dokumen ringkasan kinerja pengelolaan …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027drkpl 2014...

25
DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi Korporat/Medco Energi/Perseroan) didirikan pada 9 Juni 1980 berdasarkan hukum Republik Indonesia. Nama Perseroan telah berubah tiga kali, dari PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company pada saat awal pendiriannya (1980) menjadi PT Medco Energi Corporation sebelum Penawaran Perdana saham ke Publik di tahun 1994 dan yang terakhir berubah menjadi PT Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2000. PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset adalah anak Perusahaan dari PT Medco Energi Internasional Tbk yang bergerak dalam bidang E&P (Eksplorasi dan Produksi) Minyak dan Gas Bumi Daratan yang berlokasi di Sumatera Selatan dan telah beroperasi semenjak 1997 dengan kapasitas produksi sekitar 11,500 barrel minyak mentah per hari. Dalam menjalankan kegiatan operasinya, manajemen dan seluruh pekerja Rimau Asset berkomitmen kuat untuk selalu mematuhi peraturan perundangan bidang lingkungan hidup dan melakukan upaya terus- menerus dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Apresiasi yang didapat oleh Rimau Asset atas seluruh usahanya selama ini adalah pencapaian kinerja PROPER yang membanggakan dengan peringkat Emas untuk ketiga kalinya semenjak 2011. Sampai dengan saat ini, Rimau Asset adalah satu- satunya perusahaan E&P Minyak dan Gas Bumi yang dapat mencapai prestasi ini. Pencapaian tersebut didasari atas keunggulan-keunggulan yang membedakan Rimau Asset dengan perusahaan lain sejenis, diantaranya: [a] Nihil pembuangan limbah cair air ke lingkungan (zero wastewater surface discharge) sejak tahun 1998 melalui injeksi 100% limbah air terproduksi (produced water). [b] Nihil pembakaran gas (zero gas flaring) melalui pembangunan dan pengoperasian kilang mini LPG (tahun 2006) serta dengan pemasangan kompresor gas bertekanan rendah (tahun 2011). [c] Pemberdayaan masyarakat lokal melalui pola pertanian organik. Tidak berhenti dalam melakukan inovasi, pada tahun 2014 Rimau Asset terus melakukan upaya yang berkelanjutan dalam memperbaiki kinerja lingkungan. Dalam pemanfaatan sumber daya, pelaksanaan EOR Pilot Project dan Efisiensi Sistem Transportasi menjadi program unggulan untuk kriteria Efisiensi Energi. Selain itu, Rimau Asset tetap melakukan optimalisasi untuk menjaga penurunan emisi dalam kegiatan operasinya dengan utilisasi gas flare yang masih tersisa. Konsep green supply chain management dalam pengurangan dan pemanfaatan Limbah B3, terbukti mampu memenuhi konsep adisionalitas dalam hal pengelolaan rantai supply yang berwawasan ingkungan. Kemudian dalam melakukan inovasi konsep 3R limbah non B3, Rimau Asset dapat menambah siklus pemakaian kertas menjadi 2 kali yaitu pemakaian kertas bolak-balik dan kemudian masih bisa dipakai menjadi kertas daur ulang bagi kebutuhan sendiri, merupakan suatu contoh sistem eco-efisiensi yang tidak didapat di tempat lain. Tidak lupa terhadap hal yang melindungi dirinya yaitu lingkungan alam sekitar, pembibitan tanaman hutan dan buah-buahan langka lokal mendukung pengembangan Hutan Tanaman langka untuk menambah luasan area yang menjadi greenbelt di daerah operasi Rimau Asset. Seluruh usaha di atas selalu berpedoman kepada tiga pilar usaha yaitu “Profit”, “People” dan Planet” yaitu bahwa perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi semata, tetapi juga turut berupaya memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar lokasi kegiatan Rimau Asset. Dengan melanjutkan program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan dengan konsiten, program yang diterapkan mampu melahirkan social innovation dari masyarakat dengan tetap menjaga ciri khas organik milik Rimau Asset. Penggunaaan MOL (Mikro Organisme Lokal) sebagai pakan cair adalah teknologi baru yang dapat diterapkan pada seluruh budidaya organik. Hasilnya, usaha yang selama ini dijalankan masyarakat dengan pendampingan konsisten dari Rimau Asset menuai buahnya berupa banyaknya kelahiran institusi ekonomi lokal yang mencerminkan kemandirian masyarakat. Akhir kata, kami berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam mewujudkan kinerja lingkungan yang baik selama ini, khususnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) karena dengan adanya PROPER membuat Rimau Asset selalu berusaha untuk membuat lompatan- lompatan dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Arif Rinaldi General Manager PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset

Upload: lequynh

Post on 02-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco Energi Korporat/Medco Energi/Perseroan) didirikan pada 9 Juni 1980 berdasarkan hukum Republik Indonesia. Nama Perseroan telah berubah tiga kali, dari PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company pada saat awal pendiriannya (1980) menjadi PT Medco Energi Corporation sebelum Penawaran Perdana saham ke Publik di tahun 1994 dan yang terakhir berubah menjadi PT Medco Energi Internasional Tbk pada tahun 2000. PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset adalah anak Perusahaan dari PT Medco Energi Internasional Tbk yang bergerak dalam bidang E&P (Eksplorasi dan Produksi) Minyak dan Gas Bumi Daratan yang berlokasi di Sumatera Selatan dan telah beroperasi semenjak 1997 dengan kapasitas produksi sekitar 11,500 barrel minyak mentah per hari.

Dalam menjalankan kegiatan operasinya, manajemen dan seluruh pekerja Rimau Asset berkomitmen kuat untuk selalu mematuhi peraturan perundangan bidang lingkungan hidup dan melakukan upaya terus-menerus dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup. Apresiasi yang didapat oleh Rimau Asset atas seluruh usahanya selama ini adalah pencapaian kinerja PROPER yang membanggakan dengan peringkat Emas untuk ketiga kalinya semenjak 2011. Sampai dengan saat ini, Rimau Asset adalah satu-satunya perusahaan E&P Minyak dan Gas Bumi yang dapat mencapai prestasi ini. Pencapaian tersebut didasari atas keunggulan-keunggulan yang membedakan Rimau Asset dengan perusahaan lain sejenis, diantaranya: [a] Nihil pembuangan limbah cair air ke lingkungan (zero wastewater surface discharge) sejak tahun 1998 melalui injeksi 100% limbah air terproduksi (produced water). [b] Nihil pembakaran gas (zero gas flaring) melalui pembangunan dan pengoperasian kilang mini LPG (tahun 2006) serta dengan pemasangan kompresor gas bertekanan rendah (tahun 2011). [c] Pemberdayaan masyarakat lokal melalui pola pertanian organik.

Tidak berhenti dalam melakukan inovasi, pada tahun 2014 Rimau Asset terus melakukan upaya yang berkelanjutan dalam memperbaiki kinerja lingkungan. Dalam pemanfaatan sumber daya, pelaksanaan EOR Pilot Project dan Efisiensi Sistem Transportasi menjadi program unggulan untuk kriteria Efisiensi Energi. Selain itu, Rimau Asset tetap melakukan optimalisasi untuk menjaga penurunan emisi dalam kegiatan operasinya dengan utilisasi gas flare yang masih tersisa. Konsep green supply chain management dalam pengurangan dan pemanfaatan Limbah B3, terbukti mampu memenuhi konsep adisionalitas dalam hal pengelolaan rantai supply yang berwawasan ingkungan. Kemudian dalam melakukan inovasi konsep 3R limbah non B3, Rimau Asset dapat menambah siklus pemakaian kertas menjadi 2 kali yaitu pemakaian kertas bolak-balik dan kemudian masih bisa dipakai menjadi kertas daur ulang bagi kebutuhan sendiri, merupakan suatu contoh sistem eco-efisiensi yang tidak didapat di tempat lain. Tidak lupa terhadap hal yang melindungi dirinya yaitu lingkungan alam sekitar, pembibitan tanaman hutan dan buah-buahan langka lokal mendukung pengembangan Hutan Tanaman langka untuk menambah luasan area yang menjadi greenbelt di daerah operasi Rimau Asset.

Seluruh usaha di atas selalu berpedoman kepada tiga pilar usaha yaitu “Profit”, “People” dan

“Planet” yaitu bahwa perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi semata, tetapi juga turut

berupaya memberdayakan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar lokasi kegiatan Rimau Asset. Dengan melanjutkan program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan dengan konsiten, program yang diterapkan mampu melahirkan social innovation dari masyarakat dengan tetap menjaga ciri khas organik milik Rimau Asset. Penggunaaan MOL (Mikro Organisme Lokal) sebagai pakan cair adalah teknologi baru yang dapat diterapkan pada seluruh budidaya organik. Hasilnya, usaha yang selama ini dijalankan masyarakat dengan pendampingan konsisten dari Rimau Asset menuai buahnya berupa banyaknya kelahiran institusi ekonomi lokal yang mencerminkan kemandirian masyarakat.

Akhir kata, kami berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami dalam mewujudkan kinerja lingkungan yang baik selama ini, khususnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) karena dengan adanya PROPER membuat Rimau Asset selalu berusaha untuk membuat lompatan-lompatan dalam meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan hidup.

Arif Rinaldi General Manager PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Page 2: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Dalam menjalankan kegiatan operasional, PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset menekankan pada prinsip green economy dengan mengintegrasikan kegiatan pengelolaan lingkungan kedalam sistem operasi Perusahaan. Selain itu, Rimau Asset juga menekankan pentingnya upaya Keselamatan kerja dan perbaikan sistem secara terus – menerus. Menjawab tantangan Manajemen Perusahaan tersebut Rimau Asset melakukan terobosan dengan menerapkan sistem manajemen Lingkungan ISO 14001: 2004 sejak tahun 2007 dan telah disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Internasional Independen, TUV Nord. Kegiatan sertifikasi sistem manajemen lingkungan (SML) dilakukan secara berkala setiap 3 tahun. Hal ini merupakan kontrol bagi Perusahaan sehingga dapat dipastikan bahwa penerapan yang dilakukan di lapangan tidak menyimpang dari

panduan yang berlaku. Kegiatan resertifikasi SML yang ke tiga (3) kali ini sudah dilakukan di bulan Januari 2014 dengan masa berlaku hingga tahun 2017. Proses Penerapan SML di lingkungan Perusahaan didasarkan pada Komitmen kuat Manajemen untuk menerapkan Sistem Lingkungan yang terintegrasi yang ditandai dengan penetapan kebijakan Lingkungan Perusahaan. Program-program excellence yang diterapkan nantinya akan dikoreksi dengan melakukan audit internal sebanyak 2 kali setahun dan audit eksternal sebanyak 1 kali setahun. Hasil temuan dari kedua audit tersebut akan didiskusikan bersama manajemen setiap 6 bulan sekali. Berdasarkan temuan audit pada tahapan pemeriksaan/koreksi tersebut, Rimau Asset dapat mereview keefektifan penerapan program-program Lingkungan di lapangan sehingga dapat dirumuskan tindakan perbaikan kedepannya.

