s k r i p s irepository.uinjambi.ac.id/596/1/ses141291_elly... · stabilitas pembangunan dan...

97
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DESA MELALUI ADAPTASI DAN INOVASI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA SUMBER AGUNG KECAMATAN MARGO TABIR KABUPATEN MERANGIN S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Disusun Oleh : Elly Ermawaty NIM : SES141291 KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN J A M B I 2018 M / 1439 H

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN DESA MELALUI ADAPTASI

DAN INOVASI BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA SUMBER

AGUNG KECAMATAN MARGO TABIR KABUPATEN MERANGIN

S K R I P S I

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I)

Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

Disusun Oleh :

Elly Ermawaty

NIM : SES141291

KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

J A M B I

2018 M / 1439 H

Page 2: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya
Page 3: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya
Page 4: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya
Page 5: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

HALAMAN PERSEMBAHAN

بسم الله الر حمن الر حيم

Alhamdulillahirabbil „alamin

Lembar demi lembar skripsi ini kupersembahkan untuk :

Kedua malaikatku yang tidak pernah berhenti memberikan segalanya.

Bapak Maryoso & Ibu Marmi

Serta adikku tercinta Kris Yuana & Bagus Triwardani

Dan untuk keluarga besar

Mbah Karni & Mbah Maryati

Dan untuk Sahabatku tercinta Ayu Widya Sari, Eka Pratiwi, Fajar Isnaini.Warsinah

Dan terima kasih juga untuk teman saya Ma‟ruf dan adik-adikku tercinta serta

sahabat & sahabati jurusan Ekonomi Islam yang tidak bisa saya sebutkan namanya

satu per satu.

Aku mencintai kalian semua karena Allah SWT.

Page 6: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Reseach), penelitian

ini menggunakan metode dekriptif-kualitatif, dimana peneliti mengumpulkan data

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan

triangulasi. Sampel sumber ditentukan secara purpose sampling yaitu ketua dan

pengelola BUMDes Berkah Anyar.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penetapan strategi pengelola Berkah

Anyar sebagai nama BUMDes yang akan dijalankan dengan 4 unit usaha yang yaitu,

Sewa Tenda, Gerai Pulsa/Counter HP, Simpan Pinjam dan Sewa Ruko. Pemilihan

Keempat unit usaha tersebut merupakan suatu hal yang telah dipandang dapat

memiliki prospek yang cukup bagus dengan melihat kondisi serta keutuhan dari

masyarakat setempat. Dan yang terealisasi baru sebagian yaitu sewa tenda, sewa ruko

dan gerai pulsa/counter.

Kata Kunci: Strategi Peningkatan, Adaptasi, Inovasi, BUMDes.

Page 7: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya
Page 8: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya
Page 9: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN................................................................... ii

NOTA DINAS............................................................................................. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN.......................................................... iv

MOTTO....................................................................................................... v

PERSEMBAHAN....................................................................................... vi

ABSTRAK................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR................................................................................ viii

DAFTAR ISI............................................................................................... x

DAFTAR TABEL....................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiv

DAFTAR GRAFIK……………………………………………………… xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................ 1

B. Rumusan Masalah........................................................... 7

C. Tujuan ………………………........................................ 7

D. Manfaat Penelitian......................................................... 8

E. Batasan Masalah............................................................. 8

F. Kerangka Teori................................................................ 9

G. Tinjauan Pustaka…........................................................ 29

H. Kerangka Pemikiran........................................................ 32

BAB II METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian.................................................... 33

B. Subjek dan Objek Penelitian………………………….. 33

C. Teknik Sampling……………………………………… 33 D. Jenis dan Sumber Data................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data............................................. 36

F. Teknik Analisis Data..................................................... 37

G. Sistematika Penulisan...................................................... 39

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah singkat Desa Sumber Agung............................. 41

Page 10: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

B. Gambaran Umum Demografis……………................... 47

C. Sarana Prasarana dan Infrastruktur……………........... 51

D. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Sumber Agung... 52

E. Tentang (BUMDES) Baan Usaha Milik Desa………… 54

F. Struktur Organisasi BUMDES Berkah Anyar………… 55

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Strategi Peningkatan Pendapatan Desa melalui Adaptasi dan

Inovasi BUMDES Sumber Agung................................. 56

B. Kontribusi BUMDES Berkah Anyar dalam Meningkatkan

Pendapatan Desa.......................................................... 70

C. Kendala dalam Meningkatkan Pendapatan………...… 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................... 75

B. Saran............................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 11: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tingkat Pendapatan Desa Sumber Agung..................................... 6

Tabel 1.2 Tinjauan Pustaka …………………............................................... 29

Tabel 3.1 Daftar Nama Perangkat Desa Sumber Agung .............................. 42

Tabel 3.2 Daftar Dusun Desa Sumber Agung............................................... 45

Tabel 3.3 Daftar Umur Masyarakat Desa Sumber Agung…….................... 47

Tabel 3.4 Daftar Pendidikan Masyarakat………………………………..… 48

Tabel 3.5 Daftar Penyebaran Penduduk Desa Sumber Agung……….......... 49

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Desa Sumber Agung……................................ 49

Tabel 3.7 Daftar Kesejahteraan Sosial Desa Sumber Agung........................ 50

Tabel 3.8 Daftar Sarana dan Prasarana Desa Sumber Agung....................... 51

Tabel 4.1 Pendapatan Desa Sumber Agung dari Tahun 2016-2018…......... 73

Page 12: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran.................................................................. 32

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Sumber Agung….......... 53

Gambar 3.2 Permusyawaratan Desa (PBD)……..…. .................................. 54

Gambar 3.3 Struktur Organisasi BUMDES Berkah Anyar.......................... 55

Page 13: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Pendapatan Usaha Sewa Tenda BUMDes………………........... 64

Grafik 4.2 Pendapatan Unit Usaha Sewa Ruko BUMDes……………….… 70

Grafik 4.3 Pendapatan per-Unit usaha BUMDes tahun 2016-2018 …….... 71

Page 14: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Permasalahan

kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara

bersama dan terkoordinasi. Namun, penanganannya selama ini cenderung persial

dan tidak berkelanjutan. Upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan desa

terus dikembangkan. Hal ini agar pembangunan dapat menyentuh masyarakat,

baik di desa maupun di kota secara merata.

Salah satu upaya untuk memberdayakan atau mengembangkan potensi

ekonomi masyarakat secara terarah dan terprogram adalah inovasi dan adaptasi.

Inovasi adalah desa yang mampu memanfaatkan sumber daya desa dengan cara

yang baru berdasarkan iptek serta kearifan local untuk menambah pendapatan

serta kesejahteraan masyarakat.1

Berdasarkan sasarannya, maka strategi

pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa ini tentunya akan memberikan pengaruh

positif terhadap kehiduapan masyarakat.

Adaptasi social merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam

lingkungan social untuk memenuhi syarat-syarat dasar agar tetap dapat

melangsungkan kehidupan. Beberapa batasan dari pengertian adaptasi :

1 Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. 1994.

Page 15: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

1. Proses mengatasi halangan-halangan dari lingkungan

2. Penyesuain terhadap norma-norma untuk menyalurkan ketegangan

3. Proses perubahan untuk menyesuaikan dengan perubahan situasi

4. Merubah agar sesuai dengan kondisi yang diciptakan

Sesuai dari penjabaran adaptasi social diatas maka diantaranya dari segi

pekerjaan dari petani menjadi wiraswasta. Dan adaptasi yang di lakukan oleh

masyarakat pada akhirnya berpengaruh juga dengan bergesernya penilaian

masyarakat terhadap nilai status kerja dan pendapatan desa. 2

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mendorong gerak

ekonomi desa melalui kewirausahaan, dimana kewirausahaan desa menjadi

strategi pengembangan dan pertumbuhan kesejahteraan.3 Kewirausahaan desa ini

dapat di wadahi dalam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dikembangkan

oleh pemerintah maupun masyarakat desa. Fungsi utama Badan Usaha Milik

Desa ini adalah membantu meningkatkan pendapatan desa, membuka lapangan

pekerjaan bagi masyarakat, mengembangkan pola pikir masyarakat agar tidak

terpaku pada satu usaha saja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada saat ini pengaturan mengenai BUMDes diatur dalam Undang-undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 72 ayat (1) huruf a yang menyatakan

2 Soerjono Soekanto, Sosiologi Sebagai Pengantar, (Jakarta: UI Press), 2002, hlm. 10-11

3 B. Ansari, Sustainable Entrepreneurship in Rural Areas. (2013), Research Journal of

Environmental and Earth Science Vol. 5 No. 1: 26-31.

Page 16: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

pendapatan asli desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi,

gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa. Berdasarakan penjelasan dari

Pasal 72 ayat (1) huruf a yang dimaksud dengan pendapatan asli desa adalah

pendapatan yang berasal dari kewenangan desa berdasarkan hak asal-usul dan

kewenangan skala desa. Kemudian maksud dari hasil usaha adalah termasuk

hasil dari BUMDes.4

Di lihat dari hasil penelitian terdahulu dari penelitian Irfan Nursetiawan pada

tahun 2017 dengan judul “Strategi Pengembangan Desa Mandiri Melalui Inovasi

Bumdes” berdasarkan dari hasil penelitian tersebut bahwa salah satu cara untuk

strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai desa mandiri tersebut dengan

melakukan implementasi inovasi di setiap sendi lembaga usaha Badan Usaha

Milik Desa (BUMDes). Selain itu dilakukan optimalisasi di setiap aset desa dan

potensi desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dan dari hasil penelitian terdahulu dari penelitian Ayu Kusumastuti, dkk

pada tahun 2015 dengan judul “Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi

Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur”

Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa hasil dari penelitian tersebut bahwa

menghasilkan kapasitas adaptasi, antara lain berupa: kerja sama, partisipasi

semua elemen masyarakat, pemanfaatan teknologi yang sesuai kebutuhan

4 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 72 ayat (1), Tentang pendapatan asli

desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong royong, dan lain-lain

pendapatan asli desa.

Page 17: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

masyarakat, prinsip saling menjaga, dan kemampuan memobilisasi sumber daya

kolektif dalam anggota kelompok. Bentuk-bentuk kapasitas adaptasi yang

dikembangkan adalah sebuah daya lenting dan fleksibilitas untuk menjaga

stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan.

Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya pemerintah desa dan

masyarakat. Sehingga dalam pengelolaannya BUMDes belum tercapai targetnya

Keterbatasan SDM tentunya mempengaruhi dalam menjalankan manajemen dan

pengelolaan BUMDes. Sama hal nya di kecamatan Margo Tabir yakni di Desa

Sumber Agung. Di wilayah desa Sumber Agung berada di kawasan perdesaan

yang memiliki luas 7km x 7km persegi dan terdiri dari empat kadus dan dua

belas RT. Dengan jumlah penduduk berkisar 3.453 jiwa yang terdiri dari laki-laki

dan perempuan5

yang memiliki pendapatan yang relatif rendah sebelum

diadakannya program Badan Usaha Milik Desa.6 Badan usaha desa Sumber

Agung didirikan pada 15 November 2014 badan usaha desa Sumber Agung

kemudian diberi nama Badan Usaha Milik Desa Berkah Anyar atau biasanya

disingkat dengan nama “BUMDES Berkah Anyar” telah disahkan dan ditetapkan

melalui peraturan desa/kampung.

Permasalahan dalam pelaksanaan BUMDes belakangan ini, diantaranya :

5 Dokumentasi Desa, per Desember 2017.

6 Wawancara, Dengan Bapak Yahman (Sekretaris Desa Sumber Agung) pada tanggal 13 Maret

2018

Page 18: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

a. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan BUMDes,

b. Pemerintah desa yang sebelumnya tidak maksimal memberdayakan

masyarakat untuk mengembangkan BUMDes,

c. Dan tidak berjalannya BUMDes

Selain itu masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai

dalam pengelolaan BUMDes, BUMDes belum dapat menjalankan fungsinya

secara maksimal, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengembangan

bidang usaha yang lain. Sehingga di era modernisasi saat ini diperlukan strategi

dalam mewujudkan kemandirian desa dan mengentaskan permasalahan ataupun

hambatan pelaksanaan BUMDes melalui sebuah adaptasi dan inovasi

peningkatan pendapatan desa.

