sabtu, 21 agustus 2010 | media indonesia pertamina … filedari kegiatan csr sekaligus dukungan atas...

1
MINYAK GORENG MURAH: Masyarakat membeli minyak goreng di Bazar Minyak Goreng Murah yang diadakan Sinar Mas bersama Kodam Jaya di Makorem 051 Jababeka, Kamis (19/8). Sinar Mas telah mengadakan bazar minyak goreng murah di berbagai kota sebagai bagian dari kegiatan CSR sekaligus dukungan atas program stabilisasi harga. P T Pertamina (Persero) menggandeng Kuwait Petroleum Internatio- nal Company (KPIC), anak usaha dari Kuwait Pe- troleum Corporation (KPC), untuk rencana pengembangan kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Dalam kesepakatan kerja sama yang diteken Presiden KPIC Hussain Esmaiel dan Corporate SVP Investment Planning and Risk Management Pertamina Feredrick Siahaandi di Kuwait, Kamis (19/8) itu, keduanya se- pakat untuk segera melakukan pre-feasibility dan feasibility study perluasan dan pengembangan kilang tersebut. “MoU-nya sudah diteken Ka- mis lalu di Kuwait. Tahun depan kerja sik sudah akan dimulai, sekitar triwulan satu,” ungkap Menteri Perindustrian MS Hi- dayat seusai acara pembukaan Ritech Expo 2010 di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan feasibility study akan dioptimalkan dalam wak- tu enam bulan karena investor Timur Tengah tersebut meminta untuk mempercepat pemba- ngunan sik. Kemudian pada triwulan IV-2010, Pertamina dan KPIC akan membentuk peru- sahaan patungan untuk kilang minyak tersebut. Menurut Hidayat, pemba- ngunan kilang minyak berka- pasitas sekitar 200 ribu-300 ribu barel per hari tersebut bertujuan menambah kapasitas minyak dalam negeri. KPIC akan me- masok bahan bakar minyak ke kilang tersebut. Sementara itu, produk hasil sulingan minyak bumi, nafta, dari kilang tersebut akan digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia di da- lam negeri. Dalam siaran persnya ke- marin, Vice President Corporate Communications Pertamina Mochammad Harun menga- takan, selain untuk pengem- bangan kapasitas, kedua peru- sahaan sepakat bekerja sama melakukan pemasaran produk yang dihasilkan. Investasi un- tuk operasional kerja sama ini diperkirakan mencapai US$8 miliar-US$9 miliar. Sementara itu, mengenai por- si saham kepemilikan kilang minyak tersebut, Hidayat meng- akui bahwa persoalan terse- but belum dibahas. Namun, ia memperkirakan porsi kepemi- likan saham dari kedua peru- sahaan akan seimbang, 50-50. “Porsi saya belum mengetahui, tapi rasanya equal,” ujarnya. Banten dan Tuban Bukan hanya Kuwait Petro- leum Company yang berminat membangun kilang baru di sini. Tercatat ada dua perusahaan asing lain yang juga meminati investasi kilang di Indonesia. Yakni NIORDC asal Iran yang mau membangun Banten Bay Refinery serta Saudi Aramco yang berminat membangun kilang di Tuban. Hidayat menjelaskan, sete- lah kilang minyak Balongan, Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penana- man Modal (BKPM) juga akan melakukan negosiasi ulang dengan pihak Iran (NIORDC) untuk kepastian harga minyak kilang Banten. Negosiasi awal tertunda karena ketidaksepa- haman soal harga. “Dulu mereka memberikan diskon, tapi bulan lalu saat tim Pertamina ke sana untuk melakukan perundingan mere- ka minta menggunakan harga pasar (market price),” kata Hi- dayat. Selain itu, kapasitas produksi kilang minyak tersebut masih dalam pembahasan. Indonesia menginginkan investor dari Iran dapat memasok 300 ribu barel