kritika_ review jurnal 4

23
ANALISIS JURNAL Judul Penelitian : POSITIVE ACCOUNTING THEORY : A TEN YEAR PERSPECTIF Penulis/Peneliti : Ross L. Watss dan Jerold L. Zimmerman Tahun : 1990 Jurnal : Journal of accounting review Vol. 65 No.1. Pp.131-156 A. RINGKASAN JURNAL Jurnal ini merupakan hasil penelitian Watss dan Zimmerman, yang menjelaskan pandangan dari teori akuntansi positif, dimana tujuannya adalah untuk menghapus beberapa perdebatan yang terjadi dalam metodelogi penelitian akuntansi. Hal ini, juga menunjukkan cara-cara untuk meningkatkan penelitian yang positif dalam akuntansi. Penelitian ini berupaya memperbaiki antara teori dan uji empiris yang dilakukan, pengembangan model yang mengakui endogenitas diantara variabel dan regresi serta pengurangan kesalahan pengukuran di kedua variabel independen dan independen dalam regresi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menyampaikan perspective dari sudut pandang peneliti mengenai evolusi dan keadaan sekarrang mengenai teori akuntansi positif dan meringkas bukti-bukti empiris sistematis dalam akuntansi (2), mengevaluasi metode riset dan metodologi dalam akuntansi positif dan kritikan-kritikannya, (3) Menunjukkan pandangan peneliti mengenai arah masa depan literature akuntansi positif. Terdapat dua tipe penelitian yang berkaitan dengan teori akuntansi positif (Januarti, 2004). Pertama, Penelitian Akuntansi dan perilaku pasar 1

Upload: pascalis-hwang

Post on 21-Nov-2015

132 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

review

TRANSCRIPT

ANALISIS JURNAL

Judul Penelitian:POSITIVE ACCOUNTING THEORY : A TEN YEAR PERSPECTIF Penulis/Peneliti:Ross L. Watss dan Jerold L. ZimmermanTahun: 1990Jurnal: Journal of accounting review Vol. 65 No.1. Pp.131-156

A. RINGKASAN JURNAL

Jurnal ini merupakan hasil penelitian Watss dan Zimmerman, yang menjelaskan pandangan dari teori akuntansi positif, dimana tujuannya adalah untuk menghapus beberapa perdebatan yang terjadi dalam metodelogi penelitian akuntansi. Hal ini, juga menunjukkan cara-cara untuk meningkatkan penelitian yang positif dalam akuntansi. Penelitian ini berupaya memperbaiki antara teori dan uji empiris yang dilakukan, pengembangan model yang mengakui endogenitas diantara variabel dan regresi serta pengurangan kesalahan pengukuran di kedua variabel independen dan independen dalam regresi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menyampaikan perspective dari sudut pandang peneliti mengenai evolusi dan keadaan sekarrang mengenai teori akuntansi positif dan meringkas bukti-bukti empiris sistematis dalam akuntansi (2), mengevaluasi metode riset dan metodologi dalam akuntansi positif dan kritikan-kritikannya, (3) Menunjukkan pandangan peneliti mengenai arah masa depan literature akuntansi positif.Terdapat dua tipe penelitian yang berkaitan dengan teori akuntansi positif (Januarti, 2004). Pertama, Penelitian Akuntansi dan perilaku pasar modal. Dalam tahap ini tidak dijelaskan tentang praktek akuntansi, tetapi dilakukan penelitian terhadap hubungan pengumuman laba dengan reaksi harga saham. Kedua, dilakukan untuk menjelaskan dan memprediksi praktek akuntansi antar perusahaan yang difokuskan pada alasan oportunistik dalam hal perusahaan memilih metode akuntansi tertentu, atau pada alasan efisiensi yaitu metode akuntansi dipilih untuk mengurangi biaya kontrak/ antara perusahaan dengan stakeholder-nya. Alasan pertama yaitu perspektif oportunistik disebut ex-post yaitu pemilihan metode akuntansi dilakukan sesudah diketahui faktanya. Alasan kedua yaituperpektif efisiensi disebut ex ante karena pemilihan metode akuntansi dilakukan sebelum faktanya diketahui. Penelitian dibidang ini menggunakan agency theory yang membahas tentang paradigm pengendalian (control).Hipotesis dalam teori akuntansi positif yang dirumuskan oleh Watt dan Zimmerman (1986) dalam bentuk opportunistic yang sering diinterpestasikan yaitu :

1. Hipotesis rencana Bonus (Plan Bonus Hypothesis), dalam caterisparibus para manajer perusahaan dengan rencana bonus akan lebih memungkinkan untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan laba untuk periode mendatang ke periode sekarang yang dikenal dengan Income Smoothing.

2. Hipotesis perjanjuan Hutang (Debt Covenat Hypothesis), dalam caterisparebus para manajer perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang besar akan lebih suka memilih prosedur akuntansi yang dapat menggantikan laporan laba untuk periode mendatang ke periode sekarang.

3. Hipotesis biaya proses politik (Politic process Hypothesis), dalam caterisparebus semakin besar biaya politik perusahaan, semakin mungkin manajer perusahaan untuk memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan laporan laba periode sekarang ke periode mendatang. Hipotesis ini berdasarkan asumsi bahwa perusahaan yang memiliki biaya politiknya besar lebih sensitive dalam hubungannya untuk menstransfer kemakmuran yang mungkin lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang biaya politiknya kecil dengan kata lain perusahaan besar cenderung lebih suka menurunkan atau mengurangi laba yang dilaporkan dibandingkan perusahaan kecil.

