final decision naruto fanfiction

48
 Final Decision Story:  Final Decision Storylink:  https://www.fanfiction.net/s/9969432/1/ Category:  Naruto Genre:  Romance/ Drama Author:  WeRenn Authorlink:  https://www.fanfiction.net/u/4484067/ Last updated:  11/09/2014 Words:  19499 Rating:  T Status:  Com plet e Content:  Chapter 1 to 7 of 7 chapters Source:  FanFiction.net Summary:  RE-PUBLI SH/Sejak Sakura mas uk ke KHS, orang-orang y ang terdekat dengan di riny a s atu persatu m ulai tersakiti. A pa keputusan Sakura setelah akhirnya menge tahui y ang m eny ebabkan s emu a adalah dirinya?/ RnR .. maaf ga pinter bik in sum mary

Upload: cristina-luntraru

Post on 09-Oct-2015

264 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Naruto Fanfiction

TRANSCRIPT

  • Final Decision

    Story: Final DecisionStorylink: https://www.fanfiction.net/s/9969432/1/Category: NarutoGenre: Romance/DramaAuthor: WeRennAuthorlink: https://www.fanfiction.net/u/4484067/Last updated: 11/09/2014Words: 19499Rating: TStatus: CompleteContent: Chapter 1 to 7 of 7 chaptersSource: FanFiction.net

    Summary: RE-PUBLISH/Sejak Sakura masuk ke KHS, orang-orang yang terdekat dengan dirinya satu persatu mulaitersakiti. Apa keputusan Sakura setelah akhirnya mengetahui yang menyebabkan semua adalah dirinya?/ RnR .. maafga pinter bikin summary

  • *Chapter 1*: Chapter 1

    Final Decision

    Disclaimer : Masashi Kishimoto

    Genre : Romance, Drama

    Rated : T

    Warning : Typo (s), gaje, OOC

    Summary : Sejak Sakura masuk ke KHS, orang-orang yang terdekat dengan dirinya satu persatu mulai tersakiti. Apakeputusan Sakura setelah akhirnya mengetahui yang menyebabkan semua adalah dirinya?

    Sakura POV

    Di mana kau sekarang ? Aku menunggumu selalu, tanpa mengenal lelah. Berharap engkau akan kembali lagi.Berharap aku dapat kembali melihat wajahmu yang datar, senyummu, dan juga melihat wajahmu yang tampak sedihsaat kau sendirian. Aku sangat merindukanmu. Tak tahu sudah berapa lama sejak kau meninggalkan kami, teman-temanmu di kota ini. Konoha-lah tempat di mana kamu lahir, mendapat teman, dan tempatmu kembali. Ataukah kausudah melupakan tempat kelahiranmu, tempat di mana kau tumbuh dan bermain bersama kami ? Mungkin kitamemang baru beberapa tahun bersama. Namun, apakah kau begitu cepat dapat melupakan kami ? Kami di sini selalumenunggumu, terutama aku. Setiap hari aku pergi ke tempat di mana kita berdua sering menghabiskan waktu saatsenggang sambil melihat awan yang bergerak, aku selalu menunggumu di atap sekolah impian kita, Konoha HighSchool. Sekarang sudah 4 tahun sejak kau pergi dan aku kini telah mendaftar ke sekolah impian kita, KHS. Tinggalmenunggu beberapa hari saja untuk mengetahui aku diterima atau tidak. Yang pasti, aku akan tetap menunggumu,Uchiha Sasuke.

    Sasuke POV

    Aku berjalan dalam diam.'Tempat ini tak banyak berubah,' aku tetap berjalan mengelilingi kota yang telah cukup lamaaku tinggalkan, Konoha. Tempat di mana aku lahir, tumbuh, dan mendapatkan teman. Aku pun masih mengingattempat favoritku dan Sakura. Aku dan Sakura tak sengaja bertemu di sana. Aku memutuskan untuk ke sana, atapKonoha High School atau bisa disingkat KHS.

    ~Flashback On~

    Angin berhambus kencang. Aku sangat suka saat ada angin yang berhembus, seakan angin tersebut membawasemua masalahku. Sehingga membuat aku merasa nyaman. Aku melangkah mendekati pagar pembatas.Kupejamkan mataku, menajamkan semua inderaku. Berusaha untuk merasakan bagaimana rasanya bebas darisemuanya. Aku masih tetap dalam posisiku. Sampai aku mendengar pintu terbuka. Aku membuka mata, namunmasih tak bergerak. "Ternyata ada orang ya," sapa orang itu. Dari suaranya aku tau bahwa ia perempuan. "Di sini enakya.. Bisa merasakan angin dan melihat awan. Eh maaf, Namaku Haruno Sakura, kau?" ia berjalan mendekatiku danberdiri di sampingku. Sakura melambaikan tangan di depan mukaku. "Sasuke. Uchiha Sasuke." mataku kembaliterpejam merasakan angin yang kembali berhembus. "Sasuke-kun, aku boleh memanggilmu seperti itu kan,Sasuke?" Sakura bertanya sambil melihat ke arahku. "Hn," aku menjawab dengan malas.

    Setiap hari kami bertemu di sana. Aku dan Sakura sudah makin dekat. Yah, walaupun Sakura lah yang paling seringbicara. Sampai ketika aku harus menjelaskan pada Sakura bahwa aku akan pergi meninggalkannya. Memang sih,aku akan kembali lagi, namun aku saja masih gak tau berapa tahun akan pergi. Aku memutuskan untuk menjelaskansekarang.

    "Sasuke-kun, kalau kita sudah besar, aku ingin kita bersekolah di sini. Bersama lagi," Sakura mengucapkan dengantersenyum. "Hn." Aku b iasa saja menanggapinya, aku juga sebenarnya setuju dengan Sakura. Aku menarik nafaspanjang. Aku merasa sangatlah sulit untuk mengatakan pada Sakura. Akhirnya aku memutuskan tidak perlumenjelaskan padanya. "Sakura, bagaimana kalau suatu saat nanti aku pergi?" Aku memutuskan untuk bertanyaseperti itu saja. "Hmm, ya yang pasti aku sedih, tapi aku yakin bahwa kau pasti akan kembali lagi dan aku akanmenunggu sampai kapanpun juga," jawab Sakura tersenyum.

    Aku merasa tenang, tapi juga merasa sedikit bersalah karena menyembunyikan kepergianku yang entah berapalama. Akhirnya aku meninggalkannya tanpa mengucapkan salam perpisahan.

    ~Flashback Off~

  • Aku bersandar ke tembok dan memejamkan mataku. Kudengar suara langkah kaki di tangga semakin mendekat. Akubersembunyi. Dan ternyata Sakura. Ia masih mengingatnya ternyata, batinku.

    "Kapan kau akan kembali, Sasuke?" Sakura mengatakannya dengan nada sedih. Aku tahu bahwa ia merindukanku,sangat malah, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk mengatakan padanya bahwa aku sudah kembali.

    Aku terkejut ketika mengetahui bahwa saat ini ia menangis. "Kenapa? Kenapa kau tidak memberi tau aku dulu bahwakau akan pergi secepat itu? KENAPA HAH? Padahal aku kan ingin bertengkar lagi denganmu." Ia berteriak. Aku sedikitterkejut, tapi tetap melihatnya dari sini saja. Sebenarnya aku tau bahwa Sakura mendaftar di sini. Aku pun jugamendaftar di sini juga.

    'Kasihan, Sakura. Apa ia begitu tersiksa selama ini?' batinku, Apa yang kau pikirkan Sasuke. Tapi perasaan ini anehsekali. Aku keluar dari tempat persembunyianku ketika Sakura sudah turun. Kuputuskan untuk kembali ke rumahku sajadan mempersiapkan penyamaranku untuk hari esok karena besok adalah pengumuman penerimaan siswa baru.

    Sakura POV

    Hari ini adalah hari yang sangat penting bagiku. Yeah, hari ini adalah hari pengumuman penerimaan siswa baru. Akusegera bersiap-siap, tak mau terlambat.

    Hatiku berdebar-debar ketika dalam perjalanan menuju KHS. Sampai di sana ternyata sudah banyak anak yang datang.Aku melihat Ino menungguku di gerbang.

    "Sakura, kamu lama banget sih?" tanya Ino dengan berkacak pinggang. Bukannya menjawab pertanyaan Ino akulangsung saja menarik tangan Ino karena pengumumannya sudah ditempel. "Hei hei, Sakura. Pelan-pelan dong!"

    Aku mencari-cari namaku apakah ada atau tidak. "Ino, aku diterima!" seruku girang. Ino yang awalnya kelihatancemberut karena aku tak menjawabnya sekarang sudah berubah lagi karena, "Sakura! Aku juga! Lihat, kita sekelas,"teriak Ino yang tak mau kalah dariku.

    Aku masih senyam-senyum karena senang. kulihat sekeliling. Terlihat banyak anak yang sedih, mungkin karena tidakditerima. KHS memang sekolah favorit dan tes masuknya saja susah. Ternyata dari 777 anak yang mendaftar ke sinihanya 111 saja yang dibutuhkan oleh KHS. Aku merasa sedikit kasihan dengan anak yang tidak diterima. Kulihatsekeliling, banyak sekali anak yang terlihat kecewa.

    Setelah aku melihat kembali pengumuman itu dan memastikannya aku akan pulang dan menyiapkan segalakeperluanku untuk besok. Aku berjalan santai menuju pintu gerbang sekolah bersama Ino. Kami berencana akanmengadakan pesta bersama Naruto, Hinata, Neji, Tenten, Kiba, Lee, Gaara, Sai dan Shino.

    Ada orang yang sangat misterius ketika aku melewati gerbang. Orang itu menggunakan kacamata hitam dan berjalandengan sangat keren layaknya bangsawan. Aku merasa seperti mengenalnya. Aku rasa orang itu mirip denganseseorang yang pernah aku kenal. Aku menghentikan langkahku.

    "Sakura, ayo cepat!" Ino melambaikan tangannya. Aku masih penasaran dengan orang itu. Saat aku berbalik danmelihat dia lagi aku baru ingat. Dia...apakah ia Sasuke? Tanyaku dalam hati. Aku segera berlari menuju orang itu. Akutak memedulikan Ino yang dari tadi meneriakiku dan mengatakan untuk cepat pergi. Tiba-tiba saja orang itu menghilangdi balik kerumunan. Aku menghela nafas panjang sedikit kesal dan berbalik menuju tempat Ino menungguku.

    "Sakura! Kenapa kau tak mendengarkanku? Ah~ sudahlah, Ayo cepat!" omel Ino. "Gomen." Kami langsung berjalanmenuju rumah Ino karena pestanya diadakan di sana.

    Normal POV

    Pesta itu diadakan di rumah Ino karena orang tua Ino sedang tidak ada di rumah. Jadi mereka bebas melakukanapapun. Setelah semuanya datang, pesta langsung dimulai.

    Walaupun seharusnya senang namun Sakura masih memikirkan orang itu. Siapa sebenarnya ia? Apakah Sasuke?Batin Sakura. Sakura yang masih melamun tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh Ino. "Ayo Sakura, jangan murungbergitu. Ayo kita berpesta!"

    "Iya Sakura-chan. Jangan sedih bergitu," seru Naruto sambil mengajak Sakura bergabung. Sakura hanyamenganggukan kepala. Sakura adalah seorang yang pendiam. Ia bahkan tak pernah berbicara panjang lebar.

    Dulu Sakura tak seperti ini. Dulu ia periang dan banyak bicara, namun ia berubah 1800. Itu dikarenakan pertama,Sasuke yang pergi begitu saja tanpa ada berita dan yang kedua karena orang tuanya meninggal dalam kecelakaan.

  • Tak ada satupun orang yang tahu kalau sebenarnya Sasuke dan Sakura memiliki tempat khusus. Teman-temanmereka mengira bahwa Sasuke dan Sakura adalah teman biasa namun sering bertengkar maupun adu mulut. Merekaberdua memiliki tempat khusus bukan karena sebenarnya mereka itu pacaran atau semacamnya. Namun karena disanalah tempat mereka bisa mendinginkan pikiran mereka saat memiliki masalah dan terkadang di sana pertengkaranmereka jauh lebih heboh.

    Hari pertama di KHS di mulai dengan upacara penyambutan siswa-siswi baru. Para senpai yang memiliki prestasi jugaikut memberikan sambutan. Diantara para senpai yang akan memberi sambutan, Sakura tertarik pada salah satunya.Senpai itu sepertinya mirip sekali dengan Sasuke namun yang membedakan adalah kerutan di bawah matanya danrambutnya yang lebih panjang dan dikucir ke belakang.

    Siapa dia? Kok mirip sama Sasuke, batin Sakura. Saat senpai yang membuat Sakura jatuh cinta pada pandanganpertama akan memberi sambutan, Sakura seperti terhipnotis dengan ketampanannya.

    "Saya Uchiha Itachi. Saya sebagai senior kalian mengucapkan selamat datang pada kalian yang telah berhasil lulusdari ujian masuk. Sekian dari saya." Sebelum Itachi turun, ia dan Sakura sempat bertatapan cukup lama. Namun Itachilangsung pergi menuju kelasnya.

    Dan yang terakhir yang akan memberi sambutan adalah kepala sekolah KHS, ia adalah Tsunade. "Terima kasih padaUchiha-kun yang mau memberikan sambutannya pada murid baru. Dan perlu kalian ketahui bahwa Uchiha-kun adalahsiswa KHS yang sangat membanggakan, ia selalu menduduki peringkat pertama di sekolah ini. Bahkan diKonohagakure dialah yang terbaik. Baiklah, saya ucapkan selamat pada kalian yang telah berhasil masuk ke KHS.Semoga kalian dapat bertahan di sini. Karena nilai minimal di KHS tahun ini adalah 9 dan bagi yang tidak dapatmemenuhinya silahkan keluar dari sekolah ini."

