ringkasan kinerja pengelolaan …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053227drkpl...

24
RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENILAIAN PROPER 2013-2014 PT. PERTAMINA (PERSERO) TERMINAL BBM REWULU Terminal BBM Rewulu yang beralamat di Jl. Raya Wates, KM 10, Bantul, DI Yogyakarta merupakan unit operasi PT Pertamina (Persero). Dibawah kontrol dari Marketing Operation Region IV, kami bertugas mendistribusikan Bahan Bakar Minyak untuk masyarakat di daerah DI Yogyakarta, Klaten dan ex Karisidenan Kedu. Sejak dibangun tahun 1972 dan mulai beroperasi tahun 1973, saat ini kami memasok BBM rata-rata 1,4 juta kiloliter BBM per tahun dengan jenis Premium, Pertamax, Solar/Biosolar, Minyak Tanah. Selain konsumen eksternal, kami juga menjadi pemasok bahan bakar jenis Avtur untuk DPPU Adi Sumarmo-Solo dan DPPU Adi Sutjipto-Yogyakarta dan produk Premium, Minyak Tanah dan Solar ke Terminal BBM Madiun. Sebuah kehormatan yang besar tahun 2013 TBBM Rewulu berhasil mendapatkan prestasi yang membanggakan dalam kinerja pengelolaan lingkungan pada tahun 2013 dengan berhasil mendapatkan predikat Proper Emas. Tentunya hal tersebut atas upaya dan kerjasama yang baik dengan stakeholder. Dengan tekad dan komitmen mulai dari tingkat pekerja sampai dengan manajemen perusahaan, kami terus berupaya mempertahankan pencapaian tersebut demi lingkungan yang lebih baik. Untuk menunjang distribusi BBM yang optimal dan mengedepankan aspek lingkungan, kami melakukan beberapa inovasi dengan penerapan teknologi listrik hybrid di area kantor untuk mengurangi konsumsi listrik, mengurangi limbah B3 dengan membuat alat insert filter Avtur, penurunan emisi melalui perubahan warna tangki timbun dan IFR (Internal Floating Roof), menjaga keanekaragaman hayati dan secara konsistem menjalankan bisnis yang peduli dengan masyarakat sekitar melalui program Program Pemberdayaan Masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai anggota Center of Environmental Excellent saat ini TBBM Rewulu memposisikan diri menjadi salah satu lokomotif edukasi program lingkungan. Di kantor, kami berhasil mengurangi timbulan sampah dengan mengajak para pekerja untuk merubah budaya membeli makanan menggunakan plastik ataupun kertas pembungkus makanan dengan memberikan tempat makan. Di luar, kami meneruskan program inisiatif untuk mengajak masyarakat berbudaya berkendara ramah lingkungan dan hemat bahan bakar Eco-Driving yang saat ini dilengkapi dengan software untuk ponsel berbasis android, kegiatan ini mampu memberikan dampak bagi masyarakat di DIY khususnya siswa SMA. Melalui aplikasi Eco- Driving, masyarakat Indonesia bahkan dunia dapat memantau cara berkendara mereka menjadi lebih hemat. Aplikasi ini merupakan aplikasi monitoring penggunaan bahan bakar dan edukasi cara berkendara pertama ramah lingkungan di Indonesia yang berdampak pada penghematan bahan bakar terutama bagi kendaraan roda dua. Bersama masyarakat Dukuh Watu, Desa Argomulyo kami bekerja sama melahirkan inovasi traditional corner SPBU yang pertama di Indonesa, kami berupaya menggerakaan kembali semangat penggunaan bahan tradisional seperti produk herbal jamu tradisional yang dipasok melalui usaha koperasi jamu dan padi organik dari kelompok tani. Kedepannya akan dilengkapi produk olahan ikan dan olahan susu. Semoga dengan upaya kami ini dapat memberikan sumbangsih bagi perbaikan lingkungan dan perkembangan sosial masyarakat. Yardinal Operation Head Terminal BBM Rewulu

Upload: dangnga

Post on 16-Jun-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENILAIAN PROPER 2013-2014

PT. PERTAMINA (PERSERO) TERMINAL BBM REWULU

Terminal BBM Rewulu yang beralamat di Jl. Raya Wates, KM 10, Bantul, DI Yogyakarta

merupakan unit operasi PT Pertamina (Persero). Dibawah kontrol dari Marketing Operation Region

IV, kami bertugas mendistribusikan Bahan Bakar Minyak untuk masyarakat di daerah DI

Yogyakarta, Klaten dan ex Karisidenan Kedu. Sejak dibangun tahun 1972 dan mulai beroperasi

tahun 1973, saat ini kami memasok BBM rata-rata 1,4 juta kiloliter BBM per tahun dengan jenis

Premium, Pertamax, Solar/Biosolar, Minyak Tanah.

Selain konsumen eksternal, kami juga menjadi pemasok bahan bakar jenis Avtur untuk DPPU Adi

Sumarmo-Solo dan DPPU Adi Sutjipto-Yogyakarta dan produk Premium, Minyak Tanah dan Solar

ke Terminal BBM Madiun.

Sebuah kehormatan yang besar tahun 2013

TBBM Rewulu berhasil mendapatkan prestasi

yang membanggakan dalam kinerja

pengelolaan lingkungan pada tahun 2013

dengan berhasil mendapatkan predikat Proper

Emas. Tentunya hal tersebut atas upaya dan

kerjasama yang baik dengan stakeholder.

Dengan tekad dan komitmen mulai dari

tingkat pekerja sampai dengan manajemen

perusahaan, kami terus berupaya

mempertahankan pencapaian tersebut demi

lingkungan yang lebih baik.

Untuk menunjang distribusi BBM yang

optimal dan mengedepankan aspek

lingkungan, kami melakukan beberapa

inovasi dengan penerapan teknologi listrik

hybrid di area kantor untuk mengurangi

konsumsi listrik, mengurangi limbah B3

dengan membuat alat insert filter Avtur,

penurunan emisi melalui perubahan warna

tangki timbun dan IFR (Internal Floating

Roof), menjaga keanekaragaman hayati dan

secara konsistem menjalankan bisnis yang

peduli dengan masyarakat sekitar melalui

program Program Pemberdayaan Masyarakat.

Tidak hanya itu, sebagai anggota Center of

Environmental Excellent saat ini TBBM

Rewulu memposisikan diri menjadi salah satu

lokomotif edukasi program lingkungan. Di

kantor, kami berhasil mengurangi timbulan

sampah dengan mengajak para pekerja untuk

merubah budaya membeli makanan

menggunakan plastik ataupun kertas

pembungkus makanan dengan memberikan

tempat makan.

Di luar, kami meneruskan program inisiatif

untuk mengajak masyarakat berbudaya

berkendara ramah lingkungan dan hemat

bahan bakar Eco-Driving yang saat ini

dilengkapi dengan software untuk ponsel

berbasis android, kegiatan ini mampu

memberikan dampak bagi masyarakat di DIY

khususnya siswa SMA. Melalui aplikasi Eco-

Driving, masyarakat Indonesia bahkan dunia

dapat memantau cara berkendara mereka

menjadi lebih hemat. Aplikasi ini merupakan

aplikasi monitoring penggunaan bahan bakar

dan edukasi cara berkendara pertama ramah

lingkungan di Indonesia yang berdampak

pada penghematan bahan bakar terutama bagi

kendaraan roda dua.

Bersama masyarakat Dukuh Watu, Desa

Argomulyo kami bekerja sama melahirkan

inovasi traditional corner SPBU yang

pertama di Indonesa, kami berupaya

menggerakaan kembali semangat penggunaan

bahan tradisional seperti produk herbal jamu

tradisional yang dipasok melalui usaha

koperasi jamu dan padi organik dari

kelompok tani. Kedepannya akan dilengkapi

produk olahan ikan dan olahan susu.

Semoga dengan upaya kami ini dapat

memberikan sumbangsih bagi perbaikan

lingkungan dan perkembangan sosial

masyarakat.

Yardinal

Operation Head Terminal BBM Rewulu

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Terminal BBM Rewulu (TBBM) menerapkan Sistem Manajemen

Lingkungan berbasis ISO 14001 sejak tahun 2004 hingga saat ini, untuk

perbaikan berkelanjutan TBBM Rewulu berupaya memenuhi perubahan

sistem dan kebutuhan pengembangan bisnis sesuai ISO 14001 : 2004.

Sistem Manajemen Lingkungan disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi

Independen DNV ( Det Norske Veritas) dari tahun 2004 sampai 2009, dan

sejak tahun 2009 hingga saat ini disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi

Independen SAI GLOBAL dengan nomor sertifikat CEM21194 yang

berlaku dari 23 November 2012 hingga 8 Desember 2015.