minyak per hari. Namun, mereka hanya menyanggupi 150 ribu barel per hari. Untuk itu ia telah meminta Kepala BKPM beserta timnya untuk membicarakan ulang mengenai ini. Kalaupun harga- nya menggunakan harga pasar, Hidayat berharap akan bisa mendapatkan minyak dengan hitungan batas pengembalian modal (internal rate of return/ IRR) yang bisa masuk. “IRR-nya minimal 15%, itu kita sudah bisa masuk,” pungkasnya. (Jaz/E-3) marchelo @mediaindonesia.com PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Dana Pensiun Perke- bunan (Dapenbun) akhirnya menyepakati pengambilalihan minimal 76% saham PT Bank Agroniaga Tbk milik Dapenbun. Adapun perjanjian pengikat- an jual beli (PPJB) di antara pihak-pihak terkait tersebut dilakukan pada Kamis (19/8). Demikian diungkapkan pihak Bank Agroniaga dalam laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Pengambilan dilakukan de- ngan mempertimbangkan ma- sih adanya waran seri I yang dimiliki Dapenbun dan pemilik waran seri I lain yang belum dilaksanakan. Pertimbangan juga mengacu kewajiban BRI untuk melakukan penawaran pembelian saham (tender offer) kepada publik sesuai Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Ba- pepam-LK) No IX.H.1 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka. “Dengan demikian, untuk mencapai kepemilikan saham di Agroniaga minimal 76%, para pihak setuju jumlah saham yang akan diambil alih BRI dari Da- penbun sebanyak 3.030.239.023 lembar, atau 88,65% dari total saham perseroan,” jelas pihak Agroniaga. Adapun akta akuisisi pengam- bilalihan akan ditandatangani setelah persyaratan dalam PPJB dan ketentuan sesuai undang- undang yang berlaku telah dipenuhi BRI, Dapenbun, dan Agroniaga. “Setelah akta akui- sisi, pengendalian perseroan akan beralih dari Dapenbun kepada BRI.” Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Basir sempat menge- mukakan harapannya agar akuisisi terhadap Bank Agro- niaga dapat tuntas sebelum kuartal III 2010. BRI sendiri telah menyiapkan kurang lebih Rp2 triliun untuk akuisisi dua bank dalam tahun ini. Selain Bank Agroniaga, bank lain yang diisyaratkan diincar BRI adalah Bank Bukopin. Sementara itu, harga saham PT Bank Agroniaga saat ini di kisaran Rp191 per lembar, atau naik 4,37% dari harga penutupan Kamis (19/8) sore yang berada di posisi Rp183 per lembar. Pada tahun ini, Bank Agronia- ga menargetkan kredit tumbuh 28% menjadi Rp2,55 triliun, dan dana pihak ketiga sebesar 20% menjadi Rp2,9 juta. Dari jum- lah tersebut ditargetkan sektor agrobisnis dapat mencapai 65% dari total portolio bank. (Sha/E-2) Pertamina Gandeng Kuwait Kembangkan Balongan Marchelo Perluasan kilang minyak di Balongan ditujukan untuk menambah kapasitas minyak dalam negeri. MoU sudah diteken Kamis (19/8) di Kuwait. Tahun depan kerja fisik dimulai.” MS Hidayat Menteri Perindustrian Corporate News | 7 SABTU, 21 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengumumkan perolehan laba bersih setelah pajak konsolidasi Rp1,43 triliun untuk semester I 2010, meningkat 65% dari Rp870 miliar yang dicatatkan untuk periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini se- iring percepatan pertumbuhan kredit, khususnya di segmen kredit mass-market dan margin usaha yang stabil. Total kredit Danamon mencapai Rp71.074 miliar pada akhir semester I 2010, tumbuh dari Rp61.586 miliar pada tahun lalu. Dalam kuartal II 2010, kredit Danamon naik 10%, dari Rp64.447 miliar. Kredit