rpp-ipa terpadu smp-4201413077_kurnia ika pangesti

Upload: kurnia-ika-p

Post on 07-Jul-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    1/48

     

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

    MATA PELAJARAN IPA TERPADU SMA SEMESTER

    Disusun oleh :

    KURNIA IKA PANGESTI

    4201413077

    Pendidikan Fisika

    Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2015

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    2/48

     

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Sekolah : ……………………. 

    Mata Pelajaran : IPA Terpadu

    Kelas/Semester : XII/1

    Alokasi Waktu : 16 x 45 menit (6 Pertemuan)

    Kompetensi Inti

    KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 

    KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

     peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

     pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas

     berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

    lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

    cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 

    KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan

    faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

    tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

    humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

     pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan

     bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 

    KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan

    ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

    sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan

    mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. 

    Kompetensi Dasar

    Kimia

    3.3  Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam sel elektrokimia (sel volta

    dan sel elektrolisis) yang digunakan dalam kehidupan.

    3.5  Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia. 

    4.3  Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia.

    4.5  Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia. 

    Fisika

    3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan

    sehari-hari.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    3/48

     

    3.8 Menganalisis rangkaian arus bolak-balik (AC) serta penerapannya

    4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik

    4.8 

    Memecahkan masalah terkait rangkaian arus bolak-balik (AC) dalam

    kehidupan sehari-hari.

    Biologi

    3.10  Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan

     perubahan tersebut bagi kehidupan.

    4.10  Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur

    ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

    Indikator

    Kimia

    3.3.1  Menganalisis reaksi redoks yang terjadi di dalam sel elektrokimia.

    3.5.1  Menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan bilangan

    oksidasi untuk menyelesaikan persamaan redoks.

    3.5.2  Menggunakan data potensial sel untuk menentukan kespontanan reaksi.

    3.5.3  Menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan antara arus

    listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi.

    4.3.1  Merancang percobaan terkait sel elektrokimia (sel volta dan sel

    elektrolisis).

    4.5.1 

    Memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalam elektrolisis

    menggunakan hukum Faraday.

    Fisika

    3.2.1  Mengidentifikasi arus dan tegangan pada rangkaian seri dan paralel.

    3.2.2  Menjelaskan prinsip kerja peralatan listrik searah DC dalam kehidupan

    sehari-hari.

    3.8.1  Menentukan jenis dan sifat rangkaian arus bolak-balik.

    3.8.2  Menjelaskan prinsip kerja rangkaian arus bolak-balik AC terhadap

     penggunaan resistor, induktor, dan kapasitor.3.8.3  Menginterpretasikan grafik fasor hubungan antara arus dan tegangan

    sebagai fungsi waktu terhadap beda fase dalam rangkaian arus AC.

    3.8.4  Mendeskripsikan pengaruh beda fase terhadap proses jalannya arus dan

    tegangan pada rangkaian arus bolak-balik.

    3.8.5  Menganalisis prinsip resonansi rangkaian seri RLC.

    4.2.1  Menjelaskan hukum ohm dan hukum kirchoff.

    4.2.2  Menjelaskan penggunaan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian

    listrik.

    4.8.1  Mengaplikasikan konsep faktor daya dalam permasalahan sehari-hari

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    4/48

     

    Biologi

    3.10.1 

    Menemukan faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.3.10.2  Mengetahui maksud dan penyebab dari ketidakseimbangan lingkungan. 

    3.10.3  Mengetahui dampak dari perusakan lingkungan. 

    3.10.4  Mengenali perilaku manusia yang tidak beretika lingkungan.

    4.10.1  Mengetahui cara mencegah terjadinya perusakan lingkungan.

    4.10.2  Mengetahui cara menanggulangi perusakan lingkungan.

    Tujuan Pembelajaran

    Kimia 

    1. 

    Siswa mampu menyetarakan reaksi redoks.2.  Siswa dapat menggunakan aturan cara setengah reaksi dan perubahan

     bilangan oksidasi untuk menyelesaikan persamaan redoks.

    3.  Siswa dapat menggunakan data potensial sel untuk menentukan kespontanan

    reaksi.

    4.  Siswa dapat menggunakan hukum Faraday untuk menganalisis hubungan

    antara arus listrik yang digunakan dengan jumlah hasil reaksi yang terjadi.

    5.  Siswa mampu merancang percobaan terkait sel elektrokimia (sel volta dan sel

    elektrolisis).

    6. 

    Siswa mampu memecahkan masalah terkait perhitungan kimia dalamelektrolisis menggunakan hukum Faraday.

    Fisika

    1.  Siswa mampu mengidentifikasi kembali karakteristik arus dan tegangan pada

    rangkaian seri dan paralel.

    2.  Siswa mampu menjelaskan prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam

    kehidupan sehari-hari.

    3.  Siswa dapat melakukan percobaan dan mempelajari sifat tegangan bolak-

     balik pada rangkaian seri hambatan (R), kumparan (L), dan kapasitas (C).

    4. 

    Siswa dapat mendeskripsikan pengaruh beda fase terhadap proses jalannyaarus dan tegangan pada rangkaian arus bolak-balik.

    5.  Siswa dapat mengaplikasikan prinsip resonansi dalam memecahkan

     permasalahan sehari-hari yang berhubungan dengan konsep arus dan

    tegangan bolak-balik.

    6.  Siswa mampu menjelaskan kembali hukum ohm dan hukum kirchoff.

    7.  Siswa mampu memperagakan penggunaan amperemeter dan voltmeter dalam

    rangkaian listrik melalui metode eksperimen.

    8.  Siswa dapat mengaplikasikan faktor daya dalam memecahkan permasalahan

    sehari-hari yang berhubungan dengan konsep arus dan tegangan bolak-balik.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    5/48

     

    Biologi

    1. 

    Siswa dapat menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakanlingkungan.

    2.  Siswa dapat mengetahui maksud dan penyebab dari ketidakseimbangan

    lingkungan.

    3.  Siswa dapat mengetahui dampak dari perusakan lingkungan.

    4.  Siswa mampu mengenali perilaku manusia yang tidak beretika

    lingkungan.

    5.  Siswa dapat mengetahui cara mencegah terjadinya perusakan lingkungan.

    6.  Siswa dapat mengetahui cara menanggulangi perusakan lingkungan.

    Materi Pembelajaran

    Materi Kimia Materi Fisika Materi Biologi

      Penyetaraan persamaan

    reaksi redoks.

      Sel Elektrokimia dan

     potensial sel.

      Sel Elektrolisis dan

    Hukum Faraday.

      Rangkaian arus searah.

      Hukum Ohm.

      Hukum Kirchoff. 

      Pengertian dan sifatrangkaian arus bolak-

     balik. 

     

    Rangkaian seri RLC.  Impedansi rangkaian

    RLC.

      Sifat rangkaian RLC

      Prinsip resonansi

      Faktor daya

      Pencemaran

    lingkungan.

      Perubahanlingkungan.

      Daur ulang limbah. 

    A.  Kimia

    A.1 Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks

      Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi

    a. 

    Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi dalam suasana

    asam

    Langkah-langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

    1. 

    Menulis perubahan ion yang terjadi

    2. 

    Menambah bagian yang kekurangan oksigen dengan H2O

    3.  Menambah bagian yang kekurangan hidrogen dengna H+ 

    4.  Menyamakan ruas kanan dan ruas kiri dengan menambahkan

    elektron

     b. 

    Menjumlahkan setengah reaksi oksidasi dengan setengah reaksi

    reduksi dan pada akhir reaksi jumlah elektron dihilangkan

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    6/48

     

    Penyetaraan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi dalam suasana

     basa

    Langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu;

    1.  Menulis perubahan ion yang terjadi

    2.  Menambahkan bagian yang kekurangan oksigen dengan OH- 

    3.  Menambahkan bagian yang kekurangan hiodrogen dengan H2O

    4.  Menyamakan muatan ruas kiri dan ruas kanan dengan

    menambahkan elektron

    5.  Menjumlahkan setengah reaksi oksidasi dengan setengah reaksi

    reduksi dan pada akhir reaksi jumlah elektron dihilangkan

    Contoh soal:Setarakan reaksi-reaksi berikut!

    a. 

    Cu (s) + HNO3 (aq) Cu(NO3)2 + NO (g) + H2O (l)

     b. 

