riska ari santi

9
Perubahan Kualitas Kimia Lemak Kakao Selama Penyangraian Biji Dengan Pulp Dan Kakao Fermentasi (Theobroma cacao) Lemak kakao mengandung unsur kimia yang terdiri dari 95% trigliserida, 2% diacylglycerols, <1% monoasilgliserol, 1% lipid polar dan 1% asam lemak bebas. Trigliserida terdiri diri atas 37% oleat (O), 32% stearat (S), 27% palmitat (P) dan 2-5% linoleat serta terdapat asam laurat (C12) dan asam miristat (C14). Kualitas kimia dari lemak kakao sangat mempengaruhi karakteristik kualitas fisik dari coklat, misalnya tekstur pada suhu kamar, kecerahan, dan cepat meleleh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tempat penyimpanan dan waktu penyaringan terhadap nilai asam lemak bebas (FFA), nilai saponifikasi angka penyabunan, angka peroksida, bilangan iodin, nilai peroksida dan nilai kepunahan. Lemak kakao dengan penyimpanan ( 0, 3, 7 dan 10 hari) dan waktu penyaringan (0, 15, 30 dan 45 menit). Sampel dianalisis asam lemak bebas (FFA), angka iodium, angka peroksida dan nilai kepunahan dengan menggunakan metode analisis standar software Statesgraphics versi 15.0 (STSC, Inc, Rockville, MD, USA) untuk analisi varians (ANOVA) pada P< 0,05.

Upload: riska-santi

Post on 29-Sep-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

artikel kakao

TRANSCRIPT

Perubahan Kualitas Kimia Lemak Kakao Selama Penyangraian Biji Dengan Pulp Dan Kakao Fermentasi (Theobroma cacao)

Lemak kakao mengandung unsur kimia yang terdiri dari 95% trigliserida, 2% diacylglycerols, 0,05) berpengaruh terhadap nilai-nilai peroksida lemak.

5. Penentuan Nilai Kepunahan Nilai kepunahan ditentukan dengan menggunakan metode Krysiak (2011) dengan sedikit modifikasi. Sekitar 0,1 g ekstrak lemak kakao ditimbang dan dilarutkan dalam 10 ml n-heksana ditempatkan dalam tabung reaksi. Absorbansi sampel diukur setelah 2 menit pada panjang gelombang 233 nm dengan menggunakan UV / spektrofotometer Visible (Beckman Coulter spektrofotometer, Model Du 730) dilengkapi dengan curvette satu sentimeter. Analisis dilakukan dalam rangkap tiga dan rerata dihitung.

Grafik 5. Perubahan nilai peroksida Berdasarakan grafik diatas dapat diketahui bahwa pengaruh pada nilai kepunahan disini pada penyimpanan 0,3 dan 7 hari mengalami peningkatan lemak kakao dari biji kakao 0.047 menjadi 0.048. hal ini disebabkan karena meningkatnya aerasi dari pulp dan difusi oksigen oksigen ke kacang selama fermentasi dan pengeringan yang menyebabkan molekul oksigen untuk bereaksi dengan beberapa ikatan ganda (asam lemak oleat dan linoleat) pada molekul triasilgliserol. Tetapi pada penyimpanan 10 hari mengalami penurunan sampai 0.040 sebelum disangarai. Pada penyangraian 30 menit terjadi peningkatan menjadi 0.063 tetapi menurun 0.023 setelah 45 menit disangrai. Interaksi antara penyimpanan biji dan waktu penyangrain memiliki pengaruh yang signifikan (p