sakit meningkatkan kualitas hidup manusia

Upload: anastit

Post on 04-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    1/12

    Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup ManusiaChristyaji I.

    Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maliki Malang

    [email protected]

    ABSTRAK

    Setiap manusia selalu mendambakan menjadi manusia dengan kualitas terbaik dalam

    tujuan hidupnya. Kualitas hidup manusia tidak diukur pada satu waktu tertentu di

    tengah perjalanan hidupnya ataupun pada awal kehidupannya melainkan diukur saat

    seluruh umur kehidupan telah dijalani. Dibutuhkan pengetahuan yang luas dan

    kepercayaan diri yang tinggi agar seorang individu dapat mencapai kualitas

    tertinggi. Semakin panjang perjalanan hidup manusia maka kesempatan atau potensi

    menjadi manusia terbaik semakin tinggi. Diperlukan keseimbangan agar sebuahperjalanan hidup dapat berjalan jauh. Keseimbangan akan tercipta apabila ada dua

    hal yang berpasangan saling bersinergi. Sehat dan sakit merupakan pasangan yang

    bersinergi meningkatkan kualitas manusia di dalam kehidupan. Sakit merupakan

    sebuah keniscayaan hidup yang selalu dialami oleh setiap individu. Sehingga

    dibutuhkan pemikiran dan kearifan di dalam menghadapi kondisi sakit. Penurunan

    nafsu makan, kelemahan dan ketidakmampuan bergerak lebih disaat seseorang

    mengidap sakit merupakan sebuah keuntungan yang sangat besar bagi manusia.

    Sebuah fokus dibutuhkan agar seseorang dapat belajar dengan optimal dan sakit

    merupakan momen yang paling tepat bagi setiap orang untuk mendapatkan

    tambahan ilmu.

    Kata kunci: sakit, belajar, terbaik

    PENDAHULUAN

    Seandainya manusia diberi wewenang untuk memilih antara kondisi sehat dan

    sakit saat ini maka secara naluriah manusia akan memilih kondisi sehat karena

    beberapa alasan. Seseorang bisa mengerjakan sesuatu lebih banyak dalam kondisi

    sehat, seseorang bisa menikmati segala sesuatu di dunia dengan lebih leluasa tatkala

    dalam kondisi sehat dan seseorang bisa memilih dan merasakan bermacam-macam

    makanan saat kondisi sehat. Itulah beberapa alasan diantaranya yang membuat

    seseorang cenderung memilih kondisi sehat seandainya ia memiliki wewenang untuk

    memilih.

    Sayangnya yang terjadi dalam kehidupan nyata, tidak seorang pun memiliki

    wewenang untuk memilih antara kondisi sehat dan sakit. Tiap-tiap individu manusia

    pasti akan pernah merasakan apa itu yang namanya sakit. Kondisi sakit merupakan

    sebuah keniscayaan dalam perjalanan hidup manusia. Dan tatkala ada pertanyaan

    apakah yang dirasakan saat mengidap sakit maka sebagian besar manusia akanmengeluh dan mengatakan bahwa sakit itu tidak mengenakkan serta merugikan.

    mailto:[email protected]:[email protected]
  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    2/12

    Karena sakit mereka menjadi terpaksa beristirahat dan mengurangi aktifitas

    sedemikian rupa karena keterbatasan energi. Mereka juga cenderung mengalami

    penurunan nafsu makan sedemikian rupa sekalipun terhadap makanan-makanan yang

    sangat disukainya sehingga itu menambah siksaan perasaan bagi mereka pengidap

    sakit. Sepertinya, terlalu banyak hal yang merugikan apabila seorang manusia sedang

    jatuh dalam kondisi sakit.