Selain itu penelitian ini menyampaikan sudut pandangya mengenai teori akuntansi positif yaitu :

1. Pertama tentang Evolusi dan negara saat teori akuntansi positif dan merangkum bukti empiris keteraturan system dalam akuntansi, yang kedua untuk mengevaluasi metode penelitian dan metodelogi yang digunakan untuk mendokumentasikan keteraturan empiris, yang mana dalam literature akuntansi positif telah menjelaskan beberapa praktik akuntansi tapi masih banyak juga yang belum dijelaskan, serta yang ketiga adalah memberikan pandangan tentang arah masa depan untuk literature akuntansi positif.2. Pengembangan dan pengujian hipotesis alternative untuk keteraturan empiris yang ada akan meningkatkan hubungan antara teori dan tes. Hipotesis dapat dikembangkan untuk memprediksi keteraturan empiris baru. Melalui pendekatan kontrak, utang dan kompensasi kontrak hanya beberapa kontrak yang mempengaruhi arus kas perusahaan. kontrak lainnya (eksplisit dan implicit) dapat digunakan untuk mengembangkan prediksi baru.

3. Ketiga kesalahan pengukuran dalam net accruals dapat dikurangi untuk meningkatkan daya tes. Ini membutuhkan model net accruals tidak patuh pada kebijakan akuntansi manajerial (Kaplan, 1985;McNichols dan Wilson 1988; DeAngelo,1988;Motyer, 1988). Juga, menggantikan variabel indicator sederhana yang digunakan untuk mewakili rencana bonus atau accounting based debt covenant dengan variabel kontinu yang leih baik mengukut besaran realtif dari berbagai kontrak biaya mungkin akan meningkatkan daya prediksi teori tersebut.

Evolusi dan Negara Positif Teori Akuntansi

Penelitian akuntansi positif modern mulai muncul pada tahun 1960-an ketika Ball dan Brown (1968), Beaver (1968), dan peneliti lainnya memperkenalkan metode keuangan empiris pada akuntansi keuangan. Penelitian selanjutnya mengemukakan bahwa angka-angka dalam akuntansi memberikan informasi kepada pasar sekuritas untuk membantu mengambil keputusan. Peneliti mulai mencari hubungan antara angka akuntansi dengan harga saham, tetapi bidang penelitian tersebut belum dapat memberikan hipotesis untuk memprediksi dan menjelaskan pemilihan akuntansi. Alasan dari perspektif informasi gagal menyusun hipotesis, untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi, adalah pada teori keuangan terkait penelitian empiris yang menunjukkan bahwa pilihan akuntansi tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Angka-angka dalam akuntansi juga digunakan dalam kontrak kompensasi manajer. Penggunaan angka akuntansi pada bonus plan menunjukkan kemungkinan bahwa pilihan akuntansi dapat mempengaruhi kekayaan, sehingga peneliti akuntansi mulai meneliti arti dari pilihan akuntansi. Sementara literatur awal berkonsentrasi pada penggunaan kontrak utang dan kompensasi dan proses politik untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi, teori yang mendasari pekerjaan empiris lebih umum dan memiliki pondasinya dalam literatur ekonomi pada teori perusahaan.Biaya agensi yang terkait dengan kontrak kompensasi hutang dan manajemen dan kantor, informasi, dan kontraktor yang terkait dengan proses politik yang disediakan Hipotesis diuji dalam studi pilihan akuntansi awal empiris. Namun, pendekatan yang lebih umum disarankan biaya agency lain yang terkait dengan kontrak lainnya juga bisa mempengaruhi pilihan akuntansi.Kontemporer Teori Akuntansi PositifBiaya kontrak dapat timbul pada transaksi pasar, transaksi internal kepada perusahaan, dan transaksi pada proses politik. Biaya kontrak terdiri dari biaya transaksi, biaya agency, biaya informasi, biaya negosiasi kembali, dan biaya kebangkrutan. Biaya kontrak dalam penelitian ini merupakan seluruh pihak terkait perusahaan, termasuk karyawan internal, manajer bahkan pihak eksternal. Keberadaan biaya kontrak krusial bagi model organisasi perusahaan dan pilihan akuntansi. Coase (1937) dan Ball (1989) menyebutkan bahwa sia-sia untuk mencoba memprediksi dan menjelaskan organisasi perusahaan yang tidak memiliki biaya kontrak. Pilihan akuntansi yang mempengaruhi kekayaan pihak dalam kontrak tergantung pada besarnya biaya kontrak. Oleh karena itu pengembangan teori positif pilihan akuntansi memerlukan pemahaman tentang besarnya berbagai tipe biaya kontrak.

Suatu kontrak tidak dapat menarik manajer dan pihak dalam kontrak jika manajer tidak memiliki kebijakan dalam angka akuntansi, karena pihak dalam kontrak biasanya ingin manajer memiliki sebuah kebijakan dalam angka akuntansi. Kumpulan pilihan akuntansi yang dibatasi oleh pihak dalam kontrak adalah alasan efisiensi (untuk meningkatkan nilai perusahaan).

