teori keputusan decision tree

43
TEORI KEPUTUSAN GUSTI RUSMAYADI PS AGRONOMI FAPERTA UNLAM

Upload: dot-exe

Post on 09-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

persentation

TRANSCRIPT

  • TEORI KEPUTUSAN

    GUSTI RUSMAYADI PS AGRONOMI

    FAPERTA UNLAM

  • MATERI

    Probabilitas dan Teori Keputusan

    Konsep-konsep Dasar

    Probabilitas

    Distribusi Probabilitas

    Diskret

    Distribusi Normal

    Teori Keputusan

    Pengertian dan Elemen-

    Elemen Keputusan

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi Risiko (Risk)

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi

    Ketidakpastian (Uncertainty)

    Analisis Pohon Keputusan

  • Keputusan setiap hari harus diambil, baik yang sederhana maupun yang kompleks.

    Contoh:

    PENGANTAR

    1. Teori Rasional Komprehensif

    1. Teori Inkremental

  • ELEMEN KEPUTUSAN

    Kepastian (certainty):

    Risiko (risk):

    Ketidakpastian (uncertainty):

    Konflik (conflict):

    informasi untuk pengambilan keputusan tersedia dan valid.

    informasi untuk pengambilan keputusan tidak sempurna, dan ada probabilitas atas suatu kejadian.

    suatu keputusan dengan kondisi informasi tidak sempurna dan probabilitas suatu kejadian tidak ada.

    keputusan yang terdapat lebih dari dua kepentingan.

  • ELEMEN KEPUTUSAN

    Pilihan atau alternatif yang terjadi bagi setiap keputusan.

    States of nature yaitu peristiwa atau kejadian yang tidak dapat dihindari atau dikendalikan oleh pengambil keputusan.

    Hasil atau payoff dari setiap keputusan.

  • ELEMEN KEPUTUSAN

    Hasil/Payoff

    Laba, impas (break even), rugi

    Tindakan

    Dua atau lebih alternatif dihadapi pengambil keputusan. Pengambil keputusan harus mengevaluasi alternatif dan

    memilih alternatif dengan kriteria tertentu.

    Peristiwa

    Ketidakpastian berkenaan dengan kondisi mendatang. Pengambil keputusan tidak mempunyai kendali terhadap

    kondisi mendatang.

  • OUTLINE

    Probabilitas dan Teori Keputusan

    Konsep-konsep Dasar

    Probabilitas

    Distribusi Probabilitas

    Diskret

    Distribusi Normal

    Teori Keputusan

    Pengertian dan Elemen-

    Elemen Keputusan

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi Risiko (Risk)

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi

    Ketidakpastian (Uncertainty)

    Analisis Pohon Keputusan

  • POHON KEPUTUSAN (DECISION TREE)

    Pohon Keputusan adalah suatu pohon terarah yang menggambarkan suatu proses keputusan secara grafis. Simpul-simpul (node) menunjukkan titik-titik dan garis menunjukkan cabang-cabang dari tiap node: 1) salah satu keputusan harus diambil oleh pengambil keputusan, 2) pengambil keputusan dihadapkan dengan salah satu keadaan/kejadian,

    atau 3) prosesnya berakhir.

    NODE : Decision Point (Kendali DM)

    : Chance Event (diluar Kendali DM)

  • POHON KEPUTUSAN (DECISION TREE)

    Setiap decision tree dilengkapi:

    1. Probalitas tiap cabang yang ke luar dari chance event node

    2. Revenue dari setiap alternative

    Pemecahan

    Menggunakan langkah mundur dari stage terakhir stage

    pertama

  • DIAGRAM POHON PENGAMBILAN KEPUTUSAN

    (1)

    (2)

    (3)

    1.180

    250

    2.000

    300

    4.463

    185

    Probabilitas Ekonomi Boom (0,63)

    Probabilitas Ekonomi

    Krisis (0,37)

    Probabilitas Ekonomi Boom (0,63)

    Probabilitas Ekonomi Krisis (0,37)

    Probabilitas Ekonomi Boom (0,63)

    Probabilitas Ekonomi Krisis (0,37)

    Membeli Saham MIE

    Membeli Saham MIE

    Membeli Saham MIE

    YES/NO

  • POHON KEPUTUSAN BERKESINAMBUNGAN

    Jika investasi mencakup periode 10 tahun, maka selama itu beberapa keputusan harus dibuat.

