rks rumah dinas camat idi tunong

Upload: dian-sastra

Post on 01-Mar-2018

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    1/54

    CV.FIGEN

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wataala yang telah memberikan

    Rahmat-Nya, sehingga Dokumen Rencana Kerja dan Syarat (RKS) Pembangunan Rumah

    Dinas Camat Kecamatan Idi Tunong Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 ini dapat

    diselesaikan.

    Dokumen Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini memuat spesifikasi teknis, serta spesifikasi

    material yang digunakan dalam proses pelaksanaan pembangunan Rumah Dinas Camat

    Kecamatan Idi Tunong Kabupaten Aceh Timur.

    Atas ketidak-sempurnaan dokumen ini kami mohon maaf dan kami harapkan masukan dan

    perbaikannya dari pihak-pihak terkait. Atas perhatian dan kerjasama yang baik kami

    ucapkan terimakasih.

    Banda Aceh, 2016

    Konsultan Perencana

    CV. FIGEN

    Deny Surya, ST

    Direktur

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 1

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    2/54

    CV.FIGEN

    BAB I

    PEKERJAAN UMUM

    A. PERSYARATAN UMUM

    1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Pemborong adalah :

    a. Melaksanakan pekerjaan pembersihan lokasi, perataan tanah eksisting,

    pekerjaan arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal sesuai yang tertera

    dalam gambar teknis dan bill of quantity.

    b. Pengadaan, pengamanan dan pengawasan segala macam alat dan bahan

    yang digunakan dalam pelaksanaan.

    c. Pemasangan, pengetesan dan pemeliharaan semua bahan dan peralatan

    sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

    d. Pengerahan tenaga kerja sesuai kebutuhan, keahlian dan

    keterampilannya.

    e. Bersedia kerja lembur apabila kondisi pekerjaan menuntut untuk itu.

    2. Ukuran dan Notasi

    a. Semua ukuran dalam gambar arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal

    adalah ukuran jadi/finishing, kecuali ada ketentuan lain yang akan

    dijelaskan kemudian.

    b. Apabila ada perbedaan atau penyimpangan ukuran dan notasi, maka

    harus dikonfirmasikan kepada konsultan perencana, atau cukup hanya

    dengan memperbandingkan dengan skala gambar.

    3. Gambar-gambar

    a.

    Seluruh gambar pelaksanaan Gedung Rumah Dinas Camat Idi Tunongsecara lengkap (arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta

    spesifikasi teknis) dapat diperoleh melalui pelaksana pekerjaan atas

    sepengetahuan pemberi kerja.

    b. Pemborong wajib meneliti dan memahami seluruh proses dan teknis

    pekerjaan ini sehingga dapat menyesuaikan program dan bekerja secara

    integral dan simultan.

    c. Apabila ada perbedaan antara gambar kerja dan syarat-syarat

    teknis/spesifikasi, maka yang berlaku adalah syarat-syarat teknis dan

    spesifikasi, kecuali ditentukan lain oleh Pengguna Jasa/Konsultan

    Perencana/Pengawas Lapangan.d. Apabila ada keraguan-raguan gambar, maka Pemborong harus

    menyampaikan kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan paling lambat

    1 (satu) minggu sebelum dilaksanakan.

    e. Perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan oleh Pemborong untuk

    mengadakan claim atas waktu pelaksanaan.

    B. PEKERJAAN SARANA LOKASI PROYEK

    1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi :

    a.

    Penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 2

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    3/54

    CV.FIGEN

    b. Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa dengan membuat sumur

    pompa di lokasi proyek atau disuplai dari luar.

    c. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya

    yang merusak.

    d. Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengguna

    Jasa.

    e. Penggunaan diesel pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan

    sementara atas persetujuan Pengguna Jasa.

    f. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran.

    2. Drainase Lokasi Proyek

    Penyedia Jasa wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk

    pembuangan air yang ada. pembuatan saluran sementara harus sesuai

    petunjuk/persetujuan Pengguna Jasa.

    C. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan yang dimaksud meliputi :

    a. Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan

    b. Pekerjaan perlindungan instalasi eksisting

    c. Pekerjaan penentuan peil P 0.00

    d. Pengukuran lokasi kerja

    e. Dan/atau seperti tercantum dalam Gambar Kerja

    2. Persyaratan Pelaksanaan

    a. Pekerjaan pembersihan sebelum pelaksanaan

    Pekerjaan ini meliputi pembersihan area proyek dari semua kotoran dansampah baik sampah organik maupun anorganik yang nantinya akan

    mengganggu dan atau menurunkan kualitas pekerjaan di atasnya.

    b. Pekerjaan perlindungan terhadap instalasi eksisting

    1) Pekerjaan ini meliputi perlindungan instalasi eksisting yang berada di

    dalam Lokasi Proyek dan dinyatakan oleh Pengguna Jasa/Perencana

    masih berfungsi. Dalam hal ini Penyedia Jasa harus menjaga dan

    memeliharanya dari gangguan/cacat.

    2) Apabila jalur instalasi eksisting yang masih berfungsi harus

    dipindahkan, maka Penyedia Jasa harus melakukan pekerjaan ini

    sesuai dengan putusan tertulis dari Pengguna Jasa/Perencana.3. Pengukuran Lokasi Kerja

    a. Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran

    kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan

    mengenai peil ketinggian tanah, letak bangunan yang ada, letak batas-

    batas tanah dengan menggunakan alat optik dan sudah ditera

    kebenarannya oleh pihak yang terkait.

    b. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan di

    lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan untuk dimintakan keputusannya.

    c.

    Instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang

    jelas dan dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 3

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    4/54

    CV.FIGEN

    pekerjaan proyek ini, untuk itu harus dicantumkan dalam gambar

    pengukuran.

    d. Penyedia Jasa bertanggungjawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan

    yang sudah dilaksanakannya.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 4

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    5/54

    CV.FIGEN

    BAB II

    PEKERJAAN STRUKTUR

    A. KETERANGAN UMUM

    1. Rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan struktur (spesifikasi struktur) untuk

    proyek Gedung Rumah Dinas Camat Idi Tunong ini, dibuat dengan maksud agar

    Konstruksi Struktur yang akan dikerjakan memenuhi kualitas/persyaratan-

    persyaratan yang tertuang dalam spesifikasi struktur ini, sebagaimana yang

    direncanakan/dikehendaki oleh Perencana Struktur.

    2. Kontraktor berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan struktur

    sesuai dengan spesifikasi struktur ini dan gambar-gambar struktur terlampir.

    3. Di lain pihak, Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berkewajiban untuk

    mengawasi pekerjaan-pekerjaan Kontraktor agar sesuai dengan spesifikasi

    struktur ini dan gambar-gambar struktur terlampir.

    4. Apabila terdapat hal-hal yang tidak atau kurang jelas baik mengenai spesifikasi

    struktur ini maupun gambar-gambar struktur terlampir, maka Kontraktor

    maupun Pengawas Lapangan berkewajiban untuk menanyakan penjelasannya

    kepada Perencana Struktur.

    5. Perubahan-perubahan terhadap spesifikasi struktur maupun gambar-gambar

    struktur tanpa persetujuan Perencana Struktur sama sekali tidak diperkenankan.

    B. PEKERJAAN GALIAN TANAH

    1. Lingkup Pekerjaan

    a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/ peralatan-

    peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk terlaksananyapekerjaan ini dengan baik.

    b. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan galian tanah untuk pekerjaan sub

    struktur, seperti yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai

    dengan petunjuk Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, termasuk di

    dalamnya adalah pekerjaan galian untuk sumur gali, septictank, pondasi

    bata rollag dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai gambar.

    2. Syarat-syarat Pelaksanaan

    a. Galian tanah untuk sumur gali, septictank, pondasi bata rollag dan galian-

    galian lainnya harus sesuai dengan peil-peil yang tercantum di dalam

    gambar.b. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama, batu, jaringan jalan/aspal,

    akar dan pohon-pohon yang terdapat di bagian galian yang akan

    dilaksanakan harus dibongkar dan dibuang. Bekas-bekas pipa saluran yang

    tidak terpakai harus disumbat.

    c. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon,

    dan lain-lain yang masih digunakan, maka Kontraktor harus secepatnya

    memberitahukan kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan atau kepada

    pengusaha/instansi yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk-

    petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab atas segala

    kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 5

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    6/54

    CV.FIGEN

    d. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan,

    maka kontraktor harus mengisi/mengurug kembali daerah tersebut

    dengan bahan yang sejenis untuk daerah ybs.

    e. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian tersebut bebas dari

    longsoran-longsoran tanah di kiri-kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-

    alat penahan tanah dan bebas dari genangan air) sehingga pekerjaan

    galian dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan spesifikasi struktur.

    Pemompaan, bila dianggap perlu harus dilakukan dengan hati-hati agar

    tidak mengganggu struktur bangunan yang sudah ada.

    f. Pengurugan/pengisian kembali bekas galian, dilakukan selapis demi

    selapis, dan ditumbuk sampai padat sesuai dengan yang disyaratkan pada

    "Pekerjaan Urugan Kembali dan Pemadatan"

    C. PEKERJAAN URUGAN PASIR PADAT

    1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

    alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk

    memperoleh hasil pekerjaan yang baik.

    2. Persyaratan Bahan Pasir

    a. Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan

    keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan lain sebagainya, serta

    konsisten terhadap NI-3 (PUBI tahun 1982) pasal 14 ayat 3.

    b. Untuk air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung

    minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis lainnya, serta memenuhi

    syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10. Apabila dipandangperlu, Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dapat minta kepada

    Kontraktor, supaya air yang dipakai untuk keperluan ini diperiksa di

    laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah, atas biaya

    Kontraktor.

    c. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang

    ditentukan di atas dan harus dengan persetujuan Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan.

    3. Syarat-syarat Pelaksanaan

    a. Lapisan pasir urug dilakukan lapis demi lapis maksimum setiap lapis 5 cm

    hingga mencapai tebal padat yang disyaratkan dalam gambar.b. Setiap lapis pasir urug harus diratakan, disiram air dan/atau dipadatkan

    dengan alat pemadat yang disetujui Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    c. Tebal pasir urug minimum 10 cm padat atau sesuai yang ditunjukkan

    dalam gambar. Ukuran tebal dalam gambar adalah ukuran tebal padat.

    d. Lapisan pekerjaan di atasnya, dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat

    persetujuan pihak Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    D. PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PEMADATAN

    1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan

    alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan ini

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 6

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    7/54

    CV.FIGEN

    dengan baik. Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan kembali untuk

    pekerjaan substruktur yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    2. Persyaratan Bahan-bahan

    Bahan untuk urugan tersebut menggunakan material bekas galian atau dengan

    mendatangkan dari lokasi lain dan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut,

    a. Jenis tanah adalah Silty Clay

    b. Tanah harus bersih dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis

    lainnya.

    c. Tidak mengandung batuan yang lebih besar dari 10 cm.

    d. Puing-puing bekas bongkaran dinding bata, beton sama sekali tidak

    diperbolehkan digunakan untuk urugan.

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berhak menolak material yang tidak

    memenuhi persyaratan tersebut di atas.

    3. Syarat-syarat Pelaksanaan

    a. Pengurugan harus diperiksa sebelum disetujui oleh Pengawas Lapangan.

    Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal max

    tiap-tiap lapisan 20 cm dan dipadatkan sampai mencapai Kepadatan

    Optimum, dan mencapai peil permukaan tanah yang direncanakan.

    b. Pada lokasi yang diurug harus diberi patok-patok, ketinggian sesuai dengan

    ketinggian rencana.

    c. Untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu, dibuat patok dengan

    warna tertentu pula. Pada daerah yang basah/ada genangan air, Kontraktor

    harus membuat saluran-saluran sementara untuk mengeringkan lokasi-lokasi

    tersebut, misalnya dengan bantuan pompa air.d. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur atau kotoran, sampah dan

    sebagainya. Jika tidak ada persetujuan sebelumnya dari Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan maka pemadatan tidak boleh dengan dibasahi air.

    Pemadatan urugan dilakukan dengan memakai alat stamper/ compactor

    yang disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    e. Bahan galian dapat dipergunakan kembali untuk mengurug bila memenuhi

    syarat sebagai tanah urugan dan bila perlu dapat dilakukan penyelidikan

    laboratorium mekanika tanah yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.

    Segala biaya-biaya penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab

    kontraktor. Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan, harus diurugkembali sehingga mencapai perataan yang ditetapkan dengan bahan urugan

    yang dipadatkan, kecuali untuk daerah galian tanah harus mengikuti B.1.

    mengenai "Pekerjaan Galian Tanah".

    f. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan

    pengurugan adalah 50 mm terhadap kerataan yang ditentukan. Semua

    drainase darurat harus disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan

    cara kerja yang dilakukan Kontraktor harus disetujui oleh Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan.

    g. Bagian permukaan yang telah dinyatakan padat harus dipertahankan dan

    dijaga jangan sampai rusak akibat pengaruh luar misalnya basah oleh air

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 7

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    8/54

    CV.FIGEN

    hujan dan sebagainya. Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah

    mendapat persetujuan tertulis Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    h. Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,

    lapisan tersebut harus diulangi kembali pekerjaannya atau diganti, dengan

    cara-cara pelaksanaan yang telah ditentukan, guna mendapatkan kepadatan

    yang dibutuhkan. Jadwal pengujian akan ditentukan/ditetapkan oleh

    Perencana/Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    i. Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang kelebihan harus dipindahkan

    ke tempat yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan. Ketinggian (peil)

    disesuaikan dengan gambar.

    j. Sarana-sarana Darurat : Kontraktor harus mengadakan drainase yang

    sempurna setiap saat. Ia harus membangun saluran-saluran memasang

    parit-parit, memompa dan atau mengeringkan drainase.

    E. PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON

    1. Umum

    a. Beton adalah campuran antara semen, pasir, split dan air secukupnya

    dimana akan didapatkan pemakaian semen yang sedikit mungkin pada

    penyelesaian pekerjaan. Beton yang dihasilkan haruslah bermutu baik,

    padat, tahan lama serta mempunyai kekuatan sesuai dengan ketentuan

    dan mempunyai ciri-ciri khusus lain seperti yang disyaratkan.

    b. Perbandingan antara pasir dan split tergantung dari pada gradasi

    (tingkatan) bahan itu sendiri, tetapi hasil akhir yang harus dicapai adalah

    bahwa pasir harus selalu dalam jumlah sesedikit mungkin sehingga apabila

    dicampur atau diaduk dengan semen akan menghasilkan adukan yangcukup untuk mengisi kekosongan yang terdapat dan ada diantara batuan

    kasar (split), serta masih ada sedikit kelebihan untuk penyelesaian akhir

    daripada beton tersebut.

    c. Untuk menjaga agar supaya didapatkan kekuatan beton yang optimal dan

    ketahanan daripada beton tersebut, jumlah pemakaian air yang dipakai di

    dalam adukan beton tersebut haruslah dalam jumlah yang sesedikit

    mungkin dimana akan memberikan hasil yang memuaskan di dalam

    pelaksanaan dan mudah untuk dikerjakan.

    d. Semua bahan-bahan, pemeriksaan beton dan lain-lain yang termasuk di

    dalam spesifikasi ini akan selalu didasarkan pada P.B.I. tahun 1971.2.Ketentuan Umum dari Bahan-bahan Beton

    a. Semua bahan beton yang akan dipergunakan haruslah bahan-bahan yang

    benar-benar mempunyai mutu terbaik diantara semua bahan beton yang

    tersedia, serta harus selalu memenuhi persyaratan P.B.I. 1971.

    b. Sebelum memulai pekerjaan beton, terlebih dahulu kontraktor harus

    memberikan contoh dari bahan-bahan beton yang akan dipakai untuk

    mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa/Pengawas

    Lapangan.

    c. Kontraktor dilarang dan tidak diperbolehkan memesan bahan-bahan beton

    atau mendatangkan bahan-bahan beton dalam jumlah besar sebelum

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 8

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    9/54

    CV.FIGEN

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan memberikan persetujuan terlebih

    dahulu untuk setiap macam atau jenis bahan yang akan dipakai.

    d. Kontraktor dilarang untuk mengadakan penyimpangan dari pengiriman

    bahan yang tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui tersebut,

    kecuali telah ada persetujuan terlebih dahulu dari pihak Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan.

    e. Setiap macam bahan beton yang tidak disetujui dan tidak diterima oleh

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, dengan segera kontraktor harus

    mengeluarkan atau memindahkan bahan beton tersebut dari lokasi proyek

    atas beban atau biaya kontraktor sendiri.

    3. Semen

    a. Yang dimaksud dari semen adalah portland cement seperti yang

    disebutkan pada P.B.I. 1971.

    b. Semen yang akan dipergunakan harus diperoleh dari pabrik yang telah

    disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, serta harus dikirim

    Pengawas Lapangan ke lokasi proyek dengan cara pembungkusan yang

    baik, atau dalam kantong yang masih benar-benar tertutup rapat, atau

    dapat pula dikirimkan dengan menggunakan container dari pabrik yang

    telah disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    c. Apabila dikehendaki oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan, Kontraktor

    agar mengirimkan kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan tembusan

    dari konsinyasi semen yang menyatakan nama pabrik dari semen

    tersebut, sertifikat hasil test dari pabrik yang menyatakan bahwa

    konsinyasi tersebut telah diadakan testing serta dianalisa dan sesuai

    dengan segala sesuatu yang telah disebutkan dalam standarisasi.d. Semen harus disimpan di dalam tempat yang tertutup bebas dari

    kemungkinan kebocoran air, dan dilindungi dari kelembaban sampai waktu

    penggunaan. Segala sesuatu yang menyebabkan rusaknya semen seperti

    menjadi padat atau menggumpal atau rusaknya kantong semen, maka

    semen tersebut tidak bisa diterima dan tidak boleh dipergunakan lagi.

    e. Semen akan dikenakan pula terhadap pemeriksaan tambahan yang sesuai

    dengan standarisasi yang diperkirakan/dipandang perlu oleh Pengguna

    Jasa/ Pengawas Lapangan, dan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan

    mempunyai hak untuk menolak atau tidak menggunakan semen yang

    tidak memenuhi syarat dengan mengabaikan sertifikat yang diberikan olehpabrik pembuat.

    f. Semua semen yang ditolak atau tidak boleh dipergunakan harus

    dikeluarkan dari lokasi proyek dengan segera atas biaya Kontraktor tanpa

    adanya alasan apapun.

    g. Kontraktor harus mengirim hasil test serta mengadakan yang dikehendaki

    oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dalam hal yang berhubungan

    dengan hasil pemeriksaan.

    h. Setiap waktu Kontraktor harus menjaga persediaan semen di lokasi kerja,

    atau dengan kata lain persediaan semen harus selalu cukup sesuai dengan

    kebutuhan dan mengizinkan untuk diadakan pemeriksaan pada saat

    diperlukan.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 9

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    10/54

    CV.FIGEN

    i. Kontraktor harus melengkapi serta mendirikan tempat yang sesuai untuk

    tempat penyimpanan semen, yang benar-benar harus kering, mempunyai

    ventilasi yang baik, terlindung dari pengaruh cuaca serta cukup untuk

    menyimpan dan menimbun semen dalam jumlah yang besar. Lantai dari

    gudang penyimpanan semen paling sedikit harus 30 cm di atas tanah,

    atau setidak-tidaknya di atas genangan air yang mungkin akan terjadi di

    atas tanah tersebut. Pengangkutan semen ke lokasi proyek dengan lori

    atau kendaraan lainnya harus benar-benar dilindungi dengan terpal atau

    bahan penutup yang tahan air lainnya.

    j. Semen harus dipergunakan secepat mungkin setelah pengiriman, dan

    apabila terdapat semen yang sudah lembab atau menggumpal, yang

    menurut Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan sudah tidak bisa dipakai lagi

    dikarenakan pengaruh kelembaban udara atau hal lain, akan ditolak dan

    harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas biaya Kontraktor.

    4. Split/Batu Pecah

    a. Split atau batu pecah yang dipakai harus sesuai dengan PBI 1971. Koral

    tidak diperkenankan untuk dipakai.

    b. Untuk struktur atas atau pembetonan yang mempunyai volume besar,

    split yang dipakai harus ukuran 5 mm sampai dengan 30 mm.

    Penggunaan batuan lain yang sifatnya campuran tidak diperkenankan.

    5. Air

    Kontraktor harus merencanakan untuk pengiriman/pengadaan air kerja dalam

    jumlah yang cukup untuk segala macam keperluan dari pada pekerjaan, dan air

    ini harus sesuai dengan PBI 1971.

    6.

    Bahan-bahan TambahanBahan-bahan tambahan apapun yang akan dicampurkan pada adukan beton

    tidak diperkenankan, kecuali telah ada ketentuan atau keputusan tertulis dari

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan untuk setiap macam bahan tambahan dan

    dalam hal yang tertentu pula.

    7. Mutu Beton

    Kecuali disebutkan lain, mutu beton adalah sebagai berikut :

    a. Pada umur 28 hari, kekuatan karakteristik beton adalah K-225 berlaku

    untuk kolom praktis, ring balok, plat dan balok pada struktur utama

    bangunan.

    b.

    Untuk lantai rabat beton yang ketebalannya ditunjukkan dalam gambarmaka perbandingan campurannya adalah 1 : 3 : 5 atau dengan mutu K-

    125.

    8. Penetapan/Keputusan daripada Perbandingan Campuran Beton

    a. Perbandingan daripada campuran beton yang diberikan di atas adalah

    berdasarkan perkiraan, dimana setelah 28 hari sesudah pengecoran, beton

    mempunyai kekuatan yang diinginkan, kualitas yang baik serta kontrol

    yang baik.

    b. Beton akan dijelaskan dalam daftar volume serta daftar rencana anggaran

    biaya sesuai dengan mutu beton masing-masing struktur, bilamana mutu

    betonnya berbeda-beda.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 10

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    11/54

    CV.FIGEN

    c. Apabila kekuatan beton yang dibutuhkan ternyata tidak dipenuhi atau

    tidak memenuhi syarat, Pengawas Lapangan akan mengadakan atau

    memberikan syarat tertentu tentang proporsi (perbandingan) campuran

    beton atas biaya Kontraktor sendiri, yang mana Perencanaan dan

    kekuatan beton tersebut akan dicapai.

    9.

    Penolakan Beton

    a. Apabila kuat tekan yang dihasilkan dari beberapa kelompok kubus

    ternyata tidak mencapai standard atau ketentuan yang disyaratkan di atas

    maka Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berhak untuk memerintahkan

    untuk menolak atau membongkar semua pekerjaan beton dimana kubus-

    kubus tersebut diambil.

    b. Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan berwenang pula untuk menolak atau

    memerintahkan untuk membongkar pekerjaan beton, apabila ternyata

    seperti sarang lebah, berlobang-lobang halus, ataupun kurang baik

    permukaan yang dihasilkan, dan setiap sebab dari penolakan tersebut,

    Kontraktor atas biaya sendiri membongkar serta membuang beton yang

    ditolak dan menggantikannya dengan apa yang baru seperti yang

    disyaratkan oleh Perencana Struktur serta memenuhi keinginan Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan.

    10. Penakaran Dari Pada Bahan-bahan Beton

    a. Semua bahan-bahan daripada beton haruslah diukur dengan timbangan,

    kecuali air yang diukur dengan volume. Setiap takaran daripada batuan

    halus atau kasar akan diukur tersendiri dengan mesin penimbang yang

    telah disetujui, mempunyai ketepatan yang baik dengan koefisien kurang

    dari 1 % (satu persen). Volume daripada penakaran diperbolehkan setelahada persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    b. Alat-alat yang dipergunakan untuk menimbang semua bahan-bahan dan

    mengukur tambahan air, serta metoda daripada penetapan atau

    keputusan kelembaban yang dikandung harus disetujui terlebih dahulu

    oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan sebelum adukan beton tersebut

    dicor pada satu tempat.

    c. Ketetapan daripada penimbang yang dipergunakan harus diperiksa atau

    diteliti seminggu atau seperti yang disyaratkan/diperintahkan oleh

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan untuk dikalibrasi. Pemeriksaan

    tersebut harus diketahui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.d. Alat tersebut harus selalu disediakan oleh Kontraktor dan harus selalu

    tersedia di lokasi kerja selama proyek berjalan.

    e. Suatu zak semen yang diketahui beratnya dapat dijadikan dasar

    pengukuran di dalam keseimbangan campuran. Ukuran harus

    diseimbangkan dengan dasar satu atau lebih zak semen yang baik.

    f. Jumlah air yang harus ditambahkan di dalam campuran harus disesuaikan

    dengan air yang terkandung dalam masing-masing jenis batuan.

    11. Pengecoran Beton

    a. Pengecoran dari beton belum diperbolehkan untuk dimulai, sebelum

    adanya pemeriksaan dan persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 11

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    12/54

    CV.FIGEN

    Lapangan mengenai bekisting, penulangan, pegang keran dan sebagainya,

    dimana beton tersebut akan dituangkan.

    b. Adukan/campuran beton yang ada di dalam mesin pengaduk harus

    dikeluarkan terus-menerus, dan diangkut ke tempat pengecoran tanpa

    memisah-misahkan unsur-unsurnya.

    c.

    Beton tersebut harus diangkut dengan alat pengangkut yang bersih dan

    tidak bocor, atau dengan gerobak dorong. Metoda atau cara

    pengangkutan lain dari beton tersebut hanya bisa dilakukan, apabila sudah

    ada persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Tempat untuk

    mengangkut dan menampung beton harus dibersihkan dan dicuci pada

    akhir pekerjaan atau sehabis waktu kerja, dan bilamana pengecoran

    tertunda/terputus untuk lebih 30 menit lamanya.

    d. Untuk campuran beton yang diaduk di lapangan, semua campuran/

    adukan beton harus sudah dicor ditempatnya dalam waktu maximum 30

    menit setelah adukan selesai.

    e. Beton tidak boleh dituangkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter, tetapi

    dalam posisi tertentu yang dibutuhkan di dalam pekerjaannya, beton harus

    diratakan dari timbunan tertinggi, dan itu harus dikerjakan untuk

    mencegah terpisahnya unsur-unsur beton serta untuk meyakinkan tidak

    adanya arus dari pada beton yang terputus. Keseluruhan sistem pekerjaan

    tersebut harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan

    terlebih dahulu.

    f. Pengecoran beton pada suatu bagian atau unit pekerjaan harus dikerjakan

    secara terus-menerus atau setelah tercapainya bagian struktural yang

    diperkenankan.g. Beton, bekisting atau penulangan yang ada tidak boleh diganggu dengan

    cara apapun, kurang lebih selama 48 jam setelah pengecoran dilakukan,

    tanpa izin dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    h. Pengecoran beton harus dilakukan siang hari, dan pengecoran daripada

    sebagian pekerjaan tidak boleh dimulai apabila tidak dapat diselesaikan

    pada waktu siang hari terkecuali izin untuk bekerja malam (lembur) telah

    diizinkan oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Dan izin seperti itu

    tidak akan diberikan kalau Kontraktor tidak atau belum menyediakan

    sistem penerangan yang mencukupi yang telah disetujui oleh Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan.i. Catatan lengkap yang terperinci mengenai tanggal, jam dan keadaan

    daripada pengecoran setiap bagian pekerjaan harus dibuat dan

    ditandatangani oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dan disimpan,

    dan ini harus selalu tersedia sewaktu-waktu ada pemeriksaan dari

    Pengguna Jasa.

    F. TULANGAN BETON / BESI BETON

    1. Umum

    a. Semua besi beton harus bebas dan bersih dari karat harus sesuai dengan

    ukuran pabrik, harus bersih pula dari oli, gemuk, cat dan lain sebagainya,

    atau hal lain yang dapat menyebabkan berkurangnya daya ikat besi beton

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 12

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    13/54

    CV.FIGEN

    terhadap beton. Apabila diinginkan atau dipandang perlu, maka Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan akan memerintahkan untuk menyikat dengan

    sikat kawat untuk membersihkan besi beton tersebut sebelum

    dipergunakan.

    b. Sama sekali tidak diperkenankan mengadakan pengecoran beton sebelum

    besi yang terpasang telah diperiksa dan disetujui oleh Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan.

    c. Semua besi beton yang dipergunakan harus mempunyai mutu sebagai

    berikut Kode : BJTP 24, plain bars (tulangan polos)

    2. Penyimpanan Besi Beton

    Besi beton yang ada di lapangan harus disimpan atau ditaruh di bawah penutup

    yang kedap air (waterproof), dan harus terangkat dari permukaan tanah atau

    genangan air tanah yang ada serta harus dilindungi dari segala terjadinya karat.

    3. Penekukan Besi Beton

    a. Semua besi beton yang akan dipakai harus ditekuk atau dibentuk sesuai

    seperti bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar, serta diletakkan dan

    diikat dengan tepat pada posisi yang ditunjukkan pada gambar, sehingga

    selimut beton yang telah ditetapkan pada spesifikasi atau yang telah

    ditunjukkan dalam gambar akan selalu tetap terpelihara dan terpenuhi.

    b. Besi beton tersebut dapat ditekuk dan dibentuk dengan mesin penekuk

    yang telah disetujui oleh Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan besi beton

    tidak boleh ditekuk atau diluruskan kembali untuk kedua kalinya, dimana

    hal tersebut akan mengakibatkan rusaknya besi beton tersebut. Adapun

    besi beton yang terbelit atau ditekuk dan tidak sesuai dengan gambar tidak

    diperkenankan untuk dipakai.c. Harus benar-benar diperhatikan didalam pembentukan besi beton dengan

    beberapa tekukan, bahwa jumlah panjang yang dibutuhkan setelah

    dilakukan penekukan harus benar-benar tepat sesuai seperti yang tertera

    pada gambar, dan setelah besi beton tersebut terpasang pada posisinya

    tidak akan ada atau terjadinya tekukan, bengkokkan ataupun terlilitnya

    besi beton yang dimaksud.

    d. Dimana dibutuhkan adanya tekukan yang berbentuk lengkungan atau

    belokan, maka hal tersebut dapat dibentuk dengan cara memakai pen-pen

    keliling, dan pen-pen tersebut harus mempunyai diameter 4 (empat) kali

    diameter besi beton yang dibentuk atau ditekuk tersebut.4. Pemasangan Besi Beton

    a. Besi beton yang telah dibentuk tersebut harus dipasang tepat pada

    posisinya seperti tertera sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar,

    sama sekali lepas atau tidak menempel pada bekisting dengan cara

    mengganjal dengan pengganjal beton yang dibuat sesuai dengan tebal

    selimut beton yang diinginkan, atau dengan mempergunakan penggantung

    besi apabila dibutuhkan dengan cara mengikatkan satu dengan yang

    lainnya pada persilangan diameter tidak kurang dari 1,6 mm, serta dengan

    menekukan akhiran dari kawat pengikat baja tersebut kearah dalam badan

    beton. Besi begel atau sengkang untuk balok atau kolom harus diletakkan

    tepat pada posisinya dengan cara dilas atau dengan cara mengikat dengan

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 13

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    14/54

    CV.FIGEN

    kawat baja pada tulangan utama, pengelasan tersebut harus disaksikan

    oleh wakil dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Besi beton pengganjal

    yang dipakai tidak diperkenankan diganjal dengan pengganjal besi, yang

    akan keluar dari permukaan beton nantinya, tidak diperkenankan diganjal

    dengan kayu, ataupun batu pecahan dari batu gunung atau koral.

    b.

    Blok beton pengganjal yang dipakai untuk mendapatkan selimut beton

    yang dikehendaki terhadap besi beton, harus paling tidak mempunyai

    kekuatan yang sama dengan mutu beton yang akan dicor pada daerah

    tersebut, serta dibuat sekecil mungkin sehingga praktis untuk

    dipergunakan pada semua tempat. Blok beton pengganjal tersebut harus

    diikatkan dengan kuat pada besi tulangan beton sehingga apabila

    dilakukan pengecoran dengan penggetaran beton blok tersebut tidak

    mudah untuk terlepas. Sebelum digunakan, maka blok beton pengganjal

    tersebut harus direndam air untuk waktu yang cukup lama.

    c. Sebelum dan selama dilakukannya pengecoran beton, maka pemasang

    atau tukang besi beton yang berwenang harus hadir pada saat tersebut

    untuk memeriksa dan membetulkan bagian-bagian besi beton yang masih

    perlu diperbaiki.

    d. Besi-besi tulangan beton yang sebagian ada dibagian luar atau keluar dari

    permukaan beton, yang dimaksudkan sebagai besi stek atau sambungan

    konstruksi tidak diperkenankan untuk ditekuk atau diubah posisinya pada

    saat pengecoran beton sedang berlangsung, kecuali sudah ada izin dari

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan

    e. Sebelum diadakan atau dilakukan pengecoran, maka besi-besi tulangan

    beton yang akan dicor harus dibersihkan terlebih dahulu dari semua atausebagian beton yang terdahulu atau sebelumnya.

    f. Sebelum dilakukan pengecoran, maka Kontraktor wajib memberitahukan

    kepada Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan untuk mengadakan

    pemeriksaan pembesian. Kontraktor tidak diperkenankan untuk melakukan

    pengecoran beton sebelum ada persetujuan dan izin tertulis dari Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan, bahwa besi tulangan yang terpasang sesuai

    dengan gambar serta memenuhi persyaratan spesifikasi.

    G. SELIMUT BETON

    Yang dimaksud dengan selimut beton adalah jarak minimum yang terdapat antarapermukaan dari setiap besi beton termasuk beugel terhadap permukaan beton yang

    terkecil atau terdekat spesifikasi untuk setiap bagian dari masing-masing pekerjaan

    beton. Pada situasi dan kondisi tertentu maka Pengguna Jasa/Pengawas berhak untuk

    merubah ketebalan dari selimut beton yang ada.

    H. BEKISTING

    1. Umum

    a. Semua bagian dari bekisting atau acuan atau cetakan pembentuk beton

    harus direncanakan dan dilaksanakan sebaik mungkin dan sesuai dengan

    ketentuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan. Kontraktor harus

    memberikan contoh terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 14

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    15/54

    CV.FIGEN

    Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan dalam waktu yang cukup longgar

    sebelum dilaksanakannya pekerjaan pengecoran.

    b. Semua bagian dari bekisting, atau cetakan pembentuk beton harus

    benar-benar kuat dan kukuh, serta harus dilengkapi pula dengan ikatan-

    ikatan silang dan penguat lainnya. Hal tersebut dimaksudkan agar supaya

    tidak terjadi adanya perubahan bentuk sewaktu dilakukannya pekerjaan

    pengecoran, pemadatan dan penggetaran beton. Bekisting yang dibuat

    dari kayu atau plywood harus benar-benar dibuat sebaik mungkin serta

    dari kayu yang tahan cuaca.

    c. Semua sambungan harus benar-benar cukup terikat dan rapat untuk

    menghindari adanya kebocoran beton. Untuk menghindari melekatnya

    beton pada bekisting, maka lapisan minyak yang tipis sekali atau bahan

    lainnya yang telah disetujui Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan bisa

    dipergunakan untuk disapukan pada permukaan bagian dalam dari

    bekisting sebelum bekisting tersebut dipasang dan dilakukan pekerjaan

    pengecoran.

    d. Dalam hal ini harus dijaga pula, bahwa besi tulangan beton tidak boleh

    sama sekali terkena lapisan minyak tadi, ataupun lapisan penutup lainnya

    yang dapat mempengaruhi daya lekat beton terhadap besi.

    e. Diperbolehkan pula untuk mempergunakan pengikat besi atau besi pengisi

    sela pada bagian dalam dari beton, tetapi hal tersebut harus mendapat

    persetujuan terlebih dahulu dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan.

    Setiap bagian dari pengikat besi atau besi pengisi celah tersebut yang

    nantinya akan tertanam pada beton, paling sedikit harus 50 mm dari

    muka luar beton. Setiap lobang pada permukaan beton yang disebabkankarena hal tersebut harus diisi segera dengan baik dan bersih pada saat

    pembongkaran bekisting, dengan spasi semen atau hasil adukan yang

    sama dengan adukan yang ada.

    2. Pembongkaran Bekisting

    a. Pembongkaran bekisting atau cetak pembentuk beton bisa dilakukan

    bahwa sebegitu jauh hal tersebut tidak akan mengakibatkan dan

    menimbulkan kerusakan pada beton yang ada.

    b. Paling sedikit dibutuhkan waktu 3 (tiga) hari setelah pengecoran dapat

    dilakukan pembongkaran bekisting, tetapi hal ini tidak diharuskan.

    Kontraktor dapat melakukan penundaan pembongkaran bekisting sampaimencapai kekuatan beton mencukupi. Dalam hal ini Kontraktor harus

    bertanggung jawab penuh apabila sampai terjadi adanya kerusakan atau

    cacat beton yang disebabkan oleh adanya pembongkaran bekisting

    sewaktu beton masih belum cukup umur, ataupun pembongkaran

    bekisting terlalu cepat sebelum waktunya.

    c. Bekisting atau cetakan pembentuk beton yang dipakai pada lantai beton

    tergantung harus dibiarkan pada tempatnya paling sedikit dalam waktu 14

    hari setelah waktu pengecoran. Lantai beton yang tergantung harus

    disanggah penuh paling sedikit dalam waktu 14 hari setelah pengecoran

    lantai beton di atas lantai yang sedang disanggah tersebut.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 15

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    16/54

    CV.FIGEN

    d. Apabila terjadi ataupun terdapat adanya lobang seperti keropos ataupun

    hal-hal lain pada beton setelah dibongkarnya bekisting, maka Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan harus segera diberitahukan lebih dahulu akan

    hal tersebut. Tidak diperbolehkan untuk memperbaiki atau melakukan hal-

    hal lainnya kecuali telah mendapat persetujuan dan izin dari Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan terlebih dahulu.

    e. Setelah terselesaikannya semua pekerjaan struktur, maka semua

    bekisting atau cetakan pembentuk beton serta penyangga-penyangga

    lainnya harus dibongkar semuanya dengan mengingat semua persyaratan

    yang telah ditentukan sebelumnya. Akan tetapi hal tersebut harus

    mendapatkan pengarahan, serta persetujuan dari Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan terlebih dahulu.

    I. PEKERJAAN ATAP

    1. Lingkup Pekerjaan

    Rangka atap menggunakan rangka baja ringan zincalume (pabrikasi).

    Atap dan Rabung Atap yang digunakan secara umum menggunakan atap

    Genteng Metal merk setara Multi Roof (pabrikasi), dengan ketebalan 0.30 mm.

    2. Rangka Atap Bangunan

    Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site dan ereksi termasuk penggunaan

    penopang sementara dan seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan (Truss)

    seperti tercantum dalam gambar kerja meliputi :

    a. Pekerjaan rangka atap

    b. Pekerjaan reng (batten)

    3.

    Persyaratan Designa. Design rangka atap harus didukung analisis perhitungan yang akurat serta

    memenuhi kaidah-kaidah teknik yang benar dalam perancangan standard batas

    desain struktur baja ringan (truss).

    b. Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material

    baja ringan yang akan digunakan.

    4. Persyaratan Bahan

    Material struktur rangka atap :

    a. Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :

    a) Baja Mutu Tinggi G550 Fe E3206

    b)

    Tegangan Leleh Minimum (Minimum Yield Strength) : 320 Mpac) Modulus Elastisitas : 2,1 x 105MPa

    d) Modulus Geser : 8 x 104MPa

    b. Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating) :

    Lapisan pelindung seng dan aluminium (Zincalume/AZ) dengan komposisi

    sebagai berikut:

    a) 55 % Aluminium (Al)

    b) 43,5 % Seng (Zinc)

    c) 1,5 % Silicon Alloy (Si)

    d) Ketebalan Pelapisan 50 gr/m2dan 150 gr/m2 (AZ 50 AZ 150)

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 16

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    17/54

    CV.FIGEN

    c. Profil Material :

    Rangka Atap

    Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-channel aluzinc.

    a) C75.100 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 1.00 mm)

    b) C75.75 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan dasar baja 0.75 mm)

    c)

    C100.100 (tinggi profil 102 mm dan ketebalan dasar baja 1.00 mm)

    Reng

    Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat ( U terbalik).

    a) TS. 41.055 (tinggi profil 41 mm dan ketebalan dasar baja 0.55 mm)

    b) TS. 61.100 (tinggi profil 61 mm dan ketebalan dasar baja 1.00 mm)

    Untuk ukuran panjang rangka atap baja ringan tersebut dapat disesuaikan

    berdasarkan order.

    5. Persyaratan Pra-Konstruksi

    a. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua

    ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran

    pada gambar kerja adalah ukuran jadi / finish.

    b. Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis di sini yang

    diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus

    diganti kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan kesalahan

    maupun kekurangan lain akibat Kontraktor tidak teliti dan cermat dalam

    koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitektur, Struktur, Mekanikal, dan

    Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini harus

    dikerjakan atas biaya Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai biaya tambah.

    c. Perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan

    Pengawas / Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secaratertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya

    biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang

    mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan

    tambah kurang.

    d. Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja dipabrikasi di

    workshop, baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor

    bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, pabrikasi dan ketetapan

    pemasangan semua komponen struktur konstruksi baja.

    6. Persyaratan Konstruksi

    a.

    SambunganAlat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan

    instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan spesifikasi

    sebagai berikut :

    1. Kelas Ketahanan Korosi Minimum : Class 2

    (Minimum Corrosion Rating)

    2. Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap adalah 12-14 x 20, dengan

    ketentuan sebagai berikut :

    1)Diameter kepala : 12 mm

    2)Jumlah ulir per inchi (Threads per inch/TPI) : 14

    3)

    Panjang : 20 mm

    4)Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 17

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    18/54

    CV.FIGEN

    5)Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 8.8 kN

    6)Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 15.3 kN

    7)Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 kNm

    3. Ukuran baut untuk elemen struktur lainnya adalah 10-16 x 16, dengan

    ketentuan sebagai berikut:

    1)

    Diameter kepala : 10 mm

    2) Jumlah ulir per inchi (Threads per inch/TPI) : 16

    3) Panjang : 16 mm

    4) Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel

    5) Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 6.8 kN

    6) Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN

    7) Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kNm

    4. Pemasangan baut harus sesuai dengan detail sambungan pada gambar

    kerja.

    5. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengan

    kemampuan putaran alat minimal 2000 rpm.

    b. Pemotongan Material

    1. Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan

    yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik.

    2. Alat potong harus dalam kondisi baik.

    3. Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja.

    4. Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.

    c. Jenis material

    1. Material utama rangka atap adalah dari bahan baja ringan (baja zincalume

    steel) dengan merek setara SMART TRUSS atau Produk serta Merk lain yangsetara dengannya baik dari segi mutu maupun harga.

    2. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh material dan brosur minimal

    untuk dua produk yang berbeda kepada Konsultan Supervisi agar dapat

    disetujui.

    3. Ukuran dan dimensi baja ringan sesuai dengan Spesifikasi Teknis yang

    dikeluarkan oleh Pabrik.

    4. Ukuran dan dimensi baja ringan harus disesuaikan dengan beberapa hal

    berikut ini :

    Bentuk konstruksi kuda-kuda;

    Jarak antara kuda-kuda; Bentang kuda-kuda;

    Jarak gording / reng;

    Material atap; dan

    Beban-beban yang akan diterima oleh kuda-kuda.

    5. Material baja ringan harus mempunyai garansi resmi pabrik dalam hal

    kekuatan dan keawetan material.

    6. Material baja ringan juga harus dilengkapi dengan hitungan atau analisis

    kekuatan struktur konstruksinya berdasarkan bentuk kuda-kuda yang

    ditawarkan.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 18

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    19/54

    CV.FIGEN

    7. Pemasangan Rangka Atap

    a. Pemasangan rangka atap/kuda-kuda harus dilakukan oleh tukang-tukang ahli

    yang disarankan oleh Pabrik atau Distributor yang ditunjuk resmi oleh pabrik di

    daerah lokasi pekerjaan.

    b. Pemasangan rangka atap/kuda-kuda harus mengikuti cara-cara pemasangan

    yang dianjurkan oleh pabrik.

    8. Penutup Atap Bangunan

    a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan seperti yang tertera di dalam gambar rencana.

    b. Hasil pekerjaan memasang atap ini harus mendapat persetujuan dari

    Direksi/Pengawas.

    c. Bahan utama pekerjaan ini adalah bahan Genteng Metal merk setara Multi Roof,

    dengan ketebalan 0.30 mm atau merek setara lain yang ada di pasaran dan

    mutu Genteng Metal dari kualitas terbaik. Kontraktor diwajibkan memberikan

    contoh-contoh untuk mendapat persetujuan Direksi/Pengawas. Penggunaan alat

    Bantu dan teknis pelaksanaan pemasangan agar sesuai dengan petunjuk dari

    pabrik atau agennya.

    d. Sebelum penutup atap dipasang, terlebih dahulu dipastikan rangka kuda-kuda

    dan gording rangka baja ringan pada atap sudah terpasang dengan baik.

    e. Kontraktor diwajibkan memberikan contoh-contoh untuk mendapat persetujuan

    Direksi/Pengawas. Penggunaan alat Bantu dan teknis pelaksanaan pemasangan

    agar sesuai dengan petunjuk dari pabrik atau agennya.

    f. Cara pemasangan penutup atap Genteng Metal untuk pekerjaan atap ini

    diserahkan kepada Kontraktor dengan mendapatkan persetujuan dari

    Direksi/Pengawas. Pemasangan ini harus mengikuti petunjuk pabrik dan yang

    terdapat di dalam gambar rencana.9. Pemasangan Penutup Atap Bangunan

    a. Pemasangan mengikuti semua petunjuk dan persyaratan dari pabrik pembuat

    dan sesuai dengan gambar kerja.

    b. Semua lubang-lubang untuk pemasangan paku/ sekrup atau pengikat lainnya

    harus di bor tangan atau mesin agar tidak mengakibatkan rusak.

    c. Pemasangan penutup atap dipakukan/disekrup langsung pada gording baja

    ringan dengan menggunakan paku/sekrup khusus untuk atap genteng metal.

    d. Tiap sambungan diberi tindisan sesuai dengan spesifikasi pabrik.

    e.

    Bubungan ditutup dengan bubungan genteng metal. Tindisan antara satulembaran bubungan dengan lembaran bubungan lainnya harus sesuai dengan

    persyaratan pabrik minimal 10 cm.

    f. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak

    mengakibatkan kebocoran.

    g. Apabila terjadi kebocoran setelah pemasangannya, maka bagian yang bocor

    tersebut harus dibongkar dan dipasang baru.

    h. Perhatikan untuk jarak tumpangan akhir (overlapping) dan sudut kemiringan

    atap sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat dan gambar kerja.

    i.

    Pemborong harus mempertimbangkan pemasangan jaringan penangkal petirtentang sistem / cara pemasangan batang-batang penangkal petir agar tidak

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 19

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    20/54

    CV.FIGEN

    menyebabkan kebocoran terhadap penutup atap sehubungan dengan garansi

    yang harus diberikan.

    j. Garansi harus diberikan oleh Pemborong dengan jaminan tertulis yang

    menyatakan bahwa kualitas bahan dan cara pemasangan adalah yang terbaik

    sehingga tidak akan mengalami kebocoran / kerusakan.

    k.

    Jaminan tertulis yang diberikan kontraktor harus berlaku 5 tahun setelah

    penyerahan pekerjaan pertama, dan apabila mengalami kebocoran/kerusakan,

    maka Pemborong harus memperbaiki/mengganti bahan pada bagian yang rusak

    tersebut, dan biaya perbaikan/ penggantian pekerjaan ini sepenuhnya menjadi

    tanggung jawab Pemborong.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 20

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    21/54

    CV.FIGEN

    BAB III

    PEKERJAAN ARSITEKTUR

    A. PEKERJAAN PASANGAN

    A.1. Pekerjaan Pasangan Batu Bata

    1.

    Lingkup Pekerjaan

    a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk

    melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik

    dan sempurna.

    b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan untuk pekerjaan

    pasangan bata, penyediaan tempat yang akan didirikan dinding dan

    melaksanakan pekerjaan pemasangan batu bata untuk pembuatan

    dinding atau lainnya, satu dan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam

    gambar denah dan potongan. Penyedia Jasa wajib meneliti/melengkapi

    sendiri lingkup pekerjaan ini.

    2. Spesifikasi Bahan

    a. Batu Bata

    Harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap utuh,

    tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata 200 x 100 x 50 mm atau

    disesuaikan dengan ketentuan tebal dinding yang disyaratkan dalam

    Gambar Kerja. Karena itu Penyedia Jasa harus memberikan contoh pada

    Pengawas Lapangan sebelumnya untuk diperiksa kualitasnya. Apabila

    bahan-bahan yang datang, oleh Pengawas Lapangan dianggap tidak

    memenuhi syarat, Pengawas Lapangan berhak menolak bahan-bahan

    tersebut dan Penyedia Jasa wajib mengangkutnya ke luar lokasipembangunan.

    b. Semen / Portland Cement (PC)

    Bahan semen yang digunakan sama dengan semen / PC untuk konstruksi

    beton. Semen yang datang di lokasi pekerjaan dan menunggu

    pemakaiannya, harus disimpan di dalam gudang yang lantainya kering

    dan 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di sekitarnya. Bilamana pada

    setiap pembukaan kantong, ternyata semennya sudah membatu, maka

    semen tersebut harus disingkirkan keluar lokasi pembangunan dan tidak

    boleh dipergunakan. Supplier / pedagang yang mengirimkan semen untuk

    pekerjaan ini hendaknya dapat menunjukan sertifikasi dari pabriknya.Semen yang sudah lembab atau menunjukkan gejala membatu akan

    ditolak. Secepatnya semen yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi

    pembangunan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    c. Pasir Pasang

    Bahan yang digunakan sama dengan pasir yang digunakan untuk

    konstruksi beton. Pasir yang dimaksud harus bersih, pasir asli yang bebas

    dari segala macam kotoran dan bahan-bahan kimia, satu dan lain hal

    sesuai dengan NI-3 pasal 14 ayat 2. Bilamana pasir yang dipakai tidak

    memenuhi syarat-syarat tersebut di atas, Pengawas Lapangan berhak

    memerintahkan untuk mencuci pasirnya, melihat hasilnya sampai didapat

    persetujuan. Khusus untuk plester, harus dicarikan pasir yang lebih halus.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 21

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    22/54

    CV.FIGEN

    d. Pasangan Kedap Air

    Untuk dinding-dinding biasa yang di atas tanah, pasangan kedap air

    dengan perbandingan 1 (satu) semen PC dan 2 (dua) pasir dimulai dari

    sloof sampai 30 cm di atas lantai. Untuk pondasi rollag teras, dinding

    dapur, kamar mandi, pasangan kedap air minimum sampai setinggi

    keramik ( 120 cm dari lantai), satu dan lain hal sesuai gambar Denah

    dan Potongan. Pasangan biasa dengan adukan 1 (satu) semen PC dan 4

    (empat) pasir, berada di atas pasangan kedap air tersebut. Tebal tembok

    jadi adalah 13 cm, satu dan lain hal sesuai dengan gambar Denah dan

    Potongan.

    3. Persyaratan Pelaksanaan

    a. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih

    dahulu di dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan

    permukaan yang akan dipasang harus juga basah.

    b. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu

    yang besarnya memenuhi syarat. Dalam mencampur semen dan pasir

    harus di dalam keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat

    campuran plastis. Adukan yang sudah mengering /kering tidak boleh

    dicampur dengan adukan yang baru.

    c. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter). Dari

    pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun

    dan tidak tegak berdiri untuk menghindari retak dikemudian hari.

    Tebalnya siar batu bata tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm

    dan siarnya harus benar-benar pada adukannya.

    d.

    Semua pasangan baru dijaga jangan sampai terkena sinar mataharilangsung dengan menutupnya memakai karung basah.

    e. Tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu dengan

    menyumbatnya memakai batang pisang untuk diameter besar, sedangkan

    untuk diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.

    f. Semua pasangan bata harus rata (horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari

    lantai, dengan menggunakan benang. Pemasangan benang tidak boleh

    lebih dari 30 cm di atas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan

    bata setengah batu satu sama lain harus terdapat pengikat yang

    sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan separuh

    panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut). Lapisan yang satudengan lapisan yang di atasnya harus berbeda setengah panjang bata.

    Pada pasangan satu batu dan pasangannya lebih tebal harus disusun

    sesuai dengan petunjuk/peraturan seharusnya.

    g. Pada tiap-tiap pertemuan dinding pasangan bata tegak lurus serta dimana

    luas dinding tidak lebih dari 12 m2, baik tergambar maupun tidak,

    dipasang kolom/balok beton praktis yang merupakan bingkai, kecuali satu

    dan lain hal disesuaikan dengan gambar. Ukuran untuk balok/kolom

    praktis tersebut setebal dinding bata dengan pembesian 4 10 sengkang

    8 - 15. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 22

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    23/54

    CV.FIGEN

    h. Sebagai persiapan untuk plesteran, maka siarnya harus diketok sedalam

    0.5 cm sehingga adukannya akan cukup mengikat plesteran yang akan

    dipasang.

    i. Bilamana di dalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat

    atau tidak sempurna, maka batu bata ini harus diganti dengan yang

    kondisinya baik atas biaya kontraktor.

    j. Di tempat yang akan terdapat pintu, jendela, lubang ventilasi dan lain-

    lain, pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai rangka kusen selesai

    dan dipasang ditempat yang tepat.

    k. Lubang untuk alat-alat listrik :

    a). Dimana akan dipasang pipa-pipa dan atau alat-alat yang ditanam

    dalam dinding, maka harus dibuat pahatan secukupnya pada

    pasangan bata sebelum diplester.

    b). Pahatan tersebut setelah dipasang pipa/alat, harus ditutup dengan

    adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, dikerjakan

    bersama-sama dengan plesteran seluruhnya di bidang tembok.

    A.2. Pekerjaan Plesteran

    1. Lingkup Pekerjaan

    a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk

    melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik

    dan sempurna.

    b. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan plesteran, penyiapan

    dinding/tempat yang akan diplester, serta pelaksanaan pekerjaan

    plesteran itu sendiri pada dinding yang akan diselesaikan dengan cat, satudan lain hal sesuai dengan yang tertera dalam gambar denah dan notasi

    penyelesaian dinding.

    2. Spesifikasi Bahan

    a. Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi

    persyaratan seperti pada semen untuk konstruksi beton, satu dan lain hal

    sesuai dengan NI-8. Merk/hasil produksi pabrik dari semen untuk

    pekerjaan ini akan ditentukan kemudian.

    b. Pasir yang harus digunakan ini harus halus dengan warna asli. Satu dan

    lain hal sesuai dengan persyaratan yang tersebut dalam NI-3 pasal 14 dan

    setelah mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa/PengawasLapangan.

    c. Air untuk mengaduk kedua bahan tersebut di atas satu dan lain hal

    dengan pasal 10 dari NI-3.

    3. Persyaratan Pelaksanaan

    a. Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara

    pembuatannya menggunakan Mixer selama 3 menit.

    b. Beraben adalah plesteran kasar dengan campuran adukan kedap air yaitu

    1 PC : 2 Pasir. Dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan batu

    bata yang tertanam dalam tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau

    lantai.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 23

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    24/54

    CV.FIGEN

    c. Plesteran biasa campuran 1 PC : 4 Pasir. Adukan plesteran ini untuk

    menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian dalam

    dan luar bangunan terkecuali dinyatakan kedap air seperti tercantum

    dalam Gambar Kerja.

    d. Plesteran kedap air adalah campuran 1 PC : 2 Pasir. Adukan plesteran ini

    untuk menutup semua permukaan dinding pasangan batu bata bagian

    dalam dan luar / tepi bangunan, semua bagian dan keseluruhan

    permukaan dinding pasangan batu bata seperti tercantum dalam Gambar

    Kerja.

    e. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian

    rupa sehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan

    pemasangan.

    f. Terkecuali untuk beraben, permukaan semua aduk plesteran harus

    diratakan. Permukaan plesteran tersebut, khususnya plesteran halus,

    harus rata, tidak bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga serta

    berlubang, tidak mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang

    membuat cacat.

    g. Sebelum pelaksanaan plesteran pada permukaan pasangan batu bata dan

    beton, permukaan beton harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting

    kemudian diketrek / scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat

    bekisting atau formtie harus tertutup adukan plesteran.

    h. Pekerjaan plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan batu

    bata dan beton yang akan di-finishing dengan cat.

    i. Semua permukaan yang akan menerima bahan finishing, misalnya ubin

    keramik dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alurgaris horizontal untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap

    bahan/material finishing tersebut. Pekerjaan ini tidak berlaku apabila

    bahan finishing tersebut cat.

    j. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan

    dinding/kolom/lantai yang dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau

    sesuai peil-peil yang diminta dalam Gambar Kerja. Tebal plesteran

    minimal 10 mm, maksimal 25 mm. Jika ketebalan melebihi 30 mm, maka

    diharuskan menggunakan kawat strimin yang diikatkan ke pemukaan

    pasangan batu bata atau beton yang bersangkutan untuk memperkuat

    daya lekat plesteran.k. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau

    pencembungan bidang tidak boleh melebihi 2 mm untuk setiap jarak 2 m.

    l. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung

    dengan wajar, tidak secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan

    membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan

    melindunginya dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang

    dapat mencegah penguapan air secara cepat. Pembasahan tersebut

    adalah selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai, Penyedia Jasa

    harus selalu menyiram dengan air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari

    sampai jenuh. Jika terjadi keretakan, Penyedia Jasa harus membongkar

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 24

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    25/54

    CV.FIGEN

    dan memperbaiki sampai hasilnya dinyatakan diterima Pengguna

    Jasa/Pengawas Lapangan.

    m. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan plesteran dilakukan

    sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

    B.

    PEKERJAAN PLAFOND TRIPLEKS

    1. Lingkup Pekerjaan

    a. Dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini

    hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempuma.

    b. Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan plafond ternasuk pemasangan

    list plafond sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai

    petunjuk Direksi Pengawas.

    2. Persyaratan Bahan

    a. Bahan Rangka:

    Sebagai rangka utama kayu plafond kls II. Ukuran rangka sesuai yang

    disyaratkan dalam gambar detail.

    b. Penutup plafond :

    Digunakan plafon tripleks merk setara LUMBA-LUMBA yang bermutu baik,

    tidak bergelombang dan cacat. Produk Lokal atau setara, dengan tebal 4

    mm. Bahan yang digunakan harus sesuai persyaratan dan yang telah

    disetujui dalam arti ketebalan, mutu, jenis dan produk dari bahan tersebut.

    c. Bahan finishing penutup plafond :

    1) Finishing penutup langit-langit yang digunakan cat dari bahan dasar

    cat yang bermutu baik produk yang telah disetujui Direksi Pengawas.Sebelum pengecatan semua sambungan / pertemuan harus rata dan

    halus serta sambungan antar plafon harus didempul.

    2) Wama dan corak akan ditentukan kemudian.

    3. Pedoman Pelaksanaan

    a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti

    gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil),

    termasuk mempelajari bentuk, pola lay out penempatan, cara pemasangan,

    mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.

    b. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan rangka, tripleks dan material yang

    lain ditempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat dengansirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari

    kerusakan dan kelembaban.

    c. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan rangka,

    penggantung dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya

    dengan memperhatikan / menjaga kerapian terutama untuk bidang-bidang

    tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat pemasangan.

    d. Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit-langit tidak boleh

    menyimpang dari persyaratan.

    e. Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya dan

    sesuai peil dalam gambar dan datar (tidak melebihi batas toleransi

    kemiringan yang diijinkan dari masing-masing bahan yang digunakan).