Gambar 2: Penerapan Program keanegaragaman hayati dan penurunan emisi udara

dengan melakukan penanaman pohon di area operasional Rimau Asset Ruang lingkup sistem manajemen lingkungan yang diterapkan di Perusahaan menjawab seluruh aspek produksi dan fasilitas yang dinilai dalam pelaksanaan PROPER. Kriteria penilaian PROPER dimulai dari persyaratan bahwa Perusahaan harus memiliki visi dan misi untuk setiap program pengelolaan lingkungan hingga tahapan dimana Perusahaan juga diharuskan untuk mempertimbangkan rencana jangka panjang dalam melakukan pengelolaan Lingkungan yang akan diterapkan (tercantum didalam dokumen rencana strategis). Kemudian Perusahaan dituntut untuk memastikan kesinambungan kinerja Program yang diterapkan dengan melakukan perbaikan yang berkesinambungan. Adapun program-program yang dijalankan antara lain: Menyusun dokumen rencana strategis Perusahaan (RENSTRA), Merumuskan program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan sumber daya air, penurunan emisi udara dan sebagainya), Penerapan Pogram-program pengelolaan lingkungan, Melakukan audit internal PROPER sebanyak 1 kali setahun, dan Menyusun rencana jangka panjang (schedule) PROPER yang terintegrasi dengan operasional Perusahaan.

Gambar 1: Proses Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan

Page 3: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

EFISIENSI ENERGI 1. Status Pemakaian Energi Sebagai perusahaan Minyak dan Gas, PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset menghasilkan minyak bumi yang sesudahnya akan diolah untuk memenuhi kebutuhan energi sebagian rakyat Indonesia. Pada tahun 2013 – 2014, untuk memproduksi minyak bumi sebanyak rata-rata 11,500 Barrels per hari, dibutuhkan energi sebesar 3,794 MMBTU/Day atau 46.3 MW. Dari total kebutuhan energy tersebut, yang diperlukan untuk fasilitas pendukung hanya sebesar 151.76 MMBTU/Day atau 4%, sementara yang berkaitan dengan proses produksi adalah sebesar 3,642 MMBTU/Day atau 96%. Semenjak 2009 sampai dengan saat ini, cukup banyak inisiatif Efisiensi Energi Rimau Asset yang berhasil dan sudah menjadi moda operasional harian, contohnya adalah perubahan moda transportasi pekerja dari Palembang ke lokasi kerja dan melakukan penggantian lampu LED. Program unggulan Rimau Asset untuk Efisiensi Energi adalah: Implementasi EOR Pilot Project, Instalasi AC Inverter, Efisiensi Sistem Transportasi, Modifikasi Eshaust Fan Power Plant, Pemasangan Bell-mouth pada Inlet Radiator, dan Instalasi Capacitor Bank. Dari seluruh usaha tersebut maka didapat Rasio hasil Efisiensi Energi dengan Total Pemakaian Energi. (Tabel 1)

2. Adisionalitas EOR Pilot Project

Terobosan penerapan uji coba teknologi pengangkatan minyak tahap lanjut EOR (Enhance Oil Recovery) dilakukan pada enam sumur di lapangan Kaji Semoga, Rimau Asset. Teknologi ini dipakai untuk meningkatkan jumlah pengangkatan minyak di sumur yang sudah sulit diambil minyaknya dengan cara primary maupun secondary recovery. Sampai dengan saat ini, metode pengangkatan yang dilakukan oleh mayoritas KKKS (perusahaan minyak di Indonesia) baru sampai tahap secondary recovery.

Sehingga penerapan metode injeksi kimia ini dilaksanakan tidak dalam rangka pemenuhan kewajiban sesuai perundangan yang berlaku, namun usaha yang memiliki nilai tambah lebih sejalan dengan pengerahan segala sumber daya Perusahaan untuk memastikan kelancaran penerapan project ini. Sebagai perbandingan, metode pengangkatan minyak tahap lanjut yg umum digunakan di Rimau Asset salah satunya berupa instalasi sumur ESP (Electrical Submersible Pump) yang membutuhkan energi listrik tinggi. Dengan diterapkan metode ini dapat menghemat pemakaian energi sebanyak 3,807 MBTU/Day atau setara dengan

Tabel 1: Rasio Efisiensi Energi

Gambar 4: Unjuk Kerja Produksi Kaji EOR Pilot Project

Gambar 3: EOR Pilot Project Milestone

Page 4: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

penggunaan listrik untuk 143 rumah berkapasitas 1300 Watt. Teknologi yang di dunia baru pertama kali diterapkan pada lapangan minyak formasi batuan karbonat, menghabiskan biaya IDR 150 milliar selama Pilot Project berlangsung dan berisiko sangat tinggi karena belum pernah ada praktek sebelumnya yang menunjukkan kesuksesan penerapan teknologi ini. Dimulai dari studi peningkatan produksi yang dilakukan semenjak 2005 menunjukkan bahwa hambatan perijinan dari pemberi kebijakan (SKK MIGAS) sampai dengan pemberian ijin dan implementasi memakan waktu yang cukup lama. Selain itu secara finansial, dibutuhkan periode payback investasi yang cukup lama karena pemakaian teknologi baru dan belum terbukti sebelumnya. 3. Inovasi a. Dimensi Desain i. Penambahan komponen Ada 2 inovasi unggulan Rimau Asset yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi terhadap pemakaian energi dengan cara melakukan penambahan/modifikasi/penggantian komponen. Salah satunya adalah Instalasi Capacitor Bank dengan tujuan menaikkan faktor daya di power plant agar arus yang dihasilkan oleh generator bisa diturunkan dan efisiensi generator bisa lebih baik.

Usaha selanjutnya yang dilakukan adalah Penggantian AC (Air Conditioner) konvensional menjadi AC Inverter. Seperti yang diketahui, AC Inverter dapat mengoperasikan kompressor pada kecepatan rendah dan mempertahankan suhu tersebut dengan menurunkan kecepatan aliran refrigerant. Secara rata-rata, daya yang dibutuhkan untuk kebutuhan AC Inverter dibanding AC konvensional berkurang 31.6%. Dari kedua inovasi optimalisasi ini, Rimau Asset mendapatkan penghematan energi sebanyak

12,276 MBTU/Day atau setara dengan penggunaan listrik untuk 115 rumah berkapasitas 1300 Watt. ii. Perubahan Subsistem Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam suatu Gas Engine mengakibatkan engine dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Suatu Subsistem Pendinginan sangat diperlukan untuk menjaga agar temperatur selalu berada pada batas temperatur kerja yang ideal. Pemasangan Bell-mouth pada Inlet Radiator bertujuan untuk mengurangi kehilangan aliran udara (losses) berupa turbulensi saat udara masuk ke dalam Fan. Perubahan pada Subsistem pendinginan terebut dapat meningkatkan kecepatan laju alir sebanyak 1.2% selain efisiensi volumetric udara yang

naik sebesar 1.5%. Selain itu, Modifikasi Exhaust Fan Power Plant juga dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan suhu ruangan dari 42 ⁰C menjadi 33 ⁰C. Dengan penurunan suhu yang signifikan dipastikan kinerja engine Generator mengalami peningkatan performa. Dari usaha yang dilakukan untuk meningkatkan performa Subsistem Pendinginan ini, penghematan energi yang didapat adalah 147 MBTU atau setara dengan penggunaan listrik untuk 30 rumah berkapasitas 1300 Watt.

Gambar 5: Penghematan dari Instalasi Capacitor Bank

Gambar 6: Inverter AC vs Non Inverter AC

Gambar 7: Bellmouth pada Inlet Radiator

Page 5: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

iii. Perubahan Sistem Inovasi yang cukup radikal dilakukan oleh Rimau Asset dalam melakukan Efisensi Sistem Transportasi. Terobosan yang dilakukan oleh Road & Transport Departemen diantaranya adalah pengetatan penggunaan Journey Management, pemasangan alat pembatas kecepatan otomatis maksimal 80 km/jam, dan pemasangan GPS pada unit untuk melacak mobilisasi. Dengan jumlah unit kendaraan ringan yang terus mengalami penurunan semenjak 2012 (100 unit), 2013 (88 unit) dan 2014 (58 unit) mencerminkan optimasi penggunaan bahan bakar dan pembatalan pembuangan emisi ke lingkungan. Selain itu, semenjak Agustus 2013, untuk Mobilisasi seluruh kegiatan operasional sudah menggunakan Biosolar. Melalui perhitungan, selama tahun 2013 penggunaan FAME (Fatty acid methyl esters) sebagai additive terbarukan mencapai 15,558 liter atau setara dengan mengurangi penggunaan 409 Barrels minyak bumi mentah. Dimensi Pengguna Pengembangan dan Penerimaan Pengembangan Dalam mempraktekkan Efisiensi Sistem Transportasi, Rimau Asset belajar dan melakukan learning by doing process dari moda operasi awal berkembang seiring dengan proses perbaikan yang dilakukan terus menerus. Semua perbaikan di-inisiasi, di-implementasi dan di-evaluasi oleh pelaku dan pengguna, sehingga dapat dikatakan bahwa Rimau Asset menginisiasi sendiri sistem transportasi yang sukses diimplementasikan dalam kegiatan operasioalnya. Penerimaan Pada awalnya untuk menerapkan Journey Management dan pemasangan alat pembatas kecepatan otomatis maksimal 80 km/jam, pengemudi tidak langsung bisa menerapkan dengan sempurna, namun dengan pembelajaran yang konsisten bahkan melalui momen knowledge sharing semua dapat dilakukan dengan baik. Traffic incident semakin lama dapat ditekan, dan salah satu hasil akhirnya efisiensi penggunaan bahan bakar semakin tinggi. Road&Transport Departemen sebagai penyedia jasa dan Karyawan sebagai konsumen (seluruh stakeholders) merasakan efek domino yang baik dari pelaksanaan program ini

Dimensi Produk/Servis Perubahan dalam Pelayanan Keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan pemeliharaan seluruh peralatan listrik disediakan oleh Maintenance Departemen dan sebagai konsumen adalah Electrical Departemen. Dengan inovasi Instalasi Capacitor Bank, Pemasangan Bell-mouth pada Inlet Radiator, dan Modifikasi Exhaust Fan, efisiensi yang dihasilkan membuat kegiatan pemeliharaan menjadi lebih mudah dan ada unit yang standby, kebutuhan spare-part menjadi berkurang dan memberikan keuntungan kompetitif untuk Rimau Asset. Perubahan dalam Rantai Nilai Sementara itu dalam implementasi EOR Pilot Project, SKK MIGAS sesuai dengan SRT-0377/SKKA0000/2014/S1 menyatakan akibat suksesnya pelaksanaan program ini, kumulatif produksi lapangan Rimau actual sebesar 173.7 MBO, lebih besar dari target sebesar 171.4 MBO. Dengan ini membuktikan bahwa SKK MIGAS sebagai konsumen puas akan hasil usaha yang dilakukan Rimau Asset dan memberikan apresiasi dengan meminta untuk menerapkannya dalam skala penuh.

Melalui data Benchmarking yang dilakukan oleh LPPM ITS telah menunjukkan bahwa penggunaan energi per satuan produk untuk Rimau Asset untuk tahun 2014 adalah 311,320 BTU/BOE, dan hasil dari usaha-usaha Efisensi Energi berhasil menurunkan penggunaan energi sebanyak 56,183 BTU/BOE dari tahun sebelumnya.

Gambar 8: Hasil Nyata Efisiensi Sistem Transportasi

Gambar 9: Benchmarking Penggunaan Energi

Page 6: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Dibandingkan dengan industri sejenis, hasil benchmarking tersebut juga menunjukkan status pemakaian energi Rimau Asset masuk dalam 5 besar dunia. Data yang digunakan dalam Benchmarking ini adalah data pemakaian energy (BTU/BOE) untuk tahun 2013, kecuali untuk perusahaan OMV (Austria) data yang digunakan adalah data 2012, karena data tahun 2013 belum ada, seperti terlihat pada Gambar 9. Usaha-usaha yang sudah dilakukan menunjukkan hasil Absolut selama beberapa tahun terakhir.

Tabel 2: Hasil Absolut Efisiensi Energi

Seluruh data yang disajikan dalam program Konservasi Energi pada Tabel 2 sudah dilakukan Verifikasi oleh pihak ketiga yang berkompeten (LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) termasuk EOR pilot project yang akan dibahas dalam Adisionalitas. (Lampiran Verifikasi dan Benchmarking).