Para pengguna biaya kontrak adalah akrual untuk model kedua organisasi perusahaan dan pilihan akuntansi. Akuntansi berperan dalam sistem ini dan tampaknya menjadi bagian dari teknologi perusahaan kontraktor yang efisien. Exent mana pilihan akuntansi mempengaruhi pihak kekayaan pada ukuran relatif dari biaya kontrak. Kontrak yang menggunakan angka akuntansi tidak efektif dalam menyelaraskan manajer dan kontraktor, jika manajer memiliki diskresi penuh atas angka akuntansi yang dilaporkan. Ketika manajer menerapkan kebijakan ini dapat terjadi karena dapat meningkatkan kekayaan dari semua pihak kontraktor, dan membuat manajer lebih baik dengan mengorbankan beberapa pihak kontraktor atau pihak lain.Bukti pada teoriAda dua tipe pengujian teori yang telah dilakukan, yaitu pengujian harga saham dan pengujian pemilihan akuntansi. Pengujian teori harga saham menunjukkan beberapa reaksi pasar terhadap kewajiban perubahan akuntansi. Mayoritas penelitian pilihan akuntansi menjelaskan satu pilihan metode akuntansi daripada kombinasi pilihan metode akuntansi. Mayoritas penelitian akuntansi menggunakan kombinasi tiga kelompok variable, yaitu variable yang mewakili dorongan manajer untuk memilih metode akuntansi berdasarkan bonus plan, kontrak hutang, dan proses politik.

Tiga hipotesis yang paling sering diuji adalah hipotesis bonus plan, hipotesis hutang/ekuitas, dan hipotesis biaya politik. Hipotesis dari bonus plan adalah manajer dari perusahaan dengan bonus plan cenderung untuk menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba pada periode berjalan. Hipotesis hutang/ekuitas memprediksi jika semakin tinggi rasio hutang/ekuitas perusahaan maka manajer cenederung menggunakan metode akuntansi yang meningkatkan laba. Hipotesis biaya politik memprediksi jika semakin besar ukuran perusahaan membuat manajer cenderung menggunakan pilihan akuntansi yang menurunkan laba.Kritik terhadap penelitian Akuntansi Positif.

Peneliti ini telah mengetahui bahwa ada beberapa peneliti yang menggunakan jurnalnya yang diterbitkan tahun 1978 dan 1979 sebagai referensi dan peneliti-peneliti tersebut memberikan kritik terhadap jurnalnya. Peneliti ingin mencoba untuk memberikan penjelasan dan meluruskan kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam jurnal tahun 1978 dan 1979.

Masalah metode penelitian

Masalah metode penelitian yang pertama adalah hilangnya kekuatan dalam pengujian. Masalah kedua adalah adanya kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh dari literature akuntansi positif berasal dari hipotesis alternative yang tidak ditentukan dari awal penelitian. Penurunan kekuatan pengujian disebabkan oleh:

a) Masalah dengan spesifikasi model

Seluruh penelitian saat ini mengasumsikan pilihan akuntansi berasal dari alasan efisiensi atau kesempatan manajemen. Hal tersebut menghasilkan dua kesalahan spesifikasi model. Kesalahan pertama, ketika pilihan metode akuntansi tergantung pada pengaruh pilihan kesejahteraan manajer, variable eksplanatori menunjukkan pengaruh kesejahteraan terhadap pilihan akuntansi melalui compensation plan, perjanjian hutang, dan proses politik. Kesalahan kedua dihasilkan karena menolak pengaruh interaksi diantara variable sisi kanan. Untuk memecahkan masalah spesifikasi model, peneliti harus menspesifikasikan interaksi intertemporal antara pengaruh peluang dan efisiensi.b) Variable sisi kiri

Masalah dalam menspesifikasikan variable pilihan akuntansi terjadi karena penggunaan single method choises sebagai variable sisi kiri. Untuk mengurangi kesalahan dalam variable sisi kiri, peneliti dapat mengasumsikan mengenai pengaruh relative terhadap laba dari berbagai macam pilihan akuntansi. Asumsi tersebut digunakan untuk memberi peringkat terhadap pengaruh berbagai macam portofolio metode akuntansi terhadap laba.

c) Variable sisi kanan

Beberapa variable dalam penelitian pilihan akuntansi salah mengukur. Oleh karena itu peneliti harus menemukan hubungan antara variable indikator yang mewakili bonus plan dan pilihan metode akuntansi yang memberikan informasi dan saran kepada penelitian selanjutnya untuk lebih menyaring metode pengukuran yang berdasarkan bonus plan.d) Variable yang dihilangkan

Ada tiga masalah variable yang dihilangkan dalam penelitian saat ini, yaitu menghilangkan standar kontrak berbasis akuntansi, menghilangkan standar kontrak yang kurang, dan menghilangkan variable yang mewakili accepted set. Variable biaya kontrak untuk standa kontrak biasanya dihilangkan karena variable tersebut terlalu mahal untuk diperoleh. Masalah variable yang dihilangkan kedua adalah terlalu besarnya tingkatan, karena literature saat ini hanya focus pada kontrak kompensasi dan hutang. Masalah ketika adalah mayoritas penelitian tidak mengendalikan perbedaan accepted set antar perusahaan.

e) Hipotesis alternatifHipotesis alternatif yang dapat digunakan untuk menjelaskan hasil temuan bonus, hutang atau ekuitas dan ukuran perusahaan dalam literature akuntansi positif yaitu

Jika system akuntansi merupakan bagian kontrak implisit dan eksplisit dari efisiensi perusahaan, maka pilihan akuntansi adalah endogen.

