sabtu, 26 maret 2011 - ftp.unpad.ac.id · bernomor 17 tahun 2011. da- ... kan dalam penyelenggaraan...

1
6 N USA NTARA Kami masih meminta keterangan pengemudi dan para saksi.” Kapolres Brebes AKB Beno Lahoanapessy SABTU, 26 MARET 2011 BERSERAKAN: Sayuran milik pedagang berserakan di jalan setelah truk pengangkut semen menabrak Pasar Induk Brebes di Jalan Jenderal Sudirman, Brebes, Jawa Tengah, kemarin. Akibat kecelakaan itu, tujuh orang meninggal dan beberapa orang luka berat dan ringan. Truk Semen Tabrak Pasar 7 Orang Tewas Polisi menemukan minuman keras jenis tuak di kabin truk yang dikemudikan Erman Samsuri. ANTARA/OKY LUKMANSYAH AKHMAD SAFUAN T RUK pengangkut se- men de ngan nomor polisi (nopol) B9748 EG, menabrak kios dan pedagang kaki lima di Pasar Induk Brebes, Jawa Tengah, kemarin. Diduga, pengendara truk tersebut mabuk. Akibatnya, empat orang tewas di tempat dan tiga lain- nya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Polisi menemukan minuman keras jenis tuak di kabin truk yang dikemudikan Erman Sam- suri, 45, warga Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika itu truk yang dikemudikan Er- man Samsuri melaju dari arah timur (Semarang) menuju barat (Jakarta). Tiba-tiba Erman membanting setir ke kanan hingga menabrak kios dan para pedagang Pasar Induk Brebes yang cukup ra- mai. Akibatnya tujuh orang tewas. Mereka yang tewas adalah Raswi, 41, warga Pulosari, Sami, 30, warga Wanasari, Danisah, 41, warga Margadana, Sumiyati, 40, warga Saditan, Sukaesih, 33, warga Pakija- ngan, Nur Kholifah, 34, dan Tri Murdiningsih, 35. Mereka merupakan peda- gang serta pembeli yang se- dang berada di depan Pasar Induk Brebes yang berlokasi tepat pinggir jalur pantura. Selain itu, peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah kor- ban luka. Mereka kini dirawat di RSUD Brebes dan RSU Dedy Jaya Brebes. Kapolres Brebes AKB Beno Lahoanapessy mengatakan, pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut kecelakaan yang terjadi di wilayah kerjanya. ‘’Kami masih meminta ke- terangan pengemudi dan para saksi.’’ Bertabrakan Sementara itu, dua orang tewas akibat truk Mitsubishi nopol Z 8256 NE, yang mereka tumpangi bertabrakan dengan truk Puso di Kampung Wa- rung Bir, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), kemarin. Korban tewas merupakan sopir dan kernet truk Mitsubi- shi engkel, yaitu Aceng, 40, dan kernetnya Undang, 36. Saat ditemukan, warga Nagrek dan Soreang, Kabupaten Bandung, itu dalam kondisi mengenas- kan, dengan luka di bagian kepala, kaki, dan tubuh. Setelah dievakuasi petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut, kedua korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Slamet, Kabu- paten Garut, untuk diautopsi. Di Surakarta, Jawa Tengah, mobil pikap yang membawa pedagang sayur tertabrak kere- ta api Prameks di perlintasan Gilingan, tidak jauh dari Sta- siun Balapan, Solo, kemarin. Diduga, kecelakaan tersebut akibat kelalaian petugas PT Kereta Api yang terlambat menutup pintu perlintasan ketika kereta jurusan Solo- Yogyakarta itu hendak lansir. Akibat kejadian itu, sopir mobil pikap, Pandoli, 47, asal Ambarawa, Semarang, serta dua penumpangnya, Basiroh, 54, dan Supri, 62, warga Ampel, Boyolali, mengalami luka-luka pada bagian kaki. Ketiganya dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo. Kecelakaan itu terjadi seki- tar pukul 05.15 WIB. Saat itu, mobil pikap bernopol H 1820 WC, yang dikemudikan Pan- doli hendak menuju Pasar Legi Solo. Tanpa diduga, saat mobil melewati rel, KA Prameks yang parkir tidak jauh dari perlin- tasan tiba-tiba berjalan. Kereta itu menabrak bagian belakang mobil pikap dan menyeretnya sejauh 5 meter. Beruntung, saat itu Pandoli, Basiroh, dan Supri berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat keluar. “Saya sama sekali tidak menduga kereta itu akan me- lintas. Karena palang pintu perlintasan tidak tertutup dan sirene peringatan juga tidak berbunyi,” kata Pandoli ketika ditemui