PENURUNAN EMISI 1. Status Emisi yang Dihasilkan Kegiatan produksi dan pendukung operasional yang dilaksanakan oleh PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset secara alami dapat mengemisikan bahan pencemar udara, baik pencemar kriteria konvensional maupun gas rumah kaca. Pencemar yang dihasilkan berasal dari sumber pembakaran dalam (kompresor, generator, dan pompa), heater dan boiler, suar bakar, dan unit pendukung operasional lainnya. Sebagai langkah nyata terhadap komitmen mengenai pengurangan pencemar udara, Rimau Asset secara konsisten telah mengimplementasikan berbagai program sebagai upaya untuk mengurangi pencemar udara. Salah satu hasilnya yaitu nilai emisi pencemar udara dari total seluruh unit bisnis Rimau Asset pada periode 2010

hingga 2013 (Tabel 3) mengalami penurunan.

*) Perhitungan Beban Emisi Tahun 2010 dan 2011 menggunakan Faktor Emisi dengan referensi API Compendium 2004, sedangkan perhitungan Beban Emisi tahun 2012 dan 2013 menggunakan Faktor Emisi dengan referensi API Compendium 2009

Status total emisi yang dihasilkan dari seluruh unit bisnis di Rimau Asset berasal dari kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Emisi kegiatan utama berasal dari kegiatan yang berkaitan langsung dengan proses produksi minyak di stasiun, seperti pengoperasian mesin compressor, genset, heater, flaring. Sedangkan emisi kegiatan pendukung berasal dari produksi listrik

genset untuk kegiatan mess/perkantoran, gedung dan lainnya. Besar nilai total emisi kegiatan utama diperoleh dari Laporan Beban Emisi Rimau Asset, sedangkan total emisi kegiatan pendukung diperoleh dari hasil Audit Energi yang telah dilakukan oleh Rimau Asset, yakni sebesar 3.2% dari total emisi seluruh unit bisnis. Data total emisi dari kegiatan utama dan

No Kegiatan 2010 2011 2012 20132014

YTD JuneSatuan

1 Implementasi EOR * - - - 5,559.61 1,389.90 MMBTU/Year

2 Instalasi AC Inverter * - - - - 795.98 MMBTU/Year

3 Efisiensi Sistem Transportasi * 1,511.37 1,818.22 2,451.52 8,198.85 7,721.39 MMBTU/Year

4 Modifikasi Exhaust Fan Power Plant - - 0.84 10.04 6.70 MMBTU/Year

5 Pemasangan Bell-mouth pada Inlet Radiator - 29.89 89.67 89.67 59.78 MMBTU/Year

6 Instalasi Capacitor Bank 486.62 2,077.92 2,375.30 3,685.11 1,992.69 MMBTU/Year

1,997.98 3,926.03 4,917.33 17,543.28 11,966.44 MMBTU/Year

* Program Baru dan berkelanjutan

Unjuk Kerja Efisiensi Energi Tahunan

Tabel 3: Status Emisi Rimau Asset periode 2010-2013 dari seluruh unit bisnis

Tabel 4: Total Emisi dari Kegiatan Utama dan Kegiatan Pendukung

Tahun

Total Emisi Seluruh Unit Bisnis

(ton CO2-eq) [A]

Penurunan emisi pencemar udara

(ton CO2-eq) [B]

Rasio penurunan emisi

(ton/ton) [C=A/B]

2010 438,416.75 111,835.23 0.255088855 2011 302,522.54 205,284.69 0.678576523 2012 415,231.25 229,409.51 0.552486133 2013 373,298.49 176,751.24 0.473485005

Tabel 5: Rasio penurunan emisi pencemar udara

Page 7: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

pendukung dapat dilihat pada Tabel 4. Dalam rangka penurunan pencemaran udara, Rimau Asset memiliki 7 buah program andalan yang mampu menurunkan emisi dari kegiatannya, khususnya emisi gas rumah kaca (GRK). Rasio hasil penurunan emisi dari implementasi 7 program tersebut dengan total emisi yang dihasilkan per tahunnya dapat dilihat pada Tabel 5. Nilai penurunan emisi pencemar udara pada Tabel 5 kolom B diperoleh dari hasil absolut penurunan emisi pencemar udara periode 2010-2014 (Juni) dari 7 program yang telah diimplementasikan. Data dapat dilihat pada Tabel 6 di halaman selanjutnya. Total penurunan pencemar udara yang berhasil dicapai adalah sebesar 861,434.82 ton CO2-eq. 2. Additionalitas a. Program Pemasangan dan Pengoperasian Kilang Mini LPG Dalam mencapai mencapai zero flaring, Rimau Asset tidak hanya memiliki satu program. Adalah program lainnya berupa pemasangan dan pengoperasian kilang mini LPG, yang dapat mengkonversi gas ikutan menjadi LPG dan gas lainnya sebagai bahan bakar untuk operasional perusahaan. Penerapan program ini dilakukan secara voluntary dikarenakan tidak ada regulasi yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan zero flaring. Program tersebut telah mampu menangkap gas ikutan sebesar 6,154.53 MMSCF yang setara dengan pembatalan pembuangan CO2 sebesar 336,652.93 ton CO2-eq pada

periode 2010 hingga 2013. Usaha mengkonversi gas ikutan menjadi LPG ini merupakan yang pertama kali dilakukan dalam skala internasional, dan juga tidak umum diterapkan di industri minyak dan gas lainnya. Berdasarkan analisis ekonomi, nilai pengembalian program ini lebih kecil dari nilai hurdle rate yang dikenakan oleh Perusahaan, namun demi dapat mewujudkan komitmen pengurangan pencemar udara, program tersebut tetap dilaksanakan. b. Konversi BBM Menggunakan Biodiesel Rimau Asset merupakan pioner dalam menerapakan penggunaan Biodiesel skala nasional, sebagai bahan bakar kendaraan operasional dan genset. Penggunaan Biodiesel untuk bahan bakar kendaraan operasional Rimau Asset sudah dilakukan sejak Semester I-2013 dan penerapan ditingkatkan menjadi 100% untuk semua kendaraan operasional, bahan bakar genset serta kegiatan Rig hingga tahun 2014. Penerapan penggunaan Biodiesel ini dilakukan oleh Rimau Asset jauh sebelum Pemerintah mengeluarkan PerMen ESDM 25/2013 pada tanggal 29 Agustus 2013. Melalui program ini Perusahaan telah berhasil mengurangi emisi sebanyak 568.20 ton CO2-eq dan telah diverifikasi oleh pihak eksternal (Lampiran Penurunan Emisi). Dari sisi investasi, pengadaan 1 Liter Biodiesel lebih mahal dibandingkan 1 Liter BBM jenis solar. Berdasarkan total pemakaian Biodiesel sampai Juni 2014, kenaikan biaya pengadaan bahan bakar mencapai IDR 144,427,800 untuk total pemakaian Biodiesel sampai Juni 2014. 3. Inovasi a. Dimensi Desain i. Penambahan Komponen Rimau Asset melakukan pemasangan AC yang dilengkapi dengan Inverter. Teknologi Inverter mampu mengontrol penggunaan energi khususnya dalam menggerakkan motor kompresor sehingga menjadi lebih efisien. Dengan konsumsi energi yang lebih efisien, emisi gas rumah kaca dari penggunaan AC pun akan menurun, dimana hingga saat ini penurunannya sebesar 133 ton CO2-eq. ii. Perubahan Subsistem Dalam sistem Produksi di Rimau Asset, Gas Lift merupakan sistem yang berperan penting dalam melakukan pengangkatan minyak menggunakan gas ikutan. Dalam suatu sistem Gas Lift, unit Gas Compressor bertugas untuk mengkonversi gas ikutan bertekanan rendah menjadi gas bertekanan tinggi. Untuk mengurangi jumlah gas ikutan yang dibakar pada flare, dilakukan reaktivasi 1 unit Gas Compressor di Kaji Satellite Station. Moda operasi awal hanya menggunakan 2 unit Gas Compressor saja, namun sebagai peningkatan kinerja dalam mengatasi kelebihan pembuangan gas dari Separator ke flare, dilakukan reaktivasi 1 unit Gas

Gambar 10: Diagram Aliran Proses

Page 8: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Compressor tambahan. Program ini berhasil menggagalbuangkan gas ikutan ke flare total sebanyak 444 MMSCF semenjak program ini dijalankan, atau setara dengan pembatalan emisi sebesar 24,288.61 ton CO2-eq. iii. Perubahan Sistem Untuk mencapai pengurangan pencemar udara yang tinggi, Rimau Asset melakukan re-desain pengelolaan pembuangan gas ikutan dengan membuat sistem untuk mengkonversi gas-gas ikutan bertekanan rendah dan sangat rendah menjadi gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin. Pertama adalah dengan membangun Kilang Mini LPG pada tahun 2011, sedangkan untuk gas ikutan bertekanan sangat rendah dilaksanakan program pemasangan 6 unit VLP Compressor di Station Kaji Satellite. b. Dimensi Pengguna i. Pengembangan Inovasi untuk mengkonversi gas ikutan menjadi bahan bakar melalui program Kilang Mini LPG merupakan inisiasi murni dari perusahaan untuk mengurangi emisi dari pembakaran gas di flare stack. ii. Penerimaan Diinisiasi oleh korporasi induk Medco, program konversi BBM menggunakan dual fuel CNG mulai diadaptasi oleh Rimau Asset pada pertengahan tahun 2012. Penggunaan dual fuel CNG diimpelmentasikan pada kendaraan operasional yang sering melakukan perjalanan jarak jauh, contohnya bus travel. Program ini terbukti telah mengubah perilaku dalam hal pengisian bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. c. Dimensi Produk i. Perubahan dalam pelayanan produk Program konversi BBM menggunakan Biodiesel mulai diimplementasikan di Rimau Asset sejak pertengahan tahun 2013 menggantikan penggunaan bahan bakar high speed diesel (solar). Sebagai konsumen dari Biodiesel, jumlah konsumsi Biodiesel tersebut meningkat seiring waktu, dimana pada tahun 2013 berjumlah 643,363 liter, meningkat menjadi 813,565 liter pada semester pertama 2014 ini. Dengan mulai menjadi konsumen Biodiesel tetap dan meningkat, secara umum penyedia Biodiesel di Indonesia makin meningkatkan jumlah produknya dari semula hanya berjumlah 1 juta kilo liter, menjadi 2.8 juta kilo liter pada 2014. (Sumber : geoenergi.co). ii. Perubahan dalam rantai nilai Melalui pelaksanaan 3 program untuk mengurangi pembuangan gas ikutan yang dimilikinya laju produksi pun akan lebih meningkat karena dapat proses pengangkatan minyak dari dalam perut bumi akan menjadi lebih mudah.Hasil absolut penurunan emisi selama 4 tahun terakhir

Tabel 6: Hasil Absolut Penurunan Emisi

Keterangan : -): Belum ada kegiatan pada tahun tersebut; * ): Program on-hold

Page 9: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Status beban emisi Rimau Asset dari kegiatan utama apabila dibandingkan dengan jumlah minyak dan gas bumi yang diproduksikan (Barrel Oil Equivalent) per tahunnya dinyatakan sebagai intensitas emisi. Dapat dilihat pada Tabel 7 bahwa jumlah CO2-eq yang diemisikan dalam memproduksi setiap barrel ekuivalen minyak cukup kecil. Intensitas emisi yang dihasilkan Rimau Asset pada tahun 2013 apabila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis di tingkat internasional, menempati peringkat kedua. Artinya emisi, dalam hal ini emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan merupakan yang kedua terkecil yaitu 0,074 ton CO2 eq/BOE, seperti pada Gambar 12. Seluruh data-yang telah disajikan dalam dokumen Penurunan Emisi ini telah diverifikasi oleh pihak ketiga (eksternal) yang berkompeten di bidangnya, yaitu oleh LPPM ITS.

