perbandingan pemilihan moda transportasi laut …repository.utu.ac.id/596/1/i-v.pdf · tinjaun...

27
iii PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT MENUJU PELABUHAN SIMEULUE (Studi Kasus : Rute Meulaboh Simeulue dan Labuhan Haji - Simeulue) HARDIANTO NIM. 09C10203030 Komisi Pembimbing 1. Veranita, S.T., M.T 2. Dewi Purnama Sari, S.T., M.Eng ABSTRAK Moda kapal laut merupakan sarana utama pengguna jasa transportasi laut yang menghubungkan dari satu daerah ke daerah lainnya, perairan yang digunakan sebagai jalur lalu lintas laut, yang menghubungkan pulau Simeulue dan Aceh secara geografis merupakan wilayah perairan yang berada di belahan Samudra Hindia Selatan Aceh. Para pengguna angkutan kapal laut sangat menghendaki adanya angkutan pelayanan yang nyaman, waktu tempuh perjalanan secepat mungkin, tarif yang murah, dan jadwal keberangkatan yang tepat. Namun yang kita lihat sehari-hari kapal feri maupun kapal perintis proses bongkar muatnya masih lambat yang berakibat pada lamanya waktu tunggu dan juga perusahaan kapal yang melayani perjalanan Meulaboh-Simeulue dan Labuhan Haji-Simeulue memiliki persaingan yang kompetitif dalam melayani pengguna angkutan kapal, sehingga semua pelayanan yang diberikan angkutan kapal diusahakan sebaik mungkin, hal ini mendorong keinginan untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pengguna kapal memilih menggunakan kedua kapal tersebut yaitu dengan melakukan pemodelan sehingga faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda dapat diidentifikasi. Hasil penelitian yang didapat yaitu karakteristik berdasarkan tujuan perjalanan untuk kapal feri didominasi oleh yang bertujuan rekreasi sebesar 48%, untuk kapal perintis didominasi oleh yang bertujuan berdagang sebesar 42% berdasarkan tujuan perjalanan, tujuan pekerjaan, pelaku perjalanan untuk beberapa pilihan alternatif angkutan melalui model analisa regresi linier adalah R 2 = 0,6661. Kata kunci : Moda, Kapal Feri, Kapal Perintis.

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

iii

PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI

LAUT MENUJU PELABUHAN SIMEULUE

(Studi Kasus : Rute Meulaboh – Simeulue dan Labuhan Haji - Simeulue)

HARDIANTO

NIM. 09C10203030

Komisi Pembimbing

1. Veranita, S.T., M.T

2. Dewi Purnama Sari, S.T., M.Eng

ABSTRAK

Moda kapal laut merupakan sarana utama pengguna jasa transportasi laut yang menghubungkan dari satu daerah ke daerah lainnya, perairan yang digunakan sebagai

jalur lalu lintas laut, yang menghubungkan pulau Simeulue dan Aceh secara geografis merupakan wilayah perairan yang berada di belahan Samudra Hindia Selatan Aceh. Para pengguna angkutan kapal laut sangat menghendaki adanya angkutan pelayanan yang nyaman, waktu tempuh perjalanan secepat mungkin, tarif yang murah, dan jadwal keberangkatan yang tepat. Namun yang kita lihat sehari-hari kapal feri maupun kapal perintis proses bongkar muatnya masih lambat yang berakibat pada lamanya waktu tunggu dan juga perusahaan kapal yang melayani perjalanan Meulaboh-Simeulue dan

Labuhan Haji-Simeulue memiliki persaingan yang kompetitif dalam melayani pengguna angkutan kapal, sehingga semua pelayanan yang diberikan angkutan kapal diusahakan sebaik mungkin, hal ini mendorong keinginan untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pengguna kapal memilih menggunakan kedua kapal tersebut yaitu dengan melakukan pemodelan sehingga faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan moda dapat diidentifikasi. Hasil penelitian yang didapat yaitu karakteristik berdasarkan tujuan perjalanan untuk kapal feri didominasi oleh yang bertujuan rekreasi sebesar 48%,

untuk kapal perintis didominasi oleh yang bertujuan berdagang sebesar 42% berdasarkan tujuan perjalanan, tujuan pekerjaan, pelaku perjalanan untuk beberapa pilihan alternatif angkutan melalui model analisa regresi linier adalah R2 = 0,6661.

Kata kunci : Moda, Kapal Feri, Kapal Perintis.

Page 2: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara yang sebagian besar wilayahnya dipisahkan oleh

laut. Transportasi laut ini memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

mobilitas penduduk Indonesia, menyalurkan bahan logistik, dan menunjang

kepentingan ekonomi lainnya. Pulau Simeulue yang secara geografis merupakan

wilayah kepulaun yang terletak di wilayah perbatasan perairan laut samudra

Hindia Provinsi Aceh, yang terpisahkan oleh laut. Transportasi yang digunakan

untuk mencapai pulau Simeulue salah satunya adalah melalui jalur laut, yaitu

menggunakan moda transportasi kapal laut. Moda kapal laut merupakan sarana

utama transportasi untuk mencapai pulau Simeulue yang dapat diakses dari kota

Meulaboh - Aceh Barat dan Labuhan Haji Aceh Selatan.

Moda kapal laut pada jalur tersebut dikelola oleh pihak PT. ASDP kapal

feri digunakan dengan jenis moda yang terdiri dari kapal perintis dan kapal feri.

