review jurnal

9
Review Jurnal Pertumbuhan Ekonomi Tujuan Penelitian Sisi menarik yang membuat peneliti melakukan penelitian berawal dari peneliti menemukan kemunculan disiplin ekonomi politik yang telah Adam Smith dan David Ricardo kemukakan di tulisannya mengenai gagasan kerakyatan, bahwa ilmu ekonomi di-design untuk menemukan sifat dan akibat dari pembangunan ekonomi. Meskipun sudah ditemukan akar permasalahannya, hal tersebut tidak mudah untuk para ekonom modern pada saat ini, bahwa selalu ada barrier atau pengahalang yang tidak mempertimbangkan “ekonomi yang sebenarnya” tetapi agak kepada campuran dari sosiologi, antroplogi, sejarah, politik dan lain- lain. Bagaimanapun, gagasan mengenai pembangunan ekonomi dulu berbeda dari apa yang sekarang para ahli/pengamat pembangunan mengartikan pembangunan. Ini mendapatkan penguatan pada Smith’s Wealth of Nations, Ricardo’s Principles of Judul The Road from Economic Growth to Sustainable Development : How was it traversed? Penulis Nilanjan Ghosh Reviewer Asri Marwa Umniati Mata kuliah/kelas Seminar Ekonomi Regional Kelas AB NIM 115020100111009 Tanggal 29 Mei 2014

Upload: asri-marwa-umniati

Post on 19-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

EKONOMI

TRANSCRIPT

Page 1: Review Jurnal

Review Jurnal Pertumbuhan Ekonomi

Tujuan Penelitian

Sisi menarik yang membuat peneliti melakukan penelitian berawal dari

peneliti menemukan kemunculan disiplin ekonomi politik yang telah Adam

Smith dan David Ricardo kemukakan di tulisannya mengenai gagasan

kerakyatan, bahwa ilmu ekonomi di-design untuk menemukan sifat dan akibat

dari pembangunan ekonomi. Meskipun sudah ditemukan akar permasalahannya,

hal tersebut tidak mudah untuk para ekonom modern pada saat ini, bahwa selalu

ada barrier atau pengahalang yang tidak mempertimbangkan “ekonomi yang

sebenarnya” tetapi agak kepada campuran dari sosiologi, antroplogi, sejarah,

politik dan lain-lain.

Bagaimanapun, gagasan mengenai pembangunan ekonomi dulu berbeda

dari apa yang sekarang para ahli/pengamat pembangunan mengartikan

pembangunan. Ini mendapatkan penguatan pada Smith’s Wealth of Nations,

Ricardo’s Principles of Taxation, sampai buku pertama Schumpeter yang berjudul

“Theory of Economic Development (1911)”.

Jadi, karea fokus utama dari penelitian kuantitatif yang telah dilakukan oleh

Colin Clark pada tahun 1939, bahwa adanya batasan untuk mengembangkan negara-

negara sampai tahun 1930-an. Hal ini membuat para ekonom sadar bahwa hampir

semua manusia tidak hidup pada sebuah system ekonomi kapitaslis yang maju.

Perhatian hebat sekarang tetap pada Eropa : Pembangunan dan industrialisasi Setelah

Perang Eropa di pinggiran Eropa timur – Sebagai dicontohkan dari pendahulu tahun

1943, artikel dari Paul Rosenstein-Rodan dan Kurt Mandelbaum volume 1947. Ini

Judul The Road from Economic Growth to Sustainable Development : How was it traversed?

Penulis Nilanjan GhoshReviewer Asri Marwa UmniatiMata kuliah/kelas Seminar Ekonomi Regional Kelas ABNIM 115020100111009Tanggal 29 Mei 2014

Page 2: Review Jurnal

hanya sementara waktu setelah perang dimana para ekonom mulai berubah total dari

perhatian terhadap Asia, Afrika,dan Amerika Latin.