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 25

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    26/54

    CV.FIGEN

    f. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan

    dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar,Kontraktor

    wajib menanyakan hal ini kepada Direksi Pengawas.

    g. Pertemuan plafon dan dinding diberi list. Untuk bentuk dan pola plafond

    sesuai dengan gambar kerja yang ada.

    h.

    Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap

    benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian

    pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.

    i. Semua panil (unit-unitnya) harus terpasang rapi dan kuat sesuai petunjuk-

    petunjuk gambar.

    j. Semua hubungan terhadap bagian dari pekerjaan lain harus diperhatikan

    kerapihan dan kekuatannya.

    k. Bekas lubang-lubang bekas pemasangan, dan penguat lain harus tidak

    terlihat dan semua penguat harus terpasang baik dan dapat menjamin

    kekuatannya.

    C. PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI

    1. Kusen, Daun Pintu, Daun Jendela dan Ventilasi Kayu

    a. Lingkup Pekerjaan

    Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan

    kusen, dan daun pintu/jendela.

    Pekerjaan sehubungan yang diuraikan terpisah, yaitu:

    1.1. Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kaca.

    1.2. Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan cat kilat/minyak.

    1.3.

    Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan kunci dan penggantunguntuk pintu dan jendela.

    2) Ketentuan

    1) Pengeringan

    Kayu dikeringkan dengan proses dry-clean (oven) di pabrik

    yang khusus mempunyai instalasi pengeringan dengan proses

    dry-clean (oven).

    Kusen dan daun pintu/jendela harus merupakan suatu produk

    jadi dari bengkel kerja yang mempunyai tenaga ahli/kerja dan

    peralatan yang lengkap untuk pelaksanaan pekerjaan ini.

    Bengkel kerja yang akan dipakai telah mendapatpenelitian/pengujian dan persetujuan dari Pengawas

    Lapangan.

    2) Finishing

    Finishing permukaan kusen dan daun pintu/ jendela kayu

    dengan Cat kilat minyak merk setara KUDA TERBANG, yang

    ketentuan pelaksanaannya diuraikan tersendiri.

    Hal-hal yang harus diserahkan sebelum mulai pelaksanaan:

    Contoh bahan-bahan yang akan digunakan.

    Contoh kerja pembuatan pintu/jendela.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 26

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    27/54

    CV.FIGEN

    Apabila ditentukan lain Finishing cat kayu menggunakan

    produk setara merk KUDA TERBANG seperti diuraikan pada

    pembahasan tentang pengecatan.

    3) Perlindungan

    Segala kerusakan yang terjadi menjadi beban dan tanggung jawab

    sepenuhnya Pelaksana Pekerjaan untuk memperbaiki atau menggantinya.

    4) Material Kayu

    1) Kayu DAMAR LAUT atau kualitas terbaik kelas kuat I, kelas awet I

    serta mutu A menurut NI-5 PKKI 1961, telah dikeringkan dengan

    proses dry-clean (oven) dan telah diawetkan, diproduksi dengan

    mesin serta dalam keadaan lurus dipakai untuk rangka kusen pintu

    dan kusen jendela serta kusen ventilasi KM/WC dengan ukuran

    5/13, pemakaiannya sesuai ketentuan di dalam gambar rencana,

    untuk daun pintu, daun jendela dan jalusi pintu dan jendela juga

    menggunakan kayu DAMAR LAUT atau kualitas kuat I.

    2) Kaca yang digunakan adalah jenis float glass produk Asahimas atau

    setara, dengan ketebalan 5 mm dan ketentuan ukuran serta jenis

    berwarna atau jernih sesuai dengan gambar rencana.

    5) Pelaksanaan

    1) Kusen, daun pintu, daun jendela dan ventilasi KM/WC difabrikasi di

    lapangan atau di bengkel, dilaksanakan menurut ukuran dan bentuk

    yang tertera di dalam gambar rencana, dengan hasil pengerjaan

    kayu harus membentuk permukaan yang halus, rata dan lurus serta

    sambungan yang rapi, kokoh dan kuat.

    2)

    Sambungan kayu dilaksanakan sesuai dengan aturan umum yangberlaku pasangan kusen pada dinding/kolom harus menggunakan

    angker besi sebagai penguatnya, dengan ketentuan jumlah dan

    posisi pemasangan sesuai peraturan teknis yang umum berlaku

    (Peraturan Bangunan Nasional).

    3) Dalam hal pertemuan kusen pada kolom/dinding beton belum

    tersedia angker besi, dapat digunakan angker sistem ramset dengan

    jumlah dan posisi seperti pasangan angker pada umumnya.

    4) Angker-angker arah ke samping, jarak maximumnya 50 cm (rata-

    rata 3 atau 4 buah angker setiap sisi). Angker dibuat dari besi bulat

    diameter 12 mm.5) Pasangan kusen terhadap dinding/tembok harus selalu ada

    alur/celah pemasangan selebar 8 mm, dalamnya 10 mm serta

    terpasang pada permukaan lantai tanpa sepatu.

    6) Pemasangan alat-alat penggantung dan pengunci harus dilakukan

    oleh tukang pintu yang berpengalaman dan ahli dalam bidang ini

    serta dengan aturan dan peralatan yang sesuai dan direkomendir

    oleh pabrik pembuat kunci.

    7) Tiap-tiap pemasangan daun pintu pada tempat kedudukkannya

    harus menggunakan 3 (tiga) buah engsel ukuran 4 dan 1 (satu )

    set kunci.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 27

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    28/54

    CV.FIGEN

    8) Khusus untuk daun pintu ganda, pada sebuah daun pintunya

    dilengkapi dengan 2 (dua) set espagnolet yang dipasang 1 di atas

    dan 1 di bawah.

    9) Pemasangan kaca, kunci, penggantung dan pengecatan,

    persyaratan teknis pelaksanaannya diuraikan tersendiri/terpisah

    pada bagian lain.

    D. PEKERJAAN KACA

    1. Lingkup Pekerjaan

    Uraian ini mencakup persyaratan teknis untuk pelaksanaan pekerjaan

    pemasangan kaca pada rangka pintu dan jendela, serta pengerjaan dan

    pemasangan untuk berbagai macam pekerjaan kaca.

    2. Uraian pekerjaan lain yang termasuk/dipakai di dalam pekerjaan ini adalah ;

    Persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan pintu dan jendela.

    3. Ketentuan:

    a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah

    berpengalaman di dalam pelaksanaan pekerjaan kaca.

    b. Pemotongan, pengangkatan dan penyetelan kaca harus menggunakan

    peralatan yang khusus digunakan untuk maksud itu, antara lain peralatan

    potong khusus kaca, kop untuk alat pengangkat lembaran kaca dll,

    peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.

    c. Ketentuan tipe material lihat pada gambar kerja.

    4. Material

    a. Kaca

    Semua kaca yang dipergunakan di dalam pelaksanaan pekerjaan inisecara umum harus bebas dari cacat distorsi atau cacat-cacat fisik lainnya.

    Kaca yang digunakan minimal dengan ketebalan 5 mm.

    b. Peralatan Pelengkap Pemasangan Kaca

    Semua peralatan pelengkap untuk pemasangan kaca harus sesuai dengan

    rangka tempat kedudukannya, tepat ukuran serta dari mutu terbaik serta

    harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

    5. Pelaksanaan

    a. Pemeriksaan Keadaan Pekerjaan

    Sebelum mulai pemasangan, Pelaksana Pekerjaan diminta untuk

    memeriksa keadaan lokasi pemasangan, baik dalam hal kesiapan maupunketelitian dan kecermatan pelaksanaan pekerjaan pendahulunya.

    b. Penyimpangan

    Dalam hal terjadi penyimpangan pada pelaksanaan pekerjaan

    pendahulunya, Pelaksana Pekerjaan diminta untuk segera melaporkan

    keadaan tersebut guna penyelesaian permasalahannya.

    c. Pemotongan, Pengangkatan dan Pemasangan Kaca

    Pemotongan kaca harus lurus, rapi dan halus, tepat ukuran, selanjutnya

    dipasang pada lokasinya dengan jepitan yang sesuai, terpasang kuat serta

    tepat dalam posisinya, baik dalam hal ketegakan ataupun kemiringan

    sesuai dengan gambar rancana.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 28

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    29/54

    CV.FIGEN

    d. Pembersihan

    Pada penyelesaian, pekerjaan harus dalam keadaan bersih dan terpasang

    sesuai dengan mutu kerja yang disyaratkan.

    E. PEKERJAAN ALAT, PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

    1.

    Lingkup Pekerjaan.

    a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    perlengkapan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya

    pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

    b. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh

    pemasangan pada daun pintu, dan daun jendela, seperti yang

    ditunjukkan/diisyaratkan dalam detail gambar.

    2. Persyaratan Bahan.

    Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang

    tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan ataupergantian hardware akibat pemilihan merk, Pelaksana Pekerjaan wajib

    melaporkan hal tersebut pada Pengawas Lapangan untuk mendapatkan

    persetujuan.

    3. Perlengkapan Pintu dan Jendela.

    a. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu / Jendela

    1)Semua daun pintu menggunakan peralatan kunci dari merk KODAI

    atau merk lain yang setara, dengan segala perlengkapannya antara lain

    : Lock case, Handle, Back Plate, Anak Kunci dan perlengkapan lain

    yang diperlukan.

    2)

    Untuk daun jendela kaca dipakai grendel pengunci merk OSIRIS 3atau merk yang setara.

    3)Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun

    pintu. Dipasang setinggi 90 Cm dari lantai, atau sesuai petunjuk

    Pengawas Lapangan.

    4)Pegangan pintu masuk utama dipakai handle merk Dekkson, Dorma

    atau CISA dengan jenis yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan atas

    contoh contoh yang sampaikan.

    5)Untuk jenis handle dari tipe solid tube, dengan anak kunci minimal 5

    pin.

    b.

    Pekerjaan Engsel

    1)Untuk pintu-pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu

    Kuningan dan dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun

    dengan menggunakan sekrup dengan warna yang sama dengan warna

    engsel. Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut

    beban berat daun pintu, ukuran engsel yang digunakan adalah

    4x3x20 mm with 2 Ball Bearing (untuk berat maksimum 35 Kg/daun)

    untuk pintu panel kayu dan pintu alumanium.

