review perencanaan desain tapak pengelolaan pariwisata pada zona pemanfaatan bukit tekenang, taman...
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOKPROSES PERENCANAAN
DESAIN TAPAKPENGELOLAAN PARIWISATA
PADA ZONA PEMANFAATAN BUKIT TEKENANG TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM
Garis Besar Proses Perencanaan
Merumuskan Tujuan
Input data eksisting
Analisis
Skenario Rencana
Pemilihan Skenario Rencana
Dalam melakukan suatu rangkaian perencanaan secara garis besar dibutuhkan
beberapa tahapan dan memilih proses pada setiap tahapan untuk mencapai tujuan, yaitu
perencanaan yang ideal. Pada rangkaian proses perencanaan secara umum adalah:
Permasalahan perencanaan yang dibidik
Metode perencanaan yang digunakan
Cara dan pendekatan yang digunakan
Kesesuaian dan kelengkapan proses perencanaan
Objek EvaluasiProses Perencanaan
Permasalahan perencanaan yang dibidik
• Telah tumbuhnya pariwisata secara spontan yang telah di akomodasi oleh masyarakat, sehingga perlu diantisipasi dengan perencanaan yang mengantisipasi terjadi kerusakan diakibatkan kegiatan pariwisata.
Cara dan pendekatan yang digunakan
• Pendekatan berbasis aset (1999). Ciri khas pendekatan ini antara lain identifikasi dan penentuan aset atau potensi yang khas/unik/penting dari suatu wilayah. Selanjutnya, perencanaan disusun dengan berfokus pada semangat untuk melindungi atau memberdayakan keunikan tersebut untuk kemaslahatan bersama.
Proses Perumusan Tujuan
Zoning Criteria
• Peraturan Dirjen PHPA 5/IV-SET/2015
Data Collection
• Penggunaan Lahan, Biofisik, Zonasi Kawasan lain (lindung/budidaya), potensi bencana, aset pariwisata eksisting
Zoning Process
Kelebihan dan kekurangan
• Kekurangan pada tahapan perencanaan yang dilakukan adalah perumusan tujuan hanya secara normatif, sehingga kurang mengexplorasi peluang baik external dan internal pariwisata. Pada perencanaan tersebut menentukan tujuan utama yaitu, menjamin pengelolaan pariwisata alam yang sesuai kaidah, prinsip dan fungsi konservasi dan menghindari pengembangan pariwisata secara spontan yang mengakibatkan dampak negatif serta dapat memberikan kenyamanan, keamanan dan kepuasan berkunjung.
Kesesuaian dan kelengkapan proses perencanaan
• Penyusunan Dokumen Kegiatan Perencanaan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata pada Zona Pemanfaataan Bukit Tekenang Taman Nasional Danau Sentarum mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan Dan Konservasi Alam Nomor: P.5/IV-SET/2015 tentang Pedoman Penyusunan Desain Tapak Pengelolaan Pariwisata Alam Di Suaka Margasatwa,Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman wisata alam. Substansi Desain Tapak Kelengkapan Di
Dokumen
PENDAHULUAN Latar Belakang ada
Maksud dan Tujuan ada Ruang Lingkup ada
Sasaran ada
Proses Perumusan Tujuan
Cara dan pendekatan yang digunakan
Permasalahan perencanaan yang dibidik
Input Data Eksisting
•Tanah dari perbukitan tidak subur dan beberapa lereng bukit seperti Bukit Vega, Bukit Semujan dan Menyukung. Lereng-lereng yang dulunya ditanami sekarang tandus dan hanya tumbuh paku-pakuan dan semak (Bukit Tekenang, Bukit Lempai dan Bukit Seligi).•Topografi Taman Nasional Danau Sentarum umumnya merupakan dataran yang berbentuk flat atau lebak lebung yang merupakan daerah hamparan banjir.•Aksesibilitas untuk menuju bukit Tekenang hanya bisa melalui kendaraan air, dikarenakan lokasi berada didalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.
Kesesuaian dan kelengkapan proses perencanaan Kelebihan dan kekurangan
• Dalam melakukan kompilasi data produk perencanaan tidak dilengkapi dengan penjelasan / tinjauan metode yang akan dilakukan dan desain survey yang berfungsi untuk memastikan kebutuhan data sesuai tujuan. Kondisi tersebut menjadi kekurangan dalam perencanaan dokumen yang berdampak terhadap kolektif data yang tidak tersetruktur dan menyulitkan pada tahapan analisa. Kondisi tersebut sangat tidak efektif dalam melakukan perencanaan, sehingga berpotensi pada ketidak efektifan sumber daya penyusun.
