ciri yang dimiliki olehanggotaanggota suatu kelompok lain Defenisi lain mengatakan bah'a

<ariabel adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang

dimilikioeh suatu penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu

(Aotoatmodjo, 200)

  aariabel !ndependen

  % arier 

  2 Hygiene aniasi

  = ebersihan makanan

  b ariabel Dependen

% ejadian Demam Tifoid pada pasien di ra'at inap 8umah akit

9amatha ahidya Tahun 20%=

C. (riteria Penelitian

1. kriteria inklusi

riteria !nklusi merupakanpersyaratan umum yang harus dipenuhi

oleh subjek agar dapat di diikutsertakan ke dalam penelitian

(asroasmoro, 2002)

% 5ersedia menjadi 8esponden

2 5erada di tempat pada saat penelitian

= "asien Demam tifoid yang pernah di ra'at inap

1 Memiliki daftar rekammedis yang lengkap

2. (riteria Eklusi 

riteria eklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian

(asroasmoro, 2002)

% Tidak bersedia menjadi responden

2 Tidak berada ditempat pada saat penelitian

= "asien demam tifoid tidak di ra'at inap

1 Tidak memiliki daftar rekammedis yang lengkap

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 23/27

  D. L$kasi Dan 3aktu Penelitian

 1.Tem#at Penelitian

  "enelitian ini dilakukan di alamat pasien yang sebelumnya

diminta pada petugas rekammedik 8 9amatha sahidya Tahun 20%=

  2. 3aktu Penelitian

  aktu penelitian dilaksanakan dari bulan % *ktober =0

Desember 20%1

E. P$#ulasi Dan 'am#el Penelitian

1. P$#ulasi

  "opulasi adalah sekelompok orang,sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu (8umengan, 2003)populasi penelitian ini adalah

faktor resiko dan komplikasi yang terjadi pada penderita Demam

Tifoid ra'at inap di 8 9amatha ahidya Tahun 20%= Dengan

 jumlah populasi 2%1 orangdi ra'at inap

2. 'am#el

  ampel adalah bagian dari populasi dngan karakteristik yang di

anggap me'akili populasipenelitian (8umengan, 2003) ampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu suatu

teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara

 populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuanmasalah

dalam peneliti), sehingga sampel tersebut dapat me'akili karakteristik 

opulasi yang dikenal sebelumnya esimpulna yang di peroleh

 bersifat kasardan sementara saja

  *. Desain Penelitian

8ancangan penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam

 penelitian, yang mungkin pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang bisa

mempengaruhi akurasi suatu hasil 8ancangan ini bisa

dipergunakanpeneliti sebagai petunjuk dalam perencanaan dan atau

 pelaksanaan penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menja'ab suatu

 pertanyaan penelitian (Aursalam, 200=)

/. Cara Pengum#ulan Data

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 24/27

.dapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah !ross se!tional yaitu sebuah penelitian yang dilakukan dalam sekali

'aktu saja tidak ada perulangan dalam pengambilan data itu berarti jika

yang ingin diketahui adalah faktor resiko dan komplikasi, maka keduanya

diukur secara bersamaan (8umengan, 2003)

H. Deenisi 8#erasi$nal

 Defenisi operasional adalah bagaimana <ariabel dalam konsep yang jelas

sehingga dapat terukur dengan unsurunsur atau elemen yang terkandung

di dalamnya (8umengan, 2003)

 :ariaelDeinisi

8#erasi$nal

Cara

PengukuranAlat Ukur Hasil Ukur

'kala

Ukur

arier 

+ygieni

sanitasi

kebersihan

makanan

eseorang

yang tidak 

menunjukan

gejalapenyakit

demam

tifoid,tetapi

mengandung

kuman

 salmonellatyphosa di

dalam

sekretnya

(8ampengan,

2007)

uatu usaha

kesehatan

masyarakat

yang

mempelajari

 pengaruh

kondisilingkungan

terhadap

kesehatan

manusia

(Aursalam,

200)

Makanan yang

terhindar dari

 berbagai

macam,bakteri

,<irus,jamur 

dan parasit

Menggunakan

angket

dengan cara

memberikan

 pertanyaan

uesioner a kurang

 baik jika

skor F $0

 b baik jika

skor G $0

*rdinal

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 25/27

yang bisamenyebabkan

 

!. Peng$lahan Data

Menurut 8umengan (2003), setelah data dikumpulkan maka

dilakukan pengolahan data dengan langkahlangkah sebagai berikut ?

A.  Editing 

Dilakukan untuk meneliti kembali setiap daftar ukuran yang telahdilakukan ;diting ini merupakan kesesuaian pengisian, kesalahan

 penghitungan dan pengisian,ketetapan pengukuran

 

B. Coding 

 &oding  adalah data yang dikumpulkan berupa angka,kalimat pendek atau

 panjang untuk memudahkan analisa maka ja'abanja'aban tersebut perludiberi kode Dalam pengolahan data selanjutnya kodekode tersebut

dikembalikan lagi pada <ariabel aslinya

C. Scoring 

  S!oring  dilakukan setelah ditetapkan kode ja'aban atau hasil obser<asi

sehingga ja'aban setiap responden atau hasil obser<asi dapat diberi skor 

D. Cleaning 

  "engecekan kembali data dari lembar obser<asi apakan ada kesalahanatau tidak

E.  Entering 

  Memasukan data yang telah di skor kedalam komputer seperti kedalam

 program " ( statisti!al prudu!t and servi!e solutions)

 &. Analisa Data

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 26/27

etelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis

data, sehingga data tersebut dapat ditarik suatu kesimpulannya .dapun data

yang di analisis yaitu ?

A. Analisis Uni;ariat

  .nalisis ini digunakan untuk menganalisis terhadap satu <ariabel

#ntuk melihat distribusi frek'ensi <ariabel indpenden yaitu kebiasaan pola

makan,lama ra'atan dan <ariabel independen yaitu kejadian Demam Tifoid

B. Analisis Bi;ariat

  #ji statistik untuk melihat pengaruh antara <ariabel independen dengan

<ariabel dependendengan menggunakan analisa !hi"s'uare .pabila diperoleh" value F0,0 maka +o di tolak, berarti ada pengaruh antara <ariabel

independen 5egitu sebaliknya bila " value C0,0 maka +o diterima berarti

tidak ada pengaruh antara <ariabel independen dengan <ariabel dependen

7/21/2019 SKRIPSI TERBARU DONIII 2222.docx

http://slidepdf.com/reader/full/skripsi-terbaru-doniii-2222docx 27/27