rumahtahfidz

2
Rumah Tahfidz Mari Beriman berdiri atas inisiatif salah seorang warga Desa Ciranjeng yang ingin mengabdi kepada desanya. Kepala Desa Ciranjeng mendukung dan ikut membantu terwujudnya rumah tahfidz tersebut. Dipilihnya program hafalan atau tahfidz dikarenakan hasil dari didikan dapat dilihat secara lebih nyata. Sebelum memiliki gedung mandiri, Rumah Tahfidz berada di salah satu rumah yang dekat dengan mushala Al-Hidayah. Karena partisipasi masyarakat yang tinggi tidak lama kemudian gedung tahfidz dibangun secara gotong-royong oleh masyarakat. Hampir semua masyarakat berpartisipasi dengan menyumbangkan bantuan, baik secara fisik maupun material. Dapat diartikan bahwa masyarakat ingin memberikan pendidikan Al-Qur’an terhadap anak-anaknya sejak dini. Sumber dana dari pembangunan Rumah tahfidz yang sekarang memiliki lebih dari 150 santri ini berasal dari swadaya masyarakat, donatur, dan orang tua santri yang dipungut tanpa batasan atau seikhlasnya dan diminta bantuan saat pembangunan. Gaji para ustadz pun berasal dari donatur tetap. Santri tidak dipungut biaya apapun dalam proses pendidikannya, Kepala Desa menegaskan bahwa Rumah Tahfidz ini memang benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat Ciranjeng. Di Rumah Tahfidz Mari Beriman terdiri dari tiga kelas; yang pertama ada kelas Iqra yang merupakan tahap pertama; yang kedua ada kelas Qur’an yang memiliki syarat harus bisa membaca tanda baris (harakat, tasydid, dll) ; dan yang ketiga ada kelas menghafal Al-Qur’an yang akan diawali dengan surah Al-Ghasyiah - Al-Fajr karena memiliki kerumitan dalam tajwid dan makhrajnya. Jadwal Rumah Tahfidz Mari Beriman dimulai dari setelah shubuh, jam 09.00 WIB, di lanjut 13.00 WIB, 15.00 WIB, dan setelah maghrib sampai 20.30 WIB. Ada 3 Ustadz yang mengajar di Rumah Tahfidz Mari Beriman, namun hanya satu Ustadz yang mengajar fulltime sehingga masih dibutuhkan tenaga pengajar.

Upload: ssandraliani

Post on 13-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Rumah Tahfidz di Desa Ciranjeng

TRANSCRIPT

Page 1: RumahTahfidz

Rumah Tahfidz Mari Beriman berdiri atas inisiatif salah seorang warga Desa Ciranjeng yang ingin mengabdi kepada desanya. Kepala Desa Ciranjeng mendukung dan ikut membantu terwujudnya rumah tahfidz tersebut. Dipilihnya program hafalan atau tahfidz dikarenakan hasil dari didikan dapat dilihat secara lebih nyata.

Sebelum memiliki gedung mandiri, Rumah Tahfidz berada di salah satu rumah yang dekat dengan mushala Al-Hidayah. Karena partisipasi masyarakat yang tinggi tidak lama kemudian gedung tahfidz dibangun secara gotong-royong oleh masyarakat. Hampir semua masyarakat berpartisipasi dengan menyumbangkan bantuan, baik secara fisik maupun material. Dapat diartikan bahwa masyarakat ingin memberikan pendidikan Al-Qur’an terhadap anak-anaknya sejak dini.

Sumber dana dari pembangunan Rumah tahfidz yang sekarang memiliki lebih dari 150 santri ini berasal dari swadaya masyarakat, donatur, dan orang tua santri yang dipungut tanpa batasan atau seikhlasnya dan diminta bantuan saat pembangunan. Gaji para ustadz pun berasal dari donatur tetap. Santri tidak dipungut biaya apapun dalam proses pendidikannya, Kepala Desa menegaskan bahwa Rumah Tahfidz ini memang benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat Ciranjeng.

Di Rumah Tahfidz Mari Beriman terdiri dari tiga kelas; yang pertama ada kelas Iqra yang merupakan tahap pertama; yang kedua ada kelas Qur’an yang memiliki syarat harus bisa membaca tanda baris (harakat, tasydid, dll) ; dan yang ketiga ada kelas menghafal Al-Qur’an yang akan diawali dengan surah Al-Ghasyiah - Al-Fajr karena memiliki kerumitan dalam tajwid dan makhrajnya. Jadwal Rumah Tahfidz Mari Beriman dimulai dari setelah shubuh, jam 09.00 WIB, di lanjut 13.00 WIB, 15.00 WIB, dan setelah maghrib sampai 20.30 WIB. Ada 3 Ustadz yang mengajar di Rumah Tahfidz Mari Beriman, namun hanya satu Ustadz yang mengajar fulltime sehingga masih dibutuhkan tenaga pengajar.

Sarana dan Prasarana yang terdapat di Rumah Tahfidz Beriman sudah cukup lengkap untuk mengajar, tetapi para pengajar masih menginginkan beberapa fasilitas tambahan lain seperti: Kantor; Perpustakaan; dan Proyektor. Adapun tantangan yang dihadapi oleh pengajar yaitu mempertahankan atau merangkul pemuda-pemudi agar dapat belajar di Rumah Tahfidz hingga akan terjadi regenerasi di masa depan.