3R LIMBAH B3 1. Status Limbah B3 Didalam menjalankan kegiatan operasinya, PT Medco E&P Indonesia - Rimau Asset berkomitmen untuk melakukan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, sejak mulai menginventarisasi sampai dengan limbah tidak dapat lagi dimanfaatkan atau diolah sehingga perlu diolah di tempat pengolahan yang berizin Kementerian Lingkungan Hidup. Adapun data timbulan limbah B3 Rimau Asset pada tahun 2014 hingga bulan Juni adalah sebesar 277.40 Ton dengan total timbulan limbah B3 dari tahun 2010 sampai dengan bulan Juni tahun 2014 adalah sebesar 2,337.09 Ton, dengan detail jenis limbah B3 dapat dilihat pada Tabel 8 di bawah ini :

Keterangan : *Data Timbulan limbah B3 telah memperhitungkan sisa limbah tahun sebelumnya

Tabel 7: Intensitas Emisi Rimau Asset

Gambar 11: Benchmarking Emisi GRK

Tabel 8: Total Limbah B3 yang Dihasilkan 2013-YTD Jun 2014

Page 10: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Upaya pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dijalankan sesuai dengan kebijakan PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset. Manajemen Rimau Asset berkomitmen untuk mendukung seluruh kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi dan memanfaatkan limbah B3 di lingkungan operasional Rimau Asset termasuk didalam penyediaan sumberdaya, baik sumberdaya manusia maupun finansial. Implementasinya adalah dengan pembangunan Pusat Pengelolaan Limbah Terpadu atau Waste Treatment Center (WTC) yang di dalamnya terdapat: Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 (Surat Keputusan Bupati Musi Banyuasin No. 62 Tahun 2011); Insinerator (Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 24 Tahun 2010); Unit Bioremediasi (Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 54 Tahun 2010) dan Fitoremediasi.

Tabel 9 di bawah ini berisi total hasil absolut pengurangan dan pemanfaatan limbah B3.

Keterangan : - *tidak terjadi pengurangan ataupun pemanfaatan

Pengurangan Limbah B3 Disamping melakukan pengolahan limbah B3 pada WTC, upaya pengurangan timbulan limbah B3 berupa tanah terkontaminasi dilakukan oleh Rimau Asset dengan meningkatkan kehandalan operasi, yaitu dengan melakukan inspeksi pipa, pemeriksaan dan pengujian kelayakan penggunaan peralatan, serta perbaikan dan penggantian pipa penyalur minyak yang telah terkena korosi, sehingga jumlah timbulan turun secara signifikan sebesar 44.01% dari 320.19 ton pada tahun 2013 menjadi hanya 179.28 ton pada tahun 2014 (YTD Jun). Selain itu upaya pengurangan limbah B3 dijabarkan melalui program pemasangan lampu LED yang lebih ramah lingkungan di area office & industrial Rimau Asset. Populasi lampu LED di Rimau Asset meningkat dari 10% pada tahun 2013, menjadi 25% pada tahun 2014 (YTD Jun), yang mengakibatkan jumlah timbulan limbah B3 lampu TL turun sebesar 16.95% dari 236 kg pada tahun 2013 menjadi 196 kg pada tahun 2014 (YTD Jun). Upaya pengurangan limbah B3 dalam bentuk kemasan bekas bahan kimia dilakukan oleh Rimau Asset melalui penerapan konsep green supply chain management berupa EPR (extended producer responsibility) di mana Rimau Asset mewajibkan supplier (penyedia) bahan kimia untuk mengambil kembali kemasan bahan kimia yang telah kosong saat mengantarkan kemasan isi ke lokasi. Selain itu Rimau Asset melaksanakan upgrading fasilitas injeksi air terproduksi melalui penambahan jumlah Water Injection Pump (WIP) untuk menggantikan peran bahan kimia didalam meningkatkan injectivity rate sumur injeksi air terproduksi. Penerapan program EPR dan upgrading fasilitas terbukti mampu mengurangi timbulan kemasan bekas bahan kimia (limbah B3 non dominan) sebesar 76.57% dari 6,019 kg pada tahun 2013 menjadi 1,410 kg pada tahun 2014 (YTD Jun).

Tabel 9: Kegiatan Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3 Periode 2010-YTD Jun 2014

Page 11: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Gambar 12: Pengurangan LB3 Dominan dan Non Dominan

Pemanfaatan Limbah B3 Selain melakukan upaya pengurangan limbah B3, Rimau Asset juga menjalankan pemanfaatan tanah terkontaminasi (limbah B3 dominan) sebagai bahan baku semen ataupun dimanfaatkan sendiri dengan metode bioremediasi dan fitoremediasi, dimana fasilitasnya terdapat di area WTC. Selain tanah terkontaminasi, dilakukan juga pemanfaatan oil sludge (limbah B3 non dominan) sebagai bahan bakar untuk kegiatan co-processing pabrik semen. Sepanjang tahun 2010 hingga Juni 2014 berhasil dicapai pemanfaatan tanah terkontaminasi sebesar 1,174.73 ton untuk kegiatan bioremediasi dan 699.73 ton dimanfaatkan dengan metode co-processing sebagai bahan baku semen, serta 178.98 ton oil sludge berhasil dimanfaatkan pada periode yang sama. Sejak tahun 2013 seluruh timbulan limbah B3 tanah terkontaminasi dan oil sludge dapat dimanfaatkan sepenuhnya (pemanfataan 100%).

Gambar 13: Persentase Pemanfaatan LB3 Dominan dan Non Dominan

Dari data-data di atas maka didapatkan rasio hasil pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 terhadap timbulan limbah B3 pada periode 2010 hingga bulan Juni tahun 2014.

Keterangan : - *tidak terjadi pengurangan ataupun pemanfaatan

Seluruh data-data yang telah dijelaskan di dalam dokumen pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 telah diverifikasi oleh pihak ketiga (eksternal) yang berkompeten di bidangnya, yaitu oleh LPPM ITS.

Tabel 10: Rasio Pengurangan dan Pemanfaatan Limbah B3 dan Intensitas Limbah B3

Page 12: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

2. Adisionalitas Pengurangan Kemasan bekas bahan kimia Rimau Asset menerapkan konsep green supply chain management melalui program EPR (Extended Producer Responsibility) yaitu pengembalian kemasan bekas bahan kimia kepada supplier untuk dipergunakan kembali (isi ulang) yang mengakibatkan berkurangnya timbulan kemasan bekas bahan kimia. Program ini tidak diwajibkan oleh regulasi yang berlaku di Indonesia dan bukan merupakan praktek umum di seluruh sektor industri. Pada umumnya pembelian bahan kimia di sektor industri dilakukan bersamaan dengan kemasannya. Program EPR banyak medapatkan hambatan dalam pelaksanaannya karena supplier sudah terbiasa dengan penyediaan bahan kimia dan tidak melakukan pengisian ulang, tidak mudah beradaptasi dengan perubahan sehingga diperlukan sosialisasi sebelumnya. Dengan adanya konsep EPR, maka diperlukan biaya tambahan pengangkutan, pengelolaan dan penyimpanan sementara kemasan bekas bahan kimia yang secara tidak langsung dibebankan oleh supplier melalui komponen jasa/barang yang diberikan, sehingga biaya investasi yang dikeluarkan oleh Rimau Asset lebih tinggi. Selain penerapan konsep EPR, Rimau Asset juga melaksanakan upgrading fasilitas yang juga merupakan adisionalitas karena memiliki tingkat kesulitan di dalam pelaksanaannya yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan bahan kimia di dalam meningkatkan injeksi air terproduksi. Dibutuhkan studi engineering yang mendalam dan akurat, serta proses instalasi dan commisioning yang lebih kompleks untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Besarnya modal awal/investasi untuk upgrading fasilitas melalui instalasi penambahan unit WIP adalah lebih dari USD 2,000,000, namun pada akhirnya akan mengurangi penggunaan bahan kimia dan menurunkan dampak negatif terhadap lingkungan. Pemanfaatan Tanah terkontaminasi Pemanfaatan limbah B3 melalui bioremediasi merupakan adisionalitas yang dilakukan oleh Rimau Asset karena proses bioremediasi tidak mudah untuk dilaksanakan. Ada banyak kewajiban yang harus dilaksanakan dan dipenuhi sesuai dengan izin bioremediasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimulai dari penyediaan fasilitas yang sesuai, analisa laboratorium, perlakuan terhadap tanah bioremediasi pra dan paska pengolahan. Pengolahan bioremediasi ini juga membutuhkan investasi yang tidak kecil, yaitu sekitar IDR 245,000,000 untuk setiap batch pengolahan bioremediasi atau sekitar IDR 1,700,000 per ton tanah yang diolah. Dari sisi additionalitas pemanfaatan tanah terkontaminasi ini sebenarnya tidak diwajibkan oleh regulasi yang berlaku dan Rimau Asset melakukan program co-processing sejak tahun 2011, dengan cara melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam hal ini industri Semen. Tanah terkontaminasi dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk kegiatan co-processing pabrik semen. Di Industri Migas umumnya tanah terkontaminasi dikelola dengan cara Bioremediasi, sehingga penerapan program co-processing ini bukan merupakan praktek yang umum dilakukan di industri migas. Rimau Asset mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk pemanfaatan ini. Sebagai perbandingan, rata-rata untuk melakukan pengolahan secara internal di WTC dengan metode bioremediasi adalah IDR 1,700,000 per ton, sedangkan dengan metode co-processing pada pabrik semen sebesar IDR 2,000,000 per ton. Artinya investasi yang dikeluarkan oleh Rimau Asset lebih besar untuk pemanfaatan eksternal dibandingkan dengan pemanfaatan internal Inovasi Penambahan komponen/sistem Dengan adanya sistem tambahan didalam pemanfaatan tanah terkontaminasi yang dilaksanakan oleh Rimau Asset, yaitu melalui proses bioremediasi, maka akan mengurangi dampak negatif timbulan limbah B3 tanah terkontaminasi terhadap lingkungan, terutama apabila dibandingkan dengan hanya dilakukan landfill melalui pihak ketiga. Perubahan subsistem Suatu sistem injeksi air terproduksi dipengaruhi oleh 2 subsistem, yaitu pressure dari WIP dan injectivity index dari penggunaan bahan kimia. Dengan upgrading fasilitas melalui penambahan WIP, maka terjadi perubahan berupa penurunan penggunaan bahan kimia untuk meningkatkan injeksi air terproduksi, sehingga timbulan limbah B3 berupa kemasan bekas bahan kimia juga akan berkurang, yang pada akhirnya akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Perubahan sistem Penggunaan lampu LED sebagai sistem penerangan di area office dan industrial dirasakan sangant banyak