Pilihan akuntansi juga endogen dalam proses politik

Masalah Filosofi Sains atau ilmu

1) Teori positif adalah value-laden

Dalam penelitian, preferensi peneliti dan pengguna dapat mempengaruhi proses. Kegunaan dari teori positif tergantung pada kekuatan prediksi dan penjelasan serta preferensi pengguna atau tujuan, sehingga mengurangi kegunaan dari teori.

2) Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi akuntansi

Teori akuntansi yang mencari penjelasan dan prediksi dari akuntansi tidak dapat memisahkan peneliti akuntansi dari penelitian tentang masyarakat. Penelitian tentang akuntansi harus meneliti tentang semua yang berkaitan dengan akuntansi, seperti pengguna dan penyusun akuntansi.

3) Menggunakan metode yang tidak tepat untuk membangun teori eksplanatori

Metode penelitian semakin hari semakin memiliki perkembangan yang pesat, sehingga mungkin di masa depan metode penelitian saat ini menjadi tidak tepat

4) Pemilihan istilah teori akuntansi positif

Penelitian akuntansi positif telah ada jauh sebelum jurnal tahun 1978 dan 1979. Peneliti memberikan label positif pada sekelompok penelitian yang telah ada. Alasan utama dari pemberian nama Towards a positive theory of the determination of accounting standards adalah untuk menekankan bahwa peran teori akuntansi adalah untuk memberikan penjelasan dan prediksi untuk praktek akuntansi. Penggunaan istilah positif membedakan penelitian positif peneliti dengan teori normative tradisional dengan menekankan pentingnya prediksi dan penjelasan.

5) Debat mengenai metodologi

Metodologi critisisms telah menggagalkan pengujian pasar karena memiliki sedikit pengaruh pada penelitian akuntansi. Ada tiga alasan yang menjelaskan criticism memberikan pengaruh kecil pada penelitian. Pertama, criticism telah ditulis pada abstrak. Kedua, kritik menuduh permintaan terhadap penelitian telah membuat peneliti mengabaikan complain. Ketiga, bagi mayoritas peneliti, memperdebatkan metodologi merupakan situasi tanpa pemenang karena setiap pihak berpendapat dari paradigm yang berbeda dengan peraturan yang berbeda dan dasar yang berbeda.Ringkasan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan perspektif mengenai jurnal Accounting Review tahun 1978 dan 1979. Jurnal tahun 1978 merupakan katalisator bagi penelitian mengenai pemilihan metode akuntansi. Perdebatan mengenai metodologi menjadi tidak berguna dibandingkan pencarian dan penjelasan mengenai sifat empiris. Literature akuntansi positif telah menemukan beberapa sifat empiris mengenai pemilihan akuntansi dan memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Kritik terhadap jurnal tahun 1978 dan 1979 memunculkan masalah mengenai metode penelitian dan filosofi sains. Metodologi yang digunakan peneliti dan literature berikutnya adalah metodologi ekonomi, keuangan dan saing. Metodologi tersebut telah sukses pada akuntansi dan peneliti yakin tidak melakukan kesalahan menggunakan metodologi tersebut. Teori terbaik adalah menentukan kompetisi dalam memenuhi permintaan dari siswa dan praktisi terhadap teori yang menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansiKontribusi Literatur Akuntansi PositifKontribusi dari penelitian ini adalah menjelajahi pola sistematik yang terdapat dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik mengenai pola tersebut. Peneitian ini juga memberikan kerangka kerja yang masuk akal untuk memahami akuntansi. Kerangka kerja tersebut adalah ilmu mendidik yang berguna untuk mengajar akuntansi. Literature yang ada juga menganjurkan peneliti untuk melihat masalah akuntansi dan menekankan pada peran utama dari contracting cost dalam teori akuntansi. Literature menjelaskan alasan akuntansi digunakan dan memberikan kerangka kerja untuk memprediksi pilihan akuntansi. Pilihan tidak dibuat untuk pengukuran accounting construct yang lebih baik. Pilihan dibuat karena tujuan individu dan pengaruh metode akuntansi terhadap pencapaian tujuan tersebut. Kontribusi lain terhadap literature adalah menyorot pentingnya contracting cost. Penelitian akuntansi positif telah mengakui pentingnya contracting cost untuk menjelaskan akuntansi. Pada akhir tahun 1960 dan 1970, ekonomi keuangan memperoleh pricing model yang dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa costless information menjelaskan alasan sekuritas yang berbeda dijual dengan harga yang relatif berbeda. Untuk menjelaskan perbedaan tersebut dibutuhkan asumsi mengenai costly information dan contracting.Arah Penelitian Masa DepanPenelitian ini memberikan tiga saran untuk penelitian selanjutnya. Pertama, satu tugas penting yang dihadapi oleh peneliti akuntansi positif adalah meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Teori memprediksi bahwa besarnya biaya menegosiasikan hutang kembali akan mempengaruhi pilihan manajer mengenai metode akuntansi. Saat ini, peneliti belum mampu mendokumentasikan besarnya biaya yang disebabkan oleh pelanggaran teknis perjanjian hutang atau besarnya biaya negosiasi kembali. Kedua, ketika pilihan akuntansi dimasukkan sebagai bagian efficient contracting technology, variable yang sering digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi adalah variable endogen. Teori dan model empiris telah dikembangkan untuk masalah endogeneity terkait variable dan meningkatkan kekuatan pengujian. Ketiga, kesalahan pengukuran net accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan kekuatan pengujian. Hal tersebut memerlukan model net accrual yang tidak subyektif terhadap kebijakan akuntansi manajemen. Mengganti variable indikator sederhana yang digunakan untuk menyajikan bonus plan atau persyaratan hutang berbasis akuntansi dengan continuous variable dapat mengukur besarnya contracting cost dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kekuatan prediksi teori.Kesimpulan Sementara literatur akuntansi positif telah menghasilkan keteraturan empiris dan penjelasan untuk keteraturan ini, jelas ada kesempatan penelitian yang tersedia di luar yang saat ini dieksploitasi. Tes dari bonus, utang, dan hipotesis biaya politik merupakan eksplorasi sangat terbatas. Memasukkan insentif kontrak ante efisiensi dengan efek redistribusi kemungkinan berguna untuk membuktikan. Demikian juga, menyelidiki implikasi dari kontrak internal dan eksternal selain kontrak utang dan kontrak bonus cenderung menjadi produktif. Terobosan utama adalah kemungkinan berasal dari akuntansi sebagai pilihan yang endogen dengan pilihan organisasi, kontraktor, dan struktur keuangan. Sepertinya terobosan akan sulit untuk dicapai, tetapi faktor penting dapat diletakkan dengan menekankan hubungan antara teori dan tes empiris dan dengan menyelidiki inter dan intra-industri-variasi dalam metode akuntansi dan pilihan organisasi lainnya.B. ANALISIS ARTIKEL

