sabtu-minggu, 29-30 april 2017 politik & hukum kejagung dukung kpk tuntaskan kasus...

1
5 Suara Pembaruan Sabtu-Minggu, 29-30 April 2017 Politik & Hukum [JAKARTA] Kejaksaan Agung mengaku akan terus mendukung dan tetap berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memburu bu- ronan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). “Kita bersyukur (KPK) mengangkat kasus itu (BLBI). KPK menemukan ketidakberesan pelaksanaan SKL (Surat Keterangan Lunas). Tentunya kita akan koordinasikan,” kata Jaksa Agung HM Prasetyo Jumat (28/4) di Jakarta. Seperti diketahui, KPK kembali membuka kasus BLBI dengan menetapkan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Tumenggung sebagai ter- sangka. Yang bersangkutan diduga mengusulkan pem- berian Surat Pemenuhan Kewajiban Pemegang Saham atau Surat Keterangan Lunas (SKL) kepada Sjamsul Nursalim selaku pemegang saham atau pengendali Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI) pada 2004 Kejaksaan Agung sejak 2006 lalu sem- pat merilis 14 buronan kasus BLBI yang telah merugikan negara triliunan rupiah. Beberapa dian- taranya sudah berhasil dipu- langkan ke Indonesia untuk mempertanggu- ngjawabkan per- buatannya. Ke-14 buron korupsi BLBI masing-masing Sudjiono Timan (Dirut PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), Eko Edi Putranto (Direksi Bank Harapan Sentosa (BHS), Samadikun Hartono (Presdir Bank Modern), Lesmana Basuki (Kasus BLBI), Sherny Kojongian (Direksi BHS), Hendro Bambang Sumantri (Kasus BLBI), Eddy Djunaedi (Kasus BLBI), Ede Utoyo (Kasus BLBI). Kemudian Toni Suherman (Kasus BLBI), Bambang Sutrisno (Wadirut Bank Surya), Andrian Kiki Ariawan (Direksi Bank Surya), Harry Mattalata alias Hariram Ramchmand Melwani (Kasus BLBI), Nader Taher (Dirut PT Siak Zamrud Pusako), dan Dharmono K Lawi (Kasus BLBI). Untuk Sherny Kojongian telah dibawa ke Tanah Air setelah ditangkap Interpol di San Francisco, Amerika Serikat. Kemudian Adrian Kiki Ariawan telah dipulangkan juga ke Indonesia setelah High Court Australia mengab- ulkan permohonan ekstra- disi yang diajukan Indonesia pada 18 Desember 2013. Terakhir, Kejaksaan Agung bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) juga memulangkan Samadikun Hartono dalam sebuah op- erasi intelijen di Tiongkok. Inventarisasi Sementara itu, KPK be- lum mengambil langkah cepat dengan menginventa- risasi aset Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) milik konglomerat Sjamsul Nursalim yang menerima SKL BLBI untuk memu- dahkan pengembalian kerugian negara Rp 3,7 triliun. “Kami belum me- lakukan inventarisasi. Namun tak lama lagi segera dilakukan,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Jakarta, Jumat (28/4) malam. Dia juga be- lum dapat me- mastikan kapan Syafruddin dip- eriksa penyidik KPK. Kasus ini menarik bukan hanya rentang waktu penyele- saiannya yang berbelit di Kejagung na- mun munculnya kasus suap jaksa Urip Tri Gunawan selaku ketua tim penyelidik BLBI pada 2008 silam. Urip menerima suap sebe- sar 660.000 dolar AS dari pengusaha Artalyta Suryani alias Ayin untuk menghenti- kan penyelidikan tersebut. Ayin telah dipanggil untuk di- periksa KPK namun tidak memenuhi panggilan tersebut. Kejagung dibawah ke- pemimpinan Jaksa Agung Basrief Arief pernah meng- upayakan membawa per- kara kurang bayar BDNI ke jalur perdata namun ter- hambat karena belum menerima surat kuasa khu- sus (SKK) dari Menkeu. Belakangan, KPK menyeli- diki dugaan korupsi BLBI hingga menersangkakan Syafruddin. Jubir KPK Febri Diansyah mengatakan, pi- haknya belum akan me- manggil tersangka karena pada pekan depan masih memeriksa saksi-saksi per- kara Syafruddin termasuk mengklarifikasi 32 saksi yang pernah diperiksa KPK di tingkat penyelidikan. Pakar hukum Romli Atmasasmita berharap KPK berani memeriksa semua pi- hak yang berkaitan dengan perkara tersebut termasuk menelisik penghentian per- kara Sjamsul Nursalim di Kejagung setelah menerima SKL. Sebab, penghentian perkaranya berkaitan dengan keluarnya Inpres No 8/2002 yang diteken Presiden Megawati. [E-11/Y-7] Kejagung Dukung KPK Tuntaskan Kasus BLBI ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Kwik Kian Gie bergegas usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/4). Kwik Kian Gie diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait penyelidikan kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 2002-2004. KPK belum mengambil langkah cepat dengan meng- inventarisasi aset Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI)

Upload: hanhi

Post on 21-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sabtu-Minggu, 29-30 April 2017 Politik & Hukum Kejagung Dukung KPK Tuntaskan Kasus …gelora45.com/news/SP_2017042905.pdf · 2017-04-29 · “Kami belum me-lakukan inventarisasi

5Sua ra Pem ba ru an Sabtu-Minggu, 29-30 April 2017 Politik & Hukum

[JAKARTA] Kejaksaan Agung mengaku akan terus mendukung dan te tap berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memburu bu-ronan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

“Kita bersyukur (KPK) mengangkat kasus i tu (BLBI). KPK menemukan ketidakberesan pelaksanaan SKL (Surat Keterangan Lunas). Tentunya kita akan koordinasikan,” kata Jaksa Agung HM Prasetyo Jumat (28/4) di Jakarta.