di rumah sakit. Kesaksian Pandoli itu juga dikuatkan sejumlah pekerja yang menjadi saksi mata ke- celakaan itu saat ditemui di Stasiun Balapan. Namun, kesaksian tersebut dibantah pihak PT KA Daops VI. Mereka mengatakan pada saat kejadian palang pintu se- dang dalam proses menutup. Suara sirene peringatan juga sudah berbunyi keras. “Kami tidak bermaksud membela diri. Jadi, walau pa- lang belum menutup ketika suara sirene sudah meraung- raung, seharusnya masyarakat sudah tahu bahwa ada kereta yang akan melintas,” jelas Kepala Humas PT KA Daops VI, Eko Budiyanto. Walau demikian, tegas Eko, pihaknya tetap akan mengusut hingga tuntas penyebab kecela- kaan itu. (JI/FR/EM/N-1) achmad_sapuan@ mediaindonesia.com Operasi Sajadah di Kota Bandung Mulai Dihentikan SETELAH menuai kecaman dari banyak pihak, Operasi Sa- jadah terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kota Bandung, Jawa Barat, mulai dihentikan. Saat salat Jumat, kemarin, anggota JAI dapat beribadah dengan tenang tanpa diinter- vensi aparat pemerintahan ataupun TNI. Di Masjid Mubarak milik Ah- madiyah, salat Jumat dihadi- ri sekitar 300 orang. Mereka beribadah seperti biasa dengan imam dari kalangan JAI. Penjagaan di luar masjid hanya dilakukan sekitar lima anggota Polrestabes Bandung. Tidak tampak personel TNI dan Satpol PP yang ikut mengawasi aktivitas anggota JAI itu. ‘’Alhamdulillah, salat hari ini (kemarin) lancar. Kami tidak diintervensi lagi oleh aparat,’’ ujar juru bicara JAI Priangan Barat Rafiq Ahmad Sumadi Gandakusuma. Ia mengapresiasi sikap Muspida Jabar dan Kota Ban- dung yang mau menghargai kebebasan anggota JAI dalam beribadah. Hal tersebut berbe- da dengan salat Jumat pada 18 Maret dan 11 Maret lalu. Waktu itu Muspida Kota Bandung memaksakan posisi imam dari orang non-JAI. ‘’Masjid kami terbuka untuk siap saja yang ingin salat Jumat bersama-sama. Tetapi, kami tidak mau kalau posisi imam ditentukan orang lain. Sebab, hal itu akan membuat umat Ahmadiyah merasa tertekan,’’ ujar Raq. Lebih lanjut ia mengatakan, suasana aman ketika salat Jumat juga dirasakan seluruh warga JAI di Jabar. Namun, pengawasan oleh kepolisian setempat terhadap masjid- masjid milik JAI selama salat tetap dilakukan. Di Jabar, Rafiq mengklaim anggota JAI sebanyak 5 ribu orang. Sementara masjid milik JAI berjumlah seratus bangunan. Dari Jakarta dilaporkan, ber- kas perkara 11 tersangka kasus Cikeusik telah dilimpahkan Polda Banten ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, Kamis (24/3). Kini, berkas yang belum selesai ialah perkara tersangka dari pihak Ahmadiyah, Deden Sudjana, dan perkara tiga ter- sangka dari pihak kepolisian. “Sebelas berkas, kemarin, satu tidak dikembalikan. Seka- rang semua sudah di kejak- saan ya, 10 berkas. Kemarin kita limpahkan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Banten AKB Gunawan Setiadi, saat dihubungi Media Indonesia , kemarin. Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno akhirnya keluarkan peraturan gubernur (pergub) tentang larangan kegiatan je- maat Ahmadiyah Indonesia di wilayah Sumbar. Berdasarkan surat edaran yang didapat, pergub tersebut bernomor 17 Tahun 2011. Da- lam pergub tersebut dinyatakan bahwa Ahmadiyah adalah or- ganisasi atau aliran yang meng- anut paham tertentu. Pergub tersebut juga menga- cu pada keputusan bersama 3 menteri, yakni Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Ta- hun 2008, Nomor Kep-033/A/ JA/6/2008 dan Nomor 199 Ta- hun 2008. (AX/YH/*/N-1) Pengungsi Lahar Dingin Bisa Mendapat Hunian Sementara SEBANYAK 34 rumah, dari 142 unit yang terkena dampak la- har dingin, di Kabupaten Sle- man, Daerah Istimewa Yogya- karta (DIY), rusak parah dan tidak bisa dihuni lagi. Karena jumlah hunian se- mentara atau selter yang diba- ngun masih berlebih, mereka yang tinggal di 34 rumah itu akan mendapatkan hunian segera. Salah satu kompleks yang masih mempunyai kelebihan, kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, berada di Dusun Kuwang