     NaCrO2 (aq) + Br 2 (g) + NaOH (aq)  Na2CrO4 (aq) + NaBr (s)

    +H2O (l)

    Jawab:

    a.  Dalam suasana asam

    Reaksi ion:

    Cu (s) + NO3 –  (aq) Cu2+ (aq) + NO (g)

     

    Cu (s) Cu2+(s) + 2 e –   (oksidasi) NO3 –  (aq) + 3 e –    NO (g) (reduksi)

      Cu (s) Cu2+(s) + 2 e –  

     NO3 –  (aq) + 4 H+ (aq) + 3 e –   NO (g) + 2 H2O (l)

      Cu (s) Cu2+ (s) + 2 e –   |×3|

     NO3 –  (aq) + 4 H+ (aq) + 3 e –   NO (g) + 2 H2O (l) |×2|

    ------------------------------------------------------------------------------

    3 Cu (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 –  (aq) 3 Cu2+ (s) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)

    Dalam persamaan molekular:

    3 Cu (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 –  (aq) 3 Cu3+ (s) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)

    6 NO3 –   6 NO3 –  (aq)

    3 Cu(s) + 8 HNO3 (aq) 3 Cu (NO3)2 (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (l)

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    7/48

     

     b. 

    Dalam suasana basa Reaksi ion: 

    CrO2 –  (aq) + Br 2 (g) CrO42 –  (aq) + Br  –  (g)

      CrO2 –  (aq) CrO4 –  (aq) + 3 e –   (oksidasi)

    Br 2 (g) + 2 e –   2 Br  –  (g) (reduksi)

      CrO2 –  (aq) + 4 OH –  (aq) CrO4 –  (aq) + 2 H2O (l) + 3 e –   |×2|

    Br 2 (g) + 2 e –    2 Br (g) |×3|

    ------------------------------------------------------------------------------  

    2 CrO2 –  (aq) + 8 OH –  (l) + 3 Br 2 (g) 2 CrO42 –  (aq) + 4 H2O(l) + 6 Br  –  (g)

    Dalam persamaan molekul:

    2 CrO2 –  

    (aq) + 8 OH – 

     (l) + 3 Br 2 (g)

     2 CrO42 – 

     (aq) + 4 H2O (l) + 6 Br  – 

     (g) 2 Na+(aq) 8 Na+  4 Na+  6 Na+ 

    2 NaCrO2 (aq) + 8 NaOH (aq) + 3 Br 2 (g) 2 Na2CrO4 (aq) + 6 NaBr (l)

    + 4 H2O

      Penyetaraan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi

    Langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu:

    1.  Menentukan bilangan oksidasi semua atom untuk mengetahui atom-

    atom mana yang mengalami perubahan biloks.

    2.  Memasangkan oksidator dan produknya, reduktor dan produknya

    menggunakan diagram.

    3. 

    Menambahkan koefisien pada pasangan tersebut jika terjadi perbedaan jumlah atom.

    4.  Menentukan perubahan biloks, baik reduktor maupun oksidator. Nilai

     perubahan ini merupakan faktor penyetara, yang dikalikan dengan

    koefesien reaksinya.

    5.  Menyetarakan atom-atom lain yang tidak mengalami reduksi dan

    oksidasi untuk memenuhi Hukum Kekekalan Massa.

    6.  Memeriksa apakah persamaan sudah setara, baik massa maupun

    muatannya.

    A.2 Sel Elektrokimia dan Potensial Sel

    Dalam elektrokimia dipelajari reaksi-reaksi yang disertai perpindahan

    elektron (reaksi redoks). Pada proses ini, energi kimia diubah menjadi

    energy listrik atau sebaliknya. Reaksi reduksi oksidasi tertentu dapat

    menghasilkan arus listrik. Adapun pada kondisi lainnya, arus listrik

    dialirkan ke dalam larutan atau cairan zat kemudian akan terjadi

     perpindahan elektron yang menghasilkan reaksi kimia.

    Sel elektrokimia dibedakan atas:

    a. Sel Volta/Sel Galvani

     b. Sel elektrolisis

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    8/48

     

    Persamaan sel volta dan sel elektrokimia, antara lain:

    1. 

    Pada sel elektrokimia, baik sel Volta maupun sel elektrolisis

    digunakan elektrode, yaitu katode, anode, dan larutan elektrolit.

    2.  Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks,

     pada katode terjadi reduksi, sedangkan pada anode terjadi oksidasi.

    Perbedaan sel volta dan sel elektrokimia dalah sebagai berikut:

    No Sel Volta Sel elektrokimia

    1Energi kimia diubah

    menjadi energi listrik

    Energi listrik diubah menjadi

    energi kimia

    2 Katode adalah kutub positif Katode adalah kutub negatif

    3 Anode kutub negatif Anode kutub positif

    4 Reaksi spontan Reaksi tidak spontan

    a.  Sel Volta

    Penemu sel volta dalah ahli kimia Italia Alessandro Volta dan Luigi

    Galvani. Sel ini merupakan salah satu sel elektrokimia yang pertama

    kali dikembangkan.

    Pada sel volta digunakan elektrode negatif

    (anode) zink (seng) yang dicelupkan ke

    dalam larutan ZnSO4 dan elektrode positif

    (katode) cuprum (tembaga) yang dicelupkanke dalam CuSO4. Kedua larutan

    dihubungkan dengan jembatan garam atau

    dipisahkan oleh dinding berpori. Jembatan

    garam merupakan pipa berbentuk U yang di

    dalamnya berisi agar-agar yang mengandung garam kalium klorida.

    Jembatan garam berfungsi untuk mempertahankan kenetralan

    medium elektrolit tempat batang elektrode berada.

    Prinsip kerja sel volta:

    1. Elektrode seng teroksidasi berubah menjadi Zn2+ 

    Zn (s) → Zn2+ (aq) + 2 e –  2. Elektron yang dibebaskan mengalir melalui kawat penghantar

    menuju elektrode Cu.

    3. Pada elektrode Cu elektron-elektron diikat oleh ion Cu2+  dari

    larutan menjadi Cu dan selanjutnya molekul menempel pada

     batang Cu, reaksi:

    Cu2+ (aq) + 2 e –  → Cu (s)4. Akibatnya, Zn teroksidasi dan Cu2+ tereduksi, pada anode ion Zn2+ 

    lebih banyak dari ion SO42 – , sedangkan pada katode ion SO4

    2 –  

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    9/48

     

    lebih banyak dari ion Cu2+. Oleh sebab itu, ion SO42 –   berpindah

    dari elektrode Cu ke elektrode Zn melalui jembatan garam.

    5. 

    Pada akhir reaksi sel, elektrode Zn akan berkurang beratnya,

    sedangkan elektrode Cu akan bertambah beratnya. Larutan

    CuSO4 semakin encer, sedangkan larutan ZnSO4 semakin pekat.

    Reaksi yang terjadi pada sel Volta adalah

    Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4 (aq) + Cu (s)Reaksi oksidasi (anode)

    Zn(s) → Zn2+ (aq) + 2 e –  Reaksi reduksi (katode)

    Cu2+ (aq) + 2 e –  → Cu (s)

    b. 

    Reaksi Sel dan Potensial SelReaksi sel adalah jumlah aljabar dari reaksi-reaksi yang terjadi pada

    elektrode-elektrode. Potensial sel  adalah jumlah aljabar dari

     potensial oksidasi dan potensial reduksi. Jika yang digunakan adalah

    elektrode-elektrode standar, maka potensial tersebut ditandai dengan

    E0 sel. Potensial standar untuk sel tersebut, adalah sebagai berikut:

    E0sel = E0oksidasi + E0reduksi

    A.3 Sel Elektrolisis dan Hukum FaReaksi Pda Anodaraday

    a.  Reaksi pada Katoda

    Pada katode terjadi reaksi ion-ion positif (kation) mengikat elektron-

    elektron yang berasal dari sumber arus. Zat yang terbentuk dari hasil

    reaksi ini akan melekat pada batang katode, kecuali jika zat yang

    dihasilkan berbentuk gas. Apabila zat hasil reaksi berfase gas maka

    akan keluar sebagai gelembung-gelembung gas disekitar katode yang

    selanjutnya akan bergerak ke permukaan sel elektrolisis. Dalam

    larutan, ion positif menuju ke katode dan ion negatif ke anode.

    1. Ion Hidrogen (H+) 

    Ion hidrogen akan direduksi menjadi molekul gas hidrogen.

    Reaksi: 2 H+ (aq) + 2 e –  → H2 ( g )

    2. 

