rks teknik kandang free stall.pdf

Upload: iwan-kantie-mala

Post on 10-Jan-2016

270 views

Category:

Documents


43 download

TRANSCRIPT

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    1

    BAB I SYARAT-SYARAT UMUM DAN TEKNIS

    PERSIAPAN PELAKSANAAN Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan menghayati dengan baik seluruh item pekerjaan yaitu Gambar kerja, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis seperti diuraikan dalam buku ini. Didalam hal ini terdapat ketidak jelasan, perbedaan atau kesimpang siuran Informasi di dalam pelaksanaan, kontraktor wajib mengadakan pertemuan dengan Direksi Pelaksana untuk mendapatkan kejelasan pelaksanaan.

    1.1 LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI

    Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah : Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD BPPID Ternak Sapi Perah Bunikasih Pekerjaan Pembangunan Kandang Free Stall Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Lingkup Pekerjaan meliputi : 1. Pekerjaan Persiapan dan Site Development

    Pembersihan lokasi, Pengukuran dan bouwplank, air kerja dan listrik kerja. 2. Pekerjaan Site Development, Tanah dan Galian

    Pekerjaan cut and file, galian tanah pondasi setempat, galian tanah sloof+saluran drainase, urugan tanah kembali bekas galian, pemadatan tanah setelah galian, urugan pasir bawah sloof pondasi setempat dan lantai.

    3. Pekerjaan pondasi dan rolaag bata Pekerjaan pondasi batu belah (tempat makan), rolaag bata pakan dan saluran terbuka.

    4. Pekerjaan beton Pekerjaan beton plat setempat, beton kolom pedestal, beton sloof+ringbalk, lantai kerja (beton tumbuk), beton K-225 lantai kandang beton bertulang lapis wiremesh.

    5. Pekerjaan Konstruksi Baja Pasang tiang baja, kuda-kuda baja, stiffener, baseplate, endplate, gording CNP, besi begel, trackstang, anchor, mut baut sambungan kuda-kuda, plat clip gording, tiang pembagi pipa, ralling pipa, pagar pipa.

    6. Pekerjaan pasangan Pasangan bata merah, plesteran+acian, saluran drainase (buis beton)

    7. Pekerjaan Cat dan Finishing Pekerjaan cat besi untuk tiang baja WF, kuda-kuda WF, stiffener, baseplate, endplate, gording CNP, pipa BSP 2 (type 1 dan 2), pintu geser pipa BSP 2 dan pembatas antar sapi pipa BSP 11/4.

    8. Pekerjaan atap Pasangan atap asbes Djabesment gelombang kecil (uk. 210x105 cm)

    9. Pekerjaan instalasi listrik Instalasi titik penerangan, lampu TKO, outlet saklar dobel

    1.2 MEMULAI KERJA

    Selambat-lambatnya 1(satu) minggu setelah tanggal penunjukan atau Surat Perintah Kerja (SPK), Pihak Pemborong harus sudah memulai melaksanakan Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD BPPID Ternak Sapi Perah Bunikasih Pekerjaan Pembangunan Kandang Free Stall Dinas Peternakan Provinsi Jawa Baratsecara nyata di lapangan. Sebelum pelaksanaan dimaksud, Pemborong harus memberitahukan kepada Pihak ke satu secara tertulis.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    2

    1.3 MOBILISASI

    Mobilisasi yang dimaksud adalah hal-hal sebagai berikut: Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang-barang yang diajukan dalam penawaran, dari tempat pembuatannya (pabrik) ke lokasi dimana akan digunakan. 1. Pembuatan Direksi keet, gudang, dan lain-lain di lokasi pekerjaan untuk

    keperluan pekerjaan. 2. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan memulai kerja,

    kontraktor/Pemborong harus menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui.

    1.4 PAPAN NAMA PROYEK

    Kontraktor/Pemborong harus memasang Papan nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas biaya Kontraktor/Pemborong.

    1.5 RENCANA KERJA

    Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan, kontraktor/pemborong wajib membuat rencana kerja pelaksanaan dari bagian-bagian pekerjaan berupa bar-Chart dan S-Curve Bahan dan tenaga kerja. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan (SPK) diterima kontraktor /pemborong. Kontraktor/Pemborong wajib memberikan salinan rencana kerja rangkap 4 kepada Direksi Pekerjaan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding ruang kerja Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan/prestasi kerja. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal rencana kerja tersebut di atas. Direksi pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor/Pemborong berdasarkan rencana kerja tersebut.

    1.6 LOS PENGAWAS, LOS KERJA, GUDANG BAHAN, PAGAR PROYEK DANLAIN-LAIN

    1. Direksi Keet ( Los Pengawas )

    Kontraktor / Pemborong harus menyempurnakan Direksi Keet (Los Pengawas) untuk keperluan Pengawas Lapangan Proyek dengan semi permanen seluas 16 M2 (R.Pengawas & R.Rapat M2) lantai diplester, dinding tripleks/papan/abses,diperlengkapi dengan kursi , meja , serta alat-alat kantor yang diperlukan . Dalam hal ini Pemborong dapat memanfaatkan sementara ruangan pada area bangunan yang belum akan dibongkar yang akan ditentukan oleh Pengawas .

    2. Kantor Pemborong, Los Kerja dan Gudang Bahan

    Kontraktor/Pemborong atas biaya sendiri berkewajiban membuat kantor pemborong dilapangan, los kerja untuk para pekerja dan gudang bahan yang dapat dikunci untuk menyimpan barang-barang, yang mana tempatnya akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan /Personalia Proyek. Pagar proyek untuk keamanan lapangan kerja, bila dianggap perlu Direksi /Pemilikdapat memerintahkan kepada pemborong untuk memagari sehingga

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    3

    aman . Biaya untuk keperluan ini akan dimasukan didalam penawaran pemborong/ kontrak. Tinggi Pagar minimum 1,80 M dari permukaan tanah dengan bahan dari seng gelombang BJLS 32 dicat, kolom setempat dari rangka kayu Borneo ukuran 5/7, memenuhipersyaratan kekuatan, atau sesuai dengan peraturan Peamerintah Daerah setempat. Kantor Pemborong, gudang bahan, los-los kerja dan los lainnya yang dibuat dan dibiayai oleh Kontraktor/Pemborong, setelah selesai pelaksanaan pembangunan/pekerjaan tersebut, harus segera dibongkar/dibersihkan oleh pihak Pemborong, dan bahan-bahan bekasnya menjadi milik pemborong.

    1.7 KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN PEKERJA

    Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan cukup ditempat pekerjaan untuk para pekerjanya. Kontraktor/Pemborong berkewajiban menyediakan kotak PPPK ditempat pekerjaan. Dari awal hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerjaan, bahan dan peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan kepada Direksi Pekerjaan, dalam hal terjadinya kerusakan-kerusakan, maka kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya ke kondisi semula. Apabila terjadi kecelakaan Kontraktor/Pemborong selekasnya memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban kecelakaan. Sesuai dengan surat keputusan bersama Menteri Pekerjaan umum dan Menteri Tenaga Kerja No. 30/KPTS/1984 dan Kep. 07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan Proyek-proyek Departemen Pekerjaan Umum/Pemerintah, pihak kontraktor/Pemborong yang sedang melaksanakan pembangunan agar mengikutsertakan pekerjanya dalam Program ASTEK dan memberitahukan secara tertulis kepada pemimpin proyek.

    1.8 TENAGA DAN SARANA KERJA

    Kontraktor/Pemborong harus menyediakan tenaga kerja yang ahli, bahan-bahan, peralatan berikut alat bantu lainnya untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap bahan-bahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai dengan sempurna sampai dengan diserah terimakan pekerjaan tersebut kepada Direksi Pekerjaan.

    Tenaga Kerja/Tenaga Ahli Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan berpengalaman dengan jenis dan

    volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. Peralatan Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat-alat bor, alat alat pengangkat

    dan pengangkut serta peralatan lain yang benar-benar diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyediaan Daya Listrik Untuk Bekerja

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    4

    Tenaga Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor selama masa pekerjaan. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas petunjuk Pemilik.

    1.9 PERSYARATAN DAN STANDARISASI

    Persyaratan Pelaksanaan.

    Untuk menghindari klaim dari User/Proyek dikemudian hari maka Kontraktor harus betul-betul memperhatikan pelaksanaan pekerjaan struktur dengan memperhitungkan ukuran jadi(finished) sesuai persyaratan ukuran gambar kerja dan penjelasan RKS. Kontraktor wajib melaksanakan semua pekerjaan dengan mengikuti petunjuk dan syarat pekerjaan, peraturan persyaratn pemakaian bahan bangunan yang dipergunakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis dan atau petunjuk yang diberikan oleh Konsultan Pengawas. Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib memperhatikan dan melakukan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain menyangkut pekerjaan Struktur, Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing/Sanitasi dan mendapat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. Untuk menjamin mutu dan kelencaran pekerjaan calon pemborong harus menyediakan : - Wakil sebagai penanggung jawab lapangan yang terampil dan ahi dibidangnya

    selama pelaksanaan pekerjaan dan selama masa pemelihraan guana memenuhi kewajiban.

    - Buku harian untuk :

    Kunjungan tamu-tamu yang ada hubunganya dengan proyek

    Mencatat semua petunjuk-petunjuk , keputusan dan detail dari pekerjaan . - Alat-alat yang senantiasa tersedia di proyek adalah :

    1 (satu) kamera

    1 (satu) alat ukur schuifmat

    1 (satu) alat ukur optik (theodolit/waterpass)

    1 (satu) mesin tik standar 18atau 1 unit komputer dan alat cetak (printer)

    1 (satu) alat ukur panjang 50m, 5m

    1 (satu) Mistar Waterpass panjang 120cm.

    Standar yang dipergunaka Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Normalisasi Indonesia, Standar Industri Kontruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada hubungannya dengan pekerjaan antara lain : PUBI 1982 : Peraturan Bahan Bangunan di Indonesia . NI-3 PMI PUBB 1970 : Peraturan Umum Bahan Bngunan di Indonesia . NI-8 : Peraturan Semen PortlandIndonesia. NI-10 : Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan. PPI-1979 : Pedoman Plumbing Indonesia PUIL-1977 : Peraturan Umum Instalasi Listrik PPBI-1984 : Peraturan Perencanaan Bangunan Baja di Indonesia. SII : Standard Industri Indonesia . SK SNI T-15-1991-03 (PBI 1991) : Peraturan beton bertulang Indonesia. AVWI : Peraturan Umum Instalasi Air.

    Serta : - Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung 1981. - Peraturan Perburuhan di Indonesia dan peraturan tentang keselamatan tenaga

    kerja yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    5

    - Keputusan Mentri Pekerjaan Umum No. 02/KTPS/1985 tentang penanggulangan bahya kebakaran.

    Jika tidak terdapat di dalam Peraturan/Standard/Normalisasi tersebut di atas, maka berlaku Peraturan/Standard/Normalisasi Internasional ataupun dari negara asal produsen bahan/material/komponen yang bersangkutan Sesuai ketentuan-ketentuan yang tersebut, berlaku pula dalam ketentuan ini: - Dokumen Lelang yang sudah disyahkan oleh Pemberi Tugas (Gambar Kerja,

    RKS, BQ, B.A. Aanwijzing dan Surat Perjanjian/Kontrak. - Shop Drawing yang dibuat oleh Pemborong dan sudah disetujui /disahkan oleh

    Pemberi Tugas dan Pengawas.

    1.10 LAPORAN HARIAN, MINGGUAN, DAN BULANAN Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat laporan Harian mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan, baik teknis maupun administratif. Dalam pembuatan laporan tersebut, pihak Kontraktor/ Pemborong harus memberikan data yang diperlukan menurut data dan keadaan yang sebenarnya Pengawas lapangan juga harus membuat laporan mingguan dan laporan bulanan secara rutin. Laporan-laporan tersebut di atas, harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk bahan monitoring dan proses pembayaran pekerjaan.

    1.11 PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

    Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS), maka harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan dan selanjutnya akan dibahas bersama untuk ditentukan solusinya yang mengikat/berlaku adalah RKS. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin akan dilakukan didalam waktu pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar dan spesifikasinya, dan tidak boleh mencari keuntungan dari kesalahan atau kelalaian dalam gambar atau dari ketidaksesuaian dalam gambar dan spesifikasinya. Direksi pekerjaan akan memberikan instruksi berkenaan dengan penafsiran yang semestinya untuk memenuhi ketentuan gambar dan spesifikasinya. Permukaan-permukaan pekerjaan yang sudah selesai harus sesuai dengan garis, lapisan bagian dan ukuran yang tercantum dalam gambar, kecuali bila ada ketentuan lain dari Direksi Pekerjaan.

    Perbedaan Gambar. - Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain dalam satu disiplin

    kerja, maka gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yangmengikat atau berlaku.

    - Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan sipil/ Struktur, maka Kontraktor wajib melaporkannya kepada Konsultan Perencana yang akan memutuskannya setelah berkonsultasi dengan Perencana.

    - Bila ada perbedaan antara gambar kerja Arsitektur dengan sanitasi, Elektrikal/Listrik dan Mekanikal, maka yang dipakai sebagai pegangan adalah ukuran fungsional dalam gambar kerja Arsitektur.

    - Mengingat setiap kesalahan maupun ketidaktelitian di dalam pelaksanaan satu bagian pekerjaan akan selalu mempengaruhi bagian pekerjaan lainnya, maka didalam hal terdapt ketidakjelasan, kesimpangsiuran, perbedaan-perbedaan dan ataupun ketidak sesuaian dan keragu-raguan diantara setiap Gambar Kerja, Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Konsultan Pengelola Proyek secara tertulis, mengadakan pertemuan dengan Konsultan Direksi dan Konsultan

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    6

    Perencana, untuk mendapat keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan.

    - Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang / meng-klaim biaya maupun waktu pelaksanaan.

    Istilah Istilah yang digunakan berdasarkan pada masing-masing disiplin adalah sebagai berikut : SD : Site Development Mencangkup hal-hal yang berhubungan dengan dinding beton/batu kali penahan tanah, pengerasan di luar bangunan bangunan penanaman rumput, pohon peneduh, perdu dan lain-lainnya. SR : Struktur Mencangkup hal-hal yang berhubungan dengan Perhitungan Kontruksi, Bahan Kontruksi Utama dan Spesifikasinya, Dimensionnering kolom, Balok dan tebal lantai. AR : Arsitektur Mencangkup hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan bangunan secara menyeluruh dari semua disiplin-disiplin kerja yang ada baik teknis maupun estetika. ME : Mekanikal /Elektrikal Yang ada hubungannya dengan Sistem Air-Air kotor-Drainase

    Shop Drawing Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan Gambar Dokumen kontrak yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum tecakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak maupun diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Dalam shop drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja/Dokumen Kontrak maupun didalam buku ini. Kontraktor wajib mengajukan shop drawing tersebut kepada direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan tertulis. Semua gambar yang dipersiapkan oleh kontraktor dan diajukan kepada Direksi Pekerjaan untuk diminta persetujuannya harus sesuai dengan format standar dari proyek dan harus digambarkan pada kertas yang dapat direproduksi.

    Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan dan Pembuatan As-

    Builtdrawing - Tata cara pelaksanaan dan penilaian perubahan, penambahan dan pengurangan

    pekerjaan disesuaikan dengan dokumen Kontrak. - Setelah pekerjaan selesai dan diserahterimakan, kontraktor berkewajiban

    membuat gambar gambar yang memuat seluruh perubahan, dan sesuai dengan kenyataan yang telah dikerjakan oleh Kontraktor (Asbuilt drawing). Biaya untuk penggambaran As-Built Drawing, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.

    1.12 TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR

    Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja. Bilamana terjadi gangguan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, maka Kontraktor berkewajiban memberikan saran-saran perbaikan kepada Direksi Pekerjaan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan yang timbul.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    7

    Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan. Segala biaya yang timbul akibat kelalaian kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Selama pelaksanaan berlangsung, kontraktor harus menjaga keamanan bahan/material, barang milik Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat, milik pihak ketiga yang ada dilokasi, maupun pekerjaan yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Apabila pekerjaan telah selesai, kontraktor harus segera mengangkut bahan bongkaran dan sisa-sisa bahan lainnya yang sudah tidak dipergunakan lagi keluar lokasi pekerjaan. Segala pembiayaannya menjadi tanggungan Kontraktor.

    1.13 PENGUKURAN KONDISI TAPAK DAN PENENTUAN PEIL +/- 0.00

    1. Pekerjaan Pengukuran Kondisi Tapak a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan melakukan

    pengukuran kondisi existing tapak terhadap posisi rencana bangunan. Hasil pengukuran harus diserahkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana.

    b. Ketidak cocokan yang terjadi antar Gambar Kerja dan Keadaan yang sebenarnya di Lapangan ,harus segera dilaporkan ke Konsultan Pengawas dan Perencana untuk diminta keputusannya.

    c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya dilakukan dengan alat-alat waterpass/heodolit.

    d. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Perencana.

    e. Sebagai keharusan dari Kontrak ini dan tanpa biaya tambahan, Kontraktor harus menyediakan khusus untuk digunakan oleh Konsultan Pengawas segala peralatan, instrument, personil, dan tenaga survey, dan lain-lain material yang mungkin dibutuhkan dalam memeriksa pemasangan/pematokan (setting out) atau untuk pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Personil dan peralatan survey harus meliputi dan hanya terbatas pada: - Personil 1 orang surveyor ahli 1 orang pekerja surveyor - Peralatan pengukuran (survey) 1 wild ROS Theodolit (360 derajat) 1 wild TO Theodolit (360 derajat) 2 pita meteran baja dengan panjang 50 m 2 steel measuring rod (4 m) 5 target poles dengan tripod patok-patok survey, dan macam-macam

    alat yang diperlukan dalam survey. Semua peralatan pengukuran harus disediakan lengkap (bila diminta) termasuk tripod,dll.

    f. Kontraktor harus mengajukan tiga salinan (copy) penampang melintang (cross section) kepada Konsultan Pengawas yang akan mengesahan salah satu salinan atau merevisinya, kemudian mengembalikannya kepada Kontraktor. Bila Konsultan Pengawas perlu mengadakan perubahan/revisi, Kontraktor harus mengajukan lagi salinan cross section untuk persetujuan tersebut diatas. Cross section dari Kontraktor harus digambar di atas kertas

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    8

    kalkir untuk memungkinkan reproduksi. Bila cross section itu akhirnya disetujui, maka Kontraktor harus menyerahkan gambar kalkir asli dan tiga lembar hasil reproduksinya kepada Pemimipin Proyek. Gambar cross section harus memakai judul dan ukuran sesuai dengan yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

    2. Pekerjaan Penentuan Peil +/- O.OO Pekerjaan penentuan peil +/- 0.00 (finishing Arsitektur) adalah permukaan lantai

    dasar (Hall) bangunan Ruang Pelayanan Pelanggan seperti tertera dalam gambar kerja yaitu minimal setinggi 50 cmdi atas muka jalan di Lapangan (jl. Dipenogoro). Selanjutnya peil +/- 0.00 ini ditandai dengan patok ukur yang ditentukan di lapangan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    1.14 PEMASANGAN PATOK UKUR DAN PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK)

    1. Patok Ukur Kontraktor harus memebuat patok-patok untuk memebentuk garis-garis sesuai

    dengan gambar, dan harus memperoleh persetujuan Konsultan Pengawas sebelum memulai pekerjaan. Bila diangggap perlu Konsulata Pengawas dapat merevisi garis-garis/ kemiringan dan meminta Kontraktor untuk membetulkan patok-patok. Kontraktor harus mengajukan pemberitahuan mengenai rencana pematokan atau penentuan permukaan (level) dari bagian pekerjaan tertentu, tidak kurang dari 48 jam, agar susunan patok itu dapat diperiksa. Kontraktor harus membuat pengukuran atas pekerjaan pematokan dan Konsultan Pengawas akan memeriksa pengukuran itu.

    Patok ukur dibuat dari beton bertulang secukupnya, bernampang 15 x15 cm, tertancap kuat ke dalam tanah sedalam100 cm dengan bagian yang muncul di atas muka tanah cukup untuk memeberi indikasi peil +/- 0.00 sesuai gambar kerja, dan diatasnya ditambah pipa besi untuk mencantumkan patokan ketinggian di atas peil +/- 0.00.

    Pada dasarnya, patok ukur ini dibutuhkan sesuai patokan ketinggian atau peil permukaan yang ada dan tercantum dalam Gambar kerja.

    Patok ukur adalah permanen, tidak dapat diubah, harus diberi tanda yang jelas, dan dijaga keutuhannya sampai pelaksanaan pembangunan selesai.

    2. Papan Bangunan (Bouwplank) Papan bangunan (bouwplank) dibuat dari kayu Borneo dengan ukurantebal 3 cm

    dan lebar 15 cm, lurus dan diserut rata pada sisi sebelah atasnya. Papan bangunan dipasang pada kotak kayu 5/7 yang jarak satu sama lainnya

    adalah 1.50 m, tertancap di tanah sehingga tidak dapat digerak-gerakkan atau diubah .

    Papan bangunan dipasang sejarak 2.00 m dari as pondasi terluar atau sesuai dengan keadaan setempat.

    Tinggi sisi atas papan bangunan harus sama dengan lainnya dan atau rata waterpass, kecuali dikehendaki lain oleh Konsultan Pengawas.

    Setelah selesai pemasangan papan bangunan, Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas umtuk mendapat persetujuan .

    Kontraktor harus menjaga dan memelihara keutuhan dan ketepatan letak papan bangunan ini sampai tidak diperlukan lagi .

    1.15 PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN

    1. Ijin Memasuki Tempat Kerja. Direksi dan Konsultan Pengawas atau setiap petugas yang diberi kuasa olehnya,

    setiap waktu dapat memasuki tempat pekerjaan, atau semua bengkel dan

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    9

    tempat-tampatnya dimana pekerjaan sedang dikerjakan / dipersiapkan atau dimana bahan/barang dibuat. Kontraktor harus memberi fasilitas dan membantu untuk memasuki tempat tempat tersebut.

    2. Pemeriksaan Pekerjaan

    - Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Kontraktor, tetapi karena bahan/material ataupun komponen jadi, maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh Konsultan Pengawas/Direksi harus segera dihentikan & selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas/Direksi.

    - Tidak ada pekerjaan yang boleh ditutup atau menjadi tidak terlihat sebelum mendapatkan persetujuan pengawas dan pemborong harus memberikan kesempatan sepenuhnya kepada pengawas ahli untuk memeriksa dan mengukur pekerjaan yang akan ditutup dan tidak terlihat.

    - Kontraktor harus melaporkan kepada pengawas kapan setiap pekerjaan sudah siap atau diperkirakan akan siap diperiksa dan pengawas tidak boleh menunda waktu pemeriksaan, kecuali apabila pengawas memberikan petunjuk tertulis kepada Kontraktor apa yang harus dilakukan .

    - Bila permohonan pemerikasaan pekerjaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari jam diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur /hari Raya.) tidak dipenuhi/ditanggapi oleh Konsultan Pengawas/Direksi, maka Kontraktor meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi.

    - Bila Kontraktor melalaikan perintah, Konsultan Pengawas/Direksi berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki.

    - Biaya pembongkaran dan pemasangan/perbaikan kembali menjadi tanggungan Kontraktor, tidak dapat di klaim sebagai biaya pekerjaan tambah maupun alasan untuk perpanjangan waktu pelaksanaan.

    3. Kemajuan Pekerjaan

    - Seluruh bahan, peralatan kontruksi dan tenaga kerja yang harus disediakan oleh Kontraktor demikian pula metode/cara pelaksanaan pekerjaan harus diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.

    - Apabila laju kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan pada suatu waktu menurut penilaian Konsultan Pengawas telah terlambat, untuk menjamin penyelesaian pada waktu yang telah ditentukan atau pada waktu yang diperpanjang, maka pengawas harus memberikan petunjuk secara tertulis langkah-langkah yang perlu diambil guna melancarkan laju pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.

    4. Perintah untuk pelaksanaan (Foreman) Bila Kontraktor atau petugas lapangannya tidak berada di tempat kerja di mana

    Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjukatau perintah, maka petunjuk atau perintah itu harus dituruti dan dilaksanakan oleh semua petugas Pelaksana atau petugas yang ditunjuk oleh Kontraktor untuk menangani pekerjaan itu.

    5. Toleransi. Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan dalam kontrak ini harus dikerjakan sesuai

    dengan toleransi yang diberikan dalam Spesifikasi, dan toleransi lainnya yang ditetapkan pada bagian lainnya.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    10

    BAB II SYARAT SYARAT TEKNIS

    PEKERJAAN SITE DEVELOPMENT, TANAH, dan GALIAN 2.1 LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan Tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu & tidak terbatas pada: - Pekerjaan cut and file untuk area kandang - Pekerjaan galian tanah pondasi plat setempat 70 cm x 70 cm x 120 cm - Pekerjaan galian tanah menerus turap pondasi batu belah - Pekerjaan galian sloof - Pekerjaan galian saluran di dalam kandang free stall - Pekerjaan galian saluran terbuka keliling bangunan - Pekerjaan urugan tanah kembali bekas galian - Pekerjaan pemadatan tanah setelah cut and fill - Pekerjaan urugan pasir bawah sloof t= 5 cm - Pekerjaan urugan pasir bawah pondasi setempat t= 5 cm - Pekerjaan urugan pasir bawah lantai t= 5 cm

    2.2 PERSIAPAN PELAKSANAAN.

    - Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama Gambar Kerja. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi di Lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada bangunan existing, trench, saluran drainase, pipa-pipa, instalasi existing lainnya, tiang dan penagkal petir.

    - Kontraktor harus mengamankan/melindungi hasil paket pekerjaan sebelumnya maupun yang sedang berjalan, bahan/komponen/instalasi yang dipertahankan, agar tidak rusak atau cacat.

    - Rencana pengamanan, baik berupa penyangga, atau konstruksi khusus sebagai penahan atau pelindung bagian yang tidak dibongkar, harus dilaporkan kepada Konsultan Pengawas terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan.

    2.3 PEKERJAAN TANAH

    Pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang/galian di tanah dan termasuk pengurungan/pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk : - Galian tanah pondasi - Galian tanah sloof + saluran drainase

    Galian konstruksi/obstacle Semua galian, selain dari galian tanah dan galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam Spesifikasi ini atau tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang disebut sebagai galian Konstruksi/Obstacle terdiri dari galian lantai bangunan, galian pondasi bangunan existing, galian perkerasan jalan/halaman, galian pipa/kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran serta konstruksi-konstruksi lainnya, selain yang disebutkan pada Spesifikasi ini. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan patok Ukur terpasang lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah diperiksa serta disetujui oleh Konsultan Pengawas. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5 cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    11

    Biaya untuk pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor tidak dapat di Klaim sebagai pekerjaan tambah. Bila Kontraktor melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor wajib untuk menutupi kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5 cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Biaya pekerjaan ini tanggung jawab kontraktor tidak dapat di claim sebagai pekerjaan tambah. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar sesuai dengan gambar kerja dan harus dibersihkan dari segala macam kotoran. Galian pondasi harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja pondasi atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja, dengan penampang Lereng Galian Kiri dan Kanan dimiringkan 10 kearah luar pondasi dan sumbu, ketinggian serta bentuk selesai sesuai Gambar kerja, diperiksa serta disetujui Konsultan Pengawas.

    2.4 URUGAN DAN PEMADATAN

    1. PEKERJAAN URUGAN

    Pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah ini untuk : - Semua Galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR 4

    atau sesuai Gambar kerja. - Semua tanah lantai bangunan sampai permukaan yang ditentukan dengan

    kepadatan CBR 4 atau sesuai gambar kerja. 2. BAHAN URUGAN

    - Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah / pasir urug darat yang memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan.

    - Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan , kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratn sebagai bahan urugan dan mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas

    - Semua bahan urugan, harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas, baik mengenai kualitas bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum dibawa atau digunakan di dalam lokasi pekerjaan.

    3. PENGURUGAN - Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah

    bersih dari humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini.

    - Urugan harus bebas dari segala bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran, dan atau yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan.

    Tanah urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan seperti tersebut diatas dan telah disetujui Konsultan Pengawas.

    - Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis langsung dipadatkan sampai mencapai permukaan peil yang diinginkan.

    Ketebalan pelapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi 15 cm atau 20 cm. Setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari CM yang menyatakan bahwa lapisan dibawahnya telah memenuhi kepadatan yang diisyaratkan dan seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam berita acara yabg di setujui Konsultan Pengawas.

    Lapisan tanah lunak ( Lumpur ) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk, sebelum pekerjaan pengurugan dimulai.

    Pemampatan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan artikel yang bersangkutan dibawah ini dalam bab ini.

    Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras. Jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenangair, Kontraktor

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    12

    harus membuat alur-alur pada bagian teratas untuk mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali.

    Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai yang tercantum didalam gambar kerja.

    - Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, jalan dan pengerasan ,tidak perlu dipadatkan dengan mesin cukup ditrimbis dengan tangan.

    4. PEMADATAN

    - Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus dikeringkan terlebih dahulu.

    - Kontraktor harus menetukan jenis & berat dari alat yang paling sesuai untuk pemadatan bahan urugan yang ada. Alat-alat pemadatan ini harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

    - Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 30 cm dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90 % (modifield proctor) dari kepadatan sampai kering maksimum seperti yang tertera dalam AASHTO T99.

    - Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. Apabila hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2% kadar air optimum.

    - Kontraktor diwajibkan melakukan test kepadatan tanah apabila diminta oleh Direksi/Pengawas sebanyak titik yang ditentukan oleh Pengawas yang harus disaksikan oleh Pengawas dan dibuatkan laporan tertulis untuk tiap titik meliputi area 150 m2.

    5. PEKERJAAN PERATAAN TANAH

    Bila terdapat bagian-bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang direncanakan , perataan pada bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat lain yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    13

    BAB III SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

    3.1 PEKERJAAN STRUKTUR BETON

    1. PERSYARATAN MUTU Mutu Beton

    Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur banguanan ini harus mempunyai mutu karakteristik minimal, sebagai berikut : - Pondasi Plat Setempat : K-225 - Kolom Pedestal : K-225 - Sloof Pondasi dan balok structural : K-225 - Pelat Lantai rangka M6 1 layer : K-225 - Adukan Beton

    Adukan beton yang dipergunakan untuk Struktur ini harus Beton Readymix/ Sitemix, dengantetap persetujuan/pertimbangan dari Konsultan Pengawas.

    - Lantai Kerja Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat dengan campuran 1pc:3ps:5kr.

    2. PERSYARATAN BAHAN BETON S e m e n

    a. Semua semen harus cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam peraturan Cement Indonesia NI- 8 atau ASTM C-150 type 1atau type standart Inggris BS .

    b. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah GRESIK, TIGA RODA, dan KUJANG serta memenuhi NI-8. Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan.

    c. Pemeriksaan Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap

    waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memeberi bantuan yang dibutuhkan oleh Direksi untuk pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Direksi, harus tidak dipergunakan atau diafkir. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut dipergunakan untuk beton, maka Direksi dapat memerintah untuk membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan semua semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya kontraktor.

    d. Tempat Penyimpanan. Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen, dan setiap saat harus terlindungi dengan cermat terhadap kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus sedemikian rupa agar memudahkan waktu pengambilan.

    Pasir Kerikil

    a. Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun semua pasir kerikil. Segala cara yang dilaksanakan oleh Kontraktor untuk pembongkar, pemuatan, pengerjaan dan penimbun pasir dan kerikil harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    14

    b. Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat persetujuan dari Direksi. Kontraktor harus membersihkan bahkan memperbaiki saluran buangan disemua tempat penimbun dan harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pesir kerikil sedemikian rupa sehingga timbulnya pemisahan dan pencampuran antara pasir dan kerikil akan dapat dihindari dan bahan yang ditimbun tidak akan tercampur tanah atau bahan lain pada waktu ada banjir/air rembesan. Kontraktor diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan yangtidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup. Pasir dan kerikil tidak boleh dipindah-pindah dari timbunan, kecuali bila diperllukan untuk meratakan pengiriman bahan barikutnya.

    c. Pasir

    Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah Pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam alin yang didapat dengan persetujuan Direksi. Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan dari substansi yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam substansi yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5 % berat pasir. Pasir harus memepunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai 32 atau jika diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan standar Indonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut : Persentase satuan timbang Saringan no tertinggal di saringan 4 0-15 8 6-15 16 10-25 30 10-35 50 15-35 100 12-20 PAN 3-7 Jika persetanse satuan tertinggal dalam saringan no.16 adalah 20 persen atau kurang, maka batas maksimum untuk persetanse satuan dalam saringan no 8 dapat naik sampai 20 persen.

    d. Agregat Kasar (kerikil) Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui. Ini dapat berupa

    kerikil hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.

    Kebersihan dan Mutu Agregat kasar harus dibersihkan dan bebas dari bagian-bagian yang halus,

    mudah pecah, tipis atau yang berukuran panjang, bersih dari alkali, bahan-bahan organis atau dari subtansi yang merusak dalam jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua subtansi yang merusak tidak boleh mencapai tiga persen dari beratnya. Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal dan tidak berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.

    Gradasi - Agreghat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara

    5mm, sampai 25 mm dan harus memenuhi syarat-syarat berikut : . Sisa di atas ayakan 31, 5mm , harus 6% berat . Sisa di atas ayakan 4mm, harus berkisar antara 90% dan 98% berat

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    15

    . Selisih antara sisa-sisa kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60% dan minimum 10% berat- harus menyesuaikan dengan semua ketentuan-ketentuan yang terdapat di NI-2 PBI-1971.

    Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa oleh Direksi ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka Kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas beban sendiri, untuk menghasilkan agregat yang dapat disetujui Direksi.

    AIR

    Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan spesi injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organic basah, garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Direksi untuk menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PBI-1971 untuk campuran beton.

    Baja Tulang

    a. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI-1971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui oleh Direksi . Direksi berhak meminta kepada Kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan, untuk persetujuan Direksi sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian kontruksi seperti tercantum di dalam gambar rencana.

    b. Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton.

    Cetakan (Bekisting) a. Bekisting untukseluruh struktur bangunan ini memakai multiplex tebal

    minimum 12 mm. Bekisting dari multiplex tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu meranti ukuran5/7, 6/10, 6/12 dan sebagainya, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Direksi/ Perencanaan.

    b. Steiger cetakan/bekisting harus dari pipa-pipa besi standar pebrik atau kayu dan tidak diperkenankan memakai atau bambu.

    Water Stop Water stop harus dipasang di setiap penghentian pengecoran untuk bagian-bagian yang harus kedap air, yang antara lain pelat atap, lantai toilet dan tempat-tempat basah lainnya sesuai dengan gambar kerja. Water stop yang digunakan adalah SIKA Water Bars, V type untuk cold joint dengan minimum lebar 20 cm. Bonding Agent Dipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan/dicor secara terputus, untuk mendapatkan system struktur yang kokoh sesuai dengan desain dan perhitungannya. Bonding Agent yang digunakan adalah SIKATOP 77D dicampur dengan air dan semen. Cara pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik. Admixture Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat pengerasan beton. Bahan admixture yang dipakai adalah SIKAMENT 520 merk Sika dengan takaran 0.8% dari berat semen. Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan persetujuan dari Direksi/Perencana.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    16

    3. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON Kelas dan Mutu Pekerjaan Beton

    a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan standard Beton Indonesia NI-2 PBI-1971. Bilamana tidak ditentukan lain kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang bersisi 15 (0,06) cm diuji pada umur 28 hari.

    b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil

    pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil bk ( kekuatan tekan beton karakterristik) yang lebih besar dari yang ditentukan di dalam table 4.2.1 PBI. 1997.

    Komposisi Campuran Beton a. Beton harus dibentuk dari semen Portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang

    ditentukan sebelumnya Bahan Beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik/tepat.

    b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi ini, harus dipakai campuran yang direncanakan(designed mix). Campuran yang direncanakan dihasilkan dari percobaanpercobaan campuran yang memenuhi kekuatan karakterristik yang diisyaratkan.

    c. Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu, harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.

    d. Kekentalan (konsisten) adukan beton untuk bagian-bagian kontruksi beton, harus disesuaikan dengan jenis kontruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan beton dan cara pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh factor air semen.

    e. Agar dihasilkan suatu kontruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka factor air semen ditentukan sebagai berikut: - Faktor air semen untuk pondasi ,sloof, poer, maksimum 0,06. - Faktor air semen untuk kolom, balok, plat lantai, tangga, dinding beton dan

    listplank parapet maksimum 0,06. - Faktor air semen untuk kontruksi pelat atap, dan tempat-tempat basah

    lainnya maksimum 0.55. f. Pengujian beton akan dilakukan oleh Direksi atas biaya Kontraktor.

    Perbandingan campuran beton harus diubah jika perlu untuk tujuan penghematan yang dikehendaki, workability, kepadatan, kekedapan, awet atau kekuatan dan Kontraktor tidak berhak atas klaim yang disebabkan perubahan yang demikian.

    Pengujian konsisten beton dan benda-benda uji beton a. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk

    menjamin beton dengan konsisten yang baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer). Penambah air untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman konsisten beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang dari 8 cm dan melampaui 12 cm, untuk segala beton yang dipergunakan

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    17

    b. Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Direksi melalui pengujian biasa dengan kubus 15x15x15 cm dibuat dan diuji sesuai NI-2 PBI 1971. Pengujian slump akan diadakan oleh Direksi sesuai NI-2 PBI-1971. Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan yang reprensentatif.

    Pekerjaan baja tulangan a. Baja tulangan beton harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai bentuk

    dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar kontruksi. Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokan kembali dengan cara yang dapat merusak bahannya. Batang dengan bengkokkan yang tidak ditunjukkan dalam gambar tidak boleh dipakai. Semua batang harus dibengkokan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh Direksi atau Perencana.

    b. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton (bindraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) atau kursi-kursi besi/cakar ayam perenggang. Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak akan ada batang yang turun.

    c. Jarak bersih terkecil antara batang yang parallel apabila tidak ditentukan dalam gambar rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.

    d. Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan. Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini Kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

    Pekerjaan selimut beton

    Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian kontruksi. Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencanan, maka tebal selimut beton untuk satu sisisisi pada masing-masing kontruksi adalah sebagai berikut : a. Kepala tiang (poer), untuk sisi bawah 15 cm untuk sisi lainnya 8 cm b. Balok sloof = 4 cm c. Kolom = 3 cm d. balok = 3 cm e. Pelat beton = 1,50 cm f. Dinding beton = 2, 50 cm

    Pekerjaan sambungan baja tulangan

    Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjuk pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Direksi. Overlap pada sambungansambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Direksi.

    Perlengkapan mengaduk a. Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin

    pengaduk beton yaitu batch mixer. Direksi berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata/seragam dalam komposisi dan konsisten dari adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau konsisten. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    18

    b. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih-lebihan(lamanya) yang memebutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsisten beton yang dikehendaki. Mesin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki. Mesin pengaduk yang disentralisir, (btching mixing plant) harus diatur sedemikian, hingga pekerjaan mengaduk dapat diawasi dengan mudah dari stasion operator. Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah ditentukan. Tiap mesin pengaduk harus diperlengkapi dengan alat mekanis untuk mengatur waktu dan menghitung jumlah adukan.

    Suhu Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh dari 32 dan tidak kurang dari 4,5 C. Bila beton yang dituang berada antara 27C dan 32C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung dicor. Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu dari beton melebihi 32C. Sebagai yang ditetapkan oleh Direksi, Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya mendinginkan agregat, menyampur dengan es dan mengecor pada waktu malam hari bila perlu, untuk mempertahankan suhu beton, waktu dicor pada suhu dibawah 32 C. Pekerjaan rencana cetakan Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana. Bahkan yang dipakai untuk cetakan harus sesuai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan, yang mungkin dapat timbul waktu pemakaian. Sewaktu-waktu Direksi dapat mengakfir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Kontraktor harus dengan segera mengambil bentuk yang diakfir dan menggantinya atas bebannya sendiri.

    Pekerjaan konstruksi cetakan a. Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukan

    sehingga dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton.

    b. Semua cetakan beton harus kokoh. Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan-cetakan harus diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud itu yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan beton. Minyak tersebut dipakai hanya setelah disetujui Direksi. Penggunaan minyak cetakan harus hati-hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya daya lekat.

    c. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan

    kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.

    Pekerjaan pengangkutan beton Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    19

    Pengerjaan Pengecoran a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak

    baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikatan, dan lain-lain selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh Direksi.

    b. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton yang baru dicor tidak akan diserap.

    c. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Direksi. Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, pembuangan beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan-bahan asing yang menutupinya. Semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor.

    d. Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan masih berlanjut, terhadap system struktur / penulangan yang ada.

    e. Beton boleh dicor hanya waktu Direksi atau wakilnya yang ditunjuk serta staf Kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja, dan persiapan betul-betul telah memadai.

    f. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja-baja tulangan, tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang sedemikian itu mungkin akan terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan tremie atau alat lain yang cocok untuk mengontrol jatuhnya beton.

    g. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi lagi dari 2 meter, semua penuangan beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dan tebal tersebut tidak lebih dari 50 cm. Direksi mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.

    h. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian rupa sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada contruktion joint dan air semen atau spesi hayut terhampar harus dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.

    i. Ember-ember/ gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran. Mekanisme penuangan harus dibuat dengan kapasitas minimal 50 liter. Juga harus tersedia peralatan lainnya untuk mendukung lancarnya pengecoran dimana diperlukan terutama bagi lokasi yang terbatas.

    j. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan menggetarkan kambali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya. Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immerson beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan dalam beton.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    20

    Waktu dan cara-cara pembukaan cetakan. a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti

    petunjuk Direksi. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda/lunak tidak diijinkan untuk dibebani. Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Direksi.

    b. Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan-cetakan dibuka untuk dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya, tujuh hari untuk dinding-dinding pemikul dan saluran-saluran, 21 hari untuk balok-balok, plat lantai plat atap, tangga dan kolom.

    Perawatan (Curing) a. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan dibawah ini

    atau disemprot dengan curing Agent ANTILSOLS merk SIKA. Direksi berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada bagian-bagian pekerjaan.

    b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu dilakukan dengan menutupi permukaan beton yang sedikit atau karung bekas yang dibasahi dan harus dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan.

    c. Perawatan beton setelah 3 hari, yaitu dengan melakukan penggenangan air dengan air pada permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus-menerus. Perawatan semacam ini bias dilakukan dengan penyiraman air secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang-lubang atau dengan cara lain yang disetujui Direksi sehingga selama masa tersebut permukaan beton selalu dalam keadaan basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi persyaratan spesifikasi air untuk campuran beton.

    Pekerjaan Perlindungan (Protection) Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Direksi. Pekerjaan Perbaikan Permukaan Beton a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai

    dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Direksi memberikan ijin untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti telah tercantum dalam pasal-pasal berikut.

    b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos, ketidakrataan, dan bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat, lobang-lobang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan terikat (terkunci) ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24 jam sebelum dicor, dan seterusnya disempurnakan.

    c. Jika menurut pendapat Direksi hal-hal tidak sempurna pada bagian bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidang dinding, yang tidak memuaskan kelihatannya, Kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1pc: 3 ps) dengan ketabalan yang tidak melebihi 1 cm demikian juga pada dinding yang

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    21

    berbatasan, (yang bersambung) sesuai dengan intruksi dari Direksi. Perlu diperhatikan untuk permukaan yang datar batas tolenrasi kelurusan (pencekungan atau pencembungan) bidang tidak boleh melebihi dari L/1000 untuk semua komponen.

    3.2 PONDASI PLAT SETEMPAT

    1. LINGKUP PEKERJAAN

    Pekerjaan yang dimaksud mencangkup pekerjaan : a. Pondasi Plat Beton setempat dengan memakai Cerucuk Bambu b. Pondasi Batu kali / pecah menerus

    2. PERSYARATAN BAHAN Persyaratan bahan untuk pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan seperti disebutkan pada butir-butir diatas : - Butir 1.2.1. untuk semen - Butir 1.2.2. untuk pasir dan kerikil (batu pecah) - Butir 1.2.3. untuk air - Butir 1.2.4. untuk baja tulangan. Kwalitas campuran beton harus memenuhi persyaratan mutu beton untuk pondasi-pondasi sumuran yang sudah disebutkan diatas (1.1.1/a).

    3. PERSYARATAN UMUM

    - Peraturanperaturan yang dipergunakan harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia seperti PBI, PPI dan lain-lain.

    - Keselamatan Kerja Kontraktor harus menyediakan semua peralatan yang diperlukan untuk

    menjaga keselamatan Pekerja yang harus masuk ke dalam sumuran, termasuk menyediakan Pengawas yang berpengalaman. Peralatan tersebut seperti tangga, pompa untuk memasukan udara segar ke dalam lubang lampu, alat-alat pengangkut yang dilengkapi sabuk pengaman dan alat-alat lain yang diperlukan harus tersedia di dekat lubang sumuran pada saat pekerja sedang barada dalam sumuran. Setiap orang yang masuk ke dalam sumuran harus menggunakan helm pengaman.

    4. PERSYARATAN PELAKSANAAN

    Penggalian Lobang Pondasi Setempat dan Cerucuk Bambu. Penggalian Lobang pondasi belum boleh diambil sebelum titik-titik tempat pondasi ditentukan dengan teliti sesuai dengan gambar rencana dan disetujui oleh Ahli / Pengawas. Pengukuran hendaknya dari 1 titik sehingga tidak terjadi kesalahan komulatif. Penggalian Pondasi untuk tiap-tiap lobang harus dikerjakan secara kontinyu sampai kedalaman yang ditentukan. Bahan-bahan dari galian pondasi harus dikeluarkan dan dibuang ketempat yang ditunjuk oleh Pengawas. Harus dijaga dengan teliti agar hasil-hasil galian tersebut tidak jatuh kedalam lobang-lobang galian dan yang lepas harus dikeluarkan dari dasar galian. Lubang Galian harus dijaga sedemikian rupa sehingga diameter lubang sampai kedalaman yang ditentukan tidak berubah. Pemeriksaan 1. Tiap galian / Lobang pondasi harus diperiksa dahulu oleh pengawas terhadap

    betul tidaknya persyaratan kedalaman, besarnya, kebersihan dan lain-lain sebelum pengecoran dimulai.

    2. Besaran-besaran berikut harus diperiksa dan dicatat oleh Pengawas : - Letak / Nomor lobang galian

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    22

    - Dimensi / diameter lobang galian - Kedalaman lobang galian

    3. Catatan sebelum pekerjaan Pemborong harus membuat catatan mengenai macam-macam lapisan tanah pada kedalaman dimana ditemui perubahan macam lapisan tanah dan catatan-catatan sebagai berikut : - Tanggal dan jam penggalian lobang pondasi sampai dengan selesainya

    pemasangan pondasi - Diameter lobang yang ada dan yang direncanakan - Volume beton yang dipasang dan yang direncanakan - Elevasi dasar dan atas dari lobang galian. Sebagai pelengkap, pemetaan

    letak-letak bagian atas dari galian pondasi setelah selesai harus dibuat oleh Pembororng.

    Catatan harus diserahkan kepada Pengawas pada setiap selesainya satu pondasi.

    Pedoman Pelaksanaan Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaaan digunakan peraturan dan referensi yang ada, sebelum dilakukan pengecoran pada setiap lobang pondasi, pada bagian dasar lobang yang telah digali terlebih dahulu diberi cerucuk bambu haur yang mempunyai ruas pendek dan sudah tua. Bambu dipancang dengan alat palu yang terbuat dari kayu dolken dengan ukuran sesuai kebutuhan dilapangan, kedalaman pancang bambu 1,5 meter dari dasar galian.

    3.3 PEKERJAAN POER DAN SLOOF BETON

    1. Bekisting/cetakan harus dipasang dengan kuat dan pada posisi sesuai dengan gambar pelaksanaan untuk pondasi.

    2. Bawah sloof dan bagian-bagian bawah poer yang tidak terletak pada tiang pancang harus dibuat terlebih dahulu lapisan lantai kerja dari rabat beton setebal 5 cm, dan pasir urug padat setebal 10 cm, sesuai dengan gambar pelaksanaan.

    3. Pada balok sloof harus dipasang stek-stek untuk kolom-kolom praktis yang letaknya sesuai dengan gambar pelaksanaan (dokumen lelang).

    4. Pelaksanaan pekerjaan beton selengkapnya harus mengikuti uraian bab terdahulu (Persyaratan Pengerjaan Beton).

    5. Beton Tumbuk / Rabat Beton dan pasir urug padat. 6. Di bawah beton tumbuk ini harus diberi pasir urug yang dipadatkan setebal

    10 cm yang dihamparkan diatas tanah yang telah dipadatkan sesuai dengan persyaratan pemadatan.

    7. Sebelum pengecoran dimulai, tempat-tempat yang akan dicor harus dibersihkan dulu dari kotoran-kotoran dan material-material yang bias mengakibatkan berkurangnya kekuatan beton.

    3.4PENYEKAT-PENYEKAT AIR

    1. Penyekat-penyekat air (waterstop) dari polyvinyl harus ditempatkan pada sambungan-sambungan bangunan seperti yang ditunjuk pada gambar-gambar. Kontraktor harus menyiapkan semua penyekat-penyekat air termasuk lem PVC, semen, pasak, mur-mur dan bahan penyambung lainnya.

    2. Semua penyatuan-penyatuan harus diletakkan persis dengan petunjukpetunjuk pabrik pembuat dan penggunaan material yang disyahkan oleh pabrik dan harus dibentuk sedemikian agar menghasikan sambungan yang kuat dan kedap air. Bahan penyekat air dipakai adalah SIKA Water Bars, V type dengan lebar minimum 20 cm.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    23

    3.5 PEKERJAAN SPARING

    1. Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi harus sesuai dengan gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.

    2. Tempat-tempat ari sparing dilaksanakan, bila tidak ada dalam gambar, maka Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Direksi.

    3. Bilamana sparing (pipa dll) berpotongan dengan baja tulangan, maka baja tulangan tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Direksi.

    4. Semua sparing-sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran dan harus diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.

    5. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran.

    3.6PEKERJAAN WATER PROOFING

    1. LINGKUP PEKERJAAN Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan

    peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan. Bagian yang harus di waterproofing ini, mencankup seluruh bagian plat atap dan daerah-daerah basah lainnya, kecuali daerah-daerah pada plat lantai.

    2. PERSYARATAN BAHAN

    Persyaratan Standar Mutu Bahan Standar dari bahan dan prosedur yang ditentukan oleh pabrik dan standar-standar lainnya seperti : NI-3, ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Direksi. Bahan a. Untuk lapisan kedap air digunakan EUROROOF merek SIKA dengan tebal 3

    mm menggunakan metode torching dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

    b. Merupakan lembaran yang terdiri dari komponen polimer bitumen yang diperkuat dengan lapisan serat kaca atau polyster yang non-woven.

    c. Memiliki karakteristik fisik dan kimiawi dan kepadatan yang merata dan konstan.

    d. Kedap air dan uap, termasuk juga pada bagian overlapping. e. Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan. f. Perilaku material pada 100 derajat C harus tetap stabil .

    3. PENGUJIAN

    - Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan tersebut pada Laboratorium yang Independent, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor/Supplier harus menunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuk tersebut sebelum memulai pekerjaan.

    - Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama minimal 10 tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    24

    4. PENGIRIMAN DAN PENYIMPANAN BAHAN - Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak

    bercacat. Beberapa bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.

    - Bahan harus disimpan ditempat yang terlindungi, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

    - Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.

    5. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

    Persyaratan Umum - Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditujukan kepada Direksi. Untuk

    mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/persyaratan pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

    - Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Direksi dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Direksi. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.

    - Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi.

    Cara Pelaksanaan - Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman

    (ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari Direksi.

    - Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang ditempat yang berhubungan langsung dengan matahari tetapi mempunyai lapis pelindung terhadap sinar ultra violet atau apabila diisyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka dibagian atas lembar waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.

    - Waterproofing untuk atap, tebal 3 mm lengkap dengan primed, screed lapisan ke 1 dan screed lapisan ke 2, kawat ayam dan pengaturan kemiringan harus sesuai dengan yang dibutuhkan .

    Gambar Detail Pelaksanaan - Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)

    berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.

    - Kontraktor wajib membuat shoop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak.

    - Dalam shoop Drawing harus jelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik. Shoop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

    6. TANGGUNG JAWAB

    - Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan saat-saat berakhirnya masa garansi.

    - Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    25

    - Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan, baik teknis maupun administratip.

    7. CONTOH

    - Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh proyek.

    - Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

    - Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merk yang memenuhi spesifikasi akan diambil oleh Direksi dan akan diinformasikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7 hari kalender setelah penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.

    8. PENGUJIAN MUTU

    - Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan/pengetesan terhadap hasil pekerjaan atas biaya sendiri, seperti dengan cara memberi siraman di atas permukaan yang telah diberi lapisan kedap air.

    - Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

    - Pada waktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminan atas semua pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, akibat kegagalan dari bahan maupun hasil pekerjaan yang berlaku, selama 10 tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

    9. PENGAMANAN PEKERJAAN

    - Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan, terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.

    - Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau Pemakai pada waktu pekerjaan ini dilakukan/dilaksanakan maka Kontraktor harus memperbaiki/mengganti sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini tanggung jawab Kontraktor.

    3.7 PEKERJAAN STRUKTUR BAJA 1. LINGKUP PEKERJAAN

    Yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan baja sesuai dengan gambar-gambar pelaksanaan, termasuk di dalamnya tapi terbatas pada : - Pekerjaan pengadaan dari semua peralatan, perlengkapan, tenaga serta

    bahan-bahan seperti pelat, profil, baut, angker dan lain-lain menurut kebutuhan sesuai dengan gambar kerja dan persyaratanpersyaratan teknis pelaksanaan.

    - Pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, seperti konsol kanopi, kolom pendukung, sambungan-sambungan, pengelasan baik las sudut maupun las penuh, sambungan dengan baut dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan

    - Pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja seperti pemasangan rangka atap (kuda-kuda), rangka ikatan angin, ikatan pengaku, gording, trekstang, pengecatan dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan.

    - Sistim Kontruksi Menara Pekerjaan pemasangan dan penyelesaian kontruksi sistim rangka batang besi

    baja untuk menara komunikasi dengan memakai profil siku sama sisi. Kontruksi hubungan rangka batang tersebut (menara) dengan plat besi dan

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    26

    mur baut sesuai dengan gambar kerja dan persyaratan teknis pelaksanaan. Lingkup pekerjaan menara adalah : . Pembuatan konstruksi baja . Pengadaan dan pemasangan instalasi penangkal petir . Pengadaan dan pemasangan instalasi lampumenara (obstruction light) . Pengadaan dan pemasangan cable rack/feeder rack . Pengadaan dan pemasangan pentanahan/grounding untuk menara dan

    penangkal petir. . Pengadaan dan pemasangan tangga serta bordes pengaman. . Pengadaan dan pemasangan tower air

    2. PERSYARATAN UMUM Semua pelaksanan pekerjaan baja ini harus memenuhi persyaratan-persyaratan normalisasi yang berlaku di Indonesia, seperti : - Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia 1983, NI-3 PBUBB(1970)

    dan lain-lain kecuali ada hal-hal yang khusus. - AISC Specification for Fabrication and Erection 12 Pebruari 1981. - Semua pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat

    dari AISC Spesifikation For Stuctural Jonts Bolts. - Semua pekerjaan las harus mengikuti American Welding Society for Arc

    Welding in Building Contruction Section.

    3. PERSYARATAN BAHAN - Mutu baja yang digunakan untuk seluruh kontruksi adalah baja BJ-37. Seluruh

    profil baja yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana dan dilampiri sertifikat dari pabrik pembuat profil baja tersebut.

    - Elektroda las yang digunakan sesuai dengan persyaratan bahan dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas / Perencana, harus disimpan pada tempat terlindung yang menjamin komposisi dan sifat-sifat lain dari bahan elektroda tersebut tidak berubah. Bahan las yang digunakan dari kelas E-6012 AWS dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik dan kering.

    - Semua bahan kontruksi baja yang digunakan harus memenuhi persyaratan Peraturan Umum Bahan Bangunan (PUBB 1982) dan harus memenuhi standar ASTM A-36.

    4. PERSYARATAN TEKNIS

    - Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuranukuran yang tercantum pada gambar kerja.

    - Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk melengkapi Gambar detail/ sambungan dari bagian-bagian kontruksi baja yang tidak/belum tercantum pada gambar kerja, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum memulai pekerjaan tersebut.

    - Perubahan bahan atau detail berhubung alasan-alasan tertentu harus diajukan dan diusulkan pada Konsultan Pengawas/Perencanaan untuk mendapat persetujuan.

    - Semua perubahan-perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak.

    - Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing, fabrikasi dan ketepatan penyetelan/pemasangan semua bagian-bagian kontruksi baja.

    - Seluruh pekerjaan struktur baja harus difabrikasi di Workshop, kecuali untuk bagian-bagian pekerjaan yang tidak memungkinkan untuk dikerjakan di Workshop sehingga harus dikerjakan dilapangan.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    27

    - Semua rivet dan baut baik yang dikerjakan di Workshop maupun di lapangan harus selalu memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang rivet atau baut tersebut.

    - Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan yang diakibatkan atau diganti oleh kurang teliti atau kelalaian kontraktor, harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor.

    - Kontraktor dapat diminta untuk memberikan surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik (laboratorium ) untuk bahan kontruksi baja yang digunakan.

    - Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang tertera dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangga, alat untuk memasang dan menyambungnya, pelat-pelat siku peralatan penunjang untuk presisi dari komponen maupun pekerjaannya sendiri.

    - Pekerjaan baja harus bertarap kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekanan dan harus dikerjakan dengan teliti untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali.

    - Kontruksi baja yang telah dikerjakan, tetapi belum dilakukan pengecatan, harus segera dilindungi terhadap pengaruh-pengaruh udara, hujan dan lain-lain dengan cara yang memenuhi syarat.

    5. PERSYARATAN PELAKSANAAN

    Pengelasan - Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang berpengalaman.

    Pemborong wajib menyerahkan sertifikat keahlian dan dari masing-masing tukang lasnya. Sertifikat kelas A untuk ahli yang mengerjakan bagian-bagian sekunder kontruksi.

    - Kekuatan bahan las yang dipakai minimal harus sama dengan kekuatan baja yang dipakai. Bahan las yang dipergunakan dari type E 6010, untuk posisi pengelasan plat horizontal dan overhead, dan type E 6012 dan E 6013 untuk posisi pengelasan plat, dan harus dijaga agar supaya dalam keadaan baik dan kering. Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau :

    . Tebal las minimum : 3,5 Mm . Panjang las minimum : 13 X tebal las . Panjang las maksimum : 43 X tebal las - Pekerjaan las harus dilakukan di bengkel (pabrik) atau bebas angin dan dalam

    keadaan kering. Baja yang sedang dikerjakan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan baik dan teliti.

    - Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin tidak akan berputar atau membengkok.

    - Setelah pengelasan, maka sisa-sisa/kerak-kerak las harus dibuang dan dibersihkan dengan baik.

    - Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi dan tanpa menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.

    - Pengelasan harus menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektroda tersebut.

    - Permukaan dari bagian yang akan di las harus bebas dari kotoran, cat, minyak, karat dan kotoran dalam ukuran kecilpun harus dibersihkan, bahan yang akan dilas juga harus bersih dari aspal.

    - Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan. Mesin las tersebut harus mencapai kapasitas 24-40 volt dan 200-400 ampere.

    - Perbaikan las Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal itu harus

    dilakukan sebagaimana diperintahkan oleh Konsultan Pengawas, biaya perbaikan las ini menjadi tanggung jawab Pemborong .

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    28

    SAMBUNGAN DENGAN BOLT - Sambungan-sambungan yang akan dibuat harus dapat memikul gaya-gaya

    yang bekerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan lenturan batang.

    - Lubang bolt harus lebih besar 0,5 mm daripada diameter luar bolt, jika bolt dikerjakan di shop, maka cara melubangi boleh langsung dengan alat pengerat, semua pelubangan/pengeboran untuk bolt ketat harus dapat dikerjakan sesudah bagian-bagian/profilk-profil yang akan berhubungan tersebut dikerjakan.

    - Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang bolt dan bolt itu sendiri harus memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan gaya tersebut.

    - Pengujian pekerjaan sambungan baut dan las. Untuk sambungan baut dan las dilakukan pemerikasaan visual kecuali

    pengelasan dengan Full Penetration harus dilakukan dengan X-ray test, sebanyak 2 titik pengetesan Pemeriksaan dilakukan dengan random testing. Untuk pekerjaan las dan pengujian yang tidak memenuhi syarat harus diulangi kembali hingga memenuhi persyaratan. Biaya X-ray test ditanggung oleh Kontraktor.

    - Pemasangan rangka batang untuk Menara ( erection of steel member) Pekerjaan pemasangan harus dilaksanakan secara sistimatik sesuai dengan

    sistim kerangka struktur menara serta sepenuhnya mengindahkan keamanan bagi para pekerjanya, lingkungan dan menaranya sendiri.

    Kontruksi menara terdiri dari profil-profil baja digalvani dengan Hot Dip Galvanize, bentuk dan ukuran seperti gambar rencana :

    Tebal lapisan galvanic : 60 micron minimal, dengan disertai sertifikat dari perusahaan.

    Sambungan batang-batang yang terdiri dari dua profil harus dikopel dengan platbaja dengan sambungan baut.

    - Ketegakan Menara (verticality) Selama proses pemasangan rangka batang menara, harus selalu diadakan

    pengecekan ketegakan menara (verticality) pada setiap bagian menara. Untuk memenuhi pekerjaan dimaksud di atas, Kontraktor wajib menyediakan

    satu set ukure optic transit theodolite dan perlengkapannya. Petugas pengukuran disediakan oleh pemborong dan pengukuran diawasi oleh Konsultan Pengawas.

    MELURUSKAN, MENDATARKAN, & MELENGKUNGKAN - Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagian non

    structural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung. Melengkungkan

    plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari tidak boleh lebih kecil dari 3 kali tebal plat. Ini berlaku pula untuk batang-batang di bidang plat badannya.

    - Melengkungkan batang menurut jari-jari yang dikecilkan harus dilakukan dalam keadaan panas segera setelah bahan yang dipanaskan tersebut menjadi merah tua. Tidak diperkenankan melengkungkan dan memukul dengan martil bila mana bahan tersebut tidak dalam kondisi menyala merah tua lagi.

    6. PEMASANGAN

    a. Pemasangan rangka-rangka baja tidak boleh bergeser lebih dari 2 mm, dari Asnya. Kemudian juga elemen-elemen vertical harus tegak lurus dengan bidang permukaan lantai.

    b. Kontraktor diwajibkan untuk menjaga supaya bagian-bagian konstruksi yang tertumpuk di lapangan tetap dalam keadaan baik seperti pada saat pelaksanaan pembuatan konstruksi tersebut.

  • DOKUMEN RENCANA KERJA & SYARAT-SYARATTEKNIS

    PEMBANGUNAN KANDANG FREE STALL DINAS PETERNAKAN CIANJUR JAWA BARAT

    29

    c. Kontraktor harus menjaga konstruksi yang tertumpuk di lapangan, agar jangan rusak karena perubahan cuaca.

    d. Memotong dan menyelesaikan pinggiran-pinggiran bekas irisan, dan lain-lain. - Pemotongan-pemotongan baja untuk bahan kontruksi, harus dengan

    mechanical cutting kecuali ditunjukkan lain pada gambar rencana. - Bagian-bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus, dan bersih,

    sekali-kali tidak diperbolehkan ada bekas jalur dan lain-lain. - Bila bekas pemotongan dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas

    irisan, maka bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya setebal 2,5 mm, kecuali kalau keadaanya sebelum di buang setebal 2,5 mm sudah tidak tampak lagi jalur-jalur.

    - Bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi juga perlu dibuang bekas-bekas potongan atau kotoran-kotoran lainnya.

    e. Menembus, mengebor dan melebarkan lubang

    - Semua lubang-lubang pada bahan baja harus dibor. - Pada keadaan akhir diameter lubang untuk baut yang dibubut dengan dan

    sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan 0,4 mm dari pada diameter batang bautbaut.

    - Semua lubang-lubang dalam bagian kontruksi yang disambung dan yang harus dijadikan satu dengan alat penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter sepenuhnya. Apabila ternyata tidak sesuai, maka perubahan-perubahan lubang tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak boleh melebihi 0,5 mm.

    - Semua lubang-lubang harus benar-benar bulat atau sesuai dengan permintaan gambar rencana terdiri dari siku-siku pada bidang-bidang dan bagianbagian konstruksi yang akan disambung.

    - Semua lubang-lubang sebelum pemasangan harus dibersihkan dulu, mempersiapkan lubang tidak boleh dilakukan dengan mengggunakan besi/sikat kawat atau besi-besi penggaruk.

    7. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN

    - Seluruh profil baja harus dibersihkan dari permukaan korosi (karat) dan kotoran-kotoran ataupun minyakminyak, dengan menggunakan sikat baja atau sandblasting, sampai permukaannya memperoleh warna metallic yang merata.

    - Segera setelah dibersihkan, sebelum profil-profil baja dipasang di workshop seluruh permukaannya harus cepat-cepat di cat dengan meni (red oxide) yang tebalnya 30-35 micron. Cat dasar ini harus betul-betul merata untuk seluruh permukaan profil.

    - Cat dasar yang tidak baik harus dibuang/dibersihkan sama sekali, sikat kawat, digosok, dan setelah bersih segera di cat dasar lagi se