revisi makalah pbl 24 - copy

15
Fibroadenoma Mammae Krissaesha Novera Suhin 10 2008 034 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana l! "r#una Utara No!$% akarta 11&10 K"SUS 1 Seorang wanita usia 24 tahun datang ke klinik dengan keluhan benjolan pada pa kanan atas dekat ketiak. Benjolan tersebut tidak nyeri dan dapat digerakkan. Pemeri TD 2!"#! mm$g. %: #!&"menit' ((: 2!&"menit' suhu tubuh: )*'+ o ,. Pada inspeksi payudara kiri dan kanan tampak simetris' letak dan bentuk papilla mamae tampak normal' tidak edema' warna kulit normal' tidak tampak adanya lesi kulit. Palpasi: teraba massa pa sebelah lateral atas' diameter 2 -m' kenyal' mobile' palpasi daerah leher dan ketia pembesaran /B. '(N)"*U+U"N 1 %eoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel0sel yang tumbuh menerus se-ara tidak terbatas' tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya' dan bagi tubuh. Dalam klinik' istilah tumor sering digunakan untuk semua ton sebagai pembengkakan' yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang' perdarahan. %eoplasma membentuk tonjolan' tetapi tidak semua tonjolan disebabkan oleh neoplasma. Sel0 sel neoplasma berasal dari sel0 sel yang sebelumnya adalah sel0 sel namun menjadi abnormal akibat perubahan neoplastik. Dalam penggunaan istilah kedokteran yang umum' neoplasma sering disebut sebag tumor. Dalam onkologi 1ilmu yang mempelajari tentang tumor ' tumor dikateg 1benigna dan ganas 1maligna . Tumor ganas se-ara kolekti3 disebut juga sebagai ka 1

Upload: fila-delvia

Post on 04-Nov-2015

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah24

TRANSCRIPT

Fibroadenoma MammaeKrissaesha Novera Suhin

10 2008 034

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510

KASUS 1

Seorang wanita usia 24 tahun datang ke klinik dengan keluhan benjolan pada payudara kanan atas dekat ketiak. Benjolan tersebut tidak nyeri dan dapat digerakkan. Pemeriksaan Fisik : TD 120/80 mmHg. N: 80x/menit, RR: 20x/menit, suhu tubuh: 36,7o C. Pada inspeksi payudara kiri dan kanan tampak simetris, letak dan bentuk papilla mamae tampak normal, tidak tampak edema, warna kulit normal, tidak tampak adanya lesi kulit. Palpasi: teraba massa payudara kanan sebelah lateral atas, diameter 2 cm, kenyal, mobile, palpasi daerah leher dan ketiak: tidak teraba pembesaran KGB.PENDAHULUAN1Neoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya, dan tidak berguna bagi tubuh. Dalam klinik, istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai pembengkakan, yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang, atau perdarahan. Neoplasma membentuk tonjolan, tetapi tidak semua tonjolan disebabkan oleh neoplasma. Sel- sel neoplasma berasal dari sel- sel yang sebelumnya adalah sel- sel normal, namun menjadi abnormal akibat perubahan neoplastik.

Dalam penggunaan istilah kedokteran yang umum, neoplasma sering disebut sebagai tumor. Dalam onkologi (ilmu yang mempelajari tentang tumor), tumor dikategorikan jinak (benigna) dan ganas (maligna). Tumor ganas secara kolektif disebut juga sebagai kanker.Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang berbatas tegas dengan konsistensi padat kenyal. Fibroadinoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat, berkapsul dan lesi payudara terlazim dalam wanita berusia dibawah 25 tahun, sebagian besar (80%) tunggal. Penanganan fibroadinoma adalah melalui pembedahan pengangkatan tumor. Spesimen diperiksa untuk menyingkirkan diagnosa keganasan. Sistosarkoma filodes merupakan salah satu tipe dari fibroadinoma yang dapat kambuh jika tidak diangkat dengan sempurna.PEMERIKSAAN 2,3Anamnesis

