rra1c109021
DESCRIPTION
Pembelajaran multimediaTRANSCRIPT
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
ARTIKEL ILMIAH
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE
FLASH CS5 PADA MATERI IKATAN
KIMIA UNTUK SISWA
KELAS X SMA
OLEH :
YULIANA
RRA1C109021
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
AGUSTUS, 2014
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
Pengembangan Media Pembelajaran Mengggunakan
Sofware Adobe Flash CS5 Pada Materi Ikatan
Kimia untuk Siswa Kelas X SMA
Oleh: Yuliana*, Epinur#, Aulia Sanova##
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas jambi
E-mail: [email protected]
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menumbuh kembangkan
Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi
diri dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka peroleh. Dalam proses pembelajaran
guru berperan sebagai salah satu faktor penting dan memiliki tanggung jawab penuh serta diharapkan
dapat menciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa aktif. Penggunaan media dalam proses
pembelajaran merupakan suatu kebutuhan, baik oleh guru maupun oleh siswa itu sendiri.
Pengembangan media pembelajaran Ikatan Kimia dengan Adobe Flash CS5 ini diharapkan dapat
membantu siswa untuk mempermudah proses pembelajaran Ikatan Kimia. Dengan adanya media
pembelajaran ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam melaksanakan pembelajaran dan
membangun pemikiran siswa untuk lebih berpikir kritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana proses pengembangan dan melihat respon siswa yang semuanya dinilai menggunakan
angket dengan skala Likert. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi
model ADDIE yang di kembangkan Lee and Owen. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian ini terdiri
dari tahap analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi. Validasi terhadap produk
dilakukan oleh tim ahli media dan tim ahli materi. Setelah divalidasi multimedia ini kemudian
diujicobakan kepada kelompok kecil sebanyak 10 orang siswa kelas X SMA. Hasil penelitian
mendapatkan penilaian sangat baik dari tim validasi dengan perolehan skor dari ahli media sebesar 96,
dari ahli materi sebesar 65 dan skor pada uji coba kelompok kecil diperoleh skor 60,9 dengan
persentase 81% dan di kategorikan sangat baik. Berdasarkan hasil uji coba produk terhadap siswa
dapat diketahui bahwa produk media pembelajaran dengan menggunakan Adobe Flash CS5 pada
materi Ikatan Kimia ini layak dan menarik untuk digunakan.
Kata kunci: Media Pembelajaran, Adobe Flash CS5, Ikatan Kimia.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang
sangat penting dalam rangka menumbuh
kembangkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dengan adanya pendidikan, manusia dapat
mengembangkan potensi diri dan lingkungan
sekitarnya sesuai dengan ilmu yang mereka
peroleh. Peningkatan kualitas pendidikan
melalui proses pembelajaran yang menitik
beratkan pada aktivitas siswa dikelas,
terkadang menimbulkan suatu masalah
kurangnya aktivitas siswa dalam pelaksaan
proses belajar mengajar. Dalam hal ini,
teknologi yang semakin berkembang dengan
sangat pesat memiliki peranan penting dalam
proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran guru
berperan sebagai salah satu faktor penting dan
memiliki tanggung jawab penuh serta
diharapkan dapat menciptakan suasana belajar
yang melibatkan siswa aktif. Untuk itu, guru
dituntut untuk dapat memanfaatkan serta mau
belajar, mengerti, memahami dan mampu
menggunakan teknologi.
Berdasarkan observasi awal dan
penyebaran angket kebutuhan/ pendahuluan
yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 2
Kota Jambi yang diambil dari 10 orang kelas
X didapat bahwa siswa 100% memiliki
komputer yang digunakan untuk membuat
tugas sekolah. Selain itu, fasilitas di SMA
Negeri 2 Kota Jambi sudah termasuk lengkap
meliputi sarana dan prasarana pendukung
Information Communication and Technology
(ICT) yang memadai seperti komputer,
infokus, Liquid Crystal Display Projector
(LCD projector) dan jaringan internet. Karena
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
pemanfaatan media yang belum maksimal,
penulis berkeinginan memaksimalkan peranan
media khususnya ICT di sekolah yang
nantinya dapat menunjang materi yang akan
diajarkan menjadi lebih menarik sehingga
dapat meningkatkan respon belajar siswa.
