s k r i p s irepository.uinjambi.ac.id/155/1/ses141257 dedeh ratna...dan berguna bagi nusa, bangsa....

130
EFEKTIVITAS FINTECH OFFICE BANK INDONESIA DALAM MANAJEMEN RISIKO DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN UNTUK KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Oleh: DEDEH RATNA SARI NIM: SES141257 KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018 M/1440 H

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

EFEKTIVITAS FINTECH OFFICE BANK INDONESIA DALAM

MANAJEMEN RISIKO DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

UNTUK KELANCARAN SISTEM PEMBAYARAN

S K R I P S I

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

Oleh:

DEDEH RATNA SARI

NIM: SES141257

KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2018 M/1440 H

Page 2: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

ii

Pernyataan

Page 3: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

iii

Nota Dinas

Page 4: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

iv

Pengesahan

Page 5: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

v

MOTTO

يَا مَعْشَزَ الْجِهِّ وَالْإِوْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَىْفُذُوا مِهْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ

فَاوْفُذُوا لَا تَىْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ ۚ

Artinya:

Wahai golongan jin dan manusia! jika kamu sanggup menembus

(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan

mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). 86

86

Q.S. Ar-Rahman (55) : 33.

Page 6: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

vi

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur atas karunia-Mu Ya Allah

Dengan penuh kerendahan hati kupersembahkan karya ini

teruntuk kedua orang tuaku yang tercinta: Ibunda (Yoyoh Rodiah) dan

Ayahanda (Suhermanto), terimakasih atas kasih sayang dan dukungan serta doa dan motivasi

yang paling berharga dalam hidup saya. Semoga Allah SWT

selalu melimpahkan nikmat kesehatan, rezeki dan kesejahteraan.

Teruntuk adikku (Silvia Nabilah), gapailah cita-citamu setinggi langit.

Semoga kelak menjadi anak yang sholehah, berbakti kepada kedua orang tua

dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama.

Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

Dosen Pembimbing I (Bapak Drs. Muhammad Ismail, M.Ag.) dan

Dosen Pembimbing II (Ibu G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy.)

yang senantiasa sabar membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Serta ucapan terimakasih juga kepada Bapak Addiarahman, S.HI.,M.SI.

Semoga kebaikan Bapak Ibu Dosen Pembimbing dibalas oleh Allah SWT.

Untuk sahabatku tercinta yang tergabung dalam komunitas penerima beasiswa Bank

Indonesia GenBI Jambi tahun 2017 dan teman-teman Kelompok Studi Ekonomi Islam

(KSEI) Al-Fath Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi serta Komunitas Duta Baca Provinsi Jambi tahun 2018, kalian

adalah orang-orang luar biasa yang sangat menginspirasi dan memberikan motivasi.

Semoga kita semua dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Terimakasih juga saya ucapkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam

kesuksesan di hidup saya, mohon maaf tidak dapat saya sebutkan satu-persatu. Semoga Allah

SWT senantiasa membalas kebaikan kalian semua.

Teruntuk semua teman-teman di kampus terimakasih atas suka citanya.

Semoga kita semua menjadi orang-orang yang sukses.

Aamiin.

Page 7: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

vii

ABSTRAK

Financial technology (fintech) terbukti membawa manfaat dan potensi risiko yang

apabila tidak dimanajemen dengan baik dapat mengganggu kelancaran sistem

pembayaran. Oleh sebab itu, skripsi ini bertujuan untuk mengungkapkan kinerja

dan efektivitas Fintech Office Bank Indonesia dalam manajemen risiko dan

perlindungan konsumen untuk kelancaran sistem pembayaran. Metode

pengumpulan data kualitatif deskriptif ini melalui wawancara, observasi dan

dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, manajemen kinerja Fintech Office BI

terdiri dari perencanaan yang dilaksanakan melalui empat fungsi yakni, fungsi

katalisator atau fasilitator, fungsi business intelligence, fungsi asesmen, fungsi

koordinasi dan komunikasi. Sedangkan dari sisi pengelolaan Bank Indonesia

mengelola regulatory sandbox sebagai wahana uji coba terbatas bagi

penyelenggara fintech khusus yang berkaitan dengan sistem pembayaran.

Kemudian Bank Indonesia dinilai mampu menghimpun 21 perusahaan

penyelenggara fintech berkaitan dengan sistem pembayaran, 6 fintech pendukung

pasar, 3 fintech penyelenggara penunjang dan 1 penyelenggara fintech di

regulatory sandbox. Efektivitas Fintech Office BI didukung oleh faktor integrasi

dan adaptasi, yaitu kemampuan mengadakan sosialisasi dan komunikasi melalui

empat tahap yakni edukasi, konsultasi, fasilitasi dan pengawasan serta enam

metode pendekatan melalui mentoring, capacity building, connecting, swing, slide

dan sandbox. Namun disisi lain, efektivitas Fintech Office BI terkendala dalam

pencapain tujuan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya batasan waktu tertentu

dalam rangka mencapai visi dan misi, serta rencana jangka panjang dan jangka

pendek yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: Efektivitas, Fintech Office Bank Indonesia, Manajemen Risiko,

Perlindungan Konsumen, Kelancaran Sistem Pembayaran.

Page 8: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Wata’ala yang mana dalam penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan

kesehatan dan kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di

samping itu, tidak lupa pula iringan shalawat serta salam penulis sampaikan

kepada junjungan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam.

Skripsi ini dengan judul: Efektivitas Fintech Office Bank Indonesia

dalam Manajemen Risiko dan Perlindungan Konsumen Untuk Kelancaran

Sistem Pembayaran. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) program studi Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

Pada kesempatan ini dengan setulus hati penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr. H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. Subhan, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. Rafidah, S.E., M.E.I. selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E.,

M.E. selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Halimah Dja’far, S.Ag, M.Fil.I. selaku

Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dr. Sucipto, S.Ag., MA dan G.W.I. Awal Habibah, M.E.Sy. selaku Ketua dan

Sekretaris program studi Ekonomi Syaiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Drs. Muhammad Ismail, M.Ag. selaku Pembimbing I dan G.W.I. Awal

Habibah, M.E.Sy. selaku Pembimbing II, terimakasih atas arahan dan

bimbingannya semoga Allah senantiasa membalas kebaikannya.

Page 9: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

ix

6. Bapak dan Ibu dosen serta Asisten dosen yang telah memberikan materi

perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan pelayanan dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu narasumber atau informan yang telah bersedia memberikan

data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat sehingga skripsi ini

diselesaikan dengan baik.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

Terimakasih atas jasa yang telah kalian berikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal kebajikan kalian

semua dinilai oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Di samping itu, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Maka dari itu, apabila terdapat kesalahan, mohon dimaafkan.

Sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun supaya bisa menjadi catatan

untuk kedepan yang lebih baik. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi

penelitian selanjutnya.

Jambi, 25 Oktober 2018

Penulis,

Dedeh Ratna Sari

NIM: SES141257

Page 10: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERNYATAAN ii

NOTA DINAS iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN iv

MOTTO v

PERSEMBAHAN vi

ABSTRAK vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI x

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR SINGKATAN xv

DAFTAR ISTILAH xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Batasan Masalah 6

D. Tujuan Penelitian 6

E. Manfaat Penelitian 7

F. Kerangka Teori 8

G. Tinjauan Pustaka 21

H. Kerangka Pemikiran 24

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian 25

B. Objek dan Waktu Penelitian 25

C. Unit Analisis 26

D. Jenis dan Sumber Data 27

E. Instrumen Pengumpulan Data 28

Page 11: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xi

F. Teknik Analisis Data 29

G. Sistematika Penulisan 32

H. Operasionalisasi Konsep 32

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Fintech di Indonesia 35

B. Kedudukan Fintech dalam Sistem Keuangan 39

a) Peluang 39

b) Tantangan 40

C. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran 42

D. Sharia Compliant Financial Technology 45

a) Larangan Utama dalam Transaksi Keuangan Syariah 45

b) Implementasi Fintech dalam Sharia Compliant 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Manajemen Kinerja Fintech Office Bank Indonesia 49

a) Perencanaan Kinerja Fintech Office BI 49

b) Pengelolaan Kinerja Fintech Office BI 54

c) Penilaian Kinerja Fintech Office BI 61

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Fintech

Office Bank Indonesia dalam Manajemen Risiko dan

Perlindungan Konsumen Untuk Kelancaran Sistem

Pembayaran 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 80

B. Saran 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 12: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Data Sektor Fintech di Indonesia 4

Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Penelitian

24

Gambar 2.1 Komponen dalam Analisis Data 30

Gambar 4.1 Alur Pengaturan Bagi Penyelenggara Fintech 57

Gambar 4.2 Alur Perlindungan Konsumen 60

Page 13: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Penduduk Berumur Lima Tahun ke Atas

yang Mengakses Internet Menurut Jenis Kelamin di

Provinsi Jambi Tahun 2017 2

Tabel 1.2 Hasil Penelitian Terdahulu 22

Tabel 2.1 Operasionalisasi Konsep 33

Tabel 3.1 Jumlah Perusahaan Fintech di Indonesia 38

Tabel 3.2 Market Size Fintech di Indonesia, 2013-2016 38

Tabel 4.1 Penyelenggara Fintech Berkaitan dengan Sistem

Pembayaran 62

Tabel 4.2 Penyelenggara Fintech Berkaitan dengan Pendukung

Pasar 66

Tabel 4.3 Penyelenggara Fintech Berkaitan dengan

Penyelenggara Penunjang 68

Tabel 4.4 Penyelenggara Fintech Terdaftar di Regulatory

Sandbox 69

Tabel 4.5 Indikator Efektivitas Fintech Office BI 74

Page 14: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Informan

Lampiran 2 : Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Lampiran 3 : Lampiran Wawancara

Lampiran 4 : Lampiran Observasi dan Data Sekunder

Lampiran 5 : Lampiran Dokumentasi

Page 15: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xv

DAFTAR SINGKATAN

AI : Artificial Intelligence

AFI : Asosiasi Fintech Indonesia

AAOIFI : Accounting Organization for Islamic Financial Institutions

APJII : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

APMK : Alat Pembayaran Menggunakan Kartu

ATM : Anjungan Tunai Mandiri

BBM : BlackBerry Messenger

BI : Bank Indonesia

BI-RTGS : Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement

BI-SSSS : Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System

BCA : Bank Central Asia

BPSK : Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen

DPS : Dewan Pengawas Syariah

DSN : Dewan Syariah Nasional

e-commerce : electronic commerce

e-wallet : electronic walet

e-money : electronic money

Fintech : Financial technology

FSB : Financial Stability Board

GCI : Gift Card Indonesia

GPN : Gerbang Pembayaran Nasional

KI : Keuangan Inklusif

KPR : Kredit Perumahan Rakyat

Page 16: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xvi

LA : Layanan Administrasi

LSB : Lembaga Selain Bank

P2P : Peer to Peer

PADG : Peraturan Anggota Dewan Gubernur

PBI : Peraturan Bank Indonesia

PTF : Penyelenggara Teknologi Finansial

PMN : Pusat Mediasi Nasional

POJK : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

PLTM : Produk, Layanan, Teknologi dan Model

PUR : Pengelolaan Uang Rupiah

SP : Sistem Pembayaran

SPN : Sistem Pembayaran Nasional

UKM : Usaha Kecil dan Menengah

UMKM : Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

UUPK : Undang-Undang Perlindungan Konsumen

Page 17: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xvii

DAFTAR ISTILAH

A

Acceleration : Upaya percepatan yang digunakan dalam uji coba

fintech di regulatory sandbox

Arbitrase : Cara penyelesaian suatu sengketa perdata diluar

peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian

yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang

bersengketa

Assesment : Istilah yang digunakan Bank Indonesia untuk

memantau dan memetakan potensi, manfaat serta

risiko inovasi model bisnis dan produk yang

ditawarkan sebagai dasar bagi perumusan kebijakan

B

Base of guidelines : Basis pedoman

BI-RTGS (Real Time

Gross Settlement)

: Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran

yang dilakukan pertransaksi dan bersifat real-time,

dimana rekening peserta dapat di debit atau di kredit

berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah

pembayaran dan penerimaan pembayaran

BI- SSSS (Scripless

Securities Settlement

System)

: Sarana transaksi dengan Bank Indonesia termasuk

penatausahaan surat berharga secara elektronk dan

terhubung langsung antara peserta, penyelenggara

san sistem BI-RTGS

Branchless Banking : Suatu kegiatan layanan perbankan atau layanan

keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui

jaringan kantor, namun melalui kerjasama dengan

pihak lain dan perlu di dukung dengan penggunaan

sarana teknologi informasi

Bussiness Intelligent : Suatu kegiatan untuk memberikan update dari hasil

kajian dan pertemuan termasuk dengan kementerian

dan otoritas serta lembaga internasional

C

Page 18: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xviii

Capacity Building : Kegiatan pengembangan keahlian yang dilakukan

Bank Indonesia melalui workshop dan talkshow

Capital Raising : Penyediaan modal

Comparison Site : Mengumpulkan dan mengoleksi data finansial untuk

dijadikan referensi oleh pengguna

Corporate Plan : Rencana perusahaan untuk memelihara tingkat

profitabilitas dan tingkat kesehatan bank

Cross Border : Antar negara

Crowdfunding : Penggalangan dana seperti untuk mendanai sebuah

karya, membantu korban bencana dan lainnya.

Dengan adanya fintech, penggalangan dana dapat

dilakukan secara online, sehingga penggalangan

akan lebih mudah dan efisien

Customer : Pelanggan

Cyber Risk : Risiko keamanan data

D

Disruptive : Ancaman akibat perubahan yang secara drastis

mengubah sendi-sendi dasar lingkungan organisasi

bisnis

Demand Side : Kekuatan Permintaan

E

e-commerce : Perdagangan malalui elektronik

e-money / Digital

Cash

: Uang elektronik berbasis server yang memanfaatkan

teknologi aplikasi di handphone dan USSD, atau

disebut sebagai uang tunai di handphone, dimana

penggunanya dapat melakukan transaksi tanpa harus

melakukan pembukaan rekening ke bank

Equal Treatment : Salah satu prinsip bagi penyelenggara fintech untuk

memberikan kesetaraan atau perlakuan yang sama

kepada setiap konsumen

Page 19: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xix

e-wallet : Uang elektronik atau dompet elektronik

F

Financial

Aggregator

: Pembanding produk keuangan

Financial Education : Edukasi keuangan untuk peningkatkan literasi

keuangan

Financial Planning : Perencanaan keuangan yang ditawarkan oleh fintech

Fintech : Inovasi di bidang jasa finansial yaitu penggunaan

teknologi dalam sistem keuangan yang

menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan atau

model bisnis baru

Fintech Office BI : Suatu wadah yang resmikan oleh Bank Indonesia

untuk melakukan asesmen, mitigasi risiko, dan

evaluasi atas model bisnis dan produk atau layanan

dari fintech, serta inisiator riset terkait kegiatan

layanan keuangan berbasis teknologi

Forward Looking : Salah satu prinsip bagi penyelenggara fintech untuk

selalu mempertimbangkan potensi pengembangan ke

depan agar lebih memberikan manfaat kepada

masyarakat

Fraud : Kecurangan

G

Gift Card Indonesia : Metode pembayaran atau pemberian hadiah dari satu

pihak ke pihak lain melalui kartu

Go-Pay : Salah satu aplikasi pembayaran pada perusahaan jasa

Gojek

H

Hustler Worksop : Lokakarya yang dilakukan untuk membahas bisnis

Hacker : Peretas, pencuri data

I

Page 20: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xx

Involvement : Salah satu prinsip dari empat sifat utama menurut

Denison yaitu keterlibatan anggota-anggota

organisasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

Intermediary : Lembaga perantara

K

Keuangan Inklusif : Suatu bentuk layanan keuangan yang ditujukan

kepada masyarakat untuk memanfaatkan produk dan

jasa keuangan formal

L

Lending : Layanan peminjaman yang diberikan fintech

Linkage : Keterkaitan

M

Market Agregator : Pembanding produk keuangan, dimana fintech akan

mengumpulkan dan mengoleksi data finansial untuk

dijadikan referensi oleh pengguna

Market Support : Pendukung pasar

Mobile Payments : Cara pembayaran dengan menggunakan ponsel

sebagai sarana

N

New Entrants : Pendatang baru

O

One Stop Services : Merupakan program Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PTSP)

Online : Suatu keadaan yang terhubung dengan internet

P

Payment : Pembayaran

Payment Gateway : Layanan pedagang yang disediakan oleh penyedia

layanan aplikasi e-commarce yang mengotorisasi

kartu kredit atau pemrosesan pembayaran langsung

Page 21: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

xxi

untuk e-bisnis dan pengecer online

Peer to Peer (P2P)

Lending Platform

: Sebuah layanan dari aplikasi fintech yang sangat

membantu masyarakat UMKM sehingga mereka

dapat meminjam dana dengan mudah walaupun

mereka belum memiliki rekening di bank

Personal of

Financial Planning

: Suatu proses dimana seorang individu berusaha

untuk memenuhi tujuan finansialnya melalui

perencanaan keuangan yang komprehensif

Platform : Sebuah aplikasi atau software yang disediakan oleh

fintech.

R

Regulatory Sandbox : Ruang uji coba terbatas untuk penyelenggara fintech

Risk and Investment

Management

: Penyedia layanan manajemen investasi dan risiko

oleh penyelenggara fintech

S

Settlement : Sistem penyelesaian

Startup : Perusahaan rintisan merujuk pada semua perusahaan

yang belum lama beroperasi

Sharia Complaint : Kepatuhan Syariah

Supply Demand : Kekuatan penawaran

V

Virtual Currency : Uang digital yang diterbitkan oleh pihak selain

otoritas moneter yang diperoleh dengan cara mining,

pembelian, atau transfer pemberian (reward). Uang

jenis ini bukan merupakan alat pembayaran yang sah

di Indonesia. Seperti Bitcoin dan BlackCoin.

Page 22: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembahasan mengenai teknologi pada aspek finansial sudah tidak asing

lagi. Hingga saat ini dikenal istilah fintech (financial technology). Fintech

merupakan penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan

produk, layanan, teknologi, dan atau model bisnis baru.87

Banyak perusahaan

fintech yang hadir di Indonesia, seperti Amartha yang menyediakan jasa peer to

peer (P2P) lending platform dengan sasaran spesifik UMKM. Kemudian Doku,

yang menyediakan platform pembayaran online untuk berbagai jenis layanan

seperti transfer uang sesama pengguna Doku Wallet, pembayaran pulsa, premi

asuransi, dan berbagai pilihan lainnya, serta yang populer di masyarakat yakni

Go-Pay, layanan jasa pembayaran di bawah perusahaan Gojek.88

Berdasarkan data survei dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia) menyebutkan bahwa peringkat pertama pengguna internet terbesar di

Indonesia saat ini berada di pulau Jawa, dan pulau Sumatera berada di posisi kedua

dengan jumlah 20,75 juta jiwa atau 15,7 persen.89

Untuk di Provinsi Jambi khususnya,

data pada tahun 2017 menunjukkan bahwa angka tertinggi penduduk berumur lima tahun

ke atas yang mengakses internet termasuk Facebook, Twitter, BBM, dan Whatsapp dalam

tiga bulan terakhir menurut jenis kelamin di Provinsi Jambi yakni sebesar 27,87 persen

diakses oleh laki-laki dan 25,43 persen diakses

87Bank Indonesia, Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Teknologi Finansial, hlm.

11, Disampaikan dalam acara Marketing week.com, di Jakarta, tanggal 3 Mei 2017. 88

Fauzi Maulana Hakim dan Almi Nibach Mauludila, Perkembangan Financial

Technology dan Dasar Hukumnya di Indonesia, (Jawa Barat: GenBI, 2017), hlm. 18. 89

Tim APJII, “Saatnya Jadi Pokok Perhatian Pemerintah dan Industri”, Buletin APJII

(Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), Edisi 05 November 2016. hlm. 1.

Page 23: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

2

oleh perempuan di wilayah perkotaan dan perdesaan, sebagaimana data yang disajikan

pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Persentase Penduduk Berumur Lima Tahun ke Atas yang Mengakses Internet Menurut

Jenis Kelamin di Provinsi Jambi Tahun 2017.

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi90

Demi menjaga pesatnya penggunaan teknologi di Indonesia, maka perlu adanya

peran dari banyak pihak, termasuk pemerintah. Melalui Menteri Keuangan, Sri Mulyani

mengatakan bahwa pemerintah sangat mendukung pengembangan teknologi karena

kehadiran Fintech membuat biaya yang harus dikeluarkan menjadi lebih kecil, efisien,

dan risiko yang tidak terlalu besar. Namun, Sri juga mengatakan bahwa ini merupakan

90

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi

2017, katalog: 4101001.15. hlm. 226.

Page 24: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

3

tantangan bagi perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang masih menggunakan

model bisnis yang lama.91

Namun hal tersebut bertentangan dengan pendapat dari Manajer Unit Pengawasan

Sistem Pembayaran (SP), Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) dan Keuangan Inklusif (KI)

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, bahwa Fintech dikhawatirkan dapat

mengganggu stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan kelancaran sistem

pembayaran yang merupakan tugas dan fungsi Bank Indonesia.92

Selain itu, Cristensen

juga mengungkapkan bahwa teknologi dan inovasi bisnis yang dihasilkan sekarang telah

mengubah secara drastis sendi-sendi dasar dan lingkungan organisasi bisnis tersebut.

Inovasi semacam ini disebut “disruptive”.93

Inovasi disruptif biasanya mengambil segmen

pasar tertentu yang kurang diminati atau dianggap kurang penting bagi penguasa pasar,

namun inovasinya mampu meredefinisi sistem atau pasar yang sudah eksis.94

Terbukti

bahwa internet sekarang hampir meluluhlantakan beberapa industri seperti, industri

percetakan ensiklopedia dan biro perjalanan akibat kehadiran jasa pengganti yang tersedia

di internet.95

Untuk menghadapi gencarnya inovasi pada penggunaan internet tersebut, Bank

Indonesia (BI) telah berinisiatif meluncurkan Fintech Office BI pada hari Senin, 14

November 2016. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mendukung pengembangan

91

Miftah Ardhian, “Presiden Dorong Teknologi Finansial Buat Transaksi Keuangan”,

https://katadata.co.id/berita/2016/08/30/presiden-dorong-teknologi-finansial-buat-transaksi-keuang

an, akses 12 Januari 2018. 92

Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manajer Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Tentang Risiko Kehadiran Fintech Bagi Bank

Indonesia, 27 Februari 2018. 93

Kenneth C. Loudon dan Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen Mengelola

Perusahaan Digital, (Jakarta: Salemba Empat, 2015), hlm. 91. 94Nofie Iman, Financial Technology dan Lembaga Keuangan, disampaikan dalam acara

Gathering Mitra Linkage Bank Syariah Mandiri, di Hotel Grand Aston Yogyakarta pada 22 November 2016, https://docplayer.info/31194120-financial-technology-dan-lembaga-keuang an.html, akses 27 Februari 2018.

95Kenneth C. Loudon dan Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen ..., hlm. 102.

Page 25: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

4

fintech atau industri kreatif dengan layanan keuangan berbasis teknologi informasi.96

Respon BI terhadap perkembangan teknologi finansial ini juga tertuang pada PBI Nomor

19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial, dan PADG Nomor

19/14/PADG/2017 Tentang Ruang Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi

Finansial serta PADG Nomor 19/15/PADG/2017 Tentang Tata Cara Pendaftaran,

Penyampaian Informasi, dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi Finansial.97

Berdasarkan data Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di

Indonesia pada tahun 2017, fintech lebih banyak di dominasi oleh sektor pembayaran atau

payment seperti pada gambar berikut:

Gambar 1.1

Data Sektor Fintech Di Indonesia

Sumber : Asosiasi Fintech Indonesia dan OJK98

Data di atas menjelaskan bahwa sektor pembayaran atau payment jumlahnya

lebih besar yaitu 43%, sedangkan agregator sebesar 13%. Landing sebesar 17%,

96

Fajar Febrianto, “BI Luncurkan Fintech Office”, https://bisnis.tempo.co/read/819992/

bi-luncurkan-Fintech-office, akses 28 Februari 2018. 97

Bank Indonesia, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Penerbitan PBI

No. 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial, hlm. 1, Disampaikan dalam

acara sosialisasi dengan jajaran Humas dan Penyelenggara Teknologi Finansial di Jakarta, tanggal

8 Desember 2017. 98Muliaman D. Hadad, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Financial Technology (Fintech) di

Indonesia, hlm.7, Disampaikan dalam acara kuliah umum dengan jajaran Civitas Akademika Indonesia Banking School (IBS) di Jakarta, Tanggal 2 Juni 2017. http://www.ibs.ac.id/img/doc/

MDH%20-%20Fintech%20IBS%20June%202017.pdf, akses 10 Januari 2018.