    Ion-ion Logam 

      Ion-ion logam alkali/alkali tanah, seperti Li+, K +, Na+, Ba2+,

    Sr 2+, dan Ca2+  tidak mengalami reduksi karena E° logam

    kurang dari E° air maka  air sebagai penggantinya yang akan

    mengalami reduksi. 

    Reaksi: H2O (l ) + 2 e –  → H2 ( g ) + 2 OH –  (aq)

      Ion-ion logam selain alkali/alkali tanah, seperti Ni2+, Cu2+, dan

    Zn2+ akan mengalami reduksi menjadi logam.

    Reaksi: Mn+ + n e-→ M 

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    10/48

     

    Akan tetapi, apabila leburan garam yang dielektrolisis maka ion

    logam penyusun garam tersebut akan direduksi menjadi logam. 

    b. 

    Reaksi pada AnodaPada anode terjadi reaksi oksidasi, ion-ion negatif akan ditarik oleh

    anode. Reaksi yang terjadi pada anode sangat dipengaruhi oleh jenis

    anion dan jenis elektrode yang digunakan. Jika anode terbuat dari

    elektrode inert (elektrode yang tidak ikut bereaksi), seperti Pt, C, dan

    Au maka ion negatif atau air akan teroksidasi.

    1. Ion hidroksida (OH – ) akan teroksidasi menjadi H2O dan O2.

    Reaksinya: 4 OH –  (aq) → 2 H2O (l) + O2 (g) + 4 e –  2. Ion sisa asam

     Ion sisa asam yang tidak beroksigen, seperti Cl

     – 

    , Br  – 

    , I –  

    akanteroksidasi menjadi gasnya Cl2, Br 2, I2.

      Ion sisa asam yang beroksigen, seperti SO42 – , NO3 – , PO4

    3 –  tidak

    teroksidasi. Sebagai gantinya air yang teroksidasi.

    Reaksi: 2 H2O (l) → 4 H+ (aq) + O2(g) + 4 e –  Jika anodenya terbuat dari logam lain (bukan Pt, C, atau Au)

    maka anode akan mengalami oksidasi menjadi ionnya.

    c.  Hukum Faraday

    Dalam sel elektrolisis, jumlah zat (massa) yang diendapkan atau yang

    melarut pada elektrode berbanding lurus dengan jumlah arus yang

    melewati elektrolit (Hukum I Faraday).

    Keterangan:

    w = massa zat

    e = massa ekivalen

    i = kuat arus

     F = tetapan Faraday

    Untuk 2 elektron atau lebih yang dielektrolisis dengan jumlah arus

    yang sama berlaku Hukum II Faraday,“Jika arus dialirkan ke dalam beberapa sel elektrolisis maka jumlahzat yang dihasilkan pada masing-masing elektrodenya sebanding

    dengan massa ekuivalen masing-masing zat tersebut.” B.  Fisika

    B.1 Listrik Dinamis

    a.  Arus Listrik

    Kuat arus adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui

    suatu penghantar setiap detik.

    Satuan dari arus listrik dalah Ampere (A) 

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    11/48

     

    I = kuat arus

    Q = muatan listrik

    t = waktu

    Besarnya kuat arus yang mengalir melalui rangkaian listrik dapat

    diukur dengan alat Amperemeter.

    b.  Beda Potensial

    Beda potensial listrik dalah banyaknya muatan listrik yang

    terkandung dalam suatu benda.  Beda potensial listrik (tegangan)

    timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik berbeda

    dihubungkan oleh suatu penghantar.

    Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik

    ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah Volt (V).  Alat yangdigunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut Voltmeter.

    keterangan:

    V = beda potensial

    W = usaha/ energi

    q = muatan listrik

    B.2 Hukum Ohm

    George Simon Ohm merupakan ilmuwan yang pertama kali menjelaskan

    hubungan kuat arus dan beda potensial listrik. Berdasrkan

    eksperimennya, Ohm menyatakan bahwa “Besarnya beda potensial listrik  ujung-ujung penghantar yang berhambatan tetap sebanding dengan kuat

    arus listrik yang mengalir melalui penghantar tersebut selama suhu

     penghantar tersebut dijaga tetap”. 

    atau 

    Dari penyelidikan lebih lanjut menggunakan penghantar berhambatan R,

    ternyata diperoleh:

    keterangan:

    V = beda potensial

    I = kuat arus

    R = hambatan kawat penghantar

    B.3 Hukum Kirchoff

    a.  Hukum I Kirchoff

    “Arus yang masuk sama dengan arus yang keluar percabangan”. 

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    12/48

     

    b.  Hukum II Kirchoff

    “Jumlah perubahan potensial yang mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus sama dengan nol” 

    Keterangan:

    E = GGL sumber arus

    I = arus listrik

    R = hambatan

    Pada semua hambatan R dianggap positifermusan hukum II

    Kirchoff, mengikuti ketentuan sebagai berikut:

    1.  Semua hambatan R dianggap positif

    2.  Pada arah perjalanan atau penelusuran rangkaian tertutup

    (loop), jika sumber arus berawal dari kutub negatif ke kutub positif, maka GGL nya dihitung positif. Jika sebaliknya, maka

    GGL nya dihitung negatif.

    3. 

    Arus yang searah dengan perhitungan loop dihitung positif,

     jika sebaliknya dihitung negatif.

    4.  Jika hasil perhitungan bernilai negatif, maka arah arus yang

    sebenarnya adalah kebalikan dari arah yang ditetapkan.

    B.4 Rangkaian Sederhana

    Rangkaian listrik sederhana akan memenuhi hukum ohm, yaitu

    E = IR

    Rangkaian sederhana dapat dikembbannngkanmenjadi beberapa jenis

    rangkaian, yaitu:

    a.  Rangkaian Hambatan Seri

    Rangkaian seri berarti sambungan antara ujung komponen satu

    dengan pangkla komponen lain dipasang secara berurutan.

    Sifat-sifat rangkaian seri:

    Sedangkan besarnya hambatan dapt diturunkan dengan membagi

     persamaan potensial dengan besarnya arus.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    13/48

     

    Gambar rangkaian hambatan seri

     b.  Rangkaian Hambatan Paralel

    Rangkaian hambatan paralel berarti ujung dan pangkal dari

    komponen-komponen rangkaian paralel menyatu.

    Sifar-sifat rangkaian hambatan paralel, yaitu:

    Besarnya hambatan diturunkan dengan cara membagi kuat arus

    dengan beda potensial.

    Gambar rangkaian hambatan paralel:

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    14/48

     

    B.5 Arus dan Tegangan Bolak-balik

    Tegangan dan arus bolak-balik  adalah tegangan dan arus yang berubah

    terhadap waktu menurut fungsi sinus.

      Persamaan arus dan tegangan bolak-balik:

      Harga rata-rata

    Keterangan:Vr = tegangan rata-rata

    Vmaks = tegangan maksimum

    Keterangan:

    ir  = arus rata-rata

    imaks = arus maksimal

     

    Harga efektifHarga efektif arus dan tegangan bolak-balik didefinisikan sebagai

    harga arus dan tegangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan

    energi kalor rata-rata yang sama pada arus dan tegangan arus searah

    oada suatu hambatan R.

    Harga arus dan tegangan efektif adalah arus dan tegangan yang

    terbaca pada Amperemeter dan Voltemeter.

    Persamaan arus dan tegangan efektif:

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    15/48

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    16/48

     

    Berdasarkan hukum Kirchoff, berlaku

    hubungan

    Sesuai hukum Ohm, diperoleh

    c.  Rangkaian kapasitif

    Rangkaian kapasitif hanya terdiri dari

    kapasitor dan sumber tegangan.

    Berdasarkan hukum Kirchoff, diperoleh:

    Dapat disimpulkan bahwa pada rangkaian

    kapasitif, berlaku:

    Fase arus mendahului tegangan sebesar 900

    Besarnya reaksi kapasitifnya adalah

    d. 

    e.  Rangkaian Seri RLC

    Rangkaian seri RLC banyak digunakan pada osilator untuk

    membangkitkan getaran gelombang elektromagnetik. Pada rangkaian

    ini akan terjadi peristiwa resonansi, yaitu peristiwa ikut bergetarnya

    suatu benda karena getaran benda lain. Resonansi pada rangkaian

    RLC terjadi saat harga VL = VC atau XL = XC.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    17/48

     

    Diagram fasor untuk rangkaian RLC, yaitu

    Tiga kemungkinan yang dapat terjadi pada rangkaian RLC, yaitu

    1. 