sebanyak 30 unit. ‘’Untung kita tambah sel- ternya,’’ ungkap Sultan Ha- mengku Buwono X di Kom- pleks Kepatihan, DIY, ke- marin. Berbeda dengan di Kabu- paten Sleman, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak menyediakan selter. Menurutnya, warga di sempadan Kali Code, yang pa- ling banyak terkena dampak lahar dingin, tidak ada yang mau pindah ke selter. Untuk pembangunan in- frastruktur, menurut Sultan, Pemprov DIY belum akan membuat bangunan yang sifat- nya permanen selama musim hujan masih berlangsung. Ala- sannya, bangunan-bangunan tersebut rentan hanyut dan roboh bila terkena banjir lahar dingin. Sultan mengatakan lebih baik infrastruktur yang ada bersifat darurat. Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan Pemerintah Kabu- paten (Pemkab) Sleman, dalam perencanaan pembangunan 2012, memfokuskan seluruh program dan kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan dan percepatan pemulihan pas- cabencana erupsi Merapi mela- lui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pelayanan yang berkualitas. “Program kegiatan 2012 di- harapkan lebih menekankan pada aspek pembangunan sumber daya manusia,” kata Sri Purnomo, kemarin. Selain itu, menurut dia, Pem- kab Sleman juga menekankan pada pembangunan budaya masyarakat karena budaya merupakan bagian penting dalam proses pembangunan. (AT/Ant/N-1) MEMBERSIHKAN: Warga membersihkan sisa lahar dingin dari aliran Gunung Merapi yang menutupi balai desa kawasan bantaran Sungai Code, DI Yogyakarta, kemarin. Banjir lahar yang terus terjadi membuat warga di bantaran Sungai Code harus selalu waspada. SE un ha m ka tid m ng ya ak se m ka H di un te m pl m ME de wa ANTARA/NOVERADIKA Bambang Haryo Investigator Senion KNKT MI/WIBOWO S Regulasi Buruk Sebabkan Kemacetan di Merak RIBUAN kendaraan, terutama truk ekspedisi, masih terjebak kemacetan di jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten, ke- marin. Panjang antrean ken- daraan telah mencapai 10 kilo- meter atau 1 km lebih panjang jika dibandingkan dengan Kamis (24/3). Antrean kendaraan berujung di Km 96 Tol Jakarta-Merak, sehingga pintu Tol Merak ditu- tup sementara karena kema- cetan itu. Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Trans- portasi (KNKT) Bambang Haryo menilai buruknya regu- lasi atau aturan yang diberlaku- kan dalam penyelenggaraan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni, merupakan penyebab utama antrean dua bulan terakhir ini. Bambang menunjuk regulasi yang buruk itu di antaranya adalah ketentuan yang meng- haruskan kapal-kapal roll on- roll off (ro-ro) berlayar hanya dengan kecepatan 7 hingga 8 knot. Padahal kapal-kapal yang ada memiliki kemampuan ber- layar dengan kecepatan 10-15 knot. ‘’Kenapa harus 7-8 knot saja, padahal kapal-kapal yang ada mampu dengan kecepatan 10-15 knot. Kenapa?’’ tanya Bambang dalam jumpa pers di Cilegon, Banten, kemarin. Kemacetan di Merak juga disebabkan kondisi iklim usaha yang tidak sehat. Iklim usaha tidak sehat yang dimaksud Bambang adalah tidak adanya pembatasan muatan truk yang menggunakan jasa penyebe- rangan di Pelabuhan Merak. Menurut Bambang, truk-truk yang menyeberang di Pelabuh- an Merak rata-rata bermuatan 20 hingga 30 ton dan muatan tersebut telah overload. ‘’Siapa yang mengawasi truk-truk yang overload itu,’’ ujarnya. Akibatnya, kapal ro-ro yang membawa truk-truk itu juga mengalami overload. Sekretaris PT ASDP Indone- sia Ferry Christin Hutabarat membantah tuduhan Bambang Haryo. Menurut Christin, kemacetan yang terjadi dise- babkan cuaca buruk yang ter- jadi di Perairan Selat Sunda. Dari Jakarta, Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Da- nau, dan Penyeberangan (ASDP) Kementerian Per- hubungan Wiratno mengung- kapkan sebanyak 30% kapal yang beroperasi di perairan Merak-Bakauheni tidak me- menuhi standar kecepatan yang ditetapkan, yaitu sebesar 10-12 knot. (WB/CS/N-1) k H B b H MI/WIBOWO S SE da jad Ah di mu an de ve ata m ri be im ha an Tid Sa ak (k di