    Suasana menjadi tegang setelah Tsunade memberikan sambutannya. Siswa-siswi baru menjadi takut. Namun itu takberarti bagi Sakura dan Sasuke (yang juga diterima walaupun sampai saat ini belum kelihatan batang hidungnya).Karena mereka berdua memiliki kecerdasan yang diatas rata-rata.

    Upacara penyambutan selesai dan siswa baru langsung masuk ke kelas masing-masing.

    Sasuke hari ini hanya mengikuti upacaranya saja karena ia masih banyak hal yang harus diurus. Kakaknya, Itachi,selalu saja menolak untuk melanjutkan perusahaan milik ayah mereka. Katanya karena ia ingin membuat perusahaandengan jerih payahnya sendiri. Maka dari itu Sasuke-lah yang sekarang menjadi pemimpin Uchiha Corp. Otou-sanmereka, Uchiha Fugaku, sudah meninggal 1 bulan yang lalu.

    Walaupun di usia yang cukup muda, namun Sasuke tetap bisa menjalankan tugasnya dengan baik, sangat malah.Setiap ada kesalahan walaupun sekecil apapun, Sasuke langsung menanggapinya dengan sigap dan tak membuang-mbuang waktu. Semua karyawan di Uchiha Corp sangat menghormati Sasuke.

    Sakura POV

    Hari ini cukup melelahkan. Padahal baru pertama kali masuk sudah ditakuti seperti itu (bagaimana tidak takut kalauancamannya seperti itu). Aku tak begitu memedulikan Tsunade-sama mau berbicara apa.

    Sasuke kapan kembali ya? Sudah lama sekali. Kulihat langit sudah mulai menunjukan bahwa akan hujan. Akulangsung bangkit dan beranjak pulang. Aku tinggal di rumah sendirian mulai sekarang. Dan tak kuduga aku dapatpulang dengan cukup cepat karena jarak tempat tinggalku dengan sekolah cukup jauh.

    Aku segera masuk ke rumahku. Hujan mulai turun, perlahan-lahan semakin deras. Aku menuju ke dapur dan membuatteh. Sambil menunggu aku melihat ke luar jendela. Itachi-senpai? Pikirku. Ternyata Itachi sedang berteduh di tokodepan rumahku. Aku segera keluar dan menghampiri Itachi-senpai.

    "Itachi-senpai?" Aku bertanya untuk memastikan. Itachi menolehkan kepalanya dan menatap ke arahku. Perlahanorang-orang yang ikut berteduh itu mulai pergi. Mungkin mereka memiliki urusan yang sangat penting sehingga relamenerjang derasnya hujan. Kini tinggal aku dan Itachi saja yang berada di sana.

    "Kau Haruno Sakura kan?" Itachi masih melihatku. Mata onyx-nya menusuk kedalam mataku, mecoba mencari-carisesuatu di sana. Aku mengangguk. "Itachi-senpai, ayo ke rumahku kebetulan aku sedang membuat teh jadi minum tehdulu. Kan sedang hujan."

    Normal POV

    Itachi ingin menolak namun Sakura sudah terlebih dahulu menarik tangannya. Mereka sudah masuk ke rumah yang

  • hangat itu. Sakura langsung memberikan handuk dan pakaian kering pada Itachi. "Pakailah ini dulu. Ini milik Otou-san.Boleh untuk senpai."

    Itachi sedikit tak mengerti. "Milik Otou-san mu?" Sakura mengangguk. "Iya, Otou-san juga tak memerlukannya lagi,karena ia telah..." Sakura terdiam sejenak, meninggal"

    Walaupun Sakura mengatakan kata yang terakhir dengan pelan, namun Itachi tetap bisa mendengarnya. Entah dirasukisetan apa, Itachi memeluk Sakura. Sakura terkejut atas perlakuan senpainya itu. Itachi melepaskan pelukannya."Lupakan saja apa yang tadi aku lakuakan padamu."

    Itachi bertanya di mana letak kamar mandinya dan langsung melesat untuk mengganti baju. Sakura menuju ke dapuruntuk membuat teh.

    Itachi POV

    Apa yang aku lakukan tadi? Memeluk Sakura? Untuk apa? Apa karena aku ingin menenangkannya? Argh! Kenapa akujadi seperti ini? Mata emeraldnya begitu memikatku.

    Aku keluar dari kamar mandi dan menuju ruang tamu. Sakura tidak berada di sana. Mungkin ia sedang di kamarnyamengganti bajunya yang tadi juga basah.

    Sakura datang dengan membawa 2 cangkir teh. Ia duduk disampingku. Sepertinya Sakura sudah melupakan kejadiantadi. "Itachi-senpai, diminum dulu tehnya."

    "Hn," Aku menjawab seperti biasa dan meminum teh buatan Sakura. Aku merasa cukup hangat karena teh ini. "Itachi-senpai, apakah senpai kakaknya Sasuke-kun?"

    Aku cukup tertegun mendengar nama Sasuke. Bagaimana Sakura tau? Apa Sakura dulu adalah teman Sasuke?Kenapa baka otouto gak pernah bilang? "Kamu kenal dengan otouto ku?"

    "Kami dulu adalah teman. Aku saja tidak tau kami benar-benar teman atau bukan karena setiap kali bertemu pastibertengkar. Haha" Sakura mengucapkannya dengan tersenyum. Aku terpesona dengan senyumannya, namun bukanUchiha jika seperti itu saja dapat membuat Itachi merubah ekspresi datarnya.

    Normal POV

    Itachi dan Sakura terlibat percakapan yang cukup panjang. Sakura terlihat sangat menikmati alur pembicaraan ini. Itachijuga cukup menikmati percakapannya dengan Sakura. Walau Itachi hanya menanggapi pertanyaan Sakura denganjawaban yang singkat.

    "Sakura, apa kau menyukai Sasuke?" tanya Itachi. Sakura terkejut dengan pertanyaan Itachi. Ia hanya terdiam. Sakuramemang menyukai Sasuke walau hanya sedikit. Itachi seperti tersenyum melihat ekspresi Sakura yang terkejut. "Akutak tahu Itachi-senpai,"jawab Sakura akhirnya. Namun sepertinya kau telah berhasil mengambil hatiku yang tadinyahampir menjadi milik Sasuke, Senpai, lanjut Sakura dalam hati.

    "Baiklah, hujan sudah reda dan aku harus segera pulang," kata Itachi. Sakura mengantar Itachi sampai pintu depanrumah. Itachi terlihat telah berjalan menjauh dan menghilang di tikungan. "Sepertinya kau telah membuatku tergila-gilaakan dirimu, Itachi-senpai."

    Tak kusangka dapat bertemu lagi bahkan mengobrol dengannya. Pesonanya tetap tidak berubah, batin Sakura sambiltersenyum. Sakura masih berdiri di pintu, sampai ia tersadar dan masuk ke rumahnya. Tanpa Sakura sadari ternyataada 2 orang yang memperhatikannya dari jauh sejak Itachi keluar dari rumah Sakura sampai Sakura masuk kerumahnya. Dua orang itu memperhatikan dari tempat yang berbeda. Orang yang pertama berkata dengan senyum yangdapat membuat kaum hawa terpukau, "Sakura, besok akan jadi hari yang mengejutkan bagimu." Dan yang keduaberkata dengan seringai mengerikan, "Haruno Sakura, besok kau akan melihat orang yang kau cintai terbaring takberdaya, khukhukhu."

    -To be continued-

    Siapa sebenarnya orang pertama dan kedua itu? Author saja belum tahu *plak

    Tunggu di chap berikutnya

    Maaf banyak kekurangannya... RnR please

  • *Chapter 2*: Chapter 2

    Hallo, minna-san. Ini dah update nih. Ya sudah, tak mau banyak omong. Selamat menikmati (emangnya makanan*digebuki readers). Typo (s)

    POV : Normal

    Rated : T

    Chapter 2

    Sakura berlari kencang. Ia terlambat bangun pagi ini. "Sial, sial, sial,! Kenapa aku bisa terlambat bangun pagi ini. "gerutu Sakura sambil berlari. Gerbang KHS akan ditutup, spontan Sakura mempercepat larinya dan bingo ia berhasilmasuk ke sekolahnya. Ia berlari menuju ruang kelasnya. Saat di kelas untungnya Kakashi-sensei, wali kelas Sakurabelum datang. Sakura langsung duduk di bangku sebelah Ino yang masih kosong.

    "Sakura, tumben sekali kau terlambat. Padahal jika kau berangkat lebih pagi kan..." sebelum Ino menyelesaikankalimatnya, Kakashi-sensei sudah masuk ke kelas. "Ohayo, maaf saya terlambat." Kakashi tersenyum dibalikmaskernya.

    Penilaian Sakura ketika melihat sensei yang menjadi wali kelasnya, ia mengira bahwa Kakashi-sensei adalah orangyang sangat menjaga kesehatan karena ia memakai masker. Namun itu semua Sakura tepis jauh-jauh ketika iamelihat buku yang dibawa oleh Kakashi-sensei. Buku itu adalah Icha-Icha Paradise. Sakura mengetahui bahwa ituadalah buku yang berisi hal-hal mesum.

    "Hmm, baiklah sepertinya tidak ada yang tidak masuk hari ini. Ayo kita mulai acara hari ini dengan memperkenalkan diridi depan kelas. Mulai dari yang duduk paling pojok di sana," Kakashi-sensei menunjuk sesosok pemuda yang beradadi pojok kelas.

    Saat pemuda itu lewat di samping Sakura, ia melemparkan secarik kertas di meja Sakura. Sakura segeramembacanya,

    Hei, Jidat, aku sudah kembali.

    Nanti waktu istirahat aku tunggu di tempat b iasa.

    Sakura terkejut dan ia melihat ke pemuda itu. Benar, dia memang Sasuke, batin Sakura sambil melihat Sasuke seakantak percaya. Sasuke berada di depan kelas dan memperkenalkan dirinya, "Namaku Uchiha Sasuke."

    "Kyaaaaaaaa, Sasuke-kun," jerit histeris para gadis di kelas. Sasuke diam saja dan tak menanggapi gadis-gadis itu."Hmm, singkat sekali. Ya sudah lah, kembali ke tempat dudukmu."

    Setelah Kakashi-sensei menyelesaikan kalimatnya, Sasuke langsung kembali ke tempat duduknya. Acara perkenalanitu pun selesai. Ternyata yang sekelas dengan Sakura adalah Ino, Sasuke, Naruto, Hinata, dan Kiba.

    -Break Time-

    Sakura masih merapikan buku pelajarannya. Ino sedikit bingung ketika melihat ekspresi Sakura yang biasa-biasa saja,padahal biasanya jika ada Sasuke dan Sakura maka akan timbul keributan.

    "Hei, hei... Kau tak senang Sasuke-kun dah kembali?" tanya Ino sambil melambaikan tangannya di depan muka Sakurakarena Sakura sedang melamun. Bukannya malah menjawab, Sakura berdiri dan akan beranjak pergi, "Ino, aku adaurusan. Aku keluar dulu ya."

    Ino merasa sebal karena ia merasa tak dihargai. Ia akhirnya baru sadar kalau Sakura yang sekarang berbeda denganyang dulu.

    -Atap Konoha High School-

    "Lama sekali kau Jidat." Sasuke melihat Sakura yang baru datang. "Tadi aku mberesin buku dulu tau, Sasuke - pantatayam!"

    Sakura mendapat deathglare dari Sasuke. Namun Sakura bertingkah seperti ia tak punya kesalahan apa-apa walaupundalam hati sebenarnya ia merasa kalau hari ini adalah hari yang sangat mengejutkan baginya karena Sasuke telahkembali. "Kenapa baru sekarang kau muncul, Sasuke?"

  • "Aku banyak urusan. Dan aku juga turut berduka atas kematian kedua orang tuamu. Tapi Sakura ..."

    "Apa?"

    "Menurutku kecelakaan yang dialami oleh orang tuamu sangatlah ganjil, Sakura."

    Sakura tertawa sesaat setelah mendengar perkataan Sasuke. Sasuke pasti sebelum ini terbentur sesuatu sehinggamengatakan hal yang aneh kepadaku. Tidak mungkin dia mengetahui kepergian orang tuaku setelah pergi bertahun-tahun, batin Sakura.

    "Apa maksudmu, Sasuke?" tanya Sakura tak mengerti.

    "Sepertinya ada tak suka dengan keluargamu." Setelah mengucapkan itu, Sasuke melangkah menuju pintu keluar.

    "HEI BAKA! Pergi seenak jidat, pulang-pulang bukannya kasih oleh-oleh atau apa tapi malah kasih berita yang aneh,"seru Sakura kesal.

    "Ha?! Yang punya jidat lebar itu kau," balas Sasuke.

    "Terserah apa katamu, Sasuke Baka pantat ayam!" Kemudian Sasuke segera turun meninggalkan Sakura.

    Apa maksud Sasuke-kun berkata seperti itu? Batin Sakura. Sakura bahkan belum sempat menanyakan tentang Itachipada Sasuke.

    Sakura masih mengingat dengan jelas perkataan Sasuke. Ia masih memikirkannya sampai saat bel berbunyi danSakura kembali ke kelas.

    -Pulang-

    Teeett... Teeeetttt... Teeeeeeeettttt

    Bel pulang berbunyi. Semuanya merapikan buku dan beranjak pulang. Sakura telah selesai dan ia akan langsungpulang kali ini karena langit terlihat gelap.

    Sakura berjalan menuju rumahnya. Langit terlihat sangat mendung. Bahkan dapat terlihat di daerah gunung langitnyasudah hitam sekali. Sakura memutuskan berjalan dengan agak cepat karena takut hujan akan segera turun. Namunterlambat, hujan tiba-tiba turun tanpa aba-aba. Karena jarak rumah Sakura sudah dekat jadi Sakura memutuskan untukberlari.