Lakukan anamnesis yang lengkap mengenai riwayat keluarga, riwayat haid, keadaan pada masa menopause, riwayat menjalani bedah ginekologik, operasi payudara, riwayat reproduktif, pemakaian preparat hormonal. Selain itu juga tanyakan adakah rasa nyeri. Kanker biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri, tapi ada beberapa pengecualian dan tidak boleh dianggap sebagai patokan, bahwa lesi yang nyeri selalu jinak. Tanyakan pengeluaran cairan dari puting susu, biasanya mengarah ke papiloma intraduktuli, ektasi duktuli. Jarang mengarah ke arah kanker, kecuali bila kanker berlokasi pada duktus yang dekat puting. Tanyakan juga apakah ada gejala sistemik seperti sesak nafas, nyeri tulang, berat badan menurun.Pemeriksaan Fisik

Untuk inspeksi , pasien diminta duduk tegak atau berbaring. Kemudian diperhatikan bentuk kedua payudara, warna kulit, benjolan, lekukan, retraksi, adanya kulit seperti kulit jeruk (peau dorange), ulkus. Dengan lengan diangkat lurus ke atas kelainan terlihat lebih jelas.Palpasi lebih baik dilakukan pada pasien yang berbaring dengan bantal tipis di punggung sehingga payudara terbentang rata.

Setelah seluruh payudara diperiksa, areola mammae di inspeksi untuk melihat adakah tanda retraksi pada puting payudara, kemudian dipalpasi untuk mencari adakah massa di sekitar areola dan periksa adakah cairan yang keluar dari papila mammae. Juga tidak ketinggalan palpasi kelanjar getah bening leher, supraklavikula, infraklavikula, ketiakPada pemeriksaan fisik dokter akan memeriksa benjolan yang ada dengan palpasi pada daerah tersebut, dari palpasi itu dapat diketahui apakah mobil atau tidak, kenyal ataukeras,dll.Pada pemeriksaan fisik didapatkan gejala-gejala seperti berikut untuk membedakanya dengan lesi massa yang jinak lainnya pada mammae penyakit Fibrocystic: massa bilateral yang nyeri, fluktuasi cepat dalam ukuran massa, gejala-gejala meningkat selama fase premenstruasi Fibroadenoma: bulat, massa mudah digerakkant Intraductal papilloma: puting susu berdarah yang sifatnya unilateral Nekrosis lemak: massa dengan kulit atau putting retraksi Mastitis atau abses mammae : eritema, dan indurasiPemeriksaan Penunjang

Mammografi

Mammography digunakan untuk membantu diagnosis, mammography sangat berguna untuk mendiagnosis wanita dengan usia tua sekitar 60 atau 70 tahun, sedangkan pada wanita usia muda tidak digunakan mammography,sebagai gantinya digunakan ultrasound, hal ini karena fibroadenoma pada wanita muda tebal, sehingga tidak terlihat dengan baik bila menggunakan mammography. Dengan mammografi dapat ditemukan benjolan yang kecil sekalipun. Tanda berupa mikrokalsifikasi tidak khas untuk kanker. Bila secara klinis dicurigai ada tumor dan pada mammografi tidak ditemukan apa-apa, pemerikaan harus dilanjutkan dengan biopsy sebab sering karsinoma tidak tampak pada mammogram. Sebaliknya bila mammografi positif dan secara klinis tidak teraba tumor, pemeriksaan harus dilanjutkan dengan pungsi atau biopsy di tempat yang ditunjukkan pada foto tersebut.Untuk mammografi, payudara dikompres antara 2 pelat untuk meratakan dan menyebarkan jaringan. Meskipun hal ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman untuk pasien, tapi hal ini diperlukan untuk hasil mammografi, yang baik dan layakuntuk dibaca. Kompresi hanya berlangsung beberapa detik, seluruh prosedur untukpemeriksaan mammografi memakan waktu sekitar 20 menit.