    Saat XL > XC Pada keadaan ini, rangkaian lebih bersifat induktif, sehingga

     berlaku

    2.  Saat XL < XC 

    Pada keadaan ini, rangkaian lebih bersifat kapasitif, sehingga

     berlaku

    3.  Saat XL = XC 

    Pada keadaan ini, rangkaian dikatakan mengalami resonansi.

    Besarnya Z = R.

    C.  Biologi

    C.1 Pencemaran Lingkungan

    Macam-macam Polusi

    a.  Polusi Udara

    Jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat, energi, radiasi, dan

    komponen lainnya sehingga kualitas udara turun dan tidak sesuai

    dengan peruntukkannya berarti pencemaran udara sudah terjadi.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    18/48

     

    Pencemar udara dapat digolongkan ke dalam tiga kategori yaitu

     pergesekan permukaan, penguapan dan pembakaran.

    1. 

    Pergesekan permukaan

    Pergesekan permukaan adalah penyebab utama pencemaran

     partikel padat di udara antara lain penggergajian, pengeboran, dan

     pengusahaan barang-barang seperti kayu, minyak, aspal dan baja.

    2. Penguapan 

    Penguapan merupakan perubahan fase cairan menjadi gas. Polusi

    udara banyak disebabkan zat-zat yang mudah menguap, seperti

     pelarut cat dan perekat.

    3. Pembakaran

    Pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat danmembebaskan energi, cahaya atau panas. Bahan bakar yang

    umum digunakan ialah kayu, batubara, kokas, minyak,

    semuanya berasal dari alam yang mengandung karbon. Pada

     pembakaran dihasilkan senyawa karbondioksida dan air,

    disamping itu juga arang dan jelaga.

    Cara pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran udara,

    antara lain sebagai berikut:

    1. Perlu dibatasi penggunaan bahan bakar yang menghasilkan CO.

    2. Menerapkan program penghijauan di kota-kota untuk mengurangi

    tingkat pencemaran.

    3. Memilih lokasi pabrik dan industri yang jauh dari keramaian dan

     pada tanah yang kurang produktif.

    4. Gas-gas buangan pabrik perlu dibersihkan dahulu sebelum

    dikeluarkan ke udara beba

    b.  Polusi Tanah

    Pencemaran menyebabkan susunan tanah mengalami perubahan,

    sehingga menggangu kehidupan jasad yang hidup di dalam tanah

    maupun di permukaan. Pencemaran tanah dapat terjadi antara lainmelalui pencemaran langsung, dan tidak langsung.

    1.  Pencemaran  langsung  terjadi karena penggunaan pupuk yang

     berlebihan, pemberian pestisida dan pembuangan limbah yang

    tidak dapat dicernakkan seperti plastic, kaca, dan kaleng.

    Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan

    mengakibatkan produktivitas tanah akan berkurang.

    2.  Pencemaran tidak langsung  dapat terjadi melalui air, dan

    udara.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    19/48

     

    Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara

    lain sebagai berikut:

    1. 

    Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastiksebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar.

    2.  Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya

    dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan

    sebagainya.

    3.  Membuang sampah pada tempatnya.

    4.  Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan.

    5. 

    Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada

    tanaman. 

    c.  Polusi Air

    Secara kuantitas rata-rata keperluan air per hari per kapita

    sebanyak 100 liter. Secara kualitas air yang sehat harus memenuhi

    syarat fisika, kimia, dan biologi agar tidak merugikan kesehatan.

    Secara fisika, air yang sehat adalah air yang jernih, tidak berasa, dan

    tidak berbau. Secara kimia, air yang sehat harus bebas dari bahan

     beracun dan berbahaya (B3). Dan secara biologi, air yang sehat harus

    memenuhi syarat tidak mengandung mikroorganisme patogen yang

    dapat menyebabkan penyakit.

    Karena sulitnya mendapatkan air bersih tak jarang sebagian

    masyarakat masih mengkonsumsi air permukaan yang berasal dari airrawa, air hujan, dan bahkan air sungai tanpa proses pengolahan.

    Penggunaan air sungai dan air tercemar lainnya sebagai air konsumsi

    dapat merugikan kesehatan, karena air sungai dapat terakumulasi oleh

    limbah industri dan domestik yang berbahaya. Keanekaragaman

    hayati hidrobiota dapat mengalami penyederhanan, kematian dan

     bahkan terjadi kepunahan jika proses pencemaran berjalan terus

    menerus.

    Polusi air yang disebabkan oleh zat-zat kimia buatan manusia

    mempunyai dampak negatif yang lebih besar bila dibandingkan

    dengan zat-zat kimia alami seperti Zn, Pb, Cu, Fe, Cl, sulfat, dan

    sebagainya.

    Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran

    air dapat dibedakan atas:

    1.  Limbah pertanian

    2.  Limbah rumah tangga

    3.  Limbah industri

    4.  Penangkapan ikan menggunakan racun

    Cara pencegahan dan penanggulangan pemcemaran air:

    1. 

    Cara pemakaian pestisida sesuai aturan yang ada.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    20/48

     

    2. 

    Sisa air buangan pabrik dinetralkan terlebih dahulu sebelum

    dibuang ke sungai.

    3. 

    Pembuangan air limbah pabrik tidak boleh melalui daerah

     pemukiman penduduk.

    4.  Setiap rumah hendaknya membuat septi tank yang baik.

    d.  Polusi Suara

    Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang

    diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan

    ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Bunyi atau suara yang

    dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut

    kebisingan. Pencemaran atau polusi suara diakibatkan suara-suara

     bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bisingdan tidak menyenangkan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas

     bunyi melebihi 50 desibel (db). Pengukurannya menggunakan alat

    yang bernama Sound Level Meter.

    Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:

    1.  kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi

    yang sempit, misalnya: mesin gergaji.

    2.  kebisingan yang terputus-putus, misalnya: suara arus lalu lintas

    atau pesawat terbang.

    3.  kebisingan impulsif (tiba-tiba), misalnya: tembakan, bom, atau

    suara ledakan.

    4.  kebisingan impulsif berulang, misalnya: suara mesin tempa,

    atau saat proses penancapan paku bumi di tempat proyek

     pembangunan.

    Cara mencegah pencemaran suara (kebisingan), antara lain dengan

    cara:

    1.  Kelompokkan ruangan potensi keramaian agar tidak

    mengganggu ruangan yang membutuhkan ketenangan.

    2.  Jauhkan ruangan yang membutuhkan ketenangan dari sumber

    kebisingan (terutama jalan).3.  Gunakan material yang padat, tebal, dan masif untuk menyerap

    suara (parket, busa dilapis dengan kain, gipsum).

    4.  Buat ruangan dengan pembatas ganda (dinding, langit2, dan

    lantai ganda).

    5.  Kurangi penempatan bukaan pada daerah muka bangunan yang

     berhadapan dengan jalan yang ramai.

    6.  Buat permukaan yang tidak rata untuk menyebarkan suara.

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    21/48

     

    7. 

    Buat pagar atau pembatas jalan yang dapat menyerap atau

    mencegah noise masuk ke dalam bangunan (pagar tembok

    masif, pagar bukit dan tanaman). 

    C.2 Perubahan Lingkungan

    Aktivitas manusia yang bersenjatakan teknologinya baik jenis

    tradisional maupun modern, menyederhanakan bioma dan habitat

    sehingga kompleksitas yang stabil menjadi goyah.

    Manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap

    lingkungan hidupnya. Terdapat hubungan yang saling ketergantungan

    antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Perubahan pada satu

    subsistem dalam ekosistem akan dapat menimbulkan goncanganekologis. Alam sendiri menyediakan mekanisme keseimbangan

    alamiah, namun kadang-kadang perubahan tersebut tidak dapat

    dinetralisir oleh mekanisme tadi, terlebih lagi apabila perubahan itu

    sengaja dibuat manusia. Dengan demikian manusia akan menjadi

    faktor penyebab utama terhadap berbagai daur biologi di lingkungan

    hidupnya.

    Beberapa tipe perubahan lingkungan karena perbuatan manusia

    terhadap daur biologi dapat dikelompokkan menjadi:

    1.  Bertambah dalam volume dan kecepatan daur biologi

    2. 

    Bertambah dalam volume, kecepatan daur biologi berkurang

    3. 