    Sakura berlari, namun ia melihat seseorang berjalan dengan pakaian berantakan dan rambutnya yang panjang tergeraitak beraturan. Semakin dekat Sakura mulai dapat melihat dengan jelas siapa orang tersebut. Ternyata orang itu adalahUchiha Itachi. Itachi berjalan dengan tenang, padahal luka ada di sekujur tubuhnya. Sakura yang melihat semua itulangsung menghampiri Itachi.

    "Itachi-senpai kenapa? Apa yang senpai lakukan hujan-hujan begini? Tapi, sudahlah, ayo ke rumahku dulu!" ajakSakura walau ia mengatakannya dengan nada memerintah. Itachi tak menjawab apa-apa, ia hanya mengikuti apa yangdikatakan Sakura.

    -Rumah Sakura-

    Sakura segera mengobati luka Itachi. Itachi terbaring di kamar milik mendiang ayah Sakura. Sakura berkonsentrasiuntuk mengobati luka-luka itu. "Sebenarnya apa yang terjadi, Senpai? Berkelahi?" tanya Sakura dengan lembut.

    "Aku tak tahu, tiba-tiba saja ada beberapa orang yang menyeretku dan memukuliku," ucap Itachi sambil sesekalimeringis kesakitan. Sakura tetap melanjutkan pekerjaannya, "Tapi, setahuku kan Itachi-senpai menguasai ilmu beladiri. Kenapa bisa sampai separah ini?"

    "Mungkin karena keadaanku yang sedang tidak sehat, Sakura-chan" Sakura blushing karena Itachi memanggilnyadengan embel-embel chan. "Apa ada yang menyimpan dendam padamu, Senpai?"

    "Aku tak tahu," Akhirnya selesai juga. Hanya yang dibutuhkan sekarang adalah baju ganti untuk Itachi karenaseragamnya kotor dan basah karena hujan. Sakura keluar untuk mengambil baju. Sementara Itachi sendirian di kamar.

    Kenapa mereka menyerangku ya? Apa memang ada yang memiliki dendam padaku? Padahal seingatku tidak ada.Jika seperti, apa sebenarnya mau mereka. Mengapa mereka juga memilih tempat yang berada dekat dengan rumahSakura? Apa tujuan mereka sebenarnya adalah Sakura? Batin Itachi curiga.

  • Sakura kembali dengan membawa pakaian ganti untuk Itachi. Sebelum Sakura pergi untuk membiarkan Itachimengganti pakaiannya, Itachi sempat berbicara, "Sakura, apakah kematian orang tuamu itu karena kecelakaan? Kalaumemang bukan murni kecelakaan, apa ada orang yang membenci keluargamu?"

    Sakura terdiam di pintu. Ia merasa bahwa pertanyaan Itachi sama seperti pernyataan Sasuke tentang keluarganya. "Akutak tahu, Itachi-senpai." Sebelum Sakura menutup pintu Itachi berbicara kembali, "Hati-hati, Sakura. Perhatikansekelilingmu."

    "B-baiklah, aku akan hati-hati," ucap Sakura. Ia segera menutup pintunya dan berjalan menuju dapur untukmembuatkan sesuatu untuk Itachi.

    -Dapur-

    Kenapa Itachi-senpai menyuruhku untuk berhati-hati? Kenapa juga Itachi-senpai dan Sasuke-kun mengatakan halyang sama? Aku memang tidak begitu mengerti tentang perusahaan yang dipimpin oleh Otou-san. Tapi jika memangbenar perkataan Itachi-senpai dan Sasuke-kun, apa kesalahan yang telah diperbuat oleh Otou-san dan Okaa-san?Batin Sakura sambil menunduk sedih.

    Itachi masuk ke dapur dan mendapati Sakura sedang melamun. "Sakura... Sakura..." Itachi melambaikan tangannya didepan muka Sakura. Sakura terlonjak kaget, "Hmm? Ada apa, Itachi-senpai?"

    "Aku pulang dulu ya," ucap Itachi. Namun sebelum Itachi keluar Sakura mencegahnya, "Minum teh dulu ya, Itachi-senpai.Mau kan?" Itachi mengangguk.

    Setelah selesai, Itachi berpamitan untuk pulang.

    -Perjalanan pulang-

    Itachi kembali mengingat kejadian yang baru saja ia alami. Ia tak habis pikir apa sebenarna mau orang-orang itu.

    ~Flashback On~

    Itachi dalam perjalanan pulang ke rumah. Ia berjalan dengan santai seperti b iasa. Saat sampai di dekat rumah Sakura(karena memang Itachi selalu lewat depan rumah Sakura saat pulang), tiba-tiba saja ada tangan yang menyeretnyamenuju gang yang sempit.

    "Siapa kalian?" tanya Itachi. Ia melepaskan tangan yang tadi menyeretnya dengan kasar. "Oh, sudah main kasarrupanya," seru salah satu dari 5 orang itu.

    "Siapa kalian dan mau apa?" tanya Itachi lagi. Salah satu dari mereka sudah bersiap akan menghajar Itachi berkata,"Cih, tak perlu banyak bertanya kau."

    Orang yang baru berb icara tadi langsung menyerang Itachi bersama 2 orang temannya. Awalnya Itachi dapatmengelak, namun orang yang pertama menyerang dengan sigap langsung memegang kedua tangan Itachi danmengunci gerakan tubuhnya.

    Sisanya tinggal memukuli Itachi sampai babak belur. Ketika merasa korbannya tak dapat melawan lagi, merekasegera meninggalkan Itachi. Itachi pura-pura pingsan. Saat mengetahui korbannya telah pingsan, salah satu darimereka menelpon seseorang.

    Diam-diam Itachi mendengarkan percakapan orang itu dengan lawan b icaranya di telpon. "Kita sudah menghajarorang yang kau maksudkan. Dia sekarang pingsan. Lalu siapa korban berikutnya?" Itachi terkejut. Akan ada yangmenjadi korban lagi? Batin Itachi.

    Orang yang menelpon tadi menutup telepon genggamnya. Salah satu rekannya bertanya, "Jadi siapa yang selanjutnya,Ketua?" Orang yang tadi menelpon sepertinya adalah pemimpin mereka. "Kita belum tahu. Kabuto belummengatakannya karena Tuan Orochimaru belum memutuskan siapa korban selanjutnya."

    Orochimaru? Pesaing b isnis Otou-san? Batin Itachi. "Dan sepertinya Orochimaru-sama ingin melihat kesengsaraananak dari pemilik Haruno Corp."

    Haruno? Bukankah itu Sakura? Apa maksud mereka? Itachi masih tetap berpura-pura tak sadarkan diri. Orang-orangitu berjalan meninggalkan Itachi.

    ~Flashback Off~

  • -Suatu tempat di luar Konohagakure-

    "Kabuto, ternyata kau benar. Itachi adalah orang yang penting bagi Sakura. Ia sekarang pasti sedang menangis dirumahnya." Kata orang yang berambut panjang pada lawan bicaranya yang berkaca mata.

    "Saya akan terus memata-matai Sakura. Dan kita akan mengetahui siapa orang yang berarti baginya lagi. Setelah kitamembunuh orang tuanya, kita akan membuat Sakura semakin menderita lagi, Tuan Orochimaru" Orang yang tadidipanggil Kabuto itu menjawab.

    "Khukhukhu, dendam kita akan terbalas. Haruno Corp yang tadinya tinggal sedikit lagi mencapai kejayaannya telahberhasil kita gagalkan. Itu karena salah mereka sendiri berani bermain-main denganku. " ucap Orochimaru.

    Orochimaru menatap ke luar jendela yang sedang diguyur hujan. "Selamat bersenang-senang, Sakura." UcapOrochimaru sambil menyeringai.

    -Kediaman Uchiha-

    "Tadaima." Itachi masuk ke rumah. "Okaeri. Aniki sudah pulang. Lho? Kenapa mukamu?" tanya Sasuke. Bukannyamenjawab pertanyaan Otouto-nya, Itachi malah langsung melesat ke kamar dan membersihkan diri.

    "Hei, hei... Baka Aniki. Ada apa denganmu?" tanya Sasuke saat Itachi telah keluar dari kamarnya. "Tadi ada beberapaorang yang menyerangku. Sasuke, temanmu ada yang bernama Sakura bukan?"

    Sasuke tertegun mendengar nama Sakura, "Iya, memangnya kenapa?" tanya Sasuke. Seperti biasa Itachi tidakmenjawab pertanyaan Sasuke yang menurutnya tidak penting, "Bukankah Orochimaru adalah pesaing bisnis Otou-sandulu kan?"

    Sasuke mengangguk, "Kok tumben sekali kau menanyakan itu." Itachi berjalan menuju dapur untuk mengambil air. "Oh,Itachi kau sudah pulang rupanya. Ini Kaa-san sedang memasak makanan kesukaanmu. Dan kau kenapa Itachi?" UcapOkaa-san alias Uchiha Mikoto.

    Itachi dan Sasuke duduk dan melanjutkan pembicaraan mereka, "Orang yang menyerangku ternyata adalah anakbuahnya Orochimaru..." Itachi menghela nafasnya. "APA? Mereka mengirim orang untuk menyakitimu? Dasar,OROCHIMARU!" seru Sasuke dengan geram.

    "Sabarlah dulu, Sasuke. Sepertinya tujuan mereka bukanlah keluarga kita, namun Haruno." Mikoto yang sedangmemasak terkejut mendengar nama Haruno, "Haruno? Perusahaan yang tadinya bekerja sama dengan perusahaankita dan hampir berhasil mencapai puncak kejayaan kan? Namun bukankah sekarang mereka telah bangkrut dankatanya satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup adalah anak dari pemilik perusahaan, kalau tak salahnamanya Sakura."

    "Kenapa Okaa-san begitu tahu?" tanya Sasuke tak mengerti. Mikoto hanya tersenyum. "Apa Kaa-san tahu mengapaHaruno Corp bangkrut?" tanya Itachi.

    "Otou-san pernah mengatakan padaku kalau ia curiga pada Orochimaru atas kebangkrutannya Haruno Corp. Dan Otou-san juga curiga pada kecelakaan yang menimpa Haruno-san bersama istrinya itu adalah sebenarnya rekayasaOrochimaru," jelas Mikoto.

    "Namun kenapa Orochimaru malakukan semua itu?" tanya Itachi lagi. Mikoto menggelengkan kepala. Itachi akhirnyamenjelaskan kejadian saat ia diserang dan bagaimana ia mengenal Sakura (minus Sakura yang merawat luka-lukanya).

    "Saat di sekolah juga aku mengatakan pada Sakura bahwa sepertinya kecelakaan yang menimpa orang tuanya ganjilmenurutku." Ucap Sasuke.

    "Tak tahu apa sebenarnya tujuan Orochimaru. Yang pasti cepat atau lambat nanti Sakura akan terancam," kata Itachi.Dan aku tak mau Sakura tersakiti, tambah Itachi dalam hati.

    -Kediaman Haruno-

    Sakura sedang belajar. Walau hari sudah dini hari, namun Sakura masih belajar. Ia juga masih memikirkan perkataanItachi dan Sasuke. Apa maksud mereka mengatakan seperti itu dan maksud Itachi untuk menyuruhnya berhati-hati?Batin Sakura lagi.

    Dan kenapa Itachi bisa terluka parah? Aku tak tahan melihatnya seperti itu. Sakura kembali menangis namun ia

  • tersadar dan menghapus air matanya

    Sakura membolak-balik halaman bukunya. Ia masih tak mengerti. Apa memang ada yang memiliki dendam, orang itusiapa dan mengapa?

    Apa orang itu adalah pesaing bisnis Otou-sannya dulu. Tapi Sakura tak mau memikirkan itu sekarang. Sekarang iaharus memikirkan cara untuk bertahan hidup karena ia tak mau menghabiskan uang peninggalan orang tuanya. JadiSakura memutuskan kalau besok ia akan mulai mencari perkerjaan.

    Saat akan tidur, HP Sakura berbunyi. Sepertinya ada SMS, pikir Sakura.

    From : 081234******

    Kalau belajar jangan terlalu malam. Nanti bangunnya telat.

    Mulai besok jam masuk KHS akan dimajukan menjadi pukul 06.10

    Terlambat 1 detik saja mungkin mendapat hukuman berat.

    Sekarang ada panitia kedisiplinan, jadi leb ih ketat.

    Oyasumi, Sakura. Itachi-

    "Hah? Itachi? Dari mana ia tahu nomorku? Dan bagaimana ia tahu kalau aku belum tidur?" ucap Sakura. Sakurakembali mengingat-ingat saat Itachi di rumahnya HP ia taruh di mana. Namun sebelum ia mengingatnya ia segeratersadar.

    "Oh iya. Besok kan katanya Itachi-senpai jam masuk akan dimajukan menjadi 06.10 dan apabila terlambat akanmendapat hukuman yang berat. Argh! Menyebalkan," gerutu Sakura. Ia langsung beranjak tidur.

    End This Chapter

    Saya rasa malah fic ini semakin gaje..

    Ya sudahlah... RnR please... ?

  • *Chapter 3*: Chapter 3

    Title : The Final Decision

    Genre : Romance / Drama

    Rated : T

    POV : Normal

    Chapter 3

    Piipp... Piiippp... Piiipp...

    Jam weker Sakura berbunyi. Namun sang pemilik malah hanya mematikannya dan tak kunjung bangun. HP milikSakura berbunyi. Sakura dengan malas mengangkat telponnya.

    "HEI, JIDAT. BANGUN, sekarang udah jam berapa? Aku tunggu kau di depan rumahmu!" seru seseorang di seberangsana. Sakura yang mendengar lawan bicaranya teriak-teriak awalnya hanya mengerjapkan kedua matanya beberapakali mencerna suara milik siapa yang menelponnya. Kemudian ketika Sakura menyadarinya, ia melihat jam dikamarnya, dia langsung terkejut.

