rra1c109021

9
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE FLASH CS5 PADA MATERI IKATAN KIMIA UNTUK SISWA KELAS X SMA OLEH : YULIANA RRA1C109021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

Upload: apri-zal

Post on 30-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pembelajaran multimedia

TRANSCRIPT

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    ARTIKEL ILMIAH

    PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

    MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE

    FLASH CS5 PADA MATERI IKATAN

    KIMIA UNTUK SISWA

    KELAS X SMA

    OLEH :

    YULIANA

    RRA1C109021

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS JAMBI

    AGUSTUS, 2014

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    Pengembangan Media Pembelajaran Mengggunakan

    Sofware Adobe Flash CS5 Pada Materi Ikatan

    Kimia untuk Siswa Kelas X SMA

    Oleh: Yuliana*, Epinur#, Aulia Sanova##

    Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

    Universitas jambi

    E-mail: [email protected]

    Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menumbuh kembangkan

    Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi

    diri dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka peroleh. Dalam proses pembelajaran

    guru berperan sebagai salah satu faktor penting dan memiliki tanggung jawab penuh serta diharapkan

    dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa aktif. Penggunaan media dalam proses

    pembelajaran merupakan suatu kebutuhan, baik oleh guru maupun oleh siswa itu sendiri.

    Pengembangan media pembelajaran Ikatan Kimia dengan Adobe Flash CS5 ini diharapkan dapat

    membantu siswa untuk mempermudah proses pembelajaran Ikatan Kimia. Dengan adanya media

    pembelajaran ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran dan

    membangun pemikiran siswa untuk lebih berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    bagaimana proses pengembangan dan melihat respon siswa yang semuanya dinilai menggunakan

    angket dengan skala Likert. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi

    model ADDIE yang di kembangkan Lee and Owen. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian ini terdiri

    dari tahap analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi. Validasi terhadap produk

    dilakukan oleh tim ahli media dan tim ahli materi. Setelah divalidasi multimedia ini kemudian

    diujicobakan kepada kelompok kecil sebanyak 10 orang siswa kelas X SMA. Hasil penelitian

    mendapatkan penilaian sangat baik dari tim validasi dengan perolehan skor dari ahli media sebesar 96,

    dari ahli materi sebesar 65 dan skor pada uji coba kelompok kecil diperoleh skor 60,9 dengan

    persentase 81% dan di kategorikan sangat baik. Berdasarkan hasil uji coba produk terhadap siswa

    dapat diketahui bahwa produk media pembelajaran dengan menggunakan Adobe Flash CS5 pada

    materi Ikatan Kimia ini layak dan menarik untuk digunakan.

    Kata kunci: Media Pembelajaran, Adobe Flash CS5, Ikatan Kimia.

    PENDAHULUAN

    Pendidikan merupakan hal yang

    sangat penting dalam rangka menumbuh

    kembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).

    Dengan adanya pendidikan, manusia dapat

    mengembangkan potensi diri dan lingkungan

    sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka

    peroleh. Peningkatan kualitas pendidikan

    melalui proses pembelajaran yang menitik

    beratkan pada aktivitas siswa dikelas,

    terkadang menimbulkan suatu masalah

    kurangnya aktivitas siswa dalam pelaksaan

    proses belajar mengajar. Dalam hal ini,

    teknologi yang semakin berkembang dengan

    sangat pesat memiliki peranan penting dalam

    proses pembelajaran.

    Dalam proses pembelajaran guru

    berperan sebagai salah satu faktor penting dan

    memiliki tanggung jawab penuh serta

    diharapkan dapat menciptakan suasana belajar

    yang melibatkan siswa aktif. Untuk itu, guru

    dituntut untuk dapat memanfaatkan serta mau

    belajar, mengerti, memahami dan mampu

    menggunakan teknologi.