Input Data Eksisting
Substansi Kondisi UmumDesain Tapak
Kelengkapan Di Dokumen
Kondisi Fisik ada
Kondisi Biologi ada
Peninggalan Sejarah ada
Kondisi Sosial, Ekonomi dan
BudayaTidak lengkap
Infrastruktur ada
Tata Guna Lahan di sekitar Area Tidak Ada
Kesesuaian dan kelengkapan proses perencanaan
Cara dan pendekatan yang digunakan
• Dalam penyusunan desain tapak, dari aspek metodologi penyusunan perencanaan, Balai Taman Nasional Danau Sentarum menggunakan pendekatan perencanaan dari atas (Top Down Approach). Pendekatan perencanaan dari atas merupakan pendekatan umum dipakai dalam penataan ruang di Indonesia, mengingat saat ini pengaturan pengelolaan kawasan di Indonesia masih bertumpu pada pemerintah dan pengelola negara, baik pusat maupun daerah.
Proses Analisis
Substansi Kondisi UmumDesain Tapak
Kelengkapan Di Dokumen
Kesesuaian Pengembangan Tapak Untuk Ruang Usaha ada
Kesesuaian Pengembangan Tapak Untuk Ruang Publik ada
Digram Analisis Tapak Tidak ada
Alternatif Pengembangan ada
Proses Analisis
Metode perencanaan yang digunakan
Kelebihan dan kekurangan
• Pada tahapan analisis penyusun hanya menyertakan analisis tapak sebagai analisis pada pengelolaan terhadap zona pemanfaatan pariwisata alam Bukit Tekenang kawasan Taman Nasional Danau Sentarum. Tentunya banyak kekurangan dalam tahapan analisis ini, dimana dalam proses perencanaan tidak hanya bisa bertumpu pada analisis tapak dikarenakan tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mengakomodir pariwisata, sehingga bobot dalam pembahasan pariwisata masih sangat minim.
Dalam penyusunan Desain Tapak Bukit Tekenang ini metode perencanaan yang dipakai adalah metode analisis tapak, akan tetapi tahapan-tahapan dan metode analisis tapak ini tidak dijelaskan dalam satu bab khusus. Terkait dengan penyusunan desain tapak pengelolaan pariwisata alam yang melibatkan partisipasi masayarakat, informasi yang digunakan juga tidak disebutkan siapa saja sumber informasi dan bagaimana cara mendapatkan informasi tersebut. Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan koreksi untuk perbaikan perencanaan selanjutnya.
Rencana Pengelolaan
Taman NasionalZonasi
Desain Tapak Pengelolaan
Pariwisata Alam
Luas bangunan guest house adalah 292 meter persegidengan bentuk bangunan semi permanent, jumlah kamar sebanyak enam kamar. Tersedia fasilitas kantin dan sound system.
Jalan Jbatan/WalkboardJalan jembatan utama menghubungkan dermaga dan bangunan Guest House dengan ukuran lebar 1,8 m panjang ±40 m. Ruas jalan ke kanan dan kiri bangunan guest house sepanjang ±1,1 km.
Gazebosebanyak tiga unit dan terletak di sepanjang jalur ruas jembatan ke arah kanan dan kiri bangunan guest house. Ukuran tiap gazebo 36dengan kapasitasdelapan orang/gazebo.
Picnic Shelter sebanyak lima unit dan terletak di sepanjang jalur hiking ke puncak bukit. Ukuran tiap shelter adalah 3dengan kapasitas delapan orang/shelter
Menara Pengawas /Menara Pengamatan Terletak di puncak bukit Tekenang dan diperlukan untuk mengamati satwa dan melihat bentang alam di bawahnya, serta memantau gejala dan bahaya kebakaran.
Panjang tracking ±420 meter menuju ke puncak bukit, terbuat dari paving block dan cor beton.
Kantor Resort terletak di sebelah kiri bangunan guest house terhubung ke jalan jembatan utama melalui jembatan dengan panjang 15 meter dan lebar 2 meter. Jenis bangunan semi permanent. Luas bangunan resort adalah 69,75 meter persegi. Luas total jungkar dan bangunan adalah 162 meter persegi
Peta Diagram Analisis Ruang Publik
Rencana Pengembangan Sarana Prasarana Desain Tapak BukitTekenang Pada Ruang Publik
Permasalahan perencanaan yang dibidik
Cara dan pendekatan
yang digunakan
Cara dan pendekatan
yang digunakanKelebihan dan kekurangan
Proses Skenario Perencanaan
Pemilihan Skenario PerencanaanCara dan pendekatan
yang digunakanPendekatan incremental adalah salah satu jenis pendekatan perencanaan dilihat dari aspek cara pengambilan keputusan (decision making), selain pendekatan rasional dan pendekatan mixed scanning (Etzioni, 1967). Berbeda dengan pendekatan rasional, pendekatan incremental hanya berfokus pada tujuan jangka pendek dan strategi yang terfokus untuk permasalahan tertentu. Dalam penyusunan Zonasi Tapak untuk Pengelolaan Pariwisata di Bukit Tekenang, Balai Taman Nasional Danau Sentarum hanya berfokus pada kondisi prasarana eksisting yang ada di Bukit Tekenang dalam melakukan zonasi tapak.
Bramantiyo
Marjuki
HefrinalLubis
MissyWijayant
i
IshariKurniaw
an
SuryaTri Esthi
W H