    Tetapi, apabila perihal sakit ini ditanyakan pada sebagian kecil orang yakni

    orang-orang yang berfikir tentang kehidupan secara menyeluruh, orang-orang yang

    senantiasa memikirkan manfaat dari setiap peristiwa, orang-orang yang suka

    memperpanjang logika, orang-orang yang senang memperhatikan apa yang tampak di

    depan matanya dan orang-orang yang selalu berfikir bahwa semua hal yang ada ada di

    hadapannya baik yang kasat mata maupun yang tidak tampak pasti saling terkait maka

    jawaban mereka adalah tidak ada yang perlu dikeluhkan dari kondisi sakit. Mereka

    juga akan mengatakan bahwa kondisi sakit inilah yang menyebabkan kehidupan dapat

    dinikmati lebih lama serta kondisi sakit ini sesungguhnya amat menguntungkan bagi

    keberlangsungan hidup seorang manusia yang berkualitas sampai batas umur tertentu.

    Apabila seseorang dihadapkan dengan pertanyaan manakah yang lebih baik

    antara sehat dan sakit maka diperlukan sebuah obyektifitas pemikiran guna

    mendapatkan jawaban yang tepat. Karena sesungguhnya tidak ada hal yang

    merugikan dari kedua kondisi baik sehat maupun sakit. Bahkan keduanya adalah

    sebuah sinergi dalam perjalanan hidup seseorang agar senantiasa terjaga tubuhnya

    dengan sangat baik sehingga mampu berfungsi optimal sebagai khalifatullah di bumi

    sampai batas waktu yang telah ditentukan.

    PEMBAHASAN

    Hidup Berkualitas

    Setiap manusia yang hidup normal pasti mempunyai tujuan hidup. Apabila

    tujuan hidup ini ditanyakan pada setiap individu manusia maka akan didapatkan

    jawaban yang nyaris seragam yakni ingin menjadi manusia yang terbaik atau

    berkualitas. Tetapi manakala definisi manusia terbaik atau berkualitas ditanyakan

    pada setiap individu maka akan didapatkan beragam jawaban mulai dari jawaban yang

    sederhana hingga yang kompleks.

    Banyak cara yang dipakai untuk mengukur dan menjabarkan tentang kualitas

    hidup. Paling sederhana adalah secara kuantitatif biologis yakni dengan cara melihat

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    3/12

    seberapa banyak umur seseorang. Semakin panjang umur seseorang maka semakin

    berkualitas hidupnya. Dalam perjalanannya, cara ini terlalu banyak kelemahannya

    karena panjang umurnya seseorang tidak menjamin ia berkarya lebih banyak daripada

    yang berumur pendek. Kemudian mulai berkembang cara mengukur kualitas hidup

    seseorang yakni dengan metode kuantitatif fungsional. Pada metode ini bukan panjang

    pendek umurnya seseorang yang dijadikan ukuran kualitas melainkan seberapa

    berfungsinya manusia itu dalam jangka waktu hidupnya yang telah ditentukan. Fungsi

    ini pun bertingkat-tingkat, paling rendah adalah berfungsi untuk dirinya sendiri dan

    paling tinggi adalah berfungsi untuk banyak manusia lainnya.

    WHO telah memberikan batasan tentang taraf kualitas hidup seseorang.

    Seseorang dengan tubuh yang sehat dianggap lebih berkualitas dibandingkan tubuh

    yang sakit. Pada taraf terendah seseorang dikatakan sehat apabila ia mampu merawat

    dirinya sendiri secara mandiri. Hal tersebut meliputi pemenuhan kebutuhan dasar

    yakni kegiatan makan, berpakaian dan melindungi diri dari perubahan cuaca. Secara

    lebih detail dijelaskan bahwa seseorang dikatakan sehat apabila ia bisa menyiapkan

    dan menyuapkan makanan untuk dirinya sendiri, ia bisa memakai dan mengancingkan

    bajunya sendiri dan ia bisa mencari tempat untuk istirahat dan berlindung dari udara

    dingin dan cuaca panas secara mandiri.

    Pada taraf menengah, WHO memberi batasan bahwa seseorang dikatakan

    sehat apabila ia mencapai taraf mampu melaksanakan pekerjaan rumah tangga sehari-

    hari. Pekerjaan itu terutama adalah berkaitan dengan kebersihan dan kerapian. Ia sehat

    apabila bangun tidur mampu merapikan dan membersihkan tempat tidur dan kamar

    tidurnya secara mandiri. Pada lingkup yang lebih luas ia mampu menata rumah,

    membersihkan rumah baik itu kegiatan menyapu maupun mengepel, membersihkan

    halaman rumah, menguras bak mandi, mencuci piring dan baju, dan pada beberapa

    orang mungkin sampai pada taraf memasak makanan untuk anggota keluarga.