Upload: lamdien

Post on 16-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SABTU, 26 MARET 2011 - ftp.unpad.ac.id · bernomor 17 Tahun 2011. Da- ... kan dalam penyelenggaraan penyeberangan di lintasan ... Lintas Angkutan Sungai, Da-nau, dan Penyeberangan

6 NUSANTARA

Kami masih meminta

keterangan pengemudi dan para saksi.”Kapolres BrebesAKB Beno Lahoanapessy

SABTU, 26 MARET 2011

BERSERAKAN: Sayuran milik pedagang berserakan di jalan setelah truk pengangkut semen menabrak Pasar Induk Brebes di Jalan Jenderal Sudirman, Brebes, Jawa Tengah, kemarin. Akibat kecelakaan itu, tujuh orang meninggal dan beberapa orang luka berat dan ringan.

Truk SemenTabrak Pasar7 Orang TewasPolisi menemukan minuman keras jenis tuak di kabin truk yang dikemudikan Erman Samsuri.

ANTARA/OKY LUKMANSYAH

AKHMAD SAFUAN

TRUK pengangkut se-men de ngan nomor polisi (nopol) B9748 EG, menabrak kios dan

pedagang kaki lima di Pasar Induk Brebes, Jawa Te ngah, kemarin. Diduga, pengen dara truk tersebut mabuk.

Akibatnya, empat orang tewas di tempat dan tiga lain-nya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

Polisi menemukan minum an keras jenis tuak di kabin truk yang dikemudikan Erman Sam-suri, 45, warga Yogyakarta.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika itu truk yang dikemudikan Er-man Samsuri melaju dari arah timur (Semarang) menuju barat (Jakarta).

Tiba-tiba Erman membanting setir ke kanan hingga menabrak kios dan para pedagang Pasar Induk Brebes yang cukup ra-mai. Akibatnya tujuh orang tewas.

Mereka yang tewas adalah Raswi, 41, warga Pulosari, Sami, 30, warga Wanasari, Danisah, 41, warga Margadana, Sumiyati, 40, warga Saditan, Sukaesih, 33, warga Pakija-ngan, Nur Kholifah, 34, dan Tri Murdiningsih, 35.

Mereka merupakan peda-gang serta pembeli yang se-dang berada di depan Pasar Induk Brebes yang berlokasi tepat pinggir jalur pantura.