Page 13: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

manfaatnya. Melalui inovasi penggunaan lampu LED tersebut akan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, mulai dari pengurangan limbah B3 yang dihasilkan, juga penghematan energi yang digunakan. Inovasi berasal dari perusahaan Penerapan konsep green supply chain management berupa EPR merupakan inovasi yang hanya dimiliki oleh Rimau Asset. Penerimaan, perubahan perilaku/proses pengguna Selain itu dengan adanya upgrading fasilitas ini maka akan merubah perilaku pekerja dari yang sebelumnya selalu menggunakan bahan kimia (chemical minded) didalam meningkatkan injeksi air terproduksi menjadi berpikir ke arah pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan melalui upgrading fasilitas. Perubahan dalam pelayanan produk Dengan melakukan isi ulang bahan kimia, maka Rimau Asset akan mengurangi dampak negatif akibat timbulan limbah B3 ke lingkungan. Rimau Asset juga akan menghilangkan biaya pembelian kemasan sekaligus menghemat biaya operasional untuk pengelolaan kemasan bekas bahan kimia. Perubahan dalam rantai nilai (value chain) Inovasi didalam perubahan rantai nilai dilakukan Rimau Asset melalui penerapan konsep green supply chain management berupa EPR dimana terjadi perubahan rantai nilai produksi berupa berkurangnya kemasan bekas bahan kimia yang mencapai 4,887 drum selama kurun waktu 2012-2014. Selanjutnya, dengan konsep ini akan mengedukasi supplier bahan kimia untuk menerapkan konsep ini atau upaya yang lebih ramah lingkungan

Intensitas timbulan limbah B3 Rimau Asset bila dibandingkan dengan jumlah minyak dan gas bumi yang diproduksikan dari dalam

bumi sangatlah kecil (Barrel Oil Equivalent), yaitu sekitar 0.000090 Ton Limbah B3/BOE pada tahun 2013 dan 0.000126 Ton limbah B3/BOE pada tahun 2014 hingga bulan Juni. Jika dibandingkan dengan beberapa industri sejenis lainnya di seluruh dunia, Rimau Asset menempati peringkat teratas untuk intensitas limbah B3 yang dihasilkan. Jika melihat pada Gambar 14, Rimau Asset memiliki intensitas limbah B3 yang lebih baik jika dibandingkan dengan perusahaan yang sejenis seperti BP (Inggris), Petrobras (Brazil), Total (Perancis), Shell (Belanda) dan Chevron (AS). Data yang digunakan dalam Benchmarking di atas adalah data jumlah limbah B3 yang dihasilkan tiap perusahaan (Ton/BOE) untuk periode tahun 2013.

3R LIMBAH PADAT NON B3 Dari kegiatan operasi dan penunjangnya, PT Medco E&P Indonesia Rimau Asset menghasilkan total limbah padat non B3 pada tahun 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 sebesar 63.53 Ton. Selama tahun 2014, Rimau Asset berhasil melakukan pemanfaatan dan pengurangan sampah padat non B3 dengan rasio sebesar 54,93 % dari seluruh timbulan yang dihasilkan. Limbah padat non B3 tersebut berasal dari sampah organik (termasuk kertas) dan sampah anorganik. Sebagai usaha untuk memenuhi aspek 3R imbah padat non B3, cukup banyak program-program yang telah dijalankan oleh Rimau Asset yang bersifat inovatif dan additional.

Tabel 11: Intesitas LB3

Gambar 14: Benchmarking LB3

Page 14: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Tabel 12: Pemanfaatan dan Pengurangan Limbah padat non B3

Program-program tersebut adalah: Reduce Upaya reduksi atau pengurangan timbulan limbah padat non B3 direalisasikan melalui: 1. Program Aplikasi Software BPM3 (Business Process Management Versi 3). Kegiatan ini bertujuan untuk pengurangan timbulan sampah kertas, serta dengan pembuatan suatu sistem on-line yang menggantikan penggunaan kertas untuk kebutuhan komunikasi tertulis antar departemen, baik yang sifatnya permintaan barang atau jasa, maupun hanya bersifat pemberitahuan. 2. Pengunaan Kertas Bolak Balik. Kebijakan penggunaan kertas bekas atau penggunaan kertas secara bolak balik, serta konsep “Pay Per Use Printing” Dua kebijakan ini sudah berlangsung sejak akhir tahun 2010 dan terbukti mampu menurunkan timbulan sampah kertas sebesar 70,33% pada tahun 2014. Disisi lain dapat menurunkan konsumsi kertas sebesar 8,68% dari tahun sebelumnya. 3. Pengurangan Kantong Plastik. Program pengurangan lainnya adalah Kebijakan di Kantin perusahaan tidak lagi menyediakan kantong plastik untuk kebutuhan pembelian makanan take away. Program yang dimulai semenjak tahun 2012 ini, sampai dengan Juni 2014 mampu menurunkan volume timbulan limbah kantong Plastik 0,32 Ton (22,35 %) dari tahun 2013. Adisionalitas Reduce Hingga saat ini peraturan perundangan hanya menganjurkan untuk menerapkan 3R, namun tidak spesifik merujuk kepada metode dan alat yang harus digunakan. Aplikasi sistem BPM3 untuk sistem online dan Penggunaan kertas bolak balik, bukan praktek umum dilakukan di Industri Migas. Diperlukan biaya sekitar IDR 4 Milyar untuk membangun dan menerapkan sytem on-line termasuk dalam penyediaan software serta pemeliharaan sistem. Selain itu program ini juga mendapat banyak hambatan dalam pelaksanaannya, karena membutuhkan usaha yang konsisten untuk mengubah prilaku pekerja dari biasanya menggunakan kertas satu sisi menjadi bolak balik, serta perubahan sistem offline ke online.

Gambar 15: Diagram Alur Pemanfaatan Kertas Bekas

Page 15: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Recycle Upaya recycle limbah padat non B3 direalisasikan melalui dua program yaitu: 1. Program pengomposan sampah organik Dari seluruh sampah organik yang dihasilkan, pada tahun 2014, 66,93 % dapat di-recycle sebagai kompos. Proses pengomposan dilakukan secara internal di fasilitas composting hall yang dimiliki Rimau Asset, ada dua metode yang digunakan yaitu kompos konvensional, dan dengan menggunakan alat composter. Seluruh kompos yang dihasilkan dipergunakan secara internal ntuk mendukung kegiatan penghijauan lahan secara konsisten.

2. Pemanfaatan Sampah Plastik. Rimau Asset menjalin kerjasama dengan Kelompok Karang Taruna Desa Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (“KATALIS”)

untuk menyalurkan sampah anorganik berupa plastik. Kegiatan ini sampai dengan Juni 2014, dapat mendaur ulang 1,68 Ton (10,35) % dari sampah anorganik yang

dihasilkan. Adisionalitas Recycle Dari sudut adisionalitas belum ada peraturan perundangan yang mewajibkan Rimau Asset menerapkan 3R. Program recycle sampah plastik (Botol) membutuhkan investasi cukup mahal antara lain pembelian mesin pencacah plastik dan bangunan pabrik-nya dengan dana investasi IDR 100,000,000; Hal yang sama untuk program pengomposan juga membutuhkan investasi cukup mahal antara lain pembuatan Composting Hall dengan biaya lebih dari IDR 300,000,000; namun karena komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, maka kedua program ini tetap dilakukan oleh perusahaan. Inovasi Penambahan Komponen/Sistem. Kegiatan recycle limbah padat Non B3 melalui daur ulang sampah plastik, pada pelaksanaannya melakukan penambahan komponen pada sistem pengolahan limbah Rimau Asset, yaitu penambahan peralatan mesin pencacah plastik sehingga sampah plastik dapat didaur ulang menjadi biji plastik sebagai bahan baku pembuatan barang-barang plastik, dengan ada program ini dapat mengurangi dampak negatif sampah plastik ke lingkungan, karena plastik sangat sulit diuraikan kembali oleh mikroorganisme tanah. Perubahan Subsistem Rimau Asset melakukan perubahan pada subsistem penggunaan kertas, dari kertas biasa menjadi menggunakan kertas bekas. Dengan program ini penggunaan kertas lebih efisien dan hemat, hal ini dibuktikan dengan penurunan jumlah pembelian kertas dari tahun 2012 turun 12.11% dibandingkan tahun 2011, pada tahun 2013 turun 56.00% dibandingkan tahun 2012, sedangkan di Tahun 2014 turun 8% jika dibandingkan tahun 2013. Perubahan Sistem. Program Reduce Limbah Padat Non B3, berupa Aplikasi Software BPM3 untuk penerapan sistem on-line yang menggantikan penggunaan kertas untuk kebutuhan komunikasi tertulis antar departemen, baik yang sifatnya permintaan barang atau jasa, maupun hanya bersifat pemberitahuan. Sebelumnya permintaan dan pemberitahuan dilakukan secara off-line menggunakan kertas, dengan adanya sistem online pelayanan menjadi lebih cepat. Disisi lain program ini mampu menurunkan timbulan sampah kertas secara signifikan. Sampai Juni 2014 penurunan timbulan sampah kertas dibandingkan tahun 2013 sebesar 70.33%. Inovasi berasal dari Perusahaan Program aplikasi Software BPM3 untuk penerapan sistem on-line yang menggantikan penggunaan kertas untuk kebutuhan komunikasi tertulis antar departemen merupakan inovasi dari perusahaan sendiri. Hal ini dilakukan melihat adanya potensi pengurangan penggunaan kertas, sehingga pada akhirnya mengurangi dampak ke lingkungan.

1 2

Gambar 16: Composter

Gambar 17: Diagram Alir Pemanfaatan Sampah Anorganik

Page 16: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Penerimaan, perubahan perilaku/proses pengguna Program pengurangan sampah kantong plastik dengan penerapan kebijakan kantin perusahaan tidak menyediakan kantong plastik berdampak pada perubahan prilaku pengguna kantin (Pekerja Rimau Asset) dalam utilisasi kantong plastik. Program ini mampu menurunkan timbulan sampah kantong plastik pada Tahun 2014 sebesar 22.52% jika dibandingkan tahun 2013. Perubahan dalam pelayanan produk Dengan adanya program kompos sampah organik Rimau Asset, secara langsung Rimau Asset akan mengurangi dampak negatif akibat timbulan sampah ke lingkungan. Hasil dari program kompos ini digunakan untuk keperluan internal dalam hal ini revegetasi tanaman di Rimau Asset, sehingga menghemat pembelian biaya pupuk. Perubahan dalam rantai nilai (value chain) Inovasi di dalam perubahan rantai nilai dilakukan Rimau Asset melalui menerapkan EPR (Extended Producer Responsibility) untuk sampah kertasnya. Sampah kertas yang dihasilkan kemudian di daur ulang, hasil daur ulangnya berupa kertas, amplop, map digunakan kembali untuk oleh perusahaan. Disisi lain penerima dalam hal ini KATALIS menjadi kelompok yang mandiri, mulai dari tidak ada usaha, menjadi ada usaha tetap dan kelompok Karang Taruna sampai menjadi sebuah Koperasi. Hasil Absolut, Intensitas dan Benchmarking Dari usaha-usaha di atas, maka didapat hasil absolut pengurangan dan pemanfaatan limbah padat non B3 sebagai berikut:

Tabel 13: Hasil Absolut Limbah Padat non B3

Intensitas timbulan limbah padat Non B3 Rimau Asset bila dibandingkan dengan jumlah minyak dan gas bumi yang diproduksikan dari dalam bumi sangat kecil (Barrel Oil Equivalent), yaitu sekitar 0.000030 Ton limbah padat non B3/BOE.

Tabel 14: Intensitas Limbah Padat non B3

Berdasarkan hasil benchmarking dengan perusahaan-perusahaan skala dunia, PT Medco E&P Indonesia-Rimau Asset merupakan salah satu perusahaan dengan intensitas limbah padat non B3 terkecil pada tahun 2014. Selanjutnya perusahaan Santos (Australia) menduduki peringkat kedua dalam benchmarking intensitas limbah padat non B3 setiap tahunnya. Berdasarkan data tersebut. PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset berhasil masuk ke dalam peringkat 5 besar dalam intensitas limbah padat non B3 yang dihasilkan untuk tahun 2014.