    Berkurang dalam volume, kecepatan daur biologi bertambah

    4.  Berkurang dalam volume dan kecepatan daur biologi

    5.  Benambahan materi sintetik mempunyai dampak terhadap daur

     biologi

    Perubahan lingkungan hidup dapat menimbulkan berbagai masalah

    langsung dan tidak langsung terhadap kesehatan dan kesejahteraan

    manusia, karena itu kita mulai menghadapi apa yang dinamakan masalah

    lingkungan hidup. Secara umum sumber permasalahan lingkungan hidup

    itu dapat berasal dari 3 sumber utama yaitu

    1. 

    Ledakan penduduk

    2.  Teknologi dan industri

    3. 

    Perusakan hutan

    Model Pembelajaran

    1.   Discovery Based Learning

    2. 

     Project Based Learning

    Metode Pembelajaran

    1.  Ceramah 

    2.  Diskusi 

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    22/48

     

    3.  Tanya jawab 

    4.  Demonstrasi 

    5. 

    Eksperimen 

    6.  Presentasi 

    Media Pembelajaran

      Alat : 

    1. 

    LCD, proyektor  

    2.  Perangkat percobaan elektrokimia 

    3.  Perangkat percobaan listrik DC, AC 

    4.  Gambar pencemaran atau kerusakan lngkungan 

     Bahan Ajar : 1.  Buku Kimia SMA kelas XII

    2.  Buku Fisika SMA kelas XII

    3.  Buku Biologi SMA kelas XI

    Skenario Pembelajaran

    Setelah mereview hasil pencapaian kompetensi (KD) sebelumnya, guru

    memberikan motivasi awal pembelajaran. Guru memaparkan materi yang akan

    dipelajari oleh siswa mengenai sel elektrokimia, rangkaian arus listrik DC dan

    AC, otot pencemaran lingkungan dan daur ulang limbah. Berikutnya gurumemberikan beberapa pertanyaan untuk memberikan motivasi dan apersepssi

    kepada siswa sebagai pengantar memasuki materi. Model pembelajaran yang

    digunakan  pada pembelajaran ini adalah “ Discovery Based Learning” dan 

    “Project Based Learning”.  Model pembelajaran  Discovery Learning   lebih

    menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak

    diketahui. Dalam mengaplikasikan model pembelajaran  Discovery Learning  guru

     berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa

    untuk belajar secara aktif. Oleh karena itu dalam setiap sub materi siswa diminta

    melakukan kegiatan secara berkelompok dengan harapan masing-masing siswa

    dapat menemukan pemahamannya dari hasil kegiatan yang dilakukannya. Selain

    itu, pembelajaran ini juga mengunakan model pembelajaran  Project Based

     Learning. Model pembelajaran  Project Based Learning adalah sebuah model

     pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai inti pembelajaran.

    Oleh karena itu, dalam pembelajaran ini siswa juga diminta melakukan eksplorasi,

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    23/48

     

     penilaian, interpretasi, dan sintesis informasi untuk memperoleh berbagai hasil

     belajar (pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Pada akhir kegiatan, siswa secara

     berkelompok diminta mengerjakan sebuah proyek yang berupa membuat suatu

    karya yang berasal dari limbah. Akhir pertemuan siswa mengikuti ulangan harian. 

    Kegiatan Pembelajaran

    a.  Pertemuan ke-1 (3 JP)

    Rincian Kegiatan Waktu

    Pendahuluan

    1.  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

    mengucapkan salam.2.  Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a

    sebelum pelajaran dimulai.

    3.  Guru memberikan motivasi dan apersepsi dengan

    mengajukan pertanyaan mengenai sel volta dan sel

    elektrolisis.

    4.  Guru memaparkan materi yang akan dipelajari mengenai

    sel volta dan sel elektrolisis, yaitu:

    a.  Reaksi redoks

     b. 

    Proses yang terjadi dalam sel elektrokimia dan potensial sel

    5.  Guru menjelaskan pentingnya mempelajari materi

    mengenai sel volta dan sel elektrolisis karena

    kegunaannya sebagai sumber energi dalam kehidupan

    sehari-hari.

    6.  Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa ada 3

    kegiatan yang akan dilakukan yaitu

    a. 

    Menyetarakan reaksi redoks menggunakan metode

    setengah reaksi.

     b. 

    Menyetarakan reaksi redoks menggunakan metode

     perubahan bilangan oksidasi.

    c. 

    Menyelediki reaksi redoks yang berlangsung spontan

    dan yang tidak

    25 menit

    Kegiatan Inti1.  Guru menggali pemahaman siswa mengenai reaksi

    redoks.

    2.  Guru menyampaikan materi mengenai reaksi redoks dan

    metode penyetaraan persamaan menggunakan metode

    setengah reaksi dan perubahan bilangan oksidasi serta

    kespontanan reaksi.

    90 menit

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    24/48

     

    3.  Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,

    interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dan

    sumber belajar lainnya.4.  Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

     pembelajaran.

    5.  Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.

    Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

    6.  Guru menyiapkan dan membagikan LKS 1 (LKS

    Terlampir) untuk masing-masing kelompok.

    7.  Guru meminta masing-masing siswa berdiskusi dengan

    kelompoknya dan menyetarakan persamaan reaksi yang

    terdapat dalam LKS 1 menggunakan metode setengah

    reaksi.

    8. 

    Setelah siswa berdiskusi dan menyelesaikan tugas yangdiberikan, guru meminta masing-masing kelompok

    mempresentasikan hsil diskusi mereka dan menuliskan

    hasilnya di papan tulis.

    9.  Guru menyiapkan dan membagikan LKS 2 (LKS

    Terlampir) untuk masing-masing kelompok.

    10. Guru meminta masing-masing siswa berdiskusi dengan

    kelompoknya dan menyetarakan persamaan reaksi yang

    terdapat dalam LKS 2 menggunakan metode perubahan

     bilangan oksidasi.

    11. Setelah siswa berdiskusi dan menyelesaikan tugas yang

    diberikan, guru meminta masing-masing kelompok

    mempresentasikan hsil diskusi mereka dan menuliskan

    hasilnya di papan tulis.

    12. Guru membagikan LKS 3 (LKS Terlampir) kepada

    masing-masing kelompok dan meminta masing-masing

    siswa berdiskusi untuk menyelesaikan tugas yang

    terdapat dalam LKS 3.

    13. 

    Guru meminta masing-masing kelompok memaparkan

    hasil diskusinya.

    14. 

    Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan

    kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangkamenunjang tercapainya KI-2.

    Penutup

    1.  Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari

    seluruh kegiatan yang telah dilakukan. Kesimpulan dari

    kegiatan yang telah dilakukan tersebut antara lain :

    a.  Penyetaraan persamaan reaksi redoks dapat

    dilakukan menggunakan metode setengah reaksi

    dan perubahan bilangan oksidasi.

     b.  Kespontanan reaksi redoks bergantung pada

    keaktifan unsur yang bereaksi.

    2. 

    Guru memberikan soal untuk latihan di rumah. 

    20 menit

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    25/48

     

    3.  Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi

    untuk pertemuan selanjutnya. 

    4. 

    Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam. 

    b.  Pertemuan ke-2 (3 JP)

    Rincian Kegiatan Waktu

    Pendahuluan

    1. 

    Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

    mengucapkan salam.

    2.  Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’a

    sebelum pelajaran dimulai.

    3.  Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan

     pertanyaan mengenai materi yang telah dipelajari siswa

    sebelumnya mengenai penyetaraan reaksi redoks 

    Pertanyaan yang dapat diajukan oleh guru adalah sebagai

     berikut:

    a.  Masih ingatkah kamu metode-metode yang dapat

    digunakan untuk menyetarakan persamaan reaksi

    redoks?

    4.  Guru menanyakan kepada siswa mengenai tugas yang

    diberikan pada pertemuan sebelumnya.

    5. 

    Guru menginformasikan pada siswa bahwa ada 2kegiatan yaitu:

    a. Menentukan potensial sel suatu sel volta

     b. 

    Mengamati peristiwa elektrolisis

    20 menit

    Kegiatan Inti

    1.  Guru menggali pemahaman siswa mengenai sel volta dan

    sel elektrolisis.

    2.  Guru memberi penjelasan singkat mengenai sel volta, dan

    sel elektrolisis.

    3.  Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,

    interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dansumber belajar lainnya.

    4.  Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

     pembelajaran.

    5.  Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.

    Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

    6.  Guru membagikan LKS 4 dan LKS 5 (LKS Terlampir)

    kepada masing-masing kelompok dan membimbing

    siswa menuju laboratorium. 

