rubella

4
1.Rubella 1.1 Definisi Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella. 1.2 Epidemiologi Rubella sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Rubella biasanya lebih berat dan berhubungan dengan komplikasi jika terjadi pada usia yang lebih besar. Pada era sebelum vaksin, rubela merupakan penyakit epidemi yang terjadi setiap 6-9 tahun. Rubella sering terjadi pada anak-anak usia pra-sekolah dan usia sekolah. Setelah beredarnya vaksin, insidens rubella turun sebesar > 99% dengan persentase yang lebih tinggi terjadi pada usia > 19 thn. 1.3 Etiologi Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili Togaviridae. Virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Pada waktu gejala klinis, virus ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin. 1.4 Patogenesis Cara penularan virus rubela melalui droplet, dari nasofaring atau rute pernafasan. Selanjutnya virus rubella memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi di

Upload: claudia

Post on 05-Jan-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rubela

TRANSCRIPT

Page 1: Rubella

1. Rubella

1.1 Definisi

Rubella atau campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

infeksi virus Rubella.

1.2 Epidemiologi

Rubella sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Rubella biasanya lebih berat

dan berhubungan dengan komplikasi jika terjadi pada usia yang lebih besar. Pada era

sebelum vaksin, rubela merupakan penyakit epidemi yang terjadi setiap 6-9 tahun.

Rubella sering terjadi pada anak-anak usia pra-sekolah dan usia sekolah. Setelah

beredarnya vaksin, insidens rubella turun sebesar > 99% dengan persentase yang lebih

tinggi terjadi pada usia > 19 thn.

1.3 Etiologi

Rubella disebabkan oleh suatu RNA virus, genus Rubivirus, famili

Togaviridae. Virus dapat diisolasi dari biakan jaringan penderita. Pada waktu gejala

klinis, virus ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin.

1.4 Patogenesis

Cara penularan virus rubela melalui droplet, dari nasofaring atau rute

pernafasan. Selanjutnya virus rubella memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi

di kulit belum diketahui patogenesisnya. Viremia mencapai puncaknya tepat sebelum

timbul erupsi di kulit. Di nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah timbunya

erupsi. Selain dari darah dan sekret nasofaring, virus rubella telah diisolasi dari

kelenjar getah bening, urin, cairan serebrospinal, ASI, cairan sinovial dan paru.

Masa penularan dapat terjadi dari 7 hari sebelum muncul ruam sampai 5 hari

setelah muncul ruam. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir masa inkubasi atau saat

ruam pertama kali muncul. Masa inkubasi dari 14 sampai 21 hari.

1.5 Manifestasi Klinis

Infeksi rubela post-natal atau yang didapat adalah penyakit ringan yang tidak

mudah dibedakan dari penyakit virus lainnya, khususnya pada anak-anak. Gejala

Page 2: Rubella

prodormal dapat berlangsung selama 1 sampai 5 hari, meliputi demam yang tidak

terlalu tinggi (subfebris), nyeri tenggorokan, mata merah dengan atau tanpa nyeri,

sakit kepala, batuk, malaise, anoreksia, dan limfadenopati. Kelenjar getah bening

suboksipital, postaurikular dan cervical anterior sering membesar.

Pada anak-anak, manifestasi utama dari rubela adalah ruam. Ruam dapat

muncul 14 sampai 17 hari setelah pajanan terhadap virus. Ruam biasanya muncul dari

wajah atau leher sebagai makula merah muda, kecil, iregular dan menyatu yang

menyebar secara sentrifugal ke badan dan ekstremitas. Gejala akan cepat menurun

setelah hari pertama timbulnya ruam. Pada saat ruam muncul, dari pemeriksaan

orofaring dapat terlihat makula atau petekie di palatum molle (Forscheimer spot).

Ruam dapat bertahan selama 3 hari dan biasanya hilang tanpa deskuamasi.

Ruam pada akhir hari pertama mulai merata di badan kemudian pada hari kedua ruam

di muka mulai menghilang dan pada hari ketiga ruam tampak lebih jelas di

ekstremitas sedangkan di tempat lain mulai menghilang. Infeksi subklinis sering

terjadi, sekitar 25-40% anak-anak tidak didapatkan ruam.

1.6 Diagnosis Banding

Penyakit yang memberikan gejala klinis dan eksantema yang menyerupai

rubella adalah :

a. Penyakit virus : campak, roseola infantum, eritema mononukleosis infeksiosa dan

pityriasis rosea

b. Penyakit bakteri : scarlet fever

c. Erupsi obat : ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbiturat, INH, fenotiazin dan

diuretik tiazid.

1.7 Penyulit

Komplikasi infeksi rubella pada postnatal atau didapat jarang dan umumnya

tidak mengancam jiwa. Pada anak jarang terjadi komplikasi. Pada remaja dan dewasa,

komplikasi yang sering terjadi adalah artritis dan atralgia yang terjadi 1 minggu

setelah munculnya ruam. Artritis biasanya menyerang sendi-sendi kecil di tangan.

Dan dapat terjadi purpura trombositopenia ( 7 hari post erupsi), epistaksis, perdarahan

gusi dan saluran cerna, hematuria, ekimosis palatum dan periorbita.

1.8 Pengobatan

Page 3: Rubella

Tidak ada terapi khusus untuk infeksi rubela. Tatalaksana bersifat suportif dan

simptomatik. Rubella postnatal atau didapat umumnya penyakit ringan dan hanya

membutuhkan antipiretik dan analgetik untuk pengobatan simptomatik.

1.9 Pencegahan