lampiran keputusan kepala - batan.go.id... \backup komputer dedeh 04-01-2012\p'aturan...
TRANSCRIPT
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
D:\Backup Komputer Dedeh 04-01-2012\P'aturan Ka.BATAN\Jafung Pustakawan\P'aturan Jafung Pustakawan.doc
PERATURAN
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 138/KA/X/2007
TENTANG
PENGUSULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
Menimbang: a. bahwa dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2003 tanggal 3 Desember 2002, telah
ditetapkan Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya;
b. bahwa dalam rangka menyamakan persepsi dan pemahaman dalam
penilaian angka kredit terhadap unsur-unsur kegiatan dan kriteria
penilaian di BATAN, dipandang perlu membentuk Peraturan Kepala
BATAN tentang Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional Pustakawan BATAN;
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
2007 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3098);
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 2 - 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3547);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 tentang Kenaikan
Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4017);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang
Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263);
6. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
7. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja LPND
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 64 Tahun 2005;
8. Keputusan Presiden Nomor 16/M Tahun 2007;
9. Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 23 Tahun 2003 dan Nomor 21 Tahun 2003
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pustakawan dan
Angka Kreditnya;
10. Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya;
11. Peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja BATAN.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 3 - MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG
PENGUSULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL
PUSTAKAWAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL.
Pasal 1
(1) Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pustakawan BATAN memuat ketentuan-ketentuan mengenai
Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pustakawan untuk memperoleh kesamaan pemahaman dan persepsi,
sehingga dapat memudahkan dan memperlancar pelaksanaan
penilaian angka kredit.
(2) Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional
Pustakawan BATAN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
selanjutnya disebut Pedoman sebagaimana terlampir, merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 2
Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan oleh Tim Penilai
Jabatan Fungsional Pustakawan BATAN sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 4 - Pasal 3
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Oktober 2007 KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Kerjasama, Hukum, dan Humas
Ferhat Aziz
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
D:\Backup Komputer Dedeh 04-01-2012\P'aturan Ka.BATAN\Jafung Pustakawan\Pedoman Jafung Pustakawan.doc
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
NOMOR : 138/KA/X/2007
TANGGAL : 3 Oktober 2007
PEDOMAN PENGUSULAN DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
Karier Pegawai Negeri Sipil (PNS) berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 dapat
dikembangkan melalui dua jalur, yaitu jalur struktural dan jalur fungsional.
Posisi pada jenjang karier struktural sangat terbatas sehingga jalur fungsional perlu
dimanfaatkan sebagai wahana pengembangan karier PNS, mengingat posisi pada jabatan
fungsional tidak terbatas, dengan demikian jalur jabatan fungsional yang telah ada perlu
dilakukan pembinaan dan sosialisasi secara terus menerus.
PNS yang mengembangkan kariernya melalui jabatan fungsional akan memperoleh kenaikan
pangkat yang tidak terikat dengan pangkat atasan strukturalnya, sejauh berkenaan dengan
angka kredit dan ketentuan lainnya untuk kenaikan pangkat telah terpenuhi, keuntungan lain
yang dapat diraih adalah bahwa PNS tersebut tidak perlu lagi mengikuti ujian dinas.
Jenjang jabatan fungsional Pustakawan mulai berlaku sejak ditetapkan Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 18/MENPAN/1988 serta Surat Edaran
Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian
Negara Nomor 53649/MPK/1988 dan Nomor 15/SE/1988 yang berlaku mulai Desember
1990. Dengan berlakunya Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, maka Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara menetapkan Keputusan Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 dan ditetapkan Keputusan
Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
23 Tahun 2003 dan Nomor 21 Tahun 2003 tentang Petunjuk
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 2 - Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya yang memuat aturan-
aturan pokok yang harus diikuti dalam pelaksanaan jabatan fungsional Pustakawan sesuai
Keputusan Menpan yang baru.
Walaupun Keputusan Menpan dan Surat Keputusan Bersama tersebut telah memuat cukup
banyak ketentuan yang berkaitan dengan jenjang jabatan Pustakawan, namun untuk lebih
mempermudah dan memperlancar serta menyeragamkan pelaksanaan penilaian di
lingkungan BATAN, dipandang perlu untuk membuat pedoman Penilaian Angka Kredit bagi
jabatan fungsional Pustakawan.
Pedoman ini dimaksudkan untuk melengkapi pengaturan dan penjelasan yang terdapat di
dalam Keputusan Menpan dan Surat Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Oleh karena itu, pedoman ini hanya menjelaskan
ketentuan penting yang belum secara rinci diuraikan atau dideskripsikan dalam Keputusan
Menpan dan Keputusan Bersama tersebut, disertai dengan contoh pelaksanaannya.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 3 - BAB II
KETENTUAN UMUM
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan :
1. Pejabat Fungsional Pustakawan (PFP) yang selanjutnya disebut Pustakawan adalah
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada
unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah dan/atau unit
tertentu lainnya.
2. Pustakawan BATAN adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan BATAN yang diberi tugas,
tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pimpinan BATAN untuk
melakukan kegiatan kepustakawanan pada unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan
informasi di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
3. Pustakawan Tingkat Terampil adalah Pustakawan yang memiliki dasar pendidikan untuk
pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Diploma II Perpustakaan, Dokumentasi
dan Informasi atau Diploma bidang lain yang disetarakan.
4. Pustakawan Tingkat Ahli adalah Pustakawan yang memiliki dasar pendidikan untuk
pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya Sarjana Perpustakaan, Dokumentasi
dan Informasi atau Diploma bidang lain yang disetarakan.
5. Bidang lain yang disetarakan, adalah Diploma II, Diploma III, atau Diploma IV/Sarjana
bidang studi selain bidang perpustakaan ditambah ilmu pengetahuan kepustakawanan
yang diperoleh dari hasil keikutsertaan dalam pendidikan dan pelatihan kepustakawanan
yang kualifikasinya ditentukan oleh Perpustakaan Nasional RI.
6. Kepustakawanan adalah ilmu dan profesi di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan
informasi.
7. Unit perpustakaan, dokumentasi, dan informasi adalah unit kerja yang memiliki sumber
daya manusia sekurang-kurangnya seorang pustakawan, ruang/tempat khusus dan
koleksi bahan pustaka sekurang-kurangnya 1.000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang
sesuai dengan jenis dan misi perpustakaan yang bersangkutan serta dikelola menurut
sistem tertentu untuk kepentingan masyarakat penggunanya.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 4 - 8. Tim penilai angka kredit jabatan fungsional Pustakawan yang selanjutnya disebut Tim
Penilai adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
untuk membantu penetapan angka kredit pustakawan.
9. Tim penilai BATAN adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Pimpinan BATAN.
10. Angka Kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah
dicapai oleh seorang pustakawan dalam mengerjakan butir rincian kegiatan yang
digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam
jabatan/pangkat.
11. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pustakawan adalah Perpustakaan Nasional RI.
12. Pejabat pembina kepegawaian pusat adalah Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga
Pemerintah Non Departemen, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi
Negara, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional serta Pimpinan
Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin oleh pejabat struktural eselon I dan bukan
merupakan bagian dari Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen.
13. Pejabat yang berwenang mengangkat, membebaskan sementara dan memberhentikan
dalam dan dari jabatan pustakawan, adalah Pejabat Pembina Kepegawaian masing-
masing atau pejabat lain yang ditunjuk sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 9
Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan Pemindahan, dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil.
14. Pekerjaan kepustakawanan adalah kegiatan utama yang wajib dilaksanakan dalam
lingkungan unit perpustakaan atau dokumentasi dan informasi, yang meliputi kegiatan
pengadaan, pengolahan dan pengelolaan bahan pustaka/sumber informasi,
pendayagunaan dan pemasyarakatan informasi baik dalam bentuk cetak, karya rekam
maupun multi media, serta kegiatan pengkajian atau kegiatan lain untuk pengembangan
perpustakaan, dokumentasi dan informasi, termasuk pengembangan profesi.
15. Pimpinan unit kerja adalah pejabat yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak oleh pejabat yang berwenang untuk memimpin suatu unit kerja dalam satu kesatuan
organisasi perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
16. Unit kerja adalah satuan kerja yang memiliki kegiatan di bidang kepustakawanan, yang
pembentukannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang untuk tujuan tertentu.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 5 - 17. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi adalah
kegiatan kepustakawanan untuk mengembangkan koleksi dan mengolahnya secara
sistematis agar dapat diakses dan dimanfaatkan secara optimal oleh pemakai
perpustakaan.
18. Pengembangan koleksi adalah kegiatan yang ditujukan untuk menjaga agar koleksi
perpustakaan tetap mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan pemakai.
19. Rencana operasional adalah rancangan program setiap kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Pustakawan minimal memuat latar belakang, tujuan, sasaran, keluaran,
metodologi/prosedur kerja dan jadwal pelaksanaan untuk kurun waktu tertentu dan
disetujui oleh pimpinan unit kerja/pejabat yang ditunjuk dimana pustakawan tersebut
bekerja.
20. Menyusun desiderata adalah kegiatan membuat dan mengumpulkan deskripsi bahan
pustaka dalam bentuk kartu atau daftar bibliografi yang disusun menurut aturan tertentu
baik tercetak maupun elektronik, untuk digunakan dalam pertimbangan keputusan
pengadaan bahan pustaka.
21. Survei minat pemakai adalah kegiatan mulai dari membuat instrumen, mengumpulkan,
mengolah dapat sampai membuat laporan hasil survei untuk mengetahui bidang/subyek
yang diminati atau dibutuhkan pemakai perpustakaan.
22. Meregistrasi bahan pustaka adalah kegiatan mencatat data bibliografi bahan pustaka
yang diterima perpustakaan pada buku induk atau kartu atau sistem simpan elektronis
serta pembubuhan catatan penting, seperti nomor induk dan pemberian cap pada bagian
tertentu dalam bahan pustaka tersebut.
23. Menyeleksi bahan pustaka adalah kegiatan menilai desiderata dan mempertimbangkan
usulan dalam menetapkan pengadaan bahan pustaka, serta sebagai daftar bahan
pustaka yang perlu diadakan oleh perpustakaan, berdasarkan kebutuhan dan kebijakan
pengembangan koleksi perpustakaan.
24. Mengevaluasi dan menyiangi koleksi adalah kegiatan mengidentifikasi, memilih dan
mengeluarkan bahan pustaka dari jajarannya untuk ditetapkan sebagai bahan pustaka
yang perlu dilakukan penyiangan dan selanjutnya dilakukan penanganan pasca
penyiangan seperti disimpan terpisah, dihibahkan, ditukarkan atau dimusnahkan, dan
kegiatan ini termasuk mengeluarkan kartu katalog bahan pustaka yang bersangkutan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 6 - 25. Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan mendeskripsikan bahan pustaka dan
menyiapkan sarana temu kembali informasi, meliputi kegiatan katalogisasi deskripsi,
klasifikasi, penetapan tajuk subyek serta pengelolaan data bibliografinya.
26. Verifikasi data bibliografi adalah kegiatan memeriksa kebenaran dan/atau kelengkapan
data bibliografi suatu bahan pustaka dengan cara mencari dan membandingkan
informasi pada master file (jajaran kartu katalog), shelflist (daftar koleksi menurut rak),
katalog penerbit dan sejenisnya untuk mengetahui apakah bahan pustaka pernah dimiliki
atau untuk mengetahui kebenaran data bibliografi bahan pustaka tersebut.
27. Katalogisasi adalah kegiatan membuat deskripsi data bibliografi bahan pustaka menurut
standar/peraturan tertentu.
28. Katalog sederhana adalah katalog yang hanya mencantumkan informasi bibliografi
tingkat 1 berdasarkan International Standard Bibliographic Description (ISBD) atau AACR
II yang meliputi: judul sebenarnya, pengarang, edisi, penerbit, tempat terbit, tahun
terbit, dan nomor standar seperti ISBN/ISSN.
29. Katalog kompleks atau katalog lengkap adalah katalog yang mencantumkan informasi
bibliografis bahan pustaka tingkat 2 sampai 3 berdasarkan ISBD atau AACR II (tingkat 1
ditambah infromasi penting lainnya, seperti: judul paralel atau judul lainnya, pernyataan
kepengarangan, edisi, tempat terbit pertama, dst., penerbit pertama, dst., rincian fisik,
judul seri dan sub seri, nomor seri).
30. Katalog salinan adalah katalog yang mencantumkan informasi bibliografis bahan pustaka
dari Katalog Dalam Terbitan (KDT) atau sumber bibliografi lain dengan atau tanpa
menambah informasi yang diperlukan.
31. Menentukan tajuk subyek adalah menganalisis isi bahan pustaka dan menentukan
terminologi yang sesuai untuk ditetapkan sebagai tajuk akses yang paling tepat untuk
mewakili subyek atau isi buku, artikel majalah, dan lain-lain dengan menggunakan
standar tertentu.
32. Mengklasifikasi adalah menganalisis isi bahan pustaka dan menentukan notasi kelas yang
tepat untuk mewakili subyek bahan pustaka tersebut dengan menggunakan pedoman
tertentu, seperti bagan klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) atau Universal
Decimal Classification (UDC).
33. Klasifikasi sederhana adalah klasifikasi yang notasi kelasnya ditentukan maksimal 5 (lima)
angka, misalnya: 633.18
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 7 - 34. Klasifikasi kompleks adalah klasifikasi yang notasi kelasnya mewakili isi bahan pustaka
secara spesifik dan setepat mungkin, misalnya: 633.18.03
35. Menentukan kata kunci adalah menentukan kata/istilah yang dianggap paling penting
untuk digunakan sebagai titik akses dalam penelusuran informasi yang terkandung dalam
bahan pustaka.
36. Membuat sari karangan indikatif adalah kegiatan menyarikan isi bahasan yang
terkandung dalam bahan pustaka ( antara 50 – 100 kata) untuk memberikan gambaran
mengenai cakupan umum isi bahan pustaka, sehingga pembaca dapat
mempertimbangkan apakah perlu membaca bahan pustaka tersebut.
37. Membuat sari karangan informatif adalah kegiatan menyarikan isi bahasan yang
terkandung dalam bahan pustaka (antara 100 – 300 kata) dengan menampilkan data
kualitatif dan/atau kuantitatif yang mewakili isi bahan pustaka tersebut agar pembaca
tanpa membaca bahan pustaka aslinya dapat memperoleh inti bahasan temuan dan atau
gagasan secara cepat.
38. Membuat anotasi adalah kegiatan membuat ulasan atau penjelasan singkat mengenai isi
bahan pustaka (antara 25 – 100 kata), atau berupa deskripsi singkat yang biasanya
ditambahkan sebagai suatu catatan setelah deskripsi bibliografi. Ulasan tersebut terdiri
dari beberapa kalimat untuk memberi gambaran isi bahan pustaka secara singkat.
39. Mengalihkan data bibliografi adalah kegiatan memindahkan informasi bibliografi dari
suatu bahan pustaka ke dalam format baku baik secara manual seperti kartu katalog
maupun elektronis seperti cantuman pangkalan data.
40. Menyunting data bibliografi adalah kegiatan memeriksa kebenaran deskripsi suatu bahan
pustaka berdasarkan acuan tertentu baik yang akan dipublikasikan atau dalam rangka
meningkatkan mutu basis data dan sistem akses informasi.
41. Menyusun bibliografi, indeks, dan sejenisnya adalah kegiatan membuat daftar buku,
artikel majalah, makalah, laporan, dan lain-lain yang dibuat menurut aturan baku dan
disusun menurut sistem tertentu, seperti urutan pengarang, judul, subyek, dan lain-lain.
42. Mengelola data bibliografi adalah kegiatan memasukkan dan menyusun kartu katalog ke
dalam jajaran katalog, menurut sistem penjajaran yang ditetapkan, atau memelihara
validitas data yang ada pada sistem pangkalan data komputer, seperti: updating, backup,
indexing/inverting data bibliografi menurut suatu sistem tertentu.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 8 - 43. Membuat kelengkapan pustaka adalah kegiatan menyiapkan dan memasang kelengkapan
bahan pustaka seperti label buku, kantong buku, slip buku, dan lain-lain agar bahan
pustaka tersebut siap pakai bagi pemakai jasa perpustakaan.
44. Menyimpan dan melestarikan bahan pustaka adalah kegiatan yang mencakup menata,
melindungi, merawat, memelihara dan, mengawetkan atau mereproduksi kembali bahan
pustaka koleksi perpustakaan untuk menjaga keteraturan penempatan koleksi
perpustakaan yang ditujukan untuk memudahkan penemuan kembali, memperkecil
kerusakan dan memperpanjang usia bahan pustaka. Kegiatan ini
45. Identifikasi bahan pustaka adalah memilih bahan pustaka yang akan dilestarikan/dirawat/
diproduksi sesuai dengan kriteria
46. Mengelola jajaran bahan pustaka adalah kegiatan penempatan dan penyusunan kembali
bahan pustaka pada rak berdasarkan nomor panggil buku, abjad judul, atau sejenisnya
(shelving).
