riau for us

4
33 AHAD 16 JANUARI 2011 Riau Pos Melihat Aksi Si Tambun Jika Anda ingin punya pengalaman menarik bersama gajah, misalnya naik diatas punggungnya, bermain bersamanya di air, atau melihatnya duduk dan bermain basket, namun lokasinya tak jauh dari pusat kota, maka Pusat Latihan Gajah (PLG), Minas, bisa jadi pilihan Anda. Laporan ANDI NOVIRIYANTI, Minas [email protected] PLG Minas merupakan satu-sat- unya PLG di Indonesia yang ter- letak paling dekat dari tengah kota. Jaraknya hanya sekitar 35 Km dari Kota Pekanbaru. Artin- ya kalau dengan kecematan mo- bil 60 km/jam hanya butuh wak- tu 35-45 menit. Menemukan tem- pat ini juga tidak sulit. Ia berada di dekat jalan lintas Pekanbaru – Minas, terus setelah simpang per- awang di sebelah kiri Anda akan melihat plang bertuliskan Pusat Latihan Gajah (Elephant Conser- vation). Orang sering menyebut- nya sebagai Simpang Jamu. Ka- lau sudah sampai di simpang itu, maka Anda tinggal mengikuti plang petunjuk yang tersedia di pinggir-pinggir jalan. PLG ini, sebenarnya bukanlah tempat wisata. Ia sebenarnya leb- ih ditujukan untuk mengamankan gajah-gajah yang terusir atau berkonflik di habitatnya. “Ketika tidak ada lagi cara lain untuk men- gamankan konflik antara gajah dan manusia, maka gajah tersebut di bawah kemari. Itupun seizin Departemen Kehutanan,” ujar Kepala Satuan Tugas PLG Minas Muslino, Selasa (11/1) pagi. Gajah-gajah itu kemudian diji- nakkan dan dilatih. Ada yang di- latih sebagai gajah atraksi ada pula yang dilatih sebagai gajah penanganan konflik. Gajah kel- ompok terakhir itu, tugasnya un- tuk menggiring gajah liar yang memasuki kawasan yang berkon- flik dengan manusia. Menurut M Taat, Wakil Kepa- la Satuan Tugas PLG Minas, PLG tersebut baru dibangun sekitar tahun 2000 lalu. Namun PLG se- benarnya sudah ada di Riau sejak tahun 1988. Namun lokasinya di Sialang Rimbun, Bengkalis. Na- mun PLG itu terbakar dan dipin- dahkan ke Sebanga, Duri pada tahun 1995. Ditempat itu kemu- dian terjadi konflik antara pereb- utan wilayah gajah dan manusia akhirnya PLG pindah ke Minas untuk sementara waktu. Tepatnya dititipkan di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH). Namun, saat ini PLG yang berada di Sebanga, Duri sudah mulai diaktifkan kembali. Telah ada delapan gajah yang dipindah- kan. Di PLG Minas, ada 23 ekor gajah dengan 40 orang pawang (pelatih gajah) dan dua orang ten- aga medis. Jika Anda ingin meli- hat aktivitas gajah atau atraksi gajah di tempat itu, maka Anda bisa datang pada pagi hari, tepat- nya sebelum pukul 08.00 pagi atau sore hari pukul 16.00 WIB. Karena pada saat itulah gajah-ga- jah di bawa ke sungai dan di- mandikan atau menjalani latihan. Sementara waktu antaranya, dipergunakan gajah untuk masuk ke dalam hutan di sekitar PLG untuk mencari makan di alam be- bas. Namun khusus Sabtu dan Ahad atau hari libur, gajah-gajah itu berada di dekat Kantor PLG. Mengingat di hari itu, banyak pen- gunjung yang datang untuk meli- hat atraksi dan aktivitas gajah. Muslino menyebutkan para pen- gunjung tersebut tidak dipungut bayaran. “Mereka bisa melihat atraksi gajah dengan gratis,” ujar Kasat yang sudah bertugas empat tahun di tempat tersebut. Saat Riau Pos berkunjung ke tempat itu, Riau Pos ditemani oleh lima ekor gajah. Gajah pertama bernama Larasati. Gajah betina tanggung (remaja, red) berumur 16 tahun. Gajah kedua dan gajah ketiga adalah gajah jantan berna- ma Kampar dan Bangkin. Diberi nama itu sebab habitat asli mere- ka berasal dari daerah Kampar dan Bangkinang. Selanjutnya gajah keempat dan kelima adalah Indah dan Unyil. Indah adalah induk gajah yang tengah sakit. Karena baru diser- ang oleh gajah liar ketika dilepas di hutan. Akibatnya Indah men- derita 25 luka tusukan. Namun ketika itu kondisinya sudah be- rangsur membaik. Menurut keterangan Fitrayati, petugas medis yang merawatnya. Indah sudah bisa berdiri dan mampu makan dengan banyak seperti biasa. Seekor gajah lain- nya adalah Unyil. Gajah kecil berumur 12 tahun yang tidak tu- rut ke hutan. Unyil sempat men- candai fotografer dengan tidak berhenti menggarahkan belalain- ya. Seperti meminta dan mencari- cari sesuatu. “Unyil, memang begitu. Bisa membaui aroma manusia yang baru datang kesini. Namun tidak usah takut. Dia hanya mencari buah, jika ada. Sebab setiap pen- gunjung yang datang sering mem- bawa buah untuknya,” ujar Ah- mad Sunarko, menenangkan kepanikan fotografer Riau Pos. Namun, bagaimanapun juga PLG bukanlah taman bermain atau tempat rekreasi biasa. PLG merupakan tempat untuk melatih gajah. “Jika ada masyarakat ingin melihat gajah ke sini. Kami men- yambutnya dengan baik. Namun dalam konteks bukan berwisata tapi mungkin lebih kepada meli- hat hasil pelatihan kami. Dan itu free,” jelas Muslino lebih lanjut. Muslino juga menekankan bawah kawasan tersebut merupa- kan kawasan konservasi dengan habitat gajah yang dijaga sebaik mungkin keasriannya. Oleh kare- na itu, gajah-gajah liar sering da- tang dan mampir ke kawasan tersebut. Jika biasanya kedatan- gan gajah liar bisa diprediksi set- iap satu tahun sekali. Namun, saat ini kedatangan mereka tidak dap- at diduga lagi. Sebab semakin ter- batasnya home range atau ka- wasan pencarian makan mereka. Maka pergerakan mereka juga semakin cepat dan susah diduga. Hal itulah menurut Muslino yang kadang-kadang menggang- gu perkebunan sawit warga. Kare- na habitat mereka semakin sedi- kit. Selain itu, gajah liar juga sering menyerang kawanan gajah konservasi. Namun jika habitat- nya tetap terjaga, maka gajah liar tidak akan pernah mengganggu siapapun. Satu Pawang Satu Gajah Pada kunjungan tersebut, Riau Pos sempat merasakan naik di punggung Kampar. Meskipun sempat menolak dan takut. Na- mun pawangnya menyakinkan bahwa mereka (gajah, red) sudah sangat terbiasa dengan manusia. Berprilaku seolah-olah seper- ti gembala yang ingin memandi- kan gembalaannya. Kami meng- giring Larasati, Bangkin, dan Ka- mpar ke sungai di bawah bukit. Sebab mereka ingin show up ke- bolehan up (duduk dengan dua kaki didepan tegak) di sungai sambil bermain air. Hal tersebut kontan membuat Riau Pos terpe- sona dan kagum. Kepandaian gajah melakukan berbagai antraksi tersebut tidak terlepas dari pawangnya. Di LPG, setiap satu ekor gajah diasuh oleh satu orang pawang. Pawang ini merupakan soulmate bagi gajah. Sebab karakter gajah yang unik, sama dengan manusia. Mereka hanya bisa dilatih dan mau nurut dengan satu orang yang naluri mereka pilih. Jadi tidak semua pawang bisa mengendalikan ga- jah-gajah tersebut. Ketika ada gajah yang baru datang atau masuk ke konserva- si. Maka para pawang akan men- gadakan penyebelihan seekor ayam betina. Meskipun begitu. ritual ini bukan ritual sakral atau magis. AKSI GAJAH: Bangkin bersama pawangnya Tutur Lestariono di PLG Minas. SAID MUFTI/RIAU POS Baca Melihat Halaman 34 Riau Pos