Untuk tujuan Labuhan Haji ke Simeulue, kapal tersebut dapat menampung

penumpang sekitar 300 sampai dengan 400 orang, moda kapal laut ini relatif

tergolong sedang dan masih terjangkau oleh semua golongan, hanya saja faktor

atribut, waktu tunggu dan kenyamanannya masih kurang baik. Sedangkan moda

kapal dari pelabuhan Ujung Karang Meulaboh ke Simeulue yang beroperasi saat

ini adalah kapal perintis yang dikelola oleh pihak PT. PELNI dengan nama KM

Sabuk Nusantara 35 perintis, moda kapal laut ini dapat menampung kapasitas

penumpang sekitar 150 sampai dengan 300 orang. Akan tetapi terdapat kendala

yaitu faktor pelabuhan yang belum mempertahankan untuk keselamatan para

calon penumpang.

Kapal penumpang yaitu kapal feri dan kapal perintis masing-masing

memiliki karakteristik yang berbeda dalam hal jasa yang ditawarkan kepada calon

penumpang. Akan tetapi, probabilitas terpilihnya moda antara kapal penumpang

biasa, kapal feri dan kapal perintis tersebut sangat bergantung pada pelayanan jasa

Page 3: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

2

angkutan penumpang terhadap beberapa atribut pada masing-masing kapal,

prasarana, dan faktor keselamatan untuk para pengguna angkutan kapal laut

sangat menghendaki adanya armada yang murah terjangkau oleh semua kalangan

masyarakat, tingkat pelayanan dan kenyamanan, waktu tempuh perjalanan secepat

mungkin, tarif yang murah, jadwal keberangkatan yang tepat. Pelayanan jasa

kapal feri dan kapal perintis masih sangat kurang sehingga penulis terdorong

keinginan untuk mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan pengguna kapal

memilih menggunakan kedua kapal dengan cara memahami perilaku pelaku

pengguna yang bertindak sebagai pihak pengambil keputusan yaitu dengan

melakukan pemodelan sehingga faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan

moda dapat di identifikasi. Penulis juga ingin mengetahui seberapa besar proporsi

masing-masing kapal untuk di pilih sebagai perkiraan dalam memilih angkutan

transportasi laut ini. Dalam studi ini nantinya didapatkan atribut dan nilai

kepuasan yang paling berpengaruh dalam menentukan moda transportasi laut.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang di teliti ialah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengguna menggunakan kapal feri

dan kapal perintis ?

2. Bagaimana bentuk model kepuasan (utility) si pelaku perjalanan untuk

memilih kapal feri dan kapal perintis ?

3. Berapa persen peluang yang menggunakan kapal feri dan kapal perintis untuk

dipilih dari sejumlah calon pengguna ?

Page 4: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

3

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian moda transportasi ini adalah:

1. Memperoleh karakteristik pelaku perjalanan dalam pemilihan moda

transportasi tersebut.

2. Memperoleh suatu model kepuasan si pelaku perjalanan.

3. Peluang terpilihnya masing-masing moda yang di pakai yaitu kapal feri dan

kapal perintis.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah yang di pelajari dalam kajian penelitian ini ialah

sebagai berikut :

1. Moda yang digunakan dalam penulisan ini adalah kapal feri KMP Teluk

Sinabang dan kapal motor Sabuk Nusantara 35, perintis.

2. Penelitian ini hanya mengambil pergerakan perjalanan dari pelabuhan Ujung

Karang Aceh Barat ke Simeulue dengan jarak 105 mil laut (194,46 Km) dan

Labuhan Haji ke Simeulue sejauh 85 mil laut (157,42 Km).

3. Responden yang dipilih adalah hanya pengguna angkutan kapal feri dan

kapal perintis.

4. Model yang diterapkan adalah model logit binomial.

1.5 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis

khususnya bagi akademik, dan pemecahan masalah masyarakat pulau Simeulue

pada umumnya. Beberapa manfaat penelitian ini adalah :

Page 5: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

4

1. Hasil analisisnya bisa bermanfaat bagi pihak penyedia jasa sebagai fasilitas

pertimbangan untuk memperkirakan jumlah kapal atau armada yang baik di

masa yang akan datang.

2. Hasil penelitian ini dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dan informasi

bagi pemerintah daerah Provinsi Aceh pada umumnya dalam mengambil

keputusan untuk menangani permasalahan transportasi laut.

3. Bagi penyusun dan mahasiswa berguna sebagai sarana perkembangan ilmu

dan pengetahuan yang secara teori telah dipelajari di bangku kuliah.

Page 6: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

5

BAB II

TINJAUN KEPUSTAKAAN

Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan

kepustakaan terlebih dahulu guna untuk mencari dan mengumpulkan bahan-bahan

berupa landasan teori, dan panduan metode-metode yang akan digunakan dalam

pengolahan data maupun dalam melakukan analisis, serta hasil-hasil penelitian

yang akan dilakukan sebelumnya dimana memiliki kaitannya dan mendukung

penelitian ini sendiri.