Berdasarkan penyebaran angket
kebutuhan/ pendahuluan yang telah
dilaksanakan guru sering menggunakan
komputer pada proses pembelajaran, hanya
saja media yang digunakan hanya berupa
powerpoin saja yang berisikan teks tanpa ada
animasi lain yang dapat menarik perhatian
siswa terhadap materi pelajaran terutama
materi ikatan kimia.
Dari hasil penyebaran angket tentang
materi diketahui banyak siswa yang
menganggap bahwa materi ikatan kimia
merupakan materi yang sulit dipahami jika
hanya dijelaskan oleh guru, sehingga siswa
kurang memahami materi tanpa adanya
bantuan animasi ataupun simulasi yang dapat
memperjelas materi. Dengan memanfaatkan
Adobe Flash CS5 ini, penulis mendesain
media pembelajaran pada materi ikatan kimia
sehingga dapat mempermudah guru dalam
menjelaskan materi serta dapat membuat siswa
menjadi lebih termotivasi lagi dan
mempermudah dalam menerima materi yang
nantinya akan dijelaskan guru dengan
menggunakan media pembelajaran ini.
Sofware Adobe Flash CS5 merupakan
salah satu program yang dapat digunakan
untuk membuat suatu karya animasi. Adobe
Flash CS5 merupakan software yang cocok
untuk digunakan sebagai media pembelajaran.
Dengan Adobe Flash CS5 kita dapat membuat
animasi kartun, presentasi, game, dan beberapa
media animasi lainnya. Keunggulan software
ini dibandingkan dengan software pembuat
animasi lainnya adalah ukuran file dari
animasinya kecil dan mampu memberikan
sedikit kode pemrograman (actionscript).
Berdasarkan uraian dari latar belakang
diatas dapat dirumuskan dalam bentuk
penulisan skripsi dengan judul
Pengembangan Media Pembelajaran Mengggunakan Sofware Adobe Flash CS5
pada Materi Ikatan Kimia untuk Siswa
Kelas X SMA.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan
penelitian yang akan peneliti lakukan adalah
penelitian yang di lakukan oleh Asmaria,
skripsinya yang berjudul Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dengan
Menggunakan Software Adobe Flash CS5
Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Untuk
Kelas X SMA PGRI 2 KOTA JAMBI, dimana hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa media ini layak di gunakan, kemudian
di ujicobakan kepada siswa untuk mengetahui
persepsi siswa terhadap penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar,
produk yang dikembangkan dikategorikan
sangat baik dengan perolehan skor rata-rata 60
dari skor maksimum 75.
2.2 Belajar dan Pembelajaran Kimia
Menurut Slameto (2003) menyatakan
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Sedangkan pembelajaran menurut Bahtiar dalam Sutrisno (2011) pada
hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu
proses penyampaian pesan dari sumber pesan
ke penerima pesan melalui saluran atau media
tertentu. Sehingga dalam belajar proses
komunikasi memang harus berjalan
semestinya. Proses komunikasi dapat
diwujudkan melalui kegiatan penyampaian
pesan, atau tukar menukar pesan dari pengajar kepada pembelajar atau sebaliknya.
Menurut Saputra (2008) proses
pembelajaran ilmu kimia pada dasarnya
menuntut pengelolaan materi pembelajaran
ilmu kimia sehingga materi yang diajarkan
lebih awal dapat menjadi dasar selanjutnya
bagi siswa dalam mempelajari materi
pembelajaran berikutnya.
Teori belajar yang melandasi
pembelajaran dengan media adalah teori
belajar kognitif (Prabowo, 2012). Tiga asumsi
yang mendasari teori kogitif tentang
multimedia learning, yakni: (a) Dual-channel
assumption, (b) Limited-capacity assumption,
dan (c) Active-processing assumption.