Upload: rindra-yasin

Post on 08-Mar-2016

245 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Halaman Riau For Us Harian Riau Pos Minggu Ahad

TRANSCRIPT

Page 1: Riau For Us

33AHAD 16 JANUARI 2011

Riau Pos

MelihatAksi Si

TambunJika Anda ingin punya pengalaman menarik bersama gajah,misalnya naik diatas punggungnya, bermain bersamanya di

air, atau melihatnya duduk dan bermain basket, namunlokasinya tak jauh dari pusat kota, maka Pusat Latihan

Gajah (PLG), Minas, bisa jadi pilihan Anda.

Laporan ANDI NOVIRIYANTI, [email protected]

PLG Minas merupakan satu-sat-unya PLG di Indonesia yang ter-letak paling dekat dari tengahkota. Jaraknya hanya sekitar 35Km dari Kota Pekanbaru. Artin-ya kalau dengan kecematan mo-bil 60 km/jam hanya butuh wak-tu 35-45 menit. Menemukan tem-pat ini juga tidak sulit. Ia beradadi dekat jalan lintas Pekanbaru –Minas, terus setelah simpang per-awang di sebelah kiri Anda akanmelihat plang bertuliskan PusatLatihan Gajah (Elephant Conser-vation). Orang sering menyebut-nya sebagai Simpang Jamu. Ka-lau sudah sampai di simpang itu,maka Anda tinggal mengikutiplang petunjuk yang tersedia dipinggir-pinggir jalan.

PLG ini, sebenarnya bukanlahtempat wisata. Ia sebenarnya leb-ih ditujukan untuk mengamankangajah-gajah yang terusir atauberkonflik di habitatnya. “Ketikatidak ada lagi cara lain untuk men-gamankan konflik antara gajahdan manusia, maka gajah tersebutdi bawah kemari. Itupun seizinDepartemen Kehutanan,” ujarKepala Satuan Tugas PLG MinasMuslino, Selasa (11/1) pagi.

Gajah-gajah itu kemudian diji-nakkan dan dilatih. Ada yang di-latih sebagai gajah atraksi adapula yang dilatih sebagai gajahpenanganan konflik. Gajah kel-ompok terakhir itu, tugasnya un-tuk menggiring gajah liar yangmemasuki kawasan yang berkon-flik dengan manusia.

Menurut M Taat, Wakil Kepa-la Satuan Tugas PLG Minas, PLGtersebut baru dibangun sekitartahun 2000 lalu. Namun PLG se-benarnya sudah ada di Riau sejaktahun 1988. Namun lokasinya diSialang Rimbun, Bengkalis. Na-mun PLG itu terbakar dan dipin-dahkan ke Sebanga, Duri padatahun 1995. Ditempat itu kemu-dian terjadi konflik antara pereb-utan wilayah gajah dan manusiaakhirnya PLG pindah ke Minasuntuk sementara waktu. Tepatnyadititipkan di Taman Hutan Raya(Tahura) Sultan Syarif Hasyim(SSH). Namun, saat ini PLG yangberada di Sebanga, Duri sudahmulai diaktifkan kembali. Telahada delapan gajah yang dipindah-kan.

Di PLG Minas, ada 23 ekorgajah dengan 40 orang pawang(pelatih gajah) dan dua orang ten-aga medis. Jika Anda ingin meli-hat aktivitas gajah atau atraksigajah di tempat itu, maka Andabisa datang pada pagi hari, tepat-nya sebelum pukul 08.00 pagiatau sore hari pukul 16.00 WIB.Karena pada saat itulah gajah-ga-jah di bawa ke sungai dan di-mandikan atau menjalani latihan.Sementara waktu antaranya,dipergunakan gajah untuk masukke dalam hutan di sekitar PLGuntuk mencari makan di alam be-

bas.Namun khusus Sabtu dan

Ahad atau hari libur, gajah-gajahitu berada di dekat Kantor PLG.Mengingat di hari itu, banyak pen-gunjung yang datang untuk meli-hat atraksi dan aktivitas gajah.Muslino menyebutkan para pen-gunjung tersebut tidak dipungutbayaran. “Mereka bisa melihatatraksi gajah dengan gratis,” ujarKasat yang sudah bertugas empattahun di tempat tersebut.

Saat Riau Pos berkunjung ketempat itu, Riau Pos ditemani olehlima ekor gajah. Gajah pertamabernama Larasati. Gajah betinatanggung (remaja, red) berumur16 tahun. Gajah kedua dan gajahketiga adalah gajah jantan berna-ma Kampar dan Bangkin. Diberinama itu sebab habitat asli mere-ka berasal dari daerah Kampardan Bangkinang.

Selanjutnya gajah keempat dankelima adalah Indah dan Unyil.Indah adalah induk gajah yangtengah sakit. Karena baru diser-ang oleh gajah liar ketika dilepasdi hutan. Akibatnya Indah men-derita 25 luka tusukan. Namunketika itu kondisinya sudah be-rangsur membaik.

Menurut keterangan Fitrayati,petugas medis yang merawatnya.Indah sudah bisa berdiri danmampu makan dengan banyakseperti biasa. Seekor gajah lain-nya adalah Unyil. Gajah kecilberumur 12 tahun yang tidak tu-rut ke hutan. Unyil sempat men-candai fotografer dengan tidakberhenti menggarahkan belalain-ya. Seperti meminta dan mencari-cari sesuatu.

“Unyil, memang begitu. Bisamembaui aroma manusia yangbaru datang kesini. Namun tidakusah takut. Dia hanya mencaribuah, jika ada. Sebab setiap pen-gunjung yang datang sering mem-bawa buah untuknya,” ujar Ah-mad Sunarko, menenangkankepanikan fotografer Riau Pos.

Namun, bagaimanapun jugaPLG bukanlah taman bermainatau tempat rekreasi biasa. PLGmerupakan tempat untuk melatihgajah. “Jika ada masyarakat inginmelihat gajah ke sini. Kami men-yambutnya dengan baik. Namundalam konteks bukan berwisatatapi mungkin lebih kepada meli-hat hasil pelatihan kami. Dan itufree,” jelas Muslino lebih lanjut.

Muslino juga menekankanbawah kawasan tersebut merupa-kan kawasan konservasi denganhabitat gajah yang dijaga sebaikmungkin keasriannya. Oleh kare-na itu, gajah-gajah liar sering da-tang dan mampir ke kawasantersebut. Jika biasanya kedatan-gan gajah liar bisa diprediksi set-iap satu tahun sekali. Namun, saatini kedatangan mereka tidak dap-at diduga lagi. Sebab semakin ter-batasnya home range atau ka-

wasan pencarian makan mereka.Maka pergerakan mereka jugasemakin cepat dan susah diduga.

Hal itulah menurut Muslinoyang kadang-kadang menggang-gu perkebunan sawit warga. Kare-na habitat mereka semakin sedi-kit. Selain itu, gajah liar jugasering menyerang kawanan gajahkonservasi. Namun jika habitat-nya tetap terjaga, maka gajah liar

tidak akan pernah mengganggusiapapun.

Satu Pawang Satu GajahPada kunjungan tersebut, Riau

Pos sempat merasakan naik dipunggung Kampar. Meskipunsempat menolak dan takut. Na-mun pawangnya menyakinkanbahwa mereka (gajah, red) sudahsangat terbiasa dengan manusia.