Hal- hal yang perlu diperhatikan waktu membaca hasil mammografi, antara lain:Kalsifikasi

Merupakan simpanan mineral kecil dalam jaringan payudara yang muncul berupa bintik-bintik kecil berwarna putih. Hal ini mungkin disebabkan karena sel kanker tapi bisa juga tidak. Kalsifikasi dibagi menjadi 2 jenis:

Makrokalsifikasi, suatu kalsifikasi yang kasar berupa deposit kalsium yang kemungkinan besar merupakan perubahan degenerative pada payudara, seperti penuaan arteri payudara, atau perlukaan yang sudah lama, atau mungkin bisa sebagai suatu tanda peradangan. Deposit tersebut berhubungan dengan kondisi jinak (non kanker) dan tidak memerlukan biopsy. Mikrokalsifikasi, adalah suatu bintik kecil kalsium di payudara. Hal ini mungkin muncul sendiri atau dalam kelompok. Mikrokalsifikasi terlihat pada mammografi perlu mendapat perhatian lebih, meskipun tidak selalu berarti kanker. Bentuk dan letak mikrokalsifikasi membantu radiolog mengambil keputusan apakah itu suatu tanda kanker yang sudah ada ataupun bukan merupakan tanda yang berarti. Pada kebanyakan kasus, ditemukannya mikrokalsifikasi yang tampak mencurigakan untuk terjadinya kanker, perlu dilakukan biopsy.Massa

Massa bisa saja terjadi dengan atau tanpa kalsifikasi, merupakan suatu perubahan penting yang dapat terlihat pada mammografi. Massa bisa berarti banyak hal, termasuk kista (non kanker, kantung berisi cairan) dan tumor padat non kanker seperti Fibroadenoma.

Sebuah kista dan tumor bisa dirasakan sama pada pemeriksaan fisik. Mereka juga bisa terlihat sama pada mammogram. Untuk mengkonfirmasi bahwa massa adalah benar-benar kista, suatu USG payudara sering dilakukan. Pilihan lain adalah mengambil cairan dari kista dengan jarum tipis berongga ( aspirasi/punksi cairan). Jika massa bukanlah suatu kista sederhana, yaitu jika sebagian padat, maka mungkin harus dilakukan tes pencitraan yang lebih. Beberapa massan dapat dipantau dengan mammografi secara berkala, sedangkan yang lain mungkin perlu biopsy. Ukuran, bentuk, dan tepi massa dapat membantu ahli radiologi untuk menentukan apakah kanker mungkin ada.Keterbatasan mammografi

Mammografi tidak bisa membuktikan bahwa daerah yang abnormal adalah suatu tanda kanker. Untuk mengkonfirmasi apakah ada suatu kanker atau tidak, sejumlah kecil jaringan harus diambil dan dilihat dibawah mikroskop. Prosedur ini disebut biopsy.

Mammografi tidak sempurna dalam menemukan kanker payudara. Hali ini dikarenakan mammografi tidak bekerja dengan baik pada wanita yang lebih muda, biasanya karena payudaranya padat dan dapat menyembunyikan tumor. Ini juga berlaku untuk wanita hamil dan wanita yang sedang menyusui. Karena kanker payudara paling banyak terjadi pada wanita yang lebih tua, ini biasanya tidak menjadi perhatian utama. Namun, hal ini dapat menjadi masalah bagi wanita muda yang berisiko tinggi untuk kanker payudara (karena mutasi gen, sejarah keluarga yang kuat dari kanker payudara, dan faktor lainnya) karena mereka sering terkena kanker payudara di usia muda. Untuk alasan ini, American Cancer Society merekomendasikan scan MRI disamping untuk screening mammografi pada wanita. USG

