review jurnal uji identifikasi ibuprofen pada obat herbal dengan klt
DESCRIPTION
kapital selektaTRANSCRIPT
Review jurnal UJI IDENTIFIKASI IBUPROFEN PADA OBAT HERBAL DENGAN KLT-SPEKTROFOTODENSITOMETRI
Pendahuluan
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode KLT-
Spektrofotodensitometri untuk identifikasi senyawa ibuprofen pada obat herbal. Hal ini
berdasarkan pada peningkatan tren penggunaan obat herbal di masyarakat. Bagi masyarakat, obat
tradisonal yang berkhasiat adalah yang dapat memberikan reaksi cepat terhadap penyakit yang
diderita. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Mekanisme kerja obat tradisional berbeda
dengan obat-obatan kimia atau sintesis. Obat-obatan kimia bekerja langsung pada target rasa
sakit sehingga membutuhkan waktu yang cukup singkat untuk penyembuhan. Sedangkan obat
tradisional justru bekerja pada seluruh jaringan. Selain itu, kebanyakan oba-obatan kimia bersifat
sementara dalam menyembuhkan atau bahkan hanya mengurangi gejala rasa sakit. Sedangkan
obat tradisional bersifat memperbaiki jaringan yang rusak. Oleh karena itu, waktu kerja obat
tradisonal tidak secepat obat-obatan kimia karena obat tradisional memiliki fungsi memperbaiki
keseluruhan jaringan yang mengalami kerusakan. Namun masyarakat menginginkan pengobatan
yang cepat dengan minim efek samping. Melihat kecenderungan tersebut, beberapa pihak yang
tidak bertanggung jawab memanfaatkannya sebagai peluang untuk meraih keuntungan yaitu
dengan menambahkan bahan kimia obat (BKO) ke dalam produk obat herbal untuk
meningkatkan efek obat tersebut. Obat herbal tidak boleh dicampur dengan bahan kimia obat
karena dapat mengancam kesehatan karena pemakaiannya yang tidak sesuai dengan dosis lazim.
Bahan kimia obat (BKO) adalah obat-obatan yang termasuk ke kategori obat keras. BKO
memiliki takaran pakai atau dosis tertentu. Jika obat-obat itu dipakai lebih dari dosisnya, maka
akan berdampak buruk pada kesehatan. Apabila masyarakat mengkonsumsi obat tradisional atau
jamu yang mengandung BKO tersebut, maka akan mengalami risiko gangguan kesehatan yang
serius, terutama pada lambung, jantung, ginjal, dan hati yang bahkan dapat berujung pada
kematian. Berdasarkan laporan BPOM, telah ditemukan senyawa ibuprofen pada produk obat
herbal yang memiliki khasiat sebagai penurun panas. Ibuprofen merupakan obat kimia yang
memiliki sifat antipiretik yang merangsang pusat pengaturan panas di hipotalamus (bagian otak
yang bersifat sangat peka, salah satunya terhadap suhu) sehingga mengakibatkan vasodilatasi
perifer dengan bertambahnya pengeluaran panas yang disertai dengan keluarnya banyak
keringat. Efek samping ibuprofen antara lain gangguan saluran cerna dan perdarahan, sakit
kepala, ulkus peptikum, pusing, gugup, depresi, mengantuk, kulit kemerahan, gatal-gatal, tinitus,
edema, insomnia, penglihatan buram, agranulositosis, dan trombositopenia. KLT -
Spektrofotodensitometri dilaporkan telah dapat digunakan untuk uji skrining dan konfirmasi
pada analisis toksikologi. Metode ini merupakan gabungan dua metode analisis, yaitu
kromatografi lapis tipis (KLT) dengan spektrofotodensitimetri. Prinsip kerja KLT -
spektrofotodensitometri berdasarkan pada interaksi antara radiasi elektromagnetik dari sinar UV-
Vis dengan analit yang merupakan noda pada plat KLT. Radiasi elektromagnetik yang datang
pada plat diabsorpsi oleh analit dan ditransmisikan. Radiasi elektromagnetik yang diabsorpsi
oleh analit atau indikator pada plat KLT dapat diemisikan berupa flouresensi dan fosforesensi.
Penggunaan metode KLT-Spektrofotodensitometri untuk analisis kuantitatif noda-noda yang
dihasilkan pada plat KLT memberikan beberapa keuntungan antara lain tidak perlu mengerok
noda dari plat dan mengekstraksi kembali senyawa yang diperiksa sehingga dapat mengurangi
kesalahan yang mungkin terjadi pada waktu pengerokan noda dan ekstrasi kembali. Selain itu
analisis zat menjadi lebih praktis dan lebih reprodusibel. Oleh karena itu, KLT-
Spektrofotodensitometri dianggap sebagai metode yang sederhana, murah, handal, dan memiliki
spesifisitas yang cukup untuk uji konfirmasi.