1. Berisi apakah jurnal tersebut?Jurnal ini berisi hasil penelitian Watts dan Zimmerman yang berupa kritikan atas literature akuntansi positif yang dipublikasikan oleh watts dan Zimmerman juga pada tahun 1978 dan 1979. Pada tahun 1978 makalah tersebut menyimpulkan bahwa literature akuntansi menawarkan penjelasan mengenai pratik akuntansi. Sedangkan pada tahun 1979 mengenalkan sebuah debat meteodologi yang belum produktif. Jurnal pada tahun 1990 menyarankan Untuk perbaikan penelitian dalam pemilihan metode akuntansi, Pengembangan model yang mengakui endogenitas antara variable dalam regresi, dan Pengurangan dalam kesalahan pengukuran variable independen dan dependen dalam regresi. 2. Apa yang ditemukan?Peneliti menemukan beberapa hal dari penelitian ini yang dikemukakan di dalam jurnal ini, antara lain: Penelitian akuntansi positif modern mulai muncul pada tahun 1960-an ketika Ball dan Brown (1968), Beaver (1968), dan peneliti lainnya memperkenalkan metode keuangan empiris pada akuntansi keuangan. Penelitian selanjutnya mengemukakan bahwa angka-angka dalam akuntansi memberikan informasi kepada pasar sekuritas untuk membantu mengambil keputusan. Peneliti mulai mencari hubungan antara angka akuntansi dengan harga saham, tetapi bidang penelitian tersebut belum dapat memberikan hipotesis untuk memprediksi dan menjelaskan pemilihan akuntansi.Angka-angka dalam akuntansi juga digunakan dalam kontrak kompensasi manajer. Penggunaan angka akuntansi pada rencana bonus menunjukkan kemungkinan bahwa pilihan akuntansi dapat mempengaruhi kekayaan, sehingga peneliti akuntansi mulai meneliti arti dari pilihan akuntansi.

Evaluasi metode penelitian dan metodologi yang digunakan untuk mencatat empirical regularities. Masalah metode penelitian yang pertama adalah hilangnya kekuatan dalam pengujian. Masalah kedua adalah adanya kemungkinan bahwa hasil yang diperoleh dari literature akuntansi positif berasal dari hipotesis alternatif yang tidak ditentukan dari awal penelitian. Penurunan kekuatan pengujian disebabkan oleh: masalah dengan spesifikasi model, variable sisi kiri dan kanan serta adanya variable yang dihilangkan. Penyebab pertama adalah spesifikasi model yang dapat mengalami kesalahan apabila penelitian mengasumsikan bahwa pilihan akuntansi berasal dari alasan efisiensi atau kesempatan manajemen. Penyebab kedua adalah kesalahan dalam menspesifikasikan variable pilihan akuntansi terjadi karena penggunaan single method choises sebagai variable sisi kiri.

Pandangan peneliti mengenai arah untuk literature akuntansi positif di masa depan. Ada tiga saran untuk penelitian selanjutnya. Pertama, satu tugas penting yang dihadapi oleh peneliti akuntansi positif adalah meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Kedua, ketika pilihan akuntansi dimasukkan sebagai bagian efficient contracting technology, variable yang sering digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi adalah variable endogen. Teori dan model empiris telah dikembangkan untuk masalah endogeneity terkait variable dan meningkatkan kekuatan pengujian. Ketiga, kesalahan pengukuran net accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan kekuatan pengujian.