Berprilaku seolah-olah seper-ti gembala yang ingin memandi-kan gembalaannya. Kami meng-giring Larasati, Bangkin, dan Ka-mpar ke sungai di bawah bukit.Sebab mereka ingin show up ke-bolehan up (duduk dengan duakaki didepan tegak) di sungaisambil bermain air. Hal tersebutkontan membuat Riau Pos terpe-sona dan kagum.

Kepandaian gajah melakukanberbagai antraksi tersebut tidakterlepas dari pawangnya. Di LPG,setiap satu ekor gajah diasuh olehsatu orang pawang. Pawang inimerupakan soulmate bagi gajah.Sebab karakter gajah yang unik,sama dengan manusia. Merekahanya bisa dilatih dan mau nurutdengan satu orang yang nalurimereka pilih. Jadi tidak semua

pawang bisa mengendalikan ga-jah-gajah tersebut.

Ketika ada gajah yang barudatang atau masuk ke konserva-si. Maka para pawang akan men-gadakan penyebelihan seekorayam betina. Meskipun begitu.ritual ini bukan ritual sakral ataumagis.

AKSI GAJAH: Bangkin bersama pawangnya Tutur Lestariono di PLG Minas.SAID MUFTI/RIAU POS

Baca Melihat Halaman 34

Riau Pos

Page 2: Riau For Us

SAVE THE EARTHMenyelamatkan Lingkungan demi Masa Depan

Nasib Malang Sang Hewan Raksasa

Tingkat populasi gajahSumatera semakin berkurang

dari tahun ke tahun.Fantastis, populasi gajah di

Riau, kini tak sampai 500ekor. Data Balai Besar

Konservasi Sumber DayaAlam (BBKSDA) Riau

mengungkapkan kini hanyaberkisar 250-300 ekor. Bisa

diprediksikan 10-20 tahunmendatang jumlah gajah

hanya tinggal beberapa ekor.Ini sebagai akumulasi

dampak multi konflik yangmenyebabkan hilangnya

habitat gajah.

Laporan LISMAR SUMIRAT,Pekanbaru

[email protected]

POPULASI gajah di Riau tersebardalam sembilan kantong gajah. Se-suai istilahnya, kantong habitat ga-jah ini dijadikan sebagai areal ga-jah. Kantong gajah mayoritas be-rada di daerah konservasi di ant-aranya Kawasan Tanam NasionalTeso Nilo (TNTN), Cagar BiosferGiam Bukit Batu Siak Kecil, BalaiRaja dan Mahato. Jumlah masing-masing kantong gajah bervariasi.Paling banyak terdapat di kawasanTNTN dengan jumlahnya sekitar100-an ekor.

Kantong gajah seyogyanyaharus dipertahankan demi keber-langsungan hewan berkuping lebaritu. Kantong gajah bukan saja se-bagai tempat yang menyediakanhabitat dan cadangan makanan un-tuk gajah, namun juga pusat obat-obatan untuk gajah menyembuhkanpenyakitnya. Kondisi terkini, kan-tong gajah cukup kritis seperti di-ungkapkan Kepala Bidang (Kabid)Teknis BBKSDA Riau, Ir Sya-himin. Di mana kantong gajah mu-lai berubah fungsi. Perambahan hu-tan dan lahan dalam jumlah besarsemakin menjadi-jadi. Baik peram-bahan hutan secara resmi yang dike-luarkan izin oleh pemerintah, mau-pun pembabatan secara illegal. Per-ambahan ini menyebabkan tergang-gungnya aktivitas gajah. Lahanmakanan untuk konsumsi gajahyang semakin sempit, hingga tem-pat bercanda gurau kawanan gajahbersama hewan sejenisnya.

‘’Bisa dikatakan keberadaangajah semakin terjepit. Terjepit ak-ibat habitat yang semakin ber-kurang, kesediaan cadangan ma-kanan berkurang. Artinya gajahtidak lagi menemukan ketenangandan kenyamanan untuk gajah men-jalankan kehidupan sehari-harin-

INTERNET

Belalang Hijau Menyaladi Papua NuginiBETAPA sedikit kita mengenal dunia ini. sebab hinggasaat ini para ahli dari konservasi internasional masih ban-yak menemukan spesies-spesies baru. Unik belum per-nah dijelaskan dalam literatur ilmiah sebelumnya. Sep-erti yang ditemukan di Papua Nugini belalang hijau men-yala dengan mata merah jambu. Mengikuti ditemukan-nya katak bermoncong panjang denga ukuran sejempoldan tikus berekor putih. Sementara itu, Hewan lain yangdijumpai para peneliti adalah 24 spesies katak, 45 spe-sies laba-laba, 29 spesies semut, puluhan jenis belalang,enam spesies capung, dan dua spesies mamalia, sertasembilan spesies tumbuhan. Semoga saja penemuan inimerupakan kabar baik di antara kabar buruk tentang ke-langkaan keanekaragaman hayati.(int/tya-gsj)

Community Kuantan CaresDari Maya Menjadi Nyata

KUANTAN Cares adalah sebuahkomunitas yang mengkonsentrasi-kan diri terhadap upaya perlindun-gan Sungai Kuantan di KabupatenKuantan Singingi. Komunitas inilahir dari kepedulian yang sama daribeberapa pemuda anak Jati Kuan-tan Singingi terhadap pentingnyausaha untuk melindungi sungaiKuantan dari kerusakan di tengahmaraknya kerusakan hutan dan pe-nambangan liar.

Rasa kepedulian itu pun semakinmengental dan diperkuat oleh ika-tan emosional yang ada antara ang-gota komunitas ini dengan tradisiPacu Jalur masyarakat KuantanSingingi. Hal ini dikarenakan tra-disi Pacu Jalur adalah sebuah tra-disi yang memiliki arti penting bagimasyarakat di kabupaten KuantanSingingi.

Tradisi ini juga selalu mendapatperhatian khusus dari seluruhlapisan masyarakat KabupatenKuantan Singingi. Tradisi PacuJalur merupakan sebuah tradisipacu sampan dengan menggunakansebuah sampan khas Kuantan Sing-ingi. Di dalam tradisi ini terdapatunsur seni, olahraga, kompetisi, ser-ta prilaku gotong-royongmasyarakat Kuantan Singingi.

Bagi Kuantan Cares kerusakansungai kuantan dan hutan diseki-tarnya akan memberikan pengaruhyang sangat buruk bagi lingkun-gan hidup. Serta hal ini juga akanmenimbulkan ancaman yang seri-us bagi keberadaan dan keberlan-jutan tradisi pacu jalur.

Komunitas Kuantan Caresmerupakan satu dari sekian banyakkomunitas virtual yang belakanganini lahir di tengah tengahmasyarakat Indonesia sebagai ha-sil dari perkembangan teknologikomunikasi berbasis internet. Ko-munitas Kuantan Cares awalnya

Sepanjang tahun 2010 tercatatbeberapa agenda kegiatan yang te-lah di taja oleh Kuantan Cares.Tanggal 27- 28 Maret 2010. Dalamrangka memperingati hari air sedu-nia. Kuantan Cares mengadakankegiatan perkemahan lingkunganhidup. Dan penanaman 600 batangpelindung tebing di sepanjang 1.5KM pinggiran sungai Kuantan didesa Pulau Aro Teluk Kuantan.Kegiatan itu diberi tajuk Harmon-isasi untuk Kuantan.

Kegiatan tersebut dilaksanakandengan dukungan kemitraan dariDinas Kehutanan Kabupaten Kuan-tan Singingi, SMK Negeri 3 TelukKuantan, MAN Negeri 1 TelukKuantan, SMK Negeri 2 TelukKuantan, dan SMA Negeri 1 TelukKuantan.