43%

13%

17%

8%

8% 11%

Sektor Fintech di Indonesia Payment

Agregator

Landing

Crowdfunding

Personal or Financial planning

others

Page 26: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

5

crowdfunding sebesar 8,15% dan sisanya berbentuk personal or financial planning

sebesar 8,15% dan lain-lain sebesar 11,11%. Berdasarkan besarnya persentase payment

pada sektor Fintech di Indonesia, maka dalam hal ini peneliti tertarik untuk melakukan

mengenai fintech yang berkaitan dengan sistem pembayaran.99

Besarnya jumlah fintech yang bergerak pada sistem pembayaran belum sebanding

dengan jumlah fintech yang terdaftar di Bank Indonesia sebagai upaya untuk menjaga

kepercayaan masyarakat melalui manajemen risiko yang baik dan perlindungan data

konsumen. Oleh sebab itu, pendirian Fintech Office BI secara umum mencakup

manajemen risiko dan perlindungan konsumen. Jika ada perusahaan startup yang

menggunakan fintech berkaitan dengan sistem pembayaran, maka perusahaan tersebut

diharapkan mampu melakukan manajemen risiko, melindungi data konsumen, dan tetap

menjaga kelancaran sistem pembayaran.100

Dengan adanya keberhasilan pada sistem pembayaran akan menunjang

perkembangan sistem keuangan dan perbankan, sebaliknya risiko ketidaklancaran atau

kegagalan pada sistem pembayaran akan berdampak negatif pada kestabilan ekonomi

secara keseluruhan.101

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan tadi maka, peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Efektivitas Fintech Office Bank

Indonesia dalam Manajemen risiko dan Perlindungan Konsumen Untuk

Kelancaran Sistem Pembayaran.

99

Muliaman D. Hadad, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Financial Technology (Fintech) di Indonesia, hlm.7, Disampaikan dalam acara kuliah umum dengan jajaran Civitas Akademika Indonesia Banking School (IBS) di Jakarta, Tanggal 2 Juni 2017. http://www.ibs.ac.id/img/doc/

MDH%20-%20Fintech%20IBS%20June%202017.pdf, akses 10 Januari 2018. 100

Iqbal Kurniawan, “Peran dan Inisiatif Bank Indonesia dalam Mendukung Inovasi di

Sektor Fintech”, https://id.techinasia.com/bi-Fintech-office, akses 23 April 2018. 101

Sri Tri Subari Mulyati dan Ascarya, Kebijakan Sistem Pembayaran Di Indonesia, Seri

Kebanksentralan Nomor 8 (Jakarta: PPSK BI, 2003), hlm. 1.

Page 27: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah manajemen kinerja Fintech Office Bank Indonesia dalam manajemen

risiko dan perlindungan konsumen?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat efektivitas Fintech Office Bank

Indonesia dalam upaya melakukan manajemen risiko dan perlindungan konsumen

untuk kelancaran sistem pembayaran?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah manajemen kinerja Fintech Office BI ini diteliti dari sisi

perencanaan, pengelolaan dan penilaian kinerja. Sedangkan untuk mengetahui efektivitas

Fintech Office BI diteliti dari faktor pendukung dan penghambat dalam pencapaian

tujuan, integrasi, dan adaptasi berdasarkan indikator efektivitas menurut teori Steers.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui manajemen kinerja Fintech Office Bank Indonesia dalam

manajemen risiko dan perlindungan konsumen.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat efektivitas Fintech Office

Bank Indonesia dalam manajemen risiko dan perlindungan konsumen untuk

kelancaran sistem pembayaran.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti

Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi dan sebagai kontribusi peneliti dalam proses pengembangan keilmuan

Page 28: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

7

mengenai Fintech Office BI berkaitan dengan mata kuliah Manajemen Sistem

Informasi.

3. Akademisi

Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai manajemen kinerja Fintech Office

BI serta faktor-faktor yang menentukan efektivitas Fintech Office BI terhadap

kelancaran sistem pembayaran serta dapat menjadi referensi, sumber diskusi bagi

penelitian selanjutnya.

2. Masyarakat

Memberikan informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh

penyelenggara fintech untuk memudahkan melakukan transaksi pembayaran serta

memberikan informasi mengenai perlindungan konsumen dan manajemen risiko

yang dilakukan oleh Fintech Office BI.

3. Bank Indonesia

Meningkatkan manajemen kinerja serta meningkatkan faktor pendukung efektivitas

Fintech Office BI seperti sosialisasi dan edukasi.

F. Kerangka Teori

1 Pengertian Efektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang artinya berhasil,

tepat dan manjur.102

Sedangkan pada kamus bahasa Indonesia, efektif berarti

membawa dampak baik, mujarab atau manjur.103

Pengertian ini sama seperti yang

102

Krisdianto, Kamus Lengkap Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris, (Jakarta:

Barus, 2006), hlm. 74.

103

Hadi Syuaeb, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Solo: Sendang Ilmu, 2009),

hlm.139.

Page 29: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

8

dijelaskan oleh Nana, dimana efektif artinya menyelesaikan kegiatan-kegiatan

sehingga dapat mencapai sasaran organisasi.104

Menurut Ulum, efektivitas merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan

target yang telah ditetapkan. Sedangkan definisi efektivitas menurut Robins adalah

sebagai tingkat pencapaian organisasi jangka pendek dan jangka panjang. Schein

dalam bukunya Organizational Psychology mengemukakan bahwa efektivitas

organisasi adalah kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri

dan tumbuh, lepas dari fungsi tertentu yang dimilikinya.105

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan

unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan dalam setiap

organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Bisa disebut efektif apabila

tujuan ataupun sasaran yang telah ditetapkan tercapai dan sebaliknya dikatakan

belum efektif apabila tujuan dan sasaran yang ditetapkan belum tercapai.

Selanjutnya Denison mengemukan bahwa ada empat prinsip integratif

mengenai efektivitas kinerja perusahaan. Keempat prinsip ini diberi nama empat

sifat utama (main culture traits) yang mencakup keterlibatan (involvement),

konsistensi (consistency), adaptabilitas (adabtability), dan misi (mission). Empat

sifat utama tersebut dijelaskan sebagai berikut:106

a) Keterlibatan (involvement)

Keterlibatan merupakan faktor utama dalam organisasi, dapat diketahui

bahwa keterlibatan yang tinggi dari anggota-anggota organisasi berpengaruh

104

Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan,

(Bandung: Pustaka Setia, 2013), hlm. 20.

105

Moh Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cetakan Pertama, hlm. 129. 106

Ibid., hlm. 136-138.

Page 30: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

9

terhadap kinerja perusahaan khususnya menyangkut manajemen, strategi

perusahaan, struktur organisasi, biaya-biaya transaksi, dan sebagainya.

b) Konsistensi (consistency)

Konsistensi menyangkut keyakinan, nilai-nilai, simbol, dan peraturan-

peraturan yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan.

c) Adaptabilitas (adabtability)

Adabtabilitas menyangkut kemampuan untuk menyadari dan berinteraksi

pada lingkungan eksternal dan internal.

d) Misi (mission)

Kemampuan perusahaan untuk menetapkan dan menjalankan nilai-nilai

serta peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi untuk

mencapai efektivitas kinerja suatu perusahaan.

Sedangkan teori pengukuran efektivitas menurut Steers ada tiga, yakni

sebagai berikut:107

a) Pencapaian tujuan, terdiri dari beberapa faktor yaitu, kurun waktu dan sasaran

yang merupakan target kongkrit.

b) Integrasi, adalah pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi

untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi

dengan berbagai macam organisasi lainnya.

c) Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Jadi, untuk mengetahui tingkat efektivitas dapat diukur dengan cara

membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang

107

Richard M. Steers, Efektivitas Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 1985), hlm. 53.

Page 31: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

10

telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang

dilakukan tidak tepat dan menyebabkan tujuan tidak tercapai atau tidak tepat

sasaran seperti yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak atau belum efektif.

Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti menggunakan teori pengukuran

efektivitas menurut Steers untuk mengetahui efektivitas manajemen kinerja Fintech

Office BI dari faktor pendukung dan penghambat dalam upaya melakukan

manajemen risiko dan perlindungan konsumen terhadap kelancaran sistem

pembayaran dengan mepertimbangkan bahwa teori tersebut cocok untuk diteliti

berdasarkan kriteria dari pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi suatu organisasi.

2 Manajemen Kinerja Organisasi

Manajemen kinerja merupakan penggabungan dari kata manajemen dan

kinerja. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau

mengelola. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan

fungsi-fungsi manajemen. Jadi, menajemen merupakan suatu proses untuk

mewujudkan tujuan yang diinginkan. 108

Robin Stephen S. dan Cotllter Mary

mengemukakan bahwa manajemen adalah proses pengoordinasi kegiatan-kegiatan

sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif melalui orang

lain dengan penilaian kinerja.109

Sedangkan Griffin Ricky W. dan Ebert Rinal J. mendefinisikan

manajemen sebagai proses perencanaan dan pengorganisasian sumber daya untuk

mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif, artinya menyelesaikan

kegiatan-kegiatan sehingga dapat mencapai sasaran organisasi. Sedangkan efisien

108

Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan,

(Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hlm. 19. 109

Ibid., hlm. 20.

Page 32: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

11

berarti memperoleh output terbesar dengan input terkecil.110

Salah satu fungsi

manajemen adalah perencanaan. Perencanaan memiliki peran penting dan mendasar,

karena perencanaan melihat jauh ke depan dan mewujudkan berbagai cita-cita dan

keinginan yang diharapkan. Dengan begitu, peranan perencanaan menjadi sentral

dalam suatu organisasi.

Joel G. Seigel dan K. Shim mendefinisikan perencanaan adalah pemilihan

tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta merencanakan titik dan strategi untuk

mencapai tujuan tersebut. 111

Amstron dan Baron, mendefinisikan kinerja sebagai

hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,

kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. 112

Indra Bastian juga

menyatakan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan, program, atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis

(strategic planning) suatu organisasi.113

Sedangkan yang dimaksud manajemen kinerja dalam pembahasan ini adalah

suatu pendekatan baru dalam mengevaluasi kinerja organisasi yang dikenal dengan

performance management. Untuk mengetahui manajemen kinerja Fintech Office BI

dalam upaya melakukan manajemen risiko dan perlindungan konsumen terhadap

kelancaran sistem pembayaran peneliti akan meneliti bagaimana manajer melakukan

pencapaian atas pelaksanaan suatu kegiatan, program, atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi melalui tahapan dan proses

perencanaan kinerja, pengelolaan kinerja, dan penilaian kinerja.

110

Ibid., hlm. 20. 111

Irham Fahmi, Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2015),

Cetakan Keempat, hlm. 2. 112

Ibid., hlm. 2. 113

Ibid., hlm. 3

Page 33: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

12

3 Teknologi Finansial (Financial Technology)

1) Definisi Fintech

Financial Stability Board (FSB) mendefinisikan fintech sebagai

integrasi dari layanan keuangan dan teknologi yang dapat mentransformasi

model bisnis keuangan konvensional. Sejalan dengan itu, Chris Skinner,

pengamat Fintech dan penulis buku, menyatakan Fintech sebagai sebuah pasar

baru yang mengintegrasikan keuangan dan teknologi, yaitu mengganti dan

menyederhanakan proses tradisional melalui proses berbasiskan teknologi.114

Sedangkan menurut Bank Indonesia (BI), Fintech merupakan penggunaan

teknologi dalam sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan,

teknologi, dan atau model bisnis baru.115

Definisi fintech sejalan dengan kondisinya yang sudah mulai merambah

di kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan antara lain karena,

masyarakat tidak dapat dilayani pada industri keuangan tradisional karena dunia

perbankan terikat dengan aturan yang ketat serta keterbatasan industri

perbankan dalam melayani masyarakat di daerah tertentu.116

Adapun kategori

penyelenggara teknologi finansial (Fintech) menurut BI yaitu harus inovatif,

berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat, dapat digunakan secara luas, dan

kriteria lain yang ditetapkan oleh BI.117

114

Farida Peranginangin, dkk., Financial Technology dan Penerapan Regulatory Sandbox

dalam Mendukung Inovasi Sistem Keuangan, (Bank Indonesia: Departemen Kebijakan Sistem

Pembayaran, 2017), hlm. 243-244.

115

Bank Indonesia, Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Teknologi Finansial, hlm.

11, Disampaikan dalam acara Marketing week.com, di Jakarta, tanggal 3 Mei 2018. 116

Financial Technology Perlu Adanya Perlindungan Masyarakat, https://www.goodnews

fromindoneisa.id/2018/02/16/financial-technology-di-indonesia-perlu-adanya-perlindungan-masya

rakat, akses 20 maret 2018. 117

Bank Indonesia, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Penerbitan PBI

No. 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial, hlm. 23, Disampaikan dalam

Page 34: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

13

2) Kewajiban Penyelenggara Fintech

Penyelenggaraan teknologi finansial yang akan atau telah melakukan

kegiatan yang memenuhi kriteria teknologi finansial pada sistem pembayaran,

wajib melakukan pendaftaran kepada BI sebagaimana yang tertuang dalam

Pasal 5 PBI Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi

Finansial. Kemudian BI akan mengumumkan penyelenggara teknologi finansial

yang telah terdaftar pada laman resmi BI yaitu www.bi.go.id. Sedangkan

kewajiban penyelenggara teknologi finansial yang terdaftar harus menerapkan

prinsip perlindungan konsumen, menjaga kerahasiaan data, dan atau informasi

konsumen termasuk data dan atau informasi transaksi, menerapkan prinsip

manajemen risiko dan kehati-hatian, serta memenuhi ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.118

3) Manfaat Fintech

Fintech memiliki beberapa manfaat baik bagi masyarakat, pelaku bisnis

dan ekonomi. Manfaat bagi konsumen yaitu; perluasan pilihan produk,

peningkatan kualitas layanan, dan variasi harga yang ditawarkan lebih murah.

Manfaat bagi pelaku bisnis yaitu; memperpendek rantai transaksi,

meningkatkan efisiensi modal dan resiliensi operasional, meningkatkan iklusi

keuangan, serta memperlancar arus informasi. Sedangkan manfaat bagi

perekonomian yaitu; mempercepat transmisi kebijakan moneter, meningkatkan

kecepatan uang beredar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 119

4) Macam-macam Fintech

acara sosialisasi dengan jajaran Humas dan Penyelenggara Teknologi Finansial di Jakarta, tanggal

8 Desember 2017. 118

Ibid., hlm. 4-5. 119

Bank Indonesia Fintech Office, Financial Technology Perkembangan dan Respon

Kebijakan Bank Indonesia,Disampaikan dalam acara sosialisasi dengan jajaran Humas dan

Penyelenggara Fintech, di Jakarta 25 November 2017 hlm. 11.

Page 35: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

14

Berikut adalah empat klasifikasi fintech menurut Bank Indonesia:120

a) Crowdfunding dan Peer to Peer Lending

Crowdfunding sangat berguna untuk melakukan penggalangan dana

seperti untuk mendanai sebuah karya, membantu korban bencana

dan lainnya. Dengan adanya fintech, penggalangan dana dapat

dilakukan secara online, sehingga penggalangan akan lebih mudah

dan efisien. Sedangkan, (Peer to Peer) P2P Lending merupakan

sebuah layanan fintech yang sangat membantu masyarakat UMKM

sehingga mereka dapat meminjam dana dengan mudah walaupun

mereka belum memiliki rekening di bank. Beberapa contoh startup

fintech pada klasifikasi ini yaitu, UangTeman.com dan

TemanUsaha.com untuk contoh pembiayaan dalam bentuk utang.

Wujudkan.com dan Kitabisa.com untuk contoh pembiayaan masal.

Koinworks.com dan Danadidik.com untuk contoh peer to peer

lending. Kredivo.com dan ShootYourDream.com cicilan tanpa kartu

kredit.

b) Market Agregator

Pada klasifikasi ini, fintech akan berperan sebagai pembanding

produk keuangan, dimana fintech tersebut akan mengumpulkan dan

mengoleksi data finansial untuk dijadikan referensi oleh pengguna.

Klasifikasi ini juga dapat disebut dengan nama comparison site atau

financial aggregator. Contohnya, jika seorang konsumen ingin

120

Elen Chandra, “Fintech”, https://www.finansialku.com/definisi-Fintech-adalah/, akses

20 maret 2018.

Page 36: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

15

memilih produk KPR, platform fintech akan menyesuaikan data

finansial pribadi konsumen dan memberikan pilihan produk KPR

sesuai dengan data pribadi yang dimasukkan. Pilihan ini akan

diberikan sesuai dengan keinginan dan kemampuan finansial serta

preferensi konsumen. Beberapa contoh startup fintech pada

klasifikasi ini adalah, Cekaja.com dan Kreditgogo.com untuk contoh

pembanding produk keuangan. RajaPremi.com dan Asuransi88.com

untuk pembanding produk asuransi.

c) Risk and Investment Management

Konsep yang ditawarkan fintech dalam klasifikasi ini memiliki fungsi

seperti financial planner yang berbentuk digital. Pengguna akan dibantu

untuk mendapatkan produk investasi yang paling cocok sesuai dengan

preferensi yang diberikan. Selain manajemen risiko dan investasi, pada

klasifikasi ini, juga terdapat manajemen aset, dimana fintech akan

membantu operasional sebuah usaha sehingga lebih praktis. Fintech yang

bergerak dalam bidang perencanaan keuangan (financial planning) juga

tergolong dalam klasifikasi jenis ini. Beberapa contoh Fintech jenis ini

yaitu, Finansialku.com, yang memiliki fokus pada financial education,

untuk meningkatkan literasi keuangan serta perencanaan keuangan.

NgaturDuit.com dan Dompet Sehat sebagai contoh pelacak pengeluaran

untuk pribadi. Jurnal.id dan Sleekr sebagai contoh pelacak pengeluaran

UMKM. Online-Pajak.com untuk pengatur pajak.

d) Payment, Settlement, and clearing

Page 37: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

16

Jenis fintech yang tergabung di dalam klasifikasi ini adalah

pembayaran (payments) seperti payment gateway dan e-wallet. Klasifikasi

ini diawasi oleh Bank Indonesia (BI) karena proses pembayaran ini juga

meliputi perputaran uang yang nantinya akan menjadi tanggung jawab BI.

Seperti yang telah disebutkan, payment gateway merupakan sebuah

jembatan antara pelanggan dan e-commerce (perusahaan penyedia jual beli

online) yang difokuskan pada sistem pembayaran.

Adanya fintech yang berbentuk payment gateway, pelanggan dapat

memilih metode pembayaran yang diinginkan. Salah satu contohnya adalah

iPaymu.com. Selain payment gateway, contoh lain fintech dalam klasifikasi

ini yang sangat terkenal adalah uang elektronik dan dompet elektronik (e-

wallet). Uang elektronik merupakan uang yang dikemas dalam bentuk

digital yang mana uang tersebut dapat menjadi alat pembayaran pada

umumnya, untuk berbelanja, membayar tagihan dan lainnya hanya dengan

melalui sebuah aplikasi. Berikut contoh perusahaan fintech dalam bidang

pembayaran yaitu, DoKu, Kartuku (perusahaan pembayaran) dan GCI

Indonesia (Gift Card Indonesia). Sakuku BCA, Uangku Smartfren

(perusahaan pembayaran dengan mobile)

4 Fintech Office Bank Indonesia

1) Pendirian Fintech Office Bank Indonesia

Seiring dengan tingginya terobosan fintech yang begitu besar di tanah air,

membuat Bank Indonesia (BI) sebagai salah satu regulator keuangan di

Indonesia mendirikan Fintech Office pada November 2016. Fintech Office BI

merupakan wadah asesmen, manajemen risiko, dan evaluasi atas model bisnis

dan produk atau layanan dari fintech, serta inisiator riset terkait kegiatan

Page 38: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

17

layanan keuangan berbasis teknologi.121

Pembentukan Fintech Office BI ini

bertujuan untuk menekankan bahwa dalam rangka menghadapi perkembangan

Teknologi Finansial, BI berkomitmen untuk mendorong inovasi dengan tetap

memanajemen risiko yang muncul. Dengan kata lain, peran otoritas adalah

untuk menjaga keseimbangan antara inovasi dan risiko.122

2) Fungsi Fintech Office Bank Indonesia

Fintech Office BI memiliki empat fungsi yakni pertama, sebagai

katalisator atau sebagai wadah dalam pertukaran ide antara regulator dan juga

pelaku industri fintech, atau antara para pelaku industri fintech. Kedua, sebagai

bussiness intelligent akan menjadi Lembaga yang memfasilitasi teknik dan alat

untuk mentransformasi data mentah menjadi informasi terbaru sebagai bahan

analisis. Ketiga adalah sebagai assesment atau pengujian ide dan regulasi yang

akan dikeluarkan dan fungsi yang keempat adalah, Bank Sentral akan

menyediakan wadah koordinasi dan kolaborasi antara pemangku kepentingan di

industri fintech. 123

Fintech Office BI dibentuk guna mengeluarkan aturan-aturan yang

bertujuan mendorong pertumbuhan inovasi-inovasi baru, terutama yang

berkaitan dengan teknologi dan sektor keuangan. Selain itu, Fintech Office BI

dilengkapi pula dengan regulatory sandbox, yang memungkinkan unit usaha

121

Hutabarat Arbonas, “Gubernur BI Resmikan Bank Indoensia Fintech Office”,

https://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-gubernur/pages/sambutan-gbi-launching-fintec

h-Office-14Nov2016.aspx, akses 22 April 2018. 122

Sosialisasi Ketentuan Penyelenggaraan Tekfin bersama BI Fintech Office,

https://Fintech.id/news-and-event/news-detail?id=529, akses 20 agustus 2018.

123Fadhly Fauzi Rachman, “Beri Wadah Untuk Pelaku Fintech, BI Resmikan Fintech Office”,

https://finance.detik.com/moneter/d-3344738/beri-wadah-untuk-pelaku-fintech-bi-resmikan-fintec

h-office, akses akses 22 April 2018.

Page 39: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

18

fintech melakukan kegiatan secara terbatas, tentunya setelah memenuhi kriteria

yang ditetapkan oleh BI. Regulatory sandbox diberlakukan agar pelaku fintech

yang kebanyakan adalah perusahaan startup dengan skala kecil mendapatkan

kesempatan untuk mematangkan konsep dan berkembang dengan sehat serta

pada waktunya mampu menyediakan layanan finansial yang aman kepada

masyarakat.124

3) Regulatory Sandbox

Inisiatif regulatory sandbox ini dapat dianalogikan sebagai sebuah

laboratorium yang digunakan bersama oleh pelaku fintech dan regulator untuk

menguji model bisnis dan produk atau layanan sebelum masuk ke dalam rezim

perizinan secara penuh. Melalui Regulatory Sandbox, regulator dapat memonitor

secara intensif keberlangsungan fintech dalam parameter risiko yang terjaga. Selain

digunakan untuk evaluasi, hal ini juga memberikan ruang bagi regulator untuk

mengambil langkah antisipatif dan korektif di waktu yang tepat apabila diperlukan,

sehingga data yang dihasilkan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas

respon kebijakan.125

Fintech Office BI ini juga menjelaskan tentang proses

pendaftaran, perizinan dan persetujuan, pemantauan dan pengawasan, hingga

sanksi yang diberlakukan. BI melakukan pengawasan terhadap sistem pembayaran

dengan maksud untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran.126

124

Hutabarat Arbonas, “Gubernur BI Resmikan Bank Indoensia Fintech Office”,

https://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-gubernur/pages/sambutan-gbi-launching-fintec

h-Office-14Nov2016.aspx, akses 22 April 2018. 125

Kunthi Fahmar Sandy, “Ini Empat Fungsi Bank Indonesia Fintech Office”,

https://ekbis.sindonews.com/read/1155326/178/ini-empat-fungsi-bank-indonesia-Fintech-office-

1479138270, akses 21 agustus 2018.

126Sri Tri Subari Mulyati dan Ascarya, Kebijakan Sistem Pembayaran Di Indonesia, Seri

Kebanksentralan Nomor 8 (Jakarta: PPSK BI, 2003), hlm. 2.

Page 40: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

19

5. Manajemen risiko

Widigdo Sukarman menjelaskan manajemen risiko sebagai keseluruhan

sistem pengelolaan dan pengendalain risiko yang dihadapi oleh bank yang terdiri

dari seperangkat alat, teknik, proses manajemen dan organisasi yang ditujukan untuk

memelihara tingkat profitabilitas dan tingkat kesehatan bank yang ditetapkan dalam

corporate plan.127

Siahaan mendefinisikan manajemen risiko adalah suatu perbuatan

(praktik) dengan penggunaan metode dan peralatan untuk mengelola risiko atas

sebuah proyek.128

Sedangkan menurut Bank Indonesia, manajemen risiko adalah

serangkaian prosedur dan metoda yang digunakan untuk mengidentifikasi,

mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan suatu

usaha.129

Manajemen risiko merupakan suatu desain prosedur serta implementasi

prosedur untuk mengelola suatu risiko usaha. Keberadaan manajemen risiko

merupakan antisipasi atas semakin kompleknya aktivitas badan usaha atau

perusahaan yang dipicu oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan

teknologi. Kemajuan di bidang teknologi membawa manfaat bagi kehidupan

manusia. Di sisi lain, berpotensi menciptakan risiko yang dapat merugikan

kehidupan.130

Darmawi mendefinisikan manajemen risiko merupakan suatu usaha

untuk mengetahui, menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan

perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektivitas dan efisiensi.131

127

Taswan, Manajemen Perbankan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006), hlm. 296. 128

Siahaan, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT. Elex Media Computindo, 2007), hlm. 4. 129

Robert Tampubolon, Risk Management Manajemen Risiko Pendekatan Kualitatif untuk

Bank Komersial, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), hlm 33. 130

Drs. Kasidi, M.Si, Manajemen Risiko, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 3.

131Herman Darmawi, Manajemen Risiko, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Edisi Satu,

Cetakan kelima, hlm. 17.

Page 41: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

20

Manajemen risiko pada penelitian ini adalah manajemen risiko menurut

definisi dari Bank Indonesia yakni, serangkaian prosedur dan metoda yang

digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko

yang timbul dari kegiatan suatu usaha. Itu berarti peneliti akan meneliti bagaimana

Bank Indonesia khususnya Fintech Offfice bekerja untuk menangani masalah yang

timbul melalui serangkaian prosedur yang ditetapkan.

6. Perlindungan Konsumen

Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 1/POJK.07/2013

Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, perlindungan konsumen

adalah perlindungan terhadap konsumen dengan cakupan perilaku pelaku usaha jasa

keuangan.132

Sedangkan dalam Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Perlindungan

Konsumen (UUPK) Nomor 8 Tahun 1998 menyatakan bahwa konsumen adalah

setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik

bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan

tidak untuk diperdagangkan.133

Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang

menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada

konsumen.134

Perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan,

keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.135

Jadi, yang

dimaksud perlindungan konsumen dalam penelitian ini adalah segala upaya yang

menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

132

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan

Konsumen Sektor Jasa Keuangan, BAB I, Pasal I, https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Pages/POJK-

tentang-Perlindungan-Konsumen-Sektor-Jasa-Keuangan.aspx, akses 1 Mei 2018. 133

Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen, BAB I, Pasal 1, http://www.pom.go.id/pom/garam/konsumen.pdf, akses 20 Maret

2018. 134

Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-Commerce Studi Sistem

Keamanan dan Hukum di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm.150 135

R. Serfianto D.P., Iswi Hariyani dan Cita Yustisia Serfiani, Untung dengan Kartu Kredit, Kartu ATM-Debit, dan Uang Elektronik, (Jakarta: Visi Media, 2012), Cetakan Pertama, hlm. 163

Page 42: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

21

G. Tinjauan Pustaka

Adapun studi literatur terdahulu yang relevan dengan penelitian ini adalah:

Tabel 1.2

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Hasil Penelitian Persamaan dan

Perbedaan

1 Immanuel

Adithya

Wulanata

Chrismastianto.

Jurnal Fakultas

Ilmu

Pendidikan,

Universitas

Pelita Harapan

Tangerang,

2017.

Analisis SWOT

Implementasi

Teknologi

Finansial

Terhadap

Kualitas

Layanan

Perbankan

di Indonesia

Analisis SWOT pada

teknologi finansial

memiliki tingkat

efektivitas yang baik

untuk meningkatkan

kualitas layanan

perbankan di

Indonesia, sehingga

perbankan dapat

menjangkau

masyarakat Indonesia

khususnya masyarakat

di daerah 3T yaitu

(terdepan, terluar, dan

terpencil).136

Persamaannya ada

dua faktor dari

analisis SWOT,

yaitu faktor

pendukung

(Strenght) dan

penghambat

(weaknes).

Perbedaannya

peneliti tidak

menganalisis

kualitas layanan

perbankan di

Indonesia, tetapi

menganalisis

kinerja Fintech

Office Bank

Indonesia.

2 Muhammad Said

Hannaf dan

Wimpi Gea

Linkage

Pembiayaan

dan Manajemen

Strategi bisnis linkage

pembiayaan pada

Fintech merupakan

Persamaanya

membahas

manajemen risiko

136

Imanuel Aditya Wulanata Crismastianto, “Analisis SWOT Implementasi Teknologi

Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan di Indonesia”, Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Pelita Harapan Tangerang, 2017, http://ejournal.uksw.edu/jeb/article/view /641, akses

20 April 2018.

Page 43: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

22

Seprina Putri

Paper Forum

Riset Ekonomi,

Universitas

Brawijaya, 2017.

Risiko Ber

basis Modal

Sosial Pada

Financial

Technology:

Strategi

Peningkatan

Pembiayaan

Inklusif

bentuk upaya

keberlanjutan

pembiayaan serta

solusi atas problem

pembiayaan

konsumtif dan

terjebaknya pola

pembiayaan

menggunakan akad

murabahah.137

khususnya pada

Fintech.

Perbedaanya

Peneliti mem bahas

manajemen kinerja

bukan strategi

peningkatan

pembiayaan

inklusif.

3 Ni Nyoman

Anita

Candrawati

Jurnal

Mahasiswa

Magister Ilmu

Hukum

Universitas

Udayana, 2016.

Perlindungan

Hukum

Terhadap

Pemegang

Kartu E-Money

Sebagai Alat

Pembayaran

Dalam

Transaksi

Komersial

Perlindungan hukum

bagi pemegang e-

money dilakukan

dalam upaya

perlindungan hukum

secara preventif dan

represif yaitu melalui

aturan-aturan yang

telah di tetapkan oleh

pemerintah serta

penyelesaian sengketa

melalui pengadilan.138

Persamaanya

membahas

perlindungan

konsumen.

Perbedaanya,

penelitian ini fokus

pada perlindungan

konsumen Fintech

yang terdaftar di

Bank Indonesia.

4 Secioktaviany

Zhaskia Ajeng

dan Hudi Asrori

Optimalisasi

Manajemen

Risiko Sebagai

Upaya

Branchless banking

adalah sebuah metode

baru dalam industri

keuangan di

Persamaanya

membahas

manajemen risiko.

Perbedaanya

137

Muhammad Said Hannaf dan Wimpi Gea Seprina Putri, “Linkage Pembiayaan dan

Manajemen Risiko Berbasis Modal Sosial Pada Financial Technology: Strategi Peningkatan”

Paper Forum Riset Ekonomi: Universitas Brawijaya, 2017, https://www.academia.edu

/35184863/Manajemen_Risiko_ Financial_Technology_Aspek_Modal_Sosial.pdf, akses 3 Mei

2018. 138

Ni Nyoman Anita Candrawati, “Perlindungan Hukun Terhadap Pemegang Kartu e-

money Sebagai Alat Pembayaran Dalam Transaksi Komersial”, Jurnal Mahasiswa Magister Ilmu

Hukum Universitas Udayana 2016, https://media.neliti.com/media/publications/44104-ID-

perlindungan-hukum-terhadap-pemegang-kartu-e-money-sebagai-alat-pembayaran-dalam.pdf,

akses 3 Mei 2018.

Page 44: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

23

Jurnal,

Universitas

Sebelas Maret

Surakarta, 2016.

Preventif

Risiko Hukum

Pada Bank

Penyelenggara

Branchless

Banking di

Indonesia

Indonesia, dengan

menggunakan agen

sebagai pihak ketiga

untuk memberikan

layanan yang lebih

baik dan lebih mudah

kepada nasabah.139

peneliti fokus

membahas

manajemen risiko

penyelenggara

Fintech yang

terdaftar pada Bank

Indonesia.

5 Muhammad

Sofyan Abidin

Jurnal,

Universitas

Negeri

Surabaya, 2015.

Dampak

Kebijakan

E-Money di

Indonesia

Sebagai Alat

Sistem

Pembayaran

Keuangan

(APMK) Baru

Kebijakan ini

memberikan banyak

manfaat bagi

masyarakat,

mencegah peredaran

uang palsu,

pertumbuhan ekonomi

Indonesia, dan

kestabilan ekonomi

serta APMK telah

menjadi tren baru

sistem pembayaran

dalam masyarakat.140

Persamaanya

membahas tentang

kebijakan

khususnya

kebijakan Bank

Indonesia.

Perbedaanya

peneliti tidak

membahas

kebijakan e-money

melainkan

kebijakan

regulatory sandbox

untuk fintech.

H. Kerangka Pemikiran

Peneliti menggunakan alur berfikir secara kualitatif, dimana manajemen kinerja

Fintech Office BI akan diteliti melalui proses perencanaan, pengelolaan dan penilaian

kinerja. Sedangkan efektivitas Fintech Office BI akan diukur dengan teori Steers yaitu

139

Zhaskia Ajeng Secioktaviany dan Hudi Asrori, “Optimalisasi Manajemen Risiko

Sebagai Upaya Preventif Risiko Hukum Pada Bank Penyelenggara Branchless Banking di

Indonesia”, Jurnal Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2016, https://media.neliti.com/media/

publications/164668-ID-none.pdf, akes 3 Mei 2018. 140

Sofyan Muhammad Abidin, “Dampak Kebijakan e-money di Indonesia Sebagai Alat

Sistem Pembayaran Baru”, Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 2015, http://jurnalmahasiswa.

unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/13212/12129, akses 2 Mei 2018.

Page 45: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

24

pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi dari faktor pendukung dan penghambat dalam

manajemen risiko dan perlindungan konsumen terhadap kelancaran sistem pembayaran

apakah Fintech Office BI tersebut sudah efektif atau tidak, seperti yang dijelaskan pada

gambar berikut ini:

Gambar 1.4

Kerangka Pemikiran Penelitian

Sumber: diolah peneliti

Manajemen Kinerja

(Perencanaan, Pengelolaan dan Penilaian

Kinerja)

(

Fintech Office BI

Manajemen risiko dan Perlindungan Konsumen

Kelancaran Sistem

Pembayaran

Faktor Penghambat

(Pencapaian tujuan,

Integrasi dan Adaptasi)

Apakah Efektif?

YA TIDAK

Faktor Pendukung

(Pencapaian tujuan,

Integrasi dan Adaptasi)

Page 46: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

25

Page 47: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

26

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dekriptif yaitu data yang

dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, bukan angka-angka yang dilakukan untuk

mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat

perbandingan dengan variabel lain.141

Penelitian kualitatif deskriptif ditujukan untuk

mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasi masalah,

membuat perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain

dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

menetapkan rencana dan keputusan di waktu mendatang. Dengan demikian, penelitian

kualitatif deskriptif hanyalah menguraikan tanggapan terhadap situasi atau peristiwa,

sehingga tidak menjelaskan hubungan kausalitas maupun melakukan uji hipotesis.142

B. Objek dan Waktu Penelitian

Objek penelitian adalah Fintech Office Bank Indonesia yang dilakukan di Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, dimana peneliti memperoleh informasi dari

Manajer yang berkaitan dengan sistem pembayaran, yaitu Ibu Berti Pracimasanti selaku

Manajer Unit Pengawasan Sistem Pembayaran (SP), Pengelolaan Uang Rupiah (PUR)

dan Keuangan Inklusif (KI). Selain itu, peneliti juga memperoleh informasi dari pegawai

maupun staf yang berada di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi,

perwakilan perbankan, serta masyarakat awam dan masyarakat berpendidikan. Penelitian

ini dilakukan dari bulan Januari hingga September 2018. Namun, batasan waktu

141

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), Cetakan

Ke Satu, hlm. 11. 142

Suyanto dan Sutinah, Metode penelitian sosial, (Jakarta: PT Kencana Persada, 2006),

hlm. 35.

Page 48: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

27

pengambilan data pada website resmi Bank Indonesia mulai dari 14 November 2016

hingga 14 Mei 2018.

C. Unit analisis

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley

dinamakan sosial situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat

(place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berintegrasi secara sinergis.143

Unit

analisis dalam pengambilan sampel disebut juga dengan teknik sampling. Teknik

sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan

digunakan pada penelitian. Adapun teknik sampling yang sering digunakan pada

penelitian kualitatif ada dua (2) yaitu, purposive sampling dan snowball sampling. Kedua

teknik tersebut dijelaskan secara ringkas sebagai berikut:144

a) Purposive sampling

Yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini misalnya peneliti memilih general manajer sebagai orang

yang dianggap tahu sehingga memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi

sosial yang diteliti.

b) Snowball sampling

Adalah teknik pengambilan sampel sumber data yang pada awal jumlahnya

sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena jumlah sumber data yang

sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari

orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data, seperti bola salju yang

menggelinding, lama-lama menjadi besar. Penelitian ini, menggunakan gabungan

dari kedua teknik tersebut, yakni teknik purposive sampling dan snowball sampling.

143

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2017), hlm. 218. 144

Ibid., hlm. 219.

Page 49: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

28

Alasan peneliti menggunakan kedua teknik tersebut agar informasi yang disajikan

lengkap serta mampu memberikan data yang memuaskan bagi para pembaca.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data

sekunder.

a) Data primer adalah data yang yang diambil atau dihimpun langsung oleh peneliti.145

Pada penelitian ini sumber data primer diambil dan dihimpun langsung dari Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi yang berkaitan dengan fintech dan sistem

pembayaran, kemudian informan dari masyarakat Provinsi Jambi dan masyarakat

berpendidikan atau mahasiswa.

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber lain sebagai data

pendukung yang diperoleh dari lapangan. Data sekunder merupakan sumber data

yang sudah tersedia baik melalui media cetak ataupun media elektronik.146

Media

cetak yang dapat dijadikan sumber pada penelitian ini adalah laporan penelitian

sebelumnya, jurnal-jurnal yang telah diterbitkan, baik itu paper atau makalah serta

materi dalam bentuk slide show oleh institusi, dan lain sebagainya. Sementara

sumber dari media elektronik, yaitu dengan mengunjungi situs-situs tertentu pada

internet, seperti website resmi Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id, dan website

resmi lainnya.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode:

a) Wawancara

145

Ridwan, Metedologi dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian, (Bandung: Alfabeta,

2009), hlm. 24. 146

Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta:

Gramedia Publishing, 2013), hlm. 94-95.

Page 50: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

29

Wawancara merupakan alat yang baik untuk meneliti pendapat, keyakinan, motivasi,

perasaan dan proyeksi seseorang terhadap sesuatu yang akan ditanyakan.147

Esterberg mengemukakan ada wawancara terstrukur (Structured Interview), semi

terstruktur (Semi Structured Interview), dan tidak terstruktur (Unstructured

Interview).148

Wawancara pada penelitian ini dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung baik informan yang berasal dari Bank Indonesia, Perbankan, maupun

masyarakat. Langsung dengan cara face to face, sedangkan tidak langsung melalui

pesawat telepon atau e-mail kepada informan.

b) Observasi

Pengamatan atau observasi merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh

peneliti terhadap suatu proses atau objek dengan tujuan untuk memahami

pengetahuan dari sebuah fenomena atau perilaku berdasarkan pengetahuan dan

gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.149

Sedangkan teknik observasi yang

digunakan pada penelitian ini adalah teknik observasi partisipasi pasif, dimana

peneliti datang langsung ke Bank Indonesia untuk mengamati kegiatan yang

dilakukan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

c) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa

berbentuk catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

agenda dan sebagainya.150

Sedangkan menurut Sugiono, dokumentasi bisa berupa

147

Ibid., hlm. 83. 148

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2017), hlm. 73-74. 149

Ibid., hlm. 93. 150

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), hlm. 274.

Page 51: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

30

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.151

Adapun bentuk

dokumentasi yang dihasilkan dari penelitian ini berupa buku, majalah, materi slide

show, buku buletin riset sistem pembayaran, buku panduan kegiatan serah terima

Jabatan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi dan dokumen

pelengkap lainnya seperti rekaman suara melalui tape recorder, foto atau gambar

saat wawancara telah berlangsung yang dilampirkan pada bab bagian akhir

penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Nasution menyatakan bahwa

analisis dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan

dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.152

a) Analisis sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki

lapangan. Fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti masuk ke lapangan.153

b) Analisis data di lapangan model miles dan huberman

Miles dan Huberman mengemukakan aktivitas dalam analisis data, yaitu: data

collection, data reduction, data display dan conclusion drawing/verification.

Langkah-langkah analisis dapat ditunjukkan pada gambar berikut:154

151

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2017), hlm. 75. 152

Ibid., hlm. 245. 153

Ibid., hlm. 246. 154

Ibid., hlm. 247.

Page 52: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

31

Gambar 2.1

Komponen dalam Analisis Data (Interactive Model)

1 2

3

4

1) Data collection

Adalah langkah pertama pada penelitian kualitatif yang dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban

yang di wawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah di analisis dirasa

belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap

tertentu hingga diperoleh data yang dianggap kredibel.

2) Data reduction (reduksi data)

Adalah data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu, perlu

dicatat secara teliti dan rinci, semakin lama peneliti ke lapangan, maka akan semakin

banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

3) Data display (penyajian data)

Data collection Data

display

Data

Reduction

Conclusion:

drawing atau

verifying

Page 53: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

32

Setelah data di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.

Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dan yang paling sering digunakan untuk

menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

4) Conclusion drawing/ Verification

Langkah ketiga dalam analisis ini menurut Miles dan Huberman adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat, tetapi

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti

yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

G. Sistematika Penulisan

BAB I: Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori, tinjauan pustaka dan

kerangka pemikiran.

BAB II: Berisi metode penelitian yang mencakup, pendekatan penelitian, objek dan

waktu penelitian, unit analisis, jenis dan sumber data, instrumen

pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan dan

operasionalisasi konsep.

BAB III: Menjelaskan sejarah perkembangan fintech di Indonesia, kedudukan fintech

dalam sistem keuangan, peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran dan

Sharia Complaint financial technology.

BAB IV: Menjelaskan tentang hasil dan pembahasan penelitian.

Page 54: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

33

BAB V: Merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran serta dilengkapi

dengan daftar pustaka, daftar informan, instrumen pengumpulan data,

lampiran wawancara, lampiran observasi dan lampiran dokumentasi serta

biodata peneliti.

H. Operasionalisasi Konsep

Terdiri dari definisi teori yang diteliti, unsur-unsur teori yang diteliti dan jenis

data yang diteliti. Konsep ini dimaksudkan untuk mengurangi kekeliruan atau

kesalahpahaman persepsi antara peneliti dengan narasumber dan peneliti dengan

pembaca, seperti yang dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Operasionalisasi Konsep

No Konsep Definisi Konsep Unsur-unsur yang

Diteliti

Jenis

Data

1 Efektivitas Efektivitas merupakan

tingkat pencapaian

organisasi jangka pendek

dan jangka panjang.155

Bagaimana pencapaian

tujuan, jangka pendek

dan jangka panjang

Fintech Office BI

selama ini?

Seperti apa integrasi

dan adaptasi yang

dilakukan oleh BI?

Kualitatif

155

Moh Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Cetakan Pertama, hlm. 129.

Page 55: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

34

2 Manajemen

Kinerja

Ilmu yang memadukan

seni untuk menerapkan

konsep manajemen yang

memiliki tingkat

fleksibelitas yang

representatif dan

aspiratif guna

mewujudkan visi dan

misi perusahaan dengan

mempergunakan orang

yang ada di organisasi

tersebut secara

maksimal.156

Apa visi dan misi

Fintech Office BI?

Bagaimana pencapaian

kegiatan, dalam

mewujudkan sasaran,

tujuan, visi dan misi

organisasi melalui

tahapan proses

perencanaan,

pengelolaan, dan

penilaian kinerjanya?

Kualitatif

3 Fintech Office

BI

Merupakan wadah

asesmen, manajemen

risiko, dan evaluasi atas

model bisnis dan produk

atau layanan dari

Fintech, serta inisiator

riset terkait kegiatan

layanan keuangan

berbasis teknologi.157

Seperti apa fungsi

katalisator atau

fasilitator, fungsi

business intelligence,

fungsi asesmen dan

fungsi koordinasi dan

komunikasi pada

Fintech Office BI?

Kualitatif

4 Manajemen

risiko

Digunakan untuk

mengidentifikasi,

mengukur, memantau,

dan mengendalikan

risiko yang timbul dari

kegiatan suatu usaha.158

Apa saja faktor

pendukung dan

penghambat dalam

memanajemen risiko

terhadap kelancaran

sistem pembayaran?

Kualitatif

5 Perlindungan

Konsumen

Adalah segala upaya

yang menjamin adanya

kepastian hukum untuk

memberi perlindungan

kepada konsumen.159

Apa saja faktor

pendukung dan

penghambat upaya

perlindungan konsumen

terhadap kelancaran

sistem pembayaran?

Kualitatif

156

Irham Fahmi, Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2015),

Cetakan Keempat, hlm. 2. 157

Robert Tampubolon, Risk Management Manajemen Risiko Pendekatan Kualitatif untuk

Bank Komersial, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004), hlm 33. 158

Ibid., hlm. 33. 159

Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-Commerce Studi Sistem

Keamanan dan Hukum di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 150.

Page 56: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

35

6 Sistem

Pembayaran

Sistem pembayaran

adalah suatu sistem

yang mencakup

pengaturan, kontrak atau

perjanjian, fasilitas

operasional, dan

mekanisme teknis yang

digunakan untuk

penyampaian,

pengesahan, dan

penerimaan instruksi

pembayaran, serta

pemenuhan kewajiban

pembayaran melalui

pertukaran nilai antar

perorangan, bank, dan

lembaga lainnya baik

domestik maupun cross

border (antarnegara).160

Bagaimana upaya

Bank Indonesia dalam

mengatur kelancaran

sistem pembayaran?

Kualitatif

160

Sri Tri Subari Mulyati dan Ascarya, Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia, Seri

Kebanksentralan Nomor 8, (Jakarta: PPSK BI, 2003), hlm. 1 dan 2.

Page 57: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

36

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Fintech di Indonesia

1) Evolusi Fintech161

Evolusi Fintech sesungguhnya berawal dari inovasi kartu kredit pada tahun

1960-an, kartu debit dan terminal yang menyediakan uang tunai, seperti Anjungan

Tunai Mandiri (ATM/ Automatic Teller Machine) pada tahun 1970-an. Kemudian

disusul dengan munculnya telephone banking pada tahun 1980-an dan beragam

produk keuangan menyusul deregulasi pasar modal dan obligasi pada tahun 1990-an.

Selanjutnya, muncul internet banking yang kemudian mendorong eksisnya

perbankan tanpa cabang (branchless banking) dan aktivitas perbankan yang

dilakukan jarak jauh.

Perubahan ini membuat para nasabah tidak perlu lagi bertemu berhadap-

hadapan dengan pihak bank. Lebih lanjut, muncul teknologi perangkat selular

(mobile) yang lebih memudahkan dalam transaksi keuangan. Perubahan tersebut

telah mendorong munculnya pembiayaan dan intermediasi langsung, yang diprediksi

akan menggantikan pembiayaan tidak langsung dan intermediasi keuangan yang

mahal dan tidak efisien. Ada dua faktor utama yang menggerakkan terjadinya

evolusi dalam inovasi teknologi keuangan, yaitu; kekuatan permintaan (demand

side) dan kekuatan penawaran (supply side).

Faktor yang bersumber dari sisi permintaan antara lain adalah Pertama,

pergeseran preferensi konsumen yang mempengaruhi permintaan (demand)

161

Muhammad Afdi Nizar, “Teknologi Keuangan (Fintech): Konsep dan

Implementasinya di Indonesia”, Warta Fiskal Edisi 5 Desember 2017, hlm 7,

https://www.researchgate.net/ publication /323629323, akses 25 Oktober 2018.

Page 58: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

37

konsumen terhadap inovasi. Akses internet yang mudah dan kemampuan pengguna

jaringan internet bertransaksi real-time telah mendorong ekspektasi yang tinggi

terutama menyangkut kenyamanan, kecepatan, biaya yang lebih murah, dan

kemudahan penggunaan layanan keuangan. Selain itu, perubahan preferensi juga

terjadi karena pengaruh faktor demografi yang mendorong permintaan, seperti

akseptansi yang meningkat dari kelompok yang memang tumbuh dengan teknologi

digital (digital natives) dan para millennials. Kedua, evolusi teknologi. Inovasi

teknologi dalam layanan keuangan berkembang dengan pesat dan dengan cara-cara

baru serta memanfaatkan model-model bisnis yang berbeda. Misalnya model bisnis

dengan menggunakan teknologi big data, artificial intelligence (AI), machine

learning, cloud computing dan biometrics.

Sementara itu, faktor penggerak dari sisi penawaran adalah perubahan

regulasi keuangan dan struktur pasar, terutama paska krisis keuangan global

2008/2009. Perubahan tersebut ditujukan untuk mereduksi risiko terjadinya krisis di

masa yang akan datang. Sebutlah misalnya regulasi terkait ketentuan neraca, seperti

persyaratan modal yang lebih tinggi dan leverage yang lebih rendah di sektor

perbankan untuk menangani risiko yang ditimbulkan oleh aktivitas dan entitas

shadow banking, evaluasi ketahanan (robustness) rezim resolusi dan pemulihan serta

persyaratan stress test. Kombinasi perubahan berbagai regulasi keuangan tersebut

telah menimbulkan banyak perubahan dalam aktivitas keuangan dan yang terkait

dengan penetapan harga (pricing). Akibatnya perusahaan-perusahaan keuangan

tradisional, termasuk bank, didesak untuk menekan biaya dan menggunakan modal

secara lebih efisien, sehingga mengurangi aktivitas perusahaan-perusahaan keuangan

tersebut. Bahkan ada diantaranya yang menarik diri dari sejumlah aktivitas.

Persyaratan modal yang lebih tinggi, misalnya telah mengakibatkan perubahan

Page 59: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

38

perilaku sejumlah bank dalam memberikan pinjaman. Hal ini memberikan peluang

bagi pemberi pinjaman online untuk mendapatkan traksi dalam penyediaan kredit

karena bank mengurangi sejumlah pinjaman berisiko. Selain itu, ada kemungkinan

dimana regulasi baru telah menciptakan insentif untuk mengembangkan layanan dan

model bisnis baru dengan solusi fintech.

2) Perkembangan Fintech di Indonesia162

Terjadinya evolusi global dalam inovasi teknologi keuangan juga turut

mempengaruhi perkembangan fintech di Indonesia. Hanya saja indikator yang

tersedia dan dapat digunakan untuk melihat konfigurasi fintech di Indonesia saat ini

masih sangat terbatas. Berdasarkan data yang tersedia, hanya jumlah perusahaan dan

market size yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk menjelaskan konfigurasi

tersebut. Jika dilihat dari jumlah perusahaan, dalam periode sebelum tahun 2006

sudah ada 4 perusahaan fintech yang berkontribusi di Indonesia, kemudian

mengalami peningkatan menjadi 16 perusahaan pada tahun 2007 dan pada tahun

2011 hingga tahun 2012 perusahaan fintech bertambah menjadi 25 perusahaan.

Peningkatan jumlah perusahaan juga terjadi pada tahun 2013 hingga tahun 2014

sebanyak 40 perusahaan dan pada tahun 2015 hingga tahun 2016 jumlah perusahaan

fintech di Indonesia meningkat drastis hingga berjumlah 165 perusahaan. Artinya

dalam dekade terakhir ini telah terjadi tren peningkatan fintech sebesar 40,25 persen.

Sebagaimana data jumlah perusahaan fintech di Indonesia yang dapat dilihat pada

gambar berikut ini:

162

Ibid., hlm. 8

Page 60: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

39

1.82

2.63

2.26

35.5

0 10 20 30 40

2013

2014

2015

2016

Market Size Fintech di Indonesia, 2013 - 2016

Gambar 3.1

Jumlah Perusahaan Fintech di Indonesia

Sumber : Asosiasi Fintech Indonesia dan OJK (2017)

Sedangkan dari sisi market size Indonesia dikatakan sebagai salah satu

negara di kawasan Asia Pasifik dengan laju pertumbuhan pasar (market size)

tertinggi dalam layanan Fintech. Meskipun dalam periode 2013 – 2015, market size

jasa layanan Fintech tumbuh sekitar 24,2% rata-rata per tahun, dalam tahun 2016

menjadi titik balik bagi kegiatan pembiayaan alternatif dengan total nilai

pembiayaan mencapai US$35.35 juta atau setara dengan Rp470,6 miliar. Artinya

terjadi kenaikan yang sangat substansial dibandingkan tahun 2015 yang hanya

mencapai US$2.26 juta (setara dengan Rp30,3 miliar) atau tumbuh dengan laju lebih

dari 1.464% atau terjadi ekspansi yang begitu pesat.

Gambar 3.2

Market Size Fintech di Indonesia, 2013 - 2016

Sumber: CCAF (September 2017).

4 16 25 40

165

0

100

200

<2006 2006-2007 2011-2012 2013-2014 2015-2016

Profil Fintech di Indonesia (Berdasarkan Jumlah Perusahaan)

Page 61: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

40

a) Peluang (Opportunities)163

Walaupun belum banyak jenis pilihan model fintech yang tersedia di

Indonesia, namun hampir dapat dipastikan bahwa keberadaan fintech akan

memberikan warna dan membawa implikasi pada layanan jasa keuangan dan

para pihak (stakeholders) di dalam negeri. Pertama, bagi layanan keuangan,

Fintech memiliki potensi untuk memecah (unbundling) dan merestrukturisasi

jasa keuangan yang ada. Keberadaan Fintech bisa memecah konsentrasi yang

terjadi di pasar keuangan sehingga market share akan terdistribusi antar

pesaing yang menawarkan jasa layanan yang sama. Akibatnya, tidak ada lagi

dominasi lembaga perantara (intermediari) keuangan tertentu di pasar

keuangan dan kompetisi yang terjadi berpotensi menurunkan tingkat harga

jasa layanan keuangan. Selain itu, fintech juga akan mengubah kontestabilitas

dalam jasa layanan keuangan karena relatif murahnya biaya bagi pendatang

baru (new entrants) untuk memasuki pasar.

Dengan terpecahnya konsentrasi pasar dan terjadinya perubahan

kontestabilitas dalam jasa layanan keuangan maka komposisi (struktur) jasa

layanan keuangan juga akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut selain

membuka peluang terjadinya diversifikasi dan desentralisasi juga berpotensi

mendorong efisiensi dalam sistem keuangan. Implikasi yang tidak kalah

pentingnya bagi sistem keuangan adalah terciptanya transparansi sehingga

dapat mengurangi, kalaupun tidak dapat menghilangkan informasi yang

163

Muhammad Afdi Nizar, “Teknologi Keuangan (Fintech): Konsep dan Implementasinya

di Indonesia”, Warta Fiskal Edisi 5 Desember 2017, hlm 10, https://www.researchgate.net/

publication /323629323, akses 25 Oktober 2018.

B. Kedudukan Fintech dalam Sistem Keuangan

Page 62: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

41

asimetris (asymmetric information) dan memperbaiki kemampuan pelaku

pasar dalam mengelola risiko.

Kedua, keberadaan fintech membuka peluang yang lebih besar bagi

konsumen rumah tangga dan kalangan dunia usaha, termasuk Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) untuk mengakses jasa keuangan. Selain itu fintech juga

menawarkan kemudahan, kecepatan layanan, dan biaya yang lebih murah serta

kenyamanan bagi konsumen dalam menikmati layanan jasa keuangan. Implikasi dan

dividen terpenting dari berbagai manfaat fintech tersebut adalah inklusi keuangan

(financial inclusion). Hal ini lebih lanjut diharapkan akan mendorong pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan dan memungkinkan dilakukannya diversifikasi

eksposur terhadap risiko investasi secara keseluruhan.

b) Tantangan (Chalanges)164

Keberadaan fintech selain membawa manfaat juga berpotensi membawa

sejumlah risiko. Risiko fintech yang paling awal ditanggung oleh konsumen,

terutama risiko keamanan data (cyber risks), privasi, dan kepemilikan data serta tata

kelola (governance) data. Risiko ini bisa muncul karena kerentanan sistem dan

proses yang berbasis komputer yang saling terkait dan dapat dimanfaatkan oleh para

hacker untuk kesenangan atau niat kriminal. Risiko yang dihadapi konsumen tentu

saja turut berpengaruh pada operasional (operational risks) perusahaan fintech,

infrastruktur pasar keuangan, atau bahkan sektor-sektor yang rentan terhadap

guncangan. Kristalisasi risiko-risiko tersebut lebih lanjut bisa memiliki dampak

sistemik terhadap sistem keuangan secara keseluruhan.

164

Ibid., hlm. 11

Page 63: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

42

Dengan berbagai implikasi tersebut, peranan regulator menjadi sentral

terutama dalam merancang dan menerapkan regulasi keuangan yang proporsional.

Keberadaan fintech membutuhkan regulasi yang tidak lagi semata-mata tergantung

pada entitas intermediari (entity-based regulation) dan atau aktivitas (activity-based

regulation), melainkan memberikan proporsi yang lebih pada regulasi berbasis

aktivitas. Langkah yang ditempuh oleh Bank Indonesia yakni menetapkan regulasi

bagi para penyelenggara fintech yang aktivitasnya terkait dengan sistem

pembayaran. Hal ini tertuang Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor

19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial dan ketentuan

pelaksanaannya dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Nomor

19/14/PADG/2017 tentang Ruang Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox)

Teknologi Finansial dan PADG Nomor 19/15/PADG/2017 tentang Tata Cara

Pendaftaran, Penyampaian Informasi, dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi

Finansial.

Salah satu poin penting yang tertuang dalam peraturan tersebut adalah

ditetapkannya kewajiban para penyelenggara fintech di bidang jasa sistem

pembayaran keuangan untuk melakukan pendaftaran kepada Bank Indonesia. Selain

itu, para penyelenggara diwajibkan untuk melakukan uji coba terbatas atas produk

layanan teknologi dan model bisnis keuangannya dalam regulatory sandbox.

Pendekatan regulatory sandbox ini akan membantu regulator memahami risiko yang

mungkin muncul jika suatu produk fintech digunakan secara luas, namun berada

dalam lingkungan yang terkendali. Ini akan membantu para penyelenggara fintech,

terutama perusahaan pemula (start-up), untuk menguji produk tanpa harus

menanggung biaya penuh regulasi atau menghadapi tindakan penegakan hukum.

Page 64: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

43

C. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran165

Dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, telah melahirkan pola pemikiran

baru yang turut berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Ketika mekanisme

pembayaran dituntut untuk selalu mengakomodir setiap kebutuhan masyarakat dalam hal

perpindahan dana secara cepat, aman dan efisien, maka inovasi-inovasi teknologi

pembayaran semakin bermunculan dengan sangat pesat. Memberikan jawaban dengan

berbagai fasilitas kemudahan dan semakin tiada batas. Bank Indonesia dituntut untuk

selalu memastikan bahwa setiap perkembangan sistem pembayaran harus selalu berada

pada koridor ketentuan yang berlaku. Hal ini tentu saja demi kelancaran dan keamanan

jalannya kegiatan sistem pembayaran.

Berkaca pada kondisi tersebut, perkembangan sistem pembayaran tidak pernah

terpisahkan dengan inovasi-inovasi infrastruktur teknologi, maka perkembangan sistem

pembayaran di Indonesia saat ini mengarah pada upaya penguatan infrastruktur dan

pengembangan sistem dengan bertopang pada kemajuan teknologi informasi. Industri

pembayaran baik yang melibatkan bank maupun lembaga selain bank berlomba-lomba

melakukan pengembangan sistem pembayarannya. Bahkan saat ini peranan Lembaga

Selain Bank (LSB) di dalam penyelenggaraan sistem pembayaran semakin nyata dengan

semakin banyaknya LSB yang melakukan kerjasama dengan perbankan baik

sebagai penyedia jaringan dan tidak menutup kemungkinan sebagai penerbit dari

instrumen-instrumen pembayaran tersebut.

Bank Indonesia sebagai penyelenggara kegiatan setelmen transaksi-transaksi

melalui Sistem Bank Indonesia (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

(SKNBI), dan Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) juga

165

https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran/di-indonesia/Contents/Default.aspx, akses

28 Oktober 2018

Page 65: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

44

terus berupaya memperbaiki dan memperbaharui mekanisme sistem yang ada agar selalu

efisien, aman dan sejalan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat

yang selalu berkembang. Bank Indonesia adalah lembaga yang mengatur dan menjaga

kelancaran Sistem Pembayaran Nasional (SPN). Sebagai otoritas moneter, bank sentral

berhak menetapkan dan memberlakukan kebijakan SPN. Selain itu, Bank Indonesia juga

memiliki kewenangan memeberikan persetujuan dan perizinan serta melakukan

pengawasan (oversight) atas SPN.

Menyadari kelancaran SPN yang bersifat penting secara sistem (systemically

important), bank sentral memandang perlu menyelenggarakan sistem settlement antar

bank melalui infrastruktur BI-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Selain itu masih

ada tugas BI dalam SPN, misalnya, peran sebagai penyelenggara sistem kliring antarbank

untuk jenis alat-alat pembayaran tertentu. Bank sentral juga adalah satu-satunya lembaga

yang berhak mengeluarkan dan mengedarkan alat pembayaran tunai seperti uang rupiah.

Bank Indonesia juga berhak mencabut, menarik hingga memusnahkan uang rupiah yang

sudah tak berlaku dari peredaran.

Berbekal kewenangan tersebut, Bank Indonesia pun menetapkan sejumlah

kebijakan dari komponen SPN ini. Misalnya, alat pembayaran apa yang boleh

dipergunakan di Indonesia. Bank Indonesia juga menentukan standar alat-alat

pembayaran tadi serta pihak-pihak yang dapat menerbitkan dan atau memproses

alat-alat pembayaran tersebut. Bank Indonesia juga berhak menetapkan lembaga-

lembaga yang dapat menyelenggarakan sistem pembayaran. Ambil contoh, sistem

kliring atau transfer dana, baik suatu sistem utuh atau hanya bagian dari sistem

saja. Bank sentral juga memiliki kewenangan menunjuk lembaga yang bisa

menyelenggarakan sistem settlement. Pada akhirnya Bank Indonesia juga mesti

Page 66: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

45

menetapkan kebijakan terkait pengendalian resiko, efisiensi serta tata kelola

(governance) SPN.

Adapun komitmen Bank Indonesia untuk menjaga kelancaran sistem pembayaran

merupakan salah satu tugas pokok Bank Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam

Undang-Undang Tentang Bank Indonesia. Dengan demikian Bank Indonesia senantiasa

berupaya dan memastikan kelancaran sistem pembayaran, termasuk hal-hal yang

berkaitan dengan perlindungan konsumen.166

Oleh sebab itulah, kenapa pentingnya

peranan Bank Indonesia dalam menjaga kelancaran sistem pembayaran terutama di era

teknologi finansial yang kegiatan usahanya berkaitan dengan sistem pembayaran.

Sehingga, kelancaran sistem pembayaran perlu di atur dan diawasi oleh Bank Indonesia

terhadap penyelenggara teknologi finansial atau Fintech demi menjaga perlindungan

konsumen dan manajemen risiko.

D. Sharia Compliant Financial Technology

a. Larangan Utama dalam Transaksi Keuangan Syariah167

1) Bunga (Riba)

Larangan yang paling utama dalam hukum syariah adalah riba yang berarti

tambahan. Tambahan dalam meminjamkan uang dengan bunga tertentu.

Riba juga diartikan sebagai peningkatan modal yang tidak dapat dibenarkan.

Sedangkan jangkauan larangan riba cakupannya lebih luas dari sekedar

bunga pinjaman. Belakangan ini transaksi peminjaman yang diberikan oleh

fintech kepada masyarakat melibatkan bunga didalamnya sehingga dalam

166

Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manager Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, tentang Komitmen BI Jambi Untuk Tetap

Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran di Jambi, tanggal 2 September 2018. 167

Maria Todorof, Shariah-compliant Fintech in the banking industry,

https://doi.org/10.1007/s12027-018-0505-8, akses 23 Oktober 2018.

Page 67: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

46

hukum keuangan syariah fintech menembus batas syariah yang sebelumnya

telah diatur dalam Al-Qur’an.

4. Spekulasi/Perjudian (Qimar)

Secara harfiah al-qimar berarti taruhan. Ini mengacu pada game atau

permainan berupa peluang dimana selalu ada dua pihak yang menang dan

ada pihak yang kalah. Praktik ini dapat dengan mudah ditemukan di

beberapa Instrumen keuangan konvensional karena sifat dasarnya adalah

spekulatif. Secara eksplisit hal ini dilarang oleh hukum keuangan syariah.

5. Penghasilan yang belum diakui (Maysir)

Maysir adalah istilah yang lebih luas dan mencakup perjudian. Alasan

mengapa hukum Syariah melarang jenis pendapatan maysir karena

pendapatan berdasarkan pada keberuntungan, bukan berdasarkan pada

keuntungan, yang diperoleh melalui pertimbangan atas risiko yang terjadi.

6. Risiko / ketidakpastian (Gharar)

Dalam praktik konvensional gharar merupakan transaksi yang sulit untuk

diukur tingkat ketidakpastiannya. Apakah risiko tersebut dapat

dikualifikasikan sebagai ketidakpastian. Seperti sebuah iklan yang

menawarkan berbagai kelebihan dan keunggulan suatu produk tanpa adanya

persyaratan dan kontrak yang jelas.

7. Larangan atas Perdagangan beberapa jenis produk dan industri

Hukum Syariah melarang perdagangan produk seperti alkohol, babi (dan

semua daging yang tidak disembelih sesuai dengan hukum Syariat Islam),

tembakau, obat-obatan terlarang dan kegiatan ilegal, senjata, terutama yang

Page 68: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

47

menyebabkan kerusakan dan industri hiburan (seperti hiburan dewasa,

beberapa jenis musik dan film non-Islam serta perjudian). Jika produk

Fintech terindikasi melalukan perdagangan yang telah disebutkan tadi maka

jelas hal tersebut tidak akan diizinkan dalam hukum keuangan syariah.

b. Implementasi Fintech dalam Sharia compliant

Sebelum fintech hadir, keuangan Islam terlebih dahulu menawarkan solusi

keuangan inovatif untuk pasar yang kurang terlayani. Solusi yang dimaksud bukan

berarti solusi fintech, namun pada aspek ini menyangkut aspek Syariah yang berkaitan

dengan seberapa cepat hukum Islam dapat menyerap inovasi. Karena usia fintech yang

relatif muda maka Keuangan Islam menawarkan sejumlah fitur yang nyaman.168

Fitur-fitur tersebut misalnya, tidak adanya pilihan yang lebih luas dalam

instrumen investasi yang sesuai dengan syariah. bisa menjadi suatu masalah

tertentu, jika kita mempertimbangkan investasi jangka pendek. Selain itu,

bank-bank Syariah sangat kaku karena tidak mendukung pemberian pinjaman

pribadi. bank syariah lebih memilih untuk langsung berinvestasi melalui

produk-produk musyarakah dan mudharabah. Namun, bank syariah lebih

likuid. Karena lebih suka bermain aman dengan mengamankan ekuitas atau

rasio utang yang mendukung ekuitas, sampai pada tingkat yang lebih besar

daripada yang biasanya terlihat pada bank konvensional. Di sisi lain, harapan

pengembalian cepat pada pinjaman pemohon bank, khususnya yang jangka

panjang bertentangan dengan salah satu prinsip Syariah, yaitu, memelihara

168

Maria Todorof, Shariah-compliant Fintech in the banking industry, ERA (Europaiche

Rechtsakademie Academy of European Law), hlm. 4, https://doi.org/10.1007/s12027-018-0505-8,

akses 23 Oktober 2018.

Page 69: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

48

kekayaan yang diciptakan oleh tenaga kerja dan usaha seperti risiko

spekulasi.169

Konsekuensi dari masalah ini adalah keseluruhan dari masyarakat Muslim

tidak terwakili dalam konteks jasa keuangan. Tidak hanya ini diskriminatif,

tidak adil dan bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah (yang berusaha

untuk mencapai keadilan, sosial inklusi dan distribusi kekayaan yang seimbang

dalam masyarakat), tetapi juga tidak berpandangan jauh ke depan sehubungan

dengan pengembangan sistem layanan keuangan berbasis Syariah yang efisien.

Regulasi merupakan pedoman hukum yang kompleks dalam perbankan

maupun kegiatan jasa keuangan lainnya dalam mewujudkan kegiatan operasional

sesuai dengan aturan. Regulasi mengenai kewajiban melaporkan kegiatan kepatuhan

syariah di Indonesia, termasuk pada penerapan financial technology bank syariah

belum disediakan secara rigid. Pada praktiknya, laporan kepatuhan syariah di

Indonesia hanya sebatas ditunjukan melalui laporan yang difatwakan oleh Dewan

Pengawas Syariah. Standar Syariah Internasional AAOIFI di Indonesia berperan

sebagai base of guidelines, sedangkan di negara dengan pelaksanaan perbankan

syariah yang maju menempatkan standar ini sebagai mandatory base. Pada

pelaksanaannya, peranan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Dewan Syariah

Nasional (DSN) dalam mengawasi pelaksanaan prinsip syariah pada bank syariah

belum terlaksana secara optimal.170

169

Ibid., hlm. 5-6 170

Firdaus Fahmi, Febiola Agnes, dan Faiqoh Silvana, Ketegasan Regulasi Laporan

Ketaatan Syariah dalam Optimalisaisi Financial Technology Lembaga Keuangan Syariah, Islamic

Banking and Finance Journal, Perisai, Vol 1 (3), October 2017, hlm. 67-68.

http://doi.org/10.21070/ perisai.v1i3.1173, akses 5 November 2018.

Page 70: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

49

Sedangkan Industri keuangan syariah sekarang harus berekspansi menjadi jasa

keuangan berbasis teknologi finansial (fintech).171

Maka dari itu, pentingnya regulasi

mengatur para pelaku fintech untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat akan

kemudahan yang ditawarkan serta dapat diterima dengan cepat inovasi yang

berkembang dan diharapkan mampu mengatasi permasalahan ekonomi nasional yang

ada belakangan ini. Seperti krisis kepercayaan terhadap kepatuhan syariah yang

diterapkan untuk pelaku fintech.

171

Fuji Pratiwi, Industri Keuangan Syariah Harus Memasuki Fintech,

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/17/10/04/oxa1ah440-industri-keuang

an-syariah-harus-masuki-fintech, akses 5 November 2018.

Page 71: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Manajemen Kinerja Fintech Office Bank Indonesia

Manajemen kinerja merupakan pencapaian atas pelaksanaan suatu kegiatan,

program, atau kebijakan dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi organisasi melalui

tahapan dan proses perencanaan, pengelolaan, dan penilaian kinerja. Adapun tujuan

didirikannya Fintech Office Bank Indonesia yaitu:

1. Memfasilitasi perkembangan inovasi dalam ekosistem keuangan berbasis teknologi

di Indonesia.

2. Mempersiapkan Indonesia untuk mengoptimalkan perkembangan teknologi dalam

rangka pengembangan perekonomian.

3. Meningkatkan daya saing industri keuangan berbasis teknologi Indonesia.

4. Menyerap informasi dan memberikan umpan balik untuk mendukung perumusan

kebijakan BI, sebagai respons terhadap perkembangan teknologi.

Sedangkan visi dari pembentukan Fintech Office Bank Indonesia adalah:

“Menjadi wadah asesmen, manajemen risiko, dan evaluasi atas model bisnis dan

produk atau layanan dari fintech, serta inisiator riset terkait kegiatan layanan keuangan

berbasis teknologi.” 172

a) Perencanaan Kinerja Fintech Office Bank Indonesia

Demi tercapainya empat tujuan utama Fintech Office BI, Bank Indonesia akan

beroperasi dengan empat fungsi yaitu:

1. Fungsi katalisator atau fasilitator

172

Pidato: Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, “Launching Bank

Indonesia Fintech Office Jakarta, 14 November 2016”, https://www.bi.go.id/id/ruang-

media/pidato-dewan-gubernur/Pages/Sambutan-GBI-Launching-Fintech-Office-14Nov2016.aspx,

akses 28 maret 2018.

Page 72: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

51

2. Fungsi business intelligence

3. Fungsi asesmen

4. Fungsi koordinasi dan komunikasi.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Bapak Junanto Herdiawan selaku Acting

Head of Fintech Office Bank Indonesia pada masa jabatannya tahun 2017 tentang

empat (4) fungsi yang dijalankan dalam rangka mencapai empat tujuan utama:

“Fungsi katalisator atau fasilitator yaitu pertukaran ide inovatif dari berbagai pelaku

Fintech dengan sering mengadakan pertemuan secara rutin dengan para pelaku-

pelaku Fintech di tanah air, kemudian fungsi business intelligence adalah melakukan

komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak dari luar negeri, lembaga

internasional, melihat bagaimana perkembangan Fintech di negara-negara lain dan

bagaimana regulator mengurus ini. Sedangkan fungsi asesmen yakni memantau dan

memetakan potensi risiko. Dalam hal ini, BI akan membuat sebuah peraturan untuk

Fintech atau semacam wahana laboratorium disebut Regulatory Sandbox atau kotak

pasir ini adalah sebuah wilayah secara maya yaitu pelaku-pelaku Fintech bisa

beroperasi secara terbatas di dalam itu, jadi inovasi dibiarkan berkembang tapi

dimasukkan dalam kotak, artinya dilihat oleh Bank Indonesia bagaimana potensi

risikonya, bagaimana impikasi lain-lainnya dan sampai pada tahap-tahap tertentunya

nanti setelah pelaku Fintech keluar baru diatur lebih lanjut bagaimana

perkembangannya. Syaratnya dia harus inovatif dan harus memiliki manfaat bagi

masyarakat dan yang terakhir adalah fungsi koordinasi dan komunikasi dimana kita

memberikan pemahaman atas kerangka pengaturan yang ada, dan mendorong

harmonisasi regulasi lintas otoritas.”173

Adapun upaya yang telah dilakukan Bank Indonesia provinsi Jambi dalam

mendukung perencanaan jangka panjang Bank Indonesia Fintech Office, yaitu salah

satunya dengan mengadakan kegiatan kampanye Gerbang Pembayaran Nasional

(GPN) yang telah dilaksanakan di Jalan Ahmad Yani Nomor 14 Kecamatan

Telanaipura Kota Jambi pada hari minggu tanggal 16 September 2018.

173

Dokumentasi: Video dokumenter Fintech oleh Plt Kepala BI Fintech Office, Junanto

Herdiawan, https://www.youtube.com/watch?v=Mcvx69lPA9g, akses 28 Maret 2018.

Page 73: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

52

Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Bayu Martanto selaku Pimpinan Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi bahwa:

“Salah satu tugas BI adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,

maka kegiatan GPN ini dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran yang lancar,

aman, efisien dan andal serta memperhatikan perkembangan informasi, komunikasi,

teknologi dan inovasi.”174

Melalui perencanaan jangka panjang dan jangka pendek yang ditetapkan,

Bank Indonesia menjalankan tugasnya melalui tiga hal yakni, Pertama perlindungan

konsumen dan manajemen risiko. Kedua, melakukan pemetaan industri fintech di

Indonesia, dan yang ketiga yaitu membuat regulasi terkait inovasi baru.

Implementasi tiga hal tersebut dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang telah

dikeluarkan oleh Bank Indonesia diantaranya tertuang dalam Peraturan Bank

Indonesia (PBI) dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) antara lain,

sebagai berikut:

1) Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/1/PBI/2014 Tentang Perlindungan

Konsumen Jasa Sistem Pembayaran.

2) Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 Tentang Penyelenggaraan

Pemrosesan Transasksi Pembayaran.

3) Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan

Teknologi Finansial.

4) Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/14/PADG/2017 Tentang Ruang

Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial.

174

Wawancara: Bayu Martanto, selaku Pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, tentang Tujuan Kegiatan Kampanye GPN, tanggal 16 September 2018.

Page 74: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

53

Sedangkan untuk mencapai visi Fintech Office BI, Bank Indonesia

melakukan evaluasi, asesmen, dan menyusun analisis untuk manajemen risiko terkait

fintech, memberikan dukungan terhadap pengembangan fintech agar dapat berperan

sebagai aset dalam menunjang perekonomian nasional, menyediakan one stop

services bagi industri fintech untuk memahami kebijakan dan kerangka pengaturan

Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan fintech. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ibu Berti Pracima Santi selaku Manajer Unit Pengawasan Sistem

Pembayaran (SP), Pegelolaan Uang Rupiah (PUR) dan Keuangan Inklusif (KI):

“Kalo untuk mencapai visi Fintech Office, Bank Indonesia tentu akan melakukan

evaluasi atas hasil percobaan para pelaku fintech seletah keluar dari regulatory

sandbox. Regulatory sandbox itu sebenernyakan media yang dibikin sama BI

Fintech Office untuk perusahaan-perusahaan startup. Regulatory sandbox itu kayak

tempat bermain sebenernya, bayangannya. Jadi nih, aku punya ide, banyak banget,

trus aku mainnya cuma’ di tempat bermainnya itu tok. Trus nanti, di coba coba coba

nanti akan ada tiga (3) hasilnya, berhasil, tidak berhasil, atau kriteria lain sesuai

dengan parameter BI. Kalo berhasil, baru aku boleh jualan model bisnis itu di luaran.

Kalo tidak berhasil, jelas aku gak bisa jualan. Kalo untung, katakanlah BI punya

kriteria yang lain. Jadi, misalkan bisa dilakukan sepanjang si fintech nya menambah

sesuai ketentuan BI, baru bisa jualan. Jadi, Regulatory sandbox itu sebenernya

menyediakan tempat bermain untuk perusahaan-perusaaan startup.”175

Sedangkan dalam rangka menunjang perekonomian nasional Bank Indonesia

Provinsi Jambi turut berkontribusi untuk mengadakan sosialisasi guna mendukung

perkembangan fintech dalam menunjang perekonomian nasional sebagaimana misi

yang terdapat pada butir b. Hal ini di paparkan oleh Ibu Berti Pracimasanti selaku

Manajer Unit Pengawasan Sistem Pembayaran (SP), Pegelolaan Uang Rupiah (PUR)

dan Keuangan Inklusif (KI) bahwa:

175

Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manajer Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

tentang Regulatory Sandbox, tanggal 5 Mei 2018.

Page 75: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

54

“Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran Fintech Office BI, kegiatan yang telah

dilakukan oleh KPw BI Provinsi Jambi dalam mendukung tujuan dan sasaran

tersebut diantaranya yaitu melakukan sosialisasi dan edukasi dengan pengembangan

industri fintech antara lain, seminar tentang peran fintech dalam mendukung

pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif pada tanggal 10 Oktober 2017

yang lalu dan memfasilitasi pengembangan salah satu UMKM binaan kantor

perwakilan BI Provinsi Jambi melalui salah satu perusahaan fintech di Indonesia.”176

Kemudian, menyediakan one stop services bagi industri fintech untuk memahami

kebijakan dan kerangka pengaturan Bank Indonesia dalam mendukung

pengembangan fintech dengan cara memberikan pelayanan yang baik serta fasilitator

bagi para pelaku fintech yang membutuhkan pengembangan sumber daya manusia.

Seperti yang dijelaskan oleh Bapak A. Pandu Wirawan selaku Asisten Direktur

Kepala Tim Sistem Pembayaran (SP), Pengelolaan Uang Rupiah (PUR), dan

Layanan Administrasi (LA):

“One stop services itu mulai dari perizinan hingga sebagai fasilitator bagi para

pelaku fintech yang membutuhkan untuk difasilitasi. Misalkan ada fintech yang mau

membuat produk baru, terus dia mau mencobanya di regulatory sandbox. Kalo

misalkan sudah bermain di regulatory sandbox, kemudian pengembangannya nanti

kira-kira bagaimana, dan misalkan mereka butuh difasilitasi untuk ditemukan sama

yang ahli-ahli, maka BI bisa memfasilitasinya.”177

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa perencanaan kinerja Fintech Office

Bank indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek

dilakukan dengan empat fungsi utama yaitu fungsi katalisator atau fasilitator, fungsi

business intelligence, fungsi asesmen, fungsi koordinasi dan komunikasi. Sedangkan

perencanaan untuk mencapai visi Fintech Office BI yaitu dengan menjadikan Bank

Indonesia sebagai fasilitator antara regulator dengan inovator dalam melakukan

percobaan terkait inovasi fintech yang bergerak di bidang sistem pembayaran,

176

Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manager Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

tentang Perencanaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang Fintech Office BI, tanggal 22 Juni 2018. 177

Wawancara: A. Pandu Wirawan, selaku Asisten Direktur Kepala Tim Sistem

Pembayaran (SP), Pengelolaan Uang Rupiah (PUR), dan Layanan Administrasi (LA), tentang One

Stop Service, tanggal 5 Juni 2018.

Page 76: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

55

melakukan evaluasi, asesmen, dan menyusun analisis untuk mitigasi risiko terkait

fintech, memberikan dukungan terhadap pengembangan fintech agar dapat berperan

sebagai aset dalam menunjang perekonomian nasional, menyediakan one stop

services bagi industri fintech untuk memahami kebijakan dan kerangka pengaturan

Bank Indonesia dalam mendukung pengembangan fintech.

b) Pengelolaan Kinerja Fintech Office BI

Setelah Bsnk Indonesia melakukan perencanaan dengan yang baik maka,

selanjutnya adalah melihat pengelolaan kinerja Bank Indonesia, dalam rangka

memastikan bahwa rencana yang sudah disepakati Bank Indonesia yang telah

tertuang dalam berbagai kebijakan diperlukan umpan balik terhadap pencapaian

kinerja untuk meninjau serta memperbaharui sasaran. Salah satu pengelolaan

tersebut dapat dilihat dari umpan balik atas kebijakan regulatory sandbox yang

merupakan sebuah wadah khusus bagi para inovator di industri fintech yang

memiliki produk-produk inovatif, namun terkendala regulasi yang belum ada atau

tertinggal relevansinya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Berti Pracimasanti selaku Manajer

Unit Pengawasan Sistem Pembayaran (SP), Pegelolaan Uang Rupiah (PUR) dan

Keuangan Inklusif (KI) mengenai regulatory sandbox:

“Regulatory sandbox itu kayak kotak pasir. Jadi, startup-startup yang punya proses

bisnis baru atau produk-produk baru, gakpapa silahkan mainnya disitu, di awasi, tapi

dengan jumlah customer yang tertentu. Jadi, dia belum publish di seluruh Indonesia.

Nah itu, bener-bener yang tertentu aja dan bener-bener di awasi oleh Fintech Office

kira-kira nanti akan ada dampaknya apa nggak. Kalo dampaknya positif, dan

mitigasi risikonya sudah oke maka perusahaan startup bisa keluar dari regulatory

sandbox itu bisa melanjutkan usahanya dan bisa dikembangkan.”178

178

Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manager Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

tentang Regulatory Sandbox, tanggal 5 Mei 2018.

Page 77: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

56

Sebelum masuk ke proses regulatory sandbox, penyelenggara fintech

terlebih dahulu harus masuk ke salah satu kategori yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia, diantaranya yaitu sebagai berikut:179

a) Kategori Sistem Pembayaran, yakni mencakup otorisasi, kliring, penyelesaian

akhir, dan pelaksanaan pembayaran. Contoh penyelenggaraan teknologi

finansial pada kategori sistem pembayaran ini antara lain: penyelenggara

transfer dana, uang elektronik, dompet elektronik, dan mobile payments.

b) Kategori Pendukung Pasar, yakni teknologi finansial yang menggunakan

teknologi informasi dan teknologi elektronik untuk memfasilitasi pemberian

informasi yang lebih cepat dan lebih murah terkait dengan produk dan/atau

layanan jasa keuangan kepada masyarakat. Contoh: penyelenggaraan fintech

pada kategori pendukung pasar (market support) antara lain penyediaan data

perbandingan informasi produk atau layanan jasa keuangan.

c) Kategori Manajemen Investasi dan Manajemen Risiko, contoh penyelenggaraan

teknologi finansial pada kategori manajemen investasi dan manajemen risiko

antara lain: penyediaan produk investasi online dan asuransi online.

d) Kategori Pinjaman, Pembiayaan, dan Penyediaan Modal, contoh

penyelenggaraan teknologi finansial pada kategori pinjaman (lending),

pembiayaan dan penyediaan modal (capital raising) antara lain: layanan pinjam

meminjam uang berbasis teknologi informasi (peer-to-peer lending) serta

pembiayaan atau penggalangan dana berbasis teknologi informasi

(crowdfunding).

179

Data sekunder: Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial, BAB II, Pasal 3, Ayat (1).

Page 78: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

57

e) Kategori Jasa Finansial Lainnya, yaitu teknologi finansial selain kategori sistem

pembayaran, pendukung pasar, manajemen investasi dan manajemen risiko,

serta pinjaman, pembiayaan, dan penyediaan modal.

Jika perusahaan penyelenggara fintech sudah termasuk dalam salah satu

kategori yang telah dietapkan tersebut maka, mitigasi risiko dan perlindungan

konsumen juga perlu diperhatikan, sebagaimana ketetapan yang diberlakukan sama

untuk seluruh penyelenggara fintech agar mengikuti proses pendaftaran sebagai

penyelenggara teknologi finansial yang tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia

Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial dan PADG

Nomor 19/15/PADG/2017 Tetang Tata Cara Pendaftaran, Penyampaian Informasi

dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi Finansial.180

Oleh karena itu, penyelenggara teknologi finansial harus mengikuti alur dari

ruang lingkup pengaturan yang ada. Alur tersebut mulai dari tahap pendaftaran,

presentasi, regulatory sandbox, perizinan dan persetujuan, pemantauan dan

pengawasan. Seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini:

Gambar 4.1

Alur Pengaturan Bagi Penyelenggara Fintech181

180

Data Sekunder: PBI Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi

Finansial dan PADG Nomor 19/15/PADG/2017 Tetang Tata Cara Pendaftaran, Penyampaian

Informasi dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi Finansial. 181

Data Sekunder: PBI Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi

Finansial dan PADG Nomor 19/15/PADG/2017 Tetang Tata Cara Pendaftaran, Penyampaian

Informasi dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi Finansial.

5a 5b

Page 79: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

58

Penjelasan alur:

1) Penyelenggara Teknologi Finansial (PTF) mengajukan pendaftaran atau

penyampaian informasi ke Bank Indonesia (BI).

2) Bank Indonesia (BI) melakukan tahap analisa tehadap Produk, Layanan,

Teknologi dan Model (PLTM).

3) Penyelenggara Teknologi Finansial (PTF) melakukan persentasi Produk,

Layanan, Teknologi dan Model (PLTM) kepada Bank Indonesia (BI).

4) Tim panel di Bank Indonesia (BI) menetapkan Penyelenggara Teknologi

Finansial (PTF) dan Produk, Layanan, Teknologi dan Model (PLTM) serta

skenario.

5) Penyelenggara Teknologi Finansial (PTF) melaksanakan uji coba di Regulatory

Sandbox sesuai skenario.

a) Jika Penyelenggara Teknologi Finansial (PTF) tidak berhasil, maka harus

dihentikan

b) Jika Penyelenggara Teknologi Finansial (PTF) berhasil, maka ke tahap

selanjutnya yaitu perizinan

6) Bank Indonesia melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap

Penyelenggara Teknologi Finansial yang telah terdaftar.

Jika Berhasil,

Lanjut ke Perizinan

Jika PTF tidak

berhasil, dihentikan

6 Pemantauan dan

Pengawasan

5

Page 80: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

59

Sedangkan proses yang terdapat pada Regulatory Sandbox, penyelenggara

fintech harus memenuhi beberapa prinsip seperti; Criteria-Based Process,

transparansi, proporsionalitas, keadilan, kesetaraan dan forward looking.182

1) Criteria-Based Process, yaitu prinsip yang diterapkan dalam proses uji coba

dengan memperhatikan pemenuhan kriteria yang ditetapkan Bank Indonesia

yaitu bersifat inovatif, dapat berdampak pada produk, layanan, teknologi dan

atau model bisnis finansial yang eksis, dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat, dapat digunakan secara luas dan kriteria lain yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia.

2) Transparansi, adalah prinsip yang dilakukan melalui publikasi hasil regulatory

sandbox secara berkala.

3) Proporsionalitas, dilakukan dengan mempertimbangkan jenis, skala, dan risiko

dari produk, layanan, teknologi, dan atau model bisnis yang diuji coba.

4) Keadilan (fairness), yaitu memastikan penyelenggara memperlakukan

konsumen secara adil dan tidak diskriminatif serta memastikan penyelenggara

memberikan jasa sistem pembayaran yang akurat dan aman baik dari aspek;

aturan, kelembagaan, mekanisme, infrastruktur, dan instrumen dan alat

pembayaran.

5) Kesetaraan (Equal Treatment), yaitu penyelenggara memberikan perlakuan

yang sama kepada setiap konsumen terhadap layanan jasa sistem pembayaran

dengan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen.

6) Forward Looking dalam regulatory sandbox ini yaitu, selalu

mempertimbangkan potensi pengembangan ke depan agar lebih memberikan

182

Data Sekunder: Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/14/PADG/2017 Tentang Ruang Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial, BAB IV, Pasal 8, Ayat (1).

Page 81: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

60

manfaat kepada masyarakat antara lain lebih murah, lebih mudah, dan lebih

cepat sedangkan manfaat bagi perekonomian yaitu membuka lapangan kerja

baru, memperlancar transaksi ekonomi dan membawa efisiensi dalam transaksi

ekonomi.

Sedangkan jangka waktu yang dibutuhkan dalam uji coba pada regulatory

sandbox ditetapkan paling lama 6 bulan yang terhitung sejak tanggal penetapan dari

Bank Indonesia atau pra sandbox setelah Bank Indonesia menyetujui usulan atas

skenario yang diajukan oleh penyelenggara teknologi finansial. Jangka waktu yang

dimaksud dapat diperpanjang 1 kali untuk waktu paling lama 6 bulan. Perpanjangan

diajukan secara tertulis oleh penyelenggara teknologi finansial kepada Bank

Indonesia paling lambat 1 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu pelaksanaan uji

coba sandbox dan penyelenggara teknologi finansial harus menginformasikan alasan

dan jangka waktu perpanjangan yang dibutuhkan dengan cara mengajukan

permohonan secara tertulis.183

Sedangkan prinsip perlindungan konsumen bagi penyelenggara fintech

sebagai penyedia jasa sistem pembayaran dimuat dalam Peraturan Bank Indonesia

diantaranya meliputi:184

a. Keadilan dan kehandalan, yaitu pihak penyelenggara fintech memperlakukan

konsumen secara adil dan tidak diskrminatif.

b. Transparansi, artinya memberikan informasi secara jelas dan lengkap dengan

bahasa yang mudah dimengerti.

183

Data Sekunder: Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/14/PADG/2017 Tentang Ruang Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial, BAB IV, Pasal 16, Ayat (1).

184Data Sekunder: Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 Tentang

Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran, BAB IV, Pasal 24, Ayat (2).

Page 82: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

61

c. Perlindungan data dan informasi, yaitu menjaga kerahasiaan dan keamanan

data dan informasi.

d. Penanganan dan penyelesaian pengaduan secara efektif, efisien, responsif, dan

tepat.

Jangkauan perlindungan konsumen yang dilakukan oleh Bank Indonesia

sebagai pengawas jasa sistem pembayaran mencakup dari awal hingga ke konsumen

terakhir sebagaimana yang dijelaskan pada alur berikut:

Gambar 4.2

Alur Perlindungan Konsumen185

Berdasarkan gambar tadi, dapat dijelaskan alur perlindungan konsumen oleh

Bank Indonesia, dimana konsumen melakukan proses pengaduan terlebih dahulu

baik melalui telepon, surat, atau datang langsung ke Bank Indoneisa, selanjutnya

Bank Indonesia menerima pengaduan. Kemudian, Bank Indonesia melakukan

edukasi, konsultasi dan fasilitasi, setelah itu Bank Indonesia menindaklanjuti dan

menyelesaikan pengaduan serta mengajak pihak terkai sepakat atau tidak sepakat

185

Dokumentasi: Sosialisasi PBI Perlindungan Konsumen Sistem Pembayaran BI.

1 2 3 4 5 6 7

Page 83: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

62

untuk kemudian dilanjutkan ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK),

Pusat Mediasi Nasional (PMN), arbitrase, pengadilan atau lainnya.

Selain Bank Indonesia, penyelenggara fintech penyedia jasa sistem

pembayaran juga diwajibkan untuk menerapkan prinsip perlindungan konsumen,

yaitu dengan menjaga kerahasiaan data dan informasi konsumen, termasuk data dan

informasi transaksi antara lain dilakukan dengan menatausahakan dokumen, tidak

memberikan data dan informasi transaksi konsumen kepada pihak lain, kecuali atas

persetujuan tertulis dari konsumen atau diwajibkan oleh ketentuan peraturan

perundang-undangan.186

c) Penilaian Kinerja Fintech Office BI

Setelah Bank Indonesia melakukan pengelolaan kinerjanya melalui

regulatory sandbox, maka tahap selanjutnya adalah melakukan penilaian atas kinerja

Fintech Office BI dengan meneliti seberapa banyak kuantitas perusahaan yang

terdaftar sebagai perusahaan penyelenggara fintech serta perusahaan startup yang

terdaftar di regulatory sandbox mulai dari periode awal peresmian Fintech Office BI

tanggal 14 November 2016 hingga batasan penelitian yaitu tanggal 14 Mei 2018.

Setelah meneliti dari website Bank Indonesia di www.bi.go.id hingga saat ini

peneliti memperoleh data bahwa setelah berdirinya Fintech Office BI selama delapan

belas (18) bulan sudah terdapat dua puluh satu (21) perusahaan penyelenggara

fintech yang terdaftar berkaitan dengan sistem pembayaran, kemudian ada enam (6)

perusahaan fintech yang terdaftar sebagai pendukung pasar, tiga (3) perusahaan

fintech yang terdaftar sebagai penyelenggara penunjang dan satu (1) perusahaan

186

Data Sekunder: Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang

Penyelenggaraan Teknologi Finansial, Pasal 1, Ayat (1), butir a dan b.

Page 84: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

63

penyelenggara fintech yang terdaftar di regulatory sandbox, sebagaimana yang

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Penyelenggara Fintech Berkaitan dengan Sistem Pembayaran187

No

Nama

Penyelenggara

dan Nama

Produk

Alamat

Jangkauan

Wilayah

Operasi

Sasaran

Produk Produk Tersedia di

1. PT Cashlez

Worldwide

Indonesia

(Cashlezz)

Jalan Letjend

S. Parman,

Kelurahan

Tanjung

Duren

Selatan,

Kecamatan

Grogol,

Jakarta

Barat.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

Merchant

menerima

transaksi

pembayaran

melalui Kartu

Kredit, atau

Debit berbasis

aplikasi pada

Smarthphone

Apps Store, Google

Play Store

(Cashlezz) dan

tersedia pada aplikasi

lain seperti

Blanja.com,

Blibli.com,

BukaLapak,

Elevenia,

Mataharimall,

Ralali.com, Shopee,

danTokopedia

2. PT Dimo Pay

Indonesia

(Pay by QR)

Dimo Space

Lantai

Ground

Floor, Jalan

Timor,

Nomor 6.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

transaksi

pembayaran

Pelanggan dan

pebisnis hanya

dengan

melakukan

Scan QR Code

Tersedia di berbagai

aplikasi Mobile

Banking dan e-wallet

Seperti; Uangku,

t-money,

Simobi,Dompetku,

BRI Credit Card

Access, UnikQu, dan

Paypro

3. PT Sprint Asia

Technology

(Duitku)

Jalan RS.

Fatmawati

Nomor 7,

Jakarta

12140.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

Merchant

menerima

pembayaran di

dunia online,

melalui aplikasi

mobile maupun

ditoko

Tersedia di Kartu

Kredit (Visa dan

Master Card),

Internet Banking

(BCA Klikplay,

CIMB Clicks,

Mandiri Clickpay),

Virtual Account

(Permata Bank,

Maybank, CIMB

187

Data Sekunder: Website Bank Indonesia, https://www.bi.go.id/id/sistem-pembayaran

/fintech/Pengumuman-Penyelenggara/Contents/default.aspx, akses 15 Mei 2018.

Page 85: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

64

Bank, BNI, ATM

Bersama),

Dishburshmen

(ATM Bersama),

Gerai Retail

(Alfamart,

Pegadaian, Pos

Indonesia)

4. PT Toko Pandai

Nusantara

(Toko Pandai)

Jalan Raden

Saleh I,

Nomor 3A,

Jakarta

Pusat.

Wilayah

Yogyakarta

dan

Jabodetabe

k

Meningkatkan

daya saing dan

kinerja toko

retail skala

kecil dan

menengah

Website

(www.tokopandai.id)

dan Mobile Apps

5. PT Moneta

Digital

Internasional

(YoOk Pay)

Gedung

Millenium,

1st Floor

Jalan Kramat

Raya Nomor

38, Jakarta -

10450.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Menawarkan

berbagai

kebutuhan

mulai dari

pakaian, sepatu,

aksesoris, tas

hingga sistem

pembayaran

Website

(https://www.yoox.

com/id/)

6. PT Virtual

Online

Exchange

(Duithape)

Jalan HR

Rasuna Said

Kavling 1,

Setiabudi,

Jakarta

Selatan-

12980.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Masyarakat

yang ingin

melakukan

Pembayaran

(belanja di toko

atau warung

berlogo

Duithape, tarik

uang dan setor

uang), isi ulang

(Pulsa Hp,

Token PLN,

dan Pulsa

Data), Bayar

Tagihan

(Listrik,

Telepon dan

Hp,

Multifinance,

BPJS dan TV

Berlangganan)

Website

(www.duithape.com)

dan UMB (USSD

Menu Browser)

7. PT Mitra

Pembayaran

Jalan Ruko

Vila Bukit

Jawa,

Sumatera,

Masyarakat

yang ingin

Website

(www.saldomu.com)

Page 86: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

65

Elektronik

(Saldomu)

Mas RE - 7,

Kelurahan

Dukuh Pakis,

Kecamatan

Dukuh Pakis,

Surabaya,

Jawa Timur -

60225

Kalimantan,

Sulawesi,

Ambon dan

Papua

mendapatkan

penghasilan

dengan

bergabung

menjadi agen

perbankan pada

aplikasi

Saldomu

dan Google Play

Store (Saldomu)

8.

PT Wallezz

Finansial

Teknologi

(Wallezz)

Jalan Letjend

Suprapto,

Kelurahan

Sumur Batu,

Kecamatan

Kemayoran,

Jakarta Pusat

– 10640.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

pelanggan

melakukan

pembayaran

pada Merchant

dengan Scan

QR Code,

pembelian

pulsa dan

pembayaran

dan pembelian

di HP

Aplikasi Google Play

Store (Wallezz)

9. PT Netzme

Kreasi Indonesia

(Netzme)

Jalan Jendral

Sudirman,

Nomor 86,

Karet

Tengsing,

Tanah

Abang,

Jakarta

Pusat.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Berlaku untuk

masyarakat

yang ingin

mendapatkan

penghasilan

dengan cara

bergabung

menjadi Agen

Netzme dengan

berbisnis jual

pulsa dan token

PLN

Aplikasi Google Play

Store (Netzme)

10. T Mareco Prima

Mandiri

(Mareco Pay)

Komplek

Golden Gate,

Blok G,

Nomor 02,

Batam,

29444

Indonesia.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

masyarakat

melakukan

transaksi

pembayaran

offline maupun

online dengan

teknologi Scan

QR Code

Aplikasi Google Play

Store (Marecopay)

11. PT Inti Prima

Mandiri Utama

Jalan Melati,

Nomr 30H,

Cilandak

Barat,

Seluruh

masyarakat

Indonesia

Memudahkan

masyarakat

melakukan

transaksi

Website

(http://iPaymu.com)

Page 87: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

66

(iPaymu) Jakarta

Selatan, DKI

Jakarta

12430

pembayaran

belanja online,

donasi, dan

penarikan uang

serta

memudahkan

Merchant

menerima

transaksi

pembayaran

dari pelanggan

12 PT Aplikasi

Solusi Data

Indonesia

Kanten

(KT-Pay)

Greenlake

City, Rukan

Cbd Blok E,

Nomor 5,

Tangerang

City, Banten,

15417.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

masyarakat

melakukan

order makanan

sekaligus

transaksi

pembayaran

Aplikasi Google Play

Store (Kanten)

13 PT Monokrom

Digital

Teknologi

(Emvazo)

Jalan Jend

Sudirman

Kavling 52-

53 SCBD,

Jakarta

Selatan.

Skala

Inter-

nasional

Memudahkan

transaksi

transfer

antarbank dan

antarnegara

Website

(www.emvazo.com/)

14. PT Reksa

Transaksi

Sukses Makmur

(OttoPay)

Plaza

Mutiara,

Lantai 21,

Suite 2103.

Jalan Dr. Ide

Agung Gde

Agung

Kavling

E.1.2 Nomor

1&2,

Kuningan

Timur,

Setiabudi,

Jakarta

12950.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

Merchant

menerima

transaksi

pembayaran

dari pelanggan

dan

menawarkan

masyarakat

untuk menjadi

agen untuk

berbisnis pulsa

dan berbagai

tagihan (listrik,

air,pulsa,dll)

Website

(http://ottopay.id)

dan Google Play

Store (OttoPay)

15. PT Indo Sukses

Mandiri

Jalan Letjend

Suprapto,

Sumur Batu,

Kemayoran,

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memberikan

penjadwalan

keuangan,

pengingat dan

Website

(https://satubon.com)

dan Google Play

Store (Satubon)

Page 88: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

67

(SatuBon) Jakarta

10640

pembayaran

otomatis untuk

prabayar

tagihan

16. PT Transaksi

Artha Gemilang

(OttoCash)

Jalan Dr. Ide

Agung Gde

Agung

Kavling

E.1.2 Nomor

1&2, Jakarta

12950

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

pengguna untuk

melakukan

transaksi

pembayaran,

pembelian dan

transfer uang

Aplikasi Google Play

Store (OttoCash)

17. PT Paprika

Multi Media

(Paprika)

Four Points

Hotel By

Sheraton,

Level

Ground,

Jalan Gatot

Subroto

Nomor 395

Medan.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Memudahkan

masyarakat

melakukan

pembayaran

untuk toko,

pulsa, paket

data, tagihan

PLN, PDAM,

BPJS, Telkom.

Apps Store dan

Google Play Store

(Paprika)

18. PT Celengan

Inovasi

Keuangan

(Celengan.ID)

Jalan Yos

Sudarso

Nomor 21m

Kotabaru,

Gondokusum

an, Kota

Yogyakarta,

Daerah

Istimewa

Yogyakarta

55224.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Semua orang

dapat

mempunyai e-

money dengan

menggunakan

kembali uang

receh (kecil)

dan

menukarkannya

pada agen

tertentu atau

mitra

CelenganID

Aplikasi Google Play

Store (CelenganID)

19. PT Infra Digital

Nusantara

(Jaringaan IDN

& Sistem IDN)

Eightyeight

Kasablanka

Tower A,

Lantai 18.

Jalan

Kasablanka

Raya

Kavling 88,

Jakarta

12870.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Menjembatani

penyedia jasa

dengan aplikasi

pembayaran

online yang

sudah ada di

Indonesia yaitu

kemudahan

dalam

pembayaran

atas tagihan

sekolah,

Website

(Diginusantara.com)

Page 89: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

68

apartemen,

parkir, dan

enterprise

20. PT Hensel

Davest

Indonesia

(Davestpay)

Travellers

Hotel Phinisi

Lantai 12,

Jalan

Lamadukelle

ng Nomor

59,

Makassar.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Pembayaran

multiguna,

masyarakat

dapat menjadi

Merchant

dengan menjual

kembali produk

digital dan e-

commerce

Aplikasi Google Play

Store (Davestpay)

21. PT Esta Digital

Niaga

(EstaKios)

Wisma

D’esta,

Kompleks

Komersial

Sektor II

Nomor 7a,

Rawa Buntu,

Serpong,

Tangerang

Selatan

15318.

Mencakup

pengguna di

seluruh

Indonesia

Menyediakan

wadah bagi

Stakeholder

untuk

memberikan

pinjaman dan

pengajuan

pinjaman bagi

masyarakat

pencari modal

usaha

Website

(www.setacapital.

com)

Tabel 4.2

Penyelenggara Fintech Berkaitan dengan Pendukung Pasar

No

Nama

Penyelenggara

dan Nama

Produk

Alamat

Jangkauan

Wilayah

Operasi

Fungsi Aplikasi Produk Tersedia di

1 PT Money

Guru Indonesia

(Halomoney)

Jalan HR

Rasuna

said X-5,

Jakarta

Selatan

12950.

Mencakup

pengguna

di seluruh

Indonesia

Membandingkan

ajuan atas pinjaman

kredit, pinjaman

pribadi, asuransi,

dan pinjaman

lainnya

Website

(www.halomoney.co.id)

2 PT Gapura

Data Kreasi

(Disitu)

Jalan

Panjang

Nomor

9C,

Jakarta

Barat

Mencakup

pengguna

di seluruh

Indonesia

Menawarkan kredit

tanpa agunan,

membandingkan

kredit Multiguna,

kredit motor baru,

kredit mobil baru,

kredit motor bekas

Website

(https://m.disitu.com)

Page 90: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

69

11530. dan kredit mobil

bekas

3. PT Trusting

Social

Indonesia

(Trusting

Social)

Grand

Slipi

Tower,

Lantai 9,

Unit G,

Jalan S

Parman

Kavling

22-24,

Palmera,

Jakarta

Barat.

Mencakup

pengguna

di seluruh

Indonesia

Membantu para

pemberi kredit

memprediksi

kelayakan atas

pengajuan kredit

dengan mengukur

kelayakan kredit

dari identitas online

dalam tiga dimensi

(keaslian, kualitas

jaringan dan

kredibilitas

keuangan)

Website

(https://trustingsosial.com)

4 PT Synergys

Lima

(Danaxtra)

Equity

Tower

35th

Floor

Sudirman

Center

Business

District

(SCBD).

Jalan

Jendral

Sudirman

Kavling

52-53,

Jakarta

12190

Mencakup

pengguna

di seluruh

Indonesia

Menghadirkan

promo diskon dari

berbagai kartu

kredit dari

Merchant ternama

(restoran,

supermarket,online

shop, klinik

kecantikan,dll),

memberikan tips

dan artikel seputar

keuangan,

menawarkan

produk keuangan

perbankan (kartu

kredit, pinjaman

Kredit Multiguna

dan Asuransi)

Website

(https://danaxtra.com)

dan Google Play Store

(Danaxtra)

5. PT Dwi

Cermat

Indonesia

(Cermati)

Jalan S

Parman

Kavling

22-24,

Slipi,

Palmera,

Jakarta

Barat.

Mencakup

pengguna

di seluruh

Indonesia

Membantu

pengajuan produk

pinjaman online,

kartu kredit,

asuransi mobil,

asuransi kesehatan

dan juga

menyediakan

informasi finansial,

produk simpanan

yang diinginkan,

Website

(www.cermati.com) dan

Google Play Store

(Cermati)

Page 91: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

70

tips-tips produk

keuangan, dan info

harga emas antam.

6. PT Kredit

Gogo

Informatika

(Kreditgogo)

Gedung

Menara

MTH,

Lantai

18. Jalan

MT.

Haryono

Kavling

23,

Jakarta

Timur

12820

Mencakup

pengguna

di seluruh

Indonesia

Menyediakan

berbagai pilihan

kartu yang sesuai

dengan gaya hidup,

kartu cashback,

kartu travel, kartu

cicilan, Investasi

(deposito,

tabungan, tabungan

berencana),

Pinjaman (kredit

tanpa agunan,

KPR/KPA, kredit

mobil, kredit

motor, kredit

multiguna),

Asuransi

(Kendaraan,

kesehatan,

perjalanan, jiwa

dan properti),

Internet (Paket

Smartphone),

Pomosi (Diskon

restoran, travel)

Website

(https://kreditgogo.com)

Tabel 4.3

Penyelenggara Fintech Berkaitan dengan Penyelenggara Penunjang

No

Nama

Penyelenggara

dan Nama

Produk

Alamat

Jangkauan

Wilayah

Operasi

Sasaran

Produk Produk Tersedia di

1 PT Achilles

Financial

Systems

(PajakPay)

Jalan Hr

Rasuna

Said, Jakarta

Selatan.

Mencakup

pengguna di

seluruh

indonesia

Memberikan

kemudahan

pembayaran

pajak secara

online

Website

(https://www.online-

pajak.com) dan Google

Play Store (PajakPay)

2 PT Privy Jalan Tb Mencakup Penyelenggara Website

Page 92: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

71

Identitas Digital

(PrivyID)

Simatupang

Nomor 41,

Jakarta

12550.

pengguna di

seluruh

indonesia

tanda tangan

elektronik yang

sah dan

mengikat secara

hukum

(https://privy.id),

Google Play Store dan

Apss Store (PrivyID)

3 PT Infinitium

Solutions

(Mobile Secure,

Bank Payment

Gateway)

Jalan

Kendal

Nomor 4,

Menteng,

Jakarta

Pusat.

Mencakup

pengguna di

seluruh

indonesia

Menyediakan

server deteksi

penipuan untuk

pedagang

perusahaan dan

Bank payment

gatewey (BPG)

Website

(www.infinitium.com)

Tabel 4.4

Penyelenggara Fintech Terdaftar di Regulatory Sandbox

No

Nama

Penyelenggara

dan Nama

Produk

Alamat

Jangkauan

Wilayah

Operasi

Sasaran Produk Produk Tersedia di

1 PT Toko Pandai

Nusantara

(TokoPandai)

Jalan

Raden

Saleh I,

Jakarta

Pusat.

Wilayah

Yogyakarta

dan

Jabodetabek

Meningkatkan

daya saing dan

kinerja toko retail

skala kecil dan

menengah

Website

(www.tokopandai.id)

dan Mobile Apps

Berdasarkan hasil tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Fintech Office BI

dinilai telah mencapai sasaran dan tujuannya dalam rangka memfasilitasi

perkembangan inovasi dalam ekosistem keuangan berbasis teknologi di Indonesia

melalui regulatory sandbox, kemudian mempersiapkan Indonesia untuk

mengoptimalkan perkembangan teknologi dalam rangka pengembangan

perekonomian melalui berbagai macam inovasi yang dihadirkan oleh para pelau

fintech, meningkatkan daya saing industri keuangan berbasis teknologi Indonesia

dengan kerangka pengaturan yang ada serta menyerap informasi dan memberikan

Page 93: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

72

umpan balik untuk mendukung perumusan kebijakan BI, sebagai respons terhadap

perkembangan teknologi.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menganalisis bahwa Bank

Indonesia telah menyusun secara sistematis perencanaan kinerjanya mulai dari

perencanaan jangka panjang, jangka pendek dan visi utama Fintech Office BI

melalui empat fungsi yaitu fungsi katalisator atau fasilitator, fungsi business

intelligence, fungsi asesmen, dan fungsi koordinasi dan komunikasi. Sedangkan

perencanaan dalam mencapai visi dengan melakukan evaluasi, asesmen, dan

menyusun analisis untuk mitigasi risiko terkait fintech, memberikan dukungan

terhadap pengembangan fintech agar dapat berperan sebagai aset dalam menunjang

perekonomian nasional, menyediakan one stop services bagi industri fintech untuk

memahami kebijakan dan kerangka pengaturan Bank Indonesia dalam mendukung

pengembangan fintech.

Kemudian dari sisi pengelolaan kinerjanya Fintech Office BI telah

menetapkan regulatory sandbox sebagai ruang uji coba terbatas bagi penyelenggara

fintech. Jika dilihat dari sisi penilaian kinerja Fintech Office Bank Indonesia didapati

data jumlah kuantitas penyelenggara fintech yang terdaftar di Bank Indonesia

sebanyak 30 penyelenggara fintech yang terdiri dari 21 penyelenggara fintech

berkaitan dengan sistem pembayaran, 6 penyelenggara fintech berkaitan dengan

pendukung pasar, 3 penyelenggara fintech berkaitan dengan penyelenggara

penunjang. Sedangkan 1 nama penyelenggara fintech yang sama berkaitan dengan

sistem pembayaran terdaftar di regulatory sandbox.

Maka dari itu, berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan Bank Indonesia

mampu meningkatkan manajemen kinerja Fintech Office dari sisi perencanaan yang

Page 94: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

73

didukung dengan kemampuan sumber daya manusia dan infratruktur maupun sarana

dan prasarana yang menunjang untuk mencapai tujuan. Kemudian dapat

menigkatkan pengelolaan kinerja dari segi pengawasan dan pembinaan bagi para

penyelenggara fintech bukan hanya untuk fintech yang berkaitan dengan sistem

pembayaran saja, tetapi juga untuk fintech yang berkaitan dengan penyelenggara

penunjang dan pendukung pasar. Selain itu, Bank Indonesia juga perlu

memperbaharui informasi kepada publik mengenai daftar penyelenggara fintech

sebagai dasar penilaian masyarakat atas kinerja Bank Indonesia yang lebih

transparan dan akuntabel.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Fintech Office Bank Indoneisa

dalam Mitigasi Risiko dan Perlindungan Konsumen Terhadap Kelancaran Sistem

Pembayaran.

Page 95: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

80

Bank Indonesia menghadapi banyak tantangan dari lingkungan. Perubahan-

perubahan terjadi begitu cepat dan kadang-kadang tidak dapat diduga. Perubahan-

perubahan ini antara lain penggunaan teknologi pada aspek finansial atau dikenal dengan

istilah fintech (financial technology) yang selanjutnya akan disebut fintech. Perubahan ini

mengharuskan Bank Indonesia harus bertindak cepat dan tepat untuk menghadapi tingkat

persaingan di era ekonomi digital. Di satu sisi, fintech memberikan banyak manfaat,

namun di sisi lain juga berpotensi memiliki risiko yang apabila tidak dimitigasi secara

baik dapat mengganggu stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan dan kelancaran

sistem pembayaran yang merupakan tugas dan fungsi Bank Indonesia.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Berti Pracimasanti selaku Manajer

Unit Pengawasan Sistem Pembayaran (SP), Pegelolaan Uang Rupiah (PUR) dan

Keuangan Inklusif (KI):

“Fintech itu dikhawatirkan bisa menganggu stabilitas moneter, stabilitas SSK, dan Sistem

Pembayaran. Fintech dilihat bisa berpotensi menganggu stabilitas sistem keuangan ketika

dia bisa mengganggu fungsi Bank Sentral. Karena Bank Sentral kan punya fungsi untuk

mengeluarkan mata uang yang sah (rupiah), nah ketika ada fintech, fintech kan sekarang

bisa pake virtual currency, aku gak ngomongin yang di Indonesia ya kalau di luar negeri

itu kan bisa pake virtual currency, nah itu yang dibilang dapat mengganggu sistem

keuangan. Kemudian, fintech bisa dibilang berpotensi untuk menganggu stabilitas sistem

moneter ketika semua kebijakan moneter ini kan pake lembaga intermediasi nya bank,

karna sekarang udah ada fintech jadi gak jalan kan ini nya, efektivitas kebijakan

moneternya gitu.”102204

Selain itu, dari sisi perbankan konvensional fintech juga memiliki dampak positif

dan negatif, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Winda Wulan Sari sebagai

Pelaksana Analis Kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jambi:

“Menurut kami dampak positif atas kehadiran fintech yaitu, akan semakin mendukung

kelancaran dan kehandalan aktivitas operasional perbankan, serta memudahkan

perbankan untuk berinovasi dalam menciptakan produk-produk baru kepada masyarakat.

204204204204204204

Page 96: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

81

Sedangkan dampak negatifnya, dapat menjadi sasaran kelemahan perbankan bagi pihak-

pihak yang tidak bertanggung jawab apabila fintech tersebut belum memiliki sumber

kekuatan hukum yang memadai.”205

Kemudian, Risiko merupakan hal yang tidak dapat dihindari dari setiap pekerjaan

Bank Indonesia. Demikian pula yang terjadi pada perusahaan penyelenggara fintech atau

perusahaan rintisan yang biasa disebut dengan startup, dimana risiko tidak dapat

dihilangkan, tetapi hanya dapat dikurangi, diperkecil, dan dipindahkan dari suatu obyek

ke obyek lainnya. Maka dari itu dibutuhkan suatu konsep untuk melakukan mitigasi

risiko serta perlindungan konsumen. Bank Indonesia mendukung penyelenggara fintech

untuk pentingnya memperhatikan prinsip manajemen risiko dan perlindungan konsumen.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibu Berti Pracimasanti selaku Manajer Unit

Pengawasan Sistem Pembayaran (SP), Pegelolaan Uang Rupiah (PUR) dan Keuangan

Inklusif (KI) bahwa ada beberapa macam risiko yang mungkin dapat ditimbulkan atas

sistem pembayaran:

“Di sistem pembayaran itu ada risiko kredit, risiko likuiditas, hukum, dan sistematis.

Kayak risiko kredit misalkan, kayak peer to peer lending misalkan kalo duitnya nggak

balik itu resiko kredit. Risiko operasional, misalkan kamu udah beli Go-Pay, udah keluar

dari rekeningmu tapi di Go-Pay nya nggak nambah. Nah, itu risiko operasional. Kalo

risiko likuiditas misalkan Go-Pay itu kan biasanya perusahaan Go-Jek nya kan biasanya

nyimpen uang tertentu di rekening Bank, terus Go-Pay itu kan ngambil dari situ, kalo ini

perhitungan nya nggak pas, duit yang dia tarok di rekening itu misalkan nggak cukup

ternyata banyak orang yang ngambil berartikan nggak cukup dana nya. Nggak, likuid.

Risiko hukum itu kalo perusahaan fintech nya belum ada izin, jadi kalo ada pengaduan

konsumen jadi gimana, belum legal. Kalo risiko sistematis itu kan dari satu risiko aja dia

bisa dampaknya misalkan dari satu kejadian bisa nge hit dua risiko itu kan bisa. Nah, itu

sebutannya untuk risiko sistemetik.”206

205

Wawancara: Winda Wulan Sari, selaku Pelaksana Analis Kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jambi, tentang Dampak Positif dan Negatif Kehadiran Fintech Bagi Perbankan, tanggal 18 September 2018.

206Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manager Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

tentang Macam-macam Risiko Fintech Pada Sistem Pembayaran. Tanggal 3 Juli 2018

Page 97: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

82

Oleh sebab itu, inilah alasan yang membuat Bank Indonesia membentuk Fintech

Office BI. Hal ini didasari oleh kesadaran Bank Indonesia, sebagai otoritas sistem

pembayaran, mengenai perlunya mendukung perkembangan transaksi keuangan berbasis

teknologi yang sehat. Hal ini juga dilakukan demi menjaga keseimbangan antara inovasi

dan pengelolaan risiko, menyusun regulasi yang mengedepankan perlindungan

Penjelasan sebelumnya diterangkan bahwa berbagai macam risiko bisa saja

terjadi dalam lalu lintas sistem pembayaran, termasuk pada perusahaan penyelenggara

teknologi finansial atau perusahaan startup di Indonesia. Seperti contoh kasus yang telah

disebutkan tadi, jika seumpamanya terjadi risiko dari penggunaan fitur Go-Pay pada

aplikasi Gojek. Maka, diperlukan suatu usaha untuk melakukan manajemeni risiko dan

perlindungan konsumen oleh Bank Indonesia selaku otoritas yang mengatur kelancaran

sistem pembayaran untuk menjamin konsumen agar tidak merasa khawatir ataupun

merasa tidak nyaman atas transaksi pembayaran yang dilakukan. Sehingga, perlu

diketahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat Fintech Office Bank

Indonesia dalam upaya manajemen risiko dan perlindungan konsumen untuk kelancaran

sistem pembayaran.

Adapun pembahasan mengenai efektivitas Fintech Office BI dalam upaya

manajemen risiko dan perlindungan konsumen untuk kelancaran sistem pembayaran akan

diukur dengan tiga indikator menurut teori Steers, yakni sebagai berikut:207

1. Pencapaian tujuan, yang terdiri dari beberapa faktor yaitu, kurun waktu dan sasaran

yang merupakan target kongkrit.

2. Integrasi, yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi

untuk mengadakan sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi.

207

M. Richard Steers, Efektivitas Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 1985), hlm. 53

Page 98: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

83

3. Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

Berdasarkan tiga indikator tersebut, peneliti menjelaskan secara ringkas hasil penelitian

efektivitas Fintech Office BI melalui faktor pendukung dan faktor penghambat yang

disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Indikator Efektivitas Fintech Office BI

No Indikator

Penilaian Pendukung penghambat

1. Pencapaian Tujuan Manajemen Kinerja:208

a. Visi dan misi

Fintech Office BI

Dijalankan melalui 4 tujuan utama

Fintech Office BI dan 4 Fungsi

Fintech Office BI yakni: Fungsi

katalisator/fasilitator, business

intelligence, asesmen, koordinasi

dan komunikasi.

Memerlukan waktu

yang tidak terbatas

untuk mencapai visi

misi tersebut selama

masih ada fintech di

Indonesia.

b. Perencanaan

Fintech Office

Tertuang dalam komitmen

Gubernur Bank Indonesia melalui

perencanaan jangka panjang dan

jangka pendek

Tidak dapat diprediksi

berapa kurun waktu

yang dibutuhkan

untuk menjalankan

perencanaan jangka

panjang dan jangka

pendek tersebut.

c. Ruang Uji Coba

Terbatas Bagi

Penyelenggara

Fintech

(Regulatory

Sandbox)

BI telah mengumumkan secara

resmi beberapa penyelenggara

Fintech di website resmi BI.

21 fintech bidang sistem

pembayaran, 6 fintech bidang

pendukung pasar, 3 fintech bidang

penyelenggara penunjang, dan 1

fintech terdaftar di Regulatory

Masih terdapat

penyelenggara fintech

yang belum

terpublikasi oleh

Bank Indonesia,

karena masih dalam

proses.

208

Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manager Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

tentang Pencapaian Tujuan Manajemen Kinerja, tanggal 5 Juli 2018.

Page 99: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

84

Sandbox

2. Integrasi Pendukung Penghambat

a. Kemampuan

Fintech Office BI

untuk sosialisasi

Telah ditetapkan dan dilakukan

dengan beberapa tahap yaitu tahap

edukasi, konsultasi, fasilitasi dan

pengawasan.

Sulit mengajak

Penyelenggara fintech

untuk ikut pertemuan

BI.209

Tahap Edukasi dilakukan untuk

memberikan pemahaman tentang

produk sistem pembayaran

melalui berbagai media seperti

media cetak dan media elektronik.

Media cetak berupa buku,

majalah, artikel, koran, dan lain

sebagainya. Sedangkan media

elektronik disampaikan dalam

website Bank Indonesia di

www.bi.go.id

Masih banyak

masyarakat yang

belum paham

mengenai fintech

walaupun edukasi

telah dilakukan

melalui berbagai

media.210

Tahap Edukasi kepada akademisi,

pelajar, ibu rumah tangga dan

masyarakat umum serta

penyelenggara jasa sistem

pembayaran yang diundang ke

berbagai acara seperti sosialisasi,

seminar, dan talkshow.

Yang teredukasi

hanya akademisi,

pelajar, ibu rumah

tangga dan

penyelenggara jasa

sistem pembayaran

yang hadir untuk

mengikuti acara

sosialisasi tersebut.

Sedangkan

masyarakat awam

diluar undangan dan

bukan sebagai peserta

masih belum

teredukasi.211

Tahap Konsultasi bisa dilakukan

melalui telepon di 500-131, atau

Untuk saat ini di BI

Provinsi Jambi belum

209

Wawancara: Berti Pracimasanti, selaku Manager Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

tentang Kesulitan BI Mengajak Pelaku Fintech untuk diberikan Sosialisasi, tanggal 5 Juli 2018. 210

Hasil wawancara dari: Ernawati (PNS), Wandoyo (Unja), Renny Noprianti (Marketing Dealer Suzuki), Pemahaman Tentang Fintech, 8-20 September 2018.

211Wawancara: Wandoyo, selaku Mahasiswa Universitas Jambi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik, tentang Terbatasnya Sosialisasi yang dilakukan oleh BI. 10 November 2018.

Page 100: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

85

e-mail di [email protected], surat

menyurat maupun datang

langsung ke Departemen

Kebijakan dan Sistem

Pembayaran Bank Indonesia pusat

di Jalan M.H Thamrin Nomor 1,

Gedung D, Lantai 5, Jakarta.

Sementara untuk di Provinsi

Jambi konsumen dapat datang

langsung ke alamat Jalan Ahmad

Yani Nomor 14 Kecamatan

Telanaipura, Kota Jambi.

terdapat adanya

laporan terkait

dengan

permasalahan sistem

pembayaran.

Sehingga tahap

konsultasi belum

dapat dilakukan.212

Tahap Fasilitasi dilakukan

dengan cara memanggil,

mempertemukan, mendengar, dan

memotivasi pihak yang

bersangkutan.

Tahap fasilitasi baru

akan dilakukan jika

terdapat laporan

pada tahap

konsultasi.213

Tahap Pengawasan dilakukan

dalam rangka memberikan

perlindungan konsumen kepada

seluruh industri sistem

pembayaran baik itu Alat

Pembayaran Menggunakan Kartu,

uang elektronik, transfer dana,

dan penyedia uang rupiah oleh

penyelenggara sistem

pembayaran, termasuk

penyelenggara fintech yang

menyediakan jasa sistem

pembayaran di Indonesia.

Pengawasan masih

terus dilakukan oleh

Bank Indonesia.214

b. Pendekatan

Komunikasi

dengan

penyelenggara

Fintech.215

Tahap Mentoring, BI melakukan

pendampingan oleh jaringan

mentor yang memiliki keahlian

dan pengalaman di berbagai

bidang dari bisnis, media, hingga

pemrograman.

Masih dilaksanakan

212

Observasi: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Juli 2018. 213

Observasi: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Agustus 2018. 214

Observasi: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, September 2018. 215

Dokumentasi: Bank Indonesia Fintech Office, tentang Financial Technologi

Perkembangan dan Respon Kebijakan Bank Indonesia.

Page 101: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

86

Tahap Capacity Buiding,

melakukan berbagai kegiatan

pengembangan keahlian melalui

workshop dan talkshow.

Masih dilaksanakan

Tahap Connecting,

menghubungkan startup dengan

berbagai elemen dari mahasiswa,

developer, hingga korporasi untuk

dapat berkolaborasi.

Masih dilaksanakan

Tahap Swing, berupa pendekatan

awal untuk pengetahuan

ekosistem keuangan, cara

melakukan sesuatu, permasalahan

yang kerap timbul dan situasi

regulasi yang ada. Kegiatan ini

berupa: Talkshow.

Masih dilaksanakan

Tahap Slide, kegiatan yang

dilakukan sendiri dan memerlukan

arahan kegiatan ini berupa:

Developer Workshop

(Pemrograman), Hustler

Workshop (Bisnis), dan Workshop

lainnya.

Masih dilaksanakan

Tahap Sanbox, yaitu tahap

menguji coba produk atau layanan

startup di pasar dengan

pendampingan mentor ataupun

pendukung yang sesuai.

Kegiatannya berupa: Inkubasi )

dan Acceleration (percepatan

pengguna saat uji coba).

Masih dalam proses

3. Adaptasi Pendukung Penghambat

a. Kemampuan untuk

menyesuaikan diri

dengan kehadiran

Fintech

Telah menetapkan dan

mengeluarkan berbagai kebijakan

melalui Peraturan Bank Indonesia

(PBI) dan Peraturan Anggota

Dewan Gubernur (PADG) untuk

Regulasi belum

matang, laju inovasi

fintech begitu

cepat.216

216

Wawancara: Bayu Martanto, selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi tentang Response Time BI Membuat Kebijakan Fintech, 10 September 2018.

Page 102: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

87

penyelenggara fintech.

Telah ditetapkan hak dan

kewajiban penyelenggara fintech

untuk menerapkan prinsip

mitigasi risiko dan perlindungan

konsumen.

-

Sumber: Disarikan dari Hasil Wawancara, Dokumentasi dan Observasi Penulis, 2018.

Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi dan wawancara dari beberapa

informan, dapat dilihat bahwa manajemen kinerja Fintech Office BI dalam manajemen

risiko dan perlindungan konsumen untuk kelancaran sistem pembayaran tersusun secara

sistemtis melalui perencanaan, pengelolaan dan penilaian kinerja. Namun, dari hasil

penelitian indikator pencapaian tujuan, Fintech Office BI belum cukup efektif dalam

rangka mencapai tujuan disebabkan memerlukan kurun waktu yang tidak terbatas untuk

mencapai visi, misi, rencana jangka panjang, jangka pendek dan regulatory sandbox

untuk mengatur penyelenggara fintech di Indonesia.

Sedangkan hasil dari indikator integrasi, yaitu pengukuran terhadap tingkat

kemampuan Fintech Office Bank Indonesia untuk mengadakan sosialisasi dan

komunikasi sudah cukup efektif karena telah dijalankannya empat tahap sosialisasi

kepada konsumen serta masyarakat dan enam pendekatan komunikasi kepada

penyelenggara fintech, namun hingga saat ini tahap tersebut masih berlanjut. Jika diteliti

dari indikator adaptasi yang dilakukan oleh Fintech Office Bank Indonesia sudah cukup

baik dan efektif, namun perlu ditingkatkan lagi kebijakan terbarunya untuk penyelenggara

fintech di Indonesia agar tetap terjaga kelancaran sistem pembayaran yang aman, handal

dan efisien serta meningkatkan pengawasan kepada penyelenggara fintech agar tidak ada

indikasi pelanggaran terhadap prinsip mitigasi risiko dan perlindungan konsumen.

Page 103: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

88

Maka dari itu, dibutuhkan sinergitas dan kerjasama yang lebih baik antara

Fintech Office Bank Indonesia dengan regulator di Indonesia, Pemerintah, dan

penyelenggara fintech yang berkaitan dengan sistem pembayaran. Kemudian juga

diharapkan Fintech Office Bank Indonesia dapat membuat kebijakan untuk mengatur tiga

kategori fintech selain sistem pembayaran yakni kategori pendukung pasar, manajemen

investasi dan manajemen risiko, serta pinjaman, pembiayaan, dan penyediaan modal demi

menjaga tingkat kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi

menggunakan teknologi digital.

Page 104: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

89

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Manajemen kinerja Fintech Office Bank Indonesia dari sisi perencanaan, dilaksanakan

dengan empat fungsi utama yaitu fungsi katalisator atau fasilitator, fungsi business

intelligence, fungsi asesmen, fungsi koordinasi dan komunikasi. Selain itu, Bank

Indonesia menjalankan tugasnya melalui tiga hal yakni, perlindungan konsumen dan

manajemen risiko, melakukan pemetaan industri fintech di Indonesia, dan membuat

regulasi terkait inovasi baru. Sedangkan dari sisi pengelolaan, Bank Indonesia

mengelola regulatory sandbox sebagai wahana uji coba terbatas bagi penyelenggara

fintech khusus yang berkaitan dengan sistem pembayaran dengan berbagai kategori,

prinsip dan alur dalam proses pendaftaran. Berdasarkan hasil penilain kinerja, Bank

Indonesia mampu menghimpun 21 perusahaan penyelenggara fintech berkaitan

dengan sistem pembayaran, 6 fintech pendukung pasar, 3 fintech penyelenggara

penunjang dan 1 penyelenggara fintech di regulatory sandbox.

2) Efektivitas Fintech Office Bank Indonesia didukung oleh faktor integrasi dan adaptasi,

yaitu kemampuan mengadakan sosialisasi dan komunikasi melalui empat tahap yakni

edukasi, konsultasi, fasilitasi dan pengawasan serta enam metode pendekatan melalui

mentoring, capacity building, connecting, swing, slide dan sandbox. Namun disisi lain,

efektivitas Fintech Office BI terkendala dalam pencapain tujuan. Hal ini disebabkan

karena tidak adanya batasan waktu tertentu dalam rangka mencapai visi dan misi,

serta rencana jangka panjang dan jangka pendek yang telah ditetapkan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tadi, peneliti dapat memberikan saran terhadap apa

yang menjadi permasalahan dalam pembahasan skripsi ini:

Page 105: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

80

1) Untuk meningkatkan manajemen kinerja Fintech Office Bank Indonesia perlu adanya

aspek batasan waktu atau deadline agar target yang direncanakan dapat tercapai dan

terealisasi sesuai dengan apa yang diharapkan.

2) Untuk meningkatkan faktor pendukung efektivitas Fintech Office Bank Indonesia

diperlukan keterbukaan informasi mengenai fintech kepada masyarakat luas.

Kemudian, diharapkan Fintech Office BI dapat menjalin sinergitas dan kerja sama

yang lebih baik dengan berbagai regulator, pemerintah, dan penyelenggara fintech di

Indonesia. Fintech Office BI diharapkan tidak hanya mampu mengatur penyelenggara

fintech yang berkaitan dengan sistem pembayaran saja, namun juga mampu mengatur

jenis inovasi fintech lainnya seperti fintech penyelenggara penunjang dan pendukung

pasar. Selain itu, Fintech Office BI perlu memantapkan regulasi yang sudah ada dan

meningkatkan fleksibelitas regulasi yang akan datang demi terciptanya kelancaran

sistem pembayaran yang aman, handal dan efisien.

Page 106: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Al-Qur’an

Abdul Halim Barkatullah dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-Commerce Studi Sistem

Keamanan dan Hukum di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005)

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi

Jambi 2017, katalog: 4101001.15

Bank Indonesia Fintech Office, Financial Technology Perkembangan dan Respon

Kebijakan Bank Indonesia, (Jakarta: Bank Indonesia, 2017)

Bank Indonesia, Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Teknologi Finansial,

(Jakarta: Bank Indonesia, 2017)

Bank Indonesia, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Penerbitan

PBI No. 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial,

(Jakarta: Bank Indonesia, 2017)

Drs. Kasidi, M.Si, Manajemen Risiko, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014)

Farida Peranginangin, dkk., Financial Technology dan Penerapan Regulatory

Sandbox dalam Mendukung Inovasi Sistem Keuangan, (Bank Indonesia:

Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, 2017)

Fauzi Maulana Hakim dan Almi Nibach Mauludila, Perkembangan Financial

Technology dan Dasar Hukumnya di Indonesia, (Jawa Barat: GenBI,

2017)

Hadi Syuaeb, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Solo: Sendang Ilmu, 2009)

Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam,

(Jakarta: Gramedia Publishing, 2013)

Herman Darmawi, Manajemen Risiko, Edisi Satu, Cetakan kelima, (Jakarta: Bumi

Aksara, 1999)

Irham Fahmi, Manajemen Kinerja Teori dan Aplikasi, Cetakan Keempat

(Bandung: Alfabeta, 2015)

Iskandar, Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan Ke Satu, (Jakarta: Gaung

Persada, 2009)

Kenneth C. Loudon dan Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen Mengelola

Perusahaan Digital, (Jakarta: Salemba Empat, 2015)

Krisdianto, Kamus Lengkap Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris,

(Jakarta: Barus, 2006)

Page 107: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Moh Pabundu Tika, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,

Cetakan Pertama, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006)

Nana Herdiana Abdurrahman, Manajemen Bisnis Syariah dan Kewirausahaan,

(Bandung: Pustaka Setia, 2013)

R. Serfianto D.P., Iswi Hariyani dan Cita Yustisia Serfiani, Untung dengan Kartu

Kredit, Kartu ATM-Debit, dan Uang Elektronik, Cetakan Pertama,

(Jakarta: Visi Media, 2012)

Richard M. Steers, Efektivitas Organisasi, (Jakarta: Erlangga, 1985)

Ridwan, Metedologi dan Teknik Penyusunan Proposal Penelitian, (Bandung:

Alfabeta, 2009)

Robert Tampubolon, Risk Management Manajemen Risiko Pendekatan Kualitatif

untuk Bank Komersial, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2004)

Siahaan, Manajemen Risiko, (Jakarta: PT. Elex Media Computindo, 2007)

Sri Tri Subari Mulyati dan Ascarya, Kebijakan Sistem Pembayaran Di Indonesia,

Seri Kebanksentralan Nomor 8 (Jakarta: PPSK BI, 2003)

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:

Alfabeta, 2017)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010)

Suyanto dan Sutinah, Metode penelitian sosial, (Jakarta: PT Kencana Persada,

2006)

Taswan, Manajemen Perbankan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2006)

Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan

Teknologi Finansial

Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/15/PADG/2017 Tetang Tata Cara

Pendaftaran, Penyampaian Informasi dan Pemantauan Penyelenggara

Teknologi Finansial.

Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 19/14/PADG/2017 Tentang Ruang

Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial

Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 Tentang Penyelenggaraan

Pemrosesan Transaksi Pembayaran

Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen

Page 108: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

B. Sumber lainnya

Elen Chandra, Fintech, akses: https://www.finansialku.com/definisi-Fintech-

adalah/

Fadhly Fauzi Rachman, Beri Wadah Untuk Pelaku Fintech, BI Resmikan Fintech

Office, https://finance.detik.com/moneter/d-3344738/beri-wadah-untuk-

pelaku-fintech-bi-resmikan-fintech-office

Fajar Febrianto, BI Luncurkan Fintech Office,

https://bisnis.tempo.co/read/819992/ bi-luncurkan-Fintech-office

Financial Technology Perlu Adanya Perlindungan Masyarakat,

https://www.goodnews fromindoneisa.id/2018/02/16/financial-technology-

di-indonesia-perlu-adanya-perlindungan-masyarakat

Firdaus Fahmi, Febiola Agnes, dan Faiqoh Silvana, Ketegasan Regulasi Laporan

Ketaatan Syariah dalam Optimalisaisi Financial Technology Lembaga

Keuangan Syariah, Islamic Banking and Finance Journal, Perisai, Vol 1

(3), October 2017, akses: http://doi.org/10.21070/ perisai.v1i3.1173

Fuji Pratiwi, Industri Keuangan Syariah Harus Memasuki Fintech, akses:

https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah/ekonomi/17/10/04/oxa

1ah440-industri-keuang an-syariah-harus-masuki-fintech

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, Launching Bank Indonesia

Fintech Office Jakarta, 14 November 2016, akses:

https://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-gubernur/Pages/

Sambutan-GBI-Launching-Fintech-Office-14Nov2016.aspx

Pengumuman penyelenggara fintech, akses: https://www.bi.go.id/id/sistem-

pembayaran/fintech/Pengumuman-Penyelenggara/ Contents/default. aspx

Hutabarat Arbonas, Gubernur BI Resmikan Bank Indoensia Fintech Office, akses:

https://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewan-

gubernur/pages/sambutan-gbi-launching-fintec h-Office-14Nov2016.aspx

Imanuel Aditya Wulanata Crismastianto, Analisis SWOT Implementasi Teknologi

Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan di Indonesia, Jurnal

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pelita Harapan Tangerang, 2017,

akses: http://ejournal.uksw.edu/jeb/article/view /641

Iqbal Kurniawan, Peran dan Inisiatif Bank Indonesia dalam Mendukung Inovasi

di Sektor Fintech, akses: https://id.techinasia.com/bi-Fintech-office

Kunthi Fahmar Sandy, Ini Empat Fungsi Bank Indonesia Fintech Office, akses:

https://ekbis.sindonews.com/read/1155326/178/ini-empat-fungsi-bank-

indonesia-Fintech-office-1479138270

Maria Todorof, Shariah-compliant Fintech in the banking industry, ERA

(Europaiche Rechtsakademie Academy of European Law), akses:

https://doi.org/10.1007/s12027-018-0505-8

Page 109: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Miftah Ardhian, Presiden Dorong Teknologi Finansial Buat Transaksi Keuangan,

akses: https://katadata.co.id/berita/2016/08/30/presiden-dorong-teknologi-

finansial-buat-transaksi-keuangan

Muhammad Afdi Nizar, Teknologi Keuangan (Fintech): Konsep dan

Implementasinya di Indonesia, Warta Fiskal Edisi 5 Desember 2017, hlm

7-8, akses: https://www.researchgate.net/ publication /323629323

Muhammad Said Hannaf dan Wimpi Gea Seprina Putri, Linkage Pembiayaan dan

Manajemen Risiko Berbasis Modal Sosial Pada Financial Technology:

Strategi Peningkatan, Paper Forum Riset Ekonomi: Universitas

Brawijaya, 2017, akses: https://www.academia.edu

/35184863/Manajemen_Risiko_Financial_Technology_Aspek_Modal_

Sosial.pdf

Muliaman D. Hadad, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Financial Technology

(Fintech) di Indonesia, akses: http://www.ibs.ac.id/img/doc/ MDH%20-

%20Fintech%20IBS%20June%202017 .pdf,

Ni Nyoman Anita Candrawati, Perlindungan Hukun Terhadap Pemegang Kartu e-

money Sebagai Alat Pembayaran Dalam Transaksi Komersial, Jurnal

Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Udayana 2016, akses:

https://media.neliti.com/media/publications/44104-ID-perlindungan-

hukum-terhadap-pemegang-kartu-e-money-sebagai-alat-pembayaran-

dalam.pdf

Nofie Iman, Financial Technology dan Lembaga Keuangan, akses:

https://docplayer.info/31194120-financial-technology-dan-lembaga-

keuangan.html

Sofyan Muhammad Abidin, Dampak Kebijakan e-money di Indonesia Sebagai

Alat Sistem Pembayaran Baru, Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 2015,

akses: http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/

article/view/13212/12129

Sosialisasi Ketentuan Penyelenggaraan Tekfin bersama BI Fintech Office, akses:

https://Fintech.id/news-and-event/news-detail?id=529

Tech in Asia, akses: https://id.techinasia.com/bi-fintech-office

Tim APJII, Saatnya Jadi Pokok Perhatian Pemerintah dan Industri, Buletin APJII

(Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), Edisi 05 November

2016.

Zhaskia Ajeng Secioktaviany dan Hudi Asrori, Optimalisasi Manajemen Risiko

Sebagai Upaya Preventif Risiko Hukum Pada Bank Penyelenggara

Branchless Banking di Indonesia, Jurnal Universitas Sebelas Maret

Surakarta, 2016, akses: https://media.neliti.com/media/

publications/164668-ID-none.pdf

Page 110: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Lampiran 1

DAFTAR INFORMAN

No Nama Informan Jabatan/Pekerjaan Institusi

1 Bayu Martanto Direktur/ Kepala Kantor Bank Indonesia

Provinsi Jambi

2 A. Pandu Wirawan Asisten Direktur/ Kepala

TIM SP, PUR dan LA

Bank Indonesia

Provinsi Jambi

3 Berti Pracimasanti Manajer Unit Pengawasan

SP, PUR dan KI

Bank Indonesia

Provinsi Jambi

4 Winda Wulan Sari Pelaksana Analis Kredit PT. BPD Cabang

Sutomo, Kecamatan

Pasar, Kota Jambi

5 Ernawati Pegawai Negeri Sipil

(PNS)

Badan Perpustakaan

dan Arsip Daerah

Kota Jambi

6 Renny Noprianti Marketing Promosi Dealer Suzuki

Angsana Jaya Indah

Jambi

7 Wandoyo Mahasiswa Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik

(FISIPOL)

Universitas Jambi

(Unja)

Page 111: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Lampiran 2

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

PANDUAN WAWANCARA

Indikator

Efektivitas: Pertanyaan: Informan:

Panduan Wawancara Informan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi:

1. Pencapaian

tujuan

1. Kapan FinTech Office BI didirikan?

2. Apa visi dan misi FinTech Office BI ?

3. Apa saja perencanaan yang terdapat pada

FinTech Office BI?

4. Apa maksud dan tujuan didirikannya

FinTech Office BI ini?

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk

mencapai visi, misi dan perencanaan

FinTech Office BI?

6. Berapa jumlah penyelenggara FinTech

yang terdaftar di BI saat ini?

7. Siapa saja sasaran atas didirikannya

FinTech Office BI ini?

8. Upaya apa yang dilakukan oleh Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

dalam rangka mendukung FinTech untuk

mendukung ekonomi kreatif?

9. Apa output yang akan dicapai dari

FinTech Office BI?

Berti

Pracimasanti

(Manajer

Unit

Pengawasan

SP, PUR dan

KI Kantor

Perwakilan

Bank

Indonesia

Provinsi

Jambi)

2. Integrasi

1. Media apa saja yang digunakan oleh BI

untuk sosialisasi FinTech Office BI

khususnya tentang mitigasi risiko dan

perlindungan konsumen?

2. Siapa sajakah yang teredukasi dalam

sosialisasi ini?

3. Pendekatan apa saja yang dilakukan oleh

FinTech Office BI kepada penyelenggara

FinTech ?

4. Bagaimana perkembangan pendekatan

Berti

Pracimasanti

(Manajer

Unit

Pengawasan

SP, PUR dan

KI Kantor

Perwakilan

Bank

Indonesia

Provinsi

Page 112: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

yang dilakukan oleh FinTech Office BI

tersebut?

5. Bagaimana konsumen melakukan

konsultasi jika terdapat masalah terkait

sistem pembayaran?

6. Apakah FinTech Office BI menyediakan

fasilitas sebagai mediator dalam

penyelesaian masalah terkait sistem

pembayaran dan perlindungan konsumen?

7. Seperti apa pengawasan yang dilakukan

oleh FinTech Office BI dalam upaya

melakukan perlindungan konsumen

terhadap kelancaran sistem pembayaran?

8. Faktor pendukung apa saja yang membuat

sosialisasi ini berjalan dengan lancar?

9. Apakah ada faktor penghambat dalam

melakukan sosialisasi ini?

Jambi)

3. Adaptasi

1. Apa upaya yang dilakukan Bank Indonesia

provinsi Jambi dalam mendukung

perencanaan jangka panjang Bank

Indonesia FinTech Ofice?

2. Dimana kegiatan ini di laksanakan?

3. Bagaimana Bank Indonesia merespon

cepatnya laju inovasi dibidang FinTech saat

ini?

Bayu

Martanto

(Kepala

Perwakilan

Bank

Indonesia

Provinsi

Jambi)

Panduan Wawancara Perbankan:

PT. BPD Jambi Di Indonesia Financial Technology (FinTech)

hadir dengan berbagai macam bentuk layanan,

mulai dari layanan peminjaman (lending),

penggalangan dana (crowdfunding), jasa

pembayaran dan pengiriman uang, manajemen

investasi hingga layanan edukasi dan

pengelolaan keuangan pribadi.

1. Apakah dengan kehadiran FinTech tersebut

dapat mengganggu tugas dan fungsi

perbankan?

2. Menurut Bapak/Ibu, apa dampak positif

Winda Wulan

Sari

(Pelaksana

Analis Kredit,

PT. BPD

Jambi)

Page 113: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

dan negatif atas kehadiran FinTech

tersebut?

Salah satu contoh aplikasi FinTech di

Indonesia diantaranya adalah perusahaan

rintisan atau biasa disebut dengan StartUp,

seperti Amartha, yang menyediakan jasa peer

to peer (P2P) lending platform dengan sasaran

spesifik Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM), dan Doku, yang menyediakan

platform pembayaran online untuk berbagai

jenis layanan seperti transfer uang sesama

pengguna Doku Wallet, pembayaran pulsa,

premi asuransi, dan berbagai pilihan lainnya,

serta yang populer di masyarakat saat ini yaitu

Go-Pay, layanan jasa pembayaran di bawah

perusahaan Gojek.

3. Adakah contoh aplikasi atau produk

FinTech yang disediakan oleh perusahaan

Bapak/Ibu seperti perusahaan rintisan

(StartUp) diatas, Jelaskan contoh produk

dan kegunaan produk FinTech tersebut di

perusahaan Bapak/Ibu.

4. Apakah perusahaan Bapak/Ibu

berkolaborasi dengan salah satu

perusaaahan penyelenggara FinTech di

Indonesia, Sebutkan.

Bank Indonesia sebagai pengawas di bidang

sistem pembayaran berupaya untuk tetap

menjaga kelancaran sistem pembayaran. Salah

satu upaya tersebut ditandai dengan

diresmikannya FinTech Office BI pada

November 2016 lalu. Berbagai kebijakan dan

ketentuan telah ditetapkan, salah satunya

dengan menyediakan wahana Regulatory

Sandbox untuk para penyelenggara teknologi

finansial. Sedangkan yang dimaksud dengan

Regulatory Sandbox adalah suatu wahana

khusus bagi para inovator FinTech yang

Page 114: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

memiliki produk-produk inovatif untuk

melakukan mitigasi risiko dan perlindungan

konsumen.

5. Menurut Bapak/Ibu, apakah sudah efektif

dengan adanya Regulatory Sandbox untuk

para penyelenggara FinTech dalam upaya

memitigasi risiko dan perlindungan

konsumen terhadap pengguna

penyelenggara FinTech. Jika belum,

kebijakan dan ketentuan apa yang dapat

Bapak/Ibu sarankan?

Bank Indonesia Provinsi Jambi telah

melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi

dalam rangka mendukung kehadiran FinTech

untuk mendukung pengembangan UMKM

berbasis ekonomi kreatif pada tanggal 10

Oktober 2017.

6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, apakah

kegiatan sosialisasi dan edukasi yang baru

dilakukan satu kali oleh Kantor Perwakilan

Bank Indonesia Provinsi Jambi dapat

dikatakan efektif untuk pengembangan

UMKM berbasis ekonomi kreatif di Jambi

khususnya?

7. Apa saran yang bapak/ibu ajukan agar

kehadiran Fintech untuk mendukung

pengembangan UMKM di Jambi dapat

berjalan efektif?

8. Apa respon profit dan nonprofit Bapak/Ibu

jika, di Provinsi Jambi lahir perusahaan

Rintisan (StartUp) yang menggunakan jasa

Teknologi Finansial (FinTech)?

9. Kemudian apa pendapat Bapak/Ibu

terhadap kinerja Bank Indonesia Jika, di

Provinsi Jambi belum ada perusahaan

Rintisan (StartUp) atau perusahaan

penyelenggara FinTech yang lahir?

Page 115: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Panduan Wawancara Masyarakat Provinsi Jambi:

Pegawai Negeri

Sipil Jambi

1. Apakah Ibu sudah mengenal istilah

FinTech?

2. Apakah Ibu sudah mengenal produk-

produk FinTech, aplikasi FinTech apa saja

yang sudah Ibu gunakan saat ini?

Ernawati

(PNS, Badan

Perpustakaan

dan Arsip

Daerah)

Karyawan Dealer

Suzuki Angsana

Jaya Indah Jambi

1. Bagaimana sistem pembayaran yang

diterapkan oleh Dealer Suzuki Angsana

Jaya Indah Jambi, dimana saja konsumen

Dealer Suzuki Angsana Jaya Indah Jambi

dapat melakukan pembayaran?

2. Apakah FinTech sudah diterapkan di

Dealer Suzuki Angsana Jaya Indah?

Renny

Noprianti

(Marketing,

Dealer

Suzuki

Jambi)

Mahasiswa Unja 1. Anda merupakan salah satu penerima

beasiswa Bank Indonesia dan juga sebagai

ketua GenBI saat ini, apakah GenBI selama

ini telah mengikuti sosialisasi yang

diadakan oleh Bank Indonesia?

2. Apakah kalian merasa teredukasi dengan

adanya sosialisasi yang diadakan oleh Bank

Indonesia?

3. Apakah sifat sosialisasi yang diadakan oleh

Bank Indonesia sifatnya terbuka untuk

umum atau terbatas?

4. Siapa saja yang biasanya diundang dalam

sosialisasi yang diadakan oleh Bank

Indonesia ini?

Wandoyo

(Mahasiswa

Universitas

Jambi, dan

sebagai

Penerima

Beasiswa

Bank

Indonesia

Provinsi

Jambi

Periode 2017-

2018)

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA

Informan : Berti Pracimasanti

Jabatan : Manajer Unit Pengawasan Sistem Pembayaran (SP),

Pengelolaan Uang Rupiah (PUR) dan Keuangan Inklusif (KI)

Instansi : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

Tanggal : 27 Februari 2018

Page 116: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Pertanyaan:

1. Kapan FinTech Office BI didirikan?

2. Apa visi dan misi FinTech Office BI ?

3. Apa saja perencanaan yang terdapat pada FinTech Office BI?

4. Apa maksud dan tujuan didirikannya FinTech Office BI ini?

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai visi, misi dan

perencanaan FinTech Office BI?

6. Berapa jumlah penyelenggara FinTech yang terdaftar di BI saat ini?

7. Siapa saja sasaran atas didirikannya FinTech Office BI ini?

8. Upaya apa yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Jambi dalam rangka mendukung FinTech untuk mendukung ekonomi kreatif?

9. Apa output yang akan dicapai dari FinTech Office BI?

10. Media apa saja yang digunakan oleh BI untuk sosialisasi FinTech Office BI

khususnya tentang mitigasi risiko dan perlindungan konsumen?

11. Siapa sajakah yang teredukasi dalam sosialisasi ini?

12. Pendekatan apa saja yang dilakukan oleh FinTech Office BI kepada

penyelenggara FinTech ?

13. Bagaimana perkembangan pendekatan yang dilakukan oleh FinTech Office

BI tersebut?

14. Bagaimana konsumen melakukan konsultasi jika terdapat masalah terkait

sistem pembayaran?

15. Apakah FinTech Office BI menyediakan fasilitas sebagai mediator dalam

penyelesaian masalah terkait sistem pembayaran dan perlindungan

konsumen?

16. Seperti apa pengawasan yang dilakukan oleh FinTech Office BI dalam upaya

melakukan perlindungan konsumen terhadap kelancaran sistem pembayaran?

17. Faktor pendukung apa saja yang membuat sosialisasi ini berjalan dengan

lancar?

18. Apakah ada faktor penghambat dalam melakukan sosialisasi ini?

Jawaban:

Page 117: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

1. FinTech Office Bank Indonesia diresmikan oleh Bpk. Agus D.W.

Martowardojo (Gubernur Bank Indonesia) pada tanggal 14 November 2016.

FinTech Office merupakan salah satu grup yang berada di bawah Departemen

Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran – Kantor Pusat Bank

Indonesia.

2. Menjadi wadah asesmen, mitigasi risiko, dan evaluasi atas model bisnis dan

produk atau layanan dari FinTech, serta inisiator riset terkait kegiatan layanan

keuangan berbasis teknologi.

3. Perencanaan jangka panjang FinTech Office Bank Indonesia tertuang pada

komitmen Gubernur Bank Indonesia pada saat ini menjabat (2018-2023)

yaitu Bapak Perry Warjiyo: “Mendukung strategi nasional ekonomi keuangan

digital baik dari sisi GPN (Gerbang Pembayaran Nasional), elektronifikasi,

Bansos (Bantuan sosial), maupun pengembangan produk FinTech.”

Sedangkan, perencanaan jangka pendeknya yaitu: “Mencermati dan mengatur

industri FinTech di bidang pembayaran, kliring dan settlement.”

4. Maksud dan tujuannya adalah untuk:

a) Melakukan evaluasi, asesmen, dan menyusun analisis untuk mitigasi

risiko terkait FinTech.

b) Memberikan dukungan terhadap pengembangan FinTech agar dapat

berperan sebagai aset dalam menunjang perekonomian nasional.

c) Menyediakan one stop services bagi indistri FinTech untuk memahami

kebijakan dan kerangka pengaturan Bank Indonesia dalam mendukung

pengembangan FinTech.

5. Sejak didirikan sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.

6. Dapat dilihat pada website BI di www.bi.go.id

7. Seluruh penyelenggara teknologi finansial yang berkaitan dengan

penyelenggara jasa sistem pembayaran

8. Kegiatan sosialisasi dan edukasi berkaitan dengan pengembangan industri

FinTech di Indonesia yang telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Jambi antara lain:

Page 118: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

a) Seminar tentang peran FinTech dalam mendukung pengembangan

UMKM berbasis ekonomi kreatif pada tanggal 10 Oktober 2017.

b) Memfasilitasi pengembangan salah satu UMKM binaan Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi melalui salah satu perusahaan

startup di Indonesia.

9. Adapun output yang akan dicapai yaitu:

a) Hasil asesmen dan mapping terkait risiko FinTech kajian di bidang

FinTech sebagai dasar penyusunan atau penyempurnaan kebijakan, dan

implementasi kebijakan Bank Indonesia dalam regulatory sandbox.

b) Wadah pertukaran ide dan informasi bagi pengembangan FinTech di

Indonesia dan koordinasi lintas otoritas (di dalam dan luar negeri) terkait

FinTech.

c) Layanan informasi dan advisory bagi industri FinTech.

10. Melalui berbagai media seperti media cetak dan media elektronik.

11. Akademisi, pelajar, ibu rumah tangga dan masyarakat umum serta

penyelenggara jasa sistem pembayaran.

12. Tahap mentoring, capacity building, connecting, swing, slide dan sandbox.

13. Masih dilaksanakan hingga saat ini.

14. Tahap Konsultasi bisa dilakukan melalui telepon di 500-131, atau e-mail di

[email protected], surat menyurat maupun datang langsung ke Departemen

Kebijakan dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia pusat di Jalan M.H

Thamrin Nomor 1, Gedung D, Lantai 5, Jakarta. Sementara untuk di Provinsi

Jambi konsumen dapat datang langsung ke alamat Jalan Ahmad Yani Nomor

14 Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

15. BI menjadi fasilitator dengan cara memanggil, mempertemukan, mendengar,

dan memotivasi pihak yang bersangkutan.

16. Pengawasan dilakukan dalam rangka memberikan perlindungan konsumen

kepada seluruh industri sistem pembayaran baik itu Alat Pembayaran

Menggunakan Kartu (APMK), uang elektronik, transfer dana, dan penyedia

uang rupiah oleh penyelenggara sistem pembayaran, termasuk penyelenggara

FinTech yang menyediakan jasa sistem pembayaran di Indonesia.

Page 119: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

17. Faktor pendukungnya karena adanya support dari BI FinTech Office.

18. Sulit mengajak Penyelenggara FinTech untuk ikut pertemuan BI.

Informan : Bayu Martanto

Jabatan : Kepala Perwakilan

Instansi : Bank Indonesia Provinsi

Tanggal : 10 September 2018

Pertanyaan

1. Apa upaya yang dilakukan Bank Indonesia provinsi Jambi dalam mendukung

perencanaan jangka panjang Bank Indonesia FinTech Ofice?

2. Dimana kegiatan ini di laksanakan?

3. Bagaimana Bank Indonesia merespon cepatnya laju inovasi dibidang FinTech

saat ini?

Jawaban:

1. Salah satu tugas BI adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem

pembayaran, maka kegiatan GPN ini dalam rangka mewujudkan sistem

pembayaran yang lancar, aman, efisien dan andal serta memperhatikan

perkembangan informasi, komunikasi, teknologi dan inovasi.

2. Jalan Ahmad Yani Nomor 14 Kecamatan Telanaipura Kota Jambi pada hari

minggu tanggal 16 September 2018.

3. Sekarang ini laju inovasi sangat cepat, khususnya yang berkaitan dengan

FinTech. Membuat BI harus bergerak cepat juga untuk mendukung

terciptanya sistem pembayaran yang aman, lancar dan efisien.

Informan : A. Pandu Wirawan

Jabatan : Asisten Direktur/ Kepala Tim SP, PUR dan LA

Instansi : Bank Indonesia Provinsi

Tanggal : 5 Juni 2018

Pertanyaan

1. Seperti apa regulatory sandbox yang diterapkan oleh Bank Indonesia?

2. Apa yang dimaksud dengan one stop service bagi industri fintech?

Jawaban:

Page 120: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

1. Regulatory sandbox itu adalah semacam wahana yang disediakan oleh fintech

office bank indonesia khusus untuk para penyelenggara fintech untuk

melakukan uji coba produk bagi fintech

2. One stop services itu mulai dari perizinan hingga sebagai fasilitator bagi para pelaku

fintech yang membutuhkan untuk difasilitasi. Misalkan ada fintech yang mau

membuat produk baru, terus dia mau mencobanya di regulatory sandbox. Kalo

misalkan sudah bermain di regulatory sandbox, kemudian pengembangannya nanti

kira-kira bagaimana, dan misalkan mereka butuh difasilitasi untuk ditemukan sama

yang ahli-ahli, maka BI bisa memfasilitasinya

Informan : Winda Wulan Sari

Jabatan : Pelaksana Analis Kredit

Instansi : PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi

Tanggal : 18 September 2018

Pertanyaan

1. Apakah dengan adanya kehadiran FinTech dapat mengganggu tugas dan

fungsi perbankan?

2. Menurut Bapak/Ibu, apa dampak positif dan negatif atas kehadiran FinTech?

3. Adakah contoh aplikasi atau produk FinTech yang disediakan oleh

perusahaan Bapak/Ibu seperti perusahaan rintisan (Startup)?

4. Apakah perusahaan Bapak/Ibu berkolaborasi dengan salah satu perusaaahan

penyelenggara FinTech di Indonesia, Sebutkan.

5. Menurut Bapak/Ibu, apakah sudah efektif dengan adanya Regulatory Sandbox

untuk para penyelenggara FinTech dalam upaya memitigasi risiko dan

perlindungan konsumen terhadap pengguna penyelenggara FinTech. Jika

belum, kebijakan dan ketentuan apa yang dapat Bapak/Ibu sarankan?

6. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, apakah kegiatan sosialisasi dan edukasi yang

baru dilakukan satu kali oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Jambi dapat dikatakan efektif untuk pengembangan UMKM berbasis

ekonomi kreatif di Jambi khususnya?

7. Apa saran yang bapak/ibu ajukan agar kehadiran FinTech dapat mendukung

pengembangan UMKM di Jambi agar dapat berjalan efektif?

Page 121: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

8. Apa respon profit dan nonprofit Bapak/Ibu jika, di Provinsi Jambi lahir

perusahaan Rintisan (Startup) yang menggunakan jasa Teknologi Finansial

(FinTech)?

9. Kemudian apa pendapat Bapak/Ibu terhadap kinerja Bank Indonesia Jika, di

Provinsi Jambi belum ada perusahaan Rintisan (Startup) atau perusahaan

penyelenggara FinTech yang lahir?

Jawaban:

1. Tidak mengganggu, justru akan mendukung kegiatan operasional perbankan.

2. Dampak positif : akan semakin mendukung kelancaran dan kehandalan

aktivitas operasional perbankan, serta memudahkan perbankan untuk

berinovasi dalam menciptakan produk-produk baru kepada masyarakat.

Dampak negatif : dapat menjadi sasaran kelemahan perbankan bagi pihak-

pihak yang tidak bertanggung jawab apabila FinTech tersebut belum memiliki

sumber kekuatan hukum yang memadai.

3. Mobile banking PT BPD Jambi

4. Saya belum mengetahui hal tersebut

5. Sudah efektif untuk memitigasi risiko dan perlindungan konsumen.

6. Efektif, namun sebaiknya lebih diintensifkan lagi kegiatan sosialisasi dan

edukasi tersebut agar dapat semakin bermanfaat bagi pelaku UMKM di

Jambi.

7. Terus memantau perkembangan FinTech di Jambi agar memiliki peran positif

dalam pengembangan UMKM dan terhindar dari hal-hal yang tidak

diinginkan.

8. Tidak berpengaruh signifikan terhadap aspek profit maupun non profit.

9. Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan FinTech di Provinsi

Jambi.

Informan : Ernawati

Jabatan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Instansi : Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jambi

Tanggal : 20 Agustus 2018

Pertanyaan

Page 122: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

3. Apakah Ibu sudah mengenal istilah FinTech?

4. Apakah Ibu sudah mengenal produk-produk FinTech?

5. Aplikasi FinTech apa saja yang sudah Ibu gunakan saat ini?

Jawaban

1. Saya sih udah pernah denger.

2. Kalo produk-produknya saya tidak terlalu banyak tau.

3. Fitur aplikasi yang sudah saya gunakan saat ini kayak fitur Go-pay di aplikasi

Gojek dan Mobile Banking juga saya pake.

Informan : Renny Noprianti

Jabatan : Marketing

Instansi : Dealer Suzuki Angsana Jaya Indah Jambi

Tanggal : 8 September 2018

Pertanyaan

3. Bagaimana sistem pembayaran yang diterapkan oleh Dealer Suzuki Angsana

Jaya Indah Jambi, dimana saja konsumen Dealer Suzuki Angsana Jaya Indah

Jambi dapat melakukan pembayaran?

4. Apakah FinTech sudah diterapkan di Dealer Suzuki Angsana Jaya Indah?

Jawaban

1. Kalo Sistem pembayaran di Dealer Suzuki Angsana Jaya Indah Jambi ini

kami biasanya menerima cash, kalo ada konsumen yang melakukan

pembelian secara mengangsur atau kredit itu kami arahkan ke Suzuki Finance

sebagai pihak ketiga

Konsumen bisa melakukan transfer melalui Indomaret, dan Suzuki Finance

tersebut yang akan membayar ke Dealer kami

2. Jadi istilahnya Financial Technology itu sih kayaknya belum ada, karena

sistem pembayaran kami masih konvensional

3. Belum ada aplikasi khusus yang disediakan untuk konsumen melakukan

pembayaran secara online.

Informan : Wandoyo

Status : Mahasiswa

Jurusan/Fakultas : Ilmu Pemerintahan/FISIPOL

Page 123: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Instansi : Universitas Jambi

Tanggal : 10 September 2018

Pertanyaan

5. Anda merupakan salah satu penerima beasiswa Bank Indonesia dan juga

sebagai ketua GenBI saat ini, apakah GenBI selama ini telah mengikuti

sosialisasi yang diadakan oleh Bank Indonesia?

6. Apakah kalian merasa teredukasi dengan adanya sosialisasi yang diadakan

oleh Bank Indonesia?

7. Apakah sifat sosialisasi yang diadakan oleh Bank Indonesia sifatnya terbuka

untuk umum atau terbatas?

8. Siapa saja yang biasanya diundang dalam sosialisasi yang diadakan oleh

Bank Indonesia ini?

Jawaban

1. Selama kami di GenBI kami sering mengikuti kegiatan sosialisasi yang

diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

2. Kami merasa teredukasi

3. Namun sosialisasi ini sifatnya masih terbatas

4. Kalangan Perbankan dan komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia atau

komunitas GenBI.

Page 124: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

Lampiran 4

LAMPIRAN OBSERVASI

No Observasi Halaman

1 Mengamati ada atau tidaknya kunjungan konsumen untuk

konsultasi permasalahan sistem pembayaran ke Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

76

2 Mengamati ada atau tidaknya kunjungan konsumen terkait

masalah sistem pembayaran untuk dilakukan tahap fasilitasi

oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

76

3 Mengamati ada atau tidaknya Pengawasan di bidang sistem

pembayaran yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank

Indonesia Provinsi Jambi

76

LAMPIRAN DOKUMENTASI

No Dokumentasi Penelitian Halaman

1 Video dokumenter FinTech oleh Plt Kepala BI FinTech Office,

Junanto Herdiawan. Akses: http://www.youtube.com/watch?v=

Mcvx691PA9g

50

2 Materi Slideshow: Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran

Bank Indonesia, tentang PBI Perlindungan Konsumen Sistem

Pembayaran Bank Indonesia

60

3 Materi Slideshow: Bank Indonesia FinTech Office, tentang

Financial Technology Perkembangan dan Respon Kebijakan

Bank Indonesia

77

4 Alur Sosialisasi PBI Perlindungan Konsumen Sistem

Pembayaran BI

60

5 Dokumentasi saat peneliti melakukan wawancara bersama

Informan

LAMPIRAN DATA SEKUNDER

No Data Sekunder Halaman

1 Daftar penyelenggara fintech, http://www.bi.go.id/id/sistem-

pembayaran/fintech/pengumuman-

62

Page 125: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

penyelenggara/contens/default.apsx

2 Peraturan Bank Indonesia: PBI Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang

Penyelenggara Teknnologi Finansial

55, 56, 57,

61,

3 Peraturan Anggota Dewan Gubernur: PADG Nomor

19/15/PADG/2017 Tentang Tata Cara Pendaftaran,

Penyampaian Informasi dan Pemantauan Penyelenggara

Teknologi Finansial

56, 57,

4 Peraturan Anggota Dewan Gubernur: PADG Nomor

19/14/PADG/2017 Tentang Ruang Uji Coba Terbatas

(Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial

58, 59

Lampiran 5

DOKUMENTASI MEDIA

Page 126: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

DOKUMENTASI WAWANCARA

Page 127: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

(Wawancara: Berti Pracimasanti, Manajer Unit Pengawasan SP, PUR dan KI,

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi)

(Wawancara: Ernawati, Pegawai Negeri Sipil, Badan Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi)

Page 128: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

(Wawancara: Reni Noprianti, Marketing Promosi, Dealer Suzuki Angsana Jaya

Indeh Jambi)

(Wawancara: Wandoyo, Mahasiswa, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Jambi)

Page 129: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

(Wawancara: Winda Wulan Sari, Pelaksana analis Kredit PT. BPD Jambi)

(Bayu Martanto, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi)

Page 130: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/155/1/SES141257 Dedeh Ratna...dan berguna bagi Nusa, Bangsa. dan Agama. Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: Dosen

BIODATA PENULIS

IDENTITAS DIRI

Nama : Dedeh Ratna Sari

NIM : SES.141257

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

TTL : Bajubang, 17 Agustus 1996

Alamat Alamat : Jl.Brigjend Katamso Rt.12 Kel.Kasang, Kota Jambi.

HP HP : 085357905391

Email Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 2001 – 2002 : TK Pertiwi VII Kasang, Kota Jambi.

2. 2002 – 2008 : SD Negeri 23 Kasang, Kota Jambi.

3. 2008 – 2011 : SMP Negeri 10 Rajawali, Kota Jambi.

4. 2011 – 2014 : SMK Negeri 1 Telanaipura, Kota Jambi.

5. 2014 – 2018 : Universitas Islam Negeri (UIN) STS Jambi

PENGALAMAN

1. 2012 Magang di Kantor TASPEN Jambi

2. 2013 Magang di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi

3. 2015 Finalis Lomba Karya Tulis Ekonomi Islam di Universitas Padang

4. 2016 Penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA)

5. 2017 Penerima Beasiswa Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi

6. 2017 Magang di Bank Indonesia Provinsi Jambi

7. 2017 Juara I Duta Ekonomi Syariah Provinsi Jambi

8. 2018 Sepuluh Besar Finalis Duta Baca Provinsi Jambi

9. 2018 News Anchor (Presenter) JekTV Jambi