47. Merawat bahan pustaka adalah kegiatan memelihara bahan pustaka melalui tindakan,
seperti pencegahan sebelum bahan pustaka mengalami kerusakan, dan penanganan
terhadap bahan pustaka yang mengalami kerusakan, antara lain melalui tindakan
fumigasi, laminasi, enkapsulasi, penjilidan, dan lain-lain.
48. Mereproduksi bahan pustaka adalah kegiatan mempersiapkan, dan melaksanakan
kegiatan pembuatan kembali bahan pustaka (pengalihan bahan pustaka) ke dalam media
yang sejenis atau ke bentuk lain.
49. Membuat kliping adalah kegiatan memilih dan menghimpun artikel tentang suatu topik
tertentu dari media massa serta menyusunnya menjadi suatu kumpulan karya.
50. Pelayanan informasi adalah kegiatan memberikan bantuan dan jasa informasi kepada
pemakai perpustakaan.
51. Melakukan layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan
dalam pemesanan, peminjaman dan pengembalian bahan pustaka beserta penyelesaian
administrasinya.
52. Layanan perpustakaan keliling adalah kegiatan layanan perpustakaan yang bergerak dari
satu tempat ke tempat lain.
53. Melakukan layanan pandang dengar adalah kegiatan mengoperasikan peralatan pandang
dengan dan membimbing penggunaannya bagi pemakai perpustakaan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 9 - 54. Menyediakan bahan pustaka adalah kegiatan mencari dan menyediakan bahan pustaka
sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui koleksi setempat atau melalui silang layan
perpustakaan.
55. Melakukan layanan rujukan adalah memberikan informasi kepada pengguna jasa
perpustakaan dalam bentuk pemberian layanan rujukan cepat dan atau bimbingan
pemakaian sumber rujukan.
56. Layanan rujukan cepat adalah memberi jawaban atas permintaan informasi dari
pengguna perpustakaan melalui pemanfaatan sumber rujukan seperti kamus,
ensiklopedia dan direktori.
57. Bimbingan pemakaian sumber rujukan adalah bantuan yang diberikan kepada pengguna
jasa perpustakaan untuk mencari informasi yang diperlukan melalui penggunaan koleksi
rujukan
58. Melakukan penelusuran literatur adalah kegiatan mencari atau menemukan kembali
data/ informasi kepustakaan mengenai suatu bidang tertentu yang ada di perpustakaan
maupun di luar perpustakaan dengan mengunakan bantuan literatur sekunder dan atau
sarana penelusuran lainnya. Kegiatan penelusuran literatur ini umumnya digunakan
untuk mendukung penelitian dan atau penulisan ilmiah, serta bahan bacaan.
59. Melakukan bimbingan membaca adalah kegiatan memberi bimbingan, petunjuk atau
panduan serta contoh kepada pengguna jasa perpustakaan tentang cara-cara membaca
yang baik, cepat dan benar dengan menggunakan koleksi dan peralatan perpustakaan.
60. Melakukan bimbingan pemakai perpustakaan adalah kegiatan memberikan penjelasan
tentang berbagai informasi perpustakaan dan penggunaan perpustakaan secara optimal
kepada sekelompok pengguna baru dari perpustakaan yang bersangkutan. Misalnya
mahasiswa baru sebagai pengguna perpustakaan perguruan tinggi.
61. Membina kelompok pembaca adalah kegiatan memberikan bimbingan terhadap kelompok
pembaca/diskusi dalam bidang-bidang tertentu dengan sasaran mengintensifkan
penggunaan koleksi perpustakaan, dan mendorong kelompok pembaca menciptakan
karya tulis baru dengan menggunakan rujukan dari koleksi perpustakaan. Kegiatan ini
lebih diutamakan bagi pustakawan yang menguasai bidang/subyek yang
didiskusikan/pakar subyek.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 10 - 62. Menyebarkan informasi terbaru kilat adalah kegiatan memilih, mengumpulkan, mengolah
informasi baru tentang subyek atau jenis bahan pustaka tertentu serta menyebarkannya
kepada pemesan atau pengguna dalam bentuk kemasan lepas atau paket informasi.
63. Lembar lepas adalah lembaran informasi hasil pengetikan kembali (alih bentuk) atau
hasil pengadaan informasi yang dimaksud dari bahan pustaka untuk siap disebarkan.
64. Paket informasi adalah kumpulan informasi berbasis kepustakaan tentang suatu
topik/subyek atau jenis bahan pustaka tertentu yang disusun dalam bentuk paket
informasi terjilid menurut sistematika/aturan yang disepakati antara konsumen dan
produsen atau permintaan dan siap disebarkan.
65. Penyebaran informasi terseleksi adalah kegiatan memilih, mengumpulkan,
mengelompokkan dan menyusun informasi tentang subyek/jenis bahan pustaka tertentu
(baik restrospektif maupun baru) yang disusun berdasarkan kebutuhan atau permintaan
pengguna yang penyampaiannya kepada pelanggan dapat dalam bentuk lembar lepas
atau paket informasi.
66. Membuat analisis kepustakaan adalah kegiatan membuat karangan baru tentang suatu
bidang tertentu yang disusun dengan jalan menyortir pendapat seseorang, mengkaji dan
menyarikan isi dari kepustakaan yang ada untuk keperluan kelompok tertentu pengguna
perpustakaan.
67. Tinjauan kepustakaan adalah kegiatan membuat karya tulis yang disusun berdasarkan
hasil analisis dan tinjauan sejumlah kepustakaan dalam bidang tertentu dengan cara
mengutip pendapat atau gagasan yang ada pada kepustakaan tersebut untuk tujuan
penyebaran informasi.
68. Resensi/timbangan buku adalah kegiatan membuat karya tulis yang disusun sebagai
ulasan dan penilaian terhadap gagasan penulis atau isi buku yang diterbitkan dengan
tujuan untuk memberikan informasi tentang kelebihan dan kelemahan buku tersebut.
69. Informasi teknis adalah informasi siap pakai atau informasi yang telah diolah dan ditulis
kembali dalam bentuk pedoman, buku saku, atau sejenisnya mengenai topik/masalah
tertentu yang diperoleh dari berbagai kepustakaan yang ada.
70. Bercerita kepada anak-anak adalah layanan perpustakaan dalam bentuk bercerita kepada
anak-anak mengenai isi suatu buku atau beberapa buku bacaan anak-anak dengan
berbagai teknik untuk menumbuhkan minat baca anak.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 11 - 71. Statistik adalah kegiatan mengumpulkan, memilah dan mengolah data tentang kegiatan
kepustakawanan untuk jangka waktu tertentu dan menyajikannya dalam bentuk tabel,
grafik, diagram atau sejenisnya.
72. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah kegiatan sosialisasi
melalui pemberian penjelasan/keterangan baik lisan, tulisan maupun visual kepada
masyarakat tentang peran, kegiatan dan jasa perpustakaan dalam upaya pemberdayaan
perpustakaan secara optimal dan pembinaan budaya baca.
73. Penyuluhan kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi
adalah pemberian keterangan kepada masyarakat pemakai tentang manfaat dan
penggunaan perpustakaan, dokumentasi dan informasi sehingga mereka lebih mengenal
perpustakaan dan terdorong untuk memanfaatkannya.
74. Penyuluhan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah pemberian
petunjuk penjelasan/bimbingan kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan
tentang strategi dan atau cara-cara meningkatkan kemampuan lembaga perpustakaan
dalam rangka mengembangkan kemampuan perpustakaan dalam melayani masyarakat.
75. Mengidentifikasi potensi wilayah adalah satu kesatuan kegiatan yang utuh, meliputi
kegiatan identifikasi potensi wilayah, mengolah hasil identifikasi dan menyusun program
intervensi pengembangan.
76. Identifikasi wilayah adalah kegiatan yang ditujukan untuk memperoleh data/informasi
tentang kondisi dan potensi permasalahan suatu wilayah obyek melalui metode
penelitian, pengkajian, atau survei, kuesioner atau melakukan wawancara langsung.
77. Mengolah hasil identifikasi adalah kegiatan tabulasi dan pengolahan data baik data
primer (nara sumber) maupun data sekunder (literatur) hasil identifikasi untuk
mengetahui kondisi wilayah dan perilaku masyarakat maupun peran serta masyarakat
yang akan dipakai sebagai acuan untuk melaksanakan penyuluhan.
78. Menyusun program intervensi pengembangan adalah perumusan rencana strategi,
program penyuluhan berdasarkan hasil identifikasi wilayah. Pada perumusan program
harus tergambar analisis situasi, keterjangkauan, perkembangan, rumusan masalah,
tujuan serta target/sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu.
79. Menyusun materi penyuluhan adalah kegiatan penyiapan dan penyusunan materi yang
akan dipakai sebagai bahan penyuluhan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 12 - Materi tersebut antara lain berupa naskah untuk radio, TV, drama, obrolan/fragmen,
wawancara, slide, skenario sinetron/film, film dokumenter atau ceramah.
80. Penyuluhan tatap muka dalam kelompok adalah pemberian keterangan atau penjelasan
kepada kelompok tentang kegunaan/pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi dan
informasi yang disampaikan secara langsung
81. Melakukan evaluasi pasca penyuluhan adalah kegiatan melakukan penilaian terhadap
tingkat keberhasilan penyuluhan yang telah dilaksanakan.
82. Melaksanakan publisitas adalah menyebarluaskan informasi tentang kegiatan
perpustakaan, dokumentasi dan informasi kepada masyarakat luas melalui media cetak
dan elektronik seperti artikel, brosur, film, slide, situs-web dan lain-lain.
83. Menyusun publisitas adalah kegiatan menghimpun bahan, mengolah dan menyajikan
dalam bentuk: cerpen, skenario, artikel; berita, sinopsis, brosur, leaflet; poster/gambar
peraga; slide, bahan pandang dengar.
84. Melakukan evaluasi pasca publisitas adalah kegiatan yang ditujukan untuk menilai
efektivitas kegiatan publisitas yang telah dilakukan. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara
penyebaran kuesioner, wawancara atau gabungan keduanya.
85. Melakukan pameran adalah kegiatan mempertunjukkan kepada masyarakat tentang
aktivitas, hasil kegiatan, dan kemampuan sumber informasi perpustakaan, dokumentasi
dan informasi disertai pemberian keterangan/penjelasan dengan mempergunakan bahan
peraga.
86. Membuat rancangan/desain pameran adalah membuat rancangan tata letak, gambar dan
pengaturan materi yang akan dipamerkan.
87. Menyiapkan materi dan penataan pameran adalah kegiatan menyiapkan alat dan
menyeleksi bahan pameran berupa media cetak maupun elektronik serta menatanya
sesuai tema pameran dan kondisi lapangan.
88. Penanggung jawab pada penyelenggaraan pameran adalah pustakawan yang diberi
tanggungjawab untuk mengkoordinasikan kegiatan pameran sejak persiapan
penyelenggaraan sampai pertanggungjawaban.
89. Pemandu pada penyelenggaraan pameran adalah pustakawan yang diberi tugas menjaga
stand pameran untuk memberikan penjelasan/informasi kepada pengunjung tentang
materi pameran.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 13 - 90. Evaluasi pasca pameran adalah kegiatan penilaian terhadap kinerja pameran yang telah
dilaksanakan.
91. Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah kegiatan
ilmiah untuk mencari data/informasi tentang kondisi dan permasalahan perpustakaan,
dokumentasi dan informasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya
peningkatan kinerja perpustakaan, dokumentasi, dan informasi.
92. Melakukan pengkajian perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah satu kesatuan
kegiatan yang utuh, yang dilaksanakan melalui 5 (lima) sub-kegiatan, yaitu: penyusunan
instrumen, pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, serta perumusan, evaluasi dari
penyempurnaan hasil kajian.
93. Pengkajian sederhana adalah kegiatan pengkajian perpusdokinfo dengan menggunakan
metode/teknik penelitian yang hasilnya disajikan secara deskriptif.
94. Pengkajian kompleks adalah kegiatan pengkajian perpusdokinfo dengan menggunakan
metode/teknik penelitian yang hasilnya disajikan secara analitik dan deskriptif dengan
dukungan tabulasi dan analisis data. Hasil kajian kompleks sudah menggambarkan
alternatif rekomendasi.
95. Melakukan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah kegiatan
untuk memperoleh cara baru guna meningkatkan nilai tambah dari berbagai aspek
pelaksanaan perpusdokinfo yang sedang atau sudah berjalan, sehingga diperoleh hasil
yang lebih optimal, efektif dan efisien.
96. Membuat prototip/model adalah kegiatan pembuatan sistem atau kondisi yang diinginkan
dalam bentuk miniatur atau mendekati bentuk dan fungsi sesungguhnya dalam rangka
meningkatkan nilai tambah sistem yang ada.
97. Menyusun desain/rancangan adalah kegiatan pembuatan konsep kerangka dasar
rancangan dalam bentuk pengembangan komponen perpustakaan baik secara parsial
atau menyeluruh.
98. Melakukan uji coba prototip/model adalah kegiatan pengujian penerapan konsep,
prototip/model sistem perpustakaan yang dikembangkan dalam praktek sehari-hari di
satu atau beberapa perpustakaan yang dipilih.
99. Mengevaluasi dan menyempurnakan prototip/model adalah kegiatan mempelajari dan
mengkaji kembali hasil uji coba prototip/model untuk perbaikan dan penyempurnaan
atau pembatalan apabila diperlukan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 14 - 100. Analisis/kritik karya kepustakawanan adalah kegiatan membaca, menganalisis karya
kepustakawanan orang lain baik dalam bentuk tulisan maupun informasi terekam
lainnya yang selanjutnya dilaporkan dalam bentuk karya tulis baru berupa ulasan/kritik
saran/tanggapan secara sistematis dan bersifat menyempurnakan karya tersebut.
101. Penyempurnaan karya kepustakawanan adalah kegiatan membaca, menganalisis karya
kepustakawanan orang lain dalam bentuk tulisan maupun informasi terekam dan
hasilnya disajikan dalam bentuk catatan-catatan untuk penyempurnaan karya tulis
tersebut.
102. Menelaah pengembangan bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah
kegiatan pembuatan naskah tentang usulan, kritik dan saran atau pertimbangan
terhadap kebijaksanaan dan atau peraturan pelaksanaan di bidang perpustakaan,
dokumentasi dan informasi dari satu atau lebih lembaga perpustakaan, dokumentasi
dan informasi.
103. Pengembangan profesi adalah pengembangan pengetahuan keahlian, ketrampilan dan
bakat yang bermanfaat bagi profesi pustakawan dalam melaksanakan tugas.
104. Karya tulis ilmiah adalah berupa laporan hasil kegiatan ilmiah atau tinjauan atau ulasan
ilmiah yang disajikan dengan menggunakan kerangka isi, aturan dan format tertentu
minimal berisi judul, pendahuluan, deskripsi analisis, kesimpulan, daftar pustaka yang
diterbitkan dalam majalah ilmiah atau dalam bentuk buku dan sejenisnya. Khusus
artikel majalah ilmiah harus disertai abstrak/sari karangan.
105. Laporan hasil kegiatan ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang berisi sajian hasil
penelitian, pengembangan atau evaluasi yang disajikan dengan menggunakan
kerangka isi, aturan atau format penulisan ilmiah.
106. Tinjauan/ulasan ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu pokok bahasan
yang merupakan ulasan ilmiah dari berbagai pendapat atau sumber informasi tertulis di
bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
107. Makalah ilmiah adalah karya tulis di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi
yang ditulis minimal 10 halaman dalam format baku yang meliputi: judul, abstrak,
pendahuluan, isi pokok, penutup dan daftar pustaka yang disampaikan pada seminar
dan pertemuan sejenis.
108. Tulisan ilmiah populer adalah tulisan ilmiah yang disajikan dengan bahasa yang mudah
dimengerti oleh masyarakat umum.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 15 - 109. Makalah prasaran adalah karya tulis bersifat deskriptif informatif di bidang
perpusdokinfo yang ditulis dalam format tertentu dan disampaikan pada
pertemuan/diklat dan sejenisnya.
110. Buku yang diterbitkan adalah karya tulis di bidang perpusdokinfo yang berisi minimal
49 halaman dan diterbitkan oleh instansi pemerintah atau swasta.
111. Buku yang tidak diterbitkan adalah karya tulis di bidang perpusdokinfo minimal 49
halaman dan didokumentasikan di perpustakaan di mana pustakawan bekerja.
112. Artikel majalah adalah karya tulis minimal 1.000 kata dan dimuat dalam majalah di
bidang perpusdokinfo yang diterbitkan oleh organisasi profesi, instansi pemerintah atau
swasta di bidang perpusdokinfo.
113. Ketua kelompok/koordinator pustakawan adalah seorang pustakawan yang diserahi
tugas mengetuai kelompok/mengkoordinasikan sejumlah pejabat fungsional
pustakawan dalam pelaksanaan tugas kepustakawanan yang mencakup perencanaan,
pembagian tugas dan peningkatan kemampuan.
