rks bank aceh

131
Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH CABANG SYARIAH MEDAN Tahun Anggaran 2014 BAB I DATA PROYEK Pasal 1 Nama Proyek Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH CABANG SYARIAH MEDAN Pasal 2 Tempat dan Lokasi Proyek Jalan S. Parman Medan Pasal 3 Data Bangunan Rencana 1. Luas Lantai Bangunan Keseluruhan 432 m2 2. Luas Lantai Dasar 8 m x 16 m = 128 m2 3. Jumlah Lantai 4 lantai 1

Upload: dessymeky

Post on 05-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aturan untuk pengadaan

TRANSCRIPT

Page 1: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB I

DATA PROYEK

Pasal 1

Nama Proyek

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH CABANG SYARIAH

MEDAN

Pasal 2

Tempat dan Lokasi Proyek

Jalan S. Parman

Medan

Pasal 3

Data Bangunan Rencana

1. Luas Lantai Bangunan Keseluruhan 432 m2

2. Luas Lantai Dasar 8 m x 16 m = 128 m2

3. Jumlah Lantai 4 lantai

1

Page 2: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB II

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

Pasal 1

Penanggung Jawab Pelaksanaan

1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Pemilik Proyek (Penyedia Dana) dengan

Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi, maka Kontraktor Pelaksana untuk proyek seperti yang

disebutkan dalam BAB I diatas adalah Perusahaan seperti yang disebutkan dalam Kontrak

Kerja.

2. Tugas dan kegiatan Kontraktor Pelaksana adalah seperti yang disebutkan dalam

Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002

Tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi atau menurut

perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh Owner dalam Kontrak Kerja.

3. Tugas dan kegiatan Kontraktor Pelaksana adalah seperti yang disebutkan dalam

Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002

Tanggal 21 Agustus 2002 Tentang Penyedia Jasa Pelaksana Konstruksi atau menurut

perubahannya jika ada kecuali ditentukan lain oleh Owner dalam Kontrak Kerja Fisik.

4. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan struktur organisasi pelaksana lapangan proyek

kepada Owner yang didalamnya tercantum beberapa tenaga ahli Kontraktor Pelaksana

dengan posisi minimal seperti berikut :

a. Project Manager

b. Site Manager

c. Supervisor Lapangan

d. Surveyor

e. Draftmen

f. Tenaga Administrasi dan Operator Computer

g. Kepala Tukang

5. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur organisasi lapangan proyek yang

diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus berada dilokasi pekerjaan minimal selama jam

kerja.

6. Penggantian tenaga ahli oleh Kontraktor Pelaksana selama proses pelaksanaan pekerjaan

harus diketahui dan disetujui oleh Konsultan Supervisi. Konsultan Supervisi berhak

mengajukan kepada Owner untuk pengantian tenaga ahli Kontraktor Pelaksana yang berada

2

Page 3: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

dilokasi pekerjaan jika tenaga ahli tersebut dinilai menghambat pekerjaan dan tidak mampu

menjalankan tugasnya dengan baik.

7. Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh Kontraktor Pelaksana harus

mampu memberikan keputusan yang bersifat teknis dan administratif di lokasi pekerjaan.

Pasal 2

Gambar Pelaksanaan ( Shop Drawing )

1. Kontraktor harus membuat Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing) untuk pekerjaan tertentu.

2. Shop Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh Konsultan

Supervisi dan Konsultan Perencana.

3. Shop Drawing tidak boleh merubah disain, mengurangi kuantitas, dan mengurangi kualitas

pekerjaan.

Pasal 3

Gambar Hasil Pelaksanaan ( As Built Drawing )

1. Kontraktor harus membuat Gambar Hasil Pelaksanaan (As Built Drawing) yang sesuai

dengan pelaksanaan dilapangan sebelum serah terima tahap pertama.

2. As Built Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh Konsultan

Supervisi dan Konsultan Perencana. Kontraktor Pelaksana diwajibkan menyerahkan 5 set As

Built Drawing yang telah disetujui kepada Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana,

Owner, dan Pemilik/Pengguna Bangunan.

3. Satu set As Built Drawing yang telah disetujui harus disimpan di tempat yang baik pada

bangunan oleh Owner atau pengguna bangunan.

Pasal 4

Buku Petunjuk Penggunaan Bangunan ( Operation Hand-Book )

1. Kontraktor harus membuat Buku Petunjuk Penggunaan atau system operasi (Operation

Hand-Book) sebelum masa serah terima untuk semua peralatan yang ada dalam bangunan

seperti :

a. Instalasi Listrik

b. Instalasi Air Bersih

c. Instalasi Pengkondisian Udara

d. Instalasi Sound System

3

Page 4: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

e. Instalasi TV - set

2. Operation Hand-Book harus diserahkan kepada Owner dan pengguna bangunan dengan

memberikan penjelasan yang diperlukan. Operation Hand-Book harus disimpan dengan baik

dalam bangunan pada tempat yang ditentukan oleh Owner atau pengguna bangunan.

Pasal 5

Kesalahan Pekerjaan Dan Pekerjaan Cacat

1. Kontraktor Pelaksana harus memperbaiki dengan biaya sendiri semua kesalahan dan cacat

pekerjaan. Kesalahan-kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor

Pelaksana dikarenakan kurang memahami Gambar dan kurangnya kontrol terhadap pekerja

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana untuk memperbaiki dengan biaya

sendiri.

2. Kesalahan dan cacat pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana menjadi tanggung

jawab Kontraktor Pelaksana untuk memperbaikinya. Kerusakan dan cacat pada bangunan

akibat pemakaian atau sebab-sebab lain tanpa ada unsur-unsur kesengajaan yang dapat

dibuktikan dalam masa pemeliharaan bangunan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3. Konsultan Supervisi berhak setiap saat memerintahkan Kontraktor Pelaksana untuk

memperbaiki kesalahan pekerjaan atau pekerjaan cacat. Hasil perbaikan terhadap kesalahan

pekerjaan dan pekerjaan cacat harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 6

Rencana Waktu Pelaksanaan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana waktu penyelesaian pekerjaan (time

schedule) keseluruhan kepada Owner sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan kecuali

ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

2. Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan rencana waktu

penyelesaian pekerjaan keseluruhan yang telah disetujui oleh Owner kecuali ditentukan lain

dalam Kontrak Kerja.

3. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan rencana waktu penyelesaian pekerjaan keseluruhan

yang telah disetujui oleh Owner kepada Konsultan Supervisi. Kontraktor Pelaksana juga

harus mengajukan rencana waktu penyelesaian pekerjaan mingguan pada tahap pelaksanaan

pekerjaan kepada Konsultan Supervisi.

4

Page 5: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

4. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencana penyelesaian pekerjaan

mingguan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang

dapat dipertanggung jawabkan secara teknis. Keterlambatan Kontraktor Pelaksana dalam

menyelesaikan pekerjaan karena kesalahan dalam menyusun waktu pemnyelesaian pekerjaan

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

Pasal 7

Request Material dan Request Pekerjaan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan permohonan penggunaan material bangunan

(request material) sebelum material bangunan tersebut dipakai. Request Material yang

diajukan Kontraktor Pelaksana harus disertai dengan contoh material dan disetujui oleh

Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana, dan Owner.

2. Persetujuan Request Material yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana dianggap sah dan

diakui apabila disetujui minimal oleh Konsultan Supervisi atau Konsultan Perencana.

Kontraktor Pelaksana harus menyediakan dan menyerahkan satu set contoh material yang

telah disetujui kepada Konsultan Supervisi.

3. Material bangunan yang tidak disetujui oleh Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana, dan

Owner tidak boleh dipakai sebagai material bangunan dan harus dikeluarkan dari lokasi

pekerjaan.

4. Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan permohonan (request pekerjaan) untuk

pekerjaan yang akan dikerjakan. Request Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana

harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

5. Kontraktor pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika request pekerjaan yang

diajukan belum disetujui oleh Konsultan Supervisi. Item-item pekerjaan yang memerlukan

Request Pekerjaan ditentukan oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 8

Metode Pelaksanaan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan Metode Pelaksanaan terhadap pekerjaan yang akan

dikerjakan. Metode Pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui

oleh Konsultan Supervisi.

5

Page 6: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

2. Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika Metode Pelaksanaan yang

diajukan belum disetujui oleh Konsultan Supervisi. Item-item pekerjaan yang memerlukan

Metode Pelaksanaan ditentukan oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 9

Rencana Material Dan Peralatan

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana material dan peralatan mingguan yang akan

digunakan untuk penyelesaian pekerjaan setiap minggu kepada Konsultan Supervisi.

2. Semua material dan peralatan sesuai dengan rencana material dan peralatan mingguan yang

diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus berada dilokasi pekerjaan.

3. Konsultan Supervisi berhak untuk tidak menyetujui rencana material dan peralatan mingguan

yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang dapat

dipertanggung jawabkan secara teknis.

Pasal 10

Rencana Tenaga Kerja

1. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan rencana pengunaan tenaga kerja mingguan yang

akan digunakan untuk penyelesaian pekerjaan setiap minggu kepada Konsultan Supervisi.

2. Semua tenaga kerja sesuai dengan rencana tenaga kerja mingguan yang diajukan oleh

Kontraktor Pelaksana harus berada dilokasi pekerjaan. Konsultan Supervisi berhak untuk

tidak menyetujui rencana penggunaan tenaga kerja mingguan yang diajukan oleh Kontraktor

Pelaksana dengan memberikan alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan secara

teknis.

Pasal 11

Pekerjaan Diluar Jam Kerja

1. Pekerjaan-pekerjaan di luar jam kerja normal yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana

dengan alasan mempercepat proses penyelesaian pekerjaan harus atas persetujuan Konsultan

Supervisi.

2. Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh personil Konsultan Supervisi untuk pengawasan

pekerjaan di luar jam kerja normal yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana sepenuhnya

menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

6

Page 7: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

3. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap kualitas pekerjaan yang dilakukan

di luar jam kerja normal atau pada malam hari.

Pasal 12

Laporan Pelaksanaan

1. Kontraktor Pelaksana wajib membuat laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan

kepada Konsultan Supervisi tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan.

2. Format laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan yang dibuat oleh Kontraktor

pelaksana harus disetujui oleh Konsultan Supervisi. Laporan harian, laporan mingguan, dan

laporan bulanan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus diperiksa dan disetujui oleh

Konsultan Supervisi serta diketahui oleh Owner.

3. Konsultan Supervisi berhak untuk melakukan pemeriksaan langsung kelapangan akan

kebenaran data yang ada dalam laporan harian, laporan minnguan, dan laporan bulanan yang

dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.

4. Laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan dibuat dalam rangkap 4 (empat).

Salah satu tembusan laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan harus berada

pada lokasi pekerjaan.

Pasal 13

Surat Menyurat Dan Komunikasi

1. Segala surat-menyurat yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana yang berhubungan dengan

pelaksanaan pekerjaan harus melalui dan diketahui oleh Konsultan Supervisi kecuali

ditentukan lain oleh Owner.

Pasal 14

Rapat Koordinasi Dan Rapat Lapangan (Site Meeting)

1. Rapat koordinasi diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan, dipimpin

oleh Owner atau Konsultan supervisi.

2. Kontraktor Pelaksana wajib hadir dalam rapat koordinasi dengan diwakili minimal oleh

Supervisor lapangan.

3. Rapat lapangan (site meeting) diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap

minggu, dipimpin oleh Owner atau Konsultan supervisi.

7

Page 8: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

4. Kosumsi rapat lapangan tersebut disiapkan oleh Kontraktor Pelaksana kecuali ditentukan lain

oleh Owner.

Pasal 15

Penanggung Jawab Pengawasan

1. Berdasarkan Kontrak Kerja yang dibuat oleh Owner dengan Penyedia Jasa Konsultasi, maka

Konsultan Supervisi untuk proyek seperti yang disebutkan dalam BAB I diatas adalah

Perusahaan seperti yang disebutkan dalam Kontrak Kerja Konsultan Supervisi.

2. Tugas dan kegiatan Konsultan Supervisi adalah seperti yang disebutkan dalam Keputusan

Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor : 332/KPTS/M/2002 Tanggal 21

Agustus 2002 Tentang Penyedia Jasa Pengawas Konstruksi atau menurut perubahannya jika

ada kecuali ditentukan lain oleh Owner dalam Kontrak Kerja konsultan Supervisi.

3. Konsultan Supervisi harus mengajukan struktur organisasi pengawasan lapangan proyek

kepada Owner dimana di dalamnya tercantum beberapa tenaga ahli Konsultan Supervisi

dengan posisi minimal seperti berikut :

Site Engineer

Inspector

Tenaga Administrasi Dan Operator Computer

4. Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur organisasi pengawasan lapangan

proyek yang diajukan oleh Konsultan Supervisi harus berada dilokasi pekerjaan minimal

selama jam kerja.

5. Konsultan Supervisi harus menyerahkan Struktur Organisasi pengawasan lapangan proyek

yang telah disetujui oleh Owner kepada Kontraktor Pelaksana.

6. Pengantian tenaga ahli oleh Konsultan Supervisi selama proses pelaksanaan pekerjaan harus

diketahui dan disetujui oleh Owner. Kontraktor Pelaksana berhak mengajukan kepada Owner

untuk pengantian tenaga ahli Konsultan Supervisi yang berada dilokasi pekerjaan jika tenaga

ahli tersebut dinilai menghambat pekerjaan dan tidak mampu menjalankan tugasnya dengan

baik.

7. Tenaga ahli yang ditempatkan dilokasi pekerjaan oleh Konsultan Supervisi harus mampu

memberikan keputusan yang bersifat teknis di lokasi pekerjaan.

8

Page 9: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 16

Instruksi Konsultan Supervisi

1. Kontraktor Pelaksana harus mematuhi dan melaksanakan semua instruksi atau perintah yang

dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.

2. Semua instruksi yang dikeluarkan oleh Konsultan Supervisi harus dalam bentuk tulisan.

Instruksi Konsultan Supervisi dalam bentuk lisan dibenarkan dan harus diikuti oleh

Kontraktor Pelaksana selama disertai oleh alasan-alasan yang jelas dan sesuai dengan

Spesifikasi Teknis.

3. Instruksi dari Konsultan Supervisi dapat berupa hal-hal seperti disebutkan dibawah ini :

a. Teguran atas sesuatu cara pelaksanaan yang salah sehingga membahayakan bagi

konstruksi, atau pekerjaan finishing yang kurang baik atau hal-hal lain yang menyimpang

dari Spesifikasi Teknis dan Gambar Bestek.

b. Perintah untuk menyingkirkan material/bahan bangunan yang tidak sesuai dengan

Spesifikasi Teknis.

c. Perintah untuk mengantikan Pelaksana lapangan dari Kontraktor Pelaksana yang

dianggap kurang mampu.

d. Perintah untuk melakukan penambahan tenaga kerja dengan alasan untuk mempercepat

proses pelaksanaan pekerjaan.

e. Perintah untuk melakukan perubahan-perubahan pada metode pelaksanaan Kontraktor

Pelaksana yang dianggap tidak tepat sehingga dapat mengurangi kualitas dan

memperlambat proses penyelesaian pekerjaan.

Pasal 17

Perubahan-Perubahan Disain

1. Atas instruksi dan persetujuan Owner Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi berhak

mengadakan perubahan-perubahan pada Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis. Perubahan-

perubahan akan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis harus disampaikan secara tertulis

kepada Kontraktor Pelaksana untuk dilaksanakan.

2. Perubahan-perubahan pada Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis yang dilakukan oleh

Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana, dan Owner secara lisan atau tidak tertulis tidak

wajib untuk dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana. Resiko karena melaksanakan Instruksi

tidak tertulis sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

9

Page 10: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

3. Perubahan-perubahan akan Gambar Bestek dan Spesifikasi Teknis tidak boleh menambah

biaya pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dari biaya pelaksanaan yang ada dalam

Kontrak Kerja. Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena perubahan Gambar

Bestek dan Spesifikasi Teknis dilakukan oleh Konsultan Perencana dan disetujui oleh

Owner.

4. Kontraktor berhak memeriksa hasil perhitungan akan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya

yang dilakukan oleh Konsultan Perencana. Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan

ketidak sesuaian antara Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity Konsultan

Supervisi tidak dibenarkan mengambil keputusan secara sepihak tetapi harus

mendiskusikannya dengan Konsultan Perencana kecuali ditentukan lain dalam Kontrak

Kerja. Konsultan Perencana dengan persetujuan Owner berhak menentukan acuan mana yang

harus dipegang bila terjadi perbedaan antara Gambar Bestek, Spesifikasi Teknis, dan bill of

Quantity kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

Pasal 18

Lain-Lain

Hal-hal yang belum ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini ditentukan kemudian oleh

Konsultan Perencana dalam proses pelaksanaan pekerjaan dan menjadi satu ketentuan yang

mengikat dan wajib diikuti oleh semua pihak yang terlibat dalam proyek.

10

Page 11: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB III

PEKERJAAN PERSIAPAN

Pasal 1

Instalasi Air Bersih Dan Instalasi Listrik

Kontraktor Pelaksana atas biaya sendiri harus menyediakan Instalasi air bersih dan Instalasi

listrik selama berlangsungnya masa pelaksanaan pekerjaan untuk keperluan operasional dan

keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi.

Pasal 2

Perlengkapan Keamanan Kerja Dan P3K

Kontraktor Pelaksana harus menyediakan perlengkapan keamanan kerja untuk semua pekerja

yang berada dalam lokasi pekerjaan. Perlengkapan keamanan kerja seperti berikut ini :

Helm Pelindung Kepala

Sepatu untuk melindungi kaki

Pemadam Kebakaran

Kotak P3K untuk pertolongan pertama pada kecelakaan kerja.

Pasal 3

Penjaga Keamanan Lokasi Pekerjaan

Kontraktor Pelaksana harus menyediakan tempat/pos penjaga keamanan lokasi pekerjaan beserta

minimal 2 orang penjaga keamanan yang bekerja selama 24 jam.

Pasal 4

Perlindungan Lokasi Pekerjaan

Kontraktor Pelaksana harus melindungi lokasi pekerjaan selama berlangsungnya pekerjaan

konstruksi dari gangguan luar.

11

Page 12: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB IV

PEKERJAAN AWAL

Pasal 1

Pembersihan Lapangan

1. Kontraktor Pelaksana harus membersihkan lokasi pekerjaan dari segala sesuatu yang dapat

menggangu pelaksanaan pekerjaan.

2. Hasil bongkaran bangunan lama tidak boleh diolah kembali untuk dipakai sebagai material

bangunan. Kecuali untuk bongkaran keramik lantai 1 (satu) yang akan di atur kemudian.

Material yang dihasilkan dari bongkaran bangunan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan

dan dibuang sejauh mungkin dari lokasi pekerjaan atau ke tempat yang tidak menggangu

lingkungan hidup.

Pasal 2

Penentuan Letak Partisi Bangunan

1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan pengukuran kembali akan kebenaran posisi partisi

bangunan yang akan dibuat seperti yang telah ada dalam Lay Out bangunan pada Gambar

Bestek.

2. Hasil pekerjaan pengukuran kembali tidak boleh berbeda dengan Lay Out bangunan yang

ada dalam Gambar Bestek kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Perencana. Jika ada

perubahan-perubahan posisi bangunan maka harus disetujui oleh Konsultan Perencana dan

Owner.

3. Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar hasil pekerjaan Seeting Out dan disetujui oleh

Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi.

12

Page 13: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB V

PEKERJAAN GALIAN & TIMBUNAN

Pasal 1

Galian Pondasi

1. Sebelum dilakukan pekerjaan galian pondasi Kontraktor Pelaksana harus memastikan lokasi

disekitar penggalian bersih. Posisi galian pondasi harus tepat benar dengan posisi perletakan

tapak pondasi dan ini harus dibuktikan dengan pekerjaan pengukuran posisi perletakan

pondasi dengan cara manual dan disetujui Konsultan Supervisi.

2. Pekerjaan galian pondasi tidak boleh merusak struktur bangunan eksisting. Bentuk galian dan

kedalaman galian pondasi sesuai dengan Gambar Bestek. Pengalian pondasi harus

mempunyai lebar yang cukup untuk membangun maupun memindahkan rangka/beskiting

yang diperlukan dan juga untuk mengadakan pembersihan.

3. Perubahan-perubahan dari gambar Bestek yang diperlukan untuk kemudahan pekerjaan

pengalian pondasi harus disetujui oleh Konsultan Supervisi. Kesalahan pengalian sehingga

kedalaman galian melebihi dari kedalaman yang diperlukan, maka kelebihi kedalaman

tersebut harus diurug kembali dengan biaya sendiri dari Kontraktor Pelaksana.

4. Dasar galian yang telah selesai digali harus dipadatkan kembali dengan alat pemadat

sehingga mencapai kepadatan yang cukup.

5. Hasil galian pondasi yang akan dipakai kembali untuk urugan pondasi harus ditempatkan

dengan jarak tertentu sehingga tidak masuk kembali kedalam lubang galian dan tidak

menggangu pekerjaan konstruksi pondasi. Dimensi, ukuran, dan kedalaman galian harus

tetap dan tidak berubah sebelum pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan. Kontraktor

Pelaksana harus membuat dinding penahan tanah sementara jika tanah disekitar galian adalah

tanah agresif, labil, dan mudah runtuh sehingga membahayakan pekerjaan pengalian. Hasil

pekerjaan galian pondasi harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 2

Urugan Galian Pondasi

1. Urugan pondasi dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi selesai dikerjakan. Untuk

urugan pondasi dapat digunakan tanah hasil galian pondasi atau material lain yang disetujui

oleh Konsultan supervisi.

2. Tanah urugan pondasi harus dipadatkan.

13

Page 14: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 3

Galian Pipa Dan Instalasi Listrik

1. Yang dimaksud dengan galian pipa adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan

Instalasi Air Kotor dan Instalasi Air Bersih. Bentuk dan kedalaman galian harus sesuai

dengan Gambar Bestek.

2. Kedalaman galian pipa minimal 40 cm dari muka tanah dasar kecuali ditentukan lain dalam

Gambar Bestek. Galian pipa tidak boleh menggangu struktur dan konstruksi bangunan lain

yang ada disekitarnya.

Pasal 4

Pasir Urug

Pasir Urug hanya dipergunakan untuk urugan dan timbunan serta alas pekerjaan Lantai Kerja

Beton ( Line Concrete ). Pasir Urug tidak untuk digunakan pada pekerjaan beton struktural dan

beton non struktural. Pasir Urug terdiri dari butiran-butiran yang keras dan bersifat kekal. Tidak

boleh mengandung lumpur lebih dari 10 % dari berat keringnya.

14

Page 15: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB VI

PEKERJAAN PONDASI

Pasal 1

Pondasi Tapak Menerus Beton Bertulang

1. Sebelum pondasi tapak dikerjakan Kontraktor Pelaksana harus memastikan galian

pondasi sudah selesai 100%.

2. Kontraktor harus membuang semua air tanah yang ada dalam galian pondasi sebelum

memulai pekerjaan pondasi tapak. Pekerjaan pengecoran pondasi tapak tidak boleh

dikerjakan dalam kondisi galian pondasi tergenang air. Pada bagian paling dasar pondasi

dilapisi dengan pasir urug dengan ketebalan minimal 10 cm. Lapisan pasir urug harus

dipadatkan dengan kepadatan yang cukup.

3. Di atas lapisan pasir urug dikerjakan pekerjaan lantai kerja (land concrete) dengan

ketebalan minimal 5 cm dari campuran 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr. Pekerjaan lantai kerja tidak

boleh dilakukan dalam kondisi galian pondasi tergenang air.

4. Perakitan tulangan pondasi tapak dilakukan langsung diatas lantai kerja atau dapat juga

dilakukan di bengkel kerja Kontraktor pelaksana. Jumlah dan diameter tulangan pondasi

tapak sesuai dengan Gambar Bestek. Bentuk dan dimensi pondasi tapak sesuai dengan

Gambar Bestek.

5. Hasil pekerjaan pondasi tapak harus benar-benar tegak lurus dalam arah horizontal dan

tegak lurus arah vertikal hal ini dibuktikan dengan pekerjaan theodolit atau pengukuran

manual. Semua pondasi tapak beton bertulang dibuat dari beton dengan mutu K-250.

6. Hasil pekerjaan pondasi tapak beton bertulang harus disetujui oleh Konsultan supervisi.

15

Page 16: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB VII

PEKERJAAN BETON

Pasal 1

Pasir Beton

1. Pasir beton terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam. Tidak boleh mengandung

lumpur lebih dari 5% dari berat kering, apabila lebih dari 5% maka pasir tersebut harus

dicuci sebelum dipergunakan.

2. Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk campuran material

beton. Tidak mengandung zat alkali atau zat-zat lain yang dapat merusak beton.

3. Semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Pasir Beton dalam Peraturan Beton

Indonesia (PBI) berlaku juga pada Spesifikasi Teknis ini.

Pasal 2

Kerikil Beton

1. Kerikil beton terdiri dari butiran-butiran yang keras dan tajam serta bersifat kekal. Tidak

boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dari berat kering, apabila lebih dari 1% maka

kerikil tersebut harus dicuci sebelum dipergunakan.

2. Mempunyai gradasi atau susunan butiran yang baik dan sesuai untuk campuran material

beton. Tidak mengandung zat alkali atau zat-zat lain yang dapat merusak beton. Kerikil

Beton hanya dipakai pada pekerjaan-pekerjaan beton Non Struktural atau beton dengan mutu

dibawah K-125. Semua Peraturan dan Standar yang disyaratkan untuk Kerikil Beton dalam

Peraturan Beton Indonesia (PBI).

Pasal 3

Batu Pecah

1. Batu pecah yang digunakan hasil produksi mesin pemecah batu (Stone Cruser) bukan hasil

pekerjaan manual (manusia). Batu pecah berasal dari batuan kali. Terdiri dari butiran yang

keras dan bersifat kekal. Tingkat ketahanan terhadap keausan butiran minimal 95%. Jumlah

butiran Lonjong dan Pipih minimal 5%. Tidak boleh mengandung lumpur dan zat-zat yang

dapat merusak beton seperti zat alkali. Ukuran butiran terkecil minimal 1 cm dan ukuran

butiran terbesar maksimal 3 cm.

16

Page 17: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

2. Batu pecah hanya dan harus dipakai pada campuran beton struktural atau beton dengan mutu

K-125 sampai mutu K-250.

Pasal 4

Semen Portland

1. Semen portland terdaftar dalam merk dagang. Merk semen Portland yang dipakai harus

seragam untuk semua pekerjaan beton structural maupun beton non struktural. Mempunyai

butiran yang halus dan seragam. Tidak berbungkah-bungkah/tidak keras.

2. Semua peraturan tentang pengunaan semen portland di Indonesia untuk bangunan gedung

berlaku juga pada spesifikasi teknis ini.

Pasal 5

Air

Secara visual air harus bersih dan bening, tidak berwarna dan tidak berasa. Tidak mengandung

minyak, asam alkali, garam dan zat organic yang dapat merusak beton. Air setempat dari sumur

dangkal atau sumur bor serta yang didatangkan dari tempat lain kelokasi pekerjaan harus

mendapat persetujuan Konsultan Supervisi sebelum digunakan.

Pasal 6

Zat Additive

1. Pemakaian zat additive pada campuran beton untuk segala alasan yang berhubungan

kemudahan dalam pengerjaan beton atau Workability harus disetujui oleh Konsultan

Supervisi.

2. Jika menggunakan zat additive Kontraktor Pelaksana harus menunjukan standar, aturan, dan

syarat yang berlaku secara umum mengenai zat additive yang akan dipakai. Kerusakan dan

kegagalan struktur akibat penggunaan zat additive yang dapat dibuktikan secara teknis

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

Pasal 7

Tulangan Beton

1. Tulangan beton bebas dari karatan. Toleransi terhadap karatan pada baja tulangan ditentukan

oleh Konsultan Supervisi.

17

Page 18: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

2. Semua baja tulangan mempunyai tegangan tarik/luluh baja minimal 3000 kg/cm2 atau 300

MPa. Baja tulangan mempunyai bentuk dan penampang yang sesuai dengan yang dibutuhkan

atau sesuai Gambar Bestek. Baja tulangan harus disimpan sedemikian rupa sehingga

terlindung dari hubungan langsung dengan tanah dan terlindung dari air hujan

3. Semua peraturan tentang baja di Indonesia untuk bangunan gedung berlaku juga pada

spesifikasi teknis ini.

Pasal 8

Rancangan Campuran Beton (Job Mix Disain)

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton dengan mutu K-175 sampai mutu K-250

Kontraktor Pelaksana harus membuat Rancangan Campuran Beton (Job Mix Disain). Mutu

beton untuk masing-masing komponen struktur adalah seperti berikut :

a. Kolom Gawangan Pintu Brankas K-250

b. Dinding Ruang Brankas K-250

c. Pondasi Tapak K-250

d. Sloof K-175

e. Plat Lantai Brankas K-250.

2. Job Mix Disain adalah hasil pekerjaan ahli beton pada Laboratorium Beton. Semua beton

dengan mutu K-175 sampai K-250 harus menggunakan batu pecah dan tidak diizinkan

menggunakan kerikil beton.

Pasal 9

Rencana Campuran Lapangan (Job Mix Formula)

1. Berdasarkan Job Mix Disain Kontraktor Pelaksana membuat Rencana Campuran Lapangan

(Job Mix Formula) beton struktural dengan mutu K-175 sampai mutu K-250. Job Mix

Formula tidak boleh berbeda dengan Job Mix Disain terutama dari segi komposisi material

beton. Hasil perhitungan Job Mix Formula harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

2. Kontraktor Pelaksana harus membuat media standar berupa bak-bak dari kayu atau timba-

timba plastik yang dipakai untuk mentakar komposisi material berdasarkan perhitungan Job

Mix Formula. Pentakaran komposisi material campuran beton dengan bak-bak standar

dilokasi pekerjaan tidak boleh mengurangi dan berbeda dengan komposisi material beton

yang ada dalam Job Mix disain.

18

Page 19: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

3. Tidak tercapainya mutu beton seperti yang diinginkan karena kesalahan dalam perhitungan

Job Mix Formula sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.

Pasal 10

Beton Ready Mix ( Beton Siap Curah )

1. Penggunaan beton Ready Mix oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh Konsultan

Supervisi.

2. Kontraktor Pelaksana tetap diwajibkan untuk menyerahkan Job Mix Disain kepada

Konsultan Supervisi terhadap semua mutu beton yang menggunakan Beton Ready Mix. Job

Mix Disain harus disetujui oleh Konsultan Supervisi sebelum digunakan.

3. Kualitas beton yang dihasilkan oleh Batching Plant tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor

Pelaksana.

Pasal 11

Perakitan Tulangan dan Penyambungannya dengan Konstruksi Eksisting

1. Perakitan tulangan dapat dilakukan di bengkel kerja oleh Kontraktor Pelaksana atau langsung

pada lokasi konstruksi.

2. Dimensi, model, bengkokan, dan panjang penyaluran tulangan harus sesuai dengan Gambar

Bestek atau standar yang ada dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI). Kontraktor Pelaksana

harus menyediakan gambar dan daftar bengkokan, dimensi, model, dan panjang penyaluran

tulangan pada bengkel kerja untuk menghidari kesalahan dalam pekerjaan perakitan

tulangan.

3. Pada tulangan kolom, dinding brankas, pondasi tapak, dan plat lantai harus diberi balok-

balok beton tahu dengan tebal yang disesuaikan dengan tebal selimut beton. Beton tahu harus

ditempatkan pada semua sisi tulangan yang bersentuhan dengan bekisting. Mutu beton beton

tahu minimal sama dengan mutu beton konstruksi penempatan.

4. Penyambungan tulangan baru dengan konstruksi eksisting menggunakan metode chemical

stick

5. Penggunaan jenis bahan zat additive pada chemical stick harus melalui persetujuan

Konsultan Supervisi

19

Page 20: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 12

Acuan / Bekisting

1. Bahan utama bekisting adalah multiplek 12 mm yang diperkuat oleh balok-balok kayu

penyangga dari kayu kelas kuat III.

2. Kontraktor pelaksana harus mengajukan gambar-gambar rencana pelaksanaan untuk

bekisting kolom, dan dinding brankas serta konstruksi lain yang dianggap perlu oleh

Konsultan supervisi.

3. Penggunaan bekisting system bongkar pasang dari bahan besi harus disetujui oleh Konsultan

Supervisi. Permukaan bekisting harus dilumuri atau dioleskan dengan cairan Residu atau

cairan Ter supaya hasil campuran beton tidak menempel pada bekisting waktu akan dibuka

sehingga dapat menghasilkan permukaan beton yang rapi. Bentuk bekisting harus

menghasilkan konstruksi akhir sesuai rencana. Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga

pada waktu diisi dengan campuran beton tidak bocor atau berubah bentuknya.

4. Hasil pekerjaan bekisting harus diperiksa kembali kebenaran elevasi ,kelurusannya terhadap

arah vertikal oleh Kontraktor Pelaksana dengan alat Theodolit dan Waterpass. Pemeriksaan

secara manual tidak dibenarkan. Hasil pekerjaan bekisting harus disetujui oleh Konsultan

Supervisi sebelum dilakukan pekerjaan pengecoran beton.

5. Bekisting yang telah dicor beton tidak boleh dibuka kurang dari 28 hari terhitung sejak waktu

pengecoran kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi karena alasan penggunann zat

additive yang dapat mempercepat proses pengerasan beton. Pekerjaan membuka bekisting

tidak boleh merusak permukaan beton jika hal ini terjadi Kontraktor Pelaksana harus

memperbaikinya.

Pasal 13

Pengecoran Beton ( Casting Concrete )

1. Sebelum memulai pekerjaan pengecoran Kontraktor Pelaksana harus memastikan

Acuan/bekisting telah selesai 100% dan telah disetujui oleh Konsultan Supervisi.

2. Sedapat mungkin untuk melakukan sekali pengecoran untuk setiap bagian konstruksi

sehingga dapat menghindari sambungan-sambungan beton. Pengecoran dalam kondisi cuaca

hujan tidak dibenarkan kecuali Kontraktor Pelaksana menjamin bahwa bekisting dan hasil

pengecoran tidak berhubungan langsung dengan air hujan. Pengecoran beton harus dilakukan

20

Page 21: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

dengan Concrete Mixer (molen) dan tidak diperbolehkan melakukan pengecoran dengan cara

pengadukan manual kecuali untuk beton-beton dengan mutu dibawah K-125.

3. Urutan pemasukan material beton dimulai dengan batu pecah, pasir beton, semen, air, dan zat

additive jika ada. Urutan ini bisa dirubah dengan persetujuan Konsultan Supervisi. Lama

pengadukan material beton dalam Concrete Mixer minimal 1,5 menit kecuali ditentukan lain

oleh Konsultan Supervisi. Hasil pengadukan beton dalam Concrete Mixer apabila diputusan

oleh Konsultan supervise sudah cukup langsung dituang dalam wadah yang sebelumnya telah

disiapkan oleh Kontrator Pelaksana.

4. Beton segar hasil pengadukan molen dapat diangkut dengan kereta dorong oleh pekerja

kelokasi bekisting untuk dituang. Beton segar harus segera dituang kedalam bekisting dan

tidak boleh dibiarkan lebih dari 10 menit berada dalam wadah kereta sorong atau bak

tampungan beton. Penggunaan zat additive seperti Super Plasticizer juga tidak membolehkan

beton segar terlalu lama dalam wadah tampungan kecuali disetujui oleh Konsultan Supervisi.

Untuk pengecoran pada daerah tinggi , Beton segar yang telah dituangkan harus dipadatkan

dengan Concrete Vibrator sampai mencapai kepadatan optimum.

5. Tinggi jatuh penuangan beton untuk bekisting kolom minimal 1,5 meter. Penuangan beton

dalam dinding brankas dan kolom tidak boleh menciptakam sangkar kerikil atau

penumpukan kerikil pada posisi tententu pada saat bekisting dibuka. Jika terjadi sangkar

kerikil Kontraktor Pelaksana harus memperbaiki bagian itu dengan mempergunakan beton

campuran zat kimia khusus untuk sambungan (joint) seperti Produk SIKA dengan

persetujuan Konsultan Supervisi.

6. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan langsung diatas tanah Kontraktor Pelaksana harus

membuat lantai kerja dari campuran 1 Sm : 3 Ps : 5 Kr sehingga air semen tidak meresap

dalam tanah dan bentuk penampang beton sesuai dengan yang direncanakan. Antara

pengecoran pertama dengan pengecoran kedua untuk konstruksi yang sama tidak boleh lebih

dari 1 hari.

7. Untuk pengecoran dengan Beton Ready Mix (beton curah) alat-alat untuk pengecoran seperti

Mixer Dump Truck, Concrete Pump, Air Pump, dan Concrete Vibrator harus tersedia

dilapangan. Hasil pekerjaan pengecoran dengan Ready Mix sepenuhnya menjadi tanggung

jawab Kontraktor Pelaksana.

21

Page 22: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 14

Perawatan Beton ( Curing )

1. Kontraktor Pelaksana harus melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap beton yang

telah selesai dituang dalam bekisting.

2. Perawatan dapat berupa menutup permukaan beton dengan karung goni kemudian menyiram

air secara rutin kepermukaan beton sampai beton berumur satu minggu. Penggunaan metode

lain untuk perawatan beton harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 15

Quality Kontrol

a. Slump Test

1. Pemeriksaan kekentalan beton (kosistensi) harus dilakukan setiap beton dituangkan dari

Concrete Mixer atau minimal setiap 5 m3 pekerjaan beton pada setiap mutu beton.

2. Pemeriksaan kekentalan beton dilakukan dengan metode Slump Test dimana nilai slump

yang diperoleh harus sesuai dengan nilai slump rencana yang ada pada Job Mix Disain.

b. Benda Uji Beton

1. Kontraktor Pelaksana harus mengambil benda uji beton dalam bentuk kubus dan slinder

standar. Ukuran kubus adalah 20 x 20 cm dan ukuran silinder tinggi 30 cm dan diameter

15 cm.

2. Benda uji beton harus diambil untuk setiap mutu beton yang berbeda. Benda uji beton

harus dirawat dalam bak dan terendam dalam air sampai berumur 28 hari. Pada benda uji

beton harus dicantumkan mutu beton, nama benda uji dan tanggal pengambilan benda uji

yang tidak mudah hilang dan luntur.

Pasal 18

Sambungan Antar Beton

1. Penyambungan-penyambungan antara beton lama dengan beton baru sebaiknya dihindari

pada konstruksi beton.

2. Penyambungan pada kondisi beton lama yang sudah berumur lebih dari 3 hari harus

dilakukan dengan Bonding Agent hal ini harus disetujui oleh Konsultan supervisi.

3. Penggunaan zat-zat kimia untuk memperkuat sambungan harus dengan persetujuan

Konsultan Supervisi.

22

Page 23: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB VIII

PEKERJAAN LANTAI

Pasal 1

Bongkaran Keramik Eksisting

1. Pekerjaan bongkaran lantai keramik eksisting harus benar-benar bersih dan hanya

meninggalkan lantai kerja eksisting.

2. Hasil bongkaran keramik bangunan lama boleh diolah kembali untuk dipakai sebagai

material bangunan (khusus pekerjaan keramik). Hal ini berdasarkan kesamaan motif dan

warna material yang akan digunakan untuk pekerjaan sisipan lantai keramik di lantai 2 dan

lantai 3 pada area bukaan pintu yang baru. Sisa material yang dihasilkan dari bongkaran

bangunan harus dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang sejauh mungkin dari lokasi

pekerjaan atau ke tempat yang tidak menggangu lingkungan hidup.

Pasal 2

Water Proofing Membran

1. Pekerjaan water proofing membran di lantai 4 harus dikerjakan dengan benar,

pemasangannya harus sampai ke dinding penyekat dengan ketinggian minimal 10 cm.

Kondisi dinding penyekat yang dipasang water proofing membran harus sudah bersih dari

plesteran eksisting, sehingga lapisan water proofing melekat sempurna di media batu bata.

2. Untuk pemasangan lapisan water proofing di area floor drain harus dilakukan dengan benar

sehingga mengurangi resiko kebocoran, dan harus disetujui oleh Konsultan supervisi.

Pasal 3

Keramik Lantai

1. Keramik lantai yang dipakai adalah keramik dari material yang berkualitas baik (KW-1)

Keramik lantai mempunyai permukaan yang rata dengan bentuk yang benar-benar siku pada

setiap sisi-sisinya. Ukuran keramik lantai harus mengikuti ukuran yang ditentukan pada

Gambar Pola Lantai yang ada dalam Gambar Bestek.

2. Kontraktor harus memperlihat contoh warna, corak, motif, dan ukuran keramik untuk

minimal dua merk yang berbeda kepada Konsultan Perencana untuk disetujui. Warna, corak,

dan motif keramik lantai ditentukan dalam Gambar Bestek atau oleh Konsultan Perencana

pada masa pelaksanaan konstruksi.

23

Page 24: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

3. Warna keramik lantai dapat diganti oleh Konsultan Perencana dalam tahap pelaksanaan

dengan alasan warna yang telah ditentukan dalam Gambar Bestek sulit didapatkan atau tidak

dikeluarkan lagi oleh pabrik. Warna keramik lantai harus seragam untuk setiap jenis warna

yang sama.

4. Celah-celah yang terbentuk antar keramik akibat pemasangan keramik dan sebagai tempat

isian perekat antar keramik dalam bidang tebalnya adalah maksimal 2 mm. Pemasangan

lantai keramik harus memperhatikan elevasi lantai antar ruang dan harus mengikuti elevasi

lantai pada Gambar Bestek. Hasil pemasangan keramik lantai harus benar-benar rata, tidak

bergelombang, dan tidak melengkung keatas. Elevasi lantai keramik hasil masangan harus

diperiksa kedatarannya dengan pekerjaan waterpassing.

24

Page 25: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB IX

PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

Pasal 1

Batu Bata

1. Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang standar sesuai Peraturan Bahan

Bangunan yang berlaku.

2. Batu bata mempunyai dimensi seperti berikut : lebar 5 cm, panjang 20 cm, dan tebal 5 cm

kecuali ditentukan lain dalam Peraturan Bahan Bangunan. Batu bata adalah dari hasil

pembakaran yang sempurna dari pabrik batu bata dimana kondisinya tidak rapuh dan tidak

mudah hancur ketika diangkut dan diturunkan pada lokasi pekerjaan. Batu bata bentuknya

harus sempurna tidak melengkung dan permukaanya benar-benar rata untuk semua sisinya.

3. Batu bata mempunyai Kuat Tekan minimal 30 kg/cm2. Perubahan-perubahan pada dimensi

dan ukuran batu bata karena mengikuti dimensi dan ukuran yang berlaku pada daerah

tertentu harus disetujui oleh Konsultan supervisi. Toleransi hanya diperbolehkan untuk

dimensi dan bukan untuk kualitas.

Pasal 2

Pasangan Dinding Batu Bata ½ Bata Campuran 1 Pc : 4 Ps

1. Pasangan batu bata ½ bata campuran 1 Pc : 4 Ps dikerjakan pada semua dinding kecuali

dinding-dinding yang langsung berhubungan dengan air.

2. Perekat atau spesi yang dipakai adalah dari campuran 1 Pc : 4 Ps dengan ketebalan maksimal

1,5 cm dan minimal 1 cm. Batu bata harus disiram terlebih dahulu dengan air sebelum

dipasang. Batu bata harus dipasang dengan posisi lapis demi lapis saling bersilangan dan

tidak satu garis sambungan.

3. Pasangan batu bata tidak boleh melengkung dalam arah vertikal dan dalam arah horizontal.

Setiap tinggi 30 cm pemasangan bata harus disediakan benang-benang untuk ketepatan

elevasi dan kedataran permukaan. Hasil pemasangan batu bata ½ bata dengan campuran 1 Pc

: 4 Ps harus disetujui oleh Konsultan supervisi.

25

Page 26: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 3

Plesteran Campuran 1 Pc : 4 Ps

1. Sebelum dilakukan plesteran terlebih dahulu permukaan hasil pemasangan bata harus disiram

dengan air dengan merata.

2. Plesteran dari campuran 1 Pc : 4 Ps . Tebal plesteran dinding minimal 1,5 cm. Plesteran

campuran 1 Pc : 4 Ps dilakukan pada pasangan dinding bata dengan campuran 1 Pc : 4 Ps.

Plesteran harus menghasilkan permukaan yang rata untuk semua bidang dinding yang

diplester.

3. Plesteran tidak boleh meninggalkan sambungan-sambungan antara plesteran lama dengan

plesteran baru yang tidak rata. Lama antara plesteran lama dengan plesteran baru tidak boleh

lebih dari satu hari kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Supervisi.

4. Hasil pekerjaan plesteran harus benar-benar halus permukaannya sehingga ketika dilakukan

pekerjaan cat dinding tidak menimbulkan bekas. Hasil pekerjaan plesteran harus disetujui

oleh Konsultan supervisi.

26

Page 27: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB X

PEKERJAAN PARTISI ALUMINIUM DAN KACA

Pasal 1

Deskripsi Sistem

a. Umum

Pekerjaan Partisi aluminium untuk interior termasuk pekerjaan yang berkaitan, seperti :

angkur yang ditanam, struktur penguat dan komponen pelengkap yang lainnya.

b. Kriteria Perencanaan

1. Faktor Keamanan

Kecuali disebutkan lain, bagian-bagian alumunium termasuk ketahan kaca, memenuhi

faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan angin yang disyaratkan.

2. Modifikasi

Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan atau

tahan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria perencanaan.

3. Pergerakan Karena Temperatur

Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara

maupun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah, sealant yang tidak

merekat, dan hal-hal lain. Sambungan kedap air harus mampu menampung pergerakan

ini.

Pasal 2

Persyaratan Struktur

a. Defleksi

1. AAMA = Yang dijinkan maksimum L/175 atau 2 cm

2. JIS = Defleksi yang diijinkan maksimum L/150 atau 2 cm.

3. SII = yang diijinkan maksimum L/175 untuk double dan L/125 untuk

single glazed.

4. SS = Yang diijinkan maksimum L/175 untuk double glazed dan L/125

untuk single glazed.

b. Beban Hidup

Pada bagian-bagian yang menerima beban hidup terutama pada waktu perawatan, seperti : meja

(stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat dan angkur dengan kemampuan 62 kg

dengan beban terpusat, horizontal dan tanpa terjadi kerusakan.

27

Page 28: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 3

Kebocoran Udara

1. ASTM E 283 = Kebocoran udara tidak melebihi 2 ft3 / min setiap ft unit panjang

penampang bidang bukaan pada 1,57 lb / ft2 tekanan differensial.

2. SS 212 = Untuk jendela hidup besarnya kebocoran udara tidak boleh melebihi 10

m3/h/m pada 20% dari tekanan angin (Design Wind Load) atau 200 Pa.

Kondisi ini berlaku untuk gedung non air condition sedangkan untuk

gedung air condition kebocoran udara maksimum mengikuti grafik

A&B.

Pasal 4

Kekedapan Udara

Faktor pengurangan kebisingan suara (Sound Transmission) sebesar 22,5 dB pada frekwensi 124

– 4000 Hz (hanya berlaku untuk produk-produk khusus).

A. Angkur & Angkur Tanam

Bagian yang berhubungan dengan aluminium dilapisi Galvanisasi s/d 18 micron. Bagian lain

diberi lapisan anti karat, Zinc Chromate, Type Alkyd.

B. Billet Yang Dipakai

Dari billet utama (primery) dengan standard A-6063 S-T5 dengan komponen (%) :

Mg : 0.45 – 0.9

Si : 0.2 – 0.6

Ti : 0.1 max

Mn : 0.1 max

Zn : 0.1 max

Fe : 0.35 max

Cu : 0.1 max

Cr : 0.1 max

Aluminium : Sisanya

C. Kaca

Kaca tebal minimal 5 mm produk Asahima atau yang setaranya dengan warna clear

D. Back – UP Material

1. Bahan : polyurenthane Foam

28

Page 29: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

2. Sifat material : Tidak menyerap air

3. Kepadatan : 65 – 96 kg/m3

4. Ukuran Penampang : 25% - 50 -% lebih besar dari celah yang

terjadi

E. Gasket

1. Bahan : PVC, Neoprene, Santoprene, EPDM

2. Kepadatan : Tahan terhadap perubahan cuaca

3. Kekerasan : 60 – 80 Durometer.

4. Jenis bahan : Extrusion

F. Setting Block Untuk Kaca

1. Bahan : EPDM

2. Kekerasan : 80 – 90 Durometer

G. Sealant Dinding

1. Single Komponen

2. Type : Silicon Sealant

H. Screw

1. Bahan : Stainless Steel

I. Hardware Dan Part

1. Engsel Pintu Butt-Hinge: Tipe K-6311D, bahan Stainless Steel (SUS

304)

2. Crescent Lock : Tipe 2K-19338, bahan Staenless Steel (SUS

304), ZDC2, dan Pollyamid 66.

3. Handle : Type K-11571, material SUS 304.

4. Door Closer : P-182 KY atau yang setara

5. Flush Bold : Type K-6312A, bahan Aluminium Casting.

6. Friction Stay : Bahan = Stainless Steel

J. Angkur & Angkur Tanam

Bagian yang berhubungan dengan aluminium dilapisi Galvanisasi s/d 18 micron. Bagian lain

diberi lapisan anti karat, Zinc Chromate, Type Alkyd.

K. Joint Sealer

Sambungan antara profil horizontal dengan vertical diberi sealer yang berserat guna menutup

celah sambungan profil tersebut, sehingga mencegah kebocoran udara, air dan suara.

Bahan = Butyl Sheet

29

Page 30: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 5

Warna Aluminium

a. Kozen : Silver Metalic.

b. Frame Daun Pintu : Silver Metalic.

c. Daun Pintu KM/WC : Silver metalic

Pasal 6

Data Pelengkap

a. Gambar Kerja (Shop Drawing)

Kontraktor Pelaksana harus membuat Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) dan

disetujui oleh Konsultan Supervisi jika dalam Gambar Bestek tidak diberikan oleh Konsultan

Perencana, yang menjelaskan

a. Tipe dan tampak setiap jenis pintu aluminium / curtain wall.

b. Detail sambungan.

c. Detail pemasangan.

d. Detail pertemuan aluminium dengan komponen-komponen lain yang berhubungan.

e. Kelengkapan ukuran-ukuran.

b. Perhitungan struktur sesuai dengan kriteria desian yang ada (kalau diperlukan).

Pasal 7

Fabrikasi Dan Assembling

1. Semua jenis jendela dan pintu aluminium difabrikasi di Work Shop/ Pabrik. Semua

sambungan dikerjakan dengan mesin sehingga rapi, kokoh dan dengan bentuk sambungan

yang sesuai standard toleransi. Untuk sambungan yang tahan air harus diberi sealant dari

bagian yang tidak terlihat mata. Proses fabrikasi dan assembling harus berdasarkan data di

Shop Drawing yang sudah disetujui oleh Konsultan Supervisi.

2. Perakitan pintu aluminium dilaksanakan di Work Shop/Pabrik sehingga selain kwalitas

perakitan sesuai standard yang disyaratkan juga mempercepat proses pemasangan di

lapangan.

3. Hardware yang dipasang menggunakan back plate. Standar toleransi assembling dijelaskan

dalam table berikut :

30

Page 31: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

STANDARD TOLERANSI ASSEMBLING

No. Keterangan Toleransi ( mm)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Bergesernya pemasangan kunci/engsel dan hardware lain dari

tempat yang ditentukan

Gap (celah) antar sambungan rangka aluminium (vertikal dan

horizontal)

Gap (celah) antar sambungan bahan tahan air (Gasket)

Perbedaan ukuran dalam, dari rangka aluminium dan daun

jendela aluminium, baik untuk tinggi maupun lebar.

Perbedaan ukuran dalam, dari jendela yang bersebelahan.

Sambungan las

Sealant

+ / -3

< 0,5

< 3

+ / - 1,5

< 2

Tidak terlihat pada

bagian yang terlihat

mata langsung

Sesuai ukuran di Shop

Drawing

Pasal 8

Pengiriman dan Penyimpanan Di Site

1. Semua profil dilapisi PVC plastic atau polythilene film. Pengiriman barang-barang harus

hati-hati dan tidak boleh terjadi kerusakan.

2. Setiap unit pintu, maupun curtain wall yang dikirim ke lapangan harus ada tanda / bukti

sudah diperiksa kwalitasnya oleh QC pabrik. Material yang disimpan di lapangan (site)

harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerusakan / cacat.

31

Page 32: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 9

Pemasangan Pada Struktur Bangunan

1. Semua unit aluminium harus terpasang dengan hubungan siku-siku, tegak lurus dan

mengikuti patokan (bench mark) dari Kontraktor Pelaksana.

2. Sebelum diadakan pemasangan maka perlu adanya pengukuran di lapangan dan koordinasi

dengan pekerjaan lain, sehingga ukuran lubang (opening) sesuai dengan Shop Drawing.

Pasal 10

Pekerjaan Kaca & Cermin

1. Lingkup Pekerjaan.

Lingkup penggunaan bahan yang dimaksud untuk pelaksanaan sesuai dengan rincian

pekerjaan seperti yang tercantum pada gambar kerja untuk konstruksi dan dengan tata cara

penanganan pekerjaan seperti tersebut pada persyaratan teknis pelaksanaan dokumen teknis.

2. Persyaratan Bahan.

Bahan yang dipakai adalah :

Kaca lembaran bening (Clear Float Glass)

Kaca tempered (Tempered Glass)

Kaca cermin

Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih, mempunyai ketebalan yang sama

dalam satu lembarnya, mempunyai sifat tembus cahaya.

Khusus untuk kaca lembaran bening (clear float glass) adalah kaca yang dihasilkan

dengan proses tarik, kemudian dipotong menjadi lembaran dengan ukuran tertentu.

Kedua permukaan rata licin dan bening.

Untuk cermin, pelindung belakang adalah non-paperback, yaitu menggunakan cat bahan

tembaga (copper back)

3. Syarat-syarat Pelaksanaan

Batas Toleransi :

Untuk kaca lembaran toleransi panjang, lebar, ketebalan, kesikuan dan cacat mengikuti

pada Standar Industri Indonesia (SII – 0891 –78).

Untuk cermin, sesuai dengan gambar rencana. Menggunakan bahan perekat khusus (3 m

double active achesive) dan dilaksanakanoleh tenaga ahli yang berpengalaman.

Hasil pemasangan kaca harus dalam alur rangkanya rapat, kuat / tidak goyang dan

dijamin kerapihannya.

32

Page 33: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pertemuan atau sambungan setiap unit kaca, memakai silicone sealant dengan warna

ditentukan kemudian. Atau warna tsb. Diajukan terlebih dulu ke Konsultan Supervisi,

Perencana dan Pemberi Tugas.

Pada pemasangan dinding kaca tanpa kusen atau frameless, bagian tepi menggunakan

profil besi galvanized atau aluminium profil U ukuran lebih besar dari tebal kaca tsb.

Ditanam pada bagian konstruksi, dan jarak atau gap yang terjadi antara metal profil U

dengan kaca, diberi silicone sealant warna putih atau bening.

Hasil pemasangan kaca (khususnya kaca bening/clear) yang sudah selesai dan sudah

diterima oleh Konsultan Supervisi diberi tanda agar tidak tertabrak oleh pekerja atau

orang lain

33

Page 34: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XI

PEKERJAAN DINDING PARTISI

Pasal 1

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan dinding partisi gypsum, termasuk pemasangan

rangka sesuai yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan

Supervisi.

Pasal 2

Persyaratan Bahan

a. Rangka

Rangka vertikal dari besi hollow 4 x 4 cm/ 2 x 4 cm, tebal pelat besi hollow minimal 0,3 mm

Rangka horizontal atas dan bawah dari metal runner berbahan steel galvanized, berupa profil

kanal C (C-Channal).

b. Penutup partisi

Digunakan GRC yang bermutu baik, tebal = 4 mm.

c. Bahan penutup sambungan partisi : Compound atau bahan plester ex UB400 atau produk lain

yg setara. Paper tape yang berpori/berlubang dan bergaris tengah, serta Corner Bead

berbahan metal, yaitu untuk penutup bagian sudut dinding partisi.

d. Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Supervisi, Perencana dan Pemberi

Tugas.

Pasal 3

Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar

yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-

out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga

terlebih dahulu harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang

terkait dengan partisi GRC, diantaranya adalah :

Pekerjaan Instalasi pada dinding

Pekerjaan Kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.

34

Page 35: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

b. GRC yang dipasang adalah GRC yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-

masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah

mendapat persetujuan dari Konsultan Supervisi.

c. Sebelum pemasangan metal runner, dibuat tanda/marking terlebih dahulu di atas bidang

lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan

Supervisi dan Perencana.

d. Modul rangka vertikal besi hollow adalah setiap berjarak per as = 60 cm.

e. Rangka besi hollow dan metal runner harus siku, tegak, kaku dan kuat, kecuali bila

dinyatakan lain, misal : permukaan merupakan bidang miring sesuai yang ditunjukkan dalam

gambar.

g. Sambungan partisi GRC diberi compound dengan sebelumnya diberi paper tape khusus

GRC. Setelah compound kering, diamplas sampai rata dan garis sambungan setiap unit

gypsum board hilang.

h. Bagian sudut partisi gypsum board yang tidak terlindung oleh material lain, diberi corner

bead dan dicompound dan diamplas dengan baik.

i. Setelah panel GRC terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan siku, dan antara

unit-unit GRC tidak terlihat bergelombang dan sambungan. Kecuali bila dinyatakan lain,

misal : permukaan merupakan bidang miring atau melengkung sesuai yang ditunjukkan

dalam gambar.

k. Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi GRC, dilakukan dengan menggunakan

waterpas khusus, dan diperiksa bersama-sama Konsultan Supervisi.

35

Page 36: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XII

PEKERJAAN PLAFOND

Pasal 1

Gypsum Board

1. Material utama plafond adalah Gypsum Board ukuran standard 1200 mm x 2400 mm, tebal 9

mm dengan warna dasar putih.

2. Gypsum Board adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan harus mempunyai

Merk Dagang. Gypsum board yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam

keadaan cacat dan rusak.

Pasal 3

Rangka Plafond

1. Rangka plafond adalah rangka alumunium – furring. Penggunaan rangka plafond dengan

material baja ringan anti karat harus dengan persetujuan Konsultan Supervisi. Cara

pemasangan rangka plafond sesuai dengan denah rangka plafond Gambar Bestek atau sesuai

petunjuk Konsultan Supervisi.

2. Rangka plafond harus digantung pada konstruksi plat lantai beton bertulang atau balok lantai.

Setiap 2 m2 luas plafond harus dipasang minimal 4 pengantung plafond.

Pasal 4

Pemasangan Plafond

1. Pemasangan Plafond Gypsum Board dilakukan langsung pada rangka dengan alat sambung

paku gypsum.

2 Celah-celah yang terjadi akibat pemasangan harus dirapikan dengan dempul Gypsum dan

Stiker Gypsum untuk menghindari penampakan sambungan. Pada sudut-sudut ruangan

dipasang list profil gypsum ukuran 9,5/15 cm.

3. Pada posisi tertentu atau sesuai dengan Gambar Bestek dipakai list plafond dari bahan

Stainless Steel Siku ukuran 10x10x 5 mm. Cara pemasangan harus mengikuti denah rangka

plafond yang ada dalam Gambar Bestek.

4. Harus ada koordinasi yang baik antara pekerjaan plafond dengan pekerjaan instalasi listrik,

instalasi air bersih, dan instalasi air kotor sehingga plafond yang telah dipasang tidak

dibongkar kembali.

36

Page 37: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XIII

PEKERJAAN DINDING PANEL EKSTERIOR ALUMUNIUM COMPOSITE

Pasal 1

Alucabon (Alumunium Carbonat Board)

1. Material utama dinding panel eksterior adalah alucabon ukuran standard 1220 mm x 2440

mm, tebal 4 mm dengan warna.

2. Alucabon adalah hasil produksi pabrik dengan kualitas terbaik dan harus mempunyai Merk

Dagang. Alucabon yang didatangkan kelokasi pekerjaan tidak boleh dalam keadaan cacat

dan rusak.

Pasal 2

Sambungan Alucabon

Sambungan alucabon 2mm-5mm yang diisi dengan lem khusus sealant – rubber silicon dengan

warna bening.

Pasal 3

Rangka Alucabon

1. Rangka alucabon adalah besi siku. Penggunaan rangka plafond dengan material besi siku

harus dengan persetujuan Konsultan Supervisi. Cara pemasangan rangka alucabon sesuai

dengan Gambar Bestek atau sesuai petunjuk Konsultan Supervisi.

2. Rangka alucabon harus dipasang pada dinding yang dijangkarkan dengan baut atau paku

sesuai dengan Gambar Bestek.

3. Hasil pemasangan alucabon harus menghasilkan permukaan akhir yang rata dan tidak

melendut.

37

Page 38: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XIV

PEKERJAAN BAJA PROFIL

Pasal 1

Baja Profil

1. Bebas dari karatan dan harus dicat meni besi sebelum dirangkai sebagai satu kesatuan

konstruksi utuh.

2. Ukuran dan dimensi baja profil sesuai dengan Gambar Bestek. Baja profil mempunyai

bentuk penampang yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

Pasal 2

Pemasangan Baja Profil

1. Bentuk rangka baja, baik bentang, dan tingginya sesuai dengan Gambar Bestek

dirakit/dipasang menurut bentuknya pada Bengkel kerja.

2. Semua lubang baut atau lubang yang dibuat untuk alat sambung lainnya harus dicocokan

sehingga dapat dibaut dengan mudah. Pengunaan drip untuk penyetelan lubang harus

dilakukan dengan baik sehingga tidak merusak baja atau memperbesar lubang.

38

Page 39: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XV

PEKERJAAN CAT

Pasal 1

Referensi

Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut yang diajukan oleh

pabrik pembuat dan menurut standar NI-3 1970 dan NI-4

Pasal 2

Persyaratan Material

Cat dasar dan cat akhir yang akan dipakai adalah buatan pabrik dari kualitas terbaik. Cat harus

dalam bungkus dan kemasan asli dimana tercantum merk dagang, spesifikasi, dan aturan pakai.

Cat yang dipakai adalah dari Merk NIPPONT PAINT atau merk lain yang setara dengannya.

Kontraktor Pelaksana harus memperlihatkan contoh material cat minimal dari dua merk yang

berbeda untuk disetujui oleh Konsultan Perencana. Jenis cat dan warna yang akan dipakai pada

semua posisi bangunan kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek adalah seperti dalam table

berikut ini :

Tabel. Penempatan dan warna cat.

Konstruksi Merek

Cat

Type Warna

Dinding Luar Cat Tembok Exterior

Permukaan Beton Luar Cat Tembok Exterior

Dinding Dalam dan Partisi GRC Cat Tembok Interior

Plafond Gypsum Cat Tembok Interior

Pasal 3

Pelaksanaan

1. Kontraktor harus memastikan permukaan dinding bata dan permukaan beton harus benar-

benar kering sebelum dilakukan pekerjaan pengecatan. Semua pekerjaan pengecatan

dilakukan dengan cara manual oleh tukang ahli.

39

Page 40: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

2. Dinding dan permukaan beton harus didempul atau diplamur terlebih dahulu sebelum

dilakukan pekerjaan cat dasar. Dinding yang telah diplamur harus digosok sampai rapi dan

rata permukaanya dengan kertas amplas.

3. Urutan pekerjaan cat adalah seperti berikut ini kecuali ditentukan lain dalam Bill of Quantity

atau Konsultan Supervisi :

a. Cat Tembok Exterior : 1 Kali Sealler, 1 Kali Cat dasar, dan 2 Kali Cat warna.

b. Cat Tembok Interior : 1 Kali Plamur Tembok, 1 Kali Cat dasar, dan 2 Kali Cat warna.

c. Cat Plafond Interior : 1 Kali Dempul Gypsum, dan 2 Kali Cat warna.

40

Page 41: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XVI

PEKERJAAN LISTRIK

A. Pekerjaan Elektrikal

Pasal 1

Umum

1. Persyaratan ini merupakan bagian dari pernyataan teknis ini. Apabila ada klausul lain dari

persyaratan ini yang dituliskan kembali, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul-

klausul yang ada atau menghilangkan klausul-klausul tersebut atau bukan berarti

menghilangkan klausul-klausul lainnya dari syarat-syarat umum.

2. Gambar-gambar dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dapat

dipisah-pisahkan. Apabila ada sesuatau bagia pekerjaan atau bahan atau peralatan yang

diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik dan hanya dinyatakan dalam salah

satu gambar perencanaan atau spesifikasi perencanaan saja. Kontraktor Pelaksana harus tetap

melaksanakannya sesuai dengan standard teknis yang berlaku.

Pasal 2

Gambar-Gambar

1. Gambar-gambar perencana tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua accessories dan

fixture secara terpirinci. Semua baguian diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan

secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor Pelaksana sehingga sistem

dapat bekerja dengan baik.

2. Gambar-gambar instalasi menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan instalalasi.

Sedang pemasangan harus dikerjakan denan memperhatikan kondisi dari proyek. Gambar-

gambar Arsitektur dan struktur/Sipil harus dipakai sebagai referensi untuk Kontraktor

Pelaksana dan detail ”finishing” dari proyek. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor

Pelaksana harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail (working drawing) yang harus

diajukan kepada Konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan. Setiap shop drawing

yang diajukan Kontraktor Pelaksana untuk disetujui Konsultan Supervisi dianggap bahwa

Kontraktor Pelaksana telah mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan

instalasi lainnya.

41

Page 42: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

3. Kontraktor Pelaksana harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-

penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan

dalam satu set lengkap gambar (kalkir) dan lima set lengkap blue print sebagai gambar-

gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings). As built drawings harus diserahkan kepada

Konsulatan Supervisi segera setelah pekerjaan selesai 100 %.

Pasal 3

Koordinasi

Kontraktor Pelaksana pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama

dengan Kontraktor Pelaksana bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan

dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Koordinasi yang baik perlu diadakan

untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.

Pasal 4

Daftar Bahan Dan Contoh

1. Dalam waktu tidak lebih dari 14 (empat belas) hari setelah Kontraktor Pelaksana menerima

pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Konsultan

Supervisi, Kontraktor Pelaksana diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang

akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum

nama-nama dan alamat manufacture, katalog dan keterangan-keterangan lain yang dianggap

perlu oleh Konsulatan Supervisi . Persetujuan oleh Konsultan Supervisi akan diberikan atas

dasar di atas. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan

dipasang kepada Konsultan Supervisi . Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan

pengembalian contoh-contoh ini adalah menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana . Bahan-

bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis ini

dan harus dalam keadaan barn. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh tenaga kerja yang ahli

dibidangnya masing-masing.

2. Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/ kapasitas

peralatan (equipment) yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Kontraktor

Pelaksana , harus segera menghubungi Konsultan Supervisi untuk berkonsultasi.

3. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tidak

dikonsultasikan dengan Konsultan Supervisi , apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut

42

Page 43: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

menjadi beban tanggung jawab Kontraktor Pelaksana . Untuk itu pemeliharaan equipment

dan material harus mendapatkan persetujuan dari Konsulian Supervisi .

Pasal 5

Commision Dan Testing

1. Kontraktor Pelaksana pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-

pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang

dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan persyaratan yang

berlaku.

2. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing tersebut

merupakan tanggung jawab Kontraktor Pelaksana . Hal ini termasuk pula peralatan khusus

yang diperlukan untuk testing dari sistem ini seperti yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus

disediakan oleh Kontraktor Pelaksana .

Pasal 6

Peralatan yang disebut Dengan Merk Dan Penggantinya

1. Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan

dipersyaratkan dengan nama dan dipersyaratkan ini, maka Kontraktor Pelaksana wajib

menyediakan sesuai dengan peralatan/merk tersebut diatas.

2. Penggantian dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Konsultan

Supervisi.

Pasal 7

Perlindungan Pemilik

Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik dijamin dan

dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.

Pasal 8

Contoh

Kontraktor harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan dipasang

disini untuk dimintakan persetujuan Konsultan Supervisi . Semua biaya berkenaan dengan

penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan Kontraktor Pelaksana.

43

Page 44: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 9

Pengetesan

Kontraktor Pelaksana harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan

mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Konsultan Supervisi.

Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut, merupakan

tanggungjawab Kontraktor Pelaksana .

Pasal 10

Pengujian

Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan dipasang

dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor harus

melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang, dan jika

sudah ditest dan temyata memenuhi fungsi-fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari

kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada pemilik

dengan dilampirkan berita acara test lapangan yang disetujui Konsultan Supervisi.

Pasal 11

Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan

1. Peralatan-peralatan instalasi harus digaransikan selama satu tahun terhitung dari penyerahan

kedua. Selama masa garansi, Kontraktor Pelaksana pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk

mengatasi segala kerusakan- kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada biaya

tambahan. Selama masa garansi tersebut, Kontraktor Pelaksana pekerjaan instalasi ini masih

harus menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.

2. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti

hasil pemeriksaan atas instalasi, dengan pemyataan baik yang ditandata- ngani bersama oleh

instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut dan Konsultan Supervisi lapangan serta

dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.

3. Jika pada masa garansi tersebut, Kontraktor Pelaksana pekerjaan instalasi tidak

melaksanakan atau tidak memenuhi teguran-teguran atas perbaikan, penggantian, kekurangan

selama masa garansi, maka Konsultan Supervisi lapangan berhak menyerahkan pekerjaan

perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari Kontraktor Pelaksana yang

melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.

44

Page 45: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

4. Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Kontraktor Pelaksana harus mengadakan

semacam pendidikan dan latihan selama periode tersebut kepada 3 (tiga) orang calon

operator untuk setiap pekerjaan yang ditunjuk oleh pemberi tugas (customer). Training

tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set operating

maintenance and repair manual books, sehingga para petugas/operator dapat mengoperasikan

dan melaksanakan pemeliharaan.

B. Persyaratan Teknik Khusus Sistem Elektrikal

Pasal 1

Umum

Pekerjaan sistem elektrikal meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja,

pemasangan , pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator,

sehingga seluruh sistem elektrikal dapat beroperasi dengan baik dan benar.

Pasal 2

Lingkup Pekerjaan

1. Pengadaan dan pemasangan dan penyambungan instalasi kabel utama dari panel distribusi

menuju ke ruang panel disetiap lantai, lengkap dengan seluruh instalasinya termasuk

armature, saklar dan stop kontak. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai type

dan ukuran kabel tegangan rendah sesuai dengan gambar rencana.

2. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel-panel tegangan rendah dan panel

kapasitor sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan instalasi penerangan dan stop kontak,

meliputi:

a. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis armatur lampu dan jenis lampu sesuai

gambar rencana.

b. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis stop kontak biasa, stop kontak daya dan

stop kontak khusus.

c. Pengadaan dan pemasangan berbagai jenis saklar, grid switch dan saklar tukar.

d. Pengadaan dan pemasangan berbagai cable ladder, cable tray dan cable trunking.

e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan pipa instalasi pelindung kabel serta

berbagai accessories lainnya seperti : box untuk saklar dan stop kontak, junction box,

fleksibel conduit, bends/elbows, socket dan lain-lain.

45

Page 46: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel instalasi penerangan dan stop

kontak.

3. Pekerjaan sistem penerangan luar (Outdoor Lighting)

a. Pengadaan dan pemasangan lampu penerangan luar lengkap dengan tiang, pondasi,

armature dan accessories lainnya.

b. Pengadaan dan pemasangan lampu jalan lengkap dengan tiang, pondasi, armature dan

accessories lainnya.

c. Pengadaan dan penerangan lampu facade lengkap dengan tiang armature dan

accessories lainnya.

d. Pengadaan dan pemasangan instalasi penerangan luar lengkap dengan conduit,

pelindung kabel dan accessories lainnya.

4. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pentanahan lengkap dengan box kontrol,

elektroda pentanahan dan accessories lainnya. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan

sistem penangkal petir lengkap dengan accessories lainnya. Pengadaan, pemasangan

pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik (seperti

pekerjaan bak kontrol, kabel rack, support equipment dan accessories lainnya. Setiap

pekerjaan yang disebut pada spesifikasi tapi tidak ditunjukkan pada gambar atau sebaliknya,

harus dilengkapi dan dipasang.

Pasal 3

Standar-Standar

Sebagai dasar perencanaan mengikuti standard dan peraturan yang berlaku :

a. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) edisi tahun 2000.

b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tahun 1978 tentang Peraturan Instalasi Listrik (PIL) dan

tentang Syarat-syarat Penyambungan Listrik (SPL).

c. Standard Industri Indonesia (SII) dan Standard Nasional Indonesia (SNI).

d. Standard PLN dalam wilayah daerah setempat.

e. Keputusan Dirjen Cipta Karya DPU dan SNI tentang standard penerangan buatan. 46

Page 47: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

f. Petunjuk pengajuan rencana instalasi dan pelengkapan bangunan.

g. Standard negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IEC, VDE, DIN, NEMA, JIS,

NFPA, dan lain-lain.

Pasal 4

Pekerjaan Terkait

Referensi bagi pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan ini adalah :

a. Penerangan dan stop kontak serta sistem pembumian

b. Daftar merk/produk material

Pasal 5

Gambar-Gambar Kerja Dan Petunjuk Instalasi

a. Kontraktor Pelaksana harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal-hal sbb :

1. Gambar kerja (Shop Drawing) yang menunjukkan secara detail tentang pemasangan

(instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya dengan pekerjaan lain.

2. Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi-posisi elevasi, pengkabelan serta detail-

detail pemasangan peralatan pada posisinya atau pada mangannya.

3. Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan.

4. Brosur-brosur/katalog yang lengkap tentang ukuran-ukuran peralatan (mesin-mesin)

berat, cara-cara pemasangan dan persyaratannya, serta wiring diagram dari peralatan-

peralatan utama.

b. Kontraktor Pelaksana juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian tertentu

yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Supervisi.

Pasal 6

Gambar Instalasi Terpasang Dan Petunjuk Operasi

1. Kontraktor Pelaksana diharuskan membuat dan menyerahkan gambar- gambar instalasi

terpasang (As Built Drawing) yang telah disetujui Konsultan Supervisi, kepada Pemberi

47

Page 48: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

tugas sebanyak 3 set yang terdiri dari 1 set transparent dan 2 set cetak bim. Bila pekerjaan

telah selesai dan paling lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.

2. Kontraktor Pelaksana juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi dan

perawatan dari selumh instalasi, dan peralatan kepada Pemberi tugas paling lambat 30 hari

kalender setelah serah terima pertama.

3. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk Pemberi

tugas, sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/ mengoperasikan seluruh

sistem dengan baik.

Pasal 7

Masa Pemeliharaan Dan Garansi

1. Setelah serah terima kedua Kontraktor Pelaksana/Supplier harus memberikan garansi

terhadap peralatan-peralatan yang dipasang serta mengadakan service / pemeliharaan selama

masa yang ditentukan yaitu:

a. Garansi selama 1 tahun

b. Pemeliharaan selama 6 bulan.

c. Selama masa pemeliharaan Kontraktor Pelaksana diwajibkan :

2. Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan. Memelihara dan

merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai dengan persyaratan pabrik.

3. Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemberi Tugas, sehingga petugas tersebut mahir

dalam menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang dipasang.

Pasal 8

Persyaratan Bahan Dan Material

a. Umum

1. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor Pelaksana harus baru dan

material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah tropis.

2. Material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dan dari produksi yang 48

Page 49: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

terbaru. Untuk material-material yang disebut dibawah ini, maka Pemilik harus menjamin

bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order

pengiriman dari dealer/agen/pabrik.

a. Peralatan panel : switch, circuit breaker, meter dan kontaktor serta relay protection.

b. Peralatan lampu : Armature, bola lampu, ballast, dan kapasitor.

c. Peralatan instalasi : Stop kontak, saklar, junction box, dan lain-lain.

d. Kabel.

b. Daftar Material

1. Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor Pelaksana wajib mengisi daftar

material yang menyebutkan : merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang

dilampirkan pada waktu tender.

2. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-

barang produksi.

c. Penyebutan Merk/Produk Pabrik

1. Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu

atau kelas mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu terutama

untuk material-material Listrik utama, maka Kontraktor Pelaksana wajib melakukan

didalam penawarannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.

2. Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material yang disebutkan pada tabel

material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor Pelaksana, yang diakibatkan oleh sesuatu

alasan yang kuat dan dapat diterima Pemilik, Direksi Lapangan dan Perencana, maka

dapat dipikirkan penggantian merk/type yang setara

C. Panel Tegangan Rendah

49

Page 50: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 1

Persyaratan Bahan Dan Material

Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan

selama masa pemeliharaan, ijin-ijin, tenaga teknisi dan tenaga ahli. Dalam lingkup ini termasuk

seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-

tambahan lainnya.

Pasal 2

Persyaratan Bahan Dan Material

1. Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada seperti

yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi pada 220/380

V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly Grounded dan harus dibuat mengikuti standard IEC,

VDE/DIN, BS, NEMA dan sebagainya.

2. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (Metal enclosed), free standing

untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :

a. Panel Genset

b. LVMDP

c. LV-SDP

3. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed). Wall mounting

untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :

a. Panel-panel pencahayaan dan stop kontak

b. Panel-panel daya plumbing

c. Panel-panel daya air conditioning

d. Panel-panel lain.

4. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed untuk pasangan

luar (Outdoor Use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada :

a. LP-OL (semua yang tercantum dalam gambar rencana).

5. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi tercantum dalam

mgambar rencana.

Pasal 3

50

Page 51: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Karakteristik Panel

a. Tegangan kerja : 400 volt

b. Tegangan uji : 3.000 volt

c. Tegangan uji impulse : 20.000 volt

d. Frekwensi : 50 Hz

Pasal 4

Konstruksi Panel

1. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh petugas, misalnya

seperti pengoperasian sakelar daya (MCCB), pemutus tenaga (CB), pemasangan kembali

indikator-indikator, pengecekan tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.

2. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk pemasangan

peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan. Setiap lemari hanya dapat dibuka

bila semua peralatan bertegangan dalam lemari tersebut telah off /mati.

3. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interiock harus dibuat sedemikian

rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan operasi yang

dibuat oleh petugas.

4. Panel/kubikel dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi penguat besi

siku atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas

dengan mudah dan masing-masing terpisah satu sama lain dengan alat pemisah.

5. Tiap kubikel terdiri dari bagian sebagai berikut :

a. Ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat dilepaskan dengan

baut setelah switchgear dimatikan.

b. Ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang dihubungkan dengan

sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa, sehingga hanya dapat dibuka bila

bagian dalam ruangan tersebut telah off/mati.

c. Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan ketinggiannya.

6. Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut:

51

Page 52: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

a. Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium

b. Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan, kemudian

secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara galvanisasi atau "Chromium

Plating" atau dengan "Zinc Chromate Primer".

c. Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven wama abu-abu atau wama lain

yang disetujui Direksi.

7. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker (MCB) dengan

breaking capacity minimal 8 -10 KA simetris.

8. Circuit Breaker lainnya harus dari type Moulded Case Circuits Breaker (MCCB) atau No

Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana dengan breaking

capacity seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.

9. Circuit Breaker harus dari type automatic trip dengan kombinasi thermal dan instantaneous

magnetic unit.Main CB dari setiap panel harus dilengkapi dengan shunt trip terminals dan

kabel control harus tahan api.

10. Panel/Cubicle harus dilengkapi dengan Relay pengaman terhadap kesalahan hubungan

ketanah (Earth/GroundFoult Relay), dan kelengkapan Relay pengaman lainnya (Over

Current Relay, Over Voltage Relay dan lain-lain)seperti terdapat pada gambar.

11. Main busbars dalam panel harus dipasang horizontal dibagian bawah/atas dan mempunyai

kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere

frame main pemutus dayanya.

12. Busbars dari bahan tembaga mumi dengan minimum konduktivitas 99,99 .

Busbars harus dicat sesuai code wama dalam PUIL 2000;

a. Phasa : Merah, kuning, hitam

b. Netral : Biru

c. Ground : Hijau - Kuning.

13. Magnetic Contactor harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan contactor

harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 HZ dan tahan bekerja kontinu pada 10 tegangan

lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempuma pada 85 tegangan nominal. Magnetic

Contactor harus dari Telemekanik dan yang setaraf.

52

Page 53: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

14. Pemberian Tanda Pengenal harus dipasang dan menunjukkan hal-hal berikut:

a. Fungsi peralatan dalam panel

b. Posisi terbuka atau tertutup

c. Arah putaran dari handel pengontrol dari switch

d. Dan lain-lain.

Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.

D. Kabel Daya Tegangan Rendah

Pasal 1

Umum

Kabel daya tegangan rendah yang dipakai adalah bermacam-macam ukuran dan type yang sesuai

dengan gambar rencana (NYY,NYFGBY,FRC,NYM,NYA,06/1 KV) kabel daya tegangan

rendah ini harus sesuai dengan standard SII atau S.P.L.N.

Pasal 2

Instalasi Dan Pemasangan Kabel

a. Bahan

1. Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi peraturan PUIL

2000/LMK. Semua kabel/ kawat harus baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya,

jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.

2. Semua kawat dengan panampang 6 mm2 keatas haruslah terbuat secara disiplin

(stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5

mm2 kecuali untuk pemakaian remote control.

3. Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type

a. Untuk instalasi penerangan adalah NYM/NYA dengan conduit Hight Impact PCV.

b. Untuk kabel distribusi NYY, NYFGbY, FRC dan penerangan taman dengan

menggunakan kabel NYFGbY.

c. Untuk kabel-kabel dari diesel genset menuju ke LVMDP menggunakan kabel jenis

53

Page 54: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

NYY.

d. Untuk kabel-kabel dari LVMDP menuju ke panel-panel hydrant, pressurization fan,

panel lift menggunakan kabel jenis FRC.

e. Untuk FRC digunakan merk : Radox, Eicuflamex, Wilson, Fuji, Pirelli.Pyrotenax.

4. Semua kabel NYY yang ditanam didalam perkerasan (tembok, jalan, beton, ail) harus

berada di dalam conduit Galvanis yang disesuaikan dengan ukurannya.

b. "Splice" / Pencabangan

1. Tidak diperkenankan adanya "Splice" ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder

maupun cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa

dicapai (accessible).

2. Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh

secara electric, dengan cara-cara "Solderless Connector". Jenis kabel tekanan, jenis

compression atau soldered.

3. Dalam membuat "Splice" konector harus dihubungkan pada konductor-konduktor dengan

baik, sehingga semua konductor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang

kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.

4. Semua sambungan kabel baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus

mempergunakan connector yang terbuat dari temaga yang diisolasi dengan porselen atau

bakelite ataupun PVC, yang diametemya disesuaikan dengan diameter kabel.

c. Bahan Isolasi

1. Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape

sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain harus dari type yang disetujui, untuk

penggunaan, lokasi voltage dan lain-lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang

disetujui menurut anjuran perwakilan Pemerintah dan atau Manufacturer.

2. Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang

khusus untuk itu (misalnya junction box dan lain-lain). Kontraktor Pelaksana harus

memberikan brosur - brosur mengenai cara- cara penyambungan yang dinyatakan oleh

54

Page 55: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

pabrik kepada Perencana.

3. Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan wama-wama atau nama-namanya masing-

masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah

penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan

Supervisi.

4. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan

tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus

dan ukuran yang sesuai.

5. Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC / protolen

yang khusus untuk listrik.

6. Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila periu untuk menjaga nilai isolasi

tertentu.

7. Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikuti, misal temperatur-

temperatur pengecoran dan semua lobang-lobang udara harus dibuka selama pengecoran.

8. Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi

dengan pipa baja dengan tebal 3 mm atau minimal 2,5 mm.

d. Saluran Penghantar dalam Bangunan

1. Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung, saluran

penghantar (conduit) ditanam dalam beton.

2. Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung saluran

penghantar (conduit) dipasang diatas kabel tray dan diletakkan di atas ceiling dengan

tidak membebani ceiling.

3. Untuk instalasi saluran penghantar diuar bangunan, dipergunakan saluaran beton, kecuali

untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized dengan diameter sesuai

standansasi. Saluran beton dilengkapi dengan hand-hole untuk belokan-belokan.

4. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8"

diametemya. Setiap pencabangan ataupun pengambilan keluar harus menggunakan

55

Page 56: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan

terminal strip di dalam junction box.

5. Junction box yang terlihat dipakai junction box ex. Jerman Eropa, tutup blank plate

stainless steel, type "star point".

6. Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan

"Socket/lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan

lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai dengan 2 m

harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus diklem ke bangunan pada setiap jarak

50 cm.

e. Pemasangan Kabel dalam Tanah

1. Kabel tegangan rendah harus ditanam minimal sedalam 80 cm.

2. Kabel yang ditanam langsung dalam tanah harus dilindungi dengan batas merah, dan

diberi pasir, ditanam minimal sedalam 80 cm.

3. Untuk yang lewat jalan raya ditanam sedalam 100 cm dan dilapisi pipa Galvanized.

4. Kabel-kabel yang menyeberang jalur selokan, dilindungi dengan pipa galvanized atau

pipa beton yang dilapisi dengan pipa PVC type AW, kabel harus berjarak tidak kurang

dari 30 cm dari pipa gas, air dan lain-lain.

5. Galian untuk menempatkan kabel yang dipasang dalam tanah harus bersih dari bahan-

bahan yang dapat merusak isolasi kabel, seperti : batu, abu, kotoran bahan kimia dan lain

sebagainya. Alas galian (lubang) dilapisi dengan pasir kali setebal 10 cm. Kemudian

kabel diletakkan, diatasnya diberi bata dan akhimya ditutup dengan tanah urug.

6. Penyambungan kabel dalam tanah tidak diperkenankan secara langsung, harus

mempergunakan peralatan khusus untuk penyambungan kabel dalam tanah.

7. Penanaman dan penyambungan kabel harus diberikan marking yang jelas pada jalur-jalur

penanaman kabelnya. Agar memudahkan didalam pengoperasian, pengurutan kabel dan

menghindari kecelakaan akibat tergali/tercangkul.

Pasal 3

Pengujian Testing

56

Page 57: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

1. Factory Test

a. Pengetesan Individuil

Pengetesan mi dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari pengetesan sebagai

berikut:

- Pengetesan ukuran tahanan hantaran

- Pengetesan dielektrik

- Pengukuran loss factor

b. Pengetesan Khusus

Pengetesan ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai. Pengetesan tersebut

terdiri dari test sebagai berikut:

- Test tegangan impuls

- Mekanikal test

- Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature

- Pengetesan dielektrik

- Pengetesan perambatan (Creep Test)

2. Site Test

1. Pengetesan setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-

penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengetesan

dielektrik/insulation test.

2. Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak dapat

dihapus.

E. Penerangan Dan Kotak Kontak

Pasal 1

Lampu Dan Armature

1. Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan

dalam gambar-gambar elektrikal.

a. Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pentanahan (grounding).

b. Semua lampu Fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan

"power factor correction capasitor" yang cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan

57

Page 58: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

beban mekanis dari diffuser itu sendiri.

c. Reflector terutama untuk ruangan office harus memakai bahan tertentu, sehingga

diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi.

d. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan

dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu

kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.

e. Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempuma. Kabel-kabel dalam box harus

diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel pada ballast atau

kapasitor.

f. Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, dicat dasar tahan karat, kemudian di

finish dengan cat akhir dengan oven wama putih.

g. Box terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan terhadap

bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan terhadap

bahan kimia, maupun gas kimia.

h. Pelat sisi dari armatur lampu tipe Recessed Mounted atau Surface Mounted harus

mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.

i. Ballast harus dari jenis "Low Loss Ballast" dan harus pula dipergunakan single lamp

ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent).

j. Untuk lampu TL yang di-dimmer, ballast harus dari jenis "High-Frequency Electronic

light regulating ballast", yang dapat men-dimmer lampu-lampu fluorescent TL, dan harus

pula dipergunakan single electronic ballast (satu elektronik ballast untuk satu lampu

fluorescent).

k. Tabung Fluorescent harus dari type TLD, untuk area kantor dan lain-lain. Dengan jenis

wama lampu 54 cool day light, sedangkan untuk area kolam ikan dengan jenis wama

lampu 33

l. Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan hrrus dari bahan

aluminium silicon aloy atau dari moulded plastic. Diffuser harus dari bahan gelas susu

atau satin etached opal plastic. Armatur down ligh tersebut harus tahan terhadap bahan

kimia maupun gas kimia.

m. Konstruksi armatur Down Light harus kuat untuk dipasang dengan lampu HPL-N 250 W

maupun PL-9 W/SL-18 W.

n. Lubang-lubang ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk mencegah

masuknya serangga. Diffuser terpasang pada dudukan ulir, tidak boleh dengan memakai

58

Page 59: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

paku sekrup.

o. Skedul Lampu Penerangan, harus mengacu ke gambar rencana dan desain Arsitek.

Pasal 2

Kotak Kontak Biasa

1. Kotak kontak dinding yangdipakai adalah Kotak kontak satu phasa, Rating 250 Volt, 13

Ampere, untuk pemasangan di dinding.

2. Kotak kontak 1 (satu) phasa dilengkapi dengan saklar dan pilot lamp untuk pemasangan rata

dengan dinding dengan rating 250 volt, 13 Ampere.

3. Bahan dari Cover Plate.

4. Kotak kontak yang dipakai adalah Kotak kontak satu phasa untuk pemasangan rata dinding

dengan ketinggian 30 cm/80 cm di atas lantai dan harus mempunyai terminal phasa, netral

dan pentanahan. Harus di pasang mengikuti item e.

Pasal 3

Kotak Kontak Khusus

Kotak kontak khusus yang dipakai adalah Kotak kontak tiga phasa dan harus mempunyai

terminal phasa, netral dan pentanahan . Rating 3 Phasa, 415 Volt, 16 A, 32 A dan 63 A yang

dilengkapi MCB dan switch.

Pasal 4

Saklar Dinding

Saklar harus dari tipe untuk pasangan rata dinding, tipe rocker, dengan rating 250 Volt 10

ampere dari tipe single gang, double gangs atau multiple gangs (grid switches), saklar hotel

single gang atau double gangs dipasang dengan ketinggian 1,20 m atau ditentukan lain.

Pasal 5

Isolating Switches

1. Isolating switches harus dipasang pada dinding dan dilengkapi dengan indicating lamp.

Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di panelnya.

Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 Volt, fasa 415 Volt.

59

Page 60: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

2. Switches harus dipasang pada box mengikuti item g.

Pasal 6

Box Untuk Saklar Dan Kotak Kontak

1. Box harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm.

2. Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan saklar atau Kotak kontak dinding

terpasang pada box harus menggunakan baut, pemasangan dengan cara yang mengembang

tidak diperbolehkan.

Pasal 7

Kabel Instalasi

1. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi Kotak kontak harus kabel inti

tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM, NYY).

2. Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm2 kode wama insulasi kabel harus

mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut:

a. Fasa R : merah

b. Fasa S : kuning

c. Fasa T : hitam

d. Netral : biru

e. Grounding : hijau/kuning

Pasal 8

Pipa Instalasi Pelindung Kabel

1. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa PVC kelas AW atau GIP.

Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu

dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.

2. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung Qunction box)

dan armature lampu.

3. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan Kotak kontak dengan pipa PVC khusus

60

Page 61: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

untuk power high impact conduit-heavy gange, minimum diameter 19 - 25 mm.

4. Seluruh instalasi rigid conduit dilengkapi dengan coupling spacer bar saddle, adaptor female

and male thread, male and female bushe, locknut dan perlengkapan lainnya.

5. Conduite khusus harus harus digunakan type Explosion Proof, Class IP - 65.

Pasal 9

Rak Kabel

Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable ladder yang terbuat

dari plat Mild Steel dengan finishing Hot Dip Galvanis dilapisi oleh Zink Eromate harus tahan

terhadap bahan kimia dan gas kimia.

Pasal 10

Testing / Pengujian

Testing dilakukan dengan disaksikan oleh pengawas lapangan yang disahkan oleh lembaga yang

berwenang pengujian meliputi :

a. Test ketahanan isolasi

b. Test kekuatan tegangan impuls

c. Test kenaikan temperatur

d. Continuity test.

F. Sistem Pembumian

Pasal 1

Power House Building

1. Seluruh bagian-bagian besi dalam bangunan harus diketanahkan secara baik, dengan cara

menghubungkannya kepada rel/copper plate pembumian yang telah tersedia di power house

yaitu semua frame besi, pintu besi, tangki minyak, panel-panel, housing generator, housing

transfbrmator, housing dari peralatan metal lainnya.

61

Page 62: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

2. Hubungan antara bagian yang tetap dan yang bergerak (pintu-pintu) dilakukan dengan pita

tembaga fleksibel, yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.

3. Semua sambungan-sambungan pada sistem pentanahan harus dilakukan dengan baut dari

campuran tembaga. Electroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 1" dan harus

ditanam minimal sedalam 6 m , sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2

Ohm.

Pasal 2

Gedung – Gedung Lainya

1. Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing peralatan,

cable rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus dihubungkan pada elektroda

pembumian baik secara terpadu atau secara terpisah (individual).

2. Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 1" dan harus ditanam minimal

sedalam 6 m , sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2 Ohm.

3. Untuk peralatan-peralatan yang terletak di lantai atas, dapat dibuat hubungan pembumian

terpadu, yaitu dengan mengikuti standard-standard yang berlaku dalam PUIL 2000.

4. Ketentuan-ketentuan yang harus diikut antara lain sebagai berikut:

Penampang Konduktor

daya yang digunakan

(mm2)

Penampang Konduktor

pembumian

(mm2)

< = 10 mm2

16 mm2

35 mm2

70 mm2

120 mm2

> = 150 mm2

6 mm2

10 mm2

16 mm2

50 mm2

70 mm2

95 mm2

62

Page 63: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

G. Instalasi Air Conditioners ( AC )

Pasal 1

Material

1. Material utama pada pekerjaan ini adalah AC Central untuk pengkondisian udara ruang

simpan pada lantai 4,5,6 dengan pendukung Air Handling Unit (AHU) dan Chiller

2. Material pendukung untuk pengkondisian udara dengan sistem AC Split adalah Merk

Panasonic, atau yang setara dengannya dengan Remote Control serta material penunjang

berupa pipa PVC ukuran Diameter 2” klem, penumpu. Out Door Unit yang dipasang di

bagian luar bangunan/ruangan diberi penyangga besi siku yang mnempel pada dinding luar

atau dengan cara diletakan di lantai yang diberi bantalan. In door unit dipasang dalam

ruangan pada posisi yang dapat menghasilkan pendinginan udara optimal keseluruh bagian

ruang kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek. Untuk pipa air kondensi, pipa Freon

dipasang secara tertanam/menembus pada dinding sesuai Gambar Bestek. Instalasi AC yang

telah dipasang tidak boleh dibongkar kembali kecuali ditentukan lain oleh Konsultan

Supervisi.

63

Page 64: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XVII

PEKERJAAN MEKANIKAL

A. Pekerjaan Plumbing

Pasal 1

Umum

a. Lingkup Pekerjaan

1. Spesifikasi ini melingkupi kebutuhan untuk pelaksanaan pekerjaan , sebagaimana yang

ditunjukan pad Gambar Bestek yang terdiri dari, tetapi tidak terbatas pada :

a. Pengadaan dan pemasangan pompa-pompa air bersih.

b. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi air bersih, air kotor, dan air bekas sesuai

Gambar Bestek dan spesifikasi, termasuk penyambungan pipa PDAM dari meter air.

c. Pengadaan dan pemasangan peralatan-peralatan bantu bagi seluruh peralatan

Plumbing.

d. Pengetesan dan pengujian dari seluruh instalasi plumbing yang terpasang kecuali

sanitary.

e. Mengadakan masa pemeliharaan selama waktu yang ditentukan oleh Owner.

f. Pembuatan Shop Drawing bagi instalasi yang akan dipasang dan pembuatan As Built

Drawing bagi instalasi yang telah terpasang.

b. Koordinasi

a. Adalah bukan tujuan dari spesifikasi ini, ataupun gambar rencana untuk menunjukan

secara detail berbagai item pekerjaan dari peralatan-peralatan dan penyambungan-

penyambungan.

b. Gambar-gambar rencana menunjukan tata letak secara umum dari peralatan,

pemipaan cabinet dan lain-lain.

c. Kontraktor Pelaksana harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang

dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan-pemasangan yang sempurna sesuai

dengan rencana pekerjaan Arsitek dari peralatan-peralatan tersebut. Modifikasi yang

dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh Konsultan Supervisi.

64

Page 65: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

d. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tapi tidak ditunjukan dalam

Gambar Bestek atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang seperti pekerjaan lain

yang disebut oleh spesifikasi teknis dan ditunjukan dalam Gambar Bestek.

c. Kualifikasi Pekerjaan

a. Untuk pemasangan dan pengetesan pekerjaan ini harus dilakukan oleh pekerja dan

supervisor yang benar-benar ahli dan berpengalaman.

b. Konsultan Supervisi dapat menolak atau menunda pelaksanaan suatu pekerjaan, bila

dinilai bahwa Kontraktor Pelaksana tersebut tidak trampil/tidak berpengalaman.

d. Pengajuan - Pengajuan

Pada saat pelaksanaan pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus mengajukan :

a. Material list dari seluruh item peralatan yang akan dipasang.

b. Shop Drawing yang menunjukan secara detail pekerjaan-pekerjaan/pemasangan peralatan

dan pemipaan, penyambungan dengan pekerjaan-pekerjaan lain atau pekerjaan-pekerjaan

yang sulit dilaksanakan. Ataupun perubahan-perubahan atau modifikasi yang diusulkan

terhadap Gambar Bestek.

c. Prosedur pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik (jika ada) dari peralatan-peralatan

yang akan dipasang. Contoh-contoh material (brosur-brosur untuk peralatan-peralatan

yang besar) dari material/peralatan yang akan dipasang.

e. Review

a. Konsultan supervisi akan memeriksa (mereview) pengajuan-pengajuan dari pemborong

dan memberi komentar atas hal itu.

b. Kontraktor Pelaksana harus memodifikasi/merevisi pengajuan sesuai dengan komentar,

sampai didapat persetujuan dari Konsultan Supervisi.

f. Standard dan Code

Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Bestek, maka pada pekerjaan ini berlaku peraturan-

peraturan sebagaio berikut :

a. Peraturan pemadam kebakaran.

b. Ketentuan Pencegahan dan Penangulangan kebakaran pada Bangunan Gedung

Departemen PU.

c. National Fire Protection association (NFPA) 13 dan 14

d. Pedoman Plumbing Indonesia.

65

Page 66: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

g. Bagian Yang berhubungan

Bagian yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah Pemipaan.

Pasal 2

System

a. Air Bersih

1. Air bersih yang didapatkan dari PDAM.

2. Air bersih ini dengan menggunakan pompa didistribusikan ke tangki atap yang ada

dilantai atas.

b. Air Bekas/Air Kotor

Pada dasarnya air buangan yang bersal dari toilet seperti floor drain, lavatory (air bekas)

dipisah dengan air kotor yang bersal dari WC dan Urinoir (air kotor). Untuk keperluan ini

digunakan 2 (dua) pipa datar dan 2 (dua) untuk air. Air buangan dialirkan ke saluran luar, air

kotor dialirkan ke Septictank.

c. Air Hujan

Air hujan yang berasal dari atap beton disalurkan dengan pipa-pipa PVC langung kesaluran

disekitar bangunan. Air dari saluran sekeliling bangunan disalurankan kesaluran-saluran

utama yang berada pada pinggir jalan raya.

Pasal 3

Garansi

1. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan untuk instalasi ini

dari pencurian atau kerusakan. Bahan/peralatan yang hilang atau rusak harus diganti oleh

pemborong tanpa biaya tambahan.

2. Kontraktor Pelaksana harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (skill

Labour) agar dapat memberikan hasil kerja terbaik dan rapi. Sebelum suatu pipa tertutup

(oleh dinding, langit-langit dan lain-lain) harus diuji dan disetujui oleh Konsultan Supervisi

dan wakilnya yang ditunjuk.

66

Page 67: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

3. Sebelum pemasangan instalasi plumbing, fixture-fixture dan peralatan lain, Kontraktor

Pelaksana harus menyerahkan contoh barang-barang yang akan dipasang dan atau brosur-

brosurya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Supervisi.

Pasal 4

Training

Kontraktor Pelaksana harus menyiapkan dan menyelenggarakan latihan bagi calon operator yang

akan mengoperasikan dan memelihara system air bersih, aitr kotor dan air hujan. Latihan dapat

dimulai sejak pelaksanaan pemasangan instalasinya dengan persetujuan Konsultan Supervisi.

Pasal 5

Test Commissioning

Seluruh sistem plumbing yang telah terpasang harus dilakukan test commissioning sebagaimana

mestinya supaya sistem berjalan sempurna dengan yang diharapkan. Biaya test commissioning

oleh Kontraktor Pelaksana.

B. Perkerjaan Pemipaan

Pasal 1

Umum

a. Ruang Lingkup

Spesifikasi ini meruapakan persyaratan minimal untuk seluruh pekerjaan pemipaan pada

pekerjaan mekanikal.

b. Standard dan Code

Standard dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan ini antara lain adalah :

- ASTM : American Society of Testing Material.

- ANSI : American National Standard Institute.

- BS : Birmingham Standard.

- JIS : Japan Industrial Standard.

- SII : Standard Industri Indonesia.

67

Page 68: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 2

Persyaratan Material

Poly Vinyl Chloride (PVC)

1. Pipa ini digunakan untuk Pipa air kotor dari WC dan Urinoir.

a. Pipa air buangan floor drain, lavatory.

b. Pipa drain dari system tata udara.

c. Pipa vent pada plumbing system.

d. Pipa air hujan.

2 Standard Ranting yang digunakan PVC ASTM D2665 kelas 10 kg.

Pasal 3

Persyaratan pemasangan

Pipa PVC

1. System sambungan yang dipakai adalah sambungan lem (perekat) untuk 80 mm (3”) ke

bawah. Digunakan sambungan las PVC atau rubber ring joint (dengan ring dari karet).

2. Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman, kemiringan dan elevasi

yang tepat.

3. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa

terletak/tertumpu dengan baik.

4. Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm

disekelilingnya. Pasir adalah pasir urug yang bebas dari batu.

5. Selama pemasangan berkala, Kontraktor Pelaksana harus menutup (Dop) setiap ujung

pipa yang terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.

6. Semua sambungan/cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus dibuat dengan

cabang Y, pipa mendatar untuk air kotor dan air hujan mempunyai kemiringan minimal

1% dan maksimal 2%.

7. Pipa-pipa pembuangan air hujan dan bangunan disambungkan kesaluran utama diluar

bangunan dengan bak kontrol (junction box) dari beton.

8. Semua pipa harus diikatkan/ditetapkan dengan kuat pada pengantung atau angker yang

dipergunakan harus cukup kokoh (rigid).

68

Page 69: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

9. Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya,

inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian rupa

sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan temperatur.

10. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable)

dengan jarak antara tidak lebih dari 3 meter.

11. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan Konstruksi dari pengantung untuk disetujui oleh

Konsultan Supervisi. Pegantung terbuat dari kawat, rantai, strap ataupun perforated strip

tidak boleh digunakan.

12. Pengantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi bangunan

dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau penembokan, atau

dengan baut tembok (Ramset Bolt).

13. Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar) U-Bolt.

14. Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan tertutup

oeh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu dengan cat

menie atau cat penahan karat.

Pasal 4

Pengujian/Pengetesan

Pengujian Pipa PVC

1. Seluruh system pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup

(plugged) agar seluruh system tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang “vent” tertinggi.

2. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas, minimal

selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.

3. Apabila dan pada waktu Konsultan Supervisi menginginkan pengujian lain disamping

pengujian diatas, Kontraktor Pelaksana harus melakukan dan menjadi tanggung jawab

Kontraktor Pelaksana.

Pasal 5

Merk Yang Digunakan

PVC : Pralon, Rucika, Polyunggul, Vinilon/Sinar Lucky, Awe

69

Page 70: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XVIII

PEKERJAAN SANITARY

Pasal 1

Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan sanitary meliputi semua pekerjaan yang berhubungan dengan peralatan :

a. Pemasangan Closet Duduk.

b. Pemasangan Kran Air.

c. Pemasangan Wastafel

d. Pemasangan Floor Drain.

Pasal 2

Material

1. Merk material ditentukan seperti berikut ini atau yang setara denganya :

a. Closet Duduk : Merk TOTO

b. Kran Air : Merk Onda

c. Wastafel Keramik : Merk TOTO

d. Floor Drain Nikel : Merk Onda

2. Kontraktor harus mengajukan contoh material dan brosur minimal dua merk yang berbeda

untuk disetujui oleh Konsultan Supervisi.

70

Page 71: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XIX

PEKERJAAN SISTEM KOMUNIKASI TELEPON

Pasal 1

Lingkup Pekerjaan

1. Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material peralatan tenaga kerja dan

lainnya untuk pemasangan, test commissioning untuk seluruh sistem komunikasi telepon

seperti dipersyaratkan di dalam buku ini dan seperti ditunjukkan di dalam Gambar

rancangan. Di dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang

berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam

buku ini tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi dan operasi sistem komunikasi

telepon.

2. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam

spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar rancangan, dimana bahan-bahan dan

peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata

terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan

spesifikasi teknis yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor

untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal

ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

Instalasi Telepon

Pengadaan kabel instalasi yang menghubungkan antara Terminal Box Telepon (TBT)

satu dengan TBT yang terpasang di setiap lantai, kabel instalasi yang menghubungkan

TBT dengan outlet telepon termasuk outlet telepon, metal doos serta conduit/sparing

pelindung kabel instalasi yang menuju setiap kios. Pemasangan kabel instalasi

disesuaikan dengan pemakaian antara instalasi luar bangunan (type OTC) dengan dalam

bangunan (Type ITC). Dan untuk OTC harus dilengkapi dengan conduit GSP Medium

agar tahap terhadap gangguan mekanis. kabel instalasi harus mampu menyalurkan

komunikasi telepon, dan fungsi intercom dengan baik.

Boxes Panel

Pengadaan TBT sesuai gambar rancangan, kualitas dan material TBT harus sama dengan

panel listrik, untuk itu diharapkan agar pengadaan TBT diambil dari merk yang sama

atau atas persetujuan Konsultan Supervisi.

71

Page 72: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Peralatan Bantu,

Pengadaan dan pemasangan peralatan bantu yaitu peralatan-peralatan yang diperlukan

untuk kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara

jelas atau terinci di dalam gambar rancangan dan Persyaratan Teknis.

Sistem Pembumian Pengaman

Yang termasuk di dalam pekerjaan system pengebumian meliputi batang elektroda

pengebumian dan bare copper conductor atau kabel yang menghubungkan peralatan yang

harus dikebumikan dengan elektroda pembumian termasuk seluruh peralatan-peralatan

bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem ini. Instalasi pembumian harus

terpisah dengan pembumian arus kuat. Pekerjaan titik pembumian arus kuat dan arus

lemah tidak boleh digabung, kedua titik pembumian tersebut dibuat terpisahdengan jarak

minimal 6 meter.

Test Commissioning

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan test commissioning dengan tahapan sebagai

berikut, Pengecekan instalasi secara parsial yang terpasang di setiap lantai dari sub TBT

sampai titik outlet yang berada pada tiapkios untuk tahanan isolasi (merger) dan fungsi

jaringan sesuai gambar rancangan. Pengecekan instalasi dari sub TBT ke sub TBT dan

dari M-TBT ke PABX existing dengan metoda yang sama seperti tersebut diatas. Setiap

langkah pengecekan harus sepengetahuan/diketahui Konsultan Supervisi.

Pasal 2

Kemampuan Operasi

Komunikasi dari luar ke dalam

Komunikasi dari luar ke dalam harus terhubung langsung, sedangkan yang melalui

PABX harus dapat diprogram untuk dapat dihubungi langsung atau tidak dapat dihubungi

langsung dari luar kecuali melalui operator.

Penomoran pesawat cabang

Penomoran outlet pesawat telepon menjadi beban tanggungjawab telkom, sedangkan

kontraktor pelaksana harus menyediakan/ membantu Telkom yang berhubungan dengan

fungsi system yang dipersyaratkan oleh Telkom, sehingga system dapat berfungsi sesuai

dengan perencanaan.

72

Page 73: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 3

Kabel Instalasi

1. Kabel instalasi telepon menggunakan kabel PVC berukuran 4 x 0,6 mM2 sesuai gambar

rancangan dengan merk sesuai standard yang telah diakui/lolos uji dari lembaga yang terkait.

2. Kabel instalasi dipasang didalam pipa sparing/conduit yang diklem pada rak kabel atau

ditanam didalam dinding serta di bawah lantai (didalam saluran penghubung under floor duct

system).

3. Konduktor kabel instalasi telepon mempunyai inti solid yang terbuat dari bahan tembaga

yang dilapisi perak dan pelindung induksi medan magnit.

4. Pipa-pipa pelindung kabel instalasi telepon harus dibedakan dari pipa-pipa pelindung kabel

untuk keperluan instalasi yang lain dengan cara menandai dengan cat finish berwarna hijau

atas persetujuan Konsultan Supervisi/Perencana.

5. Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit, sparing, rak kabel dan

lainnya sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem catu daya listrik dan

penerangan.

Pasal 4

Outlet Telepon

1. Outlet telepon dipasang pada dinding dengan ketinggian pemasangan 30 cm dari permukaan

lantai atau mengikuti ketentuan dalam gambar rancangan. Jika dalam gambar dan spesifikasi

teknis terdapat informasi yang bertentangan Kontraktor agar menghubungi Konsultan

Supervisi untuk mendapatkan persetujuan dan solusi pemasangan.

2. Outlet telepon dipasang pada dinding dengan menggunakan square metal box dan outlet

telepon harus dibedakan dari outlet daya dan outlet data computer.

3. Pemasangan outlet telepon harus diperkuat sehingga tidak mudah lepas oleh gangguan

mekanis walaupun dalam gambar rancangan dan spesifikasi teknis tidak menjelaskan secara

rinci. Sedangkan cara pemasangannya disesuaikan dengan rekomendasi dari produk yang

dipilih.

4. Sistem Pembumian Untuk Pengaman Sistem pembumian untuk system telepon harus

mengikuti ketentuan yang dijelaskan dalam uraian pembumian pekerjaan system tata suara,

dan system instalasi pembumiannya saling terhubung dengan system tata suara.

73

Page 74: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XX

PEKERJAAN INSTALASI DATA

Pasal 1

Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material peralatan, tenaga kerja dan lain-lain

untuk pemasangan, pengetesan, untuk seluruh sistem jaringan Komunikasi Data (Komputer)

seperti dipersyaratkan di dalam buku ini dan seperti ditunjukkan di dalam gambar rancangan.

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang di jelaskan baik dalam spesifikasi

teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar rancangan, dimana bahan-bahan dan peralatan

yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat

perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis

yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan

atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan

tambahan biaya.

Pasal 2

Sistem Jaringan Instalasi

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan jaringan instalasi Komunikasi data secara terpisah

yang masing – masing jaringan instalasi penggunaan kabel data 8 x 0,6 mm dilengkapi dengan

conduit PVC high impact seperti yang ditunjukan pada gambar rancangan beserta peralatan

pendukungnya.

Pasal 3

Perlengkapan Bantu (Accessories)

Peralatan bantu yaitu peralatan-peralatan yang diperlukan untuk kesempurnaan instalasi yang

harus disediakan oleh Kontraktor tanpa mengakibatkan adanya tambahan biaya meskipun

peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau terinci di dalam gambar rancangan dan

Persyaratan Teknis.

74

Page 75: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 4

Test Commisioning

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan test commissioning dengan tahapan sebagai berikut,

Pengecekan instalasi secara parsial yang terpasang di setiap lantai area shaft sampai titik instalasi

data yang berada pada tiapruangan untuk tahanan isolasi (merger ≥600 kΩ) dan fungsi jaringan

sesuai gambar rancangan. Pengecekan instalasi dari yang direncanakan akan ditempatkan

terminal hubung elektronik (HUB) ke mani HUB (lokasi peralatan utama server akan dipasang)

dengan metoda yang sama seperti tersebut diatas. Akhirnya, pengecekan menyeluruh secara leng

kap untuk kepentingan operasional seperti yang ditunjukan dalam gambar rancangan dan

spesifikasi teknis ini.Setiap tahapan pengecekan harus sepengetahuan/diketahui Konsultan

Supervisi

Pasal 5

Sistem Pembumian Pengaman

Kontraktor melaksanakan penarikan jaringan/instalasi pembumian dari TB masing–masing

system arus lemah (elektronik) sampai ke titik–titik pembumian khusus untuk system elektronik

seperti yang ditunjukan dalam gambar rancangan untuk kesem-purnaan sistem ini.

Pasal 6

Kemampuan Operasi Jaringan Instalasi

1. Sistem Komunikasi Data (Komputer)

Sistem jaringan/instalasi data mampu mendistribusikan sinyal audio/video melalui

perangkat Personal Computer, Laptop, hand phone dan CDMA dengan kecepatan

(kByte) sesuai kemampuan maksimal yang disediakan oleh Telkom/provider setempat

melalui external modem yang tersedia di ruang server komputer.

Sistem jaringan sudah disesuaikan/dimungkinkan adanya peralatan tambahan tanpa

membongkar jaringan yang sudah terpasang seperti yang ditunjukan dalam gambar

rancangan.

2. Teknis Jaringan Komunikasi Data

Sistem instalasi Komunikasi yang terpasang harus mampu menyalurkan data komunikasi

Audio/video dengan kecepatan maksimal (kbps) sesuai system jaringan yang dipunyai

oleh TELKOM/Provider setempat, dengan peralatan bantu external Modem, HUB dan

External Ethernet switching seperti gambar rancangan.

75

Page 76: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 7

Sistem Pembumian Untuk Pengamanan

1. Ketentuan umum

Yang dimaksud dengan sistem pembumian untuk pengaman adalah pembumian dari

badan-badan peralatan listrik atau benda-benda di sekitar instalasi listrik yang bersifat

konduktif dimana pada keadaan normal benda-benda tersebut tidak bertegangan, tetapi

dalam keadaan gangguan seperti hubung singkat phasa ke badan peralatan kemungkinan

benda-benda tersebut menjadi bertegangan.

Sistem pembumian ini bertujuan untuk keamanan/keselamatan manusia dari bahaya

tegangan sentuh pada saat terjadinya gangguan.

Semua badan peralatan atau benda-benda di sekitar peralatan yang bersifat konduktif

harus dihubungkan dengan sistem pembumian ini.

Ketentuan ketentuan lain harus sesuai dengan PUIL 2000, SPLN dan standard-standard

lain yang diakui di Negara Republik Indonesia.

2. Konstruksi

Sistem pembumian terdiri dari grounding rod, kabel penghubung antara benda-benda

yang diketanahkan dan peralatan bantu lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem

ini.

Grounding rod dari sistem pembumian terbuat dari pipa GIP dan tembaga dengan

konstruksi seperti Gambar Perencanaan.

Konduktor penghubung antara peralatan (yang digrounding) dengan grounding rod

terbuat dari 'bare copper conductor' atau kabel berisolasi sesuai dengan Gambar

Perencanaan.

Tahanan sistem pembumian sedemikian rupa sehingga tahanan sentuh yang terjadi harus

lebih kecil dari 45 Volt.

3. Pemasangan

Grounding rod harus ditanam langsung dalam tanah dengan bagian grounding rod yang

tertanam di dalam tanah minimum sepanjang 6 M dan masing masing titik grounding rod

mempunyai tahanan tidak lebih dari 1 Ohm.

Grounding rod harus ditempatkan di dalam bak kontrol yang ter- tutup. Tutup bak kontrol

harus mudah dibuka dan dilengkapi dengan handle. Bak kontrol ini mempunyai fungsi

sebagai tempat terminal penyambungan dan tempat pengukuran tahanan pembumian

grounding rod. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan Gambar Perencanaan.

76

Page 77: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Hantaran pembumian harus dipasang sempurnadan cukup kuat menahangangguan

mekanis.

Penyambungan bagian bagian hantaran pembumian yang tertanam di dalam tanah harus

menggunakan sambungan las sedangkan penyambungan dengan peralatan yang

diketanahkan harus menggunakan mur-baut atau sesuai dengan Gambar rancangan.

Penyambungan hantaran pembumian dengan grounding rod harus menggunakan mur

baut berukuran M-10 sebanyak tiga titik. Penyambungan ini dilakukan di dalam bak

kontrol.

Ukuran hantaran pembumian harus sesuai dengan yang tercantum di dalam Gambar

rancangan.

BAB XXI 77

Page 78: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

PEKERJAAN SISTEM TATA SUARA

Pasal 1

Lingkup Pekerjaan

1. Termasuk pengadaan semua material, peralatan,tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan,

test commissioning seluruh sistem tata suara seperti dipersyaratkan di dalam buku ini dan

seperti ditunjukkan di dalam gambar rancangan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga

pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan iniyang tidak mungkin

disebutkan secara terincidi dalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi

dan operasi sistem tata suara.

2. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkuppekerjaan yang di jelaskan baik dalam

spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambarrancangan, dimana bahan-bahan dan

peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata

terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan

spesifikasi teknis yang dipersyarat-kan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor

untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal

ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

Pasal 2

Instalasi

1. Spesifikasi seluruh instalasi Sistem Tata Suara untuk bangunan ini menggunakan kabel yang

mempunyai tegangan kerja 100 Volt.

2. Kabel instalasi untuk ke speaker dipergunakan kabel jenis NYMHY yang dilengkapi PVC

Insulated dengan jumlah inti dan luas penampang kabel seperti tercantum di dalam gambar

rancangan.

3. Kabel yang digunakan untuk attenuator dihubungkan sedemikian rupa sehingga sistem dapat

bekerja dengan baik dan benar.

4. Kabel instalasi yang digunakan dimasukkan dalam conduit atau sparing dan setiap pipa

hanya boleh diisi dengan satu pasang kabel.

5. Jika pemasangan kabel ini paralel dengan kabel daya listrik, maka harus mempunyai jarak

minimum 30 cm.

6. Pada dasarnya pipa untuk kabel sistem tata suara dipasang pada rak kabel atau ditanam di

dalam dinding.

78

Page 79: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

7. Sistem Tata Suara di dalam gambar rancangan tidak mengikat dan penambahan alat

diperbolehkan. Penambahan alat harus disesuai-kan dengan kemampuan peralatan yang ada

pada setiap produk yang dipilih, sehingga pengoperasian dari Sistem Tata Suara tersebut

tetap berada kemampuan puncak.

8. Kontraktor Sistem Tata Suara berkewajiban men-chek dan menyesuaikan kabel instalasi agar

dapat berfungsi dan bekerja dengan baik dan sesuai dengan persyaratan teknis dan

rekomendasi dari produk sistem tata suara yang terpilih.

9. Pipa instalasi tata suara harus dibedakan dengan pipa-pipa untuk keperluan utilitas lainnya.

10. Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit, sparing, rak kabel dan lain

lain sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem daya listrik dan penerangan.

Pasal 3

Terminal Box Sistem Tata Suara

1. Terminal Box terbuat dari plat baja/PVC dengan ketebalan minimum 2 mM Konstruksi las,

dicat dengan meni tahan karat dan cat finish dengan warna yang akan ditentukan kemudian

atas persetujuan Konsultan Pengawas.

2. Terminal Box dipasang flush mounting pada dinding.

3. Terminal Box dilengkapi dengan pintu, kunci , handle. Dalam pabrikasi harus mempunyai

kesamaan dengan box system lain (kesamaan merk) dan dilengkapi master key,

4. Penyambungan kabel instalasi sistem tata suara didalam terminal box dilakukan dengan

menggunakan terminal penyambungan dari jenis 'screw type'.

Pasal 4

Sistem Pembumian Untuk Pengaman

1. Ketentuan umum

Yang dimaksud dengan sistem pembumian untuk pengaman adalah pembumian dari

badan-badan peralatan listrik atau benda-benda di sekitar instalasi listrik yang bersifat

konduktif dimana pada keadaan normal benda-benda tersebut tidak bertegangan, tetapi

dalam keadaan gangguan seperti hubung singkat phasa ke badan peralatan kemungkinan

benda-benda tersebut menjadi bertegangan.

Sistem pembumian ini bertujuan untuk keamanan/keselamatan manusia dari bahaya

tegangan sentuh pada saat terjadinya gangguan.

79

Page 80: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Semua badan peralatan atau benda-benda di sekitar peralatan yang bersifat konduktif

harus dihubungkan dengan sistem pembumian ini.

Ketentuan ketentuan lain harus sesuai dengan PUIL, SPLN dan standard-standard lain

yang diakui di Negara Republik Indonesia.

2. Konstruksi

Sistem pembumian terdiri dari grounding rod, kabel penghubung antara benda-benda

yang diketanahkan dan peralatan bantu lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem

ini.

Grounding rod dari sistem pembumian terbuat dari pipa GIP dan tembaga dengan

konstruksi seperti Gambar Perencanaan.

Konduktor penghubung antara peralatan (yang digrounding) dengan grounding rod

terbuat dari bare copper conductor' atau kabel berisolasi sesuai dengan Gambar

Perencanaan.

Tahanan sistem pembumian sedemikian rupa sehingga tahanan sentuh yang terjadi harus

lebih kecil dari 45 Volt.

3. Pemasangan

Grounding rod harus ditanam langsung dalam tanah dengan bagian grounding rod

yangtertanam di dalam tanah minimum sepanjang 6 M dan masing masing titik

grounding rod mempunyai tahanan tidak lebih dari 1 Ohm.

Grounding rod harus ditempatkan di dalam bak kontrol yang ter- tutup. Tutup bak kontrol

harus mudah dibuka dan dilengkapi dengan handle. Bak kontrol ini mempunyai fungsi

sebagai tempat terminal penyambungan dan tempat pengukuran tahanan pembumian

grounding rod. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan Gambar Perencanaan.

Hantaran pembumian harus dipasang sempurna dan cukup kuat menahangangguan

mekanis.

Penyambungan bagian bagian hantaran pembumian yang tertanam di dalam tanah

harusmenggunakan sambungan las sedangkan penyambungan dengan peralatan yang

diketanahkan harus menggunakan mur-baut atau sesuai dengan Gambar rancangan.

Penyambungan hantaran pembumian dengan grounding rod harus menggunakan mur

baut berukuran M-10 sebanyak tiga titik. Penyambungan ini dilakukan di dalam bak

kontrol.

Ukuran hantaran pembumian harus sesuai dengan yang tercantum di dalam Gambar

rancangan.

80

Page 81: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pasal 5

Kepengkapan (Accessories) Ceiling Speaker

Yang termasuk kedalam pekerjaan ini meliputi ceiling speaker, box speaker (dalam & luar

plafond), dudukan speaker, grille, matching transformer dan peralatan bantu lainnya untuk

kesempurnaan sisten Tata suara seperti yangdipersyaratkan dalam gambar rancangan

danpersyaratan teknis ini.

81

Page 82: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XXII

PEKERJAAN FURNITURE

Pasal 1

Pekerjaan Custom Made Furniture

1. Persyaratan Umum

Batasan Lingkup Kerja : Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk membuat

custommade furniture, seperti yang dispesifikasikan dan tertera dalam gambar desain.

2. Produk

Bahan / Material

Jenis : jenis bahan / material yang digunakan dalam pembuatan furniture adalah sebagai

berikut :

a. Bahan utama 1 : Plywood veneer dan kayu padat.

b. Bahan utama 2 : Plywood dan MDF untuk finishing dengan HPL.

c. Bahan pengikat & perekat.

d. Bahan finishing : High Pressure Laminate ( HPL ) .

e. Bahan pelengkap/Hardware.

f. Dan bahan / material lain seperti yang tercantum dalam gambar rancangan/desain,

seperti : granit, kaca bening, dan stainless steel ( baik pelat maupun profil )

Persyaratan : Pemilihan jenis bahan / material dan sumbernya harus sesuai dengan

spesifikasi.

Pengajuan Alternatif : Apabila karena suatu hal, Pelaksana akan mengganti jenis

bahan/material atau sumber yang telah dispesifikasikan, pengajuan alternatif tersebut

harus memenuhi persyaratan yang ada dan mendapat persetujuan Konsultan Supervisi

dan Perencana.

3. Syarat Pelaksanaan

Plywood Veneer dan Kayu Padat

a. Persyaratan : Jenis plywood veneer yang dipakai adalah plywood yang berkualitas

baik.

b. Kayu padat/solid yang dipakai adalah sama/sejenis dengan plywood veneer yang

dipakai dalam satu barang/item tersebut.

c. Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar desain adalah ukuran jadi artinya ukuran

kayu sesudah diserut dan diproses atau diberi finishing.

82

Page 83: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

d. Kedap air : kayu harus melalui proses tertentu supaya mempunyai kedap air yang

cukup.

e. Kualitas / Mutu Kayu : Kayu yang digunakan harus memiliki kualitas / mutu yang

sesuai standard yang ada dan sesuai dengan tujuan penggunaannya.

f. Kelembaban Kayu : Persyaratan kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi

syarat NI-5 (PPKI tahun 1961). Untuk pekerjaan ini, kelembaban kayu yang dijinkan,

baik kayu padat maupun kayu lapis tidak boleh melebihi 12% WMC. Khusus untuk

kayu Kamper atau kayu Kapur tidak diperkenankan melebihi 10% WMC.

g. Pola Serat Kayu : Harus diperhatikan pola serat kayu pada pekerjaan kayu dekoratif,

baik yang bersifat “veneer matching”, “crossveneer inlay”, ataupun “banding”, harus

sesuai dengan desain dan pola yang tertera pada gambar desain, serta sesuai dengan

contoh warna pada Material color board. Pengerjaan harus dilakukan sebaik-baiknya

sehingga menghasilkan permukaan dekoratif yang betul-betul rata, sejajar, halus dan

menghasilkan daerah-daerah pertemuan yang rapi.

h. Metode : Semua pekerjaan kayu di tempat pengerjaan harus sebaik mungkin, dalam

ruang yang kering, sirkulasi udara baik dan dijaga agar tidak terkena cuaca / udara

langsung. Pencegahan kerusakan oleh benturan amat mutlak, baik sebelum maupun

sesudah terpasang.

Alat Pengikat & Bahan Perekat – Meja

a. Alat Pengikat : Sediakan alat-alat pengikat kayu yang diperlukan seperti angkur,

paku, sekrup, baut dan jenis lain yang disetujui. Penggunaan pengikat ini harus

tampak rapi, tidak menimbulkan keretakan dan harus menunjang konstruksi furniture

agar kuat dan kokoh. Bila perlu kayu harus dibor agar permukaannya tidak retak.

b. Metode : Pembuatan, persiapan dan pemasangan alat-alat pengikat yang terbuat dari

logam / “iron mongery” pada kayu harus dikerjakan dengan mesin kayu sehingga

tercapai kerapian dan ketepatan yang setinggi-tingginya.

c. Bahan Perekat : Perekat yang digunakan harus disetujui dan tidak berpengaruh bagi

kesehatan. Penggunaan perekat ini harus menunjang konstruksi furniture agar kuat

dan kokoh, permukaan kayu harus tampak rapi dan tidak meninggalkan noda

(terutama bila di-spesifikasikan bahwa permukaan kayu diberi “clear / transparent

finish”).

Bahan Finishing 2 - HPL

a. Persyaratan :

83

Page 84: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah yang berkualitas baik, warna

sesuai dengan skema warna dan material yang dikeluarkan oleh Perencana.

b. Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,8 mm. Untuk finishing HPL dengan

profil post forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8 mm.

c. Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di

bengkel/work-shop Kontraktor.

d. Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/desain.

e. Permukaan HPL dilarang keras diamplas.

f. Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging

berbahan PVC tebal minimal 2 mm. Warna disesuaikan dengan warna HPL nya atau

sesuai petunjuk gambar rencana/desain.

Bahan Pelengkap / Hardware

a. Jenis : Bahan pelengkap / hardware yang digunakan untuk furniture ini adalah produk

berkualitas baik.

b. Untuk handel laci/pintu lemari digunakan ex Vogel atau setara, metal/besi dengan

diameter handel 12mm panjang + 10 cm, kecuali disebutkan lain dalam gambar

rencana/desain ( misal dengan finger pull, dll ).

c. Glides untuk kaki meja/kursi/sofa/credenza Berbahan plastik atau karet keras harus

berasal dari sumber yang disetujui Perencana / KP dan dianggap memenuhi

persyaratan penggunaan setelah pihak Pelaksana mengajukan contohnya.

d. Pemasangan rel laci, rel laci, engsel, handel dan kunci dll, harus kuat dan tepat,

sehingga mudah digunakan dan mudah dibuka – tutup.

e. Elemen Lepasan : Pemasangan elemen lepasan harus tepat dan sesuai dengan ukuran

yang telah ditetapkan. Kesalahan dalam ukuran yang berakibat pada kerapihan bentuk

dan desain harus dihindari. Bila hal itu terjadi, Pelaksana harus mengganti sebagian

atau seluruh bagian yang tidak sesuai.

4. Mock Up

Penyerahan : Bila jenis furniture yang dibuat berjumlah 10 (sepuluh) buah / unit atau

lebih, maka dalam pelaksanaannya diwajibkan untuk membuat 1 (satu) contoh / mock up.

Penilaian : Mock up tersebut dinilai dan diuji oleh Perencana dan Konsultan Supervisi.

Hasil penilaian mengikat didalam proses pengerjaan selanjutnya.

84

Page 85: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Revisi : Bila diperlukan, maka revisi yang menyangkut pekerjaan konstruksi, metode

pelaksanaan atau ukuran-ukuran masih dapat dilakukan oleh Pelaksana, dengan

mempertimbangkan penilaian dan pengarahan dari Perencana dan Konsultan Supervisi.

5. Penyesuaian dan Pembersihan

Penyesuaian : Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan penyesuaian /

penyetelan untuk menguatkan konstruksi furniture yang sudah dibuat.

Pembersihan : Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang,

Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun kotoran bekas

tangan pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang baik dan sempurna.

6. Syarat Pemeliharaan

Perbaikan : Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda.

Pengamanan : harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain yang

mungkin dapat menyebabkan rusaknya furniture.

Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh furniture,

sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas.

Finishing ulang : adanya perbedaan suhu di bengkel dan di proyek / site akan

mempengaruhi kadar kelembaban dan finishing dari furniture. Apabila setelah

ditempatkan di site diperlukan finishing kembali, maka biaya yang timbul ditanggung

oleh Pelaksana.

Pasal 2

Mejadan Credenza/open cabinet

1. Work top atau Top table, terbuat dari bahan MDF, dengan tebal total minimal 25 mm.

2. Semua bagian dilapis dengan HPL, kecuali bagian bawah meja dan yang tidak terlihat,

diperbolehkan dengan lapisan yang lebih tipis ( tacon, melamin atau setara)

3. HPL yang dipakai adalah yang berkualitas baik

4. Proses finishing HPL bisa dilihat pada Pasal 1.

5. Seluruh sistem memakai sistem knock down / bongkar pasang.

6. Pelubangan meja untuk kabel dibuat serapih mungkin dan ditutup dengan cable cap

(grommet).

7. Syarat Pemeliharaan

Perbaikan : Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda.

85

Page 86: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Pengamanan : harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain yang

mungkin dapat menyebabkan rusaknya furniture.

Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh furniture,

sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas.

Pasal 3

Pekerjaan Kursi Kerja, Kursi Hadap dan Kursi Rapat

1. Persyaratan Umum

Batasan Lingkup kerja : Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, disiapkan untuk

menyediakan kursi kerja, kursi hadap dan kursi rapat seperti yang dispesifikasikan dan

tertera dalam gambar desain.

Rekomendasi Pabrik Persyaratan : Menggunakan seluruh bahan / peralatan dengan

memperhatikan petunjuk spesifikasi teknis bahan / peralatan tersebut yang dikeluarkan

oleh pabrik pembuatnya.

Hak Cipta, Persyaratan : Harus dipastikan bahwa tidak ada hak cipta yang dilanggar.

Penggunaan hasil ciptaan orang lain harus mengikuti seluruh cara / kondisi yang

disyaratkan pihak pencipta.

Ajuan

a. Teknik ajuan : Detail data ukuran teknis dan spesifikasi bahan kursi kerja

b. Ajuan foto dan Brosur : sesuai dengan standard produksi pabrik pembuatnya.

Produk

a. Tingkat Kualitas

Semua material harus dengan mutu terbaik.

Semua komponen harus mendukung kekokohan kursi kerja

b. Jenis Kursi Kerja

Persyaratan : Jenis kursi kerja yang digunakan disesuaikan dengan peringkat

penggunaan kursi tersebut, dengan ketentuan seperti tertera dalam Dokumen 2

Gambar dan Spesifikasi.

c. Bahan Pelapis Kursi / Upholstery

Persyaratan : Tekstur bahan pelapis harus konsisten, polanya rapi dan teratur dan

tidak bercacat. Kondisinya harus kuat, tidak menyusut. Mempunyai warna yang

awet, tidak luntur / colorfast dan mempunyai dayatahan terhadap sinar matahari /

U.V. resistant.

86

Page 87: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

Jahitan :Harus dipastikan bahwa kualitas jahitan kuat dan tidak rusak bila dicuci /

dibersihkan. Benang jahit yang digunakan sebagai berikut

a. Panjang tiap jahitan : disesuaikan dengan jenis bahan pelapis dan bahan isian

b. Warna : sesuai dengan bahan pelapis

c. Bagian ujung / pojok dan sambungan : jahitan yang aman dan terkunci.

d. Jenis dan warna : disesuaikan dengan skema warna yang dikeluarkan oleh

Perencana.

2. Syarat Pelaksanaan

Umum

a. Persyaratan : Pembuatan dan perakitan seluruh kursi harus dalam ukuran yang tepat,

dan sesuai dengan data-data yang telah dispesifikasikan pabrik.

b. Persetujuan : Semua kursi kerja harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari

Konsultan Supervisi.

Mock Up

a. Semua Kursi ( kursi kerja, kursi hadap, dan kursi rapat ), diwajibkan diajukan contoh

prototype/mock-up nya oleh Kontraktor.

b. Persetujuan : Semua kursi di atas harus diperiksa dan mendapat persetujuan dari

Konsultan Supervisi , Perencana dan Pemberi Tugas.

Penyesuaian dan Pembersihan Kursi

a. Penyesuaian : Sebelum dan setelah pengiriman ke site, perlu dilakukan penyesuaian /

penyetelan untuk menguatkan konstruksi kursi kerja yang sudah dibuat.

b. Pembersihan : Setelah penyetelan selesai dilakukan dan sebelum penyerahan barang,

Pelaksana harus membersihkan seluruh noda, bekas goresan maupun kotoran bekas

tangan pekerja. Penyerahan furniture harus dalam kondisi yang baik dan sempurna.

2. Syarat Pemeliharaan

Perbaikan : Pelaksana diwajibkan memperbaiki furniture yang rusak, cacat atau ternoda.

Pengamanan : harus diberi perlindungan agar tidak rusak, karena pekerjaan lain yang

mungkin dapat menyebabkan rusaknya furniture.

Pelaksana bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh furniture,

sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas.

87

Page 88: Rks Bank Aceh

Perencanaan Pembangunan GEDUNG KANTOR BANK ACEH

CABANG SYARIAH MEDAN

Tahun Anggaran 2014

BAB XXIII

LAIN - LAIN

Semua hal yang tidak ditentukan dalam spesifikasi ini akan ditentukan kemudian oleh Konsultan

Perencana dan Owner dan menjadi suatu ketentuan yang mengikat serta harus dilaksanakan oleh

Kontraktor Pelaksana.

88