rks jalan

20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 1 PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) LOKASI : RT 04 DESA BATU – BATU KEC.MUARA BADAK SUMBER DANA : APBDP KUTAI KARTANEGARA TAHUN ANGGARAN 2014

Upload: ino-tigana

Post on 24-Dec-2015

208 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

contoh RKS

TRANSCRIPT

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 1

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

RENCANA KERJA DAN SYARAT( R K S )

LOKASI :RT 04 DESA BATU – BATU KEC.MUARA BADAK

SUMBER DANA :APBDP KUTAI KARTANEGARA

TAHUN ANGGARAN 2014

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 2

DAFTAR ISI

BAGIAN I SYARAT-SYARAT UMUMSYARAT-SYARAT UMUM

Pasal 1 : Pihak-pihak yang BersangkutanPasal 2 : Keterangan mengenai Proyek/PekerjaanPasal 3 : Dokumen Pelelangan / Pelaksanaan PembangunanPasal 4 : Produk dan Bahan yang setaraPasal 5 : Material PenggantiPasal 6 : Peninjauan Lapangan / Tempat Pekerjaan

KETENTUAN UMUM PELAKSANAANPasal 1 : Survey / Peninjauan Lapangan & Pembuatan Patok Batas Tanah / PersilPasal 2 : Pembersihan LapanganPasal 3 : Pengukuran (Uitzetten) & Pengambilan PeilPasal 4 : Pemakaian UkuranPasal 5 : Pemeriksaan dan PengetesanPasal 6 : Penanggung Jawab PelaksanaanPasal 7 : Tanggung Jawab atas Pekerjaan yang CacatPasal 8 : Wewenang Pengguna Anggaran untuk memasuki Tempat PekerjaanPasal 9 : Fasilitas Lapangan dan Perlengkapan KerjaPasal 10 : Halaman Pekerjaan, Kebersihan - KetertibanPasal 11 : PengawasanPasal 12 : Keamanan, Keselamatan dan KesejahteraanPasal 13 : Ketentuan - Ketentuan dari Pengguna AnggaranPasal 14 : Kewajiban Pelaksana Pekerjaan / KontraktorPasal 15 : Instruksi PengawasPasal 16 : Bagan Kemajuan Pekerjaan & Rencana KerjaPasal 17 : Rapat Koordinasi dan Rapat LapanganPasal 18 : Laporan - LaporanPasal 19 : Perubahan RencanaPasal 20 : Penyerahan PekerjaanPasal 21 : Penyelesaian dan Masa PemeliharaanPasal 22 : Pekerjaan Tambah Kurang

BAGIAN II SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN KONSTRUKSIUmumPekerjaan TanahPEKERJAAN LANTAI DAN PERKERASANUmumTelford Batu PadasTelford Batu Gunung

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 3

BAGIAN I SYARAT-SYARAT UMUM DAN ADMINISTRASISYARAT-SYARAT UMUM

Pasal 1 :Pihak-Pihak yang Bersangkutan

Pengguna Anggaran adalah PEMILIK yaitu PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA.Hak dan Kewajiban Pemilik :

1. Informasi Kegiatan/PekerjaanPemilik akan memberikan informasi dan bantuan serta semua instruksi-instruksinyakepada pemborong melalui direksi lapangan sepanjang batas-batas wewenang dankewajiban pemilik.

2. Hak untuk menghentikan pekerjaan :Apabila kontraktor tidak sanggup atau tidak mampu memperbaiki pekerjaan yangkurang sempurna atau kontraktor terus menerus gagal mengadakan bahan-bahan danalat-alat sesuai dengan dokumen kontrak, maka pemilik berhak menghentikanpekerjaan sebagian atau seluruhnya sampai hambatan yang bersangkutan teratasi.

3. Hak untuk mengerjakan sendiri pekerjaanApabila Kontraktor gagal atau mengabaikan perintah perbaikan pekerjaan yang salahmenurut dokumen kontrak, maka pemilik berhak namun tidak wajib sesudah 7 (tujuh)hari sebelumnya memberikan pemberitahuan tertulis kepada kontraktor, melakukanperbaikan pekerjaan itu sendiri tanpa memperhatikan pengaruh-pengaruh yangdiakibatkan oleh karenanya.Dalam hal ini akan dibuat berita acara perubahan yang mencantumkan pembatalanpekerjaan tersebut oleh kontraktor dan Pengurangan biaya otomatis sebesar biayaperbaikan itu ditambah biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan oleh pemiliksehubungan dengan hal itu.Direksi lapangan wajib dimintai persetujuan mengenai tindakan dan biaya tersebut,apabila jumlah biaya tersebut melebihi jumlah yang masih harus dibayarkan kepadakontraktor dikemudian hari, maka kontraktor wajib membayar selisih tersebut.

Hak dan Kewajiban1. Peninjauan Berkala

Sesuai tugasnya, secara berkala perencana wajib melakukan peninjauan ke lapanganuntuk memeriksa kesesuaian pelaksanaan dengan gambar kerja, RKS dan perubahan-perubahannya. Jika terjadi ketidaksesuaian pelaksanaan dengan dokumen-dokumendiatas, melalui direksi lapangan, perencana akan memberitahukan hal ini, untukkemudian direksi lapangan akan memerintahkan kepada kontraktor untuk memperbaikiketidaksesuaian tersebut.

2. Pemeriksaan shop drawingApabila terdapat perbedaan/penyesuaian terhadap dokumen pelaksanaan, perencanaharus menerima 1 (satu) copy gambar shop drawing yang dibuat oleh Kontraktor untukdiperiksa.Kontraktor tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan yang dimaksud sebelum shopdrawing disetujui.

3. Persetujuan bahanUntuk penggunaan bahan-bahan produk pabrik yang memerlukan persetujuanperencana, atau pada pelaksanaan pekerjaan perencana menganggap perlu memeriksa

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 4

contoh bahan, maka melalui pengawas lapangan, Kontraktor harus menyerahkan contohbahan yang dimaksud.

4. Penggantian bahanJika diperlukan penggantian dari bahan yang telah ditentukan pada gambar dan syarat-syarat teknis, maka bahan pengganti tersebut tidak diperkenankan dipasang sebelummendapat persetujuan tertulis dari perencana.Interprestasi gambar desainJika terdapat keragu-raguan dalam menginterprestasikan gambar kerja dan RKS, makawakil pemilik yang berhak menginterprestasikan atau menyelesaikan ketidak sesuaiandiatas adalah Perencana.Konsultan pengawas, adalah pihak yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran danbertindak sepenuhnya mewakili Pengguna Anggaran dalam pengendalian danpengawasan pelaksanaan pekerjaan ini pada batas-batas yang telah ditentukan baikteknis maupun administrasinya, sesuai dengan isi dokumen pelaksanaan.dalam hal ini ditunjuk .................................................Antara kontraktor dan direksi lapangan tidak terjadi hubungan kontekstual sebagaiakibat dokumen pelaksanaan.Hak dan kewajiban Sebagai wakil pemilik di lapanganSebagai wakil pemilik selama masa pelaksanaan kontrak sampai pembayaran terakhirdilaksanakan, direksi lapangan berhak melakukan tindakan-tindakan atas nama pemiliksejauh sesuai dengan dokumen kontrak, kecuali pemilik membuat ketentuan lain yangtertulis.Segala instruksi Pemilik kepada Kontraktor hanya dilakukan melalui Direksi lapangandan Direksi lapangan wajib memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangankepada Pemilik.Kewajiban, tanggung jawab dan batasan-batasan wewenang Direksi lapangan sebagaiwakil Pemilik selama pelaksanaan seperti tersebut dalam syarat-syarat umum ini tidakdapat berubah tanpa persetujuan tertulis Pemilik, Kontraktor dan Direksi lapangan. Administrasi Umum

Direksi lapangan berkewajiban menyelenggarakan administrasi umum mengenaipelaksanaan Kontrak, hingga tahap pelaksanaan selesai.

Pengawasan PelaksanaanKonsultan Pengawas akan bertugas tetap di lapangan menempatkan tenagapengawas dalam jam kerja pelaksanaan.Konsultan Pengawas berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaankonstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta laju pencapaian volume. Sertaberkewajiban untuk mengawasi pekerja serta produknya, ketepatan waktu danbiaya pekerjaan konstruksi.Konsultan Pengawas berhak untuk setiap saat memeriksa seluruh proyek dantempat produksi di tempat lain selama masa pelaksanaan, tanpa mengganggujalannya pekerjaan.

Interprestasi dan KeputusanApabila terdapat keragu-raguan mengenai kejelasan interprestasi DokumenPelaksanaan, baik bagi Pemilik maupun Kontraktor, maka Direksi lapangan berhakmemberikan interprestasi. Dalam hal ini Direksi lapangan wajib menyerahkaninterprestasi tertulis secepatnya sehingga tidak mengganggu kelancaran dankesempurnaan pelaksanaan.Segala interprestasi dan keputusan Direksi lapangan harus konsisten dengan isi danmaksud Dokumen Pelaksanaan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 5

Segala keputusan Direksi lapangan yang menyangkut keindahan adalah bersifatmengikat dan sekaligus final sepanjang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan.

Pemeriksaan dan Koreksi Gambar-gambarPengawas Lapangan wajib memeriksa gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang perlu dipersiapkan oleh Kontraktor, dan akan memberikan gambar-gambar penjelasan yang dibutuhkan oleh Kontraktor, serta memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.Direksi lapangan berhak melakukan perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian yang perlu atas pekerjaan dan menerbitkan Berita Acara Perubahan.

Rapat-rapat LapanganDireksi lapangan diwajibkan menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secaraberkala dan membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan lapangan denganmemasukan hasil-hasil rapat lapangan, laporan-laporan harian, mingguan danbulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Kontraktor, serta membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan dilapangan (as-bulit drawings).

Kelalaian KontraktorDireksi lapangan tidak bertanggung jawab atas kelalaian-kelalaian Kontraktorataupun pegawai-pegawai Kontraktor yang berpengaruh langsung terhadapjalannya proyek/pekerjaan. Kelalaian ini sepenuhnya tanggung jawab Kontraktor Penolakan hasil kerja Kontraktor

Direksi lapangan berhak menolak pekerjaan yang dinilai tidak sesuai denganDokumen Pelaksanaan. Bila perlu Direksi lapangan berhak melakukanpemeriksaan khusus atau test-test seperlunya dengan mengabaikan bahwapekerjaan sudah dibuat, dipasang atau belum.

Berita Acara PembayaranDireksi lapangan berhak melakukan pemeriksaan dan wajib menyusun daftarkekurangan-kekurangan dan cacat-cacat pekerjaan masa waktu pelaksanaan danmenentukan saat serah terima Pertama (I) pekerjaan dapat dilakukan danmengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan.Serta menerima surat-surat jaminan dari Kontraktor yang ditentukan dalamDokumen Pelaksanaan dan menerbitkan Berita Acara Pembayaran.Berdasarkan hasil pengawasan lapangan dan Surat Permintaan Pembayaran dariKontraktor maka Direksi lapangan menerbitkan Berita Acara Pembayaran yangmenyebutkan jumlah yang berhak diterima Kontraktor.

Penyelesaian PerselisihanSegala klaim, perselisihan atau persoalan lain mengenai jalannya pelaksanaanmenurut Dokumen Pelaksanaan, akan diselenggarakan penyelesaiannya olehdan melalui Direksi lapangan. Atas segala penyelesaian perselisihan yang dibuatDireksi lapangan kecuali mengenai keindahan, salah satu pihak tidak menerimadapat mengajukan permintaan arbitrase secara tertulis.Permintaan arbitrase tidak dapat diajukan sebelumnya :Saat Direksi lapangan menyerahkan keputusan tertulis atau 10 (Sepuluh) harisetelah kedua belah pihak menyerahkan bukti-bukti persoalannya kepadaDireksi lapangan kesempatan yang wajar untuk mengumpulkan keteranganmengenai hal itu, namun Direksi lapangan belum memberikan keputusantertulis saat itu.Apabila keputusan tertulis Direksi lapangan menyatakan bahwa keputusanadalah final namun dapat dimintakan himbauan, maka permintaan arbitrase

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 6

tidak dapat diajukan setelah sepuluh hari sesudah kedua belah pihak mengetahuikeputusan itu.

Pemutusan Hubungan KerjaApabila Pemilik memutuskan hubungan kerja dengan Direksi lapangan, makaPemilik akan segera menunjuk Direksi lapangan pengganti yang kemudian akanmemiliki status dan hak serta kewajiban yang sama dengan Direksi lapangansebelumnya berdasarkan Dokumen Kontrak.

Pasal 2 :Dokumen Pelelangan / Pelaksanaan Pekerjaan

Satu set dokumen pelelangan yang lengkap terdiri dari :1. RKS2. Gambar-gambar3. Bill of Quantity4. Addendum/Berita Acara penjelasan pekerjaan.

Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar dan ketentuan di dalam RKSini, maka : Keputusan Konsultan Perencana yang mengikat, dan diketahui oleh Pengguna

Anggaran/KPA/PPTK. Perbedaan antara gambar arsitektur dan gambar struktur mengenai denah, tampak,

potongan dan lain-lain yang mempengaruhi performance, yang diikuti adalah gambararsitektur.

Perbedaan ukuran antara gambar yang satu dengan gambar arsitektur, struktur dan lain-lain dimana skalanya berbeda, maka yang diikuti adalah gambar yang skalanya lebihbesar.

Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar-gambar, RKS dan ketentuan lain,sebelum diambil suatu keputusan sebaiknya diadakan konsultasi lebih dahulu denganDireksi lapangan, Perencana dan Pengguna Anggaran.

Yang dimaksud dengan gambar adalah gambar-gambar kerja, detail dan gambar-gambarlain yang dibuat untuk pekerjaan sebelum atau pada saat pelaksanaan pekerjaanberlangsung.

Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar sebelum melaksanakan pekerjaan. Bila adaperbedaan-perbedaan dan atau ada hal-hal yang menurut anggapan pihak pemborongakan membahayakan harus memberitahukan kepada Direksi lapangan.

Pada umumnya gambar-gambar detail yang bersifat prinsip dibuat oleh Perencana, tetapiapabila dianggap perlu untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, pemborong diharuskanpula membuat gambar kerja yang harus mendapat persetujuan/pengesahan dariPerencana dan Direksi lapangan.

Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan,maka yang berlaku adalah syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan dan ketentuan/perubahanyang tercantum di dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Risalah Aanwijzing).

Jika perbedaan menyangkut lingkup pekerjaan dan dimensi, maka gambar yang harusdiikuti. Jika menyangkut kualitas bahan dan cara pelaksanaan, maka syarat-syaratpelaksanaan pekerjaan harus diikuti.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 7

Bill of Quantity hanya sebagai penuntun (tidak mengikat), pemborong mutlak harusmencheck kembali baik macam pekerjaan maupun volume pekerjaan atau Addendum(yang paling akhir dikeluarkan) sangat mengikat.

Pasal 3 :Produk dan Bahan yang Setara

Apabila dalam spesifikasi teknis disebutkan seuatu merek dagang ataupun produsentertentu, maka tidak berarti bahwa merek dagang atau hasil produsen lain tidak akanditerima.

Penyebutan nama-nama dibuat untuk menunjukkan kualitas yang diinginkan agarmemudahkan peserta lelang dalam membuat penawaran.

Namun demikian pada waktu pelaksanaan harus diusahakan, bahwa prioritas pertamayang dipakai adalah merek dengan jenis dan kualitas seperti yang tercantum.

Perubahan bahan/produk dapat dilakukan dengan persetujuan terlebih dahulu olehPemilik, dalam hal ini penilaian dilakukan oleh Perencana dan Direksi lapangan, asalkanpihak pengusul dapat membuktikan bahwa bahan/produk yang diusulkan tersebut benar-benar setara dengan bahan/produk yang akan diganti.

Pasal 4 :Material Pengganti

Jika dalam spesifikasi teknis disebutkan adanya meterial pengganti, pengertiannya adalahsebagai berikut : Apabila dipandang perlu dari segi anggaran, maka beberapa material yang disebutkan

dalam gambar-gambar dan spesifikasi teknis akan diganti dengan material pengganti. Para penawar wajib membuat penawaran untuk material pengganti sesuai dengan

gambar-gambar khusus dan spesifikasi teknis mengenai itu. Peserta lelang berhakmensubtitusikan harga material kedalam bagian-bagian yang sejenis dalam suratpenawaran yang sama apabila dipandang perlu untuk menyesuaikan anggaran.

Penawar tidak dibenarkan melakukan klaim apapun atas subtitusi harga-harga ini danakan menerima perubahan total biaya yang timbul karenanya.

Pasal 5 :Peninjauan Lapangan / Tempat Pekerjaan

Penawar harus melihat dan meninjau tempat pekerjaan atas resiko dan biaya sendiri sertamemperoleh segala keterangan yang diperlukan mengenai lapangan kerja, keadaan setempatdan sekitarnya dimana pekerjaan akan dilaksanakan, penyediaan air dan daya, tempat-tempatuntuk gudang, los kerja, kantor dan sarana-sarana yang sudah ada serta hal-hal lainnya yangakan mempengaruhi penawaran.Peninjauan lapangan didampingi Perencana dan Direksi lapangan pada hari dan tanggal yangakan ditentukan dalam Rapat Penjelasan dan dilakukan setelah diadakan Rapat Penjelasan(aanwijzing) serta setelah mengajukan pertanyaan tertulis.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 8

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

Pasal 1 :Survei/Peninjauan Lapangan dan Pembuatan Patok Batas Tanah/Persil.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan melaksanakan survei/peninjauan lapangandidampingi oleh Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Pengguna Anggaran,dimana hasilnya dituangkan dalam Berita Acara.

Pasal 2 :Pembersihan Lapangan.

Pelaksanaan pekerjaan / Kontraktor harus melakukan inventarisasi lapangan sesuai denganhasil survei yang telah dilaksanakan.

Pasal 3 :Pengukuran (Uitzetten) dan Pengambilan Peil.

Pengguna Anggaran menyediakan bagi pelaksana Pekerjaan / Kontraktor gambar-gambaryang berukuran seksama dan informasi yang memungkinkan Pelaksana Pekerjaan.Pelaksana pekerjaan / Kontraktor harus bertanggung jawab untuk membetulkan kesalahanapapun yang disebabkan oleh karena ia memulai pekerjaan dengan cara yang tidak seksama,dimana seluruh biaya ditanggung oleh Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor.

Pasal 4 :Pemakaian Ukuran.

Kontraktor tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang tercantumdalam Dokumen Kontrak dan Gambar-gambat Pelaksanaan.

Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan segara memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau DiureksiLapangan tentang setiap perbedaan yang ditemukannya di dalam pelaksanaan.Kontraktor baru diizinkan membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakannya setelahada persetujuan tertulis dari Direksi lapangan atau Konsultan Pengawas.

Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan di dalam hal apapun menjaditanggung jawab kontraktor. Oleh karena itu sebelumn kepadanya diwajibkanmengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar yang ada dankondisi di lapangan.

Pasal 5 :Pemeriksaan dan Pengetesan.

Adalah ketentuan dari kontrak ini bahwa Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harusmelaksanakan seluruh pekerjaan mengikuti dan sesuai dengan Dokumen Tender yangterdiri atas : RKS, gambar, Berita Acara Aanwijizing, Berita Acara susulan lainnyadalam kaitannya dengan tender dan Berita Acara Klarifikasi/Negosiasi apabila ada.

Semua material bangunan yang akan digunakan harus sesuai dengan ketentuan di dalamRencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan (RKS). Untuk jenis material bangunantertentu harus disertai pengetesan dan surat pernyataan (sertifikat/klasifikasi) dari

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 9

instansi yang ditunjuk oleh Direksi lapangan dan Konsultan Pengawas untuk kebutuhantersebut. Direksi lapangan dan Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepadaKontraktor untuk segera mengeluarkan material-material yang ternyata tidak memenuhiUraian dan syarat Pelaksanaan (kontrak-kontrak) keluar dari site, dalam waktu 24 jam.

Direksi lapangan dan Konsultan pengawas berhak memeriksa pekerjaan yangdilaksanakan oleh Kontraktor setiap waktu. Bagaimanapun juga kelalaian KonsultanPengawas di dalam pengontrolan dan pengawasan terhadap kekeliruan-kekeliruan, tidakberarti Kontraktor bebas dari tanggung jawab atas terselesaikannya pekerjaan sesuaiketentuan tersebut diatas.

Kontraktor bertanggung jawab dan harus memperbaiki atau apabila perlu membongkarpekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan yang tidak sesuai dengan ketentuan didalam kontrak ini.

Biaya-biaya yang diperlukan untuk pengetesan bahan , pengeluaran bahan-bahan yangtidak memenuhi syarat keluar lapangan dan perbaikan atau pembongkaran pekerjaanyang tidak memenuhi syarat merupakan tanggung jawab Kontraktor.

Pasal 6 :Penanggung Jawab Pelaksanaan.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus menempatkan seorang penanggung jawabpelaksanaan yaitu seorang yang ahli dan berpengalaman minimal selama 5 tahun sebagaipengawas pada bangunan yang harus selalu berada di lapangan dan mempunyaikemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis dengan tanggung jawabpenuh di lapangan untuk menerima segala instruksi dari Direksi lapangan dan KonsultanPengawas.

Semua langkah dan tindakannya oleh Direksi lapangan dan Konsultan Pengawasdianggap sebagai tindakan Pelaksanaan Pekerjaan/Kontraktor.

Penanggung jawab harus terus menerus berada di tempat pekerjaan selama jam-jam kerjadan saat diperlukan dalam pelaksanaan atau pada setiap saat yang dikehendaki Direksilapangan dan konsultan Pengawas.

Petunjuk dan perintah Direkisi Lapangan/Konsultan Pengawas di dalam pelaksanaandisampaikan langsung kepada Kontraktor melalui penanggung jawab tersebut sebagaipenanggung jawab dilapangan.

Kontraktor diwajibkan pada setiap saat menjalankan disiplin dan tata tertib yang ketatterhadap semua buruh, pegawai termasuk pengurus bahan-bahan yang beradadibawahnya.

Siapapun diantara mereka yang tidak berwenang melanggar terhadap peraturan umum,mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak sopan dan melakukan perbuatanyang merugikan pelaksanaan pembangunan harus segera dikeluarkan dari tempatpekerjaan atas perintah Direksi lapangan.

Pada pengeluaran yang kedua berarti Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor lain.

Pasal 7 :Tanggung Jawab Atas Pekerjaan yang Cacat.

Semua catat-catat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul selamajangka waktu tanggung jawab dari Kontraktor yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai denga syarat-syarat yang ditentukan di dalam RKS, menjadi

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 10

tanggung jawab penuh Kontraktor untuk mengadakan perbaikan sampai dianggap cukupoleh Direksi lapangan dan Konsultan Pengawas atas biaya Kontraktor.

Konsultan Pengawas juga berhak untuk setiap saat minta kepada Kontraktor untukmengadakan perbaikan-perbaikan dengan biaya Kontraktor atas semua pekerjaan yangcacat yang timbul selama masa pemeliharaan tersebut.

Pasal 8 :Wewenang Pengguna Anggaran untuk Memasuki Tempat Pekerjaan.

Pengguna Anggaran dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki tempatpekerjaan dan bengkel kerja atau tempat-tempat lainnya dimana PelaksanaPekerjaan/Kontraktor melaksanakan pekerjaan untuk kontrak dan bilamana pekerjaan harusdilaksanakan di bengkel kerja atau tempat-tempat lain kepunyaan PelaksanaPekerjaan/Kontraktor, maka Kontraktor menurut ketentuan-ketentuan dalam PelaksanaPekerjaan/Kontraktor itu harus bisa mendapatkan jaminan agar Pengguna Anggaran dan parawakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki bengkel kerja dan tempat lain kepunyaanPelaksana Pekerjaan/Kontraktor itu.

Pasal 9 :Fasilitas Lapangan dan Perlengkapan Kerja.

Pelaksana pekerjaan/Kontraktor harus menyediakan atas biayanya sendiri fasilitas-fasilitas untuk melaksanakan pekerjaan.

Pelaksana pekeerjaan / kontraktor wajib menyediakan seluruh peralatan / perlengkapankerja untuk pelaksanaan fisik di lapangan.

Pelaksana pekerjaan/Kontraktor wajib merawat dan memelihara seluruh peralatandengan sebaik-baiknya agar dapat dipergunakan pada saat diperlukan.

Konsultan Pengawas berhak memberikan instruksi kepada Kontraktor untukmelengkapi/menambah jumlah peralatan bila dirasa peralatan yang tersedia kurangmemadai dalam usaha mencapai target prestasi.

Pasal 10 :Halaman Pekerjaan, Kebersihan dan Ketertiban.

Pengaturan dan penggunaan halaman kerja ditentukan oleh Direksi Lapangan, dalam halini adalah Pengawas Lapangan. Direksi lapangan dapat memberikan usul-usulnya denganmemberikan peta penetapan gudang-gudang, los kerja tempat penimbunan bahan-bahandan sebagainya sesuai dengan lokasi proyek yang tersedia.

Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan harus tetap bersih dan tertib, bebasdari bahan-bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.

Pelaksana pekerjaan dalam menempatkan barang-barang dan material-materialkebutuhan pelaksanaan harus mengatur sedemikian rupa.

Cara penempatan bahan dan peralatan harus disesuaikan dengan kondisi yangdisyaratkan oleh produsen, untuk menghindarkan kerusakan-kerusakan yang diakibatkanoleh cara penyimpanan yang salah.

Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung padapekerjaan yang bersangkutan tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 11

Peraturan lain mengenai penertiban akan dikeluarkan oleh Direksi lapangan pada waktupelaksanaan.

Pasal 11 :Pengawasan.

Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas. Konsultan Pengawas berhak pada setiap waktu yang dianggap perlu tanpa

memberitahukan sebelumnya untuk mengadakan inspeksi/pemeriksaan kepadaKontraktor :

Terhadap jenis pekerjaan yang dipersiapkan di dalam atau diluar site, Terhadap gudang penyimpanan barang-barang, Terhadap pengolahan material maupun sumber-sumbernya. Bagian-bagian yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan

Pengawas, tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor dan bagian pekerjaan tersebut jikadiperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentinganpemeriksaan.

Ditempat pekerjaan Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas bagianpengawasan. Jam kerja Konsultan Pengawas akan ditentukan kemudian.

Apabila Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor akan bekerja lembur dimana item pekerjaantersebut diperlukan oleh Kontraktor maka Kontraktor harus memberitahukan satu harisebelumnya dan biaya tersebut termasuk biaya lembur petugas-petugas pengawasKonsultan Pengawas yang besarnya sesuai dengan aturan gaji mereka yang menjaditugas Kontraktor.

Pasal 12 :Keamanan, Keselamatan dan Kesejahteraan.

Selama pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan segala yang diperlukan untukmenjamin keamanan, keselamatan dan kesejahteraan manusia/barang diproyek.

Kontraktor juga wajib memenuhi segala peraturan tata tertib, kooordinasi pemerintahdaerah ataupun pemerintah setempat.

Kontraktor bertanggung jawab atas biaya, kerugian ataupun tuntutan ganti rugi (klaim)yang diakibatkan oleh adanya peristiwa yang mengakibatkan lukanya atau meninggalnyaseseorang dalam melaksanakan pekerjaan, bilamana disebabkan oleh kelalaianKontraktor.

Pasal 13 :Ketentuan-ketentuan dari Pengguna Anggaran.

Kelalaian-kelalaian yang dibuat oleh Kontraktor seperti : Tanpa ada alasan ternyata meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan seluruhnya

selesai, Apabila tidak mengindahkan segala instruksi yang diberikan oleh Direksi

lapangan/Konsultan Pengawas, Apabila tidak dapat melanjutkan pekerjaan secara teratur dan baik, Atau dalam hal setelah menyerahkan apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya kepada

orang lain tanpa persetujuan tertulis dari Direksi lapangan / Konsultan pengawas,

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 12

Tidak menghadiri rapat-rapat teknis, maka Direksi lapangan / Konsultan Pengawas dapatmengeluarkan peringatan tertulis pertama kepadanya.

Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudahnya menerima peringatan tertulis tersebutmasih belum ada tanda-tanda adanya perubahan yang berarti atau belum dilaksanakanperingatan termaksud, maka Direksi lapangan / Konsultan Pengawas akan mengeluarkanperingatan tertulis kedua.

Apabila dalam 7 (tujuh) hari sesudah dikeluarkannya peringatan tertulis kedua masihbelum ada perubahan yang berarti maka Direksi lapangan / Konsultan Pengawas dapatmengambil tindakan dengan tidak mempertimbangkan alasan-alasan apapun yang terjadisebelumnya.

Tindakan tersebut dapat berupa dialihkannya tugas termaksuk kepada pihak lain dengandibebankan kepada Kontraktor.

Apabila ternyata Kontraktor tersebut mengalami kebangkrutan (bankrupt) atau telahterjadi pengambilan alihan oleh pihak lain atas perusahaannya secara hukum atautindakan-tindakan lain yang senada dengan tindakan tersebut diatas, maka pekerjaanKontraktor di bawah kontrak ini akan diadakan tindakan lebih lanjut.

Pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan sesuai dengan kontrak tersendiri, hanya apabilatelah terdapat persetujuan antara Pengguna Anggaran dengan pihak lain yang telahmengambil alih semua kegiatan Kontraktor tersebut.

Apabila dengan tindakan seperti tercantum diatas ternyata pekerjaan tidak dapt berjalandengan baik dan lancar maka :1. Pengguna Anggaran akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan memberikan

kepada pihak lain, dengan menggunakan semua peralatan yang telah berada dilapangan seperti bangunan-bangunan darurat, gudang peralatan-peralatan kerja,barang-barng, material-material, termasuk barang-barang yang telah dibeli (tetapibelum sampai ditempat) yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dilapangan.

2. Bila dipandang perlu oleh Pengguna Anggaran / Direksi lapangan maka dalam waktu10 (sepuluh) hari sesudah dikenakannya suatu tindakan, Kontraktor harus tetapmenyerahkan barang-barang dan meterial yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaandi lapangan sesuai isi kontrak ini, melalui supplier atau Sub Kontraktor yang menyerahkanbarang-barang dan meterial sesuai dengan kontrak ini, yang mana ternyata sebegitu jauhbelum dibayar oleh Kontraktor yaitu dengan memotong bagian yang harus dibayarkankepada Kontraktor sesuai penilaian prestasi.

3. Apabila dianggap perlu oleh Pengguna Anggaran maka semua milik Kontraktor yang masihtinggal dilapangan seperti peralatan-peralatan kerja, barang-barang material dan barang-barang yang disewanya, harus segera dikelurkan dari lapangan dan semua biaya untuk haltersebut menjadi beban Kontraktor. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari ternyata hal tersebutdiatas tidak dilaksanakan, maka akan diselesaikan menurut kebijakan Pengguna Anggarandengan tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau hilangnya barang-barang tersebut.

4. Ketentuan tersebut juga berlaku bagi Kontraktor yang karena satu dan lain hal ternyatadihentikan kontrak kerjanya oleh Pengguna Anggaran.

Pasal 14 :Kewajiban Pelaksana Pekerjaan / Kontraktor.

Pelaksana pekerjaan / Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan secara lengkap seluruhnyasesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam Dokumen Kontrak.

Selekas mungkin sejak dikeluarkannya Surat Perintah kerja atau selambatnya 1 (satu) minggusebelum berakhirnya masa berlakunya Jaminan Penawaran, Kontraktor harus menyediakan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 13

Jaminan Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Bank atau Badan Keuangan lain yang disetujui olehPengguna Anggaran. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Perintahkerja (SPK), Kontraktor harus telah dimulai dengan pekerjaan pembangunan fisik dalam arti katayang nyata. Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan harusdipenuhi terlebih dahulu.

Apabila terjadi di dalam gambar-gambar kontrak terdapat perbedaan-perbedaan ataupenyimpangan-penyimpangan dengan apa yang telah tercantum di dalam kontrak sehingga akanmenimbulkan keraguan-keraguan dalam pekerjaan maka Kontraktor segera memberitahu hal inikepada Direksi lapangan / Konsultan Pengawas.

Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antar gambar-gambar dengan ketentuan-ketentuan didalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (RKS), maka ketentuan yang dianggap palinglengkap oleh Konsultan Pengawas adalah yang mengikat.

yang dimaksud dengan “gambar” adalah gambar pelaksanaan, gambar kerja, gambar-gambarlainnya yang dibuat untuk pekerjaan ini sebelum atau pada saat pelaksanaan pekerjaan sedangberlangsung. Apabila terdapat perbedaan antara gambar-gambar tersebut, maka gambar yangberskala lebih besarlah yang mengikat.

Apabila pada waktu pelaksanaan oleh Konsultan Pengawas / Direksi lapangan diadakanperubahan-perubahan dalam penggunaan bahan, ukuran-ukuran dan konstruksi, maka pada akhirpekerjaan Kontraktor diwajibkan menyerahkan 5 (lima) set gambar-gambar perubahan yangdikerjakan diatas cetakan gambar asli dengan perubahan dikerjakan dengan tinta warna.

Atas perintah Direksi lapangan / Konsultan Pengawas dan kepada Kontraktor dapat dimintakangambar-gambar penjelasan dan rincian atas bagian pekerjaan khusus, yang kesemuanya atasbeban Kontraktor. Gambar-gambar tersebut harus telah disetjui oleh Direksi lapangan untukselanjutnya dianggap sebagai gambar pelengkap dan menyerahkan 5 (lima) set cetakan kepadaDireksi lapangan / Konsultan Pengawas.

Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan menyerahkan 5 (lima) set gambar-gambar instalasi terakhir sesuai dengan yang dilaksanakan (as-built drawing) yang telah disetujuiDireksi lapangan/Konsultan Pengawas dan, disertai surat-surat ijin dan keterangan resmi daripihak yang berwajib yang diperolehnya mengenai instalasi yang telah dipasangnya.

Kontraktor Pelaksana wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang, peraturan-peraturan Pemerintah, persyaratan-persyaratan umum maupun suplemennya, persyaratanstandard nasional dan persyaratan yang dikeluarkan produsen serta tidak menyimpang dariketentuan didalam Dokumen Pelelangan serta segala petunjuk-petunjuk tertulis yang telahdikeluarkan.

Kontraktor Pelaksana harus mematuhi segala peraturan dan ketentuan-ketentuan hukum yangberlaku serta instruksi-instruksi tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah/Penguasa setempatsehubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Kontraktor Pelaksana diharuskan menyediakan sedikitnya 1 (satu) set gambar-gambarpelaksanaan dan RKS di tempat pekerjaan dalam keadaan yang rapih dan bersih yang dapatdilihat setiap saat oleh Pengguna Anggaran, Direksi lapangan dan Konsultan Pengawas sertapetugas-petugas lainnya.

Kontraktor pelaksana berhak meminta penjelasan kepada Konsultan Pengawas, KonsultanPerencana atau Direksi Lapangan yang ditunjuk oleh Pengguna Anggaran bilamana menurutpendapatnya ada bagian-bagian dari dokumen kontrak, gambar atau hal-hal lainnya yang kurangjelas. Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan harus segeradimulai. Kontraktor pelaksana wajib berkonsultasi dengan pihak lainnya agar supaya sejauh mungkindipergunakan peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk bangunan proyek ini agarmemudahkan pemeriharaan.

Kontraktor pelaksana wajib berkoordinasi dengan pihak lainnya dalam kelancaran pelaksanaanpekerjaan proyek.

Kontraktor pelaksana harus mempunyai dan menyediakan atas biayanya sendiri semuaperlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan, pengalaman dan keahlian serta permodalan dan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 14

kemampuan yang nyata untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tugasyang diberikan Pengguna Anggaran.

Disamping itu juga harus menyerahkan :

1. Daftar / susunan staf Pelaksanan yang ditempatkan di lapangan,

2. Daftar peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan,

3. Rencana waktu penyelesaian pekerjaan (time schedule),

4. dan lain-lain yang diperlukan. Di dalam melaksanakan pekerjaan ini, Kontraktor pelaksana harus :

1. Memperhatikan, melaksanakan dan mengikuti semua ketentuan sehubungan dengan fungsinyasebagai koordinator pelaksanaan pekerjaan sepanjang ketentuan tersebut berhubungan denganpelaksanaan kontrak ini.

2. Menjamin pihak-pihak lainnya sebagaimana tersebut di atas dari segala macam kerugian yangdiderita oleh pihak lain tersebut didalam melaksanakan pekerjaan yang disebabkan olehkelalaian dan kesalahan Kontraktor.

Pasal 15 :Instruksi Konsultan Pengawas.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mematuhi dan melaksanakan semua instruksi tertulis yangdikeluarkan oleh Konsultan Pengawas. Apabila dalam waktu 2 (dua) hari sesudah menerimainstruksi tersebut ternyata masih belum ada realisasinya, maka Kontraktor akan diberi peringatantertulis kedua oleh Konsultan Pengawas. Apabila dalam waktu 2 (dua) hari setelah peringatantertulis kedua dikeluarkan ternyata masih belum ada realisasi dari instruksi tersebut makaKontraktor dapat dikenakan denda seperti yang disebutkan dalam dokumen kontrak.

Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus dikeluarkan secara tertulis (instruksi tertulis).Suatu instruksi lisan bukan merupakan pekerjaan yang mutlak dan harus segera dilaksanakan.Oleh karena itu apabila dalam waktu 1 (satu) hari tidak dikeluarkan instruksi tertulis, hal tersebuttidak perlu ditanggapi oleh Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor. Tetapi sebaliknya kontraktorbertanggung jawab penuh atas biayanya sendiri untuk segala pekerjaan yang telahdilaksanakannya tanpa adanya instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas.

Instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas tersebut dapat berupa :

1. Teguran atas sesuatu cara pelaksanaan yang salah sehingga membahayakan bagi ketguhankonstruksi atau pekerjaan finishing yang kurang baik atau hal-hal lain yang menyimpang daripersyaratan teknis dalam RKS dan gambar pelaksanaan,

2. Instruksi untuk menyingkirkan material/bahan yang tidak memenuhi syarat dan harusdiangkut keluar areal proyek,

3. Instruksi untuk mengganti Manager Lapangan/Kepala Pelaksana/Pelaksana dari kontraktoryang dianggap kurang mampu (unskilled),

4. Instruksi untuk suatu pekerjaan perubahan (pengurangan dan penambahan pekerjaan) yangsudah waktunya dilaksanakan dengan segera,

5. Instruksi untuk mengganti pekerja/hasil pekerjaan yang dianggap kurang mampu, baik darisegi mutu kerja maupun kecepatan kerja,

6. Instruksi untuk mempercepat pelaksanaan suatu bagian pekerjaan berupa penambahan tenagakerja,

7. Instruksi-instruksi lainnya yang termasuk dalam lingkup tugas Kontraktor.

8. Bilamana ada instruksi lain, Kontraktor berhak untuk melaksanakan pekerjaan tersebut ataumengadakan konfirmasi kepada Konsultan Pengawas. Tetapi sebaliknya Kontraktorbertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan yang telah dilaksanakan tanpa adanyainstruksi tertulis dari Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 15

Pasal 16 :Bagan Kemajuan Pekerjaan dan Rencana Kerja.

1 (satu) minggu setelah dinyatakan siap sebagai pemenang lelang, Kontraktor harus telah siapdengan bagan skema kemajuan pekerjaan (progress schedule) sesuai dengan batas waktumaksimal yang telah ditetapkan dalam master schedule yang dibuat oleh Kontraktor Utama.

Progress schedule tersebut harus disesuaikan dengan bagan yang disusun dan dilengkapi :

1. Barchart (bagan secara konvensionil),

2. Network Planning,

3. Volume masing-masing pekerjaan,

4. Man days (tenaga harian) yang diperlukan,

5. S-curve,

Gambar mengenai nilai dan harga pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan schedule yang dibuatKontraktor.

Dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan besarnya (volume) masing-masing pekerjaandan waktu penyelesaian setiap item pekerjaan, sedangkan didalam rencana kerja dicantumkansecara terperinci program setiap tahapan tentang kapasitas kerja, peralatan, tenaga kerja dan targetper harinya.

Dalam progress schedule harus dibuat juga S-curve, gambaran mengenai nilai harga pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan schedule yang dibuat Kontraktor.

(S-curve tersebut ialah suatu diagram yang menggambarkan progress pekerjaan terhadap skalawaktu mulai dari awal sampai dengan penyelesaian proyek yang dihitung berdasarkan timeschedule)

Kontraktor harus secara terpisah menyusun “Bagan Pengerahan Tenaga” dan “Bagan PenyediaanBahan” yang diperlukan.

Bagan-bagan tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkanpersetujuannya.

Kelalaian dalam memasukkan bagan-bagan yang dimaksud dapat menyebabkan ditundanyapermulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor seluruhnya.

Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan patokan waktu yang telahdisetujui bersama didalam menyusun bagan kemajuan pekerjaan. Demikian pula denganpengerahan buruh dan bahan harus sesuai dengan personalia dan bahan yang ada.

Bagan kemajuan pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut diatas yang merupakan suatu targetprestasi akan merupakan pedoman untuk mengadakan penilaian progress kerja Kontraktor atassuatu tahap maupun keseluruhan pekerjaan apakah mengalami keterlambatan, tepat pada waktunyaatau lebih cepat dari yang direncanakan dan hasil dari penilaian progress kerja ini akan dikaitkandengan pembayaran kepada Kontraktor sebagaimana dicantumkan pada syarat-syarat umum ini.

Jika diperlukan maka Kontraktor wajib membuat network Planning dari kegiatan pembangunantersebut.

Pasal 17 :Rapat Koordinasi dan Rapat Lapangan.

Rapat Koordinasi

1. Rapat koordinasi diselenggarakan setidak-tidaknya 1 (satu) kali setiap bulan, dipimpin olehPengguna Anggaran dan atau Direksi lapangan atau Konsultan Pengawas.

2. Kontraktor harus hadir dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili oleh perwakilan yangditunjuk/berkompeten dengan pekerjaan yang ada.

3. Dalam hal berhalangan hadir maka diwajibkan untuk memperoleh ijin dengan alasan yangbenar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf yang diberi kuasa sepenuhnyauntuk mengambil keputusan-keputusan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 16

Rapat Lapangan1. Rapat lapangan diselenggarakan minimal 1 (satu) kali setiap minggu, dipimpin oleh Pengguna

Anggaran dan Direksi lapangan.2. Kontraktor harus hadir dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili oleh perwakilan yang

ditunjuk/berkompeten pekerjaan yang ada.3. Dalam hal berhalangan hadir maka diwajibkan untuk memperoleh ijin dengan alasan yang

benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf yang diberi kuasa sepenuhnyauntuk mengambil keputusan-keputusan.

Pasal 18 :Laporan-laporan.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan membuat catatan-catatan berupa “Laporan Harian”yang memberikan gambar dan catatan yang singkat dan jelas mengenai :

1. Tahap berlangsungnya pekerjaan,

2. Catatan dan perintah Konsultan Pengawas dan Direksi lapangan yang disampaikan tertulismaupun lisan,

3. Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang dipakai maupun yang ditolak),mengenai keadaan pesanan barang-barang baik didalam maupun diluar negeri (pembukaanL/C, pengapalan datangnya barang dipelabuhan dan sebagainya).

4. Hal ikhwal mengenai pekerja, keadaan cuaca dan sebagainya.5. Setiap laporan harian pada tanggalyang sama harus diperiksa dan disetujui kebenarannya oleh

petugas Konsultan Pengawas. Perselisihan mengenai ini mengakibatkan dihentikannyasementara untuk diadakan pemeriksaan.

6. Berdasarkan laporan harian tersebut maka setiap minggu oleh Kontraktor dibuat “LaporanMingguan” yang disampaikan langsung kepada Konsultan Pengawas.

7. Salah satu tembusan laporan mingguan harus selalu ditempat pekerjaan agar dapat ditelitikembali oleh konsultan Pengawas setiap saat.

8. Kontraktor diwajibkan membuat foto-foto dan kegiatan proyek dalam bagian atau tahapanyang penting sesuai petunjuk Konsultan Pengawas sebagai dokumentasi poyek.

9. Untuk setiap progress pelaksanaan pekerjaan disyaratkan dalam ukuran post card.10.Semua biaya untuk pembuatan foto tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

11.Berdasarkan laporan mingguan terakhir, Kontraktor membuat “Laporan Bulanan” didalamform yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

Pasal 19 :Perubahan Rencana.

Atas instruksi dan persetujuan Pengguna Anggaran, Direksi lapangan atau Konsultan Perencanaberhak mengadakan suatu perubahan atas rencana yang telah ada dengan memberi instruksi tertuliskepada Kontraktor untuk dilaksanakan. Dalam hal ini Kontraktor harus bertanggung jawab ataspekerjaan yang tidak sesuai dengan instruksi tersebut.

Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan dari desain kualitas maupunkuantitas dari pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar-gambar kerja (kontrak), berupamodifikasi maupun alternatif. Perubahan tersebut termasuk penambahan, pembatalan dan ataupenggantian dari suatu pekerjaan, peralatan atau standard material.

Kuantitas nilai dari semua perubahan akan dihitung oleh Direksi lapangan menurut ketentuan yangberlaku didalam kontrak ini dan apabila diperlukan Kontraktor diberi kesempatan untuk mengikutiperhitungan yang dibuat. Untuk perhitungan nilai dan perubahan, metode atau cara berikut iniharus dipakai :

Harga-harga yang tertera di dalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item pekerjaanyang bersifat sama,

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 17

Untuk item pekerjaan dimana sifatnya berbeda maka harga-harga yang tertera di dalam Penawaranmerupakan dasar perhitungan, sepanjang nilai yang didapat adalah wajar.

Pasal 20 :Penyerahan Pekerjaan.

Penyerahan pertama harus dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal yang telah ditetapkandalam surat perjanjian pemborongan, sesuai dengan penjelasan tentang waktu penyelesaian yangditetapkan dalam aanwjzing.

Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasan-alasan tersebut sesuai denganalasan-alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam RKS.

Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Direksi lapangan dan KonsultanPengawas selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum tanggal yang dimaksud, dimanaKonsultan Pengawas akan mengadakan pemeriksaaan seksama atas hasil keseluruhan sesuaidengan Dokumen Kontrak. Segala perubahan yang terjadi dituangkan dalam As BuiltDrawing/Installed Drawing, dimana gambar tersebut diserahkan kepada Pengguna Anggaransebelum mengajukan termijn (tagihan) prestasi pekerjaan 100 %. Hasil pemeriksaan ini akandisampaikan kepada Kontraktor. Sebelum penyerahan pertama, pemeriksaan dapat diadakan lebihdari satu kali. Pada saat-saat pemeriksaan maupun penyerahan dibuat Berita Acara.

Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan dalam mengajukan permohonan perpanjanganwaktu penyelesaian atau pengunduran waktu penyerahan adalah keadaan-keadaan force majeure.

Keadaan force majeure yang dimaksud adalah :

1. banjir,

2. hujan terus menerus dari hari ke hari,

3. kebakaran,

4. demonstrasi dn pemogokan yang berlangsung berpengaruh terhadap jalannya pekerjaan,

5. dan keadaan lain menurut pertimbangan Konsultan Pengawas yang disetujui oleh PenggunaAnggaran.

As Built Drawing harus dibuat oleh Kontraktor secara bertahap sesuai dengan pekerjaan yangdilaksanakan untuk kebutuhan pemeriksaan setiap saat. As built drawing harus dibuat dengangambar digital (AutoCAD) kertas A3.

Dalam penyerahan pertama tersebut disertakan pula Surat Pernyataan, Sertifikat dan Surat Jaminandari masing-masing pekerjaan yang telah dilaksanakan, sertifikat yang dikeluarkan oleh instansiyang terkait, berwewenang seperti misalnya Depnaker.

Pasal 21 :Penyelesian dan Masa Pemeliharaan.

Setelah pekerjaan dianggap terlaksaana 100 %, maka pihak Konsultan Pengawas dan Kontraktorbersama-sama menandatangani suatu Berita Acara Penyerahan I. Bertepatan dengan iniberlangsunglah penyerahan pekerjaan pertama.

Masa pemeliharaan adalah ………......…… (…………...........….) hari kalender, terhitung sejaktanggal dilakukannya penyerahan pertama pekerjaan dari Kontrsktor kepada Pengguna Anggaran.

kontraktor bertanggung jawab untuk mengganti atau memperbaiki cacat-cacat maupunkekurangan-kekurangan yang timbul dalam masa pemeliharaan yang disebabkan oleh pemakaianbahan-bahan maupun kualitas pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan-ketentuan di dalamkontrak.

Penggantian ataupun perbaikan harus dilaksanakan secepat mungkin setelah ditemukan cacat-cacatatau kekurangan-kekurangan tersebut. Apabila hal ini tidak segera dilakukan, Direksi lapanganberhak untuk menunjuk pihak lain untuk melaksanakan perbaikan tersebut dan biaya untuk itumerupakan beban Kontraktor.

Jika Pengguna Anggaran menganggap perlu, ia boleh mengeluarkan instruksi agar Kontraktormemperbaiki segala cacat, susut dan kesalahan lainnya yang akan timbul dalam masa

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 18

pemeliharaan dan yang akan disebabkan oleh bahan-bahan dan cara-cara pelaksanaan yang tidaksesuai dengan kontrak.

Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan maka dibuatkan Berita Acara. Setelah masa pemeliharaan dilampaui dan sesudah semua perbaikan-perbaikan dilaksanakan

dengan baik, Konsultan Pengawas akan mengeluarkan rekomendasi mengenai selesainyapekerjaan dan perbaikan yang berarti penyerahan kedua dari pihak Kontraktor kepada PemilikProyek.

Pasal 22 :Pekerjaan Tambah dan Kurang.

Pekerjaan tambah dan kurang sebagai akibat dari adanya perubahan rencana/desain dituangkandalam Berita Acara tersendiri dan baru bisa dibayarkan setelah pekerjaan selesai 100 %(penyerahan pertama pekerjaan).

Apabila pekerjaan tambah dan kurang selesai sebelum penyerahan pertama pekerjaan, maka BeritaAcara Pemeriksaan dan Penyerahan Pertama Pekerjaan tersebut sudah termasuk Berita AcaraTambah dan Kurang.

Apabila pekerjaan tambah dan kurang selesai setelah penyerahan pertama pekerjaan, makapengajuan pekerjaan tambah dan kurang yang dituangkan dalam Berita Acara dilampiri denganBerita Acara Pemeriksaan dan Penyerahan Pertama Pekerjaan.

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 19

BAGIAN II SYARAT-SYARAT TEKNIS

PEKERJAAN KONSTRUKSIU m u mLingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi : Pekerjaan kendali ketinggian (level) jalan dan letak as jalan, Pekerjaan galian/urugan pada bagian-bagian tertentu yang ditentukan sesuai dengan gambar, Pekerjaan struktur, Pekerjaan lain sebagainya sesuai dengan gambar.

Pekerjaan TanahU m u m Pekerjaan tanah, pembongkaran, pembersihan, galian, urugan dan pemadatan urugan yang

termasuk dalam pekerjaan struktur atas harus dikerjakan terlebih dahulu sebelum Kontraktormemulai pekerjaan struktur atas yang sebenarnya.

Pekerjaan-pekerjaan tersebut sesuai dengan yang telah ditentukan di dalam gambar dan mendapatpersetujuan Konsultan Pengawas. Daerah yang ada harus dibersihkan dari semua bendapenghambat daerah pembangunan, sampah-sampah, tonggak-tonggak, humus, lumpur.

Bekas-bekas lubang dan sumur harus dikuras diambil lumpur serta diambil tanah lembek yangada didalamnya. Tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang ada hanya boleh disingkirkan setelahmendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan-jalinanakar harus dibersihkan sampai pada kedalaman ± ½ m dibawah permukaan tanah.

Segala sisa dan kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan-pekerjaan tanah tersebut harusdisingkirkan dari daerah pembangunan oleh Kontraktor sesuai dengan petunjuk KonsultanPengawas.

Bahan galian dari daerah pembangunan dapat dipergunakan bila memadai untuk urugan. Bahanurugan harus bersih dari unsur-unsur perusak dan harus disetujui Konsultan Pengawas. Bilamanaperlu dapat dilakukan penyelidikan laboratorium mekanika tanah yang disetujui oleh KonsultanPengawas. Segala biaya penyelidikan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Penggalian melebihi batas yang ditentukan harus dicegah. Penggalian melebihi batas yangditentukan harus diurug kembali hingga mencapai kerataan peil yang ditetapkan dengan bahanurugan yang dipadatkan.

Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian dan pengurugan adalah ± 50 mmterhadap kerataan peil yang ditentukan.

U r u g a nBahan Urugan Bahan urugan harus dipadatkan. Gumpalan-gumpalan tanah yang harus digemburkan dan bahan urugan tersebut dicampur dengan

menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan kepadatannya sama. Setiap uruganharuslah sama dalam hal bahan, kepadatan dan kelembabannya, sebelum pengerasandilaksanakan.

Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujianlapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan yang berikutnya. Bilamana bahanurugan tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut harus diulang dikerjakanatau diganti dan cara-cara pelaksanaan akan dihentikan guna mendapatkan kepadatan yangdibutuhkan. Jadwal pengujian akan ditentukan/ditetapkan oleh Konsultan pengawas.

Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang berlebihan harus dipindahkan ke tempat yangditentukan oleh Konsultan Pengawas. Ketinggian (peil) disesuaikan dengan gambar.

Sarana-sarana darurat

Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Spesifikasi Teknis Page 20

Kontraktor harus membangun salauran-saluran, memasang parit-parit, memompa danmengeringkan saluran drainase dengan layak. Semua drainase darurat harus disetujui olehKonsultan Pengawas.

Pembersihan pekerjaan tanah untuk kepentingan pembuatan jalan pengangkutan tidakdiperhitungkan dalam Penawaran awal. Jalan-jalan pengangkutan akan sepenuhnya menjaditanggung jawab Kontrktor.

PEKERJAAN PERKERASANPEKERJAAN PONDASI TELFORD BATU GUNUNGTelford batu gunung merupakan lapisan struktur utama di atas lapisan perkerasan, sebagai pondasipada konstruksi jalan.Pondasi telford batu gunung terdiri penggalian batu, pengangkutan, pemecahan, penghamparan, danpemadatan, diatas tanah dasar yang sudah di persiapkan / dipadatkan.A. TOLERANSI UKURAN

Batu pecah di susun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu ikatan konstruksi antarasatu sama lain dengan ketebalan tertentu sesuai dengan gamabar rencana atau sesuai denganyang diperintahkan oleh Direksi Teknik.

Lapisan permukaan pondasi harus diselesaikan mencapai lebar kelandaian, dan kemiringanmelintang jalan seperti yang di syaratkan dalam gambar rencana, tidak boleh adaketidakteraturan dalam bentuk dan permukaan harus rata dan seragam. Batu – batu harusdipasang berdiri dan saling mengunci.

Penyimpangan maksimum dalam kehalusan permukaan jalan di uji dengan mistar sepanjang3,00 m yang diletakkan sejajar atau melintang jalan, selisih ukuran tidak melebihi 1,5 cm.

B CONTOH BAHAN Bahan yang digunakan untuk pondasi telford harus batu gunung tua dan semple bahan harus

diserahkan kepada Direksi teknik untuk mendapatkan persetujuan pemakaian paling sedikit14 hari sebelum pekerjaan di mulai.

Tidak boleh ada perubahan sumber pemasukan atau kualitas bahan yang dizinkan tanpapersetujuan Direksi Teknik, dan setiap perubahan demikian harus disertai tambahan contohtanah dan hasil – hasil test lebih lanjut serta persetujuan seperti di atas.

C. PERBAIKAN PEKERJAAN. Setiap bahan pondasi telford yang tidak memenuhi spesifiksi ini apakah sudah dipasang

atau belum di tolak dan di letakkan di samping sebagai bahan penimbunan atau dibuangkeluar lokasi proyek sesuai yang diperintahkan oleh Direksi teknik.Setiap bagian pekerjaanlapis pondasi telford yang menunjukkan ketidakteraturan atau kerukan di karenakanpenanganan yang jelek atau kegagalan kontraktor untuk memenuhi persyaratan spesifikasi,persyaratan ini harus di betulkan dengan perbaikan dan pergantian atas bahan dan biayakontraktor sehingga memuaskan Direksi Teknik.