    2)Untuk jendela digunakan engsel kuningan ukuran 3.

    4. Persyaratan Pelaksanaan

    a. Engsel atas dipasang + 28 Cm (as) dari permukaan atas pintu.

    Engsel bawah dipasang + 32 Cm (as) dari permukaan bawah pintu.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 29

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    30/54

    CV.FIGEN

    Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua engsel tersebut.

    b. Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 Cm dari

    permukaan pintu, engsel yang dipasang ditengah-tengah antara kedua

    engsel tersebut.

    c. Penarik pintu (door full) dipasang 90 Cm (as) dari permukaan lantai.

    d.

    Pemasangan lock case, handle, back plate, serta door closer harus rapi,

    lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan

    Pengawas. Apabila hal tersebut tidak tercapai, Pelaksana Pekerjaan wajib

    memperbaiki tanpa tambahan biaya.

    e. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus

    dilakukan pengujian secara kasar dan halus.

    f. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

    g. Pelaksana Pekerjaan wajib membuat shop drawing (gambar detail

    pelaksanaan) berdasarkan gambar Dokumen Kontrak yang telah

    disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Di dalam shop drawing harusjelas dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan

    produk, cara pemasangan atau detail-detail khusus yang belum tercakup

    secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan Standar

    Spesifikasi Pabrik.

    h. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui oleh Pengawas

    Lapangan.

    F. PEKERJAAN PENGECATAN

    1. Lingkup Pekerjaan

    a.

    Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk

    melaksanakan pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik

    dan sempurna.

    b. Pekerjaan yang dimaksud meliputi:

    1)Pekerjaan pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata,

    permukaan beton.

    2)Pekerjaan pengecatan plafond dan list langit-langit.

    3)Pekerjaan pengecatan kayu dan permukaan listplank.

    4)Pekerjaan pengecatan pintu besi garasi.

    5)Dan/atau seperti tercantum dalam gambar kerja.

    2. Persyaratan Umum

    a. Seluruh pelaksanaan dan bahan untuk pekerjaan ini harus sesuai dengan

    standar dan/atau spesifikasi pabrik.

    b. Pabrik dan kontraktor harus memberi jaminan minimal selama 5 (lima)

    tahun terhitung waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap

    kemungkinan cacat, warna yang berubah dan kerusakan cat lainnya.

    c. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pengguna Jasa harus diulang dan

    diganti. Penyedia Jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat

    dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana

    ditunjukkan oleh Pengguna Jasa.d. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus diawasi Tenaga Ahli

    / Supervisi dari pabrik pembuat.

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 30

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    31/54

    CV.FIGEN

    e. Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Site Konstruksi harus

    masih tersegel baik dalam kemasannya dan tidak cacat. Penyedia Jasa

    wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut mengenai kemurnian

    cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD,

    test Laboratorium dan hasil akhir pengecatan. Biaya untuk pembuktian ini

    dibebankan kepada Kontraktor. Hasil test kemurnian harus mendapat

    rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada Pengguna Jasa

    untuk persetujuan pelaksanaan.

    3. Persyaratan Teknis

    a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa wajib melakukan

    percobaan pengecatan (mock up). Biaya percobaan ini ditanggung

    Penyedia Jasa. Hasil percobaan tersebut harus diserahkan kepada

    Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan bagi pelaksanaan

    pekerjaan.

    b. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas

    yang menunjukkan tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal

    minimum dari tiap lapisan jadi/finish minimum sama dengan syarat yang

    dispesifikasikan pabrik.

    c. Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun atau

    membahayakan keselamatan manusia, maka Penyedia Jasa harus

    menyediakan peralatan pelindung misalnya masker, sarung tangan dan

    sebagainya yang harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.

    d. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca

    yang lembab/hujan, berdebu. Terutama untuk pelaksanaan di dalam

    ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakanmanusia, maka ruangan tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup

    atau pergantian udara berlangsung lancar. Di dalam keadaan tertentu,

    misalnya untuk ruangan tertutup, Penyedia Jasa harus memakai kipas

    angin/fan untuk memperlancar pergantian/aliran udara.

    e. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara

    tekan/vacuum cleaner, semprotan dan sebagainya harus tersedia dari

    kualitas/ mutu terbaik.

    f. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas.

    Penyemprotan hanya boleh dilakukan apabila disetujui Pengguna Jasa.

    g.

    Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengankain kering terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari

    Pengguna Jasa terkecuali disyaratkan lain dalam pesifikasi ini.

    h. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan dasar untuk komponen

    bahan/material metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut

    terpasang.

    4. Pelaksanaan Pekerjaan

    a. Pekerjaan Pengecatan Dinding Bata, dan Permukaan Beton.

    1) Pekerjaan persiapan Sebelum Pengecatan

    Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari

    debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas-bekas cat yang

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 31

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    32/54

    CV.FIGEN

    terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi

    kering.

    Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak

    mungkin menggunakan roller.

    Pekerjaan pengecatan semua dinding/permukaan pasangan

    bata dan permukaan beton yang tampak/ekspos seperti

    tercantum dalam Gambar Kerja.

    2) Permukaan Interior dan Exterior

    Lapisan Pertama

    Alkalli siller acrylic merk setara Dullux.

    Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas/rol.

    Ketebalan lapisan 25 150 micron atau daya sebar 10

    m2/liter.

    Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan

    pelapisan berikutnya.

    Lapisan berikut sampai didapatkan permukaan rata

    Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior dan exterior

    dengan merk setara Dullux.

    Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.

    Ketebalan lapisan 25 40 micron atau daya sebar 11 17

    m2/liter per lapis.

    Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.

    Warna ditentukan kemudian.

    b. Pekerjaan Pengecatan Kayu dan Permukaan Listplank.

    1)

    Lingkup Pekerjaana.Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja,

    bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang

    diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan hingga dapat dicapai

    hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

    b. Meliputi pengecatan permukaan kosen kayu, dan daun pintu,

    permukaan kayu, dan listplank yang tampak sesuai yang

    ditentukan/ditunjukkan dalam detail gambar.

    2) Persyaratan Bahan

    a. Untuk pengecatan permukaan kayu digunakan bahan finishing cat

    kilat minyak buatan dalam negeri dari mutu terbaik produk KudaTerbang atau produk lain yang setara dan disetujui Direksi

    Pengawas.

    b. Untuk pengecatan permukaan listplank GRC digunakan bahan

    finishing cat kilat minyak buatan dalam negeri dari mutu terbaik

    produk Kuda Terbang atau produk lain yang setara dan disetujui

    Direksi Pengawas.

    c. Seluruh permukaan sebelum dilapisi cat awal dan cat akhir, harus

    dilicinkan dengan mesin amplas listrik sampai halus dan licin.

    d. Sebagai cat awal bidang permukaan digunakan cat jenis Pinotex

    clear yang dilapiskan sehingga tebal dan merata pada seluruh

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 32

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    33/54

    CV.FIGEN

    permukaan. Pengecatan dengan kuas atau dengan cara lain yang

    disetujui Direksi Pengawas.

    e. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat syarat yang

    ditentukan dalam NI-4 serta sesuai ketentuan-ketentuan dari

    pabrik yang bersangkutan.

    f.

    Warna cat akhir akan ditentukan kemudian.

    3) Syarat-syarat Pelaksanaan

    a. Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan

    contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas, minimal 2 (dua) jenis

    hasil produk yang berlainan, untuk mendapat persetujuan Direksi

    Pengawas.

    b. Contoh- contoh yang diserahkan harus disertai brosur dari pabrik

    yang bersangkutan.

    c. Kontraktor harus membuat contoh jadi dari pekerjaan pengecatan

    dalam beberapa macam warna, untuk diserahkan kepada Direksi

    Pengawas.

    d. Penukaran/penggantian bahan harus dari mutu sesuai contoh yang

    disetujui serta harus dengan persetujuan pihak Direksi Pengawas,

    penukaran dan penggantian bahan menjadi tanggung jawab

    Kontraktor sepenuhnya tanpa adanya tambahan biaya.

    e. Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan

    bahan/alat mesin amplas elektrik yang bermutu baik, sampai

    merupakan bidang permukaan pengecatan telah memenuhi

    persyaratan dengan baik dan telah disetujui Direksi Pengawas.

    f.

    Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbukgergaji, benar-benar bebas dari minyak, dan sebagainya serta

    kering betul.

    g. Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada

    permukaan pengecatan.

    h.Adukan dengan sempurna sebelum pemakaian bahan dilakukan.

    i. Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua ) lapis atau hingga dicapai

    hasil pengecatan yang tebal, rata dan sama warnanya. Lapis

    pengulangan dilaksanakan setelah 2 hari dari pengecatan awal.

    j. Pengecatan harus dilakukan sejauh mungkin dari pengaruh

    pekerjaan lain serta jauh dari tumbuh-tumbuhan.c. Pekerjaan Pengecatan Metal/Besi

    Pekerjaan Persiapan Metal Sebelum Pengecatan

    1) Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/mill), karat, minyak,

    lemak serta kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga

    permukaan yang dimaksud menampilkan tampak metal yang

    halus dan mengkilap. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan sikat

    kawat mekanik. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum

    cleaner atau sikat yang bersih.

    2) Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan

    ketentuan sebagai berikut :

    SPESIFIKASI TEKNIS GEDUNG Rumah Dinas Camat Idi Tunong - 2016 33

  • 7/26/2019 RKS Rumah Dinas Camat Idi Tunong

    34/54

    CV.FIGEN

    o Semua bagian/permukaan yang tampak/expose dicat sampai cat

    finish.

    o Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/ un-exposed,

    menempel pada material lain, tertutup oleh material lain, dicat

    hanya sampai dengan cat anti karat atau cat dasar primer.

    F. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING

    1. Lingkup Pekerjaan

    a. Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat

    bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk

    mendapatkan hasil yang baik.

    b. Pekerjaan ubin granit dan keramik meliputi seluruh detail yang

    disebutkan/ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pengawas

    Lapangan.

    c. Pekerjaan Paving Block selasar depan dan selasar samping.

    2. Persyaratan Bahan

    Ubin granit dan keramik y