Ruang Lingkup SML

Sesuai dengan sertifikasi ISO 14001 No.

CEM21194 dari SAI Global, seluruh kegiatan

TBBM Rewulu meliputi kegiatan

Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran

BBM termasuk dalam ruang lingkup

sertifikasi. Area operasi penimbunan Pelumas

dan pengisian tabung gas LPG 3 Kg juga

termasuk dalam lingkup sertifikasi ini

meskipun secara operasional tidak dilakukan

oleh TBBM Rewulu.

Pelaksanaan Sistem Manajemen

Lingkungan

Kebijakan lingkungan TBBM Rewulu

dipelihara kemutakhirannya secara berkala

dan tertulis dalam Pedoman Sistem

Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004

dengan Pedoman No. A-001/F14432/2013-S9

Rev 0 tanggal 19 Agustus 2013. Hal tersebut

menjadi komitmen masing – masing kepala

fungsi di TBBM Rewulu yang tertuang dalam

ukuran kinerja terpilih kepala fungsi.

Yang menarik, untuk mendorong pengelolaan

lingkungan bukan hanya tanggung jawab satu

pihak, namun tanggung jawab semua pihak

dan PROPER menjadi salah satu ukuran

kinerja terpilih seluruh pekerja TBBM

Rewulu tahun 2014.

Siklus penerapan Sistem Manajemen

Lingkungan yang dijalankan TBBM Rewulu

sesuai dengan siklus Plan-Do-Check-Action.

TBBM Rewulu menyadari untuk peningkatan

kinerja lingkungan, peran stakeholder sangat

penting. TBBM Rewulu melakukan

komunikasi internal terkait aspek penting

dalam Sistem Manajemen Lingkungan antara

lain melalui rapat internal, Morning Talk,

Jumat Mutu (sosialisasi terkait lingkungan

yang dilaksanakan setelah senam pagi).

Dengan stakeholder eksternal dengan kami

berkoordinasi berkala dengan BLH DIY,

BLH Bantul, serta para pengusaha SPBU

terkait kepedulian pengurangan pencemaran

udara, bahkan kami berkontribusi dalam

perencanaan anggaran daerah terkait

pengelolaan lingkungan DI Yogyakarta. Di

tahun 2014, TBBM Rewulu bersama dengan

Peraih Prestasi Proper Emas lain

berkoordinasi menjadi tempat pembelajaran

bagi perusahaan lain yang ingin belajar untuk

pengelolaan lingkungan yang lebih baik

melalui pembentukan Center Of

Environmental Excellent.

Setiap enam bulan sekali secara berkala

manajemen melakukan peninjauan terhadap

pelaksanaan SML (Management Walk

Through), tidak hanya itu audit internal dan

eksternal juga dilakukan untuk memastikan

penerapan sistem manajemen lingkungan

tetap pada standar ISO 14001 : 2004.

Hasilnya Sistem Manajemen Lingkungan

menjadi pendorong TBBM Rewulu untuk

mendapatlan sertifikasi lain diantaranya :

1. ISO 9001 untuk Sistem Manjemen Mutu,

2004.

2. ISO 50001 untuk Sistem Manajemen

Energi, 2014.

3. OHSAS 18001 untuk Sistem Keselamatan

dan Kesehatan Kerja, 2012.

4. Proper Emas dari KLH, 2013.

5. POSE (Pertamina Operation Service

Excellent) dengan kategori Platinum, 2014.

6. ISRS (International Sustainability Rating

System), 2013.

7. Juara 1 Goodhousekeeping antar lokasi di

Marketing Operation Region IV, 2012.

8. Penghargaan CSR Gubernur DIY dan

Bupati Kulon Progo, 2012-2013.

9. Patra Adhikriya Bumi Utama

(penghargaan dalam bidang HSE

Pertamina), 2007-2013

KONSERVASI SUMBER DAYA

TBBM Rewulu menerapkan standar ISO 50001 dalam pengelolaan energi dengan tujuan untuk

meningkatkan kinerja kegiatan efisiensi energi. Penerapan ini mendorong timbulnya semanga

inovasi, seperti penyimpanan data softcopy dalam server internal, sehingga semua pekerja dapat

mengakses dokumen tersebut meskipun sedang menjalankan dinas luar kota.

Di tahun 2013 PLN memasok energi listrik untuk TBBM Rewulu sebesar 766.942 kWh. Angka

tersebut diupayakan untuk ditekan dengan penggunaan teknologi hybrid di area kantor, pemasangan

mikrohidro untuk penerangan masyarakat, pemasangan sensor cahaya penerangan di rumah dinas.

Selain listrik, penggunaan BBM juga ditekan dengan implementasi tera untuk mengurangi jumlah

BBM mobil tangki, serta Corporate Product Responsibility untuk meningkatkan kepedulian

masyarakat dalam hemat BBM.

Total Pemakaian Energi

Total pemakaian energi di TBBM Rewulu

periode bulan Januari sampai dengan

Desember 2013 adalah sebesar 766.942 kWh

yang disuplai dari PLN.

Pemakaian Energi untuk Proses Utama

atau proses produksi

TBBM Rewulu menggunakan energi listrik

sebesar 222413,2 kWh (29%) di tahun 2013

yang digunakan untuk kegiatan utama

meliputi Pemindahan minyak menggunakan

pompa listrik, menggerakkan Motor valve,

dan Panel di area Control Room.

Pemakaian Energi untuk fasilitas pendukung

TBBM Rewulu menggunakan energi listrik sebesar 544528,8 kWh (71%) di tahun 2013 yang

digunakan untuk kegiatan pendukung meliputi area kantor, Aula, Rumah Dinas.

Rasio Efisiensi Energi Vs Total Pemakaian Energi

Dari program efisiensi energi yang telah dilakukan oleh TBBM Rewulu didapat hasil efisiensi

energi listrik sebesar 113855,8 kWh/tahun pada tahun 2013, sehingga rasio efisiensi listrik sebesar

30 %, sedangkan pada tahun 2014 pengurangan penggunaan energi listrik sebesar 145841,6

kWh/tahun pada tahun 2014 sehingga rasio efisiensi energi listrik sebesar 28,21%. Data energi telah

diverifikasi oleh Pusat Studi dan Energi UGM.

Additionalitas & Inovasi Efisiensi Energi ( 2013-2014)

TBBM Rewulu telah menginvestasikan dana untuk melakukan kegiatan yang mendukung program

efisiensi energi diantaranya adalah :

1. Pengurangan Energi Listrik dengan Implementasi Teknologi Hybrid untuk Penerangan

Area Kantor

73% dari total penggunaan energi listrik di

TBBM Rewulu tahun 2014 dikonsumsi

peralatan penunjang. Hal ini membuat Tim

Konservasi Energi TBBM Rewulu berinovasi

untuk meningkatkan produksi energi listrik

sumber terbarukan tenaga matahari untuk

penerangan di area kantor. Inovasi yang

dilakukan dengan menambah panel surya ini

meningkatkan kapasitas produksi listrik untuk

penerangan kantor.

Selain itu, inovasi

berupa controller

yang mampu

memindah sumber

energi listrik

secara otomatis

sangat bermanfaat

bagi pengguna,

Teknologi hybrid memberikan nilai tambah

dimana listrik kantor dapat di-recovery, pada

siang hari saat matahari cerah energi listrik

dipasok dari tenaga matahari, sedangkan jika

intensitas panas matahari kecil seperti saat

musim penghujan energi listrik yang dipasok

dari jaringan listrik PLN.

Hasil inovasi ini memberikan konstribusi

yang cukup signifikan dalam pengurangan

sumber energi listrik di TBBM Rewulu yaitu

1984,8 kWh/tahun.

Selain itu ada nilai tambah yang didapat

dengan Inovasi Hybrid di area Kantor yaitu

mengurangi Emisi sebesar 1,44 Ton

CO2/tahun ke udara karena menggunakan

energi terbarukan.

2. Pengurangan Energi Listrik dengan Implementasi Mikro Hydro pada jalur Sirkulasi

Pompa PMK

Selain menggunakan tenaga matahari, TBBM Rewulu berusaha

mengoptimalkan potensi aliran air di kolam air proteksi kebakaran dengan

teknologi Mikro Hidro untuk dikonversi menjadi listrik. Inovasi dengan

memanfaatkan aliran sirukulasi air dari pompa ini memberikan warga

sumber penerangan, selain itu terdapat prosedur pengoperasian pompa bagi

operator pompa.

Dari Hasil inovasi yang telah dilakukan, TBBM Rewulu mampu

mengurangi rugi daya di jalur sirkulasi pompa sebesar 158,4 kWh/tahun.

Tidak hanya itu, terdapat nilai tambah lain dengan berkonstribusi dalam

menyelesaikan masalah Penerangan Jalan Warga Dusun Watu yang

lokasinya berdampingan dengan lokasi TBBM Rewulu.