114. Pemimpin unit perpustakaan adalah pustakawan yang diangkat sebagai pejabat
struktural atau yang ditugaskan untuk memimpin unit kerja kepustakawanan.
115. Menghimpun dan menyusun naskah-naskah kumpulan untuk dipublikasikan adalah
kegiatan mengumpulkan, menyeleksi, menyusun dan menyunting naskah-naskah
tulisan dalam topik atau lingkup tertentu sehingga merupakan satu kesatuan yang
sesuai dengan persyaratan penerbitan untuk dipublikasikan dalam bentuk terbitan
baru.
116. Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep adalah memberi saran/
pertimbangan kepada instansi perorangan berupa gagasan-gagasan di bidang
kepustakawanan yang diajukan kepada dan disetujui oleh pimpinan unit. Hasil
konsultasi adalah bersifat konsepsi kepustakawanan yang dituangkan dalam suatu
laporan tertulis.
117. Pedoman/standar penyelenggaraan perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah
pedoman yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan perpusdokinfo yang
ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional RI dan diberlakukan secara nasional.
118. Pedoman umum/petunjuk teknis perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah
pedoman yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan kegiatan perpusdokinfo yang
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 16 - ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional RI atau instansi tertentu untuk digunakan
dalam lingkungan instansi yang bersangkutan.
119. Terjemahan adalah karya tulis hasil alih bahasa suatu tulisan dari suatu bahasa ke
dalam bahasa lain.
120. Saduran adalah karya tulis atau terjemahan secara bebas dengan meringkaskan atau
menyederhanakan atau mengembangkan tulisan tanpa mengubah pokok pikiran tulisan
asal. Apabila topik saduran di luar bidang perpusdokinfo harus terkait dengan tugas
dan misi kelembagaan yang diperkuat oleh surat tugas.
121. Penunjang kegiatan kepustakawanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pustakawan
dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok.
122. Memberikan konsultasi teknis sarana dan prasarana perpustakaan, dokumentasi dan
informasi adalah kegiatan memberikan saran, pertimbangan dan jawaban atas masalah
atau pertanyaan yang berhubungan dengan pendayagunaan jasa perpustakaan atau
yang berhubungan dengan pemilihan, pengadaan, penataan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana perpustakaan, dokumentasi dan informasi seperti gedung perpustakaan,
peralatan dan meja belajar.
123. Mengikuti seminar/lokarya dan pertemuan sejenisnya di bidang kepustakawanan
adalah kegiatan berupa pertemuan ilmiah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi, dan bidang lain yang mendukung misi perpustakaan dimana pustakawan
bekerja, diselenggarakan secara resmi yang menyajikan sejumlah makalah oleh para
ahli di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi dan terbuka bagi yang
mengikutsertakan masyarakat umum atau peserta tertentu untuk menghasilkan
kesimpulan tertentu.
124. Memperoleh penghargaan/tanda jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh
Pemerintah RI, negara asing, organisasi ilmiah atau organisasi profesi baik tingkat
nasional, internasional, provinsi, atau kabupaten/kota atas prestasi yang dicapai
seorang pustakawan dalam pengabdian kepada nusa, bangsa dan negara di bidang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Termasuk dalam penghargaan ini adalah
memperoleh kehormatan akademis.
125. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya adalah gelar kesarjanaan non perpustakaan,
dokumentasi dan informasi yang diperoleh setelah yang bersangkutan menduduki
jabatan fungsional pustakawan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 17 - 126. Menyunting risalah pertemuan ilmiah adalah kegiatan mengumpulkan, menyusun dan
menyunting hasil salah satu pertemuan ilmiah dalam satu naskah yang siap diterbitkan
sebagai prosiding.
127. Peran serta dalam tim penilai jabatan pustakawan adalah menjadi salah satu pejabat
dalam keanggotaan tim penilai jabatan pustakawan atau membantu mempersiapkan
materi untuk kelancaran tugas-tugas tim penilai jabatan fungsional pustakawan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 18 - BAB III
JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDIT
A. KAITAN ANTARA JABATAN, PANGKAT/GOLONGAN, DAN ANGKA KREDIT
1. Kaitan antara jenjang jabatan, pangkat/golongan dan angka kredit kumulatif minimal
dalam Jabatan Fungsional Pustakawan sebagaimana tersebut dalam tabel sebagai
berikut :
Jenjang Jabatan Pangkat/Golongan/Ruang
Angka kredit
kumulatif
minimal
Angka kredit
yang dibutuhkan
untuk naik
pangkat
1 2 3 4 5
Terampil
Pustakawan
Pelaksana
Pengatur Muda Tk. I / IIb 40 20
Pengatur / IIc 60 20
Pengatur Tingkat I / IId 80 20
Pustakawan
Pelaksana
Lanjutan
Penata Muda / IIIa 100 50
Penata Muda Tk. I/ IIIb 150 50
Pustakawan
Penyelia
Penata / IIIc 200 100
Penata Tingkat I / IIId 300
Ahli
Pustakawan
Pertama
Penata Muda/III/a 100 50
Penata Muda Tk. I / IIIb 150 50
Pustakawan
Muda
Penata / IIIc 200 100
Penata Tingkat I / IIId 300 100
Pustakawan
Madya
Pembina / IVa 400 150
Pembina Tingkat I / IVb 550 150
Pembina Utama Muda./ Ivc 700 150
Pustakawan
Utama
Pembina Utama Madya./ IVd 850 200
Pembina Utama / IVe 1050
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 19 - 2. Komposisi Angka Kredit dan Jumlah Angka Kredit Kumulatif Minimal untuk
pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan sebagaimana tersebut dalam tabel
sebagai berikut :
Pustakawan Tingkat Terampil :
Unsur Persentase
Jenjang Jabatan/Golongan Ruang/Angka Kredit
Pustakawan
Pelaksana
Pustakawan
Pelaksana
Lanjutan
Pustakawan
Penyelia
II/b II/c II/d III/a III/b III/c III/d
I. UTAMA
a. Pendidikan
b. Pengorganisasian &
Pendayagunaan Koleksi
Bahan Pustaka/Sumber
Informasi
c. Pemasyarakatan
Perpustakaan,
d. Dokumentasi &
Informasi
e. Pengembangan Profesi
≥ 80 %
32
48
64
80
120
160
240
II. PENUNJANG
Kegiatan yang Mendukung
Pelaksanaan Tugas
Pustakawan
≤ 20 %
8
12
16
20
30
40
60
JUMLAH 100 % 40 60 80 100 150 200 300
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 20 - Pustakawan Tingkat Ahli
Unsur Persentase
Jenjang jabatan/Golongan Ruang/Angka Kredit
Pustakawan
Pertama
Pustakawan
Muda
Pustakawan
Madya
Pustakawan
Utama
III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
I. UTAMA
a. Pendidikan
b. Pengorganisasian
dan
pendayagunaan Koleksi Bahan
Pustaka / Sumber Informasi
c. Pemasyarakatan Perpustakaan,
Dokumentasi &
Informasi
d. Pengembangan
Profesi
≥ 80 %
80
120
160
240
320
440
560
680
840
II. PENUNJANG
Kegiatan yang
Mendukung Pelaksanaan Tugas
Pustakawan
≤ 20 % 20 30 40 60 80 110 140 170 210
JUMLAH 100 % 100 150 200 300 400 550 700 850 1050
B. KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN YANG DAPAT DIBERI ANGKA
KREDIT
Bidang kegiatan yang dilaksanakan Pejabat Fungsional Pustakawan sebagai berikut :
1. Unsur Utama
a. Pendidikan
Jenis pendidikan formal dan Pendidikan & Pelatihan (Diklat) yang dapat diberikan
angka kredit meliputi :
1) Pendidikan formal
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 21 - Pendidikan formal yaitu pendidikan umum yang memperoleh gelar/ijazah
sebagai berikut :
a) Diploma II/Diploma III/Sarjana Muda bidang perpustakaan, dokumentasi
dan informasi.
b) Diploma II/Diploma III/Sarjana Muda bidang lain ditambah Diklat Calon
Pustakawan Tingkat Terampil.
c) S1, S2, S3 bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
d) S1, S2, S3 bidang lain ditambah Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli.
2) Pendidikan dan pelatihan (Diklat)
Pendidikan dan pelatihan dalam Jabatan Fungsional Pustakawan, meliputi:
a) Diklat fungsional pustakawan.
adalah diklat yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kompetensi
sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional pustakawan.
Penyelenggaraan diklat fungsional pustakawan diatur oleh Perpustakaan
Nasional RI selaku instansi pembina jabatan fungsional pustakawan.
b) Diklat teknis kepustakawanan.
adalah diklat yang diselenggarakan untuk memenuhi persyaratan
kompetensi teknis yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas PNS pada
suatu unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Contoh: Diklat TOT
kepustakawanan yang diperlukan oleh PUSDIKLAT Perpustakaan Nasional
RI, Diklat Kebahasaan yang diperlukan Perpustakaan Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
c) Diklat non kepustakawanan
adalah diklat di luar bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi,
dimana diklat tersebut dimaksudkan untuk mendukung peningkatan
kompetensi pustakawan dan misi perpustakaan dimana pustakawan
bekerja. Contoh: Diklat Proteksi Radiasi, diklat komputer, diklat
manajemen dll.
b. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi,
meliputi:
1) Pengembangan koleksi;
2) Pengolahan bahan pustaka;
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 22 - 3) Penyimpanan dan pelestarian bahan pustaka; dan
4) Pelayanan informasi.
c. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, meliputi:
1) Penyuluhan;
2) Publisitas; dan
3) Pameran.
d. Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, meliputi:
1) Pengkajian;
2) Pengembangan perpustakaan;
3) Analisis/kritik karya kepustakawanan; dan
4) Penelaahan pengembangan di bidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi.
e. Pengembangan profesi, meliputi:
1) Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi;
2) Menyusun pedoman/petunjuk teknis perpustakaan, dokumentasi dan
informasi;
3) Menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang
perpustakaan, dokumentasi dan informasi;
4) Melakukan tugas sebagai ketua kelompok/koordinator pustakawan atau
memimpin unit perpustakaan;
5) Menyusun kumpulan tulisan untuk dipublikasikan; dan
6) Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep.
2. Unsur Penunjang
Penunjang tugas pustakawan, meliputi:
a. Mengajar;
b. Melatih;
c. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi, tesis, disertasi yang
berkaitan dengan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi;
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 23 - d. Memberi konsultasi teknis sarana dan prasarana perpustakaan, dokumentasi
dan informasi;
e. Mengikuti seminar, lokakarya dan pertemuan bidang kepustakawanan;
f. Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan;
g. Melakukan lomba kepustakawanan;
h. Memperoleh penghargaan/tanda jasa;
i. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya;
j. Menyunting risalah pertemuan ilmiah; dan
k. Keikutsertaan dalam Tim Penilai Jabatan Pustakawan.
C. DOKUMEN/BUKTI FISIK YANG DIPERLUKAN DALAM PENILAIAN KEGIATAN
I. Pendidikan sekolah dan memperoleh gelar/ijazah.
1. Memperoleh gelar/ijazah pendidikan formal:
Bukti fisik:
a. Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh dekan atau yang sederajat untuk ijazah
lulusan perguruan tinggi negeri.
b. Fotokopi ijazah yang dilegalisir oleh Ketua Kopertis atau pejabat yang ditunjuk
untuk lulusan perguruan tinggi swasta.
c. Fotokopi sertifikat diklat kepustakawanan yang dilegalisir oleh instansi
penyelenggara diklat.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kepustakawanan serta
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) atau sertifikat:
Bukti fisik:
a. Fotokopi dari STTPL/sertifikat yang dilegalisir oleh penyelenggara diklat atau
pejabat pengelola kepegawaian.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 24 - II. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber
informasi.
1. Pengembangan koleksi
a. Menyusun rencana operasional
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Rencana operasional (ROP).
b. Membuat desiderata
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan
atau yang memberi tugas dengan menyebutkan jumlah judul bahan
pustaka.
c. Melakukan survei minat pemakai
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan survei yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau
pejabat yang memberi tugas.
d. Meregistrasi bahan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan meregistrasi bahan pustaka yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah judul bahan pustaka yang diregistrasi.
e. Menyeleksi bahan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 25 - 2) Laporan kegiatan seleksi bahan pustaka yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah judul bahan pustaka yang diseleksi.
f. Mengevaluasi dan menyiangi koleksi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan evaluasi dan penyiangan bahan pustaka yang disahkan
oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah judul bahan pustaka yang dievaluasi dan disiangi.
2. Pengolahan bahan pustaka
a. Melakukan verifikasi data bibliografi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan verifikasi bahan pustaka yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah judul bahan pustaka yang diverifikasi.
b. Melakukan katalogisasi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan melakukan katalogisasi bahan pustaka yang disahkan
oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah judul bahan pustaka yang dikatalog.
c. Menentukan tajuk subyek
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan menetapkan subyek bahan pustaka yang diketahui oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah judul bahan pustaka yang dibuat tajuk subyeknya.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 26 - d. Mengklasifikasi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan klasifikasi bahan pustaka yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah judul bahan pustaka yang diklasifikasi.
e. Menentukan kata kunci
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan menentukan kata kunci bahan pustaka yang disahkan
oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah judul bahan pustaka dan jumlah kata kuncinya.
f. Membuat sari karangan indikatif
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan membuat sari karangan dan dilampiri minimal 5 (lima)
contoh sari karangan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan jumlah sari
karangan yang dibuat.
g. Membuat sari karangan informatif
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan membuat sari karangan dan dilampiri minimal 5 (lima)
contoh sari karangan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan jumlah sari
karangan yang dibuat.
h. Membuat anotasi
Bukti fisik:
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 27 - 1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan membuat anotasi yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah judul bahan pustaka yang dianotasi.
i. Mengalihkan data bibliografi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan mengalihkan data bibliografi yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah entri yang dialihkan.
j. Menyunting data bibliografi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan menyunting data bibliografi yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah cantuman yang disunting.
k. Menyusun bibliografi, indeks dan sejenisnya
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan penyusunan bibliografi, indeks dan sejenisnya yang
disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas
dengan menyebutkan jumlah entri yang dikerjakan disertai contoh:
halaman judul, daftar isi dan beberapa contoh entri yang dikerjakan.
l. Mengelola data bibliografi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 28 - 2) Laporan kegiatan pengelolaan data bibliografi yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah cantuman hasil kerja.
m. Membuat kelengkapan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan membuat kelengkapan bahan pustaka yang disahkan
oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah eksemplar bahan pustaka yang siap pakai.
3. Menyimpan dan melestarikan bahan pustaka
a. Identifikasi bahan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan identifikasi bahan pustaka yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah eksemplar bahan pustaka yang diidentifikasi.
b. Mengelola jajaran bahan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan pengelolaan jajaran bahan pustaka yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah hasil kegiatan.
c. Merawat bahan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 29 - 2) Laporan kegiatan perawatan bahan pustaka yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah eksemplar bahan pustaka yang dirawat.
d. Mereproduksi bahan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan reproduksi bahan pustaka yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah eksemplar bahan pustaka yang direproduksi.
e. Membuat kliping
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan penyusunan kliping yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah dan judul artikel.
4. Pelayanan informasi
a. Melakukan layanan sirkulasi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan transaksi layanan sirkulasi yang diketahui oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah judul bahan pustaka yang dipinjam dan dikembalikan.
b. Melakukan layanan pandang dengar
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 30 - 2) Laporan kegiatan layanan pandang dengar yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah transaksi layanan.
c. Menyediakan bahan pustaka
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan penyediaan bahan pustaka yang diketahui oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah judul bahan pustaka yang disediakan.
d. Melakukan layanan rujukan
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan layanan rujukan cepat yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah permintaan informasi (item pertanyaan).
e. Melakukan bimbingan pemakaian sumber rujukan
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan bimbingan pemakaian sumber rujukan yang disahkan
oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah kegiatan bimbingan.
f. Melakukan penelusuran literatur
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan hasil penelusuran literatur yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah judul bahan pustaka yang diketemukan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 31 - g. Melakukan bimbingan membaca
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan bimbingan membaca yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah kegiatan bimbingan.
h. Melakukan bimbingan pemakai perpustakaan
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan bimbingan pemakai perpustakaan yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan jumlah bimbingan dan jumlah pengguna perpustakaan yang
dibimbing.
i. Menyebarkan informasi terbaru/kilat
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan penyebaran informasi mutakhir (terbaru) yang terkait
dengan iptek nuklir yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan
atau yang memberi tugas dengan menyebutkan jumlah judul informasi
terbaru/kilat yang disebarkan.
j. Penyebaran informasi terseleksi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan penyebaran informasi terseleksi dengan topik yang lebih
spesifik misalnya ”menentukan logam berat dengan metode AAN” yang
disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas
dengan menyebutkan jumlah judul topik informasi terpilih.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 32 - k. Membuat analisis kepustakaan
1) Tinjauan kepustakaan
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Naskah tinjauan kepustakaan atau foto kopinya yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan topik bahasan.