    Berdasarkan observasi awal dan

    penyebaran angket kebutuhan/ pendahuluan

    yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 2

    Kota Jambi yang diambil dari 10 orang kelas

    X didapat bahwa siswa 100% memiliki

    komputer yang digunakan untuk membuat

    tugas sekolah. Selain itu, fasilitas di SMA

    Negeri 2 Kota Jambi sudah termasuk lengkap

    meliputi sarana dan prasarana pendukung

    Information Communication and Technology

    (ICT) yang memadai seperti komputer,

    infokus, Liquid Crystal Display Projector

    (LCD projector) dan jaringan internet. Karena

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    pemanfaatan media yang belum maksimal,

    penulis berkeinginan memaksimalkan peranan

    media khususnya ICT di sekolah yang

    nantinya dapat menunjang materi yang akan

    diajarkan menjadi lebih menarik sehingga

    dapat meningkatkan respon belajar siswa.

    Berdasarkan penyebaran angket

    kebutuhan/ pendahuluan yang telah

    dilaksanakan guru sering menggunakan

    komputer pada proses pembelajaran, hanya

    saja media yang digunakan hanya berupa

    powerpoin saja yang berisikan teks tanpa ada

    animasi lain yang dapat menarik perhatian

    siswa terhadap materi pelajaran terutama

    materi ikatan kimia.

    Dari hasil penyebaran angket tentang

    materi diketahui banyak siswa yang

    menganggap bahwa materi ikatan kimia

    merupakan materi yang sulit dipahami jika

    hanya dijelaskan oleh guru, sehingga siswa

    kurang memahami materi tanpa adanya

    bantuan animasi ataupun simulasi yang dapat

    memperjelas materi. Dengan memanfaatkan

    Adobe Flash CS5 ini, penulis mendesain

    media pembelajaran pada materi ikatan kimia

    sehingga dapat mempermudah guru dalam

    menjelaskan materi serta dapat membuat siswa

    menjadi lebih termotivasi lagi dan

    mempermudah dalam menerima materi yang

    nantinya akan dijelaskan guru dengan

    menggunakan media pembelajaran ini.

    Sofware Adobe Flash CS5 merupakan

    salah satu program yang dapat digunakan

    untuk membuat suatu karya animasi. Adobe

    Flash CS5 merupakan software yang cocok

    untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

    Dengan Adobe Flash CS5 kita dapat membuat

    animasi kartun, presentasi, game, dan beberapa

    media animasi lainnya. Keunggulan software

    ini dibandingkan dengan software pembuat

    animasi lainnya adalah ukuran file dari

    animasinya kecil dan mampu memberikan

    sedikit kode pemrograman (actionscript).

    Berdasarkan uraian dari latar belakang

    diatas dapat dirumuskan dalam bentuk

    penulisan skripsi dengan judul

    Pengembangan Media Pembelajaran Mengggunakan Sofware Adobe Flash CS5

    pada Materi Ikatan Kimia untuk Siswa

    Kelas X SMA.

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 Penelitian Yang Relevan

    Penelitian yang relevan dengan

    penelitian yang akan peneliti lakukan adalah

    penelitian yang di lakukan oleh Asmaria,

    skripsinya yang berjudul Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dengan

    Menggunakan Software Adobe Flash CS5

    Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk

    Kelas X SMA PGRI 2 KOTA JAMBI, dimana hasil penelitiannya menunjukkan

    bahwa media ini layak di gunakan, kemudian

    di ujicobakan kepada siswa untuk mengetahui

    persepsi siswa terhadap penggunaan media

    pembelajaran dalam proses belajar mengajar,

    produk yang dikembangkan dikategorikan

    sangat baik dengan perolehan skor rata-rata 60

    dari skor maksimum 75.