3. Kampanye Hemat Energi Melalui Mobil Tangki

Mungkin sedikit aneh bila melihat mobil

tangki yang berada di daerah Jogja dan

sekitarnya, terutama yang mempunyau kode

RWL pada bagian belakang. Menyadari

konservasi sumberdaya tidak hanya

dilakukan oleh pelaku bisnis, namun juga

bisa dilakukan oleh masyarakat. Mobil

Tangki yang bergerak setiap hari dari TBBM

Rewulu, melakukan kampanye konservasi

sumberdaya dengan adanya stiker ajakan

kepada masyarakat untuk melakukan

konservasi sumberdaya di belakang mobil

tangki. Melalui inovasi ini TBBM Rewulu

berharap bisa mengedukasi masyarakat

melalui kampanye konservasi sumber daya.

Inovasi ini memberikan

keuntungan kompetitif

lain bagi masyarakat

karena masyarakat di

suguhkan bentuk

penerapan konservasi

sumberdaya yang ada

Bentuk kampanye berisi

masalah sehari-hari

terkait sumberdaya dan

sekaligus dampaknya

terhadap iklim.

No. Nama Aspek Adisionalitas

Kewajiban dalam Peraturan

Praktek Umum Hambatan Pelaksanaan

Investasi

1. Pengurangan Energi Listrik dengan

Implementasi

Teknologi Hybrid

untuk Penerangan

Area Kantor

Kegiatan ini dilakukan semata-

mata untuk

menambah jumlah

energi terbarukan di

TBBM Rewulu, tidak

didasari oleh

Peraturan /

Kewajiban

Pemerintah.

Inovasi ini bukan Praktek

Umum di

Industri

Distribusi

Migas di

Indonesia

Diperlukan upaya

berkelanjutan

untuk

maintenance di

Controller

Hybrid karena

keterbatasan

pengetahuan

mekanik.

Dilihat dari nilai Investasi yang telah

dikeluarkan, TBBM

Rewulu merugi

namun tetap

dilaksanakan sebagai

wujud komitmen

menggunakan energi

terbarukan.

2. Pengurangan Energi

Listrik dengan

Implementasi Mikro

Hydro pada jalur sirkulasi Pompa PMK

Kegiatan ini

dilakukan semata-

mata untuk

mengurangi daya terbuang pompa

PMK dan mengatasi

keluhan masyarakat

dan tidak didasari

oleh Peraturan /

kewajiban

Pemerintah.

Hampir semua

Industri

Distribusi

Migas yang memiliki

Pompa PMK

tidak

memanfaatkan

jalur sirkulasi

pompa PMK.

Diperlukan

Lampu khusus

untuk

penerangan jalan karena

sistem listrik

yang digunakan

merupakan

listrik DC.

Dilihat dari nilai

Investasi yang telah

dikeluarkan, TBBM

Rewulu merugi namun tetap

dilaksanakan karena

untuk mengatasi

masalah penerangan

warga.

3. Kampanye Sumber

Daya

Tidak ada peraturan /

kewajiban

pemerintah yang

mengatur gerakan

kampanye sumber

daya melalui mobil tangki..

Bukan Praktek

Umum karena

TBBM Rewulu

pertama

memulai

gerakan inovasi ini..

Poster

kampanye

sumberdaya

mudah kotor

karena debu.

-

Hasil Absolut Efisiensi Energi No Kegiatan Efisiensi

Energi

Tahun Satuan

2010 2011 2012 2013 2014

1 Retrofit Musicool 31200 3840 - - 0 kWh

2 Penggantian Lampu Hemat Energi Area

Terbatas

54432 - - 63504 kWh

3 Pemasangan Solar Cell

di Lapangan Parkir

12246 4467 kWh

4 Penggunaan Hybrid di

area Kantor

1323 kWh

5 Pemasangan Mikro Hydro

105,6 kWh

6 Pemasangan Balon untuk Parkir

kWh

7 Pemasangan Lampu LED di Jalan Masuk

6675 - kWh

8 Penggantian Lampu

LED di Rumah Dinas

3585 - kWh

9 Penggunaan System

Hybrid di Musholla

102 - kWh

10 Penggantian TV LED 432 - kWh

11 Penggantial Lampu LED

(Area Terbatas)

- 9241,8 kWh

12 Pemasangan saluran

Bypass tandon Air

PDAM

352,08 kWh

13 Pemasangan Sensor

Cahaya lampu taman

rumah dinas

69,12 kWh

14 Sensor Gerak - 0,0089 10,28 kWh

15 Perubahan Sistem

Distribusi BBM dengan

Klusterisasi

- 100147 80117,6 kWh

Total Kegiatan Efisiensi

Energi

31200 58272 23040 113855,809 145481,68 kWh

Konsumsi Energi (kwh) 781149,2 774849,3 805975,4 370855,7 515709 kWh

Rasio Penghematan 0,0399 0,0752 0,0286 0,3070 0,2821

Intensitas Pemakaian Energi

Intensitas energi per Thuput (Penyaluran BBM) dihitung dengan perbandingan antara total

pemakaian energi untuk kegiatan penerimaan, penimbunan, dan penyaluran BBM

Di tahun 2013 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,5409 kWh/KiloLiter.

Posisi Intensitas Pemakaian Energi

dibandingkan dengan Industri Sejenis

Berdasarkan data benchmark yang

dilakukan oleh PKTK3 FKM UI posisi

TBBM Rewulu tahun 2013 berada di rata-

rata diantara 47 Terminal BBM. Hal ini

menunjukkan TBBM Rewulu harus terus

berupaya melakukan kegiatan efisiensi

energi.

Dengan niat untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan BBM, program

Corporate Product Responsibility (CPR) dilakukan oleh Terminal BBM Rewulu.

Inovasi saat ini telah tersedia software Eco Driving berbasis Android yang dapat diunduh di

Google Play untuk memantau penggunaan BBM dan emisi hasil berkendara. Yang merupakan

software eco driving pertama buatan Indonesia

PENURUNAN EMISI Status Emisi

TBBM Rewulu dalam menjalankan operasi dan produk yang dijual selalu menghasilkan emisi ke

udara, baik itu Emisi Langsung maupun Emisi Tidak Langsung. Untuk emisi GRK yang merupakan

emisi untuk kegiatan penunjang, tahun 2013 TBBM Rewulu menghasilkan :

Selama tahun 2013, emisi fugitif yang merupakan emisi dari kegiatan produksi atau operasional

distribusi BBM mencapai 0,55205 ton VOC, setara 1,47811 ton CO2. Data Emisi telah dilakukan

verifikasi oleh Pusat Studi dan Energi UGM.

Rasio Penurunan Emisi Vs Total Emisi

Dari program penurunan emisi yang telah dilakukan oleh TBBM Rewulu didapat hasil penurunan

Emisi sebesar 794,95328 tonCO2/tahun pada tahun 2013, sehingga rasio penurunan emisi sebesar

8,9 %, sedangkan pada tahun 2014 penurunan emisi sebesar 230,812473 CO2/tahun pada tahun

2014 sehingga rasio penurunan emisi sebesar 5,18 %.

Additionalitas & Inovasi Penurunan Emisi ( 2013-2014)

Dalam menjalankan bisnisnya TBBM Rewulu telah menginvestasikan dana untuk melakukan

kegiatan yang mendukung program penurunan emisi baik itu sifatnya internal TBBM Rewulu

maupun masyarakat diantaranya adalah :

1. Pengurangan Emisi di Masyarakat melalui program Corporate Product Responsibility

Sejak tahun 2013, Terminal BBM Rewulu melakukan kegiatan Corporate Product

Responsibility (CPR) sebagai bentuk komitmen serta tanggung jawab perusahaan atas produk

BBM yang disalurkan dan dikonsumsi masyarakat.

Suasana Edukasi Ecodriving Software Ecodriving berbasis Android

Saat ini telah terdapat 47 orang Siswa setingkat SMA yang menjadi Duta Eco Driving dan

terbukti eco driving mampu menghemat 48 Liter BBM atau setara 203,5 KgCO2/tahun.

Melihat tingginya konsumsi BBM saat ini, TBBM Rewulu merasa perlu untuk mengedukasi

masyarakat agar lebih.

a. Program Friday Is Greenday, adalah kegiatan edukasi Perusahaan kepada pekerja dengan

metode seperti Car Free Day di jalan masuk TBBM Rewulu dengan jarak ± 0,7 km.

Program ini mampu mengurangi 5,8 Ton CO2/tahun.

b. Program pelatihan awak mobil tangki tentang cara berkendara yang ramah lingkungan.