mass-market yang meliputi pembiayaan mikro melalui Danamon Simpan Pinjam dan pembiayaan kendaraan bermotor melalui anak perusahaan Adira Finance (Adira), terus menjadi penggerak pertumbuhan kredit Danamon. Dari kiri Direktur Syariah Danamon Herry Hykmanto, Wadirut Danamon Jos Luhukay, Dirut Danamon Henry Ho, dan Direktur Keuangan Vera Eve Lim, berbincang seusai memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin. Danamon Catat Laba Bersih Rp1,43 Triliun SEKILAS INFO DOK SINAR MAS Aqua Tawar Saham Rp500 Ribu PEMEGANG saham publik PT Aqua Golden Misssisipi Tbk (Aqua) kini boleh tersenyum. Pasalnya, manajemen Aqua mengajukan penawaran (tender offer) senilai Rp500 ribu per sa- ham untuk setiap saham Aqua yang dimiliki publik. Dalam surat edaran manaje- men Aqua yang dipublikasikan kemarin, disebutkan harga penawaran Rp500 ribu per saham itu setara dengan harga premium 104,25%. Artinya, harga Rp500 ribu itu 104,25% lebih tinggi daripada harga perdagangan tertinggi saham Aqua pada 90 hari terakhir sebelum 20 Agustus 2010. Harga itu juga 124,76% lebih tinggi daripada hasil penilaian harga wajar, yakni Rp222.460 per saham. Adapun nilai nomi- nal saham Aqua hanya Rp1.000 per lembar. Saat ini, pemegang saham publik perseroan tercatat 5,65% atau setara 743.383 saham de- ngan jumlah pemegang saham 341 pihak. Manajemen Aqua menawarkan membeli saham publik terkait dengan rencana perusahaan air mineral ke- masan itu untuk go private atau menjadi perusahaan tertutup. Sebelumnya, upaya untuk go private setidaknya telah tiga kali dilakukan manajemen Aqua. Pada September 2009, manaje- men Aqua mengajukan harga penawaran saham sebesar Rp450 ribu per lembar. Nilai itu lebih tinggi daripada hasil kalkulasi penilai independen. Saat itu, berdasarkan pe- nilaian KJPP Ruky, Safrudin, dan Rekan, harga saham Aqua hanya Rp200.095 per lembar. Menurut lembaga penilai itu, indikasi nilai wajar atas 100% sa- ham perseroan dan anak usaha per 30 April 2009 Rp2,63 triliun atau Rp200.095 per saham. Harga Rp450 ribu per saham yang ditawarkan manajemen Aqua lebih tinggi 83,82% dari- pada harga perdagangan ter- tinggi di pasar modal selama kurun waktu 90 hari sebelum rencana pengumuman go pri- vate pada September 2009. Da- lam kurun waktu itu, posisi ter- tinggi saham Aqua Rp244.800 per saham. (Ant/E-5) CEO PT Asuransi Cigna, Christine Setyabudhi, dan Chief Mar- keting Ofcer Th Wiryawan berbincang seusai paparan kinerja semester I 2010, di Jakarta, Kamis (19/8). PT Asuransi Cigna men- catat laba sebelum pajak pada semester I/2010 mencapai Rp106,12 miliar, atau naik tajam 108,66% jika dibandingkan dengan tahun lalu, menyusul segmentasi pasar yang terus dikembangkan da- lam upaya menggaet nasabah. Pencapaian tersebut didukung pertumbuhan nasabah menyusul dilakukannya pengembangan dan inovasi produk yang dikemas dengan segmentasi tertentu, terutama yang belum tergarap oleh industri asuransi jiwa selama ini. Pengembangan pasar secara segmentasi itu seperti telah dilakukan pada produk Cigna Second Life, yang secara khusus ditujukan kepada nasabah lanjut usia (lansia), dengan umur di atas 50 tahun. Meski baru diluncurkan sekitar satu bulan yang lalu, produk tersebut saat ini sudah mencatatkan sebanyak 200 nasabah baru dengan rata-rata premi sekitar Rp850 ribu. Asuransi Cigna Garap Segmen Lansia BRI Ambil Alih 76% Saham Agroniaga MI/USMAN Sofyan Basir Direktur Utama BRI DOK DANAMON MI/AGUNG

Upload: hoangnhi

Post on 30-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SABTU, 21 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Pertamina … filedari kegiatan CSR sekaligus dukungan atas program ... (KPC), untuk rencana pengembangan ... PT Bank Rakyat Indonesia Tbk

MINYAK GORENG MURAH: Masyarakat membeli minyak goreng di Bazar Minyak Goreng Murah yang diadakan Sinar Mas bersama Kodam Jaya di Makorem 051 Jababeka, Kamis (19/8). Sinar Mas telah mengadakan bazar minyak goreng murah di berbagai kota sebagai bagian dari kegiatan CSR sekaligus dukungan atas program stabilisasi harga.

PT Pertamina (Persero) menggandeng Kuwait Petroleum Internatio-nal Company (KPIC),

anak usaha dari Kuwait Pe-troleum Corporation (KPC), untuk rencana pengembangan kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Dalam kesepakatan kerja sama yang diteken Presiden KPIC Hussain Esmaiel dan Corporate SVP Investment Planning and Risk Management Pertamina Feredrick Siahaandi di Kuwait, Kamis (19/8) itu, keduanya se-pakat untuk segera melakukan pre-feasibility dan feasibility study

perluasan dan pengembangan kilang tersebut.

“MoU-nya sudah diteken Ka-mis lalu di Kuwait. Tahun depan kerja fi sik sudah akan dimulai, sekitar triwulan satu,” ungkap Menteri Perindustrian MS Hi-dayat seusai acara pembukaan Ritech Expo 2010 di Jakarta, kemarin.

Ia mengatakan feasibility study akan dioptimalkan dalam wak-tu enam bulan karena investor Timur Tengah tersebut meminta untuk mempercepat pemba-ngunan fi sik. Kemudian pada triwulan IV-2010, Pertamina dan KPIC akan membentuk peru-sahaan patungan untuk kilang minyak tersebut.

Menurut Hidayat, pemba-ngunan kilang minyak berka-pasitas sekitar 200 ribu-300 ribu barel per hari tersebut bertujuan menambah kapasitas minyak dalam negeri. KPIC akan me-masok bahan bakar minyak ke kilang tersebut. Sementara itu, produk hasil sulingan minyak bumi, nafta, dari kilang tersebut akan digunakan sebagai bahan

baku industri petrokimia di da-lam negeri.

Dalam siaran persnya ke-marin, Vice President Corporate Communications Pertamina Mochammad Harun menga-takan, selain untuk pengem-bangan kapasitas, kedua peru-sahaan sepakat bekerja sama melakukan pemasaran produk yang dihasilkan. Investasi un-tuk operasional kerja sama ini diperkirakan mencapai US$8 miliar-US$9 miliar.

Sementara itu, mengenai por-si saham kepemilikan kilang

mi nyak tersebut, Hidayat meng-akui bahwa persoalan terse-but belum dibahas. Namun, ia memperkirakan porsi kepemi-likan saham dari kedua peru-sahaan akan seimbang, 50-50. “Porsi saya belum mengetahui, tapi rasanya equal,” ujarnya.

Banten dan TubanBukan hanya Kuwait Petro-

leum Company yang berminat membangun kilang baru di sini. Tercatat ada dua perusahaan asing lain yang juga meminati investasi kilang di Indonesia. Yakni NIORDC asal Iran yang mau membangun Banten Bay Refinery serta Saudi Aramco yang berminat membangun kilang di Tuban.

Hidayat menjelaskan, sete-lah kilang minyak Balongan, Kementerian Perindustrian dan Badan Koordinasi Penana-man Modal (BKPM) juga akan melakukan negosiasi ulang dengan pihak Iran (NIORDC) untuk kepastian harga minyak kilang Banten. Negosiasi awal tertunda karena ketidaksepa-

haman soal harga. “Dulu mereka memberikan

diskon, tapi bulan lalu saat tim Pertamina ke sana untuk melakukan perundingan mere-ka minta menggunakan harga pasar (market price),” kata Hi-dayat.

Selain itu, kapasitas produksi kilang minyak tersebut masih dalam pembahasan. Indonesia menginginkan investor dari Iran dapat memasok 300 ribu barel minyak per hari. Namun, mereka hanya menyanggupi 150 ribu barel per hari.

Untuk itu ia telah meminta Kepala BKPM beserta timnya untuk membicarakan ulang mengenai ini. Kalaupun harga-nya menggunakan harga pasar, Hidayat berharap akan bisa mendapatkan minyak dengan hi tungan batas pengembalian modal (internal rate of return/IRR) yang bisa masuk. “IRR-nya minimal 15%, itu kita sudah bisa masuk,” pungkasnya. (Jaz/E-3)

[email protected]

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan Dana Pensiun Perke-bunan (Dapenbun) akhirnya menyepakati pengambilalihan minimal 76% saham PT Bank Agroniaga Tbk milik Dapenbun. Adapun perjanjian pengikat-an jual beli (PPJB) di antara pi hak-pihak terkait tersebut di lakukan pada Kamis (19/8). Demikian diungkapkan pihak Bank Agroniaga dalam laporan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), ke marin.

Pengambilan dilakukan de-ngan mempertimbangkan ma-sih adanya waran seri I yang dimiliki Dapenbun dan pemilik waran seri I lain yang belum di laksanakan. Pertimbangan ju ga mengacu kewajiban BRI

untuk melakukan penawaran pembelian saham (tender offer) kepada publik sesuai Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Ba-pepam-LK) No IX.H.1 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka.

“Dengan demikian, untuk mencapai kepemilikan saham

di Agroniaga minimal 76%, para pihak setuju jumlah saham yang akan diambil alih BRI dari Da-penbun sebanyak 3.030.239.023 lembar, atau 88,65% dari total saham perseroan,” jelas pihak Agroniaga.

Adapun akta akuisisi pengam-bilalihan akan ditandatangani setelah persyaratan dalam PPJB dan ketentuan sesuai undang-undang yang berlaku telah di penuhi BRI, Dapenbun, dan Agroniaga. “Setelah akta akui-sisi, pengendalian perseroan akan beralih dari Dapenbun ke pada BRI.”

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Basir sempat menge-mukakan harapannya agar akuisisi terhadap Bank Agro-niaga dapat tuntas sebelum

kuartal III 2010. BRI sendiri te lah menyiapkan kurang lebih Rp2 triliun untuk akuisisi dua bank dalam tahun ini. Selain Bank Agroniaga, bank lain yang diisyaratkan diincar BRI adalah Bank Bukopin.

Sementara itu, harga saham PT Bank Agroniaga saat ini di kisaran Rp191 per lembar, atau naik 4,37% dari harga pe nutupan Kamis (19/8) sore yang berada di posisi Rp183 per lembar.

Pada tahun ini, Bank Agronia-ga menargetkan kredit tumbuh 28% menjadi Rp2,55 triliun, dan dana pihak ketiga sebesar 20% menjadi Rp2,9 juta. Dari jum-lah tersebut ditargetkan sektor agrobisnis dapat mencapai 65% dari total portofi lio bank. (Sha/E-2)

Pertamina Gandeng KuwaitKembangkan Balongan

Marchelo

Perluasan kilang minyak di Balongan ditujukan untuk menambah kapasitas minyak dalam negeri.

MoU sudah diteken Kamis (19/8) di Kuwait. Tahun depan kerja fisik dimulai.”

MS HidayatMenteri Perindustrian

Corporate News | 7SABTU, 21 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengumumkan perolehan laba bersih setelah pajak konsolidasi Rp1,43 triliun untuk semester I 2010, meningkat 65% dari Rp870 miliar yang dicatatkan untuk periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini se-iring percepatan pertumbuhan kredit, khususnya di segmen kredit mass-market dan margin usaha yang stabil. Total kredit Danamon mencapai Rp71.074 miliar pada a khir semester I 2010, tumbuh dari Rp61.586 miliar pada tahun lalu. Dalam kuartal II 2010, kredit Danamon naik 10%, dari Rp64.447 miliar. Kredit mass-market yang meliputi pembiayaan mikro melalui Danamon Simpan Pinjam dan pembiayaan kendaraan bermotor melalui anak perusahaan Adira Finance (Adira), terus menjadi penggerak pertumbuhan kredit Danamon. Dari kiri Direktur Syariah Danamon Herry Hykmanto, Wadirut Danamon Jos Luhukay, Dirut Danamon Henry Ho, dan Direktur Keuangan Vera Eve Lim, berbincang seusai memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin.