    8.  Guru memberi penjelasan singkat mengenai prosedur

     praktikum sebagaimana tertera dalam LKS.

    100 menit

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    26/48

     

    9.  Guru membimbing siswa melakukan praktikum untuk

    menentukan potensial sel volta dan mengamati peristiwa

    elektrolisis.10. Sebagian kelompok menentukan potensial sel volta dan

    sebagian kelompok yang lain mengamati peristiwa

    elektrolisis. Digunakan sistem rolling , kelompok yang

    telah selesai melaksanakan satu kegiatan akan bergantian

    dengan kelompok lain untuk melakukan kegiatan yang

    lainnya.

    11. Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan

    kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangka

    menunjang tercapainya KI-2. 

    12. Setelah selesai melakukan kegiatan, guru meminta

    masing-masing kelompok memaparkan hasil

     pengamatannya.

    13. Guru meminta siswa mengidentifikasi perbedaan sel

    volta dan sel elektrolisis.

    Penutup

    1.  Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari

    seluruh kegiatan yang telah dilakukan.

    2.  Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi prinsip-

     prinsip sel volta dalam kehidupan sehari-hari.

    3.  Guru juga meminta siswa mempelajari materi mengenai

    hukum Faraday I secara mandiri. 4.  Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam. 

    15 menit

    c.  Pertemuan ke-3 (2 JP)

    Rincian Kegiatan Waktu

    Pendahuluan

    1.  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

    mengucapkan salam.

    2.  Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’asebelum pelajaran dimulai.

    3. 

    Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi

    yang telah dipelajari oleh siswa dengan materi yang akan

    dipelajari pada hari ini. Kegiatan tersebut dilakukan

    dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut:

    a. Apa sajakah yang telah kita pelajari pada pertemuan

    sebelumnya?

     b. Apa saja aplikasi sel volta dalam kehidupan sehari-

    hari?

    c. 

    Dapatkah kalian menggunakan hukum faraday untuk

    memecahkan masalah mengenai sel volta?

    4. 

    Guru memberikan review  singkat mengenai tugas yang

    25 menit

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    27/48

     

    diberikan pada pertemuan sebelumnya.

    5.  Guru menginformasikan pada peserta didik bahwa

     pertemuan kali ini akan mempelajari mengenai rangkaianarus listrik, hukum ohm dan hukum kirchoff.

    Kegiatan Inti

    1.  Guru menggali pemahaman siswa mengenai arus listrik

    dan beda potensial.

    2. 

    Guru memberikan penjelasan mengenai arus listrik dan

     beda potensial.

    3. 

    Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,

    interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dan

    sumber belajar lainnya.

    4. 

    Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran 

    5. 

    Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.

    Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

    6. 

    Guru membagikan LKS 6 (LKS Terlampir) dan

    membimbing siswa melakukan kegiatan untuk

    memahami materi mengenai kuat arus listrik, beda

     potensial dan hubungan antara keduanya.

    7.  Guru menyiapkan seperangkat rangkaian listrik yang

    terdiri dari baterai, bohlam, saklar, dan kabel.

    8.  Guru meminta meminta masing-masing kelompok

    melaksanakan kegiatan sebagaimana dijelaskan dalamLKS secara bergantian.

    9.  Guru meminta masing-masing kelompok untuk

    mendemonstrasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan

    tersebut.

    10. Guru memberi penjelasan singkat kepada siswa mengenai

    hukum ohm dan hukum kirchoff.

    11. Guru membagikan LKS 7 (LKS Terlampir) kepada

    masing-masing kelompok.

    12. 

    Guru meminta meminta masing-masing kelompok

    melaksanakan kegiatan sebagaimana dijelaskan dalam

    LKS secara bergantian.13. Guru kembali meminta masing-masing kelompok

    mendemonstrasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan

    tersebut.

    14. Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan

    kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangka

    menunjang tercapainya KI-2.

    50 menit

    Penutup

    1.  Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari

    seluruh kegiatan yang telah dilakukan. 

    2.  Guru memberikan soal-soal untuk latihan dirumah.

    3. 

    Guru menugaskan kepada siswa untuk mengidentifikasi

    15 menit

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    28/48

     

    mengidentifikasi sum-sumber arus DC.

    4.  Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi

    untuk pertemuan selanjutnya.5.  Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.

    d.  Pertemuan ke-4 (3 JP)

    Rincian Kegiatan Waktu

    Pendahuluan

    1.  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

    mengucapkan salam.

    2.  Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’asebelum pelajaran dimulai. 

    3. 

    Guru menanyakan kepada siswa mengenai tugas yangdiberikan pada pertemuan sebelumnya.

    4.  Guru memberikan review  singkat mengenai tugas yang

    telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. 

    5.  Guru menginformasikan pada siswa bahwa pertemuan

    kali ini akan mempelajari materi mengenai arus dan

    tegangan bolak-balik, rangkaian RLC, serta daya pada

    rangkaian AC. 

    20 menit

    Kegiatan Inti

    1.  Guru menggali pemahaman siswa mengenai arus dan

    tegangan bolak-balik, rangkaian RLC serta daya padarangkaian AC.

    2. 

    Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi

    yang akan dipelajari, yaitu arus dan tegangan bolak-balik,

    rangkaian RLC dan daya pada rangkaian AC.

    3.  Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa,

    interaksi antara siswa dengan guru, lingkungan dan

    sumber belajar lainnya.

    4.  Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

     pembelajaran

    5.  Guru memberikan latihan soal untuk menambah

     pemahaman siswa mengenai arus dan tegangan bolak- balik, rangkaian RLC serta daya pada rangkaian AC.

    6. 

    Guru meminta siswa untuk menuliskannya jawabannya di

     papan tulis secara bergantian.

    7.  Guru meminta siswa membentuk kelompok, dimana

    masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang. 

    8.  Guru membagikan LKS 8 (LKS Terlampir) kepada

    masing-masing kelompok dan membimbing siswa

    menuju laboratorium. 

    9. 

    Guru menyiapkan seperangkat rangkaian listrik yang

    terdiri dari hambatan, kumparan, kapasitor, Volmeter

    AC, serta audio generator. 

    100 menit

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    29/48

     

    10. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai kegiatan

    yang akan dilakukan. 

    11. 

    Guru membimbing siswa melakukan kegiatan untukmemahami materi mengenai rangkaian RLC. 

    12. Guru kembali meminta masing-masing kelompok

    mendemonstrasikan hasil kegiatan yang telah dilakukan

    tersebut di depan kelas secara bergantian. 

    13. Guru mengingatkan siswa agar bekerjasama dengan

    kelompoknya dan bekerja secara cermat dalam rangka

    menunjang tercapainya KI-2. 

    Penutup

    1.  Guru memeberikan review singkat mengenai kegiatan

    yang dilakukan pada pertemuan kali ini.

    2. 

    Guru membimbing peserta didik untuk menarikkesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.

    3.  Guru menyampaikan pada siswa bahwa materi pada

     pertemuan selanjutnya adalah mengenai polusi. 

    4.  Guru meminta siswa untuk mempelajari materi tersebut

    untuk persiapan pertemuan selanjutnya. 

    5.  Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam. 

    20 menit

    e.  Pertemuan ke-5 (3 JP)

    Rincian Kegiatan Waktu

    Pendahuluan1.  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan

    mengucapkan salam.

    2.  Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin do’asebelum pelajaran dimulai.

    3.  Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan

     beberapa gambar mengenai lingkungan yang tercemar,

    kemudian memberikan beberapa pertanyaan kepada

    siswa. Pertanyaan yang dapat diberikan, yaitu: 

    a. 

    Apakah yang kalian temukan dari gambar-gambar

    tersebut?

     b. 

    Apakah pengaruhnya bagi kehidupan manusia?4.  Guru menginformasikan pada siswa bahwa ada 3 materi

    yang akan dipelajarin hari ini, yaitu: 

    a. Macam-macam polusi dan cara penanggulangannya. 

     b. Perubahan lingkungan

    c. 

    Daur ulang

    20 menit

    Kegiatan Inti

    1.  Guru menggali pemahaman siswa mengenai polusi, dan

     perubahan lingkungan dengan memberikan pertanyaan

    mengenai keadaan lingkungan di sekitar mereka.

    2. 

    Guru memberikan penjelasan singkat mengenai materi

    90 menit

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    30/48

     

    tentang polusi.

    3.  Guru membimbing siswa untuk membentuk kelompok.

    Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

    4.  Guru membimbing siswa untuk melakukan diskusi

    mengenai macam-macam polusi dikaitkan dengan

    keadaan lingkungan saat ini.