Kemudian, tanggal 6 Juni 2010dengan mitra anggota KomunitasBand Indie di Teluk Kuantan Kuan-tan Cares melakukan kegiatan pe-mungutan sampah plastik di lokasiAir Terjun Guruh Gemurai Kabu-paten Kuantan Singingi. Tanggal 29Juli 2010, di tengah hiruk pikukn-ya pesta rakyat Kuantan Singingidalam perhelatan tradisi Pacu Jalur,Kuantan Cares bersama denganpelajar MAN 1 Teluk Kuantanmenggelar sosialisasi. Yaitu pent-ingnya kelestarian lingkunganhidup (hutan dan sungai) untuk ke-lestarian tradisi pacu jalur. Sosial-isasi dilakukan langsung ke-masyarakat yang datang untuk ikutmenyaksikan event Pacu Jalur 2010dengan membagikan panflet pesan-pesan lingkungan.

Meski lahir di tengah-tengahhiruknya berita Penambangan Tan-pa Izin (PETI) dan berita kerusa-kan hutan. Kuantan Cares munculdari ranah virtual sebagai sebuahbentuk komunitas berbasis pemu-da, pelajar. Dengan harapan kelakakan menjadi salah satu motorpenggerak kesadaran lingkunganhidup, di tengah-tengah masyarakatKabupaten Kuantan Singingi. Se-suai dengan motto yang merekausung, Membangun keharmonisanantara manusia, pohon dan air. Un-tuk itu saat ini Kuantan Cares terusmembenahi diri sambil terusmenyebarkan paham Hijau di ten-gah tengah anak muda KuantanSingingi.***

Wahyu DiputraPenggagas Community

Kuantan Caressaat ini berdomisili

di Kuantan Singingi.

Terjepit, Semakin Tergusur dari HabitatKatak Bernyanyi di HaitiAHLI konservasi internasional baru saja menemukanenam spesies kata baru. Spesies ini memiliki keunikan-keunikan tersendiri. Di antaranya adalah bisa nada siulkatak yang mirip dengan musik. Sehingga terdengar sep-erti orang bernyanyi. Spesies katak unik itu adalah katakHispaniolan ventriloquial, Mozart, katak rumput LaSelle, Macaya dada berbintik, Hispaniola bermahkota,dan Macaya burrowing. Keunikan katak Hispaniolanventriloquial mampu “melempar” suara ke tempat yangjauh sehingga bisa mengecoh predator yang memburun-ya. sebab suara katak itu seolah berasal dari tempat lain.Sementara jenis katak Macaya burrowing suka meng-gali liang di tanah. Jenis ini berciri mata hitam dan kakibelakang berwarna oranye. Kemudian, yang tidak kalahmenarik adalah katak Mozart. Katak ini sengaja diberinama mirip nama komponis Wolfgang Amadeus Mozart.Karena menghasilkan suara yang mirip nada-nada musik.Pada malam hari bunyinya seperti siulan empat nada,sedangkan pada senja dan petang seperti siulan dua nada.Selanjutnya adalah katak rumput La Selle katak ini meru-pakan katak langka yang tidak lagi pernah ditemui sejak25 tahun yang lalu.(int/tya-gsj)

������������������� !! ���� "�#������ ������� ����$���% &�����������������%��' (�����)� *����� ���*��� %������ *�� $���"&�%� �) *�#��� +����,' (���%��� �� ���� ��% ���� ����&�� �#���%��*���#���-����&'"��

KELUARGA GAJAH: Gajah yang sudah mulai kehilangan habitatnya.

syukur dan penyambutan untuk gajah yang baru datang.Agar dia bisa menemukan soulmatenya,” ujar Tutur Les-tariono pawang gajah Bangkin.

Selain antraksi up di air. Gajah di PLG juga bisa ber-main basket, duduk di kursi khusus dan bermain bola. Menu-rut Suratman, pawang gajah Kampar. Gajah tanggung(masih remaja, berumur belasan tahun, red) butuh waktumelatih selama enam bulan untuk membuat mereka ahli.Sementara gajah besar (dewasa, berumur 20an tahun keatas,red) butuh waktu kurang lebih satu tahun.

“Latihan keterampilan tersebut dilakukan rutin, setiaphari. Mengenai waktu keahlian. Bisa juga tergantung kec-erdasan gajah. Sebab, sama seperti manusia. Daya tangkapsetiap gajah berbeda-beda. Bahkan ada gajah yang kadangmelebihi target pelatihan pawangnya,” ungkap Suratman,menjelaskan tentang pekerjaannya di PLG tersebut.

Gajah Juga MinumObat Cacing

Selain kepintarannya. Gajah juga rentan terhadap berb-agai penyakit. Ada beberapa penyakit yang sering dialamioleh gajah. Seperti kembung, apses dan odem (penumpu-kan cairan dibawah perut).

Untuk mengobati itu semua. Fitrayati, petugas medismenyatakan bahwa mereka (petugas medis, red) memberi-kan ramuan tradisional, sebab kadang kala tubuh gajah bisabereaksi lain terhadap obat kimia yang masuk. Dan obat-obatan tradisional bisa menjadi alternatif terbaik untuk ga-jah.

Misalnya, jika gajah di PLG kembung. Maka Fitrayatiakan membuatkan rebusan akar lalang dan meminumkan-nya kepada si sakit. Sementara akarnya bisa dijadikan ma-kanan gajah tersebut.

“Ciri-ciri ketika gajah menderita kembung. Dia akansering buang angin dan perutnya terlihat lebih besar daribiasa,” jelas petugas medis yang juga satu-satunya wanitayang bekerja di PLG ini.

Selain memberikan rebusan akar lalang. Biasanyapawang akan membawa gajah tersebut untuk berjalan-jalan(olahraga) dengan cara jalan kaki melintasi tanjakan. Iniakan cepat mengurangi angin diperutnya.

Ibu satu anak ini juga menjelaskan bahwa untuk menja-ga kesehatan gajah. Maka setiap sekali dua bulan. Gajahrutin diminumkan obat cacing. Kondisi makan di hutanmemberikan peluang bagi gajah untuk menderita cacingan.Apalagi jika kondisi cuaca selalu hujan. Maka peluang un-tuk menderita cacingan juga lebih cepat.

Namun, wanita berkerudung menyatakan bahwa belumpernah menbantu persalinan gajah. Hal ini menurutnya,gajah merupakan hewan pemalu dan tidak bisa dilihat keti-ka melahirkan.

“Bahkan, waktu melahirkannya pun pada pagi dini hari.Disaat orang-orang sedang terlelap tidur,” ungkapnya. Se-hingga untuk membantunyapun harus dilakukan pascamelahirkan dengan memberikan susu pertama jika si induktidak mau menyusui. Termasuk memotong tali pusar danmemberinya obat antiseptik.(tya-gsj/ndi)

Melihat Aksi Si TambunSambungan dari hal. 33

terbentuk di dunia maya pada tang-gal 22 Februari tahun 2009 denganmemanfaatkan aplikasi group padamedia jejaring sosial Facebook den-gan mengunakan nama GroupKuantan Cares.

Di dalam group ini interaksi,komunikasi dan pertukaran infor-masi antar anggota komunitas ter-jadi. Dari sekedar saling berkenalanatau mencurahkan ekspresi kecin-taan dan keprihatinan mereka ataskeadaan sungai kuantan. hinggasaling berbagi data atau informasikeadaan lingkungan hidup di Kabu-paten Kuantan Singingi terkini. ha-sil akhirnya interaksi ini mendor-ong lahirnya sebuah bentuk kesa-daran kolektif diantara anggotanya.Kemajuan teknologi komunikasiberbasis internetlah yang me-

mudahkan komunikasi antar anggo-ta di komunitas ini yang tersebar dibeberapa daerah di Indonesia.