3. Bagaimana menemukannya?Peneliti menemukannya dengan mempelajari kembali paper penelitiannya yang diterbitkan di tahun 1978 dan 1979.4. Apa kekurangan jurnal tersebut?Menurut saya, jurnal ini, mempunyai kekurangan dalam hal pembahasannya yang tidak saling berkaitan satu sama lain. 5. Apa yang menjadi kekuatan jurnal ini?Menurut saya, jurnal ini, memiliki kekuatan yaitu dengan melakukan perbaikan-perbaikan atas kritik, dan menjelaskan atau meluruskan kesalahan-kesalahan yang terdapat di paper watss dan zimerman pada tahun 1978 dan 1979 yang dijadikan referensi oleh penelitian-penelitian terdahulu. 6. Apa tindak lanjut penelitian topik yang terkait dengan jurnal ini?Tindak lanjut penelitian topic yang terkait dengan jurnal ini dalah dengan mencoba menguji penggunaan perspektif Positif Accounting Theory terhadap konservatisme akuntansi di Indonesia. Karena bisa saja konservatisme perusahaan di Indonesia dapat dipengaruhi dari debt to equity hypothesis dan political cost hypothesis, dan plan bonus hypothesis yang merupakan konsep dalam teori akuntansi positif. C. ANALISIS LITERATUR DAN PENGUJIAN HIPOTESIS1. Pertanyaan penelitian dan mengapa ia menarik? Penelitian ini berdasarkan pada perluasan dari paper yang diterbitkan pada tahun 1978 dan 1979. Penelitian ini menjelaskan pandangan dari teori akuntansi positif, dimana tujuannya adalah untuk menghapus beberapa perdebatan yang terjadi dalam metodelogi penelitian akuntansi. Hal ini, juga menunjukkan cara-cara untuk meningkatkan penelitian akuntansi positif. Penelitian ini berupaya memperbaiki antara teori dan uji empiris yang dilakukan, pengembangan model yang mengakui endogenitas diantara variabel dan regresi serta pengurangan kesalahan pengukuran di kedua variabel independen dan independen dalam regresi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk menyampaikan perspective dari sudut pandang peneliti mengenai evolusi dan keadaan sekarrang mengenai teori akuntansi positif dan meringkas bukti-bukti empiris sistematis dalam akuntansi (2), mengevaluasi metode riset dan metodologi dalam akuntansi positif dan kritikan-kritikannya, (3) Menunjukkan pandangan peneliti mengenai arah masa depan literature akuntansi positif.2. Asumsi dasar variabel (independen, dependen, intervening, moderator, dan lain-lain), dan hipotesis penelitianPenelitian ini merupakan penelitian krtik atas teori sebelumya, sehingga tidak menggunakan asumsi dasar variabel dan hipotesis.3. Teori utamaTeori utama dalam penelitian ini adalah positive accounting theory (PAT).4. Penelitian sebelumnyaTerdapat penelitian sebelumnya atau penelitian terdahulu yang digunakan untuk mendukung penelitian ini yaitu: Bowen et al (1981) memeriksa apakah pilihan akuntansi bervariasi dengan ketatnya kendala dividen sebagaimana ditentukan dalam perjanjian hutang dan diukur dengan " terbatas ditahan laba . " Hubungan antara leverage dan pilihan metode akuntansi adalah keteraturan empiris diketahui sebelum studi akuntansi positif . Mealys ( 1985) tes mencakup lebih banyak jenis manipulasi. hasilnya konsisten dengan manajer memanipulasi akrual bersih untuk mempengaruhi bonus mereka. Smith dan Watts (1986) menemukan korelasi cross sectional yang signifikan antara perusahaan kesempatan investasi, kebijakan keuangan, kebijakan dividen, dan kebijakan kompensasi. Korelasi didokumentasikan antara utang atau ekuitas dan akuntansi pilihan dan antara rencana bonus dan akuntansi pilihan bisa disebabkan korelasi antara kebijakan keuangan dan kompensasi dan set optimal prosedur akuntansi untuk kontrak . Jensen dan Meckling (1986) menyatakan bahwa dalam perusahaan kurangnya harga pasar digantikan oleh sistem untuk mengalokasikan keputusan antara manajer, dan pengukuran bermanfaat. dan menghukum kinerja manajerial. Akuntansi berperan dalam sistem ini sehingga tampaknya bagian dari teknologi kontrak yang efisien perusahaan. Zimmerman (1979) dan Ball (1989) menyatakan bahwa angka akuntansi adalah bagian dari proses pengendalian internal dan dengan demikian, mempengaruhi pilihan manajer metode akuntansi (misalnya, alokasi biaya).D. ANALISIS METODE PENELITIAN

1. SampelPenelitian ini tidak menggunakan sampel2. Desain penelitianMetode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini berupaya memperbaiki antara teori dan uji empiris yang dilakukan, pengembangan model yang mengakui endogenitas diantara variabel dan regresi serta pengurangan kesalahan pengukuran di kedua variabel independen dan independen dalam regresi.3. Definisi operasional dan pengukuran variabel Secara eksplisit dalam jurnal ini tidak menjelaskan definisi operasional dan pengukuran variabel, sebab penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga tidak di perlukannya definisi operasional dan pengukuran variabel.4. Metode pengujian hipotesisJenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menandingkan beberpa teori-teori yang ada dan peneliti terdahulu, sehingga penelitian ini tidak bertujuan untuk menguji hiptesis.