Program ini mampu mengedukasi 218 orang Awak Mobil Tangki .

c. Program Eco Driving yaitu Program Edukasi Masyarakat tentang cara berkendara yang

ramah lingkungan dan hemat BBM. Pada tahun 2014, TBBM Rewulu mampu membuat

sebuah aplikasi Eco Driving yang bisa memantau cara bekendara yang ramah lingkungan.

Saat ini pengguna aplikasi Eco Driving sudah mencapai 47 orang dan akan terus

berkembang.

d. TBBM Rewulu melalui program CPR mampu memberikan konstribusi ke masyarakat

untuk mengurangi dampak emisi terhadap lingkungan secara masif, tidak terbatas hanya di

pekerja TBBM Rewulu namun meliputi Awak Mobil Tangki, Tamu, Kontraktor, dan

Masyarakat. Kondisi ini merupakan sebuah perubahan sistem (Re-design) di Internal dan

Eksternal TBBM Rewulu. Selain masyarakat diajak untuk melakukan pengurangan emisi,

masyarakat akan mendapatkan manfaat lain yaitu Hemat BBM, Hemat Biaya bahan bakar,

dan pekerja TBBM Rewulu juga lebih sehat karena harus berjalan kaki saat masuk ke area

TBBM Rewulu. Dengan adanya program ini TBBM Rewulu menciptakan komunitas

gerakan ramah lingkungan melaui Eco Driving Club.

2. Pengurangan Emisi Kendaraan melalui Balon Parkir

Program ini merupakan kegiatan penambahan komponen berupa balon udara dengan ukuran

0,5 m3

pada area parkir. Balon diikat menggunakan tali setinggi 3 meter. Saat pengguna parkir

akan memarkir kendaraannya maka tidak perlu menghabiskan banyak waktu dalam mencari

tempat parkir. Inovasi ini berhasil di implementasikan di area parkir Kantor Cabang PT.

Pertamina (Persero) Area Yogyakarta.

Semenjak pemasangan, rata-rata

kendaraan mampu menghemat waktu

parkir sekitar 76 detik. Hal ini

memberikan keuntungan kompetitif bagi

pengguna karena selain waktu parkir

yang singkat, juga menghemat BBM dan

mengurangi emisi. Inovasi ini merupakan

kegiatan Re-Design dari kegiatan parkir

mobil yaitu melakukan penambahan

balon udara dimana sebelumnya belum

ada sebagai alat bantu pencari tempat

parkir mobil. Kegiatan pemasangan

Balon Parkir menyebabkan perubahan

praktek bagi

pengguna

parkir di area

kantor cabang

Pertamina

Yogyakarta

yaitu

pengguna

parkir lebih

efisien dalam

melakukan

parkir

kendaraan.

No. Nama Aspek Adisionalitas

Kewajiban dalam

Peraturan

Praktek

Umum

Hambatan

Pelaksanaan

Investasi

1. Corporate Product

Responsibility

Kegiatan ini

dilakukan sebagai

wujud kepedulian TBBM Rewulu

terhadap

masyarakat, tidak

didasari oleh Peraturan /

Kewajiban

Pemerintah.

Inovasi

berasal dari

TBBM Rewulu,

bahkan

inovasi

pertama industri

sejenis di

Indonesia.

Adanya

masyarakat

yang belum percaya

mengenai

teknik

Ecodriving, namun TBBM

rewulu

membuktikan dengan adanya

penelitian

bekerjasama

dengan UGM.

Penelitian dan

usaha untuk

mengedukasi masyarakat jika

ditinjau secara

ekonomis maka

TBBM Rewulu Rugi.

2. Pengurangan Emisi

dengan Pemasangan

Balon Parkir

Kegiatan ini

dilakukan semata-

mata untuk membantu

masyarakat atau

tamu dalam

pengurangan emisi, tidak didasari oleh

Peraturan /

Kewajiban Pemerintah.

- Balon udara

mudah kempes

dan tergoyang angin, namun

TBBM

Rewulu

menambahkan pengait agar

lebih stabil.

Secara ekonomis

program ini tidak

memberikan keuntungan.

Namun tetap

dijalankan sebagai

wujud komitmen untuk mengurangi

emisi.

Hasil Absolut Penurunan Emisi No Kegiatan Tahun Satuan

2010 2011 2012 2013 2014

1 Penggunaan Bottom

Loader Kerosine

0,04 0,04 Ton

CO2

2 Reengineering Pipa 0,05 0,06988 Ton

CO2

3 Pemasangan IFR,

Setting PV Valve

232,62 Ton

CO2

4 Pencopotan jalur pipa

own use

0,00093258 Ton

CO2

5 Pengecatan Tangki

timbun

454,834 160,49 Ton

CO2

6 Relokasi T 03

pertamax ke solar

36,14 Ton

CO2

7 Retrofit Musicool 22,62 2,78 - - - Ton

CO2

8 Penggantian Lampu

Hemat Energi 85 Watt

39,46 - - 0,027 Ton

CO2

9 Pemasangan Solar Cell

di Lapangan Parkir

8,88 3,238575 Ton

CO2

10 Pemasangan Hybrid

area Kantor

0,127 Ton

CO2

11 Pemasangan Lampu

LED di Jalan Masuk

4,84 - Ton

CO2

12 Penggantian Lampu LED di Rumah Dinas

2,6 - Ton CO2

13 Penggunaan System

Hybrid di Musholla

0,07 - Ton

CO2

14 Penggantian TV LED 0,31 - Ton

CO2

15 Penggantial Lampu

LED (Area Terbatas)

6,700305 Ton

CO2

16 Sensor Gerak 6,4525E-06 0,111 Ton

CO2

17 Perubahan Sistem

Distribusi BBM

dengan Klusterisasi

72,606575 Ton

CO2

18 Pemasangan Sensor

Cahaya

0,0751 Ton

CO2

19 Aplikasi Komposting 12,5195 18,6395 25,371 19,198 Ton

CO2

20 Penghijauan 148,31512 148,3152 3,3384 25,69344 Ton

CO2

21 Pencopotan jalur pipa

own use

Ton

CO2

22 Implemtasi Rumah

Tera

2,308 2,308 Ton

CO2

23 Corporate Product

Responsibility

5,8 Ton

CO2

Total Penurunan Emisi 35,1395 209,19462 190,4362 794,953741 230,812473 Ton CO2

Total Emisi yang dihasilkan

10518,0774 8865,97258 8960,10404 8925,84962 4454,21272 Ton CO2

Rasio Penurunan Emisi

0,0033 0,0236 0,0213 0,0891 0,0518

Intensitas Emisi

Intensitas Emisi yang dihasilkan per Thuput

(Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan

perbandingan antara total Emisi yang

dihasilkan untuk kegiatan penerimaan,

penimbunan, dan penyaluran BBM di tahun

2013 terhadap Thruput (Penyaluran BBM)

yaitu sebesar 0,0002797 TonCO2/KiloLiter.

Posisi Intensitas Emisi dibandingkan

dengan Industri lain sejenis

Berdasarkan data Benchmarking yang

dilakukan oleh PKTK3 FKM UI posisi

TBBM Rewulu berada memiliki intensitas

pemakaian Emisi sebesar 1,36 x 10-5

Ton

eq CO2/KL

3R Limbah B3 TBBM Rewulu dalam menjalankan operasional sehari-hari tidak menghasilkan limbah B3 dalam

jumlah signifikan kecuali terdapat kegiatan Perbaikan atau kondisi Abnormal. Total limbah B3

yang dihasilkan oleh TBBM Rewulu tahun 2013 sebesar 7,368 Ton.

Pada tahun 2014, Rasio 3R limbah B3 dibandingkan dengan total limbah B3 yang dihasilkan dari

semua program sebesar 15,52%. Data pengelolaan limbah B3 telah diverifikasi oleh CETS UII

Yogyakarta.

Additionalitas & Inovasi 3R Limbah B3

TBBM Rewulu melakukan Inovasi dalam pengurangan limbah B3 di proses operasional TBBM

Rewulu berupa Pengurangan Limbah B3 Dominan.

Pengurangan Limbah B3 Non Dominan dengan Pembuatan Insert Filter Avtur dan

Penggantian Bahan Packing Avtur

Proses penerimaan Avtur (Bongkar Avtur) dari Kereta Minyak (RTW) dalam

jangka panjang menghasilkan limbah B3 berupa filter avtur bekas, seiring

dengan meningkatnya kebutuhan avtur sebagai penyangga transpotasi udara di

DIY, TBBM Rewulu melakukan inovasi untuk menekan timbulan limbah

tersebut dengan membuat alat Insert Filter Avtur yang merupakan Alat

tambahan dan dipasang pada saluran pipa inlet penerimaan avtur melalui

RTW.