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
2.3 Media Pembelajaran Media pembelajaran, menurut Gerlach
& Ely (dalam Rayandra, 2011), memiliki
cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk
manusia, materi atau kajian yang membangun
suatu kondisi yag membuat peserta didik
mampu memperoleh pengatahuan atau sikap
memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Dalam hal ini pendidik juga bisa
termasuk salah satu bentuk media
pembelajaran sehingga menjadi kajian strategi
penyampaian pembelajaran (Degeng, 2001).
2.3.1 Manfaat Media Pembelajaran Menurut Hamalik dalam Azhar (2010)
bahwa pemanfaatan media pembelajaran
dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan ransangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada
tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran
dan penyampaian dan isi pelajaran.
2.3.2 Prinsip Pengembangan Media Pembelajaran Dalam mengembangkan suatu media
terlebih dahulu harus mengetahui prinsip-
prinsip pengembangan media agar menjadi
suatu media yang baik. Richard E. Mayer
(2001) discusses twelve principles that shape
the design and organization of multimedia
presentations: (1) Prinsip koherensi : Orang
belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar,
dan suara, video, animasi yang tidak perlu dan
tidak relevan tidak digunakan. (2) Prinsip
sinyal : Orang belajar lebih baik jika
ditambahkan penekanan terhadap materi yang
disajikan (3) Prinsip redudansi : Orang belajar
lebih baik dari animasi dan narasi sekaligus
daripada animasi, narasi dan teks dilayar. (4)
Prinsip pendekatan spasial : Orang belajar
lebih baik ketika kata dan gambar terkait
disandingkan berdekatan dibandingkan apabila
disandingkan berjauhan atau terpisah pada
halaman atau layar. (5) Prinsip pendekatan
temporal: Orang belajar lebih baik ketika kata
dan gambar terkait disajikan secara bersamaan
dibandingkan apabila disajikan bergantian atau
setelahnya. (6) Prinsip segmentasi : Orang
belajar lebih baik ketika pelajaran multimedia
disajikan secara khusus sesuai kelompoknya
tidak sebagai bagian yang umum.(7) Prinsip
pra pelatihan : Orang belajar lebih baik dari
pelajaran multimedia ketika mereka tahu
nama-nama dan karakteristik konsep utama.
(8) Prinsip modalitas : Orang belajar lebih baik
dari grafis dan narasi daripada dari animasi
dan teks pada layar. (9) Prinsip multimedia :
Orang belajar lebih baik dengan kata-kata dan
gambar dari pada kata-kata saja. (10) Prinsip
personalisasi : Orang belajar lebih baik dari
pelajaran multimedia ketika kata-kata dalam
gaya percakapan (kehidupan sehari-hari)
bukan gaya formal. (11) Prinsip suara : Orang
belajar lebih baik ketika ketika narasi dalam
pembelajaran multimedia berbicara sesuai
dengan ucapan manusia, bukan sebagai mesin.
(12) Prinsip gambar/slide (interaktif) : Orang
dapat belajar lebih baik ketika mereka dapat
mengendalikan sendiri apa yang sedang
dipelajarinya.
2.3.3 Komputer sebagai media pembelajaran
Media pembelajaran yang baik adalah
media pembelajaran yang mampu
meningkatkan belajar siswa. Selain itu harus
mampu merangsang pelajar untuk mengingat
apa yang sudah dipelajari dan dapat
memberikan rangsangan belajar baru bagi
pelajar. Oleh karena itu, komputer sebagai alat
elektronik yang dapat menyajikan gambar,
film, serta animasi-animasi pendidikan sangat
cocok digunakan sebagai media pembelajaran.
2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Komputer dalam Pembelajaran
Kelebihan media komputer dalam
pembelajaran menurut Hujair (2009) adalah
sebagai berikut: (a) Dapat belajar sesuai
dengan kemampuan dan kecepatannya dalam
memahami pengetahuan dan informasi yang
ditayangkan, (b) Dapat melakukan kontrol
terhadap aktifitas belajarnya, (c) Dapat
digunakan dalam proses pembelajaran jarak
jauh, dan (d) Mampu menayangkan kembali
informasi yang diperlukan oleh pemakainya,
sehingga dapat membantu pelajar yang
memilliki daya tangkap lambat.