Selain itu, peristiwa tersebut mengakibatkan sejumlah kor-ban luka. Mereka kini dirawat di RSUD Brebes dan RSU Dedy Jaya Brebes.

Kapolres Brebes AKB Beno Lahoanapessy mengatakan, pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut kecelakaan yang terjadi di wi layah kerjanya.

‘’Kami masih meminta ke-terangan pengemudi dan para

saksi.’’

BertabrakanSementara itu, dua orang

tewas akibat truk Mitsubishi nopol Z 8256 NE, yang mereka tumpangi bertabrakan dengan truk Puso di Kampung Wa-rung Bir, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), kemarin.

Korban tewas merupakan sopir dan kernet truk Mitsubi-shi engkel, yaitu Aceng, 40, dan kernetnya Undang, 36. Saat ditemukan, warga Nagrek dan Soreang, Kabupaten Bandung,

itu dalam kondisi mengenas-kan, dengan luka di bagian kepala, kaki, dan tubuh.

Setelah dievakuasi petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut, kedua korban langsung dibawa ke kamar mayat RSUD Slamet, Kabu-paten Garut, untuk diautopsi.

Di Surakarta, Jawa Tengah, mobil pikap yang membawa pedagang sayur tertabrak kere-ta api Prameks di perlintasan Gilingan, tidak jauh dari Sta-siun Balapan, Solo, kemarin.

Diduga, kecelakaan tersebut akibat kelalaian petugas PT Kereta Api yang terlambat menutup pintu perlintasan ketika kereta jurusan Solo-Yogyakarta itu hendak lansir.

Akibat kejadian itu, sopir mobil pikap, Pandoli, 47, asal Ambarawa, Semarang, serta dua penumpangnya, Basiroh, 54, dan Supri, 62, warga Ampel, Boyolali, mengalami luka-luka

pada bagian kaki. Ketiganya dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo.

Kecelakaan itu terjadi seki-tar pukul 05.15 WIB. Saat itu, mobil pikap bernopol H 1820 WC, yang dikemudikan Pan-doli hendak menuju Pasar Legi Solo.

Tanpa diduga, saat mobil melewati rel, KA Prameks yang parkir tidak jauh dari perlin-tasan tiba-tiba berjalan.

Kereta itu menabrak bagian belakang mobil pikap dan menyeretnya sejauh 5 meter. Beruntung, saat itu Pandoli, Basiroh, dan Supri berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat keluar.

“Saya sama sekali tidak menduga kereta itu akan me-lintas. Karena palang pintu perlintasan tidak tertutup dan sirene peringatan juga tidak berbunyi,” kata Pandoli ketika ditemui di rumah sakit.

Kesaksian Pandoli itu juga dikuatkan sejumlah pekerja yang menjadi saksi mata ke-celakaan itu saat ditemui di Stasiun Balapan.

Namun, kesaksian tersebut dibantah pihak PT KA Daops VI. Mereka mengatakan pada saat kejadian palang pintu se-dang dalam proses menutup. Suara sirene peringatan juga sudah berbunyi keras.

“Kami tidak bermaksud membela diri. Jadi, walau pa-lang belum menutup ketika suara sirene sudah meraung-raung, seharusnya masyarakat sudah tahu bahwa ada kereta yang akan melintas,” jelas Kepala Humas PT KA Daops VI, Eko Budiyanto.

Walau demikian, tegas Eko, pihaknya tetap akan mengusut hingga tuntas penyebab kecela-kaan itu. (JI/FR/EM/N-1)

[email protected]

Operasi Sajadah di Kota Bandung Mulai Dihentikan

SETELAH menuai kecaman dari banyak pihak, Operasi Sa-jadah terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Kota Bandung, Jawa Barat, mulai dihentikan.

Saat salat Jumat, kemarin, anggota JAI dapat beribadah dengan tenang tanpa diinter-vensi aparat pemerintahan ataupun TNI.

Di Masjid Mubarak milik Ah-madiyah, salat Jumat dihadi-ri sekitar 300 orang. Mereka beribadah seperti biasa dengan imam dari kalangan JAI.