    Pada taraf tertinggi dari kualitas hidup, WHO memberi pengertian bahwa

    orang dengan kualitas hidup tertinggi adalah orang yang mampu berpikir dan

    bertindak untuk berguna dan bermanfaat bagi orang lain. Ia sehat apabila mampu

    bekerja di luar rumah guna mencari nafkah untuk keluarganya. Ia sehat apabila ia

    bekerja dimanapun guna membantu dan menolong orang lain. Ia sehat apabila selalu

    mempertimbangkan keselamatan orang lain dalam setiap langkah tindakannya.

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    4/12

    Batasan Sakit

    Kondisi dimana seseorang yang karena suatu hal menyebabkan ia tidak

    mampu atau kemampuannya menurun dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang

    seharusnya maka ia bisa disebut sedang dalam keadaan sakit. Pemahaman lain tentang

    kondisi sakit ialah terganggunya organ-organ tubuh sedemikian rupa baik melibatkan

    kondisi anatomis ataupun tidak sehingga ia tidak mampu berfungsi sebagaimana

    mestinya.

    Pada perkembangannya pemahaman tentang sakit ini terbagi setidaknya

    menjadi dua pandangan. Pertama ada pemahaman tentang sakit anatomis yakni

    berkaitan dengan tampilan atau performa dari organ-organ tubuh. Yang kedua adalah

    pemahaman tentang sakit fungsional yakni berkaitan dengan kemampuan kerja pada

    kapasitas tertentu dari organ-organ tubuh. Kedua pemahaman sering terancukan

    sehingga menimbulkan kebingungan prioritas saat seseorang butuh dan ingin keluar

    dari kondisi sakit. Saat ini kebanyakan orang mengejar kesehatan anatomis sebagai

    prioritas pertama dibanding kesehatan fungsional. Memang pada batas-batas tertentu

    gangguan pada aspek anatomis tubuh akan mempengaruhi fungsi tubuh itu sendiri

    bahkan sampai taraf mengganggu. Seorang sopir yang kehilangan jari kelingkingnya

    tetapi tetap melaksanakan pekerjaannya dikatakan lebih sehat dibanding seorang laki-

    laki yang jari-jari tangannya utuh tetapi setiap harinya hanya berdiam di rumah tanpa

    mengerjakan apa-apa.

    Apabila dicermati kesehatan fungsional merupakan tujuan yang paling

    rasional dari masing-masing individu yang sedang mengidap sakit. Karena

    sesungguhnya organ-organ tubuh ini tumbuh dan berkembang sedemikian rupa adalah

    digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Semakin utuh dan lengkap

    sebuah organ tubuh tersebut maka peluang melakukan pekerjaan yang terbaik

    semakin tinggi. Penentuan suatu organ itu sakit atau sehat tidak bisa dinilai secara

    terpotong-potong karena seringkali suatu organ itu berfungsi dengan cara bersinergi

    dengan organ lainnya. Sebagai contoh sederhana adalah fungsi tangan untuk

    pekerjaan menyopir. Apabila jari kelingking tangan kiri mengalami luka hingga putus,

    maka secara anatomis orang ini mengalami sakit, tetapi secara fungsional sakit ini

    tidak menghalangi pekerjaannya sebagai sopir. Maka kesimpulan akhir kondisi pasien

    ini adalah masih memenuhi standar minimal sehat karena masih mampu melakukan

    pekerjaannya.

