riza - alur diagnosis

4
Nama : Rizalia R. St. Panduko NIM : 2010730158 Tutor : dr. Rayhana, M.Biomed ALUR DIAGNOSIS PADA SKENARIO 1. Anamnesis a. Nyeri Ditanyakan dimana letak nyerinya? Apakah lokasi nyeri berubah jika dibandingkan dengan pemulaan timbulnya nyeri? Berapa lama menderita nyeri ini? Apakah nyerinya timbul secara mendadak? Apakah nyerinya terus menerus? Apakah nyeri itu berkaitan dengan muntah, diare, konstipasi atau tinja berdarah? b. Muntah Ditanyakan sudah berapa lama menderita muntah? Apa warna bahan yang dimuntahkan? Apakah bahan yang dimuntahkan berbau busuk atau tidak? Berapa kali muntah? Apakah muntah biasa atau muntah proyektil? Apakah muntah berkaitan dengan nyeri perut, konstipasi, diare atau perubahan warna tinja? c. Perubahan BAB Berapa lama menderita diare? Berapa lama menderita konstipasi? Seberapa sering BAB? Apa warna tinjanya? Apakah bercampur darah atau lendir? Apakah anda sering buang gas (flatus)? Lalu tanyakan gejala penyerta seperti berat badan menurun, tanda tanda anemia (lemah, letih, lesu, pucat), demam. Tanyakan riwayat penyakit dahulu, riwayat minum obat, dan riwayat penyakit keluarga. 2. Pemeriksaan Fisis Inspeksi: dilihat tanda-tanda anemia, dilihat kontur abdomen, peristaltic yang tampak, ada atau tidaknya massa.

Upload: pasukan5jari

Post on 28-Dec-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Riza - Alur Diagnosis

Nama : Rizalia R. St. Panduko

NIM : 2010730158

Tutor : dr. Rayhana, M.Biomed

ALUR DIAGNOSIS PADA SKENARIO

1. Anamnesisa. Nyeri

Ditanyakan dimana letak nyerinya? Apakah lokasi nyeri berubah jika dibandingkan dengan pemulaan timbulnya nyeri? Berapa lama menderita nyeri ini? Apakah nyerinya timbul secara mendadak? Apakah nyerinya terus menerus? Apakah nyeri itu berkaitan dengan muntah, diare, konstipasi atau tinja berdarah?

b. MuntahDitanyakan sudah berapa lama menderita muntah? Apa warna bahan yang dimuntahkan? Apakah bahan yang dimuntahkan berbau busuk atau tidak? Berapa kali muntah? Apakah muntah biasa atau muntah proyektil? Apakah muntah berkaitan dengan nyeri perut, konstipasi, diare atau perubahan warna tinja?

c. Perubahan BABBerapa lama menderita diare? Berapa lama menderita konstipasi? Seberapa sering BAB? Apa warna tinjanya? Apakah bercampur darah atau lendir? Apakah anda sering buang gas (flatus)?

Lalu tanyakan gejala penyerta seperti berat badan menurun, tanda tanda anemia (lemah, letih, lesu, pucat), demam. Tanyakan riwayat penyakit dahulu, riwayat minum obat, dan riwayat penyakit keluarga.

2. Pemeriksaan FisisInspeksi: dilihat tanda-tanda anemia, dilihat kontur abdomen, peristaltic yang tampak, ada atau tidaknya massa.Auskultasi: untuk menilai bunyi usus yang dapat memberikan informasi mengenai gerakan udara dan cairan dalam saluran cerna.Palpasi: Dilakukan rectal touche dan dinilai bagaimana dinding mukosa rectum: konsistensi, permukaan, adanya nyeri atau tidak, letak benjolan, terfiksir atau tidak, adanya lender atau darah.Perkusi: untuk menilai ada atau tidaknya gas, cairan atau massa padat pada abdomen.

3. Pemeriksaaan Penunjanga. Pemeriksaan Laboratorium: dilakukan pemeriksaan darah samar feses untuk menilai

apakah terdapat perdarahan pada saluran cerna. Pada pemeriksaan ini didapatkan lebih dari 2,5 ml darah dalam tinja.

Page 2: Riza - Alur Diagnosis

b. Pemeriksaan Radiologi: Dengan pemeriksaan foto polos 3 posisi untuk menilai apakah ada atau tidaknya obstruksi dan dimana letak obstruksi. Dengan pemeriksaan enema barium kontras ganda memperlihatkan adanya karsinoma stadium dini. Namun pemeriksaan ini sering tidak dapat mendeteksi lesi berukuran kecil.

c. Pemeriksaan Kolonoskopi: pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan lokasi asal perdarahan saluran cerna bagian bawah dan membantu diagnosis lesi jinak atau ganas.

CARA PENANGANAN TUMOR DENGAN KELUHAN MUNTAH

A. Ca Colon Pembedahan: pembedahan perlu dilakukan pada sebagian besar kanker kolon. Luasnya

reseksi usus tergantung pada lokasi tumor. Upaya reseksi harus dibuat setidaknya 5 cm dari usus normal di tiap sisi tumor dan kelenjar getah bening regional juga harus direseksi

Kemoterapi: kemoterapi dengan 5-fluorourasil (5FU)B. Ca Gaster

Terapi operasiJika penyakit belum menunjukkan penyebaran , pilihan terbaik adalah operasi. Dapat dilakukan gatrektomi, reseksi sebagian besar atau seluruh gaster.Standar operasi dari kanker gaster adalah radical subtotal gastrectomy. Dengan tehnik ini biasanya dilakukan ligasi arteri gaster kanan, kiri dan gastroepiploic, dan juga dilakukan pengangkatan en bloc 75% distal gaster, termasuk pylorus dan 2 cm duodenum, omentum mayor dan minor, dan semua kelenjar limfe.Total gastrectomy tidak dilakukan kecuali diperlukan untuk mencapai batas bebas tumor yang adekuat.

KemoterapiDapat dilakukan dengan pemberian obat tunggal atau kombinasi kemoterapi. Obat yang digunakan adalah 5 FU, trimetroxote, mitomisin C, hidrourea, epirubisin, dan karmisetin dengan hasil 18 %- 30%. Kombinasi terapi telah memberikan hasil lebih baik sebesar 53%. Regimen FAM ( 5 FU, doksorubisin, mitomisin C) adalah kombinasi yang sering digunakan.Kombinasi lain yang digunakan adalah EAP ( etoposid, doksorubisin, dan sisplatin)

Page 3: Riza - Alur Diagnosis

Radioterapi Karsinoma gaster relative kurang peka terhapad radioterapi.Radioterapi intraoperative dapat membantu mencegah kekambuhan karsinoma gaster.Imunoterapi

Referensi:

At a Glance Medicine.

Kowalak, Jennifer P. 2009. Buku Pegangan Uji Diagnostik. Edisi 3. Jakarta: EGC

Sudoyo, Aru .W, et al. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1. Jakarta: InternaPublishing

Swartz, Mark H. 1995. Buku Ajar Diagnostik Fisik. Jakarta: EGC