2) Resensi/timbangan buku
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Naskah resensi/timbangan buku asli atau foto kopinya yang disahkan
oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
3) Informasi teknis
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Naskah informasi teknis atau fotokopinya yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
l. Bercerita kepada anak-anak
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan bercerita kepada anak-anak yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan
menyebutkan berapa kali kegiatan bercerita beserta judul ceritanya.
m. Statistik
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 33 - 2) Laporan kegiatan pembuatan statistik yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas dengan menyebutkan
jumlah statistik yang dibuat.
III. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
1. Penyuluhan
a. Identifikasi wilayah
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan hasil identifikasi wilayah yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
b. Mengolah hasil identifikasi
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan hasil pengolahan hasil identifikasi yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
c. Menyusun program intervensi pengembangan
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Naskah program intervensi pengembangan yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau pejabat yang memberi tugas.
d. Menyusun materi penyuluhan
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Naskah materi penyuluhan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau pejabat yang memberi tugas.
e. Melaksanakan penyuluhan
1) Penyuluhan kegunaan dan pemanfaatan perpustakaan, dokumentasi dan
informasi.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 34 - a) Penyuluhan massal melalui TV atau radio
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Laporan kegiatan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
b) Penyuluhan massal dengan menggunakan alat bantu audio visual
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Laporan kegiatan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
c) Penyuluhan massal tanpa alat bantu
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Laporan kegiatan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
d) Penyuluhan tatap muka dalam kelompok
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Laporan kegiatan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
2) Penyuluhan tentang pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan
informasi kepada penyelenggara dan pengelola perpustakaan
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Laporan kegiatan telah melaksanakan tugas dari penyelenggara atau
sertifikat.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 35 - f. Melakukan evaluasi pasca penyuluhan
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan evaluasi pasca penyuluhan yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
2. Melaksanakan publisitas
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Laporan kegiatan publisitas yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas disertai dengan bukti-bukti kegiatan.
1) Menyusun materi publisitas
a) Cerpen, skenario, artikel
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Naskah cerpen atau artikel publisitas yang sudah dipublikasikan
pada media massa.
(3) Skenario yang sudah disahkan oleh pimpinan unit kerja yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
b) Berita, Sinopsis, Brosur, leaflet
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Naskah berita yang sudah dipublikasikan dan disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
(3) Sinopsis yang sudah dipublikasikan pada media massa.
(4) Naskah leaflet yang sudah dicetak.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 36 - c) Poster/gambar peraga
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Poster/gambar peraga atau yang sudah diperkecil dan surat
keterangan dari pimpinan unit yang bersangkutan atau yang
memberi tugas.
d) Slide, bahan pandang dengar
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Surat keterangan dari pimpinan unit yang bersangkutan atau
yang memberi tugas.
(3) Naskah.
2) Melakukan evaluasi pasca publisitas
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Laporan evaluasi publisitas yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
3. Melakukan pameran
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Laporan kegiatan pameran yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas atau bukti kegiatan bagi:
Pembuat rancangan : Naskah rancangan
Pemandu : Surat keputusan/sertifikat
Penanggungjawab : Surat keputusan
Evaluator : Naskah laporan
Penyiapan materi & penataan pameran : Keterangan/Surat Keputusan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 37 - 1) Membuat rancangan/desain pameran
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Naskah rancangan/desain pameran yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
2) Menyiapkan materi dan penataan pameran
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Surat keterangan telah melaksanakan tugas atau bukti kegiatan lainnya
yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi
tugas.
3) Menyelenggarakan pameran
a) Penanggung jawab
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Surat keputusan atau surat keterangan melaksanakan tugas atau bukti
kegiatan lainnya yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan
atau yang memberi tugas.
b) Pemandu
Bukti fisik:
(1) Surat penugasan dari atasan langsung.
(2) Surat keputusan atau surat keterangan telah melaksanakan tugas atau
sertifikat.
4) Evaluasi pasca pameran
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 38 - b) Laporan kegiatan evaluasi pasca pameran yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
IV. Pengkajian pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
1. Melakukan pengkajian perpustakaan, dokumentasi dan informasi
a. Pengkajian sederhana
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan hasil kajian yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan
atau yang memberi tugas.
b. Pengkajian kompleks
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan hasil kajian yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan
atau yang memberi tugas.
2. Melakukan pengembangan perpustakaan, dokumentasi dan informasi
a. Membuat Prototip/model
1) Menyusun desain/rancangan
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Rancangan/desain yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
2) Membuat Prototip/model
Bukti fisik:
a) Surat penugasan dari atasan langsung.
b) Prototip/model atau laporan dan bukti-bukti lain yang disahkan oleh
pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 39 - b. Melakukan uji coba prototip/model
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan uji coba atau bukti lain yang disahkan oleh pimpinan
unit yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
c. Mengevaluasi dan menyempurnakan prototip/model
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Laporan kegiatan evaluasi yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
3. Menganalisis/kritik karya kepustakawanan
a. Analisis/kritik karya kepustakawanan
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Karya tulis/naskah yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan
atau yang memberi tugas.
b. Penyempurnaan karya kepustakawanan
Bukti fisik:
1) Surat penugasan dari atasan langsung.
2) Surat tugas dan naskah/catatan singkat yang sudah disempurnakan
sebagai bukti kegiatan, yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
4. Menelaah pengembangan bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Naskah telaah pengembangan bidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang
memberi tugas.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 40 - V. Pengembangan profesi
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi
a. Karya tulis ilmiah
Bukti fisik:
Artikel majalah atau buku asli atau fotokopi yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas. Karya tulis yang tidak
dipublikasikan dilampiri surat keterangan kepada perpustakaan bahwa karya
tersebut didokumentasikan di perpustakaan.
b. Laporan hasil kegiatan ilmiah
Bukti fisik:
Artikel majalah, laporan, buku yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
c. Tinjauan/ulasan ilmiah
Bukti fisik:
Naskah tulisan yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau
yang memberi tugas.
d. Makalah ilmiah
Bukti fisik:
Makalah yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang
memberi tugas atau disertai keterangan lain yang memperkuat.
e. Tulisan ilmiah populer
Bukti fisik:
Artikel yang dimuat dalam media massa yang disahkan oleh pimpinan unit
yang bersangkutan atau yang memberi tugas.
f. Makalah prasaran
Bukti fisik:
Makalah yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang
memberi tugas.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 41 - g. Buku yang diterbitkan
Bukti fisik:
Buku yang diterbitkan.
h. Buku yang tidak diterbitkan
Bukti fisik:
Buku dan surat keterangan dari kepala perpustakaan yang
mendokumentasikan.
i. Artikel majalah
Bukti fisik:
Artikel yang dimuat dalam majalah.
2. Melakukan tugas sebagai ketua kelompok/koordinnator pustakawan atau
memimpin unit perpustakaan
a. Ketua kelompok/koordinator pustakawan
Bukti fisik:
Surat keputusan pengangkatan sebagai ketua/koordinator atau surat
keterangan/surat tugas dari pimpinan unit.
b. Pemimpin unit perpustakaan
Bukti fisik:
Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan.
3. Menghimpun dan menyusun naskah-naskah kumpulan tulisan untuk
dipublikasikan
Bukti fisik:
Buku berisi kumpulan tulisan yang diterbitkan.
4. Memberi konsultasi kepustakawanan yang bersifat konsep
Bukti fisik:
Laporan konsultasi yang diketahui oleh pemberi tugas atau pimpinan unit
bersangkutan atau surat keputusan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 42 - 5. Menyusun pedoman/petunjuk teknis perpustakaan, dokumentasi dan informasi
a. Pedoman/standar penyelenggaraan perpustakaan, dokumentasi dan informasi
Bukti fisik:
Buku pedoman/standar yang disahkan oleh Perpustakaan Nasional RI.
b. Pedoman umum/petunjuk teknis perpustakaan, dokumentasi dan informasi
Bukti fisik:
Buku pedoman/petunjuk teknis yang disahkan oleh pimpinan unit
bersangkutan atau yang memberi tugas.
6. Terjemahan/saduran di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi
a. Terjemahan
Bukti fisik:
Karya terjemahan asli/salinan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas.
b. Saduran
Bukti fisik:
Karya saduran yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau
yang memberi tugas.
VI. Penunjang kegiatan kepustakawanan
1. Mengajar dibidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi pada pendidikan
sekolah dan luar sekolah
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Surat keterangan dari penyelenggara disertai jadwal dan jumlah jam atau
bukti lain yang disahkan.
2. Melatih siswa/mahasiswa/karyawan dibidang perpustakaan, dokumentasi dan
informasi
Bukti fisik:
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 43 - a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Surat keterangan dari penyelenggara disertai jadwal dan jumlah jam atau
piagam dari penyelenggara.
3. Membimbing mahasiswa dalam penyusunan skripsi, tesis, disertasi atau laporan
akhir program studi yang berkaitan dengan ilmu perpusdokinfo.
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Surat penugasan bimbingan dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan
dilampiri bukti hasil kegiatan berupa salinan halaman judul dan halaman
pengesahan.
4. Memberikan konsultasi teknis sarana dan prasarana perpusdokinfo
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Laporan pelaksanaan kegiatan atau formulir isian transaksi kegiatan konsultasi
yang disahkan oleh pimpinan unit yang bersangkutan atau yang memberi
tugas.
5. Mengikuti seminar/lokakarya dan pertemuan sejenisnya di bidang
kepustakawanan
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Keterangan dari penyelenggara/panitia atau sertifikat.
6. Menjadi anggota organisasi profesi kepustakawanan
Bukti fisik:
Fotokopi kartu anggota atau bagi pengurus adalah Surat Keputusan
pengangkatan dari organisasi profesi.
7. Melakukan lomba kepustakawanan
Bukti fisik:
Surat keputusan pembentukan kepanitiaan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 44 - 8. Memperoleh penghargaan/tanda jasa
Bukti fisik:
Fotokopi piagam penghargaan/tanda jasa atau salinannya.
9. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya
Bukti fisik:
Fotokopi ijazah yang disahkan atau dilegalisir oleh dekan (untuk lulusan PTN)
atau Kopertis (untuk lulusan PTS).
10. Menyunting risalah pertemuan ilmiah
Bukti fisik:
a. Surat penugasan dari atasan langsung.
b. Laporan hasil kegiatan penyuntingan yang disahkan oleh pimpinan unit yang
bersangkutan atau yang memberi tugas. Contoh: Kepala unit perpustakaan,
ketua panitia pertemuan ilmiah dll.
11. Peran serta dalam tim penilai jabatan pustakawan
Bukti fisik:
Fotokopi surat keputusan yang disahkan atau dilegalisir oleh pimpinan unit kerja
yang bersangkutan.
D. KEMAMPUAN PELAKSANAAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN
Butir kegiatan dalam Jabatan Fungsional Pustakawan dapat diturunkan melalui
pendekatan-pendekatan yang dilakukan terhadap:
Proses kegiatan
Frekuensi kegiatan
Luaran kegiatan
Periodisasi
Volume kegiatan
Dampak kegiatan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 45 - Sedangkan angka kredit dari setiap butir kegiatan didasarkan atas perhitungan
matematika dengan memperhitungkan:
Kemampuan rata-rata pejabat pustakawan persatuan waktu
Waktu efektif 1 (satu) tahun = 1.250 jam, dengan perhitungan 1 (satu) hari = 4,7
jam
Kenaikan pangkat normal 4 (empat) tahun
Waktu cuti, rapat, istirahat dan hari libur resmi serta sejenisnya tidak diperhitungkan
dalam produktivitas tersebut.
Rumus yang digunakan untuk perhitungan tersebut, adalah:
Keterangan:
KP = Kemampuan rata-rata pejabat pustakawan per-jam
AK = Angka kredit butir kegiatan
T = Tahun periodisasi kenaikan pangkat yang dikehendaki
NK = Nilai kredit butir kegiatan
1.250 = Jumlah jam kerja efektif dalam 1 (satu) tahun dengan perhitungan rata-rata
jam kerja efektif normal per-hari 4,7 jam
Nilai kredit (NK) dihitung dari jumlah angka kredit yang diperlukan pustakawan untuk
kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, yaitu:
AK = 20 (untuk Pustakawan Pelaksana)
AK = 50 (untuk Pustakawan Pelaksana Lanjutan dan Pustakawan Pertama)
AK = 100 (untuk Pustakawan Penyelia dan Pustakawan Muda)
AK = 150 (untuk Pustakawan Madya)
AK = 200 (untuk Pustakawan Utama)
KP =xNKTx
AK
1250
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 46 - Contoh:
a. Pustakawan Penyelia
Angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi adalah
100 (seratus) angka kredit. Jumlah normal presentasi yang dilakukan sesuai dengan
jam kerja efektif dalam 1 (satu) tahun dengan kenaikan pangkat normal 4 (empat)
tahun. Misalkan tugas pokok yang dapat dilakukan dalam kegiatan pemasyarakatan
Perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah: Butir kegiatan “Mengolah data ROP
penyuluhan dengan angka kredit = 0,085”
Jadi kemampuan Pustakawan Penyelia tersebut, adalah:
b. Pustakawan Muda
Angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi adalah
100 (seratus) angka kredit. Jumlah normal presentasi yang dilakukan sesuai dengan
jam kerja efektif dalam 1 (satu) tahun dengan kenaikan pangkat normal 4 (empat)
tahun. Misalkan tugas pokok yang dapat dilakukan dalam kegiatan pemasyarakatan
Perpustakaan, dokumentasi dan informasi adalah: Butir kegiatan “Menganalisis dan
menyusun ROP penyuluhan dengan angka kredit = 0,075”
Jadi kemampuan Pustakawan Muda tersebut, adalah:
E. KRITERIA PEMBOBOTAN KARYA TULIS/KARYA ILMIAH DI BIDANG
PERPUSDOKINFO
Dalam menilai karya tulis, nilai yang tercantum berupa nilai maksimum yang dapat
diberikan terhadap karya tulis. Untuk itu Tim Penilai berhak untuk menilai lebih rendah dari
KP =075,012504
100
xx = 0,26
KP =085,012504
100
xx = 0,23
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 47 - nilai maksimum tersebut dengan menggunakan pertimbangan seperti yang dicantumkan di
bawah ini.
Dalam hal penilaian terhadap karya tulis yang dapat berstatus terbit dan tidak terbit,
maka status tidak terbit tidak dibedakan dari status belum terbit. Keduanya memiliki
status sama di depan TPJ-Pustakawan BATAN.
Penilaian Karya Ilmiah
Terhadap karya ilmiah dalam bentuk makalah baik terbit maupun tidak terbit, nilai
dalam prosen yang diberikan dilakukan dengan mempertimbangkan 3 hal penting sebagai
berikut:
1. Ketaatan mengikuti norma penulisan, bobot maksimum 15% (lima belas persen);
2. Ekstensi (volume) pekerjaan (diukur dari jumlah kata), bobot maksimal 15% (lima
belas persen); dan
3. Kualitas tulisan dilihat dari isi/substansi, bobot maksimal 70% (tujuh puluh persen).
Perincian lebih lanjut untuk penilaian makalah disampaikan pada tabel di bawah ini:
No. Materi Penilaian Bobot (%)
A. Ketaatan mengikuti norma penulisan 15
B. Ekstensi (volume) pekerjaan (diukur dari jumlah
kata*), bobot maksimal 15%,
Jumlah kata > 2.500,
Jumlah kata ≤ 2.500, lebih > 1.000
Jumlah kata ≤ 1.000
15
10
5
C. Kualitas tulisan dilihat dari isi/substansi, bobot
maksimal 70%, terdiri atas:
Pendahuluan
Hipotesis, metodologi
Abstrak
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
5
15
5
25
20
*)Yang dimaksud dengan jumlah kata adalah jumlah kata dalam badan tulisan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 48 - F. RINCIAN KEGIATAN DAN ANGKA KREDIT
1. Rincian kegiatan Pustakawan Tingkat Terampil dan Angka Kreditnya
NO BUTIR KEGIATAN
SATUAN
HASIL
ANGKA
KREDIT
DIKERJAKAN OLEH
PUSTAKAWAN
PELAKSANA
PUSTAKAWAN
PELAKSANA
LANJUTAN
PUSTAKAWAN
PENYELIA
1 2 3 4 5 6 7
I.
PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah dan memperoleh
ijazah/gelar
a. Sarjana Muda/Diploma III
Ijazah yang
terakreditas
i
60
X
X
X
b. Diploma II 40 X X X
2. Pendidikan dan pelatihan kedinasan
kepustakawanan serta memperoleh
urat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) atau sertifikat
a. Lamanya lebih dari 960 jam
STTPP/
Sertifikat
15
X
X
X
b. Lamanya antara dari 641 – 960 jam 9 X X X
c. Lamanya antara dari 481 – 640 jam 6 X X X
d. Lamanya antara dari 161 – 480 jam 3 X X X
e. Lamanya antara dari 81 – 160 jam 2 X X X
f. Lamanya antara dari 30 – 80 jam 1 X X X
II.