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    5/12

    Secara psikologis ungkapan mengidap sakit mungkin lebih bernilai positif

    daripada ungkapan menderita sakit. Sekilas, ungkapan mengidap sakit mengandung

    pemahaman bahwa seseorang akan tetap hidup sebagaimana sehari-hari biasanya,

    hanya saja saat ini hidupnya ditemani atau bersama-sama dengan sakitnya. Sedangkan

    ungkapan menderita sakit lebih memiliki konotasi bahwa seseorang karena sakitnya

    mengalami derita sedemikian rupa sehingga seolah-olah rutinitas kehidupan sehari-

    hari tidak bisa dijalankan sebagaimana biasanya. Hal ini mungkin tidak akan ada

    perbedaannya dalam satu dua hari, tetapi sesungguhnya pada jangka yang lebih

    panjang hal ini akan memberi perbedaan luaran dari seseorang yang sedang mengidap

    sakit dan yang sedang menderita sakit.

    Kebutuhan vs Keinginan

    Setiap orang membutuhkan dan menginginkan tubuhnya sehat sepanjang

    waktu agar ia dapat berfungsi dan mengerjakan apapun sesukanya. Di sisi lain

    merupakan keniscayaan bahwa seseorang akan merasakan sakit setidaknya sekali

    selama masa hidupnya. Diperlukan pemahaman yang lebih obyektif dan rasional agar

    tidak terjadi kesenjangan yang tajam antara cita-cita memiliki tubuh sehat sepanjang

    masa dan kondisi realita bahwa sakit adalah sebuah keniscayaan hidup. Pembiaran

    kekeliruan pemahaman ini berpotensi menimbulkan gangguan mental seseorang yang

    pada akhirnya menyebabkan orang itu menurun atau bahkan hilang kedisiplinan

    terhadap dirinya sendiri dalam hal menjaga kesehatan tubuhnya dimana disiplin diri

    merupakan modal utama dan pertama dalam menjaga kesehatan fisik seseorang.

    Saat seseorang pada waktunya mengidap sakit maka akan banyak pertanyaan

    berkaitan tentang sakit. Pertanyaan itu antara lain apa penyebab sakitnya, faktor-

    faktor apa yang memperberat sakit, apa pengobatannya, kemana mencari obatnya,

    apakah masih bisa melakukan pekerjaan dikala sakit, berapa lama sakit ini

    menghinggapi dan masih banyak pertanyaan lain. Diperlukan skala prioritas untuk

    menjawab seluruh permasalahan tersebut. Apabila dicermati dari uraian di atas bisa

    disimpulkan bahwa setidaknya ada dua tingkatan sehat. Tingkat yang pertama sehat

    minimal yakni perubahan dari kondisi sakit ke arah sehat sampai pada batas orang itu

    bisa melakukan pekerjaan merawat diri. Tingkat yang kedua adalah perubahan dari

    kondisi sehat minimal menuju ke arah sehat optimal yakni sampai pada kondisi

    seseorang bisa berfungsi memberi manfaat bagi orang lain.

    Berada pada taraf mampu merawat diri adalah kebutuhan setiap orang, tetapi

    berada pada taraf mampu berfungsi untuk orang lain adalah keinginan. Kebutuhan

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    6/12

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    7/12

    Ada fakta menarik seputar kondisi sakit dan hamil. Seperti dipaparkan di atas

    hampir seluruh orang yang sedang sakit dan ibu-ibu yang sedang hamil justru

    mengalami penurunan nafsu makan bahkan sampai mual ataupun muntah yang mana

    itu mengakibatkan asupan gizi menjadi berkurang, padahal di sisi lain kondisi sakit

    dan hamil terutama trimester pertama membutuhkan kecukupan gizi yang diperlukan

    untuk membangun sel-sel yang rusak ataupun memproduksi sel-sel baru. Hal ini

    menimbulkan pertanyaan, merugikan atau menguntungkankah penurunan nafsu

    makan di saat sakit atau hamil trimester pertama?