Penjagaan di luar masjid hanya dilakukan sekitar lima anggota Polrestabes Bandung. Tidak tampak personel TNI dan Satpol PP yang ikut mengawasi aktivitas anggota JAI itu.

‘’Alhamdulillah, salat hari ini (kemarin) lancar. Kami tidak diintervensi lagi oleh aparat,’’

ujar juru bicara JAI Priangan Barat Rafiq Ahmad Sumadi Gandakusuma.

Ia mengapresiasi s ikap Muspida Jabar dan Kota Ban-dung yang mau menghargai kebe basan anggota JAI dalam beriba dah. Hal tersebut berbe-da dengan salat Jumat pada 18 Maret dan 11 Maret lalu. Waktu itu Muspida Kota Bandung memaksakan posisi imam dari orang non-JAI.

‘’Masjid kami terbuka untuk siap saja yang ingin salat Jumat bersama-sama. Tetapi, kami tidak mau kalau posisi imam ditentukan orang lain. Sebab, hal itu akan membuat umat Ahmadiyah merasa tertekan,’’ ujar Rafi q.

Lebih lanjut ia mengatakan, suasana aman ketika salat Jumat juga dirasakan seluruh warga JAI di Jabar. Namun,

pengawasan oleh kepolisian setempat terhadap masjid-masjid milik JAI selama salat tetap dilakukan.

Di Jabar, Rafiq mengklaim anggota JAI sebanyak 5 ribu orang. Sementara masjid milik JAI berjumlah seratus bangunan.

Dari Jakarta dilaporkan, ber-kas perkara 11 tersangka kasus Cikeusik telah dilimpahkan Polda Banten ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, Kamis (24/3).

Kini, berkas yang belum selesai ialah perkara tersangka dari pihak Ahmadiyah, Deden Su djana, dan perkara tiga ter-sangka dari pihak kepolisian.

“Sebelas berkas, kemarin, satu tidak dikembalikan. Seka-rang semua sudah di kejak-saan ya, 10 berkas. Kemarin kita limpahkan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Banten

AKB Gunawan Setiadi, saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Irwan Prayitno akhirnya keluarkan peraturan gubernur (pergub) tentang larangan kegiatan je-maat Ahmadiyah Indonesia di wilayah Sumbar.

Berdasarkan surat edaran yang didapat, pergub tersebut bernomor 17 Tahun 2011. Da-lam pergub tersebut dinyatakan bahwa Ahmadiyah adalah or-ganisasi atau aliran yang meng-anut paham tertentu.

Pergub tersebut juga menga-cu pada keputusan bersama 3 menteri, yakni Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Ta-hun 2008, Nomor Kep-033/A/JA/6/2008 dan Nomor 199 Ta-hun 2008. (AX/YH/*/N-1)

Pengungsi Lahar Dingin Bisa Mendapat Hunian Sementara

SEBANYAK 34 rumah, dari 142 unit yang terkena dampak la-har dingin, di Kabupaten Sle-man, Daerah Istimewa Yogya-karta (DIY), rusak parah dan tidak bisa dihuni lagi.

Karena jumlah hunian se-mentara atau selter yang diba-ngun masih berlebih, mereka yang tinggal di 34 rumah itu akan mendapatkan hunian segera.

Salah satu kompleks yang masih mempunyai kelebihan, kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, berada di Dusun Kuwang sebanyak 30 unit. ‘’Untung kita tambah sel-ternya,’’ ungkap Sultan Ha-mengku Buwono X di Kom-pleks Kepatihan, DIY, ke-marin.

Berbeda dengan di Kabu-paten Sleman, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak menyediakan selter. Menurutnya, warga di sempadan Kali Code, yang pa-ling banyak terkena dampak lahar dingin, tidak ada yang mau pindah ke selter.

Untuk pembangunan in-frastruktur, menurut Sultan, Pemprov DIY belum akan membuat bangunan yang sifat-nya permanen selama musim hujan masih berlangsung. Ala-sannya, bangunan-bangunan tersebut rentan hanyut dan roboh bila terkena banjir lahar dingin. Sultan mengatakan lebih baik infrastruktur yang ada bersifat darurat.

Bupati Sleman Sri Purnomo menyatakan Pemerintah Kabu-

paten (Pemkab) Sleman, dalam perencanaan pembangunan 2012, memfokuskan seluruh program dan kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan dan percepatan pemulihan pas-cabencana erupsi Merapi mela-lui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pelayanan yang berkualitas.

“Program kegiatan 2012 di-harapkan lebih menekankan pada aspek pembangunan sumber daya manusia,” kata Sri Purnomo, kemarin.

Selain itu, menurut dia, Pem-kab Sleman juga menekankan pada pembangunan budaya masyarakat karena budaya merupakan bagian penting dalam proses pembangunan.(AT/Ant/N-1)

MEMBERSIHKAN: Warga membersihkan sisa lahar dingin dari aliran Gunung Merapi yang menutupi balai desa kawasan bantaran Sungai Code, DI Yogyakarta, kemarin. Banjir lahar yang terus terjadi membuat warga di bantaran Sungai Code harus selalu waspada.

SEunhamkatid

mngyaakse

mkaHdiuntemplm

MEdewa

ANTARA/NOVERADIKA

Bambang HaryoInvestigator Senion KNKT

MI/WIBOWO S

Regulasi Buruk Sebabkan Kemacetan

di MerakRIBUAN kendaraan, terutama truk ekspedisi, masih terjebak kemacetan di jalan menuju Pelabuhan Merak, Banten, ke-marin. Panjang antrean ken-daraan telah mencapai 10 kilo-meter atau 1 km lebih panjang jika dibandingkan dengan Kamis (24/3).

Antrean kendaraan berujung di Km 96 Tol Jakarta-Merak, sehingga pintu Tol Merak ditu-tup sementara karena kema-cetan itu.

Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Trans-portasi (KNKT) Bambang Haryo menilai buruknya regu-lasi atau aturan yang diberlaku-kan dalam penyelenggaraan penyeberangan di lintasan Merak-Bakauheni, merupakan penyebab utama antrean dua bulan terakhir ini.

Bambang menunjuk regulasi yang buruk itu di antaranya adalah ketentuan yang meng-haruskan kapal-kapal roll on-roll off (ro-ro) berlayar hanya dengan kecepatan 7 hingga 8 knot. Padahal kapal-kapal yang ada memiliki kemampuan ber-layar dengan kecepatan 10-15 knot. ‘’Kenapa harus 7-8 knot saja, padahal kapal-kapal yang ada mampu dengan kecepatan 10-15 knot. Kenapa?’’ tanya Bambang dalam jumpa pers di Cilegon, Banten, kemarin.

Kemacetan di Merak juga disebabkan kondisi iklim usaha yang tidak sehat. Iklim usaha tidak sehat yang dimaksud Bambang adalah tidak adanya

pembatasan muatan truk yang menggunakan jasa penyebe-rang an di Pelabuhan Merak.

Menurut Bambang, truk-truk yang menyeberang di Pelabuh-an Merak rata-rata bermuatan 20 hingga 30 ton dan muatan tersebut telah overload. ‘’Siapa yang mengawasi truk-truk yang overload itu,’’ ujarnya.

Akibatnya, kapal ro-ro yang membawa truk-truk itu juga mengalami overload.

Sekretaris PT ASDP Indone-sia Ferry Christin Hutabarat membantah tuduhan Bambang Haryo. Menurut Christin, kemacetan yang terjadi dise-babkan cuaca buruk yang ter-jadi di Perairan Selat Sunda.

Dari Jakarta, Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Da-nau, dan Penyeberangan (ASDP) Kementerian Per-hubungan Wiratno mengung-kapkan sebanyak 30% kapal yang beroperasi di perairan Merak-Bakauheni tidak me-menuhi standar kecepatan yang ditetapkan, yaitu sebesar 10-12 knot. (WB/CS/N-1)

kHB b H

MI/WIBOWO S

SEdajadAhdimu

andeveata

mri beim

haanTidSaak

(kdi