Sampai sekarang tercapainya kemerdekaan oleh berbagai koloni dan

protektorat Barat di Asia dan Afrika seusai Perang Dunia II adalah sebuah pemicu

yang penting terhadap negara-negara berkembang. Menghadapi realita bahwa negara-

negara baru kebanyakan yang standar hidup dan institusinya sangat berbeda dengan

negara-negara di Eropa. Maka para akademis ekonomi memulai untuk mematahkan

problem bagaimana untuk mengefektifkan kemiskinan yang terus meningkat.

Sehingga masalah yang ingin dijawab oleh peneliti adalah untuk memperoleh

pemahaman yang lebih baik bagaimana pembangunan yang berkelanjutan tidak

menentang terhadap pertumbuhan atau pembangunan ekonomi.

Solusi yang dipakai oleh peneliti untuk menjawab masalah yang

dikemukakan peneliti :

1. Penelti melihat perkembangan pembangunan dilihat dari periode setelah

perang dunia berakhir sampai teori pertumbuhan neoklasik yang

menekankan pentingnya dari eprdagangan internasional sebagai

subsitusi yang memiliki GDP rendah. Para ahli neoklasik juga

berpendapat bahwa pemerintah harus menjadi fasilitator untuk

mempromosikan perdagangan internasional diantara pelaku ekonomi.

Dalam proses memposisikan ekonomi menjadi otonomi, jalan pertumbuhan

berkesinambungan, pemerintah harus menghilangkan hambatan untuk

perdagangan internasional komoditi dengan berpedoman pada teori

comparative advantage yang dikombinasikan dengan teori Hecksher-Ohlin

yang menjelaskan bahwa negara akan melakukan perdagangan dengan negara

lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu

keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari

keunggulan komparatif adalah: (1) Faktor endowment, yaitu kepemilikan

faktor-faktor produksi didalam suatu negara. (2) Faktor intensity, yaitu

teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity

atau capital intensity.

2. Dari berbagai temuan yang ada kemudian peneliti mengemukakan bahwa ada

Page 3: Review Jurnal

kesalahan dalam konsep: pembangunan berkelanjutan adalah tentang

lingkungan dan ekologi. Daripada berfokus hanya pada isu-isu lingkungan,

kebijakan pembangunan berkelanjutan secara luas mencakup tiga bidang

kebijakan umum, yaitu: (1) ekonomi; (2) lingkungan,dan (3) sosial.

Segetiga pembangunan berkelanjutan menunjukkan salah satu penjelasan yang

diterima secara luas diusulkan oleh Munasinghe (1992) pada KTT Bumi 1992

di Rio de Janeiro.

Segetiga pembangunan berkelanjutan menjelaskan bahwa dalam

mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan harus memenuhi tiga

elemn; lingkungan ,sosial, dan ekonomi. Jika ketiganya dipenuhi dengan

ketetapan pada poin-poin elemen tersebut, bukan tidak mungkin negara-

negara berkembang bisa menurunkan jumlah kemiskinan, meningkatkan

kesetaraan dengan distribusi yang merata, pembangunan yang

berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya alternative, dan

mempengaruhi negara lain berevolusi menjadi negara yang konsisten

pada pembangunan berkelanjutan.

Untuk mendukung hal ini, beberapa teks PBB, yang terakhir tahun 2005 Hasil

KTT Dunia Document, mengacu pada "saling tergantung dan saling

Page 4: Review Jurnal

memperkuat pilar" pembangunan berkelanjutan sebagai pembangunan

ekonomi, pembangunan sosial, dan perlindungan lingkungan. Dalam

pembangunan berkelanjutan, menyebabkan pengakuan bahwa system

pendukung kehidupan yang penting untuk pembangunan manusia diberikan

oleh alam, dan bisa terbatas jumlahnya. Dalam konteks tidak dapat diperbarui,

ada kebutuhan yang tidak terbatas sehingga mencari sumber-sumber alternated

dilakukan, sehinga eksploitasi sumber daya terbatas berkurang. Ini juga

memberi pengakuan kepada fakta bahwa saham , komposisi dan produktivitas

modal masyarakat - alam , buatan manusia , dan manusia dapat berkontribusi

dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia secara berkelanjutan dari waktu ke

waktu , tetapi hanya sampai batas maksimum [ Sengupta dan Sinha ( 2003 ) 33

]

3. Pernyataan yang paling kuat dalam mendukung rekonsiliasi pertumbuhan dan

keberlanjutan ekologis adalah Kuznets Lingkungan 'Curve (EKC). EKC

menyajikan hubungan hipotetis antara berbagai indikator kerusakan

lingkungan dan pendapatan per kapita. Pada tahap awal pertumbuhan

ekonomi, degradasi dan peningkatan polusi, tetapi di luar ambang batas

pendapatan per kapita trend berbalik, sehingga pada tingkat berpenghasilan

tinggi pertumbuhan ekonomi mengarah pada perbaikan lingkungan. Ini berarti

bahwa indikator dampak lingkungan adalah fungsi berbentuk U terbalik dari

pendapatan per kapita, seperti yang disajikan pada Gambar. 2. EKC dinamai

Simon Kuznets (1955) yang di hipotesikan bahwa ketimpangan pendapatan

awalnya meningkat dengan PDB per kapita dan kemudian jatuh sebagai hasil

pembangunan ekonmi,diatas ambang batas.

Page 5: Review Jurnal

Conclusion

Teori pembangunan telah melampaui berbagai hambatan disiplin untuk

akhirnya berakhir sampai dengan konsep pembangunan berkelanjutan dari

gagasan pertumbuhan ekonomi . Pembangunan berkelanjutan , dengan segala

cara , adalah sebuah gagasan yang mencakup segala melibatkan parameter

kesehatan manusia , tenaga kerja, pendidikan , industrialisasi , dan faktor sisi

permintaan seiring dengan pengakuan kontribusi alam terhadap

perekonomian . Seperti perubahan paradigma pada konsep holistik

pembangunan dari gagasan reduksionis dalam fase kurang dari satu abad tidak

kurang dari revolusi .

Indikator " kualitas hidup " (Oswald,A.J. (1997) bukan hanya pertumbuhan

yang semakin menjadi penting bagi pemerintah dan akademisi , sebagai

disiplin sedang melampaui . Sebagai kendala bio - fisik lahan , tanah dan air

menempatkan batas atas pada daya dukung alam , ada kebutuhan sepenuhnya

untuk mengembangkan lembaga-lembaga seperti pasar untuk mengelola

sumber daya yang terbatas secara efisien , menjamin keadilan dalam distribusi

Page 6: Review Jurnal

mereka , dan memungkinkan untuk substansial waktu untuk pengisian sumber

daya dan menemukan alternatif untuk jaminan berkelanjutan.

seluruh wacana kebijakan publik perlu dilihat dalam konteks yang lebih luas

dari pembangunan yang inklusif, termasuk orang-orang dari generasi yang

akan datang. Sebuah kebijakan menuju pembangunan berkelanjutan secara

substansial dapat mengurangi kesenjangan dalam dimensi ekonomi,

lingkungan dan sosial, dan satu tidak bisa mengabaikan pasar dan instrumen

berbasis pasar sebagai kekuatan penting dalam membantu tujuan tersebut.

Kemudian terdapat pula;

Kekuatan Penelitian - Peneliti mengungkapkan keadaan

secara empiris dan secara teori dari

sisi negara berkembang dan negara

maju

- Keabsahan pernyataan yang dikutip

oleh penulis dapat diterima. Karena

sumbernya telah dipaparkan dengan

footnote pada setiap halaman

Kelemahan Penelitian - Kelemahan penelitian ini adalah

peneliti tidak menyertakan rentan

waktu penelitian sehingga pembaca

kesulitan mengidentifikasi berapa

lama penelitian dilakukan.

- Dari kelemahan pertama, penelitian

ini tidak dapat diketahui waktu

penelitiannya.