    Dari seluruh saluran yang ada pada tubuh manusia, saluran makan merupakan

    saluran paling sibuk pada tubuh manusia. Hal tersebut dinilai dari macam materi yang

    melewati saluran tersebut. Saluran napas hanya dilewati oleh gas udara terutama

    terdiri dari nitrogen, oksigen dan karbondioksida serta gas-gas lain dalam jumlah

    relatif kecil. Pembuluh darah juga hanya dilewati darah. Tetapi tidak dengan saluran

    makan. Beraneka ragam bentuk dan jenis materi yang melewati saluran ini. Hal ini

    membawa konsekuensi potensi gangguan pada saluran makan. Semakin beragam

    materi yang melewati maka potensi gangguan atau efek samping semakin besar.

    Demikian pula resiko keracunan dan infeksi kuman pada tubuh, semakin beragam

    materi maka resiko mengandung racun pun semakin tinggi. Maka sekarang bisa

    dipahami kenapa saluran makan merupakan sumber sakit atau penyakit. Yaitu karena

    kebanyakan materi luar tubuh masuk ke dalam tubuh melalui saluran cerna. Di sisi

    lain, apabila tubuh mengalami penurunan kekebalan tubuh karena sakit atau penyakit

    maka respon terbaik dan tercepat dari tubuh untuk menjaga tubuh agar tidak jatuh

    pada kondisi yang lebih parah adalah segera memberi peringatan pada saluran cerna

    untuk mengurangi materi yang masuk seoptimal mungkin dengan tujuan utama

    mencegah bertambah banyaknya racun atau kuman yang terkandung di dalam

    makanan. Lantas bagaimana dengan kecukupan gizi yang harusnya justru ditambah

    dalam kondisi sakit? Ternyata tubuh sudah menyiapkan antisipasi untuk hal tersebut

    yakni tubuh memiliki kemampuan menyimpan bahan-bahan makanan berupa

    cadangan-cadangan makanan yang tersimpan di hati, otot yang sewaktu-waktu bisa

    dibongkar dan digunakan untuk kepentingan keberlangsungan proses di dalam tubuh.

    Maka sampai batas-batas tertentu tubuh tidak akan kekurangan gizi disaat sakit

    ataupun hamil walaupun tidak ada asupan gizi karena adanya cadangan bahan

    makanan di dalam tubuh. Kesimpulan sederhananya adalah penurunan nafsu makan di

    saat sakit dan hamil trimester pertama sangat bermanfaat untuk tubuh karena hal

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    8/12

    tersebut merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah masuknya racun

    dan kuman disaat tubuh sedang melemah. Bagaimanapun tubuh adalah sebuah mesin

    yang terdiri dari sirkuit-sirkuit setengah tertutup yang memiliki batas kapasitas kerja.

    Maka dibutuhkan pengendalian terhadap kerja mesin baik sadar maupun tidak sadar.

    Sebaik-baiknya pengelolaan mesin adalah disaat sadar karena seseorang masih punya

    kemampuan mengendalikan. Maka puasa adalah cara terbaik untuk mengelola mesin

    secara terkendali. Dan bila pengelolaan mesin itu diabaikan maka bersiap-siaplah

    kendali diambil oleh ketidaksadaran yang luarannya adalah sakit yang akan

    memaksa seseorang pada akhirnya untuk berpuasa.

    Istirahat dan Sakit

    Sebagaimana mesin-mesin yang dipakai untuk mempermudah suatu kegiatan,

    tubuh manusia sesungguhnya adalah mesin yang dijalankan, dikelola guna membantu

    manusia mengarungi kehidupan mencapai tujuan hidupnya apabila ditilik dari

    fungsinya. Perbedaannya mungkin hanya pada struktur penyusunnya dimana mesin-

    mesin tersusun atas logam-logam sedangkan tubuh manusia tersusun atas kumpulan

    sel-sel yang bersinergi. Persamaan lainnya adalah tubuh dan mesin masing-masing

    memiliki kapasitas kerja sampai batas-batas tertentu dan tidak bisa dipacu atau

    dijalankan secara terus-menerus. Dengan demikian dibutuhkan suatu mekanisme yang

    berirama dari tubuh untuk mengatur kapasitas kerjanya. Pada tubuh manusia

    mekanisme itu disebut dengan istirahat.