2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Penelitian Judul Penelitian Output Penelitian

1 Achmad Afandi Tanjung (2010)

Model Pemilihan

Moda Angkutan

Penumpang kapal

feri (PT.ASDP)

dan kapal feri

(Swasta) Sibolga-

Gunung Sitoli

Model pemilihan moda antara Kapal Feri (Kelas Bisnis) dan Kapal Cepat yang telah diperoleh dalam bentuk persamaan linier yaitu : Ukapal Feri U Kapal Cepat = -3,169 0,00000798X1 + 0,534X2 + 1,134X3 – 0,100X4 + 0,059X5 + 0,089X6.

Dengan 6 atribut yaitu : X1 = ∆ Cost, X2 = ∆ Time, X3 = ∆ Frequency, X4 = ∆Departure X5 = ∆ Service, X6 = ∆ Safety. Hasil pengukuran persentase pengaruh semua atribut (R2) diperoleh nilai 36,3 %.

2 Hardianto (2011) Analisa Pemilihan Moda Kereta Api Priangan Express dengan bus Jurusan Bandar – Jakarta

Kereta Api tersebut dengan peluang berkisar 54% - 58%. PT. KAI hanya membutuhkan demand sebesar 24,38% dari pangsa pasar saat ini

untuk memenuhi kuota Kereta Api Priangan Ekspress. Berdasarkan hal tersebut, maka dengan menerapkan nilai atribut di skenario 8 (ΔWk. Tempuh -90 dan ΔKenyamanan 0), dengan besar Δtarif sebesar Rp. 34.500,- pun, PT. KAI sudah dapat

memenuhi kuota Kereta Api. Pada kondisi yang sama, apabila PT. KAI menerapkan nilai atribut di skenario 8 (ΔTarif 20.000,

Page 7: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

6

3 Rizyak Wale

Simanjuntak

(2012)

Analisa Pemilihan

Moda

Transportasi

Medan-Rantau

Prapat Denga

Menggunakan

Metode Stated

Preference

Dari hasil analisa regresi linear

berganda dengan menggunakan

bantuan program SPSS didapat

persamaan terbaik moda

transportasi bus, yaitu Ybus =

0,420 + 0,216– 0,167 transportasi

kereta api, yaitu Ykereta api =

0,374 + 0,271 taxi, yaitu Ytaxi =

0,318 + 0,244 + 0,204 Waktu

menuju ke tempat tujuan - 0,459

masing moda, yaitu bus 16%,

kereta api 71,4%, dan taxi12,6%.

2.2 Konsep Pemodelan

Pengertian pemodelan pemilihan moda adalah model yang memberikan

gambaran bagai mana persepsi masyarakat mengenai dasar pemilihan jenis moda

yang di gunakan, hal ini dapat di pengaruh oleh faktor-faktor pelayanan angkutan

umum seperti rute, tarif, kenyamanan keamanan, kepuasan, dan lain-lain.

Model pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang yang

menggunakan setiap moda transportasi. Proses ini di lakukan dengan maksud

untuk mengkalibrasi model pemilihan moda pada tahun dasar dengan mengetahui

peubah bebas yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut dan setelah di

lakukan proses kalibrasi model dapat digunakan untuk meramalkan pemilihan

moda dengan nilai peubah bebas untuk masa mendatang. Pemilihan moda ini

sangat sulit dimodelkan, walaupun hanya di dua buah moda yang di gunakan

(umum atau pribadi). Ini di sebabkan oleh banyak faktor yang sulit

dikuantifikasikan, misalnya, kenyamanan, keamanan, keandalan, kepuasan atau

keterbiasaan moda pada saat di perlukan (Tamin 2000).

Pemilihan moda juga mempertimbangkan pergerakan yang menggunakan

lebih dari satu moda dalam perjalanan (multimoda), maka dapat di katakan bahwa

Permodelan pemilihan moda merupakan bagian yang terlemah dan sulit di

modelkan dari keempat tahapan model perencanaan transportasi.

Page 8: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

7

Dalam cakupan identifikasi permasalahan yang di kaji, dapat di kenali dari

faktor penentu pemilihan jenis angkutan atau moda dan faktor yang

mempengaruhi pemilihan, di mana faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan

moda dapat di kelompokkan menjadi tiga antara lain :

1. Ciri pengguna jalan :

Berapa faktor berikut ini diyakini sangat mempengaruhi pemilihan moda

yaitu ketersediaan atau kepemilikkan kenderaan peribadi, kepemilikan surat

Ijin mengemudi (SIM).

2. Ciri penggerakan:

Pemilihan moda juga akan sangat dipengaruhi oleh tujuan pergerakan, waktu

terjadinya pergerakan, jarak pergerakan.

2.3 Sistem Angkutan Penumpang

Sistem angkutan penumpang pada dasarnya dibentuk dari sekumpulan

perangkat keras (hardware) utama yang terdiri dari prasarana dan sarana.

Selanjutnya kedua sistem komponen perangkat keras tersebut dioperasikan

dengan sistem pengoperasian atau sistem perangkat lunak yang terdiri dari

komponen-komponen seperti tarif (Santoso, 1996).

Adapun komponen prasarana dan sarana angkutan umum itu sendiri antara

lain :

1. Komponen prasarana angkutan penumpang, meliputi:

2. Sistem jaringan moda, Pelabuhan.

3. Komponen sarana angkutan penumpang, meliputi:

4. Jenis kapal yang digunakan, dimensi dan desain kapal.

Dari komponen-komponen tersebut diatas maka penting untuk

menyiapkan prasarana yang baik, agar pelayanan angkutan penumpang secara

keseluruhan mempunyai perilaku yang baik dan layak.