Dari hasil survei pengamatan penelitian tentang usaha di Desa Sumber

Agung. Badan usaha milik desa disini menjalankan beberapa jenis unit usaha

untuk menambah kas atau pendapatan desa. BUMDES Berkah Anyar ini sudah

berjalan selama kurang lebih hampir 1 tahun belakangan ini terlihat adanya

peningkatan pendapatan desa. Dapat di lihat dari tabel peningkatan pendapatan

desa Sumber Agung pada tahun 2016-2017 :7

7 Sumber Data: Desa Sumber Agung,2018

Page 19: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Tabel 1.1

Tingkat Pendapatan Desa Sumber Agung

No Jenis Usaha Tahun

Jumlah 2016 2017

1 Sewa Ruko 18.000.000 41.300.000 59.300.000

2 Sewa Tenda 5.000.000 6.000.000 11.000.000

3 Gerai Pulsa/Counter - 2.640.000 2.640.000

4 Simpan Pinjam - - -

Jumlah 23.000.000 49.940.000 72.940.000

Sumber : Arsip Desa Sumber Agung 2017

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa adaptasi masyarakat terhadap usaha

sewa ruko dan sewa tenda untuk acara hajatan atau acara lainnya dapat

meningkatkan pendapatan desa. Di mana pada tahun 2016 pendapatan sewa

tenda mencapai Rp. 5.000.000,- per tahun dan di tahun 2017 terjadi peningkatan

hingga mencapai Rp.6.000.000,- pertahunnya. Kemudian dapat di lihat juga

inovasi desa untuk membangun ruko-ruko di pasar juga dan kemudian disewakan

kepada masyarakat yang membutuhkan ruko untuk membuka usaha masyarakat

juga menghasilkan pendapatan yang cukup tinggi, di mana pada tahun 2016

mencapai Rp. 18.000.000,- dan meningkat pada tahun 2017 hingga mencapai Rp.

41.300.000,- per tahun.

Berdasarkan uraian di atas ini berusaha menjelaskan tentang strategi

peningkatan pendapatan desa melalui inivasi dan adaptasi Badan Usaha Milik

Page 20: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Desa yang dapat berpengaruh terhadap pendapatan desa karena kebanyakan

usaha mikro kurang difasilitasi dengan akses terhadap permodalan, informasi,

pasar, teknologi dan factor-faktor penunjang bisnis lainnya. Dan banyaknya

tingkat pengangguran dalam desa tersebut. Oleh karena itu diperlukan kebijakan

dalam bentuk tindakan keberpihakan yakni bahwa pemerintah dan pemerintah

daerah memang harus mengembangkan BUMDes. Maka peneliti memilih karya

ilmiah yang berjudul “Strategi Peningkatan Pendapatan Desa melalui Adaptasi

dan Inovasi Badan Usaha Milik Desa (Desa Sumber Agung, Kecamatan Margo

Tabir, kabupaten Merangin.)”

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka dapat diambil rumusan masalah

yaitu :

1. Bagaimana strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan desa

melalui adaptasi BUMDes?

2. Bagaimana strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan desa

melalui inovasi BUMDes

3. Kendala apa yang dihadapi pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan

desa?

C. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui bagaimana strategi pemerintah desa dalam

meningkatkan pendapatan desa melalui adaptasi dan inovasi BUMDes dan

Page 21: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

apakah ada peningkatan pendapatan desa setelah di adakannya strategi

tersebut.

D. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti dan Akademisi

a. Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata Satu (S1)

pada Program Ekonomi Islam.

b. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta

memberikan kontribusi yang berarti dan bermanfaat bagi Penulis dalam

mengetahui Strategi Peningkatan Pendapatan Desa melalui Adaptasi dan

Inovasi yang dibuat dalam pemerintahan desa melalui program

BUMDes terhadap Pendapatan Desa.

2. Bagi Pemerintah Desa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta

kontribusi bagi pemerintah dan pemerintah desa khususnya untuk Strategi

Peningkatan Pendapatan Desa melalui Adaptasi dan Inovasi dan

pengembangan Badan Usaha Milik Desa guna membangun ekonomi desa

dengan cara meningkatkan Pendapat Asli Desa melalui Badan Usaha Milik

Desa.

E. Batasan masalah

Page 22: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Untuk lebih terarahnya penulisan skripsi ini serta menghindari pembahasan

yang terlalu meluas atau menyimpang, maka dibuatlah batasan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan desa

melalui adaptasi BUMDes?

2. Bagaimana strategi pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan desa

melalui inovasi BUMDes?

3. Kendala apa yang dihadapi pemerintah desa dalam meningkatkan pendapatan

desa?

F. Kerangka teori

1. Strategi

Pada dasarnya strategi secara operasional adalah proses yang telah

dikemas sedemikian rupa untuk meraih sesuatu yang diinginkan. Dengan

demikian, maka strategi akan lebih jelas jika telah digabung dengan kalimat

lain. Karena pada dasarnya strategi adalah alat yang dapat digunakan untuk

mengolah serta mengatur serta menyusun sebuah rencana.

Strategi dapat dipahami juga sebagai upaya yang dilakukan dengan

menggunakan berbagai cara atau upaya (berdasarkan ilmu atau seni) agar apa

yang telah direncanakan dapat dicapai dengan efektif serta efesien. 8

Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi

yang menghubungkan keunggulan perusahaan dengan tantangan lingkungan

8Ali Moertopo, Strategi Kebudayaan, (Jakarta: PT.Yayasan Proklamasi CSIS,Tt). hlm.7

Page 23: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

serta dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat

dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi. 9

2. Adaptasi

Adaptasi produk adalah rencana yang harus dilakukan, yaitu dengan

mengganti Atau menciptakan produk baru supaya dapat mencukupi

kebutuhan atau keinginan pelanggan tanpa mengganti strategi komunikasi

yang ada. Adaptasi produk merupakan salah satu struktur adaptasi produk ke

dalam budaya dan keunikan permintaan konsumen, sehingga mampu

menambah kapasitas produk perusahaan untuk dapat bersaing di pasar global.

Dalam melakukan adaptasi produk, perusahaan juga tidak hanya melakukan

adaptasi produk, tetapi juga meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi

selera konsumen dan meningkatkan respon pelanggan. Selain kualitas,

perusahaan juga perlu mengadaptasikan fungsi produknya untuk

menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Dalam mengadaptasikan fungsi

produknya perusahaan harus mengidentifikasi karakter dan perilaku

konsumen, karena karakter dan perilaku pelanggan berbeda-beda. Jadi

adaptasi produk digunakan oleh perusahaan yang ingin bersaing di pasaran.10

3. Inovasi

a. Pengertian inovasi

9 Amirullah dan Sri Budi Cantika, Managemen Strategi, (Yogyakart: Graha ilmu, 2000) hlm.4 10

Widha Anggun Sulistya, Upaya Peningkatan Kinerja Pemasaran Melalui Orientasi Pasar

Dengan Kapasitas Inovasi Perusahaan, Adaptasi Produk Dan Keunggulan Bersaing Sebagai Variabel

Intervening, Demak. Hlm. 5. Jurnal Master Managemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas

Diponegoro. Diakses pada 29/10/2018 pukul 23:45

Page 24: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Inovasi adalah metode untuk selalu memperbarui dan

mengembangkan sebuah usaha yang bisa diraih dengan cara pengenalan

kemajuan teknologi, kualitas baru dalam menghasilkan produk - produk

dan jasa-jasa baru, serta menginformasikan bentuk-bentuk baru organisasi

yang merupakan kombinasi dari berbagai aspek inovasi yang ada pada

perusahaan untuk membangun sebuah ruang lingkup inovasi. Inovasi

dibedakan dengan kreativitas, dimana kreativitas adalah gagasan-gagasan

baru untuk memperluas pengembangan produk baru, sedangkan inovasi

adalah menjalankan sesuatu yang baru dan mengalihkan pemikiran atau

ide yang baru untuk menghasilkan keberhasilan bisnis yang sedang

berkembang.11

Inovasi telah menjadi kata yang populer akhir-akhir ini khususnya di

bidang usaha atau bisnis. Terbukti dengan muncul dan maraknya

terobosan baru serta unik di sektor gadget atau teknologi, kuliner, fashion,

kerajinan tangan dan lainnya. Di sektor teknologi khususnya gadget,

konsumen semakin dimanjakan dengan hadirnya berbagai fitur yang

dapat mempermudah komunikasi dan pekerjaan manusia.

Pengertian kreativitas, kita awali dengan konsep Inovasi. Banyak

orang berpendapat bahwa ia merupakan jumlah total kreativitas dan

bukan sebagai sebuah tipe kreativitas. Kreativitas inovatif mengakibatkan

11

J. Winardi, Entrepreneur & Entrepreneurship, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group),

2008, hlm. 233-234

Page 25: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

timbulnya sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru,

sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau

cara melukis sebuah invensi (invention), atau sebuah metode baru untuk

memanaje sebuah organisasi.Kegiatan berfantasi atau mimpi sering kali

terlibat dalam inovasi pikiran manusia yang berpencar ke berbagai

wilayah penelitianyang belum pernaah di jajahi sebelumnya, hingga

dengan demikian muncul sebuah penyimpangan tajam dengan

pengetahuan tradisional.12

b. Inovasi produk

Inovasi pada jenis ini mengacu pada pengenalan barang dan jasa

yang baru atau yang mengalami peningkatan secara signifikan dalam

penggunaannya. Peningkatan yang terjadi juga bisa termasuk

pengetahuan atau teknologi baru, atau bahkan kombinasi dari

pengetahuan dan teknologi yang ada.

Produk baru adalah barang dan jasa yang berbeda secara

signifikan dalam hal karakteristik atau penggunannya dari produk

sebelumnya yang di produksi oleh desa. Sementara perkembangan

penggunaan produk baru dengan perubahan yang bersifat minor di

tunjang dengan spesifikasi teknisnya adalah termasuk inovasi produk.

Inovasi produk yang berupa jasa dapat mencakup perbaikan yang

signifikan dalam cara pelayanannya (misalnya dalam hal efisiensi

12 Ibid.,hlm. 234

Page 26: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

atau kecepatan), penambahan fungsi atau karakteristik baru untuk

layanan yang sudah ada, atau pengenalan layanan yang sama sekali

baru.

c. Inovasi proses

Inovasi proses adalah penerapan dari metode produksi atau

pengiriman atau metode dalam aktivitas penunjang lainnya yang

bersifat baru atau yang secara signifikan mengalami peningkatan. Hal

ini termasuk perubahan sifnifikan seperti memperkenalkan teknik,

peralatan atau perangkat lunak yang digunakan selama fase inovasi.

Biasanya, digunakan dalam rangka mengurangi biaya unit produksi

atau pengiriman, untuk meningkatkan kualitas, atau untuk

menghasilkan produk/jasa yang baru atau produk/jasa yang di

modifikasi, yang dilakukan oleh usaha desa dapat mengubah cara

produksi.13

d. Inovasi pemasaran

Inovasi pemasaran adalah implementasi dari metode pemasaran

yang baru melibatkan perubahan signifikan dalam desain produk atau

kemasan, penempatan produk, promosi produk atau harga. Inovasi

pemasaran ditujukan untuk menangani kebutuhan pelanggan yang

lebih baik, membuka pasar baru, atau baru memposisikan produk

perusahaan dipasar, dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan

13 J. Winardi, ibid.,hlm. 234

Page 27: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

produk. Fitur yang membedakan inovasi pemasaran dibandingkan

dengan perubahan lain dalam instrument pemasaran suatu perusahaan

adalah implementasi dari metode pemasaran yang sebelumnya tidak

digunakan oleh perusahaan. Hal ini harus menjadi bagian dari konsep

baru pemasaran atau strategi yang merupakan awal yang signifikan

dari metode pemasaran perusahaan yang ada. Metode pemasaran baru

dapat dikembangkan oleh perusahaan atau adopsi dari perusahaan

atau organisasi lain. Metode pemasaran baru dapat

diimplementasikan untuk produk yang baru maupun yang sudah ada.

Perubahan yang teratur rutin terjadi, musiman, dan lainnya

dalam instrument pemasaran umumnya tidak termasuk inovasi

pemasaran, dikarenakan perubahan yang terjadi berulang. Perubahan

agar menjadi inovasi pemasaran harus melibatkan metode pemasaran

yang sebelumnya tidak digunakan oeleh perusahaan.

e. Inovasi organisasi

Inovasi organisasi adalah implementasi dari sebuah metode

organisasi baru dalam praktik bisnis perusahaan, organisasi kerja atau

hubungan eksternal. Inovasi organisasi dapat dimaksudkan untuk

meningkatkan suatu kinerja perusahaan dengan mengurangi biaya

administrasi atau biaya transaksi, meningkatkan kepuasan kerja (dan

dengan dengan demikian produktivitas tenaga kerja meningkat),

mendapatkan akses non-tradable assets (seperti pengetahuan eksternal

Page 28: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

yang tidak dapat dikodifikasi) atau mengurangi biaya persediaan.