    Istirahat merupakan sikap tubuh untuk mengurangi sementara waktu aktifitas

    organ-organ tubuh. Hampir seluruh organ tubuh membutuhkan istirahat agar kerja

    atau fungsinya tetap terjaga optimal sampai batas waktu tertentu. Istirahat tersebut

    dapat berupa berhentinya kerja organ tubuh atau menurunnya kerja organ sampai

    batas-batas minimal yakni masih mampu menjaga keseimbangan tubuh. Proses

    metabolisme dalam tubuh terdiri dari pembongkaran (katabolisme) dan pembangunan

    (anabolisme) yang berlangsung secara berkesinambungan dengan tujuan agar selalu

    tersedia energi untuk tubuh sehingga tubuh mampu berfungsi sebagaimana mestinya.

    Proses pembongkaran dan pembangunan ini dapat berlangsung secara bersamaan

    sehingga hal ini merupakan keseimbangan antara efisiensi dan efektifitas yang luar

    biasa. Pembongkaran yang dimaksud adalah pembongkaran cadangan makanan di

    tubuh guna menghasilkan energi dimana energi ini digunakan untuk fungsi pekerjaan

    dan pemeliharaan tubuh. Sedangkan pembangunan adalah proses pemeliharaan tubuh

    yakni memperbaiki dan mengganti sel-sel yang rusak serta menjaga keutuhan sebuah

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    9/12

    organ dengan cara meningkatkan pertumbuhan sel-sel tubuh. Tetapi pada saat-saat

    tertentu proses ini tidak dapat berlangsung secara bersamaan yakni saat tubuh

    melakukan proses pembongkaran yang diluar kelaziman baik kapasitas maupun durasi

    pembongkarannya. Bagaimanapun, proses pembongkaran dan pembangunan

    membutuhkan energi yang relatif sama. Sehingga apabila proses pembongkaran

    berlangsung dalam kapasitas yang lebih besar dan durasi yang lebih lama dari

    kebiasaan sehari-hari misalnya seseorang yang melakukan kegiatan sepak bola,

    menambah jam kerja di kantor, perjalanan jauh maka dibutuhkan energi yang lebih

    banyak yang mana akan terjadi pengalihan energi yakni energi yang seharusnya

    diperuntukkan untuk pembangunan dialihkan untuk membantu proses pembongkaran.

    Apabila proses ini masih berlangsung terus maka bisa ditebak kelanjutannya yakni

    pada titik tertentu cadangan energi tubuh akan berkurang sedemikian rupa sehingga

    tubuh harus menghentikan proses pembongkaran. Proses penghentian

    pembongkaran yang secara sadar sering diistilahkan dengan istirahat. Tetapi pada

    beberapa orang karena tuntutan keinginan seringkali mereka memilih terus disaat

    seharusnya berhenti membongkar. Memang tubuh masih mempunyai toleransi untuk

    hal ini tetapi itu terbatas sampai saat tertentu sehingga manakala ambang toleransi

    tersebut terlewati dimana tubuh benar-benar kehabisan energi dan tidak

    memungkinkan lagi untuk berproses membongkar, suka tidak suka, mau tidak mau

    maka pilihan hidup saat ini hanya satu yakni dipaksa untuk istirahat yang kemudian

    sering diistilahkan dengan sakit.

    Disaat istirahat atau sakit maka proses pembongkaran tetap berjalan tetapi

    pada kadar yang sangat minimal. Saat ini adalah saatnya tubuh membangun secara

    besar-besaran guna mengembalikan keutuhan organ dan kecukupan energi yang telah

    terbongkar besar-besaran untuk kepentingan fungsi manusia. Dibutuhkan posisi diam

    seoptimal mungkin agar proses pembangunan dapat berjalan dengan baik. Maka pada

    kondisi ini energi hanya akan terpakai untuk pemeliharaan rutin organ-organ vital

    tubuh, selebihnya adalah untuk membangun tubuh yang telah terbongkar menjadi

    sebuah bangunan seperti kondisi semula bahkan sangat memungkinkan terbangun

    bangunan organ tubuh yang lebih kokoh dan lebih fungsional sehingga nantinya akan

    meningkat kapasitas dan kemampuan durasinya yang mana hal ini berarti merupakan

    potensi bertambahnya kemampuan kerja dari tubuh itu sendiri. Dengan demikian sakit

    sampai batas-batas tertentu adalah proses pemaksaan istirahat pada tubuh agar tubuh

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    10/12

    terjaga dari kerusakan yang lebih parah serta akan terbangun dan tumbuh menjadi

    lebih kokoh dan fungsional sesudahnya.