    Teleponnya belum dimatikan, dan jam menunjukkan pukul 05.30. Sakura langsung berteriak kencang karena terkejut.Seketika itu juga Sasuke yang masih menunggu jawaban Sakura langsung menutup sambungannya. Tidak ingintelinganya rusak gara-gara ini. Suara Sakura saja sampai terdengar keluar.

    Sakura segera menuju kamar mandi dan bersiap-siap. Ia tak sempat makan. Setelah Sakura selesai, ia langsungkeluar dan mendapati Sasuke bersama mobilnya sedang menunggunya. "Hei, Jidat. Ayo cepat nanti telat gimana."Sakura yang masih mematung langsung naik ke dalam mobil.

    Sasuke menginjak pedal gas dan mobil berjalan dengan kencang. Saat waktu menunjukan pukul 06.04, Sasukesemakin menambah kecepatannya.

    Untunglah mereka masih dapat masuk. Waktu telah menunjukkan pukul 06.09, Sasuke dan Sakura langsung berlarimenuju kelas mereka. Saat mereka masuk dengan nafas tersengal-sengal karena habis berlari, anak-anak sekelaslangsung menatap mereka heran.

    Sasuke langsung dengan sigap merubah sikapnya seperti biasa, walaupun sebenarnya ia masih kelelahan karenajarak kelas dan tempat parkir cukup jauh. Peluh yang membasahi wajah Sasuke membuat para gadis menjerit danbahkan ada yang pingsan.

    Saat Sasuke dan Sakura duduk di kursi, bel masuk langsung berbunyi nyaring. Dan dengan serempak di seluruh kelasyang berisi siswa baru, para panitia kedisiplinan masuk ke kelas. Mereka segera mendata apakah ada yang belummasuk dan tidak masuk.

    Masing-masing kelas mendapat 2 panitia kedisiplinan yang mengawasi. Panitia yang berada di kelas Sakura adalahcowok semua. Yang pertama memiliki rambut berwarna merah yang mirip dengan Gaara dan muka cowok itu babyface.Yang kedua memiliki rambut pirang yang panjang dan mukanya termasuk dalam kategori cantik untuk pria.

    "Perkenalkan saya Sasori dan rekan saya Deidara, ucap Sasori sambil menunjuk Deidara "Mulai hari ini kami yangakan mengawasi kalian. Apa ada pertanyaan?"

    Sasori menyudahi penjalasannya. Tak ada yang bertanya. Deidara, partnernya, yang dari diam saja berkeliling kelas.Deidara sempat berhenti sebentar saat sampai di tempat Sasuke dan Sakura. Setelah itu ia kembali ke depan kelas.

    "Sepertinya tadi ada yang hampir terlambat, un." Ucap Deidara pada Sasori. "Hm, baiklah siapa yang tadi hampir telat disini?" tanya Sasori. Semuanya terdiam ketakutan karena mereka tahu bahwa panitia kedisiplinan dibalik sikapnya yangsepertinya baik namun jika berani macam-macam maka akan tamat riwayatnya.

    Dengan santainya Sakura dan Sasuke mengangkat tangannya. Ino heran melihat Sakura, Ia sepertinya telah kembalimenjadi seperti dulu lagi, batin Ino senang. Sasori yang melihat bahwa Sasuke dan Sakura telah mengangkattangannya menoleh pada Deidara dan diberi anggukan sebagai jawaban oleh Deidara.

    "Kalian berdua aku beri peringatan pertama. Jika sampai ketiga maka kalian akan menghadap ketua panitiakedisiplinan. MENGERTI?" ucap Sasori dengan penekanan di kata terakhirnya. Sasuke mengeluh dan Sakura dengan

  • berani menjawabnya, "Sasori-senpai, bukankah aku dan Sasuke itu tidak terlambat? Kenapa kami harus diberiperingatan? Kami kan TIDAK TERLAMBAT," balas Sakura pedas.

    Deidara yang mendengar Sakura mengatakan seperti itu langsung naik darah, namun sebelum ia sempat berbicaraSasuke langsung berbicara juga, "Iya, kami kan TIDAK TERLAMBAT! Jadi mengapa harus ada pertingatan segala?"

    "KALIAN BERDUA DUDUK!" bentak Deidara, Tak seharusnya kalian bersikap seperti itu pada senior kalian,MENGERTI?" Sasuke dan Sakura kembali duduk dengan wajah kesal.

    "Wah, ada keributan apa ini?" tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke kelas Sakura. Orang itu berpakaian rapi dan didada kirinya tertulis 'Ketua Panitia Kedisiplinan'. Sasori dan Deidara agak terkejut ketika melihat ketua panitiakedisiplinan di sini.

    "Pein, ngapain kamu ke sini?" tanya Sasori pada orang yang menjabat sebagai ketua panitia kedisipilinan yaitu Pein."Hmm, aku bertanya malah kamu balik bertanya. Baiklah, aku ke sini karena ingin tahu mengapa suara Deidara sampaiterdengar hingga ruang panitia kedisiplinan."

    "Pein, tadi aku dan Sasori kebetulan menemukan 2 orang yang hampir terlambat, jadi... " Sebelum Deidaramenyelesaikan ucapannya Sakura menyela, "Kenyataannya kami memang tidak terlambat. Kenapa harus adaperingatan?"

    "Oke. Memang kalian harus diberi peringatan jika terlambat. Namun apakah saat bel kalian sudah masuk kelas? Jikabelum maka patut diberi peringatan." Jelas Pein. Sasuke yang mendengar itu langsung memberi senyum meremehkanpada Sasori dan Deidara.

    Sekelas tahu bahwa saat bel berbunyi Sasuke dan Sakura sudah masuk. "Pein-senpai, tadi Sasuke dan Sakura sudahmasuk ke kelas kok saat bel berbunyi," terang Ino.

    "Kenapa kau bisa memilih orang bodoh seperti ini menjadi panitia kedisiplinan?" tanya Sasuke yang masih tetapmenatap Sasori dan Deidara dengan remeh.

    "CUKUP! Tak perlu berdebat lagi!" Pein berseru dengan keras. Seisi kelas menjadi diam. Sasuke bertanya, "Mengapakau memilih si pirang untuk menjadi panitia mengapa bukan yang lainnya saja?"

    Deidara memberi deathglare pada Sasuke namun Sasuke tak memedulikannya. "Hmm, pertanyaan yang menarik.Awalnya aku meminta Itachi namun ia malah mengusulkan Deidara. Jadi..." Pein sengaja berhenti menunggu responSasuke.

    "Jadi aniki-ku yang mengusulkan si pirang ini." Ucap Sasuke sambil menunjuk pada Deidara. "Berhenti memanggilkuseperti itu," ucap Deidara sedikit marah.

    "Masalah di sini aku anggap telah selesai, tak ada peringatan untuk mereka. Dan aku harap kejadian seperti ini janganterulang lagi. Jika terulang lagi aku harap tak sampai kepala sekolah tahu. MENGERTI!" Ucap Pein sambil menunjukSasuke dan Sakura. Sasori dan Deidara diam saja dan mematuhi perintah. Seisi kelas juga mengangguk, minusSasuke dan Sakura.

    Pein keluar dari kelas, disusul Deidara dan Sasori. Pelajaran akan dimulai. Pelajaran pertama adalah olahraga.Sakura, Sasuke, Naruto, Hinata, Kiba, Ino dan yang lainnya menuju ruang ganti untuk mengganti baju.

    -Lapangan-

    Sakura dan Ino sedang berlari mengelilingi lapangan. Mereka berolahraga bersama para kakak kelas yang kebetulansama jadwalnya. Saat Ino berada di depan Sakura, tiba-tiba ada bola basket yang melayang menuju arahnya cukupkencang.

    Bola basket langsung tepat mengenai kepala Ino dan ia pun pingsan. Melihat Ino pingsan Sakura panik dan ia segeramelapor pada Gai-sensei.

    Kemudian dengan segera Ino dibawa ke UKS. Kejadian itu aneh menurut Sakura karena hari ini tak ada satupun kelasyang kegiatan olahraganya adalah basket. Kelas 1 olahraga lari dan 3 olahraga lompat jauh. Gai-sensei juga bingungmengapa ada bola basket yang dikeluarkan.

    Sasuke yang tadi melihat kejadian itu menghampiri Sakura. "Sudah, ayo kita kembali lari," ucap Sasuke. "Aku masihheran mengapa ada bola basket di sini. Sasuke-kun?"

  • Bola basket itu diambil oleh Sasuke. "Ini bukan milik KHS. Semua bola milik KHS pasti ada tandanya baik yang barumaupun yang lama. Aku panasaran sebenarnya siapa yang melempar bola ini."

    Wajah Sakura masih terlihat sedih atas kejadian yang dialami oleh Ino. Sasuke yang masih melihat Sakura seperti itulangsung menarik tangan Sakura dan meminta ijin ke UKS.

    Saat sudah dekat dengan UKS, Sakura kira mereka akan masuk. Namun Sasuke malah berbelok dan tetap berjalan.Awalnya Sakura bingung, namun setelah melihat jalannya Sakura mengerti bahwa mereka akan pergi menuju ke mana.

    -Atap Konoha High School-

    "Ada apa Sasuke?" tanya Sakura ketika mereka telah sampai. Sakura bertanya seperti itu karena matanya tertutup.Sasuke membuka ikatan yang menutupi pandangan Sakura. Sakura perlahan membuka matanya.

    "I-Itachi-senpai. Bagaimana bisa di sini? Apa lukamu sudah sembuh?" Sakura bingung. "Ini kan tempat umum.Memangnya atap ini milik kalian saja apa?" Itachi tersenyum.

    "Itachi-senpai, kau belum menjawab pertanyaanku yang kedua. Apa lukamu sudah sembuh?" tanya Sakura sedikitkesal. "Lumayan."

    Sasuke yang merasa tersisihkan berdeham keras "Ehm, ehm. Jangan mentang-mentang sudah bertemu jadimelupakan aku ya, Jidat dan Baka Aniki," protes Sasuke. Itachi bersikap seolah tak terjadi apa-apa.

    "Aku dan Sasuke menginginkan kau di sini karena kami ingin membicarakan sesuatu denganmu. Apa keluargamupunya musuh?" tanya Itachi. "Mengapa kalian bertanya seperti itu lagi? Bukankah sudah aku bilang aku tidak tahu!" ucapSakura.

    "Sepertinya ada yang dendam padamu Sakura, tepatnya mungkin keluargamu. Dan setelah aku dan Aniki berbicara tadimalam, sepertinya orang yang menyimpan dendam pada keluargamu adalah..." Sasuke akan meneruskannya namuntiba-tiba ada anak panah yang melesat dan berhasil merobek lengan kiri Sasuke.

    "SASUKE!" teriak Sakura. Itachi langsung mengambil anak panah itu. Ia menelitinya, 'racun' pikir Itachi. Itachi langsungmembawa Sasuke menuju rumah sakit. Sakura yang bingung hanya membantu memapah Sasuke turun.

    "Itachi-senpai, ada apa sebenarnya?" tanya Sakura sambil tetap memapah Sasuke. "Di ujung anak panah itu adaracunnya. Kita harus segera membawa Sasuke ke rumah sakit," jelasnya.

    Sakura terkejut. Namun ia tidak ingin racun itu menyebar ke seluruh tubuh Sasuke sehingga ia tak bertanya apapunpada Itachi.

    Itachi segera menginjak pedal gas menuju rumah sakit Konoha. Sakura berada di samping Itachi sedangkan Sasukeberada di kursi belakang. "Ssshh.. Sialan..." napas Sasuke mulai tak beraturan. Itachi sepertinya sangat cemas. Sakurayang merasakan itu memegang tangan Itachi.

    "Itachi, jangan cemas. Fokus ke jalan." Ucap Sakura dengan sedikit tegas. Itachi mengangguk dan rasa cemas sedikitberkurang sehingga ia dapat fokus menyetir.

    "Sasuke-kun bertahan ya," ucap Sakura sambil melihat keadaan Sasuke dengan wajah sedih. Hati Sasuke sedikitterketuk saat melihat Sakura namun ia hanya mengangguk. Rumah sakit Konoha sudah dekat.

    -Rumah Sakit Konoha-

    Sasuke sedang dalam penanganan. Itachi tidak seperti biasanya, ia mondar-mandir menandakan bahwa ia sangatcemas pada otoutonya. Sakura hanya duduk termenung, "Itachi-senpai, aku yakin Sasuke-kun pasti selamat."

    Itachi yang mendengar Sakura berkata seperti itu berhenti dan menoleh pada Sakura, "Hn," hanya itu saja yang iaucapkan, lalu Itachi duduk di samping Sakura. Meski seperti itu, seluruh tubuhnya terlihat sangat tegang.

    ~Beberapa menit kemudian~

    Sekarang Sasuke sudah dapat ditemui karena keadaannya sudah stabil. Dokter yang menanganinya mengatakanbahwa racun telah dikeluarkan dari tubuh Sasuke. Itachi langsung melihat adiknya yang terbaring.

    Sasuke mulai sadar, ia melihat sekeliling "Di mana aku?"

    "Rumah Sakit," jawab Itachi. Sasuke akan duduk namun ia merasakan perih di lengan kirinya. "Jangan bergerak dulu

  • Sasuke-kun. Racun di tubuhmu baru saja dikeluarkan," ucap Sakura.

    "Racun?..." Sasuke mulai mengingat kejadian yang baru saja menimpanya, Baka Aniki, kau tak menghubungi Kaa-sankan?"

    Itachi menggeleng, "Aku tahu kau tak ingin membuat Kaa-san khawatir." Itachi terdiam sejenak, "Mungkin aku akanmenggantikanmu untuk sementara."