Aspek-aspek yang terlibat dalam penataan angkutan umum meliputi: pola

kebutuhan pergerakan, sistem operasi, serta tingkat pelayanan. Penataan sistem

Page 9: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

8

angkutan penumpang yang kurang baik bisa menambah permasalahan yang ada

seperti: tumpang tindihnya moda jumlah armada yang terlalu besar, tingkat

pelayanan yang rendah, waktu tempuh yang lama.

2.4 Model Pemilihan Jenis Moda Angkutan Penumpang Transportasi

Laut

Pemilihan moda merupakan model penting didalam perencanaan

transportasi laut angkutan umum. Hal ini dikarenakan peran kunci dari angkutan

umum dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem pergerakan dalam

suatu sistem transportasi laut (Tamin, 2003). Model pemilihan jenis moda

transportasi laut, ini digunakan untuk menghitung jarak tempu dan biaya termurah

dlm perjalanan beserta moda yang digunakan. Ini dapat dilakukan apabila tersedia

berbagai macam kapal penyebrangan yang menuju tempat tujuan, Seperti jenis

kapal (khususnya kapal feri dan kapal perintis), serta angkutan umum lainnya,

(kapal cepat, kapal kargo, kapal tanker minyak). Masalah pemilihan moda dapat

dikatakan sebagai tahap terpenting dalam perencanaan dan kebijakan transportasi

laut. Hal ini menyangkut efisiensi pergerakan didaerah kepulauan, ruang yang

harus disediakan pulau untuk dijadikan prasarana transportasi laut, dan banyaknya

pilihan moda transportasi laut yang dapat dipilih penduduk dan wisatawan lokal

maupun manca negara (Tamin, 2003)

2.5 Pemilihan moda Transportasi Laut

Menurut Fidel Miro (2005), tahap pemilihan moda trasnportasi laut

merupakan pengembangan dari model asal ke tujuan (sebaran perjalanan) dan

bangkitan perjalanan, karena pada tahap sebaran perjalanan kita menentukan

jumlah perjalanan ke masing-masing zona asal dan tujuan, maka pada tahap

pemilihan moda ini kita mencoba menentukan moda tercepat dan biaya termurah

dengan cara memahami pelaku perjalanan yang menggunakan berbagai bentuk

kapal moda transportasi laut untuk suatu asal dan tujuan tertentu.

Page 10: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

9

Tahap pilihan moda ini merupakan suatu tahapan proses perencanaan

angkutan laut ini yang bertugas untuk menentukan pembebanan perjalanan atau

mengetahui jumlah (dalam arti proporsi) orang dan barang yang akan

menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi laut yang tersedia untuk

melayani suatu titik asal tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan

tertentu pula. Untuk mendapatkan hasil jumlah perhitungan pelaku perjalanan

yang menggunakan dua moda transportasi laut yang betul-betul proporsional

dilakukan beberapa tahapan analisis yaitu :

1. Tahap pertama, mengindentifikasikan beberapa faktor yang diasumsikan

berpengaruh secara langsung terhadap perilaku pelaku perjalanan dalam

menjatuhkan pilihan moda angkutan transportasi laut yang dipakai untuk

berpergian.

2. Perbandingan nilai kepuasan pelaku perjalanan untuk beberapa pilihan moda

dan, rute alternatif alat angkutan laut yang dipakai melalui perbandingan

analisis regresi linier untuk mendapatkan angka kepuasan (yutility)

menggunakan masing- masing moda angkutan tersebut.

3. Perbandingan peluang probabilitas masing-masing alternatif pilihan moda

angkutan laut yang akan dipakai melalui beberapa perbandingan pilihan moda

seperti. Dengan cara mengeksperimenkan nilai kepuasan masing-masing

moda angkutan laut yang sudah kita dapatkan pada tahap kedua.

4. Yang terakhir, baru didapat angka proporsi (dalam %) peluang atau pangsa

pasar masing-masing moda angkutan laut untuk dipilih dari sejumlah calon

pengguna, moda tertentu sebagai perkiraan serta angka mutlaknya.

2.6 Faktor Yang Sangat Mempengaruhi Pemilihan Moda Transportasi

Perbandingan pemilihan moda bertujuan untuk mengetahui proporsi orang

yang akan menggunakan setiap moda. Proses ini dilakukan dengan maksud untuk

mengkalibrasi perbandingan pemilihan moda ini pada dasar dengan mengetahui

peubah bebas (atribut) yang mempengaruhi pemilihan moda tersebut. Setelah

dilakukan proses perbandingan dapat digunakan untuk meramalkan pemilihan

Page 11: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

10

moda dengan menggunakan nilai peubah bebas (atribut) untuk masa mendatang

(Tamin 2003).

2.6.1 Ciri Fasilitas Moda Transportasi Laut

Hal ini dapat dikelompokan menjadi dua kategori. Faktor pertama

kuantitatif seperti :

1. Waktu perjalanan, waktu menunggu di tempat pemberhentian kapal, dan

waktu selama bergerak.

2. Biaya transportasi, (Tarif, Biaya, dan lain – lain).

3. Faktor kedua bersifat kualitatif yang cukup sukar menghitungnya, meliputi

kenyamanan dan keamanan, keandalan dan keteraturan.