Kekurangan dari komputer adalah
sebagai berikut: (a) Tidak memiliki kecerdasan
sendiri untuk melakukan tugas apapun. (b)
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
Menjalankan fungsinya seperti yang
diperintahkan oleh pengguna, (c) Tidak semua
tempat bisa digunakan untuk mengoperasikan
komputer, (d) Komputer tidak memiliki
perasaan atau emosi.
2.3.5 Bentuk-Bentuk Media Pembelajaran Komputer
Beberapa bentuk penggunaan media
komputer yang dapat digunakan dalam
pembelajaran meliputi: (a) Multimedia
Presentasi, digunakan untuk menjelaskan
materi yang bersifat teoritis dalam
pembelajaran klasikal dengan jumlah siswa di
atas 50 orang. (b) CD Multimedia Interaktif,
cukup efektif meningkatkan hasil belajar
siswa.(c) Video Pembelajaran, bersifat
interaktif-tutorial membimbing siswa untuk
memahami sebuah materi melalui visualisasi.
2.3.6 Format Media Pembelajaran Format sajian media pembelajaran dapat
dikategorikan ke dalam lima kelompok
sebagai berikut: (a) Tutorial, (b) Drill dan
Practise, (c) Simulasi, (d) Percobaan atau
Eksperimen, (e) Animasi.
2.3.6 Elemen Elemen dalam Media Media adalah penggabungan dari dua
atau lebih unsur (elemen) media yang terdiri
visual/video, suara/audio dan gerak/animasi
serta navigasi, secara terintegrasi. Berikut ini
adalah gambaran tentang elemen-elemen yang
digunakan untuk membuat aplikasi media :
Teks, Gambar, Suara (audio), Video, dan
Animasi.
2.3.7 Aplikasi Media dalam Pembelajaran
Dalam mengaplikasikan media dalam
desain pembelajaran kita harus mengacu
kepada karakteristik media, format
multimedia dan elemen-elemen media.
Sedangkan menurut Wallington bahwa peran
utama sumber belajar adalah membawa atau
menyalurkan stimulus dan informasi kepada
siswa.
2.4 Adobe Flash CS5 Menurut Madcoms (2011), Adobe flash CS5 merupakan sofware dengan program
animasi dua dimensi berbasis vector dengan
kemampuan professional. Keunggulan dan
kecanggihan flash CS5 ini dalam mengelola
animasi, seperti: (a) Program ini dapat dipakai
untuk membuat animasi- animasi berbasis
vektor (b) Animasinya bisa diaplikasikan
dibanyak tempat. (c) Dilengkapi dengan action
script 2.0 dan 3.0 dengan Text layout
framework,dll.
2.5 Model Pengembangan
Salah satu model desain pembelajaran
yang sifatnya lebih generik adalah model
ADDIE (Analisis, Design, Development,
Implementation and Evaluations). Salah satu
fungsinya yaitu menjadi pedoman dalam
membangun perangkat dan infrastruktur
program pembelajaran yang efektif, dinamis
dan mendukung kinerja pembelajaran itu
sendiri. Model ini dapat digunakan untuk
berbagai macam bentuk pengembangan
produk seperti model, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran, media dan bahan ajar.
(ending : 2013)
2.6 Instrumen Pengembangan
Instrumen ini dimaksudkan untuk
menilai produk pengembangan berupa media
pembelajaran ikatan kimia. Sebelum membuat
instrumen perlu dibuat dulu kisi yang memuat
aspek-aspek yang berkaitan dengan media
pembelajaran. Dalam proses penataan itu harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu,
antara lain prinsip kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan.
2.7 Ikatan Kimia Sandri Justiana (2009) menjelaskan
bahwa ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi
antara atom-atom yang membentuk suatu
molekul. Atom-atom yang berikatan dapat
berasal dari unsur yang sejenis ataupun
berlainan jenis.