    2.2 Belajar dan Pembelajaran Kimia

    Menurut Slameto (2003) menyatakan

    belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku yang baru secara

    keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

    sendiri dalam interaksi dengan

    lingkungannya. Sedangkan pembelajaran menurut Bahtiar dalam Sutrisno (2011) pada

    hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

    proses penyampaian pesan dari sumber pesan

    ke penerima pesan melalui saluran atau media

    tertentu. Sehingga dalam belajar proses

    komunikasi memang harus berjalan

    semestinya. Proses komunikasi dapat

    diwujudkan melalui kegiatan penyampaian

    pesan, atau tukar menukar pesan dari pengajar kepada pembelajar atau sebaliknya.

    Menurut Saputra (2008) proses

    pembelajaran ilmu kimia pada dasarnya

    menuntut pengelolaan materi pembelajaran

    ilmu kimia sehingga materi yang diajarkan

    lebih awal dapat menjadi dasar selanjutnya

    bagi siswa dalam mempelajari materi

    pembelajaran berikutnya.

    Teori belajar yang melandasi

    pembelajaran dengan media adalah teori

    belajar kognitif (Prabowo, 2012). Tiga asumsi

    yang mendasari teori kogitif tentang

    multimedia learning, yakni: (a) Dual-channel

    assumption, (b) Limited-capacity assumption,

    dan (c) Active-processing assumption.

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    2.3 Media Pembelajaran Media pembelajaran, menurut Gerlach

    & Ely (dalam Rayandra, 2011), memiliki

    cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk

    manusia, materi atau kajian yang membangun

    suatu kondisi yag membuat peserta didik

    mampu memperoleh pengatahuan atau sikap

    memperoleh pengetahuan, keterampilan atau

    sikap. Dalam hal ini pendidik juga bisa

    termasuk salah satu bentuk media

    pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi

    penyampaian pembelajaran (Degeng, 2001).

    2.3.1 Manfaat Media Pembelajaran Menurut Hamalik dalam Azhar (2010)

    bahwa pemanfaatan media pembelajaran

    dalam proses belajar mengajar dapat

    membangkitkan keinginan dan minat yang

    baru, membangkitkan motivasi dan ransangan

    kegiatan belajar, dan bahkan membawa

    pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

    Penggunaan media pembelajaran pada

    tahap orientasi pembelajaran akan sangat

    membantu keefektifan proses pembelajaran

    dan penyampaian dan isi pelajaran.

    2.3.2 Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran Dalam mengembangkan suatu media

    terlebih dahulu harus mengetahui prinsip-

    prinsip pengembangan media agar menjadi

    suatu media yang baik. Richard E. Mayer

    (2001) discusses twelve principles that shape

    the design and organization of multimedia

    presentations: (1) Prinsip koherensi : Orang

    belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar,

    dan suara, video, animasi yang tidak perlu dan

    tidak relevan tidak digunakan. (2) Prinsip

    sinyal : Orang belajar lebih baik jika

    ditambahkan penekanan terhadap materi yang

    disajikan (3) Prinsip redudansi : Orang belajar

    lebih baik dari animasi dan narasi sekaligus

    daripada animasi, narasi dan teks dilayar. (4)

    Prinsip pendekatan spasial : Orang belajar

    lebih baik ketika kata dan gambar terkait

    disandingkan berdekatan dibandingkan apabila

    disandingkan berjauhan atau terpisah pada

    halaman atau layar. (5) Prinsip pendekatan

    temporal: Orang belajar lebih baik ketika kata

    dan gambar terkait disajikan secara bersamaan

    dibandingkan apabila disajikan bergantian atau

    setelahnya. (6) Prinsip segmentasi : Orang

    belajar lebih baik ketika pelajaran multimedia

    disajikan secara khusus sesuai kelompoknya

    tidak sebagai bagian yang umum.(7) Prinsip

    pra pelatihan : Orang belajar lebih baik dari

    pelajaran multimedia ketika mereka tahu

    nama-nama dan karakteristik konsep utama.

    (8) Prinsip modalitas : Orang belajar lebih baik

    dari grafis dan narasi daripada dari animasi

    dan teks pada layar. (9) Prinsip multimedia :

    Orang belajar lebih baik dengan kata-kata dan

    gambar dari pada kata-kata saja. (10) Prinsip

    personalisasi : Orang belajar lebih baik dari

    pelajaran multimedia ketika kata-kata dalam

    gaya percakapan (kehidupan sehari-hari)

    bukan gaya formal. (11) Prinsip suara : Orang

    belajar lebih baik ketika ketika narasi dalam

    pembelajaran multimedia berbicara sesuai

    dengan ucapan manusia, bukan sebagai mesin.

    (12) Prinsip gambar/slide (interaktif) : Orang

    dapat belajar lebih baik ketika mereka dapat

    mengendalikan sendiri apa yang sedang

    dipelajarinya.

    2.3.3 Komputer sebagai media pembelajaran

    Media pembelajaran yang baik adalah

    media pembelajaran yang mampu

    meningkatkan belajar siswa. Selain itu harus

    mampu merangsang pelajar untuk mengingat

    apa yang sudah dipelajari dan dapat

    memberikan rangsangan belajar baru bagi

    pelajar. Oleh karena itu, komputer sebagai alat

    elektronik yang dapat menyajikan gambar,

    film, serta animasi-animasi pendidikan sangat

    cocok digunakan sebagai media pembelajaran.

    2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Komputer dalam Pembelajaran

    Kelebihan media komputer dalam

    pembelajaran menurut Hujair (2009) adalah

    sebagai berikut: (a) Dapat belajar sesuai

    dengan kemampuan dan kecepatannya dalam

    memahami pengetahuan dan informasi yang

    ditayangkan, (b) Dapat melakukan kontrol

    terhadap aktifitas belajarnya, (c) Dapat

    digunakan dalam proses pembelajaran jarak

    jauh, dan (d) Mampu menayangkan kembali

    informasi yang diperlukan oleh pemakainya,

    sehingga dapat membantu pelajar yang

    memilliki daya tangkap lambat.

    Kekurangan dari komputer adalah

    sebagai berikut: (a) Tidak memiliki kecerdasan

    sendiri untuk melakukan tugas apapun. (b)

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    Menjalankan fungsinya seperti yang

    diperintahkan oleh pengguna, (c) Tidak semua

    tempat bisa digunakan untuk mengoperasikan

    komputer, (d) Komputer tidak memiliki

    perasaan atau emosi.

    2.3.5 Bentuk-Bentuk Media Pembelajaran Komputer

    Beberapa bentuk penggunaan media

    komputer yang dapat digunakan dalam

    pembelajaran meliputi: (a) Multimedia

    Presentasi, digunakan untuk menjelaskan

    materi yang bersifat teoritis dalam

    pembelajaran klasikal dengan jumlah siswa di

    atas 50 orang. (b) CD Multimedia Interaktif,

    cukup efektif meningkatkan hasil belajar

    siswa.(c) Video Pembelajaran, bersifat

    interaktif-tutorial membimbing siswa untuk

    memahami sebuah materi melalui visualisasi.

    2.3.6 Format Media Pembelajaran Format sajian media pembelajaran dapat

    dikategorikan ke dalam lima kelompok

    sebagai berikut: (a) Tutorial, (b) Drill dan

    Practise, (c) Simulasi, (d) Percobaan atau

    Eksperimen, (e) Animasi.

    2.3.6 Elemen Elemen dalam Media Media adalah penggabungan dari dua

    atau lebih unsur (elemen) media yang terdiri

    visual/video, suara/audio dan gerak/animasi

    serta navigasi, secara terintegrasi. Berikut ini

    adalah gambaran tentang elemen-elemen yang

    digunakan untuk membuat aplikasi media :

    Teks, Gambar, Suara (audio), Video, dan

    Animasi.

    2.3.7 Aplikasi Media dalam Pembelajaran

    Dalam mengaplikasikan media dalam

    desain pembelajaran kita harus mengacu

    kepada karakteristik media, format

    multimedia dan elemen-elemen media.

    Sedangkan menurut Wallington bahwa peran

    utama sumber belajar adalah membawa atau

    menyalurkan stimulus dan informasi kepada

    siswa.

    2.4 Adobe Flash CS5 Menurut Madcoms (2011), Adobe flash CS5 merupakan sofware dengan program

    animasi dua dimensi berbasis vector dengan

    kemampuan professional. Keunggulan dan

    kecanggihan flash CS5 ini dalam mengelola

    animasi, seperti: (a) Program ini dapat dipakai

    untuk membuat animasi- animasi berbasis

    vektor (b) Animasinya bisa diaplikasikan

    dibanyak tempat. (c) Dilengkapi dengan action

    script 2.0 dan 3.0 dengan Text layout

    framework,dll.

    2.5 Model Pengembangan

    Salah satu model desain pembelajaran

    yang sifatnya lebih generik adalah model

    ADDIE (Analisis, Design, Development,

    Implementation and Evaluations). Salah satu

    fungsinya yaitu menjadi pedoman dalam

    membangun perangkat dan infrastruktur

    program pembelajaran yang efektif, dinamis

    dan mendukung kinerja pembelajaran itu

    sendiri. Model ini dapat digunakan untuk

    berbagai macam bentuk pengembangan

    produk seperti model, strategi pembelajaran,

    metode pembelajaran, media dan bahan ajar.

    (ending : 2013)

    2.6 Instrumen Pengembangan

    Instrumen ini dimaksudkan untuk

    menilai produk pengembangan berupa media

    pembelajaran ikatan kimia. Sebelum membuat

    instrumen perlu dibuat dulu kisi yang memuat

    aspek-aspek yang berkaitan dengan media

    pembelajaran. Dalam proses penataan itu harus

    diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu,

    antara lain prinsip kesederhanaan,

    keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan.

    2.7 Ikatan Kimia Sandri Justiana (2009) menjelaskan

    bahwa ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi

    antara atom-atom yang membentuk suatu

    molekul. Atom-atom yang berikatan dapat

    berasal dari unsur yang sejenis ataupun

    berlainan jenis.

    METODOLOGi PENELITIAN

    3.1 Model Pengembangan

    Model pengembangan yang akan

    dipakai dalam penelitian ini adalah model

    pengembangan ADDIE. ADDIE merupakan

    singkatan dari Analisis, Design, Development,

    Implementation dan Evaluations. Model ini

    dapat digunakan untuk berbagai macam

    bentuk pengembangan produk seperti model,

    strategi pembelajaran, metode pembelajaran,

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    media dan bahan ajar. (ending : 2013). Model

    ini di pilih karena dalam pengembangan ini,

    didasarkan pada alasan, yaitu (1) Model ini

    berupa model prosedural, yaitu model yang

    bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-

    langkah yang jelas dan cermat untuk

    menghasilkan produk, (2) Tahap-tahap

    pengembangan dalam model ini sama dengan

    standar tahap penelitian pengembangan.

    3.2 Langkah-langkah Pengembangan

    1. Analisis Pada tahap ini terdapat beberapa hal

    yang perlu diperhatikan dalam proses

    pengembangan yaitu : analisis kebutuhan,

    analisis karakteristik siswa, analisis tujuan,

    analisis materi.

    2. Desain Tahap desain pada pengembangan

    media pembelajaran ini ada beberapa tahap,

    yaitu: jadwal, spesifikasi materi, struktur

    media, angket, pembuatan flowchart.

    3. Development Pada bagian ini desain tadi

    dikembangkan dengan menyesuaikan pada hal

    yang ingin dicapai yaitu pengembangan media

    pembelajaran dengan software adobe flash

    CS5 ini dikhususkan untuk siswa kelas X pada

    pelajaran kimia materi ikatan kimia. Tahapan

    awalnya yaitu dengan membuat produk awal,

    kemudian produk tersebut divalidasi oleh tim

    ahli yaitu: ahli materi dan ahli media. Produk

    yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai

    dengan saran dari ahli media. Setelah itu baru

    didapatkan produk jadi yang siap diuji

    cobakan kepada siswa.

    4. Tahap Implementasi Pada tahap ini semua yang telah

    dikembangkan diinstal atau diset sedemikian

    rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar

    bisa diimplementasikan. Tahap implementasi

    yaitu uji coba produk untuk mengumpulkan

    data tentang kualitas produk untuk mencapai

    tujuan pembelajaran kimia yang efektif. Data

    tersebut digunakn untuk memperbaiki dan

    menyempurnakan produk penelitian ini.

    Dengan uji coba ini, kualitas program

    pembelajaran yang dikembangkan benar-benar

    telah teruji secara empiris tidak hanya teoritis

    saja. Uji coba dilakukan pada siswa dalam

    kelompok kecil yang berjumlah 10 orang

    siswa.

    5. Tahap evaluasi Setelah produk jadi, maka produk

    tersebut divalidasi oleh tim ahli dan ahli

    praktisi guna mendapatkan saran dan

    perbaikan terhadap produk. Kemudian produk

    direvisi sesuai saran dan masukan dari tim ahli

    sampai produk dinyatakan baik dan layak

    untuk diuji cobakan. Adapun yang diharapkan

    pada tim ahli yaitu perbaikan mengenai materi

    dan media yang digunakan dalam multimedia

    pembelajaran ini. Dan juga telah menggunakan

    bahasa yang baik dan benar serta komunikatif

    sesuai dengan taraf perkembangan peserta

    didik. Evaluasi dilakukan dengan penyebaran

    angket terbuka kepada siswa.

    3.3 Analisis Data

    Uji coba produk ini dimaksudkan

    untuk mengumpulkan data tentang kualitas

    media pembelajaran untuk mencapai standar

    kompetensi yang efektif. Data-data tersebut

    digunakan untuk memperbaiki dan

    meyempurnakan media pembelajaran laju

    reaksi yang merupakan produk penelitian ini.

    Dengan uji coba kualitas media pembelajaran

    yang dikembangkan benar-benar teruji secara

    empiris tidak hanya sekedar teoritis saja.

    Setelah data diperoleh, selanjutnya

    adalah menganalisis data tersebut. Data yang

    akan diperoleh dalam penelitian

    pengembangan ini adalah jenis data yang

    diambil dari data kualitatif dan data kuantitatif.

    Data kualitatif diperoleh dari tim validasi yaitu

    tim ahli materi dan tim ahli media berupa isian

    angket yang berisikan saran dalam perbaikan

    multimedia pembelajaran ikatan kovalen ini.

    Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari

    siswa (responden) mengenai penilaian

    terhadap multimedia pembelajaran kimia

    dengan menggunakan program Adobe Flash

    CS5.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    PENGEMBANGAN

    Hasil pengembangan dari penelitian

    ini adalah berupa (1) sebuah CD pembelajaran

    pada materi ikatan kimia yang dibuat dengan

    menggunakan software adobe flash CS5, (2)

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    penilaian desain media pembelajaran

    pengenalan dilakukan oleh ahli desain media

    serta ahli materi dengan menggunakan angket,

    dan (3) penilaian siswa media pembelajaran

    media yang telah dibuat dengan menyebarkan

    angket respon kepada 10 orang siswa kelas X

    di SMA N 2 Kota Jambi.

    Pengembangan media pembelajaran

    ikatan kimia pada penelitian ini menggunakan

    model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu:

    Analisis, Desain, Development

    (pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi.

    Pengembangan media pembelajaran

    materi ikatan kimia menggunakan software

    Adobe Flash CS5, dilakukan dengan uji

    validasi produk oleh ahli media dan ahli materi

    yang dilaksanakan sebanyak dua kali revisi.