    Sakit dan Belajar

    Dibutuhkan waktu dan tempat yang tepat agar seseorang dapat mengerjakan

    sesuatu secara optimal. Ketepatan waktu dan tempat untuk suatu peristiwa selanjutnya

    sering disebut sebagai momen. Demikian juga dengan belajar, dibutuhkan momen

    agar didapatkan hasil yang optimal. Secara universal apa yang dipelajari atau proses

    belajar tiap individu relatif sama. Pada tahap awal proses belajar, manusia akan

    belajar bagaimana caranya supaya hidup. Tahap selanjutnya adalah belajar bagaimana

    seharusnya hidup dijalankan dan puncak dari proses pembelajaran adalah memahami

    untuk apa sesungguhnya hidup atau memahami tujuan tertinggi dari hidup.

    Pengetahuan terhadap alam merupakan pelajaran awal atau pertama yang

    harus dikuasai oleh seorang manusia karena pengetahuan ini akan membantu manusia

    untuk mendapatkan makanan sebagai kebutuhan dasar secara cepat dan benar.

    Selanjutnya manusia akan belajar tentang interaksi antar makhluk baik yang hidup

    ataupun tidak hidup yang mana itu dikembangkan dalam lingkup pengetahuan sosial.

    Pengetahuan ini sangatlah penting apabila manusia tersebut menginginkan kehidupan

    yang tidak hanya benar tetapi juga lebih baik dan lebih indah. Dengan demikian

    menjadi sebuah keharusan bagi setiap manusia untuk selalu meningkatkan dan

    mengembangkan pengetahuannya apabila ia menginginkan menjadi manusia yang

    paling mulia, yang berada pada derajat tertinggi dan terbaik. Kualitas terbaik tersebut

    merupakan sebuah keniscayaan yang dibutuhkan manusia untuk memahami tujuan

    hidupnya.

    Tempat yang nyaman, suasana tenang, waktu yang longgar merupakan

    beberapa syarat agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Dibutuhkan fokus

    permasalahan agar belajar menjadi efektif dengan bekal seefisien mungkin.

    Merupakan hal yang tidak mungkin seseorang dapat belajar optimal tentang ilmu

    kehidupan apabila ia dalam posisi bergerak terus secara fisik, banyak hal yang

    dipikirkan dan beragam urusan yang harus diselesaikan. Sebaliknya, dibutuhkan

    sebuah momen yang pas agar seseorang dapat mengambil ilmu kehidupan secara

    optimal yakni kondisi diam, hanya satu yang dipikir dan hanya satu yang diurusi.

    Momen itu hanya akan didapatkan saat seseorang mengidap sakit. Saat sakit maka

    tubuh dipaksa untuk diam, hanya satu yang dipikirkan yakni bagaimana bertahan

    hidup dan hanya satu urusan yakni berusaha agar tetap bertahan hidup. Sehingga pada

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    11/12

    saat sakit sesungguhnya manusia masuk dalam kondisi yang paling dasar dimana pada

    kondisi ini tubuh manusia dikendalikan oleh nuraninya dan tidak terintervensi nafsu.

    Dan ini adalah saat terbaik untuk belajar. Sehingga bukan kelekasan sembuh yang

    dibutuhkan saat sakit, tetapi yang lebih penting adalah jangan sampai kehilangan

    momen yakni hingga saatnya sembuh tidak bertambah ilmu seseorang. Maka

    pemikiran, kegiatan utama disaat sakit adalah seharusnya terfokus pada bagaimana

    mendapat tambahan ilmu bukan pada kelekasan sehat, karena sesungguhnya sakit dan

    sehat itu tidak ada satupun diantara keduanya yang merugikan kehidupan manusia

    karena sakit dan sehat itu adalah berpasang-pasangan yang bersinergi untuk menjaga

    hidup manusia sampai umur tertentu hingga manusia mencapai taraf kualitas

    kehidupan yang terbaik dari sudut, jarak dan cara pandang apapun.