2.6.2 Ciri Kota Atau Zona

Beberapa ciri yang dapat mempengaruhi pemilihan angkutan transportasi

ini adalah jarak sampai ke pelabuhan itu sendiri. Perbandingan pemilihan

transportasi laut ini harus di pertimbangkan dari konsumen. Mudah dilihat

bagaimana konsep biaya gabungan dapat juga digunakan untuk menyatakan

beberapa faktor.

2.7 Persamaan Regresi

Menurut Tamin (2000), metode regresi secara luas digunakan dalam

pemodelan transportasi. Dalam penggunaan analisa regresi, Teknik regresi

digunakan pada pilihan rating. Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan

hubungan kuantitatif antara sekumpulan atribut dan responden. Hubungan

tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan linier sebagai berikut :

y=a+b1x1 + b2x2 + . . . +bnxn .............................................................(2.1)

dimana :

y = Variabel terikat

Page 12: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

11

x1, x2,…,xn = Variabel bebas (biaya, Waktu tempuh dan waktu tunggu)

a = Konstanta regresi

b1, b2,…,bn = Parameter model

Metode regresi yang paling umum digunakan adalah Analisis regresi baik itu yang

bersifat linier maupun non linier. Jika variabel tidak bebas bersifat diskrit analisis

linier tidak layak untuk digunakan karna dua alasan (Al-Ghamdi, 2002) yaitu :

1. Variabel tidak bebas didalam metode regresi linier harus bersifat kontinyu

2. Variabel tidak bebas didalam metode regresi linier dapat mengakomodasi

nilai negatif.

2.8 Model Logit Binomial Nisbah

Menurut Tamin (2003), Model logit binomial merupakan metode yang

digunakan untuk memodelkan pemilihan moda yang terdiri dari dua alternatif saja.

Parameter kuantitatif yang sering digunakan adalah biaya perjalanan dan waktu

perjalanan. Model logit binomial sangat ditentukan oleh persepsi seseorang dalam

membandingkan biaya perjalanan dan waktu perjalanan ketika memilih suatu moda.

Pada penelitian ini akan dipakai model binomial logit nisbah, Karena data waktu

tempuh sangat berfariasi. Dengan menggunakan analisis regresi linier bisa

didapatkan nilai A dan B sehingga nilai dan bisa didapat sebagai berikut: =

-A dan = -B. Nilai A dan B didapat dengan menggunakan cara (2.2) sampai

dengan persamaan (2.3) sebagai berikut :

N

. NB

2

1

2N

1t

11

N

1i

i

N

ii

i

N

ii

N

iii

XX

YXYX

A = Y – B X .......................................................................................(2.3)

Dengan model ini, proporsi P1 untuk moda 1 dinyatakan dengan Persamaan 2.4

berikut:

2

1

1

1

1P

C

C

.............................................(2.2)

............................................................................(2.4)

Page 13: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

12

Terlihat bahwa nilai = 1 selalu menjamin nilai P1 = 0,5 jika nilai C1 / C2 = 1.

Pada kenyataannya, Hal ini tidak selalu harus terjadi karena ada faktor lain yang

juga ikut mempengaruhi pemilihan moda. Dengan melakukan beberapa

penyederhanaan persamaan 2.5 dan 2.7, Persamaan (2.2) dapat ditulis kembali

menjadi persamaan (2.6).

11P2

1

1

C

C

1C

C PP

2

1

11

1

2

1

1 P1C

C P

2

1

1

1

P

P-1

C

C

Persamaan (2.6) selanjutnya dapat ditulis kembali dalam bentuk logaritma seperti

pada Persamaan (2.7).

2

1

1

1

C

C log log

P

P1log

Kita mempunyai data P1, C1, dan C2 sehingga parameter yang tidak diketahui

adalah nilai dan . Nilai ini dapat dikalibrasi dengan analisis regresi linier

dengan sisi kiri persamaan (2.7) berperan sebagai peubah tidak bebas dan

log(C1/C2) sebagai peubah bebas sehingga adalah kemiringan garis regresi dan

log adalah intersepnya.

Dengan asumsi Yi = log

i

1

i

1

P

P1 dan Xi = log

i

1

i

1

C

C, persamaan tidak linier

(2.7) dapat ditulis kembali dalam bentuk persamaan linier. Dengan menggunakan

.....................................................................(2.5)

.....................................................................(2.6)

.....................................................................(2.7)

.....................................................................(2.8)

.................................................(2.9)

Page 14: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

13

analisa regresi linier, Bisa didapatkan nilai A dan B sehingga nilai dan bisa

didapat sebagai berikut : = 10A

dan = B.

2.9 Populasi dan Sampel

Menurut Miro (2005), salah satunya yang paling populer dipakai adalah

cara penarikan secara acak yang tujuannya tidak lain adalah agar seluruh objek

pada masing-masing tingkat dapat memiliki populasi, dan dengan demikian dapat

pula memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Jumlah sampel untuk cara ini

biasanya ditetapka sebesar 10% dari populasi seperti rumus berikut :

21

Ne

Nn

...........................................................................( 2.10)

Di mana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.

Page 15: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

14

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

Untuk mendapatkan hasil suatu perencanaan yang baik maka harus

dilakukan metode yang baik. Dalam perencanaan ini metode perencanaan akan

dijabarkan dalam setiap langkah-langkah perencanaan.