METODOLOGi PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan
Model pengembangan yang akan
dipakai dalam penelitian ini adalah model
pengembangan ADDIE. ADDIE merupakan
singkatan dari Analisis, Design, Development,
Implementation dan Evaluations. Model ini
dapat digunakan untuk berbagai macam
bentuk pengembangan produk seperti model,
strategi pembelajaran, metode pembelajaran,
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
media dan bahan ajar. (ending : 2013). Model
ini di pilih karena dalam pengembangan ini,
didasarkan pada alasan, yaitu (1) Model ini
berupa model prosedural, yaitu model yang
bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-
langkah yang jelas dan cermat untuk
menghasilkan produk, (2) Tahap-tahap
pengembangan dalam model ini sama dengan
standar tahap penelitian pengembangan.
3.2 Langkah-langkah Pengembangan
1. Analisis Pada tahap ini terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam proses
pengembangan yaitu : analisis kebutuhan,
analisis karakteristik siswa, analisis tujuan,
analisis materi.
2. Desain Tahap desain pada pengembangan
media pembelajaran ini ada beberapa tahap,
yaitu: jadwal, spesifikasi materi, struktur
media, angket, pembuatan flowchart.
3. Development Pada bagian ini desain tadi
dikembangkan dengan menyesuaikan pada hal
yang ingin dicapai yaitu pengembangan media
pembelajaran dengan software adobe flash
CS5 ini dikhususkan untuk siswa kelas X pada
pelajaran kimia materi ikatan kimia. Tahapan
awalnya yaitu dengan membuat produk awal,
kemudian produk tersebut divalidasi oleh tim
ahli yaitu: ahli materi dan ahli media. Produk
yang telah divalidasi kemudian direvisi sesuai
dengan saran dari ahli media. Setelah itu baru
didapatkan produk jadi yang siap diuji
cobakan kepada siswa.
4. Tahap Implementasi Pada tahap ini semua yang telah
dikembangkan diinstal atau diset sedemikian
rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar
bisa diimplementasikan. Tahap implementasi
yaitu uji coba produk untuk mengumpulkan
data tentang kualitas produk untuk mencapai
tujuan pembelajaran kimia yang efektif. Data
tersebut digunakn untuk memperbaiki dan
menyempurnakan produk penelitian ini.
Dengan uji coba ini, kualitas program
pembelajaran yang dikembangkan benar-benar
telah teruji secara empiris tidak hanya teoritis
saja. Uji coba dilakukan pada siswa dalam
kelompok kecil yang berjumlah 10 orang
siswa.
5. Tahap evaluasi Setelah produk jadi, maka produk
tersebut divalidasi oleh tim ahli dan ahli
praktisi guna mendapatkan saran dan
perbaikan terhadap produk. Kemudian produk
direvisi sesuai saran dan masukan dari tim ahli
sampai produk dinyatakan baik dan layak
untuk diuji cobakan. Adapun yang diharapkan
pada tim ahli yaitu perbaikan mengenai materi
dan media yang digunakan dalam multimedia
pembelajaran ini. Dan juga telah menggunakan
bahasa yang baik dan benar serta komunikatif
sesuai dengan taraf perkembangan peserta
didik. Evaluasi dilakukan dengan penyebaran
angket terbuka kepada siswa.
3.3 Analisis Data
Uji coba produk ini dimaksudkan
untuk mengumpulkan data tentang kualitas
media pembelajaran untuk mencapai standar
kompetensi yang efektif. Data-data tersebut
digunakan untuk memperbaiki dan
meyempurnakan media pembelajaran laju
reaksi yang merupakan produk penelitian ini.
Dengan uji coba kualitas media pembelajaran
yang dikembangkan benar-benar teruji secara
empiris tidak hanya sekedar teoritis saja.
Setelah data diperoleh, selanjutnya
adalah menganalisis data tersebut. Data yang
akan diperoleh dalam penelitian
pengembangan ini adalah jenis data yang
diambil dari data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif diperoleh dari tim validasi yaitu
tim ahli materi dan tim ahli media berupa isian
angket yang berisikan saran dalam perbaikan
multimedia pembelajaran ikatan kovalen ini.
Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari
siswa (responden) mengenai penilaian
terhadap multimedia pembelajaran kimia
dengan menggunakan program Adobe Flash
CS5.
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN
Hasil pengembangan dari penelitian
ini adalah berupa (1) sebuah CD pembelajaran
pada materi ikatan kimia yang dibuat dengan
menggunakan software adobe flash CS5, (2)
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
penilaian desain media pembelajaran
pengenalan dilakukan oleh ahli desain media
serta ahli materi dengan menggunakan angket,
dan (3) penilaian siswa media pembelajaran
media yang telah dibuat dengan menyebarkan
angket respon kepada 10 orang siswa kelas X
di SMA N 2 Kota Jambi.
Pengembangan media pembelajaran
ikatan kimia pada penelitian ini menggunakan
model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, yaitu:
Analisis, Desain, Development
(pengembangan), Implementasi, dan Evaluasi.
Pengembangan media pembelajaran
materi ikatan kimia menggunakan software
Adobe Flash CS5, dilakukan dengan uji
validasi produk oleh ahli media dan ahli materi
yang dilaksanakan sebanyak dua kali revisi.
Pada penilaian oleh ahli media mencakup 12
prinsip media Richard Meyer. Umumnya
media pembelajaran materi ikatan kimia
menggunakan software Adobe Flash CS5
dibuat telah mencakup semua aspek tersebut
namun masih perlu dialkukan revisi terutama
dari penggunaan animasi yang memang harus
sesuai dengan konsep materi ikatan kimia.
Dari validasi pertama, dapat ditarik
kesimpulan bahwa media pembelajaran yang
disajikan sudah cukup baik namun perlu
ditingkatkan semaksimal mungkin agar media
pembelajaran ini dapat menarik perhatian
siswa, mudah dalam pengoperasiannya, serta
memudahkan siswa memahami setiap
penjelasan yang ditampilkan. Untuk
memperoleh hasil yang lebih maksimal
peneliti melakukan revisi berdasarkan saran
yang diberikan oleh validator. Skor yang
diperoleh dari validasi media pertama yaitu 71
dengan kategori sedang. Sedangkan skor yang
diperoleh dari validasi media kedua yaitu 96
dengan kategori sangat baik.
Setelah dilakukan perbaikan
berdasarkan validasi yang pertama untuk
validasi materi diperoleh skor 50 dengan
kategori sedang. Validasi kedua materi dalam
media mendapat skor 65dari skor maksimal 75
dimana dengan kategori sangat baik, media
yang ditampilkan layak untuk diujicobakan
pada pengguna.
Setelah produk didesain dan
dikembangkan serta divalidasi oleh tim ahli,
kemudian produk siap untuk diuji coba kepada
siswa. Uji coba yang dilakukan hanya sebatas
uji coba kelompok kecil yaitu sekitar 10 orang
siswa pada kelas X SMAN 2 Kota Jambi.
Instrumen yang digunakan berupa angket
terbuka dengan menggunakan skala likert.
Angket respon siswa diberikan kepada 10
orang siswa. Tahap evaluasi dilakukan dengan
penyebaran angket untuk mengetahui respon
siswa dan menganalisis data. Dari hasil angket
tersebut maka dapat diketahui kategori
respon/tanggapan yang diberikan oleh siswa.
Data yang dianalisis dalam penelitian ini
adalah hasil data yang diperoleh dari pengisian
angket oleh tim ahli pada saat validasi dan dari
siswa pada saat uji kelompok kecil. Ada dua
data yang diperoleh dalam penelitian ini, yaitu
data kualitatif dan data kuantitatif.
Respon siswa terhadap media
pembelajaran ini adalah sangat baik, yang
didapat dari hasil perhitungan menggunakan
skala likert dengan skor 60.7 dari skor
maksimal 75 dengan persentase 81%.
