islam disiplin ilmu (idi)

38
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Islam adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap aspek kehidupan manusia, termasuk di antaranya masalah kesehatan dan pengobatan. Ilmu pengobatan islam sebenarnya tidak kalah dengan ilmu pengobatan barat. Contohnya, Ibnu sina seorang muslim yang menjadi pionir ilmu kedokteran modern. Ilmu pengobatan islam bertumpu pada cara-cara alami dan metode ilahiah. Yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi seorang muslim dalam menjaga kesehatan dan mengobati penyakitnya. Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dibekali akal oleh Allah SWT, disamping sebagai fitrah manusia yang mendorong manusia itu untuk mencari segala sesuatu yang di butuhkan untuk melestarikan hidupnya seperti makan, minum dan tempat berlindung (penjagaan

Upload: muhammad-asry

Post on 19-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Islam adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap aspek

kehidupan manusia, termasuk di antaranya masalah kesehatan dan pengobatan.

Ilmu pengobatan islam sebenarnya tidak kalah dengan ilmu pengobatan barat.

Contohnya, Ibnu sina seorang muslim yang menjadi pionir ilmu kedokteran

modern. Ilmu pengobatan islam bertumpu pada cara-cara alami dan metode

ilahiah. Yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi seorang muslim dalam menjaga

kesehatan dan mengobati penyakitnya.

Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dibekali akal oleh Allah SWT,

disamping sebagai fitrah manusia yang mendorong manusia itu untuk mencari

segala sesuatu yang di butuhkan untuk melestarikan hidupnya seperti makan,

minum dan tempat berlindung (penjagaan eksistensi). Dalam mencari hal-hal

tersebut, manusia akan mendapat pengalaman yang baik dan yang kurang baik

maupun yang membahayakan. Maka akal lah yang mengolah, meningkatkan serta

mengembangkan informasi-informasi dari berbagai pengalaman tersebut untuk

memperoleh hasil yang lebih baik. Karena itu, manusia selalu dalam proses

mencari dan menyempurnakan hingga selalu progresif.

Berbeda dengan binatang yang hanya dibekali dengan instink saja, hingga

hidup mereka sudah terarah dan dan bersifat statis. Akal lah yang membentuk

Page 2: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

serta membina kebudayaan manusia dalam bebragai aspek kehidupannya

termasuk dalam bidang pengobatan.

I.2 RUMUSAN MASALAH

- Bagaimana peraturan tentang makanan berdasarkan Q.S. 7:32, Q.S. 2:168, dan

Q.S. 2:172?

- Bagaimana pola makan yang seimbang berdasarkan Q.S. 2:69, dan Q.S 5:24-

27

- Bagaimana manfaat susu segara berdasarkan Q.S 16:66, dan Q.S 23:21?

- Bagaimana kebiasaan makan berdasrkan Q.S 7:31

I.3 TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

- Untuk mengetahui peraturan-peraturan tentang makanan yang halal

berdasarkan Al-Quran

- Untuk mengetahui pola makan yang seimbang dan baik berdasarkan Al-Quran

- Untuk mengetahui manfaat susu segar dan halalberdasarkan Al-Quran

- Untuk mengetahui kebiasaan makan yang baik berdasarkan AL-Quran

Page 3: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

BAB II

PEMBAHASAN

Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit

yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi

juga oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah merasa di alam ini ada

sesuatu yang lebih kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera

maupaun yang tidak dapat dirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini pun tidak

lepas dari pengaruh kepercayaan atau agama yang di anut manusia. Secara umum di

dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non medis.

Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan

definisinya secara terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :

Pendapat pertama

Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh

manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini di nisbat

kan oleh para dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.

Pendapat kedua

Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia

untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi sakit.

Pendapat ketiga

Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi

sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan

Page 4: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak sehat. Ini adalah

pendapat Ibnu sina.

Definisi-definisi tersebut walaupun kata-kata dan ungkapannya berbeda tetapi

memiliki arti dan kandungan yang berdekatan, meskipun definisi ketiga lah yang

memiliki keistimewaan karena bersifat komprehensif mencakup makna yang

ditujukan oleh definisi pertama dan kedua. Sehingga istilah pengobatan medis dapat

disimpulkan sebagai suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang

menggaggu hidup manusia di dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi

tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk

menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat.

Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil proses panjang

yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern seperti sekarang.

A. Peraturan tentang Makanan

Surah Al A’raaf 32

ف�ي �وا آم�ن �ذ�ين� �ل ل ه�ي� ق�ل� ق� ز� الر� م�ن� �ات� �ب و�الط�ي �اد�ه� �ع�ب ل ج� خ�ر�� أ �ي �ت ال �ه� الل �ة� ز�ين م� ح�ر� م�ن� ق�ل�

�م�ون� ( �ع�ل ي , �ق�و�م ل �ات� ي اآل� �ف�ص�ل� ن �ك� �ذ�ل ك �ام�ة� �ق�ي ال �و�م� ي ال�ص�ة4 خ� �ا �ي الد5ن �اة� ي �ح� )32ال

Katakanlah:` Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah

dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang

mengharamkan) rezki yang baik? `Katakanlah:` Semuanya itu (disediakan) bagi

orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja)

di hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang

yang mengetahui.(QS. 7:32)

Page 5: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

Orang-orang Arab pada masa Jahiliah telah mengharamkan memakai

pakaian ketika tawaf sekeliling Kakbah, telah mengharamkan sebagian makanan

ketika mengerjakan haji seperti memakan daging, memakan yang berlemak dan

lain-lain. Orang-orang Nasrani dan ahli kitab pun, sebagian mereka juga

mengharamkan memakan yang baik-baik seperti halnya perbuatan orang pada

masa Jahiliah itu. Maka ayat ini dengan tegas memerintahkan kepada Nabi

Muhammad saw. untuk menanyakan kepada mereka, siapa yang mengharamkan

semuanya itu? Jelaslah bahwa yang mengharamkan itu mereka sendiri dan setan

bukan merupakan wahyu Allah yang disampaikan-Nya kepada Rasul Allah.

Pakaian dan perhiasan yang memang sudah disediakan Allah untuk mereka dan

Allah tidak mengharamkan makanan yang baik-baik, yang lezat-lezat seperti

rezeki yang halal dari Allah. Memakai pakaian yang indah, berdandan dan

berhias, serta memakan makanan yang lezat-lezat yang dihalalkan Allah adalah

merupakan kesenangan dan kegemaran manusia. Agama Islam membolehkannya

selama tidak bertentangan dengan hukum Allah, seperti berlebih-lebihan dan lain-

lain.

Tidaklah meninggalkan kesenangan dan kegemaran seperti itu termasuk

ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah, seperti yang dilakukan oleh penganut

agama lain, umpama agama Hindu. Kegemaran berpakaian yang bagus dan

kegemaran memakan makanan yang baik lagi halal akan mendorong manusia

untuk berpikir meningkatkan pertanian, membuat irigasi serta meningkatkan

kemajuan dalam bidang industri, seperti pabrik benang, pabrik kain,

Page 6: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

meningkatkan pemeliharaan binatang-binatang, seperti biri-biri, ulat sutera,

binatang-binatang ternak dan lain-lain.

Selanjutnya dalam ayat ini Allah swt. memerintahkan kepada Rasulullah

agar menyampaikan kepada umatnya, bahwa berhias dan berdandan dengan

pakaian yang bagus dan indah begitu juga memakan makanan yang baik-baik dan

lezat-lezat adalah diperbolehkan menikmatinya bagi orang-orang yang beriman

dalam hidup mereka di dunia juga dibolehkan untuk orang-orang yang bukan

mukmin. Tetapi pada hari kiamat, kenikmatan yang seperti itu hanyalah khusus

bagi orang-orang yang beriman saja. Orang-orang kafir tidak berhak untuk

menikmatinya. Orang-orang mukmin berhak untuk mendapatkan hidup bahagia,

menikmati segala macam pemberian yang baik dan halal selama hidup di dunia

ini. Bukanlah kebahagiaan hidup itu untuk orang-orang kafir saja.

Dalam ayat ini jelaslah, bahwa Allah menganjurkan kepada orang-orang yang

beriman agar dapat mencapai bahagia dan sentosa di dunia dan di akhirat. Di

akhirat orang-orang mukminlah yang lebih berhak menikmati segala macam

nikmat Allah supaya lebih bertambah syukurnya kepada-Nya dan lebih

mendorongnya untuk mencapai kebahagiaan yang sebenarnya. Mereka di dunia

tentu akan bersyukur kepada Allah, baik dalam hatinya dengan mengakui

kekayaan Allah, atau dengan lidahnya mengucapkan “alhamdulillah”, maupun

dengan anggotanya, yaitu dengan dengan memakai dan memakan karunia Allah

itu dengan sebaik-baiknya dan mempergunakannya kepada jalan yang diridai

Allah. Orang mukmin tentu akan bertambah ilmunya dan kemajuannya bila

Page 7: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

hidupnya di dunia telah bahagia dan tentu akan bertambah kuat pula imannya

kepada Allah bila dia telah dapat merasakan betapa besarnya karunia yang

diberikan Allah kepadanya.

Surah Al Baqarah 168

�9 �م� �ك ل �ه� �ن إ �ط�ان� ي الش� خ�ط�و�ات� �ع�وا �ب �ت ت و�ال� 4ا �ب ط�ي ال4 ح�ال� ر�ض�� األ� ف�ي م�م�ا �وا �ل ك �اس� الن 5ه�ا ي

) Gين� م�ب H168ع�د�و(

“ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di

bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena

sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. 2:168)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa ayat ini turun mengenai suatu kaum yang

terdiri dari Bani Saqif, Bani Amir bin Sa’sa’ah, Khuza’ah dan Bani Mudli.

Mereka mengharamkan menurut kemauan mereka sendiri, memakan beberapa

jenis binatang seperti bahirah yaitu unta betina yang telah beranak lima kali dan

anak kelima itu jantan, lalu dibelah telinganya; dan wasilah yaitu domba yang

beranak dua ekor, satu jantan dan satu betina lalu anak yang jantan tidak boleh

dimakan dan harus diserahkan kepada berhala. Padahal Allah tidak

mengharamkan memakan jenis binatang itu, bahkan telah menjelaskan apa-apa

yang diharamkan memakannya dalam firman-Nya:

�م�و�ق�وذ�ة� و�ال �ق�ة� ن �خ� �م�ن و�ال �ه� ب �ه� الل �ر� �غ�ي ل �ه�ل� أ و�م�ا �ز�ير� ن �خ� ال �ح�م� و�ل و�الد�م� �ة� �ت �م�ي ال �م� �ك �ي ع�ل م�ت� ح�ر�

م�وا �ق�س� ت �س� ت �ن� و�أ 5ص�ب� الن ع�ل�ى �ح� ذ�ب و�م�ا �م� �ت �ي ذ�ك م�ا �ال� إ �ع� ب الس� �ل� �ك أ و�م�ا �ط�يح�ة� و�الن �ة� د�ي �ر� �م�ت و�ال

Gق ف�س� �م� �ك ذ�ل � م ال� �ز� �األ� ب

Artinya:

Page 8: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)

yang disembelih, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas

kecuali yang sempat kamu sembelih dan (diharamkan juga bagimu) yang

disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak

panah; itu adalah suatu kefasikan.” (Q.S Al Ma’idah: 3)

Karena itu selain dari yang tersebut dalam ayat ini boleh dimakan,

sedangkan bahirah dan wasilah itu tidak tersebut di dalam ayat itu. Memang ada

beberapa ulama berpendapat bahwa di samping yang tersebut dalam ayat itu,

adalagi yang diharamkan memakannya berdasarkan hadis Rasulullah saw. seperti

memakan binatang yang bertaring tajam atau bercakar kuat, tetapi sebagian ulama

berpendapat bahwa memakan binatang-binatang tersebut hanya makruh saja

hukumnya.

Allah menyuruh manusia memakan yang baik sedang makanan yang

diharamkan oleh beberapa kabilah yang ditetapkan menurut kemauan dan

peraturan yang mereka buat sendiri halal dimakan, karena Allah tidak

mengharamkan makanan itu. Allah hanya mengharamkan beberapa macam

makanan tertentu sebagaimana tersebut dalam ayat 3 surat Al-Maidah dan dalam

ayat 173 surat kedua ini.

Adapun selain dari yang diharamkan Allah itu dan selain yang tersebut

dalam hadis sesuai dengan pendapat sebagian ulama adalah halal, boleh dimakan.

Kabilah-kabilah itu hanya mengharamkan beberapa jenis tanaman dan binatang

berdasarkan hukum yang mereka tetapkan dengan mengikuti tradisi yang mereka

Page 9: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

pusakai dari nenek moyang mereka dan karena memperturutkan hawa nafsu dan

kemauan setan belaka. Janganlah kaum muslimin mengikuti langkah-langkah

setan itu, karena setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Surah Al Baqarah 168:

Hع�د�و �م� �ك ل �ه� �ن إ �ط�ان� ي الش� خ�ط�و�ات� �ع�وا �ب �ت ت و�ال� 4ا �ب ط�ي ال4 ح�ال� ر�ض�� األ� ف�ي م�م�ا �وا �ل ك �اس� الن 5ه�ا ي

� أ �ا ي

) Gين� )168م�ب

Ayat berikut ini turun tentang orang-orang yang mengharamkan sebagian

jenis unta/sawaib yang dihalalkan, (Hai sekalian manusia, makanlah yang halal

dari apa-apa yang terdapat di muka bumi) halal menjadi ‘hal’ (lagi baik) sifat

yang memperkuat, yang berarti enak atau lezat, (dan janganlah kamu ikuti

langkah-langkah) atau jalan-jalan (setan) dan rayuannya (sesungguhnya ia

menjadi musuh yang nyata bagimu) artinya jelas dan terang permusuhannya itu.

Surah Al Baqarah 172:

) �د�ون� �ع�ب ت �اه� �ي إ �م� �ت �ن ك �ن� إ �ه� �ل ل وا �ر� ك و�اش� �م� �اك ق�ن ز� ر� م�ا �ات� �ب ط�ي م�ن� �وا �ل ك �وا آم�ن �ذ�ين� ال 5ه�ا ي� أ �ا ي

172(

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang

Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar

kepada-Nya saja kamu menyembah.” (QS. 2:172)

Di dalam ayat ini ditegaskan pula supaya seorang mukmin memakan

makanan yang baik-baik yang diberikan Allah, dan rezeki yang diberikan-Nya itu

haruslah disyukuri. Dalam ayat 168 perintah memakan makanan yang baik-baik

ditujukan kepada manusia umumnya. Karenanya perintah itu diiringi dengan

Page 10: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

larangan mengikuti ajaran setan. Sedangkan dalam ayat ini perintah ditujukan

kepada orang mukmin saja supaya mereka memakan rezeki Allah yang baik-baik.

Sebab itu perintah ini diiringi dengan perintah mensyukurinya.

B. Pola Makanan yang Seimbang

Mereka berkata: `Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-

lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama

Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk

menanti di sini saja`.(QS. 5:24)

Surah Al Maa-idah 24:

�ا ه�ن ه�ا �ا �ن إ �ال� ف�ق�ات 5ك� ب و�ر� �ت� �ن أ ف�اذ�ه�ب� ف�يه�ا د�ام�وا م�ا �د4ا �ب أ �ه�ا ل �د�خ� ن �ن� ل �ا �ن إ م�وس�ى �ا ي �وا ق�ال

)24ق�اع�د�ون� (

Anjuran dua orang utusan itu tidak dapat mempengaruhi kaumnya dan

tidak merubah semangat mereka. Oleh karena itu setelah anjuran itu, mereka

mengulangi ucapan mereka kepada Nabi Musa a.s. bahwa mereka selamanya

tidak akan masuk Palestina selama kaum yang perkasa dan angkuh penduduk

negeri itu masih berada di sana. Mereka menandaskan bahwa jika Nabi Musa a.s.

tetap berkehendak akan memasuki tanah Palestina, maka biar Nabi Musa a.s. saja

bersama bantuan Tuhan yang akan memerangi kaum itu, sedangkan mereka tetap

membangkang tidak mengikuti Musa memasuki Palestina. Jawaban mereka ini

menunjukkan kedangkalan pikiran dan kekurangan adab kesopanan mereka.

Memang mula-mula mereka telah menyembah Allan swt. mengikuti Nabi Musa

Page 11: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

a.s. kemudian mereka berusaha menyembah anak sapi mengikuti ajakan Samiri.

Memang kaum Yahudi itu biasa membangkang terhadap Nabinya, malah kadang-

kadang membunuhnya.

Surah Al Maa-idah 25

ق�ين� ( �ف�اس� ال � �ق�و�م ال �ن� �ي و�ب �ا �ن �ن �ي ب ق� ف�اف�ر� �خ�ي و�أ �ف�س�ي ن �ال� إ م�ل�ك�� أ ال� �ي �ن إ ب� ر� )25ق�ال�

Berkata Musa: `Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan

saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik

itu`.(QS. 5:25)

Setelah ajakan Nabi Musa a.s. tidak ditaati oleh kaumnya, bahkan mereka

menolaknya maka Nabi Musa a.s. menyatakan keluhannya kepada Allah swt.

bahwa ia tidak dapat menguasai kaumnya. Karenanya Musa a.s. mohon kepada

Allah swt. agar Musa dan suadaranya di satu pihak dan kaumnya di pihak yang

lain dipisahkan dan mohon kepada Allah swt. agar memberikan keputusan yang

adil. Maka apabila kaumnya yang fasik itu akan disiksa, hendaklah Nabi Musa

a.s. dan saudara-saudaranya di selamatkan dari siksaan itu. Allah berfirman: `

(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama

empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi

(padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-

orang yang fasik itu.`(QS. 5:26)

Surah Al Maa-idah 26

Page 12: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

� �ق�و�م ال ع�ل�ى س�� �أ ت ف�ال� ر�ض�

� األ� ف�ي �يه�ون� �ت ي �ة4 ن س� �ع�ين� ب ر�� أ �ه�م� �ي ع�ل Gم�ة م�ح�ر� �ه�ا �ن ف�إ ق�ال�

ق�ين� ( �ف�اس� )26ال

Doa Nabi Musa a.s. itu dikabulkan oleh Allah swt. dan Allah swt.

menyatakan bahwa sesungguhnya tanah suci itu diharamkan bagi mereka selama

empat puluh tahun.

Karena kedurhakaan itu, mereka tidak dapat memasuki tanah suci dan

tidak dapat mendiaminya selama empat puluh tahun. Selama masa empat puluh

tahun itu mereka selalu berada dalam keadaan kebingungan tidak mengetahui

arah dan tujuan. Sesudah itu Allah swt. menganjurkan kepada Nabi Musa a.s. agar

tidak merasa susah atas musibah siksa yang menimpa kaumnya yang fasik itu

karena itu bagi mereka akan merupakan pelajaran dan pengalaman.

Menurut pendapat kebanyakan ahli tafsir, bahwa Nabi Musa dan Nabi Harun a.s.

berada di padang Tih bersama-sama kaum Bani Israel, akan tetapi padang Tih itu

bagi Nabi Musa dan Nabi Harun a.s. merupakan tempat istirahat dan menambah

ketinggian derajat mereka. Sedangkan bagi kaum Yahudi yang ingkar itu

merupakan siksaan yang sangat berat. Setelah selesai peristiwa di padang Tih itu

Nabi Musa dan Nabi Harun a.s. wafat. Kemudian fitrah orang-orang Bani Israel

itu telah dirusak oleh kesesatan, perbudakan, penindasan dan paksaan raja-raja

Mesir, hingga mereka sesat, pengecut, penakut dan hal itu telah mendarah daging

pada diri mereka. Karenanya di waktu Musa a.s. membawa mereka ke arah

kebenaran, keberanian dan kebahagiaan mereka tetap bersifat pengecut.

Surah Al Maa-idah 27

Page 13: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

ر� خ� اآل� م�ن� �ل� �ق�ب �ت ي �م� و�ل ح�د�ه�م�ا� أ م�ن� �ل� �ق�ب ف�ت 4ا �ان ب ق�ر� �ا ب ق�ر� �ذ� إ �ح�ق� �ال ب آد�م� �ي� �ن اب

� �أ �ب ن �ه�م� �ي ع�ل �ل� و�ات

�ق�ين� ( �هم�نالم�ت الل �ل� �ق�ب �ت ي �م�ا �ن إ ق�ال� �ك� �ن �ل �ق�ت أل� )27ق�ال�

“Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil)

menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka

diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari

yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): `Aku pasti membunuhmu!`. Berkata Habil:

`Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang

bertakwa`.”(QS. 5:27)

Nabi Muhammad saw. diperintahkan untuk membacakan kisah kedua

putra Adam a.s. itu di waktu mereka berkurban, kemudian kurban yang seorang

diterima sedang kurban yang lain tidak. Orang yang tidak diterima kurbannya

bertekad untuk membunuh saudaranya, sedang yang diancam menjawab bahwa ia

menyerah kepada Allah, karena Allah hanya akan menerima kurban dari orang-

orang yang takwa.

Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, Ibnu Umar dan lain-lain, bahwa putra

Adam yang bernama Qabil mempunyai ladang pertanian dan putranya yang

bernama Habil mempunyai peternakan kambing. Kedua putra Adam itu

mempunyai saudara kembar wanita. Pada waktu itu Allah swt. mewahyukan

kepada Nabi Adam agar Qabil dikawinkan dengan saudara kembar Habil. Dengan

perkawinan itu Qabil tidak senang dan marah, saudara kembarnya lebih cantik.

Kedua-duanya sama-sama menghendaki saudara yang cantik itu. Akhirnya Nabi

Adam a.s. menyuruh Qabil dan Habil agar keduanya berkurban guna mengetahui

Page 14: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

siapa, di antara mereka yang akan diterima kurbannya. Qabil berkurban dengan

hasil pertaniannya dan yang diberikan yang bermutu rendah. sedang Habil

berkurban dengan kambing pilihannya yang baik. Maka Allah swt. menerima

kurban Habil, berarti bahwa Habillah yang dibenarkan mengawini saudara

kembar Qabil. Dengan demikian bertambah keraslah kemarahan dan kedengkian

Qabil sehingga ia bertekad untuk membunuh saudaranya. Tanda-tanda kurban

yang diterima itu ialah kurban itu dimakan api sampai habis. (Al Manar VI: 342)

Dari peristiwa yang terjadi ini dapat diambil pelajaran bahwa apa yang

dinafkahkan seharusnya tidak sekadar untuk mengharapkan pujian dan sanjungan

akan tetapi hendaklah dilakukan dengan ikhlas agar diterima oleh Allah swt.

Surah Huud 69

اء� ج� �ن� أ �ث� �ب ل ف�م�ا Gم ال� س� ق�ال� م4ا ال� س� �وا ق�ال ى ر� �ش� �ب �ال ب اه�يم� �ر� �ب إ �ا �ن ل س� ر� ج�اء�ت� �ق�د� و�ل

) �يذ, ن ح� �ع�ج�ل, )69ب

“Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang

kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan:

`Selamat.` Ibrahim menjawab: `Selamatlah,` maka tidak lama kemudian Ibrahim

menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.” (QS. 11:69)

Beberapa malaikat datang mengunjungi Nabi Ibrahim a.s. di rumahnya

untuk menyampaikan suatu berita gembira kepadanya. Diriwayatkan dari Ata’

bahwa malaikat-malaikat itu terdiri dari Jibril, Mikail dan Israel a.s. Ada pula

riwayat yang mengatakan mereka terdiri dari Jibril bersama tujuh malaikat

lainnya. Mereka disambut oleh Nabi Ibrahim a.s. dengan sambutan yang baik

Page 15: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

sekali karena dia yakin bahwa tamunya yang penuh sopan santun mengucapkan

salam sebelum memasuki rumahnya adalah tamu-tamu terhormat dari kalangan

orang-orang yang baik. Sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang Arab Badui

bila kedatangan tamu, mereka harus disuguhi hidangan yang istimewa sesuai

dengan kesanggupan tuan rumah. Nabi Ibrahim a.s. pun menghidangkan untuk

tamu-tamunya itu makanan yang lezat yaitu seekor domba yang dibakar di atas

batu yang dipanaskan dan mempersilakan mereka menikmati makanan yang

istimewa itu. Tetapi tamu-tamu itu tidak mau menyentuh makanan itu, karena

mereka adalah malaikat yang menyamar seperti manusia, sedang malaikat tidak

membutuhkan makanan dan minuman.

C. Manfaat Susu Segar

Surah An Nahl 66

ال�ص4ا خ� 4ا �ن �ب ل , و�د�م ث, ف�ر� �ن� �ي ب م�ن� �ه� �ط�ون ب ف�ي م�م�ا �م� ق�يك �س� ن ة4 �ر� �ع�ب ل � �ع�ام ن� األ� ف�ي �م� �ك ل �ن� و�إ

�ين� ( ار�ب �لش� ل �غ4ا ائ )66س�

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi

kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya

(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-

orang yang meminumnya.” (QS. 16:66)

Sesudah itu Allah SWT meminta perhatian para hamba-Nya agar

memperhatikan binatang ternak karena sesungguhnya pada binatang ternak itu

terdapat pelajaran yang berharga bagi para hamba-Nya yang dapat menunjukkan

kekuasaan Nya, menciptakan ciptaan yang indah. Maha Luas Rahmat Nya

Page 16: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

terhadap para hamba Nya; dan air susu binatang ternak itulah manusia mendapat

minuman yang lezat rasanya, mudah dicerna dan berguna bagi kesehatan.

Seseorang yang suka memperhatikan, dapat mengambil pelajaran betapa Maha

Kuasanya Allah memisahkan susu yang bersih itu dari darah dan kotoran

binatang. Binatang itu makan rerumputan. Dari rumput itulah sari-sari makanan

diserap oleh butiran-butiran darah merah di perut besar sapi itu, sedang bagian-

bagian yang tidak berguna dikeluarkan sebagai kotoran.

Kemudian dari tanah itulah dipisahkan air susu sebagai minuman yang

sangat lezat mudah ditelan bagi orang yang hendak meminumnya.

Surah Al Mu’minuun 21

�ه�ا و�م�ن Gة �ير� �ث ك �اف�ع� م�ن ف�يه�ا �م� �ك و�ل �ه�ا �ط�ون ب ف�ي م�م�ا �م� ق�يك �س� ن ة4 �ر� �ع�ب ل � �ع�ام ن� األ� ف�ي �م� �ك ل �ن� و�إ

) �ون� �ل �ك �أ )21ت

“Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat

pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu

yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat

faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan,”(QS.

23:21)

Dan sesungguhnya pada penciptaan binatang ternak itu benar-benar

terdapat pelajaran yang sangat penting bagi kamu di samping kemanfaatannya

sendiri sebagai nikmat pemberian Allah SWT. Sebagai pelajaran dan bahan riset,

rumput yang di makan oleh binatang ternak seperti sapi itu, setelah dikunyah dan

masuk dalam perutnya, kemudian bercampur dengan darah, maka Allah berkuasa

Page 17: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

untuk memisahkan air susu dari percampuran dua benda yang kotor itu

sebagaimana tersebut dalam firman Allah:

لبنا ودم فرث بين من بطونه في مما نسقيكم لعبرة األنعام في لكم وإن

للشاربين سائغا خالصا

Artinya:

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran

bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang berada dalam perutnya

(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi

orang-orang yang meminumnya”. (Q.S. An Nahl: 66)

Dan jika diperinci, maka terdapat ada empat macam kemanfaatan yang

diperoleh manusia dari binatang ternak itu:

1. Air susu yang sangat lezat untuk di minum dan mengandung unsur kesehatan,

yang juga dapat dijadikan mentega dan keju dan lain-lain.

2. Bulu atau rambutnya dapat dijadikan bahan pakaian yang sangat berguna

terutama di musim dingin.

3. Dagingnya dapat dimakan segera atau diawetkan dalam kaleng.

4. Dapat dijadikan kendaraan, terutama ke tempat yang jauh yang sulit dicapai

dengan kendaraan lain seperti tersebut dalam ayat (21).

األنفس بشق إال بالغيه تكونوا لم بلد إلى أثقالكم وتحمل

Artinya:

“Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup

Page 18: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang

memayahkan diri)”. (Q.S. An Nahl: 7)

D. Kebiasaan Makan

Surah Al A’raaf 31

�ح�ب5 ي ال� �ه� �ن إ ر�ف�وا �س� ت و�ال� �وا ب ر� و�اش� �وا �ل و�ك ج�د, م�س� �ل� ك �د� ن ع� �م� �ك �ت ز�ين خ�ذ�وا آد�م� �ي �ن ب �ا ي

) ر�ف�ين� �م�س� )31ال

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,

makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”(QS. 7:31)

Sebab ayat ini turun diterangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan

oleh Abdun bin Hamid dari Said bin Jubair, katanya bahwa orang-orang di zaman

Jahiliah tawaf sekeliling Kakbah dalam keadaan telanjang bulat. Mereka berkata:

“Kami tidak akan tawaf dengan memakai pakaian yang telah kami pakai untuk

berbuat dosa.” Lalu datanglah seorang perempuan untuk mengerjakan tawaf dan

pakaiannya dilepaskannya sama sekali sedang ia dalam keadaan bertelanjang

hanya tangannya saja yang menutup kemaluannya. Karena itu turunlah ayat ini.

Dan diriwayatkan pula bahwa Bani Amir di musim haji tidak memakan daging

dan lemak, kecuali makanan biasa saja. Dengan demikian mereka memuliakan

dan menghormati haji, maka orang Islam berkata: “Kamilah yang lebih berhak

melaksanakan itu.” Maka turunlah ayat ini. Dalam ayat ini Allah swt.

memerintahkan supaya manusia memakai “zinah” (pakaian yang indah) dalam

mengerjakan ibadat, seperti salat, tawaf dan lain-lainnya. Yang dimaksud dengan

Page 19: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

memakai “zinah” ialah memakai pakaian yang dapat menutupi auratnya. Lebih

sopan lagi kalau pakaian itt selain bersih dan baik juga indah yang dapat

menambah keindahan seseorang dalam beribadat menyembah Allah sebagaimana

kebiasaan seseorang berdandan dengan memakai pakaian yang indah di kala akan

pergi ke tempat-tempat undangan dan lain-lain, maka untuk pergi ke tempat-

tempat beribadat untuk menyembah Allah tentu lebih pantas lagi, bahkan lebih

utama. Hal ini bergantung pada kemauan dan kesanggupan seseorang, juga

bergantung pada kesadaran. Kalau seseorang hanya mempunyai pakaian selembar

saja, cukup untuk menutupi aurat dalam beribadat itu pun memadailah. Tetapi

kalau seseorang mempunyai pakaian yang agak banyak, maka lebih utamalah

kalau dia memakai yang bagus. Rasulullah saw. telah bersabda:

له يكن لم فإن له تزين من أحق عزوجل الله فإن ثوبيه فليلبس أحدكم صلى إذا

اليهود إشتمال صالته فى احدكم يشتمل وال صلى إذا فليتزر ثوبان

Artinya:

Apabila salah seorang di antaramu mengerjakan salat hendaklah memakai dua

kain, karena untuk Allahlah yang lebih pantas seseorang berdandan. Jika tidak ada

dua helai kain, maka cukuplah sehelai saja untuk dipakai salat. Janganlah

berkemul dalam salat, seperti berkemulnya orang-orang Yahudi. (H.R At Tabrani

dan Al Baihaqy dari Ibnu Umar)

Diriwayatkan dari Hasan, cucu Rasulullah, bahwa dia apabila akan

mendirikan salat memakai pakaian yang sebagus-bagusnya. Maka dia ditanya

Page 20: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

orang dalam hal itu. Dia menjawab: “Allah indah suka kepada keindahan, maka

saya memakai pakaian yang bagus.” Dan Allah berfirman:

د, ج� م�س� �ل� ك �د� ن ع� �م� �ك �ت ز�ين خ�ذ�وا

Artinya:

Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.

(Q.S Al A’raf: 31)

Jelaslah dari ayat ini, bahwa agama Islamlah yang menyebabkan umat

manusia di dunia ini berkemajuan dan beradab. Perintah memakai pakaian yang

baik ini sebelum Islam datang belum ada. Manusia masih banyak yang belum

tahu pakaian, masih bertelanjang, baik di dunia barat atau dunia timur. Setelah

turun perintah berpakaian dan cara berpakaian, banyak di antara umat-umat yang

masih terbelakang itu setelah masuk Islam menjadi umat yang beradab dan

sampai kepada kemajuan yang tinggi. Tumbuh pulalah kemajuan dalam bidang

pertanian, menanam kapas dan lain-lainnya yang menjadi bahan baku buat

pakaian manusia.

Kemudian dalam ayat ini, Allah swt. mengatur pula perkara makan dan

minum manusia. Kalau pada masa Jahiliah manusia yang mengerjakan haji hanya

memakan makanan yang mengenyangkan saja, tidak memakan makanan yang

sedap-sedap yang dapat menambah gizi dan vitamin yang diperlukan oleh badan,

maka dengan turunnya ayat ini, makanan dan minuman manusia itu harus

disempurnakan dan diatur untuk dapat dipelihara kesehatannya. Dengan begitu

manusia lebih kuat mengerjakan ibadat. Maka dalam ayat ini diterangkan Allah

Page 21: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

memakai pakaian yang bagus dengan memakan makanan yang baik dan minum

minuman yang bermanfaat dalam rangka mengatur kesempurnaan dan kesehatan

untuk dapat beribadat kepada Allah dengan baik. Kesehatan badan banyak

hubungannya dengan makanan dan minuman. Makanan dan minuman yang

berlebih-lebihan membawa kepada kerusakan kesehatan. Karena itu, Allah

melarang berlebih-lebihan dalam makan dan minum.

Larangan berlebih-lebihan itu mengandung beberapa arti, di antaranya:

1. Jangan berlebih-lebihan dalam makan dan minum itu sendiri. Sebab makan

dan minum berlebih-lebihan dan melampaui batas akan mendatangkan

penyakit. Makanlah kalau sudah merasa lapar, dan kalau sudah makan,

janganlah sampai terlalu kenyang. Begitu juga minumlah, kalau merasa haus

dan bila haus terasa hilang, berhentilah minum, walaupun nafsu makan atau

minum masih ada.

2. Jangan berlebih-lebihan dalam berbelanja untuk membeli makan atau

minuman karena akan mendatangkan kerugian dan akhirnya akan menghadapi

kerugian kalau pengeluaran lebih besar dari pendapatan, akan menimbulkan

utang yang banyak. Oleh sebab itu manusia harus berusaha supaya jangan

besar pasak dari tiang.

3. Termasuk berlebih-lebihan juga kalau sudah berani memakan dan meminum

yang diharamkan Allah. Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda:

أن يحب الله فإن سرف وال مخيلة غير في والبسوا وتصدقوا واشربوا كلوا

عبده على نعمه أثر يرى

Page 22: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

Artinya:

Makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah dengan cara yang

tidak sombong dan tidak berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah suka melihat

penggunaan nikmat-Nya pada hamba-Nya. (H.R Ahmad, Turmuzi dan Hakim

dari Abi Hurairah).

Perbuatan berlebih-lebihan yang melampaui batas itu selain merusak

dan merugikan juga Allah tidak menyukainya. Setiap pekerjaan yang tidak

disukai Allah kalau dikerjakan juga tentu akan mendatangkan bahaya.

Surah Al A’raaf 31

ال� �ه� �ن إ ر�ف�وا �س� ت و�ال� �وا ب ر� و�اش� �وا �ل و�ك ج�د, م�س� �ل� ك �د� ن ع� �م� �ك �ت ز�ين خ�ذ�وا آد�م� �ي �ن ب �ا ي

) ر�ف�ين� �م�س� ال �ح�ب5 )31ي

(Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah) yaitu buat menutupi

auratmu (di setiap memasuki mesjid) yaitu di kala hendak melakukan salat

dan tawaf (makan dan minumlah) sesukamu (dan janganlah berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan).

Page 23: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 24: Islam Disiplin Ilmu (Idi)

DAFTAR PUSTAKA

BIN MUHSIN HABBATUSSAUDA.BLOG., http://www.binmuhsingroup.com

Muhammad Ihsan.Tafsir Surah. [[email protected]] [[email protected]]