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistem dan harus

memperhatikan garis yang ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari

data yang tidak dipakai karena informasi yang diperoleh tidak relevan dengan

keperluannya. Seluruh data yang diperlukan dalam penelitian ini dapat

dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan

data dalam penelitian ini yaitu dengan 2 (dua) cara :

3.3.1 Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek

penelitian data primer sulit di analisa untuk dijadikan sebagai pemikiran pada

masa yang akan datang, maka data tersebut perlu disederhanakan kondisi nyata

dilapangan yaitu dengan suatu pemodelan. untuk data primer dikumpulkan dengan

tiga cara yaitu :

1. Wawancara

Adalah salah satu dari sekian teknik pengumpulan data yang

pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung dengan bertanya kepada

responden yaitu penumpang kapal feri dan kapal perintis dengan menggunakan

alat bantu daftar pertanyaan yaitu berupa (kuisioner) yang sudah dipersiapkan

sebelumnya.

Page 16: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

15

2. Observasi

Adalah pengamatan secara langsung terhadap kejadian-kejadian yang

ditemukan dilapangan. Kejadian ini dicatat tentang situasi yang ada dalam

lingkungan pelabuhan Meulaboh dan Labuhan Haji yang ingin penulis ketahui

melalui observasi yaitu: jumlah penumpang yang menggunakan kapal feri dan

kapal perintis.

3. Dokumentasi

Merupakan teknik yang bisa digunakan dalam penelitian kualitatif.

Dokumentasi merupakan pengumpulan-pengumpulan data berupa gambar-

gambar, foto-foto, yang hasilnya dapat dijadikan bahan lampiran maupun data

tambahan riset yang dibutuhkan.

3.3.1 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi

(tersedia) melalui publikasi dan informasi yang dikeluarkan dari berbagai

organisasi atau intansi – intansi dari perusahaan atau intansi lain yaitu Peta

Lokasi, Peta Propinsi, Jadwal Keberangkatan, Jumlah Armada, Daftar Tarif

Penumpang.

3.2 Lokasi dan Waktu Survei Penelitian

Lokasi survei tepatnya berada ditempat pemberhentian kapal feri dan kapal

perintis yaitu di pelabuhan Labuhan Haji dan pelabuhan Ujung Karang Meulaboh

Aceh Barat. Sedangkan waktu survei selama satu minggu untuk kapal feri dan

dua minggu untuk kapal perintis.

3.3 Jumlah Sampel

Jumlah sampel di peroleh dari populasi jumlah rata-rata penumpang

angkutan kapal feri 75 orang penumpang dan kapal Perintis 60 orang penumpang

Page 17: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

16

yang dilakukan selama ± 15 hari (2 minggu), menggunakan metode regresi linier

dan Logit Binomial:

orang 75300(0,1)1

300 Feri Kapal

2

orang 60150(0,1)1

150 Perintis Kapal

2

Perhitungan jumlah sampel tersebut dapat dilihat pada rumus (2.10) Halaman 13.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dan

analisis logit binomial. Nilai rumusan ini didapatkan dari pengerjaan dengan

menggunakan Microsoft Excell untuk menganalisis suatu data. Dari program

inilah akan didapatkan suatu bentuk pemodelan dalam pemilihan moda

transportasi, dengan langkah analisisnya sebagai berikut :

1. Identifikasi berbagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pelaku

perjalanan diantaranya:

a. Faktor karakteristik perjalanan (tujuan perjalanan, waktu perjalanan)

b. Faktor karakteristik sipelaku perjalanan (traveler characteristics factor)

c. Faktor Karakteristik sistem transportasi (berhubungan dengan kinerja

pelayanan sisitem transportasi) seperti kenyamanan, kemudahan pencapaian

tempat tujuan dan ketepatan waktu.

2. Memodelkan nilai kepuasan pelaku perjalanan yang berhubungan dengan

variabel yang memiliki hubungan yang kuat dengan perilaku pelaku

perjalanan menggunakan rumus regresi linier (2.1) dapat dilihat pada halaman

10.

3. Memodelkan peluang (probabilitas/kemungkinan) masing-masing pilihan

moda yang dipakai untuk mendapatkan proporsi peluang masing-masing

moda transportasi yang dipilih.

Page 18: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

17

3.4.1 Analisa Regresi linier

Analisa regresi-linier adalah metode statistik yang dapat digunakan untuk

mempelajari hubungan antar sifat permasalahan yang sedang diselidiki. Model

analisis regresi-linier dapat memodelkan hubungan antara satu peubah atau lebih.

pada model ini terdapat perubahan tidak bebas tidak bebas (y) yang mempunyai

hubungan fungsional dengan satu atau lebih perubahan bebas (xi), untuk

memperoleh persamaan linier tersebut dapat dilihat pada rumus (2.1), Halaman

10.

3.4.2 Analisa model logit binomial selisih

Pada penelitian ini untuk mendapatkan model pemilihan moda digunakan

metode Logit binomial yang dapat diselesaikan dengan menggunakan penaksiran

regresi linier. Parameter kuantitatif yang sering digunakan adalah biaya perjalanan

dan waktu perjalanan. Model binomial logit selisih sangat ditentukan oleh

persepsi seseorang dalam membandingkan biaya perjalana dan waktu perjalanan

ketika memilih sutu moda. untuk mendapatkan persamaan model logit binomial

selisih dapat dilihat kepersamaan (2.2), (2.3) pada Halaman 11.