    5.  Guru memfasilitasi agar masing-masing kelompok dapat

    mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

    6.  Guru memberikan penjelasan singkat mengenai

     perubahan lingkungan.

    7.  Ada 5 tipe perubahan lingkungan, guru meminta masing-

    masing kelompok mendiskusikan contohnya masing-

    masing.8.  Guru memfasilitasi agar masing-masing kelompok dapat

    mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas.

    9.  Guru menanyakan kepada siswa mengenai pengertian

    daur ulang dan manfaatnya.

    10. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai

     barang-barang yang dapat di daur ulang

    11. Guru meminta siswa untuk menyimak dengan baik.

    Penutup

    1.  Guru membimbing peserta didik untuk menarik

    kesimpulan.

    2. 

    Guru memberikan penjelasan tentang proyek yang harusdikerjakan oleh siswa. Tugas siswa adalah,

    a.  Membuat kelompok yang terdiri dari 2-3 siswa.

     b.  Mengidentifikasi limbah atau barang bekas yang

    dapat di daur ulang dan merancang serta membuat

     produk daur ulang yang berasal dari limbah atau

     barang bekas tersebut.

    c.  Barang yang dibuat haruslah barang yang memiliki

    nilai guna.

    d.  Waktu pengerjaan adalah selama 2 minggu.

    2.  Guru juga mengingatkan siswa agar belajar menghadapi

    tes pada pertemuan berikutnya.3.  Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.

    25 menit

    Penilaian

    1.  Jenis/teknik penilaian:

    a.  Pengamatan

     b.  Tes tulis

    c.  Praktikum

    d.  Penugasan proyek

    2. 

    Bentuk instrumen dan istrumen penilaian:

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    31/48

     

    a. 

    Lembar tes tulis berbentuk pilihan ganda

     b. 

    Lembar pengamatan untuk sikap dan keterampilan

    3. 

    Teknik Penilaian untuk Setiap Indikator

    No KD Indikator Teknik Penilaian

    1.

    3.33.3.1  Menganalisis reaksi redoks yang terjadi

    di dalam sel elektrokimia.Tes tulis,

    Praktikum

    3.5

    3.5.4  Menggunakan aturan cara setengah reaksi

    dan perubahan bilangan oksidasi untuk

    menyelesaikan persamaan redoks.

    3.5.5  Menggunakan data potensial sel untuk

    menentukan kespontanan reaksi.

    3.5.6  Menggunakan hukum Faraday untuk

    menganalisis hubungan antara arus listrik

    yang digunakan dengan jumlah hasil

    reaksi yang terjadi. 

    Tes tulis,Praktikum

    4.3

    4.3.1  Merancang percobaan terkait sel

    elektrokimia (sel volta dan sel

    elektrolisis).

    Tes tulis,

    Praktikum

    4.54.5.1

     

    Memecahkan masalah terkait perhitungankimia dalam elektrolisis menggunakan

    hukum Faraday.

    Tes tulis,

    Praktikum

    2.

    3.2

    3.2.1  Mengidentifikasi arus dan tegangan pada

    rangkaian seri dan paralel.

    3.2.2  Menjelaskan prinsip kerja peralatan listrik

    searah DC dalam kehidupan sehari-hari. 

    Tes tulis,

    Praktikum

    3.8

    3.8.1  Menentukan jenis dan sifat rangkaian

    arus bolak-balik.

    3.8.2  Menjelaskan prinsip kerja rangkaian arus

     bolak-balik AC terhadap penggunaan

    resistor, induktor, dan kapasitor.

    3.8.3  Menginterpretasikan grafik fasor

    hubungan antara arus dan tegangan

    sebagai fungsi waktu terhadap beda fase

    dalam rangkaian arus AC.

    3.8.4  Mendeskripsikan pengaruh beda fase

    terhadap proses jalannya arus dan

    Tes tulis,

    Praktikum

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    32/48

     

    tegangan pada rangkaian arus bolak-

     balik.

    3.8.5  Menganalisis prinsip resonansi rangkaian

    seri RLC. 

    4.2

    4.2.1  Menjelaskan hukum ohm dan hukum

    kirchoff.

    4.2.2  Menjelaskan penggunaan amperemeter

    dan voltmeter dalam rangkaian listrik. 

    Tes Tulis,

    Praktikum

    4.84.8.2  Mengaplikasikan konsep faktor daya

    dalam permasalahan sehari-hari.  Tes Tulis

    3.

    3.10

    3.10.1  Menemukan faktor penyebab terjadinya

     perusakan lingkungan.

    3.10.2  Mengetahui maksud dan penyebab dari

    ketidakseimbangan lingkungan. 

    3.10.3  Mengetahui dampak dari perusakan

    lingkungan. 

    3.10.4  Mengenali perilaku manusia yang tidak

     beretika lingkungan. 

    Tes Tulis

    4.10

    4.10.1  Mengetahui cara mencegah terjadinya

     perusakan lingkungan.

    4.10.2  Mengetahui cara menanggulangi

     perusakan lingkungan. 

    Tes Tulis,

    Penugasan proyek

    4.  Form Penilaian Sikap

     Nama Peserta Didik :

    Kelas :Tanggal Pengamatan :

     No KD AspekSkor

    1 2 3 4

    1

    1.1

    Berdoa sebelum dan setelah melakukan

    sesuatu

    2Memberi salam sebelum dan sesudah

    menyampaikan pendapat/presentasi

    3Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan

    saat mempelajari ilmu pengetahuan

    42.1

    Aktif bertanya di dalam kelas5

    Melakukan percobaan sesuai dengan prosedur

    yang telah ditentukan

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    33/48

     

    62.1

    Menuliskan data percobaan sesuai dengan

     pengamatan atau pengukuran yang diperolehsaat percobaan

    7

    Membersihkan dan merapikan kembali

    tempat dan alat-alat yang digunakan setelah

     percobaan selesai dilaksanakan

    8

    2.2

    Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

    di dalam kelompok

    9Mampu bekerja sama di dalam kelompok,

    teman antar kelompok maupun dengan guru

    10 Mau menerima pendapat teman

    11Memberikan solusi terhadap pendapat yang

     bertentangan12 Melaporkan hasil percobaan yang dilakukan

    Petunjuk :

    Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap peserta didik dengan cara

    memberikan tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:

    4 = Apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

    3 = Apabila sering  melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

    melakukan

    2 = Apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

    1 = Apabila tidak pernah melakukan

    Penskoran:

    Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

    Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

    Peserta didik memperoleh nilai :

    Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 –  4,00 (80 –  100)Baik : apabila memperoleh skor 2,80 –  3,19 (70 –  79)Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 –  2,79 (60 –  69)Kurang : apabila memperoleh skor kurang 2.40 (kurang dari 60%)

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    34/48

     

    5.  Indikator Pencapaian Kompetensi Pengetahuan dan Penilaiannya

    IndikatorTeknik

    Penilaian

    Bentuk

    InstrumenInstrumen Penilaian

    3.5.1

    Menggunakan

    aturan cara

    setengah reaksi

    dan perubahan

     bilangan

    oksidasi untukmenyelesaikan

     persamaan

    redoks. 

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Setengah reaksi reduksi NO3 –  

    menjadi N2O adalah sebagai berikut.

    aNO3 –  (aq) + bH+  + 8e –  →  cN2O

    (g) + dH2O (ℓ). Nilai a dan b yang cocok adalah....

    a. 

    2 dan 5

     b. 

    2 dan 10

    c. 

    1 dan 4d.

     

    1 dan 5

    e.  5 dan 10

    Kunci Jawaban: b 

    Skor: 2

    3.5.2

    Menggunakan

    data potensial sel

    untuk

    menentukan

    kespontananreaksi. 

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Perhatikan potensial reduksi standar

     berikut.

    I2(s) + e –  →  I – (aq) Eo= 0,54 V

    Fe3+(aq) + e –  →  Fe2+(aq) Eo=0,76 VBr 2(ℓ) + e –  →  Br  – (aq) Eo=1,07 VPasangan yang dapat bereaksi

    adalah....

    a.  Fe2+ , Br 2 

     b.  Fe3+ , Br 2 

    c.  Fe2+ , Br-

    d.  Fe2+ , I- 

    e.  I2, Br 2 

    Kunci Jawaban: a 

    Skor: 2

    3.5.3Menggunakan

    hukum Faradayuntuk

    menganalisis

    hubungan antara

    arus listrik yang

    digunakan

    dengan jumlah

    hasil reaksi yang

    terjadi.