Sehingga pengembangan ini menghasilkan
produk berupa media yang layak digunakan
dalam pembelajaran kimia. Selain itu
komentar dan saran siswa secara umum adalah
siswa tidak mudah bosan, pembelajaran terasa
menyenangkan dan mudah dipahami, serta
tercipta suasana baru yang lebih interaktif.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian
pengembangan dan pembahasan tentang
desain media pembelajaran dengan software
adobe flash CS5 pada materi ikatan kimia,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Prosedur pengembangan media pembelajaran ikatan kimia
menggunakan 5 tahapan yaitu
analysis, design, development,
implementation dan evaluation
(ADDIE).
2. Prosedur penggunaan media pembelajaran ikatan kimia yaitu
membuka program media, mengikuti
langkah-langkah yang ditampilkan
oleh program, dan memilih
pembelajaran sesuai tombol yang
diberikan oleh media.
3. Setelah melakukan validasi dan produk telah dinyatakan layak
diujicobakan, produk diujicobakan ke
dalam kelompok kecil. Menurut
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
pendapat 10 orang siswa kelas X SMA
Negeri 2 Kota Jambi didapatkan hasil
bahwa media pembelajaran ini sudah
baik.
5.2 Saran Pemanfaatan
1. Pengembang menyarankan kepada guru mata pelajaran kimia untuk
menggunakan media Pembelajaran ini
pada saat mengajar materi ikatan
kimia, karena dengan menggunakan
media pembelajaran seperti ini akan
membuat siswa lebih termotivasi
dalam belajar kimia dan siswa lebih
mudah memahami materi pelajaran
yang disampaikan.
2. Pengembang juga menyarankan untuk para peneliti di bidang pengembangan
selanjutnya agar dapat
mengembangkan media pembelajaran
berbasis media pada materi mata
pelajaran kimia lainnya dengan
program aplikasi komputer lainnya.
3. Media pembelajaran ikatan kimia ini dapat dikembangkan lagi untuk para
peneliti dibidang pengembangan
selanjutnya dengan menambahkan
fitur- fitur lainnya.
4. Media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai variasi sarana
pembelajaran dalam rangka
meningkatkan kreativitas dan motivasi
siswa untuk terus belajar kimia.
DAFTAR RUJUKAN
Ariani, N & Haryanto D. 2010. Pembelajaran
Multimedia Di Sekolah. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher
Arsyad. A. 2010. Media Pembelajaran.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Asyhar. R. 2010. Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jakarta: GP
Press
Aunurahman. 2010. Media Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta
Belawati. 2007. Pengembangan bahan ajar.
Jakarta: Universitas terbuka.
Budiningsih, C. 2004. Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Rineka
Cipta
Gagne and Briggs. 1986. Principles of
Introctional Design. New York:
Holt,Rinehart and Wiston
Hamalik, O. 2009. Psikologi Belajar dan
Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Argensindo
Justiana, S. 2009. Kimia SMA Kelas X.
Jakarta: Gramedia
Lee, W. Wiliam & Owen. 2000. Multimedia-
Based Instructional Design:
Computer-based Training Web based
Training distance Broadcast
training performance based
solutions. Published online: Pfeiffer
Madcoms. 2011. Macromedia Flash CS5.
Jakarta: Penerbit Andi
Mayer, R.E. 2009. Multimedia Learning
Prinsip-prinsip, Aplikasi dan Tiga
Asumsi Teori Kognitif Multimedia
Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Munadi. 2008. Teknologi Pembelajaran
Landasan & Aplikasinya. Jakarta:
Rineka Cipta
Poedjiadi. 2004. Metode Penelitian
Pendidikan dan pembelajaran.
Jakarta: GP Press
Saputra, A. 2008. Skripsi Mahasiswa
Universitas Jambi. Jambi: UNJA
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukmadinata, N. 2010. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
-
* Mahasiswa Pendidikan Kimia # Dosen Pembimbing I ## Dosen Pembimbing II
Sutrisno. 2011. Pengantar Pembelajaran
Inovatif. Jakarta: GP Press
. 2012. Kreatif Mengembangkan
Aktivitas Pembelajaran Berbasis
TIK. Jakarta: Referensi
Whandi. 2007. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta