review jurnal endoprasit

6

Click here to load reader

Upload: pancadp

Post on 13-Jun-2015

442 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

This the simple home work given by my lecture, just translate to indonesian. Journal about endoparasite of fish

TRANSCRIPT

Page 1: Review Jurnal Endoprasit

TUGAS REVIEW JURNAL

Plerocercoid Hepatoxylon trichiuri (Cestoda: Trypanorhyncha)

Pada Pemeliharaan Ikan Tuna Sirip Biru (Thunnus thynnus)

Di Susun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Parasit dan Penyakti Ikan Pada Semester Ganjil Tahun Ajaran

2009/2010

Oleh :

Panca Dias Purnomo

K2B 007 034

BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2009

Page 2: Review Jurnal Endoprasit

Plerocercoid Hepatoxylon trichiuri (Cestoda: Trypanorhyncha)

Pada Pemeliharaan Ikan Tuna Sirip Biru (Thunnus thynnus)

Ivona MLADINEO

Institute of Oceanography and Fisheries, P.O. Box 500, 21000 Split, Croatia

e-mail: [email protected]

Abstrak

Tuna sirip biru (Thunnus thynnus) ditangkap menggunakan kapal purseine dan

kemudian dipelihara selama 1.5 tahun. Kematian terjadi pada minggu pertama

aklimatisasi. Pemeriksaan parasitologi membuktikan adanya plerocercoid dari

cestoda Hepatoxylon trichiuri yang menempel pada lapisan mukosa perut. Pada

larva ditemukan 28.4 % kasus infeksi dan rata – rata ikan terinfeksi 3.12 tiap

individu. Uji histopathologi menunjukan adanya erosi pada wilayah yang

dihinggapi, atrophi pada kelenjar fundic, migrasi lymphocitik, dan hiperplasia

jaringan penghubung pada lamina propia. Gejala yang ditunjukan,

bagaimanapun, bersama dengan kelimpahan parasit, tidak dapat memicu

kematian. Hal ini merupakan catatan pertama dari parasit ini yang terdapat pada

ikan tuna sirip biru.

Kaca kunci : histopathologi, tuna sirip biru, Hepatoxylon trichiuri, cestoda

PENDAHULUAN

Budidaya ikan tuna sirip biru (Thunnus thynnus) pada karamba di Laut

Adriatic masih relatif baru dan merupakan tipe perkembangan dari kegiatan

budidaya. Ikan tuna ditangkap dari laut bebas dan kemudian dipelihara pada

karamba jaring apung selama 1.5 tahun. Ikan tuna diberi pakan ikan anchovi segar

dan ikan pelagis campuran segar atau ikan hering beku. Kematian selalu dicatat

selama periode aklimatisasi dan hal itu dimungkinkan karena lamanya transportasi

dan penanganan selama perpindahan ke karamba. Beberapa perubahan parameter

abiotik seperti suhu, cuaca, dan oksigen juga menyebabkan kematian dan, sejauh

ini, hanya sedikit sekali kasus kematian pada budidaya ikan tuna yang disebabkan

pathogen (Sawada et.al., 2002). Kebanyakan penelitian tentang pathogen ikan

tuna adalah laporan parasitologikal dari populasi alami atau dari penemuan

Page 3: Review Jurnal Endoprasit

terakhir budidaya ikan (MUNDAY et al., 2003; MLADINEO & TUDOR, 2004;

DEVENEY et al., 2005; MLADINEO, 2006).

Hepatoxylon trichiuri (Cestoda: Trypanorhyncha) diambil dari wilayah

yang berbeda dan kondisi lingkungan : dari ikan laut dalam (KLIMPEL et al.,

2001) sampai ikan laut utara seperti redfish (Sebastes mentella) di Laut Irminger

(BAKAY&MELNIKOV, 2002), salmon atlantik (Salmo salar) dan ikan pedang

(ROSSO et al., 1997). Kebanyakan dari studi tersebut hanya sekedar mengetahui

kondisi biologi untuk identifikasi stok ikan yang berasal dari perairan bagian utara

(SEWELL & LESTER, 1995; OLIVA & BALLÓN, 2002), sementara tidak ada

laporan histopathologi yang berhubungan dengan infeksi.

Merluccids (Macruronus magellanicus, Merluccius hubbis, M. gayi, M.

capensis, Macromesistius poutassou) mengandung plerocercoid H. trichiuri

didalam rongga dalam tubuh pada tingkat prevalensi dan nilai kelimpahan

berbeda. Parasit ini telah ditemukan dalam rongga mesenteri ikan Hoplostethus

atlanticus dari perairan Australia (LESTER et al., 1988). Diantara spesies tuna, H.

trichiuri telah ditemukan hanya dari tuna albacore (T. alalunga; JONES, 1991)

dan tuna sirip kuning (T. albacares; BUSSIERAS et al., 1973), yaitu spesies –

spesies yang tidak ditemukan pada daerah Mediteranian.

MATERI DAN METODE

Tuna sirip biru (12-15 kg) ditangkap didekat Pulau Jabuka, Laut Adriatic,

pada kedalaman 20 m oleh nelayan komersial dan dibawa pada bagian barada

daya Pulau Brac. Kematian terjadi selama penagkapan dan proses towing, transfer

ke karamba, dan pada minggu pertama aklimatisasi. Plerocercoid cestoda H.

trichiuri diambil dari mukosa perut dan diidentifikasi berdasarkan KHALIL et al.