    Keputusan pertama: membeli ruko atau tanah dengan kondisi populasi meningkat 60% atau tidak akan meningkat 40%.

    Jika investor memilih membeli tanah, maka keputusan lain yang dibuat dalam tiga tahun kedepan bergantung pada perkembangan harga tanah tsb.

    CONTOH

  • POHON KEPUTUSAN

    Alternatif

    Situasi yg mungkin

    Sukses Gagal

    Invest 24 -10

    Tidak Invest 0 0

    Probabilitas (p) Usaha sukses

    (0,8)

    Gagal

    (0,2)

  • 17,2

    E=0

    E=17,2

    0

    0

    24

    -10

    0,8 x 0 + 0,2 x 0

    0,8 x 24 + 0,2 x (-10)

  • Perusahaan MIE instant dihadapkan pada pilihan membangun pabrik skala besar atau pabrik skala kecil yang dapat di ekspand setelah 2 tahun kemudian, tergantung kondisi permintaan atas produknya, tinggi atau rendah. Pembangunan pabrik skala besar memerlukan biaya 5 satuan, sementara pembangunan pabrik skala kecil membutuhkan biaya 1 satuan. Pengembangan pabrik dikemudian hari memerlukan biaya 4,2 satuan.

    Berdasarkan survey, probabilitas permintaan atas produk tinggi adalah 0,75, dan rendah 0,25.

    Untuk periode perencanaan 10 tahun, perkiraan pendapatan tahunan adalah sbb:

    - pabrik besar, permintaan tinggi : 1 satuan

    - pabrik besar, permintaan rendah : 0,300 satuan

    - pabrik kecil, permintaan tinggi : 0,250 satuan

    - pabrik kecil, permintaan rendah : 0, 200 satuan

    - pabrik diperluas, permintaan tinggi : 0,900 satuan

    - pabrik diperluas, permintaan rendah : 0,2 satuan

    CONTOH 1

  • 1

    2

    3

    0,75

    0,25

    Permintaan tinggi

    Permintaan rendah

    1 satuan

    0,3 satuan

    4

    5

    6

    Permintaan tinggi

    Permintaan rendah

    0,75

    0,25

    0,9 satua

    0,2 satuan

    Permintaan tinggi

    Permintaan rendah

    0,25

    0,25 satuan

    0,2 satuan

    0,2 satuan

    0,75

    Stage II Stage I

  • TUGAS :

    Sebuah perusahaan telah mengembangkan teknologi sensor buah. Hak atas teknologi tersebut seharga Rp. 750jt atau mendirikan pabrik untuk memproduksi sensor manis/masam buah tersebut. Biaya pendirian pabrik adalah Rp. 600jt.

    Profitability dari pendirian pabrik tergantung pada kemampuan perusahaan memasarkan alat tersebut pada tahun pertama. Oleh karena ada akses ke agen, dalam keadaan paling burukpun perusahaan bisa menjual 1000 unit alat. Jika sukses perusahaan dapat menjual 12.000 unit alat.

    Perusahaan yakin bahwa kemungkinan gagal atau sukses sama peluangnnya,dan mengabaikan semua kemungkinan kondisi pemasaran lainnya. Selisih harga jual satu unit alat dan biaya produksi adalah Rp. 500rb.

    Untuk mengetahui potensi pemasaran yg sesungguhnya (gagal/sukses) survey pasar dapat dilakukan terlebih dahulu (sebelum menentukan menjual/menggunakan hak atas teknologi yg dikembangkan) dengan biaya sebesar Rp. 300jt

  • CONTOH 2

    Pada suatu hari bazar saprodi pertanian diselenggarakan oleh PT

    Pertani. Laba bazar tergantung pada keadaan cuaca (cerah,

    mendung atau hujan). Jika cerah, maka untung 10 satuan, jika

    mendung, maka masih untung 5 satuan, dan jika hujan, maka

    rugi 15 satuan.

    Panitia bazar harus membuat persiapan-persiapan atau

    membatalkannya. Keadaan ini menimbulkan kerugian sebesar 1

    satuan.