Danamon Catat Laba Bersih Rp1,43 Triliun

SEKILAS INFO

DOK SINAR MAS

Aqua Tawar Saham Rp500 RibuPEMEGANG saham publik PT Aqua Golden Misssisipi Tbk (Aqua) kini boleh tersenyum. Pasalnya, manajemen Aqua mengajukan penawaran (tender offer) senilai Rp500 ribu per sa-ham untuk setiap saham Aqua yang dimiliki publik.

Dalam surat edaran manaje-men Aqua yang dipublikasikan kemarin, disebutkan harga penawaran Rp500 ribu per saham itu setara dengan harga premium 104,25%. Artinya, harga Rp500 ribu itu 104,25% lebih tinggi daripada harga

perdagangan tertinggi saham Aqua pada 90 hari terakhir sebelum 20 Agustus 2010.

Harga itu juga 124,76% lebih tinggi daripada hasil penilaian harga wajar, yakni Rp222.460 per saham. Adapun nilai nomi-nal saham Aqua hanya Rp1.000 per lembar.

Saat ini, pemegang saham publik perseroan tercatat 5,65% atau setara 743.383 saham de-ngan jumlah pemegang saham 341 pihak. Manajemen Aqua menawarkan membeli saham publik terkait dengan rencana

perusahaan air mineral ke-masan itu untuk go private atau menjadi perusahaan tertutup.

Sebelumnya, upaya untuk go private setidaknya telah tiga kali dilakukan manajemen Aqua. Pada September 2009, manaje-men Aqua mengajukan harga penawaran saham sebesar Rp450 ribu per lembar. Nilai itu lebih tinggi daripada hasil kalkulasi penilai independen.

Saat itu, berdasarkan pe-nilaian KJPP Ruky, Safrudin, dan Rekan, harga saham Aqua hanya Rp200.095 per lembar.

Menurut lembaga penilai itu, indikasi nilai wajar atas 100% sa-ham perseroan dan anak usaha per 30 April 2009 Rp2,63 triliun atau Rp200.095 per saham.

Harga Rp450 ribu per saham yang ditawarkan manajemen Aqua lebih tinggi 83,82% dari-pada harga perdagangan ter-tinggi di pasar modal selama kurun waktu 90 hari sebelum rencana pengumuman go pri-vate pada September 2009. Da-lam kurun waktu itu, posisi ter-tinggi saham Aqua Rp244.800 per saham. (Ant/E-5)

CEO PT Asuransi Cigna, Christine Setyabudhi, dan Chief Mar-keting Offi cer Th Wiryawan berbincang seusai paparan kinerja semester I 2010, di Jakarta, Kamis (19/8). PT Asuransi Cigna men-catat laba sebelum pajak pada semester I/2010 mencapai Rp106,12 miliar, atau naik tajam 108,66% jika dibandingkan dengan tahun lalu, menyusul segmentasi pasar yang terus dikembangkan da-lam upaya menggaet nasabah. Pencapaian tersebut didukung pertumbuhan nasabah menyusul dilakukannya pengembangan dan inovasi produk yang dikemas dengan segmentasi tertentu, terutama yang belum tergarap oleh industri asuransi jiwa selama ini. Pengembangan pasar secara segmentasi itu seperti telah dilakukan pada produk Cigna Second Life, yang secara khusus ditujukan kepada nasabah lanjut usia (lansia), dengan umur di atas 50 tahun. Meski baru diluncurkan sekitar satu bulan yang lalu, produk tersebut saat ini sudah mencatatkan sebanyak 200 nasabah baru dengan rata-rata premi sekitar Rp850 ribu.

Asuransi Cigna Garap Segmen Lansia

BRI Ambil Alih 76% Saham Agroniaga

MI/USMAN

Sofyan BasirDirektur Utama BRI

DOK DANAMON

MI/AGUNG