Page 19: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan data dari hasil penelitian sesuai dengan

metodelogi yang telah dikemukankan pada bab III, di sertai dengan pembahasan

sesuai dengan teori-teori pada bab II.

4.1 Hasil

4.1.1 Karakteristik Perjalanan

Berdasarkan tujuan perjalanan

Bedasarkan tujuan perjalanan, moda kapal feri didominasi oleh tujuan

rekreasi sebesar 44%, berdagang sebesar 25,3%, dinas/kerja 13,3% dan

melanjutkan pendidikan sebesar 17,3%, sedangkan moda kapal perintis juga

didominasi oleh berdagang sebesar 41,7% tujuan dinas yaitu sebesar sebesar

16,7%, , tujuan rekreasi sebesar 20% dan melanjutkan pendidikan sebesar 21,7%.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel. 4.1 Tujuan perjalanan

Tujuan Perjalanan Moda Kapal Feri Moda Kapal Perintis

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Dinas/kerja 10 13,3 10 16,7

Berdagang 19 25,3 25 41,7

Rekreasi 33 44 12 20

Melanjutkan pendidikan 13 17,3 13 21,7

4.1.2 Karakteristik Si Pelaku Perjalanan

Berdasarkan pekerjaan

Bedasarkan pekerjaan, moda kapal feri didominasi oleh berdagang sebesar

46,7%, pegawai negeri sebesar 13%, wiraswasta 20%, dan ibu rumah tangga

sebesar 20%, sedangkan moda kapal perintis juga didominasi oleh berdagang

Page 20: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

19

sebesar 55%, wiraswasta 23,3%, pegawai negeri sebesar 8,3%, dan ibu rumah

tangga sebesar 13,3%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 4.2 Pekerjaan

Pekerjaan Moda Kapal Feri Moda Kapal Perintis

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Pegawai Negri / polri dan TNI 10 13 5 8,3

Wiraswasta 15 20 14 23,3

Berdagang 35 46,7 33 55

Ibu Rumah tangga 15 20 8 13,3

4.1.3 Karakteristik Sistem Transportasi

Berdasarkan Biaya

Berdasarkan biaya, moda kapal feri yaitu kelas eksekutif dewasa sebesar

16%, kelas VIP dewasa sebesar 37,3%, dan kelas ekonomi dewasa mendominasi

penumpang kapal feri dengan persentase sebesar 46,7%, sedangkan moda kapal

perintis yaitu kelas Ekonomi sebesar 55%, kelas eksekutif 18,3%, dan kelas VIP

sebesar 26,7% Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 4.3 Biaya

Kelas

Biaya/Tarif

Kapal Feri

(Rp)

Jmlh % Kelas

Biaya/Tarif

kapal

Perintis

(Rp)

Jmlh %

Eksekutif 66,000 12 16 Eksekutif 80,000 11 18,3

VIP 56,000 28 37,3 VIP 70,000 16 26,7

Ekonomi 44,000 35 46,7 Ekonomi 50,000 33 55

Berdasarkan Waktu Tempuh

Bedasarkan waktu tempuh kapal feri selama penyeberangan yaitu 540 menit

(9 jam), waktu tunggu tidak valid karna berbeda-beda waktu tunggu ada yang 15

Page 21: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

20

menit, 20 menit, 30 menit, 35 menit, 40 menit, 45 menit, dan 55 menit, Sedangkan

waktu kapal perintis selama penyeberangan yaitu 600 menit, waktu tunggu tidak

valid karna berbeda-beda waktu tunggu ada yang 20 menit, 30 menit, 30 menit,

dan 40 menit. Untuk lebis jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 4.4 Waktu tempuh

Waktu Tempuh Kapal Feri Waktu Tempuh Kapal Perintis

540 menit (9 Jam) 600 Menit (10 jam)

4.1.4 Jumlah Peluang / Probabilitas Kapal Feri & Kapal Perintis

Suatu survei pemilihan moda dilakukan pada beberapa koridor dengan

zona asal dan tujuan yang dilayani oleh dua moda transportasi (kapal feri dan

kapal perintis). Terdapat dua zona Asal dan Satu zona Tujuan dengan Variabel

Bebas :

X1 = waktu tempuh selama berada dikendaraan (dalam satuan menit)

X2 = waktu menunggu (satuan menit)

X3 = biaya operasi kendaraan (satuan uang)

X4 = biaya pelabuhan (satuan uang)

Nilai waktu X1 = 2 satuan uang atau menit

Nilai waktu X2 = 4 satuan uang atau menit

4.2 Pembahasan

Berikut ini penerapan binomial logit dalam memodelkan pemilihan moda

antara kapal (feri) dengan kapal (perintis). Penjelasan rinci mengenai model

binomial logit selisih.

1. Nilai waktu menunggu diasumsikan dua kali nilai waktu selama berada

dikendaraan. Hal ini cukup masuk akal karena memang manusia pada

umumnya tidak suka menunggu. Tabel 4.5 memperlihatkan data hasil survei

koridor, data persentase pemilihan moda dan biaya operasi.

Page 22: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

21

Tabel 4.5 Hasil persentase pemilihan moda Kapal feri & kapal Perintis

Catatan :

Keterangan:

Ckf = (2.X1) + (4.X2)+X3+X4 = biaya kapal feri

Ckp = (2.X1) + (4.X2)+X3 = biaya kapal perintis

Dengan menggunakan persamaan 4.5 dan mengasumsikan Yi = Log

i

1

i

1

P

P1 serta X1 = ∆Ci = Ckf – Ckp persamaan tidak linear dapat ditulis kembali

dalam bentuk persamaan linear Yi = A + Bxi.