    Laporan cuaca diperoleh panitia dari BMKG seharga 1 satuan

    dan panitia dapat menunda persiapan sampai 1 hari sebelum

    bazar

    Probabilitas

    Ramalan Cuaca

    Cuaca sebenarnya (BMKG)

    Hujan Mendung Cerah

    Hujan (0,1) 0,7 0,2 0,1

    Mendung (0,6) 0,2 0,6 0,2

    Cerah (0,3) 0,1 0,2 0,7

  • Bayess Theory

    Statistika mengembangkan teori pengambilan keputusan yang dipelopori Reverand Thomas Bayes (1950). Contoh kasus:

    Menggunakan Analisis Bayesian

    Contoh probabilitas kondisional sbb

    Probabilitas prior

    Born c. 1701 London, England Died 7 April 1761 (aged 59) Tunbridge Wells, Kent, England Nationality English Signature

  • TEORI BAYER DALAM DECISION TREE

    Probabilitas Kondional

    P (A) prior probabilitas terhadap A P (A/D) postarior probalitas berdasar

    pengetahuan atas D

    P (D/A) likehood dari A Kemungkinan yang mengarah ke A

  • PENYELESAIAN

    Distribusi

    Prior

    0,1 0,3 0,6 R a m a l a n Distribusi

    Posterior

    H M C H M C JML H M C

    Hujan 0,7 0,2 0,1 0,07 0,06 0,06 0,19 0,368 0,316 0,316

    Mendung 0,2 0,6 0,2 0,02 0,18 0,12 0,32 0,062 0,563 0,375

    Cerah 0,1 0,2 0,7 0,01 0,06 0,42 0,49 0,020 0,123 0,857

    P (A/D)= 0,368

  • OUTLINE

    Probabilitas dan Teori Keputusan

    Konsep-konsep Dasar

    Probabilitas

    Distribusi Probabilitas

    Diskret

    Distribusi Normal

    Teori Keputusan

    Pengertian dan Elemen-

    Elemen Keputusan

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi Risiko (Risk)

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi

    Ketidakpastian (Uncertainty)

    Analisis Pohon Keputusan

  • KEPUTUSAN DALAM SUASANA BERISIKO

    Langkah dalam Pengambilan Keputusan:

    1. Mengidentifikasi berbagai macam alternatif yang ada dan layak

    bagi suatu keputusan.

    2. Menduga probabilitas terhadap setiap alternatif yang ada.

    3. Menyusun hasil/pay-off untuk semua alternatif yang ada

    4. Mengambil keputusan berdasarkan hasil yang baik.

    Rumus Expected Value (EV):

    EV = payoff x probabilitas suatu peristiwa

  • Jika kejadian-kejadian kurang pasti dimasa

    mendatang, maka kejadian ini digunakan sebagai

    parameter untuk menentukan keputusan yang

    akan diambil

    KEPUTUSAN DALAM SUASANA BERISIKO

    Situasi yang dihadapi pengambil keputusan:

    mempunyai lebih dari satu alternatif tindakan, pengambil keputusan mengetahui probabilitas

    yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan

    dan hasilnya dengan memaksimalkan expected

    return (ER) atau expected monetari value (EMV)

  • PENGAMBILAN KEPUTUSAN

    Sebaliknya, untuk hal-hal yang sifatnya merugikan

    seperti, pengeluaran, kekalahan, nilai EV dinyatakan

    sebagai Expected Loss (EL)

    Jika, dalam pengambilan keputusan selalu melihat nilai

    harapan yang maksimum dan dinyatakan pula sebagai

    besaran nilai uang maka rumus tersebut dinyatakan

    sebagai EMV (expected monetry value)

    EMVi =espected Monetary Value untuk tindakan i Rij = return atas keputusan / tindakan i untuk tiap

    keadaan P = probabilitas kondisi j akan terjadi

  • Loper koran memutuskan mengambil koran waktu pagi dan menjualnya, harga jual koran Rp 350 dan harga beli Rp 200 koran yang tidak laku disore hari tidak mempunyai harga. Probabilitas koran yang laku setiap hari sbb: Prob0 = prob. Laku 10 = 0,10 Prob1 = prob. Laku 50 = 0,20 Prob2 = prob. Laku 100 = 0,30 Prob3 = prob. Laku 150 = 0,40 Berapa koran yang harus dibeli oleh loper setiap harinya?