Gambar 18: Benchmarking Limbah Padat non B3

Page 17: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

EFISIENSI AIR DAN PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR A. EFISIENSI AIR

Kegiatan operasional PT Medco E&P Indonesia - Rimau Asset tidak menggunakan air dalam kegiatan utamanya untuk memproduksi minyak. Konsumsi air hanya digunakan pada kegiatan pendukung, yakni untuk

penunjang utilitas di mess dan perkantoran. Sebagai wujud komitmennya dalam kegiatan efisiensi air, Rimau Asset memiliki 6 buah program yang telah diimplementasikan pada periode 2010-2014. Status total konsumsi air, total efisiensi air dari pelaksanaan 6 buah program per tahunnya, serta rasio total efisiensi air dengan total konsumsi air dapat dilihat pada Tabel 15. Pencapaian total diperoleh dari hasil pelaksanaan program-program Efisiensi Air yang dimiliki Rimau Asset, meliputi pemanfaatan air olahan IPAL Domestik dan konservasi air hujan, yaitu: Program Pemanfaatan Air Olahan IPAL Domestik, Program Konservasi Air Hujan dengan Kolam Resapan di Tabuan dan Kerang, Program Konservasi Air Hujan dengan Tangki Penampungan Air Hujan, Program Revegetasi 1:2, Program Pembuatan Lubang Resapan Biopori, Program Pembuatan Sumur Resapan. Addisionalitas Pemanfaatan Air Olahan IPAL Domestik untuk menjaga tekanan reservoir melalui injeksi Berdasarkan hasil pemantauan rutin bulanan, air hasil olahan dari unit IPAL Domestik Rimau Asset selalu berada jauh di bawah baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan. Namun, sebagai upaya pemanfaatan air limbah yang dihasilkan, Rimau Asset mengalirkan air hasil olahan IPAL Domestik ke dalam tangki hidran di Stasiun Kaji sejak 2011 hingga 2013 untuk digunakan sebagai air dalam keadaan darurat kebakaran dan latihan tanggap darurat. Pada awal tahun 2013, air olahan IPAL Domestik tersebut diinjeksikan bersama air terproduksi ke dalam sumur injeksi untuk menjaga tekanan di dalam reservoir. Tidak ada regulasi yang mewajibkan penanggung jawab usaha untuk melakukan pemanfaatan air hasil olahan, sebagai sumber air baku ataupun melakukan pemanfaatan lainnya, dan dalam implementasi ini Rimau Asset ini merupakan pioneer dalam menerapkan program pemanfaatan air hasil olahan IPAL Domestik untuk menjadi sumber air hidran dan water injection. Program ini dilakukan dengan menambahkan konstruksi perpipaan dan pompa untuk mengalirkan air hasil olahan dari instalasi pengolahan air limbah domestik ke Stasiun Kaji sebagai sumber air hidran dan water injection dengan total investasi yang besar mencapai IDR 378,922,332. Pemanfaatan air olahan ini memerlukan biaya investasi yang tidak sedikit, namun Perusahaan telah melakukan program tersebut sebagai salah satu upaya penerapaan prinsip clean production di dalam kegiatan produksi dan pendukung operasional Rimau Asset. Melalui kegiatan ini Rimau Asset berhasil memanfaatkan air olahan IPAL sebanyak 37,088 m³ pada periode 2011-2014. Hasil tersebut telah diverifikasi oleh pihak eksternal (Lampiran Efisiensi Air). Seluruh data-data yang telah dijelaskan di dalam dokumen pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 telah diverifikasi oleh pihak ketiga (eksternal) yang berkompeten di bidangnya,

yaitu oleh LPPM ITS. Intensitas penggunaan air Rimau Asset pada tahun 2013 apabila dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis di tingkat internasional, menempati peringkat pertama dengan nilai 0.0075 m3/BOE. Artinya penggunaan air yang digunakan paling kecil dibandingkan perusahaan sejenis lainnya di tingkat internasional. Hasil tersebut telah

diverifikasi oleh pihak eksternal (Lampiran Verifikasi dan Benchmarking).

No Tahun Total Konsumsi Air (m3)

Total Efisiensi Air

(m3)

Rasio Efisiensi dengan Total Konsumsi

1 2010 39,647.16 298,121.50 7.52 2 2011 39,997.75 437,508.75 10.94 3 2012 39,836.50 544,587.75 13.67 4 2013 36,891.00 757,879.61 20.54 5 2014 YTD Juni 17,090.00 400,283.50 23.42

Tabel 15: Total konsumsi air dan rasio efisiensi air Rimau Asset periode 2010-2014

No Tahun Total Konsumsi Air (m3)

Produksi (BOE)

Intensitas Air yang digunakan

(m3/BOE) 1 2010 39,647.16 6,259,731.00 0.006334

2 2011 39,997.75 6,021,929.00 0.006642

3 2012 39,836.50 5,736,874.00 0.006944

4 2013 36,891.00 4,908,522.56 0.007516

5 2014

YTD Juni 17,090.00 2,193,996.00 0.007789

Tabel 16: Intensitas Air

Page 18: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Hasil Absolut Tabel 17: Hasil Absolut

Benchmarking Konsumsi Air dengan perusahaan sejenis secara internasional. Dari Gambar 20 Rimau Asset menempati peringkat teratas untuk efisiensi air dibandingkan Santos, BP, Shell, Petrobras, dan Total. B. PENURUNAN BEBAN PENCEMARAN AIR Pada saat proses pengangkatan minyak dan gas bumi, PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset menghasilkan air limbah berupa air terproduksi yang ikut terbawa bersama minyak dan gas bumi dari reservoir. Keseluruhan air terproduksi yang dihasilkan kemudian diinjeksikan kembali ke dalam sumur injeksi untuk menjaga tekanan. Selain itu, air hasil olahan IPAL Domestik dimanfatkan sebagai sumber air tangki hidran. Dengan moda operasi tersebut, Rimau Asset memastikan tidak ada air limbah yang dibuang ke lingkungan. Adapun total air limbah proses produksi, total air limbah dari fasilitas pendukung yang dihasilkan beserta ratio penurunan beban pencemaran dapat dilihat pada Tabel 19 berikut:

Tabel 18: Rasio Penurunan Beban Pencemaran

No Tahun

Total Air Limbah Proses

Produksi (m³)

Total Air Limbah dari

Fasilitas Pendukung

(m³)

Total Air Limbah

Rimau Asset (m³)

Penurunan Beban

Pencemaran Absolut (Ton)

Ratio Hasil Penurunan

Beban Pencemaran (Ton) / Total Air Limbah

(m³) 1 2010 7,933,236 37,896 7,971,131.9 126,239.7 0.0158 2 2011 8,714,487 37,552.5 8,752,039.6 138,606.4 0.0158

3 2012 9,942,223 36,215.0 9,978,437.5 158,028.6 0.0158

4 2013 10,181,753 26,975.0 10,208,727.6 161,676.3 0.0158

5 2014

YTD Juni 5,282,764 12,996.0 5,295,760.4 91,970.2 0.0174

No Kegiatan

Hasil Absolut Tahun (dalam m3)

2010 2011 2012 2013 2014

* YTD Juni

1 Pemanfaatan Air Olahan IPAL Domestik

- 570 7,710 18,108 10,700

2 Konservasi Air Hujan dengan Kolam Resapan di Tabuan dan Kerang

- - 3,624.89 7,249.77 3,624.89

3 Konservasi Air Hujan dengan Tangki Penampungan Air Hujan

- - - - 300

4 Revegetasi 1 : 2 298,121.50 433,631.20 525,777.80 720,912.34 360,456.17

5 Lubang Resapan Biopori - 3,307.55 7,475.07 11,609.51 25,096.05

6 Sumur Resapan - - - - 122.89

TOTAL EFISIENSI AIR 298,121.50 437,508.75 544,587.75 757,879.61 400,299.99

Gambar 19: Benchmarking

Page 19: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Adisionalitas Injeksi Air Terproduksi Kegiatan injeksi ini memerlukan biaya investasi yang cukup besar mencapai USD 4,420,000 dengan periode payback investasi yang cukup lama (setelah dilakukan upgrading system pada Q1 2012 – Q4 2013). Biaya investasi tersebut untuk mengakomodasi kegiatan pengalihan dari sumur produksi menjadi sumur injeksi, biaya pengadaan dan perawatan pompa, instalasi perpipaan, penambahan bahan penolong agar sesuai dengan kondisi sumur. Untuk kegiatan zero discharge air terproduksi ini tidak ada kewajiban untuk melakukannya. Implementasi injeksi air terproduksi memiliki risiko/hambatan terjadinya penyumbatan di dalam sumur yang dapat menyebabkan gangguan dan hambatan terhadap proses produksi sehingga diperlukan studi yang komprehensif (compatibility test) dan detail mengenai karakteristik air dan kondisi formasi sumur. Melalui program injeksi air terproduksi tersebut Rimau Asset berhasil menghilangkan beban pencemaran air sebesar 550,276 Ton (2011 – YTD Juni 2014). Hasil tersebut telah diverifikasi oleh pihak eksternal (Lampiran Verifikasi dan Benchmarking). Pemanfaatan air limbah domestik Diperlukan biaya yang tidak sedikit mencakup biaya perawatan pompa dan tenaga kerja. Tidak ada regulasi yang mewajibkan setiap penanggung jawab usaha untuk melakukan pemanfaatan air hasil olahan, sebagai sumber air baku ataupun melakukan pemanfaatan lainnya. Program ini dilakukan dengan menambahkan konstruksi perpipaan dan pompa untuk mengalirkan air hasil olahan dari instalasi pengolahan air limbah domestik ke stasiun Kaji sebagai sumber air hydrant dan tanki Water Injection dengan total investasi IDR 378,922,332. Pemanfaatan air olahan ini memerlukan biaya investasi yang tidak sedikit, namun Perusahaan telah melakukan program tersebut sejak tahun 2011 sebagai salah satu upaya penerapaan prinsip clean production didalam kegiatan produksi Rimau Asset. Inovasi untuk Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran: a. Dimensi Desain i. Penambahan Komponen Untuk memonitor jumlah pemakaian air bersih, Rimau Asset telah melakukan pemasangan meteran air untuk memonitor penggunaan air, yakni sejak tahun 2011. Sebagai tindak lanjutnya, pemantauan data meter air penggunaan air bersih terus dilakukan untuk mengontrol penggunaan air. Ditambah upaya berupa sosialisasi penghematan penggunaan air bersih. Dengan demikian dari tahun ke tahun telah berhasil dicapai pengurangan pemakaian air bersih, dengan persentase pengurangan sebesar 0.4% pada tahun 2012; 7.39% pada tahun 2013; dan 7.35% pada 2014. ii. Perubahan Subsistem Rimau Asset melakukan pemisahan Sistem pembuangan air limbah dengan Sistem drainase air hujan. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan dari Sistem drainase air hujan itu sendiri, dilakukan perubahan pada subsistem peresapan air hujan, dengan membuat lubang resapan biopori dan sumur resapan. Jumlah total sumur dan lubang resapan biopori yang ada di Rimau Asset saat ini adalah 3,037 lubang. Total jumlah air yang dapat diresapkan dari kedua program tersebut adalah sebesar 47.611,06 m3 pada periode 2011-2014. iii. Perubahan Sistem Pengelolaan air limbah domestik di Rimau Asset pada awal mulanya belum memiliki pengolahan sebelum dibuang ke lingkungan. Melalui kesadaran akan lingkungan yang tinggi, sejak 2007 sudah mulai dilakukan desain untuk pengoperasian unit IPAL Domestik. Unit tersebut pada 2008 sudah mulai dioperasikan dengan kualitas air hasil olahan yang selalu berada jauh di bawah baku mutu, kemudian dibuang ke lingkungan. Sebagai upaya melebihi kewajiban, air olahan IPAL Domestik tersebut tidak lagi dibuang ke lingkungan. Efektif mulai tahun 2011, telah dilakukan redesain sistem pembuangan air olahan IPAL Domestik dengan membuat jalur perpipaan dilengkapi pompa dari outlet IPAL ke tangki hidran dan tangki produced water di Stasiun Kaji. Total air olahan IPAL yang mampu dimanfaatkan adalah sebanyak 37,088 m³ pada periode 2011-2014. b. Dimensi Pengguna i. Pengembangan Program pemanfaatan air olahan IPAL Domestik sebagai bahan air baku untuk hidran merupakan ide original Rimau Asset dalam rangka efisiensi air, yang mampu mengurangi pemakaian air baku sungai untuk kebutuhan hidran secara signifikan. Selain itu untuk tujuan pemeliharaan tekanan reservoir, air olahan IPAL

