Minggu, 18 November 2012, saya menyempatkan diri menuju daerahperbukitan Dago untuk menikmati sebuah bangunan rumah tinggal karya arsitek Baskoro Tedjo. Berbentuk segitiga dengan atap miring menjulang tinggi, bangunan ini terlihat seolah ingin menyeruak dan eksis di antara pepohonan eksisting sekitar namun tetap berpijak pada bumi. Rumah kecil ini hanya seluas 150 meter persegi. Namun kolaborasi jiwa seni sang arsitek dengan klien yang merupakan pasangan pekerja seni membuat bangunan kecil ini tetap terlihat unik, dengan bentuk segitiga yang dominan. Penggunaan split level juga membuat bangunan terkesan lebih luas, dengan bukaan yang dominan ke a rah hutan