    Pada penilaian oleh ahli media mencakup 12

    prinsip media Richard Meyer. Umumnya

    media pembelajaran materi ikatan kimia

    menggunakan software Adobe Flash CS5

    dibuat telah mencakup semua aspek tersebut

    namun masih perlu dialkukan revisi terutama

    dari penggunaan animasi yang memang harus

    sesuai dengan konsep materi ikatan kimia.

    Dari validasi pertama, dapat ditarik

    kesimpulan bahwa media pembelajaran yang

    disajikan sudah cukup baik namun perlu

    ditingkatkan semaksimal mungkin agar media

    pembelajaran ini dapat menarik perhatian

    siswa, mudah dalam pengoperasiannya, serta

    memudahkan siswa memahami setiap

    penjelasan yang ditampilkan. Untuk

    memperoleh hasil yang lebih maksimal

    peneliti melakukan revisi berdasarkan saran

    yang diberikan oleh validator. Skor yang

    diperoleh dari validasi media pertama yaitu 71

    dengan kategori sedang. Sedangkan skor yang

    diperoleh dari validasi media kedua yaitu 96

    dengan kategori sangat baik.

    Setelah dilakukan perbaikan

    berdasarkan validasi yang pertama untuk

    validasi materi diperoleh skor 50 dengan

    kategori sedang. Validasi kedua materi dalam

    media mendapat skor 65dari skor maksimal 75

    dimana dengan kategori sangat baik, media

    yang ditampilkan layak untuk diujicobakan

    pada pengguna.

    Setelah produk didesain dan

    dikembangkan serta divalidasi oleh tim ahli,

    kemudian produk siap untuk diuji coba kepada

    siswa. Uji coba yang dilakukan hanya sebatas

    uji coba kelompok kecil yaitu sekitar 10 orang

    siswa pada kelas X SMAN 2 Kota Jambi.

    Instrumen yang digunakan berupa angket

    terbuka dengan menggunakan skala likert.

    Angket respon siswa diberikan kepada 10

    orang siswa. Tahap evaluasi dilakukan dengan

    penyebaran angket untuk mengetahui respon

    siswa dan menganalisis data. Dari hasil angket

    tersebut maka dapat diketahui kategori

    respon/tanggapan yang diberikan oleh siswa.

    Data yang dianalisis dalam penelitian ini

    adalah hasil data yang diperoleh dari pengisian

    angket oleh tim ahli pada saat validasi dan dari

    siswa pada saat uji kelompok kecil. Ada dua

    data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu

    data kualitatif dan data kuantitatif.

    Respon siswa terhadap media

    pembelajaran ini adalah sangat baik, yang

    didapat dari hasil perhitungan menggunakan

    skala likert dengan skor 60.7 dari skor

    maksimal 75 dengan persentase 81%.

    Sehingga pengembangan ini menghasilkan

    produk berupa media yang layak digunakan

    dalam pembelajaran kimia. Selain itu

    komentar dan saran siswa secara umum adalah

    siswa tidak mudah bosan, pembelajaran terasa

    menyenangkan dan mudah dipahami, serta

    tercipta suasana baru yang lebih interaktif.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian

    pengembangan dan pembahasan tentang

    desain media pembelajaran dengan software

    adobe flash CS5 pada materi ikatan kimia,

    dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

    1. Prosedur pengembangan media pembelajaran ikatan kimia

    menggunakan 5 tahapan yaitu

    analysis, design, development,

    implementation dan evaluation

    (ADDIE).

    2. Prosedur penggunaan media pembelajaran ikatan kimia yaitu

    membuka program media, mengikuti

    langkah-langkah yang ditampilkan

    oleh program, dan memilih

    pembelajaran sesuai tombol yang

    diberikan oleh media.