Fitur yang membedakan suatu inovasi organisasi dibandingkan

perubahan organisasi lain dalam perusahaan adalah implementasi dari

metode organisasi (alam praktik bisnis, organisasi atau tempat kerja

hubungan eksternal) yang belum pernah di gunakan sebelumnya

dalam perusahaan dan hasilnya berupa keputusan strategis yang

diambil oleh manajemen.14

4. Desa

Sebutan desa sebagai kesatuan masyarakat hukum baru dikenal pada

masa kolonial Belanda.Desa pada umumnya mempunyai pemerintahan

sendiri yang dikelola secara otonom tanpa ikatan hirarkhis-struktural dengan

struktur yang lebih tinggi. 15

Dalam beberapa konteks bahasa, daerah-daerah di Indonesia banyak

yang menyebutkan “desa” dalam ragam bahasa yang lainnya, namun tetap

sama artinya desa, misal di masyarakat lampung dikenal dengan sebutan

tiyuh atau pekon. Namun jika dilihat secara etimologis kata desa berasal dari

bahasa sansekerta,yaitu “deca”, seperti dusun, desi, negara, negeri, negari,

nagaro, negory(nagarom), yang berarti tanah air, tanah asal atau tanah

14

Ibid.,hlm. 234 15 Rudi. Hukum Pemerintahan Daerah,(Bandar Lampung:PKKPUU,2013), hlm. 82

Page 29: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

kelahiran, tanah leluhur,yang merujuk pada satu kesatuan hidup dengan satu

kesatuan norma serta memiliki batas yang jelas. 16

Pasal 1 Angka (1) Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 menyatakan

bahwa Desaadalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebutDesa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas wilayah yangberwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul, dan/atauhak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan NegaraKesatuan Republik Indonesia.

A.W Wijaya mengartikan desa adalah suatu wilayah yang ditempati

oleh sejumlahpenduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk didalamnya

kesatuanmasyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan

terendah langsungdi bawah camat dan berhak menjalankan rumah tangganya

sendiri dalam ikatanNegara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut H.A.W Widjaja Desa adalah sebagai kesatuan masyarakat

hukum yangmempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat

istimewa.Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan Desa adalah

16 Didik Sukrino, Pembaharuan Hukum Pemerintahan Desa, (Malang:Setara Press, 2012),

hlm.59

Page 30: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

keanekaragaman,partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan

masyarakat. 17

Ciri-ciri desa secara umum antara lain:18

a. Desa umumnya terletak di atau sangat dekat dengan pusta wilayahusaha

tani (sudut panadang ekonomi);

b. Dalam wilayahnya itu perekonomian merupakan kegiatan ekonomi

dominan;

c. Faktor-faktor penguasaan tanah menentukan corak

kehidupammasyarakatnya;

d. Tidak seperti dikota ataupun kota besar yang penduduknya

merupakanpendatang populasi penduduk desa lebih bersifat “terganti

olehsendirinya;

e. Kontrol sosial lebih bersifat informal dan interaksi antar warga desalebih

bersifat personal dalam bentuk tatap muka; dan

f. Mempunyai tingkat homogenitas yang realtif tinggi dan ikatan social

yang relatif lebih ketat dari pada kota.

Desa menurut PPNo 72/2005 adalah 19

kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat

17 H.A.W Widjaja, Otonomi Desa, (Jakarta: Penerbit PT RajaGarafindo Pesada, 2003), hlm.3 18 Wasistiono, Sadu, dan tahir, M. Irawan, Prospek Pengembangan Desa, (Bandung:

Fokusmedia, 2006), hlm.16. 19

Nurmayani, Hukum Administrasi Daerah, (Bandar Lampung: Universitas Lampung,

2009),hlm.92.

Page 31: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Secara tersurat, PP ini mengakui

adanya otonomi desa dalam bingkai NKRI. Kemudian mengalami perubahan

yaitu Permendagri nomor 39 tahun 2010 bab 1 tentang badan usaha milik desa

yang menyebutkan:

“desa atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya disebut

Desa, adalah kesatuan masyarakat hukumyang memiliki batas batas wilayah

yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.”

5. Pemerintah desa

Pemerintahan desa terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD). Pemerintah desa atau yang disebut dengan

nama lain adalah kepala desa dan perangkat desa sebagai unsure

penyelenggara pemerintahan desa. Kepala Desa bertugas menyelenggarakan

Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.Sedangkan BPD

adalah lembaga yang merupkan perwujudan demokrasi dalam

penyelenggraan pemerintahan desa sebagai unsur peneyelenggra

pemerintahan desa.Mengenai susunan organisasi dan tata kerja pemrintahan

desa ditetapkan dengan peraturan desa.Peraturan Desa adalah peraturan

Page 32: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

perundangundangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan

disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

Perangkat desa bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan

tugas dan wewenangnya.Dengan demikian, perangkat desa bertanggung

jawab kepada kepala desa.perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan

perangkat desa lainnya.

Perangkat desa lainnya terdiri dari:

a. Sekretaris desa

b. Pelaksana teknis lapangan

c. unsur kewilayahan.20

Keberadaan desa sebagai satu kesatuan masyarakat hukum memberi

pemahamanyang mendalam bahwa institusi desa bukan hanya sebagai

entitas administrative belaka tetapi juga entitas hukum yang harus dihargai,

diistimewakan, dilestarikan,dan dilindungi dalam struktur pemerintahan di

Indonesia. Hal ini yang kemudiantertuang dalam UUD 1945 Pasal 18 B ayat

(2) yang menyatakan: “Negaramengakui dan menghormati kesatuan-

kesatuan masyarakat hukum adat besertahak-hak tradisionalnya sepanjang

masih hidup dan sesuai dengan perkembanganmasyarakat dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur denganundang-undang”.

Berdasarkan bunyi Pasal 18 B ayat (2) UUD 1945 tersebut makadesa

diartikan bukan saja sebagai kesatuan masyarakat hukum adat, tetapi

20

Abdur Rozaki, dkk. Prakarsa Desa dan Otonomi Desa. Yogyakarta: IRE PRESS. 2005.

Page 33: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

jugasebagai hierarki pemerintahan yang terendah dalam NKRI. Istilah

pemerintahandan pemerintah sendiri dalam masyarakat secara umum

diartikan sama, di manakedua kata tersebut diucapkan bergantian

(pemerintah atau pemerintahan).Sebutan kedua kata atau istilah tersebut

menunjuk pada penguasa atau pejabat.Mulai dari Presiden hingga Kepala

Desa, artinya semua orang yang memegangjabatan disebutlah pemerintah

atau pemerintahan, tetapi orang yang bekerja didalam lingkungan

pemerintah atau pemerintahan disebut orang pemerintahan.

6. Otonomi desa

Gagasan utama desentralisasi pembangunan adalah menempatkan desa

sebagai entitas yang otonom dalam pengelolaan pembangunan. Dengan

demikian, perencanaan desa dari bawah keatas (bottom up) juga harus

diwujudkan menjadi village self planning, sesuai dengan batas-batas

kewengan yang di miliki oleh desa. Desentralisasi pembangunan identik

dengan membuat perencanaan pembangunan cukup sampai desa saja. Desa

oleh kerananya mempunyai kemandirian dalam perencanaan pembangunan

tanpa intruksi dan intervensi pemerintah desa. Disinilah kemudian peran

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau yang disebut dengan nama lain,

sebagai lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam

penyelenggaraan pemrintahan desa sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan desa. BPD inilah yang harus menjadi roda penggerak otonomi

desa.

Page 34: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Otonomi desa merupakan otonomi asli, bulat, dan utuh serta bukan

merupakan pemberian dari pemerintah. Sebaliknya pemerintah berkewajiban

menghormati otonomi asli yang dimiliki oleh desa tersebut. Sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak istimewa,

desa dapat melakukan perbuatan hukum baik hukum publik maupun hukum

perdata, memiliki kekayaan, harta benda serta dapat di tuntut dan menuntut di

muka pengadilan. 21

Bagi desa, otonomi yang di miliki berbeda dengan otonomi yang di

miliki oleh daerah provinsi maupun daerah kabupaten dan daerah kota.

Otonomi yang di miliki oleh desa adalah berdasarkan asal-usul dan adat

istiadatnya, bukan berdasarkan penyerahan wewenang dari Pemerintah. Desa

atau nama lainnya, yang selanjutnya di sebut desa adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-

istiadat setempat yang di akui dalam system Pemerintahan Nasional dan

berada di Daerah Kabupaten. Landasan pemikiran yang perlu dikembangkan

saat ini adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomiasli, demokrasi, dan

pemberdayaan masyarakat.

Otonomi desa mengandung prinsip keleluasaan (discretionary),

kekebalan(imunitas) dan kapasitas (capacity).Keterpaduan antara keleluasaan

dan kapasitas melahirkan kemandirian desa, yakni kemandirian mengelola

21 Ibid.,hlm. 165

Page 35: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

sumberdaya local sendiri yang sesuai dengan preferensi masyarakat lokal.

Kemandirian merupakan kekuatan atau sebagai sebuah prakondisi yang

memungkinkan proses peningkatan kualitas penyelenggaran pemerintahan

desa, pembangunan desa, pengembangan prakarsa dan potensi lokal,

pelayanan publik dan kualitas hidup masyarakat desa secara berkelanjutan.

Untuk membangun otonomi desa, desentralisasi harus di dorong sampai ke

level desa dimana distribusi kewenangan tidak hanya berhenti pada

pemerintah daerah saja tetapi perlu juga distribusi kewenangan hingga pada

tingkat desa.

Dalam UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah di

singgung pula perihal pemerintahan desa, yang kemudian secara spesifik

diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.72 tahun 2005 tentang Desa

sebagai salah satu aturan pelaksana dari UU No.32 tahun 2004. Jadi,

sebenarnya kini telah ada regulasi yang khusus mengatur desa, namun

regulasi itu ada di level PP dan bukan UU. Definisi desa menurut PP No 72

tahun 2005 adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang

diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI). Secara tersurat, PP ini mengakui adanya otonomi desa

dalam bingkai NKRI.PP itu juga memberikan kewenangan yang cukup besar

Page 36: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

bagi kepala desa dalam me-laksanakan tugas sebagai kepala pemerintahan

desa.

Kewenangan-kewenangan bagi kepala desa tersebut adalah:

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama Badan Per-musyawaratan Desa (BPD).

2. Mengajukan rancangan Peraturan Desa (Perdes).

3. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama

BPD.

4. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) untuk dibahas dan

ditetapkan bersama BPD.

5. Membina kehidupan masyarakat desa.

6. Membina perekonomian desa.

7. Mengoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

8. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk

kuasa hukum untuk mewakili sesuai dengan peraturan perundang

undangan.

9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang

undangan.

Pengakuan akan otonomi desa juga ada dalam UU No.32 tahun 2004.

Dalam UU itu dijelaskan tentang definisi desa, yakni suatu kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul

Page 37: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

yang bersifat istimewa, sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 18

Undang-Undang Dasar 1945. Basis pemikiran dalam pengaturan mengenai

Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan,

baik UU No.32 tahun 2004 maupun PP No. 72 tahun 2005 itu me-mang

mengamanatkan adanya desentralisasi kekuasaan bagi pemerintahan desa.

7. Badan usaha milik desa

a. Pengertian badan usaha milik desa

Menurut Pasal 1 Angka (6) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah

badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh

Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan

Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha

lainnya untuk sebesar besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa berdirinya Badan Usaha

Milik desa ini karena sudah diamanatkan bahwa dalam meningkatkan

pendapatan masyarakat dan desa, pemerintah desa dapat mendirikan

badan usaha milik desa. Pilar lembaga BUMDes ini merupakan institusi

sosial-ekonomi desa yang betul-betul mampu sebagai lembaga komersial

yang mampu berkompetisi ke luar desa.BUMDes sebagai institusi

ekonomi rakyat lembaga komersial, pertama-tama berpihak kepada

pemenuhan kebutuhan (produktif maupun konsumtif) masyarakat adalah

Page 38: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

melalui pelayanan distribusi penyediaan barang dan jasa. Hal ini

diwujudkan dalam pengadaan kebutuhan masyarakat yang tidak

memberatkan (seperti:harga lebih murah dan mudah mendapatkannya)

dan menguntungkan. Dalam hal ini, BUMDes sebagai institusi Komersiil,

tetap memperhatikan efisiensi serta efektifitas dalam kegiatan sector riil

dan lembaga keuangan (berlaku sebagai LKM). Rahardjo dan Ludigdo

(2006,h.84).

b. Tujuan dan fungsi badan usaha milik desa

Empat tujuan utama pendirian BUMDes adalah:22

1. Meningkatkan perekonomian desa;

2. Meningkatkan pendapatan asli desa;

3. Meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai dengan kebutuhan

masyarakat;

4. Menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

pedesaan.

Pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa adalah

merupakan perwujudan dari pengelolaan ekonomi produktif desa yang

dilakukan secara kooperatif, partisipatif, emansipatif, transparansi,

akuntabel, dan sustainable. Oleh karena itu, perlu upaya serius untuk

menjadikan pengelolaan badan usaha tersebut dapat berjalan secara

efektif, efisien, profesional dan mandiri untuk mencapai tujuan BUMDes

22

Ibid.

Page 39: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan (produktif dan konsumtif)

masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang dikelola

masyarakat dan Pemdes. Pemenuhan kebutuhan ini diupayakan tidak

memberatkan masyarakat, mengingat BUMDes akan menjadi usaha desa

yang paling dominan dalam menggerakkan ekonomi desa. Lembaga ini

juga di tuntut mampu memberikan pelayanan kepada non anggota (di luar

desa) dengan menempatkan harga dan pelayanan yang berlaku standar

pasar. Artinya terdapat mekanisme kelembagaan atau tata aturan yang

disepakati bersama, sehingga tidak menimbulkan distorsi ekonomi di

pedesaan disebabkan usaha yang dijalankan oleh BUMDes. Dinyatakan

di dalam undang-undang bahwa BUMDes dapat didirikan sesuai dengan

kebutuhan dan potensi desa. Apa yang dimaksud dengan ”kebutuhan dan

potensi desa” adalah:

a. Kebutuhan masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok;

b. Tersedia sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan secara

optimalterutama kekayaan desa dan terdapat permintaan di pasar;

c. Tersedia sumberdaya manusia yang mampu mengelola badan

usahasebagai aset penggerak perekonomian masyarakat;

d. Adanya unit-unit usaha yang merupakan kegiatan ekonomi

wargamasyarakat yang dikelola secara parsial dan kurang

terakomodasi.

Page 40: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BUMDes merupakan wahana untuk menjalankan usaha di desa. Apa

yang di maksud dengan “usaha desa” adalah jenis usaha yang meliputi

pelayanan ekonomi desa antra lain:

a. Usaha jasa keuangan, jasa angkutan darat dan air, listrik desa, dan

usaha sejenis lainnya;

b. Penyaluran Sembilan bahan pokok ekonomi desa;

c. Perdagangan hasil pertanian meliputi tanaman pangan, perkebunan,

peternakan perikanan dan agrobisnis;

d. Industri dan kerajinan rakyat.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa tujuan

pendirian BUMDes adalah sebagai suatu badan usaha yang dapat

memberdayakan berbagai potensi usaha masyarakat desa, mendukung

berbagai adaptasi dan inovasi pembangunan di desa dan menjadi

lokomotif ekonomi desa serta pemerataan ekonomi pedesaan.

8. Pendapatan desa

Menurut ketentuan Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa Pasal 71 Ayat (1) Keuangan Desa adalah semua hak dan

kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa

uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban

Desa. Pasal 72 Ayat (1), disebutkan sumber pendapatan desa berasal dari:

Page 41: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

a. pendapatan asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan

partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa;

b. alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

c. bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;

d. alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang

diterima Kabupaten/Kota;

e. bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota;

f. hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga;23

Menurut penjelasan dari undang-undang Nomor 6 tahun 2014 Pasal 72

Ayat (1) haruf a Yang dimaksud dengan “Pendapatan Asli Desa” adalah

pendapatan yang berasal dari kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul

dan kewenangan skala lokal Desa. Yang dimaksud dengan “hasil usaha”

termasuk juga hasil BUMDes dan tanah bengkok.

23

Abdur Rozaki, dkk. Prakarsa Desa dan Otonomi Desa, Yogyakarta: IRE PRESS, 2005.

Page 42: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

G. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi uraian sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang

didapat oleh peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan

dilaksanakan oleh peneliti dan telah diringkas dalam table sebagai berikut:

Hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian mengenai

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) :

Tabel 1.2

Tinjauan pustaka

No Peneliti Judul Metode Hasil penelitian

1 Widha Anggun

Sulistya1,

Augusty

Ferdinand,

Susilo Toto

Raharjo (2005)

Upaya Peningkatan

Kinerja Pemasaran

Melalui Orientasi

Pasar dengan

Kapasitas Inovasi

Perusahaan,

Adaptasi produk dan

Keunggulan

Bersaing sebagai

Variabel Intervening

Survei Dalam penelitian ini

market orientation

terbukti berpengaruh

terhadap kapasitas

inovasi, kemudian

kapasitas inovasi

berpengaruh terhadap

keunggulan bersaing dan

keunggulan bersaing

berpengaruh terhadap

kinerja pemasaran,

Page 43: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

sedangkan variabel

adaptasi produk terbukti

tidak memberikan

pengaruh terhadap

variabel kinerja

pemasaran.

2 Rizka Hayyuna Eksistensi Badan

Usaha Milik Desa

terhadapPeningkatan

Pendapatan Asli

Desa di Tiyuh

Candra Kencana

Kecamatan Tulang

Bawang Tengah

KabupatenTulang

Bawang Barat

Kuantitatif Berdasarkan hasil

penelitian dan

pembahasan diketahui

bahwa eksistensi

BUMDes Artha Kencana

terhadap peningkatan

Pendapatan Asli Tiyuh

memberikan kontribusi

nyata bagi Tiyuh Candra

Kencana

3 Coristya

Berlian

Ramadana,

Heru

Ribawanto,

Keberadaan Badan

Usaha Milik Desa

(BUMDES) sebagai

Penguat Ekonomi

Desa

Kualitatif Hasil penelitian ini ialah

keberadaan badan usaha

milik desa sudah sesuai

dengan peraturan daerah

Kabupaten Malang yang

Page 44: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Suwondo kemudian diatur oleh

desa dengan peraturan

desa mengenai badan

usaha milik desa.

4 Irfan

Nursetiawan

(2017)

Strategi

Pengembangan Desa

Mandiri

Melalui Inovasi

Bumdes

Metode yang

digunakan

dalam

penelitian ini

menggunakan

metode

penelitian

deskriptif

kualitatif.

Ada 3 (tiga) sektor yang

menjadi fokus dalam

usaha realisasi

kemandirian sebuah desa,

yakni: Potensi ekonomi;

Potensi sosial; dan

Potensi Sumber Daya

Manusia (SDM). Dimana

ketiga hal tersebut tidak

terlepas dari adanya

inovasi yang

diimplementasikan.

Page 45: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

H. Kerangka pemikiran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya dan telaah pustaka,

maka variable yang terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

Adaptasi BUMDes

Inovasi BUMDes

Pendapatan Desa

Page 46: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

dari orang atau perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif adalah cara

mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang diamati.24

Penelitian deskriptif merupakan pengertian yang di

maksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang

ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.25

B. Subjek dan Objek Penelitian

Setting, dapat dipahami sebagai suatu keadaan atau tempat di mana subjek

penelitian itu berada. Sehubungan dengan itu penelitian ini mengambil subjek

atau lokasi di desa Sumber Agung Kecamatan Margo Tabir Kabupaten

Merangin. Kemudian objek dari penelitian ini adalah kaur umu desa sumber

Agung

C. Teknik Sampling

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pusrposive sampling

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

24 Lexy J, Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),

hlm. 3. 25

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, hlm. 234

Page 47: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang

apa yang kita harapkan, atau mungkin sebagai penguasa sehingga akan

memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti.26

D. Jenis dan sumber data

Jenis data yang di gunakan untuk keperluan penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian,

yang diperoleh langsung dari dari sumbernya ataupun dari objek penelitian,

atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan. Data

primer tidak diperoleh melalui sumber perantara atau pihak kedua dan

seterusnya.27

Data primer dalam penulisan ini diperoleh dari pengamatan atau

wawancara dengan para responden. Pengamatan dilakukan di desa Sumber

Agung Kecamatan Margo Tabir Kabupaten Merangin serta melakukan

wawancara kepada Kepala Desa Sumber Agung, Pengelola dan anggota

BUMDes Sumber Agung.

26

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm. 219 27

Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syariah IAIN STS Jambi dan

Syariah Press, 2012), hlm 45.

Page 48: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh

secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh

dengan cara mengutip dari sumber lain sehingga tidak bersifat authentic,

karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.28

Data

sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal, informan

dan arsip-arsip (dokumen-dokumen) atau literatur-literatur pustaka lainnya.

3. Sumber data

Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber

data yang diperoleh langsung berdasarkan hasil dari observasi, wawancara

dan dokumen-dokumen lainnya yang mendukung instansi yang meliputi:

a. Kepala Desa Sumber Agung

b. Kaur Umum

c. Koordinator Bidang Wedding Organizer

d. Koordinator Bidang Gerai Pulsa/Counter

e. Koordinator Bidang Simpan Pinjam

f. Koordinator Bidang Sewa Tenda

28

Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), hlm 45

Page 49: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis

menggunakan pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi (pengamatan)

Observasi ini adalah metode yang disebut juga dengan pengamatan

merupakan kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan

seluruh indera.29

Dalam penelitian ini penulis akan mengamati di lokasi

penelitian, yaitu di Desa Sumber Agung Kecamatan Margo Tabir Kabupaten

Merangin.

2. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksi makna dala suatu topic.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus di teliti.30

Dalam penelitian ini penulis akan berusaha menemukan

informasi yang memenuhi standar sebagai data, dan informasi yang tepat

melalui wawancara terhadap pihak yang terlibat dalam penelitian ini.

29 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 156 30

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND, (Bandung: Alfabeta, 2013),

hlm137.

Page 50: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

3. Dokumentasi

Dokumentasi sebagai cara mencari data mengurai hal-hal atau variabel-

variabael yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat kabar, majalah,

notulen dan sebagainya.31

Teknik ini ditujukan untuk memperoleh data

tentang sejarah pendirian Badan Usaha Milik Desa Sumber Agung, Struktur

Organisasi, jumlah pengelola Badan Usaha milik Desa dan data-data lainnya.

Metode ini digunakan untuk memudahkan penulis dalam mendapatkan data

yang tidak ditemukan dalam metode wawancara dan observasi, khususnya

mengenai :

a. Historis dan geografis Badan Usaha Milik Desa Sumber Agung,

Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin

b. Struktur Organisasi Pengelola Badan Usaha Milik Desa Sumber Agung,

Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin

c. Saran dan Parasarana Badan Uasaha Milik Desa Sumber Agung,

Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya dalam penelitian ini

adalah menganalisa data. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

31

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Rineka

Cipta, 2010), hlm. 231.

Page 51: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin sering meneliti

kelapangan semakin banyak data yang diperoleh, untuk itu maka perlu

dianalisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal yang pokok dan mengorganisasi data dengan cara

sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberi gambaran yang lebih jelas,

dan mencarinya bila diperlukan.

2. Penyajian data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian

data, dalam penelitian kualitatif, penyajian data yang bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan, antar kategori, melalui penyajian

data tersebut maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan

sehingga akan semakin mudah dipahami. Dengan mendisplay data maka

akan mempermudah utnuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan kesimpulan

Verification berarti penarikan kesimpulan, kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

Page 52: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kuat.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin

dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi

mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan masalah dan

rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

G. Sistematika Penulisan

Agar penulisan skripsi tidak keluar dari jalur pembahasan dan tidak

terjadinya pelebaran dalam pembahasan ini, maka penulis membuat sisetematika

penulisan yang akan menjadi panduan dalam penulisan skripsi ini, dan menjadi

ringkasan dari pembahasan-pembahasan yang ada didalam setiap babnya berikut

ini :

BAB I Pendahuluan

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistemasis penelitian.

Page 53: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BAB II Metodologi penelitian

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan dalam penulisan

skripsi, yang berisi tentang ruang lingkup penelitian, metode penetuan sampel,

metode pengumpulan data, metode analisis.

BAB III Gambaran umum tempat penelitian

Bab ini akan membahas dengan jelas tentang sejarah singkat desa tempat

penelitian dilakukan.

BAB IV Hasil penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini penulis akan memaparkan secara lengkap tentang apa yang akan

diteliti oleh peneliti, yaitu Strategi Peningkatan Pendapatan Desa Melalui

Adaptasi Dan Inovasi Badan Usaha Milik Desa (Studi Pada Desa Sumber Agung,

Kecamatan Margo Tabir, Kabupaten Merangin).

BAB V Penutup

Dalam bab ini memuat tentang uraian atau kesimpulan serta saran dari

pembahasan di atas.