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Jumlah arus listrik yang diperlukan

    untuk mereduksi 1 mol ion ClO3 –  

    menjadi Cl2 dalam larutan asamadalah … a.  1 F

     b.  2 F

    c.  3 F

    d. 

    4 F

    e.  5 F

    Kunci Jawaban: a

    Skor: 2

    4.5.1Memecahkan

    masalah terkait

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Pada elektrolisis, jumlah arus listrik

     pada waktu tertentu dapat

    mengendapkan 0,01 mol Ag. Jika

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    35/48

     

     perhitungan

    kimia dalam

    elektrolisismenggunakan

    hukum Faraday. 

     jumlah arus listrik dan waktu yang

    sama dialirkan ke dalam larutan

    Cu2+  maka logam Cu yangdiendapkan sebanyak … 

    a. 0,001 mol

     b. 0.005 mol

    c. 

    0,01 mol

    d. 0,02 mol

    e. 

    0,1 mol

    Kunci Jawaban: b 

    Skor: 2

    3.2.1

    Mengidentifikasi

    arus dan

    tegangan pada

    rangkaian seri

    dan paralel.

    Tes Tulis Pillihan

    ganda

    Perhatikan gambar rangkaian di atas.

    Jika sumber arus 18 V dengan

    hambatan dalam 1 Ω, maka  beda potensial titik a dan b adalah…. 

    a. 

    10 V

     b.  15 V

    c. 

    20 Vd.  30 V

    e.  40 V

    Kunci Jawaban: a

    Skor: 2

    3.8.1

    Menentukan

     jenis dan sifat

    rangkaian arus

     bolak-balik.

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Jarum suatu amperemeter yang

    digunakan mengukur arus pada

    rangkaian arus bolak-balik

    menunjukkan angka 10 mA. Ini

     berarti bahwa arus yang mengalir

     pada rangkaian…. a.

     

    tetap 10 mA  b.  berubah antara 0 dan 10mA

    c. 

     berubah antara 0 dan -10mA

    d.  berubahn antara -10 mA dan 10mA

    e.  berubah antara -10mA dan 10mA 

    Kunci Jawaban: d 

    Skor: 2

    3.8.2

    Menjelaskan

     prinsip kerja

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Sebuah rangkaian seri RLC

    dihubungkan ke sumber tegangan

     bolak-balik 200 volt. Jika R =120,

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    36/48

     

    rangkaian arus

     bolak-balik AC

    terhadap penggunaan

    resistor,

    induktor, dan

    kapasitor.

     XL =180, dan XC = 90 maka …. a.  Impedansi rangkaiannya 20  

     b. 

    Besar arus yang mengalir 1,5Ac.  Besarnya tegangan induktor

    240V

    d.  Besarnya faktor daya 0,6

    e.  Arus mendahului tegangan

    Kunci Jawaban: d 

    Skor: 2

    3.8.3Menginterpretasi

    kan grafik fasor

    hubungan antara

    arus dan

    tegangan sebagai

    fungsi waktu

    terhadap beda

    fase dalam

    rangkaian arus

    AC.

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Grafik berikut yang menunjukkan

    hubungan antara reaktansi kapasitif

    dengan frekuensi arus pada

    rangkaian kapasitor murni adalah....

    a. 

     b. 

    c. 

    d. 

    e. 

    Kunci jawaban: c

    Skor: 2

    3.8.4

    Mendeskripsikan

     pengaruh beda

    fase terhadap

     proses jalannya

    arus dan

    tegangan pada

    rangkaian arus

     bolak-balik. 

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Beda sudut fase antara tegangan dan

    arus pada rangkaian arus bolak-balik

    kapasitor murni adalah....

    a.  Arus dan tegangan sefase

     b.  Arus tertinggal sebesar /4,terhadap tegangan

    c.  Arus tertinggal sebesar ,

    terhadap tegangan

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    37/48

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    38/48

     

    d.  0,5

    e.  0,6

    Kunci Jawaban: cSkor: 2 

    3.10.1Menemukan

    faktor penyebab

    terjadinya

     perusakan

    lingkungan.

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Dalam kehidupan sehari-hari, kita

    selalu membutuhkan air, baik yang

     berasal dari air sumur, air sungai, air

    danau, dan lain-lain. Air yang kita

    gunakan itu dapat tercemar, karena

    faktor-faktor berikut, kecuali....

    a.  Limbah hotel

    b.  Lahar dingin

    c. 

    Pestisida

    d. 

    Limbah pabrik pupuk

    e.  Banyaknya tanaman 

    Kunci jawaban: e

    Skor: 2 

    3.10.3

    Mengetahui

    dampak dari

     perusakan

    lingkungan. 

    Tes Tulis Pilihan

    ganda

    Pada umumnya pencemaran

    menimbulkan dampak negatif

    terhadap keseimbangan lingkungan

    atau ekosistem. Dampak negatif

    tersebut, antara lain....

    a.  Gempa

     b. 

    Pemekatan hayatic.  Timbulnya kabut

    d.  Banjir

    e.  Tanah longsor

    Kunci Jawaban: b

    Skor: 2 

    4.10.1

    Mengetahui cara

    mencegah

    terjadinya

     perusakanlingkungan.

    Cara menangani limbah, baik limbah

    cair dan limbah padat agar tidak

    menyebabkan pencemaran, yaitu

    dengan prinsip ekologi seperti

     berikut, kecuali ....

    a. 

     Recycle b.   Reuse

    c.   Reduce

    d.   Repair

    e. 

    Regenerasi

    Kunci Jawaban: e

    Skor: 2 

    Penilaian Tes Tertulis :

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    39/48

     

    6.  Form penilaian penugasan proyek

    Kelas :Kelompok :

    Anggota Kelompok : 1.

    2.

    3.

     No AspekSkor

    1 2 3 4

    1.

    Perencanaan:

    a.  Penentuan desain

     b.  Pemilihan bahan

    2. Pelaksanaan:a.

     

    Teknik pengolahan bahan

    3.

    Laporan:

    a.  Bentuk fisik

     b.  Inovasi

    c.  Kebermanfaatan

    Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

    7.  Form penilaian praktikum 

     Nama :

    Kelas :

     No Indikator

    Skor

    1 2 3 41. Menyiapkan alat dan bahan

    2. Melakukan praktikum

    3. Mendeskripsikan pengamatan

    4. Menafsirkan hasil pengamatan

    5. Mempresentasikan hasil praktikum

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    40/48

     

    Sumber/ Referensi

    1.  Buku Pegangan Kurikulum 2013

    2. 

    Buku BSE Kimia Kelas XIII

    3. 

    Buku BSE Fisika Kelas XIII4.  Buku BSE Biologi Kelas X

    Semarang, Desember 2014

    Kepala Sekolah

    NIP.

    Guru Mata Pelajaran IPA

    Terpadu

    NIP.

    Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    41/48

     

    Lampiran. Lembar Kerja Siswa

    Lembar Kerja Siswa (LKS) 1

    Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Metode Setengah Reaksi

    Tujuan

    Menyetarakan reaksi redoks dengan cara setengah reaksi

    Alat dan Bahan

    Persamaan reaksi

    Langkah Kerja

    Pelajari contoh-contoh soal penyetaraan reaksi redoks

    yang menggunakan metode setengah reaksi dan kerjakan

    soal-soal dibawah ini!

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    42/48

     

    Lembar Kerja Siswa (LKS) 2Penyetaraan Reaksi Redoks dengan Metode Perubahan

    Bilangan Oksidasi

    Tujuan

    Menyetarakan reaksi redoks dengan cara perubahan

    Bilangan Oksidasi

    Alat dan Bahan

    Persamaan reaksi

    Langkah Kerja

    Pelajari contoh-contoh soal penyetaraan reaksi redoks

    yang menggunakan metode perubahan bilangan oksdasi

    dan kerjakan soal-soal dibawah ini

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    43/48

     

    Lembar Kerja Siswa (LKS) 3

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    44/48

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    45/48

     

    Lembar Kerja Siswa (LKS) 5

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    46/48

     

    Lembar Kerja Siswa (LKS) 6

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    47/48

     

    Lembar Kerja Siswa (LKS) 7

  • 8/18/2019 RPP-IPA Terpadu SMP-4201413077_Kurnia Ika Pangesti

    48/48

     

    Lembar Kerja Siswa (LKS) 8

    Rangkaian Seri RLC