Seperti diketahui, KPK kembali membuka kasus BLBI dengan menetapkan Kepala Badan Penyehatan P e r b a n k a n N a s i o n a l ( B P P N ) S y a f r u d d i n Tumenggung sebagai ter-sangka. Yang bersangkutan diduga mengusulkan pem-berian Surat Pemenuhan Kewa j iban Pemegang S a h a m a t a u S u r a t Keterangan Lunas (SKL) kepada Sjamsul Nursalim selaku pemegang saham atau pengendal i Bank Dagang Negara Indonesia ( B D N I ) p a d a 2004

K e j a k s a a n Agung s e j ak 2006 lalu sem-pat merilis 14 buronan kasus BLBI yang telah m e r u g i k a n negara triliunan r u p i a h . Beberapa dian-taranya sudah berhasil dipu-l a n g k a n k e Indonesia untuk mempertanggu-ngjawabkan per-buatannya.

Ke-14 buron korupsi B L B I m a s i n g - m a s i n g Sudjiono Timan (Dirut PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), Eko Edi Putranto (Direksi Bank Harapan Sentosa (BHS), S a m a d i k u n H a r t o n o (Presdir Bank Modern), Lesmana Basuki (Kasus BLBI), Sherny Kojongian (Direksi BHS), Hendro Bambang Sumantri (Kasus BLBI), Eddy Djunaedi (Kasus BLBI), Ede Utoyo (Kasus BLBI).

K e m u d i a n T o n i Suherman (Kasus BLBI), Bambang Sutrisno (Wadirut Bank Surya), Andrian Kiki Ariawan (Direksi Bank Surya), Harry Mattalata alias Hariram Ramchmand Melwani (Kasus BLBI), Nader Taher (Dirut PT Siak Zamrud Pusako) , dan Dharmono K Lawi (Kasus BLBI).

U n t u k S h e r n y Kojongian telah dibawa ke

Tanah Air setelah ditangkap Interpol di San Francisco, Amerika Serikat. Kemudian Adrian Kiki Ariawan telah d ip u l an g k a n j u g a k e Indonesia setelah High Court Australia mengab-ulkan permohonan ekstra-d i s i y a n g d i a j u k a n I n d o n e s i a p a d a 1 8 Desember 2013. Terakhir, Kejaksaan Agung bekerja s a m a d e n g a n B a d a n Intelijen Negara (BIN) juga memulangkan Samadikun Hartono dalam sebuah op-erasi intelijen di Tiongkok.

InventarisasiSementara itu, KPK be-

lum mengambil langkah cepat dengan menginventa-risasi aset Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) milik konglomerat Sjamsul Nursalim yang menerima SKL BLBI untuk memu-dahkan pengembal i an kerugian negara Rp 3,7 triliun.

“Kami be lum me -lakukan inventar isas i . Namun tak lama lagi segera dilakukan,” kata Wakil

K e t u a K P K B a s a r i a P a n j a i t a n d i Jakarta, Jumat (28/4) malam.

Dia juga be-lum dapat me-mastikan kapan Syafruddin dip-eriksa penyidik KPK. Kasus ini menarik bukan hanya rentang waktu penyele-saiannya yang b e r b e l i t d i Kejagung na-mun munculnya

kasus suap jaksa Urip Tri Gunawan selaku ketua tim penyelidik BLBI pada 2008 silam.

Urip menerima suap sebe-sar 660.000 dolar AS dari pengusaha Artalyta Suryani alias Ayin untuk menghenti-kan penyelidikan tersebut. Ayin telah dipanggil untuk di-periksa KPK namun tidak memenuhi panggilan tersebut.

Kejagung dibawah ke-pemimpinan Jaksa Agung Basrief Arief pernah meng-upayakan membawa per-kara kurang bayar BDNI ke jalur perdata namun ter-hambat karena belum menerima surat kuasa khu-sus (SKK) dari Menkeu. Belakangan, KPK menyeli-diki dugaan korupsi BLBI hingga menersangkakan Syafruddin.

J u b i r K P K F e b r i Diansyah mengatakan, pi-haknya belum akan me-manggil tersangka karena pada pekan depan masih memeriksa saksi-saksi per-

kara Syafruddin termasuk mengklarifikasi 32 saksi yang pernah diperiksa KPK di tingkat penyelidikan.

Pakar hukum Romli Atmasasmita berharap KPK berani memeriksa semua pi-hak yang berkaitan dengan perkara tersebut termasuk menelisik penghentian per-kara Sjamsul Nursalim di Kejagung setelah menerima SKL. Sebab, penghentian perkaranya berkaitan dengan keluarnya Inpres No 8/2002 yang diteken Presiden Megawati. [E-11/Y-7]

Kejagung Dukung KPK Tuntaskan Kasus BLBI

ANTARA FOTO/ApRilliO AkbAR

Mantan Menteri koordinator Ekonomi kwik kian Gie bergegas usai menjalani pemeriksaan di Gedung kpk, Jakarta, kamis (20/4). kwik kian Gie diperiksa penyidik komisi pemberantasan korupsi (kpk) sebagai saksi terkait penyelidikan kasus korupsi bantuan likuiditas bank indonesia (blbi) tahun 2002-2004.

“KPK belum mengambil

langkah cepat dengan meng-inventarisasi

aset Bank Dagang Nasional

Indonesia (BDNI)