rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

12
PERANAN SEKTOR PERTANIAN ROSTIAWATI (11140756) 5V-MA

Upload: rostiawati-hasan

Post on 15-Apr-2017

29 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

PERANAN SEKTOR PERTANIAN

ROSTIAWATI (11140756) 5V-MA

Page 2: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

LATAR BELAKANG

• Pertanian adalah unit produksi biologis primer berbasis lahan• Output utama pertanian adalah bahan pangan dan

serat• Dewasa ini pertanian dikembangkan sebagai pemasok

sumber bioenergi• Implikasi permasalahan persaingan kepentingan:

pangan vs bahan baku industri vs bahan baku bioenergi• Kendala utama keterbatasan lahan

Page 3: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

PERAN SEKTOR PERTANIAN

• Penyedia bahan pangan dan bahan baku industri • Penyumbang PDB• Penghasil devisa negara• Penyerap tenaga kerja• Sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan• Penyedia bahan pakan dan bioenergi

Page 4: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

MASALAH PERTANIANrespon input-input:

• lahan vs tenaga kerja• lahan vs pupuk, pestisida• lahan vs irigasi• lahan vs elemen klimatologi biodiversitas

respon output-output:• lahan vs pilihan komoditas• lahan vs pilihan alternatif fungsi

respon input-output multiple effect

Page 5: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

POTENSI BIDANG PERTANIAN INDONESIA• Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita menghadapi berbagai

permasalahan. Di sektor pertanian kita mengalami permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa. Hal ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.

• Selain berkurangya lahan beririgasi teknis, tingkat produktivitas pertanian per hektare juga relatif stagnan. Salah satu penyebab dari produktivitas ini adalah karena pasokan $air yang mengairi lahan pertanian juga berkurang. Banyak waduk dan embung serta saluran irigasi yang ada perlu diperbaiki. Hutan-hutan tropis yang kita miliki juga semakin berkurang, ditambah lagi dengan siklus cuaca El Nino-La Nina karena pengaruh pemanasan global semakin mengurangi pasokan air yang dialirkan dari pegunungan ke lahan pertanian.

Page 6: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

KONTRIBUSI PERTANIAN TERHADAP DEVISA• Pertanian juga mempunyai kontribusi yang besar terhadap peningkatan devisa, yaitu lewat

peningkatan ekspor dan atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara tersebut terhadap impor atas komoditi pertanian. Komoditas ekspor pertanian Indonesia cukup bervariasi mulai dari getah karet, kopi, udang, rempah-rempah, mutiara, hingga berbagai macam sayur dan buah.

• Peran pertanian dalam peningkatan devisa bisa kontradiksi dengan perannya dalam bentuk kontribusi produk. Kontribusi produk dari sector pertanian terhadap pasar dan industri domestic bisa tidak besar karena sebagian besar produk pertanian di ekspor atau sebagian besar kebutuhan pasar dan industri domestic disuplai oleh produk-produk impor. Artinya peningkatan ekspor pertanian bisa berakibat negative terhadap pasokan pasar dalam negeri, atau sebaliknya usaha memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri bisa menjadi suatu factor penghambat bagi pertumbuhan ekspor pertanian. Untuk mengatasinya ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menambah kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing produknya. Namun bagi banyak Negara agraris, termasuk Indonesia melaksanakan dua pekerjaan ini tidak mudah terutama karena keterbatasan teknologi, SDM, dan modal.

Page 7: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

KONTRIBUSI PERTANIAN TERHADAP PRODUKTIVITAS

• Banyak orang memperkirakan bahwa dengan laju pertumbuhan penduduk di dunia yang tetap tinggi setiap tahun, sementara lahan-lahan yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan pertanian semakin sempit, maka pada suatu saat dunia akan mengalami krisis pangan (kekurangan stok), seperti juga diprediksi oleh teori Malthus. Namun keterbatasan stok pangan bisa diakibatkan oleh dua hal: karena volume produksi yang rendah ( yang disebabkan oleh faktor cuaca atau lainnya), sementara permintaan besar karena jumlah penduduk dunia bertambah terus atau akibat distribusi yang tidak merata ke sluruh dunia.