PENGORGANISASIAN DAN
PENDAYAGU-NAAN KOLEKSI
BAHAN PUSTAKA/SUMBER
INFORMASI
1. Pengembangan koleksi
a. Menyusun rencana operasional:
1) Mengumpul data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana 0,075 X
b. Menghimpun alat seleksi bahan
pustaka
Judul 0,001 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 49 - 1 2 3 4 5 6 7
c. Melakukan survei bahan pustaka Judul 0,001 X
d. Membuat dan menyusun desiderata Judul 0,0006 X
e. Mengumpulkan data survei minat
pemakai
Laporan 0,045 X
f. Meregristrasi bahan pustaka Eksemplar 0,0002 X
g. Mengevaluasi dan menyiangi koleksi
1) Mengidentifikasi bahan pustaka
Judul
0,003
X
2) Mengelola hasil penyiangan Judul 0,0025 X
2. Pengolahan bahan pustaka
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
b. Melakukan verifikasi data bibliografi Judul 0,0007 X
c. Melakukan Katalogisasi
1) Katalog sederhana
Judul
0,001
X
2) Katalog kompleks Judul 0,007 X
3) Katalog salinan Judul 0,0006 X
d. Melakukan klasifikasi sederhana Judul 0,003 X
e. Membuat anotasi Judul 0,005 X
f. Mengalihkan data bibliografi
1) Manual
Cantuman
0,0002
X
2) Elektronis Cantuman 0,0003 X
g. Menyunting data bibliografis Cantuman 0,0025 X
h. Mengelola data bibliografi dalam
bentuk:
1) Kartu katalog
Cantuman
0,0005
X
2) Basis data File 0,005 X
i. Membuat kelengkapan pustaka Eksemplar 0,001 X
j. Menyusun daftar tambahan pustaka Cantuman 0,001 X
k. Menyusun bibliografi, indeks dan
sejenisnya
Cantuman 0,005 X
l. Membuat kliping Judul 0,002 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 50 - 1 2 3 4 5 6 7
3. Penyimpanan dan pelestarian
bahan pustaka
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
b. Mengidentifikasi bahan pustaka Eksemplar 0,003 X
c. Mengelola jajaran bahan pustaka Eksemplar 0,0003 X
d. Merawat bahan pustaka bersifat:
1) Pencegahan/preventif
Eksemplar
0,0003
X
2) Penanganan/treatment Eksemplar 0,001 X
e. Memproduksi bahan pustaka
1) Kepustakaan kelabu
Judul
0,005
X
2) Buku Hal/60 0,010 X
4. Pelayanan informasi
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
b. Melakukan layanan sirkulasi Judul 0,0002 X
c. Melakukan layanan perpustakaan
keliling
Jam 0,017 X
d. Melakukan layanan cepat Permintaan 0,0033 X
e. Melakukan penelusuran literatur
untuk bahan bacaan
Topik 0,007 X
f. Melakukan layanan bahan pandang
dengar
Kali 0,010 X
g. Menyediakan bahan pustaka
1) Koleksi setempat
Judul
0,0003
X
2) Melalui silang layan Judul 0,007 X
h. Melakukan bimbingan membaca Kali 0,008 X
i. Melakukan bimbingan pemakai
perpustakaan
Orang 0,0027 X
j. Melakukan cerita pada anak-anak Kali 0,016 X
k. Membina kelompok pembaca Kali 0,035 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 51 - 1 2 3 4 5 6 7
l. Menyebarkan informasi terbaru/kilat
berbentuk lembar lepas
Judul 0,013 X
m. Menyebarkan informasi terseleksi
berbentuk lembar lepas
Judul 0,020 X
n. Membuat analisis kepustakaan
1) Mengumpulkan data untuk tinjauan
kepustakaan (review)
Topik
0,090
X
2) Mengumpulkan data untuk
informasi teknis
Topik
0,045
X
o. Statistik
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,006
X
2) Mengolah dan menyusun data Laporan 0,043 X
III
PEMASYARAKATAN
PERPUSTAKAAN, DOKUMENTASI
DAN INFORMASI
1. Penyuluhan
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
b. Melaksanakan penyuluhan tentang:
1) Kegunaan dan pemanfaatan
perpusdokinfo kepada pemakai
a.`Melakukan penyuluhan
massal dengan cara
menggunakan alat bantu
audio visual
Kali
0,020
X
b. Melakukan penyuluhan
massal tanpa alat bantu
Kali 0,020 X
c. Melakukan penyuluhan tatap
muka dalam kelompok
Kali 0,030 X
2) Pengembangan perpusdokinfo
kepada penyelenggara dan
pengelola perpustakaan tingkat
kelompok
Kali
0,057
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 52 - 1 2 3 4 5 6 7
2. Publisitas
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
b. Menyusun materi publisitas
berbentuk:
1) Berita, sinopsis, brosur, leaflet
Naskah
0,045
X
2) Poster/gambar peraga Naskah 0,045 X
3) Slide, pandang dengar Naskah 0,180 X
c. Melakukan publisitas Kali 0,005 X
3. Pameran
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
b. Menyiapkan materi dan penataan
pameran
Kali 0,093 X
c. Menyelenggarakan pameran sebagai
1) Penanggung jawab
Kali
0,270
X
2) Pemandu Kali 0,090 X
IV.
PENGEMBANGAN PROFESI
1. Membuat karya tulis/karya
ilmiah di bidang perpusdokinfo
a. Karya tulis/karya ilmiah, hasil
penelitian, pengkajian survei dan
atau evaluasi di bidang
perpusdokinfo yang dipublikasikan:
1) Dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan secara
nasional
Judul
12,50
X
X
X
2) Dalam bentuk majalah yang diakui
oleh instansi yang berwenang
Naskah
6
X
X
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 53 - 1 2 3 4 5 6 7
b. Karya tulis/karya ilmiah, hasil
penelitian, pengkajian survei dan
atau evaluasi di bidang
perpusdokinfo yang tidak
dipublikasikan tetapi
didokumentasikan di perpustakaan:
1) Dalam bentuk buku
Judul
8
X
X
X
2) Dalam bentuk makalah Naskah 4 X X X
c. Karya tulis/karya ilmiah berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang
perpusdokinfo yang dipublikasikan
1) Dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan secara
nasional
Judul
8
X
X
X
2) Dalam bentuk makalah yang
diakui oleh instansi yang
berwenang
Naskah
4
X
X
X
d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah dan analisis hasil uji coba
dalam bidang perpusdokinfo yang
tidak dipublikasikan, tetapi
didokumentasikan
Naskah
3,5
X
X
X
e. Karya tulis/karya ilmiah populer di
bidang perpusdokinfo setiap tulisan
yang merupakan satu kesatuan yang
disebarluaskan melalui media massa
Naskah
2
X
X
X
f. Karya tulis berupa prasaran tinjauan,
gagasan atau ulasan ilmiah yang
disampaikan dalam pertemuan
ilmiah, diklat, dan sejenisnya
Naskah
2,5
X
X
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 54 - 1 2 3 4 5 6 7
2. Menyusun pedoman/petunjuk
teknis perpusdokinfo
a. Menyusun pedoman standar
penyelenggaraan perpusdokinfo yang
diakui oleh Perpustakaan Nasional RI
dan diedarkan secara nasional
Naskah
5
X
X
X
b. Menyusun pedoman umum, petunjuk
teknis perpusdokinfo
Naskah 3 X X X
3. Menerjemahkan/menyadur buku
dan bahan- bahan lain bidang
perpusdokinfo
a. Terjemahan/saduran di bidang
perpusdokinfo yang dipublikasikan:
1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan
dan diedarkan secara nasional
Judul
7
X
X
X
2) Dalam bentuk makalah yang diakui
oleh instansi yang berwenang
Naskah 3,5 X X X
*) b. Terjemahan/saduran dalam bentuk
makalah dibidang perpusdokinfo
yang tidak dipublikasikan
Naskah
2
X
X
X
*) c. Menterjemahkan sari karangan:
1) Terjemahan sari karangan indikatif
Judul
0.010
X
X
X
2) Terjemahan sari karangan informatif Judul 0.030 X X X
4. Melakukan tugas sebagai ketua
kelompok/koordinator
pustakawan atau memimpin unit
perpustakaan
a. Ketua kelompok/koordinator
pustakawan bagi:
1) Pustakawan Pelaksana
Tahun
0,750
X
2) Pustakawan Pelaksana Lanjutan Tahun 1,250 X
3) Pustakawan Penyelia Tahun 2,500 X
b. Memimpin unit perpustakaan eselon
III ke bawah atau sejajar
Tahun
4
X
X
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 55 - 1 2 3 4 5 6 7
5. Menyusun kumpulan tulisan
untuk dipublikasikan
Menghimpun dan menyusun naskah-
naskah
Judul
3
X
X
X
6. Memberi konsultasi
kepustakawanan yang bersifat
konsep
a. Institusi
Naskah
1,5
X
X
X
b. Perorangan Naskah 1 X X X
V.
PENUNJANG KEGIATAN
KEPUSTAKAWANAN
1. Mengajar
a. Mengajar bidang perpusdokinfo,
dokumentasi dan pada pendidikan
sekolah (SMTA)
Jam/2
0,024
X
X
X
b. Mengajar/melatih bidang
perpusdokinfo pada pendidikan luar
sekolah
Jam/2
0,024
X
X
X
2. Melatih
a. Melatih siswa/mahasiswa di bidang
ilmu perpusdokinfo
Jam/2
0,010
X
X
X
b. Melatih petugas perpustakaan dalam
rangka kegiatan perpustakaan
Jam/2 0,010 X X X
3. Membimbing mahasiswa dalam
penyusunan skripsi, tesis,
disertasi yang berkaitan dengan
ilmu perpusdokinfo
Mahasiswa DI s.d. DIII
Orang
0,125
X
X
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 56 - 1 2 3 4 5 6 7
4. Memberikan konsultasi teknis
sarana dan prasarana
perpusdokinfo
Mahasiswa DI s.d. DIII
Kali
1
X
X
X
5. Mengikuti seminar/lokakarya
dan pertemuan sejenisnya di
bidang kepustakawanan
Tingkat nasional/internasional sebagai:
1) Pemasaran
Kali
3
X
X
X
2) Moderator/pembahas/narasumber Kali 2 X X X
3) Peserta Kali 1 X X X
6. Menjadi anggota organisasi
profesi kepustakawanan
a. Tingkat nasional/internasional
sebagai:
1) Pengurus aktif
Tahun
1
X
X
X
2) Anggota aktif Tahun 0,750 X X X
b. Tingkat propinsi/kabupaten/kota
1) Pengurus aktif
Tahun
0,500
X
X
X
2) Anggota aktif Tahun 0,350 X X X
7. Melakukan lomba
kepustakawanan
a. Penanggung Jawab
Kegiatan
0,240
X
X
X
b. DewanJuri Kegiatan 0,500 X X X
c. Penyelenggara Kegiatan 0,100 X X X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 57 - 2 3 4 5 6 7
8. Memperoleh penghargaan/
tanda jasa
Tanda Kehormatan Satyalencana Karya
Satya:
1) 30 (tiga puluh) tahun
Tanda jasa
3
X
X
X
2) 20 (dua puluh) tahun Tanda jasa 2 X X X
3) 10 (sepuluh) tahun Tanda jasa 1 X X X
9. Memperoleh gelar kesarjanaan
lainnya
Memperoleh gelar kesarjanaan yang
tidak sesuai dengan bidang tugas:
a. Sarjana
Kali
5
X
X
X
b. Sarjana Muda/Diploma III Kali 4 X X X
c. Diploma II Kali 3 X X X
10. Menyunting risalah pertemuan
ilmiah
Menyunting risalah pertemuan ilmiah di
bidang perpustakaan
Kali
1
X
X
X
11. Peran serta dalam Tim Penilai
Jabatan Pustakawan
Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan
Pustakawan
Tahun
0,500
X
X
X
Keterangan:
*) Kegiatan tambahan yang dapat dinilaikan di BATAN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 58 - 2. Rincian kegiatan Pustakawan Tingkat Ahli dan Angka Kreditnya
No BUTIR KEGIATAN
SATUAN
HASIL
ANGKA
KREDIT
DIKERJAKAN OLEH
PUST.
PERTA
MA
PUST.
MUDA
PUST.
MADYA
PUST.
UTAMA
1 2 3 4 5 6 7 8
I.
PENDIDIKAN
1. Pendidikan sekolah dan
memperoleh ijazah/gelar
a. Doktor/Spesialis II (S3)
Ijazah yang
terakreditas
i
200
X
X
X
X
b. Pasca Sarjana/Spesialis I (S2) 150 X X X X
c. Sarjana (S1)/Diploma IV 100 X X X X
2. Pendidikan dan pelatihan
kedinasan kepustakawanan dan
memperoleh Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan
(STTPP)
a. Lamanya lebih dari 960 jam
STTPP/
Sertifikat
15
X
X
X
X
b. Lamanya antara dari 641 – 960 jam 9 X X X X
c. Lamanya antara dari 481 – 640 jam 6 X X X X
d. Lamanya antara dari 161 – 480 jam 3 X X X X
e. Lamanya antara dari 81 – 160 jam 2 X X X X
f. Lamanya antara dari 30 – 80 jam 1 X X X X
II.
PENGORGANISASIAN DAN
PENDAYA-GUNAAN KOLEKSI
BAHAN PUSTAKA/SUMBER
INFORMASI
1. Pengembangan koleksi
a. Menyusun rencana operasional:
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 59 -
1 2 3 4 5 6 7 8
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana
0,075
X
b. Melakukan survei minat pemakai
1) Membuat instrumen
Instrumen
0,3
X
2) Mengumpulkan data Laporan 0,045 X
3) Mengolah dan menganalisis data Laporan 0,360 X
c. Menyeleksi bahan pustaka Judul 0,0033 X
d. Mengevaluasi dan menyiangi koleksi
1) Mengidentifikasi bahan pustaka
Judul
0,003
X
2) Menetapkan hasil evaluasi dan
penyiangan
Judul
0,007
X
2. Pengolahan bahan pustaka
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana
0,075
X
b. Menentukan tajuk subyek Judul 0,006 X
c. Klasifikasi
1) Klasifikasi sederhana
Judul
0,003
X
2) Klasifikasi kompleks Judul 0,007 X
d. Menentukan kata kunci Kata kunci 0,0008 X
e. Membuat sari karangan indikatif Judul 0,010 X
f. Membuat sari karangan informatif Judul 0,030 X
g. Menyunting data bibliografis Cantuman 0,0025 X
k. Menyusun bibliografi, indeks dan
sejenisnya
Cantuman 0,0025 X
3. Penyimpangan dan pelestarian
bahan pustaka
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana
0,075
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 60 - 1 2 3 4 5 6 7 8
4. Pelayanan informasi
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana
0,075
X
b. Melakukan layanan rujukan
1) Bimbingan pemakai sumber
rujukan
Kali
0,10
X
2) Layanan rujukan cepat Permintaan 0,0017 X
c. Melakukan penelusuran literatur
untuk:
1) Penelitian dan atau penulisan
ilmiah
Topik
0,009
X
2) Bahan bacaan Topik 0,003 X
d. Melakukan bimbingan membaca Kali 0,008 X
e. Melakukan bimbingan pemakai
perpustakaan
Orang
0,0013
X
f. Membina kelompok pembaca Kali 0,035 X
g. Menyebarkan informasi terbaru/kilat
1) Berbentuk lembar lepas
Judul
0,007
X
2) Berbentuk paket informasi Judul 0,090 X
h. Menyebarkan informasi terseleksi
1) Berbentuk lembar lepas
Judul
0,010
X
2) Berbentuk paket informasi Judul 0,180 X
i. Membuat analisis kepustakaan
1) Tinjauan kepustakaan (review)
a. Penanggung jawab
Topik
0,540
X
b. Penyusun Topik 2,025 X
c. Pengumpul data Topik 0,090 X
2) Resensi/tinjauan buku Topik 0,180 X
3) Informasi teknis
a. Penanggung jawab/editor
Topik
0,135
X
b. Penyusun/penganalisis Topik 0,270 X
c. Pengumpul data Topik 0,045 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 61 -
1 2 3 4 5 6 7 8
j. Statistik
Mengolah dan menyusun data
Laporan 0,043 X
III.
