role of power in decision making.doc

6
Memahami Peran Kekuasaan dalam Pengambilan Keputusan Oleh : Jeffrey Pfeffer Definisi Kekuasaan Definisi Umum mengenai Kekuasaan menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kekuasaan “adalah kemampuan dari seorang aktor sosial untuk mengatasi halangan dalam mencapai tujuan yang di inginkan” Kemudian,kekuasaan didefinisikan sebagai suatu kekuatan,atau kemampuan yaitu kemampuan dari satu aktor sosial untuk mempengaruhi aktor sosial lainya sehingga terjadi perubahan perilaku Namun,Lebih jauh lagi Jeffrey Pfeffer juga menyebutkan bahwa kekuasaan terkadang tidaklah semudah yang dibayangkan,hal ini karena konsep kekuasaan akan berbeda bagi tiap orang tergantung pada budaya dan waktu sehingga konsep ini disebutkan juga sebagai konsep yang membingungkan,tua dan ada dimanapun. Kekuasaan sendiri dicirikan dengan adanya hubungan antara aktor sosial,artinya kekuasaan bersifat relative.dalam menjalankan atau melakukan kekuasaan ini,membutuhkan biaya dan juga energy.sehingga dalam menjalankan kekuasaan ini perlu dipertimbangkan 3 hal : 1.Apa yang akan terjadi jika tidak adanya kekuasaan yang dijalankan 2.Tujuan dari aktor sosial dalam menjalankan kekuasaan yang dimilikinya 3.Akibat dari dijalankanya kekuasaan tersebut Definisi Wewenang

Upload: irfan-rakhman-hidayat

Post on 29-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengantar Teori Organisasi

TRANSCRIPT

Page 1: Role of Power in Decision Making.doc

Memahami Peran Kekuasaan dalam Pengambilan Keputusan

Oleh : Jeffrey Pfeffer

Definisi Kekuasaan

Definisi Umum mengenai Kekuasaan menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kekuasaan “adalah kemampuan dari seorang aktor sosial untuk mengatasi halangan dalam mencapai tujuan yang di inginkan”

Kemudian,kekuasaan didefinisikan sebagai suatu kekuatan,atau kemampuan yaitu kemampuan dari satu aktor sosial untuk mempengaruhi aktor sosial lainya sehingga terjadi perubahan perilaku

Namun,Lebih jauh lagi Jeffrey Pfeffer juga menyebutkan bahwa kekuasaan terkadang tidaklah semudah yang dibayangkan,hal ini karena konsep kekuasaan akan berbeda bagi tiap orang tergantung pada budaya dan waktu sehingga konsep ini disebutkan juga sebagai konsep yang membingungkan,tua dan ada dimanapun.

Kekuasaan sendiri dicirikan dengan adanya hubungan antara aktor sosial,artinya kekuasaan bersifat relative.dalam menjalankan atau melakukan kekuasaan ini,membutuhkan biaya dan juga energy.sehingga dalam menjalankan kekuasaan ini perlu dipertimbangkan 3 hal :

1.Apa yang akan terjadi jika tidak adanya kekuasaan yang dijalankan

2.Tujuan dari aktor sosial dalam menjalankan kekuasaan yang dimilikinya

3.Akibat dari dijalankanya kekuasaan tersebut

Definisi Wewenang

Wewenang didefinisikan dan disepakati sebagai serangkaian aktivitas yang diterima dan diharapkan.Oleh karena itu,kekuasaan yang diterima dan diharapkan kemudian menjadi Wewenang.

Kemudian,terdapat suatu prosedur legal formal untuk mengabsahkan suatu jenis kekuasaan tertentu menjadi wewenang.Kegagalan dalam menjalankan wewenang ini akan berakibat pada hukuman tertentu.Dalam menjalankan wewenang terdapat kemungkinan untuk memperkuat wewenang yang dimiliki oleh orang lain.

Page 2: Role of Power in Decision Making.doc

Definisi Politik Organisasi

-         Politik Organisasi melibatkan aktivitas dalam suatu organisasi untuk mendapatkan,mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan atau sumber sumber lainya dalam rangka mendapatkan suatu hasil yang diinginkan dalam kondisi dimana terdapat ketidak pastian atau tidak tercapainya suatu kesepakatan dalam memutuskan suatu pilihan

-         Aktivitas Politik,adalah aktivitas yang dilakukan dalam rangka mengatasi halangan atau perlawanan.

  

Posisi Kekuasaan dalan literatur Teori Organisasi

Pfeffer Mengamati peran kekuasaan dalam berbagai literatur Teori Organisasi dan kemudian mendapati bahwa :

-         Konsep Kekuasaan jarang direfrensikan dalam textbook dan jika ada hal tersebut hanya berisi definisi singkat saja.definisi yang dimaksud lebih menekankan pada adanya dasar kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kebutuhan orang tersebut akan kekuasaan.Konsep kekuasaan sendiri ditinggalkan dari study ilmu management dan theory organisasi karena konsep kekuasaan tidak kompatible dengan ideologi dan nilai yang dipegang oleh management dan theory organisasi itu sendiri. 