    Sakura bingung apa maksud Itachi dan ia bertanya, "Maksud senpai menggantikan itu apa?"

    Sasuke menghela nafas, "Sakura, aku sekarang pemimpin di Uchiha Corp, perusahaan Otou-san. Ia sekarang telahmeninggal dan Itachi menolak untuk memimpin perusahaan jadi aku lah yang memimpin. Namun sepertinya dalamkeadaan seperti ini Itachi harus menggantikanku dulu," Jelas Sasuke.

    "Mengapa Itachi-senpai tak mau?" tanya Sakura. Itachi hanya terdiam, matanya terpejam. Sakura memandang Sasukenamun Sasuke tak mau memberi jawaban.

    "Sekarang kita harus mengetahui siapa sebenarnya yang melepaskan anak panah itu," kata Itachi. Ia mengambilsesuatu di balik jasnya (Untuk senior yang akan lulus diwajibkan memakai jas)

    Benda itu terbungkus kain. Itachi membuka kain tersebut. Ternyata Itachi mengambil anak panahnya sebelummembawa Sasuke ke rumah sakit.

    "Siapa yang ingin mencelakai Sasuke. Apa mungkin pelakunya mengincar Uchiha Corp?" gumam Itachi namun masihdapat didengar oleh Sasuke.

    "Mereka tak tahu bahwa Uchiha Corp memiliki cadangan pemimpin," ucap Sasuke melirik Itachi dengan seringai yangsebenarnya ditujukan pada si penyerang. "Aku bukan benda, Baka." Itachi memberi deathglare pada Sasuke.

    Sakura yang melihat pertengkaran kakak adik itu tertawa. Namun ia juga masih bertanya-tanya siapa sebenarnya yangmencelakakan Sasuke.

    Semuanya masih tanda tanya.

    -Tempat Orochimaru-

    Kabuto berjalan menghampiri Orochimaru. "Orochimaru-sama, hari ini kita telah membuat dua orang yang dekatdengan Sakura terluka."

    "Bagus. Siapa saja?" tanya Orochimaru. Kabuto menjawab, "Yamanaka Ino dan... Uchiha Sasuke, pemimpin UchihaCorp."

    "Uchiha lagi ternyata. Tak disangka gadis itu dekat dengan seorang Uchiha yang terkenal dingin itu. Semakin menarik,aku dapat dengan mudah menghancurkan Uchiha jika seperti ini," ujar Orochimaru menyeringai iblis.

    -Konoha High School-

    Ino telah sadar dan ia kembali ke kelasnya. Naruto melihat Ino telah sadar langsung menghampirinya, "Ino-chan, kamutak apa?"

    Banyak siswa yang menanyakan keadaan Ino. Entah Ino ketularan Sakura yang kadang tidak menggubris pertanyaanseseorang atau apa, ia malah bertanya, "Di mana Sakura? Dan sepertinya Sasuke-kun juga tak ada. Dan apa kau tautadi itu bola basket milik siapa?"

    "Sakura-chan tadi dibawa oleh Sasuke. Sasuke minta ijin ke Gai-sensei untuk membawa Sakura ke UKS karenamukanya terlihat aneh. Apa kau tidak bertemu dengan Sakura-chan, Ino-chan? Dan masalah bola, itu bukan milik KHS,"jelas Naruto.

    Ino menggelengkan kepala. Naruto ingin mengatakan sesuatu namun Kurenai-sensei keburu masuk ke kelas.Suasana kelas menjadi hening.

    Kurenai-sensei memang terkenal guru yang killer. Ia tak segan-segan menghukum muridnya yang tak memperhatikanpelajaran.

    Mungkin memang rata-rata guru di KHS seperti itu, pengecualian bagi Kakashi-sensei.

  • Kakashi-sensei berbeda dari sensei-sensei lainnya. Ia sering telat dan sebagainya. Membuat murid-muridnya kesal.

    Ino masih memikirkan ke mana perginya Sasuke dan Sakura, Apa mereka pergi ke suatu tempat bersama? Pikir Ino.

    Tapi jika seperti itu aneh sekali menurut Ino. Selain itu masih ada yang mengganggu dipikirannya.

    Dari mana bola basket itu berasal? Bukankah tadi tak ada yang bermain basket? Mengapa b isa ada bola? Bukankahjika ingin mengambil peralatan olahraga saja harus mempunyai ijin dari gurunya. Mengapa b isa seperti itu? Ino masihbertanya-tanya.

    "Sekarang di mana bolanya? Aku tadi sempat menanyakan pada yang lainnya setelah kejadian itu katanya bola itubukan berasal dari sini. Lalu dari mana?" gumam Ino.

    Sekolah telah usai. Semuanya kembali ke rumah masing-masing.

    Sakura baru sampai di rumahnya setelah tadi diantar oleh Itachi dan Sasuke. Untungnya Sasuke dapat langsungpulang.

    Sakura membuka pintu rumahnya. Ia masuk dan segera menuju kamar mandi karena ia sangat lelah dan ingin segeratidur.

    Setelah selesai, HP Sakura berbunyi.

    From : Uchiha Itachi

    Besok Sasuke tak masuk jadi kau akan aku antar.

    Oyasumi, Sakura-chan.

    Wajah Sakura memerah membaca pesan Itachi. Itu karena Itachi memanggilnya Sakura-chan.

    Saat akan beranjak tidur Sakura masih memikirkan kejadian tadi. Pertama Ino terkena bola, lalu Sasuke-kun terlukakarena anak panah. Kemarin Itachi-senpai terluka juga karena diserang oleh beberapa orang asing. Mengapa dalam 2hari ini aku merasa ada yang aneh semoga besok tak ada yang terluka lagi, pikir Sakura.

    Hujan turun. Sakura segera beranjak tidur. Ia tak mengetahui bahwa besok bahaya akan kembali datang. Namun bukanmengincar orang yang dekat dengan Sakura.

    End This Chapter

    Akhirnya selesai juga chapter 3 ini.

    So, RnR please...

  • *Chapter 4*: Chapter 4

    The Final Decision

    Disclaimer : Masashi Kishimoto

    Gaje, Typo s

    Don't Like, Don't Read

    Chapter 4

    Pukul 04.15. Rupanya Sakura bangun pagi sekali tak seperti biasanya. Ia langsung menuju kamar mandi.

    Setelah selesai, Sakura menuju dapur dan membuat sarapan untuknya. Sambil makan Sakura melihat ke luar jendela.Apa yang dilihat Sakura di luar membuat ia hampir tersedak.

    Itachi-senpai? Kenapa pagi sekali? Batin Sakura. Jadi Sakura segera menghabiskan sarapannya dan menemui Itachi.

    "Ohayo, Itachi-senpai," sapa Sakura. "Hn," jawab Itachi.

    Jawaban apa itu huh, gerutu Sakura dalam hati. Ekspresi wajah Sakura berubah, yang tadinya ceria sekarang menjadikesal. Itachi yang melihat ekspresi Sakura berubah hanya tersenyum. Sakura tak sempat melihat senyum Itachi.

    "Bangun pagi rupanya. Ayo berangkat," ucap Itachi mengejek. Sakura makin kesal, ia pun hanya mengangguk danmasuk ke dalam mobil. "Bagaimana keadaan Sasuke?" tanya Sakura ketika berada di dalam mobil.

    Itachi terdiam sebentar, lalu ia segera menginjak pedal gas dan mobil melesat cepat. "Sudah cukup baik," jawab Itachi.Ia menambah kecepatan menjadi 80km/jam dan semakin bertambah.

    "Senpai, sekarang kan masih pagi. Kenapa terburu-buru," ucap Sakura. Itachi tak menghiraukan Sakura. Saat itumemang masih pagi, sangat malah. Waktu masih menunjukan pukul 05.00 (Emang ada yang serajin itu? Berangkat 1jam 10 menit sebelum bel? Itasaku : Heh, emang ngga boleh? Lagian juga kan Author yang mbuat, kok protes sendiri)

    Sakura masih bertanya-tanya mengapa mereka terburu-buru. Kemarin walaupun Sasuke dan Sakura terburu-buru,kecepatannya tak sampai melebihi 80km/jam.

    Gerbang KHS sudah terlihat dan sepertinya masih tertutup. Namun sebenarnya Itachi tak ingin ke sekolah dulu. Ia inginmengajak Sakura ke suatu tempat.

    KHS telah terlewat, Itachi tetap menginjak pedal gasnya. Sakura bertanya, "Itachi-senpai, kita mau ke mana?"

    Itachi tetap tak menanggapi pertanyaan Sakura. Sakura yang kesal menggembungkan pipinya. Itachi sempat melirikSakura. Melihat Sakura yang seperti itu Itachi tersenyum tipis.

    Mobil akhirnya berhenti di samping sungai. Itachi turun dan berjalan mendekati sungai. Sakura ikut turun juga danmengikuti Itachi.

    Itachi melihat langit dan matanya terpejam, "Damai," ucapnya pelan.

    Sakura memperhatikan Itachi, "Kenapa senpai membawaku kemari?" tanya Sakura.

    Perlahan Itachi membuka matanya dan menatap Sakura dengan lembut. Saat mata mereka bertemu, Sakura sempatmelihat kepedihan di mata Itachi namun langsung menghilang digantikan tatapan kosong.

    Itachi melihat langit lagi. Angin berhembus kencang. Sakura kedinginan karena seragamnya yang dikenakan sekarangadalah rok pendek selutut dan atasan lengan panjang yang cukup tipis.

    Itachi membuka jasnya dan mengenakannya pada Sakura agar tak kedinginan. "Di sini adalah tempat favoritku dan kautahu mengapa aku membawamu ke sini?" tanya Itachi.

    Sakura menggeleng dan menatap Itachi yang menatap lurus ke seberang sungai.

    "Aku hanya ingin menunjukan tempat ini padamu," ucap Itachi. Mereka berdua terdiam.

    "Sakura, kau sedang mencari pekerjaan bukan?"

  • "Iya. Memangnya kenapa?"

    "Aku punya toko buku dan kebetulan aku kekurangan pegawai. Apa kau mau?"

    "Bolehkah?"

    Itachi mengangguk. Sakura berteriak senang.

    "Apa hari ini kau bisa langsung kerja?"

    "Kapanpun aku siap, Manager."

    "Panggil namaku saja."

    "Hmm? Itachi-senpai?"

    "Muali sekarang jangan memanggilku senpai jika berada di luar sekolah."

    "Kalau begitu, Itachi-san saja ya."

    Itachi menyetujuinya dan mereka berdua masuk ke mobil. Sekarang pukul 05.59 dan jarak sungai dan KHS jikaditempuh dengan mobil tak sampai 3 menit.

    -Konoha High School-

    Mobil Itachi memasuki halaman KHS dan langsung disambut oleh para fans girl Itachi yang berasal dari kelas I, II, danIII. Mereka memanggil-manggil nama Itachi, "KYAAA~ Itachi-san..."

    Itachi yang keluar dari mobil langsung diserbu oleh para fansnya. Namun sebelum para fans berhasilmengerubunginya, Itachi langsung melompat dan berdiri di atas mobilnya.

    "Jangan sentuh mobil dan diriku tanpa seijinku," ucap Itachi dingin dan memandang para fansnya dengan tatapanmenusuk.

    Para fans girl Itachi langsung merasakan aura membunuh di sekitar Itachi dan langsung menjauh. Untungnya merekatak melihat kehadiran Sakura di dalam mobil.

    Setelah kejadian itu fans Itachi menjadi berkurang dan lama-kelamaan menghilang karena takut akan sikap dan auraItachi saat marah. Namun Itachi malah senang karena tak ada yang mengganggunya lagi.

    Keadaan sudah cukup aman. Itachi turun dengan anggun dan segera membukakan pintu untuk Sakura.

    Sakura keluar dan merasa perlakuan Itachi padanya dan 'mantan' fans girlnya sangat berbeda namun tak bertanyapada Itachi.

    Mereka berdua berjalan berdampingan saat menuju ke gedung KHS.

    Saat berjalan banyak mata yang menatap ke arah mereka. Itachi dan Sakura tak memedulikan orang-orang yangmenatap mereka dengan tatapan aneh, kaget, dan sebagainya.

    Itachi dan Sakura berpisah di tangga karena kelas mereka berjauhan.

    -Kelas Sakura-

    "Ohayo," ucap Sakura ketika masuk ke kelas.

    "Ohayo, Sakura-chan," jawab Naruto, Kemarin kau kemana saja Sakura-chan?"

    Sakura tersenyum misterius. Naruto penasaran dan terus mendesak Sakura, "Kemarin kau kemana bersama Teme?Aku kan lihat kalau kemarin kau dan Teme pergi."

    Karena tak tahan lagi dengan ocehan Naruto, Sakura langsung memukul Naruto hingga ia terpental jauh.

    "Ehem, tadi siapa ya yang berangkat sama Itachi-senpai?" ejek Ino yang langsung diberi deathglare oleh Sakura.

    Naruto yang sudah kembali langsung bertanya lagi, "Itachi-senpai? Bukankah dia kakaknya Sasuke ya? Memangnyasiapa Ino-chan?"

  • Saat Ino akan menjawab, Sakura lebih dulu menjawab, "Aku. Memangnya kenapa?"

    Naruto kaget mendengar perkataan Sakura yang tadi, "Sakura, kau belum tahu siapa Itachi sebenarnya?"

    Sakura merasa aneh dengan pertanyaan Naruto, "Memangnya kenapa?" Sakura mengulang kata-katanya.

    "Sakura-chan, auranya seperti pembunuh berdarah dingin dan..." Sebelum Naruto menyelesaikan perkataannya bellangsung berbunyi dan semua anak langsung duduk di tempat masing-masing.

    Sasori dan Deidara langsung masuk ke kelas I-4, kelas Sakura. Mereka mengabsen dan saat sampai pada Sasuke,"Sasuke, Uchiha Sasuke."