PEMASYARAKATAN
PERPUSTAKAAN, DOKUMENTASI
DAN INFORMASI
1. Penyuluhan
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana 0,075 X
b. Mengidentifikasi potensi wilayah
1) Identifikasi wilayah
Laporan
0,900
X
2) Mengolah hasil identifikasi Laporan 0,440 X
3) Menyusun program intervensi
pengembangan perpusdokinfo
Program 0,375 X
c. Menyusun materi penyuluhan
tentang:
1) Kegunaan perpusdokinfo
Naskah
0,090
X
2) Pengembangan perpusdokinfo Naskah 0,270 X
d. Melaksanakan penyuluhan tentang:
1) Kegunaan dan pemanfaatan
perpusdokinfo kepada pemakai
a. Melakukan penyuluhan massal
dengan cara memberikan
penjelasan melalui TV dan radio
Kali
0,010
X
b. Melakukan penyuluhan massal
dengan cara menggunakan alat
bantu audio visual
Kali
0,010
X
c. Melakukan penyuluhan massal
tanpa alat bantu
Kali 0,010 X
d. Melakukan penyuluhan tatap
muka dalam kelompok
Kali 0,015 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 62 - 1 2 3 4 5 6 7 8
2) Pengembangan perpusdokinfo
kepada penyelenggara dan
pengelola perpustakaan tingkat :
a. Nasional
Kali
0,160
X
b. Propinsi Kali 0,120 X
c. Kabupaten Kali 0,080 X
d. Kelompok Kali 0,028 X
e. Melakukan evaluasi pasca
penyuluhan tentang:
1) Kegunaan dan pemanfaatan
perpusdokinfo
a. Nasional
Laporan
1,080
X
b. Propinsi Laporan 0,675 X
c. Kabupaten Laporan 0,360 X
2) Pengembangan perpusdokinfo
tingkat:
a. Nasional
Laporan
1,080
X
b. Propinsi Laporan 0,675 X
c. Kabupaten Laporan 0,360 X
2. Publisitas
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana 0,075 X
b. Menyusun materi publisitas
berbentuk:
1) Cerpen, skenario, artikel
Naskah
0,090
X
2) Berita, sinopsis, brosur, leaflet Naskah 0,045 X
3) Slide, pandang dengar Naskah 0,180 X
c. Melakukan evaluasi pasca publisitas Laporan 0,180 X
3. Pameran
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpulkan data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 63 - 1 2 3 4 5 6 7 8
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana 0,075 X
b. Membuat rancangan desain pameran Naskah 0,080 X
c. Menyelenggarakan pameran sebagai
1) Penanggung jawab
Kali
0,275
X
2) Pemandu Kali 0,090 X
d. Melakukan evaluasi pasca pameran Naskah 0,162 X
IV.
PENGKAJIAN PENGEMBANGAN
PERPUSTAKAAN, DOKUMENTASI
DAN INFORMASI
1. Pengkajian
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpul data
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana 0,075 X
b. Melakukan pengkajian:
1) Sederhana
a. Menyusun instrumen Naskah 1 X
b. Mengumpul data Paket data 0,750 X
c. Mengolah data Laporan 2,500 X
d. Menganalisis dan
merumuskan hasil kajian
Naskah 4,500 X
e. Mengevaluasi dan
menyempurnakan hasil kajian
Laporan 1,500 X
2) Kompleks
a. Menyusun instrumen Naskah 1,750 X
b. Mengumpul data Paket data 1,500 X
c. Mengolah data Laporan 2,500 X
d. Menganalisis dan
merumuskan hasil kajian
Naskah 6,750 X
e. Mengevaluasi dan
menyempurnakan hasil kajian
Laporan 2 X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 64 -
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Pengembangan perpustakaan
a. Menyusun rencana operasional
1) Mengumpul data hasil penelitian
Laporan
0,031
X
2) Mengolah data Laporan 0,085 X
3) Menganalisis dan menyusun
rencana operasional
Rencana 0,112 X
b. Membuat prototip/model
1) Menyusun desain
Peraga
0,540
X
2) Membuat prototip/model Peraga 0,135 X
c. Melakukan uji coba prototip/model Prototip/
model
0,090 X
d. Mengevaluasi dan menyempurnakan
prototip/model
0,135
X
3. Analisis/kritik karya
kepustakawanan
a. Menganalisis/kritik karya
Naskah
0,270
X
b. Menyempurnakan karya Naskah 0,180 X
4. Penelaahan pengembangan di
bidang perpusdokinfo
Menelaah pengembangan di bidang
perpusdokindo
Naskah
0,480
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 65 -
1 2 3 4 5 6 7 8
V.
PENGEMBANGAN PROFESI
1. Membuat karya tulis/karya
ilmiah di bidang perpustakaan,
dokumentasi dan informasi
a. Karya tulis/karya ilmiah, hasil
penelitian, pengkajian survei dan
atau evaluasi di bidang
perpusdokinfo yang dipublikasikan:
1) Dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
Judul
12,50
X
X
X
X
2) Dalam bentuk majalah yang
diakui oleh instansi yang
berwenang
Naskah
6
X
X
X
X
b. Karya tulis/karya ilmiah, hasil
penelitian, pengkajian survei dan
atau evaluasi di bidang
perpusdokinfo yang tidak
dipublikasikan tetapi
didokumentasikan di perpustakaan:
1) Dalam bentuk buku
Judul
8
X
X
X
X
2) Dalam bentuk makalah Naskah 4 X X X X
c. Karya tulis/karya ilmiah berupa
tinjauan atau ulasan ilmiah hasil
gagasan sendiri di bidang
perpusdokinfo yang dipublikasikan
1) Dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan
secara nasional
Judul
8
X
X
X
X
2) Dalam bentuk makalah yang
diakui oleh instansi yang
berwenang
Naskah
4
X
X
X
X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 66 -
1 2 3 4 5 6 7 8
d. Makalah berupa tinjauan atau ulasan
ilmiah dan analisis hasil uji coba
dalam bidang perpusdokinfo yang
tidak dipublikasikan, tetapi
didokumentasikan
Naskah
3,500
X
X
X
X
e. Karya tulis/karya ilmiah populer di
bidang perpusdokinfo setiap tulisan
yang merupakan satu kesatuan yang
disebarluaskan melalui media massa
Naskah
2
X
X
X
X
f. Karya tulis berupa prasaran tinjauan,
gagasan atau ulasan ilmiah yang
disampaikan dalam pertemuan
ilmiah, diklat dan sejenisnya
Naskah
2,500
X
X
X
X
2. Menyusun pedoman/petunjuk
teknis perpusdokinfo
a. Menyusun pedoman standar
penyelenggaraan perpusdokinfo
yang diakui oleh Perpustakaan
Nasional RI dan diedarkan secara
nasional
Naskah
5
X
X
X
X
b. Menyusun pedoman umum, petunjuk
teknis perpusdokinfo
Naskah 3 X X X X
3. Menerjemahkan/menyadur
buku dan bahan-bahan lain
bidang perpusdokinfo
a.Terjemahan/saduran di bidang
perpusdokinfo yang dipublikasikan:
1) Dalam bentuk buku yang
diterbitkan dan diedarkan secara
nasional
Judul
7
X
X
X
X
2) Dalam bentuk makalah yang
diakui oleh instansi yang
berwenang
Naskah 3,500 X X X X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 67 - 1 2 3 4 5 6 7 8
*) b. Terjemahan/saduran dalam bentuk
makalah di bidang perpusdokinfo
yang tidak dipublikasikan
Naskah 2 X X X X
*) c. Menterjemahkan sari karangan:
1) Terjemahan sari karangan
indikatif
Judul
0.010
X
X
X
X
2) Terjemahan sari karangan
informatif
Judul
0.030
X
X
X
X
4. Melakukan tugas sebagai ketua
kelompok/koordinator
pustakawan atau memimpin
unit perpustakaan
a. Ketua kelompok/koordinator
pustakawan bagi:
1) Pustakawan Pertama
Tahun
1,250
X
2) Pustakawan Muda Tahun 2,500 X
3) Pustakawan Madya Tahun 3,750 X
4). Pustakawan Utama Tahun 5 X
b. Memimpin unit perpustakaan
1) Eselon I, II atau sejajar
Tahun
6
X
X
X
X
2) Eselon III ke bawah atau yang
sejajar
Tahun 4 X X X X
5. Menyusun kumpulan tulisan
untuk dipublikasikan
Menghimpun dan menyusun naskah-
naskah
Judul
3
X
X
X
X
6. Memberi konsultasi
kepustakawanan yang bersifat
konsep
a. Institusi
Naskah
1,500
X
X
X
X
b. Perorangan Naskah 1 X X X X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 68 - 1 2 3 4 5 6 7 8
VI.
PENUNJANG KEGIATAN
KEPUSTAKA-WANAN
1. Mengajar
a. Mengajar bidang perpusdokinfo pada
pendidikan sekolah
1) Perguruan Tinggi
Jam/2
0,300
X
X
X
X
2) SMTA Jam/2 0,024 X X X X
b. Mengajar/melatih bidang
perpusdokinfo pada pendidikan luar
sekolah
Jam/2
0,024
X
X
X
X
2. Melatih
a. Melatih siswa/mahasiswa di bidang
ilmu perpusdokinfo
Jam/2
0,010
X
X
X
X
b. Melatih petugas perpustakaan dalam
rangka kegiatan perpusdokinfo
Jam/2
0,010
X
X
X
X
3. Membimbing mahasiswa dalam
penyusunan skripsi, tesis,
disertasi yang berkaitan dengan
ilmu perpusdokinfo
1) Mahasiswa S3
Orang
0,250
X
X
X
X
2) Mahasiswa S2 Orang 0,250 X X X X
3) Mahasiswa S1/DIV Orang 0,250 X X X X
4). Mahasiswa S0/DI s.d. DIII Orang 0,125 X X X X
4. Memberikan konsultasi teknis
sarana dan prasarana
perpusdokinfo
1) Mahasiswa S3
Kali
1
X
X
X
X
2) Mahasiswa S2 X X X X
3) Mahasiswa S1/DIV X X X X
4). Mahasiswa S0/DI s.d DIII X X X X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 69 -
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Mengikuti seminar/lokakarya
dan pertemuan sejenisnya di
bidang kepustakawanan
Tingkat nasional/internasional sebagai:
1) Pemasaran
Kali
3
X
X
X
X
2) Moderator/pembahas/narasumber Kali 2 X X X X
3) Peserta Kali 1 X X X X
6. Menjadi anggota organisasi
profesi kepustakawanan
a. Tingkat nasional/internasional
sebagai:
1) Pengurus aktif
Tahun
1
X
X
X
X
2) Anggota aktif Tahun 0,750 X X X X
b. Tingkat propinsi/kabupaten/kota
1) Pengurus aktif
Tahun
0,500
X
X
X
X
2) Anggota aktif Tahun 0,350 X X X X
7. Melakukan lomba
kepustakawanan
a. Penanggung Jawab
Kegiatan
0,240
X
X
X
X
b. Dewan Juri Kegiatan 0,500 X X X X
c. Penyelenggara Kegiatan 0,100 X X X X
8. Memperoleh penghargaan/
tanda jasa
a. Tanda Kehormatan Satyalencana
Karya Satya:
1) 30 (tiga puluh) tahun
Tanda jasa
3
X
X
X
X
2) 20 (dua puluh) tahun Tanda jasa 2 X X X X
3) 10 (sepuluh) tahun Tanda jasa 1 X X X X
b. Gelar kehormatan akademis Gelar 15 X X X X
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 70 -
1 2 3 4 5 6 7 8
9. Memperoleh gelar kesarjanaan
lainnya
Memperoleh gelar kesarjanaan yang
tidak sesuai dengan bidang tugas:
a. Doktor
Kali
15
X
X
X
X
b. Pasca Sarjana Kali 10 X X X X
c. Sarjana Kali 5 X X X X
10. Menyunting risalah pertemuan
ilmiah
Menyunting risalah pertemuan ilmiah di
bidang perpustakaan
Kali
1
X
X
X
X
11. Peran serta dalam Tim Penilai
Jabatan Pustakawan
Menjadi anggota Tim Penilai Jabatan
Pustakawan
Tahun
0,500
X
X
X
X
Keterangan :
Pustakawan Tingkat Terampil tidak dapat menerima tugas limpah dari Pustakawan
Tingkat Ahli, sedang Pustakawan Tingkat Ahli dapat menerima tugas limpah dari
Pustakawan Tingkat Terampil.
Pustakawan Tingkat Terampil maupun Pustakawan Tingkat Ahli yang melaksanakan
tugas di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80%
(delapan puluh prosen) dari setiap angka kredit butir kegiatan yang dilakukan dengan
melampirkan surat tugas limpah dari pimpinan unit.
Pustakawan Tingkat Terampil maupun Pustakawan Tingkat Ahli yang secara bersama-
sama membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang kepustakawanan, pembagian angka
kreditnya ditetapkan sebagai berikut :
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 71 -
a. 60 % (enam puluh persen) bagi penulis utama;
b. 40 % (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu;
Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebanyak-banyaknya 3
(tiga) orang.
*) Kegiatan tambahan yang dapat dinilaikan di BATAN
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 72 - BAB IV
PEMBINAAN KARIR JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN
A. Pengangkatan dalam pangkat dan jabatan
Pengangkatan dalam pangkat/jabatan Pustakawan di lingkungan BATAN ditetapkan oleh
Kepala BATAN .
1. Pengangkatan Pertama
Pengangkatan pertama merupakan pengangkatan pertama kali seorang Pegawai
Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pustakawan.
Seorang PNS dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Pustakawan Terampil atau
Pustakawan Ahli apabila memenuhi persyaratan dan prosedur sebagai berikut :
a. Syarat-syarat Pengangkatan Pustakawan Terampil :
1) Berijazah Diploma II s/d Diploma III Perpustakaan Dokumentasi dan
Informasi atau Diploma bidang lain;
2) Bagi Diploma bidang lain ditambah diklat jabatan fungsional Pustakawan
Tingkat Terampil;
3) Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b
4) Bertugas pada unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi sekurang-
kurangnya selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
5) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
6) Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Pustakawan pada instansi/unit
kerja yang bersangkutan; dan
7) Memenuhi angka kredit minimal kumulatif yang ditetapkan;
b. Syarat-syarat Pengangkatan Pustakawan Ahli :
1) Berijazah Sarjana Strata 1 (S1) s/d Sarjana Strata 3 (S3) Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi atau Sarjana bidang lain;
2) Bagi Sarjana bidang lain ditambah diklat jabatan fungsional Pustakawan
Tingkat Ahli;
3) Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda, golongan ruang III/a;
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 73 - 4) Bertugas pada unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi sekurang-
kurangnya selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
5) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;
6) Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Pustakawan pada instansi/unit
kerja yang bersangkutan; dan
7) Memenuhi angka kredit minimal kumulatif yang ditetapkan;
c. Prosedur Pengajuan Pengangkatan
Seorang PNS yang telah memenuhi persyaratan tersebut di atas dapat diangkat
dengan mengikuti prosedur sebagai berikut :
1) Unit kerja mengajukan permohonan kepada Kepala BATAN untuk
pengangkatan PNS dalam Jabatan Pustakawan, dengan melampirkan
dokumen sebagai berikut :
a) SK kepangkatan terakhir
b) Ijazah terakhir yang sesuai dengan yang dicantumkan dalam SK terakhir
kepangkatan
c) Sertifikat lulus diklat sebagai Pustakawan Terampil atau Pustakawan Ahli
d) Berkas Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) yang telah
ditandatangani Kepala Unit Kerja setingkat Eselon II
e) Berkas-berkas dari kegiatan Unsur Utama
f) Surat rekomendasi dari Kepala Unit Kerja setingkat Eselon II untuk
pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Pustakawan
g) DP3 tahun terakhir
2) Pengangkatan Melalui Perpindahan
a) Syarat Pengangkatan
Persyaratan pengangkatan dengan melalui perpindahan sama dengan
persyaratan melalui pengangkatan pertama tetapi ditambah sebagai
berikut :
(1) Usia sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usia
pensiun PNS berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 74 - (2) Memiliki pengalaman dibidang kepustakawanan sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun; dan
(3) Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP-3) sekurang-
kurangnya bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
b) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS yang diangkat dalam jabatan
Pustakawan melalui perpindahan adalah sama dengan pangkat terakhir,
sedang jenjang jabatannya ditentukan sesuai dengan angka kredit yang
berasal dari kegiatan unsur utama yang telah dinilai oleh Tim Penilai dan
ditetapkan Kepala BATAN.
3) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan Pustakawan tidak dapat
menduduki jabatan rangkap, baik dengan jabatan fungsional lain maupun
dengan jabatan struktural.
B. Kenaikan jabatan dan pangkat.
Untuk kenaikan jabatan dan pangkat Jabatan Fungsional Pustakawan tidak hanya
didasarkan pada perolehan angka kredit saja, tetapi juga harus memenuhi persyaratan
lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :
1. Kenaikan Jabatan
Kenaikan jabatan dalam Jabatan Fungsional Pustakawan dapat dilakukan apabila
memenuhi persyaratan sbb.:
a. Telah 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir yang didudukinya;
b. Memenuhi angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; dan
c. Penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Pejabat Fungsional Pustakawan yang memperoleh STTB/ijazah dapat diajukan untuk
kenaikan jabatan, dengan ketentuan :
a. Ijazah yang diperoleh sesuai dengan tugas pokoknya;
b. Ijazah yang diperoleh sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun; dan
c. telah mengikuti ujian penyesuaian ijazah dan dinyatakan lulus.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 75 - 2. Kenaikan Pangkat
Kenaikan pangkat dalam Jabatan Fungsional Pustakawan dapat dilakukan apabila
memenuhi persyaratan sbb.:
a. Telah 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
b. Memenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan
c. Penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir.