Awalnya, Kuantan Cares lebihmemfokuskan aktivitasnya padakegiatan diskusi online, penyebaraninformasi lingkungan hidup dan ka-mpanye lewat media internet. Na-mun selang berjalannya waktu, ak-tifitas komunitas ini mulai berges-er dari ranah dunia maya kedunianyata. Ini di dorong oleh semakinbanyaknya jumlah anggota komu-nitas yang berdomisili di wilayahKabupaten Kuantan Singingi. Ser-ta tingginya minat para pelajar diTeluk Kuantan untuk berpartisipa-si dalam komunitas ini. Keadaanyang kondusif ini memudahkanKuantan Cares dalam tiap aksinyanyatanya di lapangan.

ya,’’ ujar Syahimin.Kepunahan hewan yang memer-

lukan konsumsi sekitar 225 kilo-gram makanan setiap harinya itusemakin di depan mata. Tak hanyasekadar informasi belaka, namunlambat laun akan jadi kenyataanbila tidak ditangani secara serius.Manusia semakin merajalela me-lakukan perambahan hutan terma-suk kantong-kantong gajah. Ruanggerak gajah dipersempit hingga ga-jah terusir dari habitat aslinya.

Tak puas hanya itu, manusiajuga melakukan pemusnahan ter-hadap keberadaan hewan yang bisaberumur hingga 70 tahun ini. DiRiau, pemusnahan itu sebagian di-lakukan dengan cara meracuni ga-jah yang dianggap telah melakukanancaman terhadap keberadaanmanusia.

Syahimin mengungkapkankonflik gajah dipicu oleh ber-kurangnya habitat gajah. Padahalhabibat tersebut sangat diperlukangajah untuk berkembang biak, ber-produksi serta bersenda gurau den-gan hewan sejenisnya.

Dikala habibat sudah semakinberkurang, memaksa gajah keluardari habibat yang telah dihuninyasecara turun temurun. Gajah tidaklagi mendapatkan makanan bebasdari dalam hutan Begitu juga gajahtidak lagi memiliki hutan sebagaitempat hutan akibat perambahan

hutan secara besar-besaran. Kondisiini mengharus hewan bertubuh tam-bun itu berkelana mencari makan-an dan tempat baru ke luar habitat.Apalagi gajah tergolong hewanpengkonsumsi tingkat tinggi. Taktanggung-tanggung dalam satu harigajah dewasa memerlukan konsum-si sekitar 225 kilogram.

‘’Makanya sekarang banyak ga-jah yang keluar dari habitatnya un-tuk mencari makan ke luar. Kalaumakanan masih tersedia serta habi-tatnya tidak terganggu, tentu gajahmasih berada dalam hutan,’’ ulasn-ya lebih lanjut.

Dorong Pembentukan SatgasPenanganan konflik gajah tak

mampu diatasi oleh BBKSDA daninstansi terkait lainnya. Namundiperlukan peran serta pemerintahdaerah untuk bersama-sama me-nangani konflik gajah. Salah satuupaya yang telah dilakukan danmasih berlanjut hingga saat ini ad-alah mendorong serta menginisia-si terbetuknya satuan tugas (Sat-gas) penanganan gajah di setiapdaerah rawan konflik gajah. Satgasini berperan untuk membantuBBKSDA mengatasi konflik gajahdi daerah.

Untuk bisa menangani konflikgajah tersebut, anggota Satgas ter-lebihdahulu akan mendapatkanpendidikan dan pelatihan seputargajah. Mulai dari informasi soal

gajah, hingga pelatihan mengenailangkah-langkah dalam mengatasikonflik gajah. Berbekal penge-tahuan personil Satgas diharapkanSatgas mampu meminimalisir ser-ta menangani terjadinya konflikgajah di daerah.

‘’BKSDA dalam berbagai ket-erbatasan SDM. Oleh karena itudigagas pembentukan Satgas yangbertugas menangani konflik gajahdi daerah. Bila tidak tuntas, barukami akan menuruni personil un-tuk membantu Satgas dalam me-nangani konflik gajah,’’ jelas Sya-himin.

Namun, belum semua daerahyang sudah membentuk Satgas.Setakat ini, baru Kabupaten Indra-giri Hulu (Inhu) yang sudah mem-bentuk Satgas penanganan gajah.Syahimin mengharapkan agar daer-ah lainnya juga membentuk Satgastersebut. Apalagi daerah-daerahyang berada di dekat kawasan kan-tong habitat gajah. Hal itu tentun-ya dalam upaya meminimalisir tim-bulnya korban akibat konflik gajah.Baik korban gajah itu sendiri atau-pun manusia.

‘’BKSDA akan terus mendor-ong daerah untuk membentuk Sat-gas tersebut. Apa perlu kami akanlangsung turun menjumpai pem-buat kebijakan di daerah agar maubersama-sama membentuk Sat-gas,’’ lanjutnya.

Tanggung Jawab BersamaPersoalan gajah hendaknya

menjadi perhatian bersama olehseluruh stakeholder dan ma-syarakat. Perhatian itu diharapkanakan mampu menekan konflik ga-jah sehingga populasi gajah tetapterjaga. Tanpa peran serta seluruhstakeholder dan masyarakat, di-kuatirkan populasi gajah akan se-makin langka.

Pemerintah punya program un-tuk kelestarian satwa liar denganmemasang target pertumbuhan pop-ulasi satwa liar termasuk gajah se-kitar tiga persen setahun. Target inibisa tercapai dengan peran sertasemuanya, bukan hanya pemerin-tah, LSM dan pemerhati lingkun-gan namun seluruh lapisan ma-syarakat. Dengan kesadaran itu di-harapkan populasi gajah bisa tetapkita pertahankan dari ancamankepunahan

Program Manager WWF Riau,Suhandri penanganan konflik ga-jah menyebutkan perlunya me-numbuhkan kesadaran agar selu-ruh pihak secara bersama-samapeduli terhadap keberadaan gajahdi Riau. Apalagi disaat kondisipopulasi gajah yang semakin kri-tis.

‘’Kalau soal tanggungjawabpastilah kita semua. Bukan hanyapemerintah, namun seluruh stake-holder,” paparnya.(ndi)

ANDI NOVIRIYANTI/ RIAU POS

AKSI: Kuantan Cares melaksanakan aksinya.CF1/SAID MUFTI/RIAU POS

��������� ��

AHAD16 JANUARI 2010

Riau PosHALAMAN 34

Page 3: Riau For Us

������������

�������������������������������)��� �)����� *����� !! ���� ������� ��&�.�� )�#��������&��' ��&�%�� ��#���� ���� ���*�)����� %��/���# "����� %���&���/�&��%� )�# ���� ��&��' (�����)� *����� ���*��� %������ *��$��� "&�%� �) *�#���' +����%�%.�0����,' (���%��� �� ���� ��%���� ����& �� �#���%��*���#���-����&'"��

�������������#����� !! ���� ��&�%���� ������� �������� &��������� 1��� �*�*�%���&����' ��&�%�� ��#���� ���� ���*�)����� %��/���# "�����%���&�� �/�&��%� )�# ���� ��&��' (�����)� *����� ���*��� %������*�� $��� "&�%� �) *�#���' +��&�2�# ���0��*�#�2�� *�� ���0��*�#�2��,'(���%��� �� ���� ��% ���� ����& �� �#���%��*���#���-����&'"��

�������������������������Metode Berantai untuk

Menghadapi Perubahan IklimSMAN 9 Pekanbaru

Sekolahku Bebas PlastikSAAT ini saya merupakan siswa kelasXII SMAN 9 Pekanbaru. Saya sangatmencintai sekolah ini. Sebab disini sayabelajar dan diajarkan tentang banyak hal.Salah satunya adalah tentang aktifitaslingkungan disini. Sekolah kami tengahgencar melaksanakan upaya perlindun-gan terhadap lingkungan. Hal ini terli-hat jelas semenjak dicanangkannya pro-gram green school pada awal tahun aja-ran lalu.Kegiatan yang telah dilakukandiantaranya, penanaman 1000 bungapada peringatan HUT PGRI tahun 2010,penanaman pohon, bahkan melarangkantin-kantin di SMAN 9 menjual permen.Karena selain menggunakan pembungkusplastik yang dapat meningkatkan pemana-san global. Bungkus permen juga palingsering dibuang sembarangan sehinggamembuat lingkungan menjadi kotor.