    Tak ada jawaban, Deidara melihat seluruh kelas dan tak menemukan sosok Sasuke di sana.

    "Apa ada yang tahu mengapa Sasuke tak ada?" tanya Sasori. Sakura mengangkat tangannya.

    "Sasuke tidak masuk. Ini suratnya," jawab Sakura dan berjalan ke depan untuk menyerahkan surat pada Sasori.

    "Baiklah sepertinya cukup dan yang tidak hadir hanya Sasuke," ucap Sasori.

    Sebelum keluar Sasori dan Deidara memeriksa kerapian seragam mereka. Saat sampai di bangku Sakura, Sasorimenaruh secarik kertas di meja Sakura.

    Kertas itu langsung di ambil oleh Sakura. Deidara dan Sasori pergi setelah selesai dengan urusan mereka.

    Sakura membuka kertas tersebut dan membacanya.

    Istirahat, atap.

    -U.I-

    Singkat amat? Ngirit kertas sama pulpen ya? Batin Sakura.

    ~Skip Time~

    Teeeeeettttt...

    Bel istirahat berbunyi. Sakura membereskan bukunya dan berjalan ke luar kelas.

    "Hei, Sakura. Kau mau kemana?" teriak Ino saat Sakura sudah sampai pintu kelas.

    Sakura memandang Ino tanpa ekspresi dan kembali berjalan. Ino kesal, namun tak bertahan lama karena ia sudahsering diperlakukan seperti itu oleh Sakura.

    -Atap KHS-

    Itachi telah berada di sana dan terlihat membawa sesuatu di tangan kanannya. Sakura berjalan menghampiri Itachi danberdiri di belakangnya.

    "Ada apa?" tanya Sakura. Itachi berbalik dan menyerahkan bungkusan yang dibawanya pada Sakura, "Ini seragamkerjamu. Nanti sekalian aku antar. Kebetulan juga aku ada urusan di sana."

    Sakura menerimanya. Sepertinya ada yang aneh dengan Itachi, terkadang ia bersikap baik namun sedetik kemudiansikapnya sedingin es, batin Sakura.

    "Kalau boleh tahu, apakah senpai ada masalah?" tanya Sakura.

    Itachi memandang Sakura. Onyx bertemu Emerald dan keduanya sama-sama terhipnotis.

    "Aku memikirkan kejadian kemarin," ujar Itachi.

    "Sudahlah. Yang berlalu biarlah berlalu. Jika memang ingin mengetahui siapa pelakunya kita memang harus berusahamencari namun dengan perlahan. Aku yakin suatu saat semuanya akan terkuak, cepat atau lambat," jelas Sakura dan ialangsung turun menuju kelasnya.

    Itachi terdiam dan memikirkan apa yang dikatakan Sakura barusan.

  • ~Skip Time~

    Mobil BMW hitam melesat meninggalkan KHS. Mobil itu menuju toko buku yang bernama 'Uchiha Book Store'

    Itachi turun dan membukakan pintu untuk Sakura, "Arigatou, Itachi-san."

    Sakura dan Itachi masuk ke dalam. Pegawai yang bertugas membukakan pintu terkejut karena tidak biasanya managermereka datang ke toko dengan masih memakai seragam sekolah dan membawa seorang gadis yang memang er-cantik.

    "Selamat datang, Uchiha-san," kata pegawai yang membukakan pintu.

    Wakil manager saat melihat Itachi masuk langsung menghampirinya, "Apa yang membuat anda datang kemari, Uchiha-san?"

    "Keadaan semua terkendali?" Kisame mengangguk dan ia adalah orang yang menjabat menjadi wakil manager.

    "Gadis ini mulai sekarang akan bekerja di sini. Dan aku memutuskan bahwa tugasnya adalah membereskan buku.Mengerti, Kisame?" Sekali lagi Kisame mengangguk menanggapi perintah dari atasannya.

    "Sakura, cepat ganti seragammu dan toiletnya berada di sana," ucap Itachi sambil menunjukan arah menuju toilet.

    Sakura segera menuju toilet dan mengganti pakaiannya.

    Saat Sakura masih berada di toilet Kisame berbicara pada Itachi, "Uchiha-san, saya mencurigai salah satu pengunjungkita. Namun sebelum anda datang, orang itu telah pergi."

    "Seperti apa penampilannya?"

    "Saya tidak begitu melihatnya dengan jelas namun saya yakin orang itu memiliki dua titik di dahinya."

    Itachi mengerutkan dahinya. Sepertinya orang yang memukulku waktu itu juga memiliki tanda yang sama, batin Itachi.

    Sakura telah selesai dan menghampiri Itachi, "Itachi-san, aku sudah selesai."

    "Hn, cepat mulai bekerja," ucap Itachi lembut namun masih ada ketegasan diperkataannya.

    Sakura segera bekerja, ia mulai membereskan buku yang berserakan dan mengembalikannya di rak karena toko bukumilik Itachi juga disediakan meja untuk membaca bagi yang tidak ingin membeli buku.

    Saat Sakura akan mengembalikan buku-buku ke raknya, buku-buku yang berada di rak tersebut langsung berjatuhandan menimpa Sakura. Sakura sempat berteriak.

    Itachi yang sedang mengobrol dengan Kisame mendengar teriakan Sakura sehingga ia langsung menghampiriSakura.

    "SAKURA..." Itachi segera menyingkirkan buku yang menimpa Sakura, kau tak apa?"

    Sakura mengangguk dan segera berusaha berdiri namun ia segera terjatuh dan menimpa Itachi.

    "Kisame, segera meminta pegawai lain untuk membereskan buku-buku ini."

    Itachi memapah Sakura menuju ruangannya. Saat itu juga Itachi melihat seutas benang dan segera mengambilnya.

    Sakura diperintahkan untuk menunggu Itachi di ruangannya, "Jangan kemana-mana." Dan Itachi langsung keluar dariruangan.

    Benang tersebut masih dipegang Itachi dan ia segera menuju rak yang tadi dihampiri Sakura. Itachi melihat denganteliti di rak tersebut, sebelumnya ia menyuruh pegawai yang membereskan buku itu berhenti terlebih dahulu.

    Ada gesekan di bagian pinggir rak tersebut walau sangat tipis. Apa ini secara acak atau bukan? Batin Itachi.

    "Kisame, apa orang yang kau curigai itu mendekati rak ini?"

    "Iya, Uchiha-san."

    Jika orang yang dimaksudkan oleh Kisame itu sama dengan orang yang menyerangku dulu, apa mereka tahu bahwa

  • Sakura bekerja di sini dan akan mendekati rak itu? Atau mereka telah merencanakan ini semua sebelumnya? BatinItachi.

    Itachi kembali ke ruangannya. "Sakura, apa kau benar baik-baik saja?"

    "Itachi-san, aku baik-baik saja. Hanya sedikit..." kalimat Sakura menggantung.

    "Kenapa?"

    "Aku rasa kakiku terkilir."

    "Yang mana?" tanya Itachi yang berjalan mendekati Sakura, Yang ini?"

    Itachi memegang kaki Sakura yang kanan dan Sakura meringis kesakitan.

    "Aku tahu kau baru bekerja di sini namun aku ijinkan kau libur karena keadaanmu."

    "Tapi..."

    "Tidak ada tapi-tapian," ucap Itachi tegas. Sakura menundukan kepalanya.

    "Sekarang kau akan aku antar pulang dan aku akan merawatmu seperti yang kau lakukan saat itu."

    Itachi membawa Sakura turun dari ruangannya dan menuju mobil. Sebelum keluar, Itachi berkata sesuatu padaKisame, "Kisame, tolong jika orang itu datang lagi awasi dan jika perlu kamera CCTV kita tambahkan karena aku takmau kejadian sama terulang lagi."

    Kisame mengangguk menuruti perintah atasannya.

    Saat sudah sampai di mobil Sakura mengatakan sesuatu, "Tak usah repot Itachi-san."

    "Sudah tak usah menolak. Sekarang aku harus mengutamakan kesembuhanmu."

    -Rumah Sakura-

    Hari telah sore, Itachi membaringkan Sakura di kamarnya dan setelah itu ia menuju dapur untuk membuatkan Sakuramakanan karena tadi siang belum sempat makan.

    ~Beberapa menit kemudian~

    Itachi masuk ke kamar Sakura dengan membawa sepiring makanan dan segelas air putih.

    "Makanlah, Sakura," perintah Itachi namun dengan nada lembut. Itachi duduk disamping ranjang Sakura.

    "Terimakasih, Itachi-san."

    "Bisakah kau memanggilku seperti kau memanggil Sasuke?"

    "Hmm?" Sakura menghentikan gerakannya dan tersenyum.

    "Baik, Itachi-kun."

    Itachi tersenyum tipis.

    Setelah Sakura menghabiskan makanannya, Itachi pulang.

    -Kediaman Uchiha-

    Saat Itachi akan membuka pintu ia melihat ada memo yang ditempelkan di pintu.

    Itachi, Kaa-san dan Sasuke sedang menghadiri rapat mendadak di perusahaan. Karena keadaan Sasuke yang sedangtidak begitu baik, jadi Kaa-san menemani Sasuke.

    Hati-hati di rumah.

    Okaa-san

  • Memangnya di rumah ada bomnya? Jadi aku harus hati-hati? Batin Itachi kesal.

    Itachi melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. Keadaannya gelap, Itachi segera mencari saklar danmenyalakan lampunya.

    Segera setelah lampu dinyalakan sebuah pukulan keras menghantam perut Itachi.

    BUKK

    Pukulan kedua datang namun Itachi berhasil menghindarinya, "Siapa kau? Berani-beraninya kau masuk ke rumahku."

    "Khukhukhu, lama tak berjumpa, Uchiha Itachi," ucap seseorang yang masih berada di ruang tamu. Orang itu berdiridan menghampiri Itachi.

    "Orochimaru, rupanya kau dan anak buahmu." Orochimaru menyeringai. "Bagaimana kabar gadismu?" Orochimarutertawa.

    "Apa sebenarnya maumu?" tanya Itachi dengan tangan mengepal namun ia berusaha agar tetap tenang.

    "Kau lupa dengan orang yang dulu menjadi sekutu Uchiha Corp dan Haruno Corp?" ucap Orochimaru.

    "Kau, jadi kau ingin balas dendam?"

    "Benar sekali, jenius Uchiha."

    "Sebelumnya aku memiliki pertanyaan untukmu. Apa kecelakaan yang dialami orang tua Sakura, orang-orang yangmenyerangku dan yang memanah Sasuke itu semua perbuatanmu?"

    "Seperti yang kau kira, Itachi."

    Itachi menggeram marah. Anak buah Orochimaru yang memiliki dua titik di dahinya berdiri di depan Itachi.

    "Kimimaro, dan yang lainnya cepat habisi dia." Perintah Orochimaru.

    Dengan mudah Itachi menghindari pukulan demi pukulan yang diberikan oleh Kimimaro. Namun lama kelamaanteman-temannya membantu dan Itachi menjadi kewalahan menghadapi mereka.

    Kimimaro mengambil sebilah pisau yang berada dibalik bajunya dan mulai berusaha untuk menusuk Itachi.

    Itachi menghindar dan mulai melancarkan serangannya dengan hati-hati karena ia tahu bahwa pisau tersebut telahdilumuri racun.

    "Ukh... Sial," Pisau berhasil mengenai perut Itachi dan dengan sigap Kimimaro langsung mencabut pisau tersebut.

    "Sudah cukup. Ayo kita segera pergi dan cepatlah membereskan ini semua," kata Orochimaru.

    Sebelum Orochimaru, Kimimaro dan membersihkan tempat itu, Itachi sempat melihat sehelai rambut dan segeramengenggamnya dengan erat.

    "Ternyata hanya segini kemampuan seorang Uchiha Itachi," ucap Orochimaru sebelum meninggalkan kediamanUchiha.

    "Ukh, sialan..." ucap Itachi berusaha berdiri dan mengambil ponselnya yang terjatuh. Itachi berniat untuk memberi tahuSasuke tentang semuanya namun sebelum Sasuke mengangkat panggilannya, Itachi telah tak sadarkan diri karenapendarahan dan racun yang mulai bereaksi.

    -Uchiha Corp-

    "Melelahkan sekali," ucap Sasuke sambil berjalan menuju mobilnya.

    "Bukankah kau sudah biasa dengan semua ini kan?" ujar Mikoto sambil tersenyum.

    Ponsel Sasuke berbunyi. Sasuke mengambil ponselnya dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya itu. Aniki?Batin Sasuke.

    "Siapa itu Sasu-kun?" tanya Mikoto. "Aniki menelpon."

  • Setelah itu Sasuke mengangkat telponnya, "Moshi moshi.."

    Tak ada jawaban di seberang sana. Sasuke merasa aneh, mana mungkin anikinya itu mengerjainya, jika iya,menurutnya aneh sekali.

    "Ada apa Sasuke? Apa yang yang dibicarakan Itachi?" tanya Mikoto yang mulai ada perasaan tidak enak di hatinya.Sasuke menggeleng, "Tak tahu Kaa-san. Aniki menelpon tapi tak menjawabnya. Aku merasa ada yang aneh. Sebaiknyakita segera pulang."

    Mikoto dan Sasuke mempercepat langkahnya menuju mobil. Dan setelah itu sebuah mobil yang dikendarai Sasukemeluncur dengan kencang.

    Perasaan apa ini? Aku tak tahu tapi aku merasa Itachi dalam bahaya, batin Sasuke.

    -Kediaman Uchiha-

    Sasuke memarkirkan mobilnya di garasi dan segera masuk.

    Mikoto masuk terlebih dahulu dan ia terkejut dengan keadaan seseorang yang terbaring di depannya.

    Sasuke yang melihat Kaa-sannya tak segera masuk penasaran dan melihat apa yang dilihat oleh Okaa-sannya.