Pejabat Fungsional Pustakawan yang memperoleh STTB/ijazah dapat diajukan untuk
kenaikan pangkat, dengan ketentuan :
a. Ijazah yang diperoleh sesuai dengan tugas pokoknya;
b. Ijazah yang diperoleh sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun; dan
c. Telah mengikuti ujian penyesuaian ijazah dan dinyatakan lulus.
C. Pembebasan Sementara
Pejabat Fungsional Pustakawan Terampil dan Pustakawan Ahli dapat dibebaskan
sementara karena hal-hal sebagai berikut :
1. Tidak mampu mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak
diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir, yaitu untuk :
a. Pustakawan Pelaksana, dengan pangkat Pengatur Muda Tingkat I Gol. ruang II/b
sampai dengan Pustakawan Penyelia, dengan pangkat Penata Gol. ruang III/c.
b. Pustakawan Pertama, dengan pangkat Penata Muda Gol. ruang III/a sampai
dengan Pustakawan Utama, dengan pangkat Pembina Utama Madya Gol. ruang
IV/d .
2. Tidak mampu mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan untuk maintenance
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat terakhir:
a. Pustakawan Penyelia, dengan pangkat Penata Tingkat I Gol. ruang III/d
dibebaskan sementara apabila dalam jangka 1 tahun sejak diangkat dalam
jabatan/pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit
sekurang.kurangnya 10 (sepuluh) dari unsur utama;
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 76 - b) Pustakawan Utama, dengan pangkat Pembina Utama Gol. ruang IV/e dibebaskan
sementara apabila dalam jangka 1 tahun sejak diangkat dalam jabatan/pangkat
terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua
puluh lima) dari unsur utama;
3. Dijatuhi hukuman disiplin PNS tingkat sedang atau tingkat berat berupa penurunan
pangkat berdasarkan PP Nomor 30 Tahun 1980;
Pejabat Fungsional Pustakawan tetap melaksanakan tugasnya, tetapi pelaksanaan
kegiatan tersebut tidak dapat dinilaikan.
4. Diberhentikan sementara sebagai PNS berdasarkan PP No. 4 tahun 1966;
5. Tidak dapat melaksanakan tugas pokoknya secara penuh sebagai Pustakawan
Terampil dan Pustakawan Ahli, karena :
a. Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
b. Cuti Di Luar Tanggungan Negara; dan
c. Diangkat dalam jabatan struktural atau ditugaskan di luar jabatan Pustakawan.
D. Pengangkatan Kembali dalam Jabatan Fungsional Pustakawan
Pejabat Fungsional Pustakawan yang dibebaskan sementara dapat diangkat kembali
dalam jabatannya apabila :
1. Telah mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan dalam jangka waktu paling lama
1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara
2. Pejabat Fungsional Pustakawan yang dibebaskan sementara karena dijatuhi hukuman
disiplin sebagaimana dimaksud pada angka 3c, dapat diangkat kembali apabila masa
berlakunya hukuman disiplin telah berakhir;
3. Pejabat Fungsional Pustakawan yang diberhentikan sementara sebagai PNS,
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1966 dapat diangkat kembali
dalam jabatannya, apabila berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap dan dinyatakan tidak bersalah atau dijatuhi hukuman
percobaan;
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 77 - 4. Pejabat Fungsional Pustakawan yang dibebaskan sementara karena tugas belajar
lebih dari 6 (enam) bulan telah menyelesaikan tugas belajarnya dan telah aktif
kembali dalam menjalankan tugas kepustakawanan;
5. Pejabat Fungsional Pustakawan yang dibebaskan sementara karena cuti di luar
tanggungan Negara, telah diangkat kembali sebagai PNS pada instansi semula dan
telah aktif kembali dalam menjalankan tugas kepustakawanan; dan
6. Pejabat Fungsional Pustakawan yang dibebaskan sementara karena diangkat dalam
jabatan struktural atau ditugaskan di luar jabatan Pustakawan, telah selesai dan telah
aktif kembali dalam menjalankan tugas kepustakawanan.
E. Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Pustakawan
Pemberhentian dari jabatan Fungsional Pustakawan adalah pemberhentian dari jabatan
bukan pemberhentian sebagai PNS.
Pejabat Fungsional Pustakawan Terampil atau Pustakawan Ahli diberhentikan dari
jabatannya apabila :
1. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara tidak
mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi
bagi Pustakawan Pelaksana sampai dengan Pustakawan Penyelia Gol. ruang III/c dan
Pustakawan Pertama sampai dengan Pustakawan Utama Gol. ruang IV/d;
2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan tidak dapat mengumpulkan
angka kredit maintenance bagi Pustakawan Penyelia Gol. ruang III/d dan
Pustakawan Utama Gol. ruang IV/e.
F. Alih Jalur Jenjang Jabatan
Alih jalur jenjang jabatan adalah Pustakawan tingkat terampil dapat menjadi Pustakawan
tingkat ahli apabila telah memperoleh ijazah S-1 bidang perpustakaan atau S-1 bidang
lain ditambah diklat alih jalur.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 78 - Prosedur alih jalur jenjang jabatan tingkat terampil ke dalam jenjang Jabatan
Pustakawan tingkat ahli adalah sebagai berikut :
1. Pustakawan Terampil yang melanjutkan pendidikan bukan sebagai tugas belajar
harus dengan ijin melanjutkan pendidikan S-1 atau D-IV, apabila tanpa ijin ijazah
yang diperoleh tidak dapat disesuaikan dan tidak dapat digunakan untuk alih jalur
jenjang jabatan;
2. Ijazah yang diperoleh dengan tugas belajar langsung dapat disesuaikan untuk alih
jalur jenjang jabatan, tetapi ijazah yang diperoleh dengan tanpa tugas belajar/biaya
sendiri, Pustakawan Terampil tersebut harus mengikuti ujian penyesuaian
ijazah/kompetensi dahulu dan dinyatakan lulus; dan
3. Mengajukan permohonan alih jalur dari Pustakawan tingkat terampil ke Pustakawan
tingkat ahli dan mengajukan usul penetapan angka kredit kepada Tim Penilai Jabatan
Pustakawan melalui Sekretariat/BSDM.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 79 - BAB V
USUL DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
PEJABAT FUNGSIONAL PUSTAKAWAN
A. Pengertian Angka Kredit
Dalam Keputusan Menpan Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002 tentang Jabatan
Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, dinyatakan bahwa Angka Kredit adalah
angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh
seorang Pustakawan dalam mengerjakan butir rincian kegiatan yang digunakan sebagai
salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan Pustakawan.
Angka kredit diperlukan untuk:
1. Menentukan jenjang jabatan PNS yang diangkat pertama kali atau diangkat kembali
dalam jabatan fungsional Pustakawan dan peralihan jabatan dari Pustakawan Tk.
Terampil ke Pustakawan Tk ahli.
2. Pustakawan Tingkat Terampil dan Pustakawan Tingkat Ahli yang akan naik
pangkat/jabatan atau mempertahankan (maintenance) jabatan.
Setiap Pustakawan perlu memahami benar lampiran I dan Lampiran II Keputusan
Menpan Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002, sehingga setiap prestasi yang dicapai atas
pelaksanaan tugas dapat memperoleh nilai/angka kredit.
B. Perhitungan Angka Kredit
Pustakawan seyogyanya setiap semester mengisi formulir DUPAK (Daftar Usul Penetapan
Angka Kredit) sebagaimana contoh formulir dalam lampiran Ia s.d. Ic untuk Pustakawan
Terampil dan lampiran IIa s.d. IId untuk Pustakawan Ahli beserta surat-surat
pernyataan sebagaimana contoh formulir dalam lampiran III s/d VII Pedoman
Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan BATAN disertai
dengan bukti-buktinya. Pengisian DUPAK setiap semester akan bermanfaat bagi
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 80 - Pustakawan antara lain: mengetahui saat kenaikan jabatan/pangkat, dan saat harus
mengumpulkan angka kredit agar tidak terkena pembebasan sementara dari jabatannya.
Pengusulan DUPAK dilakukan apabila menurut perhitungan Pustakawan telah memenuhi
syarat minimal untuk kenaikan pangkat/jabatan.
Usul Penetapan Angka Kredit periode April dilakukan pada bulan Nopember
tahun sebelumnya dan untuk periode Oktober dilakukan pada bulan Mei tahun
berjalan.
Bukti pelaksanaan kegiatan yang karena satu dan lain hal tidak diajukan pada masa
penilaian sebelumnya, tidak dapat dinilai pada masa penilaian berikutnya, kecuali untuk
pengembangan profesi khususnya karya tulis/makalah/terjemahan maksimal 2 (dua)
tahun sebelum masa penilaian terakhir.
C. Masa Penilaian Angka Kredit
1. Masa penilaian angka kredit adalah batas kurun waktu yang digunakan untuk
mengumpulkan angka kredit yang diusulkan untuk penetapan angka kredit.
2. Masa penilaian angka kredit sebagai CPNS dapat dihitung tetapi untuk pengangkatan
dalam jabatan Pustakawan setelah menjadi PNS.
3. PNS pindahan dari unit di luar perpustakaan, dokumentasi dan informasi, baru dapat
diangkat dalam jabatan fungsional Pustakawan setelah 2 (dua) tahun bekerja di unit
perpustakaan, dokumentasi dan informasi dan memenuhi ketentuan-ketentuan lain
yang disyaratkan. Masa penilaian angka kredit sejak yang bersangkutan bekerja di
bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi.
4. Batas masa penilaian angka kredit yang diusulkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
Pustakawan didasarkan pada masa penilaian angka kredit PAK terakhir (tidak
terputus).
Batas masa penilaian periode April adalah akhir Oktober tahun sebelumnya
dan untuk masa penilaian periode Oktober adalah akhir April tahun
berjalan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 81 - D. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
1. Pengertian DUPAK
Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar yang memuat prestasi
kerja yang dicapai oleh Pustakawan dan telah diperhitungkan angka kreditnya dalam
kurun waktu tertentu.
DUPAK harus diisi oleh Pustakawan dan dinilai awal oleh KPTF Unit.
2. Lampiran DUPAK terdiri dari:
a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengorganisasian dan Pendayagunaan
Koleksi Bahan Pustaka/Sumber Informasi
b. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pemasyarakatan Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengkajian Pengembangan Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
e. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Penunjang Tugas Pustakawan
f. Dokumen bukti dan kelengkapan persyaratan berupa:
1) Fotokopi surat penugasan pelaksanaan kegiatan
2) Fotokopi bukti fisik hasil kegiatan
3) Fotokopi DP3 satu tahun terakhir
4) Fotokopi surat keputusan pengangkatan menjadi PNS (khusus untuk
pengangkatan pertama)
5) Fotokopi surat keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan
Pustakawan (khusus untuk kenaikan pangkat pertama kali dalam jabatan
Pustakawan)
6) Fotokopi surat keputusan kenaikan pangkat terakhir
7) Fotokopi surat keputusan kenaikan jabatan terakhir
8) Fotokopi PAK terakhir
9) Surat pernyataan dari Kepala Unit Kerja setingkat es. II, yang menyatakan
bahwa PNS yang akan diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional
Pustakawan benar-benar ditugaskan di unit perpustakaan, dokumentasi dan
informasi (khusus untuk pengangkatan pertama kali)
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 82 - 10) Fotokopi Sertifikat/ijazah terakhir yang dilegalisir (khusus untuk pengangkatan
pertama kali dan bagi yang diangkat kembali setelah tugas belajar serta
peralihan jabatan dari Pustakawan Tk. Terampil ke Pustakawan Tk. Ahli).
3. Pengisian DUPAK
a. Nomor yang diisi adalah nomor registrasi berkas DUPAK di unit yang
bersangkutan .
b. Masa penilaian diisi tanggal mulai dan berakhirnya pencapaian prestasi yang
dilaporkan, yang dihitung angka kreditnya dan dituangkan dalam DUPAK.
c. Keterangan perorangan diisi dengan data Pustakawan Terampil dan Pustakawan
Ahli yang terbaru
d. Unsur yang dinilai terdiri atas :
1) Unsur, sub unsur dan butir kegiatan yang dilakukan oleh Pustakawan
Terampil atau Pustakawan Ahli.
2) Angka Kredit menurut instansi pengusul dan Tim Penilai. PustakawanTerampil
atau Pustakawan Ahli mengisi kolom instansi pengusul dengan data sebagai
berikut :
a) Lama, diisi dengan angka kredit yang sudah dimiliki sekarang berdasarkan
PAK terakhir.
b) Baru, diisi dengan angka kredit yang diusulkan dan dicapai selama masa
penilaian.
c) Jumlah, penjumlahan antara angka kredit yang lama dengan angka kredit
yang baru atau yang diusulkan.
e. Masing-masing kelompok unsur/sub unsur dijumlahkan ke bawah meliputi:
1) Pendidikan
2) Pengorganisasian dan Pendayagunaan Koleksi Bahan Pustaka/Sumber
Informasi
3) Pemasyarakatan Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi
4) Pengkajian Pengembangan Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi
5) Pengembangan Profesi
6) Penunjang tugas Pustakawan
Unsur utama butir 1) sampai dengan butir 6) tersebut di atas dijumlahkan
tersendiri dengan maksud melihat keproporsionalan antara unsur utama
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 83 - sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) dengan unsur penunjang
sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen)
f. Lampiran bahan yang dinilai (kolom III) berisi lampiran semua dokumen bukti-
bukti pencapaian prestasi yang diajukan. Semua dokumen yang dilampirkan
bersama DUPAK harus disahkan oleh pejabat yang berwenang mengusulkan
DUPAK.
g. Catatan pengusul (kolom IV) diisi dengan keterangan tambahan yang ingin
disampaikan oleh pejabat pengusul DUPAK.
h. Catatan Tim Penilai (kolom V) diisi oleh Ketua Tim Penilai dengan keterangan-
keterangan atau catatan yang perlu sebagai dokumentasi dari hasil penilaian Tim,
kolom ini ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai.
4. Pengisian Surat Pernyataan Kegiatan Pustakawan
a. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengorganisasian dan Pendayagunaan
Koleksi Bahan Pustaka/Sumber Informasi diisi apabila ada kegiatan dari unsur
utama yang berkatagori sebagai kegiatan Pengorganisasian dan Pendayagunaan
Koleksi Bahan Pustaka/Sumber Informasi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur
utama tersebut tidak perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri pejabat
Pustakawan diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan:
1) Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
2) Kolom 2 diisi uraian kegiatan Pengorganisasian dan Pendayagunaan Koleksi
Bahan Pustaka/Sumber Informasi.
3) Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
4) Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: misal: Laporan, judul.
5) Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
6) Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan.
7) Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
b. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pemasyarakatan Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi diisi apabila ada kegiatan dari unsur utama yang
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 84 - berkatagori sebagai kegiatan Pemasyarakatan Perpustakaan, Dokumentasi dan
Informasi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur utama tersebut tidak perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri pejabat
Pustakawan pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
1) Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
2) Kolom 2 diisi uraian kegiatan Pemasyarakatan Perpustakaan, Dokumentasi
dan Informasi.
3) Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
4) Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: laporan.
5) Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
6) Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan.
7) Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
c. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengkajian Pengembangan Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi diisi apabila ada kegiatan dari unsur utama yang
berkatagori sebagai kegiatan Pengkajian Pengembangan Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur utama tersebut
tidak perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri pejabat
Pustakawan pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
1) Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
2) Kolom 2 diisi uraian kegiatan Pengkajian Pengembangan Perpustakaan,
Dokumentasi dan Informasi.
3) Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
4) Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: laporan.
5) Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
6) Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan.
7) Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
d. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi diisi apabila ada
kegiatan dari unsur utama yang berkatagori sebagai kegiatan Pengembangan
Profesi. Apabila tidak ada kegiatan dari unsur utama tersebut tidak perlu diisi.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 85 - Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri pejabat
Pustakawan pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan :
1) Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
2) Kolom 2 diisi uraian kegiatan Pengembangan Profesi.
3) Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
4) Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: Naskah.
5) Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
6) Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan.
7) Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
e. Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang Menunjang Pelaksanaan Tugas
Pustakawan diisi apabila ada kegiatan dari unsur penunjang dan apabila tidak ada
tidak perlu diisi.
Data jati diri atasan langsung setingkat eselon III dan jati diri pejabat
Pustakawan pengusul diisi secara benar menggunakan data terbaru.
Pengisian kolom uraian kegiatan:
1) Kolom 1 diisi nomor sesuai urutan waktu pelaksanaan.