Sejatinya alat ini menahan kotoran yang mempunyai ukuran tertentu sehingga

mampu membuat umur Filter Avtur menjadi lebih lama karena tidak mudah

terkena material berukuran besar sehingga akan mengurangi jumlah limbah B3

dan menghemat biaya kerusakan filter avtur akibat kehandalan filter avtur

meningkat.

Walaupun referensi pembuatan alat ini minim, TBBM Rewulu berhasil

medesain alat tersebut dan ternyata belum pernah diterapkan di industri sejenis.

Jika ditinjau dari pengguna, tim receiving & storage mendapatkan keuntungan

berupa proses operasional yang lebih bersih. Bagi konsumen sebagai pengguna

langsung produk avtur juga merasakan nilai tambah yang kompetitif berupa

kualitas produk avtur yang lebih terjamin mutu dan kualitasnya. Bagi

lingkungan, pemasangan Insert Filter Avtur mampu mengurangi jumlah limbah

B3 Filter avtur bekas sebesar 36 Kg/tahun.

Packing Avtur

Packing avtur digunakan sebagai pembatas antara selang

penerimaan avtur dengan valve pipa Kereta Minyak

(RTW). Tingginya timbulan packing menjadi dasar TBBM

Rewulu berinovasi dengan mengganti bahan packing avtur

dari kertas karton menjadi sponse. Packing sponse

memiliki umur lebih panjang sehingga bisa dipakai lebih

dari satu kali. Inovasi ini berasal dari TBBM Rewulu.

Dengan adanya inovasi ini mampu memberikan

konstribusi untuk mengurangi limbah B3 dan petugas

penerimaan produk avtur menjadi lebih efektif dalam bekerja. Bagi lingkungan, inovasi ini berhasil

mengurangi jumlah limbah B3 material terkontaminasi sebesar 996,6 Kg/tahun atau 13,52% dari

total limbah yang dihasilkan pada tahun 2013.

No. Nama Aspek Adisionalitas

Kewajiban dalam

Peraturan

Praktek

Umum

Hambatan

Pelaksanaan

Investasi

1. Pengurangan limbah

B3 Non dominan

Kegiatan ini

dilaksanakan semata-mata untuk

menurunkan jumlah

limbah B3, tidak didasari oleh

Peraturan /

Kewajiban Pemerintah.

Inovasi

berasal dari TBBM

Rewulu,

bahkan inovasi

pertama

industri sejenis di

Indonesia.

Adanya

pekerja yang belum

mengetahui

cara penggunaanya,

sehingga butuh

training.

-

Hasil Absolut Pengurangan Limbah B3

Jenis Limbah Hasil 3R

Satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Penggunaan AVM 0,0294 Ton

Insert Filter Avtur 0,036 Ton

Packing Avtur 0,996 Ton

Optimasi Pencetakan 0 0,08 0,0032 0,0032 Ton

Recovery Slduge 0,8 0 2,6 Ton

Total 0,8 0,08 2,6294 0,0032 1,0352 Ton

Intensitas Limbah B3

Intensitas limbah B3 yang dihasilkan per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan

perbandingan antara total limbah B3 yang dihasilkan untuk kegiatan penerimaan, penimbunan, dan

penyaluran BBM di tahun 2013 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,0000052

TonCO2/KiloLiter.

Posisi Intensitas Limbah B3 dibandingkan dengan

Industri lain sejenis

Berdasarkan data Benchmarking yang dilakukan oleh

PKTK3 FKM UI pada tahun 2013 posisi TBBM Rewulu

memiliki intensitas Total limbah B3 dominan yang

dihasilkan sebesar 1,45 x 10-6

Ton filter/KL-

Thruput/tahun.

Inovasi dari internal TBBM Rewulu ternyata dapat

merubah perilaku pekerja dan mitra kerja yang ada

di TBBM Rewulu. Bagi lingkungan, inovasi

penggunaan kotak makan ini mengurangi kertas dan

plastik bungkus makanan sebanyak 120 kg per tahun

3R Limbah Padat Non B3 Total limbah padat non B3 yang dihasilkan oleh TBBM Rewulu pada tahun 2014 sebesar 37.946

Kg sampah organik 708 Kg sampah anorganik. Limbah padat non B3 organik berasal dari

sampah rerumputan dan ranting pepohonan, sementara limbah padat non B3 Anorganik berasal dari

sampah plastik, logam, kertas, dan kaca.

TBBM Rewulu berhasil melakukan program 3R limbat padat non B3 sebesar 37.940 Kg, sehingga

rasio hasil program 3R limbah padat non B3 TBBM Rewulu dibandingkan dengan total limbah

padat non B3 yang dihasilkan sebesar 98,12%. Data ini limbah Padat Non B3 telah diverifikasi oleh

CETS UII Yogyakarta.

Additionalitas & Inovasi 3R Limbah Padat Non B3 (Sampah)

Sebagai upaya untuk mengurangi limbah padat Non B3, TBBM Rewulu berinovasi menggganti

bungkus makanan di area terbatas TBBM Rewulu dengan Kotak makan. Inovasi ini dilakukan

utnuk mengurangi bungkus sisa makanan, dan total sampah yang tidak bisa diolah oleh TBBM

Rewulu sebesar 718 Kg.

Pengurangan sampah sisa bungkus makanan dengan kotak makan

Sampah TBBM Rewulu yang tidak bisa

diolah adalah sampah bekas bungkus

makanan yang bisa menimbulkan bau busuk.

TBBM Rewulu mengajak pekerjanya untuk

membawa kotak makan ke dalam area

terbatas TBBM Rewulu, dan membangun

sistem berupa penggantian bungkus makanan

dengan kotak makan.. Re-design prilaku ini

dilakukan untuk menciptakan lingkungan

yang bersih dan bermanfaat bagi stakeholder.

No. Nama Aspek Adisionalitas

Kewajiban dalam

Peraturan

Praktek Umum Hambatan

Pelaksanaan

Investasi

1. Pengurangan sampah bungkus

makanan

Kegiatan ini dilaksanakan

semata-mata untuk

menurunkan

timbulan sampah, tidak didasari oleh

Peraturan /

Kewajiban Pemerintah.

Inovasi berasal dari TBBM

Rewulu, bahkan

inovasi pertama

industri sejenis di Indonesia.

Adanya pekerja yang

lupa membawa

bungkus

makanan

Jika ditinjau dari sisi keenokomian,

TBBM Rewulu

rugi karena jumlah

pekerja yang banyak

dibandingkan

dengan tarif sampah.

Hasil Absolut 3R Limbah Padat Non B3

No Kegiatan Tahun Satuan

2010 2011 2012 2013 2014

1 Implementasi AVM 13,7 Kg

2 Optimasi Pencetakan Dokumen 69,85 972,97 99,79 581,28 Kg

3 Reduce Bungkus Makanan - 50 Kg

4 Komposting 25039 37279 50742 41675 18974 Kg

5 Penyerahan ke Pengepul 295 300 230 338 718 Kg

6 Pakan Ternak 43306 59505 52307 42389 16960 Kg

Total 70650 97153,85 104265,7 84501,79 37283,28 Kg

Intensitas Limbah Padat Non B3

Intensitas limbah Padat Non B3 yang dihasilkan per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung

dengan perbandingan antara total limbah padat Non B3 yang dihasilkan untuk kegiatan penerimaan,

penimbunan, dan penyaluran BBM di tahun 2014 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu

sebesar 0,0000460 Ton/KiloLiter.

Posisi Intensitas Limbah Padat Non B3 dibandingkan dengan Industri

lain sejenis

Berdasarkan data Benchmarking yang dilakukan oleh PKTK3 FKM UI pada

tahun 2013 posisi TBBM Rewulu memiliki intensitas Total limbah Padat

Non B3 dominan yang dihasilkan sebesar 4,71 ton/Ha. Dan TBBM

Rewulu berhasil melakukan pemanfaatan limbah padat non B3 sebesar

98,14 %.

Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air

Efisiensi Air TBBM Rewulu dalam menjalankan proses operasional selama tahun 2014 menggunakan air sebesar

13304 m3. Dan untuk kegiatan proses produksi sama sekali tidak membutuhkan air karena kegiatan

hanya meliputi proses penerimaan, penimbunan, dan penyaluran BBM. Total air yang digunakan

untuk fasilitas pendukung yang tidak berkaitan dengan proses produksi dan jasa yang dihasilkan

sebesar 13304 m3. Rasio hasil program 3R konservasi air dibandingkan dengan total air yang

digunakan sebesar 52,1%. Data Konservasi air TBBM Rewulu telah diverifikasi oleh Pusat Studi

dan Energi UGM.

Additionalitas & Inovasi 3R Konservasi Air

TBBM Rewulu berupaya berinovasi untuk melakukan konservasi air agar mengurangi penggunaan

air tanah. Salah satu program di tahun 2014 adalah Recycle Air Cuci Mobil Tangki.

Recycle Air Cuci Mobil Tangki

Untuk menjaga kebersihan mobil tangki maka

secara berkala mobil tangki dicuci di area

TBBM Rewulu. Namun proses pencucian

mobil tangki tersebut membutuhkan air dalam

jumlah besar, oleh karena itu TBBM Rewulu

berinovasi untuk mengurangi jumlah

penggunaan air tanah dalam proses pencucian

mobil tangki. Inovasi yang dilakukan berupa

pembuatan sarana Filter air cuci mobil tangki

sehingga air hasil filter masih bisa digunakan

kembali untuk proses cuci mobil tangki.

Hal ini memberikan keuntungan kompetitif

terhadap masyarakat karena air tanah yang

digunakan bisa dialihkan untuk pengairan

persawahan. Pada tahun 2014, TBBM

Rewulu berhasil mengkonservasi air dari

proses cuci mobil tangki sebesar 18

m3/bulan.

No. Nama Aspek Adisionalitas

Kewajiban dalam

Peraturan

Praktek Umum Hambatan

Pelaksanaan

Investasi

1. Pengurangan

Penggunaan Air melalui Recycle Air

Cuci Mobil Tangki

Kegiatan ini

dilaksanakan semata-mata untuk

menurunkan jumlah

penggunaan air tanah, tidak

didasari oleh

Peraturan / Kewajiban

Pemerintah.

Inovasi berasal

dari TBBM Rewulu, bahkan

inovasi pertama

industri sejenis di Indonesia.

Petugas cuci

mobil tangki susah dalam

pengoperasian

karena ada pola baru,

namun sudah

di lakukan sosialisasi.

Jika ditinjau dari

sisi keenokomian, TBBM Rewulu

rugi.

Hasil Absolut 3R Konservasi Air

Kegiatan Hasil 3R

Satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Sirkulasi Air Tera 1568 1632 1712 2416 2896 M3

Pemasangan Sensor Otomatis 0,936 0,936 0,936 M3

Reuse Air Wudhu 64,8 - - M3

Pemanfaatan Air AC 1,02 58,78 M3

Recycle Air Cuci Mobil Tangki

54 M3

Reuse Air Hujan 209 1053 M3

Peningkatan Resapan Air 53221,3 2827,2 M3

Biopori 57,6 57,6 41,56 M3

Total 1568 1632 1835,336 55905,85 6931,476 M3

Intensitas Air

Intensitas Penggunaan Air per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung

dengan perbandingan antara total air yang digunakan di tahun 2014

terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,0161218

m3/KiloLiter.

Posisi Intensitas Air dibandingkan dengan Industri lain sejenis

Berdasarkan data Benchmarking yang dilakukan oleh PKTK3 FKM UI

pada tahun 2013 posisi TBBM Rewulu memiliki intensitas air yang

digunakan sebesar 16,28 m3/pekerja/tahun.

Penurunan Beban Pencemaran Air Efek samping dari kegiatan operasional adalah timbulnya air limbah. Total air limbah yang

dihasilkan TBBM Rewulu pada tahun 2014 sebesar 696 m3. TBBM Rewulu tidak menggunakan air

dalam proses produksi sehingga tidak ada air limbah dari kegiatan proses produksi. Total air limbah

yang dihasilkan dari fasilitas pendukung sebesar 696 m3 yang diigunakan untuk kegiatan

maintenance, spray tangki, siram filling shed,dll.

Rasio Total penurunan beban pencemaran air dibandingkan dengan total air limbah yang

dihasilkan pada tahun 2014 adalah 0,08 %. Data telah diverifikasi oleh Pusat Studi dan

Energi UGM.

Additionalitas & Inovasi Penurunan Beban Pencemaran Air

Upgrading Oil Catcher

TBBM Rewulu berupaya berinovasi untuk

melakukan penurunan beban pencemaran air

yang dihasilkan dari outlet IPAL (Oil

Catcher). Salah satu program yang dilakukan

adalah upgrading sistem Oil Catcher dengan

Corrugated Plate Interceptor (CPI). CPI

merupakan sistem IPAL yang lebih kompleks

dalam pengelolaan air limbah khususnya

parameter minyak dan lemak.

TBBM Rewulu melakukan Redesign Oil

Catcher sehingga kadar beban pencemaran air

ke badan air penerima lebih rendah. Selain

itu, sistem upgrading ini meberikan

konstribusi perbaikan kinerja HSE dalam

melakukan pengelolaan air limbah. Semenjak

upgrading dilaksanakan petugas pengelolaan

air limbah mempunyai intensitas pembersihan

oil catcher menjadi lebih sedikit karena

tingkat bebean pencemaran yang menurun.

Dengan adanya inovasi ini mampu

memberikan nilai tambah bagi pengguna

badan air lain misalnya pertanian dan

perikanan karena kualitas badan air menjadi

lebih baik.

Pada tahun 2014, total penurunan beban

pencemaran yang dihasilkan dari program ini

sebesar 0,568 kg atau 0,08%.

Hasil Absolut Penurunan Beban Pencemaran Air

No Kegiatan Penurunan

Beban Pencemaran Air Parameter

Tahun Satuan

2010 2011 2012 2013 2014

1 Upgrading Oil Catcher

melaui CPI

Minyak dan

Lemak 0,036 0,827 0,568 kg

Total Penurunan Beban 0 0 0,036 0,827 0,568 kg

Intensitas Air Limbah

Intensitas Air Limbah per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan perbandingan antara

total air limbah yang dihasilkan di tahun 2014 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar

0,0008434 Kg/KiloLiter. Sementara rasio total penurunan beban pencemaran air dibandingkan

dengan total air limbah yang dihasilkan sebesar 0,08%.

No. Nama Aspek Adisionalitas

Kewajiban dalam

Peraturan

Praktek Umum Hambatan

Pelaksanaan

Investasi

1. Upgrading Oil

Catcher dengan

system CPI

Kegiatan ini

dilaksanakan

semata-mata untuk menurunkan beban

pencemaran air,

tidak didasari oleh

Peraturan / Kewajiban

Pemerintah.

- Kapasitas air

limbah

semakin besar sehingga saat

pembersihan

membutuhkan

tenaga yang besar.

Jika ditinjau dari

sisi keenokomian,

TBBM Rewulu rugi.

Perlindungan Keanekaragaman Hayati

Additionalitas & Inovasi Keanekaragaman Hayati

Nursery Plant ( Rumah Flora)

Saat musim kemarau di daerah Yogyakarta, TBBM Rewulu

sering kali kekurangan air karena kondisi tanah yang kering.

Hal ini menyebabkan beberapa tanaman yang tumbuh di 1/3

luas lahan TBBM Rewulu membutuhkan air dalam jumlah

banyak untuk menunjang kehidupannya akan mudah mati.

Oleh karena itu, TBBM Rewulu membuat sarana pembibitan

di dalam area TBBM Rewulu atau Rumah Flora (Nursery

Plant).

Rumah flora merupakan tempat pembibitan atau rehabilitasi

tanaman yang sedang krisis atau terancam pertumbuhannya di

TBBM Rewulu. Hal ini memberikan konstribusi terhadap keberlangsungan hidup tanaman tersebut

sehingga biodirsitas tanaman di TBBM Rewulu tetap terjaga. Pada tahun 2014, Rumah Flora

TBBM Rewulu berhasil membibitkan 44 jenis tanaman yang nantinya akan di tanam di area

konservasi TBBM Rewulu. Inovasi ini menyebabkan perubahan prilaku tenaga perawat tanaman

dalam proses pembibitan di TBBM Rewulu.

Konservasi bersama masyarakat (Sermo & Mangrove)

TBBM Rewulu selain melakukan konsrvasi Exsitu, juga melakukan konservasi Insitu berupa

Rehabilitasi Mangrove di Pesisir Selatan Pantai pasir mendhit dan Konservasi tanaman penyerap air

di area konservasi Waduk Sremo. TBBM Rewulu terdorong karena warga masyarakat di pesisir

pasir mendhit mulai tergerus oleh tambak udang sehingga Mangrove jenis Avicena Marina dan

Rhizopora Mucronata terancam punah. Dan TBBM Rewulu terdorong bekerja sama dengan warga

di arae konservasi waduk Sremo karena jumlah sumber air di waduk Sremo kian tahun semakin

menurun.

TBBM Rewulu telah melakukan rehabilitasi tanaman Mangrove di

pesisir pantai Pasir Mendhit sebanyak 1000 tanaman dan melakukan

pemulihan area konservasi waduk Sremo melalui penanaman 8000

jenis tanaman penyerap air serta memiliki nilai ekonomis bagi

warga. Dampak yang ditimbulkan ke masyarakat adalah tanaman

Mangrove lebih terjaga dan sumber air di area waduk Sremo tetap

bisa memberikan kebutuhan air bagi warga di sekitar waduk Sremo.

Selain menjadi kawasan konservasi juga dijadikan sebagai tempat penelitian oleh mahasiswa

Universitas Negeri Yogyakarta dalam mengenal lebih mendalam terkait tanaman mangrove.

TBBM Rewulu juga berhasil melakukan

penangkaran Rusa Jawa dari jumlah awal 3 Ekor

menjadi 6 Ekor. Hal ini membuktikan bahwa

lokasi TBBM Rewulu juga ramah bagi satwa

dalam berkembang biak. Dari hasil pendataan

flora dan fauna yang dilakukan oleh Yayasan

Kanopi Indonesia di TBBM Rewulu dan kawasan

koservasi Insitu, Biodiversitas flora dan fauna

telah mengalami peningkatan menjadi 1,46.

Hasil Absolut Keanekaragaman Hayati

No Kegiatan

Tahun Satuan

2010 2011 2012 2013 2014

1 Program Penghijauan di Lereng Selatan

Gunung Merapi 8000 10000 tanaman

2 Program Rehabilitasi Pesisir Selatan Pasir Mendhit

5000 5000 tanaman

3 Program Penghijauan di Turgo 10000 tanaman

4 Program Penghijauan di area konservasi

Waduk Sermo 8000 tanaman

5 Penghijauan di Hutan Lindung Mini 114 tanaman

6 Penagkaran Rusa Jawa 3 2 1 Ekor

7 Rumah Flora 44 Tanaman

No. Nama Aspek Adisionalitas

Kewajiban dalam

Peraturan

Praktek Umum Hambatan

Pelaksanaan

Investasi

1. Pembibitan melalui Rumah Flora

Kegiatan ini dilaksanakan

semata-mata untuk

menjaga keanekaragaman

hayati, tidak

didasari oleh Peraturan /

Kewajiban

Pemerintah.

- Pengetahuan tenaga rawat

tanaman di

TBBM Rewulu masih

kurang, namun

diadakan pelatihan

untuk

tingkatkan

pengetahuan.

Jika ditinjau dari sisi keenokomian,

TBBM Rewulu

tidak mendapatkan manfaat namun

tetap dijalankan

sebagai wujud komitmen dalam

menjaga

keanekaragaman

hayati.

Kelompok Tani Ngudi Makmur

Dusun Plawonan mampu

menghasilkan pendapatan

sebanyak 4,4 Juta Rupiah hanya

dalam waktu 2 bulan.

Pemberdayaan Masyarakat

Operasional TBBM Rewulu tidak bisa lepas dari warga sekitar, untuk itu TBBM Rewulu

menerapkan bisnis yang peduli terhadap masyarakat khususnya yang berada di sekitar area operasi

TBBM Rewulu. Komitmen ini tertulis melalui kebijakan Coorporate Social Responsibility (CSR)

TBBM Rewulu. Bagi TBBM Rewulu prgram CSR tidak semata-mata urusan bisnis, bila dilihat dari

disisi ekonomis, program CSR yang dijalankan merupakan investasi jangka panjang dalam menjaga

hubungan interpersonal dengan warga. Tim CSR TBBM Rewulu tidak hanya melihat dari sisi

pandang kebutuhan pokok, namun justru mencoba untuk mengembangkan paradigma kehidupan

yang bersinergi, sehingga masyarakat mampu melebihi kebutuhan sehari-hari. Hal ini telah

dituangkan dalam sebuah rencana strategis jangka panjang untuk mencapai masyarakat yang

berkualitas lahir dan bathin.

Salah satu pengembangan paradigma ini berupa

paradigma pemasasaran hasil potensi yang ada, pola

kehidupan dalam perawatan ternak, penggunaan

teknologi alamai dalam mengusir hama di Pertanian,

pengembangan cara bercocok tanam yang baru di lahan

krisis air serta menciptakan lingkungan bersih dengan

mengembangkan potensi kreatifitas diri.

Program yang berjalan dimasyarakat didampingi oleh tenaga yang

kompeten dari Tim CSR TBBM Rewulu. Dalam menjalankan

programnya masyarakat didampingi mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi hasil program, serta

menetukan tindak lanjut kedepannya utnuk pengembangan

program.

Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pertanian

Implementasi Diversifikasi Pertanian

Masyarakat Dusun Plawonan, Desa Argomulyo sebelumnya mengalami masalah pertanian

diakibatkan kekurangan sumber air. Pada tahun 2013, TBBM Rewulu memberikan bantuan berupa

sarana irigasi untuk membantu warga mencukupi kebutuhan air pertanian. Seiring waktu berjalan,

hasil panen padi kurang bagus dikarenakakan tingkat kesuburan tanah yang kurang. Dari sini,

TBBM Rewulu mendampingi warga dalam penerapan Diversifikasi Pertanian di Dusun Plawonan.

Diversifikasi Pertanian merupakan suatu sistem pola tanam dalam satu sawah namun memiliki jenis

tanaman yang berbeda dan tidak tumpang tindih antar tanaman satu dengan tanaman yang lain.

Sebagai tindaklanjut bantaun pengairan yang diberikan oleh TBBM Rewulu warga sepakat untuk

menjalankan diversifikasi dalam meningkatkan nilai penghasilan ekonomi para petani, yaitu

penanaman bawang merah dan cabe. Kegiatan ini belum pernah dilaksanakan di Dusun Plawonan,

sehingga metode ini menjadikan hal yang pertama sekaligus uji coba pertama kalinya bagi para

petani.

Petani yang tergabung dalam kelompok tani Ngudi telah banyak merasakan manfaat salah satunya

ilmu baru dalam metode penanaman bawang merah dan cabe. kegiatan penanaman bawang merah

dan cabe ini membutuhkan perhatian yang lebih ekstra. Namun hasil jerih payah tersebut

terbayarkan setelah kelompok petani Ngudi Makmur berhasil menambahkan penghasilan sekitar Rp

4.400.000,00 dalam waktu 2 bulan atau satu kali panen dibandingkan penghasilan padi yang

membutuhkan masa panen lebih lama, yaitu sekitar 4 bulan.

Petani telah berhasil

mendapatkan sekitar 400-500

ekor tikus pada pemasangan

salah satu laham anggota Subur

Makmur

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi program, masyarakat sangat tertarik dan ingin

mengembangkan ilmu yang didapatkan untuk diterapkan pada lahan anggota kelompok yang lain.

Selain itu dampak yang dirasakan oleh anggota kelompok tani adalah adanya perkembangan pola

pikir anggota kelompok bahwa masih ada alternatif yang bisa dilakukan selain menanam padi untuk

meningkatkan ekonomi mereka.

Implementasi Trap Barrier System (TBS)

Selain di Dusun Plawonan, PT Pertamina Terminal BBM Rewulu juga mendampingi kelompok tani

lain di Dusun Watu, yaitu Kelompok Tani Subur Makmur. Kegiatan di Kelompok Tani Subur

Makmur ini berbeda dengan Kelompok Tani Ngudi Makmur. Hal ini dikarenakan perbedaan latar

belakang permasalahan. Kegiatan yang dilakukan dikelompok tani Subur Makmur adalah

penarapan teknologi alat perangkap tikus alami yang disebut Trap Barrier System (TBS).

Munculnya kegiatan ini merupakan inovasi dari pihak Terminal BBM Rewulu bekerja sama dengan

Joglo Tani, kareana pada tahun 2013 sebagian Kelompok Tani Subur Makmur mengalami serangan

hama tikus sebanyak 70% dari total lahan sawah. Kendati pada awal perencanaannya mendapat

pertentangan dari masyarakat, PT.Pertamina Terminal BBM Rewulu mencoba untuk menerapkan

TBS ini sebagai upaya memberantas hama tikus. Demi memaksimalkan kegiatan ini pula,

menerapkan TBS pertama kali dilahan salah satu anggota kelompok yaitu Pak Masri. Setelah

inovasi ini di Implementasikan pada lahan milik anggota kelompok Tani Watu diwilayah Bogem,

dengan luas lahan 500 meter dan alat TBS sebanyak 10 bubu (perangkap) dengan 150 meter terpal.

Dengan adanya alat TBS menjadikan motivasi tersendiri

bagi anggota kelompok tani khususnya di kelompok tani

Subur Makmur diwilayah dusun Watu. Munculnya

penerapan alat TBS sebagai alat pembasmi hama tikus

anggota kelompok tani Subur Makmur menjadikan

kelompok

tani tidak

terlalu

khawatir

ketika musim

panen padi.

Inovasi ini memberikan keuntungan kompetitif lain

yaitu mengurangi racun kimia dalam membasmi hama

tikus. Secara keseluruhan, Inovasi yang diterapkan oleh

TBBM Rewulu terhadap masyarakat mampu menngubah pola pertanian di masyarakat baik terkait

cara bercocok tanam maupun mengusir hama pertanian.

Praktek Umum Inovasi yang dilakukan oleh Tim CSR TBBM Rewulu merupakan

praktek yang jarang dilakukan oleh kelompok tani lain khususnya

dalam mengusir hama tikus.

Kewajiban Dan Peraturan Program dan Inovasi yang dijalankan CSR TBBM Rewulu semata-

mata untuk membantu permasalahan warga, tidak ada

peraturan/kewajiban pemerintah yang mengatur hal tersebut.

Investasi Inovasi tersebut merupakan investasi sosial untuk perbaikan

pengembangan masyarakat yang berkelanjutan.

Hambatan Pelaksanaan Pada awalnya terdapat penolakan dari anggota terkait akan

diterapkannya TBS untuk membasmi hama tikus. Namun dengan

kuatnya komitmen dari perusahaan PT Pertamina (Persero) Terminal

BBM Rewulu pada akhirnya berhasil meyakinkan anggota kelompok

tani untuk mencoba dan menerapkan TBS pada lahan sawah milik

mereka.

Terbentuk Koperasi Wanita Jati

Husada Mulya mempunyai Legalitas

No. 07/BH/HV.I/VII/2014

Program Pengembangan Industri Rumah Tangga Jamu Tradisional Berbasis

Masyarakat

Varian Produk Secang Celup

Program pengembangan industri rumah tangga jamu tradisional berbasis masyarakat dilingkup

wilayah Ring 1 PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Rewulu mengalami perkembangan yang

cukup baik dari tahun ke tahunnya. Pada tahun 2014, kelompok jamu tradisional Jati Husada

Mulya (JHM) mulai menambah variant jamu yang sebelumnya hanya jamu instan serbuk,

kini ditambah dengan jenis variant jamu

kantung celup (Secang Celup).

Munculnya variant secang celup ini

merupakan hasil kreasi kelompok JHM yang

didukung penuh oleh PT Pertamina (Persero)

Terminal BBM Rewulu dengan melalui

beberapa kali tahapan

percobaan uji rasa.

Dalam melakukan

percobaan ini tidak

terlepas dari beberapa

kendala yaitu bahan –

bahan yang digunakan

untuk memproduksi

secang celup

teksturnya terlalu

halus sehingga ketika

diseduh dengan air

panas, bahan akan

mudah larut tanpa ada sisa dikantung secang

celupnya. Hambatan yang lain yang ditemui

yaitu terkait dengan mesin pencacah bahan

baku secang celup yang kurang memadai jika

digunakan untuk mencacah bahan baku dalam

jumlah yang banyak. Dari hambatan –

hambatan yang ada tersebut tidak

menyurutkan niat dalam memunculkan

inovasi variant baru produk kelompok JHM.

Demi mengatasi hambatan terkait dengan

larutnya semua bahan secang tersebut,

kelompok melakukan cara mengubah tekstur

secang celup menjadi lebih kasar agar saat

secang celup di seduh dengan air panas masih

ada bahan yang tersisa didalam kantong

secang tersebut.

Grafik. Omzet Penjualan Jamu

Produk secang celup ini juga mempunyai keunggulan yaitu praktis dibawa kemana saja dan mudah

larut dalam air. Sehingga mudah dinikmati oleh siapa saja.

Munculnya Koperasi Berbadan Hukum di Kelompok Jamu

Kegiatan yang ada dikelompok jamu

tradisional Jati Husada Mulya bukan hanya

terpaku dalam kegiatan produksi jamu saja.

Kelompok mulai mengembangkan kegiatan

usahanya melalui koperasi. Keberadaan

koperasi ini dilakukan untuk mendekatkan

dan mempermudah anggota dalam

memperoleh bahan baku pembuatan jamu.

Selain itu juga membantu dalam hal keuangan

karena didalam koperasi ini diadakan kegiatan

simpan pinjam. Melihat adanya potensi

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

Jan-1

4

Feb

ruar

i

Mar

et

Apri

l

Mei

Juni

Juli

Agust

us

Wiji Temulawak

Jati Husada Mulya

kelembagaan koperasi yang ada dikelompok,

PT Pertamina (Persero) Terminal BBM

Rewulu mendorong kelompok Jati Husada

Mulya untuk melegalkan koperasi menjadi

koperasi berbadan hukum. Dukungan yang

diberikan oleh PT Pertamina (Persero)

Terminal BBM rewulu disambut baik oleh

kelompok.

Tradisional Corner di SPBU

Paradigma masyarakat terkait SPBU hanya

digunakan untuk tempat isi BBM atau

istirahat. Kini masyarakat bisa merelaksasi

tubuhnya dengan mampir sejenak di

Tradisional Corner SPBU. Sebagai awal

penciptaan tradisonal corner telah dapat

dijumpai di SPBU Candi Mas Yogyakarta.

Tradisional corner menyajikan sajian

beberapa olahan tradisional yang alami dari

kelompok jamu binaan CSR TBBM Rewulu.

Kelompok Jamu Jati Husada Mulya dan

Kelompok Jamu Wiji Temulawak diberikan

tempat oleh PT Pertamina (Persero) Terminal

BBM Rewulu untuk memasarkan produk

kelompok mereka masing – masing.

Tujuannya dengan adanya tradisonal corner

ini dapat memperluas jaringan pemasaran dan

meningkatkan hasil penjualan produk

kelompok jamu.

Praktek Umum Inovasi untuk membuat Tradisional Corner berasal dari

CSR TBBM Rewulu dan merupakan TBBM Pertama

yang menerapkan inovasi tersebut.

Kewajiban dan Peraturan Tidak ada peraturan/kewajiban pemerintah yang

mengatur pembuatan pengembangan inovasi produk

Secang Celup mapupun Tradisional Corner, hal ini

semata-mata ditujukan untuk mengembangkan cara

pemasaran baru bagi kelompok jamu.

Investasi Investasi yang dikeluarkan oleh TBBM Rewulu

merupakan Investasi sosial jangka panjang untuk

rpogram yang berkelanjutan.

Hambatan Pelaksanaan Tantangan dalam mewujudkan Traditional Corner

adalah meyakinkan pihak SPBU dan pusat oleh – oleh

untuk dapat diajak bekerja sama. Beberapa SPBU sulit

untuk memberikan tempat Traditional Corner

dikarenakan dari pihak SPBU merasakan kekhawatiran

akan persaingan bisnis. Selain itu juga dikarenakan

produk yang dijual oleh kelompok hampir sama dengan

produk yang dijual dicorner – corner SPBU tersebut.

Program Pengelolaan Sampah Mandiri

Pelatihan kerajinan dari sampah merupakan

kegiatan lanjutan dari kegiatan Bank Sampah

pada tahun 2013. Tujuan dari adanya kegiatan

ini adalah termanfaatkannya sampah yang ada

sehingga dapat meningkatkan nilai gunanya

sehingga mampu menambah penghasilan

anggota kelompok. Dari 11 Bank Sampah

binaan CSR PT Pertamina (Persero) Terminal

BBM Rewulu, terdapat 3 Bank Sampah yang

sudah memulai memanfaatkan sampah

dengan dibuat kerajinan, yaitu Bank Sampah

“Kurnia” yang berlokasi di Dusun Plawonan,

Bank Sampah “Punk Sik” yang berada di

Dusun Samben serta Bank Sampah “Sekar

Berseri” di Dusun Sengon Karang. Selain

program kerajinan dari sampah, TBBM

Rewulu juga mendampingi masyarakat dalam

mengelola warung hidup. Warung Hidup

merupakan perkebunan sayuran milik warga

yang berasal dari program pengembangan

pupuk kompos hasil sampah organik.

Program Perberdayaan Masyarakat Melalui Peternakan Kambing PE

Program peternakan yang dilakukan oleh

kelompok binaan CSR TBBM Rewulu di

Dusun Gamol, Kec. Gamping ini sedikit

unik. Mereka mempunyai program “Posyandu

Ternak”. Pada umumnya ibu-ibu

mengantarkan anaknya menuju posyandu

untuk diperiksa oleh dokter. Namun berbeda

di kelompok Peternakan di Dusun Gamol.

Binaan CSR TBBM Rewulu membawa ternak

mereka yaitu Jenis Kambing PE ke Posyandu.

Tentu saja dokter yang memeriksa adalah

dokter hewan. Anggota kelompok juga

dibantu memantau kondisi kesehatan

ternaknya melalui buku Saku Posyandu

Ternak. Dari situ Beternak kambing bukanlah

suatu hal yang identik dengan bau karena

kelompok Peternakan Kambing PE di Dusun

Gamol telah membuktikan beternak bisa

dilakukan dengan cara yang sehat bahkan

bertetangga dengan pemilik rumah.

Roadmap CSR Kami