    RINGKASAN

    Manusia tidak memiliki wewenang untuk menentukan apakah hari ini ia dalam

    kondisi sehat atau sakit. Setiap manusia selalu menginginkan senantiasa dalam

    keadaan sehat sehingga sering lupa bahwa sesuatu yang diinginkan belum tentu

    dibutuhkan dalam kehidupan. Sakit sesungguhnya merupakan kebutuhan bagi setiap

    manusia dalam mengarungi perjalanan hidup. Bagaimanapun setiap individu

    mendambakan menjadi individu terbaik pada akhir hidupnya sehingga syarat-syarat

    untuk menjadi individu terbaik harus terpenuhi. Syarat itu adalah ia harus memiliki

    kepercayaan diri yang tinggi dan keluasan ilmu yang mana peluang untuk itu akan

    semakin besar apabila perjalanan umur manusia semakin panjang. Menjadi sebuah

    kenihilan manusia mampu berjalan terus-menerus dalam kehidupannya demi

    mencapai cita-cita tertentu. Bagaimanapun kapasitas, kekuatan dan ketahanan

    manusia sangat terbatas. Pun sebaliknya lebih tidak mungkin lagi seseorang bisa

    sampai ujung perjalanan apabila hanya diam ditempat. Maka diperlukan sebuah irama

    antara berjalan dan berhenti untuk mencapai sebuah tujuan. Sehat dan sakit

    merupakan sebuah irama kehidupan yang menjadi syarat dasar bagi manusia yang

    ingin mencapai tujuan akhir hidup yang mulia. Sakit merupakan sebuah momen

    terbaik dalam perjalanan umur manusia untuk seseorang yang ingin mendapatkan

    ilmu yang terbaik. Usaha memperoleh ilmu atau belajar yang optimal hanya akan

    dapat dicapai apabila manusia itu berdiam diri, meminimalkan racun-racun

    disekitarnya masuk ke dalam tubuhnya, serta memiliki satu fokus.

  • 7/30/2019 Sakit Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia

    12/12

    Maka, jangan pernah lagi bersedih ketika masuk kondisi sakit, karena

    sesungguhnya itu adalah keniscayaan, sekuel dari jalan panjang kehidupan, hadiah

    langsung dari Sesuatu diluar realitas manusia yang merupakan sarana terpenting untuk

    menemukan momen terpenting dalam kehidupan guna memahami ilmu pengetahuan

    tertinggi yakni KEHIDUPAN. Manusia tidak akan bisa mengidentifikasi kerusakan

    dari sebuah mobil apabila mobil itu bergerak terus. Seorang laki-laki tidak akan bisa

    mengagumi wajah cantik itu bila wajah itu terus bergoyang. Maka dibutuh kediaman,

    manusia butuh diam walaupun sejenak untuk lebih menikmati seluruh realitas di

    sekitar kita. Maka bergembiralah, berterima kasihlah bila hari ini kita memasuki

    kondisi sakit. Selamat, anda tengah menjalani ujian akhir semester untuk kenaikan

    derajat. Tidak semua orang boleh ikut ujian ini. Hanya orang-orang dengan kapasitas

    dan kapabilitas tertentu yang boleh ikut ujian ini. Dan siapapun yang tercakup dalam

    ujian ini mempunyai hak untuk lulus, entah hari ini, esok hari, lusa atau

    kapanpun...pasti akan lulus. Maka nikmat mana lagi yang didustakan?

    Maka, ajarilah anak kecil seluruh ilmu disaat sakit, dan disaat ia sehat, maka

    itu waktunya dia mandiri untuk memperluas pengalamannya sendiri....sebaiknya

    jangan mengajari anak disaat ia sedang sehat gembira....