Page 20: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Domestik pun ternyata dapat diinjeksikan bersama air terproduksi. Sehingga selain tekanan dalam reservoir tetap terjaga, laju produksinya dalam hal mengangkat minyak ke permukaan,semakin baik melalui program ini Rimau Asset juga mampu mengurangi dampak lingkungan dari limbah domestik yang dihasilkan. ii. Perubahan perilaku Dengan inisiasi pembuatan lubang resapan biopori sejak 2011 hingga 2013, pada tahun 2014 ini para pekerja Rimau Asset tergerak untuk melaksanakan kerja bakti membuat lubang resapan biopori di lingkungan mess dan perkantoran. Para pekerja semakin menyadari pentingnya pembuatan lubang resapan biopori untuk mengurangi limpasan air hujan. Pada tahun 2014, dalam waktu kurang dari 3 minggu, pekerja sudah mampu membuat lubang resapan biopori sejumlah 1,631 lubang. Tak berhenti sampai di sini, sampah organik yang dimasukkan pada awal pembuatan biopori pun dipanen menjadi kompos oleh para pekerja pada 3 bulan berikutnya. Program yang kontinyu ini telah berhasil megubah perilaku pekerja untuk berkontribusi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. c. Dimensi Produk i. Perubahan dalam pelayanan produk Melalui program penginjeksian air olahan IPAL Domestik bersama air terproduksi, akan membuat tekanan di dalam reservoir menjadi lebih terpelihara. Hal ini membuat jumlah minyak yang diproduksi akan lebih stabil dan tidak mengalami penurunan akibat kekurangan tekanan dari dalam reservoir, sehingga akan menguntungkan Rimau Asset dari sisi produksi. Komitmen untuk menyediakan minyak sesuai jumlah permintaan konsumen pun dapat lebih tercukupi. ii. Perubahan dalam rantai nilai Sebagai industri berisiko tinggi, Rimau Asset memiliki sistem kesigapan tanggap darurat yang sangat baik. Untuk menunjang keberlangsungan sistem tersebut, salah satunya secara periodik dilaksanakan pelatihan tanggap darurat kebakaran. Kegiatan tersebut membutuhkan jumlah air yang tidak sedikit jumlahnya. Kebutuhan air untuk pelatihan tanggap darurat pada awalnya disuplai dari air sungai yang kemudian ditampung di tangki hidran. Melalui inovasi pemanfaatan air olahan IPAL Domestik, kebutuhan air di tangki hidran tersebut dapat tercukupi, sehingga tidak lagi dibutuhkan air baku untuk kegiatan tersebut. Penerapan Program penurunan beban pencemaran di Rimau Asset sudah dilakukan dari tahun ke tahun, adapun hasil absolut penurunan beban pencemaran selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 20. Dengan dilakukannya penginjeksian kembali seluruh air terproduksi ke reservoir maka tidak ada beban pencemaran air ke lingkungan yang dilakukan oleh Rimau Asset, sedangkan untuk pengelolaan air limbah domestik dengan menerapkan program pemanfaatan efluen IPAL maka jumlah absolut air buangan IPAL domestik yang dibuang ke lingkungan akan semakin berkurang. Intensitas air limbah yang dihasilkan dibandingkan dengan produk atau jasa yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 21 di samping Rasio jumlah air yang digunakan dengan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi barang atau jasa yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 22 di samping.

Tabel 19: Intensitas Air Limbah

No Tahun Total Air yang

digunakan Rimau Asset (m³)

Total Air Limbah Rimau Asset (m3) Rasio

1 2010 39,647.2 7,971,132 0.00497

2 2011 39,997.7 8,752,040 0.00457

3 2012 39,836.5 9,978,438 0.00399

4 2013 36,891.0 10,208,728 0.00361

5 2014

YTD Juni 17,090.0 5,295,760 0.00323

Tabel 21: Rasio Air Limbah dengan Pemakaian

Tabel 20: Hasil Absolut Penurunan Beban Pencemaran

Page 21: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Penggunaan air dalam kegiatan penunjang yang semakin sedikit, ditunjang dengan upaya penurunan beban pencemaran yang semakin baik membuat nilai rasio pada Tabel 22 tersebut semakin baik Nilai rasio yang semakin menurun menunjukkan bahwa Rimau Asset telah berhasil melakukan upaya penurunan beban pencemaran secara luar biasa. Posisi intensitas air limbah yang dihasilkan Rimau Asset dibandingkan dengan Perusahaan sejenis melalui benchmarking internal PT Medco E&P Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Upaya perlindungan keanekaragaman hayati yang dilakukan PT. Medco E&P Indonesia- Rimau Asset, melalui beberapa program semenjak 2010. Program unggulan perlindungan keanekaragaman hayati adalah: 1. Pengembangan Hutan Tanaman Langka di Sekitar Daerah Operasi Rimau Asset Hutan tanaman langka merupakan kebun koleksi spesies-spesies tanaman hutan dan buah-buahan langka Indonesia, khususnya lokal Sumatera Selatan. Tujuan program ini adalah membantu menyelamatkan jenis tanaman hutan dan buah-buahan endemik di Indonesia dari kepunahan, serta mengoleksi contoh hidup jenis tanaman hutan dan buah-buahan endemik atau langka. Sesuai komitmen perusahaan telah menetapkan lokasi hutan tanaman langka seluas 7.3 Ha milik perusahaan, sebagai kawasan konservasi. Rona awal (Tahun 2012) dilokasi ini hanya terdapat 9 jenis tumbuhan dengan indeks keanekaragaman 0.790; dengan ada usaha pembuatan hutan tanaman langka ini, indeks keanekaragaman hayati pada tahun 2014 meningkat menjadi (H’ = 3.029) dengan 5,807 batang tanaman

yang terdiri dari 26 jenis tanaman hutan langka dan buah-buahan lokal langka. Beberapa jenis tanaman yang ditanam sebagai sumber pakan burung yaitu Kayu Ara, Salam, Beringin. Dampak bagi ekosistem sekitar adalah datangnya burung-burung liar yang ada disekitar lokasi ke lokasi ini, sehingga spesies dan jenis satwa di ekosistem hutan tanaman langka ini bertambah. Selain itu , di Hutan Tanaman Langka ini juga ditanami

tanaman Rukam, Tampui dan Petanang yang merupakan sumber pakan fauna lainnya (Monyet, Tupai, Kera Ekor Panjang, Musang, Bajing, Rusa). Fauna tersebut akan tertarik untuk datang ke lokasi Hutan Tanaman Langka, karena adanya ketersediaan makanan. Pada sisi lain, manfaat bagi dunia pendidikan, Hutan Tanaman Langka juga dapat menjadi tempat pembelajaran mahasiswa penelitian dan praktek lapangan. Adisionalitas Program pengembangan hutan tanaman langka, dari sisi regulasi hingga saat ini belum ada peraturan perundangan atau standar industri Migas yang mewajibkan perusahaan melakukan konservasi ekosistem secara eksitu. Dari sudut praktek umum, program ini mempunyai keunikan tersendiri, karena bertujuan untuk menghindari kepunahan jenis tanaman hutan dan buah-buahan lokal tertentu. Rimau Asset, merupakan pelopor pertama yang melakukan upaya konservasi eksitu terhadap tanaman hutan dan buah-buahan lokal yang sudah langka. Selain itu kegiatan konservasi tanaman sendiri bukanlah merupakan core

Gambar 20: Intensitas Air Limbah

Gambar 21: Public Display Sign Hutan Tanaman Langka

Gambar 22: Indeks Keanekaragaman Hayati

Page 22: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

business Rimau Asset selaku perusahaan Migas, sehingga banyak mendapat hambatan pembiayaan yang dibutuhkan untuk investasi ini. Dalam pelaksanaan program ini terdapat banyak hambatan diantaranya sulitnya mendapatkan sumber bibit-bibit tanaman-hutan dan buah-buahan lokal yang langka. Program ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi, yaitu mencapai lebih dari IDR 2 Miliar. Dari sisi benefit, perusahaan tidak mendapat keuntungan bisnis dari kegiatan ini, namun semua usaha ini dilakukan untuk kelestarian lingkungan mencegah kepunahan jenis tanaman hutan dan buah-buahan lokal tertentu. 2. Pembibitan Tanaman Hutan & Buah-Buahan Lokal Langka. Dalam upaya mendukung konservasi eksitu tanaman hutan langka, serta pemenuhan kebutuhan bibit di kebun koleksi hutan tanaman langka dan kegiatan revegetasi yang dilakukan oleh Rimau Asset di wilayah operasinya, sejak Tahun 2014 Rimau Asset mulai mengembangkan pembibitan sendiri seluas 0.5 Ha. Sampai dengan Juni 2014 kegiatan pembibitan ini sudah mempunyai 18 jenis tanaman hutan dan buah-buahan lokal langka, dengan total bibit yang diproduksi 3,375 batang, serta indeks keanekaragaman hayati di lahan pembibitan tersebut dari tidak ada menjadi ada (H’ = 1, 410). Adisionalitas Dari kewajiban regulasi, hingga saat ini belum ada peraturan perundangan atau standar industri migas yang mewajibkan perusahaan melakukan konservasi ekosisitem secara eksitu. Program ini bukan merupakan praktek umum yang dilakukan di Industri Migas, bahkan Rimau merupakan pelopor pertama untuk melakukan pembibitan tanaman hutan dan buah-buahan lokal yang sudah langka. Hambatan dalam pelaksanaan yaitu sulitnya mendapatkan sumber benih untuk pembibitan tanaman dan buah-buahan lokal langka, sehingga biaya inventasinya tinggi. Inovasi Penambahan komponen Penanaman Bambu di sempadan sungai, merupakan inovasi Rimau Asset dengan melakukan penambahan komponen dalam hal ini jenis tanaman yaitu bambu, kegiatan revegetasi di wilayah operasi-nya. Sebelumnya untuk daerah-daerah sempadan sungai direvegetasi menggunakan tanaman keras, kemudian dirubah dengan menggunakan tanaman bambu, umumnya tanaman bambu lebih unggul dalam mempertahankan kemungkinan terjadinya erosi atau longsor di sempadan sungai, sehingga dampak ke erosi tanah ke lingkungan berkurang. Perubahan subsistem Program pembibitan Tanaman Hutan dan Buah-buahan langka, inovasi pada program ini adalah Rimau Asset melakukan perubahan pada subsistem kegiatan revegetasi di wilayah operasi-nya. Semula bibit untuk kegiatan tersebut didapat dari pihak ketiga langsung, kemudian dirubah bibit disediakan sendiri oleh Rimau Asset melalui kegiatan program pembibitan ini. Perubahan sistem Rimau Asset melakukan perubahan pada sistem kegiatan revegetasi di wilayah operasi-nya. Semula kegiatan penanaman belum memperhatikan aspek konservasi keanekaragam hayati secara eksitu, kemudian dirubah melakukan konservasi terhadap tanaman hutan dan buah-buahan lokal langka, sehingga mempunyai dampak positif terhadap keanekragaman hayati di wilayah operasi perusahaan. Inovasi berasal dari Perusahaan Program Hutan Tanaman Langka, merupakan inovasi yang berasal dari perusahaan sendiri, dari hasil pengamatan Rimau Asset, kerusakan hutan terus berlangsung sehingga jenis-jenis tanaman hutan tertentu menjadi langka bahkan hampir punah. Dengan dikembangkannya kebun koleksi tersebut Rimau Asset telah membantu menyelamatkan 26 jenis tanaman hutan langka dan buah-buahan lokal langka. Penerimaan, perubahan perilaku/proses pengguna Dari sudut penerima proses pengguna dalam hal ini perkerja dan pihak ketiga yang melakukan kegiatan revegetasi, ada pembibitan tanaman hutan dan buah-buahan langka. Dengan adanya program ini akan memberikan keuntungan kompetitif bagi perusahaan dengan penurunan biaya penanaman, karena bibit dapat disesdiakan dari internal Rimau Asset.