    CONTOH

  • Tabel Pay-off Net Cash Flows

    10 0.1 50 0.2 100 0.3 150 0.4

    10

    50

    100

    150 22500-26500

    7500

    -2500

    -12500

    15000

    5000

    Probabilitas

    koran

    Jumlah dan probabilitas permintaan koran

    1500

    -6500

    -16500

    Pay off = 10 (350) 10(200) = 1.500 Pay off = 150 (350) 150 (200) = 22500

  • Expected Return

    ER10 1500 (0,10) + 1500 (0,20) + 1500 (0,30) + 1500 (0,40) = 1500

    ER50 6500 (0 10) + 7500 (0 20) + 7500 (0 30) + 7500 (0 40) = 6100

    ER100 -16500 (0,10) - 2500 (0,20) + 15000 (0,30) + 15000 (0,40) = 8350

    ER150 -26500 (0,10) - 12500 (0,20) + 5000 (0,30) + 22500 (0,40) = 5350

  • Saham

    Baik (P= 0,5)

    Buruk (P= 0,5)

    Perhitungan EV

    Nilai EV

    BATIK

    444.444

    277.778

    (444.444 x 0,5) + (277.778 x 0,5)

    BATA

    1.081.081

    162.162

    (1.081.081 x 0,5) + (162.162 x 0,5)

    SEMEN

    1.487.667

    61.667

    (1.487.667 x 0,5) + (61.667 x 0,5)

    Berdasarkan nilai EV, maka keputusan yang terbaik adalah membeli saham . . . . . . . . . . . . . . nilai EV tertinggi.

    CONTOH EV

  • EOL = Opportunity loss x probabilitas suatu peristiwa

    EXPECTED OPPORTUNITY LOSS (EOL)

    Metode lain dalam mengambil keputusan selain EV

    EOL mempunyai prinsip meminimumkan kerugian karena pemilihan bukan keputusan terbaik.

    Hasil yang terbaik dari setiap kejadian diberikan nilai 0, sedangkan untuk hasil yang lain adalah selisih antara nilai terbaik dengan nilai hasil pada peristiwa tersebut.

  • CONTOH EOL

    SAHAM BAIK (P=0,5)

    BURUK (P=0,5)

    OL BAIK OL BURUK

    BATIK 444.444 277.778 1.487.667 - 444.444 = 1.043.223

    0

    BATA 1.081.081 162.162 1.487.667 - 1.081.081 = 406.586

    277.778 - 162.162 = 115.616

    SEMEN 1.487.667 61.667 0 277.778 - 61.667 = 216.111

  • Sa-ham

    OL baik (P= 0,5)

    OL buruk (P= 0,5)

    Perhitungan EV

    Nilai EOL

    BATIK

    1.043.223

    0

    (1.043.223 x 0,5) + (0 x 0,5)

    BATA

    406.586

    115.616

    (406.586 x 0,5) + (115.616 x0,5)

    SEMEN

    0

    216.111

    (0 x 0,5) + (216.111 x 0,5)

    CONTOH EOL (lanjutan)

    Berdasarkan nilai EOL, maka keputusan yang terbaik adalah membeli saham . . . . . . . . nilai EOL terendah.

  • EXPECTED VALUE OF PERFECT INFORMATION (EVPI)

    Expected Value Of Perfect Information

    Setiap keputusan tidak harus tetap setiap saat. Keputusan

    dapat berubah untuk mengambil kesempatan yang terbaik.

    Pada kasus harga saham, pada kondisi baik, saham SEMEN adalah pilihan terbaik, namun pada kondisi buruk, maka saham BATIK lebih baik.

    Apabila hanya membeli saham SEMEN maka EV = 1.487.667 x 0,5 + 61.667 x 0,5 = 774.667

  • Apabila keputusan berubah dengan adanya informasi yang sempurna dengan membeli harga saham SEMEN dan BATIK

    EVif = 1.487.667 x 0,5 + 277.778 x 0,5 = 822.723

    Nilai EVif lebih tinggi dari EV dengan selisih: = 822.723 -774.667 = 108.056.