Green School di sekolah saya lebihmenitikkan kepada penanggulangansampah plastik. Namun tetap mengede-pannkan penanggulangan sampah secaraumum.Tidak sampai disitu saja, programgreen school SMAN 9 ini akan terus ber-lanjut dengan kegiatan-kegiatan yanglebih bermanfaat. Program green schoolini akan terus berjalan. Bahkan kedepan-nya sekolah kami berencana untuk man-ganjurkan para siswa untuk membawabekal dan botol minum sendiri dari ru-mah. Selain lebih praktis dan menyehat-kan bagi siswa-siswi. Kebijakan itu jugamenjadi salah satu konsep green schoolyang selama ini diusung oleh SMAN 9.

Kebijakan tersebut disampaikan oleh

wakil kepala sekolah bidang kurikulumyang sekaligus juga koordinator greenschool, ibu Zurina. Guru yang juga san-gat dekat dengan muridnya ini, men-gungkapkan bahwa program greenschool di sekolah kami, sekaligus dapatmenambahkan rasa memiliki dan cintasiswa terhadap lingkungan. Sekolah meru-pakan tempat dimana anak-anak dididik.Oleh karena itu, memberikan pendidikantentang lingkungan, di sekolah bisa menja-di salah satu tempat yang efektif.

Selain itu, program membawa botol airminum dan makan sendiri ini, menurut pi-hak sekolah tentunya bermanfaat untukmengurangi pemakaian wadah maupunbotol plastik. Seperti yang kita ketahui plas-tik membutuhkan waktu 100- 500 tahunhingga dapat terdekomposisi (terurai) den-gan sempurna. Bukan hanya itu sampahkantong plastik dapat mencemari tanah, se-lama sekian ratus tahun. Sebab kandunganzat kimianya yang tidak dapat hancur. Seh-ingga menghalangi tanah untuk melakukanpenyerapan air.

Pencemaran berikutnya akibat sampah

PERUBAHAN Iklim (cli-mate change), sangat eratkaitannya dengan globalwarming (pemanasan glo-bal). Meskipun kedua istilahini memiliki pengertian yangberbeda. Namun baik pema-nasan global maupun peruba-han iklim tersebut seperti duasisi mata uang yang salingberkaitan. Kedua hal ini meru-pakan akibat dari berbagai hal yang akhirn-ya memberikan dampak buruk pada bumidan lingkungan.

Pemanasan global adalah mata rantaipertama, merupakan akibat dari efek rumahkaca yang berasal dari aktivitas manusia.Hal tersebut menyebabkan kenaikan tem-peratur rata-rata bumi yang kita kenal den-gan istilah pemanasan global. inilah yangmengakibatkan terjadinya perubahan iklim,yang menjadi mata rantai kedua. Perubah-an iklim ini mencakup perubahan suhuudara, curah hujan dan musim. Perubahaniklim juga menyebabkan mencairnya es dangletser diseluruh dunia, terutama di kutubutara dan kutub selatan.

Mata rantai selanjutnya adalah masalahmeningkatnya permukaan air laut, pergese-ran musim yang mengakibatkan krisis per-sediaan makanan karena gagal panen, kri-sis air bersih, kebakaran hutan, hilangnyabanyak spesies flora dan fauna di mukabumi akibat tidak bisa beradaptasi denganperubahan suhu, dan masih banyak lagimata rantai lainnya yang berdampak bu-ruk bagi lingkungan, bumi dan kehidupankita. Lalu bagaimana cara kita untuk mela-

wan hal-hal tersebut? Apapun usaha-usa-ha pencegahan yang kita lakukan akanmemberikan konstribusi yang lebih baikdikemudian harinya. Berbagai macam keg-iatan sekarang marak dilakukan berkaitandengan usaha untuk mencegah dan mela-wan perubahan iklim dan pemanasan glo-bal, seperti penanaman pohon-pohon, ka-mpanye 3R (reduce, reuce and recycle),maupun usaha-usaha sederhana lainnnyayang dapat memberikan pengaruh yangbesar.

Usaha sederhana yang dapat kita laku-kan namun bisa memberikan pengaruhyang besar tersebut seperti membeli produk-produk yang ramah lingkungan, meng-gunakan transportasi umum, menghematenergi, memanfaatkan lahan yang kosonguntuk penghijauan, memisahkan sampah-sampah organik dan nonorganik, bahkankita bisa melakukan hal sederhanasekalipun seperti mencabut charger hand-phone setelah dipakai. dan masih banyaklagi. Dan yang terpenting adalah usaha-us-aha tersebut dilakukan Mulai dari diri sendi-ri, Mulai dari hal terkecil, dan Mulai darisekarang.

Selain itu, kita bisa menerapkanmetode kebaikan berantai. Dimanasetelah kita melakukan kebaikan(dalam hal ini yang berkaitan dalamusaha melawan global warming danclimate change), kita diharuskan un-tuk mengajak orang lain untuk melaku-kan hal yang sama. Tidak perlu muluk-muluk untuk mengajak orang lain dalamjumlah yang besar, cukup 3 orang saja.Contohnya, saya mengajak tiga oranguntuk tidak membuang sampah sem-barang. Tiga orang yang telah saya ajaktersebut selanjutnya mengajak masing-masing tiga orang yang lainnya untuktidak membuang sampah sembarang.Orang yang selanjutnya pun melaku-kan hal yang sama dan begitu seterusn-ya. Hasilnya, orang-orang yang mem-buang sampah sembarangan akanberkurang. Hal ini dapat diterapkan padausaha-usaha lainnya untuk melawan pe-manasan global dan perubahan iklim.

Kondisi pemanasan global diibarat-kan seperti seekor ikan yang beradadalam sekantong plastik berisi air, danplastik tersebut bocor (berlubang). Per-lahan-lahan, meskipun lubang tersebutkecil, air di dalam kantong plastik terse-but keluar dan habis. Dan pada akhirn-ya, ikan itu akan mati karena tidak bisahidup tanpa adanya air. Lakukanlah se-suatu, meskipun itu hal kecil yang bisakita lakukan untuk kebaikan dimasa yangakan datang. Karena sesungguhnya, se-suatu yang besar itu berawal dari sesuatuyang kecil. Lets combat global warmingand climate change.***

ROBBY ANGGRIAWANMahasiswa UniversitasIslam Riau

WARITSA NURFADILAHSiswi Kelas XII SMAN 9

Pekanbaru

Riau PosHALAMAN 35

AHAD16 JANUARI 2011

Pengalaman Seru di PusatPelatihan Gajah Minas

GREEN HOLIC

PUSAT Latihan Gajah (PLG) Minasterletak di areal Taman Hutan Raya(Tahura) Sultan Syarif Hasyim.Untuk memasuki lokasi ini, pengun-jung juga bisa masuk dari SimpangJambu, Jalan Raya Minas. Pengun-jung akan diberi petunjuk denganplang nama yang bertuliskan “PusatLatihan Gajah Minas, ElephantConservation” untuk masuk keka-wasan tersebut. Tidak perlu takutakan tersesat. Karena disepanjangpersimpangan jalan pengunjung akanmenemukan plang-plang yangmengarah ke PLG.