Ultrasonografi pada wanita muda dengan payudara yang padat dan besar. Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara massa yang solit dengan massa yang kistik. Disamping itu dapat menginterpretasikan hasil mammografi terhadap lokasi massa pada jaringan yang tebal/padat.Tes ini tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak membuat pasien terkena radiasi. USG payudara kadang-kadang digunakan untuk mengevaluasi masalah payudara yang ditemukan selama pemeriksaan mammografi atau diagnose pada pemeriksaan fisik. USG payudara tidak secara rutin digunakan untuk penyaringan. Beberapa studi telah menyarankan bahwa ultrasound dapat menjadi tambahan yang berguna untuk mammografi skrining wanita dengan jaringan payudara padat, tetapi penggunaan USG bukan mammogram untuk skrining kamker payudara. USG berguna untuk mengevalluasi beberapa masssa padat payudara dan merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah area mencurigakan adalah suatu kista tanpa melakukan aspirasi cairan. Kista tidak dapat secara akurat didiagnosis dengan pemeriksaan fisik saja. USG payudara juga dapat digunakan untuk membantu dokter sebagai panduan biopsy jarum ke dalam lesi payudara. USG telah menjadi alat yang berharga yang digunakan bersama dengan mammogram karena tersedia secara luas, non invasuf, dan lebih murah dibandingkan pilihan lainnya. Namun efektiviatasnya tergantung pada tingkat keterampilan dan pengalaman operator. Meskipun USG kurang sensitive dibandingkan MRI yaitu mendeteksi tumor, tapi memiliki keunggulan yaitu ketersediaan dan biaya yang lebih murah.MRI ( Magnetic Resonance Imaging )

Bagi wanita dengan risiko tinggi untuk kanker payudara, skrining MRI dianjurkan bwersama dengan mammograf tahunan. MRI umumnya tidak direkomendasikan sebagai alat skrining yang berdiri sendiri, karena meskipun tes sensitive, masih mungkin akan ketinggalan beberapa kanker yang mungkin terdeteksi dengan mammografi. MRI juga dapat digunakan dalam situasi lain, seperti untuk memeriksa daerah mencurigakan yang ditemukan dengan mammografi. MRI juga dapat digunakan pada wanita yang telah didiagnosa menderita kanker payudara untuk lebih menetukan ukuran sebenarnya dari kanker dan mencari setiap kanker lainnya di payudara.

Meskipun MRI lebih sensitive dalam mendeteksi kanker daripada mammografi, ia juga memiliki tingkat false positif lebih tinggi. Hal inilah mengapa MRI tidak direkomendasikan sebagai tes skrining untuk perempuan yang tidak berisiko tinggi kanker payudara, karena akan mengakibatkan tidak diperlukan suatu biopsy dan tes lainnya.SitologiDiagnosis pasti hanya dilakukan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan cara biopsy. Pemeriksaan sitologi pada sediaan yang diperoleh dari pungsi dengan jarum halus (FNA=fine needle aspiration biopsy) dapat dipakai untuk menentukan apakah akan segera disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilanjutkan dengan pemeriksaan lain atau langsung akan dilakukan ekstirpasi. Hasil positif pada pemeriksaan sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal karena hasil positif palsu selalu dapat terjadi, sementara hasil negative palsu sering terjadi.2Pada FNAC kita akan mengambil sel dari fibroadenoma dengan menggunakan penghisap berupa sebuah jarum yang dimasukkan pada suntikan.Dari alat tersebut kita dapat memperoleh sel yang terdapat pada fibroadenoma, lalu hasil pengambilan tersebut dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa di bawah mikroskop. Dibawah mikroskop tumpor tersebut tampak seperti berikut

a. Tampak jaringan tumor yang berasal dari mesenkim (jaringan ikat fibrosa) dan berasal dari epitel (epitel kelenjar) yang berbentuk lobus-lobus;b. Lobuli terdiri atas jaringan ikat kolagen dan saluran kelenjar yang berbentuk bular (perikanalikuler) atau bercabang (intrakanalikuler); c. Saluran tersebut dibatasi sel-sel yang berbentuk kuboid atau kolumnar pendek uniform.Biopsi eksisi kadang dibutuhkan untuk diagnosis.DIAGNOSISDiagnosis Kerja 4,5Fibroadenoma mammae ( FAM )Fibroadenoma mammae (FAM). Adalah tumor jinak tersering pada payudara dan umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan usia