E. ANALISIS BAGIAN AKHIR

1. Hasil pengujian dan pembahasan Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan pandangan mengenai jurnal Accounting Review tahun 1978 dan 1979. Jurnal tahun 1978 merupakan katalisator bagi penelitian mengenai pemilihan metode akuntansi. Perdebatan mengenai metodologi menjadi tidak berguna dibandingkan pencarian dan penjelasan mengenai sifat empiris. Literature akuntansi positif telah menemukan beberapa sifat empiris mengenai pemilihan akuntansi dan memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Kritik terhadap jurnal tahun 1978 dan 1979 memunculkan masalah mengenai metode penelitian dan filosofi sains. Metodologi yang digunakan peneliti dan literature berikutnya adalah metodologi ekonomi, keuangan dan saing. Metodologi tersebut telah sukses pada akuntansi dan peneliti yakin tidak melakukan kesalahan menggunakan metodologi tersebut. Teori terbaik adalah menentukan kompetisi dalam memenuhi permintaan dari siswa dan praktisi terhadap teori yang menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi2. KontribusiKontribusi dari penelitian ini adalah menjelajahi pola sistematik yang terdapat dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan spesifik mengenai pola tersebut. Peneitian ini juga memberikan kerangka kerja yang masuk akal untuk memahami akuntansi. Kerangka kerja tersebut adalah ilmu mendidik yang berguna untuk mengajar akuntansi. Literature yang ada juga menganjurkan peneliti untuk melihat masalah akuntansi dan menekankan pada peran utama dari contracting cost dalam teori akuntansi. Literature menjelaskan alasan akuntansi digunakan dan memberikan kerangka kerja untuk memprediksi pilihan akuntansi. Pilihan tidak dibuat untuk pengukuran accounting construct yang lebih baik. Pilihan dibuat karena tujuan individu dan pengaruh metode akuntansi terhadap pencapaian tujuan tersebut. Kontribusi lain terhadap literature adalah menyorot pentingnya contracting cost. Penelitian akuntansi positif telah mengakui pentingnya contracting cost untuk menjelaskan akuntansi. Pada akhir tahun 1960 dan 1970, ekonomi keuangan memperoleh pricing model yang dikembangkan berdasarkan asumsi bahwa costless information menjelaskan alasan sekuritas yang berbeda dijual dengan harga yang relatif berbeda. Untuk menjelaskan perbedaan tersebut dibutuhkan asumsi mengenai costly information dan contracting.3. KeterbatasanDalam penelitian ini tidak mencamtukan keterbatasan penelitiannya.4. Saran Dalam penelitian ini, peneliti memberikan saran yaitu :1. Pertama, satu tugas penting yang dihadapi oleh peneliti akuntansi positif adalah meningkatkan hubungan antara teori dan pengujian empiris. Teori memprediksi bahwa besarnya biaya menegosiasikan hutang kembali akan mempengaruhi pilihan manajer mengenai metode akuntansi. Saat ini, peneliti belum mampu mendokumentasikan besarnya biaya yang disebabkan oleh pelanggaran teknis perjanjian hutang atau besarnya biaya negosiasi kembali.

2. Ketika pilihan akuntansi dimasukkan sebagai bagian efficient contracting technology, variable yang sering digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi pilihan akuntansi adalah variable endogen. Teori dan model empiris telah dikembangkan untuk masalah endogeneity terkait variable dan meningkatkan kekuatan pengujian. 3. Kesalahan pengukuran net accrual dapat dikurangi untuk meningkatkan kekuatan pengujian. Hal tersebut memerlukan model net accrual yang tidak subyektif terhadap kebijakan akuntansi manajemen. Mengganti variable indikator sederhana yang digunakan untuk menyajikan bonus plan atau persyaratan hutang berbasis akuntansi dengan continuous variable dapat mengukur besarnya contracting cost dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kekuatan prediksi teori.5. ImplikasiPenelitian berimplikasi untuk menghilangkan beberapa kesalahan konsep mengenai metodologi yang muncul dalam debat terkait paper Watts and Zimmerman (1978,1978).KritikPenelitian watt dan Zimmerman (1990) masih banyak terdapat celah yang dapat memberikan ruang kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi maupun mempengaruhi kekayaan pribadinya dengan menggunakan metode akuntansi yang berlaku, hal ini dikarenakan positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan tidak menyentuh aspek sosial, dalam praktik maupun teori yang telah dikembangkan. Positive accounting theory (PAT) yang berkembang dari saat pembuatan teori hingga perkembangan saat ini hanya sebatas ilmu alam (natural science). Seharusnya baik dalam teori maupun dalam praktiknya akuntansi selain berdasarkan ilmu alam, harus melibatkan aspek manusia di dalamnya, agar segala bentuk praktik akuntansi lebih banyak berada antara lingkungan sosialnya.Adanya praktik akuntansi yang ada selain member keuntungan bagi pemilik perusahaan maupun pembuat standar, namun masyarakat yang terlibat atau yang berada dalam lingkungan praktik akuntansi tersebut juga memperoleh keuntungan seperti yang diperoleh oleh pemilik perusahaan maupun pembuatan standar.hal ini didukung oleh Garffikin (2006) menyebutkan bahwa daripada mencoba untuk menciptakan metode-metode ilmu alam, itu adalah lebih tepat bahwa akuntansi beralih ke metode yang mengakui aspek manusia disiplin daripada mengklaim status intelektual mirip dengan ilmu alam artinya bahwa agar metode akuntansi yang ada hingga saat ini dirubah kearah yang lebih melibatkan aspek manusia, sehingga hasil yang akan selain berguna bagi pemilik perusahaan maupun manajer, juga akan berguna bagi masyarakat sekitar yang terlibat langsung dengan penggunaan standar akuntansi yang berasal dari dasar positive accounting theory (PAT).Sebenarnya dari metode yang dikeluarkan oleh Watts dan Zimmerman (1990) sudah cukup membuktikan kalau metode akuntansi yang dikeluarkan oleh mereka berdua tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Masih terdapat moral hazard yang dilakukan oleh para manajer atas metode tersebut. Sehingga para manajer tersebut dapat memperkaya sendiri dengan menggunakan celah dari metode akuntansi tersebut.