    3. Setelah melakukan validasi dan produk telah dinyatakan layak

    diujicobakan, produk diujicobakan ke

    dalam kelompok kecil. Menurut

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    pendapat 10 orang siswa kelas X SMA

    Negeri 2 Kota Jambi didapatkan hasil

    bahwa media pembelajaran ini sudah

    baik.

    5.2 Saran Pemanfaatan

    1. Pengembang menyarankan kepada guru mata pelajaran kimia untuk

    menggunakan media Pembelajaran ini

    pada saat mengajar materi ikatan

    kimia, karena dengan menggunakan

    media pembelajaran seperti ini akan

    membuat siswa lebih termotivasi

    dalam belajar kimia dan siswa lebih

    mudah memahami materi pelajaran

    yang disampaikan.

    2. Pengembang juga menyarankan untuk para peneliti di bidang pengembangan

    selanjutnya agar dapat

    mengembangkan media pembelajaran

    berbasis media pada materi mata

    pelajaran kimia lainnya dengan

    program aplikasi komputer lainnya.

    3. Media pembelajaran ikatan kimia ini dapat dikembangkan lagi untuk para

    peneliti dibidang pengembangan

    selanjutnya dengan menambahkan

    fitur- fitur lainnya.

    4. Media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai variasi sarana

    pembelajaran dalam rangka

    meningkatkan kreativitas dan motivasi

    siswa untuk terus belajar kimia.

    DAFTAR RUJUKAN

    Ariani, N & Haryanto D. 2010. Pembelajaran

    Multimedia Di Sekolah. Jakarta:

    Prestasi Pustaka Publisher

    Arsyad. A. 2010. Media Pembelajaran.

    Jakarta: Raja Grafindo Persada

    Asyhar. R. 2010. Kreatif Mengembangkan

    Media Pembelajaran. Jakarta: GP

    Press

    Aunurahman. 2010. Media Pembelajaran.

    Jakarta: Rineka Cipta

    Belawati. 2007. Pengembangan bahan ajar.

    Jakarta: Universitas terbuka.

    Budiningsih, C. 2004. Belajar dan

    Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka

    Cipta

    Gagne and Briggs. 1986. Principles of

    Introctional Design. New York:

    Holt,Rinehart and Wiston

    Hamalik, O. 2009. Psikologi Belajar dan

    Mengajar. Bandung: Sinar Baru

    Argensindo

    Justiana, S. 2009. Kimia SMA Kelas X.

    Jakarta: Gramedia

    Lee, W. Wiliam & Owen. 2000. Multimedia-

    Based Instructional Design:

    Computer-based Training Web based

    Training distance Broadcast

    training performance based

    solutions. Published online: Pfeiffer

    Madcoms. 2011. Macromedia Flash CS5.

    Jakarta: Penerbit Andi

    Mayer, R.E. 2009. Multimedia Learning

    Prinsip-prinsip, Aplikasi dan Tiga

    Asumsi Teori Kognitif Multimedia

    Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

    Munadi. 2008. Teknologi Pembelajaran

    Landasan & Aplikasinya. Jakarta:

    Rineka Cipta

    Poedjiadi. 2004. Metode Penelitian

    Pendidikan dan pembelajaran.

    Jakarta: GP Press

    Saputra, A. 2008. Skripsi Mahasiswa

    Universitas Jambi. Jambi: UNJA

    Sugiyono. 2008. Metode Penelitian

    Pendidikan pendekatan Kuantitatif,

    Kualitatif, dan R&D. Bandung:

    Alfabeta

    Sukmadinata, N. 2010. Metode Penelitian

    Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

    Rosdakarya.

  • * Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II

    Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran

    Inovatif. Jakarta: GP Press

    . 2012. Kreatif Mengembangkan

    Aktivitas Pembelajaran Berbasis

    TIK. Jakarta: Referensi

    Whandi. 2007. Strategi Belajar Mengajar.

    Jakarta: Rineka Cipta