    Nilai ini mencerminkan harga dari sebuah informasi. Nilai informasi ini menunjukkan bahwa informasi yang tepat itu

    berharga -- dan menjadi peluang pekerjaan -- seperti pialang, analis pasar modal, dll.

    EVPI

  • SUSUNAN MATERI

    Probabilitas dan Teori Keputusan

    Konsep-konsep Dasar

    Probabilitas

    Distribusi Probabilitas

    Diskret

    Distribusi Normal

    Teori Keputusan

    Pengertian dan Elemen-

    Elemen Keputusan

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi Risiko (Risk)

    Pengambilan Keputusan

    dalam Kondisi

    Ketidakpastian (Uncertainty)

    Analisis Pohon Keputusan

  • KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN

    Kondisi ketidakpastian dicirikan dengan informasi yang tidak sempurna dan tidak ada probabilitas suatu peristiwa.

    Probabilitas semua kejadian sama, dan hasil perkalian antara hasil dan probabilitas tertinggi adalah keputusan terbaik.

    Kriteria Laplace

    Keputusan didasarkan pada kondisi pesimis atau mencari Nilai maksimum pada kondisi pesimis.

    Kriteria Maximin

    Keputusan didasarkan pada kondisi optimis dan mencari nilai maksimumnya.

    Kriteria Maximax

    Keputusan didasarkan pada perkalian hasil dan koefisien optimisme. Koefisien ini merupakan perpaduan antara optimis dan pesimis.

    Kriteria Hurwicz

    Keputusan didasarkan pada nilai regret minimum. Nilai regret diperoleh dari nilai OL pada setiap kondisi dan dipilih yang maksimum.

    Kriteria (Minimax) Regret

  • Perusahaan

    Kondisi Perekonomian

    Boom

    Normal

    Krisis

    BATIK

    1.180

    488

    250

    BATA

    2.000

    1.356

    300

    SEMEN

    4.463

    1.666

    185

    CONTOH LAPLACE

    Perusahaan

  • CONTOH MAXIMIN

    Perusahaan

    Kondisi Krisis

    BATIK

    250

    BATA

    300

    SEMEN

    185

  • CONTOH MAXIMAX

    Perusahaan

    Kondisi Boom

    BATIK

    1.180

    BATA

    2.000

    SEMEN

    4.463

  • Menggunakan koefisien optimisme (a) dan koefisien pesimisme (1- a).

    Koefisien ini anda dapat diperoleh melalui hasil penelitian atau pendekatan relatif dari data tertentu.

    Contoh: Koefisien optimisme didasarkan pada probabilitas terjadinya

    kondisi boom dibandingkan dengan kondisi krisis. Berdasarkan data diperoleh koefisien optimisme sebesar

    0,63 sehingga koefisien pesimisme adalah 1 0,63 = 0,37.

    CONTOH HURWICZ

  • CONTOH HURWICZ (lanjutan)

    Emiten

    Boom

    Krisis

    Perhitungan

    EV

    BATIK

    1.180

    250

    BATA

    2.000

    300

    SEMEN

    4.463

    185

    Berdasarkan nilai EV, maka keputusan yang terbaik adalah membeli saham . . . . . nilai EV tertinggi.

  • Langkah pertama adalah mencari nilai OL. Langkah kedua adalah memilih nilai maksimum dari nilai

    OL setiap keadaan. Nilai OL yang minimum adalah keputusan yang terbaik.

    Teori Keputusan

    CONTOH MINIMAX REGRET

  • Perusa

    haan

    Kondisi Perekonomian

    Boom

    Normal

    Krisis

    BATIK

    3.283

    1.178

    50

    BATA

    2.463

    310

    0

    SEMEN

    0

    0

    115

    Perusahaan

    Nilai Regret

    Maksimum

    BATIK

    3.283

    BATA

    2.463

    SEMEN

    115

    CONTOH MINIMAX REGRET (lanjutan)

    Berdasarkan kriteria minimax regret, keputusan yang terbaik adalah membeli saham . . . . . . nilai regret terendah.

  • TERIMA KASIH