    "Aniki. Kau kenapa? Bangun," ucap Sasuke yang melihat keadaan kakaknya yang berlumuran darah dan segeramenghampirinya.

    Tak mau buang-buang waktu mereka langsung membawa Itachi ke rumah sakit Konoha.

    End This Chapter

    Hufftt... Akhirnya selesai juga chap ini.

    Oke, Renn harap para readers menyukainya.

    Review please.. :D

  • *Chapter 5*: Chapter 5

    Yosh, ga mau panjang-panjang karena Renn gak ada waktu lagi nih *sok sibuk kaya pejabat* jadi silahkan menikmati.

    The Final Decision

    Disclaimer : Masashi Kishimoto

    Romance/Drama

    Gaje, Typo(s), OOC

    Chapter 5

    -Rumah Sakit Konoha-

    Sasuke berjalan mondar-mandir. Mikoto duduk dengan gelisah. Itachi masih dalam penanganan dokter. Sasukehampir lupa untuk menghubungi seseorang, jadi ia langsung mengambil ponselnya dan menekan nomor yang sangatdihafalnya.

    Taakk...Taakk...Taakk

    Terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat menuju tempat di mana Sasuke dan Mikoto menunggu.Langkah kaki itu terdengar sangat terburu-buru. Orang itu adalah seorang gadis yang memiliki rambut berwarna pink, iasudah hampir sampai dan dengan susah payah ia berusaha berjalan karena kakinya baru saja terkilir.

    "Sasuke, bagaimana keadaan Itachi?" tanya Sakura cemas. Sasuke menggelengkan kepalanya menandakan bahwabelum ada pemberitahuan dari dokter.

    Sakura duduk di samping ibu Sasuke, "Mikoto-sama, bagaimana Itachi dapat seperti ini?" tanya Sakura dengan hati-hati.

    "Aku tak tahu Sakura. Saat kami sampai di rumah, Itachi telah..." Mikoto tak melanjutkannya dan ia menangis. Sakuraberusaha menenangkannya.

    Baru pertama kali Sakura bertemu dengan Uchiha Mikoto dan ia sudah merasa bahwa Mikoto adalah ibunya. Tapi jugasepertinya Mikoto sudah menyukai Sakura karena cerita dari Sasuke dan Itachi.

    Setelah menunggu beberapa lama, dokter keluar dari ruangan. Sasuke langsung menghampiri dokter itu, "Sayaadiknya. Bagaimana keadaan kakak saya, dok?"

    "Untungnya anda membawa Itachi-san dengan segera. Mungkin jika terlambat semenit saja nyawanya semakinterancam. Racunnya termasuk ke dalam racun yang berbahaya. Sekarang sudah dapat dijenguk, silahkan. Namunsebelumnya saya mohon maaf karena hanya dapat satu-satu karena keadaan Itachi sekarang sedang dalam masapemulihan setelah kritis." Dokter menjelaskan dengan panjang lebar.

    Akhirnya Mikoto yang masuk terlebih dahulu karena ia adalah ibunya.

    Beberapa saat kemudian Mikoto keluar dari ruangan dan ia mengatakan bahwa Itachi belum sadar, "Saat Kaa-sanmasuk, Itachi masih belum sadarkan diri," ucapnya dengan sedih.

    Selanjutnya adalah Sasuke. Namun setelah keluar ia juga mengatakan hal yang sama. Belum ada tanda-tanda bahwaItachi telah sadar.

    Sekarang tinggal Sakura yang masuk dan melihat keadaan Itachi. Saat Sakura masuk, ia dapat melihat seseorang yangsangat ia sayangi sedang terbaring lemah di ranjang.

    Sakura berjalan dengan susah payah karena kakinya memang masih sakit. Ia akhirnya sampai di samping tempat tidurdan duduk di kursi.

    Tangan Itachi digenggam erat oleh Sakura.

    Tees

    Air mata Sakura jatuh dan mengenai punggung tangan Itachi yang sedang digenggamnya. Sakura menatap Itachi

  • sedih, mengapa harus kau lagi, Itachi-kun? Batin Sakura.

    Jari Itachi bergerak. Sakura terkejut dan ia merasa senang sekali namun saat Sakura akan memberitahu Sasuke danMikoto, tangan Sakura ditahan oleh Itachi.

    "I-Itachi, kau sudah sadar. Syukurlah," ucap Sakura senang lalu ia langsung memeluk Itachi.

    "Sakura, bisa lepaskan," ucap Itachi pelan.

    "Gomenasai, Itachi-kun," Sakura masih menangis karena senang melihat Itachi telah sadar.

    "Sudahlah, aku benci melihatmu menangis." Wajah Sakura merona merah.

    "Aku panggil Sasuke dan Mikoto-sama ya," Sakura berjalan keluar untuk memberi tahu kabar gembira ini.

    "Itachi telah sadar." Tanpa disuruh dan memedulikan dokter yang sedang berbincang-bincang dengan mereka berdua,Sasuke dan Mikoto langsung berlari menemui Itachi.

    Itachi melihat siapa yang masuk dengan tergesa-gesa. Sasuke langsung menghampiri Itachi bersama Mikoto.

    "Itachi, bagaimana keadaanmu?" tanya Sasuke cemas. Itachi tertawa mendengar Otoutonya menanyakan hal sepertiitu, "Ternyata kau dapat cemas juga."

    Sasuke sepertinya kesal dengan ejekan Itachi. "Itachi, kau tak apa kan?" tanya Mikoto.

    "Aku tak apa-apa, Kaa-san," kata Itachi tersenyum.

    Dokter masuk ke ruangan, "Sepertinya anda sudah sadar Itachi-san. Jadi sekarang anda akan dipindahkan ke ruangpasien."

    Itachi mengangguk tanda mengerti dan ia segera dibawa menuju ruangannya.

    Sudah seminggu Itachi terbaring di rumah sakit dan hari ini ia sudah dapat pulang setelah mendapat ijin dari dokter.Kebetulan pula hari ini adalah hari libur, jadi Sakura memutuskan untuk ikut menjemput Itachi, Mikoto pun jugasepertinya tak keberatan.

    "Sudah siap, Itachi?" Mikoto mengecek lagi barang milik Itachi.

    Itachi mengangguk, "Di mana Sakura?"

    "Oh, Sakura belum datang. Ia sedang dijemput oleh Sasuke. Mungkin beberapa menit lagi," kata Mikoto tersenyum.

    Tok Tok Tok

    Suara pintu diketuk dan sebelum ada jawaban orang yang mengetuk pintu langsung masuk begitu saja. Ternyata yangmengetuk pintu adalah Sasuke dan Sakura.

    "Maaf menunggu lama, Mikoto-sama," ucap Sakura sambil membungkukan badan sedikit.

    "Sakura, tak perlu terlalu formal seperti itu. Panggil saja Kaa-san karena aku juga ingin memiliki anak perempuan yangcantik sepertimu," Sakura merasa tersanjung.

    "Baiklah, Kaa-san," Mikoto tersenyum mendengarnya.

    "Sudah, sudah. Ayo segera pulang ke rumah," kata Sasuke sambil membawa tas Itachi.

    Sedangkan Itachi berjalan dibantu oleh Mikoto. Sebenarnya Itachi ingin Sakura yang melakukannya namun karenamengingat kaki Sakura yang belum begitu sembuh jadi Itachi mengurungkan niatnya.

    Mereka telah masuk ke mobil dan telah meninggalkan rumah sakit Konoha. Sementara itu,

    "Rupanya kau masih bertahan, Itachi," kata Orochimaru sambil menyeringai, Berikutnya siapa dan apa ya?..., khukhu."

    -Kediaman Uchiha-

    Itachi, Sakura, Sasuke, dan Mikoto telah sampai di rumah dan mereka langsung masuk. Itachi dan Sasuke menujuruang keluarga sedangkan Mikoto dan Sakura langsung menuju dapur.

  • ~Dapur~

    "Menurut Kaa-san kita masak apa?" tanya Sakura yang masih agak canggung dengan panggilan itu untuk Mikoto.

    "Lebih baik kita masak makanan kesukaan Itachi dan Sasuke. Aku akan memasak untuk Sasuke dan kau untuk Itachi.Sepertinya jika kau yang memasak untuk Itachi, ia akan cepat sembuh. Dan tak perlu canggung saat berbicaradenganku. Anggaplah aku ini ibumu ya, Sakura-chan."

    Wajah Sakura memerah mendengarnya. Setelah berbincang-bincang sejenak, Sakura dan Mikoto langsung memasak.Sebelumnya tentu saja Sakura diberi tahu apa makanan kesukaan Itachi.

    ~Ruang Keluarga~

    Itachi yang tadi dibantu Sasuke berjalan langsung duduk di sofa dan menyalakan TV. Sasuke juga ikut menonton danduduk di sebelah Itachi.

    "Kira-kira apa yang sedang dilakukan oleh Sakura dan Kaa-san ya?" Itachi bergumam pelan namun Sasuke dapatmendengarnya.

    "Kalau di dapur, berarti sedang masak. Emangnya mau apa lagi, Baka Aniki," ucap Sasuke.

    "Ternyata otakmu dapat untuk berpikir juga, Baka Otouto," ejek Itachi.

    Sasuke ingin sekali membalasnya namun sudah tercium aroma yang sedap dari arah ruang makan. Sontak kakakberadik yang sedang itu bertengkar langsung menuju ruang makan.

    Itachi langsung mematikan TV dan menyusul adiknya ke ruang makan.

    "Rupanya mereka memang sudah kelaparan," kata Mikoto tersenyum melihat anak-anaknya telah menuju ruang makantanpa dipanggil terlebih dahulu.

    Itachi dan Sasuke langsung duduk. Begitu pula dengan Sakura dan Mikoto. Posisi duduknya yaitu Sakura berhadapandengan Itachi sedangkan Mikoto berhadapan dengan Sasuke.

    "Ita-kun, yang memasak makanan kesukaanmu itu Sakura-chan lho," kata Mikoto tersenyum lagi.

    Wajah Sakura merona merah lagi. Itachi yang mendengarnya melihat Sakura dan tersenyum padanya.

    Dalam hati Sasuke, ia tidak suka jika seperti itu, namun Sasuke sendiri pun tak tahu dirinya itu kenapa. Sebenarnyaperasaan apa ini? Kenapa aku seperti tidak suka melihat Sakura bersama Itachi? Batin Sasuke.

    "Itadakimasu," kata mereka semua bersamaan.

    Makan siang itu berjalan dengan santai. Setelah makan selesai Sakura berpamitan pulang.

    "Aku permisi pulang ya," kata Sakura sambil membungkukan badanya sedikit.

    "Sasuke, antar Sakura pulang ya," pinta Mikoto.

    "Hn," Sasuke langsung mengambil kunci mobil dan mengantar Sakura pulang.

    Dalam perjalanan menuju rumah Sakura tidak ada percakapan sama sekali. Mereka berdua diam membisu.

    -Rumah Sakura-

    "Sudah sampai," ucap Sasuke.

    Sasuke kenapa? Kenapa sikapnya jadi berbeda? Batin Sakura. "Kau kenapa Sasuke?"

    "Tak apa," jawab Sasuke berbohong.

    Sakura tahu bahwa Sasuke sebenarnya berbohong, "Aku tahu kau berbohong Sasuke. Sebenarnya kau ini kenapa,Sasuke?"

    Sasuke memalingkan wajahnya, "Tolong jawab aku, Sasuke."

    Sakura memegang tangan Sasuke. "Lepaskan," kata Sasuke.

  • "Aku bilang lepaskan. Tinggalkan aku sendiri."

    Sakura tertunduk dan ia langsung keluar dari mobil lalu masuk ke dalam rumahnya. Saat sudah membuka pintu,Sakura tak langsung masuk. Ia masih berdiri saja dan tangannya menutupi mulutnya.

    Sebelum Sasuke pergi ia melihat Sakura terlebih dahulu. Sasuke heran mengapa Sakura tak langsung masuk kerumahnya. Sampai akhirnya Sasuke menyadari bahwa ada yang aneh, ia pun langsung keluar dari mobil danmenghampiri Sakura.

    "Ada apa, Sakura?" tanya Sasuke cemas. Namun Sakura tak menjawab.

    Jadi Sasuke melihat ke dalam rumah Sakura. Sasuke yang melihat keadaan rumah pun sama terkejutnya denganSakura.

    Rumah yang awalnya selalu bersih dan rapi sekarang malah menjadi seperti kapal pecah. Barang-barang yang beradadi lemari berserakan di lantai, begitu pula buku-buku Sakura. Semuanya berserakan di lantai.

    Perlahan-lahan Sakura masuk ke dalam rumahnya dengan hati-hati, Sasuke mengikuti Sakura dibelakang. Sakuramelihat ke sekeliling dan ia menemukan sepucuk surat di meja. Sakura mengambilnya dan membukanya. Surat ituberisi,

    Masih ada lagi, tenang saja.

    Tak usah khawatir, selanjutnya akan leb ih parah.

    Selamat 'bersenang-senang', Haruno Sakura.

    Sakura menjatuhkan surat itu lalu Sasuke mengambilnya. Air mata Sakura perlahan mulai turun. Ia menangis dalamdiam.

    "Siapa yang berbuat seperti ini? Tak akan pernah aku maafkan," geram Sasuke.

    Sasuke memutar tubuh Sakura dan memeluknya. Berusaha menenangkan Sakura namun ternyata tak berhasil. Sakuramelepaskan pelukan Sasuke dan ia mulai membereskan rumahnya.

    Sasuke pun tak mau diam saja diperlakukan seperti itu. Ia membantu Sakura membereskan ruangan-ruangan yangberantakan.

    ~Beberapa jam kemudian~

    "Syukurlah dapat cepat selesai. Terimakasih atas bantuannya, Sasuke-kun," kata Sakura tersenyum.