Page 54: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BAB III

GAMBARAN UMUM

DESA SUMBER AGUNG, KECAMATAN MARGO TABIR, KABUPATEN

MERANGIN

A. Sejarah Singkat Tentang Desa Sumber Agung

1. Sejarah Sumber Agung

Dalam wawancara yang dilakukan pada hari Selasa tanggal 28 Agustus

2018 jam 14:23 WIB menurut keterangan bapak Maido (tokoh agama)

mengatakan “pada tahun 1939 Dasa Sumber Agung masih hutan belantara

dan banyak sekali binatang buas dan ditramigasikan oleh pemerintah

belanda, pada masa itu baru sikitar 30 KK. Rumahnya pun masih sangat

jarang-jarang dan rumahnya terbuat dari barang yang sangat sederhana

dengan beratapkan ilalang dikarnakan belum adanya genteng seperti zaman

modern.”

Bapak sumarjono (mantan LKMD) mengatakan mengatakan Nama

Sumber Agung itu berasal dari dua suku kata, yaitu: kata Sumber dan kata

Agung,Sumber memiliki arti “Mata Air”, Agung beartri “Besar” jadi Sumber

Agung artinya “ Mata Air Besar” adapun maksud dari kata tersebut adalah

agar warga masyarakat Desa Sumber Agung dapat hidup makmur yang

mempunyai sumber kehidupan yang besar, pada mulanya Desa Sumber

Agung berbentuk kampung yang disebut dengan kampung 6 (enam) dalam

wilayah dalam wilayah Margoyoso berubah menjadi sebuah Desa Sumber

Page 55: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Agung pada tahun 1958 setelah terjadi perubahan tersebut Desa Sumber

Agung mengalami sebuah perubahan dan perkembangan seiring perubahan

dan perkembangan zaman, sehingga banyak prestasi yang diperolehnya baik

tingkat Desa, Kecamatan, kabupaten, sampai tingkat privinsi dengan

berbagai cabang kegiatan yang di ikuti. Diantaranya:

1. Juara satu desa teladan tingkat provinsi tahun 1985

2. Juara dua desa teladan tingkat nasional tahun 1985

3. Juara satu desa teladan tingkat provinsi tahun 1995

Desa sumber agung telah dipimpin oleh tujuh orang kepala desa

diantaranya;32

Tabel 3.1

Daftar Nama Perangkat Desa Sumber Agung

NO NAMA LAMA MENJABAT

1 ROMO ENGGOLO 1942 S/d 1955

2 AHMAD MURSYID 1955 S/d 1960

3 SLAMET 1960 S/d 1970

4 JA’FAR SYIDIK 1970 S/d 1982

5 SAMIJAN 1982 S/d 2003

6 JAIRAN 2003 S/d 2015

7 HERIADI 2015 S/d 2016

8 PRIYANTO 2016 S/d Sekarang

32

Sumber Data: Dokumentasi Profil Desa Sumber Agung, 2018

Page 56: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

Page 57: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

2. Letak

Secara geografis Desa Sumber Agung terletak disebelah barat Ibu Kota

Kecamatan merupakan bagian integral dari wilayah Kabupaten Merangin

dengan jarak dari Ibu Kota Kecamatan 4 Km dan dari Ibu Kota Kabupaten 26

Km , sedangkan dari Ibu Kota Propinsi sekitar 360 Km dengan batas-batas

wilayahnya sbb :

Sebelah Utara : Desa Lubuk Bumbun Kec. Margo Tabir

Sebelah Timur : Desa Bungo Tanjung Kec. Tabir Selatan

Sebelah Selatan : Desa Tanjung Rejo Kec. Margo Tabir

Sebelah Barat : Desa Suko Rejo Kec. Margo Tabir

3. Luas

Luas wilayah desa 7 Km2 di kecamatan margo tabir, yang terdiri dari:

a. Tanah sawah/lading : 50 H

b. Tanah kering/pekarangan : 5 H

c. Tanah basah : -

d. Tanah perkebunan :800 H

e. Tanah perumahan : 25 H33

33 Sumber Data: Dokumentasi Profil Desa Sumber Agung, 2018

Page 58: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

4. Wilayah

Terdiri dari 4 dusun dan 12 RT, sebagai berikut:34

Tabel 3.2

Daftar Dusun Desa Sumber Agung

No. Nama Dusun Jml RW Jml RT

1 DUSUN 01 - 3

2 DUSUN 02 - 3

3 DUSUN 03 - 3

4 DUSUN 04 - 3

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

5. Kenampakan Alam

Desa SUMBER AGUNG masuk wilayah Kecamatan Margo Tabir

dengan luas wilayah Desa SUMBER AGUNG 7 KM2. Namun dari keluasan

wilayah yang begitu potensial saat ini masih banyak sumber daya alam yang

berpotensi belum digali saat ini. Letak Geografis desa SUMBER AGUNG

berada di wilayah Kabupaten Merangin.

Keseharian masyarakat desa SUMBER AGUNG adalah Pekebun Karet,

Sawit, bertani, buruh tani, dan berternak (sapi, Kambing, ayam, Itik dll),

bangunan, buruh bangunan serta berdagang dan lainnya. Mengingat keadaan

wilayah desa SUMBER AGUNG yang memiliki area yang kurang luas.

34 Sumber Data: Dokumentasi Profil Desa Sumber Agung, 2018

Page 59: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Masyarakat umumnya sudah aktif mengolah lahan perkebunan dan

dengan menanam Karet dengan menggunakan cara yang sederhana dan

konvensional dan hasil panen belum seutuhnya menemukan harga yang

sebanding dengan pekerjaan tersebut. Kendalanya yang utama adalah naik

turunnya harga perdagangan Getah Karet dan di Musim Hujan yang lama

ataupun Musim kemarau yang berkepanjangan, sering turun drastis sementara

harga tinggi kadang-kadang tidak mampu bertahan lama sehingga banyak

yang belum sempat menjual sudah turun harga lagi.

Jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan sejauh 4 Kilo meter dengan lama

tempuh sekitar 5 menit. Jalan Raya sebagian sudah bagus sedangkan Jalan

Lingkungan Desa kebanyakan masih rusak .Jarak tempuh ke Ibu Kota

Kabupaten Merangin sejauh 26 kilo meter dengan lama tempuh sekitar 45

Menit. Di samping itu, yang tak kalah pentingnya adalah tingkat partisipasi

masyarakat yang tinggi dalam membangun Desa merupakan faktor yang

paling utama dalam memajukan Desa. Perangkat Desa di Kantor Desa

SUMBER AGUNG terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala

Urusan Pemerintahan, Kepala Urusan Pembangunan dan Kepala Urusan

Umum.

Pada umumnya selama kami menjabat selaku Kepala Desa mulai tahun

2016 pelaksanaan Pemerintahan Desa baik di bidang Pemerintahan,

Pembangunan dan Kemasyarakatan berjalan dengan baik. Hal tersebut berkat

adanya arahan dan bimbingan dari BPMPD Kabupaten Merangin, Bagian

Page 60: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Kabupaten

Merangin, Bapak Camat Margo Tabir serta dukungan penuh dan kerja sama

yang baik dari BPD Desa Sumber Agung .

Dengan adanya dukungan serta kerja sama yang baik selama ini antara

Pemerintah Desa dengan BPD sehingga dapat membuat Peraturan Desa dan

menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa melalui musyawarah dan

mufakat. Begitupun halnya dengan Lembaga Kemasyarakatan di Desa yakni

RT-RT, BPD, PKK Karang Taruna yang merupakan mitra bagi Pemerintah

Desa.35

B. Gambaran Umum Demografis

Dalam pelaksanaan pembangunan jumlah penduduk dapat sebagai penentu arah

kebijakan kegiatan desa, mengingat bahwa asset desa ini memiliki peran ganda

sebagai subjek maupun objak kegiatan, struktur penduduk berdasarkan kelompok

umur, jenis kelamin dan penyebaran pada wilayah sebagai berikut :

a. Umur

Tabel 3.3

Daftar Umur Masyarakat Desa Sumber Agung

No Kelompok Umur Jumlah

1 0-5 Tahun 335 Jiwa

2 6-12 Tahun 411 Jiwa

35 Sumber Data: Dokumentasi Profil Desa Sumber Agung, 2018

Page 61: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

3 13-18 Tahun 425 Jiwa

4 19-22 Tahun 323 Jiwa

5 23-59 Tahun 1627 Jiwa

6 60 Tahun

Keatas

253 Jiwa

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

b. Jumlah Jiwa

Jumlah jiwa : 3421 Orang

Jumlah laki-laki : 1734 Orang

Jumlah perempuan : 1687 Orang

Jumlah kepala keluarga : 1059

c. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan masyarakat dari tahun ketahun terus berkembang

kejenjang lebih tinggi, dengan hasil capaian dalam satu tahun yang lulus dari

jenjang tingkatan pendidikan sebagai berikut :

Tabel 3.4

Daftar Pendidikan Masyarakat Desa Sumber Agung

No Pendidikan Terakhir Jumlah

1 Tidak Tamat SD 542

2 Tamat SD/Sederajat 820

3 Tamat SLTP/Sederajat 726

4 Tamat SLTA/Sederajat 487

Page 62: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

5 Sarjana 81

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

d. Penyebaran Penduduk

Penyebaran penduduk Desa Sumber Agung tersebar pada wilayah

masing-masing Dusun sebagaimana tersebut pada label :

Tabel 3.5

Daftar Penyebaran Penduduk Desa Sumber Agung

Dusun Jumlah Penduduk

Jumlah Laki- Laki Perempuan

1 2 3 4

Dusun 01 448 467 915

Dusun 02 393 360 753

Dusun 03 501 482 983

Dusun 04 392 379 771

Jumlah 3.421

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

Dan tersebar di wilayah RT sebagai berikut:

Tabel 3.6

Jumlah Penduduk Desa Sumber Agung

RT Jumlah Penduduk

Jumlah Laki- Laki Perempuan

RT. 01 140 210 350

RT. 02 175 141 316

Page 63: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

RT. 03 129 114 243

RT. 04 148 120 268

RT. 05 113 115 228

RT. 06 128 124 252

RT. 07 176 143 319

RT. 08 198 213 411

RT. 09 126 126 252

RT. 10 130 127 257

RT. 11 149 146 295

RT. 12 113 106 219

Jumlah 3.410

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

Tabel 3.7

Daftar Kesejahteraan Sosial Desa Sumber Agung

No Uraian Jumlah Satuan Keterangan

A Kesejahteraan Sosial

1. Keluarga

Prasejahtera

268 KK Jumlah

KK=1059

2. Keluarga

Prasejahtera 1

40 KK

3. Keluarga

Prasejahtera 2

21 KK

4. Keluarga

Prasejahtera 3

21 KK

Page 64: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

5. Keluarga

Prasejahtera 3 Plus

23 KK

B Mata Pencaharian

1. Buruh Tani 276 Jiwa

2. Petani 538 Jiwa

3. Pedagang 181 Jiwa

4. Tukang Kayu 27 Jiwa

5. Tukang Batu 8 Jiwa

6. Penjahit 19 Jiwa

7. PNS 26 Jiwa

8. TNI/Polri 6 Jiwa

9. Pengrajin 16 Jiwa

10. Industri Kecil 6 Jiwa

11. Buruh Industi 1 Jiwa

12. Kontraktor 2 Jiwa

13. Sopir 16 Jiwa

14. Montir/Mekanik 14 Jiwa

15. Guru Swasta 7 Jiwa

16. Lain-lain Jiwa

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

C. Sarana Prasarana dan Infrastruktur

Sebagai desa yang berkembang, di Desa Sumber Agung terdapat hasil

pembangunan sarana dan prasarana seperti tersaji dalam tabel berikut.