• Mungkin sudah merupakan evolusi alamiah seiring dnegan proses industrialisasi dimana pangsa output agregat (PDB) dari pertanian relatif menurun, sedangkan dari industri manufaktur dan sektor-sektor skunder lainnya, dan sektor tersier meningkat. Perubahan struktur ekonomi seperti ini juga terjadi di Indonesia. Penurunan kontribusi output dari pertanian terhadap pembentukan PDB bukan berarti bahwa volume produksi berkurang (pertumbuhan negatif). Tetapi laju pertumbuhan outputnya lebih lambat dibandingkan laju pertumbuhan output di sektor-sektor lain.

Page 8: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

ANALISIS SWOT SEKTOR PERTANIAN INDONESIA

• Strengths (kekuatan)World Bank (2003) juga mencatat besarnya potensi

sumber daya pertanianIndonesia terutama untuk areal lahan kering. Tercatat sekitar 24 juta hektar lahan kering potensial yang merupakan sumber daya yang sangat penting bagi program diversifikasi pangan dan diverfikasi produksi pertanian misalnya dengan tanaman kehutanan, peternakan dan perkebunan. Selama ini sumber daya tersebut belum dikelola dengan serius. 

Page 9: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

• Weakness (kelemahan)Meskipun Indonesia termasuk produsen utama beras dunia, namun Indonesiahampir setiap tahun selalu menghadapi persoalan berulang dengan pemenuhan kebutuhan pangan. Subejo (2009a) mencatat ada beberapa persoalan serius yang perlu dicermati dan dicarikan solusinya. Salah satu sebab utama adalah jumlah penduduk yang sangat besar. Data statistik menunjukkan pada kisaran 230-237 juta jiwa. Makanan pokok semua penduduk adalah beras sehingga sudah jelas kebutuhan beras menjadi luar biasa besar.

Page 10: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

• Opportunities (peluang)Potensi pasar produk pertanian utamanya pangan juga

sangat menjanjikan. World Bank (2003) mencatat bahwa selama 1996-2000, meskipun terjadi krisis ekonomi namun konsumsi pangan per kapita di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat yaitu 8 persen.  Potensi pasar ini merupakan peluang bagi peningkatan produksi pangan nasional.  Selama ini Indonesia masih melakukan impor beberapa komoditas pangan.

Page 11: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

• Threats (ancaman)Hadirnya CAFTA (China-Asean Free Trade Agreement), sebagai suatu bentuk

perjanjian perdagangan bebas antara China dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia didalamnya, haruslah benar-benar dicermati dengan teliti. Pasalnya dengan diberlakukannya model perjanjian semacam ini, tentu saja menimbulkan dampak positif dan negatif.Jika memang Indonesia siap untuk bersaing dengan negara-negara lain, khususnya China, persiapan yang dilakukan sejak tahun 2004 kemarin haruslah serius. Dalam peningkatan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produk-produk pertanian misalnya, haruslah mendapat perhatian yang khusus. Untuk dapat menghasilkan produk yang baik, semua persyaratan haruslah dipenuhi, seperti saprotan (sarana produksi pertanian), misalnya benih, pupuk, irigasi dan lain sebagainya.

Page 12: Rostiawati 11140756 (5 v ma) materi 10

STRATEGI PENINGKATAN POTENSI PERTANIAN INDONESIA KE DEPAN

• Meningkatkan pemanfaatan sumber daya, dan memfokuskan pada kegiatan penelitian unggulan secara optimal.

• Menajamkan skala prioritas serta memperkuat keterkaitan dan keselarasan program antar kementerian dan institusi lain, khususnya kementerian pertanian dan kementerian perdagangan dengan kebutuhan pengguna.

• Membuat kebijakan pertanian yang berpihak kepada rakyat, lewat• Meningkatkan relevansi, kualitas, nilai tambah ilmiah dan nilai tambah ekonomi sektor

pertanian.• Meningkatkan kerja sama penelitian dan komersialisasinya dengan lembagapenelitian dan

pengembangan, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan swasta.• Meningkatkan akselerasi diseminasi serta mekanisme umpan balik inovasi pertanian. Lewat

teknologi dan sarana penanganan pasca panen yang mampu menjaga keawetan produk.