    "Dan ini, silahkan diminum. Kau pasti haus. Maafkan aku atas sikapku yang tadi."

    Sasuke mengangguk, "Tak apa," dan tanpa disuruh kedua kali Sasuke langsung menerimanya dan meneguk air itusampai habis.

    "Aku pulang dulu ya," ucap Sasuke berpamitan.

    Sakura mengantar Sasuke sampai depan rumah. Saat akan masuk ke mobil, Sakura melambaikan tangan padaSasuke. Setelah mobil Sasuke pergi, Sakura masuk ke dalam rumahnya.

    -Kediaman Uchiha-

    "Tadaima," Sasuke masuk ke dalam rumah dan langsung menuju ruang keluarga.

    "Okaeri, Sasu-kun. Kenapa lama sekali?" tanya Mikoto yang sedang menonton TV. Itachi juga bertanya-tanya mengapaOtoutonya itu lama sekali.

    "Tadi ada masalah di rumah Sakura. Semua ruangannya berantakan. Entah siapa pelakunya dan juga ada surat daripelaku itu," jelas Sasuke yang telah duduk di sofa.

    Itachi terlonjak kaget, "Kenapa bisa seperti itu? Jangan-jangan..." Itachi tidak menyelesaikan perkataannya.

    "Ada apa, Aniki?" tanya Sasuke heran.

  • Itachi menggelengkan kepalanya dan berpikir namun Sasuke masih penasaran. Setelah beberapa lama Itachi masihtetap berpikir. Apa yang melakukan itu adalah Orochimaru lagi? Dia tak akan pernah aku maafkan, batin Itachi.

    "SEBENARNYA ADA APA, BAKA ANIKI?" teriak Sasuke di telinga Itachi.

    Itachi terkejut dan segera menutupi telinganya, "Pelan-pelan bisa kan, BAKA Otouto."

    Mikoto yang melihat tingkah laku kedua anaknya hanya tersenyum. "Sudah, sudah. Ita-kun, ada apa? Apa kaumengetahui sesuatu? Sakura sudah Kaa-san anggap anak sendiri, jadi ceritakan pada Kaa-san," kata Mikoto.

    "Yang membuatku masuk ke rumah sakit kemarin adalah Orochimaru dan anak buahnya, Kimimaro. Orochimarudendam pada Uchiha Corp dan Haruno Corp sehingga ia ingin menghancurkannya. Namun sepertinya yangOrochimaru incar adalah Sakura. Dan melihat bahwa Sakura dekat dengan keluarga Uchiha, Orochimaru jadi semakintertarik," jelas Itachi.

    Sasuke akan berbicara namun Itachi menyelanya, "Sebelum mereka pergi, mereka membereskan tempat ini. Dan akusempat melihat ada sehelai rambut yang jatuh, jadi aku mengambilnya."

    Itachi mengeluarkan rambut itu dari sakunya. "Kau sembunyikan di mana rambut itu, Aniki. Benda sekecil dan tipis itudapat dengan mudah hilang bukan?" tanya Sasuke.

    Itachi menarik kerah bajunya dan menujukan kalung yang ia pakai. "Di kalung itu? Bisa saja itu rambutmu Itachi," kataSasuke tertawa.

    "Coba saja besok kita teliti. Nanti pasti terbukti rambut siapa ini."

    "Ya sudah. Besok kan masih libur, Kaa-san ingin pergi ke rumah Sakura. Sekarang Kaa-san mau tidur dulu," kataMikoto, Dan Itachi, besok kau antar Kaa-san ya."

    "Kaa-san, bukankah Itachi baru saja keluar dari rumah sakit?" tanya Sasuke.

    "Sepertinya jika mendengar nama Sakura saja ia sudah sehat. Kalau Kaa-san minta Sasuke, kan Sasu-kun besok adarapat penting, jadi Kaa-san ajak Itachi," jelas Mikoto dan ia langsung menuju kamarnya.

    Sasuke langsung menuju ke kamarnya. Ia merasa perasaan aneh itu muncul lagi. Namun karena memang lelah danbesok Sasuke ada rapat jadi ia memutuskan untuk langsung pergi tidur.

    ~Keesokan harinya~

    Hari ini adalah hari minggu. Mikoto telah bersiap-siap untuk pergi ke rumah Sakura bersama Itachi. Sedangkan Sasukesejak tadi pagi telah berangkat karena rapat diadakan pagi hari.

    Mikoto dan Itachi berangkat ke rumah Sakura dengan menggunakan mobil dan tentu saja yang menyetir adalah Itachi.

    -Rumah Sakura-

    Sakura baru saja selesai memakan sarapannya dan akan belajar karena besok ada 2 ulangan. Dan rencananyasebelum belajar Sakura akan membeli kumpulan soal dulu karena kumpulan soal yang ia punya sudah ia kerjakansemua. (Wow, rajin banget. Saya saja tugas masih numpuk di meja, liat soalnya aja udah males, apa lagi ngerjain.*Sakura : Udah, gak usah banyak basa basi, lanjutin aja sana... #dilempar sandal sama Sakura)

    Tiin... Tiinn...

    Saat Sakura akan keluar untuk membeli kumpulan soal, ia mendengar suara klakson mobil. Sakura melihat ke arahsuara itu dan ia mendapati bahwa Mikoto dan Itachi keluar dari mobil itu.

    Itachi-kun? Bukankah ia baru saja keluar dari rumah sakit kemarin? Batin Sakura bertanya-tanya.

    "Ohayo, Sakura-chan," sapa Mikoto.

    "Ohayo Kaa-san, Itachi-kun," balas Sakura tersenyum.

    "Kau mau ke mana Sakura? Dan apakah kakimu sudah sembuh?" tanya Itachi yang melihat penampilan Sakura yangsepertinya sudah siap untuk pergi.

    "Aku mau beli kumpulan soal untuk ulangan besok. Kakiku sudah sembuh, tenang saja," kata Sakura.

  • "Kau rajin sekali Sakura. Sebenarnya Kaa-san ingin mengajakmu jalan-jalan bersama Itachi, tapi sepertinya kausedang sibuk," kata Mikoto sedikit sedih.

    "Oh, tidak kok. Saya dapat belajar waktu malam."

    "Baguslah, ayo Itachi. Kita pergi," ajak Mikoto.

    "Memangnya mau kemana?" tanya Itachi bingung dengan perubahan rencana.

    "Kita ke pameran lukisan, lalu setelah itu kita makan di restoran, bagaimana?" Itachi hanya dapat mengiyakan kemauanKaa-sannya. Sakura juga sepertinya tak dapat menolak.

    Jadi mereka langsung pergi ke pameran.

    -Pameran Lukisan-

    Itachi segera memarkirkan mobilnya sedangkan Mikoto dan Sakura menunggu di pintu masuk pameran.

    "Ayo kita masuk, Kaa-san, Itachi-kun," ajak Sakura.

    Mereka masuk ke dalam gedung di mana pameran itu dilaksanakan. Jika dilihat dari kejauhan Sakura seperti telahmenjadi bagian dari keluarga Uchiha.

    Di dalam pameran ternyata Mikoto bertemu dengan Kushina, temannya dan juga ibu Naruto. Namun Kushina hanyadatang ke pameran bersama suaminya, Minato. Jadi karena Mikoto sedang mengobrol dengan Kushina, Sakura danItachi berjalan-jalan untuk melihat lukisan yang dipajang.

    Saat sedang melihat-lihat lukisan bersama Itachi, Sakura tertarik melihat sebuah lukisan. Jadi mereka berhentisejenak.

    "Kau suka lukisan itu?" tanya Itachi.

    "Iya, lukisan itu seperti sangat nyata bagiku."

    Lukisan itu menceritakan sepasang kekasih yang sedang menikmati indahnya langit yang bertabur bintang dan saat itujuga sedang bulan purnama (gambaran dari author sendiri, kalau ada lukisan yang hampir sama Author tak tahu)

    "Karya dari pelukis yang bernama Sai memang indah," kata Itachi juga mengagumi lukisan itu.

    Sepertinya bukan mereka berdua saja yang mengagumi lukisan itu karena mulai banyak yang ingin melihat lukisan itu.

    Setelah puas melihat lukisan itu, Itachi dan Sakura berjalan melihat lukisan yang lain lagi. Dari jauh mereka sepertisepasang kekasih sedang berjalan berdua dengan mesra dan sangatlah serasi.

    Mereka segera menemukan sebuah karya lukis yang menyedihkan jadi mereka berhenti sejenak. Lukisan itumenggambarkan seorang anak kecil yang sedang menangis melihat rumahnya terbakar.

    "Kasihan sekali anak itu," gumam Sakura.

    "Hn," tanggap Itachi yang mengartikan bahwa ia setuju juga dengan Sakura.

    Setelah puas melihat-lihat lukisan, Itachi dan Sakura segera mencari Mikoto. Berhubungan hari sudah mulai siang, jadimereka akan mengajak Mikoto untuk makan siang.

    "Sepertinya sudah siang, jadi saya pamit pulang dulu ya, Kushina," kata Mikoto yang melihat Sakura dan Itachi yangsedang mencari-cari dirinya.

    "Baiklah, sampai jumpa lagi," kata Kushina.

    Mikoto berjalan mendekati Itachi dan Sakura. "Ayo, kita mencari restoran yang nyaman," ajak Mikoto.

    Mereka bertiga lalu pergi meninggalkan pameran dan mencari restoran yang bagus. Untungnya Sakura tahu di manaletak restoran yang nyaman. Jadi mereka memutuskan untuk pergi ke tempat restoran yang dimaksud Sakura.

    -Restoran-

    Pelayan mengulang kembali pesanan mereka, lalu setelah itu ia pergi. "Dari mana kau tahu restoran ini, Sakura-chan?"

  • tanya Mikoto penasaran.

    "Dulu saat Otou-san dan Kaa-san masih ada, kami sering pergi ke sini bersama karena tempatnya yang nyaman. Tapisetelah mereka meninggal..." Sakura tertunduk karena ia mulai mengingat saat dirinya bersama orang tuanya pergimakan bersama di luar rumah.

    "Maafkan Kaa-san ya, Sakura, karena kamu jadi mengingat masa lalumu," kata Mikoto dengan nada menyesal.

    "Tak apa, Kaa-san." Sakura pun kembali bersikap seperti biasa.

    Itachi bahkan dapat menyimpulkan bahwa Sakura itu adalah seorang gadis yang tegar dan mandiri.

    Makanan yang dipesan telah datang dan mereka langsung makan dalam diam.

    Setelah selesai makan mereka memutuskan untuk pergi ke toko buku membeli kumpulan soal untuk Sakura. "Itachi,setelah ini kita pergi ke toko buku ya. Dan bagaiman jika ke toko bukumu, Itachi?" kata Mikoto.

    Itachi hanya mengangguk dan Sakura pun juga hanya menuruti saja. Mereka kembali ke mobil dan mobil melajukencang menuju ke toko buku Itachi.

    -Uchiha Book Store-

    "Selamat datang, Itachi-san, Mikoto-sama dan Sakura-san," ucap pegawai yang membukakan pintu. Kisame langsungmenghampiri Itachi.

    "Ada yang bisa saya bantu Itachi-san, Mikoto-sama?" tanya Kisame.

    "Tak perlu Kisame. Anggap aku sebagai pengunjung biasa saja karena aku datang kemari bukan sebagai manager."

    "Wakatta, Itachi-san."

    Kisame segera pergi menuju ruangannya. "Itachi, rupanya toko bukumu berjalan dengan lancar ya," puji Mikoto.

    Itachi segera mengajak Sakura dan Mikoto ke rak yang berisi soal-soal untuk Sakura. Sakura segera mencari soal-soalnya. Sepertinya Sakura sedikit bersikap aneh.

    "Ada apa?" tanya Itachi mendekati Sakura. Sedangkan Mikoto telah pergi entah ke mana.

    "Semua soal di sini baru saja ada beberapa yang aku punya. Saat aku melihat ke toko buku lain, hampir semuanya akupunya, namun di sini beda," jelas Sakura.

    "Oohh, soal mana yang sudah kau punya?" tanya Itachi. Sakura menunjukan 4 soal. Sedangkan di Uchiha Book Storeterdapat 20 kumpulan soal.

    Setelah mengetahuinya, Itachi langsung mengambil semua soal itu satu-satu, minus soal yang sudah Sakura punya.

    "Untuk apa semua itu, Itachi-kun?" tanya Sakura heran.

    "Untukmu."

    "Tapi-"

    Itachi langsung menarik tangan Sakura menuju kasir. Dan Itachi yang membayar semuanya. Walau itu adalah tokobukunya bukan berarti Itachi jadi tidak membayar saat membeli buku maupun ada diskon. Itachi tetap membayar penuhsemuanya.

    "Kaa-san, sudah selesai," kata Itachi menghampiri Mikoto yang sedang membaca sebuah majalah.

    "Toko bukumu sangat lengkap, Itachi. Kaa-san bangga padamu."

    Mereka segera keluar dari Uchiha Book Store dan mengantar Sakura pulang ke rumahnya.

    -Saat akan sampai di rumah Sakura-

    Orang-orang berlarian saat akan mencapai rumah Sakura sehingga mobil Itachi tak dapat sampai langsung ke rumahSakura.

  • Itachi penasaran dengan apa yang terjadi sehingga ia langsung turun terlebih dahulu. Sakura sempat termenung dan iasegera menyusul Itachi bersama Mikoto.

    Sakura mengikuti Itachi. Itachi tiba-tiba berhenti di depan rumah Sakura.

    Mikoto dan Sakura akhirnya menemukan Itachi. "Kenapa, Itachi-kun?" tanya Sakura.

    Itachi langsung memeluk Sakura. Sakura bingung dengan perlakuan Itachi, ia pun berus