copy of financial statement analysisiii-revisi ref

25

Click here to load reader

Upload: -

Post on 25-Jun-2015

210 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

SERI MODUL KULIAH IV / TATAP MUKA KE - 4

PRINCIPLES OF CORPORATE FINANCE

FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS

Disusun Oleh : Rusman Effendi, Drs.Ec.,M.M.,M.S.Akt

Page 2: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) BUDDHI

Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Tangerang

FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS

PENDAHULUAN Laporan Keuangan (Financial Statement) merupakan hasil akhir dari

proses akuntansi yang membuat informasi tentang pelaksanaan tanggung jawab manajemen dan diungkapkan dalam bentuk satuan moneter (mata uang). Dengan demikian, laporan keuangan sepenuhnya adalah menjadi tanggung jawab manajemen yang merupakan pertanggung jawaban atas kewenangan untuk mengelola sumber daya perusahaan yang diserahkan atau dipercayakan oleh pemilik.

Analisis Laporan Keuangan dilakukan untuk mengetahui “kondisi keuangan” suatu perusahaan yang melibatkan “Neraca” dan “Laporan Laba Rugi”. Neraca (Balance Sheet) merupakan Laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (utang) dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Biasanya, Neraca disusun pada akhir tahun (31 Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi Aktiva, sedangkan kewajiban atau utang dan modal sendiri disajikan pada sisi Pasiva.

Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan Laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Sebagaimana halnya Neraca, biasanya Laporan Laba Rugi disusun setiap akhir tahun (31 Desember). Berdasarkan Laporan Laba Rugi, akan diperoleh Laba atau Rugi perusahaan.

Apabila pendapatan lebih besar dari biaya akan terjadi “Laba”. Sebaliknya, apabila penghasilan atau pendapatan lebih kecil dari biaya, maka perusahaan akan mengalami “Keugian”. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti investor, kreditor, para analis keuangan, konsultan keuangan, pialang, pemerintah dan pihak manajemen sendiri.

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

1

SESSION III

Page 3: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

4.1. Laporan Keuangan (Financial Statement) Untuk memahami Manajemen Keuangan, kita tidak dapat meng-

hindar dari suatu Laporan Keuangan. Karena Laporan Keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan pada pihak - pihak yang berkepentingan sebagai dasar pertimbangan didalam mengambil suatu keputusan. Pihak pihak yang berkepentingan tersebut antara lain Manajemen, Pemiik, Kreditur, Investor, Pemerintah dan sebagainya.

4.1.1. PengertianLaporanKeuangan (Financial Statement De-fined) “Laporan Keuangan adalah merupkaan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi 2 laporan utama berupa Neraca dan Laporan Laba Rugi.”

4.1.2. Komponen Laporan Keuangan Suatu Laporan Keuangan dapat terdiri atas neraca dan Laporan

Laba Rugi. Neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu. Suatu neraca memiliki 2 sisi yang berbeda yakni sisi debet dan sisi kredit. Pada sisi debet menunjukkan posisi kekayaan perusahaan (aktiva) yang terdiri atas aktiva lancar dan aktiva tetap.

Aktiva lancar adalah aktiva yang masa perputarannya kurang atau maksimal dalam satu tahun yang termasuk kelompok aktiva ini antara lain kas, efek, piutang dagang, piutang wesel, persediaan, dan perlengkapan. Aktiva tetap adalah aktiva yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau berjangka waktu leih panjang. Yang termasuk dalam kelompok aktiva ini adalah Tanah, Bangunan, Gedung, Mesin, Kendaraan, Peralatan dan Inventaris

Sedangkan Pada sisi Kredit atau pasiva menunjukkan sumber kekayaan perusahaan yang terdiri dari 2 sumber utama yani utang dan modal. Utang terdiri dari dua jenis yakni utang jangka pendek (short term liabilities) utang jangka panjang (long term liabilities) Utang jangka pendek adalah utang yang masa jatuh temponya kurang dari satu tahun seperti utang dagang, utang gaji, utang pajak.

Sedangkan utang jangka panjang utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun seperti utang obligasi, utang hipotik, dan utang bank jangka panjang. Pada sisi pasiva lainnya terdapat ekuity atau modal yang terdiri dari modal saham, agio saham, laba ditahan dan cadangan lainya.

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

2

Page 4: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada neraca dari PT Maksindo Pratama dibawah ini :

Gambar 4.1. PT Maksindo Pratama Neraca

For the Year Ended December 31, 2006(Dalam Dollar)

Current Assets Current Liabilities Cash 34.250 Account Payable 22.100Marketable Securities 50.000 Notes Payable 36.000Account Payable 112.400 Taxes Payable 7.400 Inventory 145.200 Total Current Liabilities 65.500

Total Current Assets 341.850Fixed Assets

Land 120.000 Long Term Debt Building 90.000 Bond Payable 150.000Machinery & Equipment 200.000 Bank Payable 100.000Vehicles 54.650 Total Long Term Debt 250.000

Total Fixed Assets 464.650 Equity 491.000

Total Assets 806.500Total Long Term Debt &

Owner’s Equity806.500

Sedangkan Laporan Laba - Rugi adalah Laporan yang menunjuk-kan hasil kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Laporan ini bisa digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan dalam menjalan-kan usahanya selama satu periode tertentu. Laporan laba - rugi pada dasar-nya menggambarkan dua macam arus yang membentuk laba atau rugi. Laba terjadi apabila penghasilan yang diperoleh dalma satu periode lebih besar dibandingkan dengan biaya - biaya yang dikeluarkan, sebaliknya rugi akan akan timbul bila pendapatan lebih rendah dibanding dengan biaya - biaya yang dikeluarkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar 4.2. di bawah ini.

Gambar 4.2. PT Maksindo Pratama

Income Statement

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

3

Page 5: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

For the Year Ended December 31, 2006(Dalam Dollar)

Sales 1.240.000,00Cost of Good Sold (570.000,00) Gross Profit 670.000,00Operating Expenses : - General & Adm Expense 150.000,00 - Markweting Expense 115.000,00 Earning Before Interest & Taxes (EBIT) 405.000,00Interest (75.000,00)

Earning Before Tax (EBIT) 330.000,00Tax 30 % 99.000,00

Earning After Taxes (EAT) 231.000,00

4.2. Financial Statement Analysis 4.2.1. Pengertian Financial Statement Analysis

Menurut Sofyan Syafri Harahap (1999 : 189) mengemukakan pengertian Analisis Laporan Keuangan sebagai berikut :

“ Analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos - pos laporan keuangan menjadi unit - unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikanatau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuanititatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuang-an lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.”

Leopold A Bernstein (1998 ; 27) mengemukakan definisi dari Analisis Laporan Keuangan adalah sebagai berikut :

“ Financial statement analysis is the judgmental process that aims to a valuate the current and pas financial position and the result of the operations of an enterprise, with primary objective of deter-mining the best possible estimates and prediction about future conditions and performance. “

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa :

“ Analisis Laporan keuangan adalah Analisis terhadap laporan keuang-an yang dapat “memaximaze” informasi yang masih relatif sedikit menjadi informasi yang lebih luas dan akurat, sehingga berguna untuk mengambil suatu keputusan ekonmi yang tepat serta dapat memprediksi keadaan dimasa mendatang. “

4.2.2. Financial Statement Analysis Model

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

4

Page 6: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

Adapun Model - model Analisis Informasi Keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Corporate Financial Management Model Model yang dipergunakan oleh pihak manajemen untuk pe-

ngambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang, peningkatan efisiensi dan efektivitas operasi, serta untuk menge-valuasi dan meningkatkan kinerja perusahaan.

b. Bank Lending Decision Making Model Model yang digunakan oleh para Banker untuk membuat ke-

putusan memberi atau menolak kredit.

c. Portofolio Selection Model Model yang digunakan oleh para investor dalam rangka pe-

ngambilan keputusan investasi pada sekuritas.

4.3. Using Financial Ratios4.3.1. Pengertian Analisis Rasio (Ratio Analysis Defined)

Gitman J. Lawrence (2000:124) mengemukakan yang dimak-sud dengan Analisis Rasio, sebagai berikut :

“ Ratio Analysis involves methods of calculating an interpreting fi-nancial ratios to assess the firm’s performance. “

“Analisis Rasio adalah“ Suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja suatu perusahaan. “

4.3.2. Jenis Rasio Perbandingan (Type of Ratio Comparisons)Secara umum, Terdapat 3 (tiga) tekhnik Analisis Informasi

Keuangan yang bisa digunakan oleh suatu perusahaan yakni :

a. Cross Sectional Ratio Analysis Cross Sectional Ratio Analysis (CSRA) adalah “Analisis Rasio”

dengan membandingkan antar informasi atau data untuk satu perido, selanjutnya hasil tersebut dibandingkan dengan rasio perbandingan beberapa rasio pada perusahaan sejenis atau rasio rata - rata industri

b. Time Series or Trend Ratio Analysis TSRA adalah “Analsis Rasio Keuangan” untuk beberapa periode

sehingga akan terlihat prestasi atau kinerja perusahaan yang cenderung meningkat, menurun atau cenderung konstan dalam beberapa periode.

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

5

Page 7: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

c. Combined Ratio Analysis CRA adalah merupakan “Rasio Kombinasi” dari Cross Sectional

Rasio dan Time Series Analysis

4.3.3. Manfaat Analisis Rasio (Advantage of Financial Ratios)Adapun Manfaat Analisis Rasio sebagai berikut :

a. Bagi Pihak Manajemen, Untuk perencanaan dan pengevaluasian prestasi atau kinerja (Performance) suatu perusahaan apabila dibandingkan dengan rata - rata perusahaan industri

b. Bagi Pihak Kreditur, Untuk memperkirakan potensi kerugian (re-siko) yang akan dihadapi oleh perusahaan dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan pengem-balian pokok pinjamannya

c. Bagi Para Investor, Untuk mngevaluasi nilai saham dan adanya jaminan atas keamanan dana yang akan ditanamkan pada suatu perusahan

4.3.4. Penggolongan Analisis Rasio Keungan (Use of Financial Rati-os)Pada dasarnya rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi

empat kategori utama sebagai berikut :

a. Untuk keperluan pengukuran kinerja keuangan secara menye-luruh (overall masures)

b. Untuk keperluan pengukuran profitabilitas atau rehabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari operasinya (profitability measures)

c. Untuk keperluan pengujian investasi (test of investment utilization)

d. Untuk keperluan pengujian kondisi keuangan, antara lain tentang tingkat likuiditas dan solvbilitas, (test of financial condition)

Gitman J. Lawrence (2000:124) mengemukakan terdapat 4 jenis ratio yang dapat digunakan untuk “Menilai Kinerja Keuang-an Perusahaan”, yakni :

a. Rasio Likuiditas (Analyzing Liquidity Ratio) b. Rasio Utang (Analyzing Leverage or Debt Ratio) c. Rasio Keuntungan (Analyzing Profitability Ratio)d. Rasio Aktvitas (Analyzing Activity Ratio)

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

6

Page 8: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

Untuk memperjelas pemahaman mengenai rasio, dibawah ini diilustrasikan Laporan Keuangan yang terdiri dari “Laporan Laba Rugi dan Neraca” dari PT Maksindo Pratama sebagai berikut :

PT Maksindo Pratama Comparative Balance Sheet

For The Year Ended December 31, 2006 dan 2005 (Dalam Dollar)

Aktiva Tahun 2005 Tahun 2006

Cash 1.424.000 1.400.000Account Receivable 4.179.000 4.520.000Marketable Securities 1.245.000 1.400.000Inventory 10.632.000 9.880.000Biaya yang dibayar di muka 168.000 136.000Piutang Pajak 280.000 232.000

Total Aktiva Lancar 17.928.000 17.568.000Aktiva Tetap 12.768.000 12.304.000- Akumulasi penyusutan (6.856.000) (6.328.000) Aktiva tetap bersih 5.912.000 5.976.000Aktiva tetap lainnya 2.160.000 1.640.000

Total Aktiva 26.000.000 25.184.000Hutang dan Modal Sendiri

Utang bank dan Utang wesel 3.584.000 2.848.000Utang dagang 1.184.000 1.088.000Utang pajak 288.000 1.016.000Utang Lancar lainnya 1.528.000 1.312.000

Utang Lancar 6.584.000 6.264.000Utang Jangka Panjang 5.048.000 5.016.000

Modal Sendiri : Saham Biasa nominal 3.368.000 3.368.000Tambahan Modal 2.888.000 2.888.000Laba yang ditahan 8.112.000 7.648.000

Total Modal sendiri 14.368.000 13.904.000Total Utang dan Modal Sendiri 26.000.000 25.184.000

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

7

Page 9: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

PT Maksindo Pratama Income Statement

For The Year Ended December 31, 2006 dan 2005 (Dalam Dollar)

2005 2006Penjualan Bersih 31.936.000 29.768.000Harga Pokok Penjualan (21.440.000) 20.000.000Laba Kotor 10.496.000 9.768.000Biaya Operasi - Biaya Penjualan (1.425.000) 1.640.000 - Biaya Adm & Umum (2.975.000) 2.325.000 - Pembayaran Lease (2.500.000) 2.450.000 - Biaya Penyusutan (396.000) 313.000Laba Usaha sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) 2.520.000 3.040.000Biaya Bunga (680.000) 560.000Laba Sebelum Pajak (EBT) 2.520.000 2.480.000Pajak (912.000) 896.000Laba Setelah Pajak (EAT) 1.608.000 1.584.000Dividend Cash 1.114.000 1.040.000Peningkatan Laba yang ditahan 464.000 544.000

A. Rasio Likuiditas (Analyzing Liquidity)Digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditur dan

operasi perusahaan tidak akan terganggu apabila menunaikan kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Ukuran Rasio Likuiditas terdiri atas 4 kategori yakni :

1. Net working CapitalAdalah merupakan alat ukur yang diperoleh dari Aktiva Lancar

(Current Assets) dikurangi dengan Pasiva Lancar (Current Liabili-ties). Formula modal kerja bersih sebagai berikut :

MKB (2006) = Rp. 17.568.000 - Rp. 6.264.000 = Rp. 11.304.000 MKB (2005) = Rp. 17.928.000 - Rp. 6.584.000 = Rp. 11.344.000

Kesimpulan : Berdasarkan Perhitungan NWC (2006) sebesar Rp. 11.304.000 dan NWC (2005) sebesar Rp. 11.344.000 sehingga terjadi penurunan modal kerja bersih sebesar Rp. 40.000

2. Current Ratio

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

8

Net working Capital =

Page 10: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

Adalah merupakan rasio yang membandingkan antara Aktiva Lancar (Current Assets) yang dimiliki perusahaan dengan Utang Jangka Pendek (Current Liabilities) Formula Rasio Lancar (Current Ratio) sebagai berikut :

17.568.000 CR (2006) = –––––––––– = 100 %

6.264.000

= 2,80 atau 280 % 17.928.000

CR (2005) = –––––––––– = 100 % 6.584.000

= 2,72 atau 272 %

Kesimpulan : Berdarkan Perhitungan CR (2006) sebesar 2,80 atau 280 %. Artinya Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 1 ditanggung / dijawin dengan aktiva lancar sebesar Rp. 2,80 atau 280 %. Sedangkan CR (2005) sebesar 2,72 atau 272 % artinya Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 1 ditangung atau dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp. 2,72 atau 272 %

3. Quick (Acid Taxes) RatioAdalah merupakan rasio antara aktiva lancar sesudah dikurangi

persediaan dengan Utang Lancar. Rasio ini menunjukkan alat likuid yang paling cepat dimiliki oleh perusahaan guna untuk melunasi kewajiban lancarnya. Persediaan dianggap aktiva yang paling tidak lancar karena untuk menjadi uang tunai (kas) yang memerlu-kan 2 cara yakni menjadi piutang terlebih dahulu sebelum berubah menjadi kas. Formula untuk menghitung Quick Ratio sebagai berikut :

17.568.000 - 9.880.0000 QR (2006) = –––––––––––––––––––––– x 100 %

6.264.000

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

9

Aktiva Lancar Current Ratio (CR) = –––––––––––––– x 100 %

Aktiva Lancar - Persediaan Quick Ratio (QR) = ––––––––––––––––––––––––– x 100 %

Page 11: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

= 1,23 atau 123 %

17.928.000 - 10.632.000 QR (2005) = ––––––––––––––––––––– x 100 %

6.584.000 = 1,11 atau 111 %

Kesimpulan : Berdasarkan Perhitungan QR (2006) sebesar 1,23 atau 123 %. Artinya Kewajiban Jangka Pendek Rp. 1 dijamin oleh Aktiva Lancar selain oleh Persediaan sebesar Rp. 1,23 atau 123 %. Sedangkan QR (2005) sebesar 1,11 atau 111 %. Artinya Kewajiban Jangka Panjang Rp. 1 dijamin oleh Aktiva Lancar selain oleh Persediaan sebesar Rp. 1,11 atau 111 %. Untuk prinsip kehati - hatian, maka besarnya QR suatu perusahaan yang paling rendah 100 %. Artinya Kewajiban Jangka Pendek dijamin oleh Persediaan sebesar Rp. 1

4. Cash Ratio Adalah merupakan rasio yang membandingkan antara kas dan

aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas atau surat ber-harga (marketable securities) dengan utang lancar. Formula yang digunakan untuk menghitung cash ratio sebagai berikut :

1.400.000 + 1.400.000CR (2006) = –––––––––––––––––––– x 100 %

6.264.000 = 0,45 atau 45 %

1.424.000 + 1.245.000QR (2005) = ––––––––––––––––––– x 100 %

6.584.000 = 0,40 atau 40 %

Kesimpulan : Berdasarkan perhitungan CR (2006) sebesar 0,45 atau 45 %. Artinya bahwa setiap Rp. 1 Utang Lancar dijamin dengan Rp. 0,45 Uang Kas dan yang segera menjadi Kas. Sedangkan CR (2005) sebesar 0,40

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

10

Kas + Surat Berharga Cash Ratio = ––––––––––––––––––– x 100 %

Page 12: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

atau 40 %. Artinya bahwa setiap Rp. 1 Utang Lancar dijamin dengan Rp. 0,40 dan yang segera menjadi Kas.

B. Rasio Utang (Analyzing Leverage or Debt Ratio)Ratio Leverage menunjukkan seberapa besar kebutuhan dana

perusahaan yang dibiayai oleh utang. Suatu perusahaan dapat memilih dari 3 (tiga) alternatif kemung-kinan kebutuhan dana yang dibelanjai melalui utang yakni :

a. Apabila suatu perusahaan tidak memiliki utang atau leverage faktornya, maka sama dengan 0 (nol). Artinya perusahaan dalam beroperasi sepenuhnya menggunakan modal sendiri atau tanpa menggunakan utang sama sekali.

b. Apabila suatu perusahaan semakin rendah tingkat leverage faktornya, maka perusahan memiliki risiko yang rendah atau kecil seandainya kondisi ekonomi mengalami kemerosotan.

c. Apabila suatu perusahaan semakin besar tingkat leveragenya, maka semakin besar jumlah utang yang digunakan atau semakin besar risiko bisnis yang akan dihadapi terutama pada saat kondisi perekonomian semakin memburuk

Ratio Leverage yang bisa dimanfaatkan untuk melihat prestasi atau kinerja suatu perusahaan sebagi berikut :

1. Rasio Utang (Debt Ratio)Adalah merupakan rasio antara total utang (Total Debt) dengan total

harta (Total Assets) yang dinayatakan dalam persentase. Rasio Utang digunakan untuk mengukur seberapa besar persen harta perusahaan yang dibelanjai melalui Utang. Formula yang digunakan untuk Rasio Utang (Debt Ratio) sebagai berikut :

11.280.000Debt Ratio (2006) = ––––––––––– x 100 % = 0,45 atau 45 %

25.184.000

11.632.000Debt Ratio (2005) = ––––––––––– x 100 % = 0,45 atau 45 %

26.000.000

Kesimpulan : “Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :

STIE Buddhi Tangerang 11

Total Debt Debt Ratio = –––––––––––– x 100 %

Page 13: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

Berdasarkan Perhitungan Untuk Tahun (2006) Aktiva Perusa-haan sebesar 45 % dibelanjai dengan utang. Sedangkan Tahun (2005) Aktiva Perusahaan sebesar 45 % juga dibiayai melalui utang. Semakin tinggi DR menunjukkan bahwa perusahaan semakin berisiko. Apabila semakin berisiko maka kreditur meminta imbalan yang semakin tinggi pula.

2. Times Interest Earned Ratio Adalah merupakan rasio yang mengatur kemampuan perusahaan

memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang diperolehnya. Time Interest Earned Ratio sering disebut sebagai Coverage Ratio yang merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga. Formula yang sering digunakan sebagai berikut :

2.480.000

TIER (2006) = ––––––––––– = 4,42 kali 560.000

2.520.000TIER (2005) = ––––––––––– = 3,70 kali

680.000

Kesimpulan : Berdasarkan Perhitungan TIER (2006) sebesar 4,42 kali dan (2005) sebesar 3,70 kali. Hal ini berarti keuntungan perusahaan hanya bisa menutupi beban bunga masing - masing sebesar 4,42 dan 3,70 kali, sehingga kondisi perusahaan menunjukkan yang kurang baik

3. Fixed - Payment Coverage Ratio Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk menutup beban

tetapnya termasuk pembayaran dividen saham preferen, bunga, angsuran pinjaman, dan sewa. Karena mungkin saja pe-rusahaan menggunakan aktiva tetap dengan cara leasing, sehingga harus membayar angsuran tertentu. Untuk menghitung rasio ini bisa menggunakan Formula sebagai berikut :

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

12

Earnings before Interest and TaxesTimes Interest Earned =

Page 14: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

3.040.000 + 560.000FPCR (2006) = –––––––––––––––––– = 4,42 kali

560.000

2.520.000FPCR (2005) = –––––––––– = 3,70 kali

680.000

4. Rasio Total Utang terhadap Modal Sendiri (Total Debt to Equity Ratio)

11.632.000Total Debt to Equity Ratio (1999) : ––––––––––– 0,81 = 81 %

14.632.0000

11.280.000Total Deb to equity ratio (2000) = –––––––––– = 0,81 / 81 %

13.904.000

C. Rasio Keuntungan (Profitability Ratios)

1. Gross Profit Margin

31.936.000 - 20.000.000

GPM (1999) = ––––––––––––––––––––––– = 32,87 %“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :

STIE Buddhi Tangerang 13

Earnings before interest and taxes + lease payments

Interest + Lease payments + {(principal payments +

Total debt to equity ratio Total Debt to equity rating = ––––––––––––––––––––––

Penjualan Bersih - Harga Pokok Penjualan Gross Profit Margin = ––––––––––––––––––––––––––––––––––

Page 15: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

31. 960.000

29.768. 800.000 - 20.000.000GPM (2000) = ––––––––––––––––––––––––– = 32,81 % 31.936.000

2. Net Profit Margin

1.608.000 NPM (1999) = –––––––––– = 5,04 %

31.936.000

1.584.000 NPM (2000) = –––––––––– = 5,32 %

29.768.000

3. Return on Investment (ROI)

1.608.000

ROI (1999) = ––––––––– = 6,19 % 26.000.000

1.584.0000 KOI (200 = –––––––––– = 6,29 %

25.184.000

4. Return on Equity (ROE)

1.608.0000ROE (1999) = –––––––––– = 11,19 %

14.368.000

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

14

Laba Setelah Bunga dan Pajak Net Profit Margin = –––––––––––––––––––––––

Laba Bersih setelah Pajak Return on Investment (ROI) = –––––––––––––––––––––––––

Laba Bersih setelah Pajak Return on Equity (ROE) = –––––––––––––––––––––––

Page 16: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

1.584.000ROE (2000) = –––––––––– = 11,39 %

13.904.000

5. Rentabilitas Ekonomi

3.200.000RE (1999) = –––––––––– = 12,31%

26.000.000

3.040.000RE (2000) = –––––––––– = 12,07 %

25.184.000

D. Rasio Aktivitas (Analyzing Activity Ratios)1. Receivable Turnover

31.936.000 = –––––––––– = 5,89 kali 5.424.000

2. Inventory Turnover

21.440.000 = –––––––––– = 2,02 kali 10.632.000

Harga Pokok Penjualan Inventory Turnover (tahun 200) = –––––––––––––––––––––

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

15

Laba Usaha atau EBITRentabilitas Ekonomi =

Penjualan Kredit Bersih Setahun Receivable Turnover = –––––––––––––––––––––––––––––

Harga Pokok Penjualan Inventory Turnover (tahun 1999) = –––––––––––––––––––––

Rata - rata Persediaan

Page 17: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

Rata - rata Persediaan

20.000.000 = ––––––––––– = 1,95 kali

10.256.000

10.632.000 + 9.880.000Rata - rata Piutang = –––––––––––––––––––– = Rp. 10.256.000

2

3. Receivable Turnover in days

Piutang x Jumlah hari dalam setahun = –––––––––––––––––––––––––––––––––

Penjualan Kredit

365Average collection period (1999) = –––– = 62 hari

5,89

365Average collection period (2000) = –––– = 62,52 hari = 70 hari

5,25

4. Total Assets Turnover

31.936.000 TATO (1999) = ––––––––– = 1,23 kali

26.000.000

29.768.000 TATO (2000) = ––––––––––– = 1,18 kali

25.184.000

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

16

Jumlah hari dalam setahun Average collection period = –––––––––––––––––––––––– atau

Penjualan Bersih Total assets Turnover (TATO) = –––––––––––––––

Page 18: Copy of Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF

ROI dan Pendekatan Dupont

EAT Nice Profits Margin = –––––––––––––––

Penjualan Bersih EAT

ROI = ––––––––––– Total aktiva

Penjualan Bersih Perputaran Aktiva = –––––––––––––––––

Total Aktiva

“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt Hal :STIE Buddhi Tangerang

17