2) Kolom 2 diisi uraian kegiatan yang menunjang pelaksanaan tugas
Pustakawan.
3) Kolom 3 diisi tanggal pelaksanaan kegiatan/periode kegiatan.
4) Kolom 4 diisi sesuai satuan hasil berupa: Tanda jasa/gelar/kali/tahun.
5) Kolom 5 diisi dengan jumlah kegiatan dari butir kegiatan yang sama.
6) Kolom 6 diisi dengan jumlah angka kredit dari kegiatan yang bersangkutan.
7) Kolom 7 diisi dengan keterangan/bukti fisik sesuai kegiatan yang diusulkan.
5. Pengajuan Usul Penilaian DUPAK.
Yang dimaksud dengan tata cara pengusulan DUPAK adalah proses pelaksanaan
pengusulan DUPAK yang diawali dari tingkat pejabat fungsional Pustakawan sampai
DUPAK tersebut diterima oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan. Proses
pengusulan DUPAK adalah sebagai berikut:
a. Tingkat Pejabat Fungsional Pustakawan.
DUPAK yang telah diisi bobot nilai angka kredit dari setiap butir kegiatan
jabatan/pangkat, dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang diperlukan,
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 86 - selanjutnya DUPAK tersebut diperiksa dan ditandatangani oleh Kepala Unit Kerja
setingkat Es. II disampaikan kepada Kepala BATAN melalui Sekretariat/BSDM
untuk penilaian angka kredit.
b. Tingkat Pejabat Pengusul
1) Untuk Pustakawan Madya dan Pustakawan Utama, DUPAK disetujui dan
diajukan oleh Kepala BATAN atau Sekretaris Utama kepada Kepala
Perpustakaan Nasional RI.
2) Untuk Pustakawan Terampil Pelaksana sampai dengan Pustakawan Terampil
Penyelia dan Pustakawan Pertama sampai dengan Pustakawan Muda, DUPAK
disetujui dan diajukan oleh Kepala Unit Kerja setingkat Es. II dan ditujukan
kepada Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan BATAN melalui
Sekretariat/BSDM, sebagai pembantu Kepala BATAN dalam melaksanakan
penilaian.
E. Penilaian Angka Kredit
Pelaksanaan penelitian dan penilaian angka kredit dimulai sejak Daftar Usul Penetapan
Angka Kredit (DUPAK) diterima oleh Sekretariat Tim Penilai sampai dengan Penetapan
Angka Kredit (PAK).
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam penilaian angka kredit pejabat
fungsional Pustakawan sebagai berikut :
1. Jumlah angka kredit kumulatif yang harus dipenuhi oleh setiap PNS untuk dapat
diangkat dalam jabatan, dan kenaikan jabatan/pangkat Pustakawan sebagaimana
tersebut pada lampiran III dan IV keputusan MENPAN No. 132/KEP/M.PAN/12/2002.
2. Perbandingan angka kredit antara unsur utama dan unsur penunjang sebagai berikut :
a. Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) dari unsur utama.
Kelebihan angka kredit dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
berikutnya.
b. Sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari unsur penunjang.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 87 - Kelebihan angka kredit tidak dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
berikutnya.
3. Tugas Limpah
a. Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pustakawan yang sesuai dengan
jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan yang menjadi tugasnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Keputusan MENPAN Nomor
132/KEP/M.PAN/12/2002, maka Pustakawan yang satu tingkat di atas atau di
bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut setelah
mendapatkan Surat Penugasan tertulis dari pimpinan unit kerja yang
bersangkutan (tugas limpah).
b. Pustakawan yang melaksanakan tugas di atas jenjang jabatannya, angka kredit
yang diperoleh ditetapkan sebesar 80 % dari setiap angka kredit butir kegiatan
yang dilakukan dengan melampirkan surat tugas limpah dari pimpinan unit kerja.
Contoh :
Sdr. Rudi, jabatan Pustakawan Pelaksana pada perpustakaan PPIN, berdasarkan
surat penugasan dari Kepala PPIN, yang bersangkutan melakukan tugas
membuat klipping sebanyak 200 judul dalam suatu kurun waktu tertentu. Karena
penyusunan klipping seharusnya merupakan tugas Pustakawan Pelaksana
Lanjutan sedangkan Sdr. Rudi sebagai Pelaksana, berdasarkan Pasal 9 butir (a)
Keputusan MENPAN Nomor 132/KEP/M.PAN/12/2002, angka kredit Sdr. Rudi
dihargai 80 % x 200 x 0,002 = 0,32
c. Pustakawan yang melaksanakan tugas di bawah jenjang jabatannya angka kredit
yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan
yang dilakukan dengan melampirkan surat tugas limpah dari pimpinan unit kerja.
d. Pustakawan tk. Terampil tidak dapat menerima tugas limpah sebagaimana
dimaksud pada butir 3 dari Pustakawan Tk. Ahli, sedangkan Pustakawan Tk. Ahli
dapat menerima tugas limpah dari Pustakawan Tk. Terampil.
e. Implikasi dari tugas limpah tersebut di atas memerlukan upaya pemerataan
jumlah dan kualifikasi Pustakawan menurut jenjang jabatan pada masing-masing
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 88 - Unit Perpustakaan, karena penugasan secara tugas limpah ini tidak diharapkan
untuk dilaksanakan secara terus menerus.
4. Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pustakawan Madya,
pangkat Pembina Tk. I gol.ruang IV/b sampai dengan Pustakawan Utama, pangkat
Pembina Utama, gol.ruang IV/e, angka kredit yang dikumpulkan sekurang-kurangnya
12 (dua belas) harus berasal dari kegiatan unsur pengembangan profesi.
5. Pustakawan yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi kelebihan angka kredit tersebut dapat
diperhitungkan untuk kenaikan pangkat/jabatan berikutnya.
6. Penilaian terhadap prestasi kerja Pustakawan yang akan mengalami kenaikan
jabatan/pangkat dilakukan setelah yang bersangkutan memenuhi jumlah angka kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
7. Pustakawan yang telah mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat pada
tahun pertama dalam masa jabatan/pangkat yang didudukinya, pada tahun berikutnya
diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen)
dari jumlah angka kredit yang diisyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat
lebih tinggi yang berasal dari kegiatan unsur utama di luar unsur pendidikan.
Contoh :
a) dari Evi tanggal 1 Oktober 1998 mulai memangku jabatan Pustakawan Pelaksana
dalam pangkat Pengatur golongan ruang II/c dengan angka kredit sebesar 80
(memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat ke Pengatur Tingkat I golongan ruang
II/d) karena kenaikan pangkat paling cepat baru dilaksanakan pada 1 Oktober 2000
maka dari tanggal 1 Oktober 1999 sampai dengan sebelum 1 Oktober 2000
Saudara Evi diwajibkan mengumpulkan angka kredit sejurang-kurangnya 20 x 80 x
20 angka kredit = 3,2 angka kredit dari unsur utama. 100 100
b) Saudara Halim tanggal 1 April 1998 mulai memangku jabatan Pustakawan
Pelaksana dalam pangkat Pengatur Tingkat I golongan ruang II/d dengan angka
kredit sebesar 85. Tanggal 1 April 1999 karena Saudara Halim telah memperoleh
angka kredit sebesar 15 (memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan setingkat lebih
tinggi) yang ditetapkan dalam Penetapan Angka Kredit (PAK) maka yang
bersangkutan dapat naik jabatan menjadi Pustakawan Pelaksana Lanjutan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 89 - Karena kenaikan pangkat/golongan ruang III/a paling cepat baru dilaksanakan
pada tanggal 1 April 2000, maka dari 1 April 1999 sampai dengan sebelum 1 April
2000 Saudara Halim diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 20 x 80 x 20 angka kredit = 3,2 angka kredit dari unsur utama.
100 100
8. Pustakawan Penyelia dengan pangkat Penata Tk. I, gol. ruang III/d, setiap tahun
diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) yang berasal
dari unsur utama.
9. Pustakawan Utama dengan pangkat Pembina Utama, gol. ruang IV/e, setiap tahun
diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) yang
berasal dari unsur utama.
10. Pejabat fungsional Pustakawan yang mendapat penghargaan sebagai Pustakawan
teladan diberi angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.
Pemberian angka kredit dihitung dari kekurangan angka kredit yang diperlukan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pustakawan teladan tingkat nasional juara I, II dan III sebesar 50%.
b. Pustakawan teladan tingkat provinsi juara I, II dan III sebesar 37,5 %.
c. Pustakawan teladan tingkat kabupaten/kota juara I sebesar 25 %.
Masing-masing dari angka kredit tersebut dihargai sepenuhnya sebagai unsur
penunjang.
F. Penetapan Angka Kredit
1. Penetapan Angka Kredit dalam Jabatan Fungsional Pustakawan dilaksanakan pada
bulan Januari untuk kenaikan pangkat/jabatan periode April dan bulan Juli untuk
kenaikan pangkat/jabatan periode Oktober;
2. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Jabatan Fungsional Pustakawan
Tingkat Terampil dan Pustakawan Pertama s.d Pustakawan Muda adalah Sekretaris
Utama BATAN sedangkan bagi Pustakawan Madya s.d. Pustakawan Utama adalah
Kepala Perpustakaan Nasional RI;
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 90 - 3. Penetapan Angka Kredit (PAK) dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan
kenaikan jabatan/pangkat.
4. Terhadap PAK yang telah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang tidak dapat
diajukan keberatan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 91 - BAB VI
TATA KERJA TIM PENILAI JABATAN PUSTAKAWAN DAN SEKRETARIAT TIM
PENILAI JABATAN PUSTAKAWAN,
SERTA TATA CARA PENILAIAN TIM PENILAI JABATAN PUSTAKAWAN
A. Tim Penilai
1. Kedudukan
Tim Penilai Pustakawan BATAN adalah Tim Penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh
Kepala BATAN.
2. Tugas
a. Membantu Kepala BATAN dalam menetapkan angka kredit bagi Pustakawan yang
menjadi wewenangnya; dan
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan Penetapan Angka
Kredit Pustakawan.
3. Fungsi
a. Pemeriksa butir-butir kegiatan, Pemeriksa kebenaran dokumen-dokumen bukti
lampiran DUPAK dan penilai butir-butir kegiatan dalam DUPAK;
b. Penyusun angka kredit dalam penilaian untuk dijadikan dasar penetapan angka
kredit; dan
c. Pembina pejabat Pustakawan dalam hal pelaksanaan peraturan/ketentuan
kepustakawanan.
4. Susunan Tim Penilai Pustakawan BATAN, adalah sebagai berikut:
a. Seorang Ketua merangkap Anggota;
b. Seorang Wakil Ketua merangkap Anggota;
c. Seorang Sekretaris merangkap Anggota; dan
d. Sekurang-kurangnya 4 orang Anggota.
5. Syarat untuk menjadi Anggota Tim Penilai Pustakawan, adalah:
a. Sekurang-kurangnya menduduki jabatan/pangkat setingkat dengan jabatan/
pangkat Pustakawan yang dinilai;
b. Mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pustakawan; dan
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 92 - c. Dapat aktif melakukan penilaian.
6. Masa Jabatan Anggota Tim Penilai
a. Masa jabatan Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam butir 4 adalah 3
(tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya;
b. Anggota Tim Penilai yang telah menjabat dalam 2 (dua) masa jabatan
sebagaimana dimaksud dalam butir a, dapat diangkat kembali setelah melampaui
tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan; dan
c. Apabila karena sesuatu hal keanggotaan tim dapat diganti sebelum masa
tugasnya berakhir.
7. Komposisi Anggota Tim Penilai:
a. Dalam hal komposisi jumlah Anggota Tim Penilai tidak dapat dipenuhi seluruhnya
atau sebagian dari Pustakawan, maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari
pejabat lain yang mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja
Pustakawan;
b. Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang berhalangan dalam waktu
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan atau pensiun, maka Ketua Tim Penilai wajib
mengusulkan penggantian Anggota Tim Penilai kepada pejabat yang berwenang
menetapkan Tim Penilai; dan
c. Dalam hal terdapat Anggota Tim Penilai yang turut dinilai, Ketua Tim Penilai
dapat mengangkat Anggota Tim Penilai pengganti.
B. Sekretariat Tim Penilai
1. Kedudukan
Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional Pustakawan dibentuk dan ditetapkan oleh
Kepala BATAN.
2. Tugas
a. Melakukan kegiatan pelayanan administrasi untuk membantu pelaksanaan tugas
Tim Penilai Jabatan Pustakawan; dan
b. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan administrasi penilaian
jabatan Pustakawan.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 93 - 3. Fungsi
a. Penyeleksi berkas yang berkaitan dengan kelengkapan administrasi usul
penetapan angka kredit;
b. Penyeleksi kelengkapan dan keabsahan administrasi berkas DUPAK;
c. Penyiapan rapat penilaian;
d. Pengelola data jabatan;
e. Pembuat draft Penetapan Angka Kredit dan Surat Keputusan kenaikan jabatan;
dan
f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang berhubungan dengan administrasi jabatan
fungsional Pustakawan.
4. Keanggotaan Sekretariat Tim Penilai:
a. Pimpinan sekretariat adalah pejabat dibidang kepegawaian yang secara
fungsional diangkat sebagai Sekretaris Tim Penilai Jabatan Pustakawan; dan
b. Anggota sekretariat adalah Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di bidang
kepegawaian.
C. Rapat persidangan/penilaian terhadap Pustakawan
Rapat persidangan/penilaian terhadap Pustakawan dilakukan 2 (dua) kali dalam 1 (satu)
tahun yaitu:
1. Penilaian untuk periode April dilakukan pada bulan Desember tahun sebelumnya.
2. Penilaian untuk periode Oktober dilakukan pada bulan Juni tahun berjalan.
3. Apabila diperlukan Tim Penilai dapat melaksanakan rapat di luar jadwal yang telah
ditetapkan.
D. Tata Cara Penilaian Tim Penilai
1. Penilaian dilaksanakan dalam sidang/rapat penilaian yang harus dihadiri oleh lebih
dari separuh jumlah anggota Tim.
2. Ketua Tim Penilai membagi tugas penilaian kepada anggota Tim Penilai.
3. Setiap berkas usul penetapan angka kredit dinilai oleh dua orang anggota tim.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 94 - 4. Bila selisih hasil penilaian angka kredit tambahan kurang dari 20 % maka hasil
penilaian yang mempunyai nilai unsur utama lebih tinggi ditetapkan sebagai angka
kredit hasil penilaian untuk Penetapan Angka Kredit baru.
Contoh :
Penilai A memberikan nilai angka kredit 100 yang terdiri dari unsur utama sebesar 70
dan unsur penunjang 30. Penilai B memberikan angka kredit 90 yang terdiri dari
unsur utama sebesar 75 dan unsur penunjang sebesar 15, maka nilai yang digunakan
adalah hasil penilaian B.
5. Bila selisih angka kredit hasil penilaian dari dua anggota Tim lebih dari 20 %, maka
nilai akhir ditetapkan berdasar hasil penilaian penilai ketiga dengan memperhatikan
hasil penilaian ke dua penilai sebelumnya.
6. Angka kredit hasil penilaian akhir dituangkan dalam DUPAK dan ditandatangani oleh
pejabat penilai. Apabila ada keterangan dalam proses penilaian yang perlu dicatat
dituangkan dalam kolom catatan tim penilai.
7. DUPAK yang memenuhi syarat angka kredit minimal untuk kenaikan pangkat/jabatan
ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai dalam kolom Ketua Tim Penilai. Apabila ada
catatan yang perlu dijelaskan maka dituangkan dalam kolom Catatan Tim Penilai.
8. Apabila hasil penilaian angka kredit memenuhi syarat PAK, Sekretaris Tim Penilai
menyusun draft Penetapan Angka Kredit untuk ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang menetapkan angka kredit.
9. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Jabatan Fungsional Pustakawan
Tingkat Terampil dan Pustakawan Pertama s.d. Pustakawan Muda adalah Sekretaris
Utama sedangkan bagi Pustakawan Madya s.d. Pustakawan Utama adalah Kepala
Perpustakaan Nasional RI.
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
- 95 - BAB VII
PENUTUP
Dengan ditetapkannya Pedoman Pengusulan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional Pustakawan BATAN, maka segenap pengajuan Usul Penetapan Angka Kredit
beserta dokumen pendukungnya yang disampaikan setelah tanggal efektif berlakunya
pedoman ini, harus mengikuti Pedoman Pengusulan dan Penetapan Angka Kredit Jabatan
Fungsional Pustakawan BATAN. Demikian pula, segala upaya pembinaan Pejabat
Fungsional Pustakawan di setiap unit kerja di BATAN dan seluruh tata kerja penilaian
terhadap pengajuan DUPAK dilakukan mengikuti Pedoman Pengusulan dan Penilaian
Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan BATAN ini.
KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,
-ttd-
HUDI HASTOWO
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Kerjasama, Hukum, dan Humas
Ferhat Aziz