Dari gambar tampak :1.Gajah PLG tengah mandi di sungai2.Seekor gajah dengan matanyayang imut3.Gajah sedang membawa pawangdan pengunjung di punggungnya.4.Gajah Bankin mengikuti perintahpawang untuk menegakkantelinganya.5.Gajah Kampar sedangmenunjukkan aksi up, duduk dengandua kaki depan diangkat6.Muslino, Kasat LPG Minas danPetugas lainnya foto bersama7.Pawang yang menjadi soulmatengajah tampak santai duduk dibelalaigajah usai mandi di sungai8.Gajah pulang beriringan daritempat pemandian

FOTO-FOTO : SAID MUFTY/RIAU POS

1

2

3 4

5

7

6

8

plastika dalah pencemaranair. Air merupakan sumberdaya vital bagi kehidupanmanusia. Jika air tidak bisadiserap oleh tanah, maka airhujan akan langsung menu-ju selokan. Inilah yangmenimbulkan efek negatifbagi kondisi air. Parahnyalagi, plastik juga bisamencemari udara jika ter-

us dibiarkan begitu saja atau dibakar. Bah-kan, bisa menimbulkan kelemahan dayapikir bagi anak-anak dan remaja. Zat kimiayang ada di plastik jika terbakar akan meng-hasilkan racun, jika terhirup maka akanmenyebabkan lemahnya daya pikir terse-but.

Selain itu, kantong plastik terbuat daripenyulingan gas dan minyak yang dise-but ethylene. Minyak, gas dan batu baramentah adalah sumber daya alam yangtidak dapat diperbarui. Semakin banyakpenggunaan palstik berarti semakin cepatmenghabiskan sumber daya alam tersebut.

Kami juga akan melakukan pembena-han dan perawatan terhadap taman danpepohonan yang telah di tanam.Karenakami tidak ingin kegiatan penanaman yangtelah dilakukan ini hanya sebatas seremo-nial saja.Harus ada tindak lanjut, agar tana-man tersebut dapat tumbuh danberkembang. Hal itu ditegaskan oleh IbuZurina disetiap kegiatan lingkungan disekolah. Begitulah cara sekolah kami men-jaga lingkungan dengan mulai dari hal-halsederhana.***

Page 4: Riau For Us

�����������

AHAD16 JANUARI 2011

Riau PosHALAMAN 36

MobilEmisiRendahINVESTASI dalam mobil emisi rendahdiperkirakan akan menjadi prioritas uta-ma bagi industri otomotif selama limatahun ke depan. Pengembangan mobilhibrida, kendaraan listrik dan hidrogenteknologi fuel-cell sangat penting untukpertumbuhan industri otomotif.

Lebih dari tujuh dalam sepuluh pe-rusahaan mobil akan menjadi perusa-haan patungan untuk mendanai biayapengembangan teknologi ramahlingkungan. Hybrid dan kendaraan lis-trik diayakini akan mejadi teknologi uta-ma yang akan berhasil selama lima tahun

GSA Campaign Cantik,Sehat dan Green ala Marissa

This world need more green

Polisi Lingkungan SekolahNAMA saya Des-ri resfita, umursaya 12 tahun,kelas enam diSekolah DasarNegeri (SDN)005 Bukitraya. Disekolah, saya ad-alah salah satupolisi lingkungansekolah. Disekolah saya diajarkan bagaima-na cara menjagadan melestarikan lingkungan. Dengan caramembuang sampah pada tempatnya dan men-gajak teman-teman untuk membersihkan pe-karangan sekolah.Selain itu saya dan polisi lingkungan lainnyaikut berpartisipasi tentang pengolahan danpemanfaatan sampah. Dengan cara 4R dan1S yaitu: reduce (mengurangi), reuse (mema-kai kembali), recycle (mendaur ulang), danreplace (mengganti) dan subtitute. Sebagaipolisi lingkungan kami bertugas menasehatidan mengajak teman-teman untuk membuangsampah pada tempatnya, serta selalu menja-ga kelestarian lingkungan.***

HEMAT LISTRIK: Mobil listrikhemat energi yang dibuat

Mahasiswa Politeknik CaltexRiau (PCR) dan meraih juara

umum ketiga pada Kontes MobilListrik Indonesia 2010 di

Politeknik Bandung.

Senandung Ranting Kering

DISKUSI: GSJ sedang berdiskusi pada Pelatihan Jurnalistik Lingkungan.

Kita dan Lingkungan

mendatang ke depan.Seperti yang telah dilakukan oleh

Lotus Cars baru-baru ini. Lotus mem-perkenalkan konsep city car yang diran-cang sedemikian rupa. Berharap bisamengurangi pengeluaran emisi gasbuang kendaraan. Hampir sama sepertikendaraan ramah lingkungan lainnya,mobil Lotus satu ini menggunakan sum-ber tenaga yang berasal sistem hibrida.Yaitu menggunakan transmisi tunggalyang memberikan pengeluaran emisirendah, kinerja yang optimal dan peng-gunaan listrik pada saat melintas didaer-ah perkotaan. Konsep city car memilikidesain ekslusif dengan tiga pintu. Duadi samping dan satu di belakang sertaberpenggerak roda belakang.

Total daya pada city car adalah 162kW (220 PS) dan torsi 240 Nm. Jarakyang bisa ditempuh jika menggunakantenaga listrik bisa mencapai 60 km (37mil), sedangkan menggunakan mesinbensin Lotus Range Extender berkapa-sitas 1.2 liter, tiga cylinder mobil. Kon-

sep tersebut bisa memperpanjang rent-ang hingga 34 kW (46 PS). KendaraanLotus berkelas city car ini menawarkankemampuan nol emisi ketika berjalandalam modus EV. Sesuai dengan LotusEngineering’s focus di kendaraan masadepan. Mesin range extender dirancanguntuk operasi flex-fuel pada etanol danmetanol maupun bensin biasa.

Desain fitur bagian luar dan dalamsangat mengesankan. Terlebih mobilkonsep ini lebih mengedepankan peng-gunaan bahan campuran serat karbon.(int/rizky-gsj/mar)

RIZKY-GSJ

JOURNEY

Hemat ListrikNAMA saya Marzuq Al Fawas. Umur saya11 tahun. Saya duduk di kelas enam SekolahDasar Negeri (SDN) 005 Bukit Raya. Setiappagi kami melaksanakan UKS, dan pagi ber-sih dengan cara membuang sampah-sampahyang berserakan pada tempatnya. Kami jugamendaur ulang sampah organik menjadi pu-puk kompos. Setiap pagi saya dan polisilingkungan mengecek lampu yang masihhidup di setiap kelas untuk menghemat ener-gi. Selain itu di sekolah kami ada juga kegia-tan mendaur ulang plastik dan PenanamanTanaman Obat Keluarga (TOGA).***

��������

ITULAH topik yangditampilkan padagreen blitz minggu ini.Manusia dan lingkun-gan merupakan suatukesatuan yang tidakdapat dipisahkan. Na-mun, adakalanya per-ilaku kita (manusia)terlalu keras padaalam. Sehingga kitajuga kehilangan kera-mahan alam itu sendi-ri. Lindungi masadepan kita denganmenjaga lingkunganini. (rahman-gsj/mar)

Beauty on the Broken Tree

MARISSA MAHYULI

BANYAK wanita yang mengatakanbahwa cantik itu mahal. Harusmenggunakan banyak produk-produkyang tidak ramahlingkungan. Padahaljika saja kita semua tahubahwa cantik itu berartijuga harus tetap sehat.Sehat bukan hanyamenyangkut tentangtampilan fisik. Tapi jugatermasuk dengan innerbeauty dari dalam dirikita. Dan jika kita inginterlihat cantik dan sehatada baiknya kita belajaruntuk mendayagunakanlingkungan sebaikmungkin sambil tetapturut serta menjaganya.Berikut merupakan tipsyang bisa kita gunakanagar cantik dan sehat kita juga berartibentuk kepedulian kita terhadap bumi.