-        Pfeffer kemudian mendiskusikan fungsi yang dibawa oleh management.dalam management sendiri selalu berfokus pada rasionalitas dan efisiensi.diskusi mengenai konsep kekuasaan dan politik tidaklah cocok dengan konsep rationalitas dan efisiensi itu sendiri.Konsep Politik dan kekuasaan pada dasarnya bertentangan dengan pemahaman management dan teori organisasi mengenai rationalitas dan efisiensi,sehingga paham ini tidak pernah dimasukan dalam konsep management.

1.Rational Choice Model

Model ini tidak hanya model yang paling populer akan tetapi sering disebut sebagai model yang paling banyak digunakan oleh para pengambil keputusan

Dalam model ini terdapat 4 langkah yang merefleksikan suatu axioma bahwa tingkah laku merefleksikan niat atau tujuan.dengan kata lain perilaku dalam suatu organisasi bukanlah suatu hal yang tidak disengaja atau acak,melainkan suatu hal yang akan merefleksikan tujuan kedepanya.

Page 3: Role of Power in Decision Making.doc

4 langkah yang dimaksud adalah :

1.Goal and Objektif

model ini mengasumsikan bahwa suatu organisasi pasti memiliki suatu tujuan atau visi yang ingin dicapai,dimana tujuan dan visi ini akan bersifat unik dalam organisasi yang bersangkutan.Visi atau tujuan ini haruslah konsisten dengan Misi yang dijalankan.

2.Rational Choice

Model ini membutuhkan serangkaian pilihan rasional dalam memilih alternative pilihan dari serangkaian pilihan yang tersedia.biasanya pilihanya akan dimasukan dalam suatu list terbatas dimana pilihan yang dianggap benar akan terpilih diakhirnya.

3.Assessment of the Outcomes

setelah keputusan diambil maka dari pilihan yang telah terambil tadi harus dievaluasi kembali.

4.Final decision Made : Keputusan akhir,dibuat.

2.Bureauratic Model

-         Model ini mengantikan Rational model,yang lebih menekankan pada procedural rationality menuju kearah rasionalitas yang lebih bersifat substansial.alih alih dalam mengambil keputusan yang tadinya dibuat untuk memaksimalkan nilai,pilihan yang dibuat berdasarkan suatu aturan atau proses yang telah terbukti adaptif dan efektif di masa lampau.

-     dalam model ini ketidak pastian cenderung dihindari,alih alih membuat suatu evaluasi yang komprehensif dari resiko dan kemungkinan,keputusan dibuat dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Page 4: Role of Power in Decision Making.doc

3.Decision Process Model

Metode ini memiliki banyak kesamaan dengan Bureauratic Model,namun meskipun sangat mirip,pengambilan keputusan dalam model ini berbeda karena model ini kurang percaya pada rationalisasi dan lebih random dalam fungsi fungsi organisasinya.

-        Dalam model ini,menitik beratkan keputusan diambil oleh seorang atau beberapa pengambil keputusan.yang mana pilihan yang diambil akan ditentukan tergantung pada situasi dan kondisi yang dipertimbangkan oleh pengambil keputusan itu sendiri.situasi ini muncul karena proses datang terlebih dahulu sebelum pilihan.oleh karena itu,akan mustahil membuat keputusan tanpa mempertimbangkan proses yang telah terjadi sebelumnya.

-         Dalam model ini konsep kekuasaan tidak memberikan pengaruh yang berarti dalam memprediksi tingkah laku dalam organisasi

-         Garbage Can Model,merupakan sub model dalam proses pengambilan keputusan .model pengambilan keputusan ini merupakan hasil dari arus independent dari organisasi.

 

4.Political Model

-          Model ini Menyatakan Bahwa organisasi merupakan sesuatu yang Pluralistik dan terbagi dalam berbagai kelompok kepentingan dan unit unit.unit unit ini biasanya akan terjadi konflik,dan oleh karena itu konflik dianggap sebagai suatu yang normal atau setidaknya hal yang menjadi adatnya.

-         Tindakan dalam organisasi adalah suatu bentuk hasil tawar menawar dan kompromi dan oleh karena itu hasil keputusan jarang merefleksikan kepentingan dari kelompok manapun.akan tetapi kelompok yang paling kuat akan menerima hasil yang paling besar dan keinginan mereka yang setidaknya paling dekat untuk terwakili.

-         Model ini sangat demokratis,dimana jika kita melihat lebih dekat mengenai bagaiman individu dan kelompok saling terkait satu sama lain.akan tetapi model ini tidak tergolong model yang terlalu ilmiah jika dibandingkan dengan model yang lainya.