(1994). Dimungkinkan bahwa plerocercoid menyebabkan kematian karena parasit

ini sebelumnya belum pernah diteliti pada ikan tuna sirip biru.

Jaringan yang terinfreksi difiksasi pada larutan fiksatif modifikasi

DAVIDSON dan selanjutnya diproses secara histologi. Jaringan didehidrasi

meningkat pada konsentrasi ethanol, dimasukan pada larutan parafin, dipotong

dalam seksio 5-8 µm, dan diwarnai dengan hematoxylin dan eosin. Tiap potongan

Page 4: Review Jurnal Endoprasit

dilihat dibawah mikroskop dengan perbesaran 100 dan 400x. Gambar diambil

menggunakan kamera digital Olympus C-4400 dan diproses menggunakan

software Olympus DP-Soft.

HASIL

Larva Hepatoxylon trichiuri ditemukan sebanyak 28.4 % dari ikan tuna

yang diperiksa. Rata – rata kelimpahan adalah 3.12 tiap individu ikan. Parasit

sangat mudah diamati, berwarna kuning pucat, berukuran 20.2±3.1 mm, dan sulit

dipisahkan dari jaringan dimana mereka menempel (Gambar 1). Mereka

kebanyakan ditemukan dibagian fundic perut.

Gambar 1. Hepatoxylon trichiuri dari dinding perut tuna sirip biru (Thunnus

thynnus)

Potongan histologi menunjukan erosi dan kerusakan columnar ephitelium

mukosa pada bagain yang tertempeli plerocercoid (Gambar 2). Kelenjar gastrik

mengalami atrophy dan menderita, pada bagian dimana kait masuk ke kelenjar

gastrik. Kelenjar disebelahnya mengalami hipertrophy dan terlihat adanya

produksi lendir yang berlebihan. Erosi permukaan terlihat, dengan lapisan massa

detritus dan infeksi sekunder bakteri. Haemorrhage terjadi pada awal mula proses

tetapi lapisan jaringan penghubung tidak menjadi tebal. Submukosa dibawah erosi

ini mengalami penebalan dan banyak terdapat lymphocyte, namun demikian, erosi

tidak terjadi hingga lapisan submukosa perut. Reaksi yang terjadi pada lamina

Page 5: Review Jurnal Endoprasit

propia terdiri dari penebalan hiperplastik pada masing – masing lapisannya.

Parasit tidak mempengaruhi susunan lapisan jaringan penghubung pseudocyt atau

kapsul dan tidak terlihat adanya akumulasi macrophage.

PEMBAHASAN

Berdasarkan perubahan histologikal karena infeksi H. trichiuri dan level

deteksi kelimpahan pada penelitian ini, maka sangat tidak mungkin bahwa infeksi

menyebabkan kematian. Erosi pada perut tidak masuk ke dalam lapisan dalam,

sehingga tidak ada ulcer yang mungkin terbentuk. Haemorrhage terjadi pada tahap

awal infeksi (selama penempelan plerocercoid) dan kemudian berhenti pada

tahap selanjutnya. Selanjutnya, hanya sedikit reaksi jaringan penghubung dan

infiltrasi lymphocyte yang teramati. Atrophy pada kelenjar gastric terbatas pada

daerah yang terinfeksi saja dan tidak menghalangi keluarnya proses sekresi pada

perut yang tidak terinfeksi.

Gambar 2. Perubahan lapisan perut terinfeksi H. trichiuri. attachment site:

disruption of the epithelial layer with slaughtered columnar epithelium (s),

atrophied fundic glands (ag), compensatory hypertrophied fundic glands in a

deeper layer (hg), and lymphocyte infiltration (ly.

Plerocercoid menyebabkan perubahan lokal pada perut dengan respon

inflammatory ringan. Pada kondisi pemeliharaan yang kurang baik, seperti erosi

ringan dapat menjadi bagian yang mudah untuk infeksi pathogen sekunder

Page 6: Review Jurnal Endoprasit

(khususnya bakteri) dan sangat mengancam kesehatan ikan inang. Efek pathologi,

digabungkan dengan infeksi sekunder yang terjadi selama 1.5 tahun siklus

pemeliharaan, diduga, lebih dulu pada kasus ini menyebabkan kematian adalah

kemungkinan berhubungan dengan trauma pasca penangkapan dan stress.

Ikan pelagis umumnya mengandung plerocercoid didalam rongga

visceralnya setelah parasit masuk dinding perut. Pada kasus ini, mereka

kebanyakan ditemukan pada bagian fundic perut. Satu penjelasan yang mungkin

adalah bahwa plerocercoid dipisahkan selama proses penetrasi, namun demikian

tidak ada parasit ditemukan dari rongga visceral, parasit sebenarnya hidup dan

menghambat perut tanpa berpindah ke viscera. Namun demikian, perubahan

histologi tidak cukup kuat sebagai bukti untuk proses yang lama karena kapsul

penghubung terbentuk pada bagian terinfeksi sebagai infeksi parasit kronis yang

umum terajadi.