Tips 1. Banyak wanita yangmenganggap bertubuh langsing itucantik. So, jika ingin langsing kenapanggak mencoba untuk selalu berolahraga. Cukup dengan berjalan kaki jikajarak tempuh tujuan kita terjangkau(misalnya membeli makanan kewarung depan). Atau lebih baik

membersihkan rumah denganmenggunakan kemoceng atau sapu daripada penyedot debu. Karena selain

membakar kalori jugalebih hemat peng-gunaan energi listrik.

Tips 2. Sehat jugaberarti selektif dalammemilih makanan.Tidak harus dengansuplemen mahal. Kitabisa memilih untukmembeli buah-buahanatau sayuran organikdari pada makanan siapsaji (kemasan/kalengan) atauminuman kemasan.Selain tidak sehat,mengundang banyakpenyakit jika dikon-sumsi berkepanjangan.

Sampah kemasan dari makanan danminuman tersebut juga dapat menam-bah sampah di bumi. Dan yangterpenting adalah, cewek cantik itunggak membuang sampah sembaran-gan.

So, become Healty and Beauty iseasy Girls. Jadikan cantik kita itudidukung oleh tubuh yang sehat danlingkungan yang bersih.***

������������

Green Student JournalistsTetap konsisten dengan Lingkungan

���!�"���#�����#������ *����� 3!! ���� �������

���������� %���#�4��#� *�&�� ���2���&���������' ��&�%�� ��#���� ����

���*�)����� %��/���# "����� %���&���/�&��%� )�# ���� ��&��' (�����)� *��������*��� %������ *�� $��� "&�%� �) *�#���'+����&�� ��%�#,' (���%��� �� ���� ��%���� ����& �� �#���%��*���#���-����&'"��

MENJADI minoritas di tengahmayoritas, ternyata tak menyu-rutkan Green Student Journal-ists (GSJ) untuk maju. Ketikasebagian besar anak-anak mudasibuk dengan berbagai style danfashion, GSJ tetap konsistendengan berbagai permasalahanlingkungan. GSJ tetap menulis danmenulis berbagai isu dan faktalingkungan.

”Disini, kamu tidak akan me-nemukan anak muda dengan ber-bagai summer style, tapi kamuakan menemukan anak muda yangso fighters” ujar Ivit Sutia Koor-dinator Green Student

Yups, pada awalnya GSJdipersiapkan untuk menjadiwartawan lingkungan bagi ka-langan anak-muda mengingatminimnya wartawan yang me-naruh perhatian khusus terhadaplingkungan baik di Riau mau-pun di Indonesia. Selain itu GSJmerupakan wadah edukasi bagianak-anak muda yang ingin be-lajar secara total.

“Seseorang akan belajar 10persen dari yang dibaca, 20 per-sen dari yang dilihat,30 persen

dari yang di dengar,50 persendari yang dilihat dan didengar,dan seseorang akan belajar 90persen apabila menuliskankembali apa yang telah di baca,dilihat dan didengarnya,” tuturAndi Noviriyanti, Direktur Ek-sekutif Save the Earth Founda-tion (SEFo) menerangkan teoripsikolog Vermon dan Magnu-son.

Berbekal semangat tersebutGSJ mengembangkan sayapnyadengan mengadakan open re-cruitmen anggota baru, sehing-ga selama tahun 2010 lalu GSJtelah melakukan dua kali openrecruitmen. Hingga saat ini GSJtersebar di beberapa kabupatendi Riau, diantaranya adalah diSiak dan Pelalawan. GSJ di tiapkabupaten memiliki koordinatormasing-masing. Meskipunmereka tidak dapat mengikutiberbagai kegiatan dan rapatyang diadakan oleh GSJ Pekan-baru, mereka sering mengada-kan kegiatan sendiri di daerah-nya masing-masing.

Setiap GSJ baru akanmendapatkan pelatihan jurnalis-

tik, sehingga begitu seseorangmasuk ke dalam GSJ maka diaakan terlatih untuk menulis ber-ita mengenai keadaan lingkun-gan yang terjadi di sekitarnya.Selain menulis GSJ juga bela-jar menjadi enterprenur denganmendesain dan menjual T-shirtGSJ, sehingga keuntungan dariusaha tersebut bisa dipakai un-tuk membiayai setiap kegiatanyang diadakan oleh GSJ.

“GSJ merupakan komuni-tas yang sangat kreatif , dima-na sekumpulan yang berjiwamuda. Selain dunia tulismenulis komunitas iniberkembang juga ke arah keg-iatan lingkungan seperti aksilangsung di lapangan. Jadi se-lain kritis dalam tulisan men-gungkapkan opini tentanglingkungan. Banyak juga keg-iatan tentang lingkungan yangsudah dilakukan dengan meli-batkan publik secara umum,”ujar Teresia Prahesti, PublicEngagement Marketing Com-munication WWF-Indonesia yangsempat dimintai komentar men-genai GSJ

Secara konseptual GSJ meru-pakan komunitas yang fleksibel,saat mengadakan rapat misalnya,GSJ bisa melakukannya dimanasaja bisa di taman kota, di perpus-takaan wilayah atau pun di lobbygedung Riau Pos ketika ruang ra-patnya sedang digunakan untukkegiatan lain. Saat ini GSJ sudahmemiliki banyak anggota baru, na-mun seperti yang diungkapkansalah seorang praktisi arsiteklingkungan Dedi Ariandiyang sering mengadakan dis-kusi mengenai green arsitek-tur bersama GSJ, jumlah GSJyang bsar tidak akan mem-buat GSJ menjadi komunitasyang berkembang jika hanyasedikit yang ingin berkaryadisana.

“GSJ sudah memiliki ang-gota yang banyak untuk ituGSJ harus lebih memperban-yak karya sesuai dengankuantitas yang dimiliki,” kri-tiknya.

Selain itu GSJ juga di-harapkan untuk menambahwawasan dan pengetahuanmengenai topik-topik lingkun-

gan sehingga di tahun-tahunkedepan GSJ bisa berkiprah diruang yang lebih besar.

“GSJ merupakan komunitasyang positif . Namun tetap jugaharus selalu terus meningkatkanpengetahuan tentang content se-buah berita. Saya berharap GSJbisa berkiprah lokal, nasional,regional dan global, saya akandukung itu,” harap HarisGunawan, Dosen UniversitasRiau sekaligus salah satupendiri CTPRC yang ternyataikut mengikuti perkembanganGSJ sejak tahun 2010 lalu.

Sambutan dari pihak RiauPos sendiri terhadap kegiatanGSJ ternyata cukup besar, se-hingga saatini GSJ diberi ruangyang cukupbesar untukm e n g e k -spresikan diridengan tu-lisan-tulisanlingkungan-nya. Terbuktidengan pe-

nambahan halaman khusus un-tuk diisi oleh para GSJ. Hal initentu saja membuat GSJ makinbersemangat untuk menulis.

“Wah, senang rasanyaakhirnya GSJ diberi spaceyang lebih besar untuk bisamenuangkan ide- ide dan tu-lisannya,” ujar Afra Nisa,salah seorang anggota GSJ.

Pada awal tahun ini, GSJakan terus melakukan danmembuat kegiatan-kegiatanlingkungan sehingga men-jadikan lingkungan ini lebihbaik dan tetap dinikmati olehgenerasi penerus nanti tanpaharus mewariskan kerusakandan bencana.(asrul-gsj/mar)

LIPUTAN LINGKUNGAN: GSJ serius mendengar dan menulis keterangan dari narasumber.

ISTIMEWA ISTIMEWA

INTERNET

GREEN BOX