Dengan menggunakan analisis regresi linear bisa didapat nilai A dan B,

sehingga nilai α dan β bisa didapat sebagai berikut: α = -A dan β = -B. Tabel 4.6

memperlihatkan perhitungan analisis regresi linear untuk model-binomial-logit-

selisih.

Page 23: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

22

Tabel 4.6 Perhitungan metode analisis regresi linear untuk model binomial logit

selisih

Gambar 4.1 analisa regresi-linear model-binomial-logit-selisih

Page 24: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

23

Dengan mendapatkan nilai : = -A = 0,8219 dan = B = 0,0004, persamaan

model binomial logit selisih dapat dinyatakan dalam persamaan.

Tabel 4.7 hasil perhitungan proporsi kapal feri (Pkf) dan selisih (Ckp-Ckf)

Ckp-Ckf exp(A+BX1) Pkf = 1/(+exp(A+BX1)

-100 2,2751 0,3142

-90 2,2751 0,3133

-80 2,2751 0,3124

-70 2,2751 0,3115

-60 2,2751 0,3107

-50 2,2751 0,3098

-40 2,2751 0,3089

-30 2,2751 0,3080

-20 2,2751 0,3071

-10 2,2751 0,3062

0 2,2751 0,3054

10 2,2751 0,3045

20 2,2751 0,3036

30 2,2751 0,3027

40 2,2751 0,3019

50 2,2751 0,3010

60 2,2751 0,3001

70 2,2751 0,2992

80 2,2751 0,2984

90 2,2751 0,2975

100 2,2751 0,2966

Grafik

Gambar 4.1 Model Logit-Biner-Selisih

Page 25: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

24

Pada gambar terlihat bahwa 31% orang akan memilih kapal feri meskipun

biaya kapal feri sama dengan biaya kapal perintis. Hal ini membuktikan bahwa

kapal feri jauh lebih diminati dari pada kapal perintis. Jika biaya kapal perintis

lebih mahal sebanyak 20 satuan uang dari pada biaya kapal feri, persentase yang

menggunakan kapal feri meningkat menjadi 60%.

Oleh karena itu, gambar kurva model logit biner selisih diatas dapat

digunakan oleh pengambil kebijakan operasi kapal feri dan kapal perintis untuk

menentukan sebagai kebijaksanaan yang harus diambil untuk merebut pangsa

pasar persaingan.

Page 26: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

25

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil pengamatan terhadap perilaku pelaku perjalanan diperoleh hasil

karakteristik pengguna angkutan penumpang kapal feri dan kapal perintis

dalam pemilihan moda sebagai berikut :

a. Moda Kapal Feri

Responden penumpang moda kapal feri didominasi oleh berdasarkan tujuan

perjalanan rekreasi yaitu sebesar 44%, tujuan bedagang yaitu sebesar 25,3%,

tujuan dinas sebesar 13,3%, melanjutkan pendidikan yaitu sebesar 17,3%,

sedangkan waktu tunggu kapal feri sebesar 60 menit (1 jam), Alasan memilih

moda kapal feri dikarenakan faktor biaya yang murah yaitu class eksekutif

sebesar 66,000 class bisnis sebesar 56,000 dan class ekonomi sebesar 44,000

b. Moda Kapal Perintis

Responden penumpang moda kapal perintis didominasi oleh berdasarkan

tujuan perjalanan rekreasi yaitu sebesar 20%, tujuan bedagang yaitu sebesar

41,7%, tujuan dinas sebesar 16,7%, tujuan melanjutkan pendidikan sebesar

21,7%, sedangkan waktu tunggu kapal selama 2 minggu (15 hari). Alasan

memilih moda kapal perintis dikarenakan faktor tarif yang relatif murah yaitu

80,000, 70,000 dan 50,000

2. Memodelkan nilai kepuasan pelaku perjalanan untuk beberapa pilihan

Alternatif angkutan melalui model analisa regresi linier adalah R2 = 0,6661.

Page 27: PERBANDINGAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI LAUT …repository.utu.ac.id/596/1/I-V.pdf · TINJAUN KEPUSTAKAAN Sebelum melakukan suatu penelitian, penulis melakukan tinjauan kepustakaan

26

5.2 Saran

Setelah memperoleh kesimpulan dari hasil penelitian, selanjutnya dapat

diberikan rekomendasi atau saran. Adapun saran-saran yang dapat diberikan

adalah:

1. Hasil analisisnya sangat di sarankan sebagai masukan bagi pihak penyedia

jasa seperti perusahaan PT. ASDP dan PT. Pelayaran (PELNI) untuk melihat

pangsa pasar mereka sebagai dasar pertimbangan untuk memperkirakan

jumlah Kapal/armada yang harus mereka sediakan pada masa yang akan

datang.

2. Hasil analisa juga dapat disarankan untuk memiliki berbagai alternatif

rencana inventasi di sektor transportasi dan penetapan kebijasanaan

pemerintah dibidang transportasi.

3. Bagi penyusun dan mahasiswa berguna sebagai sarana perkembangan ilmu

dan pengetahuan yang secara teori telah dipelajari di bangku kuliah.