Selain masalah metode yang dalam teori akuntansi positif hanya bermuatkan dengan nilai yang terlahir dari fakta. Atau dapat dikatakan bebas nilai. Sehingga dapat dikatakan bahwa Teori positive accounting theory (PAT) yang telah berkembang hingga saat ini tidak bermuatan nilai atau bebas nilai. Itulah sebabnya dalam teori maupun praktik positive accounting theory (PAT) yang ada tidak memasukkan unsur religi maupun sosial di dalamnya. Padahal sebenarnya dengan memasukkan unsur sosial maupun religi ke dalam positive accounting theory (PAT) maka dalam praktiknya pasti positive accounting theory (PAT) juga akan berpandangan bahwa semua praktiknya akan bermuatan nilai-nilai sosial. Sehingga masyarakat yang baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap metode akuntansi akan memperoleh keuntungan selain manajer dan pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya. Selain dari faktor di atas terdapat juga hal yang perlu dikritisi dari jurnal positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan oleh Zimmerman dan Wattd (1990) adalah mengenai metodologi yang digunakan dalam pengembangan ilmu positive accounting theory (PAT) tersebut. Dari segi pandang metodologi positive accounting theory (PAT), kurang mencerminkan dan mengembangkan keadaan akuntansi yang terdapat dalam masyarakat saat ini. Hal ini disebabkan metodologi positive accounting theory (PAT) telah gagal tes pasar karena mereka memiliki sedikit pengaruh pada penelitian akuntansi. Disebabkan antara lain kebanyakan dari penelitian positive accounting theory (PAT) hanya menggunakan metode penelitian yang tidak secara langsung menyentuh aspek masyarakat, dalam positive accounting theory (PAT) kebanyakkan hanya menyentuh dari permukaan masalah tidak menyentuh akar permasalahan. Selain masalah substansi dari penelitian dan metode penelitian yang digunakan terdapat kritikan yang cukup tajam mengenai metodologi positive accounting theory (PAT) yakni para peneliti tidak boleh merubah pendekatan yang mereka gunakan.Selain itu bila dilihat dari sudut pandang manfaat yang akan diperoleh dari hasil metodologi penelitian positive accounting theory (PAT) digambarkan bahwa setiap fenomena sosial sebagai konsekuensi pembuatan keputusan oleh individu. Singkatnya individu membuat keputusan tetapi tidak melaksanakan. Ketika komite menyusun standar, direktur membuat keputusan, metodologi individu mengatakan bahwa itu keputusan group dengan penjelasan keputusan yang dibuatoleh masing-masing anggota dalam komite. Sehingga fenomena yang diambil dari penelitian positive accounting theory (PAT) tidak dapat merubah keputusan yang akan diambil oleh para penggunanya, lebih tepatnya tergantung dari masing-masing individu dalam hal ini komite- komite maupun manajemen. Dari segi filosofi positive accounting theory (PAT) yang dikembangkan oleh Watts dan Zimmerman (1990) tentang filosofi positive accounting theory (PAT) lebih banyak didasarkan pada penekanan bahwa Watts dan Zimmerman (1990) memberi batasan positif atau normatif. Watts dan Zimmerman tidak bersandar pada filsafat argumen-argumen ilmu pengetahuan lainnya dalam tulisan pertama mereka untuk mendukung metodologi yang sedang mereka kembangkan. Watt & Zimmerman menganggap bahwa sosial world dan strukturnya dapat dipandang secara terpisah dari individu yang dipelajarinya, hal ini tidak obyektif karena tidak mungkin peneliti terpisah dari obyek yang diteliti.Disarankan lebih banyak penelitian yang berbasis selain positive accounting theory (PAT), sehingga lebih dapat mengembangkan akuntansi yang telah ada dan mempunyai manfaat yang lebih besar dalam perkembangan akuntansi. Terutama bagi seluruh lapisan masyarakat yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses akuntansi. Selain dituntutnya perkembangan akuntansi yang lebih baik, maka secara otomatis juga harus terjadi perubahan pada standar akuntansi yang akan digunakan setiap negara. Yang mana setiap negara tersebut harus membuat standar akuntansi sesuai dengan keadaan negaranya.

1