Gambar 23: Nursery Kaji

Page 23: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

Perubahan dalam pelayanan produk Program Hutan Tanaman Langka, dijadikan sebagai tempat penelitan mahasisawa atau siswa, selama ini mahasisawa yang melakukan praktek lapangan atau penelitian di Rimau Asset hanya memilih topik-topik yang berkaitan dengan pengelolaan limbah, dengan adanya Hutan tanaman langka dapat dijadikan salah satu topik penelitian. Perubahan dalam rantai nilai (value chain) Inovasi didalam perubahan rantai nilai dilakukan Rimau Asset melalui kegiatan pembibitan, merubah rantai tata nilai proses penyediaan bibit untuk kegiatan penanaman di Rimau Asset, sebelumnya bibit disediakan oleh pihak ketiga, dengan adanya program ini bibit disediakan sendiri secara mandiri.

Dari usaha-usaha di atas, maka didapat hasil absolut terhadap Perlindungan keanekaragaman hayati sebagai berikut: Keterangan : Tahun 2010 & 2011 belum ada kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Sejalan dengan komitmen untuk mencapai kualitas kehidupan dan lingkungan yang lebih baik, PT Medco E&P Indonesia – Rimau Asset menjalankan tiga program pemberdayaan masyarakat unggulan. 1. Program SRI Organik Rimau Asset melaksanakan program SRI Organik sejak tahun 2009 di Desa Teluk Betung, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin. SRI Organik merupakan rintisan program pemberdayaan dengan pendekatan konsep keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan selama tahun 2009-2012 telah mampu mengubah perilaku bertani konvensional yang telah dijalankan oleh petani mitra sejak puluhan tahun. Pada tahun 2013, telah terdapat 60,5 hektar lahan pertanian SRI yang dikelola oleh 38 petani di Desa Teluk Betung. Untuk menjaga keberlanjutan program, Rimau Asset bekerjasama dengan Universitas Sriwijaya melaksanakan penguatan institusi kelompok dengan memberikan pelatihan dan pendampingan pembetukan koperasi mulai akhir tahun 2013 sampai dengan saat ini. Koperasi ini dibangun sebagai upaya memecahkan permasalahan permodalan dan pemasaran anggota kelompok tani mitra. Sejak tahun 2012 program ini telah diliput dan dipublikasikan oleh beberapa media diantaranya Koran Sindo dan Metro TV. Additionalitas : Praktek Umum: Program pelatihan dan pendampingan metode budidaya SRI organik telah banyak dilaksanakan oleh berbagai pihak (Pemerintah, Swasta, dan Akademisi) yang bergerak di bidang pertanian. Namun keberhasilan Rimau Asset dalam menerapkan kegiatan yang bukan merupakan core bisnisnya merupakan suatu nilai tambah. Kewajiban dalam Peraturan: Dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi diatur tentang pokok pengembangan masyarakat. Namun demikian tidak mengulas tentang sinergitas pemberdayaan dengan pemeliharaan dan peningkatan kualitas lingkungan. Program SRI Organik Rimau Asset dirancang sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan daya dukung lingkungan untuk budidaya

Tabel 22: Hasil Absolut Kenaekaragaman Hayati

Page 24: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

pertanian sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan. Hambatan Pelaksanaan: Tantangan terbesar yang dihadapi adalah persetujuan internal untuk pelaksanaan program karena Rimau Asset bukanlah perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Dari sisi eksternal, tantangan terbesar tentunya dalam mengubah perilaku bertani konvensional yang telah dijalankan sejak puluhan tahun. Dari hasil monitoring di akhir tahun 2013, program ini masih terus dilaksanakan dan dikembangkan oleh kelompok tani mitra. Investasi: Rimau Asset menginvestasikan modal senilai IDR 140 juta kepada kelompok tani mitra program untuk pengembangan usaha. Ivestasi tersebut diwujudkan dalam mesin penggiling padi sebagai bagian upaya peningkatan mutu dan kualitas produk beras kelompok tani mitra. Peningkatan mutu dan kualitas ini telah mampu meningkatkan pendapatan petani dari hasil penjulan beras. Harga jual meningkat dari IDR 7.500 s/d IDR 8.000/kg menjadi IDR 15.000/kg. Inovasi System of Rice Intensification (SRI) Organik merupakan inovasi yang dilakukan perusahaan yang diinisiasi oleh internal perusahaan. Dari berbagai macam cara mengembangkan tanaman padi, Rimau Asset memilih teknik SRI organik karena program ini bisa meningkatkan pendapatan petani yang tergabung kedalam program sekaligus memperbaiki dan menjaga lingkungan. Metode ini terbuktu mampu memperbaiki struktur tanah yang rusak karena penggunaan pupuk kimia, mengatasi permasalah pertanian di wilayah pasang surut dengan tantangan derajat keasaaman yang rendah +/- 4 dan banjir air asin ketika musim hujan. Program SRI Organik juga telah telah berhasil meningkatkan produktivitas lahan pertanian seluas 60,5 Hektar dari 4,6 ton / hektar menjadi 9,2 ton / hektar. 2. Program Tanaman Obat Organik

Program Tanaman Obat Keluarga (TOGA) adalah salah satu program pemberdayaan perempuan yang dikembangkan oleh Rimau Asset. Program ini dirumuskan berdasarkan hasil social mapping tahun 2011 yang menyebutkan bahwa program untuk perempuan kurang mendapat perhatian dan akses mendapatkan pengobatan masih sulit untuk beberapa daerah di wilayah kerja perusahaan.

Setelah melakukan sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, program yang dilaksanakan sejak tahun 2012 ini telah dikembangkan oleh 509 ibu-ibu tergabung dalam 45 kelompok di 9 desa. Di tahun 2014, saat ini telah terbentuk Koperasi Herbal Bersatu di Kabupaten Musi Banyuasin dan Koperasi HORTA (Herbal Organik Tabuan Asri) di kabupaten Banyuasin. Dalam mensosialisasikan program dan mempromosikan produk program TOGA, Rimau Asset mengikut sertakan kelompok mitra dalam pameran nasional Indonesian Petroleum Asociation Convention & Exhibition di Jakarta bulan Mei 2014. Pemerintah daerah juga turut berpartisipasi mempromosikan kelompok mitra dengan menampilkan produk dalam beberapa pameran yang digagas oleh Kementerian Koperasi. Additionalitas : Praktek Umum: Program Tanaman Obat Keluarga ini merupakan program yang bertujuan memajukan kaum perempuan, menyehatkan tubuh, menambah penghasilan dan juga memperbaiki alam melalui pertanian organik skala perkarangan. Program ini menekankan pada perubahan inovasi sosial pada masyarakat penerima program. Kewajiban dalam Peraturan: Dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi diatur tentang pokok pengembangan masyarakat. Namun demikian tidak mengulas tentang sinergitas

Page 25: DOKUMEN RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN …proper.menlh.go.id/portal/filebox/150318053027DRKPL 2014 Medco... · program-program pengelolaan Lingkungan (program efisiensi penghematan

Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset

pemberdayaan dengan pemeliharaan dan peningkatan kualitas lingkungan serta sinergitas perusahaan dengan staeholder dalam pelaksanaan program Program TOGA Rimau Asset berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat, kualitas lingkungan berupa penghijauan lahan, dan kualitas kesehatan dengan kerjasam aktif antara perusahaan, pemerintah daerah, dinas terkait, dan akademisi. Hal ini ditunjukkan oleh peran aktif Kepala Desa untuk penyediaan lahan percontohan serta akademisi dan dinas koperasi untuk pelatihan dan pembentukan koperasi. Hambatan Pelaksanaan: Tantangan terbesar yang dihadapi untuk menjaga keberlanjutan dan pengembangan program ini adalah standarisasai dan legalisasi produk jamu dari Dinas Kesehatan dan BPOM. Tantangan lainnya adalah permodalan untuk pengembangan produk. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan saat ini adalah bekerjasama dengan akademisi dan dinas Koperasi untuk terusa melaksanakan pelatihan dan pendampingan Koperasi yang telah terbentuk. Investasi: Yang dilakukan perusahaan dalam program Tanaman Obat Keluarga adalah menjadikan Koperasi yang menanungi program TOGA di masyarakat ini sebagai partner perusahaan didalam menyediakan makanan ringan dan minuman herbal bagi perusahaan disetiap kegiatan yang memerlukan makanan dan minuman tersebut. Contoh kegiatan nya antara lain, Safety Meeting bulanan di setiap department, minuman dan makanan ringan untuk tamu, dan acara besar seperti safety meeting antar departement di Rimau Asset. Inovasi : Pada Program Tanaman Obat Keluarga, masyarakat mendapatkan pengetahuan baru mengenai jenis-jenis, metode budidaya, pengolahan dan pemanfaatan tanaman obat. Terbitnya koperasi wanita Herbal Bersatu di Kabupaten Musi Banyuasin merupakan penemuan baru karena koperasi ini adalah koperasi wanita pertama yang ada di Kabupaten tersebut. Selain itu, lahirnya para pendamping lokal herbal dari program ini merupakan penemuan baru di wilayah tersebut karena selama ini tidak ada orang lokal yang mampu mengajarkan ilmu organik ini ke orang lain. 3. Program Kertas Daur Ulang Katalis Selaras dengan program pendukung kelestarian lingkungan, inovasi dalam pemanfaatan kertas bekas dilakukan dengan pelibatan aktif para pemuda di Desa Lais, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin dalam Program Kertas Daur Ulang. Additionalitas dari program ini adalah penciptaan keterampilan sejak usia muda yang dapat dijadikan bekal hidup. Kelompok pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Lais (Katalis) menjadi penggerak pemanfaatan kertas-kertas bekas dari kegiatan operasional perusahaan. Kertas-kertas bekas diolah oleh Katalis menjadi produk kertas daur ulang, seperti kartu nama, kartu ucapan, amplop, map dan produk kerajinan lainnya. Sama halnya dengan kedua program unggulan lainnya, Katalis juga telah mendirikan suatu institusi ekonomi berbentuk koperasi yang menjadi wadah kegiatan produksi mereka saat ini. Program Kertas Daur Ulang Katalis menciptakan perubahan sistem didalam pengadaan souvenir oleh Rimau Asset. Melalui program Daur Ulang Kertas Katalis, sebagian sovenir disupplay oleh Katalis berupa produk olehan kertas bekas. Selain ketiga program tersebut sejak tahun 2014 Rimau Asset juga mengembangan program Budidaya Ikan Lokal dan Karet Organik. Melalui dua program ini Rimau Asset berupaya meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus melestarikan satwa lokal yaitu ikan gabus dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan mengganti pupuk kimia menjadi pupuk kompos dan MOL. Hasil dan dana Program Pemberdayaan dari tahun 2011 sampai dengan 2014.