Page 65: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Tabel 3.8

Daftar Sarana Dan Prasarana Desa Sumber Agung

No Sarana / Prasarana Jumlah Satuan Keterangan

1 Balai Desa 1 Unit

2 Kantor Desa 1 Unit

3 Pustu 2 Unit

4 Masjid 2 Unit

5 Mushala 13 Unit

6 Gereja Unit

7 Tempat Pemakaman Umum 1 Unit

8 Pos Kamling 12 Unit

9 TK / PAUD 1 Unit

10 SD / Sederajat 2 Unit

11 SMA / Sederajat Unit

12 TPQ 2 Unit

13 Jalan Aspal Penetrasi 1500 Meter

14 Jalan Sirtu / Koral 14500 Meter

15 Jalan Rabat Beton 50 Meter

16 Jalan Tanah 2000 Meter

Sumber: Sejarah dan Profil Desa Sumber Agung

D. Struktur Organisasi Pemerintah Desa Sumber Agung

Struktur organisasi pemerintah Desa Sumber Agung menganut sistem

kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal sebagaimana tersaji dalam

gambar berikut.36

36 Sumber Data: Dokumentasi Profil Desa Sumber Agung, 2018

Page 66: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Gambar 3.1

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Sumber Agung

KEPALA DESA

PRIYANTO

SEKRETARIS

YAHMAN, S.Pd

KAUR UMUM

MARYOSO

KAUR PEMERINTAHAN

PURGIYANTO BENDAHARA

ENDRA YULIANTO

KAUR PEMBANGUNAN

YANTO

KADUS I

MUSRIADI

KADUS II

MASTUR

PELTU KADUS IV

SABAN

KADUS III

SUGENG

Page 67: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Gambar 3.2

Permusyawaratan Desa (PBD)

E. Tentang (BUMDES) Badan Usaha Milik Desa

BUMDES di dirikan dan ditetapkan di desa sumber agung pada tanggal 8

Agustus 2017, berdasarkan keputusan kepala Desa Sumber Agung nomor 14

tahun 2017 Tentang Pembentukan Pengurus Badan Usaha Milik Desa

(BUMDES) “Berkah Anyar” Desa Sumber Agung Kecamatan Margo Tabir

Kabupaten Merangin.37

37 Sumber Data: Dokumentasi Profil Desa Sumber Agung, 2018

KETUA

MUJIONO

WAKIL KETUA

BERO

SEKRETARIS

MARSUIN

ANGGOTA

SANUSI

ANGGOTA

SUJONO

ANGGOTA

KARMUJI

ANGGOTA

SUNARTO

Page 68: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

F. Struktur Organisasi BUMDES Berkah Anyar

Gambar 3.3

Struktur Organisasi BUMDes Berkah Anyar

K O M I S A R I S

PRIYANTO

BADAN PENGAWAS

1. MUSENI

2. HUSIN

D I R E K T U R

YULANDA RIZALDI

SEKRETARIS/BENDAHARA

BINTI NUR SA’ADAH

UNIT USAHA

WEDDING ORGANIZER

1. SUNARTO

2. SANUSI

3. KARMUJI

GERAI PULSA /COUNTER HP

YULANDA RIZALDI

SIMPAN PINJAM

BINTI NUR SA’ADAH

SEWA RUKO

HASAN, H.A

Page 69: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Strategi Peningkatan Pendapatan Desa melalui Adaptasi dan Inovasi Badan

Usaha Milik Desa Sumber Agung

Desa Sumber Agung merupakan desa yang dapat terbilang cukup luas

dengan banyak potensi-potensi sumber daya alam yang dapat dikelola oleh

masyarakat setempat. Dengan kondisi geografis yang bagus serta banyaknya

sumber daya alam yang dapat dikelola maka umumnya masyarakat setempat

memilih untuk mengolah perkebunan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

sehari-hari. Namun, disisi lain jika hanya kegiatan berkebun yang dilakukan di

desa tersebut tentunya akan sangat lambat untuk meningkatkan pembangunan

desa. Maka dari itu perangkat desa memiliki inisiatif untuk membentuk Badan

Usaha Milik Desa (BUMDes) agar dapat dijadikan sebagai wadah bagi

masyarakat setempat dalam melakukan pemberdayaan desa.38

Adanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan salah satu upaya

dalam mempercepat pembangunan desa dengan menyediakan sarana dan

prasarana serta meningkatkan pembangunan perekonomian desa secara efektif.

Dalam hal ini, target yang ingin dicapai dengan adanya BUMDes adalah adanya

program-program yang terbentuk untuk pengembangan pemberdayaan desa agar

mampu meningkatkan pendapatan desa itu sendiri. Jika dilihat dari tujuan umum

38

Ade Eka Kurniawan, Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Dalam Peningkatan

Pendapatan Desa (Desa Lanjut Kecamatan SIngkep Pesisir Kabuoaten Lingga Tahun 2015). Jurnal

Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. 2016.

Page 70: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

pembentukan BUMDes maka ada beberapa hal yang dapat dicapai dengan

adanya BUMDes tersebut antara lain, pengembangan usaha dalam mengatasi

kemiskinan, mendorong tumbuhnya usaha masyarakat, penyedia jaminan sosial

serta penyedia layanan bagi masyarakat desa.

1. Strategi Adaptasi Badan Usaha Milik Desa

Adaptasi adalah rencana yang harus dilakukan, yaitu dengan mengganti

atau menciptakan produk baru supaya dapat mencukupi kebutuhan atau

keinginan pelanggan tanpa mengganti strategi komunikasi yang ada.

Adaptasi merupakan salah satu struktur adaptasi produk ke dalam budaya

dan keunikan permintaan konsumen, sehingga mampu menambah kapasitas

produk unit usaha untuk dapat bersaing dipasar global. Dalam melakukan

adaptasi produk, perusahaan juga tidak hanya melakukan adaptasi produk,

tetapi juga meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi selera konsumen

dan meningkatkan respon pelanggan. Selain kualitas, perusahaan juga perlu

mengadaptasikan fungsi produknya untuk menyesuaikan kebutuhan

pelanggan. Dalam mengadaptasikan fungsi produknya perusahaan harus

mengidentifikasi karakter dan perilaku konsumen, karena karakter dan

perilaku pelanggan berbeda-beda. 39

Jadi dilihat dari penjelasan tersebut strategi pihak pengelola badan usaha

milik desa untuk meningkatkan pendapatan desa yaitu dengan adaptasi

39

S. T. Cavusgil, & S. Zou, Marketing Strategy-Performance Relationship : An Investigation

of the Empirical Link in Export Market Ventures. Journal of Marketing. (1994).

Page 71: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

produk baru nya disetiap unit usaha. Terutama mengadaptasikan fungsi

produk yang berkualitas untuk yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat. Dan juga koordinator dari setiap unit usaha badan usaha milik

desa juga bisa mengidentifikasi perilaku pelanggan agar bisa beradptasi

dengan produk yang di buatnya.

Berdasarkan dari hasil wawancara yang diperoleh bahwa adaptasi badan

usaha milik desa berupa menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,

dilihat dulu kebutuhan masyarakat itu apa saja yang belum terpenuhi.

Kemudian memilih tempat yang strategis untuk tempat memulai usahanya.

Dan kemudian juga dengan sistem memasarkan usaha yang ada dalam

BUMDes yakni berupa penyewaan ruko yang sesuai dengan permintaan

penyewa.

2. Strategi Inovasi Badan Usaha Milik Desa

Inovasi adalah metode untuk selalu memperbarui dan mengembangkan

suatu perusahaan yang bisa diraih dengan cara pengenalan kemajuan

teknologi, kualitas baru dalam menghasilkan produk - produk dan jasa - jasa

baru, serta peningkatan pasar baru dan menginformasikan bentuk-bentuk

baru organisasi yang merupakan kombinasi dari berbagai aspek inovasi yang

ada pada perusahaan untuk membangun sebuah ruang lingkup inovasi.

Inovasi dibedakan dengan kreativitas, dimana kreativitas adalah gagasan-

gagasan baru untuk memperluas pengembangan produk baru, sedangkan

inovasi adalah menjalankan sesuatu yang baru dan mengalihkan pemikiran-

Page 72: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

pemikiran / ide - ide yang baru untuk menghasilkan keberhasilan bisnis yang

sedang berkembang.40

Berdasarkan dari kesimpulan hasil wawancara bahwa dengan cara

membangun toko atau ruko yang ada di pasar yang sebelumnya belum ada.

Artinya di bangunnya ruko tersebut agar dapat menambah nilai tambah dari

sewa toko. Dari segi kerapian dan kebersihan pun yang akan kami utamakan

agar masyarakat tersebut dapat menggunakan atau mengembangkan

usahanya dengan adanya sewa ruko tersebut. Kemudian juga dari unit usaha

yang sebelumnya hanya sewa tenda yang pada akhirnya telah ada

peningkatan dengan adanya wedding organizer juga itu menyesuaikan

dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

3. Efektivitas Strategi Adaptasi dan Inovasi dalam Meningkatkan

Pendapatan Desa

Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang berhasil dilakukan dengan baik. Efektivitas

menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan efektif

kalau usaha tersebut mencapai tujuannya. Secara ideal dapat dinyatakan

dengan ukuran-ukuran yang agak pasti.41

Efektif adalah kemampuan

mengerjakan sesuatu dengan benar. Efektivitas banyak berkaitan dengan

40

Widha Anggun Sulistya, Upaya Peningkatan Kinerja Pemasaran Melalui Orientasi Pasar

Dengan Kapasitas Inovasi Perusahaan, Adaptasi Produk Dan Keunggulan Bersaing Sebagai Variabel

Intervening (pada UMKM Makanan Olahan Ikan di Kabupaten Demak). Jurnal Fakultas Ekonomika

dan Bisnis, Universitas Diponegoro. 41

Ensiklopedia Indonesia ichtiar baru-van-hoeve, Jakarta 1980. Hal 883.

Page 73: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

tujuan karena semakin dekat organisasi kepada tujuannya, semakin efektif

organisasi tersebut. Keefektivan organisasi adalah kondisi yang menunjukn

sejauh mana sebuah organisasi mewujudkan aktivitas-aktivitas yang

dilakukan dan tujuan-tujuan yang dicapai.42

Badan Usaha Milik Desa Berkah anyar, Desa Sumber Agung yang pada

dasarnya juga merupakan organisasi lembaga ekonomi masyarakat desa.

Dengan demikian Badan Usaha Milik Desa dapat dikatakan baik dan efektif

apabila mencapai tujuan yang ditetapkan. Budiani menyatakan bahwa untuk

mengukur efektifitas suatu program dapat dilakukan dengan menggunakan

indikator-indikator, yaitu ketepatan sasaran program, sosialisasi program,

tujuan program, dan pemantauan program. 43

Sedangkan tambahan menurut Ahmad Wito Subagyo dalam tesisnya,

untuk mengukur indikator keefektivitasan program pemberdayaan

masyarakat yaitu ketepatan penggunaan dana, tingkat pengembalian dana

dan pelatihan.44

Melihat dari prospek usaha yang dapat dijalankan di Desa Sumber

Agung untuk itu perangkat desa beserta pengurus BUMDes menetapkan

42

Skripsi Fajar Eka Pratomo. 2016 “Efketivitas Pendayagunaan Zakat Produktif Pada

Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam , Purwokerto: IAIN

Purwokerto, hlm 10. 43

Dikutip dari jurnal Ni Wayan Budiani, 2007. “Efektivitas program Penanggulangan

Pengangguran Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod Kecamatan Denpasar Timur

Kota Denpasar”, INPUT Jurnal Ekonomi dan Sosial volume 2 nomor 1, Bali: Universitas Udayana,

hlm. 53. ojs.unud.ac.id, diakses pada 05 Oktober 2018 pukul 23:16.. 44

Tesis Ahmad Wito Subagyo, 2000, “Efektivitas Program Penanggulangan Kemiskinan dan

Pemberdayaan Masyarakat desa”,UGM hal 27

Page 74: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Berkah Anyar sebagai nama BUMDes yang akan dijalankan dengan 4 unit

usaha yang yaitu, Sewa Tenda, Gerai Pulsa/Counter HP, Simpan Pinjam dan

Sewa Ruko. Pemilihan Keempat unit usaha tersebut merupakan suatu hal

yang telah dipandang dapat memiliki prospek yang cukup bagus dengan

melihat kondisi serta kenutuhan dari masyarakat setempat.

Berdasarkan keputusan Kepala Desa Sumber Agung No. 14 Tahun 2014

tentang pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkah Anyar

dipilihlah 8 orang pengurus untuk mengembangkan BUMDes sesuai dengan

unit usahanya masing-masing, dimana unit usaha yang dijalankan terdiri

Wedding Organizer, Gerai Pulsa/Counter HP, dan Simpan Pinjam dengan

strategi pengembangan sebagai berikut:

a. Pengembangan Unit Usaha Sewa Tenda

Pemanfaatan usaha sewa tenda sebagai peluang usaha mulai banyak

diminati oleh sebagian besar pedesaan sebagai unit usaha desa. Pada

umunya setiap acara ataupun hajatan merupakan suatu acara yang sangat

sakral bagi setiap orang. Oleh karena, itu bagi setiap orang yang ingin

melaksanakan hajatan tentunya ingin melangsungkan acara tersebut

dengan suatu hal yang berbeda. Selain itu masyarakat pada saat ini

sebagian besar tidak mau repot untuk menjalankan acara tersebut,

sehingga dari hal itu unit usaha yang dikembangkan di Desa Sumber

Agung ini dirasa memiliki prospek yang cukup menjanjikan. Belum lagi

di daerah sekitaran Desa Sumber Agung ini masih sulit sekali mencari

Page 75: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

orang-orang yang menjalankan usaha jasa tenda, maka dari itu usaha

yang dijalankan oleh BUMDes ini semakin memiliki peluang yang

cukup besar.

Sebagaimana penetapan dari pengurus BUMDes, sasaran untuk

usaha ini adalah seluruh masyarakat desa setempat yang ingin

melaksanakan hajatan dengan harga yang cukup bervariasi

menyesuaikan dengan kebutuhan dari para konsumen. Namun, dalam

hal ini para pengurus BUMDes telah menetapkan harga penyewaan

tenda kepada masyarakat sebesar Rp.500.000/unit. Selain itu pengurus

BUMDes juga tidak membatasi sasaran usaha untuk masyarakat yang

berada di daerah luar Desa Sumber Agung, dengan begitu ruang lingkup

sasaran usaha ini dapat tersebar dengan luas.

Berdasarkan wawancara kepada Bapak Sunarto yang menjadi

koordinator dalam menjalankan unit usaha sewa tenda, bahwasannya:45

Usaha yang kami jalankan sampai dengan saat ini memang

belum lengkap seperti halnya sewa tenda professional yang ada di

kota-kota. Fasilitas-fasilitas yang kami miliki saat ini juga belum

se-modern seperti sewa tenda yang ada pada umumnya, tetapi apa

yang kami miliki saat ini sudah mampu memberikan sesuai

kebutuhan masyarakat desa. Namun, sampai sekarang tentu saja

kami terus berusaha untuk menjadi sewa tenda yang professional

dengan memberikan layanan dan fasilitas yang optimal kepada

masyarakat yang membutuhkan jasa kami. Dilihat dari layanan

yang telah kami berikan selama 1 tahun belakangan ini, masyarakat

yang menerima jasa kami terlihat cukup puas dengan layanan kami.

Sehingga sampai dengan saat ini lebih kurang dalam waktu 2 bulan

kami bisa mendapatkan 2 sampai dengan 3 acara yang diterima.

45

Wawancara kepada Sunarto (Pengurus Unit Usaha Sewa Tenda BUMDes Berkah Anyar)

Page 76: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Dari wawancara tersebut dapat saya tarik kesimpulan bahwa, usaha

Wedding Organizer yang telah dijalankan kurang lebih selama 1 tahun

mengalami perkembangan yang cukup bagus dengan memiliki pangsa

pasarnya sendiri di desa maupun daerah luar Desa Sumber Agung.

Sampai dengan saat ini pendapatan dari usaha sewa tenda dapat terbilang

cukuup bagus. Berikut laporan pendapatan desa dari usaha sewa tenda

dalam waktu satu tahun:

Page 77: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

0

1000000

2000000

3000000

4000000

5000000

6000000

7000000

8000000

9000000

Sewa Tenda

2016 2017 2018

Grafik 4.1

Pendapatan Usaha Sewa Tenda BUMDes Berkah Anyar

Sumber: Laporan keuangan BUMDes, Desa Sumber Agung

Dengan memiliki prospek yang bagus dari usaha sewa tenda yang

dijalankan oleh BUMDes Berkah Anyar dapat terlihat dari data diatas

bahwa usaha yang dijalankan sejak tahun 2016 sampai dengan 2018

pendapatan dari usaha sewa tenda mengalami peningkatan dengan nilai

total pendapatan sampai dengan saat ini mencapai Rp. 19.000.000.

b. Pengembangan Unit Usaha Gerai Pulsa/Counter HP

Dalam tiap tahunnya, para pengguna handphone semakin meningkat.

Sama halnya dengan masyarakat Desa Sumber Agung yang telah banyak

Page 78: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

menggunakan handphone sebagai media komunikasi baik dari remaja

sampai dengan dewasa. Fenomena yang terjadi dengan berkembangnya

media sosial serta game di android yang digemari para masyarakat

membuat peluang bisnis Counter Hp semakin terbuka di Desa Sumber

Agung. Dari hal seperti inilah para pengurus BUMDes memanfaatkan

kesempatan untuk menjalankan unit usaha Gerai Pulsa/ Counter HP untuk

menjadikan BUMDes di Desa Sumber Agung Semakin produktif. Ada

beberapa produk yang di jual dari Unit Usaha Gerai Pulsa/Counter HP ini

seperti, Kartu Perdana non Kuota, Kartu Perdana Kuota, serta Pulsa.

Samapi dengan saat ini Gerai Pulsa yang dijalankan memang belum

selengkap Counter HP yang ada di pasar pada umumnya. Karena memang

masih ada kekurangan dari produk yang dijual seperti, Handphone baru

dan bekas serta barang-barang pelengkap handphone lainnya.

Dilihat dari inovasi dan adaptasi dari masyarakat perkembangan

usaha yang telah dijalankan sampai dengan saat ini, tentu saja hasil yang

didapat cukup memuaskan walaupun pendapatan penjualan dari satu

produk itu terbilang kecil. Namun, dari hasil yang dapat itu memang kecil

tetapi konsumen yang membeli di usaha tersebut dapat terbilang cukup

rutin. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Yulanda Rizaldi selaku

Page 79: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

orang yang menjalankan unit usaha gerai pulsa/Counter HP BUMDes

Berkah Anyar, bahwasannya:46

Usaha yang kami jalankan ini memang terlihat kecil, namun

sebenarnya dari hal kecil seperti ini dari kondisi masyarakat dengan

gaya hidup semakin tinggi maka saya lihat usaha yang dijalankan

ini cukup prspektif. Beberapa remaja yang ada di Desa Sumber

Agung ini kalau saya lihat ada yang memiliki 2 handphone. Selain

itu penggunaan media sosial yang dapat terbilang sangat aktif bagi

para remaja membuat usaha yang dijalankan ini juga cukup

menguntungkan. Ditiap harinya kurang lebih kami mendapatkan

25-40 kali transaksi untuk penjualan pulsa dan kuota dengan

keuntungan yang saya dapatkan kurang lebih Rp.800–Rp.5000

untuk masing-masing transaksi. Sehingga dari itu keuntungan yang

bisa saya dapatkan dalam 1 bulannya kurang lebih mencapai

Rp.700.000-Rp.1.000.000.

Dari wawancara tersebut, dapat saya simpulkan usaha yang

dijalankan dari unit usaha gerai pulsa/Counter HP tersebut cukup

menguntungkan. Walapun usaha yang dijalankan terbilang kecil, dengan

rutinnya masyarakat melakukan pembelian pada usaha tersebut membuat

usaha yang dijalankan semakin menguntungkan. Terbukti dari

keuntungan usaha yang telah didapatkan sampai dengan saat ini terbilang

cukup menguntungkan. Dimana ditahun 2017 usaha gerai pulsa yang

telah dijalankan telah mendapat keuntungan dengan mencapai jumlah

sebesar Rp. 2.640.000. Sementara dimulai dari awal tahun 2018 sampai

46

Wawancara bersama Bapak Yulanda Rizaldi (Pengurus Unit Usaha Gerai HP BUMDes

Berkah Anyar)

Page 80: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

dengan saat ini usaha gerai pulsa tersebut telah mendapatkan keuntungan

sebesar Rp. 4. 300.000.47

c. Pengembangan Unit Usaha Simpan Pinjam

Unit usaha simpan pinjam merupakan salah satu jenis usaha yang

mampu mengembangkan perekonomian desa jika digunakan secara

optimal. Pada umumnya, usaha simpan pinjam dapat memberikan

dampak positif dengan mendukung permodalan bagi masyarakat desa

untuk mengembangkan usahanya karena permodalan merupakah suatu

penggerak utama dalam menjalankan sebuah usaha. Dalam hal

meningkatkan pendapatan desa, usaha simpan pinjam merupakan suatu

lembaga yang dapat memberikan peran besar bagi masyarakat desa. Pada

saat ini sudah banyak lembaga jasa peminjaman menawarkan produk

usahanya dengan memberikan bunga yang tinggi, bahkan terkadang ada

lembaga keuangan yang tidak memiliki legalitas usaha juga menawarkan

pinjaman kepada masyarakat desa Sumber Agung. Untuk mengatasi hal

tersebut, perangkat desa dan pengurus BUMDes Berkah Anyar

memutuskan mendirikan Unit Usaha Simpan Pinjam, dimana diharapakan

dengan adanya unit usaha ini dapat mendorong masyarakat desa agar

lebih produktif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ketika

awal pendirian usaha simpan ini, memang tidak dapat dipungkiri bahwa

membutuhkan perjuangan yang cukup besar sampai pada akhirnya

47

Observasi 20 September 2018

Page 81: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BUMDes Berkah Anyar bekerja sama dengan Bank BNI untuk

mengembangkan unit usaha ini dengan memberikan berbagai macam jasa

layanan perbankan seperti, pembukaan rekening baru, transfer, tarik tunai,

serta pinjaman.

Menurut Nur Sa’adah selaku penanggung jawab unit usaha simpan

pinjam BUMDes Berkah Anyar, dari awal usaha ini berdiri sampai

dengan saat ini memang terbilang cukup sulit untuk mengembangkan unit

usaha simpan pinjam ini. Masih kecilnya minat masyarakat untuk

menanbung menjadi kendala utama dalam pengembangan usaha simpan

pinjam ini. Selain itu resiko penunggakan dalam peminjaman masih

belum dapat diatasi sehingga usaha yang dijalankan masih terbilang

belum lancar dan berkembang.48

d. Pengembangan Unit Usaha Sewa Ruko

Ruko termasuk kategori property komersial yang saat ini banyak

diminati oleh kalangan pembisnis dengan harga yang pada umumnya

dapat terus meningkat terutama bagi ruko yang memiliki lokasi yang

strategis dengan harga yang terjangkau. Di desa Sumber Agung lahan

sebagai tempat pendirian usaha bagi masyarakat memang terbilang masih

sulit untuk didapatkan. Untuk mengembangkan usahananya para

pengusaha tentu membutuhkan tempat yang strategis agar kegiatan usaha

48

Wawancara bersama Ibu Binti Nr Sa’adah (Pengurus Unit Usaha Simpan Pinjam BUMDes Berkah

Anyar)

Page 82: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

dapat produktif. Melihat masyarakat membutuhkan tempat yang layak

untuk membangun usaha, sementara disisi lain desa memiliki lahan yang

dianggap berpotensi untuk membangun suatu usaha, maka dari itu

BUMDes Berkah Anyar diberikan hak untuk mengelola lahan yang

dimiliki untuk dijadikan sebuah ruko yang dapat digunakan untuk

memberikan jasa penyewaan tempat kepada masyarakat untuk dijadikan

sebagi tempat mendirikan usaha ataupun hanya sebagai tempat tinggal

bagi masyarakat sekitar.

Unit usaha penyewaan ruko yang dijalankan oleh BUMDes memang

memiliki prospek usaha yang bagus. Selain itu untuk saat ini pendapatan

dari penyewaan ruko juga cukup tinggi, bahkan pendapatan usaha dari

penyewaan ruko lebih tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan dari

beberapa unit usaha yang juga dikembangkan oleh BUMDes Berkah

Anyar. Berikut perkembangan pendapatan dari unit usaha penyewaan

ruko BUMDes Berkah Anyar:

Page 83: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Grafik 4.2

Pendaptan Unit Usaha Sewa Ruko BUMDes Berkah Anyar

Sumber: Laporan keuangan BUMDes, Desa Sumber Agung

Dari pendapatan yang telah dihasilkan dari usaha sewa ruko tersebut

memang terlihat cukup besar. Dalam tiap tahunnya usaha tersebut terus

mengalami peningkatan. Dari pendapatan usaha yang besar ini tentu

diharapkan dapat berpengaruh juga kepada pendapatan desa.

B. Kontribusi BUMDes Berkah Anyar dalam Meningkatkan Pendapatan Desa

Pendirian BUMDes dalam suatu desa memiliki peran yang cukup penting

dalam peningkatan pendapatan dan perkembangan desa. Peran tersebut akan

terlihat dari kontribusi pada program dan kegiatan yang telah dijalankan oleh

BUMDes tersebut, BUMDes juga telah memberikan dampak yang positif kepada

0

10000000

20000000

30000000

40000000

50000000

60000000

Sewa Ruko

2016 2017 2018

Page 84: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

peningkatan pendapatan Desa Sumber Agung. Dari sejak awal berdirinya

BUMDes Berkah anyar pada 08 Agustus 2017 unit usaha BUMDes Berkah

Anyar telah memberikan kontribusi yang sangat tinggi untuk pendapatan desa

diantaranya adalah sebagai berikut:

Grafik 4.3

Pendapatan per-Unit usaha BUMDes Berkah Anyar dari tahun 2016-2018

Sumber: Laporan keuangan BUMDes, Desa Sumber Agung

Dari data diatas dapat diketahui rata-rata pendapatan BUMDes Desa Sumber

Agung pada tiap periode dari tahun 2016 sampai dengan 2018 mengalami

peningkatan yang sangat signifikan, hal ini dapat dikatakan bahwa badan usaha

milik desa (BUMDes) desa Sumber Agung memiliki kontribusi yang positif bagi

pendapatan desa. Dimana pendapatan unit usaha sewa tenda pada tahun 2016

0

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

2016 2017 2018

Sewa Tenda

Sewa Ruko

Gerai Pulsa/Counter

Simpan Pinjam

Page 85: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

adalah sebesar Rp 5.000.000,00 dan pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp

6.000.000,00 dan pada periode terakhir 2018 juga menunjukkan peningkatannya

menjadi sebesar Rp 8.000.000,00. Pendapatan unit usaha sewa ruko juga

menunjukkan peningkatannya yang sangat signifikan dimana pada tahun 2016

adalah sebesar Rp 18.000.000,00, mengalami peningkatan kembali pada periode

selanjutnya 2017 adalah sebesar Rp 41.300.000,00, dan pada tahun 2018 jumlah

pendapatan sewa ruko kembali mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp

54.000.000,00. Sedangkan pada unit usaha Gerai Pulsa/Counter juga memiliki

kontribusi yang positif bagi peningkatan pendapatan desa yang mana hasil usaha

gerai pulsa pada tahun 2017 mencapai Rp 2.640.000,00 dan juga mengalami

peningkatan pada tahun 2018 menjadi sebesar Rp 4.300.000,00. , kecuali unit

usaha Simpan Pinjam, karena kontribusi masyarakat untuk melakukan simpan

pinjam pada unit usaha ini sangat kecil, dimana masyarakat lebih percaya kepada

bank-bank umum yang ada di daerah sekitar desa Sumber Agung.

Melihat dari peningkatan total pendapatan di tiap periode pada tiap unit

usaha BUMDes Berkah Anyar sejak dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018,

hal ini berbanding lurus dengan perkembangan pendapatan Desa Sumber Agung,

yang mana pendapatan Desa Sumber Agung juga mengalami peningkatan yang

signifikan sejak didirikannya BUMDes Berkah Anyar pada tahun 2017. Seperti

yang terlihat pada tabel berikut:49

49

Sumber Data: Desa Sumber Agung, 2018

Page 86: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Tabel 4.1

Pendapatan Desa Sumber Agung Dari Tahun 2016-2018

No Tahun Pendapatan desa

1 2016 20.600.000

2 2017 25.420.000

3 2018 78.000.000 Sumber: Laporan keuangan desa Sumber Agung

Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa pendapatan desa Sumber Agung

dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 telah mengalami peningkatan yang

sangat signifikan. Perkembangan pendapatan desa Sumber Agung ini merupakan

peranan dari kontribusi positif yang di berikan oleh BUMDes Berkah Anyar

Desa Sumber Agung dengan program unit usaha yang dijalankan oleh BUMDes

tersebut yang dapat memfasilitasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.

Jika dibandingkan dengan sebelum adanya BUMDes di desa tersebut,

masyarakat masih cukup sulit mendapatkan fasilitas-fasilitas untuk pemenuhan

kebutuhan seperti masih minimnya jasa penyewaan tenda untuk mengadakan

suatu acara serta masih minimnya usaha gerai pulsa yang masih menyulitkan

masyarakat untuk membeli pulsa ataupun kuota HP maupun token listrik

sehingga pemerintah desa hal tersebut merupakan suatu peluang usaha yang

dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar serta pengembangan desa.

Dengan meningkatnya pendapatan tersebut membuktikan bahwa strategi

dan adaptasi dari adanya BUMDes Berkah Anyar telah berkontribusi cukup baik

Page 87: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

untuk meningkatkan pendapatan desa. Jika dibandingkan dengan pendapatan

desa di tahun 2016 ketika sebelum berdirinya BUMDes Berkah Anyar,

pendapatan yang didapatkan masih terbilang kecil dikarenakan pemasukan dari

usaha yang dijalankan desa masih sedikit. Dimana sebelum adanya BUMDes

pendapatan hasil usaha desa yang didapat hanya mencapai Rp. 20.600.000 dalam

satu tahunnya.

C. Kendala yang Dihadapi

1) Infrastruktur BUMDes

Bebrapa infrastruktur sangat dibutuhkan untuk pengembangan

BUMDes. Infrastruktur yang dibutuhkan diantaranya lokasi pengembangan

usaha yang kurang memadai sehingga kantor desanya yang di pakai untuk

pengembangan unit usahanya

2) Macetnya Koperasi simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam yang ada di desa tidak berjalan dengan lancar.

Koperasi memiliki piutang macet yang cukup besar. Hal ini disebabkan

ketidakdisiplinan anggota dalam membayar angsuran. Dan koperasi ini

membutuhkan modal untuk dapat berjalan kembali.

Page 88: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan desa

dari suatu inovasi dan adaptasi yang dilakukan oleh pemerintah desa dengan

mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Berkay Anyar. Berdasarkan

data yang telah didapatkan dan hasil dari sebuah analisis pengujian data secara

deskriptif dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Peningkatan pendapatan desa Sumber Agung diperankan oleh keputusan

pemerintah desa untuk membentuk badan usaha milik desa dengan

beberapa unit usaha diantaranya, sewa tenda, gerai pulsa/counter HP,

simpan pinjam dan sewa ruko.

2. Dengan strategi adptasi dan inovasi yang dikembangkan oleh pemerintah

desa melalui program-program yang telah dijalankan dari BUMDes

Berkah Anyar terbukti mampu memberikan kontribusi kepada

pendapatan desa Sumber Agung.

B. Saran

Berkenaan dengan hal yang berhubungan pada penelitian ini, penulis ingin

menyampaikan beberapa saran yang dianggap perlu, yakni:

1. Diperlukannya perlatihan manajemen keuangan, perencanaan dan

pengembangan kepada para pengurus BUMDes, agar tata kelola

BUMDes lebih efektif, akuntabel dan transparan.

Page 89: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mengambil data periode

penelitian agar lebih panjang sebagai bahan perbandingan.

Page 90: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

DAFTAR PUSTAKA

A. Referensi Buku

Amirullah dkk. 2000. Managemen Strategi, (Yogyakart: Graha ilmu)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta:PT Rineka Cipta,)

Koentjaraningrat. 1994. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Moertopo, Ali. Strategi Kebudayaan, (Jakarta: PT.Yayasan Proklamasi

CSIS,Tt).

Moleong, Lexy J.2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya)

Nurmayani. 2009. Hukum Administrasi Daerah, (Bandar Lampung:

Universitas Lampung)

Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Fakultas Syariah IAIN

STS Jambi dan Syariah Press, 2012)

Rozaki, Abdur dkk. 2005. Prakarsa Desa dan Otonomi Desa, Yogyakarta:

IRE PRESS

Rudi. 2013Hukum Pemerintahan Daerah,(Bandar Lampung:PKKPUU)

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Sebagai Pengantar, (Jakarta: UI Press)

Sadu, Wasistiono. 2006. Prospek Pengembangan Desa, (Bandung:

Fokusmedia,)

Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND, (Bandung:

Alfabeta)

Sukrino, Didik. 2012. Pembaharuan Hukum Pemerintahan Desa,

(Malang:Setara Press.)

Widjaja, H.A.W. 2003. Otonomi Desa, (Jakarta: Penerbit PT RajaGarafindo

Pesada)

Page 91: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Winardi, J. 2008Entrepreneur & Entrepreneurship, (Jakarta : Kencana

Prenada Media Group)

Jurnal

Ansari, B. 2013. Sustainable Entrepreneurship in Rural Areas. Research

Journal of Environmental and Earth Science Vol. 5 No. 1: 26-31. Diakses pada

tanggal 03/09/2018 pukul 10:03.

Budiani, Ni Wayan. 2007. “Efektivitas program Penanggulangan

Pengangguran Karang Taruna “Eka Taruna Bhakti” Desa Sumerta Kelod

Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar”, INPUT Jurnal Ekonomi dan Sosial

volume 2 nomor 1, Bali: Universitas Udayana, hlm. 53. ojs.unud.ac.id, diakses

pada 05 Oktober 2018, pukul 23:16.

Cavusgil, S. T. & Zou, S. 1994. Marketing Strategy-Performance

Relationship : An Investigation of the Empirical Link in Export Market Ventures.

Journal of Marketing.

Kurniawan,Ade Eka. 2016. Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

Dalam Peningkatan Pendapatan Desa (Desa Lanjut Kecamatan SIngkep Pesisir

Kabuoaten Lingga Tahun 2015). Jurnal Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang.

Pratomo, Fajar Eka. 2016. “Efketivitas Pendayagunaan Zakat Produktif Pada

Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq”, Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ,

Purwokerto: IAIN Purwokerto

Subagyo, Ahmad Wito. 2000. “Efektivitas Program Penanggulangan Kemiskinan

dan Pemberdayaan Masyarakat desa”, Tesis Universitas Gadja Mada. Diakses pada

tanggal 09/09/2018 pukul 14:30

Sulistya, Widha Anggun. Upaya Peningkatan Kinerja Pemasaran Melalui Orientasi

Pasar Dengan Kapasitas Inovasi Perusahaan, Adaptasi Produk Dan Keunggulan

Bersaing Sebagai Variabel Intervening, Demak. Jurnal Master Managemen, Fakultas

Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Diakses pada 29/10/2018 pukul 23:45

Page 92: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

DAFTAR INFORMAN

No Nama Keterangan

1 Maryoso Kaur Umum

2 Sunarto Koordinator Bagian Wedding Organizer

3 Yulanda Rizaldi Koordinator Bagian Gerai Pulsa/Counter

4 Binti Nur Sa’adah Koordinator Bagian Simpan Pinjam

5 Hasan Koordinator Bagian Sewa Ruko

Page 93: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

PIHAK PEMERINTAH DESA SUMBER AGUNG

Nama : Maryoso

Jabatan : Kaur Umum

Tanggal Wawancara :23 Agustus 2018

Tanya : Bagaimana strategi adaptasi unit usaha BUMDes untuk meningkatkan

pendapatan desa?

Jawab : Menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, dilihat dulu kebutuhan

masyarakat itu apa saja yang belum terpenuhi. Kemudian memilih tempat

yang strategis untuk tempat memulai usahanya. Dan kemudian juga dengan

sistem memasarkan usaha yang ada dalam BUMDes.

Tanya : Bagaimana strategi inovasi badan usaha milik desa dalam meningkatkan

pendapatan desa?

Jawab : Dengan cara membangun toko atau ruko yang ada di pasar yang

sebelumnya belum ada. Artinya di bangunnya ruko tersebut agar dapat

menambah nilai tambah dari sewa toko. Dari segi kerapian dan kebersihan

pun yang akan kami utamakan agar masyarakat tersebut dapat menggunakan

atau mengembangkan usahanya dengan adanya sewa ruko tersebut.

Kemudian juga dapat menambah pendapatan desa Sumber Agung.

Tanya : Apakah masyarakat berperan penting dalam memajukan BUMDes,

kemudian apakah nanti masyarakat dan desa tersebut akan mendapat

keuntungan?

Page 94: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

Jawab : tentu saja masyarakat ikut berperan. Yang dimana usaha kami di ada server

pulsa atau kita ada gerai pulsa/counter tentunya kita membutuhkan chanel

dari masyarakat. Jadi kita membutuhkan partisipasi dari masyarakat tersebut

untuk bergabung di server kami, dan yang nantinya masyarakat mendapat

keuntungan desa mendapatkan pemasukan.

Page 95: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

KOORDINATOR UNIT USAHA BUMDES SUMBER AGUNG

1. Bagaimana perkembangan usaha BUMDes dari sejak berdiri sampai dengan

saat ini?

2. Berapa pendapatan yang diperoleh dari usaha yang bapak jalankan?

3. Bagaimana peningkatan pendapatan desa sebelum dan sesudah adanya

bumdes?

Page 96: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya

CURRICULUM VITAE

IDENTITAS DIRI

Nama

Jenis Kelamin

Tempat, Tanggal Lahir

NIM

Alamat Asal

Agama

Handphone

E-mail

Nama Orang Tua

Ayah

Ibu

: Elly Ermawaty

: Perempuan

: Sumber Agung, 21 September 1996

: SES141291

: RT 003, RW 001, Desa Sumber Agung, Kec.

Margo Tabir, Kab. Merangin

: Islam

: 0822 7810 1215

: [email protected]

: Maryoso

: Marmi

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD (Tahun)

2. SMP (Tahun)

3. SMA (Tahun)

: 2001 – 2008, SDN 96/VI Ds. Sumber Agung

: 2008 – 2011, SMPN 10 Merangin

: 2011 – 2014, SMAN 13 Merangin

Page 97: S K R I P S Irepository.uinjambi.ac.id/596/1/SES141291_ELLY... · stabilitas pembangunan dan pengelolaan infratsruktur